Konsep advokasi dalam kesehatan membahas upaya persuasi untuk memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan dari para pembuat keputusan melalui informasi akurat. Advokasi bertujuan memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan sosial, dan dukungan sistem untuk pembangunan sektor kesehatan. Metode advokasi meliputi lobi, seminar, presentasi, dan asosiasi peminar.
2. BACKGROUND
Menurut ahli retorika (Foss and Foss, et al: 1980) ADVOKASI diartikan sebagai
upaya persuasi yang mencakup kegiatan: Penyadaran, rasionalisasi, argumentasi,
dan rekomendasi tindak lanjut mengenai sesuatu hal
Untuk memperoleh atau meningkatkan dukungan atau commitment dari para
pembuat kebijakan, termasuk para pejabat lintas sektoral diperlukan upaya yang
disebut ADVOKASI
Kurang berhasil atau gagal dalam suatu program kesehatan, sering disebabkan oleh
kurang atau tidak adanya dukungan dari para pembuat keputusan, baik di tingkat
nasional maupun lokal (provinsi, kabupaten, atau kecamatan)
3. Menurut Johns Hopkins (1990) advokasi adalah usaha untuk memengaruhi kebijakan publik
melalui bermacam-macam bentuk komunikasi persuasive.
Informasi
yang tepat
Upaya atau
proses
Memperoleh
komitmen atau
dukungan
Dapat disimpulkan bahwa:
Advokasi adalah upaya atau proses untuk memperoleh komitmen, yang dilakukan secara
persuasive dengan menggunakan informasi yang akurat dan tepat, sehingga advokasi
dapat diilustrasikan sbg berikut:
4. Istilah advokasi di bidang kesehatan digunakan dalam program
kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO tahun 1984 pada
STRATEGI GLOBAL PENDIDIKAN atau PROMOSI KESEHATAN
a. c.
b.
Advocacy
(advokasi)
Social
support
(dukungan
social)
Empowerment
(pemberdayaan
masyarakat)
Melakukan lobbying dengan
para pembuat keputusan
setempat agar dapat
menerima dan “commited”
dan akhirnya bersedia
mengeluarkan kebijakan
Dalam promosi kesehatan
para pembuat keputusan
sasaran tertier
Melakukan pelatihan pada
tokoh masyarakat setempat.
Tujuannya membantu
penyebaran informasi dan
membuat perilaku positif
sehingga dicontoh
masyarakat. Tokoh
masyarakat sasaran
sekunder
Petugas kesehatan Bersama
tokoh masyarakat melakukan
kegiatan penyuluhan
kesehatan dengan berbagai
media. Tujuannya:
peningkatan pengetahuan,
sikap, dan perilaku hidup
sehat. Masyarakat sasaran
primer
6. 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1. Jelas (clear)
Pesan yang disampaikan kpd
sasaran harus disusun sampai
jelas dan baik isinya
2. Benar (correct)
Pesan yang disampaikan disertai
fakta/data empiris
3. Konkret (concrete)
Program dirumuskan dalam
bentuk operasional
4. Lengkap (complete)
Materi harus disampaikan dgn
lengkap
5. Ringkas (concise)
Pesan komunikasi yang ringkas
dan lengkap disebut pesan yang
“padat”
6. Meyakinkan (convince)
Menyampaikan advokasi kepada
pejabat terkait
7. Kontektual (contextual)
Program yang disampaikan harus
dikaitkan dgn upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat
setempat
8. Berani (courage)
Berani berargumentasi ttg
programnya kpd pejabat terkait
9. Hati-hati (cautious)
komunikasi yg disampaikan tidak
boleh melewati batas etika
10. Sopan (courteous)
Advokator harus bersikap sopan,
baik sopan dlm tutur kata
maupun penampilan
KIAT-KIAT KOMUNIKASI
ADVOKASI EFEKTIF
7. PRINSIP DASAR ADVOKASI
Tujuan-tujuan ADVOKASI
KOMITMEN
POLITIK
DUKUNGAN
KEBIJAKAN
PENERIMAAN
SOSIAL
DUKUNGAN
SISTEM
Pembangunan sektor
kesehatan tidak terlepas
dari kekuasaan eksekutif
dan legislative saat ini.
Seberapa jauh
pengalokasian anggaran
pembangunan nasional
bagi pembangunan
sektor kesehatan
Setelah adanya
komitmen politik dari
para eksekutif, maka
perlu ditindaklanjuti dgn
advokasi agar
dikeluarkan kebijakan
utk mendukung program
yg telah memperoleh
komitmen politik tsb
Jika program telah
memperoleh komitmen
politik & dukungan
kebijakan maka program
disosialisasikan utk
memperoleh dukungan
masyarakat & diperlukan
bantuan dari petugas
tingkat operasional/lokal
Adanya sistem,
mekanisme, & prosedur
kerja yang
mendukungnya. Karena
masalah kesehatan adalah
sbg dampak dari berbagai
sektor, maka program
penanggulangannya
Bersama dgn sektor lain
ADVOKASI tidak hanya ditujukan pada para pembuat kebijakan baik di tingkat pusat maupun
daerah, namun juga dilakukan kepada pemimpin sektor swasta atau pengusaha, dan para
pemimpin Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
8. Tujuan utama ADVOKASI di sektor kesehatan adalah memperoleh komitmen & dukungan kebijakan
para penentu kebijakan di segala tingkat. Komitmen dan dukungan kebijakan tersebut dapat terwujud
dalam 2 hal pokok yaitu:
Software
(Perangkat
lunak)
Hardware
(Perangkat
keras)
Undang-undang,
Peraturan Pemerintah,
Peraturan Daerah
(PERDA) Keputusan
Presiden, Surat
Keputusan dari
Pimpinan Institusi, dsb
yg mendukung program
kesehatan
Meningkatnya anggaran
atau dana utk kesehatan,
dilengkapinya sarana dan
prasarana fasilitas
kesehatan.
9. a. b.
d. c.
METODE DAN TEKNIK ADVOKASI
LOBI
POLITIK
SEMINAR
PRESENTASI
MEDIA
ASOSIASI
PEMINAT
Lobi efektif adalah melalui
komunikasi interpersonal
tatap muka dgn
pembuat keputusan. Dalam
lobi yg perlu ditunjukan:
data yg akurat (evidence-
based) ttg masalah
kesehatan tsb
Seminar dapat dihadiri
penentu kebijakan lintas
sektor. Petugas kesehatan
memaparkan masalah
kesehatan di wilayah
kerjanya & rencana
program dgn ilustrasi
menarik
Advokasi melalui media
massa karena media massa
mempunyai kemampuan yg
kuat utk membentuk opini
publik yg dapat membuat
tekanan terhadap para
penentu kebijakan utk
mengambil keputusan
orang-orang yang
mempunyai interest
terhadap suatu
permasalahan tertentu
merupakan bentuk
advokasi yg turut
mempunyai dampak
terhadap kebijakan
10. ARGUMENTASI UNTUK ADVOKASI
1. KREDIBILITAS (CREDIBLE)
Meyakinkan para pejabat harus mempunyai argumentasi kuat. Berikut adalah hal yang bisa memperkuat argumentasi:
INTEGRITAS
KREDIBILITAS
Kemampuan
seseorang tentang
bidangnya
Adanya otoritas/
wewenang yang
dimiliki seseorang
berdasarkan aturan
organisasi yg
bersangkutan
Komitmen seseorang terhadap jabatan atau
tanggung jawab yang diberikan kepadanya
Orang yg melakukan
advokasi (petugas
kesehatan) harus
credible. Seseorang
dikatakan credible
apabila mempunyai
tiga sifat tsb. Salah
satu hilang maka
kredibilitasnya turun
11. 2. LAYAK (FEASIBLE)
Program yang diajukan
tersebut baik secara
Teknik, politik,
maupun ekonomi
dimungkinkan atau
layak.
ARGUMENTASI UNTUK ADVOKASI
Secara TEKNIK
Petugas mampu utk
melaksanakan program
serta terdapat peralatan
dan teknologi yang
mendukung
Secara POLITIK
Layak program tsb tidak akan membawa
dampak politik pada masyarakat
Secara EKONOMI
Didukung oleh dana yg
cukup, apabila program
tsb berupa pelayanan
masyarakat mampu
membayarnya
12. 3. RELEVAN (RELEVANT)
ARGUMENTASI UNTUK ADVOKASI
Program yang diajukan
paling tidak mencakup
dua kriteria:
Memenuhi
kebutuhan
masyarakat
Benar-benar
memecahkan
masalah yang
dirasakan
masyarakat
Pejabat di semua sektor
setuju bahwa tugas mereka
adalah menyelenggarakan
pelayanan masyarakat untuk
mencapai kesejahteraan
13. 4. PENTING (URGENT)
Program yang diajukan
harus mempunyai
urgensi yang tinggi
harus segera
dilaksanakan jika tidak
akan menimbulkan
masalah yang lebih
besar.
ARGUMENTASI UNTUK ADVOKASI
CONTOH
PROGRAM
14. 5. HIGH PRIORITY
Diperlukan
analisis yang
cermat, baik
terhadap
masalahnya
sendiri,
maupun
terhadap
alternatif
pemecahan
masalah atau
program yang
akan diajukan
ARGUMENTASI UNTUK ADVOKASI
Feasible baik
secara teknis,
politik, maupun
ekonomi
Relevan dengan
kebutuhan
masyarakat
Mampu
memecahkan
permasalahan
masyarakat
16. STEP 1
TAHAP PERSIAPAN
Menyusun materi atau instrument advokasi. Bahan advokasi berupa: data
informasi bukti yang dikemas dalam bentuk table, grafik, dan diagram
1. Menentukan besarnya
masalah kesehatan/penyakit
2. Dampak masalah (penyakit) tsb
terhadap kesejahteraan masyarakat dlm
bentuk dampak sosial & ekonomi
17. Dampak ekonomi akibat kematian dari penyakit tertentu dapat dihitung dari hilangnya waktu/tahun hidup
seseorang (years of life lost). Sedangkan dampak ekonomi akibat kesakitan dari penyakit tertentu dapat dihitung
dari hilangnya produktivitas dan biaya pengobatan untuk penyakit yang bersangkutan.
Yll = ∑d (L-t)
a. Dampak Ekonomi Kematian
Keterangan:
Yll = Years of life lost
∑d = Jumlah kematian karena penyakit
tertentu
L = Usia harapan hidup
t = usia pd saat meninggal, adalah
rata-rata dari age specific death rate
(angka rata-rata umur kematian akibat
penyakit tertentu)
b. Dampak Ekonomi Kesakitan
Dampak ekonomi kesakitan untuk penyakit
tertentu dapat dihitung dari dua komponen,
yaitu:
18. 3. Dampak ekonomi masalah kesehatan atau penyakit tersebut, yakni kerugian secara ekonomi dari masalah
(penyakit) tersebut, bila tidak segera ditangani. Kerugian ini dihitung hilangnya atau menurunnya
produktivitas seseorang atau masyarakat
19. 4. Pembuatan proposal usulan program untuk menanggulangi masalah/penyakit tersebut.
• Menguraikan tentang alasan yang kuat/justifikasi program yg dimaksud. Dlm latar belakang harus
didukung dengan data atau fakta empiris
Latar belakang
• Rumusan tentang sesuatu yang dicapai oleh oleh program tsb. Tujuan program baik mempunyai
kriteria “SMART” (specific, measurable, achievable, realistic, time bound)
Tujuan program
• Menyangkut orang/kelompok utama yang ditargetkan dalam program
Sasaran
• Langkah-Langkah yg akan dilakukan dlm pemecahan masalah/program tsb
Rencana kegiatan
• Uraian tentang bagaimana program tsb akan dipantau dan di evaluasi
Rencana monitoring evaluasi
• Rincian biaya program, dan sumber-sumber dana target
Rencana biaya
20. STEP 2
TAHAP PELAKSANAAN
1. Cara lobby
2. Cara
presentasi
2 cara ADVOKASI yang paling
sering digunakan:
Pelaksanaan advokasi sangat tergantung
dari metode atau cara advokasi.
Lobby dapat dilakukan melalui
kesempatan di dalam jam
kerja/dinas (formal), maupun di
luar jam kegiatan kerja (informal)
21. STEP 3
TAHAP PENILAIAN
Hasil advokasi yang diharapkan adalah adanya dukungan dari para
pembuat keputusan. Menilai keberhasilan advokasi dapat menggunakan
indikator-indikator berikut:
Software
(Perangkat
lunak)
Hardware
(Perangkat
keras)
Undang-undang,
Peraturan Pemerintah,
Peraturan Daerah
(PERDA) Keputusan
Presiden, Surat
Keputusan dari
Pimpinan Institusi, dsb
yg mendukung program
kesehatan
Meningkatnya anggaran
atau dana utk
kesehatan,
meningkatnya anggaran
untuk satu program
kesehatan yang
diprioritaskan
dilengkapinya sarana
dan prasarana fasilitas
kesehatan.