Teks ini membahas implementasi sistem informasi akuntansi berbasis database relasional di rumah sakit Siloam Kebon Jeruk. Topik utama mencakup siklus pemrosesan data, konsep database, dan manfaat sistem database terhadap integrasi dan konsistensi data serta kemandirian program aplikasi."
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
SIAK-DBR
1. TUGAS PERKULIAHAN
Sistem Informasi
Akuntansi
Pengaplikasian dan Implementasi Konsep
Basis Data Relasional pada Siloam
Hospitals Kebon Jeruk
DisusunOleh :
Andreas Tanjaya (43218120078)
Fakultas Program Studi BAB Kode MK Dosen Pengampu
Ekonomi dan Bisnis S1 Akuntansi
09
W321700006 YanantoMihadi Putra, S.E., M.Si., CMA.
Abstrak Kompetensi
Tugas ini bertujuan untuk menambah
wawasan dan membantu mahasiswa
dalam menguasai materi Sistem
Informasi Manajemen
Mahasiswa mampu menguasai dan
memahami materi Sistem Informasi
Manajemen, serta dapat
mengaplikasikan dalam dunia kerja.
2. 2020
2 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
Abstrak
Penulisan artikel ilmiah ini dimaksudkan untuk mengetahui implementasi konsep
basis data relasional di Siloam Hospitals Kebon Jeruk. Penulisan artikel ilmiah ini
dilakukan dengan mengamati proses kegiatan aktivitas di Siloam Hospitals Kebon
Jeruk dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses, tantangan dan
permasalahan yang timbul karena implementasi konsep basis data relasional
perusahaan tersebut. Melalui penulisan artikel ilmiah ini, diharapkan dapat
ditemukan alasan implementasi konsep basis data relasional dapat memberikan
nilai tambah bagi Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
Kata Kunci: Implementasi, Konsep Basis Data Relasional, Sistem Infomasi
Akuntansi.
Abstract
The writing of this scientific article is intended to determine the implementation of
relational database at Siloam Hospitals Kebon Jeruk. The writing of this scientific
article was carried out by observing the process of activities at Siloam Hospitals
Kebon Jeruk with the aim of knowing how the processes, challenges and problems
arising from theaccounting information systems in relational database. Through
the writing of this scientific article, it is hoped that the reasons for relational
atabase can provide added value to Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
Keywords: Implementation, Relational Database, Accounting Information System.
3. 2020
3 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menganalisis dan merancang suatu sistem informasi akuntansi,
analisis sistem akan dihadapkan pada beberapa permasalahan yang berkaitan
dengan kebutuhan informasi oleh berbagai pihak. Untuk menyelesaikan masalah
tersebut, seorang analis sistem harus memiliki bekal teknik yang baik. Teknik
tersebut diharapkan dapat digunakan untuk menganalisis setiap permasalahan
yang dihadapi.
Konsep basis data relasional merupakan bagian yang penting bagi
perusahaan. Hal dikarenakan kosenp basis data relasional ini menjadi salah satu
alat bagi untuk menngukur berapa besar nilai efisiensi dan efektivitas bagi
perusahaan. Selain itu dengan pemanfaatan konsep basis data relasional,
perusahaan dapat mengikuti pula kesesuaian perencanaan perusahaan khususnya
terkait dengan aktifitas operasional perusahaan.
Dengan adanya konsep basis data relasional, perusahaan diharapkan dapat
mengetahui dan menetapkan alur untuk data yang terjadi di dalam perusahaannya.
Selain itu juga untuk memastikann data tersebut terlindungi keamanannya, serta
proses pengolahan dan penyimpanannya dapat berjalan sesuai harapan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah yang
menjadi pokok bahasan dari penulisan artikel ini adalah apakah implementasi
sistem informasi akuntansi konsep basis data relasional di Siloam Hospitals
Kebon Jeruk dapat menambah nilai tambah bagi perusahaan?
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh implementasi sistem informasi akuntansi konsep
basis data relasional dalam menambah nilai Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
4. 2020
4 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
2. Kontribusi Penelitian
Menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan nilai tambah Siloam
Hospitals Kebon Jeruk, serta sebagai bahan pertimbangan untuk penulisan
artikel ilmiah lainnya.
5. 2020
5 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
BAB II
LITERATUR TEORI
Penulisan artikel ilmiah ini dilakukan dengan mengamati proses kegiatan
aktivitas di Siloam Hospitals Kebon Jeruk dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimana proses, tantangan dan permasalahan yang timbul karena implementasi
sistem informasi akuntansi pada konsep basis data relasional.
A. Siklus Pemrosesan Data
Siklus pemrosesan data yaitu tahapan dari sistem informasi akuntansi
berbasis komputer yang mengubah data transaksi ke dalam bentuk yang dapat
dibaca oleh komputer dan memprosesnya. Setelah data tersebut diproses oleh
komputer data disimpan kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin dan
kemudian dikonversi kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh manusia.
Siklus pemrosesan data melibatkan 4 kegiatan yaitu :
1. Data Input (Pemasukan Data)
Data transaksi direkam dan dikonversi menjadi bentuk yang dapat
diproses oleh komputer. Untuk memudahkan pemrosesan selanjutnya, input
data perlu disiapkan sebagai berikut:
a. Klasifikasi dengan memberikan kode (nomor rekening, kode
departemen,dll). Data berdasarkan sistem yang ada, misal : bagan
rekening.
b. Verifikasi untuk menjamin akurasi data. Hal ini perlu dilakukan untuk
mencegah terjadinya kesalahan pemasukan data lebih efisien dan lebih
murah dibandingkan dengan mendeteksi dan membetulkan kesalahan
yang terjadi.
c. Pengiriman data (transmittal) dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Salah satu cara untuk merekam data adalah dengan menggunakan
dokumen sumber, Contoh: surat pesanan penjualan, faktur penjualan, dll.
Dokumen sumber ini sering disebut dengan bukti transaksi atau dokumen
transaksi.
6. 2020
6 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
Dokumen–dokumen sumber seperti order pelanggan, slip – slip
penjualan, faktur, order pembelian, dan kartu kerja karyawan adalah bukti
fisik masukan ke dalam sistem pemrosesan transaksi. Tujuannya adalah:
a. Menangkap data
b. Membantu operasi pengkomunikasian data dan pengotorisasian operasi
lainnya dalam proses
c. Menstandarkan operasi dengan menunjukkan data apa yang
membutuhkan pencatatan dan tindakan apa yang harus diambil
d. Menyediakan file permanen untuk analisis masa datang, jika dokumen-
dokumen dipelihara
Dokumen-dokumen sumber umumnya berupa formulir yang dirancang
secara hati–hati untuk memudahkankan penggunaan data yang dicatat secara
akurat.
2. Data Storage (Penyimpanan Data)
Data yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus diorganisasi agar
data tersebut dapat diakses secara mudah dan efisien. Konsep penyimpanan
data terdiri dari 4 konsep dasar penyimpanan data yaitu:
a. Entity, adalah sesuatu yang dipakai untuk menyimpan informasi.contoh:
karyawan, persediaan, dan rekening pelanggan. Setiap entity memiliki
atribut.
b. Atributes, adalah elemen data yang merupakan bagian dari entity.
Contoh: alamat pelanggan, nama pelanggan, batas kredit, dll.
c. Characters, adalah huruf atau angka.
d. Data value, adalah kombinasi karakter (huruf dan angka) yang memiliki
makna. Contoh: kotak pos 2001 (data value) adalah alamat (atribut)
perusahaan ABC (entity).
3. Data Processing (Pengolahan Data)
Aktivitas pengolahan data yang paling sering dilakukan adalah
pemeliharaan data, yaitu pemrosesan transaksi periodik untuk memperbarui
7. 2020
7 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
data yang tersimpan. Jenis-jenis pemeliharaan data yang biasanya dilakukan
adalah:
a. Penambahan, yaitu memasukkan data (record) baru ke dalam file.
b. Penghapusan, yaitu menghapus data (record) dari dalam file.
c. Pembaruan, yaitu merevisi saldo sekarang. Pembaruan data umumnya
dilakukan dengan menambah atau mengurangi angka dari sebuah data
transaksi.
d. Pengubahan, yaitu memodifikasi field yang memerlukan pembaruan
secara berkala, seperti alamat, riwayat kredit, dan lain-lain.
Pemrosesan data juga melibatkan aktivitas-aktivitas lainnya, yaitu :
a. Perhitungan, yaitu melakukan berbagai macam manipulasi (operasi)
matematik
b. Pembandingan, yaitu membandingkan dua atau lebih elemen data, seperti
jumlah barang yang tersedia dan tingkat pemesanan kembali persediaan,
untuk menentukan apakah keduanya sama, lebih besar, atau lebih kecil
c. Peringkasan, yaitu menggabungkan data menjadi satu angka jumlah.
d. Pemilahan, yaitu memilah data untuk pemrosesan berikutnya
e. Pemanggilan, yaitu mengambil data dari penyimpanan untuk pemrosesan
atau pembuatan laporan.
Pemrosesan atau pengolahan meliputi penggunaan jurnal dan register
untuk menyediakan catatan masukkan yang permanen dan kronologis. Ayat
ini dibuat baik dengan tangan dalam sistem manual sederhana (penjurnalan)
atau melalui pemasukan data oleh operator dengan menggunakan terminal
dalam sistem yang terkomputerisasi.
4. Output Informasi (Hasil Informasi)
Langkah terakhir dari siklus pengolahan data adalah menghasilkan
informasi. Informasi biasanya disajikan dalam bentuk dokumen yang berisi
transaksi atau data pihak lain, maksudnya data yang berisi berbagai hal yang
8. 2020
8 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
berkaitan dengan pihak luar perusahaan yang bukan merupakan dokumen
sumber melainkan dokumen operasional.
Informasi juga disajikan dalam bentuk laporan yang berisi informasi
yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Biasanya laporan
ini digunakan oleh karyawan untuk mengawasi kegiatan operasional dan
manajer untuk membuat keputusan perusahaan. Dalam sistem informasi yang
berbasis komputer laporan dapat disajikan dengan cara-cara yang telah
diuraikan sebelumnya, namun sebelum laporan disajikan komputer
memprosesnya dengan bahasa pemrograman dan basis data (database)
dengan menggunakan kode-kode program
Aktivitas dalam siklus pengolahan data adalah menghasilkan
informasi bagi para pemakai baik baga pemakai internal (manajemen)
maupun pemakai eksternal. Informasi disajikan dalam beberapa alternatif,
yaitu:
a. Dokumen, yang berisi transaksi atau data perusahaan lain. Misalnya, cek
dan faktur penjualan yang dikirimkan ke perusahaan lain. Jenis yang lain
yaitu laporan penerimaan barang, dan permintaan pembelian digunakan
secara internal. Dokumen yang dihasilkan pada setiap akhir transaksi
disebut dokumen operasional (operational document), untuk
membedakannya dengan dokumen sumber yang digunakan pada awal
proses.
b. Laporan, yang dibuat untuk keperluan intern dan ekstern. Laporan ini
biasanya digunakan oleh karyawan perusahaan untuk mengawasi
kegiatan operasional dan digunakan oleh manajer untuk membuat
keputusan serta merancang strategi untuk perusahaan. Laporan keuangan
dan analisis penjualan dihasilkan secara reguler. Sedangkan jenis laporan
lainnya dihasilkan pada saat informasi pada laporan tersebut dibutuhkan.
B. File dan Database
Seperangkat koordinasi beberapa file data terpusat yang saling
berhubungan yang disimpan dengan sedikit mungkin kelebihan data merupakan
sebuah database. database menggabungkan catatan yang sebelunya disimpan
9. 2020
9 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
dalam beberapa file ke dalam kelompok umum yang melayani berbagai pengguna
dan aplikasi pengolah data.
10. 2020
10 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
Figur tersebut menunjukkan sebuah hirarki data. Informasi mengenai
atribut-atribut dari pelanggan, seperti nama dan alamat yang disimpan dalam
beberapa field. Semua field data berisi data mengenai satu entitas (Contoh: satu
pelanggan) yang membentuk sebuah catatan. Semua catatan terkait, seperti semua
catatan pelanggan, membentuk sebuah file (Contoh: file pelanggan).
database dikembangkan untuk menempatkan perkembangan file induk.
Beberapa file induk dapat digabungkan ke dalam kelompok-kelompok data besar
yang mudah dibagi.
Bank of Amerika pernah memiliki 36 juta akun pelanggan dalam 23 sistem
yang terpisah sehingga banyak menimbulkan permasalahan. Seperti menyimpan
data yang sama dalam dua atau lebih file induk. Hal tersebut memunculkan
kesulitan untuk mengintegrasikan dan memperbarui data serta mendapatkan
tampilan luas organisasi data. Kejadian ini juga menimbulkan permasalahan
karena data dalam beberapa file yang berbeda berubah. Contoh: alamat pelanggan
11. 2020
11 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
telah memperbarui data dengan benar dalam file induk pengiriman, tetapi bukan
file induk penagihan.
Fitur tersebut mengilustrasikan perbedaan antara sistem berorientasi file
(file-based oriented system) dan sistem database. Pada pendekatan database, data
adalah sember daya organisasi yang digunakan oleh dan dikelola untuk
keseluruhan organisasi, bukan hanya mengelola departemen.
C. Sistem database
Sistem database merupakan kombinasi dari database, sistem manajemen
database, dan program aplikasi yang mengakses database melalui sistem
manajemen database.
Keunggulan sistem database:
1. Integrasi Data: Beberapa file induk digabungkan ke dalam kelompok-
kelompok data besar atas yang diakses oleh banyak program aplikasi.
Contoh: database karyawan yang menggabungkan file induk penggajian,
personel dan keterampilan kerja.
12. 2020
12 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
2. Pembagian data: Data yang terintegrasi lebih mudah dibagi dengan
pengguna sah. database dapat dengan mudah dicari untuk meneliti
permasalahan atau memperoleh informasi mendetail yang mendasari
laporan.
3. Meminimalkan kelebihan dan inkonsistensi data: Oleh karena item-item
data biasanya hanya disimpan sekali, maka kelebihan dan inkonsistensi
data dapat diminimalkan.
4. Independensi data: Oleh karena data dan program-program yang
menggunakannya independen satu sama lain, masing-masing dapat
diubah tanpa mengubah lainnya. Independensi data memudahkan dalam
pemograman dan penyederhanaan manajemen data.
5. Analisis lintas fungsional: Pada sistem database hubungan seperti
hubungan antara biaya penjualan dan kampanye promosi, dapat secara
eksplisit didefinisikan dan digunakan dalam mempersiapkan laporan
manajemen.
Dalam database data dapat dilihat dalam dua pandangan:
1. Tampilan Logis (Logical view)
Berhubungan dengan bagaimana seseorang secara konseptual
mengorganisasi melihat dan memahami hubungan antar data.
2. Tampilan Fisik (Physical view)
Berkaitan dengan bagaimana dan dimana data secara fisik akan diatur
dan disimpan dalam sistem komputer.
D. Sistem Pengolahan Database
13. 2020
13 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
1. Skema :
Adalah deskripsi elemen-elemen data dalam database hubungan diantara
mereka dan model logika yang digunakan untuk mengelola dan
menjelaskan data. Terdapat 3 macam scema :
a. Skema Level Konseptual: Tampilan organisasi yang luar dan
keseluruhan database yang mendaftar semua elemen data dan
hubungan diantara mereka.
b. Skema Level Eksternal: Tampilan pengguna individu terhadap
bagian-bagian dalam database.
c. Skema Level Internal: Tampilan level rendah atas keseluruhan
database yang menjelaskan bagaimana data sebenarnya disimpan
dan diakses.
2. Kamus Data :
Informasi mengenai struktur databse termasuk deskripsi setiap elemen
data.
3. Bahasa DBMS
Merupakan sekelompok perintah yang digunakan untuk menjalankan
fungsi menciptakan, mengubah dan mempertanyakan database.
Terdapat 3 bahasa :
14. 2020
14 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
a. Bahasa Definisi Data (DDL): Bahasa yang membangun kamus data,
membuat database, menjelaskan tampilan logis dan memperinci
catatan atau field hambatan keamanan.
b. Bahasa Manipulasi Data (DML): Bahasa DBMS yang mengubah isi
database, termasuk membuat memperbarui, menyisipkan dan
menghapus elemen data.
c. Bahasa Query Data (DQL): Bahasa DBMS level tinggi seperti
bahasa Inggris yang berisi perintah kuat dan mudah digunakan untuk
mengambil, menyortir, memesan dan menampilkan data.
4. Administrator database
Seseorang yang bertanggung jawab untuk mengordinasikan,
mengendalikan dan mengelola database.
E. Relational DBMS
DBMS (database Management System) program yang mengelola dan
mengendalikan data serta menghubungkan data dan program-program aplikasi
yang menggunakan data yang disimpan dalam database. DBMS digolongkan
berdasarkan:
1. Model Data : Representasi Abstrak konten database
2. Model Data Relasional: Mepresentasikan skema level konseptual dan
eksternal sebagai data yang disimpan dalam tabel dua dimensi.
Setiap baris dalam tabel disebut tuple yang berisi data mengenai
komponen khusus dalam tabel database.
Tipe–Tipe Atribut:
1. Kunci Utama: Atribut database atau kombinasi atribut yang secara khusus
mengidentifikasi suatu baris tertentu dalam sebuah tabel.
15. 2020
15 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
2. Kunci Asing: Atribut dalam tabel yang juga merupakan kunci utama dalam
tabel lain dan digunakan untuk menghubungkan dua tabel.
3. Atribut non kunci lainnya yang bukan merupakan kunci utama maupun kunci
asing didalam tabel yang menyimpan informasi penting mengenai entitas.
Salah satu masalah yang timbul adalah terjadinya banyak pengulangan.
Tiga masalah lain yang timbul apabila seluruh data disimpan dalam satu tabel
adalah :
1. Anamoli Pembaruan: Mengelola database secara tidak benar dimkana item
kunci non utama disimpan beberapa kali. Hal tersebut mempengaruhi
komponen dalam satu lokasi sedangkan lokasi lain tidak diperbarui akan
menyebabkan inkonsistensi data.
2. Anomali Sisipan: Mengelola database secara tidak benar yang menyebabkan
ketidakmampuan untuk menambahkan catatan pada database.
3. Anomali Penghapusan: Mengelola database secara tidak benar yang
menyebabkan hilangnya seluruh data pada suatu entitas ketika sebuah baris
dihapus.
Solusinya yaitu dengan menggunakan database relasional.
Pedoman yang digunakan untuk mengembangkan database relasional agar
terstruktur dengan tepat.
1. Setiap kolom dalam baris harus dinilai tunggal. Dalam database relasional
hanya ada satu nilai per sel.
2. Kunsi utama tidak bisa nol. Kunci utama tidak bisa secara khusus
mengidentifikasi baris dalam tabel yang jika nilainya nol.
3. Kunci asing, jika bukan nol, harus memiliki nilai yang sesuai dengan nilai
kunci utama pada tabel lainnya. Kunci asing berfungsi menghubungkan satu
tabel dengan baris pada tabel yang lain.
4. Semua atribut nonkunci dalam tabel harus menjelaskan karakteristik objek
yang diidentifikasi berdasarkan kunci utama.
16. 2020
16 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
5. Keempat pedoman tersebut akan menghasilakan database yang terstruktur
dengan baik (dinormalisasi), yaitu datanya konsisten dan kelebihan data dapat
diminimalkan dan dikendalikan.
Dua pendekatan untuk desain database:
1. Pendekatan Normalisasi: Dimulai dengan mengasumsikan bahwa segala
sesuatu awalnya disimpan dalam satu tabel besar. Selanjutnya diikuti oleh
sejumlah aturan-aturan pembuatan database untuk mendesain database
relasional yang bebas dari anomali penghapusan, sisipan dan pembaruan.
2. Pemodelan Data sematik : Mendesain menggunakan pengetahuan atas proses
bisnis dan kebutuhan informasi untuk membuat diagram yang menunjukkan
apa yang dimasukkan dalam database.
F. Querying Relational Database
Query merupakan informasi yang diberikan oleh sistem karena sistem
merespon permintaan data secara spesifik, bentuk, isi, maupaun waktu
dihasilkannya informasi tersebut. Dengan jenis laporan ini, maka berbagai macam
persoalan dan pertanyaan yang memerlukan tindakan cepat dan jawaban yang
konstan dapat segera diperoleh solusinya. Query berfungsi untuk membuat relasi
atau penggabungan dari beberapa tabel dari query tersebut akan menghasilkan
Report yang berfungsi untuk menampilkan bentuk laporan dari bentuk output
yang sesuai dengan data yang diproses.
G. Object Oriented Database
Object Oriented Database pada dasarnya merupakan konsep dari
pemrograman berorientasi objek secara umum ditambah dengan database
relasional sebagai media penyimpan datanya yang berbentuk kelas-kelas. Object
Oriented Database yaitu salah satu jenis database dimana data dipresentasikan
dalam bentuk object.onject yang dimaksud tersebut digunakan dalam Object
Oriented Programing (OOP). Ketika kemampuan basis data bergabung dengan
kemampuan OOP hasilnya berupa Object Database Manajement System
(ODBMS). ODBMS ini mendukung data yang compleks seperti vidoi, suara,
17. 2020
17 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
gambar dll. Berbeda dengan database relasional Manajemen System (DBMS)
yang tidak mendukung data kompleks karena harus membagi menjadi dua bagian,
yaitu basis data dan basis aplikasi.
18. 2020
18 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
BAB III
PEMBAHASAN
A. Siloam Hospitals Group
Bermula pada tahun 1996 sebagai PT Sentralindo Wirasta, Perseroan saat
ini mengelola 34 (tiga puluh empat) rumah sakit yang beroperasi, terdiri dari 11
(sebelas) rumah sakit di Jabodetabek dan 23 (dua puluh tiga) rumah sakit yang
berlokasi di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara. Dari
34 rumah sakit yang beroperasi, 25 (dua puluh lima) rumah sakit diantaranya
sudah dapat melayani pasien BPJS Kesehatan (Program Asuransi Nasional), dan
kedepannya dalam waktu dekat akan semakin bertambah lebih banyak lagi. Pada
2018, Perseroan telah juga mengoperasikan 22 (dua puluh dua) klinik yang
dilayani oleh dokter, perawat, dan dokter gigi untuk menyediakan layanan
kesehatan utama di seluruh negara. Pada bulan September 2013, Perseroan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai PT Siloam International Hospitals Tbk
dengan kode SILO. Siloam Hospitals telah memperluas Centers of Excellence
dengan mendirikan Parkinson’s & Movement Disorder Center dan Siloam
Hospital Kebon Jeruk. Investasi berkelanjutan baik dalam teknologi dan staf
medis mendukung tujuan strategis untuk menawarkan rangkaian komprehensif
layanan medis spesialis dan umum termasuk prosedur bedah yang kompleks,
layanan laboratorium, layanan radiologi dan imaging, layanan diagnostik dan
darurat. Pada akhir tahun 2018, Rumah Sakit Siloam telah memiliki 15 (lima
belas) Cath Labs, 17 (tujuh belas) MRI, 31 (tiga puluh satu) CT-Scan, 1 (satu)
Gamma Knife, 3 (tiga) Akselerator Linier, dan 1 (satu) Cyclotron dalam suatu
jaringan yang terintegrasi.
Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, dan
Siloam Hospitals Denpasar telah diakreditasi oleh Joint Commission International
(JCI), sementara BIMC Nusa Dua diakreditasi oleh Dewan Australia untuk
Standar Kesehatan (ACHS). lebih lanjut, Perseroan akan mensertifikasi lebih
banyak rumah sakitnya di masa depan. Pada Desember 2018, Rumah Sakit Siloam
memiliki kapasitas 5.939 tempat tidur didukung oleh 2.915 dokter, di mana 2.359
19. 2020
19 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
diantaranya adalah spesialis, serta 11.169 perawat, teknisi kesehatan dan staf
pendukung terkoordinasi yang dapat menyediakan perawatan bagi lebih dari 2.4
juta pasien. Di masa mendatang, Siloam Hospitals akan terus fokus pada
kesehatan pasien seiring dengan perluasan jaringan rumah sakit. Pertumbuhan
pendapatan akan didorong oleh peningkatan kontribusi dari peningkatan rumah
sakit baru dan rumah sakit yang sudah mapan beroperasi.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan
Perseroan adalah berusaha dalam bidang jasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit,
klinik dan poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha terkait. Untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan
usaha utama sebagai berikut: a. Mengelola rumah sakit umum maupun rumah
sakit khusus baik dengan cara mendirikan rumah sakit baru maupun mengakuisisi
rumah sakit yang telah beroperasi, mengakuisisi perusahaan yang mengelola
rumah sakit dan/atau mengakuisisi aset-aset yang bersinergi dengan, memberi
manfaat tambahan kepada dan mendukung kegiatan-kegiatan usaha Perseroan; b.
Mengelola poliklinik dan rumah bersalin baik dengan cara mendirikan poliklinik
dan rumah bersalin baru maupun mengakuisisi poliklinik dan rumah bersalin yang
telah beroperasi atau mengakuisisi perusahaan yang mengelola poliklinik dan/atau
rumah bersalin; c. Menyelenggarakan sarana dan prasarana pelayanan penunjang
kesehatan; d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan; e. Menyelenggarakan
jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.
Perseroan mengelola dan mengoperasikan 35 rumah sakit state-of-the-art,
yang terdiri dari 11 rumah sakit di kawasan Jabodetabek dan 24 rumah sakit yang
tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.
B. Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk merupakan rumah sakit yang terletak secara
strategis di Jakarta Barat, di samping jalan tol Jakarta-Merak.
20. 2020
20 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
Tahun 2003 merupakan tonggak penting dalam perjalanan Siloam
Hospitals Group karena re-branding Rumah Sakit Graha Medika menjadi Siloam
Hospitals Kebon Jeruk.
Kini, Siloam Hospitals Kebon Jeruk merupakan rumah sakit modern
dengan berbagai macam pelayanan klinis yang komprehensif dan memiliki
beberapa pusat unggulan seperti ortopedi, jantung, Unit Gawat Darurat (UGD),
pencernaan, urologi, anak, dan saraf.
Siloam Hospitals Kebon Jeruk juga meraih Grand Winner Asian Patient
Safety Award untuk kategori Innovation in Safety Communication di India pada 5
September 2014 dan telah terakreditasi Joint Commission International (JCI) pada
13 Agustus 2016. Siloam Hospitals Kebon Jeruk juga terakreditasi Komisi
Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dengan predikat PARIPURNA pada 18 Juli
2017.
VisiSiloam Hospitals Kebon Jeruk:
1. International Quality
Rumah Sakit Siloam dikenal sebagai nama yang terus menghasilkan pelayanan
prima yang memenuhi standar nasional dan internasional. Hal ini terlihat dari
penggunaan teknologi dan peralatan mutakhir, serta usaha kami dalam
menghadirkan standar layanan internasional melalui keterlibatan kami dalam
proses akreditasi rumah sakit.
2. Reach
Rumah sakit Siloam terus berusaha memenuhi kebutuhan akses kesehatan di
seluruh Indonesia. Hal ini menjadi dasar untuk model bisnis yang mendukung
ekspansi cepat rumah sakit kami, bahkan di daerah terpencil. Oleh sebab itu
tenaga kerja kami memperoleh kesempatan bekerja dalam lingkungan yang
dinamis dan menarik di masa karir mereka.
21. 2020
21 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
3. Scale
Kami percaya bahwa kesehatan adalah sebuah kebutuhan, bukan kemewahan
yang terkait dengan status ekonomi seorang individu. Siloam Hospital dibangun
di atas visi untuk melakukan hal yang berdampak positif terhadap masyarakat
luas. Ketika anda bergabung dengan Siloam, anda bergabung dengan tim yang
menghargai kebutuhan kesehatan setiap individu terlepas dari latar belakang
mereka.
4. Godly Compassion
Rumah Sakit Siloam adalah tempat di mana aspirasi bertemu dengan kasih.
Fokus dan pusat dari bisnis dan layanan Rumah Sakit Siloam adalah pasien
yang kami layani.
Kami percaya pada prinsip kesehatan holistik, di mana kesembuhan tidak hanya
mengenai pemulihan secara jasmani, namun juga secara jiwa dan rohani. Tim
kami didorong untuk bekerja dari hati, dengan kesadaran bahwa setiap
pekerjaan berdampak terhadap pasien. Kami tidak hanya memberikan
kesempatan kepada tim kami untuk memperbesar kapasitas professional
mereka, namun juga pertumbuhan karakter mereka.
MisiSiloam Hospitals Kebon Jeruk:
Menjadi pilihan yang terpercaya dalam pelayanan kesehatan holistik, pendidikan
dan riset kesehatan berkelas dunia
Nilai-Nilai Perusahaan:
1. Kasih
2. Profesionalisme
3. Peduli
4. Belas kasih
5. Integritas
6. Kejujuran
7. Empati
22. 2020
22 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
C. Implementasi Konsep Basis Data Relasional Siloam Hospitals Kebon
Jeruk
Aktifitas operasional perusahaan telah menerapkan konsep basis data
relasional, dimana setiap data yang ada disimpan dalam suatu basis yang
terlindungi. Contohnya adalah nomor antrian, nomor rekam media dan data
pasien, jadwal praktik dokter, dsb.
Dengan adanya penerapan konsep basis data relasional, maka prosen
pengolahan data dapat dilakukan dengan lebih ekonomis, efektif, dan efisien,
Sehingga pihak manajemen dapat dengan mudah menilai siuasi yang sedang
terjadi dan dengan sigap dapat menindaklanjuti permasalahan yang terjadi di
lapangan.
Sebelum adanya penerapan konsep basis data relasional, maka perusahaan
melakukan proses pengolahan data dengan waktu yang relatif lama dan dengan
tingakt kesalahan yang cukup tinggi. Hal ini terjadi karena tidak ada penyimpanan
untuk data-data yang dimiliki oleh perusahaan. Sehingga, untuk mendapatkan
informasi guna mengambil keputusan, proses masih dilakukan secara manual.
Sehingga, informasi yang dihasilkan cenderung sudah tidak menggambarkan
kondisi terkini perusahaan, di samping biaya untuk memperoleh informasi
tersebut tidaklah sedikit, juga sarat akan kesalahan.
Dengan adanya penerapan konsep basis data relasional, maka proses
pengolahan data menjadi informasi dapat dilakukan dengan singkat, serta dengan
biaya yang lebih rendah, tingkat akurasi informasi yang disediakan cukup tinggi.
D. Tantangan Implementasi Konsep Basis Data Relasional di Siloam
Hospitals Kebon Jeruk
Tantangan dan hambatan merupakan yang yang akan pasti ada dalam
proses bisnis dalam kegiatan bisnis perusahaan, entah karena faktor internal,
maupun faktor eksternal, tanpa terkecuali di Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
Faktor internal berasal dari dalam lingkungan perusahaan, baik yang bersifat
23. 2020
23 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
sistem, maupun non sistem. Faktor ekternal berasal dari luar lingkungan
perusahaan, seperti perkembangan teknologi, tingkat persaingan, maupun
ancaman-ancaman terhadap sistem yang ada.
Pada Siloam Hospitals Kebon Jeruk, secara garis besar hambatan atau
tantangan yang terjadi terkait implementasi konsep data relasional di Siloam
Hospitals Kebon Jeruk antara lain:
1. Adanya gap antara ekspektasi user terhadap kemampuan sistem dengansistem
yang dapat diciptakan oleh pengembang
Untuk itu diperlukan komunikasi yang efektif antara user dan pengembang
sistem.
2. Pengetahuan staff dalam pemanfaatan sistem yang kurang maksimal
Sistem yang berhasil merupakan sistem yang dapat dimanfaatkan secara
maksimal oleh penggunanya, jika sistem dapat menyediakan sesuatu, sementara
pengguna tidak memahami cara menggunakannya, maka sistem tersebut tidak
dapat mencapai sasaran yang diharapkan.
Untuk itu diperlukan pelatihan-pelatihan terkait dengan sistem yang digunakan.
3. Sistem yang tidak berkembang
Pada masa kini, perkembangan di bidang teknologi berkembang sangat pesat.
Untuk itu, perusahaan perlu memperbaharui sistem yang mereka gunakan agar
dapat menyesuaikan dengan kondisi teknologi sesuai dengan masa agar menjadi
lebih efektif dan efisien.Seiring dengan perkembang jaman, pengguna
membutuhkan sistem yang lebih mutakhir untuk menyelesaikan permasalahan
yang lebih kompleks.Untuk itu, sistem harus selalu dikembangkan sesuai
dengan perkembangan teknologi yang ada dan kebutuhan pengguna.
Dengan adanya komunikasi dan dan kerjasama antara divisi terkait,
diharapkan perusahaan dapat membentuk suatu sistem pengolahan transaksi
keuangan yang akurat, berkembang dan mudah dipahami oleh staf.
24. 2020
24 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
BAB IV
KESIMPULAN
Penulisan artikel ilmiah ini dimaksudkan untuk mengetahui implementasi
konsep basis data relasionaldi Siloam Hospitals Kebon Jeruk. Melalui penulisan
artikel ilmiah ini, diharapkan dapat ditemukan alasan implementasi konsep basis
data relasional dapat memberikan nilai tambah bagi Siloam Hospitals Kebon
Jeruk.
Berikut ini merupakan paparan mengenai kesimpulan dari hasil
pengamatan yang dilakukan pada Bab 3, yakni:
Siloam Hospitals Kebon Jeruk perlu mengimplementasi sistem informasi
konsep basis data relasional sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan sehingga dapat pelayanan dapat menjadi lebih baik dan maksimal.
Dengan implementasi sistem informasi akuntansi konsep basis data relasional
yang baik, maka Siloam Hospital Kebon Jeruk dapat dengan efektif dan efisien
dalam mengelola sumber informasi terkait akuntansi yang mereka miliki,
sehinnga dapat lebih mudah beradaptasi dalam perubahan.
Selain itu, dengan implementasi konsep basis data relasional di Siloam
Hospitals Kebon Jeruk, pengawasan terhadap kegiatan operasional dapat menjadi
mudah karena implementasi sistem informasi akuntansi konsep basis data
relasional dapat meningkatkan transparansi segala kegiatan yang terjadi.
25. 2020
25 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Susanto. 2015. Sistem Informasi Akuntansi: Konsep dan Pengembangan
Secara Terpadu. Jakarta: Lingga Jaya.
Damayanti, K., Fardinal. 2019. The Effect of Information Technology Utilization,
Management Support, Internal Control, and User Competence on
Accounting Information System Quality. Scholars Bulletin, 5(12), 751-
758.
Hall, James A. 2009. Sistem Informasi Akuntansi (Edisi Keempat). Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Yananto M. Putra. 2020. The Effect of Level of
Education, Accounting Knowledge, and Utilization Of Information
Technology Toward Quality The Quality of MSME’s Financial Reports.
(3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Yananto M. Putra. 2020. The
Determinants of Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become
Customer of Islamic Banks (Religion, Religiosity, and Location of Islamic
Banks). The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social
Sciences, (2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775
Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi (Edisi Keempat). Yogyakarta:
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Nugroho, L., Mastur, A.A., Fardinal, F., Putra, Y.M., (2019). Hajj, Civilization
and Islamic Banking Contribution Discourses. Location of Islamic
Banks. The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social
Sciences (ACEBISS) 2019, 1(11), http://dx.doi.org/10.4108/eai.26-3-
2019.2290773
Putra, Yananto M. 2018. Konsep Basis Data Relasional. Modul Kuliah Sistem
Informasi Akuntansi. Jakarta:FEB-Universitas Mercu Buana.
26. 2020
26 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
Putra, Yananto M. 2019. Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs
Using Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3),
818-826. https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129
Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2004. Sistem Informasi Akuntansi
(Edisi 9). Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Zamzami, A.H. Yananto M. Putra. 2019. Intensity of Taxpayers Using E-Filing
(Empirical Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
and Bekasi). EPRA International Journal of Multidisciplinary Research
(IJMR) 5(7). 154-161.