Rapid survey digunakan untuk mengukur kejadian yang sering terjadi di masyarakat dengan jumlah pertanyaan yang sedikit dan bersifat sederhana. Survei dilakukan hanya di beberapa daerah tertentu dengan jumlah petugas yang terbatas. Prosedurnya meliputi penentuan masalah prioritas, besaran sampel, pengembangan instrumen, pelaksanaan survei, hingga analisis data.
2. Survei Rapid Survey Sensus
Tidak menyeluruh Digunakan untuk mengukur
kejadian yang sering terjadi
di masyarakat.
bersifat individu yang
berarti informasi
demografi dan sosial
ekonomi
Hanya di daerah tertentu/tidak
serentak
Terbatasnya jumlah petugas
yang diperlukan (limited
personal), dengan kejelasan
tugas masing-masing
bersifat universal yang
berarti pencacahan
bersifat menyeluruh.
Waktu pelaksanaan biasanya tidak
tentu
Biaya yang tidak perlu besar
(limited cost)
pencacahan
diselenggarakan serentak
Dapat memberikan informasi
tentang sifat dan perilaku
penduduk setempat (informasi
lebih luas dan mendalam)
Analisisnya tidak
mendalam, tidak perlu
waktu lama
dilaksanakan secara
periodik
perbedaan survei, rapid survey dan sensus
3. CIRI SURVEI CEPAT
01
02
03
04
05
06
Digunakan untuk mengukur
kejadian yang sering terjadi di
masyarakat
Jumlah pertanyaan cukup 20 -
30 pertanyaan saja dan
bersifat sederhana, (Hal ini
karena survei ini bersifat
cepat).
Waktu sejak pelaksanaan
sampai pelaporan bisa
dilaksanakan secara
singkat.
Pengambilan sampel secara cluster
dua tahap, dimana untuk tiap
kabupaten diambil sebanyak 30 klaster
dan masing-masing klaster diambil
sebanyak 7 sampai dengan 10
responden saja.
Rancangan sampel, memasukkan data,
pengolahan dan analisis data dilakukan
dengan bantuan komputer (Program
yang bisa digunakan adalah Epi Info dan
C Survey).
Analisis data, penyajian data dan hasil survey
disajikan dengan memakai tehnik statistik yang
sederhana dengan tetap memperhatikan kaidah
statistik yang berlaku
4. 0504030201
Menentukan masalah kesehatan yang menjadi
prioritas
Menentukan besar dan teknik pengambilan
sampel sesuai dengan tujuan survei
Mengembangkan alat pengumpul data
Pengorganisasian dan pelaksanaan survey
Analisis dan laporanPROSEDUR PELAKSANAAN
RAPID SURVEI
5. PROSEDUR PELAKSANAAN RAPID SURVEY
1. Menentukan masalah kesehatan yang menjadi prioritas
Tentukan data baseline
Data baseline tetap, terkait erat dengan
program yang diajukan dan dengan jelas
diindikasikan oleh sasaran dan tujuan program
Perkiraan persentase AKI saat ini, Informasi
mengenai jumlah nakes yang sudah terlatih yang
sudah ada, Data terakhir tentang keterampilan
nakes
Data baseline tidak tetap, tidak secara jelas
terkait dengan sasaran dan tujuan program namun
memberikan pemahaman latarbelakang yang
berguna tentang konteks sosiolinguistik dan budaya
program.
Informasi jumlah orang yang telah melakukan
perjalanan ke ibukota dalam 12 bulan terakhir, Angka
rata-rata jumlah anak per keluarga, Jumlah sekolah di
wilayah tsb., Perilaku masyarakat terhadap
penggunaan bahasa masyarakat lebih lua
6. Pemilihan
Metode Survei
Biaya dan fasilitas yang tersedia
Jenis data yang diperlukan
Unit Pengamatan
Seluruh
populasi
Negara/ kota/
kabupaten/
kecamatan
Kelompok
penduduk
yang
homogen
Keluarga Individu
seluruh
penduduk
+ keluarga
8. PROSEDUR PELAKSANAAN RAPID SURVEY
2. Menentukan besar dan teknik pengambilan sampel sesuai dengan tujuan survei
Tahap Kedua
Pilih subjek survei
Tahap pertama
Pilih sejumlah klaster
Gunakan cara rapid sampling yang dilakukan menurut WHO dikenal
sebagai survey “30 x 7” (Depkes, 1998)
Tahap pertama dilakukan pemilihan 30 klaster
secara probability proportionate to size (PPS) atau
menggunakan teknik probabilitas yang
proporsional terhadap besar klaster
Tahap kedua dilakukan pemilihan sampel 7 orang
dari setiap klaster sehingga dapat ditentukan besar
sampel sejumlah 210 orang. orang pertama dari
tujuh orang tersebut dipilih secara acak sederhana
(simple random) dan selanjutnya enam orang
lainnya dipilih dari rumah terdekat.
9. Faktor-faktor yang
diperhatikan dalam
penentuan ukuran sampel
• Derajat keseragaman
(degree of homogeneity)
dari populasi semakin
homogen populasi:
sampel yang diambil
semakin sedikit
• Presisi yang dikehendaki
dari penelitian/survei
• Rencana analisis
• Tenaga, biaya, dan waktu
• Besar populasi
Sampel yang baik adalah sampel yang dapat
mewakili sebanyak mungkin karakteristik
populasi, yang akan ditentukan oleh 2 faktor:
Akurasi Presisi
tingkat ketidakadaan
“bias” atau
kekeliruandalam
sampel. Akurasi
menunjukkan
kedekatan antara nilai
prediksi dengan nilai
yang sebenarnya.
mengacu pada persoalan
sedekat mana penaksiran
dengan karakteristik
populasi. Semakin kecil
tingkat perbedaan di antara
rata-rata populasi dengan
rata-rata sampel, maka
semakin tinggi tingkat presisi
sampel tersebut.
Presisi diukur oleh kekeliruan
baku (standard error).
10. Metode Pengambilan Sampel
Tahapan teknik sampling
Melakukan pengecekan ulang
proses sampling.
Melakukan pengambilan sampel
menentukan metode yang tepat
untuk mengambil sampel
Menentukan kerangka sampel
Mendefinisikan populasi yang
hendak diamati. • Populasi sasaran (target
populasi)
• Kerangka sampel atau
sampling frame / daftar
anggota populasi
• Unit sampel desa atau
kecamatan
• Rancangan sampel
meliputi cara
pengambilan dan
penentuan besar sampel
Selain
teknik
sampling,
perhatikan
ini:
11. Metode sampling
Probability
sampling
Sampling Acak Sederhana
Sampling Acak Berstrata
Sampling Berkelompok
Sampling Acak Sistematis
Non-Probability
sampling
Purposive sampling
Accidental sampling
Quota sampling
Snowball sampling
Sampel jenuh
12. Dalam rapid survey
pengambilan sampel
menggunakan Probability
Proportional to Size (PPS)
Suatu prosedur penarikan sampel dimana
peluang terpilihnya suatu unit sampel
sebanding dengan ukuran
Ukuran yang
dimaksud
adalah:
Informasi tambahan (auxiliary
information) yang dipertimbangkan
sebagai dasar penarikan sampel
dan memiliki korelasi yang erat
dengan variabel-variabel yang akan
diteliti
13. Variabel yang
diteliti
Penduduk sekarang
Jumlah kelahiran sekarang
Total pendapatan sekarang
Luas panen
Produksi pabrik
Contoh variabel yang diteliti dengan variabel tambahan
Variabel
tambahan
Penduduk sensus sebelumnya
luas geografi
Penduduk sensus sebelumnya
Penduduk sensus sebelumnya
Total luas geografi/luas yang
ditanami
Jumlah pekerja
14. 6 langkah menghitung ukuran sampel survey cluster untuk
estimasi/klasifikasi menurut WHO dalam rapid survey
• Strata (strata jamak) adalah subkelompok dari total populasi.
Mungkin subkelompok yang didefinisikan oleh geografi, seperti
penghuni provinsi yang sama, atau mungkin subkelompok
demografis
1. Hitung jumlah
strata tempat
survei akan
dilakukan
• menghitung jumlah responden survei yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan inferensial survei, jika sampel acak
sederhana responden dilakukan.
2. Hitung ukuran
sampel efektif
(Efective sample
size:ESS)
• Efek desain (DEFF) adalah faktor yang memberitahu kita berapa
banyak untuk mengembang ESS untuk mencapai ketepatan
yang kita inginkan dengan sampel cluster.
3. Hitung efek
desain (Design
Effect: DEFF)
15. • membantu perencana survei untuk mengetahui apakah cluster
(atau segmen cluster) cukup besar untuk menemukan nomor
tersebut dari orang-orang yang memenuhi syarat yang
diperlukan untuk survei
4. Hitung jumlah rata-
rata rumah tangga yang
akan dikunjungi untuk
menemukan orang yang
memenuhi syarat
• Beberapa rumah tangga yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi
dalam survei mungkin tidak berpartisipasi, karena keluarga tinggal di
tempat lain pada saat survei dilakukan. Karena itu, meski ada
mungkin responden yang memenuhi syarat di setiap rumah ketujuh,
tim mungkin perlu mengunjungi delapan atau sembilan rumah
5. Hitung faktor
inflasi untuk
memperhitungkan
nonresponse
6. Gunakan nilai-nilai yang dikumpulkan dalam langkah 1–5 untuk menghitung jumlah penting untuk
perencanaan survei dan penganggaran.
6 langkah menghitung ukuran sampel survey cluster untuk
estimasi/klasifikasi menurut WHO dalam rapid survey
16. 2. Di tengah klaster tersebut, pewawancara
berjalan dengan memilih arah (yang dipilih
secara acak bisa dipilih salah satu, ke kiri,
ke kanan, ke depan atau ke belakang.
1. Di klaster yang terpilih, pengumpul data
mendatangi pusat klaster (biasanya pusat
klaster atau pusat desa adalah balai desa,
alun-alun, ataupun pusat kegiatan lainnya).
Cara selanjutnya yang telah diuji cobakan dan sering di lakukan adalah dengan:
17. 5. pewawancara melewati persimpangan jalan
sebelum mencapai batas klaster, pewawancara
dapat menggunakan koin lagi untuk menentukan
arah, sehingga apabila telah selesai dibuat
pemetaan hasilnya misalnya sebagai berikut :
4. Sambil berjalan, pewawancara
menggambar peta mengenai rumah-rumah
yang ada di kiri dan kanan jalan yang dilewati,
apabila pada saat pemetaan
3. Cara paling mudah adalah dengan lempar
koin untuk memilih arah jalan secara acak).
Kemudian pewawancara berjalan sesuai arah
sampai batas klaster.
18. Lakukan pemetaan untuk studi awal menilai batas-batas dan jika ada data
tahun-tahun sebelumnya maka pemetaan ini menjadi acuan sebaran
penduduk terbaru
20. 5. Bila rumah pertama yang dipilih secara acak
memenuhi syarat sebagai sampel, artinya dalam
rumah tersebut terdapat responden yang sesuai
dengan kriteria sampel, maka wawancara dapat
dilakukan, apabila tidak memenuhi syarat maka
pindah ke rumah berikutnya
4. Setelah selesai melakukan pemetaan, maka
rumah-rumah tersebut diberi nomor, kemudian
secara acak pewawancara mendatangi rumah
pertama untuk dilakukan wawancara. Pengambilan
sampel secara acak ini bisa dengan cara diundi
atau menggunakan tabel bilangan acak
21. 7. Pada satu klaster, pencarian responden akan berakhir apabila sudah
menemukan paling sedikit 7 responden (Sebaiknya tiap klaster, jumlah responden
dibuat sama yaitu minimal 7 responden dan maksirnal 10 responden).
6. Rumah berikutnya yang didatangi adalah rumah terdekat dari rumah
sebelumnya, akan tetapi lebih baik bila rumah berikutnya tersebut juga diambil
secara acak.
Ada banyak cara
untuk menentukan
rumah berikutnya
misalnya mencari rumah berikutnya diambil rumah pertama
terdekat, cara lain adalah mendatangi rumah berikut dengan
jarak 3 rumah atau jarak 5 rumah yang terdekat dari rumah
yang telah didatangi.
22. PROSEDUR
PELAKSANAAN
RAPID SURVEY
3. Mengembangkan Alat
pengumpul Data
Item-item Pertanyaan
Skala pengukuran
Indikator
Dimensi
Variabel
Konsep
Teori
Ingat selalu
HIERARKI ini
1. Nominal
2. Ordinal
3. Interval
4. Rasio
FINAL
23. Yang harus dihindari ketika menyusun pertanyaan:
1. Double barreled question, ada lebih dari 1
pertanyaan dalam 1 item pertanyaan
2. Ambiguous question, yaitu penggunaan istilah
yang rancu
3. Level of wording, penggunaan bahasa yang
tidak sesuai kemampuan responden
4. Leading of question, yakni penyusunan yang
menggiring responden ke arah jawaban tertentu
5. Abstract vs factual question, yaitu pertanyaan
yang abstrak vs pertanyaan mengacu pada hal-
hal konkret yang spesifik dan memiliki jawaban
spesifik
6. Sensitive/threatening question, yaitu
pertanyaan yang mengandung topik sensitif,
sehingga cenderung menghasilkan jawaban
normatif.
7. Pertanyaan tidak lengkap
8. Periode waktu tidak jelas
9. Aspek yang ditanyakan tidak spesifik
10. Pemakaian singkatan (akronim)
11. Kategori jawaban tumpang tindih
12. Kategori jawaban tidak menampung
semua kemungkinan
13. Pertanyaan tidak seimbang
14. Alternatif jawaban tidak seimbang
15. Pertanyaan Memihak
16. Pemakaian Bahasa Berlebihan
(Disfemisme)
17. Pemakaian Bahasa Penghalusan
(Eufemisme)
18. Memakai Asumsi
31. •1. Mengkoordinir para surveilans
•2. Monitoring dan spot check
•3. Membuat laporan survey harian
•4. Bersama surveilans:
•Menentukan sampel RT dan daftar
responden
•QA kuesioner hasil wawancara
Tugas SUPERVISOR/PENGAWAS
32. • Cek nomor kuesioner sesuai dengan wilayah survey
• Cek nama dan jenis kelamin responden
• Perhatikan alur lompatan pengisian kuesioner sesuai dengan instruksi
• Perhatikan kode/inisial jawaban:
• Angka pilihan jawaban harus tunggal
• Huruf pilihan jawaban boleh lebih dari satu
• Tandai jawaban yang kosong (tidak diisi) dan meragukan
• Cek jawaban yang terkait dengan jawaban pertanyaan sebelumnya
(logika)
• Tandai jawaban ekstrim, atau bila ditemukan jawaban yang perlu
klarifikasi, kembalikan kuesioner kepada surveilans
Tugas SUPERVISOR/PENGAWAS dlm
QA kuesioner hasil wawancara
33. PROSEDUR
PELAKSANAAN
RAPID SURVEY
5. Analisis dan Laporan
Data yang telah ada
sebaiknya segera
diolah dan dianalisis
yang dilakukan dengan
cara sederhana. Bisa
menggunakan
software:
Epi Info
• Aplikasi yang
mengembang-
kan secara
cepat
instrumen
untuk
pengumpulan
dan analisa
data, visualisasi
dan pelaporan
menggunakan
metode–
metode
epidemiologi.
CSurvey
• digunakan untuk
menentukan jumlah
cluster sampling
terpilih
• CSurvey dipakai
untuk melakukan
entri data pada
seluruh jumlah jiwa
yang diambil pada
saat pra survey,
setelah dilakukan
entri data untuk
melakukan jumlah
sampling cluster
terpilih. kemudian
membuat table
random. jadi dua
elemen ini yang akan
siap digunakan
dalam penelitian
Csample
• digunakan untuk
menentukan
sesifik rapid
survey.
• deff (desain
effect) :
digunakan
untuk
mengukur
sebaran
• convident
interval : untuk
melihat
ketepatan data
yang diambil
• Range of
Homogenity
(ROH)
34. Pada RAPID SURVEY tidak dianjurkan untuk analisis yang rumit
misalnya bivariat dan multivariat, karena hal ini akan mempersulit
analisis, waktu menjadi lama dan diperlukan program komputer yang
canggih. Maka laporan yang dibuat dari survei cepat ini cukup ditampilkan
yang penting-penting saja.
dilakukan
dengan
bantuan
computer agar
hasilnya lebih
cepat dan
akurat
Memasukkan
data (Input
Data) ke
computer
Membersihkan
data (Cleaning
Data)
Mengkode
data (Data
Coding),
35. Pada analisis RAPID SURVEY:
• Menggunakan teknik statistik sesuai dengan tujuan survey
• Menghitung proporsi, mean, simpangan baku
• Menampilkan data berupa tabel atau grafik sederhana
Langkah-langkahnya:
• Hasil yang diperoleh dari analisis rapid survey adalah
gambaran berupa tabel atau grafik sederhana yang dapat
memberikan informasi
Hasil yang diperoleh:
36. • Judul, penulis, waktu survei cepat, kata pengantar, daftar isi.1
• Abstrak yang berisi temuan dan implikasinya.2
• Keterangan tentang masalah penelitian, berisikan latar belakang dan masalah
yang diteliti.3
• Tujuan survei.4
• Metodologi: Berisikan tentang indikator utama yang diukur, populasi dan
sampel, alat pengukuran, prosedur analisis dan jadwal.5
sistematika susunan dari penelitian rapid survey (1)
37. • Hasil berisikan deskripsi singkat tentang temuan survei, dibagi atas
beberapa telaah termasuk di dalamnya tabel dan grafik yang penting.6
• Diskusi berisi interpretasi hasil survei dan implikasinya terhadap program
kesehatan di masa yang akan datang.7
• Kesimpulan berisi ringkasan temuan penting dari survei.8
• Saran dan rekomendasi berisi alternatif tindakan bagi perencanaan atau
pengelolaan program penelitian lebih lanjut.9
• Daftar pustaka berisi daftar bacaan yang digunakan untuk menyusun
laporan survei.10
• Lampiran berisi kuesioner atau instrumen yang digunakan.11
sistematika susunan dari penelitian rapid survey (2)
38. Hasil Analisis dan Laporan
Rapid survey dapat
bersifat sebagai
penelitian
Deskriptif
karena bentuk
metode survei yang
sederhana, relatif
murah, cepat dan
tepat sehingga
informasi yang
didapatkan adalah
informasi yang
cukup akurat serta
informasi yang
dibutuhkan adalah
bersifat segera