SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Diagnosis
&
Klasifikasi
Diagnosis
Cardinal sign/Tanda utama.
BTA positif
Bercak Mati Rasa
Penebalan syaraf tepi yang
disertai Gangguan fungsi
Dasar diagnosis kusta
Diagnosis penyakit kusta hanya dapat didasarkan pada penemuan tanda utama
(Cardinal sign), yaitu
1. Lesi (kelainan) kulit yang mati rasa.
Kelainan kulit dapat berbentuk bercak putih (hipopigmentasi) atau kemerah-merahan
(eritematous) yang mati rasa (anestesi).
Dasar diagnosis kusta
Diagnosis penyakit kusta hanya dapat didasarkan pada penemuan tanda utama
(Cardinal sign), yaitu
2. Penebalan saraf tepi yang disertai dengan gangguan fungsi saraf.
Gangguan fungsi saraf ini merupakan akibat dari peradangan kronis saraf tepi
(neuritis perifer).
Gangguan fungsi saraf ini bisa berupa:
• Gangguan fungsi sensoris : mati rasa
• Gangguan fungsi motoris : kelemahan otot (Parese) atau kelumpuhan
(Paralisis)
• Gangguan fungsi otonom : Kulit kering dan retak-retak.
Dasar diagnosis kusta
Diagnosis penyakit kusta hanya dapat didasarkan pada penemuan tanda utama
(Cardinal sign), yaitu
3. Basil tahan asam (BTA ) positif
Bahan pemeriksaan BTA diambil dari kerokan kulit (skin smear) asal
cuping telinga (rutin) dan bagian aktif suatu lesi kulit. Untuk tujuan
tertentu kadang jaringan diambil dari bagian tubuh tertentu (biopsi).
Pemeriksaan kerokan kulit hanya dilakukan pada kasus yang
meragukan. Pewarnaan dan pemeriksaan dapat dilakukan di
Puskesmas yang memiliki tenaga serta fasilitas untuk pemeriksaan
BTA.
Dasar diagnosis kusta
Untuk mendiagnosis penyakit kusta, minimal harus ditemukan satu Cardinal
sign. Tanpa adanya Cardinal sign, kita hanya boleh menyatakan sebagai
tersangka (suspek) kusta dan dicatat pada formulir tersangka.
Tanda-tanda Mungkin Kusta (Suspek)
Tanda di kulit
1. Bercak kulit yang eritema atau hipopigmentasi (gambaran
yang paling sering ditemukan), datar atau menimbul, dapat
disertai dengan tidak gatal dan mengkilap atau kering
bersisik
2. Adanya kelainan kulit yang tidak berkeringat (anhidrosis)
dan atau alis mata tidak berambut (madarosis)
3. Bengkak atau penebalan pada wajah dan cuping telinga
4. Timbul lepuh luka tanpa rasa nyeri pada tangan dan kaki
Tanda-tanda Mungkin Kusta (Suspek)
Tanda-tanda pada saraf :
1. Nyeri tekan dan atau spontan pada saraf
2. Rasa kesemutan, tertusuk-tusuk dan nyeri pada
anggota gerak atau wajah
3. Kelemahan anggota gerak dan atau kelopak
mata
4. Adanya disabilitas (deformitas)
5. Luka (ulkus) yang sulit sembuh
Tanda-tanda Mungkin Kusta (Suspek)
1. Lahir dan tinggal di daerah endemik kusta
2. Mempunyai kelainan kulit yang tidak sembuh dengan
pengobatan rutin, terutama bila terdapat keterlibatan saraf
tepi
3. Riwayat kontak erat & lama dengan orang yang mengalami
kusta
Tanda suspek lainnya :
Tanda-tanda Mungkin Kusta (Suspek)
Jika diagnosis kusta masih belum dapat ditegakkan, tindakan yang
dapat dilakukan adalah :
1. Pikirkan kemungkinan penyakit kulit lain (seperti panu, kurap,
kudis, frambusia) dan obati
2. Tunggu 3-6 bulan dan periksa kembali adanya mati rasa, jika
lesi kulit tersebut benar kusta maka dalam periode tersebut mati
rasa harusnya menjadi jelas dan kita dapat memulai MDT
3. Jika tidak ditemukan adanya mati rasa yang jelas maupun
penebalan saraf namun ada tanda-tanda mencurigakan seperti
nodul, pembengkakan pada wajah atau cuping telinga, atau
infiltrasi pada kulit, perlu dilakukan pemeriksaan kerokan kulit
(skin smear)
4. Jika hasil pemeriksaan klinis dan BTA masih meragukan, rujuk
ke pelayanan spesialistik
Bercak Kusta
Bercak Putih Bercak Merah
Bercak berbatas tegas
Differensial Diagnosis Kusta
( Diagnosis Banding Kusta )
Manifestasi klinis lesi penyakit Kusta melibatkan kulit, saraf
perifer dan membran mukosa. Lesi kusta dapat berupa makula,
papula, nodul, infiltrat, ulkus, bercak anestesi, dsb.
Beberapa kelainan kulit yang mirip dengan kusta antara lain:
1. Bercak eritem berskuama; psoriasis, pitiriasis rosea,
dermatitis seboroik, tinea korporis
2. Bercak hipopigmentasi dengan skuama; pitiriasis
versicolor, pitiriasis alba
3. Bercak hipopigmentasi tanpa skuama; vitiligo
4. Papul atau nodul; neurofibromatosis, prurigo nodularis,
granuloma annulare
Differensial Diagnosis Kusta
( Diagnosis Banding Kusta )
Bercak eritem berskuama
Psoriasis
Infiltrat plak eritem berbatas tegas, terutama
menyerupai kusta tipe tuberkuloid jika sisiknya
menghilang karena pengobatan
Differensial Diagnosis Kusta
( Diagnosis Banding Kusta )
Bercak hipopigmentasi dengan skuama
1 2 pitiriasis alba
berupa makula bentuk bundar atau oval
dengan sisik.
pitiriasis versicolor
berupa bercak pigmentasi bersisik,
superfisial dengan bentuk ireguler dan
sering berlokasi di leher dan badan
Differensial Diagnosis Kusta
( Diagnosis Banding Kusta )
Bercak hipopigmentasi tanpa skuama
Vitiligo
berupa bercak berwarna putih meyerupai
susu
Differensial Diagnosis Kusta
( Diagnosis Banding Kusta )
Papul atau nodul
Granuloma annulare
berupa pembentukan papul atau nodul
berbentuk annular (cincin). Lesinya indolen
dan tidak menimbulkan keluhan
Neurofibromatosis
kelainan genetik dimana pertumbuhan sel terganggu
sehingga tumbuh tumor-tumor pada jaringan saraf.
Tumor tersebut umumnya jinak dan bisa muncul di
berbagai bagian dari sistem saraf, seperti pada otak
maupun saraf tulang belakang hingga saraf-saraf tepi
Gambar: dermnetNZ.org Gambar: Alomedika.com
Klasifikasi
Setelah seseorang didiagnosis menderita
kusta, maka tahap selanjutnya yang perlu
dilakukan adalah menentukan tipe/klasifikasi
penyakit kusta yang diderita. Penentuan tipe
penyakit kusta pada seorang penderita disebut
klasifikasi penyakit kusta.
Klasifikasi Kusta
Klasifikasi Kusta
Dasar Klasifikasi Kusta:
Manifestasi Klinik
yaitu jumlah lesi kulit, jumlah saraf
yang terganggu, dsb.
Hasil pemeriksaan bakteriologis
yaitu skin smear basil tahan asam (BTA) positif
atau negatif. Pemeriksaan laboratorium hanya
dilakukan bila klasifikasi meragukan
Klasifikasi Kusta
Tujuan Klasifikasi Kusta:
1. Tipe penyakit kusta menentukan jenis dan
lamanya pengobatan penyakit.
2. Perencanaan logistik
Multibacillary (MB)
Jumlah bercak kusta >5
Penebalan saraf disertai
gangguan fungsi >1
BTA positif
Paucibacillary (PB)
Jumlah bercak kusta 1-5
Penebalan saraf disertai
gangguan fungsi 1
BTA negatif
Klasifikasi menurut WHO
Punched Out Lesion
Nodul, infiltrat
Madarosis, Hidung Pelana
Tanda khusus MB
1.
2. 3.
Revisi2 diagnosis dan klasifikasi kusta

More Related Content

Similar to Revisi2 diagnosis dan klasifikasi kusta

Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau_2...
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau_2...Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau_2...
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau_2...ariSatya2
 
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau_2...
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau_2...Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau_2...
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau_2...ariSatya2
 
asuehan keperawatan pada pasien dengan penyakit kusta
asuehan keperawatan pada pasien dengan penyakit kustaasuehan keperawatan pada pasien dengan penyakit kusta
asuehan keperawatan pada pasien dengan penyakit kustaKEPKNHM
 
Anamnese integumen 2020
Anamnese integumen 2020Anamnese integumen 2020
Anamnese integumen 2020IwanHamzah1
 
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptx
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptxPresentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptx
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptxariSatya2
 
Askep pemfigus vulgaris
Askep pemfigus vulgarisAskep pemfigus vulgaris
Askep pemfigus vulgarisStiawan Akbar
 
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptPencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptZulkifliThamrin
 
pengkajian-fisik-sistem-integumen pada manusiappt
pengkajian-fisik-sistem-integumen pada manusiapptpengkajian-fisik-sistem-integumen pada manusiappt
pengkajian-fisik-sistem-integumen pada manusiapptdianawati65
 
Penyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.pptPenyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.pptTeguhPanca1
 
Penyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.pptPenyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.pptAloisiaDysi2
 
PENYAKIT PADA SISTEM INDRA.pptx
PENYAKIT PADA SISTEM INDRA.pptxPENYAKIT PADA SISTEM INDRA.pptx
PENYAKIT PADA SISTEM INDRA.pptxherlinaina2
 
penyakitpadasistemindra-221127130133-7c84cd05-1.pdf
penyakitpadasistemindra-221127130133-7c84cd05-1.pdfpenyakitpadasistemindra-221127130133-7c84cd05-1.pdf
penyakitpadasistemindra-221127130133-7c84cd05-1.pdfregunaginting
 

Similar to Revisi2 diagnosis dan klasifikasi kusta (14)

Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau_2...
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau_2...Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau_2...
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau_2...
 
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau_2...
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau_2...Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau_2...
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau_2...
 
asuehan keperawatan pada pasien dengan penyakit kusta
asuehan keperawatan pada pasien dengan penyakit kustaasuehan keperawatan pada pasien dengan penyakit kusta
asuehan keperawatan pada pasien dengan penyakit kusta
 
Anamnese integumen 2020
Anamnese integumen 2020Anamnese integumen 2020
Anamnese integumen 2020
 
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptx
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptxPresentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptx
Presentasi Proposal Singkat Layanan Kesehatan Warna Serif Tradisional Hijau.pptx
 
Askep pemfigus vulgaris
Askep pemfigus vulgarisAskep pemfigus vulgaris
Askep pemfigus vulgaris
 
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptPencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
 
pengkajian-fisik-sistem-integumen pada manusiappt
pengkajian-fisik-sistem-integumen pada manusiapptpengkajian-fisik-sistem-integumen pada manusiappt
pengkajian-fisik-sistem-integumen pada manusiappt
 
Lepra osce
Lepra osceLepra osce
Lepra osce
 
Penyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.pptPenyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.ppt
 
Penyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.pptPenyakit_KUSTA_baru.ppt
Penyakit_KUSTA_baru.ppt
 
PENYAKIT PADA SISTEM INDRA.pptx
PENYAKIT PADA SISTEM INDRA.pptxPENYAKIT PADA SISTEM INDRA.pptx
PENYAKIT PADA SISTEM INDRA.pptx
 
penyakitpadasistemindra-221127130133-7c84cd05-1.pdf
penyakitpadasistemindra-221127130133-7c84cd05-1.pdfpenyakitpadasistemindra-221127130133-7c84cd05-1.pdf
penyakitpadasistemindra-221127130133-7c84cd05-1.pdf
 
Dk pemicu 4
Dk  pemicu 4Dk  pemicu 4
Dk pemicu 4
 

More from zara larasati

REVISI 2 KECACATAN DAN PENCEGAHAN KUSTA
REVISI 2 KECACATAN DAN PENCEGAHAN KUSTAREVISI 2 KECACATAN DAN PENCEGAHAN KUSTA
REVISI 2 KECACATAN DAN PENCEGAHAN KUSTAzara larasati
 
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTA
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTAREVISI 2 PENGOBATAN KUSTA
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTAzara larasati
 
REVISI 2 REAKSI KUSTA
REVISI 2 REAKSI KUSTAREVISI 2 REAKSI KUSTA
REVISI 2 REAKSI KUSTAzara larasati
 
REVISI 2 PEMERIKSAAN
REVISI 2 PEMERIKSAANREVISI 2 PEMERIKSAAN
REVISI 2 PEMERIKSAANzara larasati
 
REVISI 2 DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI KUSTA
REVISI 2 DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI KUSTAREVISI 2 DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI KUSTA
REVISI 2 DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI KUSTAzara larasati
 
KECACATAN DAN PENCEGAHAN KECACATAN KUSTA
KECACATAN DAN PENCEGAHAN KECACATAN KUSTAKECACATAN DAN PENCEGAHAN KECACATAN KUSTA
KECACATAN DAN PENCEGAHAN KECACATAN KUSTAzara larasati
 
Kecacatan dan pencegahan kecatatan kusta
Kecacatan dan pencegahan kecatatan kustaKecacatan dan pencegahan kecatatan kusta
Kecacatan dan pencegahan kecatatan kustazara larasati
 
Register laboratorium kusta
Register laboratorium kustaRegister laboratorium kusta
Register laboratorium kustazara larasati
 
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIPEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIzara larasati
 
bakteriologi dalam pemeriksaan
bakteriologi dalam pemeriksaanbakteriologi dalam pemeriksaan
bakteriologi dalam pemeriksaanzara larasati
 
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIPEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIzara larasati
 
Kecacatan dan pencegahan kecacatan kusta
Kecacatan dan pencegahan kecacatan kustaKecacatan dan pencegahan kecacatan kusta
Kecacatan dan pencegahan kecacatan kustazara larasati
 

More from zara larasati (20)

REVISI 2 KECACATAN DAN PENCEGAHAN KUSTA
REVISI 2 KECACATAN DAN PENCEGAHAN KUSTAREVISI 2 KECACATAN DAN PENCEGAHAN KUSTA
REVISI 2 KECACATAN DAN PENCEGAHAN KUSTA
 
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTA
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTAREVISI 2 PENGOBATAN KUSTA
REVISI 2 PENGOBATAN KUSTA
 
REVISI 2 REAKSI KUSTA
REVISI 2 REAKSI KUSTAREVISI 2 REAKSI KUSTA
REVISI 2 REAKSI KUSTA
 
REVISI 2 PEMERIKSAAN
REVISI 2 PEMERIKSAANREVISI 2 PEMERIKSAAN
REVISI 2 PEMERIKSAAN
 
REVISI 2 DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI KUSTA
REVISI 2 DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI KUSTAREVISI 2 DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI KUSTA
REVISI 2 DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI KUSTA
 
REAKSI KUSTA
REAKSI KUSTAREAKSI KUSTA
REAKSI KUSTA
 
KECACATAN DAN PENCEGAHAN KECACATAN KUSTA
KECACATAN DAN PENCEGAHAN KECACATAN KUSTAKECACATAN DAN PENCEGAHAN KECACATAN KUSTA
KECACATAN DAN PENCEGAHAN KECACATAN KUSTA
 
Kecacatan dan pencegahan kecatatan kusta
Kecacatan dan pencegahan kecatatan kustaKecacatan dan pencegahan kecatatan kusta
Kecacatan dan pencegahan kecatatan kusta
 
Reaksi Kusta
Reaksi KustaReaksi Kusta
Reaksi Kusta
 
pengobatan kusta
pengobatan kustapengobatan kusta
pengobatan kusta
 
Charting
ChartingCharting
Charting
 
Register laboratorium kusta
Register laboratorium kustaRegister laboratorium kusta
Register laboratorium kusta
 
pemeriksaan
pemeriksaanpemeriksaan
pemeriksaan
 
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIPEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
 
bakteriologi dalam pemeriksaan
bakteriologi dalam pemeriksaanbakteriologi dalam pemeriksaan
bakteriologi dalam pemeriksaan
 
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIPEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
 
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAANPEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
 
ATLAS KUSTA
ATLAS KUSTAATLAS KUSTA
ATLAS KUSTA
 
Perawatan diri
Perawatan diriPerawatan diri
Perawatan diri
 
Kecacatan dan pencegahan kecacatan kusta
Kecacatan dan pencegahan kecacatan kustaKecacatan dan pencegahan kecacatan kusta
Kecacatan dan pencegahan kecacatan kusta
 

Recently uploaded

Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 

Recently uploaded (20)

Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 

Revisi2 diagnosis dan klasifikasi kusta

  • 3. Cardinal sign/Tanda utama. BTA positif Bercak Mati Rasa Penebalan syaraf tepi yang disertai Gangguan fungsi
  • 4. Dasar diagnosis kusta Diagnosis penyakit kusta hanya dapat didasarkan pada penemuan tanda utama (Cardinal sign), yaitu 1. Lesi (kelainan) kulit yang mati rasa. Kelainan kulit dapat berbentuk bercak putih (hipopigmentasi) atau kemerah-merahan (eritematous) yang mati rasa (anestesi).
  • 5. Dasar diagnosis kusta Diagnosis penyakit kusta hanya dapat didasarkan pada penemuan tanda utama (Cardinal sign), yaitu 2. Penebalan saraf tepi yang disertai dengan gangguan fungsi saraf. Gangguan fungsi saraf ini merupakan akibat dari peradangan kronis saraf tepi (neuritis perifer). Gangguan fungsi saraf ini bisa berupa: • Gangguan fungsi sensoris : mati rasa • Gangguan fungsi motoris : kelemahan otot (Parese) atau kelumpuhan (Paralisis) • Gangguan fungsi otonom : Kulit kering dan retak-retak.
  • 6. Dasar diagnosis kusta Diagnosis penyakit kusta hanya dapat didasarkan pada penemuan tanda utama (Cardinal sign), yaitu 3. Basil tahan asam (BTA ) positif Bahan pemeriksaan BTA diambil dari kerokan kulit (skin smear) asal cuping telinga (rutin) dan bagian aktif suatu lesi kulit. Untuk tujuan tertentu kadang jaringan diambil dari bagian tubuh tertentu (biopsi). Pemeriksaan kerokan kulit hanya dilakukan pada kasus yang meragukan. Pewarnaan dan pemeriksaan dapat dilakukan di Puskesmas yang memiliki tenaga serta fasilitas untuk pemeriksaan BTA.
  • 7. Dasar diagnosis kusta Untuk mendiagnosis penyakit kusta, minimal harus ditemukan satu Cardinal sign. Tanpa adanya Cardinal sign, kita hanya boleh menyatakan sebagai tersangka (suspek) kusta dan dicatat pada formulir tersangka.
  • 8. Tanda-tanda Mungkin Kusta (Suspek) Tanda di kulit 1. Bercak kulit yang eritema atau hipopigmentasi (gambaran yang paling sering ditemukan), datar atau menimbul, dapat disertai dengan tidak gatal dan mengkilap atau kering bersisik 2. Adanya kelainan kulit yang tidak berkeringat (anhidrosis) dan atau alis mata tidak berambut (madarosis) 3. Bengkak atau penebalan pada wajah dan cuping telinga 4. Timbul lepuh luka tanpa rasa nyeri pada tangan dan kaki
  • 9. Tanda-tanda Mungkin Kusta (Suspek) Tanda-tanda pada saraf : 1. Nyeri tekan dan atau spontan pada saraf 2. Rasa kesemutan, tertusuk-tusuk dan nyeri pada anggota gerak atau wajah 3. Kelemahan anggota gerak dan atau kelopak mata 4. Adanya disabilitas (deformitas) 5. Luka (ulkus) yang sulit sembuh
  • 10. Tanda-tanda Mungkin Kusta (Suspek) 1. Lahir dan tinggal di daerah endemik kusta 2. Mempunyai kelainan kulit yang tidak sembuh dengan pengobatan rutin, terutama bila terdapat keterlibatan saraf tepi 3. Riwayat kontak erat & lama dengan orang yang mengalami kusta Tanda suspek lainnya :
  • 11. Tanda-tanda Mungkin Kusta (Suspek) Jika diagnosis kusta masih belum dapat ditegakkan, tindakan yang dapat dilakukan adalah : 1. Pikirkan kemungkinan penyakit kulit lain (seperti panu, kurap, kudis, frambusia) dan obati 2. Tunggu 3-6 bulan dan periksa kembali adanya mati rasa, jika lesi kulit tersebut benar kusta maka dalam periode tersebut mati rasa harusnya menjadi jelas dan kita dapat memulai MDT 3. Jika tidak ditemukan adanya mati rasa yang jelas maupun penebalan saraf namun ada tanda-tanda mencurigakan seperti nodul, pembengkakan pada wajah atau cuping telinga, atau infiltrasi pada kulit, perlu dilakukan pemeriksaan kerokan kulit (skin smear) 4. Jika hasil pemeriksaan klinis dan BTA masih meragukan, rujuk ke pelayanan spesialistik
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. Differensial Diagnosis Kusta ( Diagnosis Banding Kusta ) Manifestasi klinis lesi penyakit Kusta melibatkan kulit, saraf perifer dan membran mukosa. Lesi kusta dapat berupa makula, papula, nodul, infiltrat, ulkus, bercak anestesi, dsb. Beberapa kelainan kulit yang mirip dengan kusta antara lain: 1. Bercak eritem berskuama; psoriasis, pitiriasis rosea, dermatitis seboroik, tinea korporis 2. Bercak hipopigmentasi dengan skuama; pitiriasis versicolor, pitiriasis alba 3. Bercak hipopigmentasi tanpa skuama; vitiligo 4. Papul atau nodul; neurofibromatosis, prurigo nodularis, granuloma annulare
  • 21. Differensial Diagnosis Kusta ( Diagnosis Banding Kusta ) Bercak eritem berskuama Psoriasis Infiltrat plak eritem berbatas tegas, terutama menyerupai kusta tipe tuberkuloid jika sisiknya menghilang karena pengobatan
  • 22. Differensial Diagnosis Kusta ( Diagnosis Banding Kusta ) Bercak hipopigmentasi dengan skuama 1 2 pitiriasis alba berupa makula bentuk bundar atau oval dengan sisik. pitiriasis versicolor berupa bercak pigmentasi bersisik, superfisial dengan bentuk ireguler dan sering berlokasi di leher dan badan
  • 23. Differensial Diagnosis Kusta ( Diagnosis Banding Kusta ) Bercak hipopigmentasi tanpa skuama Vitiligo berupa bercak berwarna putih meyerupai susu
  • 24. Differensial Diagnosis Kusta ( Diagnosis Banding Kusta ) Papul atau nodul Granuloma annulare berupa pembentukan papul atau nodul berbentuk annular (cincin). Lesinya indolen dan tidak menimbulkan keluhan Neurofibromatosis kelainan genetik dimana pertumbuhan sel terganggu sehingga tumbuh tumor-tumor pada jaringan saraf. Tumor tersebut umumnya jinak dan bisa muncul di berbagai bagian dari sistem saraf, seperti pada otak maupun saraf tulang belakang hingga saraf-saraf tepi Gambar: dermnetNZ.org Gambar: Alomedika.com
  • 26. Setelah seseorang didiagnosis menderita kusta, maka tahap selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan tipe/klasifikasi penyakit kusta yang diderita. Penentuan tipe penyakit kusta pada seorang penderita disebut klasifikasi penyakit kusta. Klasifikasi Kusta
  • 27. Klasifikasi Kusta Dasar Klasifikasi Kusta: Manifestasi Klinik yaitu jumlah lesi kulit, jumlah saraf yang terganggu, dsb. Hasil pemeriksaan bakteriologis yaitu skin smear basil tahan asam (BTA) positif atau negatif. Pemeriksaan laboratorium hanya dilakukan bila klasifikasi meragukan
  • 28. Klasifikasi Kusta Tujuan Klasifikasi Kusta: 1. Tipe penyakit kusta menentukan jenis dan lamanya pengobatan penyakit. 2. Perencanaan logistik
  • 29. Multibacillary (MB) Jumlah bercak kusta >5 Penebalan saraf disertai gangguan fungsi >1 BTA positif Paucibacillary (PB) Jumlah bercak kusta 1-5 Penebalan saraf disertai gangguan fungsi 1 BTA negatif Klasifikasi menurut WHO
  • 30. Punched Out Lesion Nodul, infiltrat Madarosis, Hidung Pelana Tanda khusus MB 1. 2. 3.