SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
POPULASI
dan SAMPEL
Hitung Sampel
Metode Sampling
Oleh:
Asyifa Robiatul A. & Susiana
PENGUKURAN
Merupakan proses kuantifikasi hasil observasi dengan
memperhatikan referensi tertentu dan dinyatakan dalam unit
baku atau dianggap baku. Karakteristik subyek penelitian
dikuantifikasi kemudian dinyatakan dalam unit pengukuran.
Dari sudut teknis, yang diukur bukan kejadian (kesakitan), atau
objeknya (orang), melainkan dimensi kualitas atau kuantitasnya
Dalam penelitian Epidemiologi yang paling
banyak dipakai adalah KUESIONER
SKALA PENGUKURAN
Skala KATEGORIK Skala NUMERIK
Skala NOMINAL Skala ORDINAL Skala INTERVAL RASIO
Data hanya
dapat
diklasifikasi
Data dapat
diurutkan
Perbedaan
antara nilai
memiliki
arti/makna
Nol dan rasio
antar nilai
memiliki
arti/makna
kegunaan masing-masing SKALA PENGUKURAN
Skala RASIO
Mempunyai nilai 0 alami
Terdapat informasi peringkat kuantitatif
dan dapat diukur
Skala INTERVAL
Tidak mempunyai 0 alami
Terdapat informasi peringkat kuantitatif
dan dapat diukur
Skala ORDINAL
Ada peringkat tapi jarak antara
peringkatnya tidak dapat dikuantifikasi
Nilai variabel tidak dapat dimanipulasi
Skala NOMINAL
Tidak ada
peringkat
dikotom/
polikotom
Tidak dapat dimanipulasi
secara sistematis
Dapat menghitung proporsi,
persentase, risiko relative
Golongan darah,
suku bangsa, agama,
jenis kelamin
Derajat penyakit,
status gizi, tingkat
sekolah
Suhu
Berat Badan, Tinggi
Badan, Kolesterol
Inferensi: dari sampel ke populasi
Masalah yang timbul:
Peneliti muda banyak yang cenderung untuk memandang sampel dan
populasi sebagai dua hal yang terpisah
Padahal setiap hasil yang diperoleh pada
sampel sebenarnya merupakan refleksi
dari keadaan di populasi yang diwakili
oleh sampel tersebut
SAMPEL dan POPULASI:
STATISTIK dan PARAMETER
Observasi dan pengukuran yang
dilakukan pada sampel
menghasilkan data berupa angka
yang secara umum disebut
sebagai statistik.
Kemudian nilai pada populasi
yang berkaitan dengan statistik
disebut parameter.
Seseorang akan meneliti karena
ingin mengetahui sifat,
karakteristik, atau efek suatu
faktor, melakukan pengamatan
dan pengukuran sebagai
sampel penelitian.
SAMPEL dan POPULASI: STATISTIK dan PARAMETER
Populasi Target
Populasi
Terjangkau
Subyek Terpilih
Subyek yang
Benar Diteliti
Hasil penelitian pada subyek yang diteliti ini digeneralisasikan ke populasi
terjangkau secara statistika, sedangkan generalisasi dari populasi terjangkau ke
populasi target tidak dapat dilakukan secara statistika namun secara logika dan
common sense
Contoh POPULASI TARGET penelitian
Karakteristik Demografis Karakteristik Klinis
Remaja Pengguna Narkoba
Neonatus Sepsis
Perempuan pasca-menopause Osteoartritis
Dewasa Muda Infark Miokard
Bayi < 9 bulan Morbili
Penduduk pesisir Korban Tsunami
Maka kita akan mencari POPULASI TERJANGKAU (accessible population)/
POPULASI SUMBER (source population) karena keterbatasan dari karakteristik
klinis dan demografis serta keterjangkauan tempat dan waktu
Subyek yang terpilih harus diatas 100
KELOMPOK
SUBYEK
KARAKTERISTIK CONTOH
POPULASI
TARGET
Dibatasi oleh
karakteristik klinis
dan demografis
Osteoporosis pasca-
menopause
POPULASI
TERJANGKAU
Dibatasi oleh tempat
dan waktu
Perempuan pasca-
menopause di RSCM,
tahun 2018(250 pasien)
SAMPEL YANG
DIKEHENDAKI
Dipilih secara
random dari
populasi terjangkau
100 pasien
osteoporosis
pasca-menopause
SUBYEK YANG
BENAR
DITELITI
Subyek yang
menyelesaikan
prosedur penelitian
95 pasien osteoporosis
pasca-menopause
Validitas
Interna
Validitas
Eksterna I
Validitas
Eksterna II
Bagaimana kita dapat menerapkan hasil SUBYEK YANG BENAR DITELITI dapat
mewakili POPULASI TERJANGKAU kemudian ke POPULASI TARGET?
Dengan kata lain, bagaimana kita dapat memperkirakan pelbagai PARAMETER dalam
populasi dengan mengetahui STATISTIK yang telah diperoleh dari suyek pada sampel?
Perhatikan ini 
Apakah semua
subyek dapat
menyelesaikan
penelitian?
ya
Bagaimana jika
terdapat subyek
yang tidak
menyelesaikan
penelitian?
Pada penelitian
komunitas angka
15% atau 20% masih
diterima
Apakah subyek yang
terpilih dapat
(dianggap) mewakili
populasi terjangkau?
Bila pemilihan subyek
dilakukan dengan cara
yang benar maka subyek
terpilih dapat mewakili
populasi terjangkau
CARA PEMILIHAN SAMPEL
Yang dipakai dalam penelitian kesehatan
Berdasarkan Peluang
(Probability Sampling)
Simple random
sampling
Systematic sampling
Stratified random
sampling
Cluster sampling
Tidak Berdasarkan Peluang
(non-Probability Sampling)
Consecutive sampling
Convenient sampling
Purposive sampling
Dalam penelitian survei dikenal antara UNIT
ELEMENTER dan UNIT ENUMERASI
UNIT ELEMENTER
UNIT
ENUMERASI
Seringkali pemilihan sampel
tidak langsung dilakukan
pada unit elementer, karena
daftar unit elementer tidak
tersedia atau sulit dibuat.
Tetapi unit elementer
seringkali dapat dikaitkan
dengan unit lain yang
daftarnya sudah tersedia 
unit ini disebut sebagai UNIT
ENUMERASI
SAMPEL CLUSTER
Metode pengambilan sampel secara acak sederhana dan acak stratifikasi
memiliki kendala yang sama, yaitu harus tersedianya kerangka sampel
yang berupa daftar dari semua unit enumerasi.
Pada populasi, masyarakat seringkali sudah terbagi menurut kelompok
tertentu, seperti RT, RW, desa, dsb. Pembuatan kerangka sampel untuk
kelompok populasi sangat mungkin untuk dibuat dan biaya serta waktu yang
dibutuhkan relatif tidak terlalu banyak
kelompok masyarakat ini disebut sebagai klaster dalam metode
pengambilan sampel
Ciri populasi dalam satu klaster diusahakan populasi heterogen dan
variasi antar klaster homogen
Contoh survei:
Suatu survei dilakukan untuk mengetahui cakupan pemeriksaan kehamilan pada
Kabupaten Tangerang. Subyek penelitian adalah ibu yang telah melahirkan bayi 1 tahun
lalu atau kurang. Jika dilakukan secara acak sederhana maka peneliti harus memiliki daftar
nama semua ibu yang melahirkan bayinya 1 tahun yang lalu atau kurang, yang akan
digunakan kerangka sampel.
Dengan menggunakan metode klaster, peneliti hanya perlu membuat daftar
klaster yang ada di Kabupaten Tangerang. Jika peneliti ingin menggunakan daftar
dari semua desa yang ada di Kabupaten Tangerang  daftar sudah tersedia.
Dari kerangka sampel berupa daftar desa peneliti memilih sejumlah desa sebagai
sampel klaster.
Misal yang terpilih desa Tigakarsa  pada desa Tigakarsa peneliti membuat
kerangka sampel dari semua ibu yang pernah melahirkan bayinya 1 tahun lalu atau
kurang. Dan dari kerangka sampel ini peneliti memilih sejumlah subyek secara
acak sederhana sebagai sampel.
Pada contoh, pengambilan sampel
dapat diringkas dalam langkah
sebagai berikut:
Langkah 1: memilih
sampel desa
Langkah 2: memilih
responden pada desa yang
terpilih pada langkah 1
Dalam terminologi sampel, langkah di atas
disebut sebagai tingkat (stage) dan pengambilan
sampel diberi nama sesuai dengan banyaknya
tingkat. Contoh di atas merupakan pengambilan
sampel secara klaster 2 tingkat
Contoh lainnya:
Pengambilan sampel juga dapat dilakukan dengan banyak tahap (multistage).
Langkah 5: pada ‘d’ kelas terpilih, dipilih semua murid yang ada di kelas terpilih
Langkah 4: pada ‘c’ sekolah terpilih, dipilih ‘d’ kelas dari ‘D’ kelas yang ada.
Langkah 3: pada ‘b’ kelurahan/desa terpilih, dipilih ‘c’ sekolah dasar dari ‘C; sekolah dasar
yang ada di kelurahan/desa terpilih
Langkah 2: pada ‘a’kecamatan terpilih, dipilih ‘b’ kelurahan/desa dari B kelurahan/desa
yang ada di kecamatan terpilih
Langkah 1: memilih ‘a’ kecamatan dari ‘A’ kecamatan yang ada di kabupaten (populasi)
Cara lain untuk memilih klaster adalah dengan metode
Probability Proportional to Size (pps)  yang dipakai oleh survei cepat
Jumlah populasi sebagai bobot klaster.
Nama desa Jumlah
penduduk
Jumlah penduduk
kumulatif
Sukasari 1500 1500
Sukamanah 3000 4500
Sukajadi 2350 6850
Sukamakmur 4000 10850
Sukamaju 1350 12200
Gotong-royong 3200 15400
Telaga warna 1780 17180
Warna sari 1900 19080
Situ biru 2560 21640
Sari maju 3400 25040
Pemilihan klaster dilakukan dengan menggunakan
metode acak dengan selang nomor 1 – 25040.
Jadi misalkan angka acak pertama adalah 1653  angka
ini berada di antara 1501 dan 4500, jadi desa
Sukamanah terpilih. Angka acak kedua terpilih, misalkan
angka tersebut adalah 9201  angka ini terletak antara
6851 – 10850 berarti desa Sukamakmur terpilih.
Dengan cara ini klaster yang lebih besar memiliki
kesempatan untuk terpilih lebih besar juga,
karena rentang yang lebar.
KELEBIHAN dan KEKURANGAN sampel Klaster
KEKURANGAN KELEBIHAN
pengambilan sampel
klaster akan
menghasilkan estimasi
parameter dengan
presisi yang lebih
rendah dibandingkan
sampel acak stratifikasi
dan sampel acak
sederhana
metode lebih murah
dan mudah dilakukan
untuk survei pada
manusia, maka
metode klaster
sangat sering
dipergunakan untuk
penelitian survei
Pada pengambilan sampel dengan banyak tahap, perhitungan
estimasi parameter dan standar error menjadi lebih rumit karena
tiap tahap pengambilan sampel harus diperhitungkan. Teknik
estimasi varians dan perhitungan uji statistik sangat berbeda
dengan sampel acak sederhana.
Metode linearisasi Taylor banyak digunakan untuk estimasi
varians dan uji statistik untuk sampel dengan banyak
tahap  bisa dibantu dengan penggunaan software
Csample dan STATA
Secara umum dikatakan bahwa estimasi standar error yang diperoleh pada metode sampel klaster kurang lebih:
SE =√1+𝝈 𝝌 ( 𝒎−1)
𝜎 𝜒 = intraclass correlation
coefficient/ rate of
homogeneity
𝑚 = besar sampel rata −
rata untuk tiap klaster
Standar error sampel klaster akan lebih besar dari standar
error yang diperoleh pada sampel acak sederhana dengan
besar sampel yang sama
Nilai koefisien 𝜎 𝜒 dapat berkisar antara nilai negatif 
jika populasi dalam klaster sangat heterogen
sampai dengan 1  jika populasi dalam klaster
homogen, tetapi berbeda antar satu klaster dengan
klaster yang lain (heterogen).
Standar error pada sampel klaster akan sama dengan
standar error pada sampel acak sederhana jika
koefisien 𝜎 𝜒 = 1 (klaster heterogen), tetapi dapat lebih
besar, jika klaster homogen.
Perbandingan antara varians pada metode sampel kompleks
(termasuk klaster) dengan varians jika sampel diambil dengan
cara acak sederhana dikenal sebagai design effect
𝜎 𝜒 = intraclass correlation coefficient/ rate of homogeneity atau tingkat
homogenitas. Ini adalah ukuran variabilitas antara kelompok dibandingkan dengan
variasi dalam kelompok. Secara umum, dibutuhkan nilai antara 0 dan 1. Namun, bisa
mengambil nilai negatif juga. ROH berkurang ketika variabilitas intra-cluster
meningkat dan ketika variabilitas antar-cluster menurun. Nilai aktualnya tidak
diketahui tetapi bisa Diperkirakan dari sampel sebelumnya dengan karakteristik yang
sama dari yang ada sedang direncanakan.
ROH=
𝑫−𝟏
𝒎−𝟏
𝑚 = besar sampel rata − rata untuk tiap klaster
D = design effect, yang merupakan ukuran peningkatan kesalahan standar
estimasi karena prosedur pengambilan sampel yang digunakan
D =
𝑆𝐸2 𝑇𝑤𝑜 𝑆𝑡𝑎𝑔𝑒
𝑆𝐸2 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑟𝑎𝑛𝑑𝑜𝑚
Sampai saat ini strategi yang digunakan untuk menghitung besar sampel untuk metode
klaster adalah dengan menggunakan rumus untuk sampel acak sederhana dan
mengalikan hasil perhitungannya dengan efek desain (design effect).
Besar efek desain dapat diperoleh dari hasil survei yang pernah dilakukan. Pada
umumnya efek desain untuk sampel klaster berkisar antara 2-4. semakin besar
homogenitas di dalam klaster dibandingkan homogenitas antar klaster, semakin besar
pula efek desain pada sampel klaster. WHO menggunakan efek desain = 2 untuk
survei prevalensi imunisasi. Ariawan dan Frerichs (1995) menggunakan efek desain =2
pada rancangan sampel survei cepat untuk kejadian yang sering (common event)
SATU POPULASI
(Estimasi Proporsi)
CLUSTER RANDOM SAMPLING
n = besar sampel (jumlah cluster)
minimum
N = besar populasi
Z1-α/2 = nilai distribusi normal baku (table Z)
pada α tertentu
d = kesalahan (absolut) yang dapat
ditoleransi
C = jumlah seluruh cluster di populasi
σ2 = rate of homogeneity
ai = banyaknya elemen yang masuk
kriteria pada cluster ke-I
mi = banyaknya elemen pada cluster ke-I
C’ = jumlah cluster sementara
Menurut Ariawan (1998):
Strategi yang digunakan untuk menghitung besar sampel untuk metode
cluster adalah dengan menggunakan rumus untuk sampel acak sederhana
dan mengalikan hasil perhitungannya dengan efek desain (design effect)
n =
Z1-α/2
2 . P . (1-p)
d2
X 2
Deff = bernilai 2 (WHO, Ariawan & Frerichs, 1995)
Karena rumus varians selain kompleks juga mengandung parameter Pi
proporsi pada klaster i yang sulit di ketahui sebelum survey dilakukan
• Dinas kesehatan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara ingin
mengetahui cakupan imunisasi lengkap pada anak. Dari hasil
survei imunisasi pada tingkat provinsi Sumatera Utara 1 tahun
yang lalu diperoleh cakupan imunisasi lengkap sebesar 70%.
Pada penelitian ini, peneliti juga merencanakan untuk
menggunakan metode sampel klaster 2 tahap dengan
menggunakan 20 cluster. Pada tahap pertama akan dilipih desa
dan pada tiap desa telah terpilih sejumlah anak berumur 1-2
tahun secara acak sederhana.
• Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti menginginkan
kesalahan maksimum terhadap cakupan imunisasi di populasi
sebesar 5% dan derajat kepercayaan 95%?
Contoh Soal:
Diketahui : P = 70% d= 5% CI = 95%
Ditanya : n total dan n cluster?
Jawab :
n =
Z1-α/2
2 . P . (1-p)
d2
X 2
n =
(1,96)2 . 0,07 . (1-0,07)
(0,05)2
X 2
n = 323 x 2 = 646 anak
Maka untuk sampel di 20
cluster adalah 646/20 = 33
anak untuk tiap cluster

More Related Content

What's hot

Lembar kuesioner
Lembar kuesionerLembar kuesioner
Lembar kuesionertanux5792
 
Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2HMRojali
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiDarnah Andi Nohe
 
5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,Amnita Ginting
 
Statistika "Systematic Random Sampling"
Statistika "Systematic Random Sampling"Statistika "Systematic Random Sampling"
Statistika "Systematic Random Sampling"Venta Adrian, S.Kom
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
 
Tugas simulasi 5211100111
Tugas simulasi 5211100111Tugas simulasi 5211100111
Tugas simulasi 5211100111Aula Ayubi
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7tristyanto
 
Higiene perusahaan-4
Higiene perusahaan-4Higiene perusahaan-4
Higiene perusahaan-4Sie Hoo
 
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
 
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptxKuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptxReskiCantik
 
uji normalitas dan homogenitas
uji normalitas dan homogenitasuji normalitas dan homogenitas
uji normalitas dan homogenitasRatih Ramadhani
 

What's hot (20)

Lembar kuesioner
Lembar kuesionerLembar kuesioner
Lembar kuesioner
 
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepatLangkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
 
Statistik Industri - Faktorial ANOVA - ANOVA dua arah - two way ANOVA
Statistik Industri - Faktorial ANOVA - ANOVA dua arah - two way ANOVAStatistik Industri - Faktorial ANOVA - ANOVA dua arah - two way ANOVA
Statistik Industri - Faktorial ANOVA - ANOVA dua arah - two way ANOVA
 
Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2
 
ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
 
5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,
 
Statistika "Systematic Random Sampling"
Statistika "Systematic Random Sampling"Statistika "Systematic Random Sampling"
Statistika "Systematic Random Sampling"
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
 
Wabah
WabahWabah
Wabah
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
 
Tugas simulasi 5211100111
Tugas simulasi 5211100111Tugas simulasi 5211100111
Tugas simulasi 5211100111
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 
Triage
TriageTriage
Triage
 
Higiene perusahaan-4
Higiene perusahaan-4Higiene perusahaan-4
Higiene perusahaan-4
 
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
 
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
 
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptxKuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
 
uji normalitas dan homogenitas
uji normalitas dan homogenitasuji normalitas dan homogenitas
uji normalitas dan homogenitas
 

Similar to Populasi dan sampel

Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology samplingrsd kol abundjani
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelDerima Febrike
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekRoisah Elbaety
 
Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplinghafsah hafsah
 
Populasi
PopulasiPopulasi
PopulasiUFDK
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Kampus-Sakinah
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelRahman Mulki
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampel Populasi dan sampel
Populasi dan sampel fikri asyura
 
Populasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.pptPopulasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.pptmariefmunthe
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelYoga Lgy
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelPert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelArief Pratama
 
Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Dewaayu Nopiyanti
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataAni Istiana
 
Pemilihan-dan-penentuan-besar-sampel-pada-penelitian.heru-syahputra.syumarti....
Pemilihan-dan-penentuan-besar-sampel-pada-penelitian.heru-syahputra.syumarti....Pemilihan-dan-penentuan-besar-sampel-pada-penelitian.heru-syahputra.syumarti....
Pemilihan-dan-penentuan-besar-sampel-pada-penelitian.heru-syahputra.syumarti....AngGa137055
 
Ceramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiSarah Eddiah
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataFirman Marine
 

Similar to Populasi dan sampel (20)

Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology sampling
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
 
Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik sampling
 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampel
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampel Populasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Populasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.pptPopulasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.ppt
 
02 teori penarikan contoh
02 teori penarikan contoh02 teori penarikan contoh
02 teori penarikan contoh
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampel
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelPert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
 
Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
 
Pemilihan-dan-penentuan-besar-sampel-pada-penelitian.heru-syahputra.syumarti....
Pemilihan-dan-penentuan-besar-sampel-pada-penelitian.heru-syahputra.syumarti....Pemilihan-dan-penentuan-besar-sampel-pada-penelitian.heru-syahputra.syumarti....
Pemilihan-dan-penentuan-besar-sampel-pada-penelitian.heru-syahputra.syumarti....
 
Ceramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologi
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
 

More from Asyifa Robiatul adawiyah

Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2Asyifa Robiatul adawiyah
 
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1Asyifa Robiatul adawiyah
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularAsyifa Robiatul adawiyah
 
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi KesehatanIlmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi KesehatanAsyifa Robiatul adawiyah
 
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Asyifa Robiatul adawiyah
 
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatanPendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatanAsyifa Robiatul adawiyah
 
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)Asyifa Robiatul adawiyah
 

More from Asyifa Robiatul adawiyah (20)

Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
 
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
 
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi KesehatanEvaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
 
Pembuatan desain media promosi kesehatan
Pembuatan desain media promosi kesehatan Pembuatan desain media promosi kesehatan
Pembuatan desain media promosi kesehatan
 
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi KesehatanKonsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
 
komunikasi kesehatan
komunikasi kesehatankomunikasi kesehatan
komunikasi kesehatan
 
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi KesehatanIlmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
 
Konsep Promosi Kesehatan
Konsep Promosi KesehatanKonsep Promosi Kesehatan
Konsep Promosi Kesehatan
 
Survei cepat
Survei cepatSurvei cepat
Survei cepat
 
Analisis data deskriptif
Analisis data deskriptifAnalisis data deskriptif
Analisis data deskriptif
 
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
 
Strategi mutu pelayanan kesehatan
Strategi mutu pelayanan kesehatanStrategi mutu pelayanan kesehatan
Strategi mutu pelayanan kesehatan
 
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatanPendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
 
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
 
Gizi ibu hamil
Gizi ibu hamilGizi ibu hamil
Gizi ibu hamil
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineralVitamin dan mineral
Vitamin dan mineral
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 

Recently uploaded

KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugaslisapalena
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxZhardestiny
 

Recently uploaded (9)

KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
 

Populasi dan sampel

  • 1. POPULASI dan SAMPEL Hitung Sampel Metode Sampling Oleh: Asyifa Robiatul A. & Susiana
  • 2. PENGUKURAN Merupakan proses kuantifikasi hasil observasi dengan memperhatikan referensi tertentu dan dinyatakan dalam unit baku atau dianggap baku. Karakteristik subyek penelitian dikuantifikasi kemudian dinyatakan dalam unit pengukuran. Dari sudut teknis, yang diukur bukan kejadian (kesakitan), atau objeknya (orang), melainkan dimensi kualitas atau kuantitasnya Dalam penelitian Epidemiologi yang paling banyak dipakai adalah KUESIONER
  • 3. SKALA PENGUKURAN Skala KATEGORIK Skala NUMERIK Skala NOMINAL Skala ORDINAL Skala INTERVAL RASIO Data hanya dapat diklasifikasi Data dapat diurutkan Perbedaan antara nilai memiliki arti/makna Nol dan rasio antar nilai memiliki arti/makna
  • 4. kegunaan masing-masing SKALA PENGUKURAN Skala RASIO Mempunyai nilai 0 alami Terdapat informasi peringkat kuantitatif dan dapat diukur Skala INTERVAL Tidak mempunyai 0 alami Terdapat informasi peringkat kuantitatif dan dapat diukur Skala ORDINAL Ada peringkat tapi jarak antara peringkatnya tidak dapat dikuantifikasi Nilai variabel tidak dapat dimanipulasi Skala NOMINAL Tidak ada peringkat dikotom/ polikotom Tidak dapat dimanipulasi secara sistematis Dapat menghitung proporsi, persentase, risiko relative Golongan darah, suku bangsa, agama, jenis kelamin Derajat penyakit, status gizi, tingkat sekolah Suhu Berat Badan, Tinggi Badan, Kolesterol
  • 5. Inferensi: dari sampel ke populasi Masalah yang timbul: Peneliti muda banyak yang cenderung untuk memandang sampel dan populasi sebagai dua hal yang terpisah Padahal setiap hasil yang diperoleh pada sampel sebenarnya merupakan refleksi dari keadaan di populasi yang diwakili oleh sampel tersebut
  • 6. SAMPEL dan POPULASI: STATISTIK dan PARAMETER Observasi dan pengukuran yang dilakukan pada sampel menghasilkan data berupa angka yang secara umum disebut sebagai statistik. Kemudian nilai pada populasi yang berkaitan dengan statistik disebut parameter. Seseorang akan meneliti karena ingin mengetahui sifat, karakteristik, atau efek suatu faktor, melakukan pengamatan dan pengukuran sebagai sampel penelitian.
  • 7. SAMPEL dan POPULASI: STATISTIK dan PARAMETER Populasi Target Populasi Terjangkau Subyek Terpilih Subyek yang Benar Diteliti Hasil penelitian pada subyek yang diteliti ini digeneralisasikan ke populasi terjangkau secara statistika, sedangkan generalisasi dari populasi terjangkau ke populasi target tidak dapat dilakukan secara statistika namun secara logika dan common sense
  • 8. Contoh POPULASI TARGET penelitian Karakteristik Demografis Karakteristik Klinis Remaja Pengguna Narkoba Neonatus Sepsis Perempuan pasca-menopause Osteoartritis Dewasa Muda Infark Miokard Bayi < 9 bulan Morbili Penduduk pesisir Korban Tsunami Maka kita akan mencari POPULASI TERJANGKAU (accessible population)/ POPULASI SUMBER (source population) karena keterbatasan dari karakteristik klinis dan demografis serta keterjangkauan tempat dan waktu Subyek yang terpilih harus diatas 100
  • 9. KELOMPOK SUBYEK KARAKTERISTIK CONTOH POPULASI TARGET Dibatasi oleh karakteristik klinis dan demografis Osteoporosis pasca- menopause POPULASI TERJANGKAU Dibatasi oleh tempat dan waktu Perempuan pasca- menopause di RSCM, tahun 2018(250 pasien) SAMPEL YANG DIKEHENDAKI Dipilih secara random dari populasi terjangkau 100 pasien osteoporosis pasca-menopause SUBYEK YANG BENAR DITELITI Subyek yang menyelesaikan prosedur penelitian 95 pasien osteoporosis pasca-menopause Validitas Interna Validitas Eksterna I Validitas Eksterna II
  • 10. Bagaimana kita dapat menerapkan hasil SUBYEK YANG BENAR DITELITI dapat mewakili POPULASI TERJANGKAU kemudian ke POPULASI TARGET? Dengan kata lain, bagaimana kita dapat memperkirakan pelbagai PARAMETER dalam populasi dengan mengetahui STATISTIK yang telah diperoleh dari suyek pada sampel? Perhatikan ini  Apakah semua subyek dapat menyelesaikan penelitian? ya Bagaimana jika terdapat subyek yang tidak menyelesaikan penelitian? Pada penelitian komunitas angka 15% atau 20% masih diterima Apakah subyek yang terpilih dapat (dianggap) mewakili populasi terjangkau? Bila pemilihan subyek dilakukan dengan cara yang benar maka subyek terpilih dapat mewakili populasi terjangkau
  • 11. CARA PEMILIHAN SAMPEL Yang dipakai dalam penelitian kesehatan Berdasarkan Peluang (Probability Sampling) Simple random sampling Systematic sampling Stratified random sampling Cluster sampling Tidak Berdasarkan Peluang (non-Probability Sampling) Consecutive sampling Convenient sampling Purposive sampling
  • 12. Dalam penelitian survei dikenal antara UNIT ELEMENTER dan UNIT ENUMERASI UNIT ELEMENTER UNIT ENUMERASI Seringkali pemilihan sampel tidak langsung dilakukan pada unit elementer, karena daftar unit elementer tidak tersedia atau sulit dibuat. Tetapi unit elementer seringkali dapat dikaitkan dengan unit lain yang daftarnya sudah tersedia  unit ini disebut sebagai UNIT ENUMERASI
  • 13. SAMPEL CLUSTER Metode pengambilan sampel secara acak sederhana dan acak stratifikasi memiliki kendala yang sama, yaitu harus tersedianya kerangka sampel yang berupa daftar dari semua unit enumerasi. Pada populasi, masyarakat seringkali sudah terbagi menurut kelompok tertentu, seperti RT, RW, desa, dsb. Pembuatan kerangka sampel untuk kelompok populasi sangat mungkin untuk dibuat dan biaya serta waktu yang dibutuhkan relatif tidak terlalu banyak kelompok masyarakat ini disebut sebagai klaster dalam metode pengambilan sampel Ciri populasi dalam satu klaster diusahakan populasi heterogen dan variasi antar klaster homogen
  • 14. Contoh survei: Suatu survei dilakukan untuk mengetahui cakupan pemeriksaan kehamilan pada Kabupaten Tangerang. Subyek penelitian adalah ibu yang telah melahirkan bayi 1 tahun lalu atau kurang. Jika dilakukan secara acak sederhana maka peneliti harus memiliki daftar nama semua ibu yang melahirkan bayinya 1 tahun yang lalu atau kurang, yang akan digunakan kerangka sampel. Dengan menggunakan metode klaster, peneliti hanya perlu membuat daftar klaster yang ada di Kabupaten Tangerang. Jika peneliti ingin menggunakan daftar dari semua desa yang ada di Kabupaten Tangerang  daftar sudah tersedia. Dari kerangka sampel berupa daftar desa peneliti memilih sejumlah desa sebagai sampel klaster. Misal yang terpilih desa Tigakarsa  pada desa Tigakarsa peneliti membuat kerangka sampel dari semua ibu yang pernah melahirkan bayinya 1 tahun lalu atau kurang. Dan dari kerangka sampel ini peneliti memilih sejumlah subyek secara acak sederhana sebagai sampel.
  • 15. Pada contoh, pengambilan sampel dapat diringkas dalam langkah sebagai berikut: Langkah 1: memilih sampel desa Langkah 2: memilih responden pada desa yang terpilih pada langkah 1 Dalam terminologi sampel, langkah di atas disebut sebagai tingkat (stage) dan pengambilan sampel diberi nama sesuai dengan banyaknya tingkat. Contoh di atas merupakan pengambilan sampel secara klaster 2 tingkat
  • 16. Contoh lainnya: Pengambilan sampel juga dapat dilakukan dengan banyak tahap (multistage). Langkah 5: pada ‘d’ kelas terpilih, dipilih semua murid yang ada di kelas terpilih Langkah 4: pada ‘c’ sekolah terpilih, dipilih ‘d’ kelas dari ‘D’ kelas yang ada. Langkah 3: pada ‘b’ kelurahan/desa terpilih, dipilih ‘c’ sekolah dasar dari ‘C; sekolah dasar yang ada di kelurahan/desa terpilih Langkah 2: pada ‘a’kecamatan terpilih, dipilih ‘b’ kelurahan/desa dari B kelurahan/desa yang ada di kecamatan terpilih Langkah 1: memilih ‘a’ kecamatan dari ‘A’ kecamatan yang ada di kabupaten (populasi)
  • 17. Cara lain untuk memilih klaster adalah dengan metode Probability Proportional to Size (pps)  yang dipakai oleh survei cepat Jumlah populasi sebagai bobot klaster. Nama desa Jumlah penduduk Jumlah penduduk kumulatif Sukasari 1500 1500 Sukamanah 3000 4500 Sukajadi 2350 6850 Sukamakmur 4000 10850 Sukamaju 1350 12200 Gotong-royong 3200 15400 Telaga warna 1780 17180 Warna sari 1900 19080 Situ biru 2560 21640 Sari maju 3400 25040 Pemilihan klaster dilakukan dengan menggunakan metode acak dengan selang nomor 1 – 25040. Jadi misalkan angka acak pertama adalah 1653  angka ini berada di antara 1501 dan 4500, jadi desa Sukamanah terpilih. Angka acak kedua terpilih, misalkan angka tersebut adalah 9201  angka ini terletak antara 6851 – 10850 berarti desa Sukamakmur terpilih. Dengan cara ini klaster yang lebih besar memiliki kesempatan untuk terpilih lebih besar juga, karena rentang yang lebar.
  • 18. KELEBIHAN dan KEKURANGAN sampel Klaster KEKURANGAN KELEBIHAN pengambilan sampel klaster akan menghasilkan estimasi parameter dengan presisi yang lebih rendah dibandingkan sampel acak stratifikasi dan sampel acak sederhana metode lebih murah dan mudah dilakukan untuk survei pada manusia, maka metode klaster sangat sering dipergunakan untuk penelitian survei
  • 19. Pada pengambilan sampel dengan banyak tahap, perhitungan estimasi parameter dan standar error menjadi lebih rumit karena tiap tahap pengambilan sampel harus diperhitungkan. Teknik estimasi varians dan perhitungan uji statistik sangat berbeda dengan sampel acak sederhana. Metode linearisasi Taylor banyak digunakan untuk estimasi varians dan uji statistik untuk sampel dengan banyak tahap  bisa dibantu dengan penggunaan software Csample dan STATA
  • 20. Secara umum dikatakan bahwa estimasi standar error yang diperoleh pada metode sampel klaster kurang lebih: SE =√1+𝝈 𝝌 ( 𝒎−1) 𝜎 𝜒 = intraclass correlation coefficient/ rate of homogeneity 𝑚 = besar sampel rata − rata untuk tiap klaster Standar error sampel klaster akan lebih besar dari standar error yang diperoleh pada sampel acak sederhana dengan besar sampel yang sama Nilai koefisien 𝜎 𝜒 dapat berkisar antara nilai negatif  jika populasi dalam klaster sangat heterogen sampai dengan 1  jika populasi dalam klaster homogen, tetapi berbeda antar satu klaster dengan klaster yang lain (heterogen). Standar error pada sampel klaster akan sama dengan standar error pada sampel acak sederhana jika koefisien 𝜎 𝜒 = 1 (klaster heterogen), tetapi dapat lebih besar, jika klaster homogen.
  • 21. Perbandingan antara varians pada metode sampel kompleks (termasuk klaster) dengan varians jika sampel diambil dengan cara acak sederhana dikenal sebagai design effect 𝜎 𝜒 = intraclass correlation coefficient/ rate of homogeneity atau tingkat homogenitas. Ini adalah ukuran variabilitas antara kelompok dibandingkan dengan variasi dalam kelompok. Secara umum, dibutuhkan nilai antara 0 dan 1. Namun, bisa mengambil nilai negatif juga. ROH berkurang ketika variabilitas intra-cluster meningkat dan ketika variabilitas antar-cluster menurun. Nilai aktualnya tidak diketahui tetapi bisa Diperkirakan dari sampel sebelumnya dengan karakteristik yang sama dari yang ada sedang direncanakan. ROH= 𝑫−𝟏 𝒎−𝟏 𝑚 = besar sampel rata − rata untuk tiap klaster D = design effect, yang merupakan ukuran peningkatan kesalahan standar estimasi karena prosedur pengambilan sampel yang digunakan D = 𝑆𝐸2 𝑇𝑤𝑜 𝑆𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑆𝐸2 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑟𝑎𝑛𝑑𝑜𝑚
  • 22. Sampai saat ini strategi yang digunakan untuk menghitung besar sampel untuk metode klaster adalah dengan menggunakan rumus untuk sampel acak sederhana dan mengalikan hasil perhitungannya dengan efek desain (design effect). Besar efek desain dapat diperoleh dari hasil survei yang pernah dilakukan. Pada umumnya efek desain untuk sampel klaster berkisar antara 2-4. semakin besar homogenitas di dalam klaster dibandingkan homogenitas antar klaster, semakin besar pula efek desain pada sampel klaster. WHO menggunakan efek desain = 2 untuk survei prevalensi imunisasi. Ariawan dan Frerichs (1995) menggunakan efek desain =2 pada rancangan sampel survei cepat untuk kejadian yang sering (common event)
  • 23. SATU POPULASI (Estimasi Proporsi) CLUSTER RANDOM SAMPLING n = besar sampel (jumlah cluster) minimum N = besar populasi Z1-α/2 = nilai distribusi normal baku (table Z) pada α tertentu d = kesalahan (absolut) yang dapat ditoleransi C = jumlah seluruh cluster di populasi σ2 = rate of homogeneity ai = banyaknya elemen yang masuk kriteria pada cluster ke-I mi = banyaknya elemen pada cluster ke-I C’ = jumlah cluster sementara
  • 24. Menurut Ariawan (1998): Strategi yang digunakan untuk menghitung besar sampel untuk metode cluster adalah dengan menggunakan rumus untuk sampel acak sederhana dan mengalikan hasil perhitungannya dengan efek desain (design effect) n = Z1-α/2 2 . P . (1-p) d2 X 2 Deff = bernilai 2 (WHO, Ariawan & Frerichs, 1995) Karena rumus varians selain kompleks juga mengandung parameter Pi proporsi pada klaster i yang sulit di ketahui sebelum survey dilakukan
  • 25. • Dinas kesehatan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara ingin mengetahui cakupan imunisasi lengkap pada anak. Dari hasil survei imunisasi pada tingkat provinsi Sumatera Utara 1 tahun yang lalu diperoleh cakupan imunisasi lengkap sebesar 70%. Pada penelitian ini, peneliti juga merencanakan untuk menggunakan metode sampel klaster 2 tahap dengan menggunakan 20 cluster. Pada tahap pertama akan dilipih desa dan pada tiap desa telah terpilih sejumlah anak berumur 1-2 tahun secara acak sederhana. • Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti menginginkan kesalahan maksimum terhadap cakupan imunisasi di populasi sebesar 5% dan derajat kepercayaan 95%? Contoh Soal:
  • 26. Diketahui : P = 70% d= 5% CI = 95% Ditanya : n total dan n cluster? Jawab : n = Z1-α/2 2 . P . (1-p) d2 X 2 n = (1,96)2 . 0,07 . (1-0,07) (0,05)2 X 2 n = 323 x 2 = 646 anak Maka untuk sampel di 20 cluster adalah 646/20 = 33 anak untuk tiap cluster