SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
ANAVA 
-SATU JALUR 
-DUA JALUR 
Di susun oleh: 
Nama Kelompok II 
1. Andi Muhammad Ishak, S.Pd. 
2.ASMI ARIFIN 
3.Ulfa Pratiwi, S.Pd. 
Program Pascaserjana Penelitian & Evaluasi Pendidikan 
Universitas Negri Makassar 
2014
ANALISIS VARIANS (ANAVA) ATAU ANALISIS OF 
VARIANCE (ANOVA) ADALAH TEKNIK ANALISIS 
YANG DIKEMBANGKAN DAN DIPERKENALKAN 
PERTAMA KALI OLEH SIR R. A. FISHER TAHUN 
1923 
A. RAHMAN RITONGA, LEMBAGA PENETBIT, 
FE UI, 1997, JAKARTA)
ANAVA/ANOVA MERUPAKAN PENGEMBANGAN ATAU 
PENJABARAN LEBIH LANJUT DARI UJI-T (THITUNG) 
SEHINGGA PENGGUNAANNYA TIDAK TERBATAS PADA 
PENGUJIAN DUA KELOMPOK SAJA TETAPI BISA LEBIH 
DARI 2 KELOMPOK DATA. ANAVA/ANOVA LEBIH 
DIKENAL DENGAN UJI-F (FISHER TEST)
PENGERTIAN ANALISIS SATU ARAH 
Analisis varian satu arah yaitu suatu metode untuk menguraikan 
keragaman total data menjadi komponen-komponen yang 
mengukur berbagai sumber keragaman dengan menggunakan 
One-Way ANOVA dengan satu perlakuan. ANAVA satu jalur 
yaitu analisis yang melibatkan hanya satu peubah bebas. 
Melibatkan hanya satu peubah bebas dengan dua kategori atau 
lebih yang dipilih dan ditentukan oleh peneliti secara tidak 
acak. Kategori yang dipilih disebut tidak acak karena peneliti 
tidak bermaksud menggeneralisasikan hasilnya ke kategori 
lain di luar yang diteliti pada peubah itu.
Syarat Menganalisis ANOVA 
Asumsi-asumsi yang mendasari analisis variansi adalah : 
a. Masing-masing populasi saling independen dan masing-masing data amatan 
saling independen di dalam kelompoknya. Dipenuhinya persyaratan ini 
dimaksudkan agar perlakuan yang diberikan kepada masing-masing sample 
independen antara satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain antara sample 
satu dengan sample yang lain berdiri sendiri dan tidak ada 
keterkaitan/hubungan. 
b. Misalkan dilakukan eksperimen tindakan kelas yang ditinjau dari prestasi belajar 
siswa. Saat dilakukan pengujian, peneliti harus menjamin bahwa antara sample 
yang satu dengan yang lainnya independen/tidak ada hubungan/tidak ada 
kerjasama sehingga data yang diperoleh merupakan data yang valid, artinya alat 
tes yang sudah diberikan kepada salah satu sample diusahakan jangan sampai 
diberikan kepada sample yang lain. 
c. Populasi-populasi yang diteliti memiliki distribusi normal 
karena populasi yang berukuran besar cenderung berdistribusi normal. 
Terdapat 2 cara yang sering digunakan untuk uji normalitas, yaitu dengan 
variable random chi kuadrat (dikatakan sebagai uji secara parametrik karena 
menggunakan penafsir rataan dan deviasi baku) dan dengan metode Lilliefors 
(uji ini merupakan uji secara non-parametrik). 
.
Uji Normalitas dengan Chi Kuadrat 
a. Uji kenormalan dapat dilakukan dengan menggunakan Teorema Goodness – of – fit test 
dan Teorema Derajat Kebebasan untuk Uji Kecocokan diatas. Pada uji ini, untuk 
menentukan frekuensi harapan, dilakukan tiga cuantiítas, yaitu frekuensi total, rataan, 
dan deviasi baku sehingga derajat kebebasannya adalah (k-3). 
b. Untuk dapat menggunakan cara ini, datanya harus dinyatakan dalam distribuís frekuensi 
data bergolong. Prinsip yang dipakai dalam uji ini adalah membandingkan antara 
histogram data amatan dengan histogram yang kurva poligon frekuensinya mendekati 
distribusi normal
Uji Normalitas dengan Metode Lilliefors 
Uji normalitas dengan metode ini digunakan apabila datanya tidak dalam 
distribusi frekuensi bergolong. Pada metode ini, setiap data diubah menjadi bilangan 
baku dengan transformasi. 
Statistik uji untuk metode ini adalah L = dengan dan = proporsi cacah terhadap 
seluruh .Sebagai daerah kritiknya : dengan n sebagai ukuran populasi . 
Populasi-populasi tersebut memiliki standar deviasi yang sama (atau variansi 
yang sama) Persyaratan ini harus dipenuhi karena didalam Analisis Variansi ini dihitung 
variansi gabungan (pooled varince) dari variansi-variansi kelompok. 
Hal ini berkaitan dengan digunakannya uji F pada Analisis Variansi, yang 
apabila variansi populasi tidak sama maka uji F tidak dapat digunakan.salah satu uji 
homogenitas variansi untuk k-populasi adalah Uji Bartlett. 
Sampel yang ditarik dari populasi tersebut bersifat bebas, dan sampel ditarik 
secara acak Dalam statistika, untuk hal pengambilan sample harus dilakukan secara 
random (acak) dari populasinya. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh sample yang dapat 
mewakili populasinya (representative).
Langkah-langkah Anava satu jalur 
Langkah-langkah uji anava untuk satu jalur meliputi: (Riduwan, 2003; 218) 
1. Sebelum anava dihitung, asumsikan bahwa data dipilih secara random, 
berdistribusi normal , dan variannya homogen 
2. Buatlah hipotesis ( Ha dan H0) dalam bentuk kalimat 
3. Buatlah hipotesis ( Ha dan H0) dalam bentuk statisitk 
4. Buatlah daftar statistic induk 
5. Hitunglak jumlah kuadrat antar grup (JKA) dengan rumus : 
6. Hitunglah derajat bebas antar grup dengan rumus dbA = A-1 
7. Hitunglah Kuadrat Rerata Antar group (KR ) dengan rumus :
8. Hitunglah jumlah Kuadrat Dalam antar group ( JKD) dengan rumus : 
9.Hitunglah derajat bebas dalam grup dengan rumus : dbD = N-A 
10Hitunglah Kadrat rerata Dalam group (KRD ) dengan rumus : 
11. Carilah Fhitung dengan rumus:
12.Tentukan taraf signifikannya , misalnya α = 0,05 atau α = 0,01 
13.Cari Ftabel dengan rumus Ftabel = F(1-α) (dbA,dbD) 
14. Table ringkasan Anova 
Table ringkasan Anava satu arah 
Sumber 
Varian (SV) 
Jumlah Kuadrat 
(JK) 
Derajat 
bebas 
(db) 
Kuadrat 
Rerata 
(KR) 
Taraf 
Siknifikan 
Antar group 
(A) 
Dalam group 
(D) 
- - 
Total 
A 
JK 
db 
D 
JK 
db 
- - - 
2 2 
 
 
 
 
X xr 
  
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ai 
n n 
Ai 
N  A 
N 1 
  
2 
2 
 
  
 
  
  
  
 
x 
Ai 
n 
Ai 
X 
  
2 
2 
 
 
  
X  
  
 
x 
n 
 
A1 
A 
n 
hitu ng F 

Contoh Soal Anava (Analisis Varian) 
Dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan 
kemampuan belajar matematika kelas IX SMU setelah diberikan 3 model 
pembelajaran yang berbeda ditiap kelasnya yaitu model pembelajaran A, model 
pembelajaran B dan model pembelajaran C. Adapun sampelnya diambil dari 3 
kelas dan tiap kelas diambil 10 orang peserta didik secara acak. 
No Data kelas Data kelas B ata kelas C 
1 7 6 8 
2 6 10 7 
3 8 7 7 
4 6 8 10 
5 10 6 9 
6 7 9 6 
7 8 10 6 
8 9 6 7 
9 6 6 8 
10 6 8 8 
Data ini menggunakan 
taraf: 
  5% atau 0.5%
Uji Liliefors data kelas A. 
No X f fX 
x 
(X – 
Me) 
x2 fx2 
1 6 4 24 -1,3 1,69 6,76 
2 7 2 14 -0,3 0,09 0,18 
3 8 2 16 0,7 0,49 0,98 
4 9 1 9 1,7 2,89 2,89 
5 10 1 10 2,7 7,29 7,29 
fX = 73
x = X – Me 
x = Xi – 
x = Xi – ( 
x = X1 – 7,3 
x = 6 – 7,3 
x = - 1,3
Zi = 
Z1 = 
Z1 = -0,916 
s (standar deviasi) 
= 
= 
= 
= 1,418
No X Zi Tabel Z F(Zi) F(Kum) S(Zi) 
|F(Zi) – 
S(Zi)| 
1 6 -0,916 0,3186 0,1814 1 0,1 0,0814 
2 6 -0,916 0,3186 0,1814 2 0,2 0,0186 
3 6 -0,916 0,3186 0,1814 3 0,3 0,1186 
4 6 -0,916 0,3186 0,1814 4 0,4 0,2186 
5 7 -0,211 0,0832 0,4168 5 0,5 0,0832 
6 7 -0,211 0,0832 0,4168 6 0,6 0,1832 
7 8 0,493 0,1879 0,6879 7 0,7 0,0121 
8 8 0,493 0,1879 0,6879 8 0,8 0,1121 
9 9 1,198 0,3830 0,8830 9 0,9 0,0170 
10 10 1,904 0,4713 0,9713 10 1,0 0,0287 
Jumlah 73 
Mean 7,3 
S. Deviasi 1,418 
Lhitung 0,2186 
Ltabel 0,258 
 karena Lhitung = 0,2186 < 0, 258 Ltabel maka data berdistribusi normal
No 
. 
X f fX 
x 
(X – Me) 
x2 fx2 
1 6 4 24 -1,5 2,25 9 
2 7 2 14 -0,5 0,25 0,5 
3 8 1 8 0,5 0,25 0,25 
4 9 1 9 1,5 2,25 2,25 
5 10 2 20 2,5 6,25 12,5 
 10 N 
  75 fx 
11,25 2   x 24,5 2   fx 
Uji Liliefors data kelas B
x  X  
Me 
 
 
 
X 
X 
X 
i 
i 
i 
  
  
 
 
6 7,5 
1,5 
 
fx 
75 
10 
75 
10 
7,5 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
x 
x 
x 
x 
x 
x 
X 
i 
N 
Penyelesaian table Uji Liliefors data kelas B 
 
 
75 
10 
7,5 
 
 
 
   
  
 
 
 
 
x 
 
x 
 
x 
fx 
N 
Standar Defiasi 
fx 
24,5 
9 
2,722 
1,649 
1 
Z  x  
x i 
6 7,5 
1,649 
0,090 
 
 
z 
1 
1 
2 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
z 
i 
N
No X Zi Tabel Z F(Zi) F(Kum) S(Zi) |F(Zi) – S(Zi)| 
1 6 -0,909 0,3159 0,1841 1 0,1 0,0841 
2 6 -0,909 0,3159 0,1841 2 0,2 0,0159 
3 6 -0,909 0,3159 0,1841 3 0,3 0,1159 
4 6 -0,909 0,3159 0,1841 4 0,4 0,2159 
5 7 -0,303 0,1179 0,3821 5 0,5 0,1179 
6 7 -0,303 0,1179 0,3821 6 0,6 0,2179 
7 8 0,303 0,1179 0,6179 7 0,7 0,0821 
8 9 0,909 0,3159 0,8159 8 0,8 0,0159 
9 10 1,516 0,4345 0,9345 9 0,9 0,0345 
10 10 1,516 0,4345 0,9345 10 1,0 0,0655 
Jumlah 75 
Mean 7,5 
S. Deviasi 16,49 
Lhitung 0,2179 
Ltabel 0,258 
 karena Lhitung = 0,2179 < 0,258 Ltabel maka data berdistribusi normal
Uji Liliefors data kelas C 
No. X f fX 
x 
(X – Me) 
x2 fx2 
1 6 2 12 -1,6 2,56 5,12 
2 7 3 21 -0,6 0,36 1,08 
3 8 3 24 0,4 0,16 0,48 
4 9 1 9 1,4 1,96 1,96 
5 10 1 10 2,4 5,76 5,76 
 10 N   76 fx 
x 14,4 2   fx 
10,8 2  
Penyelesaian table Uji Liliefors data kelas C 
x  X  
Me 
X 
X 
i 
  
  
 
  
 
6 7,6 
1,6 
76 
10 
7,6 
1 
2 
  
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
  
x 
x 
x 
x 
x 
X 
i 
N 
fx 
i 
x  X  
Me 
  
 
 
 
76 
10 
7,6 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
x 
 
x 
 
x 
fx 
N 
Standar Deviasi 
 
14,4 
9 
1,6 
1,264 
1 
2 
 
 
 
  
 
N 
fx 
5 
6 7,6 
1,264 
1,265 
1 
1 
  
 
 
 
 
 
Z 
Z 
x x 
z i 
i
No X Zi Tabel Z F(Zi) F(Kum) S(Zi) |F(Zi) – S(Zi)| 
1 6 -1,265 0,3962 0,1038 1 0,1 0,0038 
2 6 -1,265 0,3962 0,1038 2 0,2 0,1038 
3 7 -0,474 0,1808 0,3192 3 0,3 0,0192 
4 7 -0,474 0,1808 0,3192 4 0,4 0,1192 
5 7 -0,474 0,1808 0,3192 5 0,5 0,2192 
6 8 0,316 0,1217 0,6217 6 0,6 0,0217 
7 8 0,316 0,1217 0,6217 7 0,7 0,0783 
8 8 0,316 0,1217 0,6217 8 0,8 0,1783 
9 9 1,107 0,3643 0,8643 9 0,9 0,0357 
10 10 1,898 0,4706 0,9706 10 1,0 0,0294 
Jumlah 76 
Mean 7,6 
S. Deviasi 1,264 
Lhitung 0,2192 
Ltabel 0,258 
karena Lhitung = 0,2192 < 0,258 Ltabel maka data berdistribusi normal
Uji Homogenitas 
sampe 
l 
2 
i s 2 
i s 2 
i s 
dk 1/dk dk. log dk . log 
2 
i s 
A 9 0,111 18,099 0,3034 2,7307 
B 9 0,111 24,499 0,4349 3,9139 
C 9 0,111 14,4 0,2041 1,837 
 27 6,333 56,998 8,4816 
S2 = 
= 
= 2,111 
B = 
= 27 . log 211,11 
= 27 . 0,3244 
= 8,7588
- 
= (In 10) {B - 
= 2,303 . (8,7588 – 8,4816) 
= 2,303 . 0,2772 
= 0,6383 
= 2,303 . (8,7588 – 8,4816) 
= 2,303 . 0,2772 
= 0,6383 
Untuk α = 5%, dari daftar distribusi dengan dk = (3-1) = 2 didapat = 5,99 
Ternyata bahwa = 0,6383 < = 5,99 sehingga hipotesis yang menyatakan varians 
homogen diterima dalam taraf atau 0,05
Langkah – langkah penyelesaian ANAVA 1 Jalur 
1. .Data diambil secara random, dan telah diuji normalitas dan homogenitas. 
2. .Hipotesis ( Ha dan Ho) dalam bentuk kalimat: 
H1: terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan 
model kontekstual, model kooperatif dan model tematik. 
Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar 
menggunakan model kontekstual, model kooperatif dan model tematik 
3..Hipotesis Ha dan Ho dalam bentuk statistika : 
Ha : A ≠ B = C atau X1 X2 = X3 
Ho : A = B = C atau X1 X2 = X3 
4. Membuat Table
N 
o 
X1 X1 
2 X2 X2 
2 X3 X3 
2 Xtot Xtot 
2 
1 7 49 6 36 8 64 21 149 
2 6 36 10 100 7 49 23 185 
3 8 64 7 49 7 49 22 162 
4 6 36 8 64 10 100 24 200 
5 10 100 6 36 9 81 25 217 
6 7 49 9 81 6 36 22 166 
7 8 64 10 100 6 36 24 200 
8 9 81 6 36 7 49 22 166 
9 6 36 6 36 8 64 20 136 
10 6 36 7 49 8 64 21 149 
Σ 
s 
s2 
73 
7,3 
1,418 
2,011 
551 75 
7,5 
1,649 
2,722 
587 76 
7,6 
1,264 
1,6 
592 224 1730 
4. Contoh table
5. Menghitung Jumlah Kuadat Antar Grup (JKA) 
- JKtot = JKtot 
2 - 
JKtot = 1730 - 
JKtot = 1730 – 1672,5 
6. JKank = 
JKank = 
JKank = 
JKank = 
JKank = 6,767
7. JKdak = JKtot - JKank 
JKdak = 57,5 - 6,767 
JKdak = 50,733 
Sumber Variansi Jumlah Kuadrat 
Derajat 
Kebebasan 
(dk) 
Kuadrat Mean 
(M) 
F 
Taraf Nyata 
0,05 
1. Antar 
Kelompok 
(ank) 
2. Dalam 
Kelompok 
(dak) 
3. Keseluruhan 
(tot) 
6,767 
50,733 
57,5 
3 – 1 = 2 
30 – 3 = 27 
- 
3,3835 
1,879 
- 
1,8 3,35 
Dengan membandingkan Fhitung (1,8) dengan Ftabel pada taraf nyata 0.05 
dengan derajat bebas (2) (27) yakni 3,35. 
Ternyata 1,8 < 3,35 dengan demikian H0 diterima dan tolak H1. Dengan kata lain 
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok tersebut pada taraf 
nyata 0,05.
Kesimpulan 
Dengan membandingkan Fhitung (1,8) dengan Ftabel pada 
taraf nyata 0.05 dengan derajat bebas (2) (27) yakni 3,35. 
Ternyata 1,8 < 3,35 dengan demikian H0 diterima dan tolak 
H1. Dengan kata lain tidak terdapat perbedaan yang 
signifikan antara ketiga kelompok tersebut pada taraf nyata 
0,05.
Analisis Varians Dua Jalur tanpa intraksi 
Jika pada anova satu jalur kita dapat mengetahui ada atau tidaknya 
perbedaan beberapa variabel bebas dengan sebuah variabel terikat 
dan masing-masing variabel tidak mempunyai jenjang: maka dalam 
anova dua jalur kita ingin mengetahui ada atau tidaknya perbedaan 
beberapa variabel bebas dengan sebuah variabel terikatnya dan 
masing-masing variabel mempunyai dua jenjang atau lebih.
 Dengan menggunakan teknik anova 2 arah 
ini kita dapat membandingkan beberapa 
rata-rata yang berasal dari beberapa 
kategori atau kelompok untuk satu variable 
perlakuan. Bagaimanapun, keuntungan 
teknik analisis varian ini adalah 
memungkinkan untuk memperluas analisis 
pada situasi dimana hal-hal yang sedang 
diukur dipengaruhi oleh dua atau lebih 
variable. (Hasan, Iqbal. 2003. Pokok-Pokok 
Materi Statistik 2 (Statistik Inferensial). 
Jakarta: Bumi Aksara).
Anava dua-arah atau dua-faktor harus memenuhi asumsi-asumsi 
berikut: 
a. Kita melakukan suatu eksperimen faktorial lengkap 
seimbang (balanced 
complete factorial experiment). 
b. Kita menerapkan rancangan eksperimen acak lengkap 
(complete randomized experimental design). Yakni, 
sampel acak bebas dari unit eksperimen dikaitkan 
pada perlakuan (treatment). 
c. Populasi dari semua nilai yang memungkinkan dari 
variabel respons berkaitan dengan semua perlakuan 
terdistribusi secara normal. 
d. Semua populasi tersebut memiliki varians yang sama.
Adapun langkah langkah untuk menyelesaikan Analisis 
Varians Dua-Arah (Two-Way Analysis of Variance—ANOVA) sebagai 
berikut: 
1. Merumuskan hipotesisnya 
a. 
b.
2.Menentukan tingkat signifikan dengan menggunakan Ftabel 
-Untuk baris 
V1 = b – 1 
V2 = (k – 1)(b – 1) 
F1(v1;v2) 
-Untuk kolom 
V1 = k – 1 
V2 = (k – 1)(b – 1) 
F2(v1;v2)
3.Jumlah Kuadrat Total 
4.Jumlah Kuadrat Baris 
5. Jumlah Kuadrat Kolom 
6.Jumlah Kuadrat Error
7.Menghitung Rata-rata Kuadrat Baris 
8. Menghitung Rata-rata Kuadrat Kolom 
9.Menghitung Rata-rata Kuadrat Error
10.Menghitung Frasio Baris 
11.Menghitung Frasio Kolom
Berdasarkan langkah-langkah diatas untuk mempermudah 
perhitungan dibuat tabel seperti berikut: 
Sumber Varians 
Jumlah 
kuadrat 
Derajat bebas 
Rata-rata 
kuadrat 
Fhitung 
Ftabel 
Taraf nyata 
Rata-Rata Baris b-1 F1(v1;v2) 
Rata-Rata 
Kolom 
JKK k-1 F2(v1;v2) 
Error JKE (k-1) (b-1) 
Total JKT Kb-1
Soal Analisis Varians Dua-Arah (Two-Way Analysis of Variance—ANOVA) 
Seorang guru ingin meneliti rata – rata hasil belajar matematika siswa kelas XII 
dari XIIA sampai XIIG dengan menerapkan 5 model pembelajaran yang berbeda. 
Disamping itu, dia juga ingin mengkaji, apakah ada perbedaan signifikan rata-rata 
hasil belajar matematika siswa dari suasana kelas. 
Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan konsultas tersebut diperoleh data 
sebagai berikut: 
Model Pembelajaran 
Suasana Kelas 
i 
2 baris 
A B C D E F G 
1 87 66 84 78 77 86 79 557 310249 
2 64 85 90 79 94 68 72 552 304704 
3 90 80 60 93 80 80 96 579 335241 
4 69 98 83 82 75 89 82 578 334084 
5 91 73 85 85 69 82 80 565 319225 
401 402 402 417 395 405 409 = 2831 
2 kolom 
j 
160 
801 
161 
604 
1616 
04 
1738 
89 
156 
025 
1640 
25 
1672 
81 
:2831
Langkah – langkah penyelesaian Analisis Varians Dua-Arah (Two-Way Analysis of 
Variance—ANOVA) sebagai berikut: 
1.Merumuskan hipotesisnya 
a. 
(Tidak ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar matematika siswa) 
(ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar matematika siswa) 
b. 
(Tidak ada pengaruh suasana kelas terhadap hasil belajar matematika siswa) 
(ada pengaruh suasana kelas terhadap hasil belajar matematika siswa)
2. Menentukan tingkat signifikan dengan menggunakan 
Ftabel 
Untuk baris 
V1 = b – 1 = 5 – 1 = 
V2 = (k – 1)(b – 1) = (7 – 1)(5 – 1) = 24 
F1(v1;v2) = F0,05(4;24) = 2,78 
Untuk kolom 
V1 = k – 1 = 7 – 1 = 6 
V2 = (k – 1)(b – 1) = (7 – 1)(5 – 1) = 24 
F2(v1;v2) = F0,05(6;24) = 2,51 
3. Jumlah Kuadrat Total
A A2 B B2 C C2 D D2 E E2 F F2 G G2 
87 
756 
9 
6 
6 
435 
6 
8 
4 
705 
6 
7 
8 
608 
4 
7 
7 
592 
9 
8 
6 
739 
6 
7 
9 
624 
1 
64 
409 
6 
8 
5 
722 
5 
9 
0 
810 
0 
7 
9 
624 
1 
9 
4 
883 
6 
6 
8 
462 
4 
7 
2 
518 
4 
90 
810 
0 
8 
0 
640 
0 
6 
0 
360 
0 
9 
3 
864 
9 
8 
0 
640 
0 
8 
0 
640 
0 
9 
6 
921 
6 
69 
476 
1 
9 
8 
960 
4 
8 
3 
688 
9 
8 
2 
672 
4 
7 
5 
562 
5 
8 
9 
792 
1 
8 
2 
672 
4 
91 
828 
1 
7 
3 
532 
9 
8 
5 
722 
5 
8 
5 
722 
5 
6 
9 
476 
1 
8 
2 
672 
4 
8 
0 
640 
0 
328 
07 
329 
14 
328 
39 
349 
23 
315 
51 
330 
65 
317 
65 
Jumlah Kuadrat Total
JKT = 872+662+842+ … +802 - 
= 229864 – 
= 229864 – 228987,46 
= 876,54 
4. Jumlah Kuadrat Baris 
= 
= 
= 229071,86 - 228987,46 
= 84,4
5.Jumlah Kuadrat Kolom 
= 
= 
=229045,79 - 228987,46 
= 58,33 
= 
6.Jumlah Kuadrat Error 
JKE = 876,54 – 84,4 – 58,33 
= 733,81 
7.Menghitung Rata-rata Kuadrat Baris
8.Menghitung Rata-rata Kuadrat Kolom 
= 
9.Menghitung Rata-rata Kuadrat Error 
= 
10Menghitung Frasio Baris 
= = 0,6899 
11.Menghitung Frasio Kolom 
=
12.Kesimpulan 
a.Karena Fhitung = 0,6889 < F0,05(4;24) = 2,78, maka H0 diterima. Jadi dapat 
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil 
belajar matematika siswa. 
b. Karena F0 = 0,3178 < F0,05(6;24) = 2,51, maka H0 diterima. Jadi dapat 
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh suasana kelas terhadap hasil belajar 
matematika siswa.
Pengujian klasifikasi dua arah dengan interaksi merupakan pengujian beda tiga rata-rata 
atau lebih dengan dua faktor yang berpengaruh dan pengaruh interaksi antara kedua 
faktor tersebut diperhitungkan. 
( Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara ) 
Jumlah Kuadrat Total 
JKtot = JKtot 
2 - 
Jumlah Kuadrat Antar Kelompok 
JKank = 
Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok 
JKdak = JKtot - JKank
Jumlah Kuadrat Antar Kolom 
JKkol = 
Jumlah Kuadrat Antar Baris 
JKbar = 
Jumlah Kuadrat Interaksi 
JKint = JKank – (JKkol + JKbar)
Sumber 
Varians 
(1) 
Jumlah 
Kuadrat 
(2) 
Derajat Bebas 
(dk) 
(3) 
Kuadrat Mean 
(4) 
F 
Rasio 
(5) 
Taraf Nyata 
= 
(6) 
Antar 
Kolom 
JKkol n – 1 
Antar 
Baris 
JKbar n – 1) 
Interaksi JKint 
Antar 
kelompok 
 1 ( 1 ) kol bar n  n  
JKank A – 1 
Dalam 
kelompok 
JKdak N – A 
Jumlah 
keseluruhan 
JKtot N – 1 
kol 
JK 
kol 
dk 
bar 
JK 
dk 
bar 
int 
JK 
dk 
int 
ank 
JK 
ank 
dk 
dak 
JK 
dak 
dk 
 
kol 
dak 
KM 
KM 
bar 
dak 
KM 
KM 
KMint 
dak KM
Contoh soal: 
Seorang guru ingin mengetahui pengaruh model pembelajaran yang terdiri atas model 
pembelajaran konvensional(ceramah) dan model pembelajaran tematik terhadap 
kemampuan siswa memecahkan masalah dalam bentuk soal pilihan ganda dan 
bentuk soal essay. Dimana guru mengambil sampel 4 kelas XI yang terdiri atas 10 
murid yang diambil secara acak dari tiap kelas tersebut. Dengan taraf signifikansi 
 
=5% atau 0,05 
Adapun nilai dari semua siswa kelas XI sebagai berikut: 
XIa 8 9 7 8 9 7 8 7 7 8 
XIb 8 8 8 9 7 8 8 7 9 8 
XIc 9 8 8 7 8 8 9 8 7 9 
XId 9 9 8 10 8 7 8 8 8 9
Dengan melihat desain penelitian tersebut, maka: 
1. Apakah ada perbedaan kemampuan memecahkan masalah secara signifikan 
antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional 
dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran tematik? 
2. Apakah ada perbedaan kemampuan memecahkan masalah secara signifikan 
antara bentuk soal pilihan ganda dan bentuk soal essay? 
3. Apakah kedua variable tersebut yakni model pembelajaran dan bentuk soal 
mempunyai pengaruh interaksi terhadap kemampuan memecahkan masalah? 
Hipotesis: 
H0 : Kelas XI(a+b) = Kelas XI(c+d) 
H1 : Kelas XI(a+b) Kelas XI(c+d) 
H0 : Kelas XI(a+c) = Kelas XI(b+d) 
H1 : Kelas XI(a+c) Kelas XI(b+d) 
H0 : tidak ada interaksi yang terjadi 
H1 : ada interaksi yang terjadi
No. XIa (XIa)2 XIb (XIb)2 XIc (XIc)2 XId (XId)2 Xtot X2 
tot 
1 8 64 8 64 9 81 9 81 34 290 
2 9 81 8 64 8 64 9 81 34 290 
3 7 49 8 64 8 64 8 64 31 241 
4 8 64 9 81 7 49 10 100 34 294 
5 9 81 7 49 8 64 8 64 32 258 
6 7 49 8 64 8 64 7 49 30 226 
7 8 64 8 64 9 81 8 64 33 273 
8 7 49 7 49 8 64 8 64 30 226 
9 7 49 9 81 7 49 8 64 31 243 
10 8 64 8 64 9 81 9 81 34 290 
n 
78 
7,8 
10 
614 
80 
8 
10 
644 
81 
8,1 
10 
661 
84 
8,4 
10 
712 
323 
2631
Variabel Bebas 
Variable Terikat 
Model pembelajaran 
Ceramah Tematik 
Kemampuan 
Memecahkan 
Masalah 
Pilihan Ganda 
XIa 
n = 10 
=78 
= 7,8 
XIc 
n = 10 
= 81 
= 8,1 
= 159 
= 7,95 
(a+c) 
Essay 
XIb 
n = 10 
= 80 
= 8 
XId 
n = 10 
= 84 
= 8,4 
= 164 
= 8,2 
(b+d) 
= 158 
= 7,9 
(a+b) 
= 165 
= 8,25 
(c+d) 
= 323 
X2 
tot = 2631 
Apabila digambarkan tabelnya sebagai berikut: 
 
x 
 
x 
 
x 
 
x 
 
x 
 
x
Jumlah Kuadrat Total 
JKtot = X2 
tot - 
= 
= 2631 – 2608,225 
= 22,775 
Jumlah Kuadrat Antar Kelompok 
JKank = 
= 
= 2610,1 – 2608,225 
= 1,875
Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok 
JKdak = JKtot - JKank 
= 22,775 - 1,875 
= 20,9 
Jumlah Kuadrat Antar Kolom 
JKkol = 
= 
= 2609,45 – 2608,225 
= 1,225
Jumlah Kuadrat Antar Baris 
JKbar = 
= 
= 2608,85 – 2608,225 
= 0,625 
Jumlah Kuadrat Interaksi 
JKint = JKank – (JKkol + JKbar) 
= 1,875 – (1,225+0,625) 
= 1,875 – 1,85 
= 0,025
Sumber 
Varians 
(1) 
Jumlah 
Kuadrat 
(2) 
Derajat Bebas 
(dk) 
(3) 
Kuadrat Mean 
(4) 
F 
Rasio 
(5) 
Taraf Nyata 
= 5% atau 
0,05 
(6) 
Antar 
Kolom 
1,225 1 1,225 2,112 4,11 
Antar 
Baris 
0,625 1 0,625 1,077 4,11 
Interaksi 0,025 1 0,025 0,43 4,11 
Antar 
kelompok 
1,875 3 0,625 
Dalam 
kelompok 
20,9 36 0,58 
Jumlah 
keseluruhan 
22,775 39 

Kesimpulan 
•Karena Fhitung = 2,112 < F0,05(1;36) = 4,11, maka H0 diterima. Jadi 
dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan 
antara siswa yang diajar model pembelajaran 
konvensional(ceramah) dengan siswa yang diajar menggunakan 
model pembelajaran tematik terhadap kemampuan memecahkan 
masalah. 
•Karena Fhitung = 1,077 < F0,05(1;36) = 4,11, maka H0 diterima. Jadi 
dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan 
antara bentuk soal pilihan ganda dan bentuk soal essay terhadap 
kemampuan menyelesaikan masalah. 
•Karena Fhitung = 0,43 < F0,05(1;36) = 4,11, maka H0 diterima. Jadi 
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara model 
pembelajaran dengan bentuk soal terhadap kemampuan 
memecahkan masalah
ANAVA SATU DUA JALUR

More Related Content

What's hot

UJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPELUJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPELAroon Siregar
 
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f Reza sri Wahyuni
 
uji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisheruji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisherkacangtom
 
Tentang Uji Validitas dan Reliabilitas
Tentang Uji Validitas dan ReliabilitasTentang Uji Validitas dan Reliabilitas
Tentang Uji Validitas dan ReliabilitasDzul Fiqri
 
Esensi Metode dalam Filsafat Pendidikan Islam
Esensi Metode dalam Filsafat Pendidikan IslamEsensi Metode dalam Filsafat Pendidikan Islam
Esensi Metode dalam Filsafat Pendidikan IslamIslamic Studies
 
5. ukuran dispersi
5. ukuran dispersi5. ukuran dispersi
5. ukuran dispersiFarhatunisa
 
Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)jayamartha
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)Resti Amin
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisSylvester Saragih
 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenAngga Mahendra
 
BUKU SAKU DAKWAH SEKOLAH
BUKU SAKU DAKWAH SEKOLAHBUKU SAKU DAKWAH SEKOLAH
BUKU SAKU DAKWAH SEKOLAHandri zulfikar
 
1. uji statistik 1 sampel binomial
1. uji statistik 1 sampel binomial1. uji statistik 1 sampel binomial
1. uji statistik 1 sampel binomialvevewibowo
 

What's hot (20)

UJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPELUJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPEL
 
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
 
Rancangan Faktorial 2k
Rancangan Faktorial 2kRancangan Faktorial 2k
Rancangan Faktorial 2k
 
uji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisheruji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisher
 
Tentang Uji Validitas dan Reliabilitas
Tentang Uji Validitas dan ReliabilitasTentang Uji Validitas dan Reliabilitas
Tentang Uji Validitas dan Reliabilitas
 
Esensi Metode dalam Filsafat Pendidikan Islam
Esensi Metode dalam Filsafat Pendidikan IslamEsensi Metode dalam Filsafat Pendidikan Islam
Esensi Metode dalam Filsafat Pendidikan Islam
 
Tabel statistik
Tabel statistikTabel statistik
Tabel statistik
 
Statistik Sampling
Statistik Sampling Statistik Sampling
Statistik Sampling
 
5. ukuran dispersi
5. ukuran dispersi5. ukuran dispersi
5. ukuran dispersi
 
Power point statistik anava
Power point statistik anavaPower point statistik anava
Power point statistik anava
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 
Uji t Sampel Berpasangan
Uji t Sampel Berpasangan Uji t Sampel Berpasangan
Uji t Sampel Berpasangan
 
Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)
 
P11_penyebaran data variansi (ragam)
P11_penyebaran data variansi (ragam)P11_penyebaran data variansi (ragam)
P11_penyebaran data variansi (ragam)
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesis
 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependen
 
BUKU SAKU DAKWAH SEKOLAH
BUKU SAKU DAKWAH SEKOLAHBUKU SAKU DAKWAH SEKOLAH
BUKU SAKU DAKWAH SEKOLAH
 
1. uji statistik 1 sampel binomial
1. uji statistik 1 sampel binomial1. uji statistik 1 sampel binomial
1. uji statistik 1 sampel binomial
 
Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11
 

Similar to ANAVA SATU DUA JALUR

Normalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitasNormalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitasAYU Hardiyanti
 
Uji normalitas dan uji homogenitas
Uji normalitas dan uji homogenitasUji normalitas dan uji homogenitas
Uji normalitas dan uji homogenitasardynuryadi
 
8. normalitas data liliefors
8. normalitas data liliefors8. normalitas data liliefors
8. normalitas data lilieforsfitri mhey
 
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...
Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...
Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...Aminullah Assagaf
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Aisyah Turidho
 
Aminullah assagaf umt 28 des 2020-sampel, data, olah data, interpretasi
Aminullah assagaf umt 28 des 2020-sampel, data, olah data, interpretasiAminullah assagaf umt 28 des 2020-sampel, data, olah data, interpretasi
Aminullah assagaf umt 28 des 2020-sampel, data, olah data, interpretasiAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf umt 28 des 2020-sampel, data, olah data, interpretasi
Aminullah assagaf umt 28 des 2020-sampel, data, olah data, interpretasiAminullah assagaf umt 28 des 2020-sampel, data, olah data, interpretasi
Aminullah assagaf umt 28 des 2020-sampel, data, olah data, interpretasiAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf implementasi software statistik &amp; analisis 27 juni 2020
Aminullah assagaf implementasi software statistik &amp; analisis 27 juni 2020Aminullah assagaf implementasi software statistik &amp; analisis 27 juni 2020
Aminullah assagaf implementasi software statistik &amp; analisis 27 juni 2020Aminullah Assagaf
 
6. NORMALITAS DAN HOMOGENITAS.pptx
6. NORMALITAS DAN HOMOGENITAS.pptx6. NORMALITAS DAN HOMOGENITAS.pptx
6. NORMALITAS DAN HOMOGENITAS.pptxumrahmaha
 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)reno sutriono
 
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Estrela Bellia Muaja
 
Kelompok 3 Analisa Kuantitatif.pptx
Kelompok 3 Analisa Kuantitatif.pptxKelompok 3 Analisa Kuantitatif.pptx
Kelompok 3 Analisa Kuantitatif.pptxIrfan Sirad
 
Matematika Analisis varians
Matematika Analisis variansMatematika Analisis varians
Matematika Analisis varianswafa khairani
 
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasMakalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasAisyah Turidho
 
Uji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas riUji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas riratuilma
 

Similar to ANAVA SATU DUA JALUR (20)

Normalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitasNormalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitas
 
Uji normalitas dan uji homogenitas
Uji normalitas dan uji homogenitasUji normalitas dan uji homogenitas
Uji normalitas dan uji homogenitas
 
8. normalitas data liliefors
8. normalitas data liliefors8. normalitas data liliefors
8. normalitas data liliefors
 
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx
 
Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...
Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...
Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...
 
tugas7b.pptx
tugas7b.pptxtugas7b.pptx
tugas7b.pptx
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
 
Aminullah assagaf umt 28 des 2020-sampel, data, olah data, interpretasi
Aminullah assagaf umt 28 des 2020-sampel, data, olah data, interpretasiAminullah assagaf umt 28 des 2020-sampel, data, olah data, interpretasi
Aminullah assagaf umt 28 des 2020-sampel, data, olah data, interpretasi
 
Aminullah assagaf umt 28 des 2020-sampel, data, olah data, interpretasi
Aminullah assagaf umt 28 des 2020-sampel, data, olah data, interpretasiAminullah assagaf umt 28 des 2020-sampel, data, olah data, interpretasi
Aminullah assagaf umt 28 des 2020-sampel, data, olah data, interpretasi
 
Aminullah assagaf implementasi software statistik &amp; analisis 27 juni 2020
Aminullah assagaf implementasi software statistik &amp; analisis 27 juni 2020Aminullah assagaf implementasi software statistik &amp; analisis 27 juni 2020
Aminullah assagaf implementasi software statistik &amp; analisis 27 juni 2020
 
tugas7b.pdf
tugas7b.pdftugas7b.pdf
tugas7b.pdf
 
6. NORMALITAS DAN HOMOGENITAS.pptx
6. NORMALITAS DAN HOMOGENITAS.pptx6. NORMALITAS DAN HOMOGENITAS.pptx
6. NORMALITAS DAN HOMOGENITAS.pptx
 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
 
Penyebaran data
Penyebaran dataPenyebaran data
Penyebaran data
 
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
 
Kelompok 3 Analisa Kuantitatif.pptx
Kelompok 3 Analisa Kuantitatif.pptxKelompok 3 Analisa Kuantitatif.pptx
Kelompok 3 Analisa Kuantitatif.pptx
 
Pengukuran variabilitas
Pengukuran variabilitasPengukuran variabilitas
Pengukuran variabilitas
 
Matematika Analisis varians
Matematika Analisis variansMatematika Analisis varians
Matematika Analisis varians
 
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasMakalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitas
 
Uji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas riUji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas ri
 

More from Universitas Negeri Makassar

Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianUniversitas Negeri Makassar
 

More from Universitas Negeri Makassar (20)

Korelasi produk moment
Korelasi produk momentKorelasi produk moment
Korelasi produk moment
 
Korelasi ganda
Korelasi gandaKorelasi ganda
Korelasi ganda
 
Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
 
Analisis jalur
Analisis jalurAnalisis jalur
Analisis jalur
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Uji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji tUji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji t
 
Uji perbedaan uji chi kuadrat
Uji perbedaan uji chi kuadratUji perbedaan uji chi kuadrat
Uji perbedaan uji chi kuadrat
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
Uji normalitas & uji homogenitas
Uji normalitas & uji homogenitasUji normalitas & uji homogenitas
Uji normalitas & uji homogenitas
 
Presentation makalah
Presentation makalahPresentation makalah
Presentation makalah
 
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
 
Aliran prenialisme
Aliran prenialisme Aliran prenialisme
Aliran prenialisme
 
Aliran essensialisme
Aliran  essensialismeAliran  essensialisme
Aliran essensialisme
 
Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme
 
Aliran patta bundu yes
Aliran patta bundu yesAliran patta bundu yes
Aliran patta bundu yes
 
Landasan sosiologis n ekonomi
Landasan sosiologis n ekonomi Landasan sosiologis n ekonomi
Landasan sosiologis n ekonomi
 
Presentation progresivisme
Presentation progresivisme Presentation progresivisme
Presentation progresivisme
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 
PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

ANAVA SATU DUA JALUR

  • 1.
  • 2. ANAVA -SATU JALUR -DUA JALUR Di susun oleh: Nama Kelompok II 1. Andi Muhammad Ishak, S.Pd. 2.ASMI ARIFIN 3.Ulfa Pratiwi, S.Pd. Program Pascaserjana Penelitian & Evaluasi Pendidikan Universitas Negri Makassar 2014
  • 3. ANALISIS VARIANS (ANAVA) ATAU ANALISIS OF VARIANCE (ANOVA) ADALAH TEKNIK ANALISIS YANG DIKEMBANGKAN DAN DIPERKENALKAN PERTAMA KALI OLEH SIR R. A. FISHER TAHUN 1923 A. RAHMAN RITONGA, LEMBAGA PENETBIT, FE UI, 1997, JAKARTA)
  • 4. ANAVA/ANOVA MERUPAKAN PENGEMBANGAN ATAU PENJABARAN LEBIH LANJUT DARI UJI-T (THITUNG) SEHINGGA PENGGUNAANNYA TIDAK TERBATAS PADA PENGUJIAN DUA KELOMPOK SAJA TETAPI BISA LEBIH DARI 2 KELOMPOK DATA. ANAVA/ANOVA LEBIH DIKENAL DENGAN UJI-F (FISHER TEST)
  • 5. PENGERTIAN ANALISIS SATU ARAH Analisis varian satu arah yaitu suatu metode untuk menguraikan keragaman total data menjadi komponen-komponen yang mengukur berbagai sumber keragaman dengan menggunakan One-Way ANOVA dengan satu perlakuan. ANAVA satu jalur yaitu analisis yang melibatkan hanya satu peubah bebas. Melibatkan hanya satu peubah bebas dengan dua kategori atau lebih yang dipilih dan ditentukan oleh peneliti secara tidak acak. Kategori yang dipilih disebut tidak acak karena peneliti tidak bermaksud menggeneralisasikan hasilnya ke kategori lain di luar yang diteliti pada peubah itu.
  • 6. Syarat Menganalisis ANOVA Asumsi-asumsi yang mendasari analisis variansi adalah : a. Masing-masing populasi saling independen dan masing-masing data amatan saling independen di dalam kelompoknya. Dipenuhinya persyaratan ini dimaksudkan agar perlakuan yang diberikan kepada masing-masing sample independen antara satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain antara sample satu dengan sample yang lain berdiri sendiri dan tidak ada keterkaitan/hubungan. b. Misalkan dilakukan eksperimen tindakan kelas yang ditinjau dari prestasi belajar siswa. Saat dilakukan pengujian, peneliti harus menjamin bahwa antara sample yang satu dengan yang lainnya independen/tidak ada hubungan/tidak ada kerjasama sehingga data yang diperoleh merupakan data yang valid, artinya alat tes yang sudah diberikan kepada salah satu sample diusahakan jangan sampai diberikan kepada sample yang lain. c. Populasi-populasi yang diteliti memiliki distribusi normal karena populasi yang berukuran besar cenderung berdistribusi normal. Terdapat 2 cara yang sering digunakan untuk uji normalitas, yaitu dengan variable random chi kuadrat (dikatakan sebagai uji secara parametrik karena menggunakan penafsir rataan dan deviasi baku) dan dengan metode Lilliefors (uji ini merupakan uji secara non-parametrik). .
  • 7. Uji Normalitas dengan Chi Kuadrat a. Uji kenormalan dapat dilakukan dengan menggunakan Teorema Goodness – of – fit test dan Teorema Derajat Kebebasan untuk Uji Kecocokan diatas. Pada uji ini, untuk menentukan frekuensi harapan, dilakukan tiga cuantiítas, yaitu frekuensi total, rataan, dan deviasi baku sehingga derajat kebebasannya adalah (k-3). b. Untuk dapat menggunakan cara ini, datanya harus dinyatakan dalam distribuís frekuensi data bergolong. Prinsip yang dipakai dalam uji ini adalah membandingkan antara histogram data amatan dengan histogram yang kurva poligon frekuensinya mendekati distribusi normal
  • 8. Uji Normalitas dengan Metode Lilliefors Uji normalitas dengan metode ini digunakan apabila datanya tidak dalam distribusi frekuensi bergolong. Pada metode ini, setiap data diubah menjadi bilangan baku dengan transformasi. Statistik uji untuk metode ini adalah L = dengan dan = proporsi cacah terhadap seluruh .Sebagai daerah kritiknya : dengan n sebagai ukuran populasi . Populasi-populasi tersebut memiliki standar deviasi yang sama (atau variansi yang sama) Persyaratan ini harus dipenuhi karena didalam Analisis Variansi ini dihitung variansi gabungan (pooled varince) dari variansi-variansi kelompok. Hal ini berkaitan dengan digunakannya uji F pada Analisis Variansi, yang apabila variansi populasi tidak sama maka uji F tidak dapat digunakan.salah satu uji homogenitas variansi untuk k-populasi adalah Uji Bartlett. Sampel yang ditarik dari populasi tersebut bersifat bebas, dan sampel ditarik secara acak Dalam statistika, untuk hal pengambilan sample harus dilakukan secara random (acak) dari populasinya. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh sample yang dapat mewakili populasinya (representative).
  • 9. Langkah-langkah Anava satu jalur Langkah-langkah uji anava untuk satu jalur meliputi: (Riduwan, 2003; 218) 1. Sebelum anava dihitung, asumsikan bahwa data dipilih secara random, berdistribusi normal , dan variannya homogen 2. Buatlah hipotesis ( Ha dan H0) dalam bentuk kalimat 3. Buatlah hipotesis ( Ha dan H0) dalam bentuk statisitk 4. Buatlah daftar statistic induk 5. Hitunglak jumlah kuadrat antar grup (JKA) dengan rumus : 6. Hitunglah derajat bebas antar grup dengan rumus dbA = A-1 7. Hitunglah Kuadrat Rerata Antar group (KR ) dengan rumus :
  • 10. 8. Hitunglah jumlah Kuadrat Dalam antar group ( JKD) dengan rumus : 9.Hitunglah derajat bebas dalam grup dengan rumus : dbD = N-A 10Hitunglah Kadrat rerata Dalam group (KRD ) dengan rumus : 11. Carilah Fhitung dengan rumus:
  • 11. 12.Tentukan taraf signifikannya , misalnya α = 0,05 atau α = 0,01 13.Cari Ftabel dengan rumus Ftabel = F(1-α) (dbA,dbD) 14. Table ringkasan Anova Table ringkasan Anava satu arah Sumber Varian (SV) Jumlah Kuadrat (JK) Derajat bebas (db) Kuadrat Rerata (KR) Taraf Siknifikan Antar group (A) Dalam group (D) - - Total A JK db D JK db - - - 2 2     X xr              Ai n n Ai N  A N 1   2 2            x Ai n Ai X   2 2     X     x n  A1 A n hitu ng F 
  • 12. Contoh Soal Anava (Analisis Varian) Dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan belajar matematika kelas IX SMU setelah diberikan 3 model pembelajaran yang berbeda ditiap kelasnya yaitu model pembelajaran A, model pembelajaran B dan model pembelajaran C. Adapun sampelnya diambil dari 3 kelas dan tiap kelas diambil 10 orang peserta didik secara acak. No Data kelas Data kelas B ata kelas C 1 7 6 8 2 6 10 7 3 8 7 7 4 6 8 10 5 10 6 9 6 7 9 6 7 8 10 6 8 9 6 7 9 6 6 8 10 6 8 8 Data ini menggunakan taraf:   5% atau 0.5%
  • 13. Uji Liliefors data kelas A. No X f fX x (X – Me) x2 fx2 1 6 4 24 -1,3 1,69 6,76 2 7 2 14 -0,3 0,09 0,18 3 8 2 16 0,7 0,49 0,98 4 9 1 9 1,7 2,89 2,89 5 10 1 10 2,7 7,29 7,29 fX = 73
  • 14. x = X – Me x = Xi – x = Xi – ( x = X1 – 7,3 x = 6 – 7,3 x = - 1,3
  • 15. Zi = Z1 = Z1 = -0,916 s (standar deviasi) = = = = 1,418
  • 16. No X Zi Tabel Z F(Zi) F(Kum) S(Zi) |F(Zi) – S(Zi)| 1 6 -0,916 0,3186 0,1814 1 0,1 0,0814 2 6 -0,916 0,3186 0,1814 2 0,2 0,0186 3 6 -0,916 0,3186 0,1814 3 0,3 0,1186 4 6 -0,916 0,3186 0,1814 4 0,4 0,2186 5 7 -0,211 0,0832 0,4168 5 0,5 0,0832 6 7 -0,211 0,0832 0,4168 6 0,6 0,1832 7 8 0,493 0,1879 0,6879 7 0,7 0,0121 8 8 0,493 0,1879 0,6879 8 0,8 0,1121 9 9 1,198 0,3830 0,8830 9 0,9 0,0170 10 10 1,904 0,4713 0,9713 10 1,0 0,0287 Jumlah 73 Mean 7,3 S. Deviasi 1,418 Lhitung 0,2186 Ltabel 0,258  karena Lhitung = 0,2186 < 0, 258 Ltabel maka data berdistribusi normal
  • 17. No . X f fX x (X – Me) x2 fx2 1 6 4 24 -1,5 2,25 9 2 7 2 14 -0,5 0,25 0,5 3 8 1 8 0,5 0,25 0,25 4 9 1 9 1,5 2,25 2,25 5 10 2 20 2,5 6,25 12,5  10 N   75 fx 11,25 2   x 24,5 2   fx Uji Liliefors data kelas B
  • 18. x  X  Me    X X X i i i       6 7,5 1,5  fx 75 10 75 10 7,5                        x x x x x x X i N Penyelesaian table Uji Liliefors data kelas B   75 10 7,5             x  x  x fx N Standar Defiasi fx 24,5 9 2,722 1,649 1 Z  x  x i 6 7,5 1,649 0,090   z 1 1 2           z i N
  • 19. No X Zi Tabel Z F(Zi) F(Kum) S(Zi) |F(Zi) – S(Zi)| 1 6 -0,909 0,3159 0,1841 1 0,1 0,0841 2 6 -0,909 0,3159 0,1841 2 0,2 0,0159 3 6 -0,909 0,3159 0,1841 3 0,3 0,1159 4 6 -0,909 0,3159 0,1841 4 0,4 0,2159 5 7 -0,303 0,1179 0,3821 5 0,5 0,1179 6 7 -0,303 0,1179 0,3821 6 0,6 0,2179 7 8 0,303 0,1179 0,6179 7 0,7 0,0821 8 9 0,909 0,3159 0,8159 8 0,8 0,0159 9 10 1,516 0,4345 0,9345 9 0,9 0,0345 10 10 1,516 0,4345 0,9345 10 1,0 0,0655 Jumlah 75 Mean 7,5 S. Deviasi 16,49 Lhitung 0,2179 Ltabel 0,258  karena Lhitung = 0,2179 < 0,258 Ltabel maka data berdistribusi normal
  • 20. Uji Liliefors data kelas C No. X f fX x (X – Me) x2 fx2 1 6 2 12 -1,6 2,56 5,12 2 7 3 21 -0,6 0,36 1,08 3 8 3 24 0,4 0,16 0,48 4 9 1 9 1,4 1,96 1,96 5 10 1 10 2,4 5,76 5,76  10 N   76 fx x 14,4 2   fx 10,8 2  
  • 21. Penyelesaian table Uji Liliefors data kelas C x  X  Me X X i         6 7,6 1,6 76 10 7,6 1 2                    x x x x x X i N fx i x  X  Me      76 10 7,6          x  x  x fx N Standar Deviasi  14,4 9 1,6 1,264 1 2       N fx 5 6 7,6 1,264 1,265 1 1        Z Z x x z i i
  • 22. No X Zi Tabel Z F(Zi) F(Kum) S(Zi) |F(Zi) – S(Zi)| 1 6 -1,265 0,3962 0,1038 1 0,1 0,0038 2 6 -1,265 0,3962 0,1038 2 0,2 0,1038 3 7 -0,474 0,1808 0,3192 3 0,3 0,0192 4 7 -0,474 0,1808 0,3192 4 0,4 0,1192 5 7 -0,474 0,1808 0,3192 5 0,5 0,2192 6 8 0,316 0,1217 0,6217 6 0,6 0,0217 7 8 0,316 0,1217 0,6217 7 0,7 0,0783 8 8 0,316 0,1217 0,6217 8 0,8 0,1783 9 9 1,107 0,3643 0,8643 9 0,9 0,0357 10 10 1,898 0,4706 0,9706 10 1,0 0,0294 Jumlah 76 Mean 7,6 S. Deviasi 1,264 Lhitung 0,2192 Ltabel 0,258 karena Lhitung = 0,2192 < 0,258 Ltabel maka data berdistribusi normal
  • 23. Uji Homogenitas sampe l 2 i s 2 i s 2 i s dk 1/dk dk. log dk . log 2 i s A 9 0,111 18,099 0,3034 2,7307 B 9 0,111 24,499 0,4349 3,9139 C 9 0,111 14,4 0,2041 1,837  27 6,333 56,998 8,4816 S2 = = = 2,111 B = = 27 . log 211,11 = 27 . 0,3244 = 8,7588
  • 24. - = (In 10) {B - = 2,303 . (8,7588 – 8,4816) = 2,303 . 0,2772 = 0,6383 = 2,303 . (8,7588 – 8,4816) = 2,303 . 0,2772 = 0,6383 Untuk α = 5%, dari daftar distribusi dengan dk = (3-1) = 2 didapat = 5,99 Ternyata bahwa = 0,6383 < = 5,99 sehingga hipotesis yang menyatakan varians homogen diterima dalam taraf atau 0,05
  • 25. Langkah – langkah penyelesaian ANAVA 1 Jalur 1. .Data diambil secara random, dan telah diuji normalitas dan homogenitas. 2. .Hipotesis ( Ha dan Ho) dalam bentuk kalimat: H1: terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan model kontekstual, model kooperatif dan model tematik. Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan model kontekstual, model kooperatif dan model tematik 3..Hipotesis Ha dan Ho dalam bentuk statistika : Ha : A ≠ B = C atau X1 X2 = X3 Ho : A = B = C atau X1 X2 = X3 4. Membuat Table
  • 26. N o X1 X1 2 X2 X2 2 X3 X3 2 Xtot Xtot 2 1 7 49 6 36 8 64 21 149 2 6 36 10 100 7 49 23 185 3 8 64 7 49 7 49 22 162 4 6 36 8 64 10 100 24 200 5 10 100 6 36 9 81 25 217 6 7 49 9 81 6 36 22 166 7 8 64 10 100 6 36 24 200 8 9 81 6 36 7 49 22 166 9 6 36 6 36 8 64 20 136 10 6 36 7 49 8 64 21 149 Σ s s2 73 7,3 1,418 2,011 551 75 7,5 1,649 2,722 587 76 7,6 1,264 1,6 592 224 1730 4. Contoh table
  • 27. 5. Menghitung Jumlah Kuadat Antar Grup (JKA) - JKtot = JKtot 2 - JKtot = 1730 - JKtot = 1730 – 1672,5 6. JKank = JKank = JKank = JKank = JKank = 6,767
  • 28. 7. JKdak = JKtot - JKank JKdak = 57,5 - 6,767 JKdak = 50,733 Sumber Variansi Jumlah Kuadrat Derajat Kebebasan (dk) Kuadrat Mean (M) F Taraf Nyata 0,05 1. Antar Kelompok (ank) 2. Dalam Kelompok (dak) 3. Keseluruhan (tot) 6,767 50,733 57,5 3 – 1 = 2 30 – 3 = 27 - 3,3835 1,879 - 1,8 3,35 Dengan membandingkan Fhitung (1,8) dengan Ftabel pada taraf nyata 0.05 dengan derajat bebas (2) (27) yakni 3,35. Ternyata 1,8 < 3,35 dengan demikian H0 diterima dan tolak H1. Dengan kata lain tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok tersebut pada taraf nyata 0,05.
  • 29. Kesimpulan Dengan membandingkan Fhitung (1,8) dengan Ftabel pada taraf nyata 0.05 dengan derajat bebas (2) (27) yakni 3,35. Ternyata 1,8 < 3,35 dengan demikian H0 diterima dan tolak H1. Dengan kata lain tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok tersebut pada taraf nyata 0,05.
  • 30.
  • 31. Analisis Varians Dua Jalur tanpa intraksi Jika pada anova satu jalur kita dapat mengetahui ada atau tidaknya perbedaan beberapa variabel bebas dengan sebuah variabel terikat dan masing-masing variabel tidak mempunyai jenjang: maka dalam anova dua jalur kita ingin mengetahui ada atau tidaknya perbedaan beberapa variabel bebas dengan sebuah variabel terikatnya dan masing-masing variabel mempunyai dua jenjang atau lebih.
  • 32.  Dengan menggunakan teknik anova 2 arah ini kita dapat membandingkan beberapa rata-rata yang berasal dari beberapa kategori atau kelompok untuk satu variable perlakuan. Bagaimanapun, keuntungan teknik analisis varian ini adalah memungkinkan untuk memperluas analisis pada situasi dimana hal-hal yang sedang diukur dipengaruhi oleh dua atau lebih variable. (Hasan, Iqbal. 2003. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensial). Jakarta: Bumi Aksara).
  • 33. Anava dua-arah atau dua-faktor harus memenuhi asumsi-asumsi berikut: a. Kita melakukan suatu eksperimen faktorial lengkap seimbang (balanced complete factorial experiment). b. Kita menerapkan rancangan eksperimen acak lengkap (complete randomized experimental design). Yakni, sampel acak bebas dari unit eksperimen dikaitkan pada perlakuan (treatment). c. Populasi dari semua nilai yang memungkinkan dari variabel respons berkaitan dengan semua perlakuan terdistribusi secara normal. d. Semua populasi tersebut memiliki varians yang sama.
  • 34. Adapun langkah langkah untuk menyelesaikan Analisis Varians Dua-Arah (Two-Way Analysis of Variance—ANOVA) sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesisnya a. b.
  • 35. 2.Menentukan tingkat signifikan dengan menggunakan Ftabel -Untuk baris V1 = b – 1 V2 = (k – 1)(b – 1) F1(v1;v2) -Untuk kolom V1 = k – 1 V2 = (k – 1)(b – 1) F2(v1;v2)
  • 36. 3.Jumlah Kuadrat Total 4.Jumlah Kuadrat Baris 5. Jumlah Kuadrat Kolom 6.Jumlah Kuadrat Error
  • 37. 7.Menghitung Rata-rata Kuadrat Baris 8. Menghitung Rata-rata Kuadrat Kolom 9.Menghitung Rata-rata Kuadrat Error
  • 38. 10.Menghitung Frasio Baris 11.Menghitung Frasio Kolom
  • 39. Berdasarkan langkah-langkah diatas untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel seperti berikut: Sumber Varians Jumlah kuadrat Derajat bebas Rata-rata kuadrat Fhitung Ftabel Taraf nyata Rata-Rata Baris b-1 F1(v1;v2) Rata-Rata Kolom JKK k-1 F2(v1;v2) Error JKE (k-1) (b-1) Total JKT Kb-1
  • 40. Soal Analisis Varians Dua-Arah (Two-Way Analysis of Variance—ANOVA) Seorang guru ingin meneliti rata – rata hasil belajar matematika siswa kelas XII dari XIIA sampai XIIG dengan menerapkan 5 model pembelajaran yang berbeda. Disamping itu, dia juga ingin mengkaji, apakah ada perbedaan signifikan rata-rata hasil belajar matematika siswa dari suasana kelas. Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan konsultas tersebut diperoleh data sebagai berikut: Model Pembelajaran Suasana Kelas i 2 baris A B C D E F G 1 87 66 84 78 77 86 79 557 310249 2 64 85 90 79 94 68 72 552 304704 3 90 80 60 93 80 80 96 579 335241 4 69 98 83 82 75 89 82 578 334084 5 91 73 85 85 69 82 80 565 319225 401 402 402 417 395 405 409 = 2831 2 kolom j 160 801 161 604 1616 04 1738 89 156 025 1640 25 1672 81 :2831
  • 41. Langkah – langkah penyelesaian Analisis Varians Dua-Arah (Two-Way Analysis of Variance—ANOVA) sebagai berikut: 1.Merumuskan hipotesisnya a. (Tidak ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar matematika siswa) (ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar matematika siswa) b. (Tidak ada pengaruh suasana kelas terhadap hasil belajar matematika siswa) (ada pengaruh suasana kelas terhadap hasil belajar matematika siswa)
  • 42. 2. Menentukan tingkat signifikan dengan menggunakan Ftabel Untuk baris V1 = b – 1 = 5 – 1 = V2 = (k – 1)(b – 1) = (7 – 1)(5 – 1) = 24 F1(v1;v2) = F0,05(4;24) = 2,78 Untuk kolom V1 = k – 1 = 7 – 1 = 6 V2 = (k – 1)(b – 1) = (7 – 1)(5 – 1) = 24 F2(v1;v2) = F0,05(6;24) = 2,51 3. Jumlah Kuadrat Total
  • 43. A A2 B B2 C C2 D D2 E E2 F F2 G G2 87 756 9 6 6 435 6 8 4 705 6 7 8 608 4 7 7 592 9 8 6 739 6 7 9 624 1 64 409 6 8 5 722 5 9 0 810 0 7 9 624 1 9 4 883 6 6 8 462 4 7 2 518 4 90 810 0 8 0 640 0 6 0 360 0 9 3 864 9 8 0 640 0 8 0 640 0 9 6 921 6 69 476 1 9 8 960 4 8 3 688 9 8 2 672 4 7 5 562 5 8 9 792 1 8 2 672 4 91 828 1 7 3 532 9 8 5 722 5 8 5 722 5 6 9 476 1 8 2 672 4 8 0 640 0 328 07 329 14 328 39 349 23 315 51 330 65 317 65 Jumlah Kuadrat Total
  • 44. JKT = 872+662+842+ … +802 - = 229864 – = 229864 – 228987,46 = 876,54 4. Jumlah Kuadrat Baris = = = 229071,86 - 228987,46 = 84,4
  • 45. 5.Jumlah Kuadrat Kolom = = =229045,79 - 228987,46 = 58,33 = 6.Jumlah Kuadrat Error JKE = 876,54 – 84,4 – 58,33 = 733,81 7.Menghitung Rata-rata Kuadrat Baris
  • 46. 8.Menghitung Rata-rata Kuadrat Kolom = 9.Menghitung Rata-rata Kuadrat Error = 10Menghitung Frasio Baris = = 0,6899 11.Menghitung Frasio Kolom =
  • 47. 12.Kesimpulan a.Karena Fhitung = 0,6889 < F0,05(4;24) = 2,78, maka H0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar matematika siswa. b. Karena F0 = 0,3178 < F0,05(6;24) = 2,51, maka H0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh suasana kelas terhadap hasil belajar matematika siswa.
  • 48.
  • 49. Pengujian klasifikasi dua arah dengan interaksi merupakan pengujian beda tiga rata-rata atau lebih dengan dua faktor yang berpengaruh dan pengaruh interaksi antara kedua faktor tersebut diperhitungkan. ( Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara ) Jumlah Kuadrat Total JKtot = JKtot 2 - Jumlah Kuadrat Antar Kelompok JKank = Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok JKdak = JKtot - JKank
  • 50. Jumlah Kuadrat Antar Kolom JKkol = Jumlah Kuadrat Antar Baris JKbar = Jumlah Kuadrat Interaksi JKint = JKank – (JKkol + JKbar)
  • 51. Sumber Varians (1) Jumlah Kuadrat (2) Derajat Bebas (dk) (3) Kuadrat Mean (4) F Rasio (5) Taraf Nyata = (6) Antar Kolom JKkol n – 1 Antar Baris JKbar n – 1) Interaksi JKint Antar kelompok  1 ( 1 ) kol bar n  n  JKank A – 1 Dalam kelompok JKdak N – A Jumlah keseluruhan JKtot N – 1 kol JK kol dk bar JK dk bar int JK dk int ank JK ank dk dak JK dak dk  kol dak KM KM bar dak KM KM KMint dak KM
  • 52. Contoh soal: Seorang guru ingin mengetahui pengaruh model pembelajaran yang terdiri atas model pembelajaran konvensional(ceramah) dan model pembelajaran tematik terhadap kemampuan siswa memecahkan masalah dalam bentuk soal pilihan ganda dan bentuk soal essay. Dimana guru mengambil sampel 4 kelas XI yang terdiri atas 10 murid yang diambil secara acak dari tiap kelas tersebut. Dengan taraf signifikansi  =5% atau 0,05 Adapun nilai dari semua siswa kelas XI sebagai berikut: XIa 8 9 7 8 9 7 8 7 7 8 XIb 8 8 8 9 7 8 8 7 9 8 XIc 9 8 8 7 8 8 9 8 7 9 XId 9 9 8 10 8 7 8 8 8 9
  • 53. Dengan melihat desain penelitian tersebut, maka: 1. Apakah ada perbedaan kemampuan memecahkan masalah secara signifikan antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran tematik? 2. Apakah ada perbedaan kemampuan memecahkan masalah secara signifikan antara bentuk soal pilihan ganda dan bentuk soal essay? 3. Apakah kedua variable tersebut yakni model pembelajaran dan bentuk soal mempunyai pengaruh interaksi terhadap kemampuan memecahkan masalah? Hipotesis: H0 : Kelas XI(a+b) = Kelas XI(c+d) H1 : Kelas XI(a+b) Kelas XI(c+d) H0 : Kelas XI(a+c) = Kelas XI(b+d) H1 : Kelas XI(a+c) Kelas XI(b+d) H0 : tidak ada interaksi yang terjadi H1 : ada interaksi yang terjadi
  • 54. No. XIa (XIa)2 XIb (XIb)2 XIc (XIc)2 XId (XId)2 Xtot X2 tot 1 8 64 8 64 9 81 9 81 34 290 2 9 81 8 64 8 64 9 81 34 290 3 7 49 8 64 8 64 8 64 31 241 4 8 64 9 81 7 49 10 100 34 294 5 9 81 7 49 8 64 8 64 32 258 6 7 49 8 64 8 64 7 49 30 226 7 8 64 8 64 9 81 8 64 33 273 8 7 49 7 49 8 64 8 64 30 226 9 7 49 9 81 7 49 8 64 31 243 10 8 64 8 64 9 81 9 81 34 290 n 78 7,8 10 614 80 8 10 644 81 8,1 10 661 84 8,4 10 712 323 2631
  • 55. Variabel Bebas Variable Terikat Model pembelajaran Ceramah Tematik Kemampuan Memecahkan Masalah Pilihan Ganda XIa n = 10 =78 = 7,8 XIc n = 10 = 81 = 8,1 = 159 = 7,95 (a+c) Essay XIb n = 10 = 80 = 8 XId n = 10 = 84 = 8,4 = 164 = 8,2 (b+d) = 158 = 7,9 (a+b) = 165 = 8,25 (c+d) = 323 X2 tot = 2631 Apabila digambarkan tabelnya sebagai berikut:  x  x  x  x  x  x
  • 56. Jumlah Kuadrat Total JKtot = X2 tot - = = 2631 – 2608,225 = 22,775 Jumlah Kuadrat Antar Kelompok JKank = = = 2610,1 – 2608,225 = 1,875
  • 57. Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok JKdak = JKtot - JKank = 22,775 - 1,875 = 20,9 Jumlah Kuadrat Antar Kolom JKkol = = = 2609,45 – 2608,225 = 1,225
  • 58. Jumlah Kuadrat Antar Baris JKbar = = = 2608,85 – 2608,225 = 0,625 Jumlah Kuadrat Interaksi JKint = JKank – (JKkol + JKbar) = 1,875 – (1,225+0,625) = 1,875 – 1,85 = 0,025
  • 59. Sumber Varians (1) Jumlah Kuadrat (2) Derajat Bebas (dk) (3) Kuadrat Mean (4) F Rasio (5) Taraf Nyata = 5% atau 0,05 (6) Antar Kolom 1,225 1 1,225 2,112 4,11 Antar Baris 0,625 1 0,625 1,077 4,11 Interaksi 0,025 1 0,025 0,43 4,11 Antar kelompok 1,875 3 0,625 Dalam kelompok 20,9 36 0,58 Jumlah keseluruhan 22,775 39 
  • 60. Kesimpulan •Karena Fhitung = 2,112 < F0,05(1;36) = 4,11, maka H0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar model pembelajaran konvensional(ceramah) dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran tematik terhadap kemampuan memecahkan masalah. •Karena Fhitung = 1,077 < F0,05(1;36) = 4,11, maka H0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara bentuk soal pilihan ganda dan bentuk soal essay terhadap kemampuan menyelesaikan masalah. •Karena Fhitung = 0,43 < F0,05(1;36) = 4,11, maka H0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan bentuk soal terhadap kemampuan memecahkan masalah