Uji normalitas liliefors menggunakan microsoft excel berisikan langkah-langkah yang dapat diikuti oleh teman-teman apabila ingin melakukan uji normalitas menggunakan Microsoft Excel.
Uji Normalitas Liliefors Menggunakan Microsoft Excel
1. 1
Dewanto – Statistika Pendidikan
UJI NORMALITAS (LILIEFORS)
a) Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai
sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data
tersebut terdistribusi normal ataukah tidak.
b) Uji yang harus terlebih dahulu dilakukan apabila menggunakan statistik
parametris.
c) Jumlah data di bawah dan di atas rata-rata adalah sama.
d) Jarak positif simpangan baku (standar deviasi) ke rata-rata sama dengan jarak
negatif simpangan baku ke rata-rata.
e) Adanya keseimbangan antara nilai yang tinggi dengan nilai yang rendah.
f) Liliefors adalah salah satu metode yang digunakan untuk menguji normalitas.
LANGKAH UJI NORMALITAS (LILIEFORS)
1. Buat hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha)
H0 : Sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Sampel penelitian berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2. Urutkan data (Xi) mulai dari yang terkecil hingga terbesar [Ms. Excel; klik
kanan → sort → sort smallest to largest]
Tabel yang bisa digunakan untuk uji normalitas dengan Ms. Excel
No Xi F Fkum Zi F(Zi) S(Zi) | F(Zi) – S(Zi) |
1
2
3
…
n
3. Tentukan frekuensi (F) dan frekuensi kumulatif data (Fkum) data
4. Hitung rata-rata (𝑿
̅) dan standar deviasi (S) data penelitian [Ms. Excel; 𝑋
̅ →
=AVERAGE; S → =STDEV]
5. Ubah setiap data X1, X2, X3, …., Xn menjadi bilangan normal baku Z1, Z2, Z3,
…, Zn dengan rumus berikut:
𝑧𝑖 =
𝑥𝑖 − 𝑥̅
𝑆
Keterangan
Zi : Bilangan normal baku ke-i
Xi : Data ke-i
𝑋
̅ : Rata-rata
𝑆 : Standar deviasi
2. 2
Dewanto – Statistika Pendidikan
6. Hitung peluang F (Zi) = P (z ≤ zi) untuk setiap bilangan baku dengan
menggunakan daftar distribusi normal baku (daftar wilayah luas di bawah kurva
normal) [Ms. Excel; F(zi) → =NORM.S.DIST(zi; TRUE)]
7. Hitung proporsi Zi (frekuensi kumulatif) yang dinyatakan dengan S(zi) dengan
persamaan:
𝑆𝑧𝑖
=
𝐹𝑘𝑢𝑚
𝑛
Keterangan
Szi : Proporsi Zi
Fkum : Frekuensi kumulatif
n : Banyak anggota sampel
8. Hitung |F(zi) – S(zi)| [Ms. Excel; |F(zi) – S(zi)| → =ABS( F(zi) – S (zi) )]
9. Tentukan L0 dengan mengambil nilai terbesar dari |F(zi) – S(zi)| yang sudah
dicari [Ms. Excel; L0 → =MAX(blok seluruh nilai dari |F(zi) – S(zi)|]
10. Apabila n > 30, maka Ltabel dapat dicari dengan rumus berikut ini:
[Ms. Excel; √𝑛 → =SQRT(n)]
11. Untuk n = 26-29, maka Ltabel dapat ditentukan dengan rumus:
𝐶 = 𝐶0
(𝐶1 − 𝐶0)
(𝐵1 − 𝐵0)
(𝐵 − 𝐵𝑜)
Keterangan
C : Nilai kritis yang dicari
C0 : Nilai kritis di bawah nilai yang dicari
C1 : Nilai kritis di atas nilai yang dicari
B : n yang dicari
B0 : n di bawah nilai yang dicari
B1 : n di atas nilai yang dicari
3. 3
Dewanto – Statistika Pendidikan
12. Penentuan Hipotesis nol diterima atau ditolak dengan membandingkan harga L0
dengan harga Ltabel (α= 0,05 → liat di tabel nilai kritis Liliefors).
Kriteria penentuan:
a) L0 < Ltabel → H0 diterima; Ha ditolak
b) L0 > Ltabel → H0 ditolak; Ha diterima
[Ms. Excel; =IF(L0<Ltabel; “H0 diterima dan Ha ditolak”; “H0 ditolak dan Ha
diterima”)]