Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Pio kel 3 fixx
1. Pengumpulan, pengkajian, pengevaluasi
an, pengorganisasian,
penyimpanan, pendistribusian, penyebar
an serta penyampaian
informasi tentang obat dalam berbagai be
ntuk dan berbagai metode kepada dokter,
apoteker, perawat, profesi kesehatan
lainnya dan pasien.
Definisi Pembe
rian
Informasi Obat
2. TUJUAN PIO
1. Menunjang ketersediaan dan penggunaan obat yang rasional
(tepat obat, tepat dosis, tepat regimen, tepat pasien), menjauhi
efek samping yang berorientasi kepada penderita, tenaga ke
sehatan lain, dan pihak lain yang berkepentingan.
2. Menyediakan dan memberikan informasi kepada pasien, tena
ga kesehatan lain dan pihak lainnya.
3. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan-kebijakan y
ang berhubungan dengan obat.
4. Soal Dosis Obat
Penanya : Asisten Apoteker
R/ Diazepam
S 3 x 10 amp
Dosis ?
Umur : Dewasa
Obat lainnya ATS ( Anti Tetanus Serum )
Keluhan : Kesakitan
Kemungkinan apa yang terjadi ?
Apa yang harus di lakukan ?
Nama : Dwi Putri Lestar
i
Npm : 20344172
5. Pembahas
an Diazepam injeksi
Komposisi diazepam injeksi mengandung diazepam 10 mg/2
ml
Dosis yang digunakan dalam tetanus pada dewasa dan anak
berusia 1 bulan atau lebih : 100-300 g/KgBB, yang diberika
n setiap 1-4 jam secara IV atau 3 sampai 10mg/KgBB, dapat
diberikan 24 jam secara infus intravena.
Dosis Maintenance untuk terapi simptomatik kejang pada tet
anus : 10 ampul = 100 mg/500ml cairan infus ( mg/kgBB/hari
6. Perhitungan dosis:
Pada kasus ini pasien tidak diketahui be
rat badannya, misalnya BB pasien 50 kg
Dosis minimum :
3 mg/kgBB x 50 kg BB = 150 mg/hari
Dosis maksimum :
10 mg/kgBB x 50 kg BB = 500 mg/hari
Dosis dalam Resep
1 kali pemakaian = 10 mg x 10 = 100 m
g
1 hari pemakaian = 3 x 100 mg = 300 m
g
Kesimpulan :
• Dari segi dosis, dosis diazepam masih dalam ra
nge dosis terapi 10 mg – 500 mg/hari.
• Pada resep dosis yang diberikan dapat diberikan
secara i.v dan infus
Keluhan sakit :
Perlu di perjelas lagi rasa sakit yang di rasakan, apa
kah karena penyuntikan obat atau di karenaka
n tetanus.
Bila karena tetanus : pemberian obat ATS dan diaze
pam dapat juga digunakan untuk menghilangkan ras
a sakit yang diakibatkan tetanus.
Bila karena proses penyuntikan : kemungkinan yang
terjadi adalah ekstravasi ( bocornya obat dari vena
ke jaringan disekitarnya ).
7. Cara mengatasi :
• Injeksi diazepam diberikan melalui infus
•Injeksi diazepam dapat dilakukan dengan mengencerkan injeksi diazepam dalam cairan infus Nacl 0.9%, d
extrose 5%.
Hal yang perlu diperhatikan :
•Kecepatan pemberian infus adalah tidak lebih dari 5 mg/menit karena jika infus diberikan terlalu cepat diaze
pam akan turun mengendap di bawah cairan infus sehingga perlu di goyangkan sedikit agar diazepam dap
at tercampur dengan cairan infusan.
•Injeksi diazepam dapat berinteraksi dengan wadah plastik sehingga dapat mengganggu absorbs diazepam
sehingga menurunkan potensi dari diazepam sehingga sebaiknya syringe, tubing dan infus set terbuat dari p
olyethylene, botol infus terbuat dari botol gelas.
Literatur :
BNF edisi 61 tahun 2011, halaman 783
Martindal edisi 36 tahun 2009, halaman 993
AHFS 28 tahun 2012, halaman 08
Handbook of injectable drug halaman 509
8. Soal Cara
Pemakaian
R/ Depakote tab no. LX
S 2 × 1
Umur : 11 tahun
Anak tidak bisa menelan tablet.
Bagaimana ?
Penanya : Asisten Apoteker
Nama : Yossi Apri Karlin
a
Npm : 20344173
9. Indikasi : Mengobati manik akut (perubahan suasana hati) pada penderita gangguan
bipolar, sebagai terapi tunggal atau terapi tambahan untuk mengatasi
kejang (epilepsi), serta digunakan untuk mencegah migrain pada orang
dewasa.
Sediaan : Tablet 250mg, 500 mg
Komposisi : Divalproex Natrium
Dekapote (Asam Valproat)
Kontraindikasi : Penyakit hati atau gangguan fungsi hati yang signifikan. Diketahui
mengalami gangguan siklus urea.
Interaksi Obat : Tidak boleh diberikan bersamaan dengan obat antiepilepsi, aspirin,
depresan sistem saraf pusat, barbiturat, warfarin, dikumarol.
Efek Samping : Mual, muntah, gangguan pencernaan, diare, kram perut, konstipasi, anoreksia,
sedasi, sakit kepala, pusing, nistagmus, ruam kulit, eritema multiformis.
Dosis obat : Dosis awal :15 mg/kgbb/hari, ditingkatkan dengan interval 1 minggu
5-10 mg/kgbb/hari hingga kejang terkendali
Dosis maksimal: 60 mg/kgbb/hari.
10. Perhitungan Dosis
1 tab Depakote 250 mg
60 tab / 2×1 = 30 hari
1 sendok teh (5ml) Depakene syr 250mg
Depakene syr no .......... ?
Penyelesaian :
2× 5ml (1 sendok teh/obat)
2× 5ml = 10 ml
10 ml × 30 hari = 300 ml
1 botol 120 ml
Jadi, untuk 1 bulan = 300 ml / 120 ml = 2,5
= 3 botol
11. Pemberian oral : Tablet ditelan utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan
Penanya : Asisten Apoteker
Anak tidak bisa menelan tablet. Bagaimana?
Karena dekapote merupakan tablet salut enterik jadi sediaannya tidak bisa diracik,
yang mana tablet salut enterik itu sendiri memiliki sifat lepas tunda. Tablet ini
dirancang untuk tidak berubah ketika melewati lambung menuju usus, tempat tablet
pecah dan memungkinkan disolusi obat. Salut enterik juga digunakan apabila bahan
obat dirusak oleh asam lambung atau mengiritasi mukosa lambung atau saat tablet
melintasi lambung dapat meningkatkan absorpsi obat.
Kesimpulannya : Maka sebaiknya sediaan dekapote tablet dirubah dalam bentuk sirup
agar memudahkan anak dalam menelan obat.
Mims bahasa indonesia edisi 2020, Hal 100
Basic pharmacology & drug notes edisi 2019, Hal 153
Howard C. Ansel. Pengantar bentuk sediaan farmasi edisi 9
12. Soal Dosis Anak
R/ OZEN DROP
S 3 X 3 TETES
UMUR : 1 TAHUN
DOSIS : ???
PENANYA : ASISTEN APOTEKER
Nama : Debyjen Resni
Titihalawa
Npm : 20344174
13. • Ozen Drop ( Mims Ed 128 hal 454)
Komposisi : Cetirizine HCL
Indikasi : Rhinitis Alergi
Sediaan : Tab 10 mg, Syr 5mg/ml, oral drop 10
mg /ml
Dalam 1 ml mengandung 10 mg cetirizine HCL ( 1 ml=2
0 tetes)
Berapa Kandungan Obat Tiap tetes ???
1 tetes : 20 tetes x 20 mg = 0,5 mg/tetets
• Dosis Dewasa 1 x sehari 10 mg
Dosis anak 10 mg x 25% = 2,5 mg sehari
• Dosis Cetirizine : (Martindale 36 hal 571 dan AHF
S DRUGS 1999 hal 19)
" Children age 6 month to 2 year may begiven a dose of
2,5 mg once daily"
"the usual initial dosage of cetirizine hydrocloride for chil
dren 2-5 years of age is 2,5 mg once daily "
JADI BANYAKNYA TET
ESAN ?
2,5 mG / 0,5 mg = 5 tetes / hari
Dalam R/
3 x 3 tetes sehari = 3 x 0,5 = 4,5 mg sehari
Dosis MELEBIHI dosis lazim untuk anak-anak (
2,5 mg/Hari)
•Maka perlu konsultasi kepada dokter untuk me
ngurangi dosis penggunaan OZEN DROP
Kesimpulan :
Signa : 1 x sehari 5 tetes
14. Soal Dosis
Penanya : Pasien dari klub Geriatri / Osteopor
osis
Keluhan : ISDN SL sudah digunakan 1 tablet,
tapi dada masih sakit.
Apa yang harus dilakukan ?
Nama : Neva Elvanderi
Npm : 20344175
15. Pembahas
an
ISDN (ISO
VOL 49
Hal 296)
Indikasi : Digunakan untuk pengobatan dan
pencegahan angina pectoris
Interaksi : Alkohol dapat meningkatkan kepekaan
terhadap efek hipotensi. Karena ISDN bekerja secara
langsung terhadap otot polos vaskuler, maka obat lain
yang kerjanya tergantung pada otot polos vaskuler
dapat menurunkan atau meningkatkan efek.
Efek samping : sakit kepala dan hipotensi
16. DOSIS
ISDN SL
Menurut DIPIRO
2008
Menurut DIH 2003-
2010 HAL 823)
Dosis awal ISDN SL untuk t
erapi
profilaksis akut angina pect
oris 5-10 mg tiap 2-3 jam. U
ntuk pengobatan angina
pectoris umumnya dosisnya
dimulai
dengan ISDN SL 2,5-5 mg,
harus
ditingkatkan dosisnya secar
a perlahan
sampai angina menghilang.
Sediaan tablet ISDN SL ad
alah 2,5 mg, 5 mg, dan 10
mg. jika peringatan gejala t
idak tercapai ( dada masih
sakit) setelah dosis tunggal
selama serangan akut mak
a perlu diberikan dosis tam
bahan
dalam interval 5-10 menit, t
idak lebih
dari 3 dosis haru diberikan
dalam
periode 15-30 menit
17. Penyelesai
an
masalah
Yang harus dilakukan :
1. Tanya bagaimana pasien meminumnya ?
2. Jelaskan minum yang benar yaitu diletakan dibawah lidah dan
digunakan ½ jam sebelum makan atau pada saat perut kosong
3. Dapat diberikan 1 tablet lagi sesudah beberapa menit
4. ISDN dapat diminum 3-4 x sehari
JIKA MASIH S
AKIT diberika
n 1 tablet lagi
Saran :
1 tablet SL 5 mg, 10 m
enit kemudian berikan
1 tablet lagi, bila
masih nyeri , 10 menit
kemudian diberikan 1 t
ablet lagi. Jika 3 kali p
emakaian masih belu
m hilang
, maka langsung di ba
wak ke igd untuk diberi
kan penanganan lebih
lanjut atau bisa diberik
an sediaan injeksi isdn
18. Soal Dosis Anak
Penanya : Asisten Apoteker
R/ ZDV 1.5 mg, S 4 x 1
R/ 3TC 3 mg, S 2 x 1
R/ NVP 15 mg, S 1 x 1
Umur : 3 bulan
Berat Badan : 3.2 kg
TinggiBadan : 56 cm
Persediaan: Duviral, Hifiral, Nevirapin
Dosis...?
Nama : Rifky Satrio Yuli
anto
Npm : 20344176
19. Pembahasan
Perhitungan Dosis
Menghitung Luas Permukaan Tubuh . Disebut juga dengan metode
BSA (body surface area)
Luas permukaan tubuh anak
= =
(Crowford Terry Rouke) = 0.223 m2
ZDP = Zidovudine
Indikasi : infeksi HIV asimtomatik atau gejala awal sehubungan dengan infeksi HIV penyakit
lanjut dengan AIDS.
Zidovudin (Martindale 36 hal 916)
Dosis minimum = 360 mg/m2/hari
= 360 x 0.223 m2
= 80.28 mg/hari
1 x pakai = 80.28 mg / 4 = 20.07 mg
Dosis Maksimum = 480 mg/m2/hari
= 480 x 0.223 m2
= 107.04 mg/hari
1 x pakai = 107.04 mg / 4 = 26.76 mg
Dosis dalam resep
1 x pakai = 1.5 mg
1 hari = 4 x 1.5 mg = 6 mg
20. 3 TC (MIMS Ed.11 hal 314)
Komposisi : Lamivudin
Indikasi : infeksi HIV pada dewasa dan diatas 3 bulan
Dosis Lamivudin: (Martindale 36 hal. 895)
1 x pakai = 4 mg/kg
= 4 x 3,2 kg = 12,8 mg
1 x hari = 2 x 12,8 mg
= 25,6 mg
Dalam resep
1 x pakai = 3 mg
1 x hari = 2 x 3 mg = 6 mg
NVP = Nevirapine
Indikasi : digunakan kombinasi dengan setidaknya 2 obat antiretroviral untuk pen
gobatan infeksi HIV.
Pencegahan HIV antara ibu dan anak pada wanita yang sedang hamil yang tidak
mendapat terapi antiretroviral pada waktu melahirkan.
Nevirapin (Martindale Ed.36, hal 900)
Dosis = 150 mg/m2 x 0.223 m2
= 33.45 mg/hari
Dosis dalam resep
1 x pakai = 15 mg
21. Dari ketiga resep tersebut dapat dilihat dosis yang dibe
rikan terlalu kecil atau dibawah dosis lazim
Pada resep juga dapat dilihat, resep pertama dan kedu
a terdapat kandungan obat yang sama (Lami
vudine) dengan aturan pemakaian yang berbed
a
Resep pertama, 4 x sehari
Resep ke-2, 2 x sehari
konfirmasi ulang kep
ada dokter
Literatur :
MIMS Ed.11 hal 314
Martindale ed 39, hal 900 dan 916
BNF for Child 2009, hal 373 dan 377
Sediaan yang ada di RS:
Duviral (Zidovudin 300 mg dan Lamivudin
150 mg)
Hifiral (Lamivudin 150 mg)
Nevirapin
22. Soal Cara
Pemakaian
Penanya : Asisten Apoteker
-Urografin amp dapat diminum?
-Etiketnya biru atau putih?
Nama : Elia Gushartati
Npm : 20344177
23. Pembahasan
(ISO Indonesia Vol.45,
hal 255)
- Penggunaan oral dengan pemakaian :
1/2 ampul di minum malam hari dengan campuran 1/2 gel
as air putih.
1/2 ampul di minum pagi hari dengan campuran 1/2 gelas
air putih sebelum rontgen
- Etiket : Biru bila diperlukan sebagai intravena dan sesuai a
njuran dokter terhadap pasien.
24. Soal Efek
Samping Obat
penanya : Pasien
* R/ Phaproxin S 3 x 1
* pasien mengalami sakit perut
apakah boleh minum obat maag seperti
mylanta susp atau Gastrul ?
Nama : Indah Putriani
Npm : 20344178
25. Pembahasan
Pilihan obat maag yang baik untuk penderita tersebut adalah gastrul, tetapi h
arus memastikan pasien ( wanita ) tersebut tidak sedang hamil atau program h
amil karena salah satu efek samping gastrul dapat menyebabkan pendarahan
pada vagina yang tidak normal ( abortus ) Atau bisa juga di sarankan al
ternatif lain yaitu pemberian ranitidin 2 x 1.
Mylanta susp bisa diberikan tetapi di beri jarak minum obatnya dengan ciprofl
oksasin selama 2-6 jam karna ada interaksi yang menyebabkan menurunnya ef
ektivitas dari ciproflokasasin
* Phaproxin
kandungan ciprofloksasin 500 mg
( ISO Vol 52 Hal. 103 )
* Mylanta susp
Al-hidroksida gel kering 200 mg, Mg-Hidroksida 200 mg, Simetiko
n 20mg/5ml atau tab
( ISO Vol. 52 Hal 319 )
Gastrul
Zat aktif : Misoprostol
Indikasi : Mencegah ulkus gaster yang diindikasikan AINS pada pasi
en dengan resiko tinggi mengalami komplikasi
Efek samping : Gangguan GI ( Diare dan nyeri abdomen )
( IONI 2017 Hal. 62 )
Interaksi obat : Al-hidroksid dan MG-hidroksin menurunkan kadar cipr
ofloksasin
26. Soal Interaksi
Obat
R/ Cisapride
S 3 dd 1
R/ Ranitidin
S 3 dd 1
Keluhan : Telinga berdengung
Apakah karena obat ?
Nama : Citra Chairunnisa M.
Amin
Npm : 20344179
27. Ranitidin
Merupakan H2 bloker. Obat ini menghambat reseptor H2 secara selektif pada sel parietal sehingga sel parietal tidak dapat dira
ngsang untuk mengeluarkan asam
lambung.
Indikasi : Tukak lambung, tukak duodenum, refluks esofagitis, hipersekresi patologi seperti sindrom zolinger
Dosis :
Ulkus peptikum dan Ulkus duodenum :
150 mg 2x sehari pagi dan malam atau 300 mg sekali sehari (4-8 minggu )
Refluks esofagitis : 150 mg, 2x Sehari
Sindrom Zolinger : awalnya 150 mg 3x sehari, kemudian 150 mg 2x sehari
Pemeliharaan : 150 mg 1x sehari sebelum tidur malam
Efek Samping : Sakit kepala, lemah konstipasi, diare, mual, nyeri perut, ruam kulit, hipersensitivitas, agitasi, depresi, halusinasi
.
Interaksi Obat : menurunkan kliren walfarin, prokainamid, N-asetil prokainamid. Meningkatkan absorbsi midazolan, tetapi menu
runkan absorbsi kobalamin.
Cisapride
Indikasi : Gangguan mortalitas GI seperti gastroparesis dan refluks esofagitis
Dosis
Dewasa : 5 mg 3 – 4 kali per hari, maksimal = 40mg/hari
Anak : 0,2 mg/kgBB 3 – 4 kali per hari, maksimal 0,8 mg/kgBB. Tidak boleh lebih
dari 20 mg/hari.
Efek Samping : kejang usus, diare, nyeri kepala
Peringatan : aritmia jantung, gagal jantung kronis, meningkatkan motilitas GI, ganggua
n pernapasan.
Interaksi Obat : dapat meningkatkan absorpsi ranitidin
28. Interaksi obat :
Penggunaan cisapride dan ranitidin secara bersamaan
dapat meningkatkan absorpsi ranitidin dan menurunka
n bioavailibilitas cisapride
Kesimpulan :
Bila absorpsi ranidin meningkat, maka efek dari ranitidi
n juga akan meningkat dan kemungkinan efek sam
ping juga lebih besar. Telinga berdengung kemung
kinan disebabkan karena sakit kepala yang berlebih ya
ng berasal dari efek samping ranitidin.
Saran :
Konsultasikan kedokter untuk mengganti obat ran
itidin dengan gol. Obat PPI seperti omeprazol, lansop
razol, pantoprazol
Menyarankan untuk konsultasi telinga ke dokter T
HT
LITERATURE :
Stocley drug interaction 5 Hal
964
Mims Edisi 14/2013 Hal 17
Basic Pharmacology & Drug
s Note Hal 28
IONI Hal 56
29. Soal Menyusui
Penanya : Pasien
Nama : Predi Mubarok
Npm : 20344180
R/ Lincocin 500, S 3x1
R/ Exaflam 50, 3x1
Kaki pasien luka dan bengkak, karena tersiram
air panas.
Apakah boleh diminum ibu yang menyusui ?
30. • Lincocin : belum diketahui keamanan untuk ibu meny
usui (OPP edisi 6 hal 85).
• Sebaiknya dilihat dulu seberapa parah luka yang diala
minya, jika merah dan tidak terjadi infeksi sebaiknya ti
dak usah menggunakan antibiotic. Tetapi jika lukany
a infeksi disarankan menggunakan antibiotic salep
karena sediaan topical lebih aman untuk ibu menyusui
(BNF 57. Apendik Breast Feeding hal 842).
• Examflam komposisinya kalium diklofenak sebaiknya di
ganti dengan parasetamol, karena paracetamol leb
ih aman bagi wanita menyusui atau bisa juga menggun
akan kalium diklofenak pada saat mau menyusui
supaya tidak terdistribusi lebih banyak dalam susu ibu.
PEMBAH
ASAN Dosis : untuk nyeri dan demam oral 2-3 x 0,5 – 1 g, ma
ksimum 4 g hari (OOP Ed 5 hal 297).
31. Soal Pasien
dengan CVC
R/KCL amp 50 mEq/100ml
NaCl 0,9% No.I
Apakah obat bisa diberikan ?
Apa yang harus dilakukan.
Penanya : Tenaga Teknis Kefarmasian
Nama : Albertinus Tappi
Npm : 20344181
32. Pembahasan
Kalium klorida atau potassium chloride (KCl) merupakan mineral pe
nting yang membantu ginjal, jantung, dan saraf bekerja dengan baik.
Kalium klorida berperan dalam menjaga isotonisitas cairan intra
seluler dan ekstraseluler, keseimbangan cairan, dan keseimbangan p
H. Untuk mencegah terjadinya hipokalemia, maka penting bagi Anda
untuk memenuhi asupan kalium klorida atau potassium chloride
(KCl).
Kalium klorida adalah obat suplemen untuk mengatasi atau mence
gah hipokalemia (kekurangan kalium). Kadar kalium dalam dar
ah normalnya berkisar antara 3,5 sampai 5 mEq (miliekuivalen)/L (
liter). Anda dinyatakan mengalami kekurangan kalium jika kadar kaliu
m dalam darah kurang dari 3,5 mEq/L.
• Pemberian kalium klorida pada orang dewasa disesuaikan dengan k
adar kalium dalam darah sesuai dengan hasil pemeriksaan EKG.
Umumnya pemberian dosis sebanyak 10 mEq per jam.
• obat untuk elektrolit konsentrasi tinggi diberikan penandaan “HIGH A
LERT” jenis injeksi atau infuse tertentu, mis. Heparin, Insulin, KCl, NS
, dan lain-lain. Penandaan obat High Alert dilakukan dengan sti
ker “ High Alert Double Check” pada obat.
Masalah Mirip / Terdengar:
KCl mungkin bingung dengan HCl
33. • Kecepatan pemberian KCL melalui vena perifer 10 mEq per jam, at
au melalui vena sentral 20 mEq per jam atau lebih pada keadaan t
ertentu.
• Konsentrasi cairan infus KCL bila melalui vena perifer, KCL maksim
al 60 mEq dilarutkan dalam NaCl isotonis 1000 ml karena bila
melebihi dapat menimbulkan rasa nyeri dan menyebabkan scl
erosis vena.
Pemberian kalium intravena :
• Konsentrasi cairan infus kalium bila melalui vena central, KCL mak
simal 40 mEq dilarukan dalam NaCl isotonis 100 ml.
• Pada keadaan arimia yang berbahaya atau adanya kelumpuhan ot
ot pernafasan, KCL dapat diberikan dengan kecepatan 40-100
meq/jam. KCL sebanyak 20 meq dilarutkan dalam 100 ml NaCl
isotonik.
34. Kesimpu
lan
Pemberian KCL harus diperhatian pemberiannya yaitu:
a. Perifer yaitu 1:10 atau 10mEq/100ml NaCl
b. Sentral line yaitu 40mEq/100ml NaCl Dengan reins 20-
40mEq
Dengan demikian pemberian 50mEq masi lebih besar secar
a sentral line batas maksimalnya yaitu: 20 – 40 mEq/100ml N
aCl 0,9%
• Kementrian kesehatan Repoblik Indonesia. Edisi tahun 2
018, Farmasi Klinik.
• Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran U
niversitas Syiah Kuala/RSUD dr. Zainoel Abidin, Banda
Aceh,” Diagnosis dan Tatalaksana Hipokalemia” hal
Literatur
e
35. Kesimpulan
Pelayanan informasi obat adalah salah satu unit dari sistem pelayanan kese
hatan masyarakat, atau kegiatan dari individu yang dilatih secara khusus (farmasi klin
ik) untuk memberikan informasi dan konsultasi yang akurat, tidak bias dan faktua
l bagi dokter ,apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien.
Apoteker mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai konsultan obat u
ntuk mewujudkan konsep pelayanan informasi obat. Apoteker harus langsung bertan
ggung jawab untuk perawatan pasien, harus terampil dalam menyiapkan dan menya
mpaikan jawaban yang berhubungan dengan permintaan informasi obat. Untuk me
mberikan jawaban yang efektif dan efisien apoteker harus mengkomunikasikan infor
masi secara seksama yang diperlukan dalam suatu cara dan metode yang dapat