SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Berapakah jumlah dari n bilangan
ganjil positif pertama?
1 = 1
1 + 3 = 4
1 + 3 + 5 = 9
1 + 3 + 5 + 7 = 16
1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25
Tebakan:
“Jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama adalah n2.”
Metoda apa yang dapat dipakai untuk membuktikan
bahwa tebakan ini benar, jika memang pada
kenyataannya benar?
Induksi matematika
• merupakan teknik pembuktian yang
sangat penting
• dipergunakan secara luas untuk
membuktikan pernyataan yang berkaitan
dengan obyek diskrit.
(kompleksitas algoritma, teorema
mengenai graf, identitas dan
ketidaksamaan yang melibatkan bilangan
bulat, dsb).
• tidak dapat digunakan untuk menemukan
rumus atau teorema, tetapi hanya untuk
melakukan pembuktian.
Ilustrasi
 Sederetan orang menyebarkan suatu
rahasia.
Domino
Induksi matematika
Suatu bukti dengan menggunakan induksi matematika bahwa “P(n)
benar untuk setiap n bilangan bulat positif “
terdiri dari tiga langkah:
1. Langkah basis:
Tunjukkan bahwa P(1) benar.
2. Langkah induktif:
Tunjukkan bahwa P(k) P(k + 1) benar untuk setiap k.
P(k) untuk suatu k tertentu disebut hipotesa induksi.
3. Konklusi: n P(n) bernilai benar.
Teknik untuk membuktikan proposisi dalam bentuk n P(n), dengan semesta
pembicaraan adalah himpunan bilangan bulat positif.
Berapakah jumlah dari n bilangan ganjil
positif pertama?
Tebakan:
“Jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama adalah n2.”
Bukti:
Misalkan P(n): proposisi “Jumlah dari n bilangan ganjil positif
pertama adalah n2.”
1. Langkah basis:
P(1) benar, karena 1 = 12.
2. Langkah induktif:
Asumsikan bahwa P(k) benar untuk semua k, yaitu
1 +3 + 5 + … + (2k-1) = k2.
Kita perlu menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu
1 +3 + 5 + … + (2k-1) + (2k+1) = (k+1)2.
1 +3 + 5 + … + (2k-1) + (2k+1) = k2 + (2k+1)
= (k+1)2
Berapakah jumlah dari n bilangan
ganjil positif pertama?
3. Konklusi:
“Jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama
adalah n2.”
Akhir dari bukti.
Contoh (1)
Contoh:
Tunjukkan bahwa n < 2n untuk setiap bilangan
bulat positif n.
Solusi:
Misalkan P(n): proposisi “n < 2n.”
1. Langkah basis:
P(1) benar, karena 1 < 21 = 2.
Contoh (1)
2. Langkah induktif:
Asumsikan bahwa P(k) benar untuk semua k, yaitu
k < 2k.
Kita perlu menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu
k + 1 < 2k+1
Kita mulai dari k < 2k
k + 1 < 2k + 1  2k + 2k = 2k+1
Jadi, jika k < 2k maka k + 1 < 2k+1
3. Konklusi:
Jadi, n < 2n benar untuk setiap n bilangan bulat positif.
Akhir dari bukti.
Contoh (2)
Banyaknya subhimpunan
dari himpunan hingga
Tunjukkan bahwa jika S adalah himpunan hingga dengan n
anggota, maka S mempunyai 2n subhimpunan.
Solusi:
P(n): proposisi “himpunan hingga dengan n anggota
mempunyai 2n subhimpunan”.
1. Langkah basis:
P(0) benar, karena himpunan dengan nol anggota, yaitu
himpunan kosong, mempunyai tepat 20 = 1 subhimpunan.
2. Langkah induktif:
Asumsikan bahwa P(k) benar untuk semua k, yaitu
himpunan dengan k anggota mempunyai 2k subhimpunan.
Kita perlu menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu
himpunan dengan (k+1) anggota mempunyai 2(k+1)
subhimpunan.
Contoh (2)
Banyaknya subhimpunan
dari himpunan hingga
Misalkan T: himpunan dengan k+1 anggota.
Dapat ditulis T = S  {a} dengan aT dan S = T – {a}.
Untuk setiap subhimpunan X dari S, terdapat tepat dua
subhimpunan T, yaitu X dan X  {a}, yang membentuk semua
subhimpunan T dan semuanya berbeda.
Jadi, terdapat 2 . 2k = 2(k+1) subhimpunan dari T.
X
S
X
T
a
X  {a}
T
a
3. Konklusi:
Jadi, setiap himpunan hingga dengan n anggota mempunyai 2n
subhimpunan”
Contoh (3)
Gauss. 1 + 2 + … + n = n (n + 1)/2
Bukti.
Misalkan P(n): proposisi 1 + 2 + … + n = n (n + 1)/2
1. Langkah basis:
Untuk n = 0 diperoleh peroleh 0 = 0. Jadi, P(0) benar.
2. Langkah induktif:
Asumsikan bahwa P(k) benar untuk semua k, yaitu
1 + 2 + … + n = n (n + 1)/2
Akan ditunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu
1 + 2 + … + k + (k + 1) = (k + 1) ((k + 1) + 1)/2
Dari 1 + 2 + … + k = k (k + 1)/2, diperoleh
1 + 2 + … + k + (k + 1) = k (k + 1)/2 + (k + 1)
= (2k + 2 + k (k + 1))/2
= (2k + 2 + k2 + k)/2
= (2 + 3k + k2 )/2
= (k + 1) (k + 2)/2
= (k + 1) ((k + 1) + 1)/2
Contoh (3)
3. Konklusi:
Jadi 1 + 2 + … + n = n (n + 1)/2 benar untuk
setiap nN.
Akhir dari bukti.
Soal
Misalkan n suatu bilangan bulat positif.
Tunjukkan bahwa setiap papan catur berukuran 2n x 2n yang satu
kotaknya dihilangkan, dapat selalu ditutupi oleh potongan-
potongan bentuk-L.
Induksi Kuat
(Prinsip kedua dari induksi
matematika)Terdapat bentuk lain dari induksi matematika yang sering
dipergunakan dalam bukti. Teknik ini dinamakan
Induksi Kuat atau Prinsip kedua dari induksi matematika
1. Langkah basis:
Tunjukkan bahwa P(0) benar.
2. Langkah induktif:
Tunjukkan bahwa jika P(0) dan P(1) dan … dan
P(k) benar, maka P(k + 1) untuk setiap kN.
3. Konklusi: n P(n) bernilai benar.
Contoh
Tunjukkan bahwa setiap bilangan bulat yang lebih besar
dari 1 dapat dituliskan sebagai hasil kali bilangan-
bilangan prima.
Solusi:
P(n): proposisi “setiap bilangan bulat yang lebih besar
dari 1 dapat dituliskan sebagai hasil kali bilangan-
bilangan prima”.
1. Langkah basis:
P(2) benar, karena 2 adalah hasil kali dari satu
bilangan prima, dirinya sendiri.
Contoh
2. Langkah induktif:
Asumsikan P(j) benar untuk semua bilangan bulat j, 1 < jk.
Harus ditunjukkan bahwa P(k+1) juga benar.
Ada dua kasus yang mungkin:
• Jika (k + 1) bilangan prima, maka jelas P(k + 1)
benar.
• Jika (k + 1) bilangan komposit, (k+1) dapat ditulis
sebagai perkalian dua buah bilangan bulat a dan b
sehingga 2  a  b < k + 1.
Oleh hipotesa induksi, a dan b keduanya dapat dituliskan sebagai
hasil kali bilangan prima. Jadi, k + 1 = a  b dapat ditulis sebagai
hasil kali bilangan prima.
3. Konklusi:
“Setiap bilangan bulat yang lebih besar dari 1 dapat dituliskan
sebagai hasil kali bilangan-bilangan prima”.
Akhir dari bukti.
Soal
Dalam suatu permainan, dua orang pemain
secara bergantian mengambil sejumlah korek
api dari salah satu dari dua tumpukan korek api.
Pemain yang mengambil korek api terakhir
yang menang.
Tunjukkan bahwa jika kedua tumpukan korek
api memuat korek api dalam jumlah yang sama,
pemain kedua selalu dapat menjadi pemenang.
Mengapa Induksi Matematika
suatu teknik pembuktian yang
valid?Validitas dari induksi matematika dapat diturunkan dari suatu
aksioma fundamental tentang himpunan bilangan bulat.
Sifat Terurut dengan Baik (Well-Ordering Property)
Setiap himpunan bilangan bulat positif yang tak kosong
selalu memiliki anggota terkecil.
Misalkan kita tahu bahwa P(1) benar dan P(k) P(k + 1)
juga benar untuk semua k bilangan bulat positif.
Bagaimana menunjukkan bahwa haruslah P(n) untuk semua
n bilangan bulat positif?

More Related Content

What's hot

Notasi jumlah dan sigma
Notasi  jumlah dan sigmaNotasi  jumlah dan sigma
Notasi jumlah dan sigmaSiti_Aisyah
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02KuliahKita
 
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03KuliahKita
 
Kel 1 bilangan
Kel 1 bilanganKel 1 bilangan
Kel 1 bilanganMas Becak
 
Rekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaRekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaHeni Widayani
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Indra Gunawan
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBHyronimus Lado
 

What's hot (20)

Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
 
Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12
 
induksi matematik
   induksi matematik   induksi matematik
induksi matematik
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Notasi jumlah dan sigma
Notasi  jumlah dan sigmaNotasi  jumlah dan sigma
Notasi jumlah dan sigma
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
 
Pertemuan ke 6 induksi matematika
Pertemuan ke 6   induksi matematikaPertemuan ke 6   induksi matematika
Pertemuan ke 6 induksi matematika
 
Kel 1 bilangan
Kel 1 bilanganKel 1 bilangan
Kel 1 bilangan
 
Keterbagian
KeterbagianKeterbagian
Keterbagian
 
11841986
1184198611841986
11841986
 
Rekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaRekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi Matematika
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
 
Teori bilangan bab3_1
Teori bilangan bab3_1Teori bilangan bab3_1
Teori bilangan bab3_1
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
 
Persamaan kuadrat
Persamaan kuadratPersamaan kuadrat
Persamaan kuadrat
 
Ppt suku banyak
Ppt suku banyakPpt suku banyak
Ppt suku banyak
 

Similar to Kuliah 4 induksi matematika

Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)1724143052
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)1724143052
 
Tugas (induksi matematika)
Tugas (induksi matematika)Tugas (induksi matematika)
Tugas (induksi matematika)Anneedha Lvfee
 
Materi induksi
Materi induksiMateri induksi
Materi induksideEliz
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobilNailul Hasibuan
 
Induksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.pptInduksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.pptAriyaIda
 
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyaInduksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyahestinoviyana1
 
M3 k1 sistem bilangan
M3 k1 sistem bilanganM3 k1 sistem bilangan
M3 k1 sistem bilanganSMPNegeri12
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematikaSt mafricha
 
Ppt pembukktian mat veni
Ppt pembukktian  mat veniPpt pembukktian  mat veni
Ppt pembukktian mat veniNoveni Hartadi
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematikatafrikan
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01KuliahKita
 

Similar to Kuliah 4 induksi matematika (20)

Induksi mtk
Induksi mtkInduksi mtk
Induksi mtk
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
Tugas (induksi matematika)
Tugas (induksi matematika)Tugas (induksi matematika)
Tugas (induksi matematika)
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Materi induksi
Materi induksiMateri induksi
Materi induksi
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobil
 
Induksi matematik
Induksi matematikInduksi matematik
Induksi matematik
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Induksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.pptInduksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.ppt
 
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyaInduksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Induksi Matematika 1 (1).pptx
Induksi Matematika 1 (1).pptxInduksi Matematika 1 (1).pptx
Induksi Matematika 1 (1).pptx
 
M3 k1 sistem bilangan
M3 k1 sistem bilanganM3 k1 sistem bilangan
M3 k1 sistem bilangan
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Ppt pembukktian mat veni
Ppt pembukktian  mat veniPpt pembukktian  mat veni
Ppt pembukktian mat veni
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 

Kuliah 4 induksi matematika

  • 1. Berapakah jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama? 1 = 1 1 + 3 = 4 1 + 3 + 5 = 9 1 + 3 + 5 + 7 = 16 1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25 Tebakan: “Jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama adalah n2.” Metoda apa yang dapat dipakai untuk membuktikan bahwa tebakan ini benar, jika memang pada kenyataannya benar?
  • 2. Induksi matematika • merupakan teknik pembuktian yang sangat penting • dipergunakan secara luas untuk membuktikan pernyataan yang berkaitan dengan obyek diskrit. (kompleksitas algoritma, teorema mengenai graf, identitas dan ketidaksamaan yang melibatkan bilangan bulat, dsb). • tidak dapat digunakan untuk menemukan rumus atau teorema, tetapi hanya untuk melakukan pembuktian.
  • 3. Ilustrasi  Sederetan orang menyebarkan suatu rahasia. Domino
  • 4. Induksi matematika Suatu bukti dengan menggunakan induksi matematika bahwa “P(n) benar untuk setiap n bilangan bulat positif “ terdiri dari tiga langkah: 1. Langkah basis: Tunjukkan bahwa P(1) benar. 2. Langkah induktif: Tunjukkan bahwa P(k) P(k + 1) benar untuk setiap k. P(k) untuk suatu k tertentu disebut hipotesa induksi. 3. Konklusi: n P(n) bernilai benar. Teknik untuk membuktikan proposisi dalam bentuk n P(n), dengan semesta pembicaraan adalah himpunan bilangan bulat positif.
  • 5. Berapakah jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama? Tebakan: “Jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama adalah n2.” Bukti: Misalkan P(n): proposisi “Jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama adalah n2.” 1. Langkah basis: P(1) benar, karena 1 = 12. 2. Langkah induktif: Asumsikan bahwa P(k) benar untuk semua k, yaitu 1 +3 + 5 + … + (2k-1) = k2. Kita perlu menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu 1 +3 + 5 + … + (2k-1) + (2k+1) = (k+1)2. 1 +3 + 5 + … + (2k-1) + (2k+1) = k2 + (2k+1) = (k+1)2
  • 6. Berapakah jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama? 3. Konklusi: “Jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama adalah n2.” Akhir dari bukti.
  • 7. Contoh (1) Contoh: Tunjukkan bahwa n < 2n untuk setiap bilangan bulat positif n. Solusi: Misalkan P(n): proposisi “n < 2n.” 1. Langkah basis: P(1) benar, karena 1 < 21 = 2.
  • 8. Contoh (1) 2. Langkah induktif: Asumsikan bahwa P(k) benar untuk semua k, yaitu k < 2k. Kita perlu menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu k + 1 < 2k+1 Kita mulai dari k < 2k k + 1 < 2k + 1  2k + 2k = 2k+1 Jadi, jika k < 2k maka k + 1 < 2k+1 3. Konklusi: Jadi, n < 2n benar untuk setiap n bilangan bulat positif. Akhir dari bukti.
  • 9. Contoh (2) Banyaknya subhimpunan dari himpunan hingga Tunjukkan bahwa jika S adalah himpunan hingga dengan n anggota, maka S mempunyai 2n subhimpunan. Solusi: P(n): proposisi “himpunan hingga dengan n anggota mempunyai 2n subhimpunan”. 1. Langkah basis: P(0) benar, karena himpunan dengan nol anggota, yaitu himpunan kosong, mempunyai tepat 20 = 1 subhimpunan. 2. Langkah induktif: Asumsikan bahwa P(k) benar untuk semua k, yaitu himpunan dengan k anggota mempunyai 2k subhimpunan. Kita perlu menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu himpunan dengan (k+1) anggota mempunyai 2(k+1) subhimpunan.
  • 10. Contoh (2) Banyaknya subhimpunan dari himpunan hingga Misalkan T: himpunan dengan k+1 anggota. Dapat ditulis T = S  {a} dengan aT dan S = T – {a}. Untuk setiap subhimpunan X dari S, terdapat tepat dua subhimpunan T, yaitu X dan X  {a}, yang membentuk semua subhimpunan T dan semuanya berbeda. Jadi, terdapat 2 . 2k = 2(k+1) subhimpunan dari T. X S X T a X  {a} T a 3. Konklusi: Jadi, setiap himpunan hingga dengan n anggota mempunyai 2n subhimpunan”
  • 11. Contoh (3) Gauss. 1 + 2 + … + n = n (n + 1)/2 Bukti. Misalkan P(n): proposisi 1 + 2 + … + n = n (n + 1)/2 1. Langkah basis: Untuk n = 0 diperoleh peroleh 0 = 0. Jadi, P(0) benar. 2. Langkah induktif: Asumsikan bahwa P(k) benar untuk semua k, yaitu 1 + 2 + … + n = n (n + 1)/2 Akan ditunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu 1 + 2 + … + k + (k + 1) = (k + 1) ((k + 1) + 1)/2 Dari 1 + 2 + … + k = k (k + 1)/2, diperoleh 1 + 2 + … + k + (k + 1) = k (k + 1)/2 + (k + 1) = (2k + 2 + k (k + 1))/2 = (2k + 2 + k2 + k)/2 = (2 + 3k + k2 )/2 = (k + 1) (k + 2)/2 = (k + 1) ((k + 1) + 1)/2
  • 12. Contoh (3) 3. Konklusi: Jadi 1 + 2 + … + n = n (n + 1)/2 benar untuk setiap nN. Akhir dari bukti.
  • 13. Soal Misalkan n suatu bilangan bulat positif. Tunjukkan bahwa setiap papan catur berukuran 2n x 2n yang satu kotaknya dihilangkan, dapat selalu ditutupi oleh potongan- potongan bentuk-L.
  • 14. Induksi Kuat (Prinsip kedua dari induksi matematika)Terdapat bentuk lain dari induksi matematika yang sering dipergunakan dalam bukti. Teknik ini dinamakan Induksi Kuat atau Prinsip kedua dari induksi matematika 1. Langkah basis: Tunjukkan bahwa P(0) benar. 2. Langkah induktif: Tunjukkan bahwa jika P(0) dan P(1) dan … dan P(k) benar, maka P(k + 1) untuk setiap kN. 3. Konklusi: n P(n) bernilai benar.
  • 15. Contoh Tunjukkan bahwa setiap bilangan bulat yang lebih besar dari 1 dapat dituliskan sebagai hasil kali bilangan- bilangan prima. Solusi: P(n): proposisi “setiap bilangan bulat yang lebih besar dari 1 dapat dituliskan sebagai hasil kali bilangan- bilangan prima”. 1. Langkah basis: P(2) benar, karena 2 adalah hasil kali dari satu bilangan prima, dirinya sendiri.
  • 16. Contoh 2. Langkah induktif: Asumsikan P(j) benar untuk semua bilangan bulat j, 1 < jk. Harus ditunjukkan bahwa P(k+1) juga benar. Ada dua kasus yang mungkin: • Jika (k + 1) bilangan prima, maka jelas P(k + 1) benar. • Jika (k + 1) bilangan komposit, (k+1) dapat ditulis sebagai perkalian dua buah bilangan bulat a dan b sehingga 2  a  b < k + 1. Oleh hipotesa induksi, a dan b keduanya dapat dituliskan sebagai hasil kali bilangan prima. Jadi, k + 1 = a  b dapat ditulis sebagai hasil kali bilangan prima. 3. Konklusi: “Setiap bilangan bulat yang lebih besar dari 1 dapat dituliskan sebagai hasil kali bilangan-bilangan prima”. Akhir dari bukti.
  • 17. Soal Dalam suatu permainan, dua orang pemain secara bergantian mengambil sejumlah korek api dari salah satu dari dua tumpukan korek api. Pemain yang mengambil korek api terakhir yang menang. Tunjukkan bahwa jika kedua tumpukan korek api memuat korek api dalam jumlah yang sama, pemain kedua selalu dapat menjadi pemenang.
  • 18. Mengapa Induksi Matematika suatu teknik pembuktian yang valid?Validitas dari induksi matematika dapat diturunkan dari suatu aksioma fundamental tentang himpunan bilangan bulat. Sifat Terurut dengan Baik (Well-Ordering Property) Setiap himpunan bilangan bulat positif yang tak kosong selalu memiliki anggota terkecil. Misalkan kita tahu bahwa P(1) benar dan P(k) P(k + 1) juga benar untuk semua k bilangan bulat positif. Bagaimana menunjukkan bahwa haruslah P(n) untuk semua n bilangan bulat positif?