DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Manajemen Strategik
1. MAKALAH KUMPULAN MATERI
MANAJEMEN STRATEGIK
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik
Disusun Oleh:
NAMA : YULIAWATI
NIM : 11150293
KELAS : 5 X - MA
DOSEN PENGAMPU : ADE FAUJI, SE, MM
UNIVERSITAS BINA BANGSA
JALAN RAYA SERANG – JAKARTA, KM, 03 NO 1 B
SERANG - BANTEN
2017-2018
2. KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “KUMPULAN MATERI MANAJEMEN
STRATEGIK” dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Dengan karya ini saya berharap dapat membantu pembaca untuk lebih memahami
materi mata kuliah Manajemen Strategik.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk pembaca.
Cilegon, 16 November 2017
Penyusun
3. i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB IIPEMBAHASAN.............................................................................................3
A. Konsep dan tujuan manajemen strategik.......................................................3
Pengertian Manajemen Strategi...........................................................................3
Tujuan Manajemen Strategi.................................................................................3
Model Manajemen Strategi..................................................................................4
Proses dan Tahapan Manajemen Strategi..............................................................4
Manfaat Manajemen Strategi...............................................................................5
B. VISI MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN...................................................6
Pengertian visi.....................................................................................................6
Kriteria untuk merumuskan visi............................................................................7
Pengertian misi....................................................................................................8
Kriteria untuk merumuskan misi...........................................................................8
Tujuan....................................................................................................................8
Kriteria Tujuan...................................................................................................10
C. MODEL DESKRIPTIFMANAJEMEN STRATEGIK................................12
HIRARKI STRATEGI.................................................................................................12
STRATEGI UTAMA KORPORASI............................................................................12
STRATEGI UNIT BISNIS........................................................................................16
STRATEGI FUNGSIONAL......................................................................................16
D. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS & AUDIT
STRATEGI.........................................................................................................17
HAKIKAT AUDIT INTERNAL..................................................................................17
PANDANGAN BERBASIS SUMBER DAYA...............................................................17
MENYATUKAN STRATEGI DAN BUDAYA...............................................................18
MANAJEMEN.....................................................................................................18
PEMASARAN .....................................................................................................18
4. ii
KEUANGAN/AKUNTANSI....................................................................................19
PRODUKSI/OPERASI...........................................................................................19
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN....................................................................19
MATRIKS EVALUASI FAKTOR INTERNAL...............................................................20
E. Strategic Managers ......................................................................................22
Strategic Leadership ..........................................................................................22
Peran Konsultan Manajemen .............................................................................23
Etika.................................................................................................................24
F. LINGKUNGAN EXTERNAL & INTERNAL..............................................25
LINGKUNGAN EKSTERNAL.............................................................................25
Komponen analisis lingkungan eksternal.............................................................25
LINGKUNGAN INTERNAL................................................................................25
ANALISIS RANTAI NILAI ......................................................................................27
BAB III PENUTUP ..................................................................................................28
A. Kesimpulan......................................................................................................28
B. Saran ...............................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................31
5. 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen strategik adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan
suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategik adalah proses
penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk
mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan
kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategik
mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis
untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategik merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya
disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif
organisasi tersebut. Manajemen strategik memberikan arahan menyeluruh untuk
perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
Manajemen strategik berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen
strategik adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya dan
bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara efektif untuk
memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategik di saat ini harus memberikan
fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi adalah
serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan
keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari
perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi,
kontrol masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi
perkembangan suatu negara maupun bisnis. Kontrol masyarakat terhadap
pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga pemerintah
maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan
6. 2
kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu, dalam menjalankan kegiatannya perlu
adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun
pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan
pemerintah).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen strategik ?
2. Apa konsep dan tujuan manajemen strategik ?
3. Apa visi, misi dan tujuan perusahaan ?
4. Bagaimana model deskriptif manajemen strategik ?
5. Bagaimana pengembangan kemampuan konsep metode kasus dan audit
strategi ?
6. Apa itu manager strategik ?
7. Apa saja lingkungan eksternal dan internal ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik.
2. Memahami tentang manajemen strategik.
3. Untuk menjawab rumusan masalah.
7. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep dan tujuan manajemen strategik
Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan dalam merumuskan,
mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional
yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan (David, 2011:6).
Manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi,
pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan
pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-
aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan
organisasi.
Tujuan Manajemen Strategi
Menurut Suwandiyanto (2010:02), terdapat empat tujuan manajemen strategi,
yaitu:
Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Dalam hal ini,
manajer strategi harus mampu menunjukkan kepada semua pihak kemana arah
tujuan organisasi/perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan
landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.
Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak. Organisasi/perusahaan harus
mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang
saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang memegang peranan
terhadap sukses atau gagalnya perusahaan.
Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata. Manajemen strategi
memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan
menyiapkan pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka
8. 4
waktu/berpikir mereka secara perspektif dan memahami kontribusi yang baik
untuk hari ini dan hari esok.
Berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Tanggung jawab seorang manajer
bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan
efisiensi, akan tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar
bekerja keras melakukan sesuatu secara lebih baik dan efektif.
Model Manajemen Strategi
Manajemen strategi berawal dari mengidentifikasi visi organisasi yang sudah ada,
misi, tujuan, dan strategi adalah titik awal yang logis untuk manajemen strategis
karena situasi sekarang perusahaan dan kondisi dapat menghalangi strategi
tertentu dan bahkan mungkin mendikte tindakan tertentu. Setiap organisasi
memiliki visi, misi, tujuan, dan strategi,bahkan jika unsur-unsur ini tidak sadar
dirancang, ditulis, atau dikomunikasikan.
Proses dan Tahapan Manajemen Strategi
David (2011:6) menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga
tahapan, yaitu :
a. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah tahap awal pada manajemen strategi, yang mencakup
mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang eksternal organisasi dan
ancaman, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan
jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu
untuk mencapai tujuan.
b. Implementasi Strategi (Strategy Implemented)
Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya sesudah perumusan strategi yang
ditetapkan. Penerapan strategi ini memerlukan suatu keputusan dari pihak yang
berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan,
9. 5
menyusun kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya
sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan
pengembangan strategi pendukung budaya, merencanakan struktur organisasi
yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan
budget, mengembangkan dan utilisasi sistem informasi serta menghubungkan
kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi.
c. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation)
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer sangat
membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja dengan baik;
Evaluasi strategi adalah alat utama untuk memperoleh informasi ini. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan penilaian atau melakukan proses evaluasi strategi. Dalam
penilaian strategi terdapat tiga aktivitas penilaian yang mendasar, yaitu:
Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi
strategi saat ini, Pengukuran kinerja, dan 3). Pengambilan langkah korektif.
Penilaian strategi sangat diperlukan oleh suatu perusahaan karena strategi yang
berhasil untuk saat ini tidak selalu berhasil untuk di masa yang akan datang.
Manfaat Manajemen Strategi
Manajemen strategi memiliki beberapa manfaat, diataranya adalah :
1. Manajemen Strategi setidaknya bisa mencegah terjadinya berbagai macam
masalah di dalam maupun diluar perusahaan serta meningkatkan
kemampuan perusahaan didalam menghadapi sebuah masalah
2. Manajemen Strategi bisa membuat kondisi atas penolakan terhadap suatu
perubahan dapat berkurang.
3. Manajemen Strategi membuat perusahaan akan bisa melaksanakan seluruh
aktivitas operasionalnya secara lebih efisien serta efektif
4. Keterlibatan tenaga kerja atau karyawan perusahaan terhadap perumusuan
strategi bisa memperbaiki pengertian karyawan atas penghargaan sebuah
10. 6
produktivitas dalam tiap perencanaan strategi sehingga ujungnya bisa
meningkatkan motivasi kerja dan rasa kebersamaan antar karyawan.
5. Seluruh keputusan yang dijalankan oleh para manajer didalam perusahaan
cenderung lebih tepat, hal ini dikarenakan seluruhnya didasarkan pada
perencanaan yang sudah matang dan sudah memperhitungkan seluruh
aspek yang terkait.
6. Manajemen Strategi akan membuat pihak manajemen perusahaan akan
menjadi bertambah peka terhadap ancaman yang bisa datang dari luar
lingkungan perusahaan
7. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditunjukkan bahwa perusahaan yang
mempergunakan konsep manajemen strategi lebih profitable daripada
perusahaan yang tidak menerapkan manajemen strategi
8. Kegiatan kegiatan yang saling tumpang tindih akan berkurang
9. Manajemen Strategi dapat membantu perusahaan bisa dengan mudah
beradaptasi pada perubahan perubahan yang terjadi, dan keengganan dari
karyawan lama untuk berubah bisa dikurangi
10. Manajemen Strategi dapat mengidentifikasi keungulan komparatif
perusahaan didalam lingkungan yang makin beresiko
B. VISI MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN
Pengertian visi
Visi ialah pandangan jauh tentang suatu perusahaan ataupun lembaga dan lain-
lain, visi juga dapat di artikan sebagai tujuan perusahaan atau lembaga dan apa
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuannya tersebut pada masa yang akan
datang atau masa depan.
Visi tidak dapat dituliskan secara lebih jelas karena menerangkan mengenai detail
gambaran sistem yang di tujunya, ini disebabkan perubahan ilmu serta situasi
yang sulit diprediksi selama masa yang panjang.
11. 7
Di bawah ini beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu
pernyataan visi diantaranya meliputi:
Berorientasi ke depan.
Tidak dibuat berdasarkan kondisi pada saat ini.
Mengekspresikan kreatifitas.
Berdasar pada prinsip nilai-nilai yang mengandung penghargaan bagi
masyarakat.
Kriteria untuk merumuskan visi
Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan yang
ingin diwujudkan.
Visi dapat memberikan arahan, mendorong anggota organisasi untuk
menunjukkan kinerja yang baik.
Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan
Menjembatani masa kini dan masa yang akan datang.
Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik.
Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.
12. 8
Pengertian misi
Misi ialah suatu pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan
atau lembaga dalam usaha mewujudkan visi tersebut. Misi perusahaan diartikan
sebagai tujuan dan alasan mengapa perusahaan atau lembaga itu dibuat. Misi juga
akan memberikan arah sekaligus batasan-batasan proses pencapaian tujuan.
Misi perusahaan berfungsi sebagai pernytaan cita-cita serta merupakan landasan
kerja yang harus diikuti dan didukung oleh seluruh personil perusahaan. Misi
usaha sangat membantu dalam mengembangkan perusahaan . diantaranya :
1. Memberikan arah usaha
2. Memfokuskan langkah-langkah yang akan diambil
3. Objektif, target dan program perusahaan dirancang berdasarkan misi yang
suadah dibentuk
4. Membimbing aksi dalam berbagai tingkat
5. Membantu mencegah karyawan agar tidak salah melangkah
Kriteria untuk merumuskan misi
Penjelasan tentang produk atau pelayanan yang ditawarkan yang sangat
diperlukan oleh masyarakat.
Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.
Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang
meyakinkan masyarakat.
Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan pada masa mendatang juga
bermanfaat dan keuntungannya bagi masyarakat dengan produk dan
pelayanan yang tersedia (Akdon, 2006:99).
Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci
keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan tidak harus
13. 9
dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan kondisi
yang ingin dicapai dimasa mendatang (Akdon, 2006:143). Tujuan akan
mengarahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam
rangka merealisasikan misi, oleh karena itu tujuan harus dapat menyediakan dasar
yang kuat untuk menetapkan indikator. Pencapaian tujuan dapat dijadikan
indikator untuk menilai kinerja sebuah organisasi.
Tujuan adalah untuk menggambarkan arahan yang jelas bagi organisasi.
Perumusan tujuan akan strategi/perlakuan, arah kebijakan dan program suatu
organisasi. Oleh karena itu perumusan tujuan harus memberikan ukuran lebih
spesifik dan akuntabel.
Tujuh proses perumusan tujuan organisasi yang baik.
1. Hendaknya melibatkan individu yang bertanggung jawab terhadap
pencapaian tujuan tersebut.
2. Manajerpuncak hendaknya bertanggung jawab menurunkan tujuan-tujuan
pada tingkat yang lebih bawah.
3. Tujuan harus realistis dengan lingkungan internal maupun eksternal, baik
saat ini maupun yang akan datang.
4. Tujuan harus jelas beralasan dan bersifat menantang untuk mencapainya.
5. Tujuan umum dirumuskan secara sederhana agar mudah diingat oleh para
pelaksananya.
6. Tujuan departemen fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan
organisasi.
7. Manajemen harus meninjau kembali tujuan yangtelah diteapkan dan bila
perlu nerubahnya sesuai dengan perubahan lingkungan internal dan
eksternal yang dihadapi.
14. 10
Kriteria Tujuan
Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi, visi dan nilai-nilai
organisasi.
Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau berkontribusi memenuhi
misi, program dan sub program organisasi.
Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah, kecuali terjadi pergeseran
lingkungan, atau dalam hal isu strategik hasil yang diinginkan.
Tujuan biasanya secara relatif berjangka panjang
Tujuan menggambarkan hasil program
Tujuan menggambarkan arahan yang jelas dari organisasi.
Tujuan harus menantang, namun realistik dan dapat dicapai.
Enam Hirarki Tujuan Perusahaan
1. Level Tujuan umum perusahaan
2. Level Tujuan divisi / departemen
3. Level Unit
4. Level Tujuan Sub unit
5. Level TujuanLevel Pernyataan misi
6. Individual
Fungsi tujuan bagi Perusahaan
1. Sebagai pedoman kegiatan
2. Sebagai sumber legitimasi
3. Sebagai motivasi
4. Sebagai dasar pengorganisasian
5. Sebagai sasaran yang lebih nyata daripada misi
6. Membantu organisasi dalam mendefinisikan lingkungannya
7. Menyediakan norma sebagai dasardalam pelaksanaan prestasi organisasi
15. 11
Perumusan sasaran perusahaan
• Sasaran (objective) adalah pernyataan yang lebih akurat yang berhubungan
dengan tujuan atau merupakan kuantitatif dari tujuan. Sasaran (objective)
merupakan ukuran dari tujuan, biasanya dalam bentuk angka atau
presentase atau waktu atau besaran yang lainnya. Proses penentuan sasaran
harus diperhatikan beberapa hal yaitu (1) simple, (2) measurement,(3)
achiveble,(4) realistic & teamly
16. 12
C. MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGIK
HIRARKI STRATEGI
1. Level Korporasi
2. Level Unit Bisnis
3. Level Operasional/Fungsional
STRATEGI UTAMA KORPORASI
1. STRATEGI DIVERSIFIKASI
adalah strategi untuk memperluas usaha dengan cara mendirikan perusahaan baru
atau menambah produk/jasa baru, berdasarkan jenisnya strategi ini dibedakan
menjadi tiga bentuk yaitu:
a) Diversifikasi konsentrik/berhubungan, dilakukan
perusahaan dengan membuka perusahaan baru atau
menambah produk/jasa baru yang masih berhubungan
dengan jenis produk/jasa yang dimiliki perusahaan saat ini
b) Diversifikasi konglomerat/tidak berhubungan, dilakukan
jika perusahan membuka perusahaan baru atau menambah
produk/jasa baru yang tidak berhubungan dengan
produk/jasa perusahaan yang digeluti sebelumnya
c) Diversivikasi horisontal, strategi dengan membuka
perusahaan baru baru atau menambah produk/jasa baru
yang tidak berhubungan dengan produk/jasa yang ada
untuk pelanggan yang sekarang.
2. STRATEGI INTEGRASI
17. 13
adalah strategi untuk mengembangkan perusahaannya dengan cara memasuki
bisnis baru disepanjang rantai nilai produksinya, strategi ini berdasarkan jenisnya
di bagi menjadi tiga yaitu:
a) Integrasi Vertikal, strategi yang digunakan untuk memasuki bisnis baru
disepanjang rantai nilai produksi yaitu ke arah hulu maupun hilir, atau
sebaliknya dari hilir ke hulu
b) Integrasi Horisontal, Strategi horizontal strategi yang digunakan untuk
memasuki bisnis baru dengan memasuki perusahaan pesaing
c) Integrasi Virtual, strategi untuk memasuki berbagai bisnis baru yang
dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan lain tanpa
melibatkan kepemilikan
3. STRATEGI DE-INTEGRASI
Startegi ini juga sering disebut sebagai strategi strategi alih daya
(Outsourcing), dalam startegi ini sebuah perusahaan akan menggunakan
tenaga dari luar perusahaan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam
perusahaan
4. STRATEGI INTENSIF,
Startegi ini ada tiga jenis yaitu:
a) APertumbuhan terkonsentrasi dan penetrasi pasar , sebuah startegi
untuk untuk mengarahkan sumber daya kepada pertumbuhan
keuntungan dari produk tunggal, pasar tunggal dan teknologi
tunggal yang dominan.
b) Pengembangan produk, strategi untuk mengembangkan produk
baru yang berhubungan dengan produk yang ada sekarang.
Strategi ini dapat diterapkan apabila perusahaan mempunyai
kemampuan riset dan pengembangan perusahaan, daur hidup
produk dan keberhasilan di mata pelanggan.
18. 14
c) Pengembangan pasar, pengembangan pemasaran ke arah pasar
yang baru, strategi ini dapat diterapkan jika kosndisi perusahaan
bagus, pasar yang dimasuki belum jenuh serta adanya modal dan
SDM, serta kapasitas produksi berlebih.
5. INOVASI
strategi untuk menghasilkan daur hidup produk yang masih serupa dengan
produk yang sudah usang, strategi ini dapat dilakukan dengan basis ukuran,
modulasi, desain, kemasan dll. Startegi ini mempunyai empat jenis strategi
yaitu:
a) Inovasi Inkremental, strategi ini akan digunakan oleh perusahaan
jika lingkungan bisnisnya hanya sekali-kali terganggu dan
perusahaan tahu bagaimana cara mengelolanya.
b) Inovasi berulang, strategi ini dapat dijalankan oleh perusahaan
jika perubahan pada lingkungan bisnis konstan.
c) Inovasi tak teratur, strategi ini digunakan jika perusahaan
berhadapan dengan hal-hal besar dan hanya sekali-kali dapat
mengelolanya
d) Inovasi tak terhenti strategi ini dilakukan jika kondisi lingkungan
cepat berubah, berpengalaman, tantangan datang dari segala arah
6. STARTEGI DEFENSIF
Strategi ini biasanya digunakan jika perusahaan mengalami berbagai keadaan
yang merugikan perusahaan atau menuju kepada kebangkrutan perusahaan ,
ada tiga jenis strategi ini, yaitu
Berubah haluan, Startegi ini merupakan strategi untuk melakukan
perubahan besar dalam perusahaa untuk memperbaiki kondisi
kinerja yang sedang menurun, terutama saait kritis
Divestasi, strategi menjual perusahaan atau komponen utama dari
perusahaan, strategi ini dilakukan jika perusahaan membutuhkan
19. 15
uang kas secara cepat, atau jika komponen perusahaan berpengaruh
negatife terhadap perusahaan.
Likuidasi, Strategi ini adalah strategi menjual seluruh asset
perusahaan, perusahaan menjalankan strategi ini jika perusahaan
gagal meneruskan usaha berubah haluan atau divestasi dan
digunakan untuk meminimalisasi kerugian perusahaan.
7. STRATEGI KOOPERATIF
Usaha Patungan, Startegi kemitraan adalah startegi yang menjalin
kemitraan antara dua perusahaan/lebih untuk membentuk
kerjasama meraih peluang bisnis.
Strategi KSO adalah kerja masa yang mempunyai sifat kemiripan
dengan usaha patungan, tetapi kepemilikan tidak beralih ke
perusahaan mitra.
Startegi aliansi adalah strategi antar perusahaan yang menyangkut
aspek startegik manupun teknis
8. STARTEGI BERKEMBANG
a) Marger dan akuisisi, Marger adalah sebuah startegi penggabungan
beberapa perusahaan menjadi satusedangkan akusisi adalah startegi
pengalihan kepemilikan dari suatu perusahaan untuk digabungkan
kepada pemilik yang lain.
b) Pemisahan/pelepasan perusahaan, Startegi ini adalah membentuk
perusahaan baru melalui pelepasan unit yang ada di dalam perusahaan
/pelepasan perusahaan yang ada di dalam group perusahaan/korporasi.
c) Waralaba (frienchise), adalah sebuah startegi untuk masuk ke dalam
bisnis dengan membeli lisensi dari perusahaan lain, ada tiga jenis
frienchise yaitu waralaba asing, waralaba asing yang tidak memiliki
sub waralabab dan waralaba lokal
d) Pendirikan anak perusahaan (subdiary), Strategi ini adalah strategi
yang cukup sederhana yaitu dengan mendirikan sebuah perusahaan
sebagai anak perusahaan baru.
9. STARTEGI KOMBINASI
20. 16
Strategi ini adalah strategi yang mngubah suatu bisnis inti (Core business)
menjadi bisnis inti (core business) yang lain.
STRATEGI UNIT BISNIS
1. STRATEGI DIFERENSIASI,
2. STARTEGI KEUNGGULAN BIAYA (LOW COST),
3. STARTEGI FOKUS
STRATEGI FUNGSIONAL
1. STRATEGI PEMASARAN,
2. STRATEGI KEUANGAN,
3. STRATEGI PRODUKSI DAN
4. STRATEGI SDM
21. 17
D. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS &
AUDIT STRATEGI
HAKIKAT AUDIT INTERNAL
• Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area
fungsional bisnis. Kekuatan/kelemahan internal, ditambah dengan peluang
ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas, memberi landasan
untuk menetapkan tujuan dan strategi.
• Tujuan dan strategi ditetapkan dengan tujuan untuk mendayagunakan
kekuatan serta mengatasi kelemahan internal.
PANDANGAN BERBASIS SUMBER DAYA
Pendekatan Pandangan Berbasis Sumber Daya terhadap keunggulan
kompetitif meyakini bahwa sumber daya internal lebih penting bagi
perusahaan daripada berbagai faktor eksternal dalam upaya untuk meraih
serta mempertahankan keunggulan kompetitif.
kinerja organisasional akan sangat ditentukan oleh beragam sumber daya
internal yang dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori luas yaitu sumber
daya fisik, sumber daya manusia dan sumber daya organisasional.
Agar bernilai, suatu sumber daya hendaknya :
Langka
Sulit untuk ditiru
Tidak dapat dengan mudah dicarikan penggantinya.
Karakteristik sumber daya itu disebut indikator – indikator empiris,
yang memampukan sebuah perusahaan untuk menerapkan strategi yang
meningkatkan efisiensi dan keefektifan dan membawanya pada keunggulan
kompetitif yang berkesinambungan.
22. 18
MENYATUKAN STRATEGI DAN BUDAYA
• Proses manajemen strategis sebagian besar terjadi di dalam suatu budaya
organisasi tertentu.
• Budaya sebuah organisasi harus mendukung komitmen kolektif anggota-
anggotanya pada satu tujuan bersama.
• budaya organisasi mempengaruhi keputusan – keputusan bisnis dan harus
dievaluasi selama audit manajemen strategis internal.
• Jika strategi mampu mendayagunakan kekuatan budaya, seperti etika kerja
yang kuat atau keyakinan etis yang dijunjung tinggi, manajemen sering
kali dapat dengan cepat dan mudah menerapkan perubahan.
MANAJEMEN
• Perencanaan
• Pengorganisasian
• Pemotivasian
• Penempatan staf
• Pengendalian
PEMASARAN
• Analisis Konsumen
• Penjualan Produk/Jasa
• Perencanaan Produk Dan Jasa
• Penetapan Harga
• Distribusi
• Riset Pemasaran
• Analisis Peluang
23. 19
KEUANGAN/AKUNTANSI
Fungsi Keuangan/Akuntansi
Menurut James Van Horne, fungsi keuangan/akuntansi terdiri dari 3
keputusan, yaitu:
1. Keputusan investasi
2. Keputusan pembiayaan
3. Keputusan dividen
PRODUKSI/OPERASI
Fungsi produksi/operasi suatu bisnis mencakup semua aktivitas yang mengubah
input menjadi barang atau jasa. Manajemen produksi/operasi terdiri dari 5 fungsi
atau area keputusan, yaitu :
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Angkatan kerja
5. Kualitas
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
• Area operasi internal kelima yang harus dicermati kekuatan dan
kelemahannya adalah penelitian dan pengembangan litbang. Banyak
perusahaan tidak memiliki devisi litbang, tetapi banyak perusahaan lain
bergantung pada aktivitas litbang yang berhasil untuk tetap bertahan.
• Organisasi berinvestasi pada litbang karena percaya bahwa investasi
semacam itu akan menghasilkan produk atau jasa yang superior dan yang
memberi mereka keunggulan kompetitif.
• Litbang internal dan eksternal
24. 20
Empat pendekatan untuk menentukan alokasi anggaran litbang yang lazim
digunakan adalah :
1. Pembiayaan sebanyak mungkin proposal proyek,
2. Penggunaan metode persentase penjualan,
3. Penganggaran yang kurang lebih sama dengan yang dikeluarkan pesaing
untuk litbang, atau
4. Penentuan berapa banyak produk baru yang berhasil yang dibutuhkan
untuk memperkirakan investasi litbang yang diperlukan.
• Litbang dalam organisasi memiliki dua bentuk dasar:
1. Litbang internal, di mana sebuah organisasi menjalankan departemen
litbangnya sendiri.
2. Litbang kontrak, di mana perusahaan merekrut para peneliti independen
atau lembaga independen untuk mengembangkan produk-produk tertentu.
MATRIKS EVALUASI FAKTOR INTERNAL
• Langkah terakhir dalam melaksanakan audit manajemen strategis internal
adalah penyusunan Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE Matrix).
• Alat perumusan strategis ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis dan juga menjadi
landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan diantara
area tersebut.
• Evaluasi Faktor Internal dapat dikembangkan dalam 5 langkah, yaitu
:
1. Buat daftar faktor-faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan
dalam proses audit internal.
2. Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 sampai 0,1.
3. Berilah peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk mengindikasikan
apakah faktor tersebut sangat lemah, lemah, kuat atau sangat kuat.
25. 21
4. Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor
bobot bagi masing – masing variabel.
5. Jumlahkan skor bobot masing-masing variabel untuk memperoleh skor
bobot total organisasi.
26. 22
E. Strategic Managers
• General managers
– Responsible for the overall (strategic) performance and health of the total
organization.
• Operations managers
– Responsible for specific business functions or operations
Strategic Leadership
• Vision, eloquence, and consistency
• Commitment to the vision
• Being well informed
• Willingness to delegate and empower
• Astute use of power
• Emotional intelligence
Peran Staf Perencana Perusahaan
Perencana korporasi adalah staf khusus yang dilatih dengan teknik-teknik secara
khusus untuk menyusun strategi perusahaan dan memberikan bantuan pelayanan
staf serta rekomendasi dan masukan terhadap keputusan-keputusan strategi
perusahaan
Partisipasi Perencana Strategi Korporasi Dalam Proses Penyusunan Strategi
• Melakukan analisis dan diagnosis terhadap lingkungan perusahaan baik
lingkungan eksternal maupun internal perusahaan.
• Menganalisis kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan perusahaan
• Menganalisis peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan
27. 23
• Merumuskan beberapa alternatif strategi dan menilai kelayakan setiap
alternatif yang ditawarkan
• Membantu manajemen dalam implementasi strategi yangdipilih dalam
bentuk penyusunan organisasi dan kebijakan perusahaan yang lebih
konkrit
• Memberikan saran dan dukungan staf pada manajemen puncak serta
kegiatan penelitian dan pengembangan dalam evaluasi.
• Memonitor dan meninjau ulang perencanaan strategi dan memberi
pedoman terhadap bentuk perencanaan unit usaha.
• Memelihara fungsi intelejensi dalam korporasi dan memonitor funsi
tersebut dalam unitusaha dan fungsi-fungsi staf kunci.
Peran Konsultan Manajemen
• Konsultan biasanya terlibat dalam merumuskan strategi dan bagaimana
mengimplementasikan strategi perusahaan. Serta membantu dalam
merancang kerangka evaluasi dan pengendalian strategi perusahaan agar
nantinya dapat diketahui efektifitas strategi peusahaan yang
diimplementasikan.
Tanggung Jawab Staf Perencana Perusahaan
• Membantu chief executive (manajer puncak) dalam merumuskan dan
memperbaharui konsep dasar mereka dalam mengarahkan perusahaan.
• Memberikan masukan terus menerus untuk membantu manajer puncak
dalam mendefinisikan dan memodifikasi karakteristik bisnis utama unit-
unit perusahaan.
• Mengidentifikasi dan mengevaluasi kesempatan usaha baru yang spesifik.
• Mengawasi, mempelajari dan membuat rekomendasi terhadap peta lokasi
dan penggunaan modal untuk berbagai jenis usaha perusahaan, baik
penambahan maupun pengurangan modal pada jenis usaha tertentu.
28. 24
Tugas Ahli Strategi yang Efektif
• Suka bekerja keras, misal tekun, pekerja tak kenal waktu & tidak mudah
menyerah
• Mempunyai wawasan luas dan analisis yang menyeluruh (integrated)
terhadap persoalan dan bisnis yang berkembang
• Berpikir jernih (obyektif) dan melontarkan banyak gagasan dalam
memberi masukan untuk pengambilan keputusan
Nilai di dalam Organisasi
• Nilai adalah sesuatu anggapan tentang baik dan buruk, benar dan salah
yang ada dalam organisasi Sesuatu yang dianggap baik dan buruk, maupun
tentang benar dan salah tersebut dapat menjadi:
a. Tujuan akhir atau hasil yang dicapai yang merupakan nilai
terminal
b. Nilai instrumen sebagai model perilaku yang diinginkan.
Sebagai catatan secara Ideal nilai instrumental membawa organisasi mencapai
tujuan nilai terminal.
Etika
Etika adalah nilai moral, kepercayaan, wewenang yang dibangun dalam cara cara
yang benar dan sesuai dengan kepentingan orang lain atau stakeholder dan Etika
organisasi adalah hasil dari etika individu, etika profesional dan etika sosial
Pengembangan Nilai Etika
• Pengembangan nilai etika dari suatu budaya organisasi semata-mata untuk
meningkatkan kesejahteraan dari hasil kerja orang-orang dalam organisasi.
• Nilai etika melindungi orang-orang dalam berbagai kepentingannya di
organisasi.
29. 25
F. LINGKUNGAN EXTERNAL & INTERNAL
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Komponen analisis lingkungan eksternal
1) Pemindaian ( Scanning ) mengidentifikasi tanda tanda awal dari perubahan
dan trend trend lingkungan
2) Pengawasan ( Monitoring ) mendeteksi perubahan dan trend trend
lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan
3) Peramalan ( Forecasting ) mengembangkan proyeksi yang mengantisipasi
hasil hasil berdasarkan pengawasan terhadap perubahan dan trend trend
tersebut
4) Penilaian ( Assesing ) menentukan waktu dan pentingnya perusahaan dan
trend trend lingkungan bagi strategi dan manajemen perusahaan
LINGKUNGAN INTERNAL
Komponen Analisis Internal yang Mengarah ke Keunggulan Kompetitif dan daya
Saing Strategis
• Sumber daya berwujud dan tidak berwujud
• Kapabilitas
• Kompetensi Inti
• Penemuan kompetensi Inti
• Daya saing strategis
• Keunggulan Kompetitif
Kondisi-kondisi yang Mempengaruhi Keputusan tentang Sumber Daya,
Kapabilitas, dan Kompetensi inti
Ketidakpastian
Kompleksitas
Konflik Intra-Organisasi
30. 26
SUMBER DAYA
• Merupakan input dalam proses produksi perusahan.
• Keunggulan kompetitif kenyataannya diciptakan melalui kumpulan
beberapa sumber daya yang unik.
• Sumber daya berwujud adalah sumber daya keuangan, organisasi, fisik
dan teknologi.
• Sumber daya tidak berwujud adalah sumber daya manusia, inovasi dan
reputasi
KAPABILITAS
Kapasitas perusahaan untuk menggunakan sumber daya yang diintegrasikan
dengan tujuan untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan.
KOMPETENSI INTI
Sumber daya dan kapabilitas yang menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi
perusahaan, melebihi para pesaingnya.
Dua alat yang membangun kompetensi inti :
1. Empat kriteria keunggulan kompetitif yang memiliki daya tahan untuk
menentukan sumber daya dan kapabilitas strategis mana yang menjadi
kompetensi intinya.
2. Analisis rantai nilai untuk memilih kompetensi-kompetensi penciptaan
nilai yang harus dipelihara, tingkatkan, dikembangkan dan didapatkan dari
luar perusahaan (outsourcing).
OUTSOURCING
Adalah pembelian aktivitas penciptaan-nilai dari suplier eksternal. Alasan utama
digunakannya outsourcing terutama bahwa sedikit, jika ada, perusahaan yang
31. 27
memiliki sumber daya dan kapabilitas yang diperlukan untuk mencapai
superioritas kompetitif di semua aktivitas pendukung dan primer.
ANALISIS RANTAI NILAI
Adalah Pola yang digunakan perusahaan untuk memahami posisi biayanya dan
untuk mengidentifikasi cara-cara yang dapat digunakan untuk memfasilitasi
implementasi dan strategi tingkat bisnisnya. Sebuah rantai nilai perusahaan dibagi
ke dalam aktivitas primer dan aktivitas pendukung. Aktivitas primer berkaitan
dengan penciptaan fisik produk, penjualan dan distribusinya ke para pembeli,
serta servis setelah penjualan. Aktivitas pendukung menyediakan dukungan yang
diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas primer.
32. 28
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk merealisasikan suatu perencanaan yang baik perlu adanya dukungan dari
aspek-aspek pelaksanaan, pengawasan, struktur organisasi, sistem informasi dan
komunikasi, motivasi, iklim kerja, sistem penggajian dan budaya organisasi.
Kelemahan perencanaan strategik biasanya bersifat ritual dan mekanis, sifatnya
rutin dan sering berpegang pada asumsi-asumsi yang tidak realitis sehingga
menyebabkan tidak termonitornya pelaksanaan dan pengendalian dari rencana-
rencana yang telah dibuat.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan perencana strategik diatas maka pada
tahun 1980-an muncullah suatu model yang namanya Manajemen Strategi. Model
ini mengkombinasikan pola berpikir strategis dalam proses manajemen. Segala
sesuatu yang strategik tidak hanya berhenti pada proses perencanaan saja tetapi
juga dilanjutkan pada tingkat operasional dan pengawasan. Manajemen Strategik
juga mencakup trend baru, yaitu:
1. Peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan bersaing. Pembuatan strategi
lebih didasarkan pada konsep keunggulan bersaing yang memiliki
lima karakteristik, yaitu:
Kompetensi khusus. Keunggulan bersaing merupakan hal khusus yang
dimiliki atau dilakukan suatu organisasi yang memberinya kekuatan untuk
menghadapi pesaing. Kompetensi ini bisa berwujud opini atau merek yang
mempunyai persepsi kualitas tinggi. (misalnya; opini: Pengelolaan
administrasi yang rapi, terkenal bersih atau bebas KKN/Korupsi Kolusi
Nepotisme, Tepat waktu. Merek: Coca cola, IBM, BMW, Mc Donald’s).
Menciptakan persaingan tidak sempurna. Dalam persaingan sempurna
semua organisasi menghasilkan produk yang serupa sehingga bebas keluar
masuk ke dalam pasar. Suatu organisasi dapat memperoleh keunggulan
bersaing dengan menciptakan persaingan tidak sempurna yaitu dengan cara
memberikan kualitas yang tinggi di aspek-aspek tertentu.
33. 29
Berkesinambungan. Keunggulan bersaing harus bersifat berkesinambungan
bukan sementara dan tidak mudah ditiru oleh para pesaing.
Kesesuaian dengan lingkungan internal. Keunggulan bersaing dapat diraih
dengan menyesuaikan kebutuhan atau permintaan pasar. Karena lingkungan
eksternal bisa berupa ancaman dan peluang, sehingga perubahan pasar dapat
meningkatkan keunggulan atau kelemahan suatu organisasi.
Keuntungan yang tinggi daripada keuntungan rata-rata Sasaran utama
keunggulan bersaing adalah mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi
daripada keuntungan rata-rata orrganisasi-organisasi lainnya
2. Peralihan dari Elitism menjadi Egalitarianism Berpikir Strategik dalam
Manajemen Strategik tidak hanya dilakukan oleh para kelompok elit
perencana saja, tetapi juga ditanamkan kepada setiap anggota organisasi.
Dalam Manajemen Strategik orang yang melakukan perencanaan adalah
setiap pihak yang juga akan mengimplementasikan rencana tersebut.
3. Peralihan dari perhitungan (kalkulasi) menjadi kreativitas Dalam Manajemen
Strategik, strategi-strateginya tidak hanya terfokus pada faktor-faktor yang
bersifat kuantitatif dan dapat diukur saja, tetapi juga mempertimbangkan
perspektif yang lebih kualitatif. Strategi lebih banyak tergantung pada aspek
perasaan (senses) daripada analisis sehingga dalam penyusunan strategi sangat
diperlukan kreatifitas.
4. Peralihan dari sifat kaku menjadi fleksibel. Manajemen strategik lebih bersifat
lentur/ fleksibel karena manggabungkan pandangan dan tindakan,
menyeimbangkan pengendalian dan learning, serta mengelola stabilitas dan
perubahan. Strategi yang dibangun merupakan strategi yag adaptif dan
fleksibel dalam menghadapi perubahan dan kondisi pasar yang penuh
ketidakpastian.
34. 30
B. Saran
1. Di harapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran
Manajemen Strategik.
2. Di harapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman
semua karena masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses
pentingnya manajemen strategi dalam suatu perusahaan.