Dokumen tersebut membahas tentang asuhan nifas dan pelayanan kontrasepsi pascapersalinan, termasuk jadwal kunjungan nifas, ruang lingkup pelayanan, pelayanan nifas selama pandemi, pelayanan konseling dan berbagai metode kontrasepsi serta panduan penggunaannya."
2. Asuhan Nifas
Asuhan Masa Nifas adalah
pelayanan kesehatan yang
diberikan bagi ibu dan bayi baru
lahir dalam kurun waktu 6 jam
sampai 42 hari setelah
melahirkan, yang dilaksanakan
secara terintegrasi dan
komprehensif.
3. JADWAL KUNJUNGAN NIFAS
Kunjungan I : 6 - 48 jam setelah persalinan
Kunjungan II : 3 - 7 hari setelah persalinan
Kunjungan III : 8 - 28 hari setelah persalinan
Kunjungan IV : 29 - 42 hari setelah persalinan
4. Ruang lingkup pelayanan masa nifas
Pemeriksaan tanda-tanda vital
Pemeriksaan tinggi fundus uteri
Pemeriksaan lokhia dan perdarahan
Pemeriksaan jalan lahir
Pemeriksaan Payudara dan anjuran pemberian
ASI Ekslusif
Pemberian kapsul vitamin A
Penanganan risiko tinggi dan komplikasi pada
masa nifas
Pelayanan Konseling dan Kontrasepsi
pascapersalinan
5. Pelayanan Nifas pada masa Pandemi covid-19
Jenis Pelayanan Zona Hijau (tidak
terdampak/tidak ada kasus
Zona kuning (Risiko
Rendah), Orange (Risiko
sedang), Merah (Risiko
tinggi)
Kunjungan 1:
6 jam - 2 hari setelah
persalinan
Kunjungan nifas 1 bersamaan dengan kunjungan
neonatal 1 dilakukan di fasyankes
Kunjungan 2 :
3 - 7 hari setelah
persalinan
Pada kunjungan nifas 2,3
dan 4 bersamaan dengan
kunjungan neonatal 2 dan 3
dilakukan kunjungan rumah
oleh nakes didahului dengan
janji temu dan menerapkan
protkes. Apabila diperlukan
dapat dilakukan kunjungan
ke Fasyankes dengan
didahului janji
temu/teleregistrasi
Pada kunjungan nifas 2,3
dan 4 bersamaan dengan
kunjungan neonatal 2
dan 3 dilakukan melalui
media komunikasi/secara
daring, baik untuk
pemantauan maupun
edukasi. Apabila
sangatdiperlukan dapat
dilakukan kunjungan
rumah oleh nakes
didahului oleh janji temu
dan menerapkan protkes
baik nakes maupun ibu
dan keluarga
Kunjungan 3 :
8 - 28 hr setelah
persalinan
Kunjungan 4 :
29 - 42 hr setelah
persalinan
6. Pelayanan Kontrasepsi
KONSELING
Dalam Pelayanan Kontrasepsi, Konseling memegang
peranan yang paling penting.
Dengan melakukan konseling yang baik :
Klien dapat memilih metode kontrasepsi yang sesuai
dengan kebutuhan reproduksinya
Klien puas terhadap pilihannya sehingga dapat mengurangi
keluhan atau penyesalan
Memberdayakan klien untuk menentukan metode dan lama
penggunaan alat kontrasepsi
Klien memahami semua manfaat yang akan diperoleh dan
siap untuk mengantisipasi berbagai efek samping yang
mungkin akan terjadi
Membangun rasa saling percaya
7. PRINSIP KONSELING MENGGUNAKAN ALAT BANTU
Klien yang membuat keputusan
Provider membantu klien
menimbang dan membuat
keputusan yang paling tepat bagi
klien
Sejauh memungkinkan keinginan
klien dihargai / dihormati
Provider menanggapi
pernyataan, pertanyaan ataupun
kebutuhan klien
Provider harus mendengar apa
yang dikatakan klien untuk
mengetahui apa yang harus ia
lakukan selanjutnya
9. Ada 4 alat bantu (visual memory aids)
yang di gunakan untuk membantu
konseling SKB KB:
Diagram bantu,
Kartu konseling,
Brosur macam-macam kontrasepsi
Roda klop
Tiga tahap Strategi Konseling Berimbang:
1. Tahap Sebelum Pemilihan
2. Tahap Pemilihan
3. Tahap Setelah Pemilihan
13. 4 K Proses Pengambilan Keputusan
KONDISI masalah yang dihadapi
Daftar KEMUNGKINAN pilihan atau alternatif
keputusan
Timbang KONSEKUENSI dari setiap pilihan yang ada
Buat KEPUTUSAN dan tinjau kembali apakah
keputusan itu sudah merupakan pilihan terbaik.
14. PENAPISAN KEHAMILAN
Untuk melakukan penapisan kehamilan, ajukan 6 pertanyaan berikut :
Apakah klien pantang sanggama sejak haid terakhir ?
Apakah klien baru melahirkan bayi kurang dari 4 minggu ?
Apakah klien mempunyai bayi berumur kurang dari 6 bulan dan
menyusui secara ekslusif serta belum mendapat haid ?
Apakah klien masih dalam 7 hari pertama siklus haid ?
Apakah klien mengalami keguguran dalam 7 hari terakhir ?
Apakah klien sedang menggunakan kontrasepsi secara tepat dan
konsisten ?
Jika klien menjawab “TIDAK” pada SEMUA pertanyaan, maka
kemungkinan kehamilan tidak dapat disingkirkan
Jika klien menjawab “YA” pada MINIMAL salah satu pertanyaan, maka
kemungkinan kehamilan dapat disingkirkan, klien dapat menggunakan
metode kontrasepsi
15. Tingkat Efektifitas Metode Kontrasepsi
Nilai 0 – 1: Sangat Efektif 2 – 9: Efektif > 9: Kurang Efektif
Efektifitas Metode
Kontrasepsi
Kehamilan per 100 perempuan dalam 12
bulan pertama pemakaian
Digunakan secara
biasa
Digunakan secara
tepat dan konsisten
Sangat Efektif Implan
Vasektomi
Suntikan Kombinasi
Suntikan Progestin
Tubektomi
AKDR T Cu 380 A
0,05
0,15
2
3
0,5
0,8
0,05
0,01
0,05
0,3
0,5
0,3
Sangat efektif bila
dipakai secara tepat
dan konsisten
Metode Laktasi Amenore
Pil Kontrasepsi Kombinasi
Pil Progestin (non-laktasi)
2
8
8
0,9
0,3
0,5
Efektif bila dipakai
secara tepat dan
konsisten
Kondom Pria
Sanggama Terputus
Diafragma + Spermasida
KB Alamiah
Kondom Perempuan
Spermasida
Tidak menggunakan
Kontrasepsi
15
27
16
26
21
29
85
2
4
6
4
5
18
85
16. PENGGUNAAN KONTRASEPSI YANG RASIONAL
FASE
MENUNDA KEHAMILAN
FASE
MENJARANGKAN
KEHAMILAN
FASE
TIDAK INGIN HAMIL LAGI
3 – 5 TH
• pil
• IUD
• sederhana
• Implan
• suntikan
• IUD
• suntikan
• minipil
• pil
• implant
• sederhana
• Steril
• IUD
• Implan
• suntikan
• pil
• sederhana
20 35
URUTAN PEMILIHAN KONTRASEPSI YANG RASIONAL
17. Klasifikasi Persyaratan Medis (WHO)
1 : Tidak ada pembatasan apapun dalam
penggunaan kontrasepsi
2 : Manfaat lebih besar dari risiko
3 : Risiko lebih besar dari manfaat
4 : Tidak ada manfaat kecuali risiko
18. Kontrasepsi Hormon KOMBINASI (KHK)
Pil (KPK) dan suntik (KSK)
KHK tidak dapat digunakan pada klien dengan :
TD > 140/90
Sedang menggunakan obat-obat anti konvulsi, obat TBC
Migren dengan aura
Usia > 35 th dan merokok > 15 batang per hari
Penderita penyakit kardiovaskuler
Tromboemboli vena
Penyakit Hepar.
19. Interaksi obat ( Pil )
Obat2an: rifampisin, barbiturat, fenitoin,
griseofulfin dan karbamazepin dapat mengurangi
efek kontrasepsi pil sehingga angka kegagalan
lebih tinggi.
Antibiotika seperti ampisilin dan doksisiklin, dapat
mengurangi flora bakteri usus yang berperan
dalam daur ulang etinilestradiol sehingga terjadi
penurunan konsentrasi hormon.
Beberapa jenis jamu juga dapat mengurangi efek
kontrasepsi pil.
20. Waktu Penggunaan KSK
Dalam 7 hari awal siklus menstruasi: KSK pertama
dapat diberikan. Tidak diperlukan perlindungan
kontrasepsi tambahan.
Lebih dari 7 hari awal siklus menstruasi : KSK
pertama dapat diberikan jika cukup yakin bahwa
wanita tersebut tidak hamil. Klien tidak boleh
berhubungan seksual dalam 7 hari setelah
pemberian KSK, atau harus menggunakan
kontrasepsi tambahan.
21. KSK ULANGAN
KSK ulangan harus diberikan setiap empat minggu.
KSK ulangan dapat diberikan 7 hari lebih awal tetapi
dapat mengganggu pola perdarahan.
KSK ulangan dapat diberikan hingga 7 hari terlambat
tanpa memerlukan perlindungan kontrasepsi tambahan.
Jika pengguna tersebut terlambat lebih dari 7 hari untuk
suntikan ulangan, klien dapat diberikan suntikan jika
cukup yakin bahwa dia tidak hamil. Klien tidak boleh
melakukan hubungan seksual dalam 7 hari setelah
pemberian KSK, atau harus menggunakan perlindungan
kontrasepsi tambahan. Jika diperlukan, penggunaan
kontrasepsi darurat dapat dipertimbangkan.
22. Keadaan yang perlu mendapatkan perhatian
Nyeri dada hebat atau nafas
pendek.
Sakit kepala hebat, atau
gangguan penglihatan.
Nyeri tungkai hebat.
Tidak terjadi perdarahan atau
spotting selama 7 hari sebelum
suntikan berikutnya,
Kemungkinan ada bekuan darah
di paru atau serangan jantung
Kemungkinan terjadi stroke,
hipertensi atau migren
Kemungkinan terjadi sumbatan
pembuluh darah pada tungkai
Pastikan kemungkinan terjadi
kehamilan.
24. EFEK SAMPING DARI KSP
EFEK SAMPING
Amenore
Perdarahan Ireguler
Kenaikan Berat badan
Sefalgia
PENANGANAN
Jelaskan bahwa hal tsb normal
terjadi pada sebagian besar
pengguna
Gunakan ibuprofen 3 x 800 mg
selama 5 hari atau KPK 1 siklus
Lakukan pola diet atau rujuk ke
ahli gizi
Berikan salah satu : aspirin, ibu
profen, paracetamol
25. Waktu pemberian KSP (ulangan)
Suntikan ulangan DMPA harus diberikan setiap tiga
bulan.
Suntikan ulangan DMPA dapat diberikan hingga 2
minggu lebih awal dan dapat diberikan hingga 4
minggu terlambat tanpa memerlukanperlindungan
kontrasepsi tambahan.
Jika klien terlambat lebih dari 4 minggu untuk
mengulang suntikan DMPA, dapat diberikan jika yakin
klien tidak hamil dan tidak boleh berhubungan
seksual atau dapat menggunakan perlindungan
kontrasepsi tambahan dalam 7 hari kedepan atau
pertimbangkan untuk penggunaan kontrasepsi
darurat, jika perlu.
26. KETERBATASAN
Gangguan haid. Siklus haid memendek
atau memanjang, perdarahan banyak
atau sedikit, spotting atau tidak haid
sama sekali
BB meningkat
Terlambatnya kesuburan
Pada penggunaan jangka panjang
terjadi perubahan lipid serum,
menurunkan densitas tulang, vagina
kering, menurunkan libido, gangguan
emosi, sakit kepala, nervositas dan
jerawat
28. Waktu pemasangan Implan
jika diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid.Tidak
diperlukan kontrasepsi tambahan
Jika diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak
boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan kontrasepsi tambahan selama 7 hari
Bila klien tidak mendapat haid, Implan dapat diberikan
setiap saat, asal dapat dipastikan klien tidak hamil. Klien
tidak boleh melakukan hubungan seksual untuk 7 hari
lamanya atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain
selama 7 hari
29. Klasifikasi penggunaan Implan
menurut WHO :
Tekanan Darah 140 – 159 / 90 klasifikasi 1
Tekanan darah > 160 /100 klasifikasi 2
Penyakit Hepar ( Tumor hati ) klasifikasi 3
Kanker Payudara klasifikasi 4
30. Keuntungan Kontrasepsi Implant
Sangat efektif (0.05–1 kehamilan per 100 wanita
dalam tahun pertama pemakaian)
Segera bekerja efektif (< 24 jam)
Metode jangka panjang (perlindungan sehingga 3
tahun)
Pemeriksaan panggul tidak diperlukan sebelum
pemakaian
Tidak mengganggu proses sanggama
Tidak berpengaruh pada produksi ASI
Dapat dipasang segera pada klien post partum
30
31. Penanganan efek samping atau
masalah yang ditemukan
Masalah
Amenore
Ekspulsi
Infeksi pada daerah
insersi
Berat badan bertambah
Penanganan
Jelaskan bahwa hal tersebut normal
terjadi pada sebagian besar pengguna
Bila tidak ada tanda infeksi, dan
kapsul yang lain masih baik, pasang 1
kapsul ditempat insersi berbeda. Bila
ada tanda2 infeksi, cabut kapsul,
pasang kapsul baru ditempat berbeda.
Tanpa nanah, bersihkan dengan sabun
antiseptik dan berikan antibiotika
yang sesuai selama 7 hari. Implan
jangan dilepas
Jelaskan bahwa hal tersebut normal.
Kaji ulang diet. Jika klien tidak dapat
menerima hal tersebut, ganti dengan
metode lain
32. ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
(AKDR)
32
Copper-releasing:
Copper T 380A
Nova T
Multiload 375
Progestin-releasing:
Progestasert
Mirena (LNG-20)
33. Keuntungan Kontraseptif
Efektivitasnya tinggi: 0,6-0,81 kehamilan per 100 wanita dalam tahun
pertama penggunaan (Tembaga T 380A)
Segera efektif dan efek sampingnya sedikit
Metode jangka-panjang (perlindungan sampai 10 tahun jika
menggunakan Tembaga T 380A)
Tidak mengganggu proses sanggama
Kesuburan cepat pulih setelah AKDR dilepas
Tidak mengganggu produksi ASI
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran
Bila tak ada masalah setelah kunjungan ulang awal, tidak perlu
kembali ke klinik jika tak ada masalah
Dapat dipakai sampai menopause ( 6 bln )
Bisa sebagai kontrasepsi Darurat
Tidak berinteraksi dengan obat-obatan 33
34. INFORMASI PENTING DALAM KONSELING
Perlu penjelasan tambahan bagi wanita dengan:
Stenosis Servikalis
Anemia (hemoglobin < 9 g/dl atau hematokrit < 27)
Nyeri haid
Infeksi ringan pada vagina (kandidiasis atau bakterial
vaginosis) tanpa servisitis
Gejala penyakit katup jantung katup
34
35. WAKTU PEMASANGAN AKDR
Setiap saat selama 12 hari pertama menstruasi atau
dalam siklus berjalan bila diyakini klien tidak hamil
Pascapersalinan (segera setelah melahirkan, sampai
48 jam pertama atau setelah 4 sampai 6 minggu
atau setelah 6 bulan menggunakan MLA)
Pascakeguguran (segera atau selama 7 hari
pertama) selama tidak ada komplikasi
infeksi/radang panggul
35
36. Efek samping dan penatalaksanaan
Efek samping
PERDARAHAN
KRAM / NYERI
KELUHAN BENANG
Penatalaksanaan
Lakukan evaluasi penyebab-penyebab
perdarahan. Jika tak ditemukan penyebab
lainnya, beri non steroidal anti-inflamatori
(NSAID) seperti ibuprofen) selama 5-7 hari
Cari penyebab nyeri dan beri penanganan
yang sesuai. Jika tidak ditemukan
penyebab-penyebab lainnya berikan
asetaminofen atau ibuprofen setiap hari
pada beberapa hari pertama menstruasi.
Gunting benang sehingga tidak menonjol
keluar dari mulut rahim. Buat dalam
catatan klien bahwa benang telah dipotong
rata setinggi permukaan serviks (penting
untuk teknik melepas AKDR nantinya).
39. KONTRASEPSI PASCA KEGUGURAN
Semua jenis kontrasepsi dapat segera
diberikan dalam 7 hari pertama pasca
keguguran.
AKDR dapat dipasang segera setelah
keguguran trimester kedua apabila tidak
terdapat kasus infeksi.
Kontrasepsi pasca keguguran trimester 1
sama dengan interval
Kntrasepsi keguguran trimester 2 sama
dengan pasca persalinan.
40. Formulasi dan dosis Pil Kontrasepsi Darurat :
Tipe Kontrasepsi Pil Formulasi
Jumlah tablet yang
diminum
Pertama kali 12 jam
kemudian
Pil khusus kondar berisi progestin 1.5 mg LNG 1 0
0.75 mg LNG 2 0
Pil Kombinasi 0.05 mg EE + 0.25 mg LNG 2 2
0.05 mg EE + 0.25 mg LNG 2 2
0.05 mg EE + 0.5 mg
norgestrel
2 2
03 mg EE + 0.15 mg LNG 4 4
0.03 mg EE + 0.125 mg LNG 4 4
0.02 mg EE + 0.1 mg LNG 5 5
Pil khusus kondar berisi Ulipristal 30 mg ulipristal acetat 1 0
41. PELAYANAN KONTRASEPSI SELAMA MASA PANDEMI
Akseptor KB sebaiknya tidak mendatangi langsung petugas
kesehatan
Akseptor yang ingin mendatangi petugas kesehatan harus
membuat janji temu terlebih dulu dengan petugas kesehatan
menggunakan mekanisme teleregistrasi
Klien dan keluarga harus menerapkan protokol Kesehatan
pada saat akan mendatangi tenaga Kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan
Petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kontrasepsi
harus menggunakan APD yang sesuai standar, sesuai dengan
jenis layanan yang diberikan.
Pilihan utama adalah metode kontrasepsi jangka panjang
yang reversible.
Pelayanan kontrasepsi selama situasi pandemi harus tetap
menjaga kualitas dan memenuhi standard operating
procedure (SOP) yang sudah ditentukan.