Modul ini memberikan panduan lengkap tentang perawatan diri bagi pasien kusta, termasuk merawat mata, tangan, kaki, dan luka yang mungkin diderita. Beberapa poin utama adalah pentingnya memeriksa secara rutin untuk mencegah luka lebih lanjut, merawat dengan air bersih dan minyak, serta melindungi bagian tubuh yang rentan dari trauma fisik. Juga dibahas tentang indikasi rujukan operasi rekonstruksi
1. Modul Pelatihan Jarak Jauh Pencegahan dan Pengendalian Kusta bagi
Pengelola Program Kusta
1
Perawatan Diri
Petugas Kusta puskesmas harus memperhatikan pasien yang cacat tetap dan
menentukan tindakan perawatan diri apa yang perlu dilakukan pasien itu.
Petugas jangan hanya memberikan ceramah kepada pasien, tetapi peragakan
tindakan-tindakan itu dan bantulah penderita supaya dia dapat melakukannya
sendiri.
Pasien harus mengerti bahwa pengobatan MDT sudah (atau akan) membunuh
bakteri kusta. Tetapi cacat pada mata, tangan atau kakinya yang terlanjur
terjadi akan tetap ada seumur hidupnya, sehingga dia harus bisa melakukan
perawatan diri dengan rajin agar cacatnya tidak bertambah berat.
Prinsip pencegahan bertambahnya cacat pada dasarnya adalah 3 M :
1. Memeriksa mata, tangan dan kaki secara teratur
2. Merawat mata, tangan dan kaki
3. Melindungi mata, tangan dan kaki dari trauma fisik.
1. Untuk mata yang tidak dapat ditutup rapat :
Memeriksa:
Sering-seringlah bercermin apakah ada kemerahan atau benda yang
masuk ke mata (penjelasan lebih lanjut mengenai mata merah akan
dijelaskan kemudian). Goresan kain baju, sarung bantal, tangan, daun,
debu, rambut, asap, dll dapat merusak mata, akibatnya, mata akan merah,
meradang dan terjadi infeksi yang bisa mengakibatkan kebutaan.
2. Modul Pelatihan Jarak Jauh Pencegahan dan Pengendalian Kusta bagi
Pengelola Program Kusta
2
Untuk merawat mata: seringlah mencuci/membasahi mata dengan air
bersih, mencegah kerusakan mata dengan: menghindari tugas-tugas di
mana ada debu, misalnya mencangkul tanah kering, menuai padi,
menggiling padi, bakar sampah, dll.
Melindungi mata dari debu dan angin yang dapat mengeringkan mata,
dengan memakai kacamata, waktu istirahat, tutuplah mata dengan
sepotong kain basah.
3. Modul Pelatihan Jarak Jauh Pencegahan dan Pengendalian Kusta bagi
Pengelola Program Kusta
3
2. Untuk tangan yang mati rasa :
Tangan bisa terluka oleh : Benda panas, seperti gelas kopi panas, cerek,
kuali, rokok, api, bara api, knalpot, dll
Benda-benda tajam, seperti kaca, seng, pisau, duri, kawat berduri, paku,
gergaji, dll
Gesekan dari alat kerja (tukul, cangkul), tali pengikat sapi atau perahu, batu,
dll
Pegangan yang terlalu kuat pada alat kerja
Mencegah luka dengan :
Seringlah berhenti dan memeriksa tangan dengan teliti apakah ada luka
atau lecet yang kecil sekalipun.
Jika ada luka, memar atau lecet kecil sekecil apapun, rawatlah dan
istirahatkan bagian tangan itu sampai sembuh, dan bagilah tugas rumah
tangga supaya orang lain mengerjakan bagian yang berbahaya bagi
tangan yang mati rasa.
Lindungilah tangan dari benda yang panas, kasar ataupun tajam,
dengan memakai kaos tangan tebal atau alas kain
4. Modul Pelatihan Jarak Jauh Pencegahan dan Pengendalian Kusta bagi
Pengelola Program Kusta
4
3. Untuk kulit tangan yang kering :
Seringlah berhenti dan memeriksa tangan dengan teliti jangan sampai ada
luka atau lecet yang kecil sekalipun karena kekeringan akan mudah
mengakibatkan luka-luka kecil akibat retakan kulit yang pecah.
Perawatan kulit yang kering adalah dengan cara : Rendam selama 20 menit
setiap hari dalam air dingin, kemudian langsung mengolesi dengan minyak
(kelapa atau minyak lain) untuk melindungi kelembaban kulit.
4. Untuk jari tangan yang bengkok :
Kalau dibiarkan bengkok, sendi-sendi akan menjadi kaku dan otot-otot
akan memendek sehingga jari akan menjadi lebih kaku dan tidak dapat
digunakan, serta dapat menyebabkan luka.
Seringlah memeriksa tangan dengan teliti, karena pemakaian jari-jari
yang sudah bengkok tersebut juga mudah menyebabkan luka.
Perawatan jari-jari yang bengkok bertujuan mencegah supaya jangan
sampai terjadi kekakuan lebih berat dapat dilakukan dengan cara sesering
mungkin setiap hari memakai tangan lain untuk meluruskan sendi-
sendinya.
Taruh tangan di atas paha seperti dalam gambar berikut ini, luruskan dan
bengkokkan jari berulang kali.
5. Modul Pelatihan Jarak Jauh Pencegahan dan Pengendalian Kusta bagi
Pengelola Program Kusta
5
Pegang ibu jari dengan tangan lain dan gerakkan sendi supaya tidak
kaku.
Kalau hanya lemah, kuatkan dengan cara:
Taruh di meja atau paha, pisahkan dan rapatkan jari berulang kali, atau
Ikat jari dengan karet, lalu pisahkan dan rapatkan jari berulang kali.
Jari tangan yang kontraktur mudah terluka saat melakukan pekerjaan
ringan sekalipun. Melindungi jari-jari yang kontraktur dapat dilakukan
dengan cara memakai alat-alat pelindung seperti alat bantu yang telah
dimodifikasi untuk jari yang bengkok.
Untuk kaki yang semper :
Kalau kaki semper dibiarkan tergantung, otot pergelangan kaki bagian
belakang (archilles) akan memendek sehinga kaki itu tetap tidak bisa
diangkat, jari-jari kaki akan terseret dan luka. Dan karena kaki itu miring
waktu melangkah, akan mudah terjadi ulkus di belakang jari kaki ke 4 dan
ke 5. Oleh karena itu pemeriksaan rutin kondisi kaki juga perlu dilakukan.
Untuk mencegah agar kaki yang semper (lumpuh) tidak bertambah cacat
maka dianjurkan melakukan kegiatan berikut.
6. Modul Pelatihan Jarak Jauh Pencegahan dan Pengendalian Kusta bagi
Pengelola Program Kusta
6
a. Merawat kaki supaya tidak menjadi kaku dengan latihan seperti
berikut :
Duduk dengan kaki lurus ke depan. Pakai kain panjang atau sarung
yang disangkutkan pada bagian depan kaki itu dan tarik ke arah
tubuh. (Untuk kaki semper yang luka).
Jika kelemahan saja yang terjadi, latihan seperti gambar di halaman
sebelumnya dapat dikerjakan, serta sering-seringlah mencoba
mengangkat jari dan bagian depan kaki tersebut
Cara lain untuk melatih kaki yang lemah adalah : Duduklah dengan
kaki lurus. Ikatlah karet (dari ban dalam) pada tiang atau kaki meja,
dan dengan bertumpu pada sendi pergelangan kaki, dan tarik tali
karet itu dengan punggung kaki, lalu tahan beberapa saat dan
kemudian ulangi beberapa kali.
b. Melindungi jari-jari tidak ikut terseret dan luka dengan cara : selalu
pakai sepatu, mengangkat lutut lebih tinggi waktu berjalan, atau
memakai tali karet di antara lutut dan sepatu guna mengangkat kaki
bagian depan waktu berjalan
7. Modul Pelatihan Jarak Jauh Pencegahan dan Pengendalian Kusta bagi
Pengelola Program Kusta
7
5. Untuk kulit kaki yang tebal dan kering :
Kulit yang kering akan mengakibatkan luka-luka kecil yang kemudian
terinfeksi
Mencegah kulit kering dengan:
Rendam kaki selama 20 menit setiap hari dalam air dingin
Gosoklah bagian yang menebal dengan batu gosok
Kemudian langsung diolesi dengan minyak kelapa untuk menjaga
kelembaban kulit
6. Untuk kaki yang mati rasa :
Kaki bisa terluka oleh:
Benda panas, seperti api, bara api, knalpot, aspal panas
Benda tajam, seperti kaca, seng, pisau, duri, kawat berduri, paku, gergaji,
dll
Gesekan dari sepatu/sandal yang terlalu besar ataupun kecil, batu dalam
sepatu, dll
Tekanan tinggi ataupun lama – berdiri terlalu lama tanpa gerak, berjalan
terlalu jauh atau terlalu cepat, jongkok yang lama, dsb.
Cegah terjadinya luka dengan cara:
Sering berhenti dan memeriksa kaki dengan teliti apakah ada luka atau
memar atau lecet yang kecil sekalipun.
Kalau ada luka, memar atau lecet kecil, langsung rawat dan istirahatkan
bagian kaki itu sampai sembuh, yaitu istirahatkan kaki (jangan sekali-kali
diinjakkan) !
8. Modul Pelatihan Jarak Jauh Pencegahan dan Pengendalian Kusta bagi
Pengelola Program Kusta
8
Bila di sekitar luka ada kulit mati yang sangat menebal, yang dengan
digosok batu apung hanya membawa sedikit perubahan, maka untuk
mencegah terjadinya luka dan mempercepat pertumbuhan kulit baru
maka petugas dianjurkan untuk melakukan trimming (eksisi kulit mati) di
sekitar ulkus plantaris menggunakan skalpel.
Cara melakukan trimming :
Posisikan jari kaki dalam posisi hiper ekstensi (untuk meminimalkan
perdarahan)
Koreklah jaringan mati, gunakan probe untuk menelusuri sinus atau
penyebaran luka (atau abses) yang mungkin sampai ke bagian dorsum
kaki.
Gambar:
Eksisi bagian pinggir ulkus, potong jaringan yang mati di bagian tepi
dan kallus di sekitar ulkus.
Gambar :
9. Modul Pelatihan Jarak Jauh Pencegahan dan Pengendalian Kusta bagi
Pengelola Program Kusta
9
Melindungi kaki dengan membagi tugas rumah tangga supaya orang
lain mengerjakan bagian yang berbahaya bagi kaki yang mati rasa dan
pastikan untuk selalu memakai alas kaki.
Kriteria alas kaki yang sesuai adalah :
Empuk di dalam
Keras di bagian bawah supaya benda tajam tidak dapat tembus
Tidak mudah terlepas (ada tali di belakang)
Tidak perlu sepatu khusus jika bisa memilih sepatu/sandal di pasar
dengan memperhatikan persyaratan di atas, atau lakukan modifikasi jika
perlu.
7. Untuk luka borok :
10. Modul Pelatihan Jarak Jauh Pencegahan dan Pengendalian Kusta bagi
Pengelola Program Kusta
10
Luka borok atau ulkus disebabkan karena menginjak benda tajam atau
ada memar yang tidak dihiraukan karena penderita tidak merasa sakit.
Luka itu terus terinjak karena berat badan penuh, sampai kulit dan daging
hancur. Luka itu sebenarnya akan dapat sembuh sendiri bila
diistirahatkan selama beberapa minggu.
Memeriksa kaki secara rutin dengan teliti apakah ada kotoran atau
benda asing dalam luka karena dapat mengganggu penyembuhan luka.
Cara merawat yang tepat ialah bersihkan luka dengan air sabun dan
tutup luka dengan kain pembalut bersih (bisa diperoleh dari kain perca
yang ada di rumah, hanya syaratnya di cuci rutin dan sering diganti).
Cara melindungi kaki yang borok dari trauma lanjutan adalah dengan
mengistirahatkan bagian kaki itu dengan sedapat mungkin mengurangi
tekanan yang diterima oleh bagian kaki yang mengalami borok tersebut
(dapat dilakukan dengan cara jangan diinjakkan pada waktu berjalan,
berjalan pincang/timpang, memakai tongkat atau kruk di sisi yang tidak
sakit, menggunakan sepeda atau dengan alat bantu berupa bantalan
yang dibuat khusus untuk kondisi kaki tertentu).
X √
11. Modul Pelatihan Jarak Jauh Pencegahan dan Pengendalian Kusta bagi
Pengelola Program Kusta
11
Seringkali ada pasien yang sudah menyelesaikan pengobatan (RFT),
kemudian mendapat luka atau borok pada telapak kakinya dan mereka
menganggap bahwa penyakit kustanya tersebut kambuh. Hal itu tidaklah
benar. Luka pada kaki yang mati rasa BUKAN disebabkan oleh
Mycobacterium leprae, jadi tidak perlu mengulangi pemberian MDT atau
DDS.
Jika pada ulkus tidak ada tanda infeksi (merah, bengkak, panas, sakit),
berarti tidak ada infeksi sekunder oleh bakteri lain sehingga antibiotik
tidak perlu diberikan.
Apabila cacat sudah menetap, misalnya clawing / drop foot anjurkan
untuk dirujuk bedah rekonstruksi.
Rujukan Untuk Operasi/Operasi Rekonstruksi:
Indikasi untuk rujukan operasi meliputi :
Borok di telapak kaki (plantaris pedis) yang lebih dari 1 tahun
Borok yang disertai dengan osteomyelitis
Cacat sudah menetap, misalnya jari bengkok, tangan lunglai, kaki
semper, dan mata yang tidak dapat menutup.
Khusus untuk operasi rekonstruksi, ada hal-hal yang menjadi pra syarat
yang harus dipenuhi sebelum operasi dilaksanakan, antara lain :
1. Usia produktif dan bersedia dioperasi.
2. Mengerti apa manfaat dan batasan operasi
3. RFT (untuk bedah sepsis tidak perlu menunggu pasien RFT)
4. Bebas reaksi atau bebas prednison, minimal 6 bulan.
5. Cacat sudah menetap (lebih dari 1 tahun)
6. Tidak ada kekakuan sendi/kontraktur pada jari-jari
7. Tidak ada luka pada daerah yang akan dioperasi.
8. Kondisi umum baik, HB di atas 10 gr%.