Dokumen tersebut membahas tentang manajemen mutu layanan kesehatan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) mutu layanan kesehatan berkaitan dengan kesesuaian dengan standar yang telah ditetapkan, (2) program manajemen mutu mencakup pengukuran mutu secara prospektif, konkuren, dan retrospektif, serta (3) pendekatan evaluasi mutu meliputi aspek struktur, proses, dan hasil (outcome).
2. Penjaminan mutu pelayanan kesehatan
adalah upaya yang sistematis dan
berkesinambungan dalam memantau
dan mengukur mutu serta
melakukan peningkatan mutu
yang diperlukan agar mutu layanan
kesehatan senantiasa sesuai dengan
standar layanan kesehatan yang
disepakati.
PENDAHULUA
N
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 2
3. DEFINISI MANAJEMEN MUTU
William Edwards Deming (1900-1993) Philip B. Crosby (1926 –2001)
J
.M. Juran (1904-2008):
Mutu ialah kesesuaian dengan kebutuhan pasar
atau konsumen. mutu tidak berarti
segala sesuatu yang terbaik, tetapi pemberian
kepada Pelanggan tentang apa yang mereka
inginkan dengan tingkat kesamaan yang dapat
diprediksi serta tergantungannya terhadap
harga yang mereka bayar
Mutu adalah pemenuhan persyaratan
dengan meminimalkan kerusakan
yang mungkin timbul yaitu standard
of zero defect atau memperlakukan
prinsip benar sejak awal.
Mutu adalah kecocokan
penggunaan produk (fitness for
use) untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan
pelanggan.
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 3
1. Definisi mutu adalah kesesuaian
dengan persyaratan
2. Sistem mutu adalah pencegahan.
3. Standar kerja adalah Tanpa Cacat
(Zero Defect).
4. Pengukuran mutu adalah biaya
mutu.
1. teknologi; yaitu kekuatan;
2. psikologis, yaitu rasa atau status;
3. waktu, yaitu kehandalan;
4. kontraktual, yaitu ada jaminan;
5. etika, yaitu sopan santun.
Perencanaan mutu (quality planning)
Pengendalian mutu (quality control )
Perbaikan dan peningkatan mutu
(qualityprovement)
4. KESIMPULAN MUTU
1. Mutu adalah Kesesuaian dengan Kebutuhan Pasar atau Konsumen: Kesesuaian produk atau layanan dengan
kebutuhan pasar atau konsumen merupakan aspek utama dari mutu. Hal ini menekankan pentingnya memahami dan
merespons apa yang diinginkan oleh pelanggan, serta menjaga tingkat kesamaan yang dapat diprediksi dengan
harapan mereka.
2. Mutu Berhubungan dengan Minimalkan Kerusakan: Salah satu komponen mutu adalah upaya untuk meminimalkan
kerusakan yang mungkin terjadi. Prinsip "zero defect" atau memperlakukan kesalahan dengan benar sejak awal
menjadi fokus dalam memastikan produk atau layanan mencapai tingkat mutu yang tinggi.
3. Mutu adalah Kecocokan Penggunaan: Mutu juga terkait dengan sejauh mana produk atau layanan memenuhi
kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Konsep "fitness for use" menyoroti pentingnya produk atau layanan yang dapat
digunakan sesuai dengan tujuannya dan memuaskan pelanggan.
Dengan demikian, mutu tidak hanya mencakup aspek teknis seperti ketepatan dalam proses produksi, tetapi juga
memerhatikan pandangan pelanggan dan upaya untuk memberikan produk atau layanan yang sesuai dengan
ekspektasi mereka.
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 4
7. PENGERTIAN BENTUK PROGRAM MENJAGA MUTU
QUALITY ASSURANCE
Quality Assurance (QA), dalam konteks
manajemen mutu, adalah serangkaian kegiatan
dan proses yang dirancang untuk memastikan
bahwa produk atau layanan yang dihasilkan
memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan
sebelumnya. QA bertujuan untuk mencegah,
mengidentifikasi, dan mengatasi masalah atau
cacat sebelum produk atau layanan mencapai
pelanggan akhir.
Total Quality Management (TQM)
Total Quality Management (TQM) adalah
pendekatan komprehensif dalam manajemen
yang bertujuan untuk mencapai mutu yang tinggi
dalam semua aspek operasi organisasi. TQM
bukan hanya tentang memastikan produk atau
layanan memenuhi standar kualitas, tetapi juga
melibatkan perubahan budaya organisasi,
komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan,
dan fokus pada kepuasan pelanggan.
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 7
9. Membuat keputusan berdasarkan fakta atau
data, bukan perkiraan atau dugaan.
Menggunakan semua kemampuan dan bakat
orang yang terdapat dalam instansi
pelayanan kesehatan.
Mengetahui kebutuhan dan harapan
pasien/masyarakat yang menjadi pelanggan
eksternal layanan kesehatan.
Kegiatan dalam
Jaminan Mutu
Layanan
Kesehatan (1)
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 9
10. Bekerja dalam kelompok yang terdiri dari setiap
orang yang terlibat dengan pengakuan bahwa semua
tenaga kesehatan merupakan sumber daya mutu dan
produktivitas sehingga setiap tenaga kesehatan akan
merasa bahwa kontribusinya kepada instansi
pelayanan kesehatan layanan kesehatan dihargai.
Mengelola semua proses untuk menghasilkan apa
yang dianggap penting, tetapi pada saat yang sama
harus mendorong orang menjadi inovatif dan kreatif.
MENGHINDARKAN PEMBOROSAN SETIAP BAGIAN
INSTANSI PELAYANAN KESEHATAN LAYANAN KESEHATAN,
TERMASUK WAKTU, KARENA WAKTU ADALAH UANG.
Kegiatan
Jaminan Mutu
Layanan
Kesehatan (2)
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 10
11. 1
2
3
4
Mutu
Penyusunan
Standar
Mengukur apa
yang dicapai
Membuat rencana
peningkatan mutu
layanan kesehatan
langkah dalam siklus
jaminan mutu
layanan kesehatan
selalu berulang dan
berkesinambungan
serta tidak pernah
berhenti
Tahapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan dilaksanakan melalui :
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 11
12. 1.Komitmen dari pemimpin instansi
pelayanan kesehatan puncak
2.Komitmen dari semua personel
3.Kejelasan tanggung jawab kegiatan jaminan
mutu layanan kesehatan
4.Bersedia melakukan perubahan sikap
5.Pencatatan yang akurat
6.Komunikasi yang efektif pada setiap
tingkat instansi pelayanan kesehatan
7.Pelatihan tentang pengetahuan dan
keterampilan mutu dan jaminan mutu layanan
kesehatan
KEBERHASILAN SUATU UPAYA PENDEKATAN JAMINAN MUTU LAYANAN KESEHATAN
MEMERLUKAN HAL-HAL BERIKUT :
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 12
13. 1 2 3 4 5
Program
Menjaga
Mutu
Prospektif
Program
Menjaga
Mutu
Konkuren
Program
Menjaga
Mutu
Retrospektif
Program
Menjaga
Mutu
Internal
Program
Menjaga
Mutu
Eksternal
CARA PENGUKURAN MUTU
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 13
14. • Pengukuran mutu
prospektif adalah
pengukuran terhadap
mutu layanan kesehatan
yang dilakukan sebelum
layanan kesehatan
diselenggarakan.
PROGRAM
MENJAGA MUTU
Prospektif
standarisasi lisensi
sertifikasi akreditasi
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 14
15. • Pengukuran mutu konkuren adalah
pengukuran terhadap mutu layanan
kesehatan, yang dilakukan selama
layanan kesehatan dilangsungkan
atau diselenggarakan.
• Pengukuran ini dilakukan melalui
pengamatan langsung peninjauan
pada rekam medik, wawancara
dengan pasien/keluarga/petugas
kesehatan, dan mengadakan
pertemuan dengan
pasien/keluarga/petugas kesehatan
Program Menjaga
Mutu konkuren
Pengamatan langsung
Penentuan sampel
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 15
16. PROGRAM
MENJAGA
Mutu retrospektif
•Program menjaga mutu
restrospektif adalah penjaminan
mutu yang diselenggarakan
setelah pelayanan
kesehatan.
•Pada bentuk ini perhatian utama
lebih ditujukan pada standar
keluaran, yakni memantau dan
menilai penampilan pelayanan
kesehatan, maka obyek yang
dipantau dan dinilai bersifat tidak
langsung, dapat berupa hasil kerja
pelaksana pelayanan atau berupa
pandangan pemakai jasa
kesehatan
Review Jaringan
Rekam Medik
Review
Jaringan
Survey
Klien
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 16
17. • Organisasi yang
bertanggungjawab
menyelenggarakan program
menjaga mutu berada
dalam institusi yang
menyelenggarakan layanan
kesehatan.
• Untuk itu dalam institusi
layanan kesehatan tersebut
dibentuklah suatu organisasi
yang khusus menangani dan
diberi tanggungjawab
menyelenggarakan program
menjaga mutu.
PROGRAM MENJAGA
Mutu internal Organisasi yang dibentuk ditinjau dari peranan
para pelaksananya dibedakan atas dua macam:
• terdiri para ahli yang tidak terlibat
dalam pendidikan kesehatan (expert
group) yang secara khusus diberikan
wewenang dan tanggungjawab
menyelenggarakan program menjaga
mutu.
Para
pelaksana
Program
Penjaga
Mutu
• mereka yang menyelenggarakan
pendidikan kesehatan (team based)
jadi semacam gugus kendali mutu
sebagaimana yang dibentuk di dunia
industri.
Para
pelaksana
Program
Penjaga
Mutu
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 17
18. • Program menjaga mutu eksternal
(External quality Assurance)
adalah suatu organisasi yang
bertanggungjawab
menyelenggarakan Program
Menjaga Mutu dibentuk berada
diluar organisasi yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan.
PROGRAM MENJAGA
Mutu eksternal
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 18
19. MENURUT PROF. A. DONABEDIAN, ADA TIGA PENDEKATAN EVALUSI (PENILAIAN)
MUTU YAITU DARI ASPEK INPUT (STRUKTUR), PROSES, OUTCOME
Struktur
•meliputi sarana fisik perlengkapan dan
peralatan, organisasi dan manajemen,
keuangan, sumberdaya manusia dan
sumber daya lainnya di fasilitas
pelayanan kesehatan. Hal ini berarti
yang dimaksud dengan struktur adalah
masukan (input)
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 19
20. • semua kegiatan yang
dilaksanakan secara profesional
oleh tenaga kesehatan (dokter,
perawat dan tenaga profesi lain)
dan interaksinya dengan pasien.
Asumsinya adalah bahwa
semakin patuh semua tenaga
kesehatan profesional kepada
standar yang baik (standards of
good practise) yang diakui oleh
masing-masing profesi, akan
semakin tinggi pula mutu
pelayanan terhadap pasien.
PROSE
S
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 20
21. Outcome
Hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap pasien.
Dapat berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif
maupun negatif.
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU 21