SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Induksi Matematika
• Induksi matematika adalah Metode
pembuktian untuk pernyataan perihal
bilangan bulat.
• Induksi matematik merupakan teknik
pembuktian yang baku di dalam matematika.
Materi Induksi Matematik
1. Pernyataan perihal bilangan bulat.
2. Prinsip induksi sederhana
3. Prinsip induksi yang dirampatkan
4. Prinsip induksi kuat
5. Prinsip induksi secara umum.
Proposisi Perihal Bilangan Bulat
Pernyataan perihal bilangan bulat
mengkaitkan suatu masalah yang dihubungkan
dengan bilangan bulat. Untuk memberikan
ilustrasi mengenai pernyataan yang dimaksud,
diperlihatkan dengan memberikan contoh
berikut :
Contoh 1 :
Misalkan p(n) adalah pernyataan yang
menyatakan : ”Jumlah bilangan bulat positif
dari 1 sampai n adalah n (n+1) / 2.”
Buktikan bahwa p(n) benar!
Jika dicoba dengan beberapa nilai n, memang
timbul dugaan bahwa p(n) benar, misalnya untuk
n = 5,
p(5) adalah : “Jumlah bilangan bulat positif
dari
1 sampai 5 adalah 5 (5+1)/2.
Terlihat bahwa :
1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15 = 5 (6) / 2
Contoh 2 :
Jika ingin menemukan rumus jumlah dari n buah bilangan
ganjil positif yang pertama. Misalnya untuk n = 1, 2, 3, 4, 5,
perhatikan jumlah n bilangan ganjil positif pertama ,
n = 1  1 = 1
n = 2  1 + 3 = 4
n = 3  1 + 3 + 5 = 9
n = 4  1 + 3 + 5 + 7 = 16
n = 5  1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25
Dari nilai-nilai penjumlahan, bahwa jumlah n buah bilangan
ganjil yang pertama adalah n2
Contoh-contoh proposisi perihal bilangan bulat yang lainnya :
1. Setiap bilangan bulat positif n (n ≥ 2) dapat dinyatakan sebagai
perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima.
2. Untuk semua n ≥ 1, n3 + 2n adalah kelipatan 3.
3. Untk membayar biaya pos sebesar n sen dolar (n ≥ 8) selalu dapat
digunakan hanya perangko 3 sen dan 5 sen dolar.
4. Di dalam sebuah pesta, setiap tamu berjabat tangan dengan tamu
lainnya hanya sekali. Jika ada n orang tamu maka jumlah
jabat tangan yang terjadi adalah n(n – 1)/2.
5. Banyaknya himpunan bagian yang dapat dibentuk dari sebuah
himpunan yang beranggotakan n elemen adalah 2.
Prinsip Induksi Sederhana
Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal
bilangan bulat positif dan kita ingin
membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua
bilangan bulat positif n. Untuk membuktikan
pernyataan ini, kita hanya perlu menunjukan
bahwa :
1. p(1) benar, dan
2. jika p(n) benar, maka p(n+1) juga benar
untuk semua bilangan bulat positif n  1.
Basis Induksi dan Langkah
Induksi
• Langkah 1 dinamakan Basis Induksi,
sedangkan langkah 2 dinamakan Langkah
Induksi.
• Langkah induksi berisi asumsi (andaian) yang
menyatakan bahwa p(n) benar.
• Asumsi tersebut dinamakan hipotesis
induksi.
• Bila kedua langkah tsb benar, maka sudah
dibuktikan bahwa p(n) benar untuk semua
bilangan bulat positif n.
• Basis induksi digunakan untuk
memperlihatkan bahwa pernyataan
tersebut benar bila n diganti dengan 1,
yang merupakan bilangan bulat positif
terkecil.
• Langkah induksi harus memperlihatkan
bahwa p(n)  p(n+1) benar untuk
semua bilangan bulat positif.
Contoh 4.1 :
Tunjukkan bahwa untuk n  1, 1+2+3+…+n = n(n+1)/2
melalui induksi matematika
(i) Basis induksi : p(1) benar, karena untuk n = 1 kita peroleh
1 = 1(1+1)/2
= 1(2)/2
1 = 1
(ii) Langkah induksi :
kita harus memperlihatkan bahwa p(n+1) juga benar,
1+2+3+…+n+(n+1) = (n+1) [(n+1) +1] /2
1+2+3+…+n+(n+1) = (n+1) [(n+1) +1] /2
1+2+3+…+n+(n+1) = (1+2+3+…+n) + (n+1)
= [n(n+1)/2] + (n+1)
= [(n2 +n)/2] + (n+1)
[(n2 +n)/2] + [(2n+2)/2]
(n2 + 3n + 2)/2
(n+1)(n+2)/2
(n+1) [(n+1)+1] /2
Karena langkah (i) dan (ii) telah dibuktikan benar, maka untuk
semua bilangan bulat positif n, terbukti bahwa untuk semua n  1,
1+2+3+…+n = n(n+1)/2
sama
Contoh 4.3 :
Tunjukkan bahwa untuk n  1, bahwa n3 + 2n adalah kelipatan 3
melalui induksi matematika
(i) Basis induksi : p(1) benar, karena untuk n = 1,
13 + 2(1) = 3 adalah kelipatan 3
(ii) Langkah induksi :
kita harus memperlihatkan bahwa p(n+1) juga benar,
(n+1)3 + 2(n+1) adalah kelipatan 3
Hal ini dapat kita tunjukkan sbb:
(n+1)3 + 2(n+1) = (n3 + 3n2 + 3n + 1) + (2n + 2)
= (n3 + 2n) + (3n2 + 3n + 3)
= (n3 + 2n) + 3(n2 + n + 1)
kelipatan 3
1
11
1
1
1
1
1
1
11
2
3
64
1010 55
3
4
(x+y)0 = 1
(x+y)1 = x + y
(x+y)2 = x2 + 2xy + y2
(x+y)3 = x3 + 3x2y + 3xy2 + y3
(x+y)4 = x4 + 4x3y + 6x2y2 + 4xy3 + y4
(x+y)5 = x5 + 5x4y + 10x3y2 + 10x2y3 + 5x y4 + y5
segitiga Pascal
Prinsip Induksi yang Dirampatkan
Jika ingin membuktikan bahwa pernyataan p(n)
benar untuk semua bilangan bulat  n0 , prinsip
induksi sederhana dapat dirampatkan untuk
menunjukkannya, dengan cara sebagai berikut :
1. p (n0) benar, dan
2. jika p(n) benar maka p(n+1) juga benar
untuk semua bilangan bulat n  n0
Contoh 4.5 :
Untuk semua bilangan bulat tidak negatif n, buktikan dengan
induksi matematika bahwa 20+21+22+…+2n = 2n+1-1
Misalkan p(n) adalah proposisi bahwa untuk semua
bilangan bulat tidak negatif n, 20+21+22+…+2n = 2n+1-1
Basis induksi : p(0) benar, karena untuk n = 0 (bilangan bulat
tidak negatif pertama), kita peroleh :
20 = 1 = 20+1 – 1
= 21 – 1
=2 – 1
= 1
(ii) Langkah induksi : misalkan p(n) benar, yaitu proposisi
122222 1210
 nn
Diasumsikan benar (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan
bahwa p(n+1) juga benar, yaitu
 
1222222 111210
  nnn
Hal ini kita tunjukkan sbb :
   
 
 
 
 
12
12
122
122
212
2222222222
11
2
1
11
11
12101210












n
n
n
nn
nn
nnnn
sama
Prinsip Induksi Kuat
Versi induksi yang lebih kuat diperlukan untuk
membuktikan pernyataan mengenai bilangan
bulat.
Versi induksi yang lebih kuat adalah sebagai
berikut :
1. p (n0) benar, dan
2. Untuk semua bilangan bulat n  n0,
jika p(n0), p(n0+1),….p(n) benar maka p(n+1)
juga benar.
• Versi induksi yang lebih kuat, mirip dengan induksi
sederhana, kecuali bahwa pada langkah 2 kita
mengambil hipotesis induksi yang lebih kuat bahwa
semua pernyataan p(1), p(2), …., p(n) adalah benar
daripada hipotesis yang menyatakan bahwa p(n)
benar pada induksi sederhana
• Prinsip induksi kuat memungkinkan kita mencapai
kesimpulan yang sama meskipun pemberlakukan
andaian yang lebih banyak.
Contoh 4.12 : Teka-teki susun potongan gambar (jigsaw
puzzle)
Penyelesaian :
n potongan selalu diperlukan n-1 langkah untuk
memecahkan teka-teki itu.
n+1 potongan diperlukan n langkah
bagilah n+1 potongan menjadi dua buah blok
n+1 = n1 + n2
untuk menyatukan blok 1 (n1) diperlukan n1 – 1 langkah
blok 2 (n2)  n2 – 1 langkah
(n1-1) + (n2-1) + 1 langkah terakhir = (n1+n2) – 2 + 1
= (n + 1) – 1
= n
Bentuk Induksi Secara Umum
• Bentuk induksi secara umum dibuat supaya
dapat diterapkan tidak hanya untuk pembuktian
yang menyangkut himpunan bilangan bulat
positif, tetapi juga pembuktian yang
menyangkut himpunan objek yang lebih umum.
• Syaratnya himpunan objek itu harus memiliki
keterurutan dan mempunyai elemen terkecil.
Definisi :
Relasi biner “ < “ pada himpunan X dikatakan
terurut
dengan baik bila memiliki properti berikut :
• Diberikan x, y, z  X, jika x < y dan y < z, maka x
< z.
• Diberikan x, y  X, salah satu dari kemungkinan
ini benar: x < y dan y < x, atau x = y
• Jika A adalah himpunan bagian tidak kosong dari
X, terdapat elemen x  A sedemikian sehingga
x  y untuk semua y  A .
Dengan kata lain, setiap himpunan bagian tidak
kosong dari X mengandung elemen terkecil.
Contoh 4.15 :
Buktikan dengan induksi matematik bahwa n5 – n habis diba
untuk n bilangan bulat positif.
Andikan bahwa p(n) adalah proposisi bahwa n5 – n habis diba
untuk n bilangan bulat positif.
(i) Basis induksi : p(1) benar, karena 15 – 1 = 0 habis dibagi 5
(ii) Langkah induksi :
(n+1)5 – (n+1) = n5+5n4+10n3+10n2+5n+1 – n-1
= n5-n+5n4+10n3+10n2+5n
= (n5-n)+5(n4+2n3+5n2+n)
Sumber
Nama Pengarang: Dr. Muniri
Tahun Terbit : 2007
Judul Buku : Teori Bilangan
Kota Terbit : Tulungagung
Penerbit : -
Jumlah Halaman : 88

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Operasi biner
Operasi binerOperasi biner
Operasi biner
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarah
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
Jawaban Soal Latihan
Jawaban Soal LatihanJawaban Soal Latihan
Jawaban Soal Latihan
 
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
5 permutasi dan kombinasi
5 permutasi dan kombinasi5 permutasi dan kombinasi
5 permutasi dan kombinasi
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Aljabar boolean MK matematika diskrit
Aljabar boolean MK matematika diskritAljabar boolean MK matematika diskrit
Aljabar boolean MK matematika diskrit
 
Turunan
TurunanTurunan
Turunan
 

Viewers also liked

Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematikatafrikan
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05KuliahKita
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilanganUjang Kbm
 
Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)pt.ccc
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04KuliahKita
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)1724143052
 
Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Nailul Hasibuan
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilNailul Hasibuan
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01KuliahKita
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSNailul Hasibuan
 
Sebuah Kritik Filsafat absolutis Matematika
Sebuah Kritik Filsafat absolutis MatematikaSebuah Kritik Filsafat absolutis Matematika
Sebuah Kritik Filsafat absolutis MatematikaNailul Hasibuan
 
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)Risna Riany
 

Viewers also liked (20)

Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Teori bilangan bab3_1
Teori bilangan bab3_1Teori bilangan bab3_1
Teori bilangan bab3_1
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
 
Keterbagian
KeterbagianKeterbagian
Keterbagian
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
 
Kekongruenan teobil
Kekongruenan teobilKekongruenan teobil
Kekongruenan teobil
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
 
Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12
 
Rpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrikaRpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrika
 
Sebuah Kritik Filsafat absolutis Matematika
Sebuah Kritik Filsafat absolutis MatematikaSebuah Kritik Filsafat absolutis Matematika
Sebuah Kritik Filsafat absolutis Matematika
 
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
 

Similar to Induksi

Induksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.pptInduksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.pptAriyaIda
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi MatematikaRiza Nafis
 
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyaInduksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyahestinoviyana1
 
Power Point Induksi Matematika
Power Point Induksi MatematikaPower Point Induksi Matematika
Power Point Induksi Matematikananasaf
 
Induksi matematika kls xii
Induksi matematika kls xiiInduksi matematika kls xii
Induksi matematika kls xiiMedi Harja
 
Induksi
InduksiInduksi
InduksideEliz
 
INDUKSI MATEMATIK
 INDUKSI MATEMATIK INDUKSI MATEMATIK
INDUKSI MATEMATIKT. Astari
 
Kuliah 4 induksi matematika
Kuliah 4   induksi matematikaKuliah 4   induksi matematika
Kuliah 4 induksi matematikaEnosLolang
 
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03KuliahKita
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02KuliahKita
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.ovalainita
 
Tugas (induksi matematika)
Tugas (induksi matematika)Tugas (induksi matematika)
Tugas (induksi matematika)Anneedha Lvfee
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematikaSt mafricha
 

Similar to Induksi (20)

Ppt
PptPpt
Ppt
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Induksi matematik
Induksi matematikInduksi matematik
Induksi matematik
 
Induksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.pptInduksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.ppt
 
11841986
1184198611841986
11841986
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
 
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyaInduksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
 
Power Point Induksi Matematika
Power Point Induksi MatematikaPower Point Induksi Matematika
Power Point Induksi Matematika
 
Induksi mtk
Induksi mtkInduksi mtk
Induksi mtk
 
Induksi matematika kls xii
Induksi matematika kls xiiInduksi matematika kls xii
Induksi matematika kls xii
 
Induksi
InduksiInduksi
Induksi
 
INDUKSI MATEMATIK
 INDUKSI MATEMATIK INDUKSI MATEMATIK
INDUKSI MATEMATIK
 
Kuliah 4 induksi matematika
Kuliah 4   induksi matematikaKuliah 4   induksi matematika
Kuliah 4 induksi matematika
 
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
 
Tugas (induksi matematika)
Tugas (induksi matematika)Tugas (induksi matematika)
Tugas (induksi matematika)
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 

More from 1724143052

Geometri dilatasi
Geometri dilatasiGeometri dilatasi
Geometri dilatasi1724143052
 
Persamaan lingkaran dan sifat sifatnya
Persamaan lingkaran dan sifat sifatnyaPersamaan lingkaran dan sifat sifatnya
Persamaan lingkaran dan sifat sifatnya1724143052
 
Operasi aljabar
Operasi aljabarOperasi aljabar
Operasi aljabar1724143052
 
Rumus cepat-matematika-turunan
Rumus cepat-matematika-turunanRumus cepat-matematika-turunan
Rumus cepat-matematika-turunan1724143052
 
Rumus cepat-matematika-trigonometri
Rumus cepat-matematika-trigonometriRumus cepat-matematika-trigonometri
Rumus cepat-matematika-trigonometri1724143052
 
Rumus cepat-matematika-statistika(2)
Rumus cepat-matematika-statistika(2)Rumus cepat-matematika-statistika(2)
Rumus cepat-matematika-statistika(2)1724143052
 
Rumus cepat-matematika-program-linear(2)
Rumus cepat-matematika-program-linear(2)Rumus cepat-matematika-program-linear(2)
Rumus cepat-matematika-program-linear(2)1724143052
 
Rumus cepat-matematika-pertidaksamaan(2)
Rumus cepat-matematika-pertidaksamaan(2)Rumus cepat-matematika-pertidaksamaan(2)
Rumus cepat-matematika-pertidaksamaan(2)1724143052
 
Rumus cepat-matematika-persamaan-garis(2)
Rumus cepat-matematika-persamaan-garis(2)Rumus cepat-matematika-persamaan-garis(2)
Rumus cepat-matematika-persamaan-garis(2)1724143052
 
Rumus cepat-matematika-logaritma
Rumus cepat-matematika-logaritmaRumus cepat-matematika-logaritma
Rumus cepat-matematika-logaritma1724143052
 
Operasi bilangan real
Operasi bilangan realOperasi bilangan real
Operasi bilangan real1724143052
 
Relasi, fungsi, dan grafik
Relasi, fungsi, dan grafikRelasi, fungsi, dan grafik
Relasi, fungsi, dan grafik1724143052
 
Hipotesis penelitian
Hipotesis penelitianHipotesis penelitian
Hipotesis penelitian1724143052
 
Tendensi sentral
Tendensi sentralTendensi sentral
Tendensi sentral1724143052
 
Pengantar logika
Pengantar logikaPengantar logika
Pengantar logika1724143052
 

More from 1724143052 (20)

Ppt ayu
Ppt ayuPpt ayu
Ppt ayu
 
Materi 10
Materi 10Materi 10
Materi 10
 
Geometri dilatasi
Geometri dilatasiGeometri dilatasi
Geometri dilatasi
 
Persamaan lingkaran dan sifat sifatnya
Persamaan lingkaran dan sifat sifatnyaPersamaan lingkaran dan sifat sifatnya
Persamaan lingkaran dan sifat sifatnya
 
Operasi aljabar
Operasi aljabarOperasi aljabar
Operasi aljabar
 
Rumus cepat-matematika-turunan
Rumus cepat-matematika-turunanRumus cepat-matematika-turunan
Rumus cepat-matematika-turunan
 
Rumus cepat-matematika-trigonometri
Rumus cepat-matematika-trigonometriRumus cepat-matematika-trigonometri
Rumus cepat-matematika-trigonometri
 
Rumus cepat-matematika-statistika(2)
Rumus cepat-matematika-statistika(2)Rumus cepat-matematika-statistika(2)
Rumus cepat-matematika-statistika(2)
 
Rumus cepat-matematika-program-linear(2)
Rumus cepat-matematika-program-linear(2)Rumus cepat-matematika-program-linear(2)
Rumus cepat-matematika-program-linear(2)
 
Rumus cepat-matematika-pertidaksamaan(2)
Rumus cepat-matematika-pertidaksamaan(2)Rumus cepat-matematika-pertidaksamaan(2)
Rumus cepat-matematika-pertidaksamaan(2)
 
Rumus cepat-matematika-persamaan-garis(2)
Rumus cepat-matematika-persamaan-garis(2)Rumus cepat-matematika-persamaan-garis(2)
Rumus cepat-matematika-persamaan-garis(2)
 
Rumus cepat-matematika-logaritma
Rumus cepat-matematika-logaritmaRumus cepat-matematika-logaritma
Rumus cepat-matematika-logaritma
 
Operasi bilangan real
Operasi bilangan realOperasi bilangan real
Operasi bilangan real
 
Ppt ayu
Ppt ayuPpt ayu
Ppt ayu
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Relasi, fungsi, dan grafik
Relasi, fungsi, dan grafikRelasi, fungsi, dan grafik
Relasi, fungsi, dan grafik
 
Hipotesis penelitian
Hipotesis penelitianHipotesis penelitian
Hipotesis penelitian
 
Tendensi sentral
Tendensi sentralTendensi sentral
Tendensi sentral
 
Pernyataan
PernyataanPernyataan
Pernyataan
 
Pengantar logika
Pengantar logikaPengantar logika
Pengantar logika
 

Recently uploaded

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Induksi

  • 1.
  • 2. Induksi Matematika • Induksi matematika adalah Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat. • Induksi matematik merupakan teknik pembuktian yang baku di dalam matematika.
  • 3. Materi Induksi Matematik 1. Pernyataan perihal bilangan bulat. 2. Prinsip induksi sederhana 3. Prinsip induksi yang dirampatkan 4. Prinsip induksi kuat 5. Prinsip induksi secara umum.
  • 4. Proposisi Perihal Bilangan Bulat Pernyataan perihal bilangan bulat mengkaitkan suatu masalah yang dihubungkan dengan bilangan bulat. Untuk memberikan ilustrasi mengenai pernyataan yang dimaksud, diperlihatkan dengan memberikan contoh berikut :
  • 5. Contoh 1 : Misalkan p(n) adalah pernyataan yang menyatakan : ”Jumlah bilangan bulat positif dari 1 sampai n adalah n (n+1) / 2.” Buktikan bahwa p(n) benar! Jika dicoba dengan beberapa nilai n, memang timbul dugaan bahwa p(n) benar, misalnya untuk n = 5, p(5) adalah : “Jumlah bilangan bulat positif dari 1 sampai 5 adalah 5 (5+1)/2. Terlihat bahwa : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15 = 5 (6) / 2
  • 6. Contoh 2 : Jika ingin menemukan rumus jumlah dari n buah bilangan ganjil positif yang pertama. Misalnya untuk n = 1, 2, 3, 4, 5, perhatikan jumlah n bilangan ganjil positif pertama , n = 1  1 = 1 n = 2  1 + 3 = 4 n = 3  1 + 3 + 5 = 9 n = 4  1 + 3 + 5 + 7 = 16 n = 5  1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25 Dari nilai-nilai penjumlahan, bahwa jumlah n buah bilangan ganjil yang pertama adalah n2
  • 7. Contoh-contoh proposisi perihal bilangan bulat yang lainnya : 1. Setiap bilangan bulat positif n (n ≥ 2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima. 2. Untuk semua n ≥ 1, n3 + 2n adalah kelipatan 3. 3. Untk membayar biaya pos sebesar n sen dolar (n ≥ 8) selalu dapat digunakan hanya perangko 3 sen dan 5 sen dolar. 4. Di dalam sebuah pesta, setiap tamu berjabat tangan dengan tamu lainnya hanya sekali. Jika ada n orang tamu maka jumlah jabat tangan yang terjadi adalah n(n – 1)/2. 5. Banyaknya himpunan bagian yang dapat dibentuk dari sebuah himpunan yang beranggotakan n elemen adalah 2.
  • 8. Prinsip Induksi Sederhana Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat positif dan kita ingin membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n. Untuk membuktikan pernyataan ini, kita hanya perlu menunjukan bahwa : 1. p(1) benar, dan 2. jika p(n) benar, maka p(n+1) juga benar untuk semua bilangan bulat positif n  1.
  • 9. Basis Induksi dan Langkah Induksi • Langkah 1 dinamakan Basis Induksi, sedangkan langkah 2 dinamakan Langkah Induksi. • Langkah induksi berisi asumsi (andaian) yang menyatakan bahwa p(n) benar. • Asumsi tersebut dinamakan hipotesis induksi. • Bila kedua langkah tsb benar, maka sudah dibuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n.
  • 10. • Basis induksi digunakan untuk memperlihatkan bahwa pernyataan tersebut benar bila n diganti dengan 1, yang merupakan bilangan bulat positif terkecil. • Langkah induksi harus memperlihatkan bahwa p(n)  p(n+1) benar untuk semua bilangan bulat positif.
  • 11. Contoh 4.1 : Tunjukkan bahwa untuk n  1, 1+2+3+…+n = n(n+1)/2 melalui induksi matematika (i) Basis induksi : p(1) benar, karena untuk n = 1 kita peroleh 1 = 1(1+1)/2 = 1(2)/2 1 = 1 (ii) Langkah induksi : kita harus memperlihatkan bahwa p(n+1) juga benar, 1+2+3+…+n+(n+1) = (n+1) [(n+1) +1] /2
  • 12. 1+2+3+…+n+(n+1) = (n+1) [(n+1) +1] /2 1+2+3+…+n+(n+1) = (1+2+3+…+n) + (n+1) = [n(n+1)/2] + (n+1) = [(n2 +n)/2] + (n+1) [(n2 +n)/2] + [(2n+2)/2] (n2 + 3n + 2)/2 (n+1)(n+2)/2 (n+1) [(n+1)+1] /2 Karena langkah (i) dan (ii) telah dibuktikan benar, maka untuk semua bilangan bulat positif n, terbukti bahwa untuk semua n  1, 1+2+3+…+n = n(n+1)/2 sama
  • 13. Contoh 4.3 : Tunjukkan bahwa untuk n  1, bahwa n3 + 2n adalah kelipatan 3 melalui induksi matematika (i) Basis induksi : p(1) benar, karena untuk n = 1, 13 + 2(1) = 3 adalah kelipatan 3 (ii) Langkah induksi : kita harus memperlihatkan bahwa p(n+1) juga benar, (n+1)3 + 2(n+1) adalah kelipatan 3
  • 14. Hal ini dapat kita tunjukkan sbb: (n+1)3 + 2(n+1) = (n3 + 3n2 + 3n + 1) + (2n + 2) = (n3 + 2n) + (3n2 + 3n + 3) = (n3 + 2n) + 3(n2 + n + 1) kelipatan 3
  • 15. 1 11 1 1 1 1 1 1 11 2 3 64 1010 55 3 4 (x+y)0 = 1 (x+y)1 = x + y (x+y)2 = x2 + 2xy + y2 (x+y)3 = x3 + 3x2y + 3xy2 + y3 (x+y)4 = x4 + 4x3y + 6x2y2 + 4xy3 + y4 (x+y)5 = x5 + 5x4y + 10x3y2 + 10x2y3 + 5x y4 + y5 segitiga Pascal
  • 16. Prinsip Induksi yang Dirampatkan Jika ingin membuktikan bahwa pernyataan p(n) benar untuk semua bilangan bulat  n0 , prinsip induksi sederhana dapat dirampatkan untuk menunjukkannya, dengan cara sebagai berikut : 1. p (n0) benar, dan 2. jika p(n) benar maka p(n+1) juga benar untuk semua bilangan bulat n  n0
  • 17. Contoh 4.5 : Untuk semua bilangan bulat tidak negatif n, buktikan dengan induksi matematika bahwa 20+21+22+…+2n = 2n+1-1 Misalkan p(n) adalah proposisi bahwa untuk semua bilangan bulat tidak negatif n, 20+21+22+…+2n = 2n+1-1 Basis induksi : p(0) benar, karena untuk n = 0 (bilangan bulat tidak negatif pertama), kita peroleh : 20 = 1 = 20+1 – 1 = 21 – 1 =2 – 1 = 1
  • 18. (ii) Langkah induksi : misalkan p(n) benar, yaitu proposisi 122222 1210  nn Diasumsikan benar (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan bahwa p(n+1) juga benar, yaitu   1222222 111210   nnn Hal ini kita tunjukkan sbb :             12 12 122 122 212 2222222222 11 2 1 11 11 12101210             n n n nn nn nnnn sama
  • 19. Prinsip Induksi Kuat Versi induksi yang lebih kuat diperlukan untuk membuktikan pernyataan mengenai bilangan bulat. Versi induksi yang lebih kuat adalah sebagai berikut : 1. p (n0) benar, dan 2. Untuk semua bilangan bulat n  n0, jika p(n0), p(n0+1),….p(n) benar maka p(n+1) juga benar.
  • 20. • Versi induksi yang lebih kuat, mirip dengan induksi sederhana, kecuali bahwa pada langkah 2 kita mengambil hipotesis induksi yang lebih kuat bahwa semua pernyataan p(1), p(2), …., p(n) adalah benar daripada hipotesis yang menyatakan bahwa p(n) benar pada induksi sederhana • Prinsip induksi kuat memungkinkan kita mencapai kesimpulan yang sama meskipun pemberlakukan andaian yang lebih banyak.
  • 21. Contoh 4.12 : Teka-teki susun potongan gambar (jigsaw puzzle) Penyelesaian : n potongan selalu diperlukan n-1 langkah untuk memecahkan teka-teki itu. n+1 potongan diperlukan n langkah bagilah n+1 potongan menjadi dua buah blok n+1 = n1 + n2 untuk menyatukan blok 1 (n1) diperlukan n1 – 1 langkah blok 2 (n2)  n2 – 1 langkah (n1-1) + (n2-1) + 1 langkah terakhir = (n1+n2) – 2 + 1 = (n + 1) – 1 = n
  • 22. Bentuk Induksi Secara Umum • Bentuk induksi secara umum dibuat supaya dapat diterapkan tidak hanya untuk pembuktian yang menyangkut himpunan bilangan bulat positif, tetapi juga pembuktian yang menyangkut himpunan objek yang lebih umum. • Syaratnya himpunan objek itu harus memiliki keterurutan dan mempunyai elemen terkecil.
  • 23. Definisi : Relasi biner “ < “ pada himpunan X dikatakan terurut dengan baik bila memiliki properti berikut : • Diberikan x, y, z  X, jika x < y dan y < z, maka x < z. • Diberikan x, y  X, salah satu dari kemungkinan ini benar: x < y dan y < x, atau x = y • Jika A adalah himpunan bagian tidak kosong dari X, terdapat elemen x  A sedemikian sehingga x  y untuk semua y  A . Dengan kata lain, setiap himpunan bagian tidak kosong dari X mengandung elemen terkecil.
  • 24. Contoh 4.15 : Buktikan dengan induksi matematik bahwa n5 – n habis diba untuk n bilangan bulat positif. Andikan bahwa p(n) adalah proposisi bahwa n5 – n habis diba untuk n bilangan bulat positif. (i) Basis induksi : p(1) benar, karena 15 – 1 = 0 habis dibagi 5 (ii) Langkah induksi : (n+1)5 – (n+1) = n5+5n4+10n3+10n2+5n+1 – n-1 = n5-n+5n4+10n3+10n2+5n = (n5-n)+5(n4+2n3+5n2+n)
  • 25. Sumber Nama Pengarang: Dr. Muniri Tahun Terbit : 2007 Judul Buku : Teori Bilangan Kota Terbit : Tulungagung Penerbit : - Jumlah Halaman : 88