SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
MAKALAH
MANAGEMEN STRATEGIK
Diajukan untuk memenuhi tugas UTS Managemen Strategik
Dosen Pengampu : Ade Fauzi, SE. MM
Oleh :
Nama : Dwi Puji Susanti
NIM : 11141191
Kelas : 5Y-MA
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BINA BANGSA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, pencipta dan pemelihara
alam semesta ini, atas karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalahPraktikum
Manajemen Pemasaran yang berjudul “UMKM Keripik Pisang”, Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan bagi Nabi Muhammad SAW keluarga dan para pengikutnya
yang setia hingga akhir zaman termasuk kita semua.
Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum
Manajemen Pemasaran dengan dosen pengampu Surti Zahra, SE MM. semoga
dengan disusunnya makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Disamping dari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam pembahasan
makalah ini, baik dari teknis penulisan sampai dengan pembahasan materi untuk itu
besar harapan kami akan saran dan masukan yang sifatnya mendukung untuk
perbaikan pembuatan makalah kedepannya.
Tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Praktikum Manajemen Pemasaran yang telah memberi arahan untuk membuat
makalah ini dan tidak lupa untuk rekan rekan mahasiswa kami ucapkan terima kasih
semoga apa yang saya susun dapat bermanfaat bagi pembaca semua.
Serang, Januari 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
2. Rumusan Maslah .........................................................................................
3. Maksud dan Tujuan ....................................................................................
3
3
BAB II PEMBAHASAN
BAB II Tujuan dan Konsep Managemen strategic ………………………....
BAB III Visi Misi dan Tujuan Perusahaan …………………………………
BAB IV Model Deskriptif Managemen Strategik ………………………….
BAB V Pengembangan Kemampuan Konsep Metode Kasus
Dan Audit Managemen Strateik …………………………………
BAB VI Managemen strategic …………………………………………….
BAB VII Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal ………………..
BAB VIII
4
9
17
25
35
44
A. Kesimpulan .................................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan
suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan
tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran
tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan
aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan
organisasi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun
oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi
tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan
terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti dari manajemen strategis
adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber
daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan
strategis.Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau
pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang
berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan
dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan mungkin
sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus
dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus
digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi adalah
serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan
keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari
perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara
diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah
menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya
kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang
dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen
strategi.Menopang manajemen strategis tergantung pada manajer mendapat
pengertian mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah,
kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia. Harga dan mutu dari
produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di
pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman
mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian
produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah.Oleh karena itu,
peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh
aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran
yang dicapai.Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting-
gi dan pelayanan yang baik.
2. Rumusan Masalah
a. Mengerti arti managemen strategic ?
b. Mengetahui apa Visi Misi dan Tujuan dari Perusahaan ?
c. Mengetahui Proses Managemen Strategik
d. Mengetahui Tahapan Audit Managemen
e. Mengetahui Lingkungan internal dan Lingkugan Eksternal
3. Maksud dan Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
a. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Perusahaan.
b. Memahami tentang manajemen strategi.
c. Mengetahui gambaran manajemen strategi.
Untuk menambahkan wawasan atau pemahaman terhadap pentingnya Manajemen BAB II
TUJUAN DAN KONSEP MANAJEMEN STRATEGIK
1. Pengertian Manajemen Strategik
Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan
mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan
sumberdaya organisasi. Sedangkan strategic adalah serangkaian keputusan-keputusan dan
tindakan-tindakan manajerial yang mengarah pada penyusunan strategi-strategi efektif
untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi, Manajemen strategic dapat diartikan sebagai
penentuan serangkaian keputusan dan tindakan yang menyangkut arah perjalanan
perusahaan dimasa depan, penyelarasan sasaran setiap bagian perusahaan, pengelolaan
sumberdayanya sesuai dengan lingkungannya, serta pembuatan siasat yang benar, yang
dimaksudkan untuk pencapaian sasaran-sasaran. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa
yang mula-mula harus di tetapkan dalam manajemen stratejik adalah arah perusahaan
dimasa depan. Arah ini dapat berupa misalnya, jenis usaha dalam mana perusahaan
melakukan kegiatan. Adapun pendapat yang lain tentang pengertian manajemen stratejik
adalah proses yang berkesinambungan dimulai dari perumusan strategi, dilanjutkan
dengan pelaksanaan kemudian bergerak ke arah suatu peninjauan kembali dan
penyempurnaan stratejik tersebut, karena keadaan dalam dan diluar perusahaan atau
organisasi yang selalu berubah.
Pengertian manajemen stratejik menurut para ahli :
a. Hunger & Wheelen
Manajemen stratejik adalah serangkaian dari pada keputusan manajerial dan kegiatan-
kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.
b. Budiman CHR
 Manajemen stratejik adalah serangkaian keputusan-keputusan dan tindakan –
tindakan yang menuju kepada penciptaan sebuah atau beberapa stratejik efektif
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Secara umum dapat di simpulkan manajemen stratejik adalah cara yang akan dilakukan
para penyusun strategi menentukan tujuan-tujuan dan juga membuat keputusan-
keputusan strategik. Terdapat tiga elemen utama yang merupakan jantung manajemen
stratejik pertama manajemen stratejik yaitu:
 Analisis
Manajemen stratejik menitikberatkan pada analisis hirarki tujuan stratejik (visi,misi,
dan sasaran stratejik), bersama dengan analisis lingkungan internal dan eksternal
organisasi
 Keputusan
Menjawab dua pertanyaan dasar : dalam industry apa seharusnya perusahaan
bersaing? Bagaimana perusahaan berkompetisi dalam industry tersebut?
 Aksi
Perusahaan harus membuat aksi-aksi yang dirasa perlu untuk pengimplementsikan
strategi.
2. Ruang Lingkup Manajemen Strategik
Ruang lingkup manajemen strategik menunjukkan seluruh kegiatan yang dicakup oleh
manajemen strategik. Lingkup ini dapat anggap sebagai fungsi-fungsi manajemen
strategik yang akan membantu para pemimpin organisasi atau perusahaan dalam
merancangnya. Keseluruhan kegiatan manajemen strategik mempunyai dua lingkup
utama yaitu:
a. Perencanaan Strategik
Perencanaan strategik pada dasarnya merupakan perumusan putusan-putusan
strategik. putusan-putusan strategik adalah putusan-putusan yang mempunyai
pengaruh atau akibat jangka panjang atas misi, falsafah ,kebijakan, sasaran, termasuk
cara-cara pencapaian sasaran perusahaan.putusan-putusan strategik dirumuskan
sebagai persiapan untuk menyongsong peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang
di ramalkan akan terwujud di masa yang akan datang. Kegiatan perencanaan strategik
merupakan serangkaian pembuatan putusan yang terdiri dari:
 Perumusan tujuan, misi, dan visi perusahaan
 Perumusan nilai, keyakinan, falsafah, dan kebijakan perusahaan.
 Penaksiran atau pengukuran kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
berkaitan dengan perusahaan
 Perumusan sasaran-sasaran strategik perusahaan
 Perumusan siasat perusahaan
b. Pemberlakuan Dan Pengendalian Siasat
Pemberlakuan dan pengendalian siasat adalah pembuatan berbagai putusan manajerial
seperti jenis susunan organisasi, gaya kepemimpinan, sistem informasi manajemen,
serta pemantauan dan penilaian sistem yang di gunakan untuk menjamin keberhasilan
penggunaan siasat tersebut. Pemberlakuan dan pengendalian siasat merupakan
serangkaian kegiatan pembuatan putusan yang terdiri dari:
 Pemberlakuan siasat
 Penilaian dan pengendalian siasat.
3. Sejarah Dan Perkembangan Manajemen Strategik
Untuk pertama kalinya manajemen strategik dikembangkan dalam kalangan militer
Indonesia pada awal dasawarsa tujuh puluhan, guna mewujudkan suatu tatanan kekuatan
nasional yang berperan melindungi keutuhan teritori serta kedaulatan bangsa dan negara.
Tatanan tersebut hingga saat ini dikenal sebagai sistem manajemen sumberdaya
pertahanan dan keamanan dengan Sistem Perencanaan Strategis Pertahanan Keamanan
Negara (Sisrenstra Hanneg) sebagai perwujudan rencana tindakan dan kegiatan mendasar
dalam pola impelementasi.
Perkembangan Manajemen Strategik. Perkembangan manajemen strategik di negara maju
melalui empat tahapan yaitu :
a. Anggaran dan kontrol keuangan.
b. Perencanaan Jangka Panjang
c. Perencanaan Strategik perusahaan
d. Manajemen Strategik
4. Hirarki Strategik
Dalam manajemen sebuah perusahaan maupun public, memeliki heirarki (tingkatan)
manajemen yang dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Manejemen Puncak
Ruang lingkup dari manajemen puncak (top management) adalah mengelola
perusahaan secara keseluruhan. Manajemen puncak menyusun kebijakan perusahaan
dalam jangkapanjang sekaligus mengevaluasi kinerja manajemen tangah (middle
management). Manajemen puncak menetapkan tujuan (goal) dan untuk sasaran yang
dicapai oleh perusahaan/organisasi serta menjalin kemitraan, rencan investasi dalam
rangka mengembangkan perusahaan serta menetapkan SOP (Standard Operating
Procedures) perusahaan/organiasasi. Level ini lebih banyak waktunya untuk berfikir,
menimbang, review analisa dan test.
b. Manajemen Tengah
Manajemen tengah (middle management) waktunya seimbang dipakai untuk
mennerjemahkan kebijakan strategis yang dikeluarkan oleh manajemen puncak, dan
waktunya dipakai untuk menerapkannya melalui manajemen garis pertama dan
operasional (first line management andoprational). Dengan demikian tingkatan inilah
memiliki tanggungjawab untuk memonitor hasil dari setiap rencana (plan) dan
mengusulkan penyesuaian (adjustment) yang diperlukan untuk memastikan tujuan
atau sasaran tercapai.
c. Manajemen Garis Pertama dan Operasional
Level ini menyusun jadwal dari setiap karyawan serta prosedur kinerja dilapangan.
Level ini juga bertanggungjawab untuk memonitor setiap individu bekerja
sebagaimana mestinya dan memastikan bahwa individu bekerja fit, antusias, dan
displin mematuhi tenggat waktu dan target individu.
d. Hierarki Strategi
Dengan kemampuan analisa, diagnostic, dan implementasi hasil generic lingkungan
maka setiap peluang,gangguan dan ancaman diperlukan strategi untuk mengekplorasi
peluang dan mengatasi ancaman dan gangguan. Posisi strategi seperti tersebut dalam
hierarki strategi .
Bagan Hierarki Strategi
Startegi objectives 80:20. Top management menghabiskan 80% waktunya mendesain
dan memikirkan strategi, 20 % lagi menggunakan untuk mengerjakan pekerjaan
secara fisik.
Tactical objectives 50:50. Middle Management menggunakan 50% waktunya untuk
menjabarkan dan menginformasikan strategi yang diterima dari top management dan
50% untuk mengerjakan aktivitasnya secara factual operational objective. Operational
20:80. First line management menggunakan 80% waktu untuk bekerja, 20% untuk
berfikir.
BAB III
VISI MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN
1. Visi Perusahaan
Menurut Ismail Solihin (2012:21) peryataan visi menunjukkan arah strategis perusahaan
untuk mencapai berbagai hasil di masa mendatang sehingga akan menuntun pengarahan
sumber daya perusahaan bagi pencapaian berbagai tujuan tersebut. Visi yang dibuat oleh
perusahaan memiliki kaitan yang sangat erat dengan Misi perusahaan, dalam arti strategis
yang dinyatakan di dalam Visi masih berada di dalam lingkup usaha yang dijalankan oleh
perusahaan. Visi perusahaan lebih menggambarkan “What do you want to become”
sedangkan Misi perusahaan lebih menunjukkan “What is our business.
Ruben Mark, mantan CEO Colgate menyakini sebuah misi yang jelas harus semakin
masuk akal secara Internasional. Pemikran Mark tentang Visi adalah Jika ingin mengajak
semua orang dibawah bendera perusahaan, adalah hal yang penting untuk
memperkenalkan satu visi secara global alih-alih berusaha menyatukan beragam pesan
dalam berbeda. Triknya adalah dengan membuat visi sederhana sekaligus menggigit:
"kami membuat komputer tercepat di dunia" atau "layanan telpon untuk semua orang."
Anda tidak perlu membuat orang mengakong senapan mesin hanya untuk tujuan-tujuan
finansial. Hal yang dibutuhkan hanyalah membuat orang merasa lebih baik, merasa
menjadi bagian dari sesuatu.
Visi juga mempunyai beberapa manfaat, diantaranya:
a. Memudahkan komitmen semangat kerja karyawan.
Karyawan tidak akan bekerja dengan penuh antusias jika dia tidak tahu untuk apa dia
bekerja. Namun, jika dia tahu apa kontribusi perusahaan pada masyarakat dia akan
termotivasi bahwa dia bekerja bukan hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk
masyarakat.
b. Menumbuhkan rasa kebermaknaan.
Salah satu tempat karyawan mencari makna kehidupan adalah lingkungan
pekerjaannya.
c. Menumbuhkan standar yang prima.
Jika seorang karyawan memahami dia bekerja untuk suatu tujuan yang sangat mulia,
dia akan bekerja penuh semangat dan meletakkan standar prima untuk setiap
pekerjaannya.
Setiap perusahaan senantiasa mempunyai cita-cita ideal yang hendak dicapai.
Citai-cita. Tersebut akan diperjuangkan agar jati dirinya jelas, yakin citra nilai dan
kepercayaan perusahaan. Visi perusahaan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal.
Dengan kata lain, Visi merupakan wawasan luas ke masa depan dari manajemen dan
merupakan kondisi ideal yang hendak dicapai oleh perusahaan di masa yang akan
datang. Visi memberi arah dan ide actual kepada manajemen dalam proses pembuatan
keputusan, agar setiap tindakan yang akan dilakukan senantiasa berlandasan visi
perusahaan dan memungkinkan untuk mewujudkannya.
Adapun karakteristik visi yaitu sebagai berikut.
a. Diciptakan melalui permufakatan/konsesus.
b. Memberikan pandangan atas segala sesuatu yang terbaik di masa yang akan
datang.
c. Mempengaruhi orang untuk menuju ke misi.
d. Tanpa keterbatasan dimensi waktu.
2. Misi Perusahaan
Menurut David (2009:84), peryataan misi (mission statement) adalah sebuah deklarasi
tentang "alasan keberadaan" suatu organisasi. pertanyaan misi harus menjawab
pertanyaan paling penting, "apakah bisnis kita?". pertanyaan misi yang jelas sangat
penting untuk menetapkan tujuan dan merumuskan strategi. Terkadang juga diistilahkan
sebagai pertanyaan keyakinan (creed statement), sebuah pertanyaan filosofi, pernyataan
kepercayaan, pernyataan prinsip-prinsip bisnis, atau pernyataan yang "menentukan bisnis
kita", pernyataan misi menjelaskan ingin menjadi apa suatu organisasi dan siapa saja
yang coba dilayaninya. Semua organisasi memiliki alasan kenapa mereka ada, meskipun
bila para penyusun strategi tidak secara sadar mentranformasikan alasan ini kedalam
bentuk tulisan.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa misi adalah pernyataan tentang
apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam uasahanya, mewujudkan visi. Misi
merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis
besar cara pencapaian visi.
Adapun manfaat misi antara lain:
a. Memastikan tujuan dasar organisasi.
b. Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan SD di organisasi.
c. Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum.
d. Menjadikan titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah
organisasi.
e. Memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan
penungasan hingga elemen tujuan dalam bentuk sedemikian rupa hingga perameter
waktu, biaya, dan kinerja dapat dievaluasi dan dikontrol.
Menurut Davit, Fred R, (2009:102) terdapt Sembilan karakteristi yang harus terangkum
dalam suatu misi perusahaan, dank arena misi perusahaan merupakan bagian dari proses
strategic management yang akan dipublikasikan kepada masyarakat, maka misi
perusahaan sebaiknya mencakup Sembilan komponen pokok tersebut, yang terdiri dari:
 Customer
Secara eplisit misi harus menyebutkan siapa yang menjadi pelanggan bagi produk
perusahaan.
 Product or Services
Dalam hal ini secara spesifik perusahaan harus menyebutkan produk atau jasa apa
saja yang dihasilkan oleh perusahaan.
 Markets
Di pasar mana produk perusahaan akan bersaing dengan produk yang dihasilkan
oleh pesaing.
 Technology
Arah pengembangan teknologi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
 Concern for survival, growth, and profitability
Secara komitmen perusahaan terhadap kelangsungan hidup perusahaan,
pertumbuhan dan kemampuan untuk menghasilkan laba (proditabilitas).
 Philosophy
Kepercayaan (beliefs), nilai (values), aspirasi, dan prioritas etis dari perusahaan.
 Self Concept
Apa yang menjadi kompetensi unggulan (distinctive comperences) dari
perusahaan dibandingkan pesaingnya.
 Concern for public image
Apakah perusahaan memiliki respons terhadap masalah-masalah social,
kemasyarakatan maupun terhadap masalah lingkungan.
 Concern for employees
Apakah karyawan merupakan asset yang berharga perusahaan.
3. Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan merupakan pernyataan tentang keinginan yang akan dijadikan
pedoman bagi manajemen perusahaan untuk meraih hasil tertentu atas kegiatan yang
dilakukan dengan dimensi waktu tertentu. Dengan demikian tujuan memiliki karakteristik
yang berbeda dengan visi maupun misi di antaranya:
a. Sesuai: tujuan selaras dengan visi dan misis.
b. Berdemendi wsktu: tujuan harus konkrit dan bisa diantisipasi kapan terjadinya.
c. Layak: tujuan hendaknya merupakan suatu tekad yang bisa diwujudkan
d. Fleksibel: tujuan senantiasa bisa di sesuaikan atau peka terhadap perubahan situasi
dan kondisi
e. Mudah dipahami
Adapun empat alas an tujuan pentingnya tujuan bagi perusahaan dan bagi menajemen
strategi, yaitu sebagai berikut:
a. Tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya.
Sebagai besar organisasi perlu membenarkan keabsahan eksistensinya, untuk
mengabsahkan diri dalam pandangan pemerintah, kosumen, dan masyarakat luas.
Dengan menetapkan tujuan, perusahaan akan menarik orang mengelali tujuan ini
sehingga mau bekerja untuk mereka.
b. Tujuan membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambil keputusan.
Tujuan yang menyatakan mengarahkan perhatian karyawan kepada norma perilaku
yang dikehendaki. Tujuan dapat mengurangi pertentangan dalam pengambilan
keputusan kalau semua karyawan mengetahui tujuannya. Tujuan menjadi kehendak
dalam keputusan.
c. Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi organisasi.
Tujuan merupakan norma terakhir untuk organisasi menilai dirinya. Tanpa tujuan,
oerganisasi tidak mempunyai dasar yang jelas untuk menilai keberhasilannya.
d. Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan visi dan misi.
Menurut Gray dan Ricketts tujuan adalah lebih spesifik dibandingkan sasaran jika
sasaran menentukan arah jangka panjang maka tujuan menentukan target-target khusus
untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu periode yang akan datang.
Secara tradisional dan historis suatu perusahaan dipandang sebagai lembaga ekonomi
sehingga tujuan perusahaan sifatnya sederhana yaitu dinyatakan dalam ukuran efisiensi
dan laba perusahaan memiliki tujuan tunggal yaitu mencari laba atau memaksimalkan
laba. Pada saat sekarang perumusan tujuan perusahaan harus mempertimbangkan 3
faktor:
a. Realitas lingkungan dan salaing berhubungan kekuasaan ekternal.
b. Realitas sumbe-sumber dan saling berhubungan kekuatan internal perusahaan
c. System nilai para eksekutif puncak.
4. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
Visi dan Misi Home Industri Salak Pondoh “CRISTAL”
Visi :
Menciptakan kepedulian dan pengembangan terhadap produk lokal asli Yogyakarta serta
menciptakan lapangan kerja
Misi :
a. Merangkul sektor UKM ( Usaha Kecil Menengah ) untuk maju bersama
b. Menciptakan produk oleh-oleh alternative yang digemari konsumen
c. Mendorong UKM untuk melakukan penjualan.
Tujuan Home Industri Salak Pondoh “CRISTAL”
a. Perusahaan oleh-oleh dengan pengelolaan yang baik
b. Penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya.
c. Penciptaan kepedulian dan pengembangan terhadap produk lokal, asli Yogyakarta.
Bentuk Usaha Home Industri Salak Pondoh “CRISTAL” adalah perseorangan
a. Cake browinies salak pondok
b. Cake browinies keju salak pondok
c. Cake browinies choco salak pondok
d. Bakpia salak pondok
e. Wajik Salak pondoh
f. Keripik salak pondoh
g. Manisan salak pondoh
5. Menyusun, Mengembangkan, dan Mengevaliasi Visi,Misi dan Tujuan
Dalam penetapan visi, perusahaan harus memenuhi persyaratan dan kriteria. Adapun
persyaratan dan kriteria visi perusahaan secara umum antara lain:
a. Dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan.
b. Dapat dikomunikasikan dan dapat dimengerti oleh seluruh jajaran organisasi
perusahaan.
c. Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan perkembangan zaman.
d. Memiliki nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi perusahaan.
e. Terfokus pada permasalahan instansi perusahaan agar dapat beroprasi.
Setelah menyusun visi yang baik bagi perusahaan, dapat ditentukan bagaimana visi
bisnis perusahaan. Hal pertama yang dapat dilakukan dalam rangka menyusun visi
perusahaan adalah dengan mengidentifikasikan aktivitas perusahaan berdasarkan impian
yang ingin dicapai. Setelah itu, dapat ditetapkan pandangan masa depan perusahaan,
ingin mencapai titik kesuksesan setinggi apakah perusahaan tersebut. Menyediakan
gambaran besar yang mengambarkan siapa saja yang ada di dalam perusahaan tersebut,
apa yang akan dilakukan setiap peronil perusahaan dan kemanakah arah pergerakan
perusahaan.
Sebelum membahas lebih jauh tentang bagaimana penyusun, mengembangkan serta
mengevaluasi misi bisnis suatu perusahaan, perlu terlebih dahulu untuk mengetahui apa
saja komponen misi. Ada Sembilan komponen yang mutlak ada dalam sebuah misi
apabila misi tersebut hendak menjadi misi yang efektif. Komponen-komponen misi
tersebut antara lain:
a. Konsumen atau Pelanggan, “Siapa pelanggan perusahaan?
b. Produk atau Jasa, “Apa produk atau jasa utama perusahaan?
c. Pasar, “Secara geografis, dimana perusahaan akan berkompetisi?
d. Teknologi, “apakah perusahaan menerapkan teknologi terbaru?
e. Pehatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitbilitas, “Apakah
perusahaan berkomitmen untuk pertumbuhan dan kondisi keuangan yang baik?
f. Filosofi, “Apa dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika perusahaan?
g. Konsep diri, “Apa kemampuan khusus atau keuangan kompetitif perusahaan?
h. Perhatian akan citra publik, “Apakah perusahaan responsive terhadap pemikiran
sosial, masyarakat dan lingkungan?
i. Perhatian pada karyawan, “Apakah karyawan aset yang berharga untuk
perusahaan?
6. Pendekatan Pengambilan Keputusan
Menurut Lawrence R. Jauch & W.F Glueck (1996) ada berbagai teori tentang
bagaimana pengambilan keputusan, mengambil suatu keputusan, namun sebagian besar
penulis memusatkan perhatiannya pada tiga cara pendekatan, yaitu rasional analisi,
intuitif emosional, dan perilaku politis (behavioral political).
a. Pengambilan Keputusan yang rasional-analisis
Dalam model ini, pengambilan keputusan merupakan seseorang aktor yang tunduk-
tunduknya bukan saja cerdas tetapi juga rasional. Aktor memilih keputusan dengan
penuh kesadaran tentang semua alternative yang mungkin ada untuk mendapatkan
keuntungan maksimal. Oleh karena itu, pengambil keputusan mempertimbangkan
semua alternative dan segala akibat dari pilihan yang dapat diambilnya, menyusun
segala akibatnya dengan memperhatikan skala pilihan (scale of performsnce) yang
pasti, dan memiliki alternative yang memberikan hasil maksimum.
b. Pengambilan Keputusan yang Intuitif-emosional
Lawan dari pengambilan keputusan yang rasional adalah pengambilan keputusan
yang intuitif. Pengambil keputusan ini menyukai kebiasaan dan pengalaman, perasaan
yang mendalam, pemikiran yang reflektif dan naluri dengan menggunakan proses
alam bawah sadar. Proses ini dapat disorong oleh naluri, orientasi kreatif, dan
konfrontasi kreatif. Pengambilan keputusan intuitif mempertimbangkan sejumlah
alternative dan peluang secara serempak meloncat dari satu langkah dalam analisis
atau mencari yang lain dan kembali lagi.
c. Pengambilan Keputusan Secara Politis-perilaku
Pendangan ketiga mengemukakan bahwa pengambil keputusan yang sesungguhnya
harus mempertimbangkan sejumlah tekanan dari orang lain yang terpengaruh oleh
keputusan mereka. Serikat buruh menukarkan tenaganya untuk upayah yang paling
pantas dan jaminan kerja. Konsumen menukarkan uang mereka dengan produk dan
jasa. Pemilik menukar modalnya untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan dari
investasinya.. Bahkan pesaing menukarkan informasi satu sama lainnya melalui
asosiasi perdagangan atau hubungan lainnya, dan sebaiknya.
Sedangkan jika ditinjau dari kondisi keputusan yang harus diambil, terdapat empat
pengambilan keputusan, yaitu:
a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty).
b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko.
c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbulkan karena pertentangan
dengan keadaan lain.
BAB IV
MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGIK
1. Pengertian Proses Manajemen Strategik
Manajemen strategis merupakan suatu proses yang dinamik karena ia berlangsung terus
menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi selalu memerlukan peninjauan ulang dan
bahkan mungkin perubahan dimasa depan. Salah satu alasan utama mengapa demikian
halnya ialah karena kondisi yang dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya
internal maupun eksternal selalu berubah-ubah pula.
Dengan perkataan lain strategi manajemen dimaksudkan agar organisasi menjadi satuan
yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang berhasil adalah
organisasi yang tingkat evektifitasnya dan produktivitasnya makin lama makin tinggi.
Hanya dengan demikianlah tujuan dan berbagai sasarannya dapat tercapai dengan hasil
yang memuaskan.
Proses Manajemen Strategik adalah proses enam langkah yang memandu perencanaan,
implementasi dan evaluasi strategi. Walaupun empat langkah yang pertama menjelaskan
perencanaan yang harus dilakukan, implementasi dan evaluasi juga sama pentingnya.
Bahkan strategi terbaik pun dapat saja gagl bila manajemen tidak mengimplementasikan
atau mengevaluasinya secara layak.
2. Tahap Manajemen Strategik
a. Tahap Strategy formulation (perencanaan)
Proses ini mencangkup dari mulai penentuan tujuan hingga penyusunan
strategi. Pada tahap ini perusahaan secara berkala mengkaji kembali misi dan tujuan
perusahaan serta merumuskan strategi yng sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan.
Misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai dengan strategi yang
dipilih oleh perusahaan. Perusahaan yang melakukan perubahan secara radikal
(radical change) dapat mengubah visi, misi, tujuan perusahaan sesuai dengan strategi
yang dipilih oleh pimpinan perusahaan.
b. Tahap Strategi Implementation (pelaksanaan)
Proses ini mencangkup implementasi yang dijalankan berdasarkan strategi yang
dipilih dan juga pengendalian atas implementasi yang dilakukan.
Tujuan dan strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat diimplementasikan
dengan baik apabila tujuan dan strategi tersebut dituangkan kedalam rangkaian
kegiatan dalam bentuk program yang terjadwal dengan jelas serta memperoleh
alokasi sumber daya yang memadai yang telah dituangkan dalam bentuk anggaran
(butget) yang akan mendukung setiap program. Selain itu perusahaan harus
mengembangkan struktur organisasi yang akan memudahkan implementasi strategi
yang telah dipilih perusahaan.
c. Tahap Evaluation and Control
Pada tahap evaluasi perusahaan akan membandingkan kinerja aktual (actual
performance) yang dicapai perusahaan dengan standar kinerja. Hasil evaluasi akan
dijadikan dasar bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian, yakni apakah
kesenjangan yang terjadi antara actual performance dengan standard performance
masih berada dalam toleransi ataukah perbedaan antara kinerja aktual dengan kinerja
stantdar sudah menyimpang sangat jauh sehingga perlu dilakukan tindakan koreksi.
Hasil evaluasi dan pengendalian selanjutnya akan menjadi umpan balik (feedback)
bagi perusahaan sehingga memungkinkan perusahaan melakukan perbaikan dalam
setiap langkah langkah proses manajemen strategis mulai dari formulasi,
implementasi, hingga sampai ke tahap evaluasi dan pengendal.
3. Lingkungan Internal
Merupakan hal yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan sehari-hari organisasi
dan mempengaruhi langsung terhadap setiap program dan kebijakan organisasi .
Beberapa pihak yang termasuk dalam lingkungan internal organisasi adalah :
a. Pemilik Organisasi, adalah para pemilik yang menyertakan modal, ide, ataupun
berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi.
b. Tim Manajemen, adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai pengelola organisasi
dalam aktivitas sehari-hari.
c. Para anggota atau para pekerja, adalah orang yang bekerja sebagai karyawan pada
perusahaan.
d. Sumber daya perusahaan lainnya seperti bahan baku, keuangan, termasuk informasi.
4. Lingkungan Eksternal
Merupakan berbagai hal yang berada diluar orgamnisasi yang turut mempengaruhi
jalannya organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan eskternal
terbagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan makro.
Lingkungan Mikro perusahaan terdiri dari :
a. Pelanggan, adalah mereka yang secara langsung menggunakan barang dan jasa yang
dihasilkan perusahaan.
b. Pesaing, adalah organisasi lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan
bisnisyang kita jalankan
c. Pemasok, adalah perusahaan atau organisasi lain yang menyediakan bahan baku bagi
perusahaan kita.
d. Partner strategi, adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda dengan
perusahaan kita, tetapi secara menjadi mitra dalam menjalankan bisnis yang saling
menguntungkan.
Lingkugan Makro perusahaan terbagi dua yaitu lingkungan local dan internasional.
Termasuk kedalam lingkungan local adalah :
a. Pembuat peraturan, adalah pihak-pihak yang menciptakan peraturan agar kegiatan
bisnis adil dan aman bagi semua pihak.
b. Pemerintah, adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu disuatu negara, diangkat
dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat kearah yang lebih baik.
c. Masyarakat, adalah keseluruhan pihak yang terkait baik secara langsung maupun
tidak langsung terhadap perusahaan.
Lingkungan Internasional merupakan lingkungan yang lebih luas dari sebuah negara yang
akan mempengaruhi perusahaan terutama perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis
internasional.
Ciri-ciri utama organisasi berkinerja tinggi, antara lain sebagai berikut :
1. Mempunyai arah dan tujuan yang jelas untuk ditempuh.
Arah tersebut tercermin pada visi yang dimiliki oleh para menejer dalam organisasi
tentang mau kemana organisasi akan dibawa dimasa depan dan mengapa. Para
manejer dalam organisasi memiliki kebaranian dalam mengambil resiko dan tidak
ragu-ragu meninggalkan cara kerja, metoda, teknik,kultur lama apabila dipandang
bahwa hal-hal tersebut tidak sesuai lagi dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan
tuntunan internal dan eksternal yang baru.
2. Didalam organisasi tersedia tenaga-tenaga berpengetahuan dan keterampilan tinggi
disertai oleh semangat kewirausahaan.
Dalam hal ini seorang menejer sangat peka terhadap kebutuhan dan perilaku para
pengguna produk yang dihasilkannya dalam rangka untuk memahami kecendrungan-
kecendrungan yang terjadi dipasaran. Serta harus cekatan dalam memanfaatkan setiap
peluang yang timbul.
3. Para menejer membuat komitmen yang kuat pada suatu rencana aksi strategik,
yaitu rencana aksi yang diharapkan membuahkan keuntungan finansial yang
memuaskan dan yang menempatkan organisasi pada posisi bersaing yang dapat
diandalkan.
4. Orientasi suatu perusahaan berkinerja tinggi adalah “hasil” dan memiliki kesadaran
yang tinggi tentang pentingnya efektifitas dan produktivitas yang meningkat.
5. Kesediaan membuat komitmen yang mendalam pada strategi yang telah ditentukan
dan berupaya bersama seluruh komponen organisasi lainnya agar strategi dapat
membuahkan hasil yang diharapkan.
Jadi, kesimpulannya adalah bahwa menejer yang efektif dan berhasil adalah mereka yang
mampu berperan selaku penentu strategi yang tangguh, wirausahawan yang handal dan
pemimpin yang efektifmbagi para bawahanny
Menurut Sondang P.Siagian dalam bukunya manajemen stratejik, Proses manajemen
stratejik terdiri dari berbagai tahap, diantaranya ada duabelas tahap yang dilalui dalam
proses manajemen stratejik, yaitu:
a. Perumusan misi organisasi/perusahaan
Bagi suatu organisasi atau perusahaan penentu misi sangat penting karena misi itu
bukan hanya sangat mendasar sifatnya, akan tetapi membuat organisasi memiliki jati
diri yang khas. Dengan kata lain misilah yang membedakan suatu organisasi dari
suatu organisasi yang sejenis, dalam arti bergerak dalam bidang bisnis yang serupa.
b. Penentuan profil organisasi
Setiap organisasi menghadapi keterbatasan kemampuan meyediakan dan memperoleh
sumber-sumber yang diperlukannya, baik dalam arti dana, sarana, prasarana, waktu
dan tenaga kerja. Profil dimaksudkan menggambarkan kuantitas dan kualitas berbagai
sumbar yang dapat dikuasai untuk dimanfaatkan dalam rangka pelaksanaan strategi
yang ditentukan.
Hasil analisis tersebut menggambarkan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan
organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian jelas bahwa profil organisasi
memperkuat identitas yang telah dinyatakan dalam misi.
c. Analisis dan pilihan stratejik
Dalam melakukan analisis tentang berbagai kemungkinan yang terjadi menejer
mutlak perlu melakukan penyaringan yang cermat sehingga terlihat perbedaan nyata
antara kemungkinan sebagai peluang dan kemungkinan yang diinginkan. Jika proses
tersebut dilalui dengan tepat, hasilnya ialah suatu pilihan yang sifatnya stratejik.
Suatu pilihan stratejik harus bermuara pada penggabungan antara sasaran jangka
panjang dan strategi dasar organisasi yang pada gilirannya menempatkan perusahaan
pada posisi yang optimal dalam menghadapi lingkungannya dalam rangka
mengemban misi yang telah ditetapkan sebelumnya.
d. Penetapan sasaran jangka panjang
Pada umumnya suatu atau berbagai sasaran dapat dikatakan bersifat jangka panjang
apabila cakupan kurun waktunya “multi tahun”. agar mempunyai makna operasional
yang dipahami oleh semua orang dalam organisasi, manajemen puncak harus
mennyatakan secara jelas apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dalamsatu kurun
waktu tertentu dimasa yang akan datang, karena itulah yang dimaksud dengan
sasaran. Pencapaian sasaran melibatkan berbagai unsur perusahaan seperti tingkst
keuntungan, deviden bagi para pemilik modal, keunggulan kompetitif, kepemimpinan
dalam memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat, tingkat produktivitas,
hubungan yang serasi dengan para karyawan,pengembangan karyawan dan tanggung
jawab sosial perusahaan.
e. Penentuan stratejik induk
Stratejik induk ialah suatu pernyataan oleh manajemen puncak tentang cara-cara yang
akan digunakan dimasa depan untuk mencapai berbagai sasaran yang telah
ditetapkan. Berbagai cara tersebut maksudnya adalah berbagai pendekatan yang akan
digunakan dalam menjalankan roda organisasi yang semuanya dikaitkan dangan
pencapaian sasaran, karena dengan demikian diperoleh suatu jaminan bahwa
organisasi akan mampu tidak hanya mempertahankan eksistensinya, akan tetapi juga
terus tumbuh
f. Penentuan stratejik operasional
Satu hal yang menonjol dalam strategi operasional ialah rencana dan program kerja
yang dinyatakan dalam bentuk anggaran.
g. Penentuan sasaran jangka pendek, seperti sasaran tahunan
Sasaran jangka panjang suatu organisasi atau perusahaan memerlukan kongretisasi.
Salah satu cara melakukan kongretilasi itu ialah dengan melakukan periodisasi, antara
lain dengan menetapkan sasaran tahunan
h. Perumusan kebijaksanaan
Yang dimaksud dengan kebijaksanaan ialah suatu prosedur operasional yang baku
yang di dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Standard Operating
Prosedures”(SOP). Maksud ditetapkannya prosedur yang baku tersebut ialah untuk
meningatkan efektifitas kerja para menejer yang diharapkan memusatkan erhatian
pada operasionalisasi misi dan strategi dasar organisasi dalam rangka pencapaian
tujuan dan berbagai sasaran baik jangka panjang maupun jangka pendek karena telah
dibkali dengan cara dan pendekatan yang tepat digunakan dalam mengambil
keputusan rutin.
i. Pelembagaan strategi
Pelembagaan membuat hal-hal menjadi mendarah daging disemua tingkat, kalangan
dan komponen organisasi yang bersangkutan. Pelembagaan tidak terjadi dengan
sendirinya, melainkan harus melakukan secara terprogram dan berkelanjutan. Dalam
kelembagaan tersebut harus memiliki tiga unsur organisasi yang mutlak perlu
mendapatkan sorotan perhatian yaitu: struktur organisasi, gaya kepemimpinan serta
kultur organisasi.
j. Penciptaan sistem pengawasan
Mengawasi berarti mengamatu dan memantau dengan berbagai cara seperti
pengamatan langsung kegiatan-kegiatan operasional dilapangan, membaca laporan
dan berbagai cara lainnya, sementara berbagai kegiatan operasional sedang
berlangsung. Maksiudnya adalah untuk mengetahui apakah dalam pelaksanaan
terdapat penyimpangan disengaja atau tidak dari rencana dan program yang telah
ditentukan sebalumnya. Para pakar sering menekankan bahwa pengawasan
diperlukan bukan sebagai cermin ketidak percayaan manajer kepada para
bawahannya, melainkan karena manusia memang tidak sempurna dan oleh karenanya
mungkin saja berbuat kesalahan atau kekhilafan. Dengan disiplin ketekunan dan
kehati-hatian yang tinggi sekalipun bisa saja terjadi penyimpangan dari rencana yang
telah ditentukan sebelumnya. Karena itulah sering ditekankan bahwa pengawasan
yang efektif seyogiyanya ditujukan pada sistem yang berlaku dan tidak serta merta
pada manusiannya.
k. Penciptaan sistem penilaian
Penilaian sebagai upaya sadar untuk membandingkan hasil yang seharusnya dicapai
dengan hasil yang nyatanya dicapai dalam rangka pencapaian tujuan suatu organisasi.
Penilaian menjadi sangat penting karena dari penilaian itu tiga hal dapat terliht, yaitu
sasaran dapat terlampaui, hasil yang diperoleh sama denga sasaran yang telah
ditetapkan atau sasaran tidak tercapai.
l. Penciptaan sistem umpan balik
Dalam setiap dan semua jenis kegiatan yang berlangsung dalam organisasi sangat
diperlukan yang namanya umpan balik. Karena dengan adanya umpan balik
manajemen puncak memperoleh pengetahuan dan informasi tentang segi-segi
keberhasilan maupun kekurangberhasilannya, atau bahkan kegagalannya. Sekaligus
dapat diketahui faktor-faktor penyebabnya yang pda gilirannya dimanfaatkan dalam
melakukan proses manajemen stratejik berikutnya.
BAB V
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP
METODE KASUSDAN AUDIT STRATEGIK
1. Kemampuan Konsep dalam Bisnis Audit (AUDIT MANAJEMEN)
Bagian akhir dari komponen manajemen strategik adalah evaluasi kinerja organisasi.
Komponen ini memberikan feed-back kepada pengambil keputusan mengenai apakah
semua rencana kerja dapat diimplementasikan sesuai rencana, atau mungkin perlu adanya
perubahan rencana.
Audit manajemen dapat didefinisikan sebagai penilaian sistem manajemen perusahaan
(auditee) untuk mengetahui apakah sistem tersebut beroperasi secara efektif, dan untuk
memperkirakan risiko apa yang mungkin timbul apabila sistem tersebut tidak beroperasi
secara efisien. Dengan demikian, untuk unit organisasional tertentu, seperti departemen
penjualan, penilaian atau pemeriksaan manajemen akan berfokus pada bagaimana
sebaiknya unit tersebut dikelola.
Penekanan audit manajemen adalah pada proses manajemennya, khususnya pada
prosedur perencanaan, organisasi, dan pengendalian aktivitas yang dipilih untuk diaudit.
a. Tahapan Audit Manajemen
Penyelidikan yang akan dilakukan, data yang akan diuji, dan teknik yang akan diterapkan
akan bervariasi tergantung organisasinya. Meskipun demikian, pekerjaan ini tetap perlu
dilakukan secara professional.
Tahapan-tahapan kerja dalam mengaudit pada umumnya meliputi hal-hal berikut ini.
1. Usulan dan pengenalan.Survei pendahuluan.
2. Penelaahan yang lebih rinci.
3. Pengujian detail.
4. Mengembangkan dan menelaah temuan audit.
5. Pelaporan.
6. Tindak lanjut setelah audit.
Usulan dan Pengenalan.
Sebelum fase audit dilakukan, auditor dan manajemen perusahaan sebaiknya
dipertemukan dulu untuk menciptakan hubungan baik. Dalam kesempatan itu, auditor
dapat mengetahui tujuan perusahaan secara keseluruhan untuk menilai tiap aktivitas unit
atau fungsi dalam organisasi perusahaan. Di samping itu, auditor harus mendapatkan dan
menelaah informasi lain seperti aktivitas yang dilaksanakan, tipe pengendalian yang
diimplementasikan, struktur organisasi, dan posisi unit organisasi dalam organisasi secara
keseluruhan. Fase ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi potensi-potensi
masalah yang mungkin ada.
Survei Pendahuluan.
Pada fase ini, auditor melakukan penilaian pendahuluan atas aktivitas yang akan dinilai.
Hasilnya adalah berupa informasi mengenai fungsional perusahaan untuk memonitor
kinerja perusahaan. Jadi, tujuan utama fase ini adalah untuk memperoleh pandangan
umum mengenai fungsional perusahaan dan operasinya serta beberapa petunjuk dari
aktivitas khusus yang dapat menjamin dilakukannya penelaahan yang detail selama fase
audit.
Penelaahan yang Lebih Rinci.
Setelah aktivitas fungsional yang akan diaudit diidentifikasi, selanjutnya ditentukan
kriteria kinerjanya. Puncak fase ini adalah merumuskan dan mendesain program kerja
yang rinci untuk audit yang lebih mendalam. Program kerja tersebut termasuk
menentukan teknik audit khusus yang akan dipakai.
Pengujian Detail.
Pada fase ini, akan ditentukan kemutakhiran, kelengkapan, dan akurasi data. Tujuan
secara keseluruhan adalah mengidentifikasi area yang akan menjamin perhatian
manajemen. Pengujian audit yang lebih rinci, misalnya, dapat diarahkan terhadap:
 Apakah sasaran dan tujuan dalam anggaran telah diotorisasi?
 Apakah informasi yang ada bagi manajemen telah dimanfaatkan?
 Apakah aktivitas operasional mencapai hasil yang diharapkan?
Pengembangan dan Penelaahan Temuan Audit.
Dalam menilai kinerja operasional, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah
mendefinisikan standar operasional atau kriteria penilaian. Auditor harus mempunyai
cukup pengetahuan dan pengalaman mengenai aktivitas yang diaudit agar dapat
mengembangkan kriteria evaluasi yang memadai.
Pelaporan.
Keberhasilan pemeriksaan manajemen tergantung pada mutu laporan yang dihasilkan.
Laporan pemeriksaan manajemen adalah alat formal untuk memberitahukan
manajemen puncak tentang temuan auditor yang signifikan serta rekomendasinya.
Masalah atau temuan yang tidak signifikan hendaknya tidak dilaporkan. Kalau
manajemen dapat diyakinkan untuk bertindak sesuai dengan rekomendasi yang
diberikan, audit secara keseluruhan barulah akan bermanfaat.
Tindak Lanjut Setelah Audit.
Tujuan penelaahan tindak lanjut adalah untuk memastikan bahwa rekomendasi yang
dimasukkan dalam laporan audit benar-benar telah dilaksanakan. Apabila manajemen
tidak melakukan tindakan korektif yang dimaksud, carilah penjelasan mengapa
manajemen gagal melakukan hal itu.
b. Aktivitas sebagai Subjek Pemeriksaan
Setiap perusahaan mempunyai cara sendiri untuk melakukan operasinya. Berikut adalah
beberapa aktivitas utama yang umum dilakukan yang dapat dijadikan subjek pemeriksaan
manajemen. Contoh-contoh pertanyaan yang hendaknya dijawab melalui audit untuk
setiap area fungsional perusahaan menurut Fred R. David disajikan berikut ini.
a) Manajemen dan SDM
1. Apakah perusahaan menggunakan konsep manajemen strategik?
2. Apakah sasaran dan tujuan perusahaan telah ditentukan dan dikomunikasikan
dengan baik?
3. Apakah para manajer dipilih secara objektif?
4. Apakah para manajer mendelegasikan wewenang secara baik?
5. Apakah struktur organisasi yang ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan?
6. Apakah job descriptions dan job specifications bagi para pekerja jelas?
7. Apakah para karyawan memiliki moral yang baik untuk bekerja?
8. Apakah turnover dan kebiasaan bolos kerja para karyawan rendah?
9. Apakah pelaksanaan reward dan mekanisme pengawasannya efektif?
b) Pemasaran
1. Apakah segmentasi pasar perusahaan telah sesuai?
2. Apakah posisi perusahaan di antara para pesaing telah berada pada posisi yang
baik?
3. Apakah pangsa pasar produk perusahaan meningkat?
4. Apakah saluran distribusi telah memuaskan dan biaya yang dikeluarkan telah
efektif?
5. Apakah perusahaan memiliki organisasi penjualan yang efektif?
6. Apakah perusahaan melaksanakan penelitian pasar?
7. Apakah kualitas produk dan pelayanan baik?
8. Apakah produk dan jasa perusahaan diberikan harga yang telah sesuai?
9. Apakah promosi, iklan, dan publikasi yang ada telah efektif?
10. Apakah rencana pemasaran berikut biayanya efektif?
11. Apakah para manajer pemasaran memiliki pengalaman dan pelatihan yang
cukup?
c) Keuangan
1. Apakah kondisi keuangan perusahaan diketahui secara cermat?
2. Mampukah perusahaan menaikkan modal jangka pendek jika diperlukan?
3. Mampukah perusahaan menaikkan modal jangka panjang melalui utang dan/atau
equity?
4. Apakah perusahaan memiliki modal kerja yang cukup?
5. Apakah prosedur mengenai capital budgeting-nya efektif?
6. Apakah kebijakan dividend payout-nya logis?
7. Apakah perusahaan mempunyai hubungan yang baik dengan investor dan
pemegang sahamnya?
8. Apakah para manaje r keuangan perusahaan bekerja secara professional?
d) Produksi
1. Apakah para pemasok dapat diandalkan?
2. Apakah fasilitas, peralatan, mesin-mesin dan kantor-kantornya dalam kondisi
yang baik?
3. Apakah kebijakan pengawasan dan prosedur persediaan sudah efektif?
4. Apakah kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya sudah efektif?
5. Apakah fasilitas, sumber daya, dan letak pasarnya strategis?
6. Apakah perusahaan mempunyai kemampuan dalam teknologi?
e) Penelitian dan Pengembangan
1. Apakah perusahaan memiliki fasilitas R&D? Apakah fasilitas-fasilitas tersebut
sesuai dengan kebutuhan?
2. Jika menggunakan R&D di luar perusahaan, apakah pembiayaannya efektif?
3. Apakah personel R&D telah memenuhi syarat yang ditetapkan?
4. Apakah sumber daya R&D telah dialokasikan dengan efektif?
5. Apakah manajemen informasi dan sistem komputernya sesuai?
6. Apakah komunikasi antara R&D dan unit-unit organisasi lainnya sudah efektif?
7. Apakah produk-produk yang ada sekarang memiliki daya saing dari sisi
teknologi?
f) Sistem Informasi
1. Apakah seluruh manajer yang ada dalam perusahaan menggunakan sistem
informasi dalam membuat keputusan?
2. Apakah di perusahaan ada pejabat yang menjabat sebagai Chief Information
Officer atau Director of Information Systems?
3. Apakah data di dalam sistem informasi selalu diperbarui secara
berkesinambungan?
4. Apakah para manajer fungsional perusahaan memberikan kontribusi masukan
bagi sistem informasi?
5. Apakah password (kata kunci) untuk memasuki sistem informasi perusahaan
sudah efektif?
6. Apakah para ahli strategi perusahaan familiar pada sistem informasi perusahaan
pesaing?
7. Apakah sistem informasinya user-friendly?
8. Apakah pemakai sistem informasi mengerti tentang manfaat informasi itu bagi
perusahaan?
9. Apakah workshop untuk pelatihan komputer diberikan kepada pemakai sistem
informasi tersebut?
10. Apakah sistem informasi secara berkesinambungan terus ditingkatkan kualitas
isinya dan ke-user-friendly-annya?
c. Matriks TOWS/SWOT
Matriks Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths (TOWS) merupakan matching tool
yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi.
Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah:
1. Strategi SO (Strength-Opportunity)
2. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
3. Strategi ST (Strength-Threat)
4. Strategi WT (Weakness-Threat)
Matriks SWOT memerlukan key success factors. Pada matriks ini, menentukan key
success factors untuk lingkungan eksternal dan internal merupakan bagian yang sulit
sehingga dibutuhkan judgment yang baik. Sementara itu, tidak ada satu pun matching
tool yang dianggap paling baik.
Untuk lebih jelasnya, tabel di bawah ini kiranya dapat membantu pembaca untuk lebih
memahami empat macam strategi yang dimaksud, yakni SO, WO, ST, dan WT. Tiap
strategi dilengkapi dengan contoh matching antara faktor-faktor eksternal dan internal
utama dalam rangka memformulasikan strategi-strategi alternatif yang ada pada kolom
Resultant Strategy.
Key Internal Factor Key External Factor Resultant Strategy
1. Modal kerja yang berlebih
(kekuatan internal)
+ 40% pertumbuhan tahunan
(peluang eksternal)
= Mengakuisisi
2. Kapasitas produksi tidak
cukup (kelemahan internal)
+ Dua pesaing utama telah
keluar/mundur (peluang
eksternal)
= Horizontal integration
melalui pembelian fasilitas
pesaing
3. Kemampuan tinggi di
bidang R&D (kekuatan
internal
+ Berkurangnya jumlah orang
dewasa-muda (ancaman
eksternal)
= Mengembangkan produk
baru untuk orang dewasa
yang lebih tua
4. Moral pekerja yang
rendah (kelemahan internal)
+ Aktifitas persatuan pekerja
yang kuat (ancaman
eksternal)
= Mengembangkan paket
baru untuk kesejahteraan
pekerja
Catatan: Keempat contoh, secara berurutan, merupakan contoh untuk strategi SO, WO,
ST, WT.
Penjelasan:
Strategi SO (Strength-Opportunity).
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang
yang ada di luar perusahaan. Pada umumnya, perusahaan berusaha melaksanakan
strategi-strategi WO, ST, atau WT untuk menerapkan strategi SO. Oleh karena itu, jika
perusahaan memiliki banyak kelemahan, mau-tidak mau perusahaan harus mengatasi
kelemahan itu agar menjadi kuat. Sedangkan, jika perusahaan menghadapi banyak
ancaman, perusahaan harus berusaha menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada
peluang-peluang yang ada.
Strategi WO (Weakness-Opportunity).
Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan
dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Kadang kala perusahaan menghadapi
kesulitan untuk memanfaatkan peluang-peluang karena adanya kelemahan-kelemahan
internal. Misalnya, ada permintaan yang tinggi terhadap perangkat elektronika untuk
mengontrol jumlah dan waktu fuel injection pada mesin mobil (opportunity), tetapi
pabrik-pabrik mengalami kesenjangan teknologi untuk memproduksikan alat-alat ini
(weakness).
Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah kesenjangan teknologi ini adalah melalui
strategi WO, yakni dengan mengadakan suatu kerja sama (joint venture) dengan
perusahaan lain yang memiliki kompetensi.
Strategi ST (Strength-Threat).
Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak
dari ancaman-ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa perusahaan yang tangguh
harus selalu mendapatkan ancaman. Salah satu contoh strategi ST adalah ketika
perusahaan Texas Instrument mendapatkan dana hampir $700 juta dari hasil denda
Sembilan perusahaan Jepang dan Korea yang melanggar hak paten pada produk
semiconductor memory chips ciptaannya (strength). Akan tetapi, perusahaan-perusahaan
pesaing yang melakukan tindakan pembajakan melakukan inovasi dan memproduksi
produk sejenis yang merupakan ancaman besar bagi perusahaan Texas Instrument.
Strategi WT (Weakness-Threat).
Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan
internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah
kelemahan internal dan ancaman eksternal sesungguhnya berada dalam posisi yang
berbahaya. Ia harus berjuang untuk tetap dapat bertahan dengan melakukan strategi-
strategi seperti merger, declared bankruptcy, retrench, atau liquidation.
Days Inn Motel, misalnya, bangkrut pada akhir tahun 1991. Saat itu modal usaha
perusahaan sudah tipis (weakness), sementara itu potongan-potongan harga yang
dilakukan oleh jaringan motel pesaing (threat) terus berlangsung sehingga membuat Days
Inn Motel tidak berdaya.
d. Kerangka Kerja
Representasi skematis dari matriks TOWS dapat dilihat pada bagan di bawah ini. Matriks
TOWS terdiri dari Sembilan sel. Ada empat sel untuk key success factors, empat sel
untuk strategi dan satu sel yang selalu kosong (terletak di sebelah kiri atas). Keempat sel
strategi berlabelkan SO, WO, ST, dan WT yang dikembangkan melalui key success
factors pada sel yang berlabelkan S, W, O, dan T.
Secara lebih jelas, berikut ini adalah delapan tahap bagaimana penentuan strategi
dibangun melalui matriks TOWS/SWOT. Tahapan yang dimaksud adalah:
1. Buat daftar peluang eksternal perusahaan.
2. Buat daftar ancaman eksternal perusahaan.Buat daftar kekuatan kunci internal
perusahaan.
3. Buat daftar kelemahan kunci internal perusahaan.
4. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat
hasilnya dalam sel strategi SO.
5. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat
hasilnya dalam sel strategi WO.
6. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat
hasilnya dalam sel strategi ST.
7. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat
hasilnya dalam sel strategi WT.
Kosong (leave blank) Strengths-S1.
Catatlah kekuatan kekuatan
internal perusahaan
Weaknesses-W1.
Catatlah kelemahan kelemahan
internal perusahaan
Opportunities-O1.
Catatlah peluang peluang
eksternal yang ada
Strategi SO1.
Daftar kekuatan untuk meraih
keuntungan dari peluang yang
ada
Strategi WO1.
Daftar untuk memperkecil
kelemahan dengan memanfaatkan
keuntungan dari peluang yang ada
Threats-T1.
Catatlah ancaman ancaman
eksternal yang ada
Strategi ST1.
Daftar kekuatan untuk
menghindari ancaman
Strategi WT1.
Daftar untuk memperkecil
kelemahan dan menghindari
ancaman
Perlu diketahui bahwa kegunaan dari setiap alat pada Matching Stage adalah untuk
membangkitkan strategi alternatif yang fisibel untuk dilaksanakan, bukan untuk memilih
atau menentukan strategi mana yang terbaik. Jadi, tidak semua strategi dikembangkan di
dalam TOWS Matrix.
Dengan matriks TOWS, dihasilkan informasi bisnis garmen sebagai berikut:
Strength (S)
1 Pertumbuhan sales tinggi
2. Kinerja keuangan sangat
baik
3. Harga saham di bursa naik
tinggi
Weakness
1. Ketergantungan bahan baku
2. Jaringan distribusi internasional
kurang
3. Pangsa pasar masih kecil
4. Upaya pemasaran belum
4. Manajemen baik
5. Kualitas produk baik
optimal
5. Kapasitas produksi masih kecil
Opportunities (O)
1. Pertumbuhan pasar yang
baik
2. Trend ekspor meningkat
3. Pelanggan setia di luar
negeri
4. Apresiasi US$
Strategi SO
1. Pertahankan & tingkatkan
kualitas dan pelayanan untuk
mempertahankan pelanggan
setia luar negeri
2. Pengembangan pasar ke
negara nonkuota
3. Pengembangan produk
untuk mengikuti selera pasar
(orientasi pasar)
Strategi WO
1. Integrasi ke hulu
2. Peningkatan kualitas produksi
3. Menambah jaringan distribusi
dan pemasaran internasional
Threats (T)
1. Persaingan ketat
2. Hambatan perdagangan
internasional
3. Kepercayaan luar negeri
4. Pasokan bahan baku
5. Pemulihan ekonomi
dalam negeri
Strategi ST
1. Substitusi bahan baku
2. Tingkatkan daya saing
melalui efisiensi dan kualitas
3. Tingkatkan kredibilitas
melalui pemenuhan semua
kebutuhan ekspor dan aturan
main internasional
Strategi WT
1. Tingkatkan pangsa pasar untuk
meningkatkan kuota impor
2. Optimalkan kapasitas atau
lakukan sub-kontrak
3. Joint venture di luar negeri
BAB VI
MANAGEMEN STRATEGIK
1. Pengertian manajemen strategic
Manajemen adalah proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian atau pengawasan, yang dilakukan untuk
menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan SDM dan sumber
daya lainnya. Sedangkan, strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-
tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh
pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai
tujuan.
Adapun keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer, yakni :
a. Ketrampilan konseptual (conceptional skill)
Top manager harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi
kemajuan organisasi yang kemudian dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk
mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja
yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan.
b. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan
berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa
dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
c. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu,
misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi
dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar
yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
a. Keterampilan manajemen waktu, keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang
manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
b. Keterampilan membuat keputusan, kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan
adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas
(top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan:
 Mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya.
 Mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap
paling baik.
 Mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
2. Perencana strategi
a. Pejabat eksekutif kepala
b. Presiden
c. Pemilik
d. Ketua dewan direksi
e. Direktur eksekutif
f. Penasehat
g. Dekan
h. Wirausahawan
3. Tingkatan Strategi
a. Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang
berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam, ada pemerintah dan
berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok
sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan
masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja
dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan
masyarakat.
b. Corporate Strategi
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy
yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Bagaimana misi itu dijalankan,
hal ini memerlukan keputusan-keputusan stratejik dan perencanaan stratejik yang
selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi.
c. Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat.
Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor
dan sebagainya untuk memperoleh keuntungan stratejik yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.
d. Functional Strategi
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain.
 Strategi functional ekonomi, mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan
organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, berkaitan dengan
keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.
 Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning,
organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating,
communicating, decision making, representing, dan integrating.
 Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi
lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang
selalu berubah (J. Salusu, p 101, 1996).
Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi
setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat
dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan soal
“kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi (J. Salusu, p 104, 1996).
4. Model manajemen strategi
a. Visi dan Misi
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan cita-cita tentang keadaan di masa
datang yang ingin diwujudkan oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang yang
paling atas sampai yang paling bawah. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai
visi agar visi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan.
b. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Realisasi misi perusahaan akan menjadi sulit dilakukan jika perusahaan tidak berinteraksi
dengan lingkungan eksternalnya. Oleh karena itu, tindakan untuk mengetahui dan
menganalisis lingkungan eksternalnya menjadi sangat penting karena pada hakikatnya
kondisi lingkungan eksternal berada di luar kendali organisasi. Selain pemahaman
kondisi lingkungan eksternal, pemahaman kondisi lingkungan internal perusahaan secara
luas dan mendalam juga perlu dilakukan. Oleh karena itu, strategi yang dibuat perlu
bersifat konsisten dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisinya. Berdasarkan
pemahaman lingkungan internal ini, hendaknya kelemahan dan juga kekuatan yang
dimiliki perusahaan dapat diketahui. Selain itu, perusahaan perlu mencermati peluang
yang ada dan memanfaatkannya agar perusahaan memiliki keunggulan kompetitif.
c. Analisis Pilihan Strategi
Pada dasarnya setiap perusahaan, dalam menjalankan usahanya, mempunyai strategi.
Namun, para pimpinan perusahaan kadang-kadang tidak tahu atau tidak menyadarinya.
Bentuk strategi berbeda-beda antar-industri, antarperusahaan, dan bahkan antar-situasi.
Namun ada sejumlah strategi yang sudah umum diketahui, dimana strategi-strategi ini
dapat diterapkan pada berbagai bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi-strategi
ini dikelompokkan sebagai strategi generic. Dari bermacam-macam strategi dalam
kelompok strategi generic ini akan dipilih salah satu atau kombinasi beberapa strategi
induk (grand strategy) dengan menggunakan cara-cara tertentu.
d. Sasaran Jangka Panjang
Upaya pencapaian tujuan perusahaan merupakan suatu proses berkesinambungan yang
memerlukan tahapan. Untuk menentukan apakah suatu tahapan sudah dicapai atau belum
diperlukan suatu tolak ukur, misalnya kurun waktu dan hasil yang ingin dicapai
dirumuskan secara jelas, yaitu dengan angka-angka kuantitatif. Pembuatan sasaran jangka
panjang ini mengacu kepada strategi induk yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Strategi Fungsional
Langkah penting implementasi strategi induk dilakukan dengan membagi-baginya ke
dalam berbagai sasaran jangka pendek, misalnya dalam jangka waktu tahunan, secara
berkesinambungan dengan memperhatikan skala prioritas serta dapat diukur. Sasaran
jangka pendek ini hendaknya mengacu pada strategi fungisonal yang sifatnya
operasional.
Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah berbagai bidang
fungsional dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna strategi utama dengan
identifikasi rincian yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional menjadi penuntun dalam
melakukan berbagai aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan strategi utamanyan
saja, melainkan juga dengan strategi bidang fungsional lainnya. Dalam organisasi
perusahaan yang konvesional, bidang-bidang fungsional utamanya adalah bidang
keuangan, SDM, produksi dan operasi, serta bidang pemasaran.
f. Program, Pelaksanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan,
strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan tidak efektif bila
tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-
asas untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari
strategi dan kebijakan perusahaan. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk
lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya
didasarkan pada rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang. Jika
hasil evaluasi pekerjaan diketahui bahwa ada faktor X yang mengakibatkan terjadinya
penyimpangan kerja dari rencana yang ada, dan memang disebabkan salah asumsi atau
oleh hal-hal lain yang sifatnya uncontrollable, maka rencana perlu direvisi ulang
5. Manfaat manajemen strategi
Manfaat manajemen strategis menurut David (2002:15) adalah:
 Membantu oganisasi membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan
yang lebih sistematis, logis, rasional pada pilihan strategis.
 Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan utama dari proses adalah
mencapai pengertian dan komitmen dari semua manajer dan karyawan.
 Proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat
pengertian karyawan mengenai efektivitas dengan mendorong dan menghargai mereka
untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan atihan inisiatif serta imajinasi.
 Mendatangkan laba
 Meningkatkan kesadaran ancaman eksternal
 Pemahaman yang lebih baik mengenai strategi pesaing
 Meningkatnya produktivitas karyawan
 Berkurangnya penolakan terhadap perubahan
 Pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan prestasi penghargaan
Manfaat Manajemen Strategis secara umum:
 Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan
 Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan
interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar
 Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian
mereka atas penghargaan produktivitas did lam setiap perencanaan strategi dan dengan
demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka
 Penerapan manajemn strategi membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka
terhadap ancaman yang datang dari luar perusahaan
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen
strategi akan lebih profitable (menguntungkan) dan lebih berhasil daripada yang tidak
menerapkannya.
6. Manajemen Strategik dalam perusahaan kecil, organisasi nirlaba, dan pemerintah
Suatu organisasi pada dasarnya bisa dibedakan menjadi dua kategori:
a. Organisasi bisnis/komersial (swasta)
Organisasi ini adalah organisasi yang bertujuan mendapatkan laba sebanyak-banyaknya
bagi pemilik.
b. Organisasi non-komersial (sektor publik)
Kegiatannya lebih banyak berhubungan dengan aktivitas sosial dan pelayanan
masyarakat. Contohnya, lembaga pemerintahan, partai politik, yayasan, sekolah,
universitas, rumah sakit dan organisasi sejenis lainnya. Dari sudut pandang kepemilikan,
organisasi ini dimiliki secara kolektif oleh masyarakat/publik. Atas dasar itu, organisasi
ini dinamakan sebagai organisasi sektor publik.
Kategori organisasi jenis sebenarnya masih bisa diklasifilcasikan lagi menjadi:
a. Lembaga Pemerintahan
Organisasi pemerintahan, baik pemerintah pusat dan daerah. Secara operasional,
organisasi ini diselenggarakan oleh pemerintah, dengan kata lain pengelolanya adalah
pemerintah dan pemiliknya adalah warga negara.
b. Lembaga Non-pemerintahan (Organisasi Nirlaba)
Organisasi yang merupakan bagian dari subklasifikasi ini adalah organisasi yang
didirikan oleh masyarakat, baik dalam bentuk yayasan, organisasi profesi, partai politik,
maupun organisasi keagamaan. Secara operasional organisasi ini tidak mencari laba dan
juga tidak diselenggarakan oleh pemerintah. Pengelolanya adalah orang-orang yang
dipercaya oleh masyarakat, dan pemiliknya adalah masyarakat.
Berdasarkan pembahasan di atas, kita bisa memahami bahwa karakteristik organisasi
nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan utamanya adalah pada cara
organisasi tersebut memperoleh sumber daya. Organisasi bisnis memperoleh sumber daya
dari modal pemilik atau setoran pemilik, sedangkan organisasi nirlaba memperoleh
sumber daya dari sumbangan anggota atau masyarakat, baik yang mengikat maupun tidak
mengikat. Identifikasi perlu kita lakukan, karena pada kenyataannya, organisasi sektor
publik (terutama organisasi nirlaba) juga bisa menawarkan produk/jasa yang tidak
berbeda dengan organisasi bisnis.
Manajemen Strategis dalam Perusahaan Kecil
Kurangnya pengetahuan tentang Manajemen Strategi pada bisnis kecil merupakan
hambatan yang serius bagi pebisnis kecil, masalah lainnya adalah modal yang kurang
memadai untuk memanfaatkan peluang eksternal dan pemahaman kerangka acauan
sehari-hari. Risetpun menunjukkan bahwa manajemen strategi pada perusahaan kecil
lebih informal daripada perusahaan besar, tetapi perusahaan kecil yang menggunakan
manajemen strategis lebih berhasil dibanding dengan yang tidak menggunakan.
BAB VII
LINKUNGAN INTERNAL DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
1. Pengertian lingkungan internal
Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di
luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh
lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian
besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Faktor internal mencakup
kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi
perusahaan yang tepat harus memperhatikan betul-betul apa kekuatan dan kelemahan
yang dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal.
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan
kapabilitas yang dimilikinya.
Lingkungan internal:
 Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).
 Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur
organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
2. Analisis Internal (The Internal Assessment )
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan
organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap
perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu
kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap
perusahaan.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi
kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi:
1. Relationships among the functional areas of business
2. Management
3. Marketing
4. Finance/Acounting
5. Production/operation
6. Research and development
7. Computer information system
8. Human Resources
Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang
meliputi:
a. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi.
b. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan
maupun amsyarakat.
c. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta
menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang
berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup.
d. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa
membedakan agama dan suku bangsa.
e. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan
berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor
internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang
diketahuinya dapat diperbaiki.
Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang memposisikan
perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan bersaing
perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk
mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang.
Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi :
 Logistik Kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan,
penyimpanan, informasi mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal pengiriman.
 Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input produksi
menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan, pengetesan,
pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.
 Logistik Keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan,
penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen.
 Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat
membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan, penjualan,
penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.
 Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari
produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan
dan pemeliharaan.
Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi :
 Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua
prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan.
 Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal
mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.
 Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua aktivitas
perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan.
 Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum, perencanaan
dan keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur
perusahaan mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu
perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing.
Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi inti
perusahaan yang mengandalkan asset atau skill. Prahalad menggambarkan
kompetensi inti sebagai akar pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk
inti dan rantainya adalah bisnis. Dengan kompetensi inti yang merepresentasikan
kesatuan asset dan teknologi, perusahaan akan mampu membentuk nilai optimal
bagi konsumen maupun perusahaan, memposisikan diri secara khas atas pesaing,
kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi proaktif terhadap perusahaan.
Langkah 1: Identifikasi faktor-faktor Strategik Intern
Apa saja faktor-faktor strategik itu, dimana dan dari mana berasal, mana yang
perlu dievaluasi secara teliti, karena merupakan kekuatan dan kelemahan dan
sebagai landasan bagi strategi y.a.d.
Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan potensial itu menurut Robinson
(1997:238-230), mencakup:
a. Pemasaran
b. Keuangan dan Akunting
c. Produksi, Operasi dan Teknik
d. Personalia
e. Manajemen Mutu
f. Sistem Informasi
g. Organisasi dan Manajemen Umum
h. Layanan
i. Pengembangan Teknologi
j. Manajemen Sumberdaya Manusia
k. Logistik kedalam
Langkah 2-3 : Evaluasi Faktor-faktor Strategik Intern
1. Membandingkan kinerja dengan masa lalu
2. Perubahan dalam tahap-tahap evolusi organisaisi/perusahaan
3. Perbandingan dengan pesaing
4. Perbandingan dengan fakgtor-faktor kunci sukses dalam industry
Menganalisis dan Memilih Strategi (StrategyAnalysis and Choice)
ST strategi yaitu menggunakan kekuatan untuk mengatasi tantangan eksternal.
WT strategi merupakan taktik defensi yang langsung dimaksudkan untuk
mengurangi kelemahan dan menghindari tantangan lingkungan.
3. Lingkungan Eksternal Organisasi
Lingkungan eksternal merupakan factor penting yang perlu dikaji dalam penentuan
pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang berbagai kondisi serta
dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih lanjut dikarenakan oleh
beberapa hal diantranya :
a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak constant melainkan selalu berubah-
ubah.
b. Intensitas dampaknya beraneka ragam.
c. Faktor tersebut bisa menajadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan
sebelumnya betapa pun cermatnya analisis “SWOT” yang dilakukan.
d. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya
Teori manajemen strategic mengatakan bahwa faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan strategik tentang arah yang hendak
ditempuh, dapat di kategorikan dalam 2 kategori yaitu :
a. Faktor –faktor eksternal yang “Jauh”
b. Faktor-faktor eksternal; yang “Dekat”
4. Lingkungan Eksternal Yang “ Jauh”
Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” pada intinya merupakan faktor-faktor
yang bersumber dari luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari situasi operasional
yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan, akan tetapi mempunyai dampak pada
proses manajerial dan operasional dalam organisasi ( perusahaan) tersebut. Faktor-faktor
lingkungan eksternal yang “Jauh” meliputi beberpa faktor yaitu :
a. Pertimbangan-pertimbangan Ekonomi
Pertimbangan ekonomi yang perlu dianalisa dalam pengambilan suatu kebijakan/
keputusan adalah berbagai faktor di bidang ekonomi dalam lingkungan mana
suatu perusahaan bergerak atau beroperasi. Adapun hal-hal yang perlu
diperhitu ngkan dan dipertimbangkan dalam pengambilan suatu keputusan yaitu :
 Perkembangan global di bidang ekonomi
 Pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan
 Kehadiran korporasi multinasional
 “Kejutan” di bidang energi,dan
 Pendanaan .
b. Faktor-faktor Politik
Faktor-faktor politik yang berpengaruh pada pengelolaan suatu bisnis antara lain
berarti adalah para pengambil keputusan stratejik perlu memahami percaturan
kekuatan dan pengaruh yang terjadi dalam suatu masyarakat bangsa di lingkungan
mana ia bergerak, termasuk percaturan kekuasaan dan kekuatan yang terjadi di
kalangan para politisi dan para negarawan. Hal ini berkaitan dengan kebijkan-
kebijakan yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak, serta penentuan
kebijakan-kebijakan dalam suatu sistem-sistem tertentu yang diambil oleh para
pemegang kekuasaan pada suatu periode tertentu.
Indonesia yang menganut paham demokrasi dengan ciri utamanya antara lain
ialah bahwa kedaulatan nasional berada di tangan rakyat secara berkala di
selenggarakan pemilihan umum yang merupakan mekanisme politik bagi rakyat
untuk menentukan pilihan kekuatan sosial yang akan dipercaya untuk
menjalankan roda pemerintahan pada kurun waktu tertentu. Hasil dari pemilihan
umum tersebut dapat mengakibatkan dua situasi yang dilematis yakni :
1. Partai politik yang sedang berkuasa memperoleh kepercayaan lagi untuk
memegang kendali pemerintahan negara untuk kurun waktu berikutnya
2. Terjadi pergantian partai yang yang dipercayakan menjalankan roda
pemerintahan negara untuk periode berikutnya. Selain pengenalan
terhadap dampak dari faktor-faktor politik domestik, tentunya penting pula
untuk mengetahui dan mengenal dampak dari faktor-faktor politik yang
timbul secara regional, bahkan global. Pemahaman tersebut mutlak
diperhitungkan dan diperlukan karena mempunyai implikasi yang harus
diperhitungkan terhadap berbagai segi perekonomian secara domestik.
Contohnya seperti hal-hal yang menyangkut kegiatan ekspor-impor,
penanaman modal asing, pemanfaatan teknologi, kebijaksanaan tarif,
penggunaan tenaga kerja asing, serta persyaratan mutu produk yang
dihasilkan dan dipasarkan secara regional dan internasional .
c. Faktor-faktor Sosial
 Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara satu perusahaan dengan
aneka ragam kelompok masyarakat yang dilayaninya, dampak dari faktor-
faktor sosial sangat penting untuk di sadari oleh para pengambil
keputusan. stratejik. Berbagai faktor seperti keyakinan, system nilai yang
dianut, sikap, opini dan bahkan gaya hidup harus dikenali secara tepat.
Kondisi sosial yang selalu berubah-ubah menjadi suatu hal penting yang
harus di respon sedemikian rupa oleh para pengambil keputusan guna
memanfaatkan peluang-peluang yang muncul maupun mengendalikan
resiko usaha yang terjadi. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat tercermin dalam beberapa hal diantaranya:
 Pandangan tentang pemanfaatan waktu senggang.
 Gaya memilih dan menggunakan busana.
 Penggunaan produk yang sedang “trendy”
 Bahan bacaan yang disenangi
 Bentuk hiburan yang diminati
 Pola interaksi dalam keluarga,seperti antara suami dan istri, orang tua dan
anak-anaknya.
 Preferensi sekolah dan bidang ilmu yang ditekuni.
Makna kehidupan kekaryaan. Berbagai implikasi daloam bidang social yang
ada kaitannya dengan manajemen strategic terlihat pada lima hal yaitu :
- Pendidikan
- Fakto kultur
- Konfigurasi ketenagakerjaan
- Faktor demografi
- Etos kerja sebagai faktor sosial.
d. Faktor Teknologi
Pengambilan keputusan stratejik mutlak perlu memahami perkembangan
teknologi yang sudah, sedang dan akan terjadi sehingga mampu mengetahui dan
menetapkan teknologi mana yang tepat untuk diterapkan dalam segi dan proses
bisnis yang akan di lakukan. Kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi tentunya
memberikan sumbangan besar bagi kemajuan serta hasil produksi suatu
perusahaan, apalagi jika orientasi para pengambil keputusan stratejik semata-mata
orientasi efisiensi, pemanfaatan teknologi akan cenderung semakin meluas dan
meliputi makin banyak segi dan proses organisasional. Namun orientasi terhadap
kecanggihan teknologi harus di imbangi dengan kemajuan serta pemanfaatan
SDM yang tepat, karena tanpa di dukung SDM yang tepat teknologi secanggih
apapun tidak dapat beroperasi secara maksimal . Justru terkadang bisa
menimbulkan masalah baru bagi usaha tersebut
e. Industri Sebagai Faktor Lingkungan Eksternal yang Turut Berpengaruh
Manajemen stratejik dalam suatu organisasi mutlak untuk mengenali dalam
bidang mana perusahaan bergerak dan faktor lingkungan eksternal mana yang
turut berpengaruh terhadap jalannya roda perusahaan yang bersangkutan.
Para pakar manajemen stratejik menyoroti lima hal dalam kondisi industri yang
harus dikenali dan diperhitungkan, yaitu:
1. Ancaman dari para pendatang baru
2. Faktor Pemasok
3. Faktor Pembeli
4. Faktor Produksi
5. Faktor Persaingan
5. Faktor Lingkungan Eksternal Yang ”Dekat”
Faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” mempunyai dampak langsung pada
operasionalisasi berbagai strategi dan kebijaksanaan suatu perusahaan. Kaitan erat
tersebut bukan hanya karena adanya suasana kompetitif dalam suatu usaha, akan tetapi
juga berkaitan dengan peluang yang dapat dimanfaatkan, khususnya dalam perolehan
sumber dana dan sumber daya yang diperlukan dan dalam memasarkan produk yang
dihasilkan. Selain itu pula, faktor-faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” pada
umumnya dapat dikendalikan, atau paling sedikit dipengaruhi oleh perusahaan yang
bersangkutan.
Adapun faktor-faktor eksternal yang ”dekat” dan perlu diperhatikan dalam pengambilan
suatu keputusan adalah sebagai berikut :
a. Kedudukan Kompetitif Perusahaan
Dalam kondisi dan iklim persaingan,suatu perusahaan perlu melakukan analisis
tentang kedudukannya dalam suatu percaturan usaha. Untuk mengetahui kedudukan
kompetitif suatu perusahaan, dapat dikaji dan di analisis dengan menggunakan
pendekatan ”SWOT”. Dengan mengetahui berbagai hasil analisa tersebut para
pengambil keputusan (Top Manajement) harus mampu menentukan kebijkan yang
bertujuan untuk mengembangkan usahanya.
b. Profil para Pelanggan
Para pengambil keputusan stratejik perlu mengetahui profil yang tepat tentang para
pelanggan terutama para calon pengguna produk yang dihasilkan. Para pakar
menekankan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh pada profil para konsumen yang
perlu dikenali dan dianalisis antara lain ialah
- Faktor Geografi
- Faktor Demografi
- Faktor Psikografi.
Jika dilihat secara sepintas, faktor ini tidak mempunyai kaitan dengan cara-cara yang
seyogianya ditempuh oleh para pengambil keputusan stratejik dalam suatu
perusahaan. Secara langusng memang tidak, akan tetapi tetap penting untuk dikenali
karena faktor-faktor tersebut pasti berpengaruh pada perilaku mereka dalam
memuaskan berbagai kebutuhan dan kepentingannya, yang pada gilirannya tercermin
pada cara-cara mereka memuaskan berbagai kebutuhan mereka, termasuk cara
mereka mengambil keputusan membeli suatu produk atau tidak.
c. Perilaku Pembeli
Pada umumnya, para pembeli suatu produk tertentu pasti menggunakan berbagai
pertimbangan dalam membeli/ tidak membeli suatu produk. Pertimbangan antar
pembeli yang satu dengan yang lain juga tentunya berbeda. Apakah karena produk itu
bersifat primer, sekunder maupun tersier bagi mereka, atau hanya karena adanya gaya
hidup ataupun pertimbangan lain yang membuat mereka membutuhkan barang/jasa
tersebut. Yang jelas di sini bahwa perilaku para pembeli tidak pernah konsisten dan
beragam. Inkonsisten itulah yang menjadi salah satu penyebab utama mengapa profil
para pembeli dan calon pembeli-perlu dikenali dengan baik oleh para pengambil
keputusan/perusahaan.
d. Faktor Pemasok
Posisi para pemasok memiliki peran penting sebagai salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan satu sektor industri, khususnya
sektor di mana satu perusahaan bergerak. Selain sebagai faktor eksternal yang ”Jauh”,
faktor ini juga masuk dalam faktor lingkungan eksternal ’Dekat” mengingat
pengenalan terhadap faktor ini memiliki dampak langsung terhadap pengelolaan suatu
perusahaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa para manajer dalam suatu perusahaan
mutlak perlu menumbuhkan dan memelihara hubungan khusus yang didasarkan pada
saling mempercayai dengan para pemasok bahan mentah atau bahan baku yang
diperlukan oleh perusahaan.
e. Faktor Penyandang Dana
Penyandang dana sangat penting dikenali sebagai faktor lingkungan eksternal yang
”dekat” sebab dampaknya yang bersifat langsung. Hubungan dengan pihak
penyandang dana pun perlu ditumbuhkan, dikembangkan, dan dipelihara atas dasar
saling percaya. Pengenalan terhadap penyandang dana adalah jawaban atas beberapa
permasalahan yang muncul sepert:
1. Penilaian harga saham perusahaan secara tepat.
2. Persepsi yang digunakan para penyandang dana terkait dengan kredibilitas
perusahaan peminjam.
3. Informasi yang tepat tentang situasi permodalan perusahaan
4. Persyaratan peminjaman yang sesuai dengan kemampuan perusahaan dalam guna
meraih keuntungan pada tingkat yang wajar.
5. Sikap dan kebijakan para penyandang dana tenatng kemungkinan perpanjangan
masa waktu pinjaman.
6. tingkat suku bunga yang dikenakan atas kredit.
f. Situasi pasaran kerja sebagai faktor lingkungan
Sumber daya manusia merupakan unsur yang terpenting dan paling mennetukan
dalam berhasil tidkanya suatu organisasi, termsuk organisasi bisnis, pencapaian
tujuan dan sasarannya, terutama dalam hal organisasi yang bergerak dalam iklim yang
sangat kompetitif. Betapa pun pentingnya perhatian yang harus diberikan oleh para
pengambil keputusan stratejik pada unsur-unsur yang lain, perhatian terbesar tetap
harus diberikan kepada unsur manusia dalam suatu organisasi/ bisnis.
Dalam suatu organisasi, semua proses manajeman sumber daya manusia harus
ditempuh secara benar dan tepat dimana kesemuanya itu berangkat dari pengakuan
dan penghargaan atas harkat dan martabat manusia. Adapun proses sumber daya
manusia yang menyangkut perencanaan ketenagakerjaan meliputi :
1. Penciptaan dan pemeliharaan sistem informasi sumber daya manusia,
2. Rekrutmen,
3. Seleksi,
4. Orientasi dan penempatan,
5. Sistem imbalan,
6. Pendidikan dan pelatihan,
7. Perencanaan dan pengembangan karier,
8. Pemutusan hubungan kerja,
9. Pemeliharaan hubungan industrial,dan
10. Pemensiunan
Langkah-langkah yang diambil dalam proses manajeman sumber daya manusia
merupakan faktor internal dan mungkin tidak tepat untuk dibahs sebagai bagian dari
pengenalan lingkungan eksternal yang ”dekat. Akan tetapi, pengambilan langkah-
langkah tersebut secara tepat mutlah perlu dilakukan, mengingat beberpa implikasi
yang melandasinya:
a. Mampu menghasilkan tenaga kerja yang profesional dalam bidangnya, baik dari
segi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, bakat dan minat, dan intelektualitas
sehinggan mampu membangun reputasi perusahaan yang lebih bona fide dan
mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan alinnya.
b. Langkah –langkah tersebut lebih menjamin perusahaan untuk tetap
mempertahankan tenaga kerja yang secara kulaitatif memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan, sehingga para karyawan memiliki sikap positif terhadap
perusahaan karena tingkat kepuasan kerja yang tinggi.
c. Dengan adanya langkah-langkah tersebut, hakikat pasaran tenaga kerja dikenali
dengan baik dan dengan segera jugadapat menentukan sumber-sumber tenaga
kerja mana yang harus mendapat perhatian utama dalam penggarapannya.
7. Peramalan Lingkungan
Para pengambil keputusan stratejik perlu memiliki dan mengembangkan
keterampilan dalam memperkirakan dan meramalkan perubahan-perubahan yang
akan terjadi pada lingkungan eksternalnya. Ketrampilan yang dimaksud berkaitan
erat dengan kemampuan memanfaatkan peluang dan mengenali berbagai kendala
yang diperkirakan akan dihadapi. Untuk melakukan hal tersebut langkah-langkah
yang perlu diambil antara lain adalah :
a. Memilih berbagai variabel yang bersifat kritikal bagi perusahaan
b. Menyeleksi sumber-sumber penting dari informasi tentang lingkungan
c. Memahami dan menilai berbagai pendekatan dan teknik peramalan
d. Mengintegrasikan hasil peramalan ke dalam proses manajemen
e. Memantau aspek-aspek kritikal dari pengelolaan peramalan.
Tanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah tersebut merupakan tanggung
jawab manajemen puncak dalam suatu perusahaan, meskipun para manajer pada
tingkat yang lebih rendah perlu pula dilibatkan.Perubahan-perubahan lingkungan
eksternal yang harus diantisipasi dan diramalkan menyangkut berbagai segi
bisnis, pendekatan dan teknis yang digunakan pun harus mencakup aspek
ekonomi, politik, sosial, teknologi dan bahkan juga keperilakuan..
Pengenalan berbagai faktor lingkungan eksternal yang ”Jauh” dan ”Dekat” dalam
lingkungan industri tertentu secara tepat pada intinya diinkorporasikan pada
keseluruhan upaya dalam menciptakan citra atau profil perusahaan.
BAB VIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian Managemen Strategik
pengertian manajemen stratejik adalah proses yang berkesinambungan
dimulai dari perumusan strategi, dilanjutkan dengan pelaksanaan
kemudian bergerak ke arah suatu peninjauan kembali dan penyempurnaan
stratejik tersebut, karena keadaan dalam dan diluar perusahaan atau
organisasi yang selalu berubah.
8. Visi Misi dan Tujuan Perusahaan
Visi perusahaan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal. Dengan kata lain,
Visi merupakan wawasan luas ke masa depan dari manajemen dan
merupakan kondisi ideal yang hendak dicapai oleh perusahaan di masa
yang akan dating
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan
dalam uasahanya, mewujudkan visi.
Tujuan adalah pernyataan tentang keinginan yang akan dijadikan pedoman
bagi manajemen perusahaan untuk meraih hasil tertentu atas kegiatan yang
dilakukan dengan dimensi waktu tertentu.
9. Proses Managemen Strategik
Proses Manajemen Strategik adalah proses enam langkah yang memandu
perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi. Walaupun empat langkah
yang pertama menjelaskan perencanaan yang harus dilakukan,
implementasi dan evaluasi juga sama pentingnya. Bahkan strategi terbaik
pun dapat saja gagl bila manajemen tidak mengimplementasikan atau
mengevaluasinya secara layak.
10.Tahapan Audit Managemen
Tahapan-tahapan kerja dalam mengaudit pada umumnya meliputi hal-hal
berikut ini.
7. Usulan dan pengenalan.Survei pendahuluan.
8. Penelaahan yang lebih rinci.
9. Pengujian detail.
10. Mengembangkan dan menelaah temuan audit.
11. Pelaporan.
12. Tindak lanjut setelah audit.
11.Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan Internal adalah untuk dapat mengerti dan memahami
lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi
secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen
mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai
lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap
perusahaan.
Analisis Lingkungan eksternal adalah faktor penting yang perlu dikaji
dalam penentuan pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan
pemahaman tentang berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal
mutlak yang harus ditelaah lebih lanjut
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kosngosan.com/2017/03/makalah-konsep-dasar-manajemen-strategik-
terbaru.html
http://1futureinsights.blogspot.co.id/2016/07/makalah-visi-dan-misi-tujuan-perusahaan.html
http://www.kosngosan.com/2017/03/makalah-manajemen-strategi-mengenai-model-deskriptif-
manajemen-strategi.html
https://sitossi.wordpress.com/2012/02/16/manajemen-strategik/
https://matkulblog.wordpress.com/2017/01/12/lingkungan-internal-dan-eksternal-perusahaan/

More Related Content

What's hot

Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji SusantiRingkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susantidwipuji95
 
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )suningrat suning
 
Formulasi strategi untukmencapai tujuan
Formulasi strategi untukmencapai tujuanFormulasi strategi untukmencapai tujuan
Formulasi strategi untukmencapai tujuanNazila Hana
 
Manajemen strategik
Manajemen strategikManajemen strategik
Manajemen strategikEnjang Otib
 
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdf
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdfMakalah sunarti 11150072-gabungan pdf
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdfNartiAlbantani
 
M.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalah
M.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalahM.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalah
M.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalahWinna Sari Thambunan
 
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
Manajemen perusahaan   kurnia herdiani - matakuliah manajemen umumManajemen perusahaan   kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umumNia Tanjung
 
Overview of Strategic Management - riki ardoni
Overview of Strategic Management  - riki ardoniOverview of Strategic Management  - riki ardoni
Overview of Strategic Management - riki ardoniRiki Ardoni
 
Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)
Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)
Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)Khafidoh Ms
 
Pengantar bisnis dan manajemen
Pengantar bisnis dan manajemenPengantar bisnis dan manajemen
Pengantar bisnis dan manajemenNry Rani
 
Makalah manajemen strategi
Makalah manajemen strategiMakalah manajemen strategi
Makalah manajemen strategiandi arfan
 
Strategis manajemen perusahaan
Strategis manajemen perusahaan Strategis manajemen perusahaan
Strategis manajemen perusahaan viola reskya datie
 
Manajemen stratejik semester 5
Manajemen stratejik semester 5Manajemen stratejik semester 5
Manajemen stratejik semester 5MAHPUDIN AJAH
 
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTSMakalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTSoppi novitasari
 

What's hot (20)

Makalah 1 1
Makalah 1 1Makalah 1 1
Makalah 1 1
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
makalah sebelum uts
makalah sebelum utsmakalah sebelum uts
makalah sebelum uts
 
Makalah uts elni
Makalah uts elniMakalah uts elni
Makalah uts elni
 
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji SusantiRingkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
 
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
 
Formulasi strategi untukmencapai tujuan
Formulasi strategi untukmencapai tujuanFormulasi strategi untukmencapai tujuan
Formulasi strategi untukmencapai tujuan
 
Manajemen strategik
Manajemen strategikManajemen strategik
Manajemen strategik
 
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdf
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdfMakalah sunarti 11150072-gabungan pdf
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdf
 
M.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalah
M.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalahM.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalah
M.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalah
 
Makalah sesudah uts
Makalah sesudah uts Makalah sesudah uts
Makalah sesudah uts
 
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
Manajemen perusahaan   kurnia herdiani - matakuliah manajemen umumManajemen perusahaan   kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
 
Overview of Strategic Management - riki ardoni
Overview of Strategic Management  - riki ardoniOverview of Strategic Management  - riki ardoni
Overview of Strategic Management - riki ardoni
 
Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)
Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)
Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)
 
Pengantar bisnis dan manajemen
Pengantar bisnis dan manajemenPengantar bisnis dan manajemen
Pengantar bisnis dan manajemen
 
Makalah manajemen strategi
Makalah manajemen strategiMakalah manajemen strategi
Makalah manajemen strategi
 
Strategis manajemen perusahaan
Strategis manajemen perusahaan Strategis manajemen perusahaan
Strategis manajemen perusahaan
 
Manajemen stratejik semester 5
Manajemen stratejik semester 5Manajemen stratejik semester 5
Manajemen stratejik semester 5
 
Topik4 : perancangan
Topik4 : perancanganTopik4 : perancangan
Topik4 : perancangan
 
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTSMakalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
 

Similar to Ringkasan materi uts

uts management strategik
uts management strategikuts management strategik
uts management strategikBayinah Bayinah
 
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah utsmohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah utsoppi novitasari
 
Manajemen stratejik (makalah uts 2 7)
Manajemen stratejik (makalah uts 2 7)Manajemen stratejik (makalah uts 2 7)
Manajemen stratejik (makalah uts 2 7)eka desmawati
 
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515fitryaalfulayla
 
Makalah 2 m._stratejik_(ema_unayah_11150569)[1]
Makalah 2 m._stratejik_(ema_unayah_11150569)[1]Makalah 2 m._stratejik_(ema_unayah_11150569)[1]
Makalah 2 m._stratejik_(ema_unayah_11150569)[1]emaunayah
 
Makalah ke1 ulfah 11150967
Makalah ke1 ulfah 11150967Makalah ke1 ulfah 11150967
Makalah ke1 ulfah 11150967Ulfah .
 
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan Doktoral
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan DoktoralManajemen Strategik dalam Perkuliahan Doktoral
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan DoktoralPakMahmud2
 
1150810 salam maskur - 5 x manejemen
1150810   salam maskur - 5 x manejemen1150810   salam maskur - 5 x manejemen
1150810 salam maskur - 5 x manejemenSalam Maskur
 
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2AliMusaaa
 
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 21150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2Salam Maskur
 
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016stephaniejessey
 
Tugas makalah uas dian
Tugas makalah uas dianTugas makalah uas dian
Tugas makalah uas diandian murdiana
 

Similar to Ringkasan materi uts (20)

uts management strategik
uts management strategikuts management strategik
uts management strategik
 
MakalahManajemen Strateji
MakalahManajemen StratejiMakalahManajemen Strateji
MakalahManajemen Strateji
 
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah utsmohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
 
Manajemen stratejik (makalah uts 2 7)
Manajemen stratejik (makalah uts 2 7)Manajemen stratejik (makalah uts 2 7)
Manajemen stratejik (makalah uts 2 7)
 
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
 
MAKALAH UAS
MAKALAH UASMAKALAH UAS
MAKALAH UAS
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
 
MAKALAH UTS
MAKALAH UTSMAKALAH UTS
MAKALAH UTS
 
Makalah 2 m._stratejik_(ema_unayah_11150569)[1]
Makalah 2 m._stratejik_(ema_unayah_11150569)[1]Makalah 2 m._stratejik_(ema_unayah_11150569)[1]
Makalah 2 m._stratejik_(ema_unayah_11150569)[1]
 
susilawati 11150205
susilawati 11150205susilawati 11150205
susilawati 11150205
 
Makalah ke1 ulfah 11150967
Makalah ke1 ulfah 11150967Makalah ke1 ulfah 11150967
Makalah ke1 ulfah 11150967
 
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan Doktoral
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan DoktoralManajemen Strategik dalam Perkuliahan Doktoral
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan Doktoral
 
1150810 salam maskur - 5 x manejemen
1150810   salam maskur - 5 x manejemen1150810   salam maskur - 5 x manejemen
1150810 salam maskur - 5 x manejemen
 
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
 
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 21150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
 
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
 
Presentasion 5
Presentasion 5Presentasion 5
Presentasion 5
 
Tugas makalah uas dian
Tugas makalah uas dianTugas makalah uas dian
Tugas makalah uas dian
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
 

More from dwipuji95

12 etika dan csr
12 etika dan csr12 etika dan csr
12 etika dan csrdwipuji95
 
11. implementasi dan pengawasan
11. implementasi dan pengawasan11. implementasi dan pengawasan
11. implementasi dan pengawasandwipuji95
 
10. analisis swot
10. analisis swot10. analisis swot
10. analisis swotdwipuji95
 
9. formulasi strategi
9. formulasi strategi9. formulasi strategi
9. formulasi strategidwipuji95
 
6. managemen strategik
6. managemen strategik6. managemen strategik
6. managemen strategikdwipuji95
 
4. model deskriptif manajemen strategik ppt
4. model deskriptif manajemen strategik ppt4. model deskriptif manajemen strategik ppt
4. model deskriptif manajemen strategik pptdwipuji95
 
3. konsep tujuan dan visi misi
3. konsep tujuan dan visi misi3. konsep tujuan dan visi misi
3. konsep tujuan dan visi misidwipuji95
 

More from dwipuji95 (7)

12 etika dan csr
12 etika dan csr12 etika dan csr
12 etika dan csr
 
11. implementasi dan pengawasan
11. implementasi dan pengawasan11. implementasi dan pengawasan
11. implementasi dan pengawasan
 
10. analisis swot
10. analisis swot10. analisis swot
10. analisis swot
 
9. formulasi strategi
9. formulasi strategi9. formulasi strategi
9. formulasi strategi
 
6. managemen strategik
6. managemen strategik6. managemen strategik
6. managemen strategik
 
4. model deskriptif manajemen strategik ppt
4. model deskriptif manajemen strategik ppt4. model deskriptif manajemen strategik ppt
4. model deskriptif manajemen strategik ppt
 
3. konsep tujuan dan visi misi
3. konsep tujuan dan visi misi3. konsep tujuan dan visi misi
3. konsep tujuan dan visi misi
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Ringkasan materi uts

  • 1. MAKALAH MANAGEMEN STRATEGIK Diajukan untuk memenuhi tugas UTS Managemen Strategik Dosen Pengampu : Ade Fauzi, SE. MM Oleh : Nama : Dwi Puji Susanti NIM : 11141191 Kelas : 5Y-MA JURUSAN MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BINA BANGSA 2018
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, pencipta dan pemelihara alam semesta ini, atas karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalahPraktikum Manajemen Pemasaran yang berjudul “UMKM Keripik Pisang”, Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan bagi Nabi Muhammad SAW keluarga dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman termasuk kita semua. Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Manajemen Pemasaran dengan dosen pengampu Surti Zahra, SE MM. semoga dengan disusunnya makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Disamping dari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam pembahasan makalah ini, baik dari teknis penulisan sampai dengan pembahasan materi untuk itu besar harapan kami akan saran dan masukan yang sifatnya mendukung untuk perbaikan pembuatan makalah kedepannya. Tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Praktikum Manajemen Pemasaran yang telah memberi arahan untuk membuat makalah ini dan tidak lupa untuk rekan rekan mahasiswa kami ucapkan terima kasih semoga apa yang saya susun dapat bermanfaat bagi pembaca semua. Serang, Januari 2018 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1 2. Rumusan Maslah ......................................................................................... 3. Maksud dan Tujuan .................................................................................... 3 3 BAB II PEMBAHASAN BAB II Tujuan dan Konsep Managemen strategic ……………………….... BAB III Visi Misi dan Tujuan Perusahaan ………………………………… BAB IV Model Deskriptif Managemen Strategik …………………………. BAB V Pengembangan Kemampuan Konsep Metode Kasus Dan Audit Managemen Strateik ………………………………… BAB VI Managemen strategic ……………………………………………. BAB VII Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal ……………….. BAB VIII 4 9 17 25 35 44 A. Kesimpulan .................................................................................................. 57 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi. Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
  • 5. Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi adalah serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi.Menopang manajemen strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal. Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah.Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai.Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting- gi dan pelayanan yang baik.
  • 6. 2. Rumusan Masalah a. Mengerti arti managemen strategic ? b. Mengetahui apa Visi Misi dan Tujuan dari Perusahaan ? c. Mengetahui Proses Managemen Strategik d. Mengetahui Tahapan Audit Managemen e. Mengetahui Lingkungan internal dan Lingkugan Eksternal 3. Maksud dan Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut : a. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Perusahaan. b. Memahami tentang manajemen strategi. c. Mengetahui gambaran manajemen strategi. Untuk menambahkan wawasan atau pemahaman terhadap pentingnya Manajemen BAB II TUJUAN DAN KONSEP MANAJEMEN STRATEGIK 1. Pengertian Manajemen Strategik Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumberdaya organisasi. Sedangkan strategic adalah serangkaian keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang mengarah pada penyusunan strategi-strategi efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi, Manajemen strategic dapat diartikan sebagai penentuan serangkaian keputusan dan tindakan yang menyangkut arah perjalanan perusahaan dimasa depan, penyelarasan sasaran setiap bagian perusahaan, pengelolaan sumberdayanya sesuai dengan lingkungannya, serta pembuatan siasat yang benar, yang dimaksudkan untuk pencapaian sasaran-sasaran. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa yang mula-mula harus di tetapkan dalam manajemen stratejik adalah arah perusahaan dimasa depan. Arah ini dapat berupa misalnya, jenis usaha dalam mana perusahaan melakukan kegiatan. Adapun pendapat yang lain tentang pengertian manajemen stratejik adalah proses yang berkesinambungan dimulai dari perumusan strategi, dilanjutkan dengan pelaksanaan kemudian bergerak ke arah suatu peninjauan kembali dan
  • 7. penyempurnaan stratejik tersebut, karena keadaan dalam dan diluar perusahaan atau organisasi yang selalu berubah. Pengertian manajemen stratejik menurut para ahli : a. Hunger & Wheelen Manajemen stratejik adalah serangkaian dari pada keputusan manajerial dan kegiatan- kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. b. Budiman CHR  Manajemen stratejik adalah serangkaian keputusan-keputusan dan tindakan – tindakan yang menuju kepada penciptaan sebuah atau beberapa stratejik efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Secara umum dapat di simpulkan manajemen stratejik adalah cara yang akan dilakukan para penyusun strategi menentukan tujuan-tujuan dan juga membuat keputusan- keputusan strategik. Terdapat tiga elemen utama yang merupakan jantung manajemen stratejik pertama manajemen stratejik yaitu:  Analisis Manajemen stratejik menitikberatkan pada analisis hirarki tujuan stratejik (visi,misi, dan sasaran stratejik), bersama dengan analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi  Keputusan Menjawab dua pertanyaan dasar : dalam industry apa seharusnya perusahaan bersaing? Bagaimana perusahaan berkompetisi dalam industry tersebut?  Aksi Perusahaan harus membuat aksi-aksi yang dirasa perlu untuk pengimplementsikan strategi. 2. Ruang Lingkup Manajemen Strategik Ruang lingkup manajemen strategik menunjukkan seluruh kegiatan yang dicakup oleh manajemen strategik. Lingkup ini dapat anggap sebagai fungsi-fungsi manajemen strategik yang akan membantu para pemimpin organisasi atau perusahaan dalam
  • 8. merancangnya. Keseluruhan kegiatan manajemen strategik mempunyai dua lingkup utama yaitu: a. Perencanaan Strategik Perencanaan strategik pada dasarnya merupakan perumusan putusan-putusan strategik. putusan-putusan strategik adalah putusan-putusan yang mempunyai pengaruh atau akibat jangka panjang atas misi, falsafah ,kebijakan, sasaran, termasuk cara-cara pencapaian sasaran perusahaan.putusan-putusan strategik dirumuskan sebagai persiapan untuk menyongsong peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang di ramalkan akan terwujud di masa yang akan datang. Kegiatan perencanaan strategik merupakan serangkaian pembuatan putusan yang terdiri dari:  Perumusan tujuan, misi, dan visi perusahaan  Perumusan nilai, keyakinan, falsafah, dan kebijakan perusahaan.  Penaksiran atau pengukuran kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang berkaitan dengan perusahaan  Perumusan sasaran-sasaran strategik perusahaan  Perumusan siasat perusahaan b. Pemberlakuan Dan Pengendalian Siasat Pemberlakuan dan pengendalian siasat adalah pembuatan berbagai putusan manajerial seperti jenis susunan organisasi, gaya kepemimpinan, sistem informasi manajemen, serta pemantauan dan penilaian sistem yang di gunakan untuk menjamin keberhasilan penggunaan siasat tersebut. Pemberlakuan dan pengendalian siasat merupakan serangkaian kegiatan pembuatan putusan yang terdiri dari:  Pemberlakuan siasat  Penilaian dan pengendalian siasat. 3. Sejarah Dan Perkembangan Manajemen Strategik Untuk pertama kalinya manajemen strategik dikembangkan dalam kalangan militer Indonesia pada awal dasawarsa tujuh puluhan, guna mewujudkan suatu tatanan kekuatan nasional yang berperan melindungi keutuhan teritori serta kedaulatan bangsa dan negara. Tatanan tersebut hingga saat ini dikenal sebagai sistem manajemen sumberdaya pertahanan dan keamanan dengan Sistem Perencanaan Strategis Pertahanan Keamanan
  • 9. Negara (Sisrenstra Hanneg) sebagai perwujudan rencana tindakan dan kegiatan mendasar dalam pola impelementasi. Perkembangan Manajemen Strategik. Perkembangan manajemen strategik di negara maju melalui empat tahapan yaitu : a. Anggaran dan kontrol keuangan. b. Perencanaan Jangka Panjang c. Perencanaan Strategik perusahaan d. Manajemen Strategik 4. Hirarki Strategik Dalam manajemen sebuah perusahaan maupun public, memeliki heirarki (tingkatan) manajemen yang dapat digambarkan sebagai berikut : a. Manejemen Puncak Ruang lingkup dari manajemen puncak (top management) adalah mengelola perusahaan secara keseluruhan. Manajemen puncak menyusun kebijakan perusahaan dalam jangkapanjang sekaligus mengevaluasi kinerja manajemen tangah (middle management). Manajemen puncak menetapkan tujuan (goal) dan untuk sasaran yang dicapai oleh perusahaan/organisasi serta menjalin kemitraan, rencan investasi dalam rangka mengembangkan perusahaan serta menetapkan SOP (Standard Operating Procedures) perusahaan/organiasasi. Level ini lebih banyak waktunya untuk berfikir, menimbang, review analisa dan test. b. Manajemen Tengah Manajemen tengah (middle management) waktunya seimbang dipakai untuk mennerjemahkan kebijakan strategis yang dikeluarkan oleh manajemen puncak, dan waktunya dipakai untuk menerapkannya melalui manajemen garis pertama dan operasional (first line management andoprational). Dengan demikian tingkatan inilah memiliki tanggungjawab untuk memonitor hasil dari setiap rencana (plan) dan
  • 10. mengusulkan penyesuaian (adjustment) yang diperlukan untuk memastikan tujuan atau sasaran tercapai. c. Manajemen Garis Pertama dan Operasional Level ini menyusun jadwal dari setiap karyawan serta prosedur kinerja dilapangan. Level ini juga bertanggungjawab untuk memonitor setiap individu bekerja sebagaimana mestinya dan memastikan bahwa individu bekerja fit, antusias, dan displin mematuhi tenggat waktu dan target individu. d. Hierarki Strategi Dengan kemampuan analisa, diagnostic, dan implementasi hasil generic lingkungan maka setiap peluang,gangguan dan ancaman diperlukan strategi untuk mengekplorasi peluang dan mengatasi ancaman dan gangguan. Posisi strategi seperti tersebut dalam hierarki strategi . Bagan Hierarki Strategi Startegi objectives 80:20. Top management menghabiskan 80% waktunya mendesain dan memikirkan strategi, 20 % lagi menggunakan untuk mengerjakan pekerjaan secara fisik. Tactical objectives 50:50. Middle Management menggunakan 50% waktunya untuk menjabarkan dan menginformasikan strategi yang diterima dari top management dan 50% untuk mengerjakan aktivitasnya secara factual operational objective. Operational 20:80. First line management menggunakan 80% waktu untuk bekerja, 20% untuk berfikir.
  • 11. BAB III VISI MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN 1. Visi Perusahaan Menurut Ismail Solihin (2012:21) peryataan visi menunjukkan arah strategis perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di masa mendatang sehingga akan menuntun pengarahan sumber daya perusahaan bagi pencapaian berbagai tujuan tersebut. Visi yang dibuat oleh perusahaan memiliki kaitan yang sangat erat dengan Misi perusahaan, dalam arti strategis yang dinyatakan di dalam Visi masih berada di dalam lingkup usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Visi perusahaan lebih menggambarkan “What do you want to become” sedangkan Misi perusahaan lebih menunjukkan “What is our business. Ruben Mark, mantan CEO Colgate menyakini sebuah misi yang jelas harus semakin masuk akal secara Internasional. Pemikran Mark tentang Visi adalah Jika ingin mengajak semua orang dibawah bendera perusahaan, adalah hal yang penting untuk memperkenalkan satu visi secara global alih-alih berusaha menyatukan beragam pesan dalam berbeda. Triknya adalah dengan membuat visi sederhana sekaligus menggigit: "kami membuat komputer tercepat di dunia" atau "layanan telpon untuk semua orang." Anda tidak perlu membuat orang mengakong senapan mesin hanya untuk tujuan-tujuan finansial. Hal yang dibutuhkan hanyalah membuat orang merasa lebih baik, merasa menjadi bagian dari sesuatu. Visi juga mempunyai beberapa manfaat, diantaranya: a. Memudahkan komitmen semangat kerja karyawan. Karyawan tidak akan bekerja dengan penuh antusias jika dia tidak tahu untuk apa dia bekerja. Namun, jika dia tahu apa kontribusi perusahaan pada masyarakat dia akan termotivasi bahwa dia bekerja bukan hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk masyarakat. b. Menumbuhkan rasa kebermaknaan. Salah satu tempat karyawan mencari makna kehidupan adalah lingkungan pekerjaannya.
  • 12. c. Menumbuhkan standar yang prima. Jika seorang karyawan memahami dia bekerja untuk suatu tujuan yang sangat mulia, dia akan bekerja penuh semangat dan meletakkan standar prima untuk setiap pekerjaannya. Setiap perusahaan senantiasa mempunyai cita-cita ideal yang hendak dicapai. Citai-cita. Tersebut akan diperjuangkan agar jati dirinya jelas, yakin citra nilai dan kepercayaan perusahaan. Visi perusahaan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal. Dengan kata lain, Visi merupakan wawasan luas ke masa depan dari manajemen dan merupakan kondisi ideal yang hendak dicapai oleh perusahaan di masa yang akan datang. Visi memberi arah dan ide actual kepada manajemen dalam proses pembuatan keputusan, agar setiap tindakan yang akan dilakukan senantiasa berlandasan visi perusahaan dan memungkinkan untuk mewujudkannya. Adapun karakteristik visi yaitu sebagai berikut. a. Diciptakan melalui permufakatan/konsesus. b. Memberikan pandangan atas segala sesuatu yang terbaik di masa yang akan datang. c. Mempengaruhi orang untuk menuju ke misi. d. Tanpa keterbatasan dimensi waktu. 2. Misi Perusahaan Menurut David (2009:84), peryataan misi (mission statement) adalah sebuah deklarasi tentang "alasan keberadaan" suatu organisasi. pertanyaan misi harus menjawab pertanyaan paling penting, "apakah bisnis kita?". pertanyaan misi yang jelas sangat penting untuk menetapkan tujuan dan merumuskan strategi. Terkadang juga diistilahkan sebagai pertanyaan keyakinan (creed statement), sebuah pertanyaan filosofi, pernyataan kepercayaan, pernyataan prinsip-prinsip bisnis, atau pernyataan yang "menentukan bisnis kita", pernyataan misi menjelaskan ingin menjadi apa suatu organisasi dan siapa saja yang coba dilayaninya. Semua organisasi memiliki alasan kenapa mereka ada, meskipun bila para penyusun strategi tidak secara sadar mentranformasikan alasan ini kedalam bentuk tulisan.
  • 13. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam uasahanya, mewujudkan visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi. Adapun manfaat misi antara lain: a. Memastikan tujuan dasar organisasi. b. Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan SD di organisasi. c. Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum. d. Menjadikan titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi. e. Memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan penungasan hingga elemen tujuan dalam bentuk sedemikian rupa hingga perameter waktu, biaya, dan kinerja dapat dievaluasi dan dikontrol. Menurut Davit, Fred R, (2009:102) terdapt Sembilan karakteristi yang harus terangkum dalam suatu misi perusahaan, dank arena misi perusahaan merupakan bagian dari proses strategic management yang akan dipublikasikan kepada masyarakat, maka misi perusahaan sebaiknya mencakup Sembilan komponen pokok tersebut, yang terdiri dari:  Customer Secara eplisit misi harus menyebutkan siapa yang menjadi pelanggan bagi produk perusahaan.  Product or Services Dalam hal ini secara spesifik perusahaan harus menyebutkan produk atau jasa apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan.  Markets Di pasar mana produk perusahaan akan bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh pesaing.  Technology Arah pengembangan teknologi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
  • 14.  Concern for survival, growth, and profitability Secara komitmen perusahaan terhadap kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan dan kemampuan untuk menghasilkan laba (proditabilitas).  Philosophy Kepercayaan (beliefs), nilai (values), aspirasi, dan prioritas etis dari perusahaan.  Self Concept Apa yang menjadi kompetensi unggulan (distinctive comperences) dari perusahaan dibandingkan pesaingnya.  Concern for public image Apakah perusahaan memiliki respons terhadap masalah-masalah social, kemasyarakatan maupun terhadap masalah lingkungan.  Concern for employees Apakah karyawan merupakan asset yang berharga perusahaan. 3. Tujuan Perusahaan Tujuan perusahaan merupakan pernyataan tentang keinginan yang akan dijadikan pedoman bagi manajemen perusahaan untuk meraih hasil tertentu atas kegiatan yang dilakukan dengan dimensi waktu tertentu. Dengan demikian tujuan memiliki karakteristik yang berbeda dengan visi maupun misi di antaranya: a. Sesuai: tujuan selaras dengan visi dan misis. b. Berdemendi wsktu: tujuan harus konkrit dan bisa diantisipasi kapan terjadinya. c. Layak: tujuan hendaknya merupakan suatu tekad yang bisa diwujudkan d. Fleksibel: tujuan senantiasa bisa di sesuaikan atau peka terhadap perubahan situasi dan kondisi e. Mudah dipahami Adapun empat alas an tujuan pentingnya tujuan bagi perusahaan dan bagi menajemen strategi, yaitu sebagai berikut: a. Tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya. Sebagai besar organisasi perlu membenarkan keabsahan eksistensinya, untuk mengabsahkan diri dalam pandangan pemerintah, kosumen, dan masyarakat luas.
  • 15. Dengan menetapkan tujuan, perusahaan akan menarik orang mengelali tujuan ini sehingga mau bekerja untuk mereka. b. Tujuan membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambil keputusan. Tujuan yang menyatakan mengarahkan perhatian karyawan kepada norma perilaku yang dikehendaki. Tujuan dapat mengurangi pertentangan dalam pengambilan keputusan kalau semua karyawan mengetahui tujuannya. Tujuan menjadi kehendak dalam keputusan. c. Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi organisasi. Tujuan merupakan norma terakhir untuk organisasi menilai dirinya. Tanpa tujuan, oerganisasi tidak mempunyai dasar yang jelas untuk menilai keberhasilannya. d. Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan visi dan misi. Menurut Gray dan Ricketts tujuan adalah lebih spesifik dibandingkan sasaran jika sasaran menentukan arah jangka panjang maka tujuan menentukan target-target khusus untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu periode yang akan datang. Secara tradisional dan historis suatu perusahaan dipandang sebagai lembaga ekonomi sehingga tujuan perusahaan sifatnya sederhana yaitu dinyatakan dalam ukuran efisiensi dan laba perusahaan memiliki tujuan tunggal yaitu mencari laba atau memaksimalkan laba. Pada saat sekarang perumusan tujuan perusahaan harus mempertimbangkan 3 faktor: a. Realitas lingkungan dan salaing berhubungan kekuasaan ekternal. b. Realitas sumbe-sumber dan saling berhubungan kekuatan internal perusahaan c. System nilai para eksekutif puncak. 4. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Visi dan Misi Home Industri Salak Pondoh “CRISTAL” Visi : Menciptakan kepedulian dan pengembangan terhadap produk lokal asli Yogyakarta serta menciptakan lapangan kerja
  • 16. Misi : a. Merangkul sektor UKM ( Usaha Kecil Menengah ) untuk maju bersama b. Menciptakan produk oleh-oleh alternative yang digemari konsumen c. Mendorong UKM untuk melakukan penjualan. Tujuan Home Industri Salak Pondoh “CRISTAL” a. Perusahaan oleh-oleh dengan pengelolaan yang baik b. Penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya. c. Penciptaan kepedulian dan pengembangan terhadap produk lokal, asli Yogyakarta. Bentuk Usaha Home Industri Salak Pondoh “CRISTAL” adalah perseorangan a. Cake browinies salak pondok b. Cake browinies keju salak pondok c. Cake browinies choco salak pondok d. Bakpia salak pondok e. Wajik Salak pondoh f. Keripik salak pondoh g. Manisan salak pondoh 5. Menyusun, Mengembangkan, dan Mengevaliasi Visi,Misi dan Tujuan Dalam penetapan visi, perusahaan harus memenuhi persyaratan dan kriteria. Adapun persyaratan dan kriteria visi perusahaan secara umum antara lain: a. Dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan. b. Dapat dikomunikasikan dan dapat dimengerti oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan. c. Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan perkembangan zaman. d. Memiliki nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi perusahaan. e. Terfokus pada permasalahan instansi perusahaan agar dapat beroprasi.
  • 17. Setelah menyusun visi yang baik bagi perusahaan, dapat ditentukan bagaimana visi bisnis perusahaan. Hal pertama yang dapat dilakukan dalam rangka menyusun visi perusahaan adalah dengan mengidentifikasikan aktivitas perusahaan berdasarkan impian yang ingin dicapai. Setelah itu, dapat ditetapkan pandangan masa depan perusahaan, ingin mencapai titik kesuksesan setinggi apakah perusahaan tersebut. Menyediakan gambaran besar yang mengambarkan siapa saja yang ada di dalam perusahaan tersebut, apa yang akan dilakukan setiap peronil perusahaan dan kemanakah arah pergerakan perusahaan. Sebelum membahas lebih jauh tentang bagaimana penyusun, mengembangkan serta mengevaluasi misi bisnis suatu perusahaan, perlu terlebih dahulu untuk mengetahui apa saja komponen misi. Ada Sembilan komponen yang mutlak ada dalam sebuah misi apabila misi tersebut hendak menjadi misi yang efektif. Komponen-komponen misi tersebut antara lain: a. Konsumen atau Pelanggan, “Siapa pelanggan perusahaan? b. Produk atau Jasa, “Apa produk atau jasa utama perusahaan? c. Pasar, “Secara geografis, dimana perusahaan akan berkompetisi? d. Teknologi, “apakah perusahaan menerapkan teknologi terbaru? e. Pehatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitbilitas, “Apakah perusahaan berkomitmen untuk pertumbuhan dan kondisi keuangan yang baik? f. Filosofi, “Apa dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika perusahaan? g. Konsep diri, “Apa kemampuan khusus atau keuangan kompetitif perusahaan? h. Perhatian akan citra publik, “Apakah perusahaan responsive terhadap pemikiran sosial, masyarakat dan lingkungan? i. Perhatian pada karyawan, “Apakah karyawan aset yang berharga untuk perusahaan? 6. Pendekatan Pengambilan Keputusan Menurut Lawrence R. Jauch & W.F Glueck (1996) ada berbagai teori tentang bagaimana pengambilan keputusan, mengambil suatu keputusan, namun sebagian besar penulis memusatkan perhatiannya pada tiga cara pendekatan, yaitu rasional analisi, intuitif emosional, dan perilaku politis (behavioral political).
  • 18. a. Pengambilan Keputusan yang rasional-analisis Dalam model ini, pengambilan keputusan merupakan seseorang aktor yang tunduk- tunduknya bukan saja cerdas tetapi juga rasional. Aktor memilih keputusan dengan penuh kesadaran tentang semua alternative yang mungkin ada untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Oleh karena itu, pengambil keputusan mempertimbangkan semua alternative dan segala akibat dari pilihan yang dapat diambilnya, menyusun segala akibatnya dengan memperhatikan skala pilihan (scale of performsnce) yang pasti, dan memiliki alternative yang memberikan hasil maksimum. b. Pengambilan Keputusan yang Intuitif-emosional Lawan dari pengambilan keputusan yang rasional adalah pengambilan keputusan yang intuitif. Pengambil keputusan ini menyukai kebiasaan dan pengalaman, perasaan yang mendalam, pemikiran yang reflektif dan naluri dengan menggunakan proses alam bawah sadar. Proses ini dapat disorong oleh naluri, orientasi kreatif, dan konfrontasi kreatif. Pengambilan keputusan intuitif mempertimbangkan sejumlah alternative dan peluang secara serempak meloncat dari satu langkah dalam analisis atau mencari yang lain dan kembali lagi. c. Pengambilan Keputusan Secara Politis-perilaku Pendangan ketiga mengemukakan bahwa pengambil keputusan yang sesungguhnya harus mempertimbangkan sejumlah tekanan dari orang lain yang terpengaruh oleh keputusan mereka. Serikat buruh menukarkan tenaganya untuk upayah yang paling pantas dan jaminan kerja. Konsumen menukarkan uang mereka dengan produk dan jasa. Pemilik menukar modalnya untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan dari investasinya.. Bahkan pesaing menukarkan informasi satu sama lainnya melalui asosiasi perdagangan atau hubungan lainnya, dan sebaiknya. Sedangkan jika ditinjau dari kondisi keputusan yang harus diambil, terdapat empat pengambilan keputusan, yaitu: a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty). b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko. c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti. d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbulkan karena pertentangan dengan keadaan lain.
  • 19. BAB IV MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGIK 1. Pengertian Proses Manajemen Strategik Manajemen strategis merupakan suatu proses yang dinamik karena ia berlangsung terus menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi selalu memerlukan peninjauan ulang dan bahkan mungkin perubahan dimasa depan. Salah satu alasan utama mengapa demikian halnya ialah karena kondisi yang dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu berubah-ubah pula. Dengan perkataan lain strategi manajemen dimaksudkan agar organisasi menjadi satuan yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang berhasil adalah organisasi yang tingkat evektifitasnya dan produktivitasnya makin lama makin tinggi. Hanya dengan demikianlah tujuan dan berbagai sasarannya dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan. Proses Manajemen Strategik adalah proses enam langkah yang memandu perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi. Walaupun empat langkah yang pertama menjelaskan perencanaan yang harus dilakukan, implementasi dan evaluasi juga sama pentingnya. Bahkan strategi terbaik pun dapat saja gagl bila manajemen tidak mengimplementasikan atau mengevaluasinya secara layak. 2. Tahap Manajemen Strategik a. Tahap Strategy formulation (perencanaan) Proses ini mencangkup dari mulai penentuan tujuan hingga penyusunan strategi. Pada tahap ini perusahaan secara berkala mengkaji kembali misi dan tujuan perusahaan serta merumuskan strategi yng sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan. Misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh perusahaan. Perusahaan yang melakukan perubahan secara radikal (radical change) dapat mengubah visi, misi, tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh pimpinan perusahaan.
  • 20. b. Tahap Strategi Implementation (pelaksanaan) Proses ini mencangkup implementasi yang dijalankan berdasarkan strategi yang dipilih dan juga pengendalian atas implementasi yang dilakukan. Tujuan dan strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat diimplementasikan dengan baik apabila tujuan dan strategi tersebut dituangkan kedalam rangkaian kegiatan dalam bentuk program yang terjadwal dengan jelas serta memperoleh alokasi sumber daya yang memadai yang telah dituangkan dalam bentuk anggaran (butget) yang akan mendukung setiap program. Selain itu perusahaan harus mengembangkan struktur organisasi yang akan memudahkan implementasi strategi yang telah dipilih perusahaan. c. Tahap Evaluation and Control Pada tahap evaluasi perusahaan akan membandingkan kinerja aktual (actual performance) yang dicapai perusahaan dengan standar kinerja. Hasil evaluasi akan dijadikan dasar bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian, yakni apakah kesenjangan yang terjadi antara actual performance dengan standard performance masih berada dalam toleransi ataukah perbedaan antara kinerja aktual dengan kinerja stantdar sudah menyimpang sangat jauh sehingga perlu dilakukan tindakan koreksi. Hasil evaluasi dan pengendalian selanjutnya akan menjadi umpan balik (feedback) bagi perusahaan sehingga memungkinkan perusahaan melakukan perbaikan dalam setiap langkah langkah proses manajemen strategis mulai dari formulasi, implementasi, hingga sampai ke tahap evaluasi dan pengendal. 3. Lingkungan Internal Merupakan hal yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan sehari-hari organisasi dan mempengaruhi langsung terhadap setiap program dan kebijakan organisasi . Beberapa pihak yang termasuk dalam lingkungan internal organisasi adalah :
  • 21. a. Pemilik Organisasi, adalah para pemilik yang menyertakan modal, ide, ataupun berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi. b. Tim Manajemen, adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai pengelola organisasi dalam aktivitas sehari-hari. c. Para anggota atau para pekerja, adalah orang yang bekerja sebagai karyawan pada perusahaan. d. Sumber daya perusahaan lainnya seperti bahan baku, keuangan, termasuk informasi. 4. Lingkungan Eksternal Merupakan berbagai hal yang berada diluar orgamnisasi yang turut mempengaruhi jalannya organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan eskternal terbagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan makro. Lingkungan Mikro perusahaan terdiri dari : a. Pelanggan, adalah mereka yang secara langsung menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. b. Pesaing, adalah organisasi lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan bisnisyang kita jalankan c. Pemasok, adalah perusahaan atau organisasi lain yang menyediakan bahan baku bagi perusahaan kita. d. Partner strategi, adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda dengan perusahaan kita, tetapi secara menjadi mitra dalam menjalankan bisnis yang saling menguntungkan. Lingkugan Makro perusahaan terbagi dua yaitu lingkungan local dan internasional. Termasuk kedalam lingkungan local adalah : a. Pembuat peraturan, adalah pihak-pihak yang menciptakan peraturan agar kegiatan bisnis adil dan aman bagi semua pihak. b. Pemerintah, adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu disuatu negara, diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat kearah yang lebih baik.
  • 22. c. Masyarakat, adalah keseluruhan pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Lingkungan Internasional merupakan lingkungan yang lebih luas dari sebuah negara yang akan mempengaruhi perusahaan terutama perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis internasional. Ciri-ciri utama organisasi berkinerja tinggi, antara lain sebagai berikut : 1. Mempunyai arah dan tujuan yang jelas untuk ditempuh. Arah tersebut tercermin pada visi yang dimiliki oleh para menejer dalam organisasi tentang mau kemana organisasi akan dibawa dimasa depan dan mengapa. Para manejer dalam organisasi memiliki kebaranian dalam mengambil resiko dan tidak ragu-ragu meninggalkan cara kerja, metoda, teknik,kultur lama apabila dipandang bahwa hal-hal tersebut tidak sesuai lagi dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan tuntunan internal dan eksternal yang baru. 2. Didalam organisasi tersedia tenaga-tenaga berpengetahuan dan keterampilan tinggi disertai oleh semangat kewirausahaan. Dalam hal ini seorang menejer sangat peka terhadap kebutuhan dan perilaku para pengguna produk yang dihasilkannya dalam rangka untuk memahami kecendrungan- kecendrungan yang terjadi dipasaran. Serta harus cekatan dalam memanfaatkan setiap peluang yang timbul. 3. Para menejer membuat komitmen yang kuat pada suatu rencana aksi strategik, yaitu rencana aksi yang diharapkan membuahkan keuntungan finansial yang memuaskan dan yang menempatkan organisasi pada posisi bersaing yang dapat diandalkan. 4. Orientasi suatu perusahaan berkinerja tinggi adalah “hasil” dan memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya efektifitas dan produktivitas yang meningkat. 5. Kesediaan membuat komitmen yang mendalam pada strategi yang telah ditentukan dan berupaya bersama seluruh komponen organisasi lainnya agar strategi dapat membuahkan hasil yang diharapkan.
  • 23. Jadi, kesimpulannya adalah bahwa menejer yang efektif dan berhasil adalah mereka yang mampu berperan selaku penentu strategi yang tangguh, wirausahawan yang handal dan pemimpin yang efektifmbagi para bawahanny Menurut Sondang P.Siagian dalam bukunya manajemen stratejik, Proses manajemen stratejik terdiri dari berbagai tahap, diantaranya ada duabelas tahap yang dilalui dalam proses manajemen stratejik, yaitu: a. Perumusan misi organisasi/perusahaan Bagi suatu organisasi atau perusahaan penentu misi sangat penting karena misi itu bukan hanya sangat mendasar sifatnya, akan tetapi membuat organisasi memiliki jati diri yang khas. Dengan kata lain misilah yang membedakan suatu organisasi dari suatu organisasi yang sejenis, dalam arti bergerak dalam bidang bisnis yang serupa. b. Penentuan profil organisasi Setiap organisasi menghadapi keterbatasan kemampuan meyediakan dan memperoleh sumber-sumber yang diperlukannya, baik dalam arti dana, sarana, prasarana, waktu dan tenaga kerja. Profil dimaksudkan menggambarkan kuantitas dan kualitas berbagai sumbar yang dapat dikuasai untuk dimanfaatkan dalam rangka pelaksanaan strategi yang ditentukan. Hasil analisis tersebut menggambarkan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian jelas bahwa profil organisasi memperkuat identitas yang telah dinyatakan dalam misi. c. Analisis dan pilihan stratejik Dalam melakukan analisis tentang berbagai kemungkinan yang terjadi menejer mutlak perlu melakukan penyaringan yang cermat sehingga terlihat perbedaan nyata antara kemungkinan sebagai peluang dan kemungkinan yang diinginkan. Jika proses tersebut dilalui dengan tepat, hasilnya ialah suatu pilihan yang sifatnya stratejik. Suatu pilihan stratejik harus bermuara pada penggabungan antara sasaran jangka panjang dan strategi dasar organisasi yang pada gilirannya menempatkan perusahaan
  • 24. pada posisi yang optimal dalam menghadapi lingkungannya dalam rangka mengemban misi yang telah ditetapkan sebelumnya. d. Penetapan sasaran jangka panjang Pada umumnya suatu atau berbagai sasaran dapat dikatakan bersifat jangka panjang apabila cakupan kurun waktunya “multi tahun”. agar mempunyai makna operasional yang dipahami oleh semua orang dalam organisasi, manajemen puncak harus mennyatakan secara jelas apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dalamsatu kurun waktu tertentu dimasa yang akan datang, karena itulah yang dimaksud dengan sasaran. Pencapaian sasaran melibatkan berbagai unsur perusahaan seperti tingkst keuntungan, deviden bagi para pemilik modal, keunggulan kompetitif, kepemimpinan dalam memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat, tingkat produktivitas, hubungan yang serasi dengan para karyawan,pengembangan karyawan dan tanggung jawab sosial perusahaan. e. Penentuan stratejik induk Stratejik induk ialah suatu pernyataan oleh manajemen puncak tentang cara-cara yang akan digunakan dimasa depan untuk mencapai berbagai sasaran yang telah ditetapkan. Berbagai cara tersebut maksudnya adalah berbagai pendekatan yang akan digunakan dalam menjalankan roda organisasi yang semuanya dikaitkan dangan pencapaian sasaran, karena dengan demikian diperoleh suatu jaminan bahwa organisasi akan mampu tidak hanya mempertahankan eksistensinya, akan tetapi juga terus tumbuh f. Penentuan stratejik operasional Satu hal yang menonjol dalam strategi operasional ialah rencana dan program kerja yang dinyatakan dalam bentuk anggaran. g. Penentuan sasaran jangka pendek, seperti sasaran tahunan Sasaran jangka panjang suatu organisasi atau perusahaan memerlukan kongretisasi. Salah satu cara melakukan kongretilasi itu ialah dengan melakukan periodisasi, antara lain dengan menetapkan sasaran tahunan
  • 25. h. Perumusan kebijaksanaan Yang dimaksud dengan kebijaksanaan ialah suatu prosedur operasional yang baku yang di dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Standard Operating Prosedures”(SOP). Maksud ditetapkannya prosedur yang baku tersebut ialah untuk meningatkan efektifitas kerja para menejer yang diharapkan memusatkan erhatian pada operasionalisasi misi dan strategi dasar organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran baik jangka panjang maupun jangka pendek karena telah dibkali dengan cara dan pendekatan yang tepat digunakan dalam mengambil keputusan rutin. i. Pelembagaan strategi Pelembagaan membuat hal-hal menjadi mendarah daging disemua tingkat, kalangan dan komponen organisasi yang bersangkutan. Pelembagaan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan harus melakukan secara terprogram dan berkelanjutan. Dalam kelembagaan tersebut harus memiliki tiga unsur organisasi yang mutlak perlu mendapatkan sorotan perhatian yaitu: struktur organisasi, gaya kepemimpinan serta kultur organisasi. j. Penciptaan sistem pengawasan Mengawasi berarti mengamatu dan memantau dengan berbagai cara seperti pengamatan langsung kegiatan-kegiatan operasional dilapangan, membaca laporan dan berbagai cara lainnya, sementara berbagai kegiatan operasional sedang berlangsung. Maksiudnya adalah untuk mengetahui apakah dalam pelaksanaan terdapat penyimpangan disengaja atau tidak dari rencana dan program yang telah ditentukan sebalumnya. Para pakar sering menekankan bahwa pengawasan diperlukan bukan sebagai cermin ketidak percayaan manajer kepada para bawahannya, melainkan karena manusia memang tidak sempurna dan oleh karenanya mungkin saja berbuat kesalahan atau kekhilafan. Dengan disiplin ketekunan dan kehati-hatian yang tinggi sekalipun bisa saja terjadi penyimpangan dari rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Karena itulah sering ditekankan bahwa pengawasan yang efektif seyogiyanya ditujukan pada sistem yang berlaku dan tidak serta merta pada manusiannya.
  • 26. k. Penciptaan sistem penilaian Penilaian sebagai upaya sadar untuk membandingkan hasil yang seharusnya dicapai dengan hasil yang nyatanya dicapai dalam rangka pencapaian tujuan suatu organisasi. Penilaian menjadi sangat penting karena dari penilaian itu tiga hal dapat terliht, yaitu sasaran dapat terlampaui, hasil yang diperoleh sama denga sasaran yang telah ditetapkan atau sasaran tidak tercapai. l. Penciptaan sistem umpan balik Dalam setiap dan semua jenis kegiatan yang berlangsung dalam organisasi sangat diperlukan yang namanya umpan balik. Karena dengan adanya umpan balik manajemen puncak memperoleh pengetahuan dan informasi tentang segi-segi keberhasilan maupun kekurangberhasilannya, atau bahkan kegagalannya. Sekaligus dapat diketahui faktor-faktor penyebabnya yang pda gilirannya dimanfaatkan dalam melakukan proses manajemen stratejik berikutnya.
  • 27. BAB V PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUSDAN AUDIT STRATEGIK 1. Kemampuan Konsep dalam Bisnis Audit (AUDIT MANAJEMEN) Bagian akhir dari komponen manajemen strategik adalah evaluasi kinerja organisasi. Komponen ini memberikan feed-back kepada pengambil keputusan mengenai apakah semua rencana kerja dapat diimplementasikan sesuai rencana, atau mungkin perlu adanya perubahan rencana. Audit manajemen dapat didefinisikan sebagai penilaian sistem manajemen perusahaan (auditee) untuk mengetahui apakah sistem tersebut beroperasi secara efektif, dan untuk memperkirakan risiko apa yang mungkin timbul apabila sistem tersebut tidak beroperasi secara efisien. Dengan demikian, untuk unit organisasional tertentu, seperti departemen penjualan, penilaian atau pemeriksaan manajemen akan berfokus pada bagaimana sebaiknya unit tersebut dikelola. Penekanan audit manajemen adalah pada proses manajemennya, khususnya pada prosedur perencanaan, organisasi, dan pengendalian aktivitas yang dipilih untuk diaudit. a. Tahapan Audit Manajemen Penyelidikan yang akan dilakukan, data yang akan diuji, dan teknik yang akan diterapkan akan bervariasi tergantung organisasinya. Meskipun demikian, pekerjaan ini tetap perlu dilakukan secara professional. Tahapan-tahapan kerja dalam mengaudit pada umumnya meliputi hal-hal berikut ini. 1. Usulan dan pengenalan.Survei pendahuluan. 2. Penelaahan yang lebih rinci. 3. Pengujian detail. 4. Mengembangkan dan menelaah temuan audit. 5. Pelaporan. 6. Tindak lanjut setelah audit.
  • 28. Usulan dan Pengenalan. Sebelum fase audit dilakukan, auditor dan manajemen perusahaan sebaiknya dipertemukan dulu untuk menciptakan hubungan baik. Dalam kesempatan itu, auditor dapat mengetahui tujuan perusahaan secara keseluruhan untuk menilai tiap aktivitas unit atau fungsi dalam organisasi perusahaan. Di samping itu, auditor harus mendapatkan dan menelaah informasi lain seperti aktivitas yang dilaksanakan, tipe pengendalian yang diimplementasikan, struktur organisasi, dan posisi unit organisasi dalam organisasi secara keseluruhan. Fase ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi potensi-potensi masalah yang mungkin ada. Survei Pendahuluan. Pada fase ini, auditor melakukan penilaian pendahuluan atas aktivitas yang akan dinilai. Hasilnya adalah berupa informasi mengenai fungsional perusahaan untuk memonitor kinerja perusahaan. Jadi, tujuan utama fase ini adalah untuk memperoleh pandangan umum mengenai fungsional perusahaan dan operasinya serta beberapa petunjuk dari aktivitas khusus yang dapat menjamin dilakukannya penelaahan yang detail selama fase audit. Penelaahan yang Lebih Rinci. Setelah aktivitas fungsional yang akan diaudit diidentifikasi, selanjutnya ditentukan kriteria kinerjanya. Puncak fase ini adalah merumuskan dan mendesain program kerja yang rinci untuk audit yang lebih mendalam. Program kerja tersebut termasuk menentukan teknik audit khusus yang akan dipakai. Pengujian Detail. Pada fase ini, akan ditentukan kemutakhiran, kelengkapan, dan akurasi data. Tujuan secara keseluruhan adalah mengidentifikasi area yang akan menjamin perhatian manajemen. Pengujian audit yang lebih rinci, misalnya, dapat diarahkan terhadap:
  • 29.  Apakah sasaran dan tujuan dalam anggaran telah diotorisasi?  Apakah informasi yang ada bagi manajemen telah dimanfaatkan?  Apakah aktivitas operasional mencapai hasil yang diharapkan? Pengembangan dan Penelaahan Temuan Audit. Dalam menilai kinerja operasional, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah mendefinisikan standar operasional atau kriteria penilaian. Auditor harus mempunyai cukup pengetahuan dan pengalaman mengenai aktivitas yang diaudit agar dapat mengembangkan kriteria evaluasi yang memadai. Pelaporan. Keberhasilan pemeriksaan manajemen tergantung pada mutu laporan yang dihasilkan. Laporan pemeriksaan manajemen adalah alat formal untuk memberitahukan manajemen puncak tentang temuan auditor yang signifikan serta rekomendasinya. Masalah atau temuan yang tidak signifikan hendaknya tidak dilaporkan. Kalau manajemen dapat diyakinkan untuk bertindak sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, audit secara keseluruhan barulah akan bermanfaat. Tindak Lanjut Setelah Audit. Tujuan penelaahan tindak lanjut adalah untuk memastikan bahwa rekomendasi yang dimasukkan dalam laporan audit benar-benar telah dilaksanakan. Apabila manajemen tidak melakukan tindakan korektif yang dimaksud, carilah penjelasan mengapa manajemen gagal melakukan hal itu. b. Aktivitas sebagai Subjek Pemeriksaan Setiap perusahaan mempunyai cara sendiri untuk melakukan operasinya. Berikut adalah beberapa aktivitas utama yang umum dilakukan yang dapat dijadikan subjek pemeriksaan manajemen. Contoh-contoh pertanyaan yang hendaknya dijawab melalui audit untuk setiap area fungsional perusahaan menurut Fred R. David disajikan berikut ini.
  • 30. a) Manajemen dan SDM 1. Apakah perusahaan menggunakan konsep manajemen strategik? 2. Apakah sasaran dan tujuan perusahaan telah ditentukan dan dikomunikasikan dengan baik? 3. Apakah para manajer dipilih secara objektif? 4. Apakah para manajer mendelegasikan wewenang secara baik? 5. Apakah struktur organisasi yang ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan? 6. Apakah job descriptions dan job specifications bagi para pekerja jelas? 7. Apakah para karyawan memiliki moral yang baik untuk bekerja? 8. Apakah turnover dan kebiasaan bolos kerja para karyawan rendah? 9. Apakah pelaksanaan reward dan mekanisme pengawasannya efektif? b) Pemasaran 1. Apakah segmentasi pasar perusahaan telah sesuai? 2. Apakah posisi perusahaan di antara para pesaing telah berada pada posisi yang baik? 3. Apakah pangsa pasar produk perusahaan meningkat? 4. Apakah saluran distribusi telah memuaskan dan biaya yang dikeluarkan telah efektif? 5. Apakah perusahaan memiliki organisasi penjualan yang efektif? 6. Apakah perusahaan melaksanakan penelitian pasar? 7. Apakah kualitas produk dan pelayanan baik? 8. Apakah produk dan jasa perusahaan diberikan harga yang telah sesuai? 9. Apakah promosi, iklan, dan publikasi yang ada telah efektif? 10. Apakah rencana pemasaran berikut biayanya efektif? 11. Apakah para manajer pemasaran memiliki pengalaman dan pelatihan yang cukup? c) Keuangan 1. Apakah kondisi keuangan perusahaan diketahui secara cermat? 2. Mampukah perusahaan menaikkan modal jangka pendek jika diperlukan?
  • 31. 3. Mampukah perusahaan menaikkan modal jangka panjang melalui utang dan/atau equity? 4. Apakah perusahaan memiliki modal kerja yang cukup? 5. Apakah prosedur mengenai capital budgeting-nya efektif? 6. Apakah kebijakan dividend payout-nya logis? 7. Apakah perusahaan mempunyai hubungan yang baik dengan investor dan pemegang sahamnya? 8. Apakah para manaje r keuangan perusahaan bekerja secara professional? d) Produksi 1. Apakah para pemasok dapat diandalkan? 2. Apakah fasilitas, peralatan, mesin-mesin dan kantor-kantornya dalam kondisi yang baik? 3. Apakah kebijakan pengawasan dan prosedur persediaan sudah efektif? 4. Apakah kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya sudah efektif? 5. Apakah fasilitas, sumber daya, dan letak pasarnya strategis? 6. Apakah perusahaan mempunyai kemampuan dalam teknologi? e) Penelitian dan Pengembangan 1. Apakah perusahaan memiliki fasilitas R&D? Apakah fasilitas-fasilitas tersebut sesuai dengan kebutuhan? 2. Jika menggunakan R&D di luar perusahaan, apakah pembiayaannya efektif? 3. Apakah personel R&D telah memenuhi syarat yang ditetapkan? 4. Apakah sumber daya R&D telah dialokasikan dengan efektif? 5. Apakah manajemen informasi dan sistem komputernya sesuai? 6. Apakah komunikasi antara R&D dan unit-unit organisasi lainnya sudah efektif? 7. Apakah produk-produk yang ada sekarang memiliki daya saing dari sisi teknologi?
  • 32. f) Sistem Informasi 1. Apakah seluruh manajer yang ada dalam perusahaan menggunakan sistem informasi dalam membuat keputusan? 2. Apakah di perusahaan ada pejabat yang menjabat sebagai Chief Information Officer atau Director of Information Systems? 3. Apakah data di dalam sistem informasi selalu diperbarui secara berkesinambungan? 4. Apakah para manajer fungsional perusahaan memberikan kontribusi masukan bagi sistem informasi? 5. Apakah password (kata kunci) untuk memasuki sistem informasi perusahaan sudah efektif? 6. Apakah para ahli strategi perusahaan familiar pada sistem informasi perusahaan pesaing? 7. Apakah sistem informasinya user-friendly? 8. Apakah pemakai sistem informasi mengerti tentang manfaat informasi itu bagi perusahaan? 9. Apakah workshop untuk pelatihan komputer diberikan kepada pemakai sistem informasi tersebut? 10. Apakah sistem informasi secara berkesinambungan terus ditingkatkan kualitas isinya dan ke-user-friendly-annya? c. Matriks TOWS/SWOT Matriks Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths (TOWS) merupakan matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah: 1. Strategi SO (Strength-Opportunity) 2. Strategi WO (Weakness-Opportunity) 3. Strategi ST (Strength-Threat) 4. Strategi WT (Weakness-Threat)
  • 33. Matriks SWOT memerlukan key success factors. Pada matriks ini, menentukan key success factors untuk lingkungan eksternal dan internal merupakan bagian yang sulit sehingga dibutuhkan judgment yang baik. Sementara itu, tidak ada satu pun matching tool yang dianggap paling baik. Untuk lebih jelasnya, tabel di bawah ini kiranya dapat membantu pembaca untuk lebih memahami empat macam strategi yang dimaksud, yakni SO, WO, ST, dan WT. Tiap strategi dilengkapi dengan contoh matching antara faktor-faktor eksternal dan internal utama dalam rangka memformulasikan strategi-strategi alternatif yang ada pada kolom Resultant Strategy. Key Internal Factor Key External Factor Resultant Strategy 1. Modal kerja yang berlebih (kekuatan internal) + 40% pertumbuhan tahunan (peluang eksternal) = Mengakuisisi 2. Kapasitas produksi tidak cukup (kelemahan internal) + Dua pesaing utama telah keluar/mundur (peluang eksternal) = Horizontal integration melalui pembelian fasilitas pesaing 3. Kemampuan tinggi di bidang R&D (kekuatan internal + Berkurangnya jumlah orang dewasa-muda (ancaman eksternal) = Mengembangkan produk baru untuk orang dewasa yang lebih tua 4. Moral pekerja yang rendah (kelemahan internal) + Aktifitas persatuan pekerja yang kuat (ancaman eksternal) = Mengembangkan paket baru untuk kesejahteraan pekerja Catatan: Keempat contoh, secara berurutan, merupakan contoh untuk strategi SO, WO, ST, WT. Penjelasan: Strategi SO (Strength-Opportunity). Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. Pada umumnya, perusahaan berusaha melaksanakan
  • 34. strategi-strategi WO, ST, atau WT untuk menerapkan strategi SO. Oleh karena itu, jika perusahaan memiliki banyak kelemahan, mau-tidak mau perusahaan harus mengatasi kelemahan itu agar menjadi kuat. Sedangkan, jika perusahaan menghadapi banyak ancaman, perusahaan harus berusaha menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada. Strategi WO (Weakness-Opportunity). Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Kadang kala perusahaan menghadapi kesulitan untuk memanfaatkan peluang-peluang karena adanya kelemahan-kelemahan internal. Misalnya, ada permintaan yang tinggi terhadap perangkat elektronika untuk mengontrol jumlah dan waktu fuel injection pada mesin mobil (opportunity), tetapi pabrik-pabrik mengalami kesenjangan teknologi untuk memproduksikan alat-alat ini (weakness). Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah kesenjangan teknologi ini adalah melalui strategi WO, yakni dengan mengadakan suatu kerja sama (joint venture) dengan perusahaan lain yang memiliki kompetensi. Strategi ST (Strength-Threat). Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa perusahaan yang tangguh harus selalu mendapatkan ancaman. Salah satu contoh strategi ST adalah ketika perusahaan Texas Instrument mendapatkan dana hampir $700 juta dari hasil denda Sembilan perusahaan Jepang dan Korea yang melanggar hak paten pada produk semiconductor memory chips ciptaannya (strength). Akan tetapi, perusahaan-perusahaan pesaing yang melakukan tindakan pembajakan melakukan inovasi dan memproduksi produk sejenis yang merupakan ancaman besar bagi perusahaan Texas Instrument.
  • 35. Strategi WT (Weakness-Threat). Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal sesungguhnya berada dalam posisi yang berbahaya. Ia harus berjuang untuk tetap dapat bertahan dengan melakukan strategi- strategi seperti merger, declared bankruptcy, retrench, atau liquidation. Days Inn Motel, misalnya, bangkrut pada akhir tahun 1991. Saat itu modal usaha perusahaan sudah tipis (weakness), sementara itu potongan-potongan harga yang dilakukan oleh jaringan motel pesaing (threat) terus berlangsung sehingga membuat Days Inn Motel tidak berdaya. d. Kerangka Kerja Representasi skematis dari matriks TOWS dapat dilihat pada bagan di bawah ini. Matriks TOWS terdiri dari Sembilan sel. Ada empat sel untuk key success factors, empat sel untuk strategi dan satu sel yang selalu kosong (terletak di sebelah kiri atas). Keempat sel strategi berlabelkan SO, WO, ST, dan WT yang dikembangkan melalui key success factors pada sel yang berlabelkan S, W, O, dan T. Secara lebih jelas, berikut ini adalah delapan tahap bagaimana penentuan strategi dibangun melalui matriks TOWS/SWOT. Tahapan yang dimaksud adalah: 1. Buat daftar peluang eksternal perusahaan. 2. Buat daftar ancaman eksternal perusahaan.Buat daftar kekuatan kunci internal perusahaan. 3. Buat daftar kelemahan kunci internal perusahaan. 4. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi SO. 5. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WO.
  • 36. 6. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi ST. 7. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WT. Kosong (leave blank) Strengths-S1. Catatlah kekuatan kekuatan internal perusahaan Weaknesses-W1. Catatlah kelemahan kelemahan internal perusahaan Opportunities-O1. Catatlah peluang peluang eksternal yang ada Strategi SO1. Daftar kekuatan untuk meraih keuntungan dari peluang yang ada Strategi WO1. Daftar untuk memperkecil kelemahan dengan memanfaatkan keuntungan dari peluang yang ada Threats-T1. Catatlah ancaman ancaman eksternal yang ada Strategi ST1. Daftar kekuatan untuk menghindari ancaman Strategi WT1. Daftar untuk memperkecil kelemahan dan menghindari ancaman Perlu diketahui bahwa kegunaan dari setiap alat pada Matching Stage adalah untuk membangkitkan strategi alternatif yang fisibel untuk dilaksanakan, bukan untuk memilih atau menentukan strategi mana yang terbaik. Jadi, tidak semua strategi dikembangkan di dalam TOWS Matrix. Dengan matriks TOWS, dihasilkan informasi bisnis garmen sebagai berikut: Strength (S) 1 Pertumbuhan sales tinggi 2. Kinerja keuangan sangat baik 3. Harga saham di bursa naik tinggi Weakness 1. Ketergantungan bahan baku 2. Jaringan distribusi internasional kurang 3. Pangsa pasar masih kecil 4. Upaya pemasaran belum
  • 37. 4. Manajemen baik 5. Kualitas produk baik optimal 5. Kapasitas produksi masih kecil Opportunities (O) 1. Pertumbuhan pasar yang baik 2. Trend ekspor meningkat 3. Pelanggan setia di luar negeri 4. Apresiasi US$ Strategi SO 1. Pertahankan & tingkatkan kualitas dan pelayanan untuk mempertahankan pelanggan setia luar negeri 2. Pengembangan pasar ke negara nonkuota 3. Pengembangan produk untuk mengikuti selera pasar (orientasi pasar) Strategi WO 1. Integrasi ke hulu 2. Peningkatan kualitas produksi 3. Menambah jaringan distribusi dan pemasaran internasional Threats (T) 1. Persaingan ketat 2. Hambatan perdagangan internasional 3. Kepercayaan luar negeri 4. Pasokan bahan baku 5. Pemulihan ekonomi dalam negeri Strategi ST 1. Substitusi bahan baku 2. Tingkatkan daya saing melalui efisiensi dan kualitas 3. Tingkatkan kredibilitas melalui pemenuhan semua kebutuhan ekspor dan aturan main internasional Strategi WT 1. Tingkatkan pangsa pasar untuk meningkatkan kuota impor 2. Optimalkan kapasitas atau lakukan sub-kontrak 3. Joint venture di luar negeri
  • 38. BAB VI MANAGEMEN STRATEGIK 1. Pengertian manajemen strategic Manajemen adalah proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian atau pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan SDM dan sumber daya lainnya. Sedangkan, strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan- tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Adapun keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer, yakni : a. Ketrampilan konseptual (conceptional skill) Top manager harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi yang kemudian dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan. b. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill) Manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. c. Keterampilan teknis (technical skill) Keterampilan ini merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
  • 39. Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu: a. Keterampilan manajemen waktu, keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. b. Keterampilan membuat keputusan, kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan:  Mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya.  Mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik.  Mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar. 2. Perencana strategi a. Pejabat eksekutif kepala b. Presiden c. Pemilik d. Ketua dewan direksi e. Direktur eksekutif f. Penasehat g. Dekan h. Wirausahawan 3. Tingkatan Strategi a. Enterprise Strategy Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok
  • 40. sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat. b. Corporate Strategi Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Bagaimana misi itu dijalankan, hal ini memerlukan keputusan-keputusan stratejik dan perencanaan stratejik yang selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi. c. Business Strategy Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan sebagainya untuk memperoleh keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik. d. Functional Strategi Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain.  Strategi functional ekonomi, mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.  Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating.  Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah (J. Salusu, p 101, 1996). Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan soal “kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi (J. Salusu, p 104, 1996).
  • 41. 4. Model manajemen strategi a. Visi dan Misi Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan cita-cita tentang keadaan di masa datang yang ingin diwujudkan oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan. b. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal Realisasi misi perusahaan akan menjadi sulit dilakukan jika perusahaan tidak berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya. Oleh karena itu, tindakan untuk mengetahui dan menganalisis lingkungan eksternalnya menjadi sangat penting karena pada hakikatnya kondisi lingkungan eksternal berada di luar kendali organisasi. Selain pemahaman kondisi lingkungan eksternal, pemahaman kondisi lingkungan internal perusahaan secara luas dan mendalam juga perlu dilakukan. Oleh karena itu, strategi yang dibuat perlu bersifat konsisten dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisinya. Berdasarkan pemahaman lingkungan internal ini, hendaknya kelemahan dan juga kekuatan yang dimiliki perusahaan dapat diketahui. Selain itu, perusahaan perlu mencermati peluang yang ada dan memanfaatkannya agar perusahaan memiliki keunggulan kompetitif. c. Analisis Pilihan Strategi Pada dasarnya setiap perusahaan, dalam menjalankan usahanya, mempunyai strategi. Namun, para pimpinan perusahaan kadang-kadang tidak tahu atau tidak menyadarinya. Bentuk strategi berbeda-beda antar-industri, antarperusahaan, dan bahkan antar-situasi. Namun ada sejumlah strategi yang sudah umum diketahui, dimana strategi-strategi ini dapat diterapkan pada berbagai bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi-strategi ini dikelompokkan sebagai strategi generic. Dari bermacam-macam strategi dalam kelompok strategi generic ini akan dipilih salah satu atau kombinasi beberapa strategi induk (grand strategy) dengan menggunakan cara-cara tertentu. d. Sasaran Jangka Panjang Upaya pencapaian tujuan perusahaan merupakan suatu proses berkesinambungan yang memerlukan tahapan. Untuk menentukan apakah suatu tahapan sudah dicapai atau belum diperlukan suatu tolak ukur, misalnya kurun waktu dan hasil yang ingin dicapai
  • 42. dirumuskan secara jelas, yaitu dengan angka-angka kuantitatif. Pembuatan sasaran jangka panjang ini mengacu kepada strategi induk yang telah ditetapkan sebelumnya. e. Strategi Fungsional Langkah penting implementasi strategi induk dilakukan dengan membagi-baginya ke dalam berbagai sasaran jangka pendek, misalnya dalam jangka waktu tahunan, secara berkesinambungan dengan memperhatikan skala prioritas serta dapat diukur. Sasaran jangka pendek ini hendaknya mengacu pada strategi fungisonal yang sifatnya operasional. Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah berbagai bidang fungsional dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna strategi utama dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional menjadi penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan strategi utamanyan saja, melainkan juga dengan strategi bidang fungsional lainnya. Dalam organisasi perusahaan yang konvesional, bidang-bidang fungsional utamanya adalah bidang keuangan, SDM, produksi dan operasi, serta bidang pemasaran. f. Program, Pelaksanaan, Pengendalian dan Evaluasi Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan, strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan tidak efektif bila tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas- asas untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan perusahaan. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang. Jika hasil evaluasi pekerjaan diketahui bahwa ada faktor X yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan kerja dari rencana yang ada, dan memang disebabkan salah asumsi atau oleh hal-hal lain yang sifatnya uncontrollable, maka rencana perlu direvisi ulang 5. Manfaat manajemen strategi Manfaat manajemen strategis menurut David (2002:15) adalah:  Membantu oganisasi membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional pada pilihan strategis.
  • 43.  Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan utama dari proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari semua manajer dan karyawan.  Proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat pengertian karyawan mengenai efektivitas dengan mendorong dan menghargai mereka untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan atihan inisiatif serta imajinasi.  Mendatangkan laba  Meningkatkan kesadaran ancaman eksternal  Pemahaman yang lebih baik mengenai strategi pesaing  Meningkatnya produktivitas karyawan  Berkurangnya penolakan terhadap perubahan  Pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan prestasi penghargaan Manfaat Manajemen Strategis secara umum:  Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan  Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar  Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas did lam setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka  Penerapan manajemn strategi membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman yang datang dari luar perusahaan  Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategi akan lebih profitable (menguntungkan) dan lebih berhasil daripada yang tidak menerapkannya. 6. Manajemen Strategik dalam perusahaan kecil, organisasi nirlaba, dan pemerintah Suatu organisasi pada dasarnya bisa dibedakan menjadi dua kategori: a. Organisasi bisnis/komersial (swasta) Organisasi ini adalah organisasi yang bertujuan mendapatkan laba sebanyak-banyaknya bagi pemilik.
  • 44. b. Organisasi non-komersial (sektor publik) Kegiatannya lebih banyak berhubungan dengan aktivitas sosial dan pelayanan masyarakat. Contohnya, lembaga pemerintahan, partai politik, yayasan, sekolah, universitas, rumah sakit dan organisasi sejenis lainnya. Dari sudut pandang kepemilikan, organisasi ini dimiliki secara kolektif oleh masyarakat/publik. Atas dasar itu, organisasi ini dinamakan sebagai organisasi sektor publik. Kategori organisasi jenis sebenarnya masih bisa diklasifilcasikan lagi menjadi: a. Lembaga Pemerintahan Organisasi pemerintahan, baik pemerintah pusat dan daerah. Secara operasional, organisasi ini diselenggarakan oleh pemerintah, dengan kata lain pengelolanya adalah pemerintah dan pemiliknya adalah warga negara. b. Lembaga Non-pemerintahan (Organisasi Nirlaba) Organisasi yang merupakan bagian dari subklasifikasi ini adalah organisasi yang didirikan oleh masyarakat, baik dalam bentuk yayasan, organisasi profesi, partai politik, maupun organisasi keagamaan. Secara operasional organisasi ini tidak mencari laba dan juga tidak diselenggarakan oleh pemerintah. Pengelolanya adalah orang-orang yang dipercaya oleh masyarakat, dan pemiliknya adalah masyarakat. Berdasarkan pembahasan di atas, kita bisa memahami bahwa karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan utamanya adalah pada cara organisasi tersebut memperoleh sumber daya. Organisasi bisnis memperoleh sumber daya dari modal pemilik atau setoran pemilik, sedangkan organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan anggota atau masyarakat, baik yang mengikat maupun tidak mengikat. Identifikasi perlu kita lakukan, karena pada kenyataannya, organisasi sektor publik (terutama organisasi nirlaba) juga bisa menawarkan produk/jasa yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis.
  • 45. Manajemen Strategis dalam Perusahaan Kecil Kurangnya pengetahuan tentang Manajemen Strategi pada bisnis kecil merupakan hambatan yang serius bagi pebisnis kecil, masalah lainnya adalah modal yang kurang memadai untuk memanfaatkan peluang eksternal dan pemahaman kerangka acauan sehari-hari. Risetpun menunjukkan bahwa manajemen strategi pada perusahaan kecil lebih informal daripada perusahaan besar, tetapi perusahaan kecil yang menggunakan manajemen strategis lebih berhasil dibanding dengan yang tidak menggunakan.
  • 46. BAB VII LINKUNGAN INTERNAL DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL 1. Pengertian lingkungan internal Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal. Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan kapabilitas yang dimilikinya. Lingkungan internal:  Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).  Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya. 2. Analisis Internal (The Internal Assessment ) Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan. Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi: 1. Relationships among the functional areas of business 2. Management 3. Marketing
  • 47. 4. Finance/Acounting 5. Production/operation 6. Research and development 7. Computer information system 8. Human Resources Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang meliputi: a. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi. b. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan maupun amsyarakat. c. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup. d. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa membedakan agama dan suku bangsa. e. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya. Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki. Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang.
  • 48. Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi :  Logistik Kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan, informasi mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal pengiriman.  Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input produksi menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan, pengetesan, pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.  Logistik Keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen.  Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan, penjualan, penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.  Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan dan pemeliharaan. Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi :  Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan.  Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.  Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan.  Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum, perencanaan dan keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur perusahaan mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing. Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi inti perusahaan yang mengandalkan asset atau skill. Prahalad menggambarkan kompetensi inti sebagai akar pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk
  • 49. inti dan rantainya adalah bisnis. Dengan kompetensi inti yang merepresentasikan kesatuan asset dan teknologi, perusahaan akan mampu membentuk nilai optimal bagi konsumen maupun perusahaan, memposisikan diri secara khas atas pesaing, kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi proaktif terhadap perusahaan. Langkah 1: Identifikasi faktor-faktor Strategik Intern Apa saja faktor-faktor strategik itu, dimana dan dari mana berasal, mana yang perlu dievaluasi secara teliti, karena merupakan kekuatan dan kelemahan dan sebagai landasan bagi strategi y.a.d. Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan potensial itu menurut Robinson (1997:238-230), mencakup: a. Pemasaran b. Keuangan dan Akunting c. Produksi, Operasi dan Teknik d. Personalia e. Manajemen Mutu f. Sistem Informasi g. Organisasi dan Manajemen Umum h. Layanan i. Pengembangan Teknologi j. Manajemen Sumberdaya Manusia k. Logistik kedalam Langkah 2-3 : Evaluasi Faktor-faktor Strategik Intern 1. Membandingkan kinerja dengan masa lalu 2. Perubahan dalam tahap-tahap evolusi organisaisi/perusahaan 3. Perbandingan dengan pesaing 4. Perbandingan dengan fakgtor-faktor kunci sukses dalam industry
  • 50. Menganalisis dan Memilih Strategi (StrategyAnalysis and Choice) ST strategi yaitu menggunakan kekuatan untuk mengatasi tantangan eksternal. WT strategi merupakan taktik defensi yang langsung dimaksudkan untuk mengurangi kelemahan dan menghindari tantangan lingkungan. 3. Lingkungan Eksternal Organisasi Lingkungan eksternal merupakan factor penting yang perlu dikaji dalam penentuan pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih lanjut dikarenakan oleh beberapa hal diantranya : a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak constant melainkan selalu berubah- ubah. b. Intensitas dampaknya beraneka ragam. c. Faktor tersebut bisa menajadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya betapa pun cermatnya analisis “SWOT” yang dilakukan. d. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya Teori manajemen strategic mengatakan bahwa faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan strategik tentang arah yang hendak ditempuh, dapat di kategorikan dalam 2 kategori yaitu : a. Faktor –faktor eksternal yang “Jauh” b. Faktor-faktor eksternal; yang “Dekat” 4. Lingkungan Eksternal Yang “ Jauh” Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” pada intinya merupakan faktor-faktor yang bersumber dari luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari situasi operasional yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan, akan tetapi mempunyai dampak pada proses manajerial dan operasional dalam organisasi ( perusahaan) tersebut. Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” meliputi beberpa faktor yaitu :
  • 51. a. Pertimbangan-pertimbangan Ekonomi Pertimbangan ekonomi yang perlu dianalisa dalam pengambilan suatu kebijakan/ keputusan adalah berbagai faktor di bidang ekonomi dalam lingkungan mana suatu perusahaan bergerak atau beroperasi. Adapun hal-hal yang perlu diperhitu ngkan dan dipertimbangkan dalam pengambilan suatu keputusan yaitu :  Perkembangan global di bidang ekonomi  Pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan  Kehadiran korporasi multinasional  “Kejutan” di bidang energi,dan  Pendanaan . b. Faktor-faktor Politik Faktor-faktor politik yang berpengaruh pada pengelolaan suatu bisnis antara lain berarti adalah para pengambil keputusan stratejik perlu memahami percaturan kekuatan dan pengaruh yang terjadi dalam suatu masyarakat bangsa di lingkungan mana ia bergerak, termasuk percaturan kekuasaan dan kekuatan yang terjadi di kalangan para politisi dan para negarawan. Hal ini berkaitan dengan kebijkan- kebijakan yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak, serta penentuan kebijakan-kebijakan dalam suatu sistem-sistem tertentu yang diambil oleh para pemegang kekuasaan pada suatu periode tertentu. Indonesia yang menganut paham demokrasi dengan ciri utamanya antara lain ialah bahwa kedaulatan nasional berada di tangan rakyat secara berkala di selenggarakan pemilihan umum yang merupakan mekanisme politik bagi rakyat untuk menentukan pilihan kekuatan sosial yang akan dipercaya untuk menjalankan roda pemerintahan pada kurun waktu tertentu. Hasil dari pemilihan umum tersebut dapat mengakibatkan dua situasi yang dilematis yakni : 1. Partai politik yang sedang berkuasa memperoleh kepercayaan lagi untuk memegang kendali pemerintahan negara untuk kurun waktu berikutnya 2. Terjadi pergantian partai yang yang dipercayakan menjalankan roda pemerintahan negara untuk periode berikutnya. Selain pengenalan terhadap dampak dari faktor-faktor politik domestik, tentunya penting pula
  • 52. untuk mengetahui dan mengenal dampak dari faktor-faktor politik yang timbul secara regional, bahkan global. Pemahaman tersebut mutlak diperhitungkan dan diperlukan karena mempunyai implikasi yang harus diperhitungkan terhadap berbagai segi perekonomian secara domestik. Contohnya seperti hal-hal yang menyangkut kegiatan ekspor-impor, penanaman modal asing, pemanfaatan teknologi, kebijaksanaan tarif, penggunaan tenaga kerja asing, serta persyaratan mutu produk yang dihasilkan dan dipasarkan secara regional dan internasional . c. Faktor-faktor Sosial  Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara satu perusahaan dengan aneka ragam kelompok masyarakat yang dilayaninya, dampak dari faktor- faktor sosial sangat penting untuk di sadari oleh para pengambil keputusan. stratejik. Berbagai faktor seperti keyakinan, system nilai yang dianut, sikap, opini dan bahkan gaya hidup harus dikenali secara tepat. Kondisi sosial yang selalu berubah-ubah menjadi suatu hal penting yang harus di respon sedemikian rupa oleh para pengambil keputusan guna memanfaatkan peluang-peluang yang muncul maupun mengendalikan resiko usaha yang terjadi. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat tercermin dalam beberapa hal diantaranya:  Pandangan tentang pemanfaatan waktu senggang.  Gaya memilih dan menggunakan busana.  Penggunaan produk yang sedang “trendy”  Bahan bacaan yang disenangi  Bentuk hiburan yang diminati  Pola interaksi dalam keluarga,seperti antara suami dan istri, orang tua dan anak-anaknya.  Preferensi sekolah dan bidang ilmu yang ditekuni.
  • 53. Makna kehidupan kekaryaan. Berbagai implikasi daloam bidang social yang ada kaitannya dengan manajemen strategic terlihat pada lima hal yaitu : - Pendidikan - Fakto kultur - Konfigurasi ketenagakerjaan - Faktor demografi - Etos kerja sebagai faktor sosial. d. Faktor Teknologi Pengambilan keputusan stratejik mutlak perlu memahami perkembangan teknologi yang sudah, sedang dan akan terjadi sehingga mampu mengetahui dan menetapkan teknologi mana yang tepat untuk diterapkan dalam segi dan proses bisnis yang akan di lakukan. Kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi tentunya memberikan sumbangan besar bagi kemajuan serta hasil produksi suatu perusahaan, apalagi jika orientasi para pengambil keputusan stratejik semata-mata orientasi efisiensi, pemanfaatan teknologi akan cenderung semakin meluas dan meliputi makin banyak segi dan proses organisasional. Namun orientasi terhadap kecanggihan teknologi harus di imbangi dengan kemajuan serta pemanfaatan SDM yang tepat, karena tanpa di dukung SDM yang tepat teknologi secanggih apapun tidak dapat beroperasi secara maksimal . Justru terkadang bisa menimbulkan masalah baru bagi usaha tersebut e. Industri Sebagai Faktor Lingkungan Eksternal yang Turut Berpengaruh Manajemen stratejik dalam suatu organisasi mutlak untuk mengenali dalam bidang mana perusahaan bergerak dan faktor lingkungan eksternal mana yang turut berpengaruh terhadap jalannya roda perusahaan yang bersangkutan. Para pakar manajemen stratejik menyoroti lima hal dalam kondisi industri yang harus dikenali dan diperhitungkan, yaitu:
  • 54. 1. Ancaman dari para pendatang baru 2. Faktor Pemasok 3. Faktor Pembeli 4. Faktor Produksi 5. Faktor Persaingan 5. Faktor Lingkungan Eksternal Yang ”Dekat” Faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” mempunyai dampak langsung pada operasionalisasi berbagai strategi dan kebijaksanaan suatu perusahaan. Kaitan erat tersebut bukan hanya karena adanya suasana kompetitif dalam suatu usaha, akan tetapi juga berkaitan dengan peluang yang dapat dimanfaatkan, khususnya dalam perolehan sumber dana dan sumber daya yang diperlukan dan dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Selain itu pula, faktor-faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” pada umumnya dapat dikendalikan, atau paling sedikit dipengaruhi oleh perusahaan yang bersangkutan. Adapun faktor-faktor eksternal yang ”dekat” dan perlu diperhatikan dalam pengambilan suatu keputusan adalah sebagai berikut : a. Kedudukan Kompetitif Perusahaan Dalam kondisi dan iklim persaingan,suatu perusahaan perlu melakukan analisis tentang kedudukannya dalam suatu percaturan usaha. Untuk mengetahui kedudukan kompetitif suatu perusahaan, dapat dikaji dan di analisis dengan menggunakan pendekatan ”SWOT”. Dengan mengetahui berbagai hasil analisa tersebut para pengambil keputusan (Top Manajement) harus mampu menentukan kebijkan yang bertujuan untuk mengembangkan usahanya. b. Profil para Pelanggan Para pengambil keputusan stratejik perlu mengetahui profil yang tepat tentang para pelanggan terutama para calon pengguna produk yang dihasilkan. Para pakar menekankan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh pada profil para konsumen yang perlu dikenali dan dianalisis antara lain ialah - Faktor Geografi - Faktor Demografi - Faktor Psikografi.
  • 55. Jika dilihat secara sepintas, faktor ini tidak mempunyai kaitan dengan cara-cara yang seyogianya ditempuh oleh para pengambil keputusan stratejik dalam suatu perusahaan. Secara langusng memang tidak, akan tetapi tetap penting untuk dikenali karena faktor-faktor tersebut pasti berpengaruh pada perilaku mereka dalam memuaskan berbagai kebutuhan dan kepentingannya, yang pada gilirannya tercermin pada cara-cara mereka memuaskan berbagai kebutuhan mereka, termasuk cara mereka mengambil keputusan membeli suatu produk atau tidak. c. Perilaku Pembeli Pada umumnya, para pembeli suatu produk tertentu pasti menggunakan berbagai pertimbangan dalam membeli/ tidak membeli suatu produk. Pertimbangan antar pembeli yang satu dengan yang lain juga tentunya berbeda. Apakah karena produk itu bersifat primer, sekunder maupun tersier bagi mereka, atau hanya karena adanya gaya hidup ataupun pertimbangan lain yang membuat mereka membutuhkan barang/jasa tersebut. Yang jelas di sini bahwa perilaku para pembeli tidak pernah konsisten dan beragam. Inkonsisten itulah yang menjadi salah satu penyebab utama mengapa profil para pembeli dan calon pembeli-perlu dikenali dengan baik oleh para pengambil keputusan/perusahaan. d. Faktor Pemasok Posisi para pemasok memiliki peran penting sebagai salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan satu sektor industri, khususnya sektor di mana satu perusahaan bergerak. Selain sebagai faktor eksternal yang ”Jauh”, faktor ini juga masuk dalam faktor lingkungan eksternal ’Dekat” mengingat pengenalan terhadap faktor ini memiliki dampak langsung terhadap pengelolaan suatu perusahaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa para manajer dalam suatu perusahaan mutlak perlu menumbuhkan dan memelihara hubungan khusus yang didasarkan pada saling mempercayai dengan para pemasok bahan mentah atau bahan baku yang diperlukan oleh perusahaan. e. Faktor Penyandang Dana Penyandang dana sangat penting dikenali sebagai faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” sebab dampaknya yang bersifat langsung. Hubungan dengan pihak
  • 56. penyandang dana pun perlu ditumbuhkan, dikembangkan, dan dipelihara atas dasar saling percaya. Pengenalan terhadap penyandang dana adalah jawaban atas beberapa permasalahan yang muncul sepert: 1. Penilaian harga saham perusahaan secara tepat. 2. Persepsi yang digunakan para penyandang dana terkait dengan kredibilitas perusahaan peminjam. 3. Informasi yang tepat tentang situasi permodalan perusahaan 4. Persyaratan peminjaman yang sesuai dengan kemampuan perusahaan dalam guna meraih keuntungan pada tingkat yang wajar. 5. Sikap dan kebijakan para penyandang dana tenatng kemungkinan perpanjangan masa waktu pinjaman. 6. tingkat suku bunga yang dikenakan atas kredit. f. Situasi pasaran kerja sebagai faktor lingkungan Sumber daya manusia merupakan unsur yang terpenting dan paling mennetukan dalam berhasil tidkanya suatu organisasi, termsuk organisasi bisnis, pencapaian tujuan dan sasarannya, terutama dalam hal organisasi yang bergerak dalam iklim yang sangat kompetitif. Betapa pun pentingnya perhatian yang harus diberikan oleh para pengambil keputusan stratejik pada unsur-unsur yang lain, perhatian terbesar tetap harus diberikan kepada unsur manusia dalam suatu organisasi/ bisnis. Dalam suatu organisasi, semua proses manajeman sumber daya manusia harus ditempuh secara benar dan tepat dimana kesemuanya itu berangkat dari pengakuan dan penghargaan atas harkat dan martabat manusia. Adapun proses sumber daya manusia yang menyangkut perencanaan ketenagakerjaan meliputi : 1. Penciptaan dan pemeliharaan sistem informasi sumber daya manusia, 2. Rekrutmen, 3. Seleksi, 4. Orientasi dan penempatan, 5. Sistem imbalan, 6. Pendidikan dan pelatihan, 7. Perencanaan dan pengembangan karier,
  • 57. 8. Pemutusan hubungan kerja, 9. Pemeliharaan hubungan industrial,dan 10. Pemensiunan Langkah-langkah yang diambil dalam proses manajeman sumber daya manusia merupakan faktor internal dan mungkin tidak tepat untuk dibahs sebagai bagian dari pengenalan lingkungan eksternal yang ”dekat. Akan tetapi, pengambilan langkah- langkah tersebut secara tepat mutlah perlu dilakukan, mengingat beberpa implikasi yang melandasinya: a. Mampu menghasilkan tenaga kerja yang profesional dalam bidangnya, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, bakat dan minat, dan intelektualitas sehinggan mampu membangun reputasi perusahaan yang lebih bona fide dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan alinnya. b. Langkah –langkah tersebut lebih menjamin perusahaan untuk tetap mempertahankan tenaga kerja yang secara kulaitatif memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, sehingga para karyawan memiliki sikap positif terhadap perusahaan karena tingkat kepuasan kerja yang tinggi. c. Dengan adanya langkah-langkah tersebut, hakikat pasaran tenaga kerja dikenali dengan baik dan dengan segera jugadapat menentukan sumber-sumber tenaga kerja mana yang harus mendapat perhatian utama dalam penggarapannya. 7. Peramalan Lingkungan Para pengambil keputusan stratejik perlu memiliki dan mengembangkan keterampilan dalam memperkirakan dan meramalkan perubahan-perubahan yang akan terjadi pada lingkungan eksternalnya. Ketrampilan yang dimaksud berkaitan erat dengan kemampuan memanfaatkan peluang dan mengenali berbagai kendala yang diperkirakan akan dihadapi. Untuk melakukan hal tersebut langkah-langkah yang perlu diambil antara lain adalah : a. Memilih berbagai variabel yang bersifat kritikal bagi perusahaan b. Menyeleksi sumber-sumber penting dari informasi tentang lingkungan c. Memahami dan menilai berbagai pendekatan dan teknik peramalan
  • 58. d. Mengintegrasikan hasil peramalan ke dalam proses manajemen e. Memantau aspek-aspek kritikal dari pengelolaan peramalan. Tanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah tersebut merupakan tanggung jawab manajemen puncak dalam suatu perusahaan, meskipun para manajer pada tingkat yang lebih rendah perlu pula dilibatkan.Perubahan-perubahan lingkungan eksternal yang harus diantisipasi dan diramalkan menyangkut berbagai segi bisnis, pendekatan dan teknis yang digunakan pun harus mencakup aspek ekonomi, politik, sosial, teknologi dan bahkan juga keperilakuan.. Pengenalan berbagai faktor lingkungan eksternal yang ”Jauh” dan ”Dekat” dalam lingkungan industri tertentu secara tepat pada intinya diinkorporasikan pada keseluruhan upaya dalam menciptakan citra atau profil perusahaan.
  • 59. BAB VIII PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengertian Managemen Strategik pengertian manajemen stratejik adalah proses yang berkesinambungan dimulai dari perumusan strategi, dilanjutkan dengan pelaksanaan kemudian bergerak ke arah suatu peninjauan kembali dan penyempurnaan stratejik tersebut, karena keadaan dalam dan diluar perusahaan atau organisasi yang selalu berubah. 8. Visi Misi dan Tujuan Perusahaan Visi perusahaan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal. Dengan kata lain, Visi merupakan wawasan luas ke masa depan dari manajemen dan merupakan kondisi ideal yang hendak dicapai oleh perusahaan di masa yang akan dating Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam uasahanya, mewujudkan visi. Tujuan adalah pernyataan tentang keinginan yang akan dijadikan pedoman bagi manajemen perusahaan untuk meraih hasil tertentu atas kegiatan yang dilakukan dengan dimensi waktu tertentu. 9. Proses Managemen Strategik Proses Manajemen Strategik adalah proses enam langkah yang memandu perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi. Walaupun empat langkah yang pertama menjelaskan perencanaan yang harus dilakukan, implementasi dan evaluasi juga sama pentingnya. Bahkan strategi terbaik pun dapat saja gagl bila manajemen tidak mengimplementasikan atau mengevaluasinya secara layak.
  • 60. 10.Tahapan Audit Managemen Tahapan-tahapan kerja dalam mengaudit pada umumnya meliputi hal-hal berikut ini. 7. Usulan dan pengenalan.Survei pendahuluan. 8. Penelaahan yang lebih rinci. 9. Pengujian detail. 10. Mengembangkan dan menelaah temuan audit. 11. Pelaporan. 12. Tindak lanjut setelah audit. 11.Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan Internal adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan. Analisis Lingkungan eksternal adalah faktor penting yang perlu dikaji dalam penentuan pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih lanjut