Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi basis data relasional pada PT Indofood untuk mengelola sistem informasi akuntansi perusahaan secara lebih efisien dan efektif dengan mengurangi redundansi data dan memudahkan akses informasi oleh berbagai pengguna.
1. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Analisis Implementasi Basis Data Relasional Pada
PT. Indofood Sukses Makmur Sejati Tbk
DOSEN :
Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
DISUSUN OLEH :
1. Aulia Salsa Febrina (43219120059)
2. Bella Puji Inge Prasiska (43219120011)
3. Mega Aprilia Susanti (43220110132)
4. Mochamad Dicky Ramadhan (43219120084)
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA BARAT
ABSTRAK
Basis Data (Database) merupakan landasan bagi pembuatan dan pengembangan
program aplikasi. Oleh sebab itu, database harus dibuat sedemikian rupa sehingga
2. pembuatan program lebih mudah dan cepat. Database terdiri dari data yang akandigunakan
untuk banyak user. Masing - masing user akan menggunakan data tersebut sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Data Base Management System mempunyai dampak penting terhadap cara pelaporan
informasi akuntansi, terutama dalam hal mengubah data menjadi komunikasi. yang mudah
dipahami bagi para penggunanya. Oleh karena itu, sangat disarankan kepada akuntan dan
analisis sistem informasi untuk lebih memperhatikan esensi dari pemodelan data base
akuntansi. Database relasional merupakan jenis Database Management System (DBMS)
yang terbaru, yang memberikan gambaran atau bagam skema yang menjelaskan tentang
hubungan antar tabel bisa dilakuan di dalam sebuah database.
Kata kunci: Basis Data, Relasional.
ABSTRACT
The database is the basis for the creation and development of application programs.
Therefore, the database must be made in such a way that making the program easier and
faster. The database consists of data that will be used for many users. Each user will use the
data according to their duties and functions.
The Data Base Management System has an important impact on the way accounting
information is reported, especially in terms of converting data into communication. easy to
understand for users. Therefore, it is highly recommended for accountants and information
systems analysts to pay more attention to the essence of accounting data base modeling. A
relational database is the latest type of Database Management System (DBMS), which
provides an overview or schema that describes the relationships between tables that can be
performed in a database
Keywords: Database, Relational.
1. PENDAHULUAN
Pada dasarnya setiap perusahaan tidak terlepas dari transaksi keuangan yang terjadi
dalam operasionalnya. Transaksi keuangan suatu perusahaan pasti akan terjadi karena
aktivitas bisnis yang berhubungan dengan pihak eksternal maupun pihak internal perusahaan.
Transaksi keuangan tersebut perlu dikontrol agar tidak terjadi penyalahgunaan keuangan dari
berbagai divisi. Sistem informasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklus pengeluaran
3. merupakan salah satu jenis sistem yang diperlukan oleh perusahaan untuk menangani
kegiatan sehari – hari perushaan. Untuk menghasilkan informasi - informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran aktivitas bisnis perusahaan tentu diperlukan sebuah data dan
sistem untuk mengolah data tersebut.
Seiring berkembangnya teknologi, komputer banyak digunakan dalam berbagai
aktivitas. Sehingga sangat membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Kehadiran internet juga menjadi suatu jawaban atas kebutuhan masyarakat yang semakin
sibuk. Internet menyediakan layanan untuk melakukan hubungan dengan cakupan yang
sangat luas, karena internet mempunyai fasilitas web yang dapat digunakan sebagai media
yang mampu memberikan data atau informasi sehubungan dengan aktivitas perusahaan.
Sekumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan (biasanya dengan redudansi
yang terkontrol dan terbatas) berdasarkan skema atau struktur tertentu disebut database.
Sebuah database dapat melayani single atau multiple applications. Database juga merupakan
landasan bagi pembuatan dan pengembangan program aplikasi. Oleh sebab
itu, database harus dibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan program lebih mudah dan
cepat. Database terdiri dari data yang akan digunakan untuk banyak user. Masing -
masing user akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagi perusahaan atau organisasi, keberadaan basis data memiliki fungsi dan
peran penting dalam mendukung proses bisnis agar lebih efektif dan efisien.
Sebab, database merupakan salah satu komponen utama dalam sistem informasi, yang
merupakan dasar dalam menyediakan suatu informasi bagi para pemakai (user). DBMS
adalah suatu sistem atau software yang dirancang khusus untuk mengelola suatu database dan
menjalankan operasi terhadap data yang diminta oleh banyak pengguna. Tujuan utama
penggunaan DBMS dalam jaringan komputer adalah untuk menghindari kekacauan dalam hal
pengolahan data yang jumlahnya besar. DBMS merupakan perantara bagi pengguna dan
database, dan agar dapat berinteraksi dengan DBMS maka pengguna harus memakai bahasa
database yang sudah ditentukan.
DBMS mempunyai dampak penting terhadap cara pelaporan informasi akuntansi,
terutama dalam hal mengubah data menjadi komunikasi. yang mudah dipahami bagi para
penggunanya. Oleh karena itu, sangat disarankan kepada akuntan dan analisis sistem
4. informasi untuk lebih memperhatikan esensi dari pemodelan data base akuntansi. Database
relasional merupakan jenis Database Management System (DBMS) yang terbaru, yang
memberikan gambaran atau bagan skema yang menjelaskan tentang hubungan antar tabel bisa
dilakuan di dalam sebuah database.
LITERATUR TEORI
Data
Mc Fadden et al (1999) dalam Modern Database Management
menyebutkan bahwa data adalah fakta - fakta tentang segala sesuatu di dunia
nyata yang dapat direkam dan disimpan pada media komputer. Dengan
demikian, pengertian data dapat diperluas menjadi fakta, teks, grafik, suara,
serta video yang bermanfaat di lingkup pengguna.
Basis Data
Menurut James Martin 1975, basis data dapat dipahami sebagai suatu
kumpulan data terhubung interrelated data yang disimpan secara bersama -
sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu
kerangkapan data kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus
seminimal mungkin dan terkontrol, data disimpan dengan cara - cara tertentu
sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali. Data dapat digunakan
oleh satu atau lebih program - program aplikasi secara optimal.
C.J.Date 1995 mendefinisikan database sebagai beberapa kumpulan
data yang akan tetap tersimpan, digunakan oleh sistem- sistem aplikasi yang
diberikan oleh organisasi.
Model Data
Model data merupakan hal yang mendasari struktur basis data. Model
data adalah sekumpulan cara perkakas tool untuk mendeskripsikan data - data,
hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi.
Model Relsional
5. Model Relasional merupakan perbaikan dari model hirarki dan model
jaringan dengan memperbolehkan setiap tabel berhubungan apabila
diperlukan tanpa harus melewati tabel orang tuanya. Model basis data
relasional untuk pertama sekali dirumuskan dan dikemukakan oleh Edgar F.
Codd pada tahun 1969. Pada model data relasional, seluruh data diwakili
dalam bentuk tuple, digabungkan dalam relasi-relasi. Basis data yang
diorganisasikan dalam hal model relasi merupakan basis data relasi.
2. PEMBAHASAN
Model Basis Data
Model Basis Data adalah model yang digunakan dalam menjelaskan / menspesifikasikan
bagaimana struktur basis data dan penggunaanya. Menurut Powel Ada beberapa model basis
data yang dikenal, seperti terlihat pada gambar berikut ini:
Model Flat File
Penggunaan flat File sebagai tempat menyimpan basis data sebenarnya tidak mengikuti pola
atau model apapun. Artinya data hanya disimpan dalam bentuk mendatar (flat) tanpa ada
aturan-aturan tertentu.
6. Contoh Flat File
Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran filenya
relatif kecil, seperti file passwd pada sistem operasi Unix dan Unix-like. File passwd pada
umumnya hanya digunakan untuk menyimpan nama yang jumlahnya tidak lebih dari 1000
orang.
Selain dalam bentuk flat file, penyimpanan data juga dapat dilakukan dengan menggunakan
program bantu seperti spreadsheet. Penggunaan perangkat lunak ini memperbaiki beberapa
kelemahan dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data. Namun
metode ini masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah manajemen dan
keamanan data yang masih kurang.
Model Hirarki
7. Model hirarki adalah model basis data yang menggunakan struktur seperti pohon.
Model ini menggunakan pendekatan orang tua-anak. Artinya table pada anak tergantung
sepenuhnya pada table orang tua. Pada Gambar terlihat bagaimana struktur basis data suatu
perusahaan. Employee sangat tergantung pada Manager, dan Manager tergantung pada
Departement, dan seterusnya. Employee adalah table anak bagi Manager,
sedangkan Manager adalah tabel orang tua bagi Employee dan Project. Sedangkan Manager
adalah tabel anak bagi Department, sedangkan Department adalah tabel orang tua
bagi Manager. Untuk mengakses data pada Employee kita harus lebih dulu mengakses secara
berturut-turut tabel Company → Department → Manager → Employee.
Model Jaringan
Model jaringan merupakan model basis data yang diyakini sebagai cara fleksibel
mewakili objek dan hubungan mereka. Model ini memiliki fitur istimewa yang pada skema,
diperlihatkan sebagai grafik dengan tipe obyek ialah node, tipe hubungannya ialah kurva,
yang tidak terbatas dengan menjadi hierarki atau berkisi. Model Jaringan merupakan
pengembangan dari Mode Hirarki. Pada model ini diberikan perluasan, yaitu tabel anak boleh
memiliki lebih dari satu tabel orang tua sehingga akan membentuk sebuah jaringan. Penemu
asli dari Network Model ialah Charles Bachman, dan dikembangkan menjadi spesifikas i
standar pada 1969 di Konsorsium CODASYL
Model Relasional
8. Model Basis Data Relasional
Model Relsional merupakan perbaikan dari Model hirarki dan model jaringan dengan
memperbolehkan setiap tabel berhubungan apabila diperlukan tanpa harus melewati tabel
orang tuanya.Model basis data relasional untuk pertama sekali dirumuskan dan dikemukakan
oleh Edgar F. Codd pada tahun 1969.
Pada model data relasional, seluruh data diwakili dalam bentuk tuple, digabungkan dalam
relasi-relasi. Basis data yang diorganisasikan dalam hal model relasi merupakan basis data
relasi.
Model Obyek
Model Obyek merupakan model basis data berstruktur tiga dimensi. Model ini membolehkan
pengguna untuk mengambil / melihat data dari sisi manapun. Pendekatan yang dilakukan
diilhami oleh pendekatan berorientasi obyek. Secara konsep obyek model sangat baik namun
dalam penerapannya, kinerjanya sangat rendah.
9. M ode l Obye k-R e las ional
Model ini merupakan gabungan dari Model Relasional dan Model Obyek.
Tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki kinerja pada Model Obyek.
Manfaat sistem basis data
Basis data sangat bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah yang sering terjadi
dalam penyusunan data. Adapun manfaat basis data adalah untuk mengatasi masalahmasalah
sebagai berikut :
a. Redundansi dan inkonsistensi data Redundansi adalah penyimpanan data yang sama dalm
dua tempat (table) yang berbeda sehingga dapat menyebabkan inkonsistensi data.
Inkonsistensi data yaitu data yang sama dan disimpan pada dua tabel dapat memiliki nilai
yang berbeda. Masalah ini menimbulkan pemborosan ruang penyimpanan data
dikarenakan data yang menjelaskan objek yang sama tersimpan dalam 2 tempat
penyimpanan. Dengan perancangan database yang bener, maka masalah seperti ini dapat
diatasi.
b. Kesulitan pengaksesan data Kesulitan pengaksesan data pada database dengan program
yang muncul dapat diatasi dengan DBMS. DBMS mampu mengambil data secara
langsung dengan bahasa yang sudah familiar dan mudah digunakan, misalnya SQL.
Sebagai contoh, apabila pada suatu waktu dibutuhkan laporan tentang persediaan barang
gudang tahun 2009, sedangkan program untuk itu belum dibuat, maka dengan mudah
DBMS menyelesaikannya.
10. c. Isolasi data untuk standarisasi Isolasi data untuk standarisasi berkaitan dengan format
penyimpanan data tersebut. Sebagai contoh, data disimpan pada file dengan bahasa
tertentu, misalnya Java, C/C++,Visual Basic, Pascal dan lain sebagainya. Tentunya hal
ini menyulitkan programer untuk mengakses data tersebut. Untuk itu, data dalam suatu
database harus disimpan dalam format yang sama.
d. Multiple user atau banyak pemakai Database dirancang agar data diakses oleh banyak
pemakai dan banyak program yang sama dalam waktu bersamaan maupun berbeda. Hal
ini mungkin terjadi dengan database dikarenakan dalam rangka mempercepat daya guna
sistem dan mendapatkan responsi waktu yang cepat, beberapa sistem mengizinkan
banyak pemakai untuk meng-update data secara simultan. Salah satu alasan mengapa
basis data dibangun adalah karena nantinya data tersebut akan digunakan oleh banyak
orang dalam waktu yang berbeda, diakses oleh program yang sama tetapi berbeda orang
dan waktu. Semua ini mungkin terjadi karena data yang diolah dan tidak tergantung dan
menyatu dalam program, tetapi terlepas dalam satu kelompok data.
e. Masalah keamanan Walaupun database dibuat untuk diakses oleh banyak pemakai,
database tetap menjaga keamanan data. Keamanan data dilakukan dengan memberikan
hak akses tertentu bagai para user tersebut dan tidak semua user diizinkan untuk
mengakses database.
f. Masalah kesatuan data Database memiliki tabel-tabel yang saling
berkaitan/berhubungan. Hubungan antartabel secara teknik dikaitkan/dihubungkan
dengan field kunci, sehingga dikenal dengan kunci primer (primary key) dan kunci
tamu(foreign key) dalam suatu tabel.
g. Masalah kebebasan data Kebebasan data yang dimaksud adalah kemudahan pembacaaan
data dalam database dapat diakses dengan mudah dalam menampilkan informasi yang
dibutuhkan. Database DBMS bersifat bebas, dimana data dengan mudah ditampilkan,
dibaca, diubah dan sebagainya dengan perintahperintah tertentu.
h. Kemandirian program data Program aplikasi berbasis database terpisah dengan data yang
digunakannya, dimana data disimpan dalam DBMS dengan format tertentu. Dengan
demikian, program aplikasi dan database berdiri sendiri-sendiri, namun antara program
aplikasi dan database mempunyai hubungan yang erat. Hubungan tersebut adalah
11. program aplikasi dapat mengakses data yang disimpan dalam DBMS. Hal ini dapat
meningkatkan pengembangan aplikasi dan produktivitas perawatan.
i. Meningkatkan kualitas data Untuk meningkatkan kualitas data dapat dilakukan dengan
aturan validasi data melalui program aplikasi. Validasi data adalah penyaringan data-data
yang hanya boleh disimpan dalam database.
j. Akses data lebih baik atau responsif Dengan menggunakan bahasa Structured Query
Language (SQL), pengaksesan data jauh lebih baik dan cepat. Hal ini dikarenakan DBMS
menggunakan bahasa SQL yang mempunyai bahasa yang simple dan mudah digunakan
setelah menjadi standar bahasa pembuatan database.
Tahap-tahap Perancangan Basis data
perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa yang terdiri dari
input, proses, output yang memiliki kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Hubungan antar elemen tersebut terdiri dari empat tahap dalam pemrosesan data atau
transaksi ( Romney & Steinbart, 2006:30), yaitu:
1) Input data Input data merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam komputer
dan data tersebut diperoleh dari dokumen yang sudah tersedia di perusahaan. Untuk
memudahkan pemrosesan selanjutnya, input data perlu disiapkan sebagai berikut:
• Klasifikasi dengan memberikan kode ( nomor rekening, kode departemen,dll ). Data
berdasarkan sistem yang ada, misal : bagan rekening.
• Verifikasi untuk menjamin akurasi data. Hal ini perlu dilakukan, untuk mencegah
terjadinya kesalahan pemasukan data lebuh efisien dan lebih murah dibandingkan
dengan mendeteksi dan membetulkan kesalahan yang terjadi.
• Pengiriman data (transmittal) dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
2) Pemrosesan data Pemrosesan data adalah aktifitas mentransformasikan input menjadi
output atau dengan kata lain mengubah data menjadi informasi. Pemrosesan data juga
melibatkan aktivitas-aktivitas lainnya, yaitu :
• Perhitungan, yaitu melakukan berbagai macam manipulasi (operasi) matematik
Pembandingan, yaitu membandingkan dua atau lebih elemen data, seperti jumlah
12. barang yang tersedia dan tingkat pemesanan kembali persediaan, untuk menentukan
apakah keduanya sama, lebih besar, atau lebih kecil
• Peringkasan, yaitu menggabungkan data menjadi satu angka jumlah.
• Pemilahan, yaitu memilah data untuk pemrosesan berikutnya
• Pemanggilan, yaitu mengambil data dari penyimpanan untuk pemrosesan atau
pembuatan laporan.
3) Penyimpanan data Suatu proses di mana data atau transaksi yang sudah diolah di
simpan agar dapat akses dengan mudah dan efisien. Jenis-jenis penyimpanan data
yang biasanya dilakukan adalah:
• Penambahan, yaitu memasukkan data (record) baru ke dalam file.
• Penghapusan, yaitu menghapus data (record) dari dalam file.
• Pembaruan, yaitu merevisi saldo sekarang. Pembaruan data umumnya dilakukan
dengan menambah atau mengurangi angka dari sebuah data transaksi.
• Pengubahan, yaitu memodifikasi field yang memerlukan pembaruan secara berkala,
seperti alamat, riwayat kredit, dan lain-lain.
4) Output Dari data atau transaksi yang sudah diproses dan disimpan, maka akan
mendapatkan suatu output yang berupa informasi yang akan dipakai sebagai dasar
dalam pengambilan suatu keputusan. Informasi juga disajikan dalam bentuk laporan
yang berisi informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan.
Biasanya laporan ini digunakan oleh karyawan untuk mengawasi kegiatan operasional
dan manajer untuk membuat keputusan perusahaan. Dalam sistem infoemasi yang
berbasis komputer laporan dapat disajikan dengan cara-cara yang telah diuraikan
sebelumnya, namun sebelum laporan disajikan komputer memprosesnya dengan
bahasa pemrograman dan basis data (database) dengan menggunakan kode-kode
program.
Pengertian Model Basis Data Relasional
13. Model basis data relasional adalah suatu model basis data yang menggunakan tabel dua
dimensi, yang terdiri atas baris dan kolom untuk menggambarkan sebuah file data.
Model ini menunjukkan cara mengelola/mengorganisasikan data secara fisik dalam memori
sekunder, yang akan berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokkan data dan
membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang dibuat.
Perkembangan Model Basis Data Relasional
Terdapat beberapa percobaan untuk menghasilkan implementasi sempurna dari model basis
data relasional yang secara orisinil didefinisikan oleh Edgar F.Codd dan dijelaskan oleh
Christopher J. Date, Hugh Darwen dan lainnya, namun tidak ada satupun yang secara populer
sukses.
Pengembangan terbaru dari model tipe Objek-Relasi, yang berdasarkan asumsi bahwa setiap
fakta dapat diekspresikan dalam bentuk satu atau lebih hubungan biner. Model ini digunakan
pada Object Role Modeling (ORM), RDF/Notation 3 (N3).
Perbedaan Relasional dan Non Relasional
Model relasi merupakan model basis data pertama yang menjelaskan istilah matematika
secara formal. Walaupun basis data hierarki dan jaringan hadir sebelum basis data relasional,
namun spesifikasi mereka masih secara keseluruhan informal. Setelah model relasional
diperkenalkan, banyak upaya untuk membandingkan dan membedakan model berbeda ini,
dan munculnya deskripsi teliti dari model-model sebelumnya. Walaupun prosedur alami dari
manipulasi data antar muka untuk basis data jaringan dan hierarki terbatas dengan skope
formalisasinya.
Kelebihan Model Basis Data Relasional
Model data relasional lebih mudah dimengerti oleh semua kalangan, termasuk dar kalangan
non-programmer karena bentuk yang simpel dan penjabaran hubungan antar data yang
mengambil konsep relasi dalam matematika. Dengan bentuk yang mudah dipahami,
programmer dapat dengan mudah melakukan berbagai operasi data misalnya query, update,
edit, ataupun delete.
Istilah-istilah dalam Model Basis Data Relasional
Beberapa istilah-istilah model Basis data relasional
Relasi, yaitu sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa baris.
14. Atribut, yaitu kolom pada sebuah relasi.
Tupel, yaitu baris pada sebuah relasi.
Domain, yaitu kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut
Derajat, yaitu jumlah atribut dalam sebuah relasi (jumlah field)
Cardinality, yaitu jumlah tupel dalam sebuah relasi (jumlah record)
Istilah Model Data Relasional
Relational Key
Dalam sebuah basis data, untuk mencari satu data dari keseluruhan data secara umum,
dibutuhkan kunci untuk mempermudah pencarian dan mempersingkat waktu yang digunakan
untuk melakukan tanpa harus melakukan penelusuran terhadap seluruh data. Kunci-kunci
relasional dalam basis data, terutama dalam model data relasional adalah sebagai berikut.
Relational Key
15. Super key, Satu/kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tupel di
dalam relasi (satu atau lebih field yang dapat dipilih untuk membedakan antara 1 record
dengan record lainnya).
Candidate key, Atribut di dalam relasi yang biasanya mempunyai nilai unik (super key
dengan jumlah field yang paling sedikit)
Primary key, Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan tupel secara unik
dalam relasi
Alternate key, Candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key
Foreign key, Atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci utama pada
sebuah relasi tetapi pada relasi lain atribut tersebut hanya sebagai atribut biasa.
Relational Integrity Rules
Dalam data relasional, satu data berhubungan dengan data lain atau dikatakan memiliki relasi.
Hubungan antar satu data dengan data lain dalam relasi memiliki peraturan sesuai aturan
database. Berikut adalah aturan-aturan dalam relational integrity rules:
Null, Nilai suatu atribut yang tidak diketahui dan tidak cocok untuk baris (tuple)
tersebut
Entity Integrity, Tidak ada satu komponen primary key yang bernilai null.
Referential Integrity,Suatu domain dapat dipakai sebagai kunci primer bila merupakan
atribut tunggal pada domain yang bersangkutan
Bahasa pada Model Data Relasional
Model data relasional menggunakan bahasa qury, yaitu pernyataan yang diajukan untuk
mengambil informasi. Query terbagi dua, yaitu:
Bahasa Query Formal
Yaitu bahasa Query yang diterjemahkan menggunakan bahasa atau simbol-simbol matematis.
Bahasa Qery Formal terbagi menjadi dua juga, yaitu:
Prosedural, yaitu bahasa query di mana pemakai harus memberi spesifikasi data yang
dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya, misalnya aljabar relasional.
16. Non Prosedural, yaitu bahasa query dimana pemakai menjelaskan tupel yang
diinginkan dengan menspesifikasikan predikat tupel yang diinginkan, misalnya
kalkulus relasional. Kalkulus relasional terbagi dua, yaitu Kalkulus Relasional Tupel
dan Kalkulus Relasional Domain.
Bahasa Query Komersial
Bahasa Query Komersial adalah bahasa query yang dirancang oleh programmer sendiri
sebagai suatu aplikasi yang user friendly agar lebih mudah digunakan. Contoh dari bahasa
query ini antara lain: QUEL, QBE (Keduanya berbasis bahasa kalkulus relasional), lalu SQL
yang menjadi bahasa pemrograman dari aplikasi database MySQL, yang berbasis bahasa
kalkulus relasional dan aljabar relasional.
3. KESIMPULAN
Secara teoritis, permodelan data relasional dapat meningkatkan ketepatan pemakai
terhadap kebutuhan pelaporan. Memanfaatkan basis data sebagai bagian dari proses penyajian
informasi yang lebih terstruktur merupakan suatu bukti dari perkembangan orientasi jenis data
bagi kebutuhan pemakai. Desain laporan tidak akan tampil dalam bentuk yang langsung dapat
diakses tanpa adanya hubungan relasional yang sistematis dari masing - masing tabel dalam
sebuah formulir. Untuk merancang program akuntansi, diperlukan pendekatan basis data yang
berbasis hubungan antar tabel untuk melihat proses akuntansi berjalan dengan logis yang
mencerminkan informasi berasal dari berbagai jenis formulir atau transaksi.
17. DAFTAR PUSTAKA
- https://fairuzelsaid.upy.ac.id/sbd-sistem-basis-data/model-basis-data-relasional/
- https://text-id.123dok.com/document/dy4jelx9y-landasan-teori-penerapan-basis-
data-relasional-objek-pada-sistem-informasi-lsm-garuluku-forandaka-17.html
- https://media.neliti.com/media/publications/97067-ID-perancangan-sistem-
informasi-penjualan-b.pdf
- https://www.academia.edu/44456393/Tugas_10_SIA_APLIKASI_KONSEP_DATA
_RELASIONAL_PADA_SISTEM_PENDAPATAN_DAN_PENGELUARAN_con
verted
- https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/pengertian-dbms.html
- https://repository.usd.ac.id/919/2/105314017_full.pdf
- Putra, Y. M., (2021). Sistem lnformasi Sistem Informasi Siklus Produksi,
Sistem Informasi Siklus Pengupahan dan Sumber Daya Manusia. Modul Kuliah
Sistem Informasi Akuntansi Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
- Hanum, B., Haekal, J., & Adi Prasetio, D. E. (2020). The Analysis of
Implementation of Enterprise Resource Planning in the Warehouse Division of
Trading and Service Companies, Indonesia. International Journal of
Engineering Research and Advanced Technology-IJERAT (ISSN: 2454-6135),
6(7), 37-50
- Choiriah, S., & Sudibyo, Y. A. (2020). Competitive Advantage, Organizational
Culture and Sustainable Leadership on the Success of Management Accounting
Information System Implementation.
- Fuadah, H., & Setiyawati, H. (2020). The EFFECT OF THE
IMPLEMENTATION OF TRANSPARENCY AND ACCOUNTIN G
INFORMATION SYSTEMS ON THE QUALITY OF FINANCIAL
REPORTS. IJO-International Journal of Business Management, 3(11), 01-12.
- Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M. (2020). The Effect of Level of
Education, Accounting Knowledge, and Utilization Of Information
Technology Toward Quality The Quality of MSME’s Financial Reports. In The
18. 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS)
2019 (Vol. 1, No. 3).
- Iskandar, D. (2015). Analysis of factors affecting the success of the application
of accounting information system. International Journal of scientific &
Technology research, 4(2), 155-162
- Susanto, A. (2018, June). The Influence of Information Technology on the
Quality of Accounting Information System. In Proceedings of the 2018 2nd
High Performance Computing and Cluster Technologies Conference (pp. 109-
115).
- Putra, Y. M. (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.