Dokumen tersebut membahas tentang rekomendasi pengobatan kusta menurut WHO yang menerapkan terapi multi obat (MDT). MDT terdiri dari kombinasi rifampisin, DDS, dan lampren yang diberikan secara berkala tergantung jenis kusta penderita, baik penderita kusta pausibasiler (PB) atau multibasiler (MB). Dokumen juga menjelaskan tentang dosis obat, efek samping, monitoring, dan evaluasi pengobatan kusta
2. Jenis Obat
○ Rifampisin : bacterisid
○ DDS: bactericid lemah Bacteriostatis
○ Lampren: bacteriostatis dan Anti
inflamasi kuat
2u
u
3. Penderita Pausi Basiler (PB)
3
Jenis obat Dewasa Anak 10-14th
Rifampisin
DDS
600 mg
100 mg
450 mg
50 mg
Setiap bulan
Diminum didepan petugas
Keterangan
100 mg 50 mg Setiap hari
Diminum dirumah
DDS
6 dosis dalam kurun waktu
6-9 bulan
4. Penderita Multi Basiler (MB)
4
Jenis obat Dewasa Anak 10-14th
Rifampisin
DDS
600 mg
100 mg
450 mg
50 mg Setiap bulan
Diminum didepan petugas
Keterangan
300 mg 150 mg
Setiap hari
Diminum dirumah
Lampren
12 dosis dalam kurun waktu
12-18 bulan
DDS 100 mg 50 mg setiap hari
Lampren 50 mg setiap 2 hari50 mg
6. Untuk anak berumur kurang
dari 10 th
○ Rifampisin : 10-15 mg/kg BB
○ DDS : 1-2 mg/kg BB
○ Lampren :6 mg/kgBB per bulan
1mg/kgBB per hari
6
Dosis Sesuai Berat Badan
7. Big concept
Bring the attention of your audience over a key
concept using icons or illustrations
7
8. Rifampisin :
○ Air Seni Merah.
○ Hepatotoksik/Merusak
Sel Hati.
○ Shock
EFEK SAMPING MDT
Dapson :
○ Ruam Kulit yang
gatal-- DAPSON
SINDROM
8
Lampren :
○ Perubahan Warna Kulit jadi coklat
○ Gangguan pencernaan.
9. Big concept
Bring the attention of your audience over a key
concept using icons or illustrations
9
10. Yg perlu disampaikan kepada penderita
seblm memulai pengobatan
○ Lamanya pengobatan, cara minum
obat
○ Efek samping obat
○ Kemungkinan timbul reaksi/tanda-
tanda reaksi
○ Infokan kalau mau pergi/pindah
10
11. Monitoring Pengobatan
Evaluasi Pengobatan
11
○ Setiap petugas harus memonitor tanggal pengambilan
obat.
○ Bagi penderita yang tidak datang mengambil obat
(absen), petugas harus melacak untuk mengetahui
penyebab ketidakhadiran penderita tersebut, paling
lambat sebulan setelah tanggal pengambilan
sebelumnya.
○ Apabila penderita terlambat mengambil obat, paling
lama dalam 1 bulan harus dilakukan pelacakan.
12. DEFAULT(TER)
○ Jika seseorang Penderita PB
tidak mengambil obat lebih dari
3 bulan atau Penderita MB tidak
mengambil obat lebih dari 6
bulan.
12
13. DEFAULT(TER)
○ Jika seorang penderita MB tidak
mengambil/minum obatnya
lebih dari 6 bulan (tidak mungkin
baginya untuk menyelesaikan
pengobatan sesuai waktu yang
ditetapkan), maka mereka
dinyatakan sebagai Default(er)
MB.
13
14. Monitoring Pengobatan
Relaps (Kambuh)
14
○ Penderita dinyatakan Relaps, bila setelah dinyatakan RFT
timbul tanda-tanda utama baru atau aktif kembali
(bercak di kulit, nodul atau kerusakan saraf).
○ Untuk menyatakan relaps harus dikonfirmasikan ke
bagian rujukan. (Petugas kusta Kabupaten). Bila setelah
dikonfirmasi dinyatakan relaps, maka penderita diobati
MDT ulang.