1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Uraian Materi
Tahukah Anda ruang lingkup kegiatan
menjaga mutu? Sekarang tuliskan
jawaban anda pada kotak berikut:
Bagaimana? apakah Anda sudah
selesai menulis jawabannya, jika sudah
sekarang cocokkan jawaban anda
dengan uraian berikut ini.
1. Membangun Kesadaran Mutu
Membangun kesadran mutu
merupakan upaya penggeseran cara
pandang peran dan fungsi organisasi
pelayanan kesehatan dari “memberi
obat” ke “melayani pasien”, dari
“pemeriksaan cepat” ke “pemeriksaan
sesuai standar”, dari “pekerjaan saya”
ke “pekerjaan kita” dan dari “pelayanan
yang tidak ramah” menjadi “pelayanan
yang ramah dan penuh senyum”.
Petugas organisasi pelayanan
kesehatan harus mendapat keyakinan,
bahwa pendekatan Jaminan Mutu
akan memberikan perubahan yang
bermakna bagi kualitas pelayanan
yang diberikan dan bersama-sama
dalam satu tim. Mereka akan mampu
mengidentifikasi masalah di lingkungan
pelayanan dan kemudian mencarikan
jalan terbaik bagi pemecahan masalah
tersebut.
2. Pembentukan Tim Jaminan Mutu
Pembentukan tim jaminan mutu
didasarkan pada Surat Keputusan
kepala organisasi pelayanan kesehatan
dan mendapat dukungan dari kepala
organisasi tersebut dan petugas
lainnya. Tim Jaminan Mutu dapat
terdiri dari sub-tim yang mempunyai
fungsi tertentu: sub-tim pembuatan
standar, sub-tim pelaksanaan dan
sub-tim penilaian kepatuhan terhadap
standar dan evaluasi.Tim Jaminan Mutu
harus mendapatkan pelatihan tentang
jaminan mutu. Jumlah anggota tim
atau sub-tim dapat berkisar 4-5 orang.
3. Pembuatan Alur Kerja dan Standar
Pelayanan
a. Alur pelayanan ditempel di
dinding agar mudah diketahui
dan sebagai penunjuk jalan bagi
pasien maupun pengunjung unit
pelayanan kesehatan.
b. Alur kerja meliputi: loket, alur keja
Kembali Ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali Ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
3
pelayanan, laboratorium, apotik,
dan lain sebagainya yang dibuat
dalam bentuk skema, dibingkai
dan ditempel di masing-masing
ruang pelayanan terkait serta
terlihat oleh petugas. Pembuatan
alur kerja ini sekaligus dapat
diikuti dengan identifikasi
berbagai hambatan/kendala
yang membuat alur kerja ini
tidak jalan atau membutuhkan
waktu yang lama.
c. Standar pelayanan medik yang
penting dibuat dalam bentuk
algoritme medik, misalnya
standar penatalaksanaan diare,
penatalaksanaan demam pada
anak, penatalaksanaan anak
dengan batuk dan kesulitan
bernafas, penatalaksanaan
pasien TB paru, dan lain-lain.
4. Penilaian Kepatuhan Terhadap
Standar
Untuk menilai tingkat
kepatuhan, digunakan daftar tilik
penilaian yang telah disiapkan terlebih
dahulu. Penilaian tingkat kepatuhan
dilakukan oleh rekan kerja dari unit
pelayanan kesehatan lain (peer review)
atau sejawat dari unit pelayanan yang
sama tetapi harus dijaga kerahasiaan
rekan yang ditunjuk sebagai penilai
ataupun supervisor dari Dinas
Kesehatan Kabupaten. Sesuai dengan
kegunaannya daftar tilik dipakai untuk
mengukur kelengkapan sarana dan
prasarana, pengetahuan pemberi
pelayanan, standar kompetensi teknis
petugas dan persepsi penerima
pelayanan.
5. Penyampaian Hasil Kegiatan
Data temuan yang terkumpul
diolah dan dianalisa untuk kemudian
disajikan dalam Lokakarya Mini
oraganisasi/unit pelayanan. Jika nilai
tingkat lkepatuhan di bawah 80%
maka keadaan ini perlu diperbaiki
dengan melakukan intervensi
terhadap penyebab rendahnya tingkat
kepatuhan terhadap standar.
6. Survei Pelanggan
Dilakukan secara sederhana
dengan membuat kuesioner kemudian
dibagikan kepada pasien/klien
sambil diminta untuk diisi dan segera
mengembalikannya pada kotak yang
tersedia di Puskesmas. Jika ditemukan
lebih dari 5% pasien/klien tidak puas,
perlu dilakukan tindakan segera
untuk mengetahui sebab-sebab
ketidakpuasan pasien, misalnya melalui
studi kualitatif (diskusi kelompok
atau wawancara mendalam) atau
menggunakan kuesioner terstruktur
melalui wawancara langsung kepada
pasien/klien.
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
7. Penyusunan Rencana Kegiatan
Sebelumnya tim jaminan mutu
secara bersama-sama melakukan
analisis permasalahan melalui siklus
pemecahan masalah yanmg terdiri
dari:
a. Identifikasi masalah
b. Penentuan prioritas masalah
c. Mencari penyebab masalah
d. Mencari alternatif pemecahan
masalah
e. Menetapkan pemecahan masalah
f. Menyusun rencana kegiatan
pemecahan masalah.
Plan of Action (PoA) antara lain berisi:
a. Penanggungjawab pelaksana
kegiatan: membuat alat bantu kerja,
b. Pendekatan yang digunakan untuk
meningkatkan kepatuhan,
c. Melengkapi sarana yang kurang:
realokasi atau pengaturan,
d. Cara pemantauan kemajuan
pelaksanaan kegiatan.
Dari pengalaman ini, Puskesmas
akan mengerti bahwa mutu itu dapat
ditingkatkan oleh petugas Puskesmas
secara mandiri, tanpa bantuan dari
luar dengan menggunakan cara yang
sederhana hingga ke cara yang lebih
kompleks. Untuk mempermudah
proses pemecahan masalah, beberapa
instrumen mutu sederhana dapat
digunakan, misalnya:
a. Curah pendapat (brain storming),
untuk menggali berbagai alternatif
pemecahan masalah dan solusinya;
b. Muliple Criteria Utility Assessment
(MCUA), untuk pengambilan
keputusan bersama;
c. Check List;
d. Diagram alur (flowchart) untuk
menjelaskan komponen yang
terlibat dalam proses;
e. Diagram Ishikawa (diagram tulang
ikan) untuk menggali kemungkinan
penyebab.
f. Data matrik.
8. Pemantauan dan Supervisi
Kunjungan penyelia (supervisor)
kabupaten/kota untuk berkunjung
secara berkala (1-3 bulan sekali) ke
Puskesmas untuk memantau status
kegiatan jaminan mutu di suatu
Puskesmas.
Beberapa masalah yang ditemui
dapat diatasi dengan perbaikan proses
pelaksanaan, akan tetapi dapat pula
terjadi masalah yang ditemui hanya
bisa diatasi dengan bantuan sarana-prasarana
dari kabupaten/kota, bahkan
mungkin diperlukan bantuan teknis
Kembali Ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali Ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
5
dari propinsi atau arah kebijakan dari
pemerintah pusat.
Keberhasilan kegiatan
pemantauan dan supervisi sangat
tergantung pada konsistensi
kegiatan (teratur, taat azas serta
berkesinambungan), kapasitas
(pengetahuan dan ketrampilan)
penyelia untuk memberikan bantuan
teknis, daftar tilik pemantauan, data
status kegiatan dan adanya dukungan
kepala unit organisasi dan Kepala Dinas
Kesehatan kabupaten/kota untuk
mengatasi masalah/hambatan yang
muncul.
9. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada akhir
siklus kerja tim jaminan mutu (3-6 bulan).
Pada akhir tahun, Tim Jaminan Mutu
Puskesmas melakukan Penilaian Kin-erja
Jaminan Mutu yang telah dilaku-kan
bertempat di aula Dinas Keseha-tan
Kabupaten/kota. Bahan presentasi
mencakup pencapaian program ter-hadap
indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan dan penyampaian
identifikasi proses pembelajaran atas
pelaksanaan kegiatan selama ini serta
rekomendasi/saran tindaklanjut. Ke-berhasilan
suatu organisasi pelayanan
menjalankan suatu kegiatan dapat
menumbuhkan inspirasi dan bahkan
menjadi tolak banding (benchmark-ing)
oleh organisasi pelayanan lainn-ya
untuk meniru/mencontoh dengan
melakukan kunjungan lapangan ke or-ganisasi
pelayanan yang telah berhasil
tersebut.
Rangkuman
Selamat, Anda telah menyelesaikan
KB 2 tentang ruang lingkup kegiatan
jaminan mutu. Dengan demikian Anda
yang bertugas sebagai bidan telah
mengetahui dan dapat memahami
ruang lingkup kegiatan jaminan mutu.
Hal-hal penting yang telah Anda
pelajari dalam kegiatan belajar ruang
lingkup kegiatan jaminan mutu ini
adalah sebagai berikut:
Ruang lingkup kegiatan jaminan
mutu, antara lain: membangun
kesadaran mutu, pembentukan tim
jaminan mutu, pembuatan alur kerja
dan standar pelayanan, penilaian
kepatuhan terhadap standar,
penyampaian hasil kegiatan, survei
pelanggan, penyusunan rencana
kegiatan, pemantauan dan supervisi
dan evaluasi.