Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem informasi akuntansi berbasis database relasional pada sistem pendapatan dan pengeluaran di rumah sakit Siloam Kebon Jeruk. Dibahas pula tentang siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan perancangan database."
Aplikasi Konsep Basis Data pada Sistem Pendapatan dan Pengeluaran
1. 2015
1 Sistem Informasi Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA., CAP. http://www.mercubuana.ac.id
TUGAS PERKULIAHAN
Sistem Informasi
Akuntansi
Aplikasi aplikasi konsep basis data
relasional pada sistem pendapatan dan
pengeluaran pada Sistem Pendapatan dan
Pengeluaran
DisusunOleh :
Andreas Tanjaya (43218120078)
Fakultas Program Studi BAB Kode MK Dosen Pengampu
Ekonomi dan Bisnis S1 Akuntansi
10
W321700006 YanantoMihadi Putra, S.E., M.Si., CMA.
Abstrak Kompetensi
Tugas ini bertujuan untuk menambah
wawasan dan membantu mahasiswa
dalam menguasai materi Sistem
Informasi Manajemen
Mahasiswa mampu menguasai dan
memahami materi Sistem Informasi
Manajemen, serta dapat
mengaplikasikan dalam dunia kerja.
2. 2015
2 Sistem Informasi Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA., CAP. http://www.mercubuana.ac.id
Abstrak
Penulisan artikel ilmiah ini dimaksudkan untuk mengetahui implementasi aplikasi konsep
basis data relasional pada sistem pendapatan dan pengeluaran di Siloam Hospitals Kebon
Jeruk. Penulisan artikel ilmiah ini dilakukan dengan mengamati proses kegiatan aktivitas di
Siloam Hospitals Kebon Jeruk dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses, tantangan
dan permasalahan yang timbul karena implementasi aplikasi konsep basis data relasional pada
sistem pendapatan dan pengeluaran perusahaan tersebut. Melalui penulisan artikel ilmiah ini,
diharapkan dapat ditemukan alasan implementasi aplikasi konsep basis data relasional pada
sistem pendapatan dan pengeluaran dapat memberikan nilai tambah bagi Siloam Hospitals
Kebon Jeruk.
Kata Kunci: Basis Data Relasional, Sistem Informasi Siklus Pendapatan, Sistem Informasi
Siklus Pengeluaran, Sistem Infomasi Akuntansi.
Abstract
The writing of this scientific article is intended to determine the implementation of relational
database in the revenue cycle and for the expenditure cycle at Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
The writing of this scientific article was carried out by observing the process of activities at
Siloam Hospitals Kebon Jeruk with the aim of knowing how the processes, challenges and
problems arising from the implementation of relational database in the revenue cycle and for
the expenditure cycle. Through the writing of this scientific article, it is hoped that the
implementation of relational database in the revenue cycle and for the expenditure cycle can
provide added value to Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
Keywords: Relational Database, Revenue Cycle, Expenditure Cycle, Accounting Information
System.
3. 2015
3 Sistem Informasi Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA., CAP. http://www.mercubuana.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menganalisis dan merancang suatu sistem informasi akuntansi, analisis sistem
akan dihadapkan pada beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kebutuhan informasi
oleh berbagai pihak. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, seorang analis sistem harus
memiliki bekal teknik yang baik. Teknik tersebut diharapkan dapat digunakan untuk
menganalisis setiap permasalahan yang dihadapi.
Sistem lnformasi Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi Siklus Pengeluaran
merupakan bagian yang penting bagi perusahaan. Hal dikarenakan, kedua jenis sistem ini
menjadi salah satu alat bagi untuk menngukur berapa besar nilai profitabilitas berdasarkan
pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Selain itu dengan pemanfaatan sistem informasi
pada Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi Siklus Pengeluaran, perusahaan dapat mengukut
pula kesesuaian perencanaan perusahaan khususnya terkait dengan aktifitas operasional
perusahaan.
Siklus pendapatan menurut Romney dan Steinbart (2015) adalah rangkaian aktifitas
bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan
barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan –
penjualan tersebut.
Siklus pendapatan menurut Bodnar dan Hopwood (2013) adalah kejadian – kejadian
yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa kepada entitas – entitas lain dan
penagihan pembayaran yang berkaitan.
Siklus Pengeluaran (Spending cycle atau expenditure cycle) adalah rangkaian kegiatan
bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa.
Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktifitas yang berhubungan dengan pembelian
bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan ini termasuk
mengidentifikasikandan mendokumentasikan semua pengeluaran uang, menyiapkan order
pembelian menerima kiriman barang dan mencatat persediaan.
4. 2015
4 Sistem Informasi Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA., CAP. http://www.mercubuana.ac.id
Menurut Marshall B Roomney Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis
dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama dalam sistem pengeluaran adalah untuk
meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan
berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.
Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktifitas yang berhubungan dengan pembelian
bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa.Kegiatan ini termasuk
mengidentifikasikandan mendokumentasikan semua pengeluaran uang, menyipakan order
pembelian menerima kiriman barang dan mencatat persediaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah yang menjadi pokok
bahasan dari penulisan artikel ini adalah apakah implementasi sistem informasi akuntansi
aplikasi konsep basis data relasional pada sistem pendapatan dan pengeluaran di Siloam
Hospitals Kebon Jeruk dapat menambah nilai tambah bagi perusahaan?
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh implementasi sistem informasi akuntansi aplikasi konsep basis
data relasional pada sistem pendapatan dan pengeluaran dalam menambah nilai Siloam
Hospitals Kebon Jeruk.
2. Kontribusi Penelitian
Menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan nilai tambah Siloam Hospitals
Kebon Jeruk, serta sebagai bahan pertimbangan untuk penulisan artikel ilmiah lainnya.
5. 2015
5 Sistem Informasi Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA., CAP. http://www.mercubuana.ac.id
BAB II
LITERATUR TEORI
Penulisan artikel ilmiah ini dilakukan dengan mengamati proses kegiatan aktivitas di
Siloam Hospitals Kebon Jeruk dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses, tantangan
dan permasalahan yang timbul karena implementasi sistem informasi akuntansi pada aplikasi
konsep basis data relasional pada sistem pendapatan dan pengeluaran.
A. Siklus Pendapatan
Menurut Romney dan Steinbart (2005:5) siklus pendapatan adalah rangkaian
aktivitas bisnis dan kegiatan pemprosesan informasi terkait yang terus berulang dan
menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari
penjualan-penjualan tersebut. Tujuan utama dari siklus pendapatan adalah menyediakan
produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai. Aktivitas-
aktivitas bisnis siklus pendapatan yaitu entri pesanan penjualan, pengiriman barang, dan
penagihan. Sedangkan menurut Bodnar (2006:9) siklus pendapatan adalah kejadian yang
terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan pengumpulan kas yang terkait
dengan distribusi tersebut. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa siklus
pendapatan adalah serangkaian aktivitas bisnis yang dilakukan berulang untuk
menyediakan barang dan jasa ke pelanggan serta menagih atau mengumpulkan kas atas
penjualan barang dan jasa tersebut. Dalam siklus pendapatan terdapat 4 (empat) aktivitas
dasar bisnis yang dilakukan (Romney dan Steinbart, 2005), yaitu:
1. Entitas pesanan penjualan
Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari pelanggan. Departemen
bagian pesanan penjualan, melakukan proses memasukkan pesanan penjualan.
Dokumen yang dibuat dalam proses memasukkan pesanan penjualan adalah pesanan
penjualan (sales order). Proses melakukan pesanan penjualan mencangkupi tiga
tahap yaitu : mengambil pesanan dari pelanggan, memeriksa dan menyetujui kredit
pelanggan, serta memeriksa ketersediaan persediaan.
2. Mengirim pesanan
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan
pelanggan dan mengirim barang dagangan yang diminta oleh pelanggan tersebut.
6. 2015
6 Sistem Informasi Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA., CAP. http://www.mercubuana.ac.id
Proses ini terdiri dari dua tahap yaitu : mengambil dan mengepak pesanan, dan
mengirim pesanan tersebut beserta dokumen pingiriman (surat jalan). Departemen
bagian gudang dan pengiriman yang melakukan aktivitas ini.
3. Bagian penagihan dan piutang
Aktivitas ketiga dalam siklus pendapatan melibatkan penagihan ke para pelanggan
dan memelihara data piutang usaha. Dokumen yang dibuat dalam proses penagihan
adalah faktur penjualan (sales invoice).
4. Menerima pembayaran atau kas
Langkah terakhir dalam siklus pendapatan adalah menerima pembayaran.
Penerimaan dari penjualan tunai akan dicatat oleh bagian penerimaan kas sedangkan
penjualan kredit akan dicatat sebagai piutang. Yang melakukan aktivitas ini adalah
bagian kasir.
B. Siklus Pengeluaran
Menurut Romney dan Steinbart (2005:74) siklus pengeluaran adalah rangkaian
aktivitas bisnis berulang dan pemprosesan data terkait yang berhubungan dengan
menyediakan barang dan pelayanan ke pelanggan dan menagih uang pembayaran untuk
penjualan tersebut. Sedangkan menurut Bodnar (2006:9) siklus pengeluaran adalah
kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari entitas lain serta pelunasan
kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa tersebut. Jadi dapat disimpulkan
bahwa siklus pengeluaran adalah suatu rangkaian bisnis berulang atau kejadian yang
berhubungan dengan penyedia barang dan jasa disertai dengan pembayaran atau
pelunasannya. Dalam siklus pengeluaran terdapat 3 (tiga) aktivitas dasar bisnis yang
dilakukan (Romney dan Steinbart, 2005), yaitu:
1. Pemesanan barang
Aktivitas utama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau
perlengkapan. Keputusan penting yang dibuat dalam langkah awal ini adalah
mengidentifikasi apa, kapan, dan beberapa banyak yang dibeli, seperti juga
mengidentifikasi dari pemasok mana akan dibeli.
2. Menerima dan menyimpan barang
Aktivitas bisnis utama kedua dalam siklus pengeluaran adalah menerima dan
7. 2015
7 Sistem Informasi Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA., CAP. http://www.mercubuana.ac.id
menyimpan barang yang dipesan. Bagian penerimaan bertanggung jawab untuk
menerima kiriman dari pemasok. Bagian penerimaan memiliki dua tanggung
jawab utama yaitu memutuskan apakah akan menerima kiriman dan
memverifikasi jumlah serta kualitas barang yang dikirim. Keputusan pertama dibuat
berdasarkan informasi yang diberikan oleh fungsi pembelian. Keputusan ini sangat
penting karena penerimaan barang yang tidak dipesan akan mengakibatkan
terbuangnya waktu dan ruang dalam menangani serta menyimpan barang-barang
tersebut hingga dapat dikembalikan. Memverfikasi jumlah barang yang dikirim
merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa perusahaan hanya membayar
barang-barang yang benar-benar diterima dan bahwa catatan persediaan
diperbaharui dengan akurat.
3. Membayar barang dan layanan
Aktivitas utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui nota penjualan
dari vendor untuk pembayaran, kasir yang bertanggung jawab untuk melakukan
pembayaran.
C. Perancangan Database
Menurut Indra (2004) perancangan database adalah mendesain atau menggambar
sesuatu terdiri dari input, proses, output. Sedangkan menurut Jogiyanto (2005:196)
perancangan database adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari suatu kesatuan yang utuh dan
berfungsi. Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa perancangan
adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa yang terdiri dari input, proses,
output yg memiliki kesatuan yg utuh dan berfungsi.
8. Hubungan antar elemen tersebut terdiri dari empat tahap dalam pemrosesan data
atau transaksi ( Romney & Steinbart, 2006:30), yaitu:
1. Input data
Input data merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam komputer dan data
tersebut diperoleh dari dokumen yang sudah tersedia di perusahaan.
2. Pemrosesan data
Pemrosesan data adalah aktifitas mentransformasikan input menjadi output atau
dengan kata lain mengubah data menjadi informasi.
3. Penyimpanan data
Suatu proses di mana data atau transaksi yang sudah diolah di simpan agar dapat
akses dengan mudah dan efisien
4. Output
Dari data atau transaksi yang sudah diproses dan disimpan, maka akan mendapatkan
suatu output yang berupa informasi yang akan dipakai sebagaidasar dalam
pengambilan suatu keputusan.
Menurut Soeherman (2010:7) database merupakan teknologi paling efisien di dalam
mengelola data. Database diartikan sebagai kumpulan data (dalam bentuk file) yang
dikelompokkan dan dikelola, biasanya dalam sebuah integrasi dan terpusat atau sering
dikenal sebagai Database Manajement System (DBMS). DBMS adalah program yang
mengelola dan mengendalikan data dan program aplikasi (Krismiaji, 2005:115). Database
memiliki hierarki yang sering disebut hierarki database. Satuan terkecil database disebut
Field (cell), dimana kumpulan field akan membentuk sebuah record (row), kumpulan
record membentuk file (table). Sedangkan menurut Romney dan Stembert (2006:95)
database adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan dan dikoordinasi secara
terpusat. Sistem database memisahkan tampilan fisik dan logis data. Tampilan fisik
menunjukkan bagaimana dan dimana data secara fisik diatur dan disimpan dalam disk,
tape, CD-ROM, atau media lainnya. Tampilan logis adalah bagaimana pemakai secara
konseptual mengatur dan memahami data sebagai contoh seorang manajer penjualan
mengkonseptualisasikan seluruh informasi mengenai para pelanggan yang penyimpanannya
dalam bentuk tabel.
9. 2020
9 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
D. Model Data REA
Model data REA secara khusus dipergunakan dalam desain database SIA
sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek bisnis yang mendasari
aktivitas rantai nilai suatu organisasi dan memberikan petunjuk dalam desain database
dengan cara mengidentifikasi entitas apa yang seharusnya dimasukkan ke dalam
database SIA dengan cara menentukan bagaimana membuat struktur antar entitas dalam
database tersebut (Romney dan Steinbart, 2006). Di dalam REA entitas dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu sumber daya (resource) yang didapat dan
dipergunakan organisasi, kegiatan (event) atau aktivitas bisnis yang dilakukan
organisasi, dan pelaku (agent) yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Menurut Romney dan Steinbart (2006:138) membangun diagram REA untuk
siklus transaksi tertentu terdiri dari empat langkah yaitu sebagai berikut:
1. Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan
dualitas dasar memberi-untuk-menerima, dalam siklus tersebut.
2. Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran
ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
3. Analisis setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan
tersebut harus dipecah menjadi suatu kombinasi dari satu atau lebih kegiatan
komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi. Apabila perlu, ganti kegiatan
pertukaran ekonomi aslinya dengan rangkaian kegiatan komitmen dan pertukaran
ekonomi yang dihasilkan dari pemecahan kegiatan tadi.
4. Tetapkan kardinalitas (cardinalities) setiap hubungan, yaitu meliputi:
a. Hubungan satu-ke-satu (one-to-one relationship).
b. Hubungan satu-ke-banyak (one-to-many relationship).
c. Hubungan banyak-ke-banyak (many-to-many relationship).
E. Pembuatan database menggunakan Microsft Access 2007
Menurut Hasym (2009:211) Microsoft Access 2007 merupakan sistem
manajemen database dari microsoft untuk merancang dan mengelola database. Berikut
ini menu-menu yang terdapat pada Microsoft Access, yaitu:
1. Tables, yaitu database yang berisi sekumpulan tabel.
2. Queries, digunakan untuk menampilkan data yang memenuhi criteria yang
10. 2020
10 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
ditentukan.
3. Form, sebuah formulir untuk menampilkan dan menyuting data.
4. Report, digunakan untuk menampilkan laporan dalam tampilan data atau grafik.
Di dalam Microsoft Access itu memiliki beberapa tipe data (data type) yang
digunakan untuk mengisikan tipe data field (Yuliana, 2007), antara lain:
1. Text : digunakan untuk huruf atau angka yang tidak bisa dihitung (seperti nomor
telepon dan nomor induk). Ini merupakan setting default karena sering
digunakan.
2. Memo: field yang dibuka untuk komentar, teks panjang yang tidak digunakan
untuk memilih tabel record, deskripsi.
3. Number : nomor atau bilangan yang berharga negatif atau positif (bukan angka
yang memiliki nilai numerik).
4. Currency : angka dalam dollar dan sen.
5. AutoNumber : field numeric yang secara otomatis dimasukkan oleh access,
digunakan untuk primary key field bila tidak satupun field yang unik.
6. Yes/No: field yang hanya memiliki satu atau dua nilai ya atau tidak.
7. OLE Object : adalah objek OLE (Object Linking and Embedding), seperti foto,
yang diciptakan dalam aplikasi lain.
8. Lookup Wizard : digunakan bila ingin melihat daftar dari memilih nilai field.
Lookup Wizard akan memberikan daftar dari tabel atau tipe lain pada daftar nilai.
F. Rangkaian Aktivitas Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran
Siklus Pendapatan
Siklus ini dimulai ketika ada pesanan dari pelanggan pada saat sales datang
langsung ke pelanggan dan juga bisa dilakukan melalui telepon. Bagian sales menerima
catatan pesanan dari pelanggan. Setelah itu bagian sales akan mengecek pesanan dengan
daftar stock barang, apabila permintaan dari pelanggan tidak tersedia maka akan
dikembalikan langsung ke pelanggan dan apabila barang yang diminta tersedia maka
catatan pesanan tersebut dikirim ke bagian administrasi. Bagian administrasi mengecek
ulang pesanan yang diterima dari sales atau dari pelanggan melalui telepon. Setelah itu
membuat nota penjualan 3 (tiga) rangkap. Nota penjualan 3 (tiga) rangkap tersebut
11. 2020
11 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
dikirimkan ke bagian gudang beserta dengan catatan pesanan dari pelanggan. Bagian
gudang menerima nota penjualan 3 (tiga) rangkap dan catatan pesanan dari pelanggan
yang dikirim oleh bagian administrasi. Kemudian bagian gudang menyiapkan barang
sesuai dengan pesanan. Nota penjualan 3 (tiga) rangkap, catatan pesanan dari
pelanggan, dan sirup diserahkan ke bagian pengiriman. Bagian pengiriman menerima
nota penjualan 3 (tiga) rangkap, catatan pesanan dari pelanggan dan sirup dari bagian
gudang. Apabila dilakukan secara tunai nota penjualan rangkap 1 (satu), catatan
pesanan dari pelanggan dan sirup diberikan kepada pelanggan. Sedangkan nota
penjualan rangkap 2 (dua) dan nota penjualan rangkap 3 (tiga) disimpan oleh bagian
administrasi secara tidak permanen menurut urut nomor. Sebaliknya apabila
dilakukan secara kredit nota penjualan rangkap 2 (dua) dan sirup diberikan ke
pelanggan, kemudian nota penjualan rangkap 1 (satu), nota penjualan rangkap 3 (tiga)
dan catatan pesanan dari pelanggan dibawa pulang disertai dengan tanda tangan dan cap
dari pelanggan. Nota penjualan rangkap 3 (tiga) disimpan oleh bagian administrasi
secara tidak permanen urut nomor sedangkan nota penjualan rangkap 1 (satu) dan
catatan pesanan dari pelanggan diberikan kepada bagian sales. Kemudian ketika jatuh
tempo akan di tagih oleh sales kepada pelanggan dengan nota penjualan rangkap 1
(satu) dan catatan pesanan dari pelanggan yang diberikan oleh bagian administrasi serta
menerima uang dari pelanggan atas penagihan tersebut.
Siklus Pengeluaran
Siklus dimulai pada saat bagian gudang mengecek apakah persediaan bahan baku
yang ada di gudang masih cukup untuk di produksi atau tidak. Jika barang yang ada di
gudang masih memenuhi untuk di produksi maka bagian gudang tidak perlu memberikan
konfirmasi kepada pemilik, sedangkan barang yang ada di gudang tidak mencukupi maka
akan memberikan konfirmasi kepada pemilik dan membuat catatan bahan baku dan bahan
pembantu yang akan dikirim ke pemilik. Pemilik akan menerima catatan bahan baku dan
bahan pembantu dari bagian gudang, kemudian pemilik memesan bahan baku dan bahan
pembantu kepada supplier melalui telepon. Pemilik mengirim surat order pesanan melalui
fax disertai dengan tanda tangan dan cap perusahaan kepada supplier. Setelah itu supplier
menerima surat order pesanan dari pemilik melalui fax. Supplier mengecek dan
menyiapkan pesanan, kemudian menghasilkan nota penjualan rangkap 2 (dua), surat
12. 2020
12 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
tagihan dan bahan baku. Apabila pembayaran dilakukan secara tunai maka nota penjualan
rangkap 1 (satu) akan diserahkan ke bagian pemilik, nota penjualan rangkap 2 (dua)
disimpan secara tidak permanen oleh supplier urut nomor sedangkan pembayaran yang
dilakukan secara kredit maka nota penjualan rangkap 2 (dua), surat tagihan dikirim ke
pemilik sedangkan nota penjualan rangkap 1 (satu) disimpan secara tidak permanen urut
nomor. Bahan baku akan dikirimkan langsung ke bagian gudang baik itu dilakukan secara
kredit maupun tunai. Pemilik akan menerima nota penjualan dan surat tagihan dari
supplier. Apabila pembelian tunai maka pemilik akan menerima nota penjualan rangkap
1 (satu) dan disimpan secara tidak permanen urut nomor, Sedangkan pembelian kredit,
pemilik menerima nota penjualan rangkap 2 (dua) dan surat tagihan dari supplier
kemudian melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo melalui bank
13. 2020
13 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
BAB III
PEMBAHASAN
A. Siloam Hospitals Group
Bermula pada tahun 1996 sebagai PT Sentralindo Wirasta, Perseroan saat ini
mengelola 34 (tiga puluh empat) rumah sakit yang beroperasi, terdiri dari 11 (sebelas)
rumah sakit di Jabodetabek dan 23 (dua puluh tiga) rumah sakit yang berlokasi di Jawa,
Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara. Dari 34 rumah sakit yang
beroperasi, 25 (dua puluh lima) rumah sakit diantaranya sudah dapat melayani pasien BPJS
Kesehatan (Program Asuransi Nasional), dan kedepannya dalam waktu dekat akan semakin
bertambah lebih banyak lagi. Pada 2018, Perseroan telah juga mengoperasikan 22 (dua
puluh dua) klinik yang dilayani oleh dokter, perawat, dan dokter gigi untuk menyediakan
layanan kesehatan utama di seluruh negara. Pada bulan September 2013, Perseroan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai PT Siloam International Hospitals Tbk dengan
kode SILO. Siloam Hospitals telah memperluas Centers of Excellence dengan mendirikan
Parkinson’s & Movement Disorder Center dan Siloam Hospital Kebon Jeruk. Investasi
berkelanjutan baik dalam teknologi dan staf medis mendukung tujuan strategis untuk
menawarkan rangkaian komprehensif layanan medis spesialis dan umum termasuk
prosedur bedah yang kompleks, layanan laboratorium, layanan radiologi dan imaging,
layanan diagnostik dan darurat. Pada akhir tahun 2018, Rumah Sakit Siloam telah memiliki
15 (lima belas) Cath Labs, 17 (tujuh belas) MRI, 31 (tiga puluh satu) CT-Scan, 1 (satu)
Gamma Knife, 3 (tiga) Akselerator Linier, dan 1 (satu) Cyclotron dalam suatu jaringan
yang terintegrasi.
Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, dan Siloam
Hospitals Denpasar telah diakreditasi oleh Joint Commission International (JCI), sementara
BIMC Nusa Dua diakreditasi oleh Dewan Australia untuk Standar Kesehatan (ACHS).
lebih lanjut, Perseroan akan mensertifikasi lebih banyak rumah sakitnya di masa depan.
Pada Desember 2018, Rumah Sakit Siloam memiliki kapasitas 5.939 tempat tidur didukung
oleh 2.915 dokter, di mana 2.359 diantaranya adalah spesialis, serta 11.169 perawat, teknisi
kesehatan dan staf pendukung terkoordinasi yang dapat menyediakan perawatan bagi lebih
dari 2.4 juta pasien. Di masa mendatang, Siloam Hospitals akan terus fokus pada kesehatan
14. 2020
14 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
pasien seiring dengan perluasan jaringan rumah sakit. Pertumbuhan pendapatan akan
didorong oleh peningkatan kontribusi dari peningkatan rumah sakit baru dan rumah sakit
yang sudah mapan beroperasi.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan
adalah berusaha dalam bidang jasa kesehatan meliputi jasa rumah sakit, klinik dan
poliklinik, balai pengobatan serta kegiatan usaha terkait. Untuk mencapai maksud dan
tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: a.
Mengelola rumah sakit umum maupun rumah sakit khusus baik dengan cara mendirikan
rumah sakit baru maupun mengakuisisi rumah sakit yang telah beroperasi, mengakuisisi
perusahaan yang mengelola rumah sakit dan/atau mengakuisisi aset-aset yang bersinergi
dengan, memberi manfaat tambahan kepada dan mendukung kegiatan-kegiatan usaha
Perseroan; b. Mengelola poliklinik dan rumah bersalin baik dengan cara mendirikan
poliklinik dan rumah bersalin baru maupun mengakuisisi poliklinik dan rumah bersalin
yang telah beroperasi atau mengakuisisi perusahaan yang mengelola poliklinik dan/atau
rumah bersalin; c. Menyelenggarakan sarana dan prasarana pelayanan penunjang
kesehatan; d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan; e. Menyelenggarakan jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat.
Perseroan mengelola dan mengoperasikan 35 rumah sakit state-of-the-art, yang
terdiri dari 11 rumah sakit di kawasan Jabodetabek dan 24 rumah sakit yang tersebar di
Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.
B. Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk merupakan rumah sakit yang terletak secara strategis
di Jakarta Barat, di samping jalan tol Jakarta-Merak.
Tahun 2003 merupakan tonggak penting dalam perjalanan Siloam Hospitals Group
karena re-branding Rumah Sakit Graha Medika menjadi Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
Kini, Siloam Hospitals Kebon Jeruk merupakan rumah sakit modern dengan
berbagai macam pelayanan klinis yang komprehensif dan memiliki beberapa pusat
15. 2020
15 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
unggulan seperti ortopedi, jantung, Unit Gawat Darurat (UGD), pencernaan, urologi, anak,
dan saraf.
Siloam Hospitals Kebon Jeruk juga meraih Grand Winner Asian Patient Safety
Award untuk kategori Innovation in Safety Communication di India pada 5 September
2014 dan telah terakreditasi Joint Commission International (JCI) pada 13 Agustus 2016.
Siloam Hospitals Kebon Jeruk juga terakreditasi Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)
dengan predikat PARIPURNA pada 18 Juli 2017.
VisiSiloam Hospitals Kebon Jeruk:
1. International Quality
Rumah Sakit Siloam dikenal sebagai nama yang terus menghasilkan pelayanan prima
yang memenuhi standar nasional dan internasional. Hal ini terlihat dari penggunaan
teknologi dan peralatan mutakhir, serta usaha kami dalam menghadirkan standar layanan
internasional melalui keterlibatan kami dalam proses akreditasi rumah sakit.
2. Reach
Rumah sakit Siloam terus berusaha memenuhi kebutuhan akses kesehatan di seluruh
Indonesia. Hal ini menjadi dasar untuk model bisnis yang mendukung ekspansi cepat
rumah sakit kami, bahkan di daerah terpencil. Oleh sebab itu tenaga kerja kami
memperoleh kesempatan bekerja dalam lingkungan yang dinamis dan menarik di masa
karir mereka.
3. Scale
Kami percaya bahwa kesehatan adalah sebuah kebutuhan, bukan kemewahan yang
terkait dengan status ekonomi seorang individu. Siloam Hospital dibangun di atas visi
untuk melakukan hal yang berdampak positif terhadap masyarakat luas. Ketika anda
bergabung dengan Siloam, anda bergabung dengan tim yang menghargai kebutuhan
kesehatan setiap individu terlepas dari latar belakang mereka.
16. 2020
16 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
4. Godly Compassion
Rumah Sakit Siloam adalah tempat di mana aspirasi bertemu dengan kasih. Fokus dan
pusat dari bisnis dan layanan Rumah Sakit Siloam adalah pasien yang kami layani.
Kami percaya pada prinsip kesehatan holistik, di mana kesembuhan tidak hanya
mengenai pemulihan secara jasmani, namun juga secara jiwa dan rohani. Tim kami
didorong untuk bekerja dari hati, dengan kesadaran bahwa setiap pekerjaan berdampak
terhadap pasien. Kami tidak hanya memberikan kesempatan kepada tim kami untuk
memperbesar kapasitas professional mereka, namun juga pertumbuhan karakter mereka.
MisiSiloam Hospitals Kebon Jeruk:
Menjadi pilihan yang terpercaya dalam pelayanan kesehatan holistik, pendidikan dan riset
kesehatan berkelas dunia
Nilai-Nilai Perusahaan:
1. Kasih
2. Profesionalisme
3. Peduli
4. Belas kasih
5. Integritas
6. Kejujuran
7. Empati
C. Implementasi Aplikasi Konsep Basis Data Relasional pada Sistem Pendapatan dan
Pengeluaran Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Peran implementasi sistem informasi akuntansi pada siklus pendapatan dan sistem
informasi siklus pengeluaran di Siloam Hospitals Kebon Jeruk adalah setiap alur pelayanan
transaksi pasien khususnya di rawat jalan dilakukan atas dasar standar prosedur
operasional. Standar ini disusun oleh kepala departemen dan departemen sumber daya
manusia (SDM).
17. 2020
17 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
Pada dasarnya implementasi sistem informasi akuntansi pada siklus pendapatan dan
sistem informasi siklus pengeluaran tidak dilakukan di instalasi farmasi, khusunya rawat
jalan, tetapi dilakukan oleh departemen front office (terkait penerimaan dari pasien)
dan departemen purchasing (terkait pembayaran ke pemasok). Secara garis besar alur
penerimaan di departemen front office adalah sebagai berikut:
Setiap pelayanan di instalasi farmasi rawat jalan wajib diberikan penomoran untuk
setiap resep yang diterima untuk memudahkan dalam dokumentasi resep. Maka dari itu,
setiap transaksi yang terjadi harus memiliki dokumen sebagai dasar penginputan,
penyiapan, dan penyerahan obat, baik untuk resep dokter, maupun pembelian obat bebas
(over-the-counter/otc) sekalipun.
Saat pasien datang untuk menebus resep atau melakukan pembelian obat bebas,
maka petugas farmasi akan menginput resep tersebut, setelah selesai pasien diarahkan
untuk melakukan pembayaran ke kasir. Selanjutnya kasir akan menerima pembayaran dari
pasien baik berupa uang tunai, dengan kartu debit atau kredit, atau dengan e-wallet seperti
Ovo. Kasir akan mencantumkan metode pembayaran yang dilakukan oleh pasien dan
mencetak kuitansi untuk transaksi yang dilakukan oleh pasien yang terdiri dari tiga
rangkap. Lembar pertama berwarna putih ditujukan untuk pasien sebagai bukti pembayaran
untuk mereka. Lembar kedua berwarna merah muda ditujukan untuk bagian keuangan, jika
pasien melakukan pembayaran non-tunai, maka struk bukti pembayaran dilampirkan pada
rangkap kedua ini. Lembar ketiga berwarna kuning ditujukan untuk pihak farmasi jika
pasien. Selanjutnya pihak farmasi akan melampirkan lembaran tersebut dengan resep
pasien, sehingga jika dikemudian hari ditemukan kekeliruan, pihak farmasi sudah memiliki
bukti yang sudah terdokumentasi.
Di akhir shift, setiap kasir akan melakukan setoran kas ke bank Nobu (jika di jam
operasional bank) atau ke brankas di departemen finance. di hari kerja berikutnya
departemen finance akan memeriksa kesesuaian pendapatan di sistem dengan kas yang ada
di brankas, serta bukti setoran bank.
Untuk implementasi sistem informasi akuntansi pada siklus pengeluaran umumnya
dilakukan oleh instalasi farmasi rawat inap terkait pembelian obat yang tidak tersedia di
rumah sakit ke ke apotek atau rumah sakit rekanan dengan menggunakan sistem kas kecil
(petty cash). Setiap pembelian obat keluar yang sifatnya mendesak, sementara tidak di jam
18. 2020
18 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
operasional gudang dan purchasing, maka instalasi farmasi rawat inap diberikan wewenang
untuk melakukan pembelian menggunakan kas kecil untuk nominal transaksi di bawah
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah). Selanjutnya, pengisian kas kecil dilakukan saat hari
kerja dengan melampirkan kuitansi pembelian.
Diagram Arus Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram aliran
data untuk memisahkan secara jelas proses logis dalam analisis sistem dari proses fisik
perancangan sistem.
Secara sederhana, sistem informasi akuntansi pada siklus pendapatan dan sistem
informasi siklus pengeluaran di instalasi farmasi Siloam Hospitals Kebon Jeruk terangkum
dalam Diagram Arus Data (DAD) berikut:
Bagan alir (flowchart) merupakan kumpulan dari notasi diagram simbolik yan
g menunjukkan aliran data dan urutan operasi dalam sistem. Bagan alir (flowchart)
merupakan metode teknik analisis yang dipergunakan untuk mendeskripsikan sejumlah
aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas dan logis. Sebuah bagan alir akan
representasikan grafikal pada suatu sistem yang menggambarkan terjadinya relasi fisik
antara entitas kuncinya. Auditor, analis sistem, perancang sistem dan pemrogram,
merupakan orang-orang yang paling mengenal notasi ini.
Secara sederhana, mekanisme/teknis implementasi sistem informasi akuntansi pada
siklus pendapatan dan sistem informasi siklus pengeluaran yang saat ini diterapkan di
instalasi farmasi Siloam Hospitals Kebon Jeruk terangkum dalam Bagan alir (flowchart)
berikut:
19. 2020
19 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
D. Tantangan Implementasi Aplikasi Konsep Basis Data Relasional pada Sistem
Pendapatan dan Pengeluaran di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Tantangan dan hambatan merupakan yang yang akan pasti ada dalam proses bisnis
dalam kegiatan bisnis perusahaan, entah karena faktor internal, maupun faktor eksternal,
tanpa terkecuali di Siloam Hospitals Kebon Jeruk. Faktor internal berasal dari dalam
lingkungan perusahaan, baik yang bersifat sistem, maupun non sistem. Faktor ekternal
berasal dari luar lingkungan perusahaan, seperti perkembangan teknologi, tingkat
persaingan, maupun ancaman-ancaman terhadap sistem yang ada.
Pada Siloam Hospitals Kebon Jeruk, secara garis besar hambatan atau tantangan
yang terjadi terkait implementasi konsep basis data relasional pada sistem pendapatan dan
pengeluaran di Siloam Hospitals Kebon Jeruk antara lain:
1. Adanya gap antara ekspektasi user terhadap kemampuan sistem dengansistem yang
dapat diciptakan oleh pengembang
Untuk itu diperlukan komunikasi yang efektif antara user dan pengembang sistem.
2. Pengetahuan staff dalam pemanfaatan sistem yang kurang maksimal
Sistem yang berhasil merupakan sistem yang dapat dimanfaatkan secara maksimal
oleh penggunanya, jika sistem dapat menyediakan sesuatu, sementara pengguna
tidak memahami cara menggunakannya, maka sistem tersebut tidak dapat mencapai
sasaran yang diharapkan.
Untuk itu diperlukan pelatihan-pelatihan terkait dengan sistem yang digunakan.
3. Sistem yang tidak berkembang
20. 2020
20 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
Pada masa kini, perkembangan di bidang teknologi berkembang sangat pesat. Untuk
itu, perusahaan perlu memperbaharui sistem yang mereka gunakan agar dapat
menyesuaikan dengan kondisi teknologi sesuai dengan masa agar menjadi lebih
efektif dan efisien.Seiring dengan perkembang jaman, pengguna membutuhkan
sistem yang lebih mutakhir untuk menyelesaikan permasalahan yang lebih
kompleks.Untuk itu, sistem harus selalu dikembangkan sesuai dengan
perkembangan teknologi yang ada dan kebutuhan pengguna.
Dengan adanya komunikasi dan dan kerjasama antara divisi terkait, diharapkan
perusahaan dapat membentuk suatu sistem pengolahan transaksi keuangan yang akurat,
berkembang dan mudah dipahami oleh staf.
21. 2020
21 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
BAB IV
KESIMPULAN
Penulisan artikel ilmiah ini dimaksudkan untuk mengetahui implementasi aplikasi
konsep basis data relasional pada sistem pendapatan dan pengeluarandi Siloam Hospitals
Kebon Jeruk. Melalui penulisan artikel ilmiah ini, diharapkan dapat ditemukan alasan
implementasi aplikasi konsep basis data relasional pada sistem pendapatan dan pengeluaran
dapat memberikan nilai tambah bagi Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
Berikut ini merupakan paparan mengenai kesimpulan dari hasil pengamatan yang
dilakukan pada Bab 3, yakni:
Siloam Hospitals Kebon Jeruk perlu mengimplementasi sistem informasi aplikasi
konsep basis data relasional pada sistem pendapatan dan pengeluaran sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas pelayanan sehingga dapat pelayanan dapat menjadi lebih baik dan
maksimal. Dengan implementasi sistem informasi akuntansi aplikasi konsep basis data
relasional pada sistem pendapatan dan pengeluaran yang baik, maka Siloam Hospital
Kebon Jeruk dapat dengan efektif dan efisien dalam mengelola sumber informasi terkait
akuntansi yang mereka miliki, sehinnga dapat lebih mudah beradaptasi dalam perubahan.
Selain itu, dengan implementasi aplikasi konsep basis data relasional pada sistem
pendapatan dan pengeluaran di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, pengawasan terhadap
kegiatan operasional dapat menjadi mudah karena implementasi sistem informasi akuntansi
aplikasi konsep basis data relasional pada sistem pendapatan dan pengeluaran dapat
meningkatkan transparansi segala kegiatan yang terjadi.
22. 2020
22 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Susanto. 2015. Sistem Informasi Akuntansi: Konsep dan Pengembangan Secara
Terpadu. Jakarta: Lingga Jaya.
Damayanti, K., Fardinal. 2019. The Effect of Information Technology Utilization,
Management Support, Internal Control, and User Competence on
Accounting Information System Quality. Scholars Bulletin, 5(12), 751-
758.
Hall, James A. 2009. Sistem Informasi Akuntansi (Edisi Keempat). Buku 1. Jakarta:
Salemba Empat.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Yananto M. Putra. 2020. The Effect of Level of
Education, Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology
Toward Quality The Quality of MSME’s Financial Reports. (3).
https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Yananto M. Putra. 2020. The Determinants of
Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks
(Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks). The 1st Annual Conference
Economics, Business, and Social Sciences, (2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-
2019.2290775
Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi (Edisi Keempat). Yogyakarta: Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Nugroho, L., Mastur, A.A., Fardinal, F., Putra, Y.M., (2019). Hajj, Civilization and Islamic
Banking Contribution Discourses. Location of Islamic Banks. The 1st Annual
Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS)
2019, 1(11), http://dx.doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290773
Putra, Yananto M. 2018. aplikasi konsep basis data relasional pada sistem pendapatan dan
pengeluaran. Modul Kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta:FEB-Universitas
Mercu Buana.
23. 2020
23 Sistem Informasi Akuntansi Tugas Individu
Putra, Yananto M. 2019. Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs
Using Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3),
818-826. https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129
Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2004. Sistem Informasi Akuntansi
(Edisi 9). Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Zamzami, A.H. Yananto M. Putra. 2019. Intensity of Taxpayers Using E-Filing
(Empirical Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and
Bekasi). EPRA International Journal of Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7).
154-161.