SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
MAKALAH KUMPULAN MATERI
MANAJEMEN STRATEGIK
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik
Disusun Oleh:
NAMA : YULIAWATI
NIM : 11150293
KELAS : 5 X - MA
DOSEN PENGAMPU : ADE FAUJI, SE, MM
UNIVERSITAS BINA BANGSA
JALAN RAYA SERANG – JAKARTA, KM, 03 NO. 1 B
SERANG - BANTEN
2017-2018
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah-Nya. Sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “KUMPULAN MATERI MANAJEMEN
STRATEGIK” dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Diluar itu, penyusun sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati , saya
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Dengan karya ini saya berharap dapat membantu pembaca untuk lebih memahami
materi mata kuliah Manajemen Strategik.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk pembaca.
Cilegon, 17 Januari 2018
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I........................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................2
E. Metode Penulisan...........................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................4
A. FORMULASI STRATEGI ANALISIS SITUASI DAN ALTERNATIF
STRATEGIK ........................................................................................................4
 VISI ORGANISASI..................................................................................4
 MISI ORGANISASI...................................................................................6
B. ANALISIS SITUASI KEKUATAN-KELEMAHAN PERUSAHAANDAN
HUBUNGANNYA DENGAN STRATEGI............................................................8
 Analisis SWOT...........................................................................................8
 Faktor-faktor Analisis SWOT..................................................................10
C. IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN STRATEGIK............................. 13
 Pengertian Implementasi Strategi ............................................................ 13
D. ETIKA BISNIS DAN SOCIALRESPONSIBILITY/ ENVIRONMENTAL
SUSTAINABILITY............................................................................................. 15
 PENGERTIAN CSR ................................................................................ 16
 PERANAN TANGGUNGJAWAB SOSIALPERUSAHAAN ATAUCSR
17
E. RASIONAL DAN PROSES PENGENDALIANSERTA EVALUASIDAN
PENGENDALIAN STRATEGI .......................................................................... 23
 FUNGSI PRODUKSI / OPERASI............................................................ 23
 FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA..................................................... 25
F. PENGENDALIAN DAN EVALUASISTRATEGI SUATU PERUSAHAAN .............26
 PENGERTIAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI STRATEGI ......... 26
 PROSES PENGENDALIAN DAN EVALUASI ....................................... 27
ii
 JENIS DAN TIPE PENGENDALIAN..................................................... 28
BAB III.................................................................................................................... 33
PENUTUP ............................................................................................................... 33
A. Kesimpulan ...................................................................................................33
B. Saran............................................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 35
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen strategik adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan
suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategik adalah proses
penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk
mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan
kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategik
mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis
untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategik merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya
disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif
organisasi tersebut. Manajemen strategik memberikan arahan menyeluruh untuk
perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
Manajemen strategik berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen
strategik adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya dan
bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara efektif untuk
memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategik di saat ini harus memberikan
fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi adalah
serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan
keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari
perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, kontrol
masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan
suatu negara maupun bisnis. Kontrol masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan
pemerintahan maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin
2
perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan
masyarakat. Oleh sebab itu, dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya
keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah
dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah).
B. Rumusan Masalah
Oleh karena masalah yang dikemukakan di atas terlalu luas dan supaya tidak
menyimpang dari materi maka penyusun merumuskan beberapa masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Formulasi Strategi: Analisis Situasi dan Alternatif
Strategik ?
2. Apa yang dimaksud dengan Analisis situasi kekuatan – kelemahan perusahaan
dan hubungannya dengan strategi ?
3. Apa yang dimaksud dengan implementasi dan pengawasan strategik ?
4. Apa yang dimaksud dengan Etika Bisnis dan Social Responsibility /
Environmental Sustainability ?
5. Apa yang dimaksud dengan Rasional dan proses pengendalian serta evaluasi
dan pengendalian strategi ?
6. Bagaimana Pengendalian dan evaluasi strategi suatu perusahaan ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik.
2. Memahami tentang manajemen strategik.
3. Mengetahui gambaran manajemen strategik.
4. Untuk menjawab rumusan masalah.
D. Manfaat Penulisan
a. Dapat menambah wawasan bagi pembaca.
b. Menambah pengetahuan tentang manajemen strategik.
3
E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penulisan makalah ini
adalah metode kepustakaan. Dimana metode kepustakaan dilaksanakan dengan
mencari bahan dari sumber-sumber yang menunjang dan berkaitan dengan materi
dari makalah ini seperti mempelajari buku-buku, browsing internet dan sumber
lain untuk mendapatkan data dalam pembuatan makalah ini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. FORMULASI STRATEGI ANALISIS SITUASI DAN ALTERNATIF STRATEGIK
Manajemen stratejik adalah suatu seni dan ilmu tentang pembuatan (formulating),
penerapan (implementing) dan evaluasi (valuating) keputusan-keputusan strategis
antar fungsi-fungsi yang memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya di
masa datang. Menurut David (1999: 1) dalam proses manajemen strategi ada tiga
tahap, yakni: (1) Formulasi Strategi, (2) Implementasi Strategi dan (3) Evaluasi
Strategi.
Formulasi strategi analisis situasi dan alternatif strategik yaitu suatu tahap
merumuskan, menyusun atau memformat strategi yang dimulai dengan
pengembangan suatu visi dan misi organisasi, mengidentifkasi peluang dan
ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal,
penentuan tujuan jangka panjang, untuk menghasilkan strategi alternatif dan
strategi terpilih yang berkelanjutan.
Seperti telah dikemukakan, bahwa dalam pembuatan srategi (strategy
Formulation), ada beberapa kegiatan:
1. Pengembangan visi, misi dan tujuan jangka panjang,
2. Mengidentifikasi peluang dan ancaman dari luar, serta kekuatan dan
kelemahan dari dalam organisasi,
3. Mengembangkan alternatif strategi,
4. Penentuan strategi yang paling sesuai untuk diadopsi.
 VISI ORGANISASI
Visi adalah suatu pernyataan niat yang dirumuskan dengan seksama, yang
menentapkan tujuan atau keadaan masa depan yang secara khusus dinginkan oleh
seseorang atau kelompok.
5
Visi merupakan titik permulaan dari kenyataan hari esok. Visi yang benar
memiliki daya penggerak yang kuat. Visi yang benar dan wajar dipercayai
bersama-sama oleh semua anggota organisasi, karena:
1. Mungkin dicapai,
2. Mempunyai keunggulan dalam jangka panjang.
Visi yang benar adalah ide yang sangat ampuh yang dapat membuat loncatan awal
ke masa depan dengan memadukan tenaga, talenta (kecakapan) dan berbagai
sumber daya untuk mewujudkannya.
Dengan demikian visi memiliki makna sebagai berikut:
 Visi memiliki daya tarik dan menyebabkan orang lain membuat
komitmen, membangkitkan tenaga dan semangat.
 Visi menciptakan makna bagi kehidupan organisasi.
 Visi menciptakan standar yang dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan program.
 Visi yang sama dapat digunakan orang luar untuk mengukur manfaat
program (yang kita miliki) bagi masyarakat luar.
 Visi menjadi jembatan utama antara apa yang kita kerjakan sekarang
dengan apa yang ingin diwujudkan oleh program untuk masa depan.
 Visi adalah prasyarat utama untuk perencanaan strategik. Oleh sebab itu,
dengan visi yang benar mission-statement dapat dirumuskan.
Visi yang benar memiliki beberapa kriteria dasar, yaitu:
 Berorientasi ke depan bukan sekedar proyeksi dari Status quo.
 Merupakan suatu utopia, yakni keyakinan akan adanya kemungkinan
untuk menuju keadaan yang lebih baik bagi organisasi.
 Benar dan cocok bagi organisasi, konsisten dengan sejarah, budaya dan
nilai-nilai organisasi.
 Menetapkan standar keunggulan dan merefleksikan cita-cita yang tinggi.
 Memperjelas arah dan tujuan.
 Merangsang inspirasi, antusiasme dan komitmen.
 Merefleksikan keunikan, kompetensi yang menonjol dan apa yang ingin
diperjuangkan.
 Merefleksikan ambisi yang kuat.
6
Proses Pengembangan Visi:
Pengembangan visi dilakukan melalui 5 (lima) fase, yakni:
1. Audit Visi
Pada fase ini diperbincangkan berbagai pertanyaan mengenai sifat dasar
organisasi, metode kerja dan arah yang sedang dituju pada saat ini.
2. Lingkup Visi
Pada fase ini dipelajari masyarakat pendukung atau masyarakat yang
dilayani untuk digunakan sebagai acuan dan arahan dalam mengukur
keberhasilan pengamalan visi.
3. Konteks Visi
Inilah fase dimana kita diharapkan untuk mempertimbangkan berbagai
kemungkinan perkembangan di masa depan dari segi-segi : ekonomi,
teknologi, kemasyarakatan, dan lain sebagainya yang akan mempengaruhi
arah dan pencapaian tujuan yang dinginkan oleh organisasi.
4. Pemilihan Visi
Pada fase terakhir ini berbagai alternatif visi dirancang dan
diperbandingkan satu dengan yang lain untuk pada akhirnya dibuat
formulasi pernyataan visi yang baru disetujui bersama.
5. Dari Visi ke Misi
Visi dan misi adalah acuan untuk mengadakan perubahan.
 MISI ORGANISASI
Menurut Bryson (1988), Misi dirumuskan untuk menjawab pertanyaan sebagai
berikut:
1. Siapa kita sebagai organisasi
2. Secara umum , seperti apakah kebutuhan dasar sosial atau politikal yang
perlu kita isi atau permasalahan sosial dan politikal yang perlu kita atasi.
3. Secara umum apa yang perlu kita lakukan atau mengantisipasi dan
menanggapi kebutuhan/permasalahan.
4. Bagaimana menanggapi stakeholder utama kita
5. Seperti apakah falsafah dan nilai inti kita.
7
6. Apa yang membuat kita beda/unik.
Menurut Davit, Fred R, (2009:102) terdapat sembilan karakteristik yang harus
terangkum dalam suatu misi perusahaan, dan arena misi perusahaan merupakan
bagian dari proses manajemen strategik yang akan dipublikasikan kepada
masyarakat, maka misi perusahaan sebaiknya mencakup sembilan komponen
pokok tersebut, yang terdiri dari:
a. Customer
Secara eplisit misi harus menyebutkan siapa yang menjadi pelanggan
bagi produk perusahaan.
b. Product or Services
Dalam hal ini secara spesifik perusahaan harus menyebutkan produk
atau jasa apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan.
c. Markets
Pernyataan ini menjelaskan di pasar mana produk perusahaan akan
bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh pesaing.
d. Technology
Pernyataan misi menyebutkan arah pengembangan teknologi
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
e. Concern for survival, growth, and profitability
Dalam hal ini peryataan misi menunjukan secara komitmen
perusahaan terhadap kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan
dan kemampuan untuk menghasilkan laba (proditabilitas).
f. Philosophy
Misi akan menjelaskan kepercayaan (beliefs), nilai (values), aspirasi,
dan prioritas etis dari perusahaan.
g. Self Concept
Misi akan menjelaskan apa yang menjadi kompetensi unggulan
(distinctive comperences) dari perusahaan dibandingkan pesaingnya.
h. Concern for public image
8
Misi akan menunjukan apakah perusahaan memiliki respons terhadap
masalah-masalah social, kemasyarakatan maupun terhadap masalah
lingkungan.
i. Concern for employees
Dalam hal ini pernyataan misi akan menunjukan apakah karyawan
merupakan asset yang berharga perusahaan.
B. ANALISIS SITUASI KEKUATAN-KELEMAHAN PERUSAHAAN
DAN HUBUNGANNYA DENGAN STRATEGI
 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan
yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut. Menurut Daniel Start analisis SWOT adalah instrumen perencanaaan
strategis yang klasik dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan
kelemahan serta kesempatan ekternal dan ancaman. Instrumen ini memberikan
cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah
strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-
hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
Metode SWOT pertama kali digunakan oleh Albert Humphrey yang melakukan
penelitian di Stamford University pada tahun 1960-1970 dengan analisa
perusahaan yang bersumber dalam Fortune500. Meskipun demikian, jika ditarik
lebih ke belakang analisa ini telah ada sejak tahun 1920-an sebagai bagian
dari Harvard Policy Model yang dikembangkan di Harvard Business School.
Namun, pada saat pertama kali digunakan terdapat beberapa kelemahan utama di
9
antaranya analisa yang dibuat masih bersifat deskriptif serta belum bahkan tidak
menghubungkan dengan strategi-strategi yang mungkin bisa dikembangkan dari
analisis kekuatan-kelemahan yang telah dilakukan. Hasil analisis biasanya adalah
arahan/rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan
dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.
Jika digunakan dengan benar, analisis SWOT akan membantu kita untuk melihat
sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini.
Analisis ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena bisa
jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang berbeda
keempat bagian tersebut. Hal ini wajar terjadi, karena analisis SWOT adalah
sebuah analisis yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak
memberikan solusi “ajaib” dalam sebuah permasalahan. Analisa SWOT dapat
diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar
matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang
ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada,
dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang
mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.
Dalam melakukan analisis terhadap fungsi-fungsi dan faktor-faktornya, maka
berlaku ketentuan berikut: untuk tingkat kesiapan yang memadai, artinya, minimal
memenuhi kriteria kesiapan yang diperlukan untuk mencapai sasaran, dinyatakan
sebagai kekuatan bagi faktor internal atau peluang bagi faktor eksternal.
Sedangkan tingkat kesiapan yang kurang memadai, artinya, tidak memenuhi
kriteria kesiapan minimal, dinyatakan sebagai kelemahan bagi faktor internal atau
ancaman bagi faktor eksternal. Untuk menentukan kriteria kesiapan, diperlukan
kecermatan, kehati-hatian, pengetahuan, dan pengalaman yang cukup agar dapat
diperoleh ukuran kesiapan yang tepat. Kelemahan atau ancaman yang dinyatakan
pada faktor internal dan faktor eksternal yang memiliki tingkat kesiapan kurang
10
memadai, disebut persoalan. Selama masih adanya fungsi yang tidak siap atau
masih ada persoalan, maka sasaran yang telah ditetapkan diduga tidak akan
tercapai. Oleh karena itu, agar sasaran dapat tercapai, perlu dilakukan tindakan-
tindakan untuk mengubah fungsi tidak siap menjadi siap. Tindakan yang
dimaksud disebut langkah-langkah pemecahan persoalan, yang pada hakekatnya
merupakan tindakan mengatasi kelemahan atau ancaman agar menjadi kekuatan
atau peluang.
Setelah diketahui tingkat kesiapan faktor melalui analisis SWOT, langkah
selanjutnya adalah memilih alternatif langkah-langkah pemecahan persoalan,
yakni tindakan yang diperlukan untuk mengubah fungsi yang tidak siap menjadi
fungsi yang siap dan mengoptimalkan fungsi yang telah dinyatakan siap. Oleh
karena kondisi dan potensi sekolah berbeda-beda antara satu dengan lainnya,
maka alternatif langkah-langkah pemecahan persoalannya pun dapat berbeda,
disesuaikan dengan kesiapan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya di
sekolah tersebut. Dengan kata lain, sangat dimungkinkan suatu sekolah
mempunyai langkah pemecahan yang berbeda dengan sekolah lain untuk
mengatasi persoalan yang sama.
 Faktor-faktor Analisis SWOT
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
1. Strengths (kekuatan)
Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah kompetensi khusus
atau keunggulan-keunggulan lain yang berakibat pada nilai plus atau
keunggulan komparatif lembaga pendidikan tersebut. Hal ini bisa dilihat jika
sebuah lembaga pendidikan harus memiliki skill atau keterampilan yang bisa
disalurkan bagi perserta didik, lulusan terbaik atau hasil andalan, maupun
kelebihan-kelebihan lain yang dapat membuat sekolah tersebut unggul dari
pesaing-pesaingnya serta dapat memuaskan steakholders maupun pelanggan
(peserta didik, orang tua, masyarakat dan bangsa).
Sebagai contoh dari bidang keunggulan, antara lain kekuatan pada sumber
keuangan, citra yang positif, keunggulan kedudukan di masyrakat, loyalitas
pengguna dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan. Sedangkan
11
keunggulan lembaga pendidikan di era otonomi pendidikan atara lain yaitu
sumber daya manusia yang secara kuantitatif besar, hanya saja perlu
pembenahan dari kualitas. Selain itu antusiasme pelaksanaan pendidikan yang
sangat tinggi, didukung dengan sarana prasarana pendidikan yang cukup
memadai. Hal lain dari faktor keunggulan lembaga pendidikan adalah
kebutuhan masyarakat terhadap yang bersifat transendental sangat tinggi, dan
itu sangat mungkin diharapkan dari proses pendidikan lembaga pendidikan
yang agamis.
Bagi sebuah lembaga pendidikan untuk mengenali kekuatan dasar lembaga
tersebut sebagai langkah awal atau tonggak menuju pendidikan yang berbasis
kualitas tinggi merupakan hal yang sangat penting. Mengenali kekuatan dan
terus melakukan refleksi adalah sebuah langkah besar untuk menuju
kemajuan bagi lembaga pendidikan.
2. Weakness (kelemahan)
Kelemahan adalah hal yang wajar dalam segala sesuatu tetapi yang terpenting
adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam lembaga pendidikan bisa
meminimalisasi kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan kelemahan
tersebut menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga
pendidikan lain. Kelemahan ini dapat berupa kelemahan dalam sarana dan
prasarana, kualitas atau kemampuan tenaga pendidik, lemahnya kepercayaan
masyarakat, tidak sesuainya antara hasil lulusan dengan kebutuhan
masyarakat atau dunia usaha dan industri dan lain-lain
Oleh karena itu, ada beberapa faktor kelemahan yang harus segera dibenahi
oleh para pengelola pendidikan, antara lain yaitu:
a. Lemahnya SDM dalam lembaga pendidikan
b. Sarana dan prasarana yang masih sebatas pada sarana wajib saja
c. Lembaga pendidikan swasta yang pada umumya kurang bisa
menangkap peluang, sehingga mereka hanya puas dengan keadaan
yang dihadapi sekarang ini.
d. Output pada lembaga pendidikan yang belum sepenuhnya bersaing
dengan output lembaga pendidikan yang lain dan sebagainya.
12
3. Opportunities (peluang)
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang menguntungkan
bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan. Situasi lingkungan
tersebut misalnya:
a. Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta didik.
b. Identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat
perhatian.
c. Perubahan dalam keadaan persaingan.
d. Hubungan dengan pengguna atau pelanggan dan sebagainya.
Peluang pengembangan dalam lembaga pendidikan dapat dilakukan antara
lain yaitu:
a. Di era yang sedang krisis moral dan krisis kejujuran seperti ini
diperlukan peran serta pendidikan agama yang lebih dominan.
b. Pada kehidupan masyarakat kota dan modern yang cenderung
konsumtif dan hedonis, membutuhkan petunjuk jiwa, sehingga
kajian-kajian agama berdimensi sufistik kian menjamur. Ini
menjadi salah satu peluang bagi pengembangan lembaga
pendidikan ke depan.
c. Secara historis dan realitas, mayoritas penduduk Indonesia adalah
muslim, bahkan merupakan komunitas muslim terbesar di seluruh
dunia. Ini adalah peluang yang sangat strategi bagi pentingnya
manajemen pengembangan lembaga pendidikan.
4. Threats (ancaman)
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi
faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga
pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi
sebuah penghalang atau penghambat bagi maju dan peranannya sebuah
lembaga pendidikan itu sendiri. Contoh ancaman tersebut adalah minat
peserta didik baru yang menurun, motivasi belajar peserta didik yang rendah,
kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut dan
lain-lain
13
C. IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN STRATEGIK
 Pengertian Implementasi Strategi
Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa
manajemen merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki
berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan
bergerak secara serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah
Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi,
Tujuan strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan
Operasional dengan unsur-unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional,
Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi
pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan
kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Model proses manajemen strategi :
1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan
tujuan,
2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam
tindakan-tindakan.
3. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi
strategi dapat mencapai tujuan.
Implementasi strategi adalah rangkaian aktivitas dan pekerjaan yang
dibutuhkan untuk mengeksekusi perencanaan strategi . artinya apa yang kita
rumuskan pada strategi dan kebijakan kita terapkan dalam berbegai program
kerja, anggaran, dan prosedur-prosedur. Rumusan strategi yang baik, tidak ada
artinya bila tidak diterapkan dalam implementasi. Begitu pula implementasi
tidak akan berkontribusi baik pada perusahaan, jika rumusan strateginya tidak
baik.
Program, aktivitas atau langkah-langkah yang disusun secara sistematis
sebagai penjabaran dari strategi. Anggaran, gambaran rinci tentang sumber
dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya. Prosedur, sering
disebut SOP, sistem dari langkah atau teknik yang berurutan tentang
14
bagaimana suatu pekerjaan atau tugas dikerjakan. Standar Kinerja, ukuran
target bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari program yang dilaksanakan
untuk mengetahui keberhasilan atau pencapaiannya. Hubungan antar tingkat
akhir (tujuan & sasaran) dengan alat pencapaiannya (strategi dan taktik)
tidaklah mudah. Keberadaan manajemen strategi tidak untuk mendikte tujuan,
sebaliknya tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia.
Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian tujuan dalam
manajemen strategi:
1. Efektif dan efesiensi Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang
dicapai seperti yang di inginkan. Karena kebanyakan situasi yang
memerlukan analisa strategi tidak statis melainkan interaktif dan dinamis,
maka hubungan antara penyebab dan hasilnya tidak tetap atau pasti.
Sebaliknya taktik adalah tindakan nyata yang diambil oleh pelaku dan
sepenuhnya berada dalam pengawasannya.
2. Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi.
Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial.
Keputusan strategi harus dapat mencapai tujuannya. Aturan dalam
manajemen strategi persaingan :
 Proses berfikir yang mendahului tindakan
 Pengetahuan mengenai jumlah merupkan kunci penting.
 Menejemen strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan
mendominasi yang lambat.
 Kemenangan harus menunjukkan nilai dari tujuan
 Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang.
 Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan
 Superioritas dalam faktor persaingan yang mendasar adalah segalanya.
 Tidak terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang sebenarnya.
 Menajemen strategi membutuhkan pengembangan kekuatan yang unik.
3. Pertumbuhan dan Struktur Organisasi. Tahap implementasi strategi
memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur organisasi, karena
keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting
untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi
15
kala skala organisasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical
dan bisa juga horizontal. Pertumbuhan organisasi menghasilkan berbagai
bentuk struktur organisasi seperti stuktur fungsional, divisional geografis,
organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan struktur organisasi horizontal.
4. Kepemimpinan dan Budaya Organisasi. Budaya organisasi sesungguhnya
tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang
bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang
harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai
tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka
berada dalam lingkungan organisasi tersebut, dan dapat dianggap sebagai
ciri khas yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi lainnya
yang ada dan sejenis maupun tidak sejenis.
D. ETIKA BISNIS DAN SOCIAL RESPONSIBILITY /
ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan
hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap
konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada
argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus
mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan,
misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan
konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka
panjang.
16
 PENGERTIAN CSR
CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk
meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, tetapi untuk
pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga, dan
berkelanjutan. Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan dan bahkan
sering diidentikkan dengan CSR adalah corporate giving, corporate
philanthropy, corporate community relations, dan community development.
Ditinjau dari motivasinya, keempat nama itu bisa dimaknai sebagai dimensi
atau pendekatan CSR. Jika corporate giving bermotif amal atau charity,
corporate philanthropy bermotif kemanusiaan dan corporate community
relations bernapaskan tebar pesona, community development lebih bernuansa
pemberdayaan. Dalam konteks global, istilah CSR mulai digunakan sejak
tahun 1970-an dan semakin populer terutama setelah kehadiran buku
Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business
(1998) karya John Elkington.
Mengembangkan tiga komponen penting sustainable development, yakni
economic growth, environmental protection, dan social equity yang digagas
the World Commission on Environment and Development (WCED) dalam
Brundtland Report (1987), Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus: 3P
(profit, planet, dan people). Perusahaan yang baik tidak hanya memburu
keuntungan ekonomi belaka (profit), tetapi memiliki kepedulian terhadap
kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people).
Di Indonesia, istilah CSR semakin populer digunakan sejak tahun 1990-an.
Beberapa perusahaan sebenarnya telah lama melakukan CSA (corporate social
activity) atau aktivitas sosial perusahaan. Walaupun tidak menamainya
sebagai CSR, secara faktual aksinya mendekati konsep CSR yang
merepresentasikan bentuk “peran serta” dan “kepedulian” perusahaan terhadap
aspek sosial dan lingkungan.
Melalui konsep investasi sosial perusahaan seat belt, sejak tahun 2003
Departemen Sosial tercatat sebagai lembaga pemerintah yang aktif dalam
mengembangkan konsep CSR dan melakukan advokasi kepada berbagai
17
perusahaan nasional. Kepedulian sosial perusahaan terutama didasari alasan
bahwasannya kegiatan perusahaan membawa dampak (baik maupun buruk)
bagi kondisi lingkungan dan sosial-ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar
perusahaan beroperasi.
Selain itu, pemilik perusahaan sejatinya bukan hanya shareholders atau para
pemegang saham, melainkan pula stakeholders, yakni pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan. Stakeholders dapat mencakup
karyawan dan keluarganya, pelanggan, pemasok, masyarakat sekitar
perusahaan, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, media massa, dan
pemerintah selaku regulator. Jenis dan prioritas stakeholders relatif berbeda
antara satu perusahaan dan lainnya, bergantung pada core bisnis perusahaan
yang bersangkutan (Supomo, 2004).
 PERANAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN ATAU CSR
Untuk tetap menjadi perusahaan yang kompetitif dan selalu diterima, maka
hendaknya suatu perusahaan hendaknya bertanggung jawab kepada :
a. Tanggung jawab terhadap Pelanggan
Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan jauh lebih luas daripada
hanya menyediakan barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung
jawab ketika memproduksi dan menjual produknya, yang akan
didiskusikan kemudian.
o Praktik tanggung jawab produksi
Produk sebaiknya dihasilkan dengan cara yang menjamin keselamatan
pelanggan. Produk sebaiknya memiliki label peringatan yang semestinya
guna mencegah kecelakaan yag dapat ditimbulkan dari penggunaan yang
salah. Untuk beberapa produk, informasi mengenai efek samping yang
mungkin terjadi perlu disediakan.
o Praktik Tanggung Jawab Penjualan
o Perusahaan perlu petunjuk yang membuat karyawan tidak berani
menggunakan strategi penjualan yang terlalu agresif atau advertensi
yamg menyesatkan dan juga memakai survei kepuasan pelanggan untuk
18
meyakinkan bahwa pelanggan diperlakukan dengan semestinya oleh
karyawan bagian penjualan.
o Cara Perusahaan Menjamin Tanggung Jawab Sosial kepada Pelanggan
Perusahaan dapat menjamin tanggung jawab sosial kepada
pelanggannya dengan beberapa tahap yaitu:
1. Ciptakan kode etik. Perusahaan dapat menciptakan kode etik bisnis
yang memberikan serangkaian petunjuk untuk kualitas produk,
sekaligus sebagai petujuk bagaimana karyawan, pelanggan, dan
pemilik seharusnya dipelihara.
2. Pantaulah semua keluhan. Perusahaan harus yakin bahwa pelanggan
mempunyai telephone yang dapat mereka hubungi apabila mereka
mempunyai keluhan mengenai kualitas produk atau bagaimana
mereka diperlakukan oleh para karyawan. Perusahaan dapat
berusaha mencari sumber keluhan dan harus dapat menyakinkan
bahwa problem tersebut tidak timbul lagi.
3. Umpan balik (feedback) pelanggan. Perusahaan dapat meminta
pelanggan untuk memberikan umpan balik atas barang atau jasa
yang mereka beli akhir-akhir ini, walaupun pelanggan tidak
menghubungi untuk memberikan keluhan. Proses ini dapat
mendeteksi beberapa masalah lain dengan kualitas produk atau cara
perlakuan terhadap pelanggan.
o Cara Konsumerisme Menjamin Tanggung Jawab terhadap Pelanggan.
Tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan didorong tidak hanya
oleh perusahaan, tetapi juga oleh sekelompok konsumen tertentu.
Konsumerisme mewakili permintaan kolektif pelanggan dimana bisnis
memenuhi kebutuhan mereka.
o Cara Pemerintah Menjamin Tanggung Jawab terhadap Pelanggan
Sebagai tambahan dari kode tanggung jawab perusahaan dan
gelombang konsumerisme, pemerintah cenderung menjamin tanggung
jawab kepada pelanggan dengan berbagai hukum atas keamanan
produk, iklan dan kompetisi industry.
19
b. Tanggung Jawab terhadap Karyawan
Bisnis mempunyai sejumlah tanggung jawab terhadap karyawan. Pertama,
mereka mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan lapangan
pekerjaan jika mereka ingin tumbuh. Perusahaan juga memiliki tanggung
jawab terhadap karyawannya guna memastikan keselamatan mereka,
perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain, dan peluang yang setara.
o Keselamatan Karyawan
Perusahaan memastikan bahwa tempat kerja aman bagi karyawan
dengan memantau secara ketat proses produksi. Beberapa tindakan
pencegahan adalah memeriksa mesin dan peralatan guna memastikan
bahwa semuanya berfungsi dengan baik, mengharuskan digunakannya
kacamata keselamatan atau peralatan lainnya yang dapat mencegah
terjadinya cedera, dan menekankan tindakan pencegahan khusus dalam
seminar-seminar pelatihan.
o Perusahaan yang menciptakan lingkungan kerja yang aman mencegah
terjadinya cedera dan meningkatkan moral karyawan.
o Perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain
Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan
diperlakukan dengan semetinya oleh karyawan lain. Dua masalah utama
berkaitan dengan perlakuan karyawan adalah keragaman dan
pencegahan terjadinya pelecehan seksual.
o Keragaman, tidak hanya terbatas pada jender dan suku. Karyawan dapat
berasal dari latar belakang yang sepenuhnya berbeda dan memiliki
keyakinan yang berbeda, sehingga dapat menimbulkan konflik ditempat
kerja.
o Pencegahan terjadinya pelecehan seksual. Masalah lain di tempat kerja
adalah seksual (sexual harassment), yang melibatkan komentar atau
tindakan yang bersifat seksual tidak di terima. Perusahaan cenderung
mencegah pelecehan seksual dengan memberikan seminar mengenai hal
tersebut.
20
c. Tanggung Jawab kepada Pemagang Saham (Investor)
Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemiliknya (para
pemegang saham). Karyawan dapat tergoda untuk membuat keputusan
yang memuaskan kepentingan mereka sendiri dan bukannay kepentingan
pemilik saham. Misalnya saja, bebrapa karyawan megambil uang
perusahaan untuk kepentingan pribadinya dan bukan kepentingan
perusahaan. investor yang dikenal sebagai pedagang dalam telah
memilihcara-cara tidak etis untuk meningkatkan kesehatan financial
mereka sendiri. Perdangan dalam (insider trading) melibatkan orang
dalam yang menggunakan informasi rahasia perusahaan untuk
memperkaya diri sendiri atau keluarga dan teman-teman mereka. Sebuah
kasus yang terjadi pada Martha Steward, meskipun Steward tidak pernah
dituntut dengan perdagangan dalam, ia diputuskan bersalah karena otoritas
yang menyelediki kemungkinan adanya perdagangan sejenis.
Konflik dalm usaha untuk memastikan Tanggung jawab. Mengaitkan
kompemsasi karyawan dengan kinerja perusahaan dapat menyelesaikan
sebagian dari konflik kepentingan tetapi menciptakan masalah lainnya.
Terdapat banyak kasus perusahaan yang menyesatkan investor potensial
maupun investor yang ada saat ini dengan sengaja tidak menyebutkan
informasi relevan yang dapat membuat saham mereka menjadi jatuh.
Bagaimana Pemegang Saham Memastikan Tanggung Jawab. Pemegang
saham untuk mempengaruhi kebijakan manejemen perusahaan. Pemegang
saham telah sangat aktif khususnya ketika mereka tidak puas dengan gaji
ekskutif perusahaan atau kebijakan lainnya.
Pemegang saham yang paling aktif adalah investor institusional
(institusional investors), atau lembaga keuangan yang membeli sejumlah
besar saham. Jika satu investor institusional yakin bahwa perusahaan
dikelola dengan buruk, maka investor tersebut dapat mencoba untuk
eksekutif perusahaan dan menyatakan ketidakpuasannya. Investor tersebut
juga dapat mencoba berkolaburasi dengan investor institusional lain yang
juga memiliki sejumlah besar saham perusahaan. Hal ini memberikan
kekuasaan yang lebih besar untuk melakukan negosiasi karena eksekutif
21
perusahaan kemungkinan besar akan mendengarkan investor institusional
yang secara kolektif memiliki sejumlah besar saham perusahaan. Investor
institusional tidak mencoba mendikte bagaimana perusahaan seharusnya
dikelola. Melainkan, mereka mencoba untuk memastikan bahwa menejer
perusahaan mengambil keputusan kepentingan seluruh pemegang saham.
d. Tanggung Jawab terhadap Kreditor
Perusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangannya
kepada kreditor. Jika suatu perusahaan mengalami masalah keuangan dan
tidak mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan tersebut harus
menginformasikan hal ini kepada kreditornya. Suatu perusahaan memiliki
insentif yang kuat untuk memenuhi tanggung jawabnya terhadap kreditor.
Jika perusahaan tidak membayar utangnya kepada kreditor, perusahaan
tesebut dapat dipaksa pailit.
e. Tanggung Jawab terhadap Lingkungan
Kualitas lingkungan adalah kebaikan publik, dimana setiap orang
menikmatinya tanpa peduli siapa yng membayar untuknya. Jika suatu
produk yang dihasilkan suatu perusahaan tentunya membawa dampak
negative tehadap lingkungan (pencemaran lingkungan) seperti, polusi
udara, tanah dan air. Dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Polusi udara
Beberapa proses produksi menimbulkan polusi udara yang sangat
berbahaya bagi lingkungan masyarakat karena bias menimbulkan
penyakit dan saluran pernapasan. Contonya seperti, polusinya
kendaraan, produksi bahan bakar dan baja.
 Polusi Tanah
Tanah telah terpolusi oleh limbah yang beracun yang tidak dihasilkan
dari beberapa proses produksi. Akibatnya tanah akan rusak tidak subur
dan akan berdampak buruk bagi pertanian.
Dengan begitu perusahaan harus mempunyai suatu strategi yang
mengarah pada pencegahan terhadap polusi tanah. Misalkan,
22
perusahaan merevisi produksi dan pengemasan guna mengurangi
jumlah limbah. Perusahaan juga harus menyimpan limbah beracunnya
ditempat yang khusus untuk limbah beracun dan perusahaan juga bias
mendaur ulang membatasi penggunaan bahan baku yang pada akhirnya
akan menjadi limbah padat. Ada banyak perusahaan yang memiliki
program lingkungan yang didesain untuk mengurangi kerusakan
lingkuperngan
 Polusi Air / Pencemaran Air
Pencemaran air mengacu pada perubahan fisik, biologi, kimia dan
kondisi badan air yang akan mengganggu keseimbangan
ekosistem.Seperti jenis polusi, hasil polusi air bila jumlah besar limbah
yang berasal dari berbagai sumber polutan tidak dapat lagi ditampung
oleh ekosistem alam.
Jadi pada prinsipnya perusahaan harus melakukan ada dua cara untuk
menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan non-teknis dan
secara teknis. Penanggulangan secara non-teknis yaitu usaha untuk
mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan
peraturan perundang-undangan yang dapat merencanakan,mengatur dan
mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi
sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini
hendaknya dapat smemberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan
industri yang akan dilaksanakan, misalnya AMDAL, pengaturan dan
pengawasan kegiatan, serta menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan
penanggulangan secara teknis bersumber kepada industri terhadap
perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola
limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.
f. Tanggung Jawab terhadap Komunitas
Suatu perusahaan ketika mendirikan basisnya di suatu komunitas, maka
perusahaan tersebut menjadi bagian dari komunitas itu dan mengandalkan
komunitas tersebut sebagai pelanggan dan karyawannya. Perusahaan
mendemonstrasikan acara-acara local atau memberikan sumbangan ke
23
yayasan lokal, misalkan perusahaaan yang telah mendonasikan dana ke
unversitas-universitas.
Untuk perusahaan multinasional, komunitas perusahaan adalah lingkungan
internasionalnya. Ada banyak perusahaan yang terlibat dengan bisnis
internasionalnya misalnya sumbangan-sumbangan untuk bencana alam,
seperti tsunami, gempa.
Konflik dengan memaksimalkan tanggung jawab sosial, keputusan para
manajer perusahaan yang memaksimalkan tanggung jawab sosial dapat
konflik dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Biaya yang melibatkan
dalam mencapai tujuan akan harus dibebankan kepada pelanggan. Jadi,
kecerendungan memaksimalkan tanggung jawab sosial terhadap
komunitas akan mengurangi kemampuan perusahaan menyediakan produk
dengan harga wajar kepada konsumen. Sebagai konsekuensi, masyarakat
dan pemegang saham biasa mendapat keuntungan dari mendukung sosial
tersebut. Apabila suatu perusahaan dapat mengidentifikasikan secara tepat
suatu gerakan sosial yang ada hubungannya dengan bisnisnya, maka dapat
secara bersamaan memberikan konstribusi kepada masyarakat dan
memaksimalkan ni lai perusahaan. Misalnya, suatu manufaktur sepatu
dapat mensponsori lomba lari.
E. RASIONAL DAN PROSES PENGENDALIAN SERTA EVALUASI
DAN PENGENDALIAN STRATEGI
 FUNGSI PRODUKSI / OPERASI
1. Keputusan produksi berdampak pada keberhasilan maupun kegagalan
tindakan implementasi strategi.
2. Kemampuan, keterbatasan, kebijakan produksi/operasi dapat secara
signifikan mempengaruhi kemampuan perusahaan mencapai tujuan.
3. Selama proses implementasi strategi seringkali membutuhkan
penyesuaian fungsi produksi, apakah penyesuaian dalam hal proses
produksi, teknologi, peralatan, dsb.
24
4. Keputusan:
– Location
– Plant size
– Inventory/Inventory control
– Quality control
– Cost control
– Technological innovation
Keputusan produksi tersebut berdampak pada keberhasilan maupun
kegagalan tindakan implementasi strategi.
 Lokasi, faktor yang dipertimbangkan:
• Ketersediaan SD utama (BB, energi, liStrik, air)
• Gaji rata-rata (UMR regional)
• Biaya transportasi (pengiriman dan penerimaan)
• Lokasi pasar utama
• Risiko politik area atau Negara di lokasi
• Ketersediaan tenaga kerja terlatih
 Fleksibilitas produksi sangat penting untuk perusahaan yang menerapkan
teknologi tinggi dalam proses produksinya. Industri biogenetic, plastic
merupakan industri yang sangat tergantung pada system produksi yang
fleksibel untuk dilakukan perubahan seiring dengan kecepatan inovasi
produk baru
 Pendekatan JIT (Just In Time) dalam proses produksi secara signifikan
mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk implementasi strategi. Teknik
JIT memungkinkan material, bahan baku dan suku cadang dikirim ke
tempat produksi saat dibutuhkan sehingga dapat secara signifikan
25
mengurangi biaya persediaan dan menekan lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan pemesanan kembali.
 FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA
1. Perubahan ukuran dan organisasi perusahaan memerlukan perubahan
dari manajemen sumber daya manusia
2. HR manager position has strategic responsibility & has changed
dramatically as companies continue to reorganize, outsource, etc.
3. Tanggung jawab utama manajer sumber daya manusia selama proses
implementasi strategi antara lain:
1. Menilai kebutuhan dan biaya penempatan karyawan
2. Mengembangkan insentif kinerja
3. ESOP
4. Kebijakan perawatan anak
5. Isu-isu keseimbangan dalam kehidupan dan pekerjaan
4. Aspek motivasi karyawan menjadi isu penting terutama selama masa
pemecatan sedang terjadi dan saat beban kerja sedang meninggi
5. Pemberdayaan dan keterlibatan manajer dan karyawan dalam aktvitas
manajemen stratejik memberi manfaat yang sangat signifikan
6. Masalah sumber daya manusia yang muncul saat implementasi strategi
disebabkan oleh:
1. Gangguan struktur social dan politik
2. Gagal memadukan kemampuan individu dengan tugas
implementasi
3. Tidak memadainya dukungan manajemen atas aktivitas
implementasi strategi
7. Ancaman bagi manajer dan karyawan juga akan muncul selama proses
implementasi strategi, yaitu jika:
26
1. Kekuatan baru dan hubungan suatu status tidak diantisipasi dan
disadari
2. Nilai, keyakinan, prioritas kelompok baik secara formal maupun
informal tidak dikenali
3. Manajer dan karyawan kemungkinan akan berperilaku menolak
implementasi strategi saat peran, hak prerogratif, ataupun
kekuasaan mereka telah diubah
F. PENGENDALIAN DAN EVALUASI STRATEGI SUATU
PERUSAHAAN
 PENGERTIAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI STRATEGI
Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa
manajemen merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki
berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi,
dan bergerak secara serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama
adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi,
Misi, Tujuan strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah
Pelaksanaan Operasional dengan unsur-unsurnya adalah sasaran atau
Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi
pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran,
kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi
kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Model proses manajemen strategi meliputi tiga tahap :
1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan
tujuan,
2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke
dalam tindakan-tindakan.
27
3. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi
strategi dapat mencapai tujuan.
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategik. Para
manajer sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi
dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi
ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor
eksteral dan internal selalu berubah.
Evaluasi Strategik adalah proses manajemen strategi dimana manajer
puncak berusaha memastikan bahwa strategi yang mereka pilih terlaksana
dengan tepat dalam mencapai tujuan perusahaan
 PROSES PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Proses Pengendalian Dan Evaluasi:
1. Tentukan apa yang akan diukur.
Manajer puncak dan manajer operasional perlu menetapkan apa proses dan
hasil implementasi yang akan dimonitor dan dievaluasi.
2. Tetapkan standar kinerja.
Standar digunakan untuk mengukur kinerja yang merupakan rincian
tujuan-tujuan strategis.
3. Menetapkan asumsi lingkungan yang mendasar terhadap strategi dan
rencana.
4. Ukur kinerja actual.
Pengukuran harus dibuat pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
5. Bandingkan kinerja aktual dengan standar.
Jika hasil kinerja aktual berada dalam toleransi yang telah diinginkan,
proses pengukuran dihentikan.
6. Memantau faktor lingkungan untuk mendeteksi penyimpangan yang
penting
7. Jika terjadi penyimpangan yang luar biasa, lakukan penilaian kembali
terhadap tujuan, strategi dan rencana.
28
8. Ambil tindakan korektif.
Jika hasil aktual berada di luar toleransi yang diinginkan, tindakan harus
diambil untuk mengoreksi deviasi
 JENIS DAN TIPE PENGENDALIAN
1. Pengendalian Asumsi
Didasarkan pada landasan pemikiran perencanaan tertentu (asumsi atau
prediksi).
Pengendalian asumsi dirancang untuk memeriksa secara sistematis dan
berkesinambungan apakah asumsi yang mendasari strategi yang
dilaksanakan masih berlaku.
Asumsi yang perlu diperhatikan :
o Faktor Lingkungan : Lingkungan internal dan eksternal
o Faktor Industri : Konsumen, pemasok, ancaman barang substitusi,
ancaman pendatang baru, tingkat persaingan perusahaan sejenis dalam
industry
Pelaksanaan Pengendalian Asumsi
1. Asumsi pokok (utama) harus dicatat dan diindentifikasi selama proses
perencanaan
2. Tanggung jawab untuk memantau asumsi ini harus dibebankan pada
orang/departemen yang merupakan sumber informasi yang memenuhi
syarat.
2. Pengendalian Implementasi
Pengendalian implementasi dirancang untuk menilai apakah strategi
keseluruhan perlu dirubah dengan melihat hasil-hasil dari sebagai tindakan
dalam mengimplementasikan strategi total.
29
3. Pengawasan Strategik (Strategic Survelliance)
 Pengawasan strategik ini dirancang untuk memantau bermacam-
macam peristiwa di dalam dan di luar perusahaan yang mungkin
sekali mempengaruhi jalannya strategi perusahaan.
 Pengawasan strategi ini dijaga dan sedapat mungkin tak terfokus.
Pengawasannya berupa pengamatan lingkungan organisasi yang
longgar.
4. Pengendalian Peringatan Khusus (Special Alert Control)
Pengendalian peringatan khusus adalah pemikiran kembali terhadap
strategi perusahaan yang biasanya terjadi secara cepat, akibat adanya
kejadian tak ter-duga dan mendadak.
Ada dua teknik evaluasi, yaitu :
1. Audit Menejemen
Audit menejemen didefinisikan sebagai penilaian sistem menejemen
perusahaan (audite) untuk menentukan apakah sistem tersebut beroperasi
secara efektif, dan untuk memperkirakan resiko apa yang mungkin timbul
apabila sistem tersebut tidak beoperesi secara efesien. Dengan demikian,
untuk unit organisasi tertentu, seperti departemen penjualan, penilaian atau
pemeriksaan menejemen akan terfokus pada bagamana unit tersebut
dikelola. Hasil dari evaluasi ini adalah perbaikan strategi yang akan
mengarah pada peningkatan kinerja bisnis dimasa depan.
Pendekatan unit menejemen adalah pada proses menejemennya,
khususnya pada prosedur perencanaan, organisasi dan pengendalian
aktivitas yang dipilih untuk diaudit.
Tahapan Audit Manajemen
30
Penyelidikan yang akan dilakukan, data yang akan diuji, dan teknik yang
akan dterapkan akan bervariasi tergantung organisasinya. Tahapan-tahapan
kerja dalam mengaudit pada umumnya meliputi hal-hal berikut:
a. Usulan dan pengenalan
Sebelum fase audit dilakukan, auditor dan menejemen perusahaan
sebaiknya dipertemukan dulu untuk menciptakan hubungan baik. Dalam
kesempatan itu, auditor dapat mengetahui tujuan perusahaan secara
keseluruhan untuk menilai tiap aktivitas unit atau fungsi dalam organisasi
perusahaan.
b. Survei Pendahuluan
Pada fase ini, auditor melakukan penilaian pendahuluan atas efektivitas
yang akan dinilai. Hasilnya adalah berupa informasi mengenai fungsional
perusahaan untuk memonitor kinerja perusahaan. Jadi tujuan fase ini
adalah untuk memperoleh pandangan umum mengenai fungsional
perusahaan dan operasinya serta beberapa petunjukan dari aktivitas khusus
yang dapat menjamin dilakukannya penelaahan yang detail selama fase
audit.
c. Penelaahan yang lebih rinci
Setelah aktivitas fungsional yang akan diaudit diidentifikasi, selanjutnya
ditentukan criteria kinerjanya. Puncak fase ini adalah merumuskan dan
mendasain progam kerja yang rinci untuk audit yang lebih mendalam.
Progam kerja tersebut termasuk menentukan teknik audit khusus yang
akan dipakai.
d. Pengujian detail
Pada fase ini, akan ditentukan kemuktakhiran, kelengkapan , dan akurasi
data. Tujuan secara keseluruhan adalah mengidentifisikan area yang akan
menjamin perhatian manajemen.
31
e. Pengembangan dan penelaahan temuan audit
Dalam menilai kinerja operasional, pertama-tama yang perlu dilakukan
adalah mendefinisikan standar operasional atau criteria penilaian.
f. Pelaporan
Keberhasilan pemeriksaan manajemen tergantung pada mutu laporan yang
dihasilkan. Laporan pemeriksaan manajemen adalah alat formal untuk
memberitahukan menejemen puncak tentang temuan auditor yang
signifikan serta rekomendasinya.
g. Tindak Lanjut Setelah Audit
Tujuan penelaahan tindak lanjut adalah untuk memastikan bahwa
rekomendasi yang dimasukan dalam laporan audit benar-benar telah
dilaksanakan. Apabila manajemen tidak melakukan tindakan korektif yang
dimaksud, carilah penjelasan mengapa manajemen gagal melakukan hal
itu.
2. Teknik Balanceed schorechard
Teknik Balanceed schorechard kini mulai banyak perhatian dari para
praktisi bisnis dikarenakan kemajuan teknologi yang sangat pesat.
Penekanan pada teknik ini adalah pada perbaikan yang berkesinambungan,
bukan hanya sekedar pencapaian suatu tujuan yang sempit. Perbaikan yang
berkesinambungan ini sangat oenting agar perusahaan dapat bersaing.
Didalam teknik ini terdapat beberapa tahapan diantaranya tahapan desain
dan implementasi. Yang didalamnya terkandung beberapa tahapan:
a. Tahap penentuan tujuan
Proses yang dilakukan pada tahap ini adalah menentukan apa yang akan
diubah, diperhatikan, atau diperbaiki dalam rangka mencapai apa yang
telah ditentukan.
b. Tahap menentukan ukuran strategi
32
Pada tahap ini manajemen perlu menentuka suatu ukuran yang bersifat
strategis. Ukuran ini memberikan sinyal lebih awal kepada manajemen
dalam menentukan strategi berikutnya.
c. Tahap mengidentifikasi ukuran-ukuran
Setelah menentukan prioritas, manjemen perlu menentukan ukuran-ukura
yang tepat.
d. Tahapan memprediksi hasil
Dalam teknik ini tidak hanya mendatangkan perubahan dalam proses
bisnis, tetapi juga pada struktur organisasi. Manajemen perlu
mempertimbangkan konsekuensi potensial dari setiap ukuran yang
diaplikasikan.
e. Tahap membangun komitmen
Kesuksesan dalam teknik ini membutuhkan komitmen dan dukungan dari
manajemen puncak. Mereka perlu melihat, mendiskusikan dan
menggunakannya. Manajemen perlu terinspirasi, bertindak, dan
melakukan perubahan.
f. Tahap perencanaan tahapan berikutnya
Tahap ini menekankan pada penyiapan tahap berikunya. Secara umum,
tahap berikutnya adalah menentukan target ukuran dan mendesain kembali
system ini. Hal ini dapat berarti perluasan system atau pengintegrasian ke
dalam system insentif formal yang lain.
33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk merealisasikan suatu perencanaan yang baik perlu adanya dukungan dari
aspek-aspek pelaksanaan, pengawasan, struktur organisasi, sistem informasi dan
komunikasi, motivasi, iklim kerja, sistem penggajian dan budaya organisasi.
Kelemahan perencanaan strategik biasanya bersifat ritual dan mekanis, sifatnya
rutin dan sering berpegang pada asumsi-asumsi yang tidak realitis sehingga
menyebabkan tidak termonitornya pelaksanaan dan pengendalian dari rencana-
rencana yang telah dibuat.
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats)dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis.
Faktor-faktor analisis SWOT ada empat yaitu kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).
Analisis SWOT dipakai untuk: menganalisis kondisi diri dan lingkungan
pribadi, menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan eksternal lembaga,
menganalisis kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal Perusahaan,
mengetahui sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita, mengetahui posisi
sebuah lembaga diantara lembaga-lembaga lain, dan mengetahui kemampuan
sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dihadapkan dengan para
pesaingnya.
Analisis SWOT dalam program lembaga pendidikan misalnya dapat dilakukan
dengan melakukan matrik SWOT, matrik ini terdiri dari sel-sel daftar kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman dalam penyelenggaraan program sekolah atau
kursus, untuk memperoleh mutu pendidikan dapat dilakukan strategi SO
(menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang), strategi WO (memperbaiki
kelemahan dan mengambil manfaat dari peluang), strategi ST (menggunakan
34
kekuatan dan menghindari ancaman), strategi WT (mengatasi kelemahan dan
menghindari ancaman).
Implementasi strategi adalah sebuah wujud dari rumusan strategi. Implementasi
strategi berkaitan dengan Siapa yang mengimplementasikan strategi yang sudah
dirumuskan? yang disini adalah sebagaian besar dilakukan para manajer dan
supervisor. Apa yang akan dilakukan? Seperti halnya merumuskan program yang
dalam rumusan program ini di dalamnya juga secara tidak langsung menentukan
anggaran, serta bagaimana prosedur dalam menjalankan strateginya. Dan yang
terakhir Bagaimana strategi diimplementasikan? yaitu dengan cara
menggorganisasikan semuanya dengan tepat. Dalam implemantasi strategi sinergi
juga sangat diperlukan, sinergi dapat terwujud dengan cara saling berbagi
pengetahuan dan cara bekerja, saling berkoordinasi dalam strategi, saling berbagi
sumber daya terwujud.
B. Saran
1. Di harapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran
Manajemen Strategik.
2. Di harapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman
semua karena masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses
pentingnya manajemen strategi dalam suatu perusahaan.
35
DAFTAR PUSTAKA
http://budimanalamse.blogspot.co.id/2016/04/manajemen-strategik-analisis-
swot.html
http://rahmatsuharjana.blogspot.co.id/2015/04/formulasi-analisis-situasi-
alternative.html
http://wawan4mi.blogspot.co.id/2012/06/makalah-implementasi-dan-
pengawasan.html
http://1futureinsights.blogspot.co.id/2016/07/makalah-visi-dan-misi-tujuan-
perusahaan.html
http://kelompokakuntansi.blogspot.co.id/2016/12/lingkungan-eksternal-makalah-
manajemen.html
https://manajemenstrategis.wordpress.com/2011/06/26/analisa-lingkungan-
internal/

More Related Content

What's hot

MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER TH AJARAN 2018/2019
MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER TH AJARAN 2018/2019MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER TH AJARAN 2018/2019
MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER TH AJARAN 2018/2019agusaprianto
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSMAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSsuningrat suning
 
Lilian Oktaviani 11150465 5 X Tugas Makalah UTS
Lilian Oktaviani 11150465 5 X Tugas Makalah UTSLilian Oktaviani 11150465 5 X Tugas Makalah UTS
Lilian Oktaviani 11150465 5 X Tugas Makalah UTSLilian Oktaviani
 
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )suningrat suning
 
Danar riski makalah uas manajemen stratejik
Danar riski makalah uas manajemen stratejikDanar riski makalah uas manajemen stratejik
Danar riski makalah uas manajemen stratejikDanar Riski
 
Yussandi.rohmatullah 11150043 makalah uas
Yussandi.rohmatullah 11150043 makalah uasYussandi.rohmatullah 11150043 makalah uas
Yussandi.rohmatullah 11150043 makalah uasYussandiRohmatullah1
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK ( UTS )
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK ( UTS )MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK ( UTS )
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK ( UTS )DedenNurhidayat1
 
Manajemen strategik Makalah 1
Manajemen strategik Makalah 1Manajemen strategik Makalah 1
Manajemen strategik Makalah 1kurnia95
 
Makalah manajemen strategik 2 7
Makalah manajemen strategik 2 7Makalah manajemen strategik 2 7
Makalah manajemen strategik 2 7dian murdiana
 
11150372. Khafidoh - 5X-MA-makalah uas-khafidoh
11150372. Khafidoh - 5X-MA-makalah uas-khafidoh11150372. Khafidoh - 5X-MA-makalah uas-khafidoh
11150372. Khafidoh - 5X-MA-makalah uas-khafidohKhafidoh Ms
 
Makalah uts manstra
Makalah uts manstraMakalah uts manstra
Makalah uts manstraDanar Riski
 
Makalah manajemen stratejik uas
Makalah manajemen stratejik uasMakalah manajemen stratejik uas
Makalah manajemen stratejik uasridho anugrah
 
Makalah manajemen strtegik 2
Makalah manajemen strtegik 2Makalah manajemen strtegik 2
Makalah manajemen strtegik 2HaryadiYadi1
 
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2AliMusaaa
 
Makalah UAS Fitrya Alfu Layla 5X-Manajemen 11150515
Makalah UAS Fitrya Alfu Layla 5X-Manajemen 11150515Makalah UAS Fitrya Alfu Layla 5X-Manajemen 11150515
Makalah UAS Fitrya Alfu Layla 5X-Manajemen 11150515fitryaalfulayla
 

What's hot (20)

MAKALAH UTS
MAKALAH UTSMAKALAH UTS
MAKALAH UTS
 
MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER TH AJARAN 2018/2019
MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER TH AJARAN 2018/2019MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER TH AJARAN 2018/2019
MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER TH AJARAN 2018/2019
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSMAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
 
Lilian Oktaviani 11150465 5 X Tugas Makalah UTS
Lilian Oktaviani 11150465 5 X Tugas Makalah UTSLilian Oktaviani 11150465 5 X Tugas Makalah UTS
Lilian Oktaviani 11150465 5 X Tugas Makalah UTS
 
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
 
Danar riski makalah uas manajemen stratejik
Danar riski makalah uas manajemen stratejikDanar riski makalah uas manajemen stratejik
Danar riski makalah uas manajemen stratejik
 
Yussandi.rohmatullah 11150043 makalah uas
Yussandi.rohmatullah 11150043 makalah uasYussandi.rohmatullah 11150043 makalah uas
Yussandi.rohmatullah 11150043 makalah uas
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK ( UTS )
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK ( UTS )MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK ( UTS )
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK ( UTS )
 
Manajemen strategik Makalah 1
Manajemen strategik Makalah 1Manajemen strategik Makalah 1
Manajemen strategik Makalah 1
 
Makalah manajemen strategik 2 7
Makalah manajemen strategik 2 7Makalah manajemen strategik 2 7
Makalah manajemen strategik 2 7
 
11150372. Khafidoh - 5X-MA-makalah uas-khafidoh
11150372. Khafidoh - 5X-MA-makalah uas-khafidoh11150372. Khafidoh - 5X-MA-makalah uas-khafidoh
11150372. Khafidoh - 5X-MA-makalah uas-khafidoh
 
Makalah uts manstra
Makalah uts manstraMakalah uts manstra
Makalah uts manstra
 
Makalah manajemen stratejik uas
Makalah manajemen stratejik uasMakalah manajemen stratejik uas
Makalah manajemen stratejik uas
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
Makalah manajemen strtegik 2
Makalah manajemen strtegik 2Makalah manajemen strtegik 2
Makalah manajemen strtegik 2
 
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
 
Makalah UAS Fitrya Alfu Layla 5X-Manajemen 11150515
Makalah UAS Fitrya Alfu Layla 5X-Manajemen 11150515Makalah UAS Fitrya Alfu Layla 5X-Manajemen 11150515
Makalah UAS Fitrya Alfu Layla 5X-Manajemen 11150515
 
MAKALAH UTS
MAKALAH UTSMAKALAH UTS
MAKALAH UTS
 

Similar to Yuliawati 11150293 5 x tugas makalah (2)

Tugas makalah uas dian
Tugas makalah uas dianTugas makalah uas dian
Tugas makalah uas diandian murdiana
 
Makalah uas erlika 11150961
Makalah uas erlika 11150961Makalah uas erlika 11150961
Makalah uas erlika 11150961erlikapesek
 
Makalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegikMakalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegikHaryadiYadi1
 
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 21150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2Salam Maskur
 
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalahFitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalahfitri wahyuni
 
Makalah m.stratejik . 2
Makalah m.stratejik . 2Makalah m.stratejik . 2
Makalah m.stratejik . 2MAHPUDIN AJAH
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maAgungsupriatna55
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maAgungsupriatna55
 
Manajemen strategik Tugas makalah 2
Manajemen strategik Tugas makalah 2Manajemen strategik Tugas makalah 2
Manajemen strategik Tugas makalah 2kurnia95
 
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416Eti Suhaeti
 
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uas man. strategik)
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uas man. strategik)Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uas man. strategik)
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uas man. strategik)Fahrullah Adiansah
 
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515fitryaalfulayla
 
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji SusantiRingkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susantidwipuji95
 
Ringkasan materi uts
Ringkasan materi utsRingkasan materi uts
Ringkasan materi utsdwipuji95
 

Similar to Yuliawati 11150293 5 x tugas makalah (2) (20)

Tugas makalah uas dian
Tugas makalah uas dianTugas makalah uas dian
Tugas makalah uas dian
 
Makalah uas erlika 11150961
Makalah uas erlika 11150961Makalah uas erlika 11150961
Makalah uas erlika 11150961
 
Makalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegikMakalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegik
 
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 21150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
 
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalahFitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
 
Makalah 1 1
Makalah 1 1Makalah 1 1
Makalah 1 1
 
Makalah m.stratejik . 2
Makalah m.stratejik . 2Makalah m.stratejik . 2
Makalah m.stratejik . 2
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
 
Makalah uts elni
Makalah uts elniMakalah uts elni
Makalah uts elni
 
Manajemen strategik Tugas makalah 2
Manajemen strategik Tugas makalah 2Manajemen strategik Tugas makalah 2
Manajemen strategik Tugas makalah 2
 
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
 
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uas man. strategik)
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uas man. strategik)Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uas man. strategik)
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uas man. strategik)
 
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
 
makalah sebelum uts
makalah sebelum utsmakalah sebelum uts
makalah sebelum uts
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
 
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji SusantiRingkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
 
Ringkasan materi uts
Ringkasan materi utsRingkasan materi uts
Ringkasan materi uts
 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

Yuliawati 11150293 5 x tugas makalah (2)

  • 1. MAKALAH KUMPULAN MATERI MANAJEMEN STRATEGIK Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik Disusun Oleh: NAMA : YULIAWATI NIM : 11150293 KELAS : 5 X - MA DOSEN PENGAMPU : ADE FAUJI, SE, MM UNIVERSITAS BINA BANGSA JALAN RAYA SERANG – JAKARTA, KM, 03 NO. 1 B SERANG - BANTEN 2017-2018
  • 2.
  • 3. KATA PENGANTAR Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KUMPULAN MATERI MANAJEMEN STRATEGIK” dengan baik tanpa ada halangan yang berarti. Diluar itu, penyusun sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati , saya selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Dengan karya ini saya berharap dapat membantu pembaca untuk lebih memahami materi mata kuliah Manajemen Strategik. Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk pembaca. Cilegon, 17 Januari 2018 Penyusun
  • 4.
  • 5. i DAFTAR ISI BAB I........................................................................................................................1 PENDAHULUAN......................................................................................................1 A. Latar Belakang ..............................................................................................1 B. Rumusan Masalah .........................................................................................2 C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2 D. Manfaat Penulisan.........................................................................................2 E. Metode Penulisan...........................................................................................3 BAB II.......................................................................................................................4 PEMBAHASAN.........................................................................................................4 A. FORMULASI STRATEGI ANALISIS SITUASI DAN ALTERNATIF STRATEGIK ........................................................................................................4  VISI ORGANISASI..................................................................................4  MISI ORGANISASI...................................................................................6 B. ANALISIS SITUASI KEKUATAN-KELEMAHAN PERUSAHAANDAN HUBUNGANNYA DENGAN STRATEGI............................................................8  Analisis SWOT...........................................................................................8  Faktor-faktor Analisis SWOT..................................................................10 C. IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN STRATEGIK............................. 13  Pengertian Implementasi Strategi ............................................................ 13 D. ETIKA BISNIS DAN SOCIALRESPONSIBILITY/ ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY............................................................................................. 15  PENGERTIAN CSR ................................................................................ 16  PERANAN TANGGUNGJAWAB SOSIALPERUSAHAAN ATAUCSR 17 E. RASIONAL DAN PROSES PENGENDALIANSERTA EVALUASIDAN PENGENDALIAN STRATEGI .......................................................................... 23  FUNGSI PRODUKSI / OPERASI............................................................ 23  FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA..................................................... 25 F. PENGENDALIAN DAN EVALUASISTRATEGI SUATU PERUSAHAAN .............26  PENGERTIAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI STRATEGI ......... 26  PROSES PENGENDALIAN DAN EVALUASI ....................................... 27
  • 6. ii  JENIS DAN TIPE PENGENDALIAN..................................................... 28 BAB III.................................................................................................................... 33 PENUTUP ............................................................................................................... 33 A. Kesimpulan ...................................................................................................33 B. Saran............................................................................................................. 34 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 35
  • 7. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen strategik adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategik adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategik mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen strategik merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategik memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi. Manajemen strategik berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategik adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategik di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi adalah serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, kontrol masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara maupun bisnis. Kontrol masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin
  • 8. 2 perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu, dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah). B. Rumusan Masalah Oleh karena masalah yang dikemukakan di atas terlalu luas dan supaya tidak menyimpang dari materi maka penyusun merumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan Formulasi Strategi: Analisis Situasi dan Alternatif Strategik ? 2. Apa yang dimaksud dengan Analisis situasi kekuatan – kelemahan perusahaan dan hubungannya dengan strategi ? 3. Apa yang dimaksud dengan implementasi dan pengawasan strategik ? 4. Apa yang dimaksud dengan Etika Bisnis dan Social Responsibility / Environmental Sustainability ? 5. Apa yang dimaksud dengan Rasional dan proses pengendalian serta evaluasi dan pengendalian strategi ? 6. Bagaimana Pengendalian dan evaluasi strategi suatu perusahaan ? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik. 2. Memahami tentang manajemen strategik. 3. Mengetahui gambaran manajemen strategik. 4. Untuk menjawab rumusan masalah. D. Manfaat Penulisan a. Dapat menambah wawasan bagi pembaca. b. Menambah pengetahuan tentang manajemen strategik.
  • 9. 3 E. Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan. Dimana metode kepustakaan dilaksanakan dengan mencari bahan dari sumber-sumber yang menunjang dan berkaitan dengan materi dari makalah ini seperti mempelajari buku-buku, browsing internet dan sumber lain untuk mendapatkan data dalam pembuatan makalah ini.
  • 10. 4 BAB II PEMBAHASAN A. FORMULASI STRATEGI ANALISIS SITUASI DAN ALTERNATIF STRATEGIK Manajemen stratejik adalah suatu seni dan ilmu tentang pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (valuating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya di masa datang. Menurut David (1999: 1) dalam proses manajemen strategi ada tiga tahap, yakni: (1) Formulasi Strategi, (2) Implementasi Strategi dan (3) Evaluasi Strategi. Formulasi strategi analisis situasi dan alternatif strategik yaitu suatu tahap merumuskan, menyusun atau memformat strategi yang dimulai dengan pengembangan suatu visi dan misi organisasi, mengidentifkasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, penentuan tujuan jangka panjang, untuk menghasilkan strategi alternatif dan strategi terpilih yang berkelanjutan. Seperti telah dikemukakan, bahwa dalam pembuatan srategi (strategy Formulation), ada beberapa kegiatan: 1. Pengembangan visi, misi dan tujuan jangka panjang, 2. Mengidentifikasi peluang dan ancaman dari luar, serta kekuatan dan kelemahan dari dalam organisasi, 3. Mengembangkan alternatif strategi, 4. Penentuan strategi yang paling sesuai untuk diadopsi.  VISI ORGANISASI Visi adalah suatu pernyataan niat yang dirumuskan dengan seksama, yang menentapkan tujuan atau keadaan masa depan yang secara khusus dinginkan oleh seseorang atau kelompok.
  • 11. 5 Visi merupakan titik permulaan dari kenyataan hari esok. Visi yang benar memiliki daya penggerak yang kuat. Visi yang benar dan wajar dipercayai bersama-sama oleh semua anggota organisasi, karena: 1. Mungkin dicapai, 2. Mempunyai keunggulan dalam jangka panjang. Visi yang benar adalah ide yang sangat ampuh yang dapat membuat loncatan awal ke masa depan dengan memadukan tenaga, talenta (kecakapan) dan berbagai sumber daya untuk mewujudkannya. Dengan demikian visi memiliki makna sebagai berikut:  Visi memiliki daya tarik dan menyebabkan orang lain membuat komitmen, membangkitkan tenaga dan semangat.  Visi menciptakan makna bagi kehidupan organisasi.  Visi menciptakan standar yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan program.  Visi yang sama dapat digunakan orang luar untuk mengukur manfaat program (yang kita miliki) bagi masyarakat luar.  Visi menjadi jembatan utama antara apa yang kita kerjakan sekarang dengan apa yang ingin diwujudkan oleh program untuk masa depan.  Visi adalah prasyarat utama untuk perencanaan strategik. Oleh sebab itu, dengan visi yang benar mission-statement dapat dirumuskan. Visi yang benar memiliki beberapa kriteria dasar, yaitu:  Berorientasi ke depan bukan sekedar proyeksi dari Status quo.  Merupakan suatu utopia, yakni keyakinan akan adanya kemungkinan untuk menuju keadaan yang lebih baik bagi organisasi.  Benar dan cocok bagi organisasi, konsisten dengan sejarah, budaya dan nilai-nilai organisasi.  Menetapkan standar keunggulan dan merefleksikan cita-cita yang tinggi.  Memperjelas arah dan tujuan.  Merangsang inspirasi, antusiasme dan komitmen.  Merefleksikan keunikan, kompetensi yang menonjol dan apa yang ingin diperjuangkan.  Merefleksikan ambisi yang kuat.
  • 12. 6 Proses Pengembangan Visi: Pengembangan visi dilakukan melalui 5 (lima) fase, yakni: 1. Audit Visi Pada fase ini diperbincangkan berbagai pertanyaan mengenai sifat dasar organisasi, metode kerja dan arah yang sedang dituju pada saat ini. 2. Lingkup Visi Pada fase ini dipelajari masyarakat pendukung atau masyarakat yang dilayani untuk digunakan sebagai acuan dan arahan dalam mengukur keberhasilan pengamalan visi. 3. Konteks Visi Inilah fase dimana kita diharapkan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan perkembangan di masa depan dari segi-segi : ekonomi, teknologi, kemasyarakatan, dan lain sebagainya yang akan mempengaruhi arah dan pencapaian tujuan yang dinginkan oleh organisasi. 4. Pemilihan Visi Pada fase terakhir ini berbagai alternatif visi dirancang dan diperbandingkan satu dengan yang lain untuk pada akhirnya dibuat formulasi pernyataan visi yang baru disetujui bersama. 5. Dari Visi ke Misi Visi dan misi adalah acuan untuk mengadakan perubahan.  MISI ORGANISASI Menurut Bryson (1988), Misi dirumuskan untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut: 1. Siapa kita sebagai organisasi 2. Secara umum , seperti apakah kebutuhan dasar sosial atau politikal yang perlu kita isi atau permasalahan sosial dan politikal yang perlu kita atasi. 3. Secara umum apa yang perlu kita lakukan atau mengantisipasi dan menanggapi kebutuhan/permasalahan. 4. Bagaimana menanggapi stakeholder utama kita 5. Seperti apakah falsafah dan nilai inti kita.
  • 13. 7 6. Apa yang membuat kita beda/unik. Menurut Davit, Fred R, (2009:102) terdapat sembilan karakteristik yang harus terangkum dalam suatu misi perusahaan, dan arena misi perusahaan merupakan bagian dari proses manajemen strategik yang akan dipublikasikan kepada masyarakat, maka misi perusahaan sebaiknya mencakup sembilan komponen pokok tersebut, yang terdiri dari: a. Customer Secara eplisit misi harus menyebutkan siapa yang menjadi pelanggan bagi produk perusahaan. b. Product or Services Dalam hal ini secara spesifik perusahaan harus menyebutkan produk atau jasa apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan. c. Markets Pernyataan ini menjelaskan di pasar mana produk perusahaan akan bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh pesaing. d. Technology Pernyataan misi menyebutkan arah pengembangan teknologi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. e. Concern for survival, growth, and profitability Dalam hal ini peryataan misi menunjukan secara komitmen perusahaan terhadap kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan dan kemampuan untuk menghasilkan laba (proditabilitas). f. Philosophy Misi akan menjelaskan kepercayaan (beliefs), nilai (values), aspirasi, dan prioritas etis dari perusahaan. g. Self Concept Misi akan menjelaskan apa yang menjadi kompetensi unggulan (distinctive comperences) dari perusahaan dibandingkan pesaingnya. h. Concern for public image
  • 14. 8 Misi akan menunjukan apakah perusahaan memiliki respons terhadap masalah-masalah social, kemasyarakatan maupun terhadap masalah lingkungan. i. Concern for employees Dalam hal ini pernyataan misi akan menunjukan apakah karyawan merupakan asset yang berharga perusahaan. B. ANALISIS SITUASI KEKUATAN-KELEMAHAN PERUSAHAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN STRATEGI  Analisis SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Menurut Daniel Start analisis SWOT adalah instrumen perencanaaan strategis yang klasik dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan serta kesempatan ekternal dan ancaman. Instrumen ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal- hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka. Metode SWOT pertama kali digunakan oleh Albert Humphrey yang melakukan penelitian di Stamford University pada tahun 1960-1970 dengan analisa perusahaan yang bersumber dalam Fortune500. Meskipun demikian, jika ditarik lebih ke belakang analisa ini telah ada sejak tahun 1920-an sebagai bagian dari Harvard Policy Model yang dikembangkan di Harvard Business School. Namun, pada saat pertama kali digunakan terdapat beberapa kelemahan utama di
  • 15. 9 antaranya analisa yang dibuat masih bersifat deskriptif serta belum bahkan tidak menghubungkan dengan strategi-strategi yang mungkin bisa dikembangkan dari analisis kekuatan-kelemahan yang telah dilakukan. Hasil analisis biasanya adalah arahan/rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis SWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Analisis ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang berbeda keempat bagian tersebut. Hal ini wajar terjadi, karena analisis SWOT adalah sebuah analisis yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak memberikan solusi “ajaib” dalam sebuah permasalahan. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Dalam melakukan analisis terhadap fungsi-fungsi dan faktor-faktornya, maka berlaku ketentuan berikut: untuk tingkat kesiapan yang memadai, artinya, minimal memenuhi kriteria kesiapan yang diperlukan untuk mencapai sasaran, dinyatakan sebagai kekuatan bagi faktor internal atau peluang bagi faktor eksternal. Sedangkan tingkat kesiapan yang kurang memadai, artinya, tidak memenuhi kriteria kesiapan minimal, dinyatakan sebagai kelemahan bagi faktor internal atau ancaman bagi faktor eksternal. Untuk menentukan kriteria kesiapan, diperlukan kecermatan, kehati-hatian, pengetahuan, dan pengalaman yang cukup agar dapat diperoleh ukuran kesiapan yang tepat. Kelemahan atau ancaman yang dinyatakan pada faktor internal dan faktor eksternal yang memiliki tingkat kesiapan kurang
  • 16. 10 memadai, disebut persoalan. Selama masih adanya fungsi yang tidak siap atau masih ada persoalan, maka sasaran yang telah ditetapkan diduga tidak akan tercapai. Oleh karena itu, agar sasaran dapat tercapai, perlu dilakukan tindakan- tindakan untuk mengubah fungsi tidak siap menjadi siap. Tindakan yang dimaksud disebut langkah-langkah pemecahan persoalan, yang pada hakekatnya merupakan tindakan mengatasi kelemahan atau ancaman agar menjadi kekuatan atau peluang. Setelah diketahui tingkat kesiapan faktor melalui analisis SWOT, langkah selanjutnya adalah memilih alternatif langkah-langkah pemecahan persoalan, yakni tindakan yang diperlukan untuk mengubah fungsi yang tidak siap menjadi fungsi yang siap dan mengoptimalkan fungsi yang telah dinyatakan siap. Oleh karena kondisi dan potensi sekolah berbeda-beda antara satu dengan lainnya, maka alternatif langkah-langkah pemecahan persoalannya pun dapat berbeda, disesuaikan dengan kesiapan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya di sekolah tersebut. Dengan kata lain, sangat dimungkinkan suatu sekolah mempunyai langkah pemecahan yang berbeda dengan sekolah lain untuk mengatasi persoalan yang sama.  Faktor-faktor Analisis SWOT Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu: 1. Strengths (kekuatan) Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah kompetensi khusus atau keunggulan-keunggulan lain yang berakibat pada nilai plus atau keunggulan komparatif lembaga pendidikan tersebut. Hal ini bisa dilihat jika sebuah lembaga pendidikan harus memiliki skill atau keterampilan yang bisa disalurkan bagi perserta didik, lulusan terbaik atau hasil andalan, maupun kelebihan-kelebihan lain yang dapat membuat sekolah tersebut unggul dari pesaing-pesaingnya serta dapat memuaskan steakholders maupun pelanggan (peserta didik, orang tua, masyarakat dan bangsa). Sebagai contoh dari bidang keunggulan, antara lain kekuatan pada sumber keuangan, citra yang positif, keunggulan kedudukan di masyrakat, loyalitas pengguna dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan. Sedangkan
  • 17. 11 keunggulan lembaga pendidikan di era otonomi pendidikan atara lain yaitu sumber daya manusia yang secara kuantitatif besar, hanya saja perlu pembenahan dari kualitas. Selain itu antusiasme pelaksanaan pendidikan yang sangat tinggi, didukung dengan sarana prasarana pendidikan yang cukup memadai. Hal lain dari faktor keunggulan lembaga pendidikan adalah kebutuhan masyarakat terhadap yang bersifat transendental sangat tinggi, dan itu sangat mungkin diharapkan dari proses pendidikan lembaga pendidikan yang agamis. Bagi sebuah lembaga pendidikan untuk mengenali kekuatan dasar lembaga tersebut sebagai langkah awal atau tonggak menuju pendidikan yang berbasis kualitas tinggi merupakan hal yang sangat penting. Mengenali kekuatan dan terus melakukan refleksi adalah sebuah langkah besar untuk menuju kemajuan bagi lembaga pendidikan. 2. Weakness (kelemahan) Kelemahan adalah hal yang wajar dalam segala sesuatu tetapi yang terpenting adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam lembaga pendidikan bisa meminimalisasi kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan kelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain. Kelemahan ini dapat berupa kelemahan dalam sarana dan prasarana, kualitas atau kemampuan tenaga pendidik, lemahnya kepercayaan masyarakat, tidak sesuainya antara hasil lulusan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia usaha dan industri dan lain-lain Oleh karena itu, ada beberapa faktor kelemahan yang harus segera dibenahi oleh para pengelola pendidikan, antara lain yaitu: a. Lemahnya SDM dalam lembaga pendidikan b. Sarana dan prasarana yang masih sebatas pada sarana wajib saja c. Lembaga pendidikan swasta yang pada umumya kurang bisa menangkap peluang, sehingga mereka hanya puas dengan keadaan yang dihadapi sekarang ini. d. Output pada lembaga pendidikan yang belum sepenuhnya bersaing dengan output lembaga pendidikan yang lain dan sebagainya.
  • 18. 12 3. Opportunities (peluang) Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang menguntungkan bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan. Situasi lingkungan tersebut misalnya: a. Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta didik. b. Identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian. c. Perubahan dalam keadaan persaingan. d. Hubungan dengan pengguna atau pelanggan dan sebagainya. Peluang pengembangan dalam lembaga pendidikan dapat dilakukan antara lain yaitu: a. Di era yang sedang krisis moral dan krisis kejujuran seperti ini diperlukan peran serta pendidikan agama yang lebih dominan. b. Pada kehidupan masyarakat kota dan modern yang cenderung konsumtif dan hedonis, membutuhkan petunjuk jiwa, sehingga kajian-kajian agama berdimensi sufistik kian menjamur. Ini menjadi salah satu peluang bagi pengembangan lembaga pendidikan ke depan. c. Secara historis dan realitas, mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, bahkan merupakan komunitas muslim terbesar di seluruh dunia. Ini adalah peluang yang sangat strategi bagi pentingnya manajemen pengembangan lembaga pendidikan. 4. Threats (ancaman) Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi sebuah penghalang atau penghambat bagi maju dan peranannya sebuah lembaga pendidikan itu sendiri. Contoh ancaman tersebut adalah minat peserta didik baru yang menurun, motivasi belajar peserta didik yang rendah, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut dan lain-lain
  • 19. 13 C. IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN STRATEGIK  Pengertian Implementasi Strategi Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa manajemen merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional dengan unsur-unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik. Model proses manajemen strategi : 1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan tujuan, 2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam tindakan-tindakan. 3. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi dapat mencapai tujuan. Implementasi strategi adalah rangkaian aktivitas dan pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengeksekusi perencanaan strategi . artinya apa yang kita rumuskan pada strategi dan kebijakan kita terapkan dalam berbegai program kerja, anggaran, dan prosedur-prosedur. Rumusan strategi yang baik, tidak ada artinya bila tidak diterapkan dalam implementasi. Begitu pula implementasi tidak akan berkontribusi baik pada perusahaan, jika rumusan strateginya tidak baik. Program, aktivitas atau langkah-langkah yang disusun secara sistematis sebagai penjabaran dari strategi. Anggaran, gambaran rinci tentang sumber dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya. Prosedur, sering disebut SOP, sistem dari langkah atau teknik yang berurutan tentang
  • 20. 14 bagaimana suatu pekerjaan atau tugas dikerjakan. Standar Kinerja, ukuran target bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari program yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan atau pencapaiannya. Hubungan antar tingkat akhir (tujuan & sasaran) dengan alat pencapaiannya (strategi dan taktik) tidaklah mudah. Keberadaan manajemen strategi tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia. Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian tujuan dalam manajemen strategi: 1. Efektif dan efesiensi Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang di inginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa strategi tidak statis melainkan interaktif dan dinamis, maka hubungan antara penyebab dan hasilnya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya taktik adalah tindakan nyata yang diambil oleh pelaku dan sepenuhnya berada dalam pengawasannya. 2. Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan strategi harus dapat mencapai tujuannya. Aturan dalam manajemen strategi persaingan :  Proses berfikir yang mendahului tindakan  Pengetahuan mengenai jumlah merupkan kunci penting.  Menejemen strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan mendominasi yang lambat.  Kemenangan harus menunjukkan nilai dari tujuan  Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang.  Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan  Superioritas dalam faktor persaingan yang mendasar adalah segalanya.  Tidak terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang sebenarnya.  Menajemen strategi membutuhkan pengembangan kekuatan yang unik. 3. Pertumbuhan dan Struktur Organisasi. Tahap implementasi strategi memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur organisasi, karena keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi
  • 21. 15 kala skala organisasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan bisa juga horizontal. Pertumbuhan organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur organisasi seperti stuktur fungsional, divisional geografis, organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan struktur organisasi horizontal. 4. Kepemimpinan dan Budaya Organisasi. Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi lainnya yang ada dan sejenis maupun tidak sejenis. D. ETIKA BISNIS DAN SOCIAL RESPONSIBILITY / ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
  • 22. 16  PENGERTIAN CSR CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, tetapi untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga, dan berkelanjutan. Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan dan bahkan sering diidentikkan dengan CSR adalah corporate giving, corporate philanthropy, corporate community relations, dan community development. Ditinjau dari motivasinya, keempat nama itu bisa dimaknai sebagai dimensi atau pendekatan CSR. Jika corporate giving bermotif amal atau charity, corporate philanthropy bermotif kemanusiaan dan corporate community relations bernapaskan tebar pesona, community development lebih bernuansa pemberdayaan. Dalam konteks global, istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970-an dan semakin populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998) karya John Elkington. Mengembangkan tiga komponen penting sustainable development, yakni economic growth, environmental protection, dan social equity yang digagas the World Commission on Environment and Development (WCED) dalam Brundtland Report (1987), Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus: 3P (profit, planet, dan people). Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka (profit), tetapi memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people). Di Indonesia, istilah CSR semakin populer digunakan sejak tahun 1990-an. Beberapa perusahaan sebenarnya telah lama melakukan CSA (corporate social activity) atau aktivitas sosial perusahaan. Walaupun tidak menamainya sebagai CSR, secara faktual aksinya mendekati konsep CSR yang merepresentasikan bentuk “peran serta” dan “kepedulian” perusahaan terhadap aspek sosial dan lingkungan. Melalui konsep investasi sosial perusahaan seat belt, sejak tahun 2003 Departemen Sosial tercatat sebagai lembaga pemerintah yang aktif dalam mengembangkan konsep CSR dan melakukan advokasi kepada berbagai
  • 23. 17 perusahaan nasional. Kepedulian sosial perusahaan terutama didasari alasan bahwasannya kegiatan perusahaan membawa dampak (baik maupun buruk) bagi kondisi lingkungan dan sosial-ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar perusahaan beroperasi. Selain itu, pemilik perusahaan sejatinya bukan hanya shareholders atau para pemegang saham, melainkan pula stakeholders, yakni pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan. Stakeholders dapat mencakup karyawan dan keluarganya, pelanggan, pemasok, masyarakat sekitar perusahaan, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, media massa, dan pemerintah selaku regulator. Jenis dan prioritas stakeholders relatif berbeda antara satu perusahaan dan lainnya, bergantung pada core bisnis perusahaan yang bersangkutan (Supomo, 2004).  PERANAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN ATAU CSR Untuk tetap menjadi perusahaan yang kompetitif dan selalu diterima, maka hendaknya suatu perusahaan hendaknya bertanggung jawab kepada : a. Tanggung jawab terhadap Pelanggan Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan jauh lebih luas daripada hanya menyediakan barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika memproduksi dan menjual produknya, yang akan didiskusikan kemudian. o Praktik tanggung jawab produksi Produk sebaiknya dihasilkan dengan cara yang menjamin keselamatan pelanggan. Produk sebaiknya memiliki label peringatan yang semestinya guna mencegah kecelakaan yag dapat ditimbulkan dari penggunaan yang salah. Untuk beberapa produk, informasi mengenai efek samping yang mungkin terjadi perlu disediakan. o Praktik Tanggung Jawab Penjualan o Perusahaan perlu petunjuk yang membuat karyawan tidak berani menggunakan strategi penjualan yang terlalu agresif atau advertensi yamg menyesatkan dan juga memakai survei kepuasan pelanggan untuk
  • 24. 18 meyakinkan bahwa pelanggan diperlakukan dengan semestinya oleh karyawan bagian penjualan. o Cara Perusahaan Menjamin Tanggung Jawab Sosial kepada Pelanggan Perusahaan dapat menjamin tanggung jawab sosial kepada pelanggannya dengan beberapa tahap yaitu: 1. Ciptakan kode etik. Perusahaan dapat menciptakan kode etik bisnis yang memberikan serangkaian petunjuk untuk kualitas produk, sekaligus sebagai petujuk bagaimana karyawan, pelanggan, dan pemilik seharusnya dipelihara. 2. Pantaulah semua keluhan. Perusahaan harus yakin bahwa pelanggan mempunyai telephone yang dapat mereka hubungi apabila mereka mempunyai keluhan mengenai kualitas produk atau bagaimana mereka diperlakukan oleh para karyawan. Perusahaan dapat berusaha mencari sumber keluhan dan harus dapat menyakinkan bahwa problem tersebut tidak timbul lagi. 3. Umpan balik (feedback) pelanggan. Perusahaan dapat meminta pelanggan untuk memberikan umpan balik atas barang atau jasa yang mereka beli akhir-akhir ini, walaupun pelanggan tidak menghubungi untuk memberikan keluhan. Proses ini dapat mendeteksi beberapa masalah lain dengan kualitas produk atau cara perlakuan terhadap pelanggan. o Cara Konsumerisme Menjamin Tanggung Jawab terhadap Pelanggan. Tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan didorong tidak hanya oleh perusahaan, tetapi juga oleh sekelompok konsumen tertentu. Konsumerisme mewakili permintaan kolektif pelanggan dimana bisnis memenuhi kebutuhan mereka. o Cara Pemerintah Menjamin Tanggung Jawab terhadap Pelanggan Sebagai tambahan dari kode tanggung jawab perusahaan dan gelombang konsumerisme, pemerintah cenderung menjamin tanggung jawab kepada pelanggan dengan berbagai hukum atas keamanan produk, iklan dan kompetisi industry.
  • 25. 19 b. Tanggung Jawab terhadap Karyawan Bisnis mempunyai sejumlah tanggung jawab terhadap karyawan. Pertama, mereka mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan lapangan pekerjaan jika mereka ingin tumbuh. Perusahaan juga memiliki tanggung jawab terhadap karyawannya guna memastikan keselamatan mereka, perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain, dan peluang yang setara. o Keselamatan Karyawan Perusahaan memastikan bahwa tempat kerja aman bagi karyawan dengan memantau secara ketat proses produksi. Beberapa tindakan pencegahan adalah memeriksa mesin dan peralatan guna memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik, mengharuskan digunakannya kacamata keselamatan atau peralatan lainnya yang dapat mencegah terjadinya cedera, dan menekankan tindakan pencegahan khusus dalam seminar-seminar pelatihan. o Perusahaan yang menciptakan lingkungan kerja yang aman mencegah terjadinya cedera dan meningkatkan moral karyawan. o Perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan diperlakukan dengan semetinya oleh karyawan lain. Dua masalah utama berkaitan dengan perlakuan karyawan adalah keragaman dan pencegahan terjadinya pelecehan seksual. o Keragaman, tidak hanya terbatas pada jender dan suku. Karyawan dapat berasal dari latar belakang yang sepenuhnya berbeda dan memiliki keyakinan yang berbeda, sehingga dapat menimbulkan konflik ditempat kerja. o Pencegahan terjadinya pelecehan seksual. Masalah lain di tempat kerja adalah seksual (sexual harassment), yang melibatkan komentar atau tindakan yang bersifat seksual tidak di terima. Perusahaan cenderung mencegah pelecehan seksual dengan memberikan seminar mengenai hal tersebut.
  • 26. 20 c. Tanggung Jawab kepada Pemagang Saham (Investor) Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemiliknya (para pemegang saham). Karyawan dapat tergoda untuk membuat keputusan yang memuaskan kepentingan mereka sendiri dan bukannay kepentingan pemilik saham. Misalnya saja, bebrapa karyawan megambil uang perusahaan untuk kepentingan pribadinya dan bukan kepentingan perusahaan. investor yang dikenal sebagai pedagang dalam telah memilihcara-cara tidak etis untuk meningkatkan kesehatan financial mereka sendiri. Perdangan dalam (insider trading) melibatkan orang dalam yang menggunakan informasi rahasia perusahaan untuk memperkaya diri sendiri atau keluarga dan teman-teman mereka. Sebuah kasus yang terjadi pada Martha Steward, meskipun Steward tidak pernah dituntut dengan perdagangan dalam, ia diputuskan bersalah karena otoritas yang menyelediki kemungkinan adanya perdagangan sejenis. Konflik dalm usaha untuk memastikan Tanggung jawab. Mengaitkan kompemsasi karyawan dengan kinerja perusahaan dapat menyelesaikan sebagian dari konflik kepentingan tetapi menciptakan masalah lainnya. Terdapat banyak kasus perusahaan yang menyesatkan investor potensial maupun investor yang ada saat ini dengan sengaja tidak menyebutkan informasi relevan yang dapat membuat saham mereka menjadi jatuh. Bagaimana Pemegang Saham Memastikan Tanggung Jawab. Pemegang saham untuk mempengaruhi kebijakan manejemen perusahaan. Pemegang saham telah sangat aktif khususnya ketika mereka tidak puas dengan gaji ekskutif perusahaan atau kebijakan lainnya. Pemegang saham yang paling aktif adalah investor institusional (institusional investors), atau lembaga keuangan yang membeli sejumlah besar saham. Jika satu investor institusional yakin bahwa perusahaan dikelola dengan buruk, maka investor tersebut dapat mencoba untuk eksekutif perusahaan dan menyatakan ketidakpuasannya. Investor tersebut juga dapat mencoba berkolaburasi dengan investor institusional lain yang juga memiliki sejumlah besar saham perusahaan. Hal ini memberikan kekuasaan yang lebih besar untuk melakukan negosiasi karena eksekutif
  • 27. 21 perusahaan kemungkinan besar akan mendengarkan investor institusional yang secara kolektif memiliki sejumlah besar saham perusahaan. Investor institusional tidak mencoba mendikte bagaimana perusahaan seharusnya dikelola. Melainkan, mereka mencoba untuk memastikan bahwa menejer perusahaan mengambil keputusan kepentingan seluruh pemegang saham. d. Tanggung Jawab terhadap Kreditor Perusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada kreditor. Jika suatu perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan tersebut harus menginformasikan hal ini kepada kreditornya. Suatu perusahaan memiliki insentif yang kuat untuk memenuhi tanggung jawabnya terhadap kreditor. Jika perusahaan tidak membayar utangnya kepada kreditor, perusahaan tesebut dapat dipaksa pailit. e. Tanggung Jawab terhadap Lingkungan Kualitas lingkungan adalah kebaikan publik, dimana setiap orang menikmatinya tanpa peduli siapa yng membayar untuknya. Jika suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan tentunya membawa dampak negative tehadap lingkungan (pencemaran lingkungan) seperti, polusi udara, tanah dan air. Dapat dijelaskan sebagai berikut:  Polusi udara Beberapa proses produksi menimbulkan polusi udara yang sangat berbahaya bagi lingkungan masyarakat karena bias menimbulkan penyakit dan saluran pernapasan. Contonya seperti, polusinya kendaraan, produksi bahan bakar dan baja.  Polusi Tanah Tanah telah terpolusi oleh limbah yang beracun yang tidak dihasilkan dari beberapa proses produksi. Akibatnya tanah akan rusak tidak subur dan akan berdampak buruk bagi pertanian. Dengan begitu perusahaan harus mempunyai suatu strategi yang mengarah pada pencegahan terhadap polusi tanah. Misalkan,
  • 28. 22 perusahaan merevisi produksi dan pengemasan guna mengurangi jumlah limbah. Perusahaan juga harus menyimpan limbah beracunnya ditempat yang khusus untuk limbah beracun dan perusahaan juga bias mendaur ulang membatasi penggunaan bahan baku yang pada akhirnya akan menjadi limbah padat. Ada banyak perusahaan yang memiliki program lingkungan yang didesain untuk mengurangi kerusakan lingkuperngan  Polusi Air / Pencemaran Air Pencemaran air mengacu pada perubahan fisik, biologi, kimia dan kondisi badan air yang akan mengganggu keseimbangan ekosistem.Seperti jenis polusi, hasil polusi air bila jumlah besar limbah yang berasal dari berbagai sumber polutan tidak dapat lagi ditampung oleh ekosistem alam. Jadi pada prinsipnya perusahaan harus melakukan ada dua cara untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non-teknis yaitu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundang-undangan yang dapat merencanakan,mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat smemberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan, serta menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber kepada industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran. f. Tanggung Jawab terhadap Komunitas Suatu perusahaan ketika mendirikan basisnya di suatu komunitas, maka perusahaan tersebut menjadi bagian dari komunitas itu dan mengandalkan komunitas tersebut sebagai pelanggan dan karyawannya. Perusahaan mendemonstrasikan acara-acara local atau memberikan sumbangan ke
  • 29. 23 yayasan lokal, misalkan perusahaaan yang telah mendonasikan dana ke unversitas-universitas. Untuk perusahaan multinasional, komunitas perusahaan adalah lingkungan internasionalnya. Ada banyak perusahaan yang terlibat dengan bisnis internasionalnya misalnya sumbangan-sumbangan untuk bencana alam, seperti tsunami, gempa. Konflik dengan memaksimalkan tanggung jawab sosial, keputusan para manajer perusahaan yang memaksimalkan tanggung jawab sosial dapat konflik dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Biaya yang melibatkan dalam mencapai tujuan akan harus dibebankan kepada pelanggan. Jadi, kecerendungan memaksimalkan tanggung jawab sosial terhadap komunitas akan mengurangi kemampuan perusahaan menyediakan produk dengan harga wajar kepada konsumen. Sebagai konsekuensi, masyarakat dan pemegang saham biasa mendapat keuntungan dari mendukung sosial tersebut. Apabila suatu perusahaan dapat mengidentifikasikan secara tepat suatu gerakan sosial yang ada hubungannya dengan bisnisnya, maka dapat secara bersamaan memberikan konstribusi kepada masyarakat dan memaksimalkan ni lai perusahaan. Misalnya, suatu manufaktur sepatu dapat mensponsori lomba lari. E. RASIONAL DAN PROSES PENGENDALIAN SERTA EVALUASI DAN PENGENDALIAN STRATEGI  FUNGSI PRODUKSI / OPERASI 1. Keputusan produksi berdampak pada keberhasilan maupun kegagalan tindakan implementasi strategi. 2. Kemampuan, keterbatasan, kebijakan produksi/operasi dapat secara signifikan mempengaruhi kemampuan perusahaan mencapai tujuan. 3. Selama proses implementasi strategi seringkali membutuhkan penyesuaian fungsi produksi, apakah penyesuaian dalam hal proses produksi, teknologi, peralatan, dsb.
  • 30. 24 4. Keputusan: – Location – Plant size – Inventory/Inventory control – Quality control – Cost control – Technological innovation Keputusan produksi tersebut berdampak pada keberhasilan maupun kegagalan tindakan implementasi strategi.  Lokasi, faktor yang dipertimbangkan: • Ketersediaan SD utama (BB, energi, liStrik, air) • Gaji rata-rata (UMR regional) • Biaya transportasi (pengiriman dan penerimaan) • Lokasi pasar utama • Risiko politik area atau Negara di lokasi • Ketersediaan tenaga kerja terlatih  Fleksibilitas produksi sangat penting untuk perusahaan yang menerapkan teknologi tinggi dalam proses produksinya. Industri biogenetic, plastic merupakan industri yang sangat tergantung pada system produksi yang fleksibel untuk dilakukan perubahan seiring dengan kecepatan inovasi produk baru  Pendekatan JIT (Just In Time) dalam proses produksi secara signifikan mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk implementasi strategi. Teknik JIT memungkinkan material, bahan baku dan suku cadang dikirim ke tempat produksi saat dibutuhkan sehingga dapat secara signifikan
  • 31. 25 mengurangi biaya persediaan dan menekan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemesanan kembali.  FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA 1. Perubahan ukuran dan organisasi perusahaan memerlukan perubahan dari manajemen sumber daya manusia 2. HR manager position has strategic responsibility & has changed dramatically as companies continue to reorganize, outsource, etc. 3. Tanggung jawab utama manajer sumber daya manusia selama proses implementasi strategi antara lain: 1. Menilai kebutuhan dan biaya penempatan karyawan 2. Mengembangkan insentif kinerja 3. ESOP 4. Kebijakan perawatan anak 5. Isu-isu keseimbangan dalam kehidupan dan pekerjaan 4. Aspek motivasi karyawan menjadi isu penting terutama selama masa pemecatan sedang terjadi dan saat beban kerja sedang meninggi 5. Pemberdayaan dan keterlibatan manajer dan karyawan dalam aktvitas manajemen stratejik memberi manfaat yang sangat signifikan 6. Masalah sumber daya manusia yang muncul saat implementasi strategi disebabkan oleh: 1. Gangguan struktur social dan politik 2. Gagal memadukan kemampuan individu dengan tugas implementasi 3. Tidak memadainya dukungan manajemen atas aktivitas implementasi strategi 7. Ancaman bagi manajer dan karyawan juga akan muncul selama proses implementasi strategi, yaitu jika:
  • 32. 26 1. Kekuatan baru dan hubungan suatu status tidak diantisipasi dan disadari 2. Nilai, keyakinan, prioritas kelompok baik secara formal maupun informal tidak dikenali 3. Manajer dan karyawan kemungkinan akan berperilaku menolak implementasi strategi saat peran, hak prerogratif, ataupun kekuasaan mereka telah diubah F. PENGENDALIAN DAN EVALUASI STRATEGI SUATU PERUSAHAAN  PENGERTIAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI STRATEGI Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa manajemen merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional dengan unsur-unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik. Model proses manajemen strategi meliputi tiga tahap : 1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan tujuan, 2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam tindakan-tindakan.
  • 33. 27 3. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi dapat mencapai tujuan. Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategik. Para manajer sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah. Evaluasi Strategik adalah proses manajemen strategi dimana manajer puncak berusaha memastikan bahwa strategi yang mereka pilih terlaksana dengan tepat dalam mencapai tujuan perusahaan  PROSES PENGENDALIAN DAN EVALUASI Proses Pengendalian Dan Evaluasi: 1. Tentukan apa yang akan diukur. Manajer puncak dan manajer operasional perlu menetapkan apa proses dan hasil implementasi yang akan dimonitor dan dievaluasi. 2. Tetapkan standar kinerja. Standar digunakan untuk mengukur kinerja yang merupakan rincian tujuan-tujuan strategis. 3. Menetapkan asumsi lingkungan yang mendasar terhadap strategi dan rencana. 4. Ukur kinerja actual. Pengukuran harus dibuat pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya. 5. Bandingkan kinerja aktual dengan standar. Jika hasil kinerja aktual berada dalam toleransi yang telah diinginkan, proses pengukuran dihentikan. 6. Memantau faktor lingkungan untuk mendeteksi penyimpangan yang penting 7. Jika terjadi penyimpangan yang luar biasa, lakukan penilaian kembali terhadap tujuan, strategi dan rencana.
  • 34. 28 8. Ambil tindakan korektif. Jika hasil aktual berada di luar toleransi yang diinginkan, tindakan harus diambil untuk mengoreksi deviasi  JENIS DAN TIPE PENGENDALIAN 1. Pengendalian Asumsi Didasarkan pada landasan pemikiran perencanaan tertentu (asumsi atau prediksi). Pengendalian asumsi dirancang untuk memeriksa secara sistematis dan berkesinambungan apakah asumsi yang mendasari strategi yang dilaksanakan masih berlaku. Asumsi yang perlu diperhatikan : o Faktor Lingkungan : Lingkungan internal dan eksternal o Faktor Industri : Konsumen, pemasok, ancaman barang substitusi, ancaman pendatang baru, tingkat persaingan perusahaan sejenis dalam industry Pelaksanaan Pengendalian Asumsi 1. Asumsi pokok (utama) harus dicatat dan diindentifikasi selama proses perencanaan 2. Tanggung jawab untuk memantau asumsi ini harus dibebankan pada orang/departemen yang merupakan sumber informasi yang memenuhi syarat. 2. Pengendalian Implementasi Pengendalian implementasi dirancang untuk menilai apakah strategi keseluruhan perlu dirubah dengan melihat hasil-hasil dari sebagai tindakan dalam mengimplementasikan strategi total.
  • 35. 29 3. Pengawasan Strategik (Strategic Survelliance)  Pengawasan strategik ini dirancang untuk memantau bermacam- macam peristiwa di dalam dan di luar perusahaan yang mungkin sekali mempengaruhi jalannya strategi perusahaan.  Pengawasan strategi ini dijaga dan sedapat mungkin tak terfokus. Pengawasannya berupa pengamatan lingkungan organisasi yang longgar. 4. Pengendalian Peringatan Khusus (Special Alert Control) Pengendalian peringatan khusus adalah pemikiran kembali terhadap strategi perusahaan yang biasanya terjadi secara cepat, akibat adanya kejadian tak ter-duga dan mendadak. Ada dua teknik evaluasi, yaitu : 1. Audit Menejemen Audit menejemen didefinisikan sebagai penilaian sistem menejemen perusahaan (audite) untuk menentukan apakah sistem tersebut beroperasi secara efektif, dan untuk memperkirakan resiko apa yang mungkin timbul apabila sistem tersebut tidak beoperesi secara efesien. Dengan demikian, untuk unit organisasi tertentu, seperti departemen penjualan, penilaian atau pemeriksaan menejemen akan terfokus pada bagamana unit tersebut dikelola. Hasil dari evaluasi ini adalah perbaikan strategi yang akan mengarah pada peningkatan kinerja bisnis dimasa depan. Pendekatan unit menejemen adalah pada proses menejemennya, khususnya pada prosedur perencanaan, organisasi dan pengendalian aktivitas yang dipilih untuk diaudit. Tahapan Audit Manajemen
  • 36. 30 Penyelidikan yang akan dilakukan, data yang akan diuji, dan teknik yang akan dterapkan akan bervariasi tergantung organisasinya. Tahapan-tahapan kerja dalam mengaudit pada umumnya meliputi hal-hal berikut: a. Usulan dan pengenalan Sebelum fase audit dilakukan, auditor dan menejemen perusahaan sebaiknya dipertemukan dulu untuk menciptakan hubungan baik. Dalam kesempatan itu, auditor dapat mengetahui tujuan perusahaan secara keseluruhan untuk menilai tiap aktivitas unit atau fungsi dalam organisasi perusahaan. b. Survei Pendahuluan Pada fase ini, auditor melakukan penilaian pendahuluan atas efektivitas yang akan dinilai. Hasilnya adalah berupa informasi mengenai fungsional perusahaan untuk memonitor kinerja perusahaan. Jadi tujuan fase ini adalah untuk memperoleh pandangan umum mengenai fungsional perusahaan dan operasinya serta beberapa petunjukan dari aktivitas khusus yang dapat menjamin dilakukannya penelaahan yang detail selama fase audit. c. Penelaahan yang lebih rinci Setelah aktivitas fungsional yang akan diaudit diidentifikasi, selanjutnya ditentukan criteria kinerjanya. Puncak fase ini adalah merumuskan dan mendasain progam kerja yang rinci untuk audit yang lebih mendalam. Progam kerja tersebut termasuk menentukan teknik audit khusus yang akan dipakai. d. Pengujian detail Pada fase ini, akan ditentukan kemuktakhiran, kelengkapan , dan akurasi data. Tujuan secara keseluruhan adalah mengidentifisikan area yang akan menjamin perhatian manajemen.
  • 37. 31 e. Pengembangan dan penelaahan temuan audit Dalam menilai kinerja operasional, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah mendefinisikan standar operasional atau criteria penilaian. f. Pelaporan Keberhasilan pemeriksaan manajemen tergantung pada mutu laporan yang dihasilkan. Laporan pemeriksaan manajemen adalah alat formal untuk memberitahukan menejemen puncak tentang temuan auditor yang signifikan serta rekomendasinya. g. Tindak Lanjut Setelah Audit Tujuan penelaahan tindak lanjut adalah untuk memastikan bahwa rekomendasi yang dimasukan dalam laporan audit benar-benar telah dilaksanakan. Apabila manajemen tidak melakukan tindakan korektif yang dimaksud, carilah penjelasan mengapa manajemen gagal melakukan hal itu. 2. Teknik Balanceed schorechard Teknik Balanceed schorechard kini mulai banyak perhatian dari para praktisi bisnis dikarenakan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Penekanan pada teknik ini adalah pada perbaikan yang berkesinambungan, bukan hanya sekedar pencapaian suatu tujuan yang sempit. Perbaikan yang berkesinambungan ini sangat oenting agar perusahaan dapat bersaing. Didalam teknik ini terdapat beberapa tahapan diantaranya tahapan desain dan implementasi. Yang didalamnya terkandung beberapa tahapan: a. Tahap penentuan tujuan Proses yang dilakukan pada tahap ini adalah menentukan apa yang akan diubah, diperhatikan, atau diperbaiki dalam rangka mencapai apa yang telah ditentukan. b. Tahap menentukan ukuran strategi
  • 38. 32 Pada tahap ini manajemen perlu menentuka suatu ukuran yang bersifat strategis. Ukuran ini memberikan sinyal lebih awal kepada manajemen dalam menentukan strategi berikutnya. c. Tahap mengidentifikasi ukuran-ukuran Setelah menentukan prioritas, manjemen perlu menentukan ukuran-ukura yang tepat. d. Tahapan memprediksi hasil Dalam teknik ini tidak hanya mendatangkan perubahan dalam proses bisnis, tetapi juga pada struktur organisasi. Manajemen perlu mempertimbangkan konsekuensi potensial dari setiap ukuran yang diaplikasikan. e. Tahap membangun komitmen Kesuksesan dalam teknik ini membutuhkan komitmen dan dukungan dari manajemen puncak. Mereka perlu melihat, mendiskusikan dan menggunakannya. Manajemen perlu terinspirasi, bertindak, dan melakukan perubahan. f. Tahap perencanaan tahapan berikutnya Tahap ini menekankan pada penyiapan tahap berikunya. Secara umum, tahap berikutnya adalah menentukan target ukuran dan mendesain kembali system ini. Hal ini dapat berarti perluasan system atau pengintegrasian ke dalam system insentif formal yang lain.
  • 39. 33 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Untuk merealisasikan suatu perencanaan yang baik perlu adanya dukungan dari aspek-aspek pelaksanaan, pengawasan, struktur organisasi, sistem informasi dan komunikasi, motivasi, iklim kerja, sistem penggajian dan budaya organisasi. Kelemahan perencanaan strategik biasanya bersifat ritual dan mekanis, sifatnya rutin dan sering berpegang pada asumsi-asumsi yang tidak realitis sehingga menyebabkan tidak termonitornya pelaksanaan dan pengendalian dari rencana- rencana yang telah dibuat. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Faktor-faktor analisis SWOT ada empat yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Analisis SWOT dipakai untuk: menganalisis kondisi diri dan lingkungan pribadi, menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan eksternal lembaga, menganalisis kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal Perusahaan, mengetahui sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita, mengetahui posisi sebuah lembaga diantara lembaga-lembaga lain, dan mengetahui kemampuan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dihadapkan dengan para pesaingnya. Analisis SWOT dalam program lembaga pendidikan misalnya dapat dilakukan dengan melakukan matrik SWOT, matrik ini terdiri dari sel-sel daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam penyelenggaraan program sekolah atau kursus, untuk memperoleh mutu pendidikan dapat dilakukan strategi SO (menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang), strategi WO (memperbaiki kelemahan dan mengambil manfaat dari peluang), strategi ST (menggunakan
  • 40. 34 kekuatan dan menghindari ancaman), strategi WT (mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman). Implementasi strategi adalah sebuah wujud dari rumusan strategi. Implementasi strategi berkaitan dengan Siapa yang mengimplementasikan strategi yang sudah dirumuskan? yang disini adalah sebagaian besar dilakukan para manajer dan supervisor. Apa yang akan dilakukan? Seperti halnya merumuskan program yang dalam rumusan program ini di dalamnya juga secara tidak langsung menentukan anggaran, serta bagaimana prosedur dalam menjalankan strateginya. Dan yang terakhir Bagaimana strategi diimplementasikan? yaitu dengan cara menggorganisasikan semuanya dengan tepat. Dalam implemantasi strategi sinergi juga sangat diperlukan, sinergi dapat terwujud dengan cara saling berbagi pengetahuan dan cara bekerja, saling berkoordinasi dalam strategi, saling berbagi sumber daya terwujud. B. Saran 1. Di harapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran Manajemen Strategik. 2. Di harapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman semua karena masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses pentingnya manajemen strategi dalam suatu perusahaan.