SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Uji Normalitas dan Uji Homogenitas
Disusun Oleh : Kelompok 4
Nama : Aisyah Turidho (06081281520073)
: Reno Sutriono (06081381520044)
: M. Rizky Tama Putra (06081381419045)
Mata Kuliah : Statistika Dasar
Dosen : Prof. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si
: Puji Astuti, S.Pd., M.Sc
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Matematika
Universitas Sriwijaya Palembang
2016
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................i
UJI NORMALITAS..................................................................................................................... 1
a. Uji Chi-Kuadrat................................................................................................................ 1
b. Uji liliefors ....................................................................................................................... 3
UJI HOMOGENITAS................................................................................................................... 5
a. Uji F (Fisher)................................................................................................................... 5
b. Uji Bartlett........................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 2
1
UJI NORMALITAS
Uji normalitas dilakukan agar dapat mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data.
Hal ini penting diketahui untuk memilih uji statistik yang akan digunakan. Untuk data yang
berdistribusi normal maka gunakan uji statistik parametrik sedangkan untuk data yang tidak
berdistribusi normal maka gunakan uji statistik nonparametrik. Untuk menentukan normal
tidaknya distribusi data dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain: grafik ogive,
koefisien tingkat kemiringan, uji chi-kuadrat, uji liliefors dan lain-lain.
Penentuan kenormalan dengan melihat grafik ogive yaitu apabila grafik ogive lurus atau
hampir lurus maka distribusi data tersebut dapat dikatakan distribusi normal dan jika tidak
berarti distribusi data bukan distribusi normal.
Penentuan kenormalan dengan menggunakan koefisien kemiringan dilakukan dengan cara
menghitung tingkat kemiringan (TK). Apabila βˆ’2 < 𝑇𝐾 < 2, data ditafsirkan berdistribusi
normal dan jika tidak berarti data tidak berdistribusi normal.
Penentuan kenormalan dengan cara melihat grafik ogive dan menghitung tingkat kemiringan
hanya berlaku untuk statistik deskriptif. Sedangkan dalam statistik induktif, dilakukan
pengujian apakah distribusi data itu normal atau tidak. Pengujian tersebut antara lain: uji chi-
kuadrat, uji liliefors, dan lain-lain.
a. Uji Chi-Kuadrat
Distribusi Chi-Kuadrat sangat berguna sebagai kriteria untuk pengujian hipotesis
mengenai varians dan juga untuk uji ketepatan penerapan suatu fungsi (test goodness
of fit) apabila digunakan untuk data hasil observasi atau data empiris. (Supranto, 2008
: 65)
Hipotesis:
𝐻0:Tidak ada perbedaan distribusi frekuensi populasi
𝐻1: Ada perbedaan distribusi frekuensi populasi
Pengujian:
𝑋2
= βˆ‘
( 𝑂𝑖 βˆ’ 𝐸𝑖)2
𝐸𝑖
π‘˜
𝑖=1
Dimana:
𝑂𝑖=frekuensi observasi/pengamatan ke-i,
𝐸𝑖= frekuensi harapan ke i
k = jumlah kelas/kelompok
2
Uji statistik ini menghitung jumlah kuadrat selisih antara frekuensi harapan dengan
frekuensi pengamatan, jika frekuensi pengamatan dan frekuensi harapan pada setiap
sel pada tabel kontingensi tersebut akan bernilai sama sehingga nilai untuk tabel
tersebut adalah nol. Nilai 𝑋2
yang kecil menunjukkan kesesuaian yang tinggi antara
frekuensi pengamatan dan frekuensi harapan, dan semakin besar nilai 𝑋2
menunjukkan ketidak sesuaian antara pengamatan dengan frekuensi harapan, yang
berarti tertolaknya 𝐻0. Maksudnya 𝐻0 ditolak jika π‘‹β„Žπ‘–π‘‘.
2
> 𝑋 𝛼
2
dengan derajat
bebas(db) yaitu 𝑑𝑏 = π‘˜ βˆ’ 1
Contoh Kasus (1) :
Di suatu lokasi M-KRPL, diintroduksikan 3 jenis benih cabai rawit, yaitu cabai rawit
hibrida (Bhaskara) dan dua cabai rawit lokal (Karanganyar dan Boyolali). Setelah
diberikan penjelasan tentang karakter masing-masing jenis cabai, peserta M-KRPL
dipersilahkan memilih jenis cabai yang disukai dan berapa jumlah yang dinginkan
setiap jenisnya untuk ditanam di pekarangan masing-masing. Benih cabai rawit akan
segera dikirim sesuai jumlah yang dipesan.
Rumusan masalah:
Apakah penjelasan tentang karakter mempengaruhi jumlah benih tiga varietas yang
dipesan peserta?
Hipotesis:
𝐻0: Tidak ada perbedaan distribusi frekuensi antar jenis cabai rawit
𝐻1: Terdapat perbedaan distribusi frekuensi antar jenis cabai rawit
Hasil analisis:
Hasil pencatatan menunjukkan bahwa cabai rawit lokal Boyolali merupakan varietas
yang paling banyak dipilih oleh peserta, sementara cabai rawit lokal Karanganyar
sedikit dipilih
Tabel Pemesanan Cabai Rawit Lokasi M-KRPL
No. Jenis Cabai Rawit Frekunesi yang
diperoleh
Frekuensi yang
diharapkan
1 Cabai rawit Hibrida Bhaskara 155 150
2 Cabai rawit lokal Karanganyar 125 150
3 Cabai rawit lokal Boyolali 170 150
𝑋2
=
(155 βˆ’ 150)2
+ (125 βˆ’ 150)2
+ (170 βˆ’ 150)2
150
𝑋2
=
1050
150
= 7
Berdasarkan data hasil penelitian tersebut, dilakukan analisis uji Chi square. Hasil
perhitungan Chi squared ( π‘‹β„Žπ‘–π‘‘.
2
) ternyata sama dengan 7dengan derajat bebas (db) =
π‘˜ βˆ’ 1 = 3 βˆ’ 1 =2 dan dengan dengan taraf uji (𝛼=0,05) berarti 𝑋 𝛼
2
= 5,991 (lih.
Tabel chi-kuadrat).
7 > 5,991 οƒ  π‘‹β„Žπ‘–π‘‘.
2
> 𝑋 𝛼
2
maka keputusannya 𝐻0 harus ditolak dan 𝐻1 harus diterima
3
b. Uji liliefors
Uji ini hanya dapat dilakukan pada data tunggal atau data distribusi frekuensi tunggal
bukan kelompok. Untuk melakukan uji normalitas dengan cara ini maka:
- Menentukan taraf signifikansi (𝛼) yaitu misalkan pada 𝛼 = 5% (0,05) dengan
hipotesis yang akan diuji:
𝐻0 = Data berdistribusi normal, melawan
𝐻1 = Data tidak berdistribusi normal
Dengan kriteria pengujian:
Jika 𝐿 𝑂 = πΏβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < 𝐿 π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ terima 𝐻0
Jika 𝐿 𝑂 = πΏβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > 𝐿 π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ tolak 𝐻0
- Lakukan langkah-langkah pengujian normalitas berikut;
(1) Data pengamatan π‘Œ1, π‘Œ2, π‘Œ3, ... , π‘Œπ‘› dijadikan bilangan baku 𝑍1, 𝑍2, 𝑍3, ... , 𝑍 𝑛
dengan menggunakan rumus :
𝑍𝑖 =
(π‘Œπ‘– βˆ’ π‘ŒΜ…)
𝑠
π‘Œπ‘– = Data ke-i
π‘ŒΜ… = rata-rata
𝑠 = simpangan baku
(2) Untuk setiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang
𝐹( 𝑍𝑖) = 𝑃(𝑍 ≀ 𝑍𝑖)
(3) Hitung proporsi 𝑍1, 𝑍2, 𝑍3, ... , 𝑍 𝑛 yang lebi kecil atau sama dengan Z. Jika
proporsi ini dinyatakan dengan S(𝑍𝑖) maka:
𝑆( 𝑍𝑖) =
π‘π‘Žπ‘›π‘¦π‘Žπ‘˜π‘›π‘¦π‘Ž 𝑍1, 𝑍2, 𝑍3, . . . , 𝑍 𝑛
𝑛
(4) Hitung 𝐹( 𝑍𝑖) βˆ’ 𝑆(𝑍𝑖) dan tentukan harga mutlaknya
(5) Harga mutlak yang paling besar sebagai harga 𝐿 𝑂 atau πΏβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”
(6) Untuk menerima atau menolak hipotesis nol (𝐻0), bandingkan 𝐿 𝑂 dengan
𝐿 π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ yang didapat dari tabel liliefors untuk taraf nyata(signifikansi) yang
dipilih.
4
Contoh Soal:
Lakukan uji normalitas dari hasil pengumpulan data suatu sampel berikut :
2 3 4 2 4 3 5 4
5 5 6 6 6 5 5 9
6 6 8 8 8 8 9 9
Jawab :
Sajikan data tersebut dalam tabel dan urutkan, lalu hitung rerata ( mean ) dan
simpangan baku seperti berikut :
Tabel Deskriptif
No Yi fi fiYi ( Yi – Y )2 Fi ( Yi – Y )2
1 2 2 4 13,4 26,9
2 3 2 6 7,1 14,2
3 4 3 12 2,8 8,3
4 5 5 25 0,4 2,2
5 6 5 30 0,1 0,6
6 8 4 32 5,4 21,8
7 9 3 27 11,1 33,3
Jumlah 24 136 107,3
Sehingga didapat, mean =π‘ŒΜ… =
βˆ‘ 𝑓i – Yi
βˆ‘ 𝑓i
= 5,7
simpangan baku = s = βˆšβˆ‘ 𝑓i ( Yi – Y )
2
π‘›βˆ’1
= 2,2
Selanjutnya, lakukan konversi setiap nilai mentah Yi menjadi nilai baku Zi, dan
selanjutnya tentukan nilai LO dengan langkah-langkah seperti tabel berikut :
5
Tabel Uji Lilliefors
Dari hasil perhitungan dalam tabel tersebut didapat LO = 0,1487; sedangkan dari tabel
Lilliefors untuk dan n=24 didapat nilai Llabel = 0,173. Karena nilai LO < L maka H0
diterima disimpulkan β€œ data atau sampel berdistribusi normal”.
UJI HOMOGENITAS
Homogenitas merupakan salah satu persyaratan uji statistik inferensial parametrik. Pengujian
homogenitas dilakukan dalam rangka menguji kesamaan varians setiap kelompok data. Uji
homogenitas diperlukan untuk melakukan analisis inferensial dalam uji komparasi. Salah satu teknik
uji homegenitas yaitu uji F (Fisher) dan uji Bartlett.
a. Uji F (Fisher)
Uji Fisher dapat digunakan untuk menguji ada/tidaknya perbedaan proporsi dari
dua buah populasi, yang hanya memiliki dua kategori, berdasarkan proporsi dua
sampel tidak berpasangan. Jumlah n untuk tiap kelompok sampel tidak harus
sama. Uji ini dapat digunakan untuk data berskala nominal dengan dua kategori.
Hipotesis
H0 : p1 = p2
H1 : p1 > p2
Pengujian
Susun data ke dalam masing-masing sel seperti pada tabel berikut:
No Yi fi fkuartil ≀ Zi Ztabel F I z I S I z I I FIZI – SIZI I
1 2 2 2 -1,70 0,4554 0,0446 0,0833 0.0387
2 3 2 4 -1,23 0,3907 0,1093 0,1667 0,0574
3 4 3 7 -0,77 0,2794 0,2206 0,2917 0,0711
4 5 5 12 -0,31 0,1217 0,3783 0,5000 0,1217
5 6 5 17 -0,15 0,0596 0,5596 0,7083 0,1487
6 8 4 21 1,08 0,3599 0,8599 0,8750 0,0151
7 9 3 24 1,54 0,4382 0,9382 1,0000 0,0618
Jumlah 24
6
Contoh Tabel Silang 2 x 2 dalam Uji
Keterangan:
A, B, C, D menunjukkan frekuensi sampel yang masuk dalam suatu kategori,
n = total sampel pada dua kelompok. Untuk menghitung nilai p:
p =
(A+B)! (C+D)! (A+C)! (B+D)!
n!A!B!C!D!
Nilai p selanjutnya dibandingkan dengan taraf uji (𝛼). Nilai p adalah untuk uji
satu arah. Untuk pengujian dua arah nilai p dikalikan 2. Jika nilai p ternyata < 𝛼 ,
maka terima H1 dan tolak H0.
Contoh Kasus:
Pada tahun 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian membangun
setidaknya 2 percontohan KRPL di setiap kota/kabupaten. Pelaksanaan KRPL
diharapkan tidak membentuk lembaga baru tetapi memmanfaatkan lembaga yang
sudah ada di lokasi agar alih teknologi kepada peserta dapat lebih cepat
dilakukan. Peneliti ingin mengetahui apakah pelaksanaan KRPL di perkotaan dan
perdesaan telah memanfaatkan lembaga ada di lokasi. Untuk itu dilakukan
pendataan di 79 lokasi yang terdiri dari 19 lokasi di perkotaan dan 60 lokasi di
KRPL perdesaan Jawa Tengah.
Rumusan masalah
Adakah perbedaan dalam pemanfaatan lembaga eksisting dalam pelaksanaan
program KRPL di perkotaan dan perdesaan?
Hipotesis
H0 : Proporsi pemanfaatan lembaga eksisting dalam pelaksanaan program KRPL
di perkotaan dan perdesaan Jawa Tengah tidak berbeda
H1 : Proporsi pemanfaatan lembaga eksisting dalam pelaksanaan program KRPL
di perkotaan lebih kecil dibandingkan dengan di perdesaan Jawa Tengah
Pemanfaatan lembaga eksisting dalam pelaksanaan KRPL di perkotaan dan perdesaan
Jawa Tengah
Sumber data: Basis Data MKRPL BPTP Jawa Tengah
7
𝑃 =
19! 60! 67! 12!
79! 13! 6! 54! 6!
= 0,027
Hasil Analisis Data
Hasil pendataan menunjukkan bahwa dari 19 dan 60 lokasi KRPL di perkotaan dan
perdesaan, berturut-turut 68,4% dan 90% lokasi telah memanfaatkan lembaga yang ada.
Lembaga tersebut antara lain adalah dan Gapoktan (gabungan kelompok tani), KWT
(kelompok wanita tani), kelompok PKK, dasawisma, dan RT (Rukun Tetangga).
Perhitungan dengan uji Fisher diperoleh nilai P = 0,027. Nilai p tersebut lebih kecil dari
taraf uji (𝛼= 0,05) yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada taraf uji 5%, H1 diterima atau proporsi pemanfaatan
lembaga eksisting dalam pelaksanaan program KRPL di perkotaan lebih kecil
dibandingkan dengan di perdesaan Jawa Tengah.
b. Uji Bartlett
Salah satu cara untuk menguji homogen atau tidaknya suatu data maka dapat
dilakukan uji yang salah satunya uji bartlett. Untuk melakukan pengujian ini kita
misalkan sampel berukuran n1, n2, ... , nk dengan data Yij (i = 1,2,3...,k dan j = 1, 2,
3, ..., nk) dari sampel-sampel itu hitung variannya.
Dari Populasi Ke
1 2 .... k
π‘Œ11
π‘Œ12
.
.
π‘Œ1𝑛1
π‘Œ21
π‘Œ22
.
.
π‘Œ2𝑛2
......
......
......
π‘Œπ‘˜1
π‘Œπ‘˜2
.
.
π‘Œπ‘˜π‘› π‘˜
Selanjutnya buat tabel penolong uji bartlett untuk mempermudah langkah
pengujian.
Tabel Penolong Uji Bartlett
H0 = 𝜎1
2
= 𝜎2
2
= β‹― πœŽπ‘˜
2
Sampel
ke
db Si
2 Log Si
2 (db) Log Si
2
1
2
.
.
k
𝑛1 βˆ’ 1
𝑛2 βˆ’ 1
.
.
𝑛 π‘˜ βˆ’ 1
𝑆1
2
𝑆2
2
.
.
𝑆 π‘˜
2
log 𝑆1
2
log 𝑆2
2
.
.
log 𝑆 π‘˜
2
(𝑛1 βˆ’ 1) log 𝑆1
2
(𝑛2 βˆ’ 1)log 𝑆2
2
.
.
(𝑛 π‘˜ βˆ’ 1)log 𝑆 π‘˜
2
βˆ‘ βˆ‘ 𝑑𝑏
- - βˆ‘(db)LogSi2
8
Dari daftar diatas hitung harga-harga yang diperlukan yaitu:
(1) Varian gabungan dari semua sampel
𝑆2
=
βˆ‘( 𝑛𝑖 βˆ’ 1) 𝑆𝑖
2
βˆ‘( 𝑛𝑖 βˆ’ 1)
(2) Harga satuan B
𝐡 = (log 𝑆2
) βˆ‘( 𝑛𝑖 βˆ’ 1)
(3) Untuk uji bartlet gunakan statistik chi-kuadrat dengan rumus:
𝑋2
= (ln 10) {𝐡 βˆ’ βˆ‘( 𝑛𝑖 βˆ’ 1)log 𝑆𝑖
2
}
Dengan taraf nyata 𝛼, hipotesis ditolak jika 𝑋2
β‰₯ 𝑋(1βˆ’π›Ό)( π‘˜βˆ’1)
2
dimana
𝑋(1βˆ’π›Ό)( π‘˜βˆ’1)
2
didapat sari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1 βˆ’ 𝛼)
dan 𝑑𝑏 = (π‘˜ βˆ’ 1)
Contoh Soal:
Diketahui perbandingan keuangan antara Pemerintah Pusat (X1), Propinsi (X2) dan
Kabupaten/Kota (X3), di wilayah CJDW seperti tabel berikut:
Tabel Nilai Varians
Nilai Varians
Sampel
Jenis Variabel: Perbandingan Keuangan
Pusat (X1) Propinsi (X2) Kabupaten/Kota
(X3)
S2
37,934 51,760 45,612
n 65 65 65
Langkah Penyelesaian:
(1) Buat tabel uji bartlet
Tabel Uji Bartlet
Sampel db = (𝑛 βˆ’ 1) 𝑆𝑖
2
π‘™π‘œπ‘” 𝑆𝑖
2 ( 𝑑𝑏) π‘™π‘œπ‘” 𝑆𝑖
2
1 = (X1) 64 37,934 1,58 101,12
2 = (X2) 64 51,760 1,71 109,44
3 = (X3) 64 45,612 1,66 106,24
Jumlah = 3 βˆ‘( 𝑛𝑖 βˆ’ 1) = 192 - - βˆ‘( 𝑑𝑏) π‘™π‘œπ‘” 𝑆𝑖
2
= 316,8
(2) Hitung varians gabungan dari ketiga sampel tersebut
𝑆2
=
( 𝑛1. 𝑆1
2)+ ( 𝑛2 . 𝑆2
2) + ( 𝑛3. 𝑆3
2)
𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3
𝑆2
=
(64 .37,934) + (64 .51,760)+ (64 .45,612)
64 + 64 + 64
𝑠2
=
8659,584
192
= 45,102
(3) Menghitung π‘™π‘œπ‘” 𝑆2
= log45,102 = = 1,6542
(4) Menghitung nilai 𝐡 = ( π‘™π‘œπ‘” 𝑆2 ).βˆ‘( 𝑛𝑖 βˆ’ 1) = 1,6542 Γ— 192 = 317,61
9
(5) Menghitung nilai π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”
2
= ( 𝑙𝑛 10) [ 𝐡 βˆ’ βˆ‘( 𝑑𝑏) π‘™π‘œπ‘” 𝑆𝑖
2]
= (2,3) Γ— [317,61 βˆ’ 316,8] = 1,863
(6) Bandingkan π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”
2
dengan π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™
2
, untuk 𝛼 = 0,05 dan derajat kebebasan
(db) = π‘˜ βˆ’ 1 = 3 βˆ’ 1 = 2, maka π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™
2
= 5,991. Dengan kriteria pengujian
sebagai berikut:
Jika : π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”
2
β‰₯ π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™
2
, tidak homogen
Jika: π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”
2
≀ π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™
2
, homogen
1,863 < 5,991 berarti π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”
2
< π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™
2
, maka nilai varians-variansnya
homogen
Kesimpulan:analisis uji komparatif dapat dilanjutkan
1
Lampiran
Tabel Chi Kuadrat
2
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, A. (2015). Aplikasi Statistika pada Data Pendamping Untuk Karya Tulis.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Hlm. 27-28 dan 41-42
Riduwan. (2015). Dasar-Dasar Statistika . Cetakan 13. Jakarta: Alfabeta. Hlm. 184 - 185
Saefudin, A., & dkk. (2009). Statistika Dasar. Jakarta: PT Grasindo. Hlm. 135
Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Edisi 6. Bandung : Tarsito. Hlm. 261-263
Supardi. (2013). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Jakarta: Change Publication. Hlm. 129-
147
Supranto, J. (2008). Statistik: Teori dan Aplikasi. Jilid 2. Edisi 7. Jakarta: Erlangga. Hlm. 65

More Related Content

What's hot

Normalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitasNormalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitasAYU Hardiyanti
Β 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasPutri Handayani
Β 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasGina Safitri
Β 
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubikChevi Rahayu
Β 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normalEman Mendrofa
Β 
Pertemuan 4 (distribusi frekuensi)
Pertemuan 4 (distribusi frekuensi)Pertemuan 4 (distribusi frekuensi)
Pertemuan 4 (distribusi frekuensi)reno sutriono
Β 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
Β 
17. modul statistik pak sukani
17. modul statistik pak sukani17. modul statistik pak sukani
17. modul statistik pak sukanisukani
Β 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Indra Gunawan
Β 
Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)Sherly Oktaviani
Β 
uji chi square secara manual dan spss
 uji chi square secara manual dan spss   uji chi square secara manual dan spss
uji chi square secara manual dan spss Nur Kamri
Β 
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVAMAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVAFeri Chandra
Β 
8. uji normalitas dan homogenitas
8. uji normalitas dan homogenitas8. uji normalitas dan homogenitas
8. uji normalitas dan homogenitasRia Defti Nurharinda
Β 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
Β 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiRosmaiyadi Snt
Β 
Tabel f-0-01
Tabel f-0-01Tabel f-0-01
Tabel f-0-01dinnianggra
Β 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parametersiti Julaeha
Β 

What's hot (20)

Normalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitasNormalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitas
Β 
Chi square
Chi squareChi square
Chi square
Β 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
Β 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
Β 
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik
Β 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
Β 
Pertemuan 4 (distribusi frekuensi)
Pertemuan 4 (distribusi frekuensi)Pertemuan 4 (distribusi frekuensi)
Pertemuan 4 (distribusi frekuensi)
Β 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
Β 
17. modul statistik pak sukani
17. modul statistik pak sukani17. modul statistik pak sukani
17. modul statistik pak sukani
Β 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Β 
Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)
Β 
uji chi square secara manual dan spss
 uji chi square secara manual dan spss   uji chi square secara manual dan spss
uji chi square secara manual dan spss
Β 
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVAMAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
Β 
8. uji normalitas dan homogenitas
8. uji normalitas dan homogenitas8. uji normalitas dan homogenitas
8. uji normalitas dan homogenitas
Β 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Β 
Bab 6 relasi
Bab 6 relasiBab 6 relasi
Bab 6 relasi
Β 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Β 
Tabel f-0-01
Tabel f-0-01Tabel f-0-01
Tabel f-0-01
Β 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
Β 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
Β 

Similar to Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)

Makalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasMakalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasAisyah Turidho
Β 
Bnp.03.uji non parametrik dua sampel independen
Bnp.03.uji non parametrik dua sampel independenBnp.03.uji non parametrik dua sampel independen
Bnp.03.uji non parametrik dua sampel independenraysa hasdi
Β 
Uji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas riUji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas riratuilma
Β 
Uji normalitas dan uji homogenitas
Uji normalitas dan uji homogenitasUji normalitas dan uji homogenitas
Uji normalitas dan uji homogenitasardynuryadi
Β 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptxWan Na
Β 
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdfMetode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdfStatistikInferensial
Β 
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdfP13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
Β 
12611132 muthia khaerunnisa
12611132 muthia khaerunnisa12611132 muthia khaerunnisa
12611132 muthia khaerunnisaMuthya Khaerunnisa
Β 
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rataRani Nooraeni
Β 
Anova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjutAnova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjutSuci Agustina
Β 
Metode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptxMetode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptxStatistikInferensial
Β 
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)Awal Akbar Jamaluddin
Β 

Similar to Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas) (20)

Makalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasMakalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Β 
tugas7b.pdf
tugas7b.pdftugas7b.pdf
tugas7b.pdf
Β 
tugas7b.pptx
tugas7b.pptxtugas7b.pptx
tugas7b.pptx
Β 
Power point statistik anava
Power point statistik anavaPower point statistik anava
Power point statistik anava
Β 
Bnp.03.uji non parametrik dua sampel independen
Bnp.03.uji non parametrik dua sampel independenBnp.03.uji non parametrik dua sampel independen
Bnp.03.uji non parametrik dua sampel independen
Β 
Uji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas riUji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas ri
Β 
Dasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuanDasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuan
Β 
Uji normalitas dan uji homogenitas
Uji normalitas dan uji homogenitasUji normalitas dan uji homogenitas
Uji normalitas dan uji homogenitas
Β 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptx
Β 
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdfMetode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Β 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
Β 
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdfP13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
Β 
12611132 muthia khaerunnisa
12611132 muthia khaerunnisa12611132 muthia khaerunnisa
12611132 muthia khaerunnisa
Β 
Chi Kuadrat
Chi KuadratChi Kuadrat
Chi Kuadrat
Β 
P13 uji persyaratan analisis data
P13 uji persyaratan analisis dataP13 uji persyaratan analisis data
P13 uji persyaratan analisis data
Β 
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
Β 
Anova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjutAnova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjut
Β 
Metode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptxMetode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Β 
Ade caca
Ade cacaAde caca
Ade caca
Β 
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Β 

More from reno sutriono

8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)reno sutriono
Β 
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)reno sutriono
Β 
8.3.8 lembar kerja peserta didik soal lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 lembar kerja peserta didik soal lingkaran (reno sutriono)8.3.8 lembar kerja peserta didik soal lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 lembar kerja peserta didik soal lingkaran (reno sutriono)reno sutriono
Β 
8.3.8 lembar kerja peserta didik prosedural lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 lembar kerja peserta didik prosedural lingkaran (reno sutriono)8.3.8 lembar kerja peserta didik prosedural lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 lembar kerja peserta didik prosedural lingkaran (reno sutriono)reno sutriono
Β 
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...reno sutriono
Β 
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )reno sutriono
Β 
Prota dan prosem
Prota dan prosemProta dan prosem
Prota dan prosemreno sutriono
Β 
Modul soal trigonometri
Modul soal trigonometriModul soal trigonometri
Modul soal trigonometrireno sutriono
Β 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)reno sutriono
Β 
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan)
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan)Pertemuan 7 (ukuran kemiringan)
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan)reno sutriono
Β 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)reno sutriono
Β 
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))reno sutriono
Β 
Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)
Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)
Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)reno sutriono
Β 
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)reno sutriono
Β 
Pertemuan 2 (konsep awal)
Pertemuan 2 (konsep awal)Pertemuan 2 (konsep awal)
Pertemuan 2 (konsep awal)reno sutriono
Β 
Pertemuan 3 (penyajian data)
Pertemuan 3 (penyajian data)Pertemuan 3 (penyajian data)
Pertemuan 3 (penyajian data)reno sutriono
Β 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editreno sutriono
Β 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)reno sutriono
Β 

More from reno sutriono (20)

8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)
Β 
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
Β 
8.3.8 lembar kerja peserta didik soal lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 lembar kerja peserta didik soal lingkaran (reno sutriono)8.3.8 lembar kerja peserta didik soal lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 lembar kerja peserta didik soal lingkaran (reno sutriono)
Β 
8.3.8 lembar kerja peserta didik prosedural lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 lembar kerja peserta didik prosedural lingkaran (reno sutriono)8.3.8 lembar kerja peserta didik prosedural lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 lembar kerja peserta didik prosedural lingkaran (reno sutriono)
Β 
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
Β 
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Β 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
Β 
Prota dan prosem
Prota dan prosemProta dan prosem
Prota dan prosem
Β 
Rpp
RppRpp
Rpp
Β 
Modul soal trigonometri
Modul soal trigonometriModul soal trigonometri
Modul soal trigonometri
Β 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Β 
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan)
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan)Pertemuan 7 (ukuran kemiringan)
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan)
Β 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Β 
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Β 
Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)
Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)
Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)
Β 
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
Β 
Pertemuan 2 (konsep awal)
Pertemuan 2 (konsep awal)Pertemuan 2 (konsep awal)
Pertemuan 2 (konsep awal)
Β 
Pertemuan 3 (penyajian data)
Pertemuan 3 (penyajian data)Pertemuan 3 (penyajian data)
Pertemuan 3 (penyajian data)
Β 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Β 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
Β 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
Β 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
Β 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
Β 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
Β 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
Β 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
Β 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
Β 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
Β 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
Β 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
Β 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
Β 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
Β 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
Β 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Β 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Β 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Β 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Β 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
Β 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Β 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Β 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
Β 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Β 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
Β 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
Β 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Β 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
Β 

Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)

  • 1. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Disusun Oleh : Kelompok 4 Nama : Aisyah Turidho (06081281520073) : Reno Sutriono (06081381520044) : M. Rizky Tama Putra (06081381419045) Mata Kuliah : Statistika Dasar Dosen : Prof. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si : Puji Astuti, S.Pd., M.Sc Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Matematika Universitas Sriwijaya Palembang 2016
  • 2. i DAFTAR ISI DAFTAR ISI.................................................................................................................................i UJI NORMALITAS..................................................................................................................... 1 a. Uji Chi-Kuadrat................................................................................................................ 1 b. Uji liliefors ....................................................................................................................... 3 UJI HOMOGENITAS................................................................................................................... 5 a. Uji F (Fisher)................................................................................................................... 5 b. Uji Bartlett........................................................................................................................ 7 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 2
  • 3. 1 UJI NORMALITAS Uji normalitas dilakukan agar dapat mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui untuk memilih uji statistik yang akan digunakan. Untuk data yang berdistribusi normal maka gunakan uji statistik parametrik sedangkan untuk data yang tidak berdistribusi normal maka gunakan uji statistik nonparametrik. Untuk menentukan normal tidaknya distribusi data dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain: grafik ogive, koefisien tingkat kemiringan, uji chi-kuadrat, uji liliefors dan lain-lain. Penentuan kenormalan dengan melihat grafik ogive yaitu apabila grafik ogive lurus atau hampir lurus maka distribusi data tersebut dapat dikatakan distribusi normal dan jika tidak berarti distribusi data bukan distribusi normal. Penentuan kenormalan dengan menggunakan koefisien kemiringan dilakukan dengan cara menghitung tingkat kemiringan (TK). Apabila βˆ’2 < 𝑇𝐾 < 2, data ditafsirkan berdistribusi normal dan jika tidak berarti data tidak berdistribusi normal. Penentuan kenormalan dengan cara melihat grafik ogive dan menghitung tingkat kemiringan hanya berlaku untuk statistik deskriptif. Sedangkan dalam statistik induktif, dilakukan pengujian apakah distribusi data itu normal atau tidak. Pengujian tersebut antara lain: uji chi- kuadrat, uji liliefors, dan lain-lain. a. Uji Chi-Kuadrat Distribusi Chi-Kuadrat sangat berguna sebagai kriteria untuk pengujian hipotesis mengenai varians dan juga untuk uji ketepatan penerapan suatu fungsi (test goodness of fit) apabila digunakan untuk data hasil observasi atau data empiris. (Supranto, 2008 : 65) Hipotesis: 𝐻0:Tidak ada perbedaan distribusi frekuensi populasi 𝐻1: Ada perbedaan distribusi frekuensi populasi Pengujian: 𝑋2 = βˆ‘ ( 𝑂𝑖 βˆ’ 𝐸𝑖)2 𝐸𝑖 π‘˜ 𝑖=1 Dimana: 𝑂𝑖=frekuensi observasi/pengamatan ke-i, 𝐸𝑖= frekuensi harapan ke i k = jumlah kelas/kelompok
  • 4. 2 Uji statistik ini menghitung jumlah kuadrat selisih antara frekuensi harapan dengan frekuensi pengamatan, jika frekuensi pengamatan dan frekuensi harapan pada setiap sel pada tabel kontingensi tersebut akan bernilai sama sehingga nilai untuk tabel tersebut adalah nol. Nilai 𝑋2 yang kecil menunjukkan kesesuaian yang tinggi antara frekuensi pengamatan dan frekuensi harapan, dan semakin besar nilai 𝑋2 menunjukkan ketidak sesuaian antara pengamatan dengan frekuensi harapan, yang berarti tertolaknya 𝐻0. Maksudnya 𝐻0 ditolak jika π‘‹β„Žπ‘–π‘‘. 2 > 𝑋 𝛼 2 dengan derajat bebas(db) yaitu 𝑑𝑏 = π‘˜ βˆ’ 1 Contoh Kasus (1) : Di suatu lokasi M-KRPL, diintroduksikan 3 jenis benih cabai rawit, yaitu cabai rawit hibrida (Bhaskara) dan dua cabai rawit lokal (Karanganyar dan Boyolali). Setelah diberikan penjelasan tentang karakter masing-masing jenis cabai, peserta M-KRPL dipersilahkan memilih jenis cabai yang disukai dan berapa jumlah yang dinginkan setiap jenisnya untuk ditanam di pekarangan masing-masing. Benih cabai rawit akan segera dikirim sesuai jumlah yang dipesan. Rumusan masalah: Apakah penjelasan tentang karakter mempengaruhi jumlah benih tiga varietas yang dipesan peserta? Hipotesis: 𝐻0: Tidak ada perbedaan distribusi frekuensi antar jenis cabai rawit 𝐻1: Terdapat perbedaan distribusi frekuensi antar jenis cabai rawit Hasil analisis: Hasil pencatatan menunjukkan bahwa cabai rawit lokal Boyolali merupakan varietas yang paling banyak dipilih oleh peserta, sementara cabai rawit lokal Karanganyar sedikit dipilih Tabel Pemesanan Cabai Rawit Lokasi M-KRPL No. Jenis Cabai Rawit Frekunesi yang diperoleh Frekuensi yang diharapkan 1 Cabai rawit Hibrida Bhaskara 155 150 2 Cabai rawit lokal Karanganyar 125 150 3 Cabai rawit lokal Boyolali 170 150 𝑋2 = (155 βˆ’ 150)2 + (125 βˆ’ 150)2 + (170 βˆ’ 150)2 150 𝑋2 = 1050 150 = 7 Berdasarkan data hasil penelitian tersebut, dilakukan analisis uji Chi square. Hasil perhitungan Chi squared ( π‘‹β„Žπ‘–π‘‘. 2 ) ternyata sama dengan 7dengan derajat bebas (db) = π‘˜ βˆ’ 1 = 3 βˆ’ 1 =2 dan dengan dengan taraf uji (𝛼=0,05) berarti 𝑋 𝛼 2 = 5,991 (lih. Tabel chi-kuadrat). 7 > 5,991 οƒ  π‘‹β„Žπ‘–π‘‘. 2 > 𝑋 𝛼 2 maka keputusannya 𝐻0 harus ditolak dan 𝐻1 harus diterima
  • 5. 3 b. Uji liliefors Uji ini hanya dapat dilakukan pada data tunggal atau data distribusi frekuensi tunggal bukan kelompok. Untuk melakukan uji normalitas dengan cara ini maka: - Menentukan taraf signifikansi (𝛼) yaitu misalkan pada 𝛼 = 5% (0,05) dengan hipotesis yang akan diuji: 𝐻0 = Data berdistribusi normal, melawan 𝐻1 = Data tidak berdistribusi normal Dengan kriteria pengujian: Jika 𝐿 𝑂 = πΏβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < 𝐿 π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ terima 𝐻0 Jika 𝐿 𝑂 = πΏβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > 𝐿 π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ tolak 𝐻0 - Lakukan langkah-langkah pengujian normalitas berikut; (1) Data pengamatan π‘Œ1, π‘Œ2, π‘Œ3, ... , π‘Œπ‘› dijadikan bilangan baku 𝑍1, 𝑍2, 𝑍3, ... , 𝑍 𝑛 dengan menggunakan rumus : 𝑍𝑖 = (π‘Œπ‘– βˆ’ π‘ŒΜ…) 𝑠 π‘Œπ‘– = Data ke-i π‘ŒΜ… = rata-rata 𝑠 = simpangan baku (2) Untuk setiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang 𝐹( 𝑍𝑖) = 𝑃(𝑍 ≀ 𝑍𝑖) (3) Hitung proporsi 𝑍1, 𝑍2, 𝑍3, ... , 𝑍 𝑛 yang lebi kecil atau sama dengan Z. Jika proporsi ini dinyatakan dengan S(𝑍𝑖) maka: 𝑆( 𝑍𝑖) = π‘π‘Žπ‘›π‘¦π‘Žπ‘˜π‘›π‘¦π‘Ž 𝑍1, 𝑍2, 𝑍3, . . . , 𝑍 𝑛 𝑛 (4) Hitung 𝐹( 𝑍𝑖) βˆ’ 𝑆(𝑍𝑖) dan tentukan harga mutlaknya (5) Harga mutlak yang paling besar sebagai harga 𝐿 𝑂 atau πΏβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” (6) Untuk menerima atau menolak hipotesis nol (𝐻0), bandingkan 𝐿 𝑂 dengan 𝐿 π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ yang didapat dari tabel liliefors untuk taraf nyata(signifikansi) yang dipilih.
  • 6. 4 Contoh Soal: Lakukan uji normalitas dari hasil pengumpulan data suatu sampel berikut : 2 3 4 2 4 3 5 4 5 5 6 6 6 5 5 9 6 6 8 8 8 8 9 9 Jawab : Sajikan data tersebut dalam tabel dan urutkan, lalu hitung rerata ( mean ) dan simpangan baku seperti berikut : Tabel Deskriptif No Yi fi fiYi ( Yi – Y )2 Fi ( Yi – Y )2 1 2 2 4 13,4 26,9 2 3 2 6 7,1 14,2 3 4 3 12 2,8 8,3 4 5 5 25 0,4 2,2 5 6 5 30 0,1 0,6 6 8 4 32 5,4 21,8 7 9 3 27 11,1 33,3 Jumlah 24 136 107,3 Sehingga didapat, mean =π‘ŒΜ… = βˆ‘ 𝑓i – Yi βˆ‘ 𝑓i = 5,7 simpangan baku = s = βˆšβˆ‘ 𝑓i ( Yi – Y ) 2 π‘›βˆ’1 = 2,2 Selanjutnya, lakukan konversi setiap nilai mentah Yi menjadi nilai baku Zi, dan selanjutnya tentukan nilai LO dengan langkah-langkah seperti tabel berikut :
  • 7. 5 Tabel Uji Lilliefors Dari hasil perhitungan dalam tabel tersebut didapat LO = 0,1487; sedangkan dari tabel Lilliefors untuk dan n=24 didapat nilai Llabel = 0,173. Karena nilai LO < L maka H0 diterima disimpulkan β€œ data atau sampel berdistribusi normal”. UJI HOMOGENITAS Homogenitas merupakan salah satu persyaratan uji statistik inferensial parametrik. Pengujian homogenitas dilakukan dalam rangka menguji kesamaan varians setiap kelompok data. Uji homogenitas diperlukan untuk melakukan analisis inferensial dalam uji komparasi. Salah satu teknik uji homegenitas yaitu uji F (Fisher) dan uji Bartlett. a. Uji F (Fisher) Uji Fisher dapat digunakan untuk menguji ada/tidaknya perbedaan proporsi dari dua buah populasi, yang hanya memiliki dua kategori, berdasarkan proporsi dua sampel tidak berpasangan. Jumlah n untuk tiap kelompok sampel tidak harus sama. Uji ini dapat digunakan untuk data berskala nominal dengan dua kategori. Hipotesis H0 : p1 = p2 H1 : p1 > p2 Pengujian Susun data ke dalam masing-masing sel seperti pada tabel berikut: No Yi fi fkuartil ≀ Zi Ztabel F I z I S I z I I FIZI – SIZI I 1 2 2 2 -1,70 0,4554 0,0446 0,0833 0.0387 2 3 2 4 -1,23 0,3907 0,1093 0,1667 0,0574 3 4 3 7 -0,77 0,2794 0,2206 0,2917 0,0711 4 5 5 12 -0,31 0,1217 0,3783 0,5000 0,1217 5 6 5 17 -0,15 0,0596 0,5596 0,7083 0,1487 6 8 4 21 1,08 0,3599 0,8599 0,8750 0,0151 7 9 3 24 1,54 0,4382 0,9382 1,0000 0,0618 Jumlah 24
  • 8. 6 Contoh Tabel Silang 2 x 2 dalam Uji Keterangan: A, B, C, D menunjukkan frekuensi sampel yang masuk dalam suatu kategori, n = total sampel pada dua kelompok. Untuk menghitung nilai p: p = (A+B)! (C+D)! (A+C)! (B+D)! n!A!B!C!D! Nilai p selanjutnya dibandingkan dengan taraf uji (𝛼). Nilai p adalah untuk uji satu arah. Untuk pengujian dua arah nilai p dikalikan 2. Jika nilai p ternyata < 𝛼 , maka terima H1 dan tolak H0. Contoh Kasus: Pada tahun 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian membangun setidaknya 2 percontohan KRPL di setiap kota/kabupaten. Pelaksanaan KRPL diharapkan tidak membentuk lembaga baru tetapi memmanfaatkan lembaga yang sudah ada di lokasi agar alih teknologi kepada peserta dapat lebih cepat dilakukan. Peneliti ingin mengetahui apakah pelaksanaan KRPL di perkotaan dan perdesaan telah memanfaatkan lembaga ada di lokasi. Untuk itu dilakukan pendataan di 79 lokasi yang terdiri dari 19 lokasi di perkotaan dan 60 lokasi di KRPL perdesaan Jawa Tengah. Rumusan masalah Adakah perbedaan dalam pemanfaatan lembaga eksisting dalam pelaksanaan program KRPL di perkotaan dan perdesaan? Hipotesis H0 : Proporsi pemanfaatan lembaga eksisting dalam pelaksanaan program KRPL di perkotaan dan perdesaan Jawa Tengah tidak berbeda H1 : Proporsi pemanfaatan lembaga eksisting dalam pelaksanaan program KRPL di perkotaan lebih kecil dibandingkan dengan di perdesaan Jawa Tengah Pemanfaatan lembaga eksisting dalam pelaksanaan KRPL di perkotaan dan perdesaan Jawa Tengah Sumber data: Basis Data MKRPL BPTP Jawa Tengah
  • 9. 7 𝑃 = 19! 60! 67! 12! 79! 13! 6! 54! 6! = 0,027 Hasil Analisis Data Hasil pendataan menunjukkan bahwa dari 19 dan 60 lokasi KRPL di perkotaan dan perdesaan, berturut-turut 68,4% dan 90% lokasi telah memanfaatkan lembaga yang ada. Lembaga tersebut antara lain adalah dan Gapoktan (gabungan kelompok tani), KWT (kelompok wanita tani), kelompok PKK, dasawisma, dan RT (Rukun Tetangga). Perhitungan dengan uji Fisher diperoleh nilai P = 0,027. Nilai p tersebut lebih kecil dari taraf uji (𝛼= 0,05) yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada taraf uji 5%, H1 diterima atau proporsi pemanfaatan lembaga eksisting dalam pelaksanaan program KRPL di perkotaan lebih kecil dibandingkan dengan di perdesaan Jawa Tengah. b. Uji Bartlett Salah satu cara untuk menguji homogen atau tidaknya suatu data maka dapat dilakukan uji yang salah satunya uji bartlett. Untuk melakukan pengujian ini kita misalkan sampel berukuran n1, n2, ... , nk dengan data Yij (i = 1,2,3...,k dan j = 1, 2, 3, ..., nk) dari sampel-sampel itu hitung variannya. Dari Populasi Ke 1 2 .... k π‘Œ11 π‘Œ12 . . π‘Œ1𝑛1 π‘Œ21 π‘Œ22 . . π‘Œ2𝑛2 ...... ...... ...... π‘Œπ‘˜1 π‘Œπ‘˜2 . . π‘Œπ‘˜π‘› π‘˜ Selanjutnya buat tabel penolong uji bartlett untuk mempermudah langkah pengujian. Tabel Penolong Uji Bartlett H0 = 𝜎1 2 = 𝜎2 2 = β‹― πœŽπ‘˜ 2 Sampel ke db Si 2 Log Si 2 (db) Log Si 2 1 2 . . k 𝑛1 βˆ’ 1 𝑛2 βˆ’ 1 . . 𝑛 π‘˜ βˆ’ 1 𝑆1 2 𝑆2 2 . . 𝑆 π‘˜ 2 log 𝑆1 2 log 𝑆2 2 . . log 𝑆 π‘˜ 2 (𝑛1 βˆ’ 1) log 𝑆1 2 (𝑛2 βˆ’ 1)log 𝑆2 2 . . (𝑛 π‘˜ βˆ’ 1)log 𝑆 π‘˜ 2 βˆ‘ βˆ‘ 𝑑𝑏 - - βˆ‘(db)LogSi2
  • 10. 8 Dari daftar diatas hitung harga-harga yang diperlukan yaitu: (1) Varian gabungan dari semua sampel 𝑆2 = βˆ‘( 𝑛𝑖 βˆ’ 1) 𝑆𝑖 2 βˆ‘( 𝑛𝑖 βˆ’ 1) (2) Harga satuan B 𝐡 = (log 𝑆2 ) βˆ‘( 𝑛𝑖 βˆ’ 1) (3) Untuk uji bartlet gunakan statistik chi-kuadrat dengan rumus: 𝑋2 = (ln 10) {𝐡 βˆ’ βˆ‘( 𝑛𝑖 βˆ’ 1)log 𝑆𝑖 2 } Dengan taraf nyata 𝛼, hipotesis ditolak jika 𝑋2 β‰₯ 𝑋(1βˆ’π›Ό)( π‘˜βˆ’1) 2 dimana 𝑋(1βˆ’π›Ό)( π‘˜βˆ’1) 2 didapat sari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1 βˆ’ 𝛼) dan 𝑑𝑏 = (π‘˜ βˆ’ 1) Contoh Soal: Diketahui perbandingan keuangan antara Pemerintah Pusat (X1), Propinsi (X2) dan Kabupaten/Kota (X3), di wilayah CJDW seperti tabel berikut: Tabel Nilai Varians Nilai Varians Sampel Jenis Variabel: Perbandingan Keuangan Pusat (X1) Propinsi (X2) Kabupaten/Kota (X3) S2 37,934 51,760 45,612 n 65 65 65 Langkah Penyelesaian: (1) Buat tabel uji bartlet Tabel Uji Bartlet Sampel db = (𝑛 βˆ’ 1) 𝑆𝑖 2 π‘™π‘œπ‘” 𝑆𝑖 2 ( 𝑑𝑏) π‘™π‘œπ‘” 𝑆𝑖 2 1 = (X1) 64 37,934 1,58 101,12 2 = (X2) 64 51,760 1,71 109,44 3 = (X3) 64 45,612 1,66 106,24 Jumlah = 3 βˆ‘( 𝑛𝑖 βˆ’ 1) = 192 - - βˆ‘( 𝑑𝑏) π‘™π‘œπ‘” 𝑆𝑖 2 = 316,8 (2) Hitung varians gabungan dari ketiga sampel tersebut 𝑆2 = ( 𝑛1. 𝑆1 2)+ ( 𝑛2 . 𝑆2 2) + ( 𝑛3. 𝑆3 2) 𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 𝑆2 = (64 .37,934) + (64 .51,760)+ (64 .45,612) 64 + 64 + 64 𝑠2 = 8659,584 192 = 45,102 (3) Menghitung π‘™π‘œπ‘” 𝑆2 = log45,102 = = 1,6542 (4) Menghitung nilai 𝐡 = ( π‘™π‘œπ‘” 𝑆2 ).βˆ‘( 𝑛𝑖 βˆ’ 1) = 1,6542 Γ— 192 = 317,61
  • 11. 9 (5) Menghitung nilai π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” 2 = ( 𝑙𝑛 10) [ 𝐡 βˆ’ βˆ‘( 𝑑𝑏) π‘™π‘œπ‘” 𝑆𝑖 2] = (2,3) Γ— [317,61 βˆ’ 316,8] = 1,863 (6) Bandingkan π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” 2 dengan π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ 2 , untuk 𝛼 = 0,05 dan derajat kebebasan (db) = π‘˜ βˆ’ 1 = 3 βˆ’ 1 = 2, maka π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ 2 = 5,991. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika : π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” 2 β‰₯ π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ 2 , tidak homogen Jika: π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” 2 ≀ π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ 2 , homogen 1,863 < 5,991 berarti π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” 2 < π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ 2 , maka nilai varians-variansnya homogen Kesimpulan:analisis uji komparatif dapat dilanjutkan
  • 13. 2 DAFTAR PUSTAKA Hermawan, A. (2015). Aplikasi Statistika pada Data Pendamping Untuk Karya Tulis. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Hlm. 27-28 dan 41-42 Riduwan. (2015). Dasar-Dasar Statistika . Cetakan 13. Jakarta: Alfabeta. Hlm. 184 - 185 Saefudin, A., & dkk. (2009). Statistika Dasar. Jakarta: PT Grasindo. Hlm. 135 Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Edisi 6. Bandung : Tarsito. Hlm. 261-263 Supardi. (2013). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Jakarta: Change Publication. Hlm. 129- 147 Supranto, J. (2008). Statistik: Teori dan Aplikasi. Jilid 2. Edisi 7. Jakarta: Erlangga. Hlm. 65