Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian penelitian komparatif dan teknik analisis komparatif serta beberapa jenis uji statistik yang digunakan dalam penelitian komparatif seperti uji t, uji chi kuadrat, uji F dan uji Bartlett beserta contoh penerapannya."
2. PENGERTIAN
Penelitian Komparasional penelitian yang berusaha
untuk menemukan persamaan dan perbedaan
tentang benda, orang, prosedur kerja, ide, kritik,
terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau
prosedur kerja.
3. PENGERTIAN
Teknik analisis komparasional merupakan salah satu
teknik analisis statistik-inferensial yang
dipergunakan untuk menguji hipotesis sebagai
upaya penarikan kesimpulan dalam penelitian
komparasional.
Analisis tersebut untuk menguji ada tidaknya
perbedaan antarvariabel yang sedang diteliti
sehingga diperoleh kesimpulan apakah perbedaan
itu cukup berarti (signifikan) atau hanya kebetulan
(by chance)
4. PENGERTIAN
Analisis komparasi adalah analisis yang digunakan
untuk melihat perbedaan / perbandingan mean
antara dua variabel atau lebih.
Analisis komparasi untuk melihat perbedaan /
perbandingan mean antara dua variabel atau lebih
yang banyak digunakan adalah uji beda mean atau
uji t (t-test).
5. Uji t (t-test)
Fungsi Uji t
Uji t hanya dapat digunakan untuk menguji perbedaan
mean dari dua sampel yang diambil dari suatu populasi
yang berdistribusi normal, serta data yang diperoleh
dalam skala interval atau rasio.
Uji t dapat berlaku untuk sampel yang berkorelasi
(dependent atau correlated sample) atau sampel bebas
(independent sample). Untuk kedua jenis sampel
tersebut mempunyai formula yang berbeda dalam
penggunaannya.
Khusus untuk sampel bebas pemakaian formulanya juga
berbeda, tergantung apakah variansnya homogen atau
heterogen.
6. Uji Chi Kuadrat
Uji Chi Kuadrat digunakan untuk
menentukan data normal atau tidak.
Fo= frekuensi yang di obsevasi = frekuensi yang di proleh dalam penelitian
Fe= frekuensi yang diharapkan jika seadainya tidak terdapat perbedaan
frekuensi= perbedaannya tidak ada atau sama dengan nol.
7. Uji F dan Uji Bartlett
Homogenitas varians adalah suatu teknik analisis
untuk menguji apakah data berasal dari populasi
yang homogen atau tidak.
Homogenitas varians
Uji F
(untuk menguji
homogenitas varians
terhadap dua kelompok
sample)
Uji Bartlett
(untuk menguji
homogenitas varians
terhadap 3 kelompok
sampel atau lebih)
8. Langkah pengujian homogenitas varians
dua kelompok sampel (uji F)
Hitung varians masing-masing kelompok data
Hitung hasil bagi antara varians yang besar dengan
varians yang kecil
Jika Fhitung > Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa
kedua varians tersebut homogen.
9. Langkah pengujian homogenitas varians tiga
kelompok sampel atau lebih (uji bartlett)
Buat daftar/tabel mengenai besaran-besaran yang
diperlukan untuk uji bartlett.
Data keterampilan berbahasa empat macam metode
Jenis Metode
Pertambahan
keterampilanberbahasa
X1 X1
2 X2 X2
2 X3 X3
2 X4 X4
2
12 144 14 196 6 36 9
81
20 400 15 225 16 256 14
196
23 529 10 100 16 256 18
324
10 100 19 361 20 400 19
361
17 289 22 484 0
0
Jumlah 82 1462 80 1366 58 948 60 962
10. Langkah pengujian homogenitas varians tiga
kelompok sampel atau lebih (uji bartlett)
Tentukan hipotesis
Ho = nilai pertambahan keterampilan bahasa
homogen
Hi = nilai pertambahan keterampilan bahasa tidak
homogen
Xhitung < Xtable =Ho diterima
Xhitung > Xtable=Ho ditolak
15. Tabel X2
2
hitung < 2
tabel
0, 335 < 7.81
Xhitung < Xtable =Ho diterima
Xhitung > Xtable=Ho ditolak
Jadi, Ho Yang menyatakan bahwa varians populasi bersifat homogen
dapat diterima dengan kata lai data diperoleh dari populasi yang
homogen
16. Uji t (t-test)
Fungsi Uji t
Uji t hanya dapat digunakan untuk menguji perbedaan
mean dari dua sampel yang diambil dari suatu populasi
yang berdistribusi normal, serta data yang diperoleh
dalam skala interval atau rasio.
Uji t dapat berlaku untuk sampel yang berkorelasi
(dependent atau correlated sample) atau sampel bebas
(independent sample). Untuk kedua jenis sampel
tersebut mempunyai formula yang berbeda dalam
penggunaannya.
Khusus untuk sampel bebas pemakaian formulanya juga
berbeda, tergantung apakah variansnya homogen atau
heterogen.
17. Langkah Penggunaan uji t
• Pastikan betulkah sampel tersebut diambil
dari populasi yang berdistribusi normal.
• Betulkah data diambil dengan skala rasio
atau interval
• Pastikan sampel itu termasuk dependent
sample atau independent sample.
Jika sampel tersebut merupakan sampel
bebas, pastikan pula apakah variansnya
homogen atau heterogen
18. Uji t untuk sampel yang berhubungan ( dependent
sample)
Sampel dikatakan berhubungan/tidak bebas apabila
keberadaan satu sampel pada satu kelompok ada
kaitannya dengan keberadaan sampel lainnya pada
kelompok lain.
Sampel yang berhubungan ini, mungkin hanya satu
sampel tetapi dikenakan perlakuan dua kali, atau
dua sampel yang disamakan (matching) atas dasar
variabel tertentu (variabel terikat), tetapi kedua
sampel tersebut mendapatkan perlakuan yang
berbeda.
19. Uji t untuk sampel yang berhubungan ( dependent
sample)
Keterangan:
•X1= mean sampel
pertama
•X2= mean sampel kedua
•D= beda antara skor
sampel pertama dan
kedua
•D2= kuadrat beda
•ΣD2= jumlah kuadrat
beda
•n= jumlah pasangan
sampel
20. Contoh
Mr. Rudi mengajar grammar dg metode A dan
metode B dengan mengambil 10 orang anak
sebagai sampel. Setiap perlakuan diberikan tes
dengan hasil seperti dalam tabel berikut.
21. Subyek Metode A
(X1)
Metode B
(X2)
D D2
1 6 7 -1 1
2 7 9 -2 4
3 5 7 -2 4
4 6 8 -2 4
5 7 6 1 1
6 8 7 1 1
7 6 8 -2 4
8 6 7 -1 1
9 7 9 -2 4
10 7 7 0 0
Jumlah 65 75 -10 24
Mean 6.5 7.5
22. 2. Uji t untuk sampel bebas (independent
sample) dengan varians yang homogen
Sampel dikatakan independent/bebas apabila
keberadaan satu sampel pada satu kelompok tidak
ada kaitannya dengan keberadaan sampel lainnya
pada kelompok lain.
Jadi penentuan sampel dan kelompoknya dilakukan
secara acak. Misalnya dari 20 orang sampel diambil
setiap kelompok sebanyak 10 orang yang dipilih
secara acak, dan kedua sampel tersebut
mendapatkan perlakuan yang berbeda
23. 2.a Uji t untuk sampel bebas (independent sample)
dengan varians yang homogen
Rumusnya (untuk sampel yang sama):
Ket:
X1 = mean sampel pertama
X2 = mean sampel kedua
n = jumlah sampel
24. Contoh 1 untuk jumlah sampel yang sama
perbedaan pengaruh dua macam bentuk latihan
berbeban, yaitu latihan berbeban sistem set (X1)
dan sistem sirkuit (X2) terhadap peningkatan
kekuatan otot.
Sampelnya tergolong kepada independent sampel
dan datanya sebagai mana terlihat dalam tabel
berikut.
25. Hasil Belajar
No Metoda A (X1) Metoda B (X2) X12 X22
1 18 12 324 144
2 20 16 400 256
3 18 10 324 100
4 19 16 361 256
5 22 17 484 289
6 18 15 324 225
7 23 18 529 324
8 16 11 256 121
9 19 12 361 144
10 17 13 289 169
Jumlah 190 140 3652 2028
Mean 19 14
Varians 4.67 7.56
Tabel 3. Pengaruh Metoda A dan Metoda B terhadap Hasil
Belajar
29. Dengan menggunakan
derajat kebebasan
(n1 - 1)/ (10-1)=9
(n2 - 1)/(10-1)=9
dan taraf siginfikansi 0,05
pada tabel Distribusi F
terbaca batas signifikansi
(Ftabel) adalah 3,18.
Mengingat Fhitung lebih
kecil dari Ftabel, maka
dapat disimpulkan bahwa
kedua varians tersebut
homogen.
1,62 < 3,18
30.
31.
32. 2.b Uji t untuk sampel bebas (independent sample)
dengan varians yang homogen
Rumusnya (untuk sampel yang berbeda):
Ket:
X1 = mean sampel pertama
X2 = mean sampel kedua
n1 = jumlah sampel
pertama
n2 = jumlah sampel kedua
33. Contoh 2 untuk jumlah sampel yang berbeda
Misalnya anda ingin meneliti dengan variabel yang
sama seperti contoh 1, tetapi jumlah sampelnya
berbeda, dan datanya sebagai mana terlihat dalam
tabel berikut
36. Varians X2
Dengan menggunakan
derajat kebebasan
(n2 - 1)= 10-1=9
(n1 - 1) = 12-1=11
dan taraf siginfikansi 0,05
pada tabel Distribusi F
terbaca batas signifikansi
(Ftabel) adalah
1,04(Fhit) < 2,90 (Ftabel)
Mengingat Fhitung lebih kecil
dari Ftabel, maka dapat
disimpulkan bahwa kedua
varians tersebut homogen.
37.
38. Hasil Belajar
No Metoda A (X1) Metoda B (X2) X12 X22
1 Peningkatanhasilbelajar 18 12 324 144
2 20 16 400 256
3 14 10 196 100
4 16 16 256 256
5 22 17 484 289
6 18 15 324 225
7 23 18 529 324
8 16 11 256 121
9 19 12 361 144
10 17 13 289 169
11 18 324
12 15 225
Jumlah 216 140 3968 2028
Mean 18 14
Tabel 4. Pengaruh Metoda A dan Metoda B terhadap Hasil Belajar
39.
40. Kesimpulan: terdapat
perbedaan yang signifikan
antara kedua metode dimana
metode latihan dengan sistem
set (X1) memberikan
pengaruh yang lebih besar
terhadap peningkatan
kekuatan otot dibandingkan
dengan sistem sirkuit (X2).
41.
42. 3. Uji t untuk sampel bebas (independent
sample) dengan varians yang heterogen
Rumus
t = koefisien t
X1 = mean sampel pertama
X2 = mean sampel kedua
n1 = jumlah sampel kesatu
n2 = jumlah sampel kedua
43. Untuk menentukan apakah koefisien t yang
diperoleh dengan rumus di atas signifikan atau tidak,
Cochran dan Cox memberikan formula perkiraan
sebagai berikut.