SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
1
Induksi Matematik
Bahan ajar
MA AL-ISLAM
Oleh: HARIYADI
Program IPS – MA AL-ISLAM
2
 Metode pembuktian untuk pernyataan perihal
bilangan bulat adalah induksi matematik.
 Contoh :
p(n): “Jumlah bilangan bulat positif dari 1
sampai n adalah n(n + 1)/2”.
Buktikan p(n) benar!
3
Contoh lainnya:
1. Setiap bilangan bulat positif n (n  2) dapat dinyatakan
sebagai perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima.
2. Untuk semua n  1, n3
+ 2n adalah kelipatan 3.
3. Untuk membayar biaya pos sebesar n sen dolar (n  8) selalu
dapat digunakan hanya perangko 3 sen dan 5 sen dolar.
4. Di dalam sebuah pesta, setiap tamu berjabat tangan dengan
tamu lainnya hanya sekali. Jika ada n orang tamu maka
jumlah jabat tangan yang terjadi adalah n(n +1)/2.
5. Banyaknya himpunan bagian yang dapat dibentuk dari sebuah
himpunan yang beranggotakan n elemen adalah 2n
4
 Induksi matematik merupakan teknik
pembuktian yang baku di dalam matematika.
 Melalui induksi matematik kita dapat
mengurangi langkah-langkah pembuktian bahwa
semua bilangan bulat termasuk ke dalam suatu
himpunan kebenaran dengan hanya sejumlah
langkah terbatas.
5
Prinsip Induksi Sederhana.
 Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal
bilangan bulat positif.
 Kita ingin membuktikan bahwa p(n) benar untuk
semua bilangan bulat positif n.
 Untuk membuktikan pernyataan ini, kita hanya
perlu menunjukkan bahwa:
1. p(1) benar, dan
2. jika p(n) benar, maka p(n + 1) juga benar,
untuk setiap n  1,
6
 Langkah 1 dinamakan basis induksi,
sedangkan langkah 2 dinamakan langkah
induksi.
 Langkah induksi berisi asumsi (andaian) yang
menyatakan bahwa p(n) benar. Asumsi tersebut
dinamakan hipotesis induksi.
 Bila kita sudah menunjukkan kedua langkah
tersebut benar maka kita sudah membuktikan
bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat
positif n.
7
 Induksi matematik berlaku seperti
efek domino.
Rinaldi Munir/IF091 Struktud
Diskrit 8
Rinaldi Munir/IF091 Struktud
Diskrit 9
Contoh 1. Gunakan induksi matematik untuk membuktikan bahwa
jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2
.
Penyelesaian:
(i) Basis induksi: Untuk n = 1, jumlah satu buah bilangan ganjil
positif pertama adalah 12
= 1. Ini benar karena jumlah satu buah
bilangan ganjil positif pertama adalah 1.
Rinaldi Munir/IF091 Struktud
Diskrit 10
(ii) Langkah induksi: Andaikan p(n) benar, yaitu pernyataan
1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) = n2
adalah benar (hipotesis induksi) [catatlah bahwa bilangan ganjil
positif ke-n adalah (2n – 1)]. Kita harus memperlihatkan bahwa
p(n +1) juga benar, yaitu
1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) + (2n + 1) = (n + 1)2
juga benar. Hal ini dapat kita tunjukkan sebagai berikut:
1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) + (2n + 1) = [1 + 3 + 5 + … +
(2n – 1)] + (2n + 1)
= n2
+ (2n + 1)
= n2
+ 2n + 1
= (n + 1)2
Karena langkah basis dan langkah induksi keduanya telah
diperlihatkan benar, maka jumlah n buah bilangan ganjil positif
pertama adalah n2
.
Rinaldi Munir/IF091 Struktud
Diskrit 11
Prinsip Induksi yang
Dirampatkan
Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal
bilangan bulat dan kita ingin membuktikan
bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat n
 n0. Untuk membuktikan ini, kita hanya perlu
menunjukkan bahwa:
1. p(n0) benar, dan
2. jika p(n) benar maka p(n+1) juga benar,
untuk semua bilangan bulat n  n0,
Rinaldi Munir/IF091 Struktud
Diskrit 12
Contoh 2. Untuk semua bilangan bulat tidak-negatif n, buktikan
dengan induksi matematik bahwa 20
+ 21
+ 22
+ … + 2n
= 2n+1
- 1
Penyelesaian:
(i) Basis induksi. Untuk n = 0 (bilangan bulat tidak negatif
pertama), kita peroleh: 20
= 20+1
– 1.
Ini jelas benar, sebab 20
= 1 = 20+1
– 1
= 21
– 1
= 2 – 1
= 1
13
(ii) Langkah induksi. Andaikan bahwa p(n) benar, yaitu
20
+ 21
+ 22
+ … + 2n
= 2n+1
- 1
adalah benar (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan bahwa
p(n +1) juga benar, yaitu
20
+ 21
+ 22
+ … + 2n
+ 2n+1
= 2(n+1) + 1
- 1
juga benar. Ini kita tunjukkan sebagai berikut:
20
+ 21
+ 22
+ … + 2n
+ 2n+1
= (20
+ 21
+ 22
+ … + 2n
) + 2n+1
= (2n+1
– 1) + 2n+1
(hipotesis induksi)
= (2n+1
+ 2n+1
) – 1
= (2 . 2n+1
) – 1
= 2n+2
- 1
= 2(n+1) + 1
– 1
Karena langkah 1 dan 2 keduanya telah diperlihatkan benar, maka untuk
semua bilangan bulat tidak-negatif n, terbukti bahwa 20
+ 21
+ 22
+ … +
2n
= 2n+1
– 1 
14
Latihan
 Contoh 3. Untuk tiap n ≥ 3, jumlah
sudut dalam sebuah poligon dengan
n sisi adalah 180(n − 2). Buktikan
pernyataan ini dengan induksi
matematik.
Jawaban Latihan
 Basis
Untuk nilai n = 3, poligon akan berbentuk
segitiga dengan jumlah sudut 180. Jumlah sisi
sebanyak 3 sehingga 180(3 − 2) = 180. Jadi
untuk n = 3 proposisi benar
 Induksi
Asumsikan bahwa jumlah sudut dalam poligon
dengan n sisi yaitu 180(n − 2) adalah benar
(hipotesis induksi).
Kita ingin menunjukkan bahwa jumlah sudut
poligon yang memiliki n+1 sisi yaitu 180(n − 1)
15
Pada gambar diatas dapat ditunjukkan terdapat
dua bagian yaitu segitiga P1PnPn+1) dan poligon
dengan n sisi
Jumlah sudut dalam poligon n sisi menurut asumsi
yaitu 180(n − 2) dan jumlah sudut di dalam untuk
segitiga yaitu 180◦.
Jadi jumlah sudut dalam dari poligon dengan n + 1
sisi yaitu 180(n − 2) + 180 = 180(n − 1).
 Karean basis dan langkah induksi benar, maka
proposisi di atas terbukti benar.
16
17
Contoh 5. Buktikan pernyataan “Untuk membayar biaya pos
sebesar n sen (n  8) selalu dapat digunakan hanya perangko 3 sen
dan perangko 5 sen” benar.
Penyelesaian:
(i) Basis induksi. Untuk membayar biaya pos 8 sen dapat
digunakan 1 buah perangko 3 sen dan 1 buah perangka 5 sen saja.
Ini jelas benar.
18
(ii) Langkah induksi. Andaikan p(n) benar, yaitu untuk
membayar biaya pos sebesar n (n  8) sen dapat digunakan
perangko 3 sen dan 5 sen (hipotesis induksi). Kita harus
menunjukkan bahwa p(n +1) juga benar, yaitu untuk membayar
biaya pos sebesar n + 1 sen juga dapat menggunakan perangko 3
sen dan perangko 5 sen. Ada dua kemungkinan yang perlu
diperiksa:
(a) Kemungkinan pertama, misalkan kita membayar biaya pos
senilai n sen dengan sedikitnya satu perangko 5 sen. Dengan
mengganti satu buah perangko 5 sen dengan dua buah
perangko 3 sen, akan diperoleh susunan perangko senilai n +
1 sen.
(b) Kemungkinan kedua, jika tidak ada perangko 5 sen yang
digunakan, biaya pos senilai n sen menggunakan perangko 3
sen semuanya. Karena n  8, setidaknya harus digunakan tiga
buah perangko 3 sen. Dengan mengganti tiga buah perangko
3 sen dengan 2 buah perangko 5 sen, akan dihasilkan nilai
perangko n + 1 sen. 
Rinaldi Munir/IF091 Struktud
Diskrit 19
Latihan
 Contoh 6. Sebuah ATM (Anjungan
Tunai Mandiri) hanya menyediakan
pecahan uang Rp 20.000,- dan Rp
50.000, -. Kelipatan uang berapakah
yang dapat dikeluarkan oleh ATM
tersebut? Buktikan jawaban anda
dengan induksi matematik.
Rinaldi Munir/IF091 Struktud
Diskrit 20
Prinsip Induksi Kuat
 Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal
bilangan bulat dan kita ingin
membuktikan bahwa p(n) benar untuk
semua bilangan bulat n  n0. Untuk
membuktikan ini, kita hanya perlu
menunjukkan bahwa:
1. p(n0) benar, dan
2. jika p(n0 ), p(n0+1), …, p(n) benar
maka p(n+1) juga benar untuk semua
bilangan bulat n  n0,.
Rinaldi Munir/IF091 Struktud
Diskrit 21
Contoh 7. Bilangan bulat positif disebut prima jika dan hanya jika
bilangan bulat tersebut habis dibagi dengan 1 dan dirinya sendiri.
Kita ingin membuktikan bahwa setiap bilangan bulat positif n (n 
2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau lebih)
bilangan prima. Buktikan dengan prinsip induksi kuat.
Penyelesaian:
Basis induksi. Jika n = 2, maka 2 sendiri adalah bilangan prima
dan di sini 2 dapat dinyatakan sebagai perkalian dari satu buah
bilangan prima, yaitu dirinya sendiri.
22
Langkah induksi. Misalkan pernyataan bahwa bilangan 2, 3, …,
n dapat dinyatakan sebagai perkalian (satu atau lebih) bilangan
prima adalah benar (hipotesis induksi). Kita perlu menunjukkan
bahwa n + 1 juga dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan
prima. Ada dua kemungkinan nilai n + 1:
(a) Jika n + 1 sendiri bilangan prima, maka jelas ia dapat
dinyatakan sebagai perkalian satu atau lebih bilangan
prima.
(b) Jika n + 1 bukan bilangan prima, maka terdapat
bilangan bulat positif a yang membagi habis n + 1 tanpa
sisa. Dengan kata lain,
(n + 1)/ a = b atau (n + 1) = ab
yang dalam hal ini, 2  a  b  n. Menurut hipotesis induksi, a dan
b dapat dinyatakan sebagai perkalian satu atau lebih bilangan
prima. Ini berarti, n + 1 jelas dapat dinyatakan sebagai perkalian
bilangan prima, karena n + 1 = ab.
Karena langkah (i) dan (ii) sudah ditunjukkan benar, maka terbukti
bahwa setiap bilangan bulat positif n (n  2) dapat dinyatakan
sebagai perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima.
23
 Contoh 8. [LIU85] Teka-teki susun potongan
gambar (jigsaw puzzle) terdiri dari sejumlah
potongan (bagian) gambar (lihat Gambar). Dua
atau lebih potongan dapat disatukan untuk
membentuk potongan yang lebih besar. Lebih
tepatnya, kita gunakan istilah blok bagi satu
potongan gambar. Blok-blok dengan batas yang
cocok dapat disatukan membentuk blok yang lain
yang lebih besar. Akhirnya, jika semua potongan
telah disatukan menjadi satu buah blok, teka-teki
susun gambar itu dikatakan telah dipecahkan.
Menggabungkan dua buah blok dengan batas yang
cocok dihitung sebagai satu langkah. Gunakan
prinsip induksi kuat untuk membuktikan bahwa
untuk suatu teka-teki susun gambar dengan n
potongan, selalu diperlukan n – 1 langkah untuk
memecahkan teki-teki itu.
24
25
Penyelesaian:
(i) Basis induksi. Untuk teka-teki susun gambar dengan satu
potongan, tidak diperlukan langkah apa-apa untuk memecahkan
teka-teki itu.
26
(ii) Langkah induksi. Misalkan pernyataan bahwa untuk teka-
teki dengan n potongan (n = 1, 2, 3, …, k) diperlukan sejumlah n –
1 langkah untuk memecahkan teka-teki itu adalah benar (hipotesis
induksi). Kita harus membuktikan bahwa untuk n + 1 potongan
diperlukan n langkah.
Bagilah n + 1 potongan menjadi dua buah blok –satu dengan n1
potongan dan satu lagi dengan n2 potongan, dan n1 + n2 = n + 1.
Untuk langkah terakhir yang memecahkan teka-teki ini, dua buah
blok disatukan sehingga membentuk satu blok besar. Menurut
hipotesis induksi, diperlukan n1 - 1 langkah untuk menyatukan
blok yang satu dan n2 – 1 langkah untuk menyatukan blok yang
lain. Digabungkan dengan langkah terakhir yang menyatukan
kedua blok tersebut, maka banyaknya langkah adalah
(n1 – 1) + (n2 – 1) + 1 langkah terakhir = (n1 + n2) – 2 + 1 = n + 1
– 1 = n.
Karena langkah (i) dan (ii) sudah diperlihatkan benar maka
terbukti bahwa suatu teka-teki susun gambar dengan n potongan,
selalu diperlukan n - 1 langkah untuk memecahkan teki-teki itu.
27
Soal latihan
1. Jika A1, A2, …, An masing-masing
adalah himpunan, buktikan dengan
induksi matematik hukum De
Morgan rampatan berikut:
n
n A
A
A
A
A
A 





 
 2
1
2
1
28
2. Buktikan dengan induksi
matematik bahwa n5 – n habis
dibagi 5 untuk n bilangan bulat
positif.
29
3. Di dalam sebuah pesta, setiap
tamu berjabat tangan dengan
tamu lainnya hanya sekali saja.
Buktikan dengan induksi
matematik bahwa jika ada n orang
tamu maka jumlah jabat tangan
yang terjadi adalah n(n – 1)/2.
30
4. Perlihatkan bahwa [(p1  p2)  (p2  p3) 
…  (pn–1  pn)]  [(p1  p2  …  pn–1)
pn ] adalah tautologi bilamana p1, p2, …, pn
adalah proposisi.
31
Apa yang salah dari pembuktian
induki ini?
Tunjukkan apa yang salah dari pembuktian di
bawah ini yang menyimpulkan bahwa semua kuda
berwarna sama?
Misalkan p(n) adalah pernyataan bahwa semua
kuda di dalam sebuah himpunan berwarna sama.
Basis induksi: jika kuda di dalam himpunan hanya
seekor, jelaslah p(1) benar.
32
Langkah induksi: Misalkan p(n) benar, yaitu
asumsikan bahwa semua kuda di dalam
himpunan n ekor kuda berwarna sama. Tinjau
untuk himpunan dengan n + 1 kuda; nomori
kuda-kuda tersebut dengan 1, 2, 3, …, n, n+1.
Tinjau dua himpunan, yaitu n ekor kuda yang
pertama (1, 2, …n) harus berwarna sama, dan n
ekor kuda yang terakhir (2, 3, …, n, n+1) juga
harus berwarna sama. Karena himpunan n kuda
pertama dan himpunan n kuda terakhir
beririsan, maka semua n+1 kuda harus
berwarna sama. Ini membuktikan bahwa P(n+1)
benar.
33
Penyelesaian: langkah induksi tidak benar jika n + 1 = 2, sebab dua
himpunan (yang masing-masing beranggotakan n = 1 elemen)
tidak beririsan.
Aplikasi Induksi Matematik
untuk membuktikan
kebenaran program
function Exp2(N:integer, M: integer )
{menghitung N2M }
Algoritma:
R  1
k  2*M
While (k > 0)
R  R * N
k  k – 1
end
return R
{ Computes : R = N2M
Loop invariant : R x Nk = N2M
}
Buktikan algoritma di atas benar dengan induksi
matematika (semua variabel menggambarkan
bilangan bulat non negatif)
Misal Rn dan Kn adalah nilai berturut-turut dari R
dan K, setelah melewati loop while sebanyak n
kali, n ≥ 0.
Misalkan p(n) adalah pernyataan: Rn x NKn = N2M ,
n ≥ 0. Akan ditunjukkan bahwa p(n) benar
dengan induksi matematika
(i) Basis:
Untuk n = 0, maka R0 = 1, K0 = 2M adalah nilai
variabel sebelum melewati loop. Maka
pernyataan p(0): R0 x NK0 = N2M
1 x N2M = N2M
adalah benar
(ii) Langkah Induksi
Asumsikan bahwa p(n) adalah benar untuk suatu n ≥ 0
setelah melewati loop n kali. Sehingga pernyataan p(n)
dapat ditulis : Rn x NKn = N2M .. Harus ditunjukkan
bahwa untuk satu tambahan loop, maka
Rn+1 x NK
n+1 = N2M
Hal ini ditunjukkan sebagai berikut: Setelah satu
tambahan melewati loop,
Rn+1 = Rn x N dan Kn+1 = Kn – 1 maka
Rn+1 x NK
n+1 = (Rn x N) x NKn – 1 (dari hipotesis)
= (Rn x N) x NK
n x N-1
= Rn x NK
n
= N2M
Jadi, Rn+1 x NK
n+1 = N2M
Sehingga p(n+1) menjadi benar. Karena itu, dengan
prinsip dari induksi matematika, p(n) adalah benar
untuk setiap n ≥ 0

More Related Content

What's hot

Fungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema eulerFungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema eulervionk
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskritRelasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskrithaqiemisme
 
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenMatematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenBeny Nugraha
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBHyronimus Lado
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERMella Imelda
 
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa pptKuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa pptnursyamsiahhartanti
 
Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Yulian Sari
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 

What's hot (20)

Handout analisis real
Handout analisis realHandout analisis real
Handout analisis real
 
Fungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema eulerFungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema euler
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Kardinalitas
KardinalitasKardinalitas
Kardinalitas
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskritRelasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
 
Ring
RingRing
Ring
 
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenMatematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
Contoh-soal-kalkulus-iii
Contoh-soal-kalkulus-iiiContoh-soal-kalkulus-iii
Contoh-soal-kalkulus-iii
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
 
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa pptKuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
 
Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks
 

Similar to Matematika Induktif

Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyaInduksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyahestinoviyana1
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02KuliahKita
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)1724143052
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)1724143052
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01KuliahKita
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi MatematikaRiza Nafis
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematikatafrikan
 
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03KuliahKita
 
Induksi
InduksiInduksi
InduksideEliz
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.ovalainita
 
Materi induksi
Materi induksiMateri induksi
Materi induksideEliz
 

Similar to Matematika Induktif (20)

Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyaInduksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
 
Induksi matematik
Induksi matematikInduksi matematik
Induksi matematik
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
11841986
1184198611841986
11841986
 
Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12
 
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
 
induksi matematik
   induksi matematik   induksi matematik
induksi matematik
 
Induksi
InduksiInduksi
Induksi
 
Induksi mtk
Induksi mtkInduksi mtk
Induksi mtk
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
 
Materi induksi
Materi induksiMateri induksi
Materi induksi
 

Recently uploaded

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

Matematika Induktif

  • 1. 1 Induksi Matematik Bahan ajar MA AL-ISLAM Oleh: HARIYADI Program IPS – MA AL-ISLAM
  • 2. 2  Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.  Contoh : p(n): “Jumlah bilangan bulat positif dari 1 sampai n adalah n(n + 1)/2”. Buktikan p(n) benar!
  • 3. 3 Contoh lainnya: 1. Setiap bilangan bulat positif n (n  2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima. 2. Untuk semua n  1, n3 + 2n adalah kelipatan 3. 3. Untuk membayar biaya pos sebesar n sen dolar (n  8) selalu dapat digunakan hanya perangko 3 sen dan 5 sen dolar. 4. Di dalam sebuah pesta, setiap tamu berjabat tangan dengan tamu lainnya hanya sekali. Jika ada n orang tamu maka jumlah jabat tangan yang terjadi adalah n(n +1)/2. 5. Banyaknya himpunan bagian yang dapat dibentuk dari sebuah himpunan yang beranggotakan n elemen adalah 2n
  • 4. 4  Induksi matematik merupakan teknik pembuktian yang baku di dalam matematika.  Melalui induksi matematik kita dapat mengurangi langkah-langkah pembuktian bahwa semua bilangan bulat termasuk ke dalam suatu himpunan kebenaran dengan hanya sejumlah langkah terbatas.
  • 5. 5 Prinsip Induksi Sederhana.  Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat positif.  Kita ingin membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n.  Untuk membuktikan pernyataan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa: 1. p(1) benar, dan 2. jika p(n) benar, maka p(n + 1) juga benar, untuk setiap n  1,
  • 6. 6  Langkah 1 dinamakan basis induksi, sedangkan langkah 2 dinamakan langkah induksi.  Langkah induksi berisi asumsi (andaian) yang menyatakan bahwa p(n) benar. Asumsi tersebut dinamakan hipotesis induksi.  Bila kita sudah menunjukkan kedua langkah tersebut benar maka kita sudah membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n.
  • 7. 7  Induksi matematik berlaku seperti efek domino.
  • 9. Rinaldi Munir/IF091 Struktud Diskrit 9 Contoh 1. Gunakan induksi matematik untuk membuktikan bahwa jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2 . Penyelesaian: (i) Basis induksi: Untuk n = 1, jumlah satu buah bilangan ganjil positif pertama adalah 12 = 1. Ini benar karena jumlah satu buah bilangan ganjil positif pertama adalah 1.
  • 10. Rinaldi Munir/IF091 Struktud Diskrit 10 (ii) Langkah induksi: Andaikan p(n) benar, yaitu pernyataan 1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) = n2 adalah benar (hipotesis induksi) [catatlah bahwa bilangan ganjil positif ke-n adalah (2n – 1)]. Kita harus memperlihatkan bahwa p(n +1) juga benar, yaitu 1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) + (2n + 1) = (n + 1)2 juga benar. Hal ini dapat kita tunjukkan sebagai berikut: 1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) + (2n + 1) = [1 + 3 + 5 + … + (2n – 1)] + (2n + 1) = n2 + (2n + 1) = n2 + 2n + 1 = (n + 1)2 Karena langkah basis dan langkah induksi keduanya telah diperlihatkan benar, maka jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2 .
  • 11. Rinaldi Munir/IF091 Struktud Diskrit 11 Prinsip Induksi yang Dirampatkan Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat dan kita ingin membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat n  n0. Untuk membuktikan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa: 1. p(n0) benar, dan 2. jika p(n) benar maka p(n+1) juga benar, untuk semua bilangan bulat n  n0,
  • 12. Rinaldi Munir/IF091 Struktud Diskrit 12 Contoh 2. Untuk semua bilangan bulat tidak-negatif n, buktikan dengan induksi matematik bahwa 20 + 21 + 22 + … + 2n = 2n+1 - 1 Penyelesaian: (i) Basis induksi. Untuk n = 0 (bilangan bulat tidak negatif pertama), kita peroleh: 20 = 20+1 – 1. Ini jelas benar, sebab 20 = 1 = 20+1 – 1 = 21 – 1 = 2 – 1 = 1
  • 13. 13 (ii) Langkah induksi. Andaikan bahwa p(n) benar, yaitu 20 + 21 + 22 + … + 2n = 2n+1 - 1 adalah benar (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan bahwa p(n +1) juga benar, yaitu 20 + 21 + 22 + … + 2n + 2n+1 = 2(n+1) + 1 - 1 juga benar. Ini kita tunjukkan sebagai berikut: 20 + 21 + 22 + … + 2n + 2n+1 = (20 + 21 + 22 + … + 2n ) + 2n+1 = (2n+1 – 1) + 2n+1 (hipotesis induksi) = (2n+1 + 2n+1 ) – 1 = (2 . 2n+1 ) – 1 = 2n+2 - 1 = 2(n+1) + 1 – 1 Karena langkah 1 dan 2 keduanya telah diperlihatkan benar, maka untuk semua bilangan bulat tidak-negatif n, terbukti bahwa 20 + 21 + 22 + … + 2n = 2n+1 – 1 
  • 14. 14 Latihan  Contoh 3. Untuk tiap n ≥ 3, jumlah sudut dalam sebuah poligon dengan n sisi adalah 180(n − 2). Buktikan pernyataan ini dengan induksi matematik.
  • 15. Jawaban Latihan  Basis Untuk nilai n = 3, poligon akan berbentuk segitiga dengan jumlah sudut 180. Jumlah sisi sebanyak 3 sehingga 180(3 − 2) = 180. Jadi untuk n = 3 proposisi benar  Induksi Asumsikan bahwa jumlah sudut dalam poligon dengan n sisi yaitu 180(n − 2) adalah benar (hipotesis induksi). Kita ingin menunjukkan bahwa jumlah sudut poligon yang memiliki n+1 sisi yaitu 180(n − 1) 15
  • 16. Pada gambar diatas dapat ditunjukkan terdapat dua bagian yaitu segitiga P1PnPn+1) dan poligon dengan n sisi Jumlah sudut dalam poligon n sisi menurut asumsi yaitu 180(n − 2) dan jumlah sudut di dalam untuk segitiga yaitu 180◦. Jadi jumlah sudut dalam dari poligon dengan n + 1 sisi yaitu 180(n − 2) + 180 = 180(n − 1).  Karean basis dan langkah induksi benar, maka proposisi di atas terbukti benar. 16
  • 17. 17 Contoh 5. Buktikan pernyataan “Untuk membayar biaya pos sebesar n sen (n  8) selalu dapat digunakan hanya perangko 3 sen dan perangko 5 sen” benar. Penyelesaian: (i) Basis induksi. Untuk membayar biaya pos 8 sen dapat digunakan 1 buah perangko 3 sen dan 1 buah perangka 5 sen saja. Ini jelas benar.
  • 18. 18 (ii) Langkah induksi. Andaikan p(n) benar, yaitu untuk membayar biaya pos sebesar n (n  8) sen dapat digunakan perangko 3 sen dan 5 sen (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan bahwa p(n +1) juga benar, yaitu untuk membayar biaya pos sebesar n + 1 sen juga dapat menggunakan perangko 3 sen dan perangko 5 sen. Ada dua kemungkinan yang perlu diperiksa: (a) Kemungkinan pertama, misalkan kita membayar biaya pos senilai n sen dengan sedikitnya satu perangko 5 sen. Dengan mengganti satu buah perangko 5 sen dengan dua buah perangko 3 sen, akan diperoleh susunan perangko senilai n + 1 sen. (b) Kemungkinan kedua, jika tidak ada perangko 5 sen yang digunakan, biaya pos senilai n sen menggunakan perangko 3 sen semuanya. Karena n  8, setidaknya harus digunakan tiga buah perangko 3 sen. Dengan mengganti tiga buah perangko 3 sen dengan 2 buah perangko 5 sen, akan dihasilkan nilai perangko n + 1 sen. 
  • 19. Rinaldi Munir/IF091 Struktud Diskrit 19 Latihan  Contoh 6. Sebuah ATM (Anjungan Tunai Mandiri) hanya menyediakan pecahan uang Rp 20.000,- dan Rp 50.000, -. Kelipatan uang berapakah yang dapat dikeluarkan oleh ATM tersebut? Buktikan jawaban anda dengan induksi matematik.
  • 20. Rinaldi Munir/IF091 Struktud Diskrit 20 Prinsip Induksi Kuat  Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat dan kita ingin membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat n  n0. Untuk membuktikan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa: 1. p(n0) benar, dan 2. jika p(n0 ), p(n0+1), …, p(n) benar maka p(n+1) juga benar untuk semua bilangan bulat n  n0,.
  • 21. Rinaldi Munir/IF091 Struktud Diskrit 21 Contoh 7. Bilangan bulat positif disebut prima jika dan hanya jika bilangan bulat tersebut habis dibagi dengan 1 dan dirinya sendiri. Kita ingin membuktikan bahwa setiap bilangan bulat positif n (n  2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima. Buktikan dengan prinsip induksi kuat. Penyelesaian: Basis induksi. Jika n = 2, maka 2 sendiri adalah bilangan prima dan di sini 2 dapat dinyatakan sebagai perkalian dari satu buah bilangan prima, yaitu dirinya sendiri.
  • 22. 22 Langkah induksi. Misalkan pernyataan bahwa bilangan 2, 3, …, n dapat dinyatakan sebagai perkalian (satu atau lebih) bilangan prima adalah benar (hipotesis induksi). Kita perlu menunjukkan bahwa n + 1 juga dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan prima. Ada dua kemungkinan nilai n + 1: (a) Jika n + 1 sendiri bilangan prima, maka jelas ia dapat dinyatakan sebagai perkalian satu atau lebih bilangan prima. (b) Jika n + 1 bukan bilangan prima, maka terdapat bilangan bulat positif a yang membagi habis n + 1 tanpa sisa. Dengan kata lain, (n + 1)/ a = b atau (n + 1) = ab yang dalam hal ini, 2  a  b  n. Menurut hipotesis induksi, a dan b dapat dinyatakan sebagai perkalian satu atau lebih bilangan prima. Ini berarti, n + 1 jelas dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan prima, karena n + 1 = ab. Karena langkah (i) dan (ii) sudah ditunjukkan benar, maka terbukti bahwa setiap bilangan bulat positif n (n  2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima.
  • 23. 23  Contoh 8. [LIU85] Teka-teki susun potongan gambar (jigsaw puzzle) terdiri dari sejumlah potongan (bagian) gambar (lihat Gambar). Dua atau lebih potongan dapat disatukan untuk membentuk potongan yang lebih besar. Lebih tepatnya, kita gunakan istilah blok bagi satu potongan gambar. Blok-blok dengan batas yang cocok dapat disatukan membentuk blok yang lain yang lebih besar. Akhirnya, jika semua potongan telah disatukan menjadi satu buah blok, teka-teki susun gambar itu dikatakan telah dipecahkan. Menggabungkan dua buah blok dengan batas yang cocok dihitung sebagai satu langkah. Gunakan prinsip induksi kuat untuk membuktikan bahwa untuk suatu teka-teki susun gambar dengan n potongan, selalu diperlukan n – 1 langkah untuk memecahkan teki-teki itu.
  • 24. 24
  • 25. 25 Penyelesaian: (i) Basis induksi. Untuk teka-teki susun gambar dengan satu potongan, tidak diperlukan langkah apa-apa untuk memecahkan teka-teki itu.
  • 26. 26 (ii) Langkah induksi. Misalkan pernyataan bahwa untuk teka- teki dengan n potongan (n = 1, 2, 3, …, k) diperlukan sejumlah n – 1 langkah untuk memecahkan teka-teki itu adalah benar (hipotesis induksi). Kita harus membuktikan bahwa untuk n + 1 potongan diperlukan n langkah. Bagilah n + 1 potongan menjadi dua buah blok –satu dengan n1 potongan dan satu lagi dengan n2 potongan, dan n1 + n2 = n + 1. Untuk langkah terakhir yang memecahkan teka-teki ini, dua buah blok disatukan sehingga membentuk satu blok besar. Menurut hipotesis induksi, diperlukan n1 - 1 langkah untuk menyatukan blok yang satu dan n2 – 1 langkah untuk menyatukan blok yang lain. Digabungkan dengan langkah terakhir yang menyatukan kedua blok tersebut, maka banyaknya langkah adalah (n1 – 1) + (n2 – 1) + 1 langkah terakhir = (n1 + n2) – 2 + 1 = n + 1 – 1 = n. Karena langkah (i) dan (ii) sudah diperlihatkan benar maka terbukti bahwa suatu teka-teki susun gambar dengan n potongan, selalu diperlukan n - 1 langkah untuk memecahkan teki-teki itu.
  • 27. 27 Soal latihan 1. Jika A1, A2, …, An masing-masing adalah himpunan, buktikan dengan induksi matematik hukum De Morgan rampatan berikut: n n A A A A A A          2 1 2 1
  • 28. 28 2. Buktikan dengan induksi matematik bahwa n5 – n habis dibagi 5 untuk n bilangan bulat positif.
  • 29. 29 3. Di dalam sebuah pesta, setiap tamu berjabat tangan dengan tamu lainnya hanya sekali saja. Buktikan dengan induksi matematik bahwa jika ada n orang tamu maka jumlah jabat tangan yang terjadi adalah n(n – 1)/2.
  • 30. 30 4. Perlihatkan bahwa [(p1  p2)  (p2  p3)  …  (pn–1  pn)]  [(p1  p2  …  pn–1) pn ] adalah tautologi bilamana p1, p2, …, pn adalah proposisi.
  • 31. 31 Apa yang salah dari pembuktian induki ini? Tunjukkan apa yang salah dari pembuktian di bawah ini yang menyimpulkan bahwa semua kuda berwarna sama? Misalkan p(n) adalah pernyataan bahwa semua kuda di dalam sebuah himpunan berwarna sama. Basis induksi: jika kuda di dalam himpunan hanya seekor, jelaslah p(1) benar.
  • 32. 32 Langkah induksi: Misalkan p(n) benar, yaitu asumsikan bahwa semua kuda di dalam himpunan n ekor kuda berwarna sama. Tinjau untuk himpunan dengan n + 1 kuda; nomori kuda-kuda tersebut dengan 1, 2, 3, …, n, n+1. Tinjau dua himpunan, yaitu n ekor kuda yang pertama (1, 2, …n) harus berwarna sama, dan n ekor kuda yang terakhir (2, 3, …, n, n+1) juga harus berwarna sama. Karena himpunan n kuda pertama dan himpunan n kuda terakhir beririsan, maka semua n+1 kuda harus berwarna sama. Ini membuktikan bahwa P(n+1) benar.
  • 33. 33 Penyelesaian: langkah induksi tidak benar jika n + 1 = 2, sebab dua himpunan (yang masing-masing beranggotakan n = 1 elemen) tidak beririsan.
  • 34. Aplikasi Induksi Matematik untuk membuktikan kebenaran program
  • 35. function Exp2(N:integer, M: integer ) {menghitung N2M } Algoritma: R  1 k  2*M While (k > 0) R  R * N k  k – 1 end return R { Computes : R = N2M Loop invariant : R x Nk = N2M } Buktikan algoritma di atas benar dengan induksi matematika (semua variabel menggambarkan bilangan bulat non negatif)
  • 36. Misal Rn dan Kn adalah nilai berturut-turut dari R dan K, setelah melewati loop while sebanyak n kali, n ≥ 0. Misalkan p(n) adalah pernyataan: Rn x NKn = N2M , n ≥ 0. Akan ditunjukkan bahwa p(n) benar dengan induksi matematika (i) Basis: Untuk n = 0, maka R0 = 1, K0 = 2M adalah nilai variabel sebelum melewati loop. Maka pernyataan p(0): R0 x NK0 = N2M 1 x N2M = N2M adalah benar
  • 37. (ii) Langkah Induksi Asumsikan bahwa p(n) adalah benar untuk suatu n ≥ 0 setelah melewati loop n kali. Sehingga pernyataan p(n) dapat ditulis : Rn x NKn = N2M .. Harus ditunjukkan bahwa untuk satu tambahan loop, maka Rn+1 x NK n+1 = N2M Hal ini ditunjukkan sebagai berikut: Setelah satu tambahan melewati loop, Rn+1 = Rn x N dan Kn+1 = Kn – 1 maka Rn+1 x NK n+1 = (Rn x N) x NKn – 1 (dari hipotesis) = (Rn x N) x NK n x N-1 = Rn x NK n = N2M Jadi, Rn+1 x NK n+1 = N2M Sehingga p(n+1) menjadi benar. Karena itu, dengan prinsip dari induksi matematika, p(n) adalah benar untuk setiap n ≥ 0