SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
PERAN KOMUNIKASI
FARMASI DI PELAYANAN
apt. Roihwan, S.Farm
MASALAH di LAPANGAN
1. Pasien berhenti minum obat TBC setelah
sebulan, karena merasa sudah sehat
2. Pasien berhenti minum obat Rifampisin
karena warna kencing dan air mata menjadi
merah
3. Pasien wanita bingung karena penjelasan
Apoteker tentang obat metformin adalah
untuk diabet yang tidak dideritanya
4. Pasien mengeluh karena perut merasa perih
setelah minum asam mefenamat dengan
perut kosong
5. Pasien hipertensi menghentikan obatnya karena
tekanan darahnya sudah turun setelah
minum antihipertensi seminggu
6. Pasien DM menghentikan obatnya karena kadar
gulanya telah normal setelah minuM
antidiabet sebulan
7. Pasien DM sangat patuh minum obat antidiabet,
karena dengan demikian dia mengira boleh
makan seenaknya.
8. Seorang bapak besok siang ingin sekali makan
gulai kambing berlemak, maka 2 hari ini dia
minum obat antikolesterol
MENURUT ANDA?
Lingkup Pekerjaan Kefarmasian
Pengadaan
Distribusi/Penyaluran
Produksi
Pelayanan
• Pengadaan pada fasilitas produksi, distribusi,
dan pelayanan.
• Menjamin keamanan, manfaat, mutu, dan
khasiat
Industri farmasi: 3 apoteker (PJ Produksi, Pemastian
Mutu, dan Pengawasan Mutu).
Industri OT & kosmetik: 1 apoteker.
Dalam pelaksanaan: apoteker PJ, apoteker pendamping,
dan TTK.
Menerapkan cara pembuatan yang baik
Tenaga
Kefarmasian
• Apoteker sbg penanggung jawab.
• Dilaksanakan dengan CDOB.
• Sarana distribusi/penyaluran: PBF, penyalur
alkes, instalasi farmasi milik pemerintah,
Pemda Prov/Kab/Kota
• Fasilitas pelayanan: apotek, IFRS,
Puskesmas, klinik, toko obat, praktik bersama.
• Apoteker dpt dibantu apoteker pendamping
dan TTK.
PP 51 -
2009
Misconception #1
 “If one does makes me feel good, a larger
dose will make me feel better. ”
 May increase adverse effects
 Will add to expense
Misconception #2
 “If one drug doesn’t help, take another- or
two or three.”
 Sometimes promoted by physicians
 Often relates to over the counter drugs
Misconception #3
 “If I can get it without a prescription, it
must be safe.”
 Antihistamines, analgesics
 Interactions with other drugs
 Fat soluble vitamins
 Alchohol
Misconception #4
 “ If I have used this medicine for years, I
must need it now.”
 Change in indication for drug
 Use of other meds
 New findings
Misconception #5
 “If it helped someone else, it can help me.”
 Don’t borrow from friends and family members
 Signs of illness may not represent the same
disease
 Pasien minum Vitamin C menganggap makin
besar dosis makin baik, tidak ada pantangan
bagi siapapun
 Pasien mau membeli prednison untuk cucunya
karena mendengar dapat menjadikan anak
gemuk.
 Pasien mengalami toksistas karena
mengunyah/menggerus obat slow release.
To Chew or not to Chew
Pasien 83 thn, mendapat resep Cardizem CD
(diltiazem lepas lambat), utk BP
Kapsulnya besar. Kapsul dikunyah. Pulse menjadi
rendah. Keluarga pasien menghubungi
farmasis, farmasis menyarankan dokter utk
mengganti menjadi tablet biasa. Pasien
membaik
Beberapa bulan kemudian, kontrol ke dokter,
kejadian berulang. Pasien meninggal 3 minggu
kemudian.
Kalau saja…..
Apoteker menyempatkan
mereview resep, dan konseling
…….
 Ukuran kapsul yang besar…..
 Konseling : jangan dibelah,
dikunyah……
FAKTA
 Rata-rata ketidakpatuhan terapi obat :
40%
 1/3: minum semua obat yang
diresepkan
 1/3: minum sebagian dari yang
diresepkan
 1/3 : tidak minum sama sekali
22% of U.S. patients take less of the medication than is prescribed
American Heart Association: Statistics you need to know.
http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=107
Accessed November 21, 2007.
Medication adherence
Direct association between dosing frequency and medication adherence in studies using
electronic monitoring across a variety of therapeutic classes; modified from Claxton et al.15.
Laufs U et al. Eur Heart J 2010;eurheartj.ehq297
Published on behalf of the European Society of Cardiology. All rights reserved. © The Author
2010. For permissions please email: journals.permissions@oxfordjournals.org
Persistence
0
20
40
60
80
100
1 3 5 7 9 11 13
Months
Percent
Cozar
Fosamax
Zocor
 Product
persistency
curves
 after 1 year as
much as a 50
percent decline
 after 5 years,
compliance as low
as 29% to 33%
 greatest declines
in first six months
Benchmark compliance rates:
 Disease
 Epilepsy
 Arthritis
 Hypertension
 Diabetes
 Oral contraceptives
 HRT
 Asthma
 Rates of
noncompliance
 30% to 50%
 50% to 71%
 40% (average)
 40% to 50%
 8%
 57%
 20%
Pemakaian obat yang kurang
tepat
 Pemakaian berlebihan atau kurang
 Pemakaian pada waktu yang salah
 Obat yang salah
 Tidak menyelesaikan pengobatan
 Cara pakai yang salah
 Memakai obat orang lain
 Memakai obat yang rusak atau kadaluwarsa
 dll
Faktor Pasien
 Factors yang dianggap mempengaruhi
compliance
 Pengetahuan pasien
 Perilaku compliance sebelumnya
 Kemampuan untuk mengintegrasikan kedalam
kehidupan sehari-hari/kompleksitas regimen obat
tertentu
 Keyakinan tentang kesehatan dan persepsi terhadap
pengobatan
 Dukungan lingkungan (termasuk hubungan dengan staf
kesehatan
FORMULATION
PRESCRIBING
DISPENSING
PHARMACODYNAMI
CS
PATIENT
ADHERENCE
PHARMACOKINETICS
DRUG RESPONS
Pasien dengan risiko tinggi
 Penyakit asimtomatik
 hipertensi
 Kondisi kronis
 hypertension, arthritis, diabetes
 Cognitive impairment
 dementia, Alzheimers
 Regimen komleks
 poly pharmacy, QOD
Pasien dengan risiko tinggi
 Multiple daily dosing
 qd < bid < tid, < qid
 Persepsi pasien
 effectiveness, side effects, cost
 Komunikasi yang jelek
 patient practitioner rapport
 Penyakit jiwa
 less likely to comply
The NATIONAL BURDEN of
NONADHERENCE
 Kurang lebih 125.000 kematian pertahun
karena nonadherence, atau dua kali jumlah
kematian akibat kecelakaan mobil
 Hampir 11% pasien rawat inap dan 40%
pasien sakit di panti jompo, adalah akibat
nonadherence
 Biaya langsung maupun tidak langsung akibat
nonadherence mencapai $100 milyard per
tahun di USA
Perundangan
 Di Amerika: OBRA 1990
 Omnibus Reconciliation
 Di Indonesia
 Peraturan Menteri Kesehatan no
244/Men.Kes/SK/V/1990
APOTEKER
1. Apoteker memahami kegunaan konseling bagi
pasien
 Menguasai teori konseling dan komunikasi
2. Apoteker mampu mengidentifikasi DRP &
masalah lain
 Mempu menggali informasi dari pasien
 Menguasai ilmu farmakoterapi dan komunikasi
3. Apoteker mampu memilih informasi yang
tepat untuk kondisi , behavior pasien,
kesiapan pasien dan memberikannya secara
efisien dan efektif
 Menguasai ilmu farmakoterapi dan komunikasi
Menguasai teori konseling
 Faham akan teori konseling
 Faham kegunaan & pemanfaatan 3 prime
questions
 Faham akan kegunaan & pemanfaatan
metoda
motivational interviewing
 Faham akan kerugian akibat non adherence
 Faham akan tahap-tahap kesiapan pasien
menerima informasi
 Faham akan fenomena gunung es
 Memilih pasien:
 prioritas pasien berdasarkan kondisi, penyakit
dan obat
 Menentukan kebutuhan informasi untuk pasien
(jenis dan kedalamannya)
 Memilih informasi yang tepat dari sumber
yang dipercaya
 Memberikan informasi secara efisien dan
efektif
DISKUSI:
 Pengertian, fungsi dan tujuan konseling :
 Pemahaman teori konseling, kegunaan dan manfaat 3
prime questions, kerugian akibat non-adherence,
tahap kesiapan pasien menerima informasi,
fenomena gunung es,
 Metode konseling dan edukasi :
 3 prime questions, show and tell, verifikasi,
 edukasi kepada pasien dan keluarga,
 ketrampilan dalam konseling
 Memahami pasien :
 Kondisi kesehatan pasien, penyakit pasien, obat
untuk pasien, behavior pasien,
 Identifikasi DRP (Drug-Related Problem) dan
masalah lain :
 Identifikasi DRP
 Kebutuhan informasi, kebutuhan motivasi, empati
dan lainnya, problem solving,
 Pemilihan informasi dalam praktek konseling :
 Cara dan kiat memilih informasi sesuai
kebutuhan pasien, cara pemberian konseling
yang efisien dan efektif,

 Interaksi dengan dokter dan staf kesehatan lain
:
 Cara penyampaian masalah pasien kepada dokter
dan staf kesehatan lain,
 Cara menghindari konflik
COUNSELING PASIEN:
 Counseling tidak berdiri sendiri
 Counseling merupakan upaya tercapainya
Patient Safety
 Counseling merupakan bagian dari
Pharmaceutical Care (Patient Focus)
 Counseling merupakan bagian dari
Medication Process Management
 Counseling tergantung dari attitude,
knowledge, skill dari Farmasis
(komunikasi dan Farmasi Klinis)
COUNSELING PASIEN:
 Ada metodanya
 Untuk obat penyakit akut
 Untuk obat penyakit kronis dan permasalahannya
 Ada teknik –teknik yang berbeda
 OTC (obat bebas)
 analisa
 memilihkan
 Resep dokter
 Penyakit akut
 Penyakit kronis
 Pasien rawat jalan
 Pasien pulang rawat inap
 Menjawab keluhan dll
 Harus dibangun tools untuk praktek sehari-hari
Kaitan KIE dengan Patient Safety
Kematian akibat Medical Error di R.S di USA (IOM
99’)
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
Medication
Error
AIDS Kanker
Payudara
Kecelakaan
Lalu-Lintas
Medical
Error
• Medication Error di RS : 7.000
• AIDS : 16.516
• Kanker Payu Dara : 42.297
• Kecelakaan Lalu lintas : 43.458
• Medical Errors : 44.000-98.000
• Medication Errors di luar RS : puluhan ribu
MEDICAL ERROR
The failure
of a planned action to be
completed as intended
or
the use of a wrong plan
to achieve the aim
MEDICATION ERROR
Preventable event
that may cause
inappropriate medication use
or patient harm
Medication is in control of the
health care professional ,
patient, consumer
Pharmacy Management
Ordering
Medication Management Process
Where Adverse Drug Events Originate
Source: Adapted from Bates et al.; JAMA 1995;274:29-34
Dispense/
distribute
medication
Evaluate
order
Select
medication
Order
verified
and
submitted
Prepare
medication
History-Taking
Education
Administer Medication
Document
Medication Inventory Management
Administration Management
Surveillance
49%
14%
26%
From Computerized physician order entry: costs, benefits and challenges. A case study approach. FCG 2003.
Monitor/Evaluate Response
Document
Medication
History
Obtain
Medication-
related
History
Diagnostic/
Therapeutic
Decisions
Made
Medication
Ordered
Inventory
management
Formulary,
purchasing
decisions
Incident/adver
se event
surveillance
and reporting
Intervene as
indicated for
adverse
reaction/
error
Assess and
document
patient
response
to medication
according to
defined
parameters
Document
administration
and associated
information
Admin.
according to
order and
standards
for
drug
Select the
correct drug
for
the correct
patient
Educate
patient
regarding
medication
Educate staff
regarding
medications
11%
Kaitan KIE dengan Pelayanan Farmasi
1.Pabrik
10.Penyiapan
obat
Distribusi 4.Penyimpanan
di R.Racik
3.Penyimpanan
di gudang
Pemesanan
apotik
2.Penerimaan
6.Penulisan Resep
5.Penerimaan
Instruksi Dr
11Pemanggilan pasien
12.Penyerahan obat
Pemahaman Ketaatan
RANTAI PELAYANAN OBAT
8. Screening Resep
7.Status & Data
Pasien
9. Etiket
HK 2002
13Inform/Counseling
MEDICATION ERROR
COUNSELING OBAT
Keterangan
Screening resep :
•Administrasi
error
•Pharmaceutical
error
•Clinical error
Outcome
Monitoring
Counseling sebagai komponen
Pharmaceutical Care
 The American Society of Health System
Pharmacists’ guidelines on pharmacist-
conducted patient counseling state that:
 Pharmacist-conducted patient counseling is
a component of pharmaceutical care and
should be aimed at improving therapeutic
outcomes by maximizing proper use of
medication
“If medication related problems
were ranked as a disease, it
would be the fifth leading
cause of death in the US!”
*Beers MH. Arch Internal Med. 2003
Compliance dipengaruhi
KOMUNIKASI
 Komunikasi antar pasien-staf kesehatan
 Pendidikan, budaya dll
 Informasi
 Emosi
KEYAKINAN akan PENGOBATAN
 Pengalaman tentang pemakaian obat
 Efek samping
 Jumlah jenis obat
 Frekuensi pemakaian
 Lama terapi
 Simtom tidak ada/tidak terasa
 Kerumitan cara, aturan pakai
 Harga obat
Pasien tidak taat (non compliance)
 Kegagalan terapi
 Relaps
 Toksisitas
 Biaya yang tinggi
 Direct Medical Cost
 Direct non Medical Cost
 Indirect non Medical Cost
 Intangible Cost
 Opportunity Cost
Biaya akibat non compliance
Direct Medical Cost
 Obat-obatan Fee dokter
 Alat kesehatan Biaya rawat inap
 Test laboratorium dll
Direct non Medical Cost
 Transportasi, makan, mengurus keluarga
Indirect non Medical Cost
 Upah yang hilang akibat sakit, mengurus yang
sakit
 Intangible cost
Patient outcome
Pasien taat
Counceling
Etika & Hukum
Komunikasi Farmasi Klinis
Farmakokinetik
FarmakoTerapi dll
Toxikologi
Farmakodinami
Farmakologi
1. Problem solving skill
2. Komunikasi
3. Konseling/Edukasi
4. Patient Assessment
5. Farmasi Klinis: Farmakoterapi, Patofisiologi
dll
6. Penyakit dan progresnya, guidelines
7. Hukum dan etika
8. Pharmaceutical Care Plan
9. Interaksi dengan dokter, dll
10. Perilaku : peduli, komitmen, dll

More Related Content

What's hot

MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORPPGhybrid3
 
Monitoring efek samping obat (MESO)
Monitoring efek samping obat (MESO) Monitoring efek samping obat (MESO)
Monitoring efek samping obat (MESO) saninuraeni
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiNur Fadillah
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekSurya Amal
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaSapan Nada
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBNesha Mutiara
 
Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Lalla Haflah
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitKANDA IZUL
 
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.pptPertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.pptErinFarlina
 
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium NasionalPedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium NasionalErie Gusnellyanti
 
Pengantar Compounding dan Dispensing.ppt
Pengantar Compounding dan Dispensing.pptPengantar Compounding dan Dispensing.ppt
Pengantar Compounding dan Dispensing.pptDwipaJunikaPutra1
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
 
Pedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rsPedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rserna yanti
 
perencanaan sediaan farmasi.ppt
perencanaan sediaan farmasi.pptperencanaan sediaan farmasi.ppt
perencanaan sediaan farmasi.pptYayaCahyadi1
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsHenry Nobito
 

What's hot (20)

Visite Pasien
Visite PasienVisite Pasien
Visite Pasien
 
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
 
REKONSILIASI OBAT.pdf
REKONSILIASI OBAT.pdfREKONSILIASI OBAT.pdf
REKONSILIASI OBAT.pdf
 
Monitoring efek samping obat (MESO)
Monitoring efek samping obat (MESO) Monitoring efek samping obat (MESO)
Monitoring efek samping obat (MESO)
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
 
Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek
 
KFT
KFTKFT
KFT
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakit
 
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.pptPertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
 
Metode soap
Metode soapMetode soap
Metode soap
 
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium NasionalPedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
 
Pengantar Compounding dan Dispensing.ppt
Pengantar Compounding dan Dispensing.pptPengantar Compounding dan Dispensing.ppt
Pengantar Compounding dan Dispensing.ppt
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
Pedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rsPedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rs
 
perencanaan sediaan farmasi.ppt
perencanaan sediaan farmasi.pptperencanaan sediaan farmasi.ppt
perencanaan sediaan farmasi.ppt
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rs
 
Panitia Farmasi Terapi
Panitia Farmasi TerapiPanitia Farmasi Terapi
Panitia Farmasi Terapi
 

Similar to PERAN KOMUNIKASI

pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical careDokter Tekno
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Sri Suratini
 
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptxBersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptxNevada3
 
Konseling.pptx
Konseling.pptxKonseling.pptx
Konseling.pptxtrirahmi1
 
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdfDRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdflydiaevangelist15
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxNanaNurhasanah5
 
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1Danang Setiawan
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat nisha althaf
 
MI 4 - Penyerahan Obat dan Konseling Kepatuhan Minum Obat Fix 14 Oktober 2020...
MI 4 - Penyerahan Obat dan Konseling Kepatuhan Minum Obat Fix 14 Oktober 2020...MI 4 - Penyerahan Obat dan Konseling Kepatuhan Minum Obat Fix 14 Oktober 2020...
MI 4 - Penyerahan Obat dan Konseling Kepatuhan Minum Obat Fix 14 Oktober 2020...ssuserd53bac
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptxMFerdyYahyaRamadhan
 
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxkomunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxanditia3
 
Penggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptxPenggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptxYenny Tanjung
 
KONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptxKONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptxArjunKahut
 
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arahKONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arahyerna2193
 
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptxMariaankira
 
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokter
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokterApoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokter
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokterAndi Himyatul Hidayah
 

Similar to PERAN KOMUNIKASI (20)

pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical care
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik
 
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptxBersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
 
Konseling.pptx
Konseling.pptxKonseling.pptx
Konseling.pptx
 
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdfDRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
 
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat
 
MI 4 - Penyerahan Obat dan Konseling Kepatuhan Minum Obat Fix 14 Oktober 2020...
MI 4 - Penyerahan Obat dan Konseling Kepatuhan Minum Obat Fix 14 Oktober 2020...MI 4 - Penyerahan Obat dan Konseling Kepatuhan Minum Obat Fix 14 Oktober 2020...
MI 4 - Penyerahan Obat dan Konseling Kepatuhan Minum Obat Fix 14 Oktober 2020...
 
asuhan kefarmasian.pptx
asuhan kefarmasian.pptxasuhan kefarmasian.pptx
asuhan kefarmasian.pptx
 
Makalah farma
Makalah farmaMakalah farma
Makalah farma
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
 
Swamedikasi
SwamedikasiSwamedikasi
Swamedikasi
 
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxkomunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
 
Penggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptxPenggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptx
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasional
 
KONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptxKONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptx
 
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arahKONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
 
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
 
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokter
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokterApoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokter
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokter
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

PERAN KOMUNIKASI

  • 1. PERAN KOMUNIKASI FARMASI DI PELAYANAN apt. Roihwan, S.Farm
  • 2. MASALAH di LAPANGAN 1. Pasien berhenti minum obat TBC setelah sebulan, karena merasa sudah sehat 2. Pasien berhenti minum obat Rifampisin karena warna kencing dan air mata menjadi merah 3. Pasien wanita bingung karena penjelasan Apoteker tentang obat metformin adalah untuk diabet yang tidak dideritanya 4. Pasien mengeluh karena perut merasa perih setelah minum asam mefenamat dengan perut kosong
  • 3. 5. Pasien hipertensi menghentikan obatnya karena tekanan darahnya sudah turun setelah minum antihipertensi seminggu 6. Pasien DM menghentikan obatnya karena kadar gulanya telah normal setelah minuM antidiabet sebulan 7. Pasien DM sangat patuh minum obat antidiabet, karena dengan demikian dia mengira boleh makan seenaknya. 8. Seorang bapak besok siang ingin sekali makan gulai kambing berlemak, maka 2 hari ini dia minum obat antikolesterol
  • 4. MENURUT ANDA? Lingkup Pekerjaan Kefarmasian Pengadaan Distribusi/Penyaluran Produksi Pelayanan • Pengadaan pada fasilitas produksi, distribusi, dan pelayanan. • Menjamin keamanan, manfaat, mutu, dan khasiat Industri farmasi: 3 apoteker (PJ Produksi, Pemastian Mutu, dan Pengawasan Mutu). Industri OT & kosmetik: 1 apoteker. Dalam pelaksanaan: apoteker PJ, apoteker pendamping, dan TTK. Menerapkan cara pembuatan yang baik Tenaga Kefarmasian • Apoteker sbg penanggung jawab. • Dilaksanakan dengan CDOB. • Sarana distribusi/penyaluran: PBF, penyalur alkes, instalasi farmasi milik pemerintah, Pemda Prov/Kab/Kota • Fasilitas pelayanan: apotek, IFRS, Puskesmas, klinik, toko obat, praktik bersama. • Apoteker dpt dibantu apoteker pendamping dan TTK. PP 51 - 2009
  • 5. Misconception #1  “If one does makes me feel good, a larger dose will make me feel better. ”  May increase adverse effects  Will add to expense
  • 6. Misconception #2  “If one drug doesn’t help, take another- or two or three.”  Sometimes promoted by physicians  Often relates to over the counter drugs
  • 7. Misconception #3  “If I can get it without a prescription, it must be safe.”  Antihistamines, analgesics  Interactions with other drugs  Fat soluble vitamins  Alchohol
  • 8. Misconception #4  “ If I have used this medicine for years, I must need it now.”  Change in indication for drug  Use of other meds  New findings
  • 9. Misconception #5  “If it helped someone else, it can help me.”  Don’t borrow from friends and family members  Signs of illness may not represent the same disease
  • 10.  Pasien minum Vitamin C menganggap makin besar dosis makin baik, tidak ada pantangan bagi siapapun  Pasien mau membeli prednison untuk cucunya karena mendengar dapat menjadikan anak gemuk.  Pasien mengalami toksistas karena mengunyah/menggerus obat slow release.
  • 11. To Chew or not to Chew Pasien 83 thn, mendapat resep Cardizem CD (diltiazem lepas lambat), utk BP Kapsulnya besar. Kapsul dikunyah. Pulse menjadi rendah. Keluarga pasien menghubungi farmasis, farmasis menyarankan dokter utk mengganti menjadi tablet biasa. Pasien membaik Beberapa bulan kemudian, kontrol ke dokter, kejadian berulang. Pasien meninggal 3 minggu kemudian.
  • 12. Kalau saja….. Apoteker menyempatkan mereview resep, dan konseling …….  Ukuran kapsul yang besar…..  Konseling : jangan dibelah, dikunyah……
  • 13. FAKTA  Rata-rata ketidakpatuhan terapi obat : 40%  1/3: minum semua obat yang diresepkan  1/3: minum sebagian dari yang diresepkan  1/3 : tidak minum sama sekali
  • 14. 22% of U.S. patients take less of the medication than is prescribed American Heart Association: Statistics you need to know. http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=107 Accessed November 21, 2007. Medication adherence
  • 15. Direct association between dosing frequency and medication adherence in studies using electronic monitoring across a variety of therapeutic classes; modified from Claxton et al.15. Laufs U et al. Eur Heart J 2010;eurheartj.ehq297 Published on behalf of the European Society of Cardiology. All rights reserved. © The Author 2010. For permissions please email: journals.permissions@oxfordjournals.org
  • 16. Persistence 0 20 40 60 80 100 1 3 5 7 9 11 13 Months Percent Cozar Fosamax Zocor  Product persistency curves  after 1 year as much as a 50 percent decline  after 5 years, compliance as low as 29% to 33%  greatest declines in first six months
  • 17. Benchmark compliance rates:  Disease  Epilepsy  Arthritis  Hypertension  Diabetes  Oral contraceptives  HRT  Asthma  Rates of noncompliance  30% to 50%  50% to 71%  40% (average)  40% to 50%  8%  57%  20%
  • 18. Pemakaian obat yang kurang tepat  Pemakaian berlebihan atau kurang  Pemakaian pada waktu yang salah  Obat yang salah  Tidak menyelesaikan pengobatan  Cara pakai yang salah  Memakai obat orang lain  Memakai obat yang rusak atau kadaluwarsa  dll
  • 19. Faktor Pasien  Factors yang dianggap mempengaruhi compliance  Pengetahuan pasien  Perilaku compliance sebelumnya  Kemampuan untuk mengintegrasikan kedalam kehidupan sehari-hari/kompleksitas regimen obat tertentu  Keyakinan tentang kesehatan dan persepsi terhadap pengobatan  Dukungan lingkungan (termasuk hubungan dengan staf kesehatan
  • 21. Pasien dengan risiko tinggi  Penyakit asimtomatik  hipertensi  Kondisi kronis  hypertension, arthritis, diabetes  Cognitive impairment  dementia, Alzheimers  Regimen komleks  poly pharmacy, QOD
  • 22. Pasien dengan risiko tinggi  Multiple daily dosing  qd < bid < tid, < qid  Persepsi pasien  effectiveness, side effects, cost  Komunikasi yang jelek  patient practitioner rapport  Penyakit jiwa  less likely to comply
  • 23. The NATIONAL BURDEN of NONADHERENCE  Kurang lebih 125.000 kematian pertahun karena nonadherence, atau dua kali jumlah kematian akibat kecelakaan mobil  Hampir 11% pasien rawat inap dan 40% pasien sakit di panti jompo, adalah akibat nonadherence  Biaya langsung maupun tidak langsung akibat nonadherence mencapai $100 milyard per tahun di USA
  • 24. Perundangan  Di Amerika: OBRA 1990  Omnibus Reconciliation  Di Indonesia  Peraturan Menteri Kesehatan no 244/Men.Kes/SK/V/1990
  • 25. APOTEKER 1. Apoteker memahami kegunaan konseling bagi pasien  Menguasai teori konseling dan komunikasi 2. Apoteker mampu mengidentifikasi DRP & masalah lain  Mempu menggali informasi dari pasien  Menguasai ilmu farmakoterapi dan komunikasi 3. Apoteker mampu memilih informasi yang tepat untuk kondisi , behavior pasien, kesiapan pasien dan memberikannya secara efisien dan efektif  Menguasai ilmu farmakoterapi dan komunikasi
  • 26. Menguasai teori konseling  Faham akan teori konseling  Faham kegunaan & pemanfaatan 3 prime questions  Faham akan kegunaan & pemanfaatan metoda motivational interviewing  Faham akan kerugian akibat non adherence  Faham akan tahap-tahap kesiapan pasien menerima informasi  Faham akan fenomena gunung es
  • 27.  Memilih pasien:  prioritas pasien berdasarkan kondisi, penyakit dan obat  Menentukan kebutuhan informasi untuk pasien (jenis dan kedalamannya)  Memilih informasi yang tepat dari sumber yang dipercaya  Memberikan informasi secara efisien dan efektif
  • 28. DISKUSI:  Pengertian, fungsi dan tujuan konseling :  Pemahaman teori konseling, kegunaan dan manfaat 3 prime questions, kerugian akibat non-adherence, tahap kesiapan pasien menerima informasi, fenomena gunung es,  Metode konseling dan edukasi :  3 prime questions, show and tell, verifikasi,  edukasi kepada pasien dan keluarga,  ketrampilan dalam konseling
  • 29.  Memahami pasien :  Kondisi kesehatan pasien, penyakit pasien, obat untuk pasien, behavior pasien,  Identifikasi DRP (Drug-Related Problem) dan masalah lain :  Identifikasi DRP  Kebutuhan informasi, kebutuhan motivasi, empati dan lainnya, problem solving,  Pemilihan informasi dalam praktek konseling :  Cara dan kiat memilih informasi sesuai kebutuhan pasien, cara pemberian konseling yang efisien dan efektif, 
  • 30.  Interaksi dengan dokter dan staf kesehatan lain :  Cara penyampaian masalah pasien kepada dokter dan staf kesehatan lain,  Cara menghindari konflik
  • 31. COUNSELING PASIEN:  Counseling tidak berdiri sendiri  Counseling merupakan upaya tercapainya Patient Safety  Counseling merupakan bagian dari Pharmaceutical Care (Patient Focus)  Counseling merupakan bagian dari Medication Process Management  Counseling tergantung dari attitude, knowledge, skill dari Farmasis (komunikasi dan Farmasi Klinis)
  • 32. COUNSELING PASIEN:  Ada metodanya  Untuk obat penyakit akut  Untuk obat penyakit kronis dan permasalahannya  Ada teknik –teknik yang berbeda  OTC (obat bebas)  analisa  memilihkan  Resep dokter  Penyakit akut  Penyakit kronis  Pasien rawat jalan  Pasien pulang rawat inap  Menjawab keluhan dll  Harus dibangun tools untuk praktek sehari-hari
  • 33. Kaitan KIE dengan Patient Safety
  • 34. Kematian akibat Medical Error di R.S di USA (IOM 99’) 0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 Medication Error AIDS Kanker Payudara Kecelakaan Lalu-Lintas Medical Error • Medication Error di RS : 7.000 • AIDS : 16.516 • Kanker Payu Dara : 42.297 • Kecelakaan Lalu lintas : 43.458 • Medical Errors : 44.000-98.000 • Medication Errors di luar RS : puluhan ribu
  • 35. MEDICAL ERROR The failure of a planned action to be completed as intended or the use of a wrong plan to achieve the aim
  • 36. MEDICATION ERROR Preventable event that may cause inappropriate medication use or patient harm Medication is in control of the health care professional , patient, consumer
  • 37. Pharmacy Management Ordering Medication Management Process Where Adverse Drug Events Originate Source: Adapted from Bates et al.; JAMA 1995;274:29-34 Dispense/ distribute medication Evaluate order Select medication Order verified and submitted Prepare medication History-Taking Education Administer Medication Document Medication Inventory Management Administration Management Surveillance 49% 14% 26% From Computerized physician order entry: costs, benefits and challenges. A case study approach. FCG 2003. Monitor/Evaluate Response Document Medication History Obtain Medication- related History Diagnostic/ Therapeutic Decisions Made Medication Ordered Inventory management Formulary, purchasing decisions Incident/adver se event surveillance and reporting Intervene as indicated for adverse reaction/ error Assess and document patient response to medication according to defined parameters Document administration and associated information Admin. according to order and standards for drug Select the correct drug for the correct patient Educate patient regarding medication Educate staff regarding medications 11%
  • 38. Kaitan KIE dengan Pelayanan Farmasi
  • 39. 1.Pabrik 10.Penyiapan obat Distribusi 4.Penyimpanan di R.Racik 3.Penyimpanan di gudang Pemesanan apotik 2.Penerimaan 6.Penulisan Resep 5.Penerimaan Instruksi Dr 11Pemanggilan pasien 12.Penyerahan obat Pemahaman Ketaatan RANTAI PELAYANAN OBAT 8. Screening Resep 7.Status & Data Pasien 9. Etiket HK 2002 13Inform/Counseling MEDICATION ERROR COUNSELING OBAT Keterangan Screening resep : •Administrasi error •Pharmaceutical error •Clinical error Outcome Monitoring
  • 40. Counseling sebagai komponen Pharmaceutical Care  The American Society of Health System Pharmacists’ guidelines on pharmacist- conducted patient counseling state that:  Pharmacist-conducted patient counseling is a component of pharmaceutical care and should be aimed at improving therapeutic outcomes by maximizing proper use of medication
  • 41. “If medication related problems were ranked as a disease, it would be the fifth leading cause of death in the US!” *Beers MH. Arch Internal Med. 2003
  • 42. Compliance dipengaruhi KOMUNIKASI  Komunikasi antar pasien-staf kesehatan  Pendidikan, budaya dll  Informasi  Emosi KEYAKINAN akan PENGOBATAN  Pengalaman tentang pemakaian obat  Efek samping  Jumlah jenis obat  Frekuensi pemakaian  Lama terapi  Simtom tidak ada/tidak terasa  Kerumitan cara, aturan pakai  Harga obat
  • 43. Pasien tidak taat (non compliance)  Kegagalan terapi  Relaps  Toksisitas  Biaya yang tinggi  Direct Medical Cost  Direct non Medical Cost  Indirect non Medical Cost  Intangible Cost  Opportunity Cost
  • 44. Biaya akibat non compliance Direct Medical Cost  Obat-obatan Fee dokter  Alat kesehatan Biaya rawat inap  Test laboratorium dll Direct non Medical Cost  Transportasi, makan, mengurus keluarga Indirect non Medical Cost  Upah yang hilang akibat sakit, mengurus yang sakit
  • 46. Patient outcome Pasien taat Counceling Etika & Hukum Komunikasi Farmasi Klinis Farmakokinetik FarmakoTerapi dll Toxikologi Farmakodinami Farmakologi
  • 47. 1. Problem solving skill 2. Komunikasi 3. Konseling/Edukasi 4. Patient Assessment 5. Farmasi Klinis: Farmakoterapi, Patofisiologi dll 6. Penyakit dan progresnya, guidelines 7. Hukum dan etika 8. Pharmaceutical Care Plan 9. Interaksi dengan dokter, dll 10. Perilaku : peduli, komitmen, dll