Makalah ini membahas tentang proses manajemen strategi. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain pengertian manajemen strategi sebagai proses penetapan tujuan organisasi dan bagaimana mencapai tujuan tersebut dengan sumber daya yang dimiliki. Selain itu, dibahas pula tahapan dalam manajemen strategis, peranan manajemen strategi, dan pengembangan organisasi melalui penerapan manajemen strategi.
2. 2
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................1
Daftar isi ……………………………………………………………………………
Kata pengantar ………………………………………………………………………..
Bab 1 Pendahuluan ………………………………………………………………………..
A .Latar belakang ………………………………………………………………..
B . Masalah ………………………………………………………………..
C .Rumusan masalah ………………………………………………………………..
D .Maksud dan tujuan ……………………………………………………………….
Bab 2 Pembahasan ……………………………………………………………………….
A .Pengertian manajemen strategik …………………………………………….....
B .Peranan manajemen strategik ……………………………………………….
C .Manfaat manajemen strategi ……………………………………………….
D .Pengmbangan organisasi ……………………………………………….
E .Tahap dalam manajemen strategis ……………………………………………....
Bab 3 Penutup ………………………………………………………………………..
A .kesimpulan ………………………………………………………………………..
B .Saran ………………………………………………………………………..
Daftar pusaka ………………………………………………………………………..
3. 3
KATA PENGANTAR
Puji sukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izin dan karunianya penyusun
dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PROSES MANAJEMEN STRATEGI ” ini tepat
pada waktunya, sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar Muhammad
SAW. Makalah ini dibuat dalam rangka pemenuhan tugas matakuliah manajemen strategi, juga
dibuat untuk memberikan pengetahuan dan wawasan
kepada penyusun secara lebih mendalam mengenai visi, misi dan str
ategi suatu perusahaan dalam menajalankan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tentunya dalam kesempatan yang baik ini penyusun menyampaikan terimakasih kepada
Bapak……………selaku dosen yang telah memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih
luas mengenai matakulia manajemen strategik sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
seusuai dengan harapan juga kepada semua pihak yang telah membentu penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari masih terdapat banyak kekurangan disana
sini, untuk itu kritik dan saran yang konstruktif demi tersempurnakannya makalah ini sangat
penyusun harapkan.Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai
sumber informasi mengenai judul yang terkait dan sebagai bahan bacaaan untuk menambah
wawasan secara khusus untuk penyusun dan umunya bagi semua pembaca.
Tangerang 15 November 2017
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat
sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya
untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen
strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis
untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh
dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen
strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang
perilaku organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti dari manajemen strategis adalah
mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada
tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.Manajemen
strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan
dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana
strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali
dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya
yang terus harus dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus
digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
5. 5
Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi adalah serangkaian dari
pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam
jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan /
implementasi, dan evaluasi
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control masyarakat,
perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara maupun bisnis.
Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga
pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan
kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya
keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan
yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah).
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas
negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah
menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam
pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan
yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi.Menopang manajemen
strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga,
pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia.
Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan
hanya di pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar
(standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa)
yang mampu menciptakan nilai tambah.Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi
bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang
6. 6
diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai.Hal tersebut diwujudkan dari tampilan
produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
B. Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalahnya adalah :
1. Bagaimana Pentingnya Manajemen Strategi Bagi Perusahaan?
C. Rumusan Masalah
Oleh karena masalah yang dikemukakan di atas terlalu luas dan supaya tidak menyimpang dari
materi maka penyusun merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian manajemen strategi?
2. Bagaimanakah konsep visi dan misi ?
3. Bagaimana model deskriptif Manajemen Strategi?
4. Apa saja pengembangan kemampuan konsep metode kasus dan audit strategi
5. Apa manager strategic
6. Apa saja faktor external dan internal?
D. Maksud dan Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Perusahaan.
2. Memahami tentang manajemen strategi.
3. Mengetahui gambaran manajemen strategi.
4. Untuk menambahkan wawasan atau pemahaman terhadap pentingnya Manajemen Strategi bagi
Perusahaan.
7. 7
E. Manfaat Penulisan
1. Dapat menambah wawasan bagi pembaca.
2. Menambah pengetahuan dalam pengetahuan tentang sejarah.
3. Setelah membaca makalah ini di harapkan kita mampu menelaah juga memahami tentang
pentingnya sejarah bagi kita serta dapat mengambil sisi positifnya dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
F. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penulisan Makalah ini adalah metode
kepustakaan. Dimana metode kepustakaan dilaksanakan dengan mencari bahan dari sumber-
sumber yang menunjang dan berkaitan dengan materi dari makalah ini seperti mempelajari buku-
buku, browsing internet dan sumber lain untuk mendapatkan data untuk pembuatan makalah ini.
8. 8
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGIK
Manajemen adalah proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian atau pengawasan, yang dilakukan untuk
menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan SDM dan sumber
daya lainnya. Sedangkan, strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-
tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh
pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai
tujuan.
Adapun keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer, yakni :
a. Ketrampilan konseptual (conceptional skill)
top manager harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi
kemajuan organisasi yang kemudian dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk
mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja
yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan.
b. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan
berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Dengan
9. 9
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai
dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
c. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan
teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya
menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar
yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
a. Keterampilan manajemen waktu, keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang
manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
b. Keterampilan membuat keputusan, kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang
paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan:
· mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya.
· mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling
baik.
· mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya
agar tetap berada di jalur yang benar.
10. 10
2. Perencana strategi
a. Pejabat eksekutif kepala
b. Presiden
c. Pemilik
d. Ketua dewan direksi
e. Direktur eksekutif
f. Penasehat
g. Dekan
h. Atau wirausahawan
3. Tingkatan Strategi
a Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di
luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain
seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi
enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan
dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa
organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
b. Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang
meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Bagaimana misi itu dijalankan, hal ini
11. 11
memerlukan keputusan-keputusan stratejik dan perencanaan stratejik yang selayaknya juga
disiapkan oleh setiap organisasi.
c. Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat.
Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan
sebagainya untuk memperoleh keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang
berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.
d. Functional Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain.
· Strategi functional ekonomi, mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup
sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya,
penelitian dan pengembangan.
· Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning,
organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating,
decision making, representing, dan integrating.
· Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan
yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah (J. Salusu,
p 101, 1996).
Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap
pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat dari sudut
kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan soal “kesehatan”
organisasi dari sudut ekonomi (J. Salusu, p 104, 1996).
12. 12
4. Model manajemen strategi
a. Visi dan Misi
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan cita-cita tentang keadaan di masa datang
yang ingin diwujudkan oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas
sampai yang paling bawah. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi mudah
dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan.
b. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Realisasi misi perusahaan akan menjadi sulit dilakukan jika perusahaan tidak berinteraksi dengan
lingkungan eksternalnya. Oleh karena itu, tindakan untuk mengetahui dan menganalisis
lingkungan eksternalnya menjadi sangat penting karena pada hakikatnya kondisi lingkungan
eksternal berada di luar kendali organisasi. Selain pemahaman kondisi lingkungan eksternal,
pemahaman kondisi lingkungan internal perusahaan secara luas dan mendalam juga perlu
dilakukan. Oleh karena itu, strategi yang dibuat perlu bersifat konsisten dan realistis sesuai
dengan situasi dan kondisinya. Berdasarkan pemahaman lingkungan internal ini, hendaknya
kelemahan dan juga kekuatan yang dimiliki perusahaan dapat diketahui. Selain itu, perusahaan
perlu mencermati peluang yang ada dan memanfaatkannya agar perusahaan memiliki
keunggulan kompetitif.
c. Analisis Pilihan Strategi
Pada dasarnya setiap perusahaan, dalam menjalankan usahanya, mempunyai strategi. Namun,
para pimpinan perusahaan kadang-kadang tidak tahu atau tidak menyadarinya. Bentuk strategi
berbeda-beda antar-industri, antarperusahaan, dan bahkan antar-situasi. Namun ada sejumlah
strategi yang sudah umum diketahui, dimana strategi-strategi ini dapat diterapkan pada berbagai
13. 13
bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi-strategi ini dikelompokkan sebagai strategi
generic. Dari bermacam-macam strategi dalam kelompok strategi generic ini akan dipilih salah
satu atau kombinasi beberapa strategi induk (grand strategy) dengan menggunakan cara-cara
tertentu.
d. Sasaran Jangka Panjang
Upaya pencapaian tujuan perusahaan merupakan suatu proses berkesinambungan yang
memerlukan tahapan. Untuk menentukan apakah suatu tahapan sudah dicapai atau belum
diperlukan suatu tolak ukur, misalnya kurun waktu dan hasil yang ingin dicapai dirumuskan
secara jelas, yaitu dengan angka-angka kuantitatif. Pembuatan sasaran jangka panjang ini
mengacu kepada strategi induk yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Strategi Fungsional
Langkah penting implementasi strategi induk dilakukan dengan membagi-baginya ke dalam
berbagai sasaran jangka pendek, misalnya dalam jangka waktu tahunan, secara
berkesinambungan dengan memperhatikan skala prioritas serta dapat diukur. Sasaran jangka
pendek ini hendaknya mengacu pada strategi fungisonal yang sifatnya operasional.
Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah berbagai bidang fungsional
dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna strategi utama dengan identifikasi
rincian yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional menjadi penuntun dalam melakukan berbagai
aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan strategi utamanyan saja, melainkan juga dengan
strategi bidang fungsional lainnya. Dalam organisasi perusahaan yang konvesional, bidang-
bidang fungsional utamanya adalah bidang keuangan, SDM, produksi dan operasi, serta bidang
pemasaran.
f. Program, Pelaksanaan, Pengendalian dan Evaluasi
14. 14
Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan,
strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan tidak efektif bila tidak
didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-asas untuk
mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan
kebijakan perusahaan. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin
bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada
rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang. Jika hasil evaluasi pekerjaan
diketahui bahwa ada faktor X yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan kerja dari rencana
yang ada, dan memang disebabkan salah asumsi atau oleh hal-hal lain yang sifatnya
uncontrollable, maka rencana perlu direvisi ulang
5. Manfaat manajemen strategi
Manfaat manajemen strategis menurut David (2002:15) adalah:
· Membantu oganisasi membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang
lebih sistematis, logis, rasional pada pilihan strategis.
· Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan utama dari proses adalah
mencapai pengertian dan komitmen dari semua manajer dan karyawan.
· Proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat
pengertian karyawan mengenai efektivitas dengan mendorong dan menghargai mereka untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan atihan inisiatif serta imajinasi.
· Mendatangkan laba
· Meningkatkan kesadaran ancaman eksternal
· Pemahaman yang lebih baik mengenai strategi pesaing
15. 15
· Meningkatnya produktivitas karyawan
· Berkurangnya penolakan terhadap perubahan
· Pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan prestasi penghargaan
Manfaat Manajemen Strategis secara umum:
· Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi perusahaan
· Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan interaksi
kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar
· Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian mereka
atas penghargaan produktivitas did lam setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat
mempertinggi motivasi kerja mereka
· Penerapan manajemn strategi membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka terhadap
ancaman yang datang dari luar perusahaan
· Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategi
akan lebih profitable (menguntungkan) dan lebih berhasil daripada yang tidak menerapkannya.
6. Manajemen Strategik dalam perusahaan kecil, organisasi nirlaba, dan pemerintah
Suatu organisasi pada dasarnya bisa dibedakan menjadi dua kategori:
a. Organisasi bisnis/komersial (swasta)
16. 16
Organisasi ini adalah organisasi yang bertujuan mendapatkan laba sebanyak-banyaknya bagi
pemilik.
b. Organisasi non-komersial (sektor publik)
kegiatannya lebih banyak berhubungan dengan aktivitas sosial dan pelayanan masyarakat.
Contohnya, lembaga pemerintahan, partai politik, yayasan, sekolah, universitas, rumah sakit dan
organisasi sejenis lainnya. Dari sudut pandang kepemilikan, organisasi ini dimiliki secara
kolektif oleh masyarakat/publik. Atas dasar itu, organisasi ini dinamakan sebagai organisasi
sektor publik.
Kategori organisasi jenis sebenarnya masih bisa diklasifilcasikan lagi menjadi:
· Lembaga Pemerintahan
organisasi pemerintahan, baik pemerintah pusat dan daerah. Secara operasional, organisasi ini
diselenggarakan oleh pemerintah, dengan kata lain pengelolanya adalah pemerintah dan
pemiliknya adalah warga negara.
· Lembaga Non-pemerintahan (Organisasi Nirlaba)
Organisasi yang merupakan bagian dari subklasifikasi ini adalah organisasi yang didirikan oleh
masyarakat, baik dalam bentuk yayasan, organisasi profesi, partai politik, maupun organisasi
keagamaan. Secara operasional organisasi ini tidak mencari laba dan juga tidak diselenggarakan
oleh pemerintah. Pengelolanya adalah orang-orang yang dipercaya oleh masyarakat, dan
pemiliknya adalah masyarakat.
Berdasarkan pembahasan di atas, kita bisa memahami bahwa karakteristik organisasi nirlaba
berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan utamanya adalah pada cara organisasi tersebut
17. 17
memperoleh sumber daya. Organisasi bisnis memperoleh sumber daya dari modal pemilik atau
setoran pemilik, sedangkan organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan
anggota atau masyarakat, baik yang mengikat maupun tidak mengikat. Identifikasi perlu kita
lakukan, karena pada kenyataannya, organisasi sektor publik (terutama organisasi nirlaba) juga
bisa menawarkan produk/jasa yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis.
Manajemen Strategis dalam Perusahaan Kecil
Kurangnya pengetahuan tentang Manajemen Strategi pada bisnis kecil merupakan hambatan
yang serius bagi pebisnis kecil, masalah lainnya adalah modal yang kurang memadai untuk
memanfaatkan peluang eksternal dan pemahaman kerangka acauan sehari-hari. Risetpun
menunjukkan bahwa manajemen strategi pada perusahaan kecil lebih informal daripada
perusahaan besar, tetapi perusahaan kecil yang menggunakan manajemen strategis lebih berhasil
dibanding dengan yang tidak menggunakan.
B .VISI MISI DAN TUJUAN
Suatu perusahaan atau organisasi yang baik dan bertanggungjawab serta ingin memelihara
kesinambungan bisnis dalam jangka panjang, harus sudah memikirkan kepeduliannya pada saat
awal pendirian perusahaan, yaitu dengan cara menetapkan visi, misi dan tujuan perusahaan.
Dalam perkembangannya, budaya organisasi dan perubahan global akan mempengaruhi tiga hal
tersebut: Visi merupakan suatu pernyataan ringkas tentang cita-cita organisasi yang berisikan
arahan yang jelas dan apa yang akan diperbuat oleh perusahaan di masa yang akan datang. Untuk
mengujudkan visi tersebut maka perusahaan melakukan pengembangan misi yang akan dijalani
dalam tiap aktivitas; Misi merupakan penetapan tujuan dan sasaran perusahaan yang mencakup
kegiatan jangka panjang tertentu dan jangka pendek yang akan dilakukan, dalam upaya mencapai
visi yang telah ditetapkan; Tujuan perusahan adalah mencapai keuntungan maksimum.
18. 18
Pernyataan tentang visi dan misi yang jelas harus sesuai dengan budaya dan kebutuhan
perusahaan dan kebutuhan pasar sehingga dapat menumbuhkan komitmen karyawan terhadap
pekerjaan dan memupuk semangat kerja karyawan, menumbuhkan rasa keharmonisan di dalam
kehidupan kerja karyawan, dan menumbuhkan standar kerja yang prima. Rumusan visi yang
jelas akan mengantarkan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Namun, semua hal
tersebut belum dapat berfungsi dengan baik, jika tidak diimbangi dengan strategi yang tepat
dalam penerapannya. Dengan demikian, rumusan visi, misi dan tujuan perusahaan perlu
ditetapkan dalam suatu strategi yang tertuang dalam kebijakan perusahaan.
Salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah bergantung pada kinerja
sumberdaya manusia yang secara langsung atau tidak langsung memberi kontribusi pada
perusahaan, yang meliputi pemangku kepentingan eksternal (stake holders) dan kepentingan
internal (karyawan) yang dimiliki oleh perusahan. Untuk memperoleh kinerja optimal dari
keberadaan karyawan dalam perusahaan maka perusahaan perlu menetapkan strategi yang tepat,
yaitu dengan memikirkan bagaimana mengelola karyawan agar mau mencapai tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan.
Strategi ini hendaknya merupakan strategi yang berorientasi pada tujuan yaitu dengan
menyamakan persepsi antara tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan tujuan yang
ingin dicapai oleh karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Hal tersebut beralasan
karena kepentingan tujuan perusahaan dan kepentingan tujuan karyawan tidak dapat dipisah-
pisahkan karena berada dalam satu kesatuan kebersamaan yang utuh. Namun, acap terjadi
kesenjangan (gap) antara tujuan dan harapan karyawan terhadap perusahaan, dengan realitas
yang ada. Hal tersebut seringkali menimbulkan masalah-masalah SDM. Adanya masalah-
masalah SDM tersebut akan mempengaruhi kinerja karyawan di dalam perusahaan yang
bersangkutan.
19. 19
C .MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGIK
1. Lingkungan eksternal
Lingkungan Eksternal adalah Faktor-Faktor diluar kendali perusahaan yang dapat mempengaruhi
pilihan arah dan tindakan, struktur organisasi, dan proses internal perusahaan.
Lingkungan Eksternal dapat dibagi menjadi Lingkungan Jauh, Lingkungan Industri dan
Lingkungan operasi
1. Lingkungan Jauh adalah lingkungan atas faktor-faktor yang berasal dari luar biasanya tidak
terkait dengan situasi operasi suatu perusahaan
Lingkungan Jauh terdiri dari faktor ekonomi, hukum, politik, sosial budaya, dan demografi
Faktor Ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian dimana suatu perusahaan
beroperasi.
A. Faktor Hukum
Lingkungan hukum dan pemerintah tidak dapat dipungkiri memberikan iklim yang kondusif bagi
perkembangan bisnis karena peraturan-peraturan berlaku akan sangat berpengaruh dalam
operasional perusahaan.
B. Faktor Politik
Arah dan stabilitas politik merupakan pertimbangan utama dari manajer dalam merumuskan
strategi perusahaan.
C. Faktor Sosial Budaya
Lingkungan sosial merupakan interaksi antar manusia . lingkungan sosial mempunyai pengaruh
penting bagi jalannya suatu bisnis. Perubahan lingkungan sosial dapat berpengaruh keputusan
investasi atau tidak disuatu lokasi.
20. 20
D. Lingkungan Demografi
Lingkungan demografi merupakan faktor yang sangat penting bagi pebisnis. Karateristik
populasi dan perubahannya setiap waktu dapat memberikan gambaran umum tentang potensi
pasar .
2. Lingkungan Industri
Lingkungan Industri adalah kondisi umum persaingan yang mempengaruhi seluruh bisnis yang
menyediakan produk atau jasa serupa
Kekuatan-kekuatan yang membentuk persaingan industri
A. Ancaman pendatang
Pendatang baru dalam industri biasanya membawa kapasitas baru,sebagai usaha untuk
mendapatkan keuntungan dari pasar saham, dan sumber daya penting.
Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah dan sulitnya memasuki suatu industri
• Skala Ekonomi ( economies of scala )
• Differensiasi Produk ( proprietary product difference )
• Identitas Merek ( brand identity)
• Kebutuhan Modal ( capital requirement)
B. Persaingan sesama pesaing dalam industri yang sama
Menurut Porter persaingan antar pesaing dalam industri yang sama inilah yang menjadi sentral
kekuatan persaingan.
21. 21
Intensitas persaingan tergantung oleh beberapa faktor
• Pertumbuhan industri ( industry growth )
• Biaya tetap dan biaya penyimpanan ( fixed and strange cost )
• Biaya pengalihan ( switching cost )
• Konsentrasi dan keseimbangan ( concentrate and balance)
C. Ancaman barang substitusi
Produk pengganti muncul dalam bentuk berbeda, tetapi dapat memuaskan kebutuhan yang sama
dari produk lain., dengan kata lain barang subsitusi dapat menggantikan produk sejenis.
Ancaman barang subsitusi dapat dijelaskan oleh faktor-faktor berikut
• Harga relatif dalam kinerja barang substitusi ( relative price performance of substitutes)
• Biaya pengalihan ke produk lain ( swithing cost )
• Kecendrungan pembeli untuk mensubtitusikan ( buyer prospensity to substitusi )
D. Daya Tawar Pembeli/konsumen
Pembeli mempengaruhi industri melalui kemampuan mereka untuk menekan turunnya harga.
Faktor-faktor yang meningkatkan kekuatan tawar pembeli
• Pangsa pembeli yang besar
• Biaya pengalihan ke produk lain yang relatif kecil
• Tidak atau minimnya differensiasi produk.
• Banyaknya produk subsitusi.
E. Daya Tawar pemasok
22. 22
Pemasok dapat mempengaruhi industri dengan kemampuan mereka untuk menaikkan harga atau
menurunkan kualitas barang atau jasa yang dibeli.
Faktor yang mempengaruhi kuat tidaknya daya tawar pemasok
• Industri pemasok didominasi hanya sedikit perusahaan
• Produk pemasok hanya memiliki sedikit pengganti barang subsitusi
• Pembeli bukan merupakan pelanggan yang penting bagi pemasok
• Produk pemasok didiferensiasi.
3. Lingkungan Operasi
Lingkungan operasi adalah faktor-faktor dalam situasi kompetitif langsung yang mempengaruhi
keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh sumber daya yang dibutuhkan .
Lingkungan Operasi biasanya lebih dipengaruhi oleh pengaruh atau pengendalian perusahaan
dibandingkan dengan lingkungan jauh. Dengan demikian perusahaan dapat lebih proaktif dalam
menangani lingkungan operasi dibandingkan dengan menangani lingkungan yang jauh.
Lingkungan operasi di pengaruhi beberapa faktor :
A. Posisi Kompetitif
Penilaian atas posisi kompetitif suatu perusahaan memperbaiki peluang perusahaan untuk
mendesain strategi yang mengoptimalkan peluang lingkungannya.
B. Profil Pelanggan.
Mengembangkan profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan memperbaiki kemampuan
manajer perusahaan untuk merencanakan operasi strategis, mengantisipasi perubahan dalam
ukuran pasar dan alokasi sumber daya.
23. 23
C. Pemasok.
Suatu perusahaan mengandalkan secara teratur pemasok untuk mendapatkan dukungan
keuangan, jasa, bahkan bahan baku karena sangat penting perusahaan untuk memiliki hubungan
yang berkelanjutan dengan pemasok.
D. Kreditor
Penilaian atas pemasok dan kreditor adalah sangat penting bagi evaluasi yang akurat atas
lingkungan operasi perusahaan.
3. Lingkungan internal
Pengertian lingkungan internal
Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di luar
batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh lingkungan
perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan
eksternal dan lingkungan internal.Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam
internal perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan
betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal.
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan
kapabilitas yang dimilikinya.
Lingkungan internal:
Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan(weakness).
24. 24
Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi
perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
II. Analisis Internal (The Internal Assessment )
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi
sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain
itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan
yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan dan
kelemahannya, yang meliputi:
1. Relationships among the functional areas of business
2. Management
3. Marketing
4. Finance/Acounting
5. Production/operation
6. Research and development
7. Computer information system
8. Human Resources
Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang meliputi:
1. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi.
25. 25
2. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan maupun
amsyarakat.
3. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta menjadikan
budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang berkesinambungan (continuous
quality improvement) sebagai falsafah hidup.
4. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa
membedakan agama dan suku bangsa.
5. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan
berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor internal
perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat
diperbaiki.
Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang memposisikan perusahaan
pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa
kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan
harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang.
Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi :
Logistik Kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan,
informasi mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal pengiriman.
26. 26
Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input produksi menjadi
produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan, pengetesan, pengepakan, dan pemeliharaan
mesin/peralatan.
Logistik Keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan
distribusi produk ke konsumen.
Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat membeli produk, dan
mencakup pula kegiatan seperti : periklanan, penjualan, penentuan harga, jalur distribusi, dan
promosi.
Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari produk yang
mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan dan pemeliharaan.
Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi :
Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua prosedur
pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan.
Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal mesin dan proses
saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua aktivitas perekrutan, pelatihan,
pengembangan, dan penilaian karyawan.
Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum, perencanaan dan keuangan,
pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur perusahaan mendukung semua
aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing.
Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi inti perusahaan yang
mengandalkan asset atau skill. Prahalad menggambarkan kompetensi inti sebagai akar
27. 27
pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk inti dan rantainya adalah bisnis. Dengan
kompetensi inti yang merepresentasikan kesatuan asset dan teknologi, perusahaan akan mampu
membentuk nilai optimal bagi konsumen maupun perusahaan, memposisikan diri secara khas
atas pesaing, kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi proaktif terhadap perusahaan.
D. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP DALAM AUDIT STRATEGIK DAN
METODE KASUS
Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara
bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin
kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini
menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering
menghasilkan laba diatas rata-rata (Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E.
Hoslisson (1997,XV) Memiliki daya saing strategis dan laba diatas rata-rata adalah tantangan
untuk perusahaan Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,18)
mengatakan, terdapat beberapa model penting yang ditunjukkan untuk menggambarkan input
strategis bagi langkah suatu perusahaan, dan salah satu diantaranya adalah model berbasis
sumber daya untuk profitabilitas tinggi .
Model ini mengasumsikan bahwa tiap organisasi merupakan kumpulan sumber daya
dan kemampuan unik yang merupakan dasar untuk strategi dan sumber utama
profitabilitasnya. Juga diasumsikan bahwa perusahaan memperoleh sumber daya yang
berbeda serta mengembangkan kemampuannya yang unik. Model ini juga mengasumsikan
bahwa sumber daya tidak terlalu mudah berpindah antar perusahaan. Pengimplementasian
Manajemen Strategik dilingkungan organisasi bidang bisnis didasari oleh falsafah yang berisi
nilai – nilai persaingan bebas antar organisasi bisnis sejenis, melalui pendayagunaan semua
sumber yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang bersifat strategic
28. 28
E. MANAGER STRATEGIK
Organisasi sebagai sistem : merupakan kesatuan input – proses – output, dan sebagai kesatuan
entitas yg dipengaruhi dan berhubungan dengan lingkungannya Bagi manajer akan memudahkan
pengelolaan internal organisasi dan memudahkan adaptasi organisasi dengan lingkungannya.
Strategic Managers :
• General managers – Responsible for the overall (strategic) performance and health of the total
organization.
• Operations managers – Responsible for specific business functions or operations
Strategi Utama adalah strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan untuk mempertahankan
kegiatan bisnis perusahaan dalam jangka panjang. Beberapa strategi utama :
• Strategi Pertumbuhan, dilakukan dalam rangka pengembangan kegiatan bisnis perusahaan dari
bisnis yang sedang dijalankan.
• Strategi Kestabilan, dilakukan untuk mempertahankan keadaan perusahaan pasar.
• Strategi Penghematan, dilakukan untuk memulihkan posisi perusahaan dipasar dari kondisi
yang buruk.
Strategi Tingkat Bisnis Strategi pada tingkat bisnis pada dasarnya dilakukan untuk menjawab
pertanyaan yang terkait dengan bagimana posisi bisnis yang dijalankan dibandingkan dengan
pesaing yang ada di pasar. Model 5 faktor pendorong kompetisi dari Michael Porter (Five Forces
Factor Model) Pelanggan
• Pelanggan adalah sampai sejauh mana perusahaan dapat memperoleh pelanggan sebanyak –
banyaknya sekaligus loyal terhadap perusahaan kita. Persaingan dalam Bisnis yang Sama
29. 29
• Perusahaan perlu menyadari bahwa dalam lingkungan bisnis yang kompetitif tidak hanya
perusahaan mereka yang bergerak dalam pemenuhan dan penyediaan barang dan jasa bagi
pelanggan, tetapi terdapat juga perusahaan lain yang bertindak sebagai pesaing bagi perusahaan
dalam mendapatkan pelanggan.
• Pendatang baru akan menyebabkan persaingan semakin ketat dan perusahaan harus semakin
pandai dalam melakukan strategi bersaingnya agar bisa menenangkan persaingan dalam bisnis.
Pemasok Faktor Input
• Sampai sejauh mana perusahaan memiliki jaringan dengan pemasok yang dapat memberikan
keunggulan bagi perusahaan, terutama jika pemasok dapat memberikan factor input dengan
harga yang lebih murah. Perusahaan Substitusi
• Perusahaan perlu menyadari bahwa jika kondisi bisnis berubah, maka pelanggan dapat beralih
ke perusahaan substitusi
STRATEGI BISNIS (BUSINESS STRATEGY) Di dalam strategi tingkat ini ditujukan adalah
bagaimana cara bersaingnya. Pendekatan yang berguna di dalam merumuskan strategi bisnis
sebainya didasarkan atas analisis persaingan yang dicetuskan oleh Michael Porter: Lima
Kekuatan Kompetitif Porter
• Ancaman Pendatang Baru, perusahaan yang memasuki industri yang membawa kapasitas baru
dan ingin memperoleh pangsa pasar yang baik dan laba, akan tetapi semua itu sangat tergantung
kepada rintangan atau kendala yang mengitarinya.
• Daya Tawar Menawar Pemasok, pemasok dapat juga menjadi ancaman dalam suatu industri
sebab pemasok dapat menaikkan harga produk yang dijual atau mengurangi kualitas produk. Jika
harga produk pemasok naik maka harga pokok perusahaan juga naik sehingga akan menaikkan
harga jual produk. Jika harga jual produk naik maka sesuai dengan hukum permintaan,
30. 30
permintaan produk akan menurun. Begitu pula jika pemasok menurunkan kualitas produk, maka
kualitas produk penghasil juga akan turun, sehingga akan mengurangi kepuasan konsumen.
• Daya Tawar Menawar Pembeli, pembeli akan selalu berusaha mendapat produk dengan
kualitas baik dan dengan harga yang murah. Jika suatu produk dinilai harganya jauh lebih tinggi
dari kualitas (harganya tidak mencerminkan yang sepantasnya) maka pembeli (konsumen) tidak
akan membeli produk perusahaan.
• Daya Tawar Produk Pengganti, produk pengganti secara fungsional mempunyai manfaat yang
serupa dengan produk utama (asli), namun memiliki kualitas produk dan harga yang lebih
rendah. Umumnya, produk pengganti disenangi oleh orang yang berpenghasilan rendah akan
tetapi ingin tampil dengan status lebih tinggi dari keadaan sebenarnya.
• Persaingan Antar Pesaing, persaingan konvensional selalu berusaha sekeras mungkin untuk
merebut pangsa pasar perusahaan lain. Siapa yang dapat memikat hati konsumen maka
perusahaan akan dapat memenangkan persaingan.
F. LINGKUNGAN INTERNAL DAN EXTERNAL
Lingkungan internal Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu
yang berada di luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh
lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian besar, yaitu
lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Faktor internal mencakup kekuatan dan
kelemahan di dalam internal perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat
harus memperhatikan betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain
memperhatikan faktor eksternal.
31. 31
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan
kapabilitas yang dimilikinya.
Lingkungan internal:
Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).
Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi
perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
Analisis Internal (The Internal Assessment )
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi
sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain
itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan
yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan dan
kelemahannya, yang meliputi:
1. Relationships among the functional areas of business
2. Management
3. Marketing
4. Finance/Acounting
5. Production/operation
32. 32
6. Research and development
7. Computer information system
8. Human Resources
Lingkungan eksternal merupakan factor penting yang perlu dikaji dalam penentuan pengambilan
suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang berbagai kondisi serta dampaknya menjadi
hal mutlak yang harus ditelaah lebih lanjut dikarenakan oleh beberapa hal diantranya :
a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak constant melainkan selalu berubah-ubah.
b. Intensitas dampaknya beraneka ragam.
c. Faktor tersebut bisa menajadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya
betapa pun cermatnya analisis “SWOT” yang dilakukan.
d. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya
Teori manajemen strategic mengatakan bahwa faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan strategik tentang arah yang hendak ditempuh, dapat di
kategorikan dalam 2 kategori yaitu :
1. Faktor –faktor eksternal yang “Jauh”
2. Faktor-faktor eksternal; yang “Dekat”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
33. 33
Sejarah manajemen strategi. Anggaran & Kontrol Keuangan (1900 -an), Perencanaan Jangka
Pajang (Pasca World War II/1950an) Perencanaan strategik Perusahaan (Mid-1960 an.
Manajemen Strategik (1980-an).Untuk merealisasikan suatu perencanaan yang baik perlu adanya
dukungan dari aspek-aspek pelaksanaan, pengawasan, struktur organisasi, sistem informasi dan
komunikasi, motivasi, iklim kerja, sistem penggajian dan budaya organisasi. Kelemahan
perencanaan strategik biasanya bersifat ritual dan mekanis, sifatnya rutin dan sering berpegang
pada asumsi-asumsi yang tidak realitis sehingga menyebabkan tidak termonitornya
pelaksanaan dan pengendalian dari rencana-rencana yang telah dibuat.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan perencana strategik diatas maka pada tahun 1980-an
muncullah suatu model yang namanya Manajemen Strategi. Model ini mengkombinasikan pola
berpikir strategis dalam proses mamajemen. Segala sesuatu yang strategik tidak hanya berhenti
pada proses perencanaan saja tetapi juga dilanjutkan pada tingkat operasional dan pengawasan.
Manajemen Strategik juga mencakup trend baru, yaitu:
1. Peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan bersaing. Pembuatan strategi lebih didasarkan
pada konsep keunggulan bersaing yang memiliki lima karakteristik, yaitu:
Kompetensi khusus. Keunggulan bersaing merupakan hal khusus yang dimiliki atau dilakukan
suatu organisasi yang memberinya kekuatan untuk menghadapi pesaing. Kompetensi ini bisa
berwujud opini atau merek yang mempunyai persepsi kualitas tinggi. ( misalnya; opini:
Pengelolaan administrasi yang rapi, terkenal bersih atau bebas KKN/Korupsi Kolusi Nepotisme,
Tepat waktu. Merek: Coca cola, IBM, BMW, Mc Donald’s).
Menciptakan persaingan tidak sempurna. Dalam persaingan sempurna semua organisasi
menghasilkan produk yang serupa sehingga bebas keluar masuk ke dalam pasar. Suatu
organisasi dapat memperoleh keunggulan bersaing dengan menciptakan persaingan tidak
sempurna yaitu dengan cara memberikan kualitas yang tinggi di aspek-aspek tertentu.
34. 34
Berkesinambungan, Keunggulan bersaing harus bersifat berkesinambungan
bukan sementara dan tidak mudah ditiru oleh para pesaing.
Kesesuaian dengan lingkungan internal. Keunggulan bersaing dapat diraih dengan menyesuaikan
kebutuhan atau permintaan pasar. Karena lingkungan eksternal bisa berupa ancaman dan
peluang, sehingga perubahan pasar dapat meningkatkan keunggulan atau kelemahan suatu
organisasi.
Keuntungan yang tinggi daripada keuntungan rata-rata Sasaran utama keunggulan bersaing
adalah mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada keuntungan rata-rata orrganisasi-
organisasi lainnya
2. Peralihan dari Elitism menjadi EgalitarianismBerpikir strategik dalam Manajemen Strategik
tidak hanya dilakukan oleh para kelompok elit perencana saja, tetapi juga ditanamkan kepada
setiap anggota organisasi. Dalam Manajemen Strategik orang yang melakukan perencanaan
adalah setiap pihak yang juga akan mengimplementasikan rencana tersebut.
Peralihan dari perhitungan (kalkulasi) menjadi kreativitas Dalam Manajemen Strategik, strategi-
strateginya tidak hanya terfokus pada faktor-faktor yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur
saja, tetapi juga mempertimbangkan perspektif yang lebih kualitatif. Strategi