1. MAKALAH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
Disusun Oleh :
Kelompok 6 Off. C
Nora Indrasari
Rahmi Latifah Sidiq
110321419543
110321406360
Dosen Pembimbing : Bapak Bambang Tahan Sungkowo
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEPTEMBER 2013
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan guru sebagai manajer dalam kegiatan belajar di kelas sudah lama diakui sebagai
salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru sebagai tenaga
profesional, dituntut tidak hanya mampu mengelola pembelajaran saja tetapi juga harus mampu
mengelola kelas, yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi
tercapainya tujuan pengajaran. Oleh karena itu sejalan dengan upaya pemerintah dalam
meningkatkan mutu di semua jenjang pendidikan, penerapan strategi pengelolaan kelas dalam
pembelajaran merupakan salah satu alternatif yang diyakini dapat digunakan untuk memecahkan
persoalan yang mendasar dari permasalahan pendidikan di tanah air. peranan guru dalam proses
belajar mengajar adalah sebagai berikut: (a) guru sebagai demonstrator, (b) guru sebagai
pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan fasilitator dan (d) guru sebagai evaluator.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan mengelola kelas?
2. Apakah tujuan dari mengelola kelas?
3. Apa saja prinsip melaksanakan komponen mengelola kelas?
4. Apa saja komponen keterampilan mengelola kelas?
5. Hal-hal apakah yang harus dihindari dalam mengelola kelas?
C. Tujuan
3. 1. Mengetahui maksud dari keterampilan mengelola kelas.
2. Mengetahui tujuan dari mengelola kelas.
3. Mengetahui prinsip-prinsip melaksanakan komponen mengelola kelas.
4. Mengetahui komponen keterampilan mengelola kelas.
5. Mengetahui hal-hal yang harus dihindari dalam mengelola kelas.
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara
kondisi pembelajaran yang kondusif dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam
proses pembelajaran tersebut. Kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang kondusif bagi terjadinya proses pembelajaran ini misalnya
menghentikan tingkah laku siswa yang membuat perhatian kelas teralihkan, memberikan
ganjaran kepada peserta didik yang telah melakukan tugasnya dengan baik, atau
menetapkan norma kelompok yang harus ditaati bersama .Pengelolaan kelas merupakan
prasyarat mutlak bagi terjadinya proses pembelajaran yang efektif dengan cara
menciptakan situasi yang kondusif. Suatu kondisi belajar yang kondusif dapat tercapai
jika guru mengatur peserta didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam
suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran, serta hubungan
interpersonal yang baik antara guru dan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik.
B. Tujuan mengelola kelas
Pengelolaan kelas mempunyai beberapa tujuan. Baik tujuan bagi siswa dan tujuan bagi
guru. Tujuan mengelola kelas bagi siswa diantaranya adalah:
1. Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah
lakunya serta sadar untuk mengendalikan dirinya.
2. Membantu siswa mengerti akan arah tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib
kelas, dan melihat atau merasakan teguran guru sebagai suatu peringatan dan
bukan kemarahan.
3. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta bertingkah
laku yang sewajarnya sesuai dengan aktivitas kelas.
5. Sedangkan tujuan keterampilan mengelola kelas bagi guru adalah untuk melatih
keterampilannya dalam:
1. Mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam memelihara kelancaran
penyajian dan langkah-langkah pelajaran secara secara tepat dan baik.
2. Memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa dan mengembangkan kompetensi
di dalam memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa.
3. Memberi respon secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang menimbulkan
gangguan-gangguan kecil atau ringan serta memahami dan menguasai
seperangkat kemungkinan strategi yang dapat digunakan dalam hubungan dengan
masalah tingkah laku siswa yang berlebihan atau terus menerus melawan di kelas.
C. Prinsip Pelaksanaan
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah sebagai
berikut.
1. Tantangan
Tantangan dapat diberikan dengan cara menggunakan kata-kata, tindakan, atau
bahan-bahan yang akan meningkatkan gairah belajar peserta didik. Sehingga,
memunculkan tingkah laku yang positif dan mengurangi kemungkinan munculnya
tingkah laku yang menyimpang. Perhatian dan minat siswa akan terpelihara dengan
kegiatan guru tersebut.
2. Kehangatan dan keantusiasan
Kehangatan dan keantusiasan dapat memudahkan terciptanya iklim kelas yang
menyenangkan dan merupakan salah satu syarat bagi kegiatan belajar mengajar yang
optimal. Guru yang bersikap hangat dan akrab serta secara ajeg menunjukkan
keantusiasan terhadap tugas-tugas, kegiatan-kegiatan atau siswanya, akan lebih pula
melaksanakan komponen-komponn keterampilan tersebut secara berhasil.
6. 3. Bervariasi
Penggunaan media pembelajaran, gaya, interaksi belajar mengajar, dan metode yang
bervariasi akan meningkatkan efektifitas pengelolaan kelas serta menghindari
kejenuhan. Jika terdapat berbagai variasi kejenuhan akan berkurang dan siswa akan
cenderungmeningkatkan keterlibatannya dalam tugas dan tidak akan mengganggu
kawannya.
4. Keluwesan
Keluwesan guru dalam mengubah strategi mengajar dapat mencegah kemungkinan
munculnya gangguan serta menciptakan iklim pembelajaran yang efektif.
5. Penekanan pada hal-hal yang positif
Penekanan pada hal-hal yang positif dalam proses pembelajaran akan meningkatkan
fokus peserta didik dan menghindari kemungkinan adanya pemusatan pada hal-hal
yang negatif.
6. Penanaman disiplin diri
Penanaman disiplin diri oleh peserta didik merupakan hal penting dari pengelolaan
kelas. Oleh karena itu guru hendaknya selalu mendorong peserta didik berdisiplin
dalam proses pembelajaran.
D. Komponen Keterampilan Mengelola Kelas
Keterampilan mengelola kelas di kelompokkan menjadi dua: pertama, keterampilan yang
bersifat preventive, yaitu keterampilan yang berkaitan dengan penciptaan dan
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal. Kedua , keterampilan yang bersifat represif,
yaitu keterampilan yang berhubungan dengan pengambilan kondisi belajar yang optimal.
1. Keterampilan berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan iklim pembelajaran
yang optimal
Menciptakan dan memelihara iklim pembelajaran yang optimal berkaitan dengan
kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran. Berikut
hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencapainya.
7. a) Menunjukkan sikap tanggap terhadap perhatian, keterlibatan, ketidakacuhan, dan
ketidakterlibatan peserta didik terhadap tugas-tugas di kelas. Hal ini untuk
memberikan suatu pandangan bahwa guru hadir dalam kelas dan tahu apa yang
mereka perbuat. Tanggapan yang dilakukan guru dapat berupa:
• Gerak mendekati
Gerak guru dalam posisi mendekati kelompok kecil atau individu menandakan
kesiagaan, minat, dan perhatian guru yang
diberikan terhadap tugas serta aktivitas siswa. Gerak mendekati hendaklah
dilakukan secara wajar, bukan untuk menakut-nakuti, mengancam, atau memberi
kritikan dan hukuman.
• Memandang secara saksama
Memandang secara saksama dapat mengundang dan melibatkan siswa dalam
kontak pandang serta interaksi antarpribadi yang dapat ditampakkan dalam
pendekatan guru untuk bercakap-cakap, bekerja sama, dan menunjukkan rasa
persahabatan.
• Memberi reaksi terhadap gangguan dan ketakacuhan siswa
Bila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan dalam kelas, guru dapat
memberikan teguran. Teguran yang dilakukan guru merupakan merupakan tanda
bahwa guru hadir. Teguran haruslah diberikan pada saat dan sasaran yang tepat
sehingga dapat mencegah meluasnya penyimpangan tingkah laku.
• Memberikan pernyataan
Tanggapan dan komentar sebagai pernyataan guru terhadap apa yang
dikemukakan peserta didik sangat penting guna lebih meyakinkan peserta didik
akan pendapatnya tersebut. Akan tetapi, pernyataan guru haruslah dibatasi untuk
menghindari adanya kesan dominasi guru.
b) Memusatkan perhatian kelompok terhadap tugas-tugas yang dilakukan agar
kegiatan peserta didik dalam belajar dapat dipertahankan. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan cara berikut.
8. Menuntut tanggung jawab siswa.
Hal ini berhubungan dengan cara guru memegang teguh kewajiban dan
tanggung jawab yang dilaku kan oleh peserta didik serta keterlibatan
peserta didik dalam tugas-tugas. Misalnya dengan meminta kepada peserta
didik untuk memeragakan, melaporkan ha sil, dan memberikan respons.
Menyiagakan siswa.
Maksudnya ialah memusatkan perhatian sis-wa kepada suatu hal sebelum
guru menyampaikan materi pokok dengan tujuan untuk menghindari
penyimpangan perhatian siswa.
c) Memberi perhatian kepada beberapa kegiatan yang langsung dalam waktu yang
sama akan menciptakan pengelolaan kelas yang efektif. Memberi perhatian dapat
dilakukan dengan dua cara berikut.
Visual yaitu dengan mengalihkan pandangan dari satu kegiatan kepada
kegiatan lain dengan melakukan kontak pandang, baik secara kelompok
maupun indivisual.
Verbal yaitu dengan memberikan komentar, penjelasan, per-tanyaan, dan
sebagainya terhadap aktivitas seorang peserta.
d) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas dan singkat sehingga tidak terjadi
kebingungan pada peserta didik.
e) Memberikan teguran kepada peserta didik bila ia melakukan sesuatu yang
mengganggu kelas. Teguran ini dapat dilakukan dengan cara verbal dengan
memenuhi syarat-syarat berikut.
Tegas dan jelas serta tertuju kepada peserta didik yang mengganggu.
Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan atau yang
mengandung penghinaan.
Menghindari ocehan atau ejekan, lebih-lebih yang berkepanjangan.
9. Guru dan siswa dapat membuat aturan-aturan tertentu sebagai bagian dari
kegiatan operasional di kelas untuk disepakati bersama sehingga teguran
guru hanya sekedar “mengingatkan” dari pada memberi peringatan.
f) Memberi penguatan-penguatan, baik terhadap peserta didik yang mengganggu
maupun yang bersikap wajar.
2. Keterampilan Berkaitan dengan Pengembalian Kondisi Belajar yang Optimal.
Kondisi belajar yang optimal harus tetap dipertahankan. Untuk itu guru harus
dapat mencegah hal-hal yang mengganggu jalannya proses pembelajaran. Selain
itu guru harus memiliki kemampuan mengembalikan kondisi-kondisi yang
mengganggu pembelajaran kepada kondisi yang seharusnya. Apabila guru harus
mengadakan perbaikan terhadap tingkah laku siswa yang secara terus menerus
menimbulkan gangguan terhadap proses pembelajaran, guru dapat melakukannya
dengan cara-cara berikut:
a. Modifikasi perilaku
Guru sebaiknya mengadakan analisis tingkah la ku siswa yang mengalami
masalah atau kesulitan sebelum me modifikasi tingkah laku tersebut.
Modifikasi tingkah laku dapat dilakukan dengan cara:
meningkatkan perilaku yang baik dengan pemberian penguatan secara
sistematis;
mengajarkan perilaku baru dengan contoh dan pembiasaan;
mengurangi perilaku buruk dengan pemberian hukuman.
b. Guru dapat mengadakan pengelolaan kelompok dengan cara:
mengusahakan terjadinya kerja sama yang baik dalam pelaksanaan tugas;
10. memelihara kegiatan-kegiatan kelompok dengan menangani konflik yang
timbul.
c.
Menemukan dan mengatasi tingkah laku yang menimbulkan masalah.
Guru dapat menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkah laku
salah yang muncul dan mengetahui sebab-sebabnya serta berusaha untuk
menemukan pemecahannya, yaitu dengan:
menghilangkan ketegangan dengan humor
mengabaikan yang direncanakan;
mengadakan campur tangan dengan isyarat;
mengakui perasaan negatif peserta didik;
mengekang secara praktik;
menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu konsentrasi;
mendorong peserta didik untuk mengungkapkan perasaanya;
menyusun kembali program belajar.
E. Agar dapat mengelola kelas dengan efektif, perlu dihindari hal-hal yang akan
menimbulkan gangguan proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
1) Campur tangan guru yang berlebihan
Ketika kegiatan pembelajaran berlangsung hendaknya guru tidak melakukan
kegiatan atau mengatakan sesuatu yang akan mengganggu peserta didik. Apabila
guru melakukan hal ini, akan memberi kesan bahwa guru tidak memperhatikan
keterlibatan dan kebutuhan anak dalam belajar.
2) Kesenyapan
Kesenyapan yang terjadi dalam ben tuk diam yang terlalu lama, kehilangan akal,
atau melupakan langkah-langkah dalam pelajaran akan mengakibatkan pikiran
peserta didik mengawang-awang, melantur, dan mengganggu keefektifan serta
kelancaran pelajaran.
3) Penyimpangan
11. Akibat guru terlalu asyik dalam suatu kegiatan atau bahan tertentu memungkinkan terjadinya penyimpangan. Penyimpangan tersebut dapat meng
ganggu kelancaran kegiatan belajar siswa.
4) Adanya ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan
Hal ini dapat terjadi bila guru memulai suatu aktivitas tanpa mengakhiri aktivitas
sebelumnya/menghentikan kegiatan pertama, memulai yang kedua, kemudian
kembali kepada kegiatan yang pertama lagi. Dengan demikian guru tidak dapat
mengendalikan situasi kelas dan akhirnya mengganggu kelancaran kegiatan
belajar siswa.
5) Bertele-tele
Pembicaraan guru bersifat mengulang-ulang hal- hal tertentu, memperpanjang
keterangan atau penjelasan, mengubah te guran yang sederhana menjadi ocehan
atau kupasan yang panjang akan membuat peserta didik tidak fokus pada
permasalahan yang dibicarakan guru.
6) Pengulangan penjelasan yang tidak perlu
Kekeliruan ini ditandai dari kegiatan guru yang membagi petunjuk secara terpisah
dalam setiap kelompok yang sebenarnya petunjuk tersebut dapat diberikan secara
klasikal.
12. BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengertian pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi pembelajaran yang kondusif dan mengembalikannya bila terjadi gangguan
dalam proses pembelajaran tersebut. Tujuan dari pengelolaan kelas bagi siswa adalah mendorong
siswa bertanggung jawab untuk mengendalikan dirinya, membantu siswa bertingkah laku sesuai
dengan tata tertib kelas, dan melihat atau merasakan teguran guru sebagai suatu peringatan dan
bukan kemarahan, dan menimbulkan rasa berkewajiban dalam tugas. Sedangkan tujuan
pengelolaan kelas bagi guru adalah mengembangkan keterampilan dalam memelihara kelancaran
dalam langkah-langkah penyajian pelajaran secara secara tepat dan baik, memiliki kesadaran
terhadap kebutuhan siswa dan mengembangkan kompetensi di dalam memberikan pengarahan
yang jelas kepada siswa dan memberi respon secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang
menimbulkan gangguan-gangguan kecil.
Prinsip pengelolaan kelas ada 6, diantaranya tantangan, kehangatan dan keantusiasan,
bervariasi, keluwesan, penekanan pada hal-hal yang positif, dan penanaman disiplin diri.
Komponen dalam ketrampilan mengelola kelas ada 2 yaitu ketrampilan untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan ketrampilan yang berhubungan dengan
pengembalian kondisi belajar yang optimal. Ada beberapa hal yang perlu dihindari dalam
mengelola kelas diantaranya, campur tangan guru yang berlebihan, kesenyapan, penyimpangan,
adanya ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan, bertele-tele, dan pengulangan
penjelasan yang tidak perlu.