SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
MAKALAH
MANAJEMEN STRATEJIK
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah
MANAJEMEN STRATEJIK
DOSEN PENGAMPU : ADE FAUJI, SE. MM
NAMA : NURFITRI IRIYANTI
NIM : 11150057
KELAS : 5 X MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA
SERANG BANTEN
2017
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat
dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis makalah ini dapat
menyelesaikanya tepat pada waktunya.
Penulis juga berterima kasih kepada :
1. Orang tua kami yang menyekolahkan dan yang memenuhi segala kebutuhan
sehingga penulis dapat melanjutkan sekolah sampai sekarang.
2. Bapak Dosen yang mengasuh mata kuliah Manajemen Stratejik yang selama
ini memberikan masukan dan bimbingan sehingga penulis dapat memahami
dan mengerti tentang mata kuliah Manajemen Stratejik.
3. Semua teman-teman yang ikut serta berpatisipasi dalam penulisan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masi banyak
kesalahan dan kesilafan dalam penulisan makalah ini, untuk itu, penulis dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
pembaikan dimasa yang akan datang.
Serang, 12 November 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB IIPEMBAHASAN.............................................................................................3
2.1 Pengertian Manajemen Strategik.........................................................................3
2.2 Ruang Lingkup Manajemen Strategik .................................................................4
2.3 Sejarah Dan Perkembangan Manajemen Strategik ...............................................5
2.4 Hirarki Strategik................................................................................................6
2.5 Visi Perusahaan................................................................................................8
2.6 Misi Perusahaan...............................................................................................9
2.7 Tujuan Perusahaan............................................................................................9
2.8 Contoh Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan........................................................11
2.9 Menyusun, Mengembangkan, dan Mengevaliasi Visi,Misi dan Tujuan...............12
2.10 Pendekatan Pengambilan Keputusan ..............................................................12
2.11 Pengertian Proses Manajemen Strategik ..........................................................12
2.12. Tahap Manajemen Strategik ..........................................................................13
2.13 Lingkungan Internal.......................................................................................14
2.14. Lingkungan Eksternal ...................................................................................15
2.15. Pengertian lingkungan internal.......................................................................20
2.16. Analisis Internal (The Internal Assessment )...................................................20
2.17. Lingkungan Eksternal Organisasi...................................................................24
2.19.Faktor Lingkungan Eksternal Yang ”Dekat”....................................................29
2.20. Peramalan Lingkungan..................................................................................33
BAB III PENUTUP ..................................................................................................34
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................34
3.2 Saran..............................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................35
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen strategik berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen
strategik adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan
bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif
untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus
memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam
organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus.
Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi
dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana
suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya
informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian
dan revisi.
Strategi yang dirumuskan dan diimplementasikan dengan cara yang paling baik
sekalipun menjadi usang ketika lingkungan eksternal dan internal organisasi
berubah. Sangatlah penting bagi para penyusun strategi untuk menelaah,
mengevaluasi, dan mengontrol pelaksanaan strategi secara sistematis. Makalah ini
menyediakan kerangka kerja yang bisa memandu usaha manajer dalam
mengevaluasi aktivitas manajemen strategis, memastikan ia bekerja dengan baik,
dan untuk melakukan perubahan antar waktu.
Sistem informasi manajemen sebagai alat yang selama ini dipakai untuk
mengevaluasi strategi juga akan didiskusikan. Panduan akan diberikan dalam
melakukan formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Proses manajemen
strategis bisa menghasilkan keputusan yang memiliki konsekuensi jangka panjang
yang signifikan.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Manajemen Startegik ?
2. Bagaimanakah Ruang Lingkup Manajemen Strategik ?
3. Bagaimanakah Sejarah dan Perkembangan Manajemen Strategik ?
4. Bagaimana bentuk Hirarki Strategik ?
5. Apa pengertian dari Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan.?
6. Bagaimana proses dari Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaa.?
7. Apakah yang dimaksud dengan proses manajemen strategik
8. Apakah yang termasuk kepada lingkungan eksternal manajemen strategik
9. Apakah yang termasuk kepada lingkungan internal manajemen strategik
10. Apa sajakah tahap dari manajemen strategik
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Startegik
2. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Manajemen Strategik
3. Untuk Mengetahui Sejarah dan Perkembangan Manajemen Strategik
4. Untuk Mengetahui Hirarki Strategik.
5. Memahami bagaimana pengertian dari Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan.
6. Menggetahui bagaiman proses dari Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan.
7. Untuk mengetahui proses manajemen strategik
8. Untuk mengethui lingkungan eksterens dari manajemen strategik
9. Untuk mengetahui lingkungn internal manajemen strategik
10. Untukmengetahi tahap dari manajemen strategik
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PengertianManajemen Strategik
Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan
mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan
sumberdaya organisasi. Sedangkan strategic adalah serangkaian keputusan-
keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang mengarah pada penyusunan
strategi-strategi efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi, Manajemen
strategic dapat diartikan sebagai penentuan serangkaian keputusan dan tindakan
yang menyangkut arah perjalanan perusahaan dimasa depan, penyelarasan sasaran
setiap bagian perusahaan, pengelolaan sumberdayanya sesuai dengan
lingkungannya, serta pembuatan siasat yang benar, yang dimaksudkan untuk
pencapaian sasaran-sasaran. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa yang mula-
mula harus di tetapkan dalam manajemen stratejik adalah arah perusahaan dimasa
depan. Arah ini dapat berupa misalnya, jenis usaha dalam mana perusahaan
melakukan kegiatan. Adapun pendapat yang lain tentang pengertian manajemen
stratejik adalah proses yang berkesinambungan dimulai dari perumusan strategi,
dilanjutkan dengan pelaksanaan kemudian bergerak ke arah suatu peninjauan
kembali dan penyempurnaan stratejik tersebut, karena keadaan dalam dan diluar
perusahaan atau organisasi yang selalu berubah. Pengertian manajemen stratejik
menurut para ahli :
1. Hunger & Wheelen
Manajemen stratejik adalah serangkaian dari pada keputusan manajerial dan
kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka
panjang.
2. Budiman CHR
4
Manajemen stratejik adalah serangkaian keputusan-keputusan dan tindakan –
tindakan yang menuju kepada penciptaan sebuah atau beberapa stratejik efektif
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Secara umum dapat di simpulkan manajemen stratejik adalah cara yang akan
dilakukan para penyusun strategi menentukan tujuan-tujuan dan juga membuat
keputusan-keputusan strategik. Terdapat tiga elemen utama yang merupakan
jantung manajemen stratejik pertama manajemen stratejik yaitu:
a. Analisis: manajemen stratejik menitikberatkan pada analisis hirarki tujuan
stratejik (visi,misi, dan sasaran stratejik), bersama dengan analisis lingkungan
internal dan eksternal organisasi
b. Keputusan: menjawab dua pertanyaan dasar : dalam industry apa seharusnya
perusahaan bersaing? Bagaimana perusahaan berkompetisi dalam industry
tersebut?
c. Aksi: perusahaan harus membuat aksi-aksi yang dirasa perlu untuk
pengimplementsikan strategi.
2.2 Ruang Lingkup Manajemen Strategik
Ruang lingkup manajemen strategik menunjukkan seluruh kegiatan yang dicakup
oleh manajemen strategik. Lingkup ini dapat anggap sebagai fungsi-fungsi
manajemen strategik yang akan membantu para pemimpin organisasi atau
perusahaan dalam merancangnya. Keseluruhan kegiatan manajemen strategik
mempunyai dua lingkup utama yaitu:
1. Perencanaan Strategik
Perencanaan strategik pada dasarnya merupakan perumusan putusan-putusan
strategik. putusan-putusan strategik adalah putusan-putusan yang mempunyai
pengaruh atau akibat jangka panjang atas misi, falsafah ,kebijakan, sasaran,
termasuk cara-cara pencapaian sasaran perusahaan.putusan-putusan strategik
dirumuskan sebagai persiapan untuk menyongsong peluang-peluang dan
ancaman-ancaman yang di ramalkan akan terwujud di masa yang akan datang.
5
Kegiatan perencanaan strategik merupakan serangkaian pembuatan putusan yang
terdiri dari:
a. Perumusan tujuan, misi, dan visi perusahaan
b. Perumusan nilai, keyakinan, falsafah, dan kebijakan perusahaan.
c. Penaksiran atau pengukuran kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
berkaitan dengan perusahaan
d. Perumusan sasaran-sasaran strategik perusahaan
e. Perumusan siasat perusahaan
2. Pemberlakuan Dan Pengendalian Siasat
Pemberlakuan dan pengendalian siasat adalah pembuatan berbagai putusan
manajerial seperti jenis susunan organisasi, gaya kepemimpinan, sistem informasi
manajemen, serta pemantauan dan penilaian sistem yang di gunakan untuk
menjamin keberhasilan penggunaan siasat tersebut. Pemberlakuan dan
pengendalian siasat merupakan serangkaian kegiatan pembuatan putusan yang
terdiri dari:
a. Pemberlakuan siasat
b. Penilaian dan pengendalian siasat.
2.3 Sejarah Dan Perkembangan Manajemen Strategik
Untuk pertama kalinya manajemen strategik dikembangkan dalam kalangan
militer Indonesia pada awal dasawarsa tujuh puluhan, guna mewujudkan suatu
tatanan kekuatan nasional yang berperan melindungi keutuhan teritori serta
kedaulatan bangsa dan negara. Tatanan tersebut hingga saat ini dikenal sebagai
sistem manajemen sumberdaya pertahanan dan keamanan dengan Sistem
Perencanaan Strategis Pertahanan Keamanan Negara (Sisrenstra Hanneg) sebagai
perwujudan rencana tindakan dan kegiatan mendasar dalam pola impelementasi.
6
Ketika itu ada kecenderungan manajemen strategis versi ABRI ini hendak
dijadikan model untuk mendukung perencanaan strategis pembangunan nasional
versi pemerintah, akan tetapi hal ini tidak berkembang sebagai keputusan
manajerial, kecuali pro dan kontra kehendak masing-masing. Ketika lingkungan
mendadak berubah dalam suatu era reformasi menuju pemerintahan demokratis
(demokratic governance) yang mengandaikan semua itu dirumuskan dan
dilaksanakan dengan parameter prinsip supremasi otoritas politik (civilian
supremacy), mekanisme checks and balances dan tersedianya instrumen
transparansi kebijakan yang membuka peluang bagi akuntabilitas publik, maka
berkembanglah pemahaman dan pengetahuan praktis tentang perencanaan
strategis sehingga banyak pihak mulai melihat secara terbuka dan meragukan
kontribusi riil yang disumbangkan oleh manajemen strategis untuk mendukung
pencapaian tujuan organisasi yang overlap dengan tujuan ABRI.
Perkembangan manajemen strategik di negara maju melalui empat tahapan yaitu :
1. Anggaran dan kontrol keuangan.
2. Perencanaan Jangka Panjang
3. Perencanaan Strategik perusahaan
4. Manajemen Strategik
2.4 Hirarki Strategik
Dalam manajemen sebuah perusahaan maupun public, memeliki heirarki
(tingkatan) manajemen yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Manejemen Puncak
Ruang lingkup dari manajemen puncak (top management) adalah mengelola
perusahaan secara keseluruhan. Manajemen puncak menyusun kebijakan
perusahaan dalam jangkapanjang sekaligus mengevaluasi kinerja manajemen
tangah (middle management). Manajemen puncak menetapkan tujuan (goal) dan
untuk sasaran yang dicapai oleh perusahaan/organisasi serta menjalin kemitraan,
7
rencan investasi dalam rangka mengembangkan perusahaan serta menetapkan
SOP (Standard Operating Procedures) perusahaan/organiasasi. Level ini lebih
banyak waktunya untuk berfikir, menimbang, review analisa dan test.
Manajemen Tengah
Manajemen tengah (middle management) waktunya seimbang dipakai untuk
mennerjemahkan kebijakan strategis yang dikeluarkan oleh manajemen puncak,
dan waktunya dipakai untuk menerapkannya melalui manajemen garis pertama
dan operasional (first line management andoprational). Dengan demikian
tingkatan inilah memiliki tanggungjawab untuk memonitor hasil dari setiap
rencana (plan) dan mengusulkan penyesuaian (adjustment) yang diperlukan untuk
memastikan tujuan atau sasaran tercapai.
Manajemen Garis Pertama dan Operasional
Level ini menyusun jadwal dari setiap karyawan serta prosedur kinerja
dilapangan. Level ini juga bertanggungjawab untuk memonitor setiap individu
bekerja sebagaimana mestinya dan memastikan bahwa individu bekerja fit,
antusias, dan displin mematuhi tenggat waktu dan target individu.
Hierarki Strategi
Dengan kemampuan analisa, diagnostic, dan implementasi hasil generic
lingkungan maka setiap peluang,gangguan dan ancaman diperlukan strategi untuk
mengekplorasi peluang dan mengatasi ancaman dan gangguan. Posisi strategi
seperti tersebut dalam hierarki strategi .
Bagan Hierarki Strategi
Startegi objectives 80:20. Top management menghabiskan 80% waktunya
mendesain dan memikirkan strategi, 20 % lagi menggunakan untuk mengerjakan
pekerjaan secara fisik.
Tactical objectives 50:50. Middle Management menggunakan 50% waktunya
untuk menjabarkan dan menginformasikan strategi yang diterima dari top
8
management dan 50% untuk mengerjakan aktivitasnya secara factual operational
objective. Operational 20:80. First line management menggunakan 80% waktu
untuk bekerja, 20% untuk berfikir.
2.5 Visi Perusahaan
Menurut Ismail Solihin (2012:21) peryataan visi menunjukkan arah strategis
perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di masa mendatang sehingga akan
menuntun pengarahan sumber daya perusahaan bagi pencapaian berbagai tujuan
tersebut. Visi yang dibuat oleh perusahaan memiliki kaitan yang sangat erat
dengan Misi perusahaan, dalam arti strategis yang dinyatakan di dalam Visi masih
berada di dalam lingkup usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Visi perusahaan
lebih menggambarkan “What do you want to become” sedangkan Misi
perusahaan lebih menunjukkan “What is our business.[1]
Ruben Mark, mantan CEO Colgate menyakini sebuah misi yang jelas harus
semakin masuk akal secara Internasional. Pemikran Mark tentang Visi adalah
sebagai berikut:
Visi juga mempunyai beberapa manfaat, diantaranya:
1. Memudahkan komitmen semangat kerja karyawan.
karyawan tidak akan bekerja dengan penuh antusias jika dia tidak tahu untuk apa
dia bekerja.
Namun, jika dia tahu apa kontribusi perusahaan pada masyarakat dia akan
termotivasi bahwa dia bekerja bukan hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk
masyarakat.
2. Menumbuhkan rasa kebermaknaan.
salah satu tempat karyawan mencari makna kehidupan adalah lingkungan
pekerjaannya.
3. Menumbuhkan standar yang prima.
Jika seorang karyawan memahami dia bekerja untuk suatu tujuan yang sangat
mulia, dia akan bekerja penuh semangat dan meletakkan standar prima untuk
setiap pekerjaannya.
Adapun karakteristik visi yaitu sebagai berikut.
a. Diciptakan melalui permufakatan/konsesus.
9
b. Memberikan pandangan atas segala sesuatu yang terbaik di masa yang akan
datang.
c. Mempengaruhi orang untuk menuju ke misi.
d. Tanpa keterbatasan dimensi waktu.
2.6 Misi Perusahaan
Menurut David (2009:84), peryataan misi (mission statement) adalah sebuah
deklarasi tentang "alasan keberadaan" suatu organisasi. pertanyaan misi harus
menjawab pertanyaan paling penting, "apakah bisnis kita?". pertanyaan misi yang
jelas sangat penting untuk menetapkan tujuan dan merumuskan strategi.
Terkadang juga diistilahkan sebagai pertanyaan keyakinan (creed statement),
sebuah pertanyaan filosofi, pernyataan kepercayaan, pernyataan prinsip-prinsip
bisnis, atau pernyataan yang "menentukan bisnis kita", pernyataan misi
menjelaskan ingin menjadi apa suatu organisasi dan siapa saja yang coba
dilayaninya. Semua organisasi memiliki alasan kenapa mereka ada, meskipun bila
para penyusun strategi tidak secara sadar mentranformasikan alasan ini kedalam
bentuk tulisan.
Adapun manfaat misi antara lain:
a. Memastikan tujuan dasar organisasi.
b. Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan SD di organisasi.
c. Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum.
d. Menjadikan titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan
arah organisasi.
2.7 Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan merupakan pernyataan tentang keinginan yang akan dijadikan
pedoman bagi manajemen perusahaan untuk meraih hasil tertentu atas kegiatan
yang dilakukan dengan dimensi waktu tertentu. Dengan demikian tujuan memiliki
karakteristik yang berbeda dengan visi maupun misi di antaranya:[3]
10
1. Sesuai: tujuan selaras dengan visi dan misis.
2. Berdemendi wsktu: tujuan harus konkrit dan bisa diantisipasi kapan
terjadinya.
3. Layak: tujuan hendaknya merupakan suatu tekad yang bisa diwujudkan
4. Fleksibel: tujuan senantiasa bisa di sesuaikan atau peka terhadap perubahan
situasi dan kondisi
5. Mudah dipahami
Adapun empat alas an tujuan pentingnya tujuan bagi perusahaan dan bagi
menajemen strategi, yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya.Sebagai
besar organisasi perlu membenarkan keabsahan eksistensinya, untuk
mengabsahkan diri dalam pandangan pemerintah, kosumen, dan masyarakat luas.
Dengan menetapkan tujuan, perusahaan akan menarik orang mengelali tujuan ini
sehingga mau bekerja untuk mereka.
2. Tujuan membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambil
keputusan.Tujuan yang menyatakan mengarahkan perhatian karyawan kepada
norma perilaku yang dikehendaki. Tujuan dapat mengurangi pertentangan dalam
pengambilan keputusan kalau semua karyawan mengetahui tujuannya. Tujuan
menjadi kehendak dalam keputusan.
3. Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi
organisasi. Tujuan merupakan norma terakhir untuk organisasi menilai dirinya.
Tanpa tujuan, oerganisasi tidak mempunyai dasar yang jelas untuk menilai
keberhasilannya.
4. Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan visi dan
misi.
Menurut Gray dan Ricketts tujuan adalah lebih spesifik dibandingkan sasaran
jika sasaran menentukan arah jangka panjang maka tujuan menentukan target-
target khusus untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu periode yang akan
datang.
Secara tradisional dan historis suatu perusahaan dipandang sebagai lembaga
ekonomi sehingga tujuan perusahaan sifatnya sederhana yaitu dinyatakan dalam
11
ukuran efisiensi dan laba perusahaan memiliki tujuan tunggal yaitu mencari laba
atau memaksimalkan laba. Pada saat sekarang perumusan tujuan perusahaan harus
mempertimbangkan 3 faktor:
1. Realitas lingkungan dan salaing berhubungan kekuasaan ekternal.
2. Realitas sumbe-sumber dan saling berhubungan kekuatan internal
perusahaan
3. System nilai para eksekutif puncak.
2.8 Contoh Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industry, perdagangan dan konsultasi
teknis sector pertanian/ perkembangan, PT. Bio Industri Nusantara memiliki misi,
visi dan tujuan perusahaan yakni:
Visi
Menjadi perusahaan yang tanggu di bidang penyediaan sarana dan jasa produksi
untuk meningkatkan produktifitas pertanian dan perkebunan yang berazaskan
sustainabilitas.
Misi
1. Memproduksi pupuk non kimia, bioaktivator dan biopestisida yang rumah
lingkungan.
2. Menyediakan sarana penunjang usaha pertanian dan perkebunan.
3. Menyediakan jasa konsultasi untuk meningkatkan efisiensi usaha pertanian
dan perkebunan berbasis kelastarian lingkungan.
4. Melakukan kerja sama dengan mitra usaha yang saling menguntungkan.
Tujuan
Memupuk keuntungan melalui tata kelola bisnis yang baik dengan mengutamakan
kepuasan pelanggan mitra usaha dan stakeholders lainnya.
12
2.9 Menyusun, Mengembangkan, dan Mengevaliasi Visi,Misi dan
Tujuan
Dalam penetapan visi, perusahaan harus memenuhi persyaratan dan kriteria.
Adapun persyaratan dan kriteria visi perusahaan secara umum antara lain:
1. Dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan.
2. Dapat dikomunikasikan dan dapat dimengerti oleh seluruh jajaran organisasi
perusahaan.
3. Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan perkembangan zaman.
4. Memiliki nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi perusahaan.
5. Terfokus pada permasalahan instansi perusahaan agar dapat beroprasi.
2.10 Pendekatan Pengambilan Keputusan
Menurut Lawrence R. Jauch & W.F Glueck (1996) ada berbagai teori tentang
bagaimana pengambilan keputusan, mengambil suatu keputusan, namun sebagian
besar penulis memusatkan perhatiannya pada tiga cara pendekatan, yaitu rasional
analisi, intuitif emosional, dan perilaku politis (behavioral political)
2.11 Pengertian Proses Manajemen Strategik
Manajemen strategis merupakan suatu proses yang dinamik karena ia berlangsung
terus menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi selalu memerlukan
peninjauan ulang dan bahkan mungkin perubahan dimasa depan. Salah satu alasan
utama mengapa demikian halnya ialah karena kondisi yang dihadapi oleh satu
organisasi, baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu berubah-ubah
pula.
Dengan perkataan lain strategi manajemen dimaksudkan agar organisasi menjadi
satuan yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang berhasil
adalah organisasi yang tingkat evektifitasnya dan produktivitasnya makin lama
makin tinggi. Hanya dengan demikianlah tujuan dan berbagai sasarannya dapat
tercapai dengan hasil yang memuaskan.
13
Proses Manajemen Strategik adalah proses enam langkah yang memandu
perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi. Walaupun empat langkah yang
pertama menjelaskan perencanaan yang harus dilakukan, implementasi dan
evaluasi juga sama pentingnya. Bahkan strategi terbaik pun dapat saja gagl bila
manajemen tidak mengimplementasikan atau mengevaluasinya secara layak.
Sedangkan menurut Ismail Solihin dalam bukunya “Pengantar Manajemen”
Proses manajemen strategi antara lain sebagai berikut :
2.12. Tahap Manajemen Strategik
1. Tahap Strategy formulation (perencanaan)
Proses ini mencangkup dari mulai penentuan tujuan hingga penyusunan strategi.
Pada tahap ini perusahaan secara berkala mengkaji kembali misi dan tujuan
perusahaan serta merumuskan strategi yng sesuai dengan misi dan tujuan
perusahaan. Misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai
dengan strategi yang dipilih oleh perusahaan. Perusahaan yang melakukan
perubahan secara radikal (radical change) dapat mengubah visi, misi, tujuan
perusahaan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh pimpinan perusahaan.
2. Tahap Strategi Implementation (pelaksanaan)
Proses ini mencangkup implementasi yang dijalankan berdasarkan strategi yang
dipilih dan juga pengendalian atas implementasi yang dilakukan.
Tujuan dan strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat diimplementasikan
dengan baik apabila tujuan dan strategi tersebut dituangkan kedalam rangkaian
kegiatan dalam bentuk program yang terjadwal dengan jelas serta memperoleh
alokasi sumber daya yang memadai yang telah dituangkan dalam bentuk anggaran
(butget) yang akan mendukung setiap program. Selain itu perusahaan harus
mengembangkan struktur organisasi yang akan memudahkan implementasi
strategi yang telah dipilih perusahaan.
14
3. Tahap Evaluation and Control
Pada tahap evaluasi perusahaan akan membandingkan kinerja aktual (actual
performance) yang dicapai perusahaan dengan standar kinerja. Hasil evaluasi akan
dijadikan dasar bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian, yakni apakah
kesenjangan yang terjadi antara actual performance dengan standard performance
masih berada dalam toleransi ataukah perbedaan antara kinerja aktual dengan
kinerja stantdar sudah menyimpang sangat jauh sehingga perlu dilakukan tindakan
koreksi.
Hasil evaluasi dan pengendalian selanjutnya akan menjadi umpan balik (feedback)
bagi perusahaan sehingga memungkinkan perusahaan melakukan perbaikan dalam
setiap langkah langkah proses manajemen strategis mulai dari formulasi,
implementasi, hingga sampai ke tahap evaluasi dan pengendal
2.13 Lingkungan Internal
Merupakan hal yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan sehari-hari
organisasi dan mempengaruhi langsung terhadap setiap program dan kebijakan
organisasi . Beberapa pihak yang termasuk dalam lingkungan internal organisasi
adalah :
a. Pemilik Organisasi, adalah para pemilik yang menyertakan modal, ide, ataupun
berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi.
b. Tim Manajemen, adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai pengelola
organisasi dalam aktivitas sehari-hari.
c. Para anggota atau para pekerja, adalah orang yang bekerja sebagai karyawan
pada perusahaan.
d. Sumber daya perusahaan lainnya seperti bahan baku, keuangan, termasuk
informasi.
15
2.14. Lingkungan Eksternal
Merupakan berbagai hal yang berada diluar orgamnisasi yang turut
mempengaruhi jalannya organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan eskternal terbagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan makro.
Lingkungan Mikro perusahaan terdiri dari :
a. Pelanggan, adalah mereka yang secara langsung menggunakan barang dan jasa
yang dihasilkan perusahaan.
b. Pesaing, adalah organisasi lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan
bisnisyang kita jalankan
c. Pemasok, adalah perusahaan atau organisasi lain yang menyediakan bahan baku
bagi perusahaan kita.
d. Partner strategi, adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda
dengan perusahaan kita, tetapi secara menjadi mitra dalam menjalankan bisnis
yang saling menguntungkan.
Lingkugan Makro perusahaan terbagi dua yaitu lingkungan local dan
internasional. Termasuk kedalam lingkungan local adalah :
a. Pembuat peraturan, adalah pihak-pihak yang menciptakan peraturan agar
kegiatan bisnis adil dan aman bagi semua pihak.
b. Pemerintah, adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu disuatu negara,
diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat kearah yang lebih baik.
c. Masyarakat, adalah keseluruhan pihak yang terkait baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap perusahaan.
Lingkungan Internasional merupakan lingkungan yang lebih luas dari sebuah
negara yang akan mempengaruhi perusahaan terutama perusahaan yang
melakukan kegiatan bisnis internasional
1. Tahapan Audit Manajemen
Penyelidikan yang akan dilakukan, data yang akan diuji, dan teknik yang akan
diterapkan akan bervariasi tergantung organisasinya. Meskipun demikian,
16
pekerjaan ini tetap perlu dilakukan secara professional. Tahapan-tahapan kerja
dalam mengaudit pada umumnya meliputi hal-hal berikut ini.
Usulan dan pengenalan.
Survei pendahuluan.
Penelaahan yang lebih rinci.
Pengujian detail.
Mengembangkan dan menelaah temuan audit.
Pelaporan.
Tindak lanjut setelah audit.
Usulan dan Pengenalan. Sebelum fase audit dilakukan, auditor dan manajemen
perusahaan sebaiknya dipertemukan dulu untuk menciptakan hubungan baik.
Dalam kesempatan itu, auditor dapat mengetahui tujuan perusahaan secara
keseluruhan untuk menilai tiap aktivitas unit atau fungsi dalam organisasi
perusahaan. Di samping itu, auditor harus mendapatkan dan menelaah informasi
lain seperti aktivitas yang dilaksanakan, tipe pengendalian yang
diimplementasikan, struktur organisasi, dan posisi unit organisasi dalam
organisasi secara keseluruhan. Fase ini juga dapat dimanfaatkan untuk
mengidentifikasi potensi-potensi masalah yang mungkin ada.
Survei Pendahuluan. Pada fase ini, auditor melakukan penilaian pendahuluan atas
aktivitas yang akan dinilai. Hasilnya adalah berupa informasi mengenai
fungsional perusahaan untuk memonitor kinerja perusahaan. Jadi, tujuan utama
fase ini adalah untuk memperoleh pandangan umum mengenai fungsional
perusahaan dan operasinya serta beberapa petunjuk dari aktivitas khusus yang
dapat menjamin dilakukannya penelaahan yang detail selama fase audit.
Penelaahan yang Lebih Rinci. Setelah aktivitas fungsional yang akan diaudit
diidentifikasi, selanjutnya ditentukan kriteria kinerjanya. Puncak fase ini adalah
17
merumuskan dan mendesain program kerja yang rinci untuk audit yang lebih
mendalam. Program kerja tersebut termasuk menentukan teknik audit khusus yang
akan dipakai.
Pengujian Detail. Pada fase ini, akan ditentukan kemutakhiran, kelengkapan, dan
akurasi data. Tujuan secara keseluruhan adalah mengidentifikasi area yang akan
menjamin perhatian manajemen. Pengujian audit yang lebih rinci, misalnya, dapat
diarahkan terhadap:
1. Apakah sasaran dan tujuan dalam anggaran telah diotorisasi?
2. Apakah informasi yang ada bagi manajemen telah dimanfaatkan?
3. Apakah aktivitas operasional mencapai hasil yang diharapkan?
Pengembangan dan Penelaahan Temuan Audit. Dalam menilai kinerja
operasional, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah mendefinisikan standar
operasional atau kriteria penilaian. Auditor harus mempunyai cukup pengetahuan
dan pengalaman mengenai aktivitas yang diaudit agar dapat mengembangkan
kriteria evaluasi yang memadai.
Pelaporan. Keberhasilan pemeriksaan manajemen tergantung pada mutu laporan
yang dihasilkan. Laporan pemeriksaan manajemen adalah alat formal untuk
memberitahukan manajemen puncak tentang temuan auditor yang signifikan serta
rekomendasinya. Masalah atau temuan yang tidak signifikan hendaknya tidak
dilaporkan. Kalau manajemen dapat diyakinkan untuk bertindak sesuai dengan
rekomendasi yang diberikan, audit secara keseluruhan barulah akan bermanfaat.
Tindak Lanjut Setelah Audit. Tujuan penelaahan tindak lanjut adalah untuk
memastikan bahwa rekomendasi yang dimasukkan dalam laporan audit benar-
benar telah dilaksanakan. Apabila manajemen tidak melakukan tindakan korektif
yang dimaksud, carilah penjelasan mengapa manajemen gagal melakukan hal itu.
18
2. Aktivitas sebagai Subjek Pemeriksaan
Setiap perusahaan mempunyai cara sendiri untuk melakukan operasinya. Berikut
adalah beberapa aktivitas utama yang umum dilakukan yang dapat dijadikan
subjek pemeriksaan manajemen. Contoh-contoh pertanyaan yang hendaknya
dijawab melalui audit untuk setiap area fungsional perusahaan menurut Fred R.
David disajikan berikut ini.
Manajemen dan SDM
Apakah perusahaan menggunakan konsep manajemen strategik?
Apakah sasaran dan tujuan perusahaan telah ditentukan dan dikomunikasikan
dengan baik?
Apakah para manajer dipilih secara objektif?
Apakah para manajer mendelegasikan wewenang secara baik?
Apakah struktur organisasi yang ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan?
Apakah job descriptions dan job specifications bagi para pekerja jelas?
Apakah para karyawan memiliki moral yang baik untuk bekerja?
Apakah turnover dan kebiasaan bolos kerja para karyawan rendah?
Apakah pelaksanaan reward dan mekanisme pengawasannya efektif?
Pemasaran
Apakah segmentasi pasar perusahaan telah sesuai?
Apakah posisi perusahaan di antara para pesaing telah berada pada posisi yang
baik?
Apakah pangsa pasar produk perusahaan meningkat?
19
Apakah saluran distribusi telah memuaskan dan biaya yang dikeluarkan telah
efektif?
Apakah perusahaan memiliki organisasi penjualan yang efektif?
Apakah perusahaan melaksanakan penelitian pasar?
Apakah kualitas produk dan pelayanan baik?
Apakah produk dan jasa perusahaan diberikan harga yang telah sesuai?
Apakah promosi, iklan, dan publikasi yang ada telah efektif?
Apakah rencana pemasaran berikut biayanya efektif?
Apakah para manajer pemasaran memiliki pengalaman dan pelatihan yang cukup?
Keuangan
Apakah kondisi keuangan perusahaan diketahui secara cermat?
Mampukah perusahaan menaikkan modal jangka pendek jika diperlukan?
Mampukah perusahaan menaikkan modal jangka panjang melalui utang dan/atau
equity?
Apakah perusahaan memiliki modal kerja yang cukup?
Apakah prosedur mengenai capital budgeting-nya efektif?
Apakah kebijakan dividend payout-nya logis?
Apakah perusahaan mempunyai hubungan yang baik dengan investor dan
pemegang sahamnya?
Apakah para manajer keuangan perusahaan bekerja secara professional?
20
2.15. Pengertianlingkungan internal
Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang
berada di luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan
dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi
kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan
itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan
betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain memperhatikan
faktor eksternal.
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber
daya dan kapabilitas yang dimilikinya.
Lingkungan internal:
Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).
Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur
organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
2.16. Analisis Internal (The Internal Assessment )
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami
lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara
tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai
kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai
pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.
21
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi
kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi:
Relationships among the functional areas of business
Management
Marketing
Finance/Acounting
Production/operation
Research and development
Computer information system
Human Resources
Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi,
yang meliputi:
Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi.
Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan
maupun amsyarakat.
Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta
menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang
berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup.
Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa
membedakan agama dan suku bangsa.
Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
22
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing
perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal
perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga
kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki.
Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang
memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan
keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini
mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung
oleh kegiatan utama dan penunjang.
Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi :
Logistik Kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan,
penyimpanan, informasi mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal pengiriman.
Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input produksi
menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan, pengetesan,
pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.
Logistik Keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan,
penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen.
Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat
membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan, penjualan,
penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.
Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari
produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan
dan pemeliharaan.
23
Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi :
Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua
prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan.
Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal
mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua aktivitas
perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan.
Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum, perencanaan dan
keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur perusahaan
mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu perusahaan dalam
mencapai keunggulan bersaing.
Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi inti
perusahaan yang mengandalkan asset atau skill. Prahalad menggambarkan
kompetensi inti sebagai akar pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk
inti dan rantainya adalah bisnis. Dengan kompetensi inti yang merepresentasikan
kesatuan asset dan teknologi, perusahaan akan mampu membentuk nilai optimal
bagi konsumen maupun perusahaan, memposisikan diri secara khas atas pesaing,
kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi proaktif terhadap perusahaan.
Langkah 1: Identifikasi faktor-faktor Strategik Intern
Apa saja faktor-faktor strategik itu, dimana dan dari mana berasal, mana yang
perlu dievaluasi secara teliti, karena merupakan kekuatan dan kelemahan dan
sebagai landasan bagi strategi.
WT strategi merupakan taktik defensi yang langsung dimaksudkan untuk
mengurangi kelemahan dan menghindari tantangan lingkungan.
Untuk menentukan dan memilih setrategi yang paling tepat perlu dilakukan
analisis situasi sebagai beriktut:
24
Internal Situation Analisys
Internal Strategic Factors Weighted Rating Weighted Scor Comments
STRENGHT
1.
2
3.
4.
Dst.
WEAKNESS
1.
2.
3.
4.
Dst.
2.17. Lingkungan Eksternal Organisasi
Lingkungan eksternal merupakan factor penting yang perlu dikaji dalam
penentuan pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang
berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih
lanjut dikarenakan oleh beberapa hal diantranya :
a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak constant melainkan selalu berubah-
ubah.
b. Intensitas dampaknya beraneka ragam.
25
c. Faktor tersebut bisa menajadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan
sebelumnya betapa pun cermatnya analisis “SWOT” yang dilakukan.
d. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya
Teori manajemen strategic mengatakan bahwa faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan strategik tentang arah yang hendak
ditempuh, dapat di kategorikan dalam 2 kategori yaitu :
1. Faktor –faktor eksternal yang “Jauh”
2. Faktor-faktor eksternal; yang “Dekat”
2.18. Lingkungan Eksternal Yang “ Jauh”
Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” pada intinya merupakan faktor-
faktor yang bersumber dari luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari
situasi operasional yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan, akan tetapi
mempunyai dampak pada proses manajerial dan operasional dalam organisasi (
perusahaan) tersebut. Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” meliputi
beberpa faktor yaitu :
Pertimbangan-pertimbangan Ekonomi
Pertimbangan ekonomi yang perlu dianalisa dalam pengambilan suatu kebijakan/
keputusan adalah berbagai faktor di bidang ekonomi dalam lingkungan mana
suatu perusahaan bergerak atau beroperasi. Adapun hal-hal yang perlu diperhitu
ngkan dan dipertimbangkan dalam pengambilan suatu keputusan yaitu :
1. Perkembangan global di bidang ekonomi
2. Pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan
3. Kehadiran korporasi multinasional
4. “Kejutan” di bidang energi,dan
5. Pendanaan .
26
b. Faktor-faktor Politik
Faktor-faktor politik yang berpengaruh pada pengelolaan suatu bisnis antara lain
berarti adalah para pengambil keputusan stratejik perlu memahami percaturan
kekuatan dan pengaruh yang terjadi dalam suatu masyarakat bangsa di lingkungan
mana ia bergerak, termasuk percaturan kekuasaan dan kekuatan yang terjadi di
kalangan para politisi dan para negarawan. Hal ini berkaitan dengan kebijkan-
kebijakan yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak, serta penentuan
kebijakan-kebijakan dalam suatu sistem-sistem tertentu yang diambil oleh para
pemegang kekuasaan pada suatu periode tertentu.
Indonesia yang menganut paham demokrasi dengan ciri utamanya antara lain
ialah bahwa kedaulatan nasional berada di tangan rakyat secara berkala di
selenggarakan pemilihan umum yang merupakan mekanisme politik bagi rakyat
untuk menentukan pilihan kekuatan sosial yang akan dipercaya untuk
menjalankan roda pemerintahan pada kurun waktu tertentu. Hasil dari pemilihan
umum tersebut dapat mengakibatkan dua situasi yang dilematis yakni :
1. Partai politik yang sedang berkuasa memperoleh kepercayaan lagi untuk
memegang kendali pemerintahan negara untuk kurun waktu berikutnya, atau,
2. Terjadi pergantian partai yang yang dipercayakan menjalankan roda
pemerintahan negara untuk periode berikutnya.
Selain pengenalan terhadap dampak dari faktor-faktor politik domestik, tentunya
penting pula untuk mengetahui dan mengenal dampak dari faktor-faktor politik
yang timbul secara regional, bahkan global. Pemahaman tersebut mutlak
diperhitungkan dan diperlukan karena mempunyai implikasi yang harus
diperhitungkan terhadap berbagai segi perekonomian secara domestik. Contohnya
seperti hal-hal yang menyangkut kegiatan ekspor-impor, penanaman modal asing,
pemanfaatan teknologi, kebijaksanaan tarif, penggunaan tenaga kerja asing, serta
persyaratan mutu produk yang dihasilkan dan dipasarkan secara regional dan
internasional .
27
c. Faktor-faktor Sosial
Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara satu perusahaan dengan aneka ragam
kelompok masyarakat yang dilayaninya, dampak dari faktor-faktor sosial sangat
penting untuk di sadari oleh para pengambil keputusan. stratejik. Berbagai faktor
seperti keyakinan, system nilai yang dianut, sikap, opini dan bahkan gaya hidup
harus dikenali secara tepat. Kondisi sosial yang selalu berubah-ubah menjadi
suatu hal penting yang harus di respon sedemikian rupa oleh para pengambil
keputusan guna memanfaatkan peluang-peluang yang muncul maupun
mengendalikan resiko usaha yang terjadi. Perubahan yang terjadi dalam
lingkungan masyarakat tercermin dalam beberapa hal diantaranya:
a. Pandangan tentang pemanfaatan waktu senggang.
b. Gaya memilih dan menggunakan busana.
c. Penggunaan produk yang sedang “trendy”
d. Bahan bacaan yang disenangi
e. Bentuk hiburan yang diminati
f. Pola interaksi dalam keluarga,seperti antara suami dan istri, orang tua dan anak-
anaknya.
g. Preferensi sekolah dan bidang ilmu yang ditekuni.
h. Makna kehidupan kekaryaan.
Berbagai implikasi daloam bidang social yang ada kaitannya dengan manajemen
strategic terlihat pada lima hal yaitu :
1) Pendidikan
2) Fakto kultur
28
3) Konfigurasi ketenagakerjaan
4) Faktor demografi
5) Etos kerja sebagai faktor sosial.
d. Faktor Teknologi
Pengambilan keputusan stratejik mutlak perlu memahami perkembangan
teknologi yang sudah, sedang dan akan terjadi sehingga mampu mengetahui dan
menetapkan teknologi mana yang tepat untuk diterapkan dalam segi dan proses
bisnis yang akan di lakukan.
Kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi tentunya memberikan sumbangan besar
bagi kemajuan serta hasil produksi suatu perusahaan, apalagi jika orientasi para
pengambil keputusan stratejik semata-mata orientasi efisiensi, pemanfaatan
teknologi akan cenderung semakin meluas dan meliputi makin banyak segi dan
proses organisasional. Namun orientasi terhadap kecanggihan teknologi harus di
imbangi dengan kemajuan serta pemanfaatan SDM yang tepat, karena tanpa di
dukung SDM yang tepat teknologi secanggih apapun tidak dapat beroperasi secara
maksimal . Justru terkadang bisa menimbulkan masalah baru bagi usaha tersebut
e. Industri Sebagai Faktor Lingkungan Eksternal yang Turut Berpengaruh
Manajemen stratejik dalam suatu organisasi mutlak untuk mengenali dalam
bidang mana perusahaan bergerak dan faktor lingkungan eksternal mana yang
turut berpengaruh terhadap jalannya roda perusahaan yang bersangkutan.
Para pakar manajemen stratejik menyoroti lima hal dalam kondisi industri yang
harus dikenali dan diperhitungkan, yaitu:
a. Ancaman dari para pendatang baru
b. Faktor Pemasok
c. Faktor Pembeli
29
d. Faktor Produksi
e. Faktor Persaingan
2.19.Faktor Lingkungan Eksternal Yang ”Dekat”
Faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” mempunyai dampak langsung pada
operasionalisasi berbagai strategi dan kebijaksanaan suatu perusahaan. Kaitan erat
tersebut bukan hanya karena adanya suasana kompetitif dalam suatu usaha, akan
tetapi juga berkaitan dengan peluang yang dapat dimanfaatkan, khususnya dalam
perolehan sumber dana dan sumber daya yang diperlukan dan dalam memasarkan
produk yang dihasilkan. Selain itu pula, faktor-faktor lingkungan eksternal yang
”dekat” pada umumnya dapat dikendalikan, atau paling sedikit dipengaruhi oleh
perusahaan yang bersangkutan.
Adapun faktor-faktor eksternal yang ”dekat” dan perlu diperhatikan dalam
pengambilan suatu keputusan adalah sebagai berikut :
Kedudukan Kompetitif Perusahaan
Dalam kondisi dan iklim persaingan,suatu perusahaan perlu melakukan analisis
tentang kedudukannya dalam suatu percaturan usaha. Untuk mengetahui
kedudukan kompetitif suatu perusahaan, dapat dikaji dan di analisis dengan
menggunakan pendekatan ”SWOT”. Dengan mengetahui berbagai hasil analisa
tersebut para pengambil keputusan (Top Manajement) harus mampu menentukan
kebijkan yang bertujuan untuk mengembangkan usahanya.
b. Profil para Pelanggan
Para pengambil keputusan stratejik perlu mengetahui profil yang tepat tentang
para pelanggan terutama para calon pengguna produk yang dihasilkan. Para pakar
menekankan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh pada profil para konsumen
yang perlu dikenali dan dianalisis antara lain ialah
1. Faktor Geografi
2. Faktor Demografi
30
3. Faktor Psikografi.
Jika dilihat secara sepintas, faktor ini tidak mempunyai kaitan dengan cara-cara
yang seyogianya ditempuh oleh para pengambil keputusan stratejik dalam suatu
perusahaan. Secara langusng memang tidak, akan tetapi tetap penting untuk
dikenali karena faktor-faktor tersebut pasti berpengaruh pada perilaku mereka
dalam memuaskan berbagai kebutuhan dan kepentingannya, yang pada gilirannya
tercermin pada cara-cara mereka memuaskan berbagai kebutuhan mereka,
termasuk cara mereka mengambil keputusan membeli suatu produk atau tidak.
c. Perilaku Pembeli
Pada umumnya, para pembeli suatu produk tertentu pasti menggunakan berbagai
pertimbangan dalam membeli/ tidak membeli suatu produk. Pertimbangan antar
pembeli yang satu dengan yang lain juga tentunya berbeda. Apakah karena produk
itu bersifat primer, sekunder maupun tersier bagi mereka, atau hanya karena
adanya gaya hidup ataupun pertimbangan lain yang membuat mereka
membutuhkan barang/jasa tersebut. Yang jelas di sini bahwa perilaku para
pembeli tidak pernah konsisten dan beragam. Inkonsisten itulah yang menjadi
salah satu penyebab utama mengapa profil para pembeli dan calon pembeli-perlu
dikenali dengan baik oleh para pengambil keputusan/perusahaan.
d. Faktor Pemasok
Posisi para pemasok memiliki peran penting sebagai salah satu faktor eksternal
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan satu sektor industri,
khususnya sektor di mana satu perusahaan bergerak. Selain sebagai faktor
eksternal yang ”Jauh”, faktor ini juga masuk dalam faktor lingkungan eksternal
’Dekat” mengingat pengenalan terhadap faktor ini memiliki dampak langsung
terhadap pengelolaan suatu perusahaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa para
manajer dalam suatu perusahaan mutlak perlu menumbuhkan dan memelihara
hubungan khusus yang didasarkan pada saling mempercayai dengan para
pemasok bahan mentah atau bahan baku yang diperlukan oleh perusahaan.
31
e. Faktor Penyandang Dana
Penyandang dana sangat penting dikenali sebagai faktor lingkungan eksternal
yang ”dekat” sebab dampaknya yang bersifat langsung. Hubungan dengan pihak
penyandang dana pun perlu ditumbuhkan, dikembangkan, dan dipelihara atas
dasar saling percaya. Pengenalan terhadap penyandang dana adalah jawaban atas
beberapa permasalahan yang muncul sepert:
1. Penilaian harga saham perusahaan secara tepat.
2. persepsi yang digunakan para penyandang dana terkait dengan kredibilitas
perusahaan peminjam.
3. Informasi yang tepat tentang situasi permodalan perusahaan
4. persyaratan peminjaman yang sesuai dengan kemampuan perusahaan dalam
guna meraih keuntungan pada tingkat yang wajar.
5. sikap dan kebijakan para penyandang dana tenatng kemungkinan perpanjangan
masa waktu pinjaman.
6. tingkat suku bunga yang dikenakan atas kredit.
f. Situasi pasaran kerja sebagai faktor lingkungan
Sumber daya manusia merupakan unsur yang terpenting dan paling mennetukan
dalam berhasil tidkanya suatu organisasi, termsuk organisasi bisnis, pencapaian
tujuan dan sasarannya, terutama dalam hal organisasi yang bergerak dalam iklim
yang sangat kompetitif. Betapa pun pentingnya perhatian yang harus diberikan
oleh para pengambil keputusan stratejik pada unsur-unsur yang lain, perhatian
terbesar tetap harus diberikan kepada unsur manusia dalam suatu organisasi/
bisnis.
Dalam suatu organisasi, semua proses manajeman sumber daya manusia harus
ditempuh secara benar dan tepat dimana kesemuanya itu berangkat dari
32
pengakuan dan penghargaan atas harkat dan martabat manusia. Adapun proses
sumber daya manusia yang menyangkut perencanaan ketenagakerjaan meliputi :
1. Penciptaan dan pemeliharaan sistem informasi sumber daya manusia,
2. Rekrutmen,
3. Seleksi,
4. Orientasi dan penempatan,
5. Sistem imbalan,
6. Pendidikan dan pelatihan,
7. Perencanaan dan pengembangan karier,
8. Pemutusan hubungan kerja,
9. Pemeliharaan hubungan industrial,dan
10. Pemensiunan.
Langkah-langkah yang diambil dalam proses manajeman sumber daya manusia
merupakan faktor internal dan mungkin tidak tepat untuk dibahs sebagai bagian
dari pengenalan lingkungan eksternal yang ”dekat. Akan tetapi, pengambilan
langkah-langkah tersebut secara tepat mutlah perlu dilakukan, mengingat beberpa
implikasi yang melandasinya:
a. mampu menghasilkan tenaga kerja yang profesional dalam bidangnya, baik dari
segi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, bakat dan minat, dan intelektualitas
sehinggan mampu membangun reputasi perusahaan yang lebih bona fide dan
mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan alinnya.
b. Langkah –langkah tersebut lebih menjamin perusahaan untuk tetap
mempertahankan tenaga kerja yang secara kulaitatif memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan, sehingga para karyawan memiliki sikap positif terhadap
perusahaan karena tingkat kepuasan kerja yang tinggi.
33
c. Dengan adanya langkah-langkah tersebut, hakikat pasaran tenaga kerja dikenali
dengan baik dan dengan segera jugadapat menentukan sumber-sumber tenaga
kerja mana yang harus mendapat perhatian utama dalam penggarapannya.
2.20. Peramalan Lingkungan
Para pengambil keputusan stratejik perlu memiliki dan mengembangkan
keterampilan dalam memperkirakan dan meramalkan perubahan-perubahan yang
akan terjadi pada lingkungan eksternalnya. Ketrampilan yang dimaksud berkaitan
erat dengan kemampuan memanfaatkan peluang dan mengenali berbagai kendala
yang diperkirakan akan dihadapi. Untuk melakukan hal tersebut langkah-langkah
yang perlu diambil antara lain adalah :
1. Memilih berbagai variabel yang bersifat kritikal bagi perusahaan
2. Menyeleksi sumber-sumber penting dari informasi tentang lingkungan
3. Memahami dan menilai berbagai pendekatan dan teknik peramalan
4. Mengintegrasikan hasil peramalan ke dalam proses manajemen
5. Memantau aspek-aspek kritikal dari pengelolaan peramalan.
Tanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah tersebut merupakan tanggung
jawab manajemen puncak dalam suatu perusahaan, meskipun para manajer pada
tingkat yang lebih rendah perlu pula dilibatkan.Perubahan-perubahan lingkungan
eksternal yang harus diantisipasi dan diramalkan menyangkut berbagai segi bisnis,
pendekatan dan teknis yang digunakan pun harus mencakup aspek ekonomi,
politik, sosial, teknologi dan bahkan juga keperilakuan..
Pengenalan berbagai faktor lingkungan eksternal yang ”Jauh” dan ”Dekat” dalam
lingkungan industri tertentu secara tepat pada intinya diinkorporasikan pada
keseluruhan upaya dalam menciptakan citra atau profil perusahaan.
34
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan
mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan
sumberdaya organisasi. Sedangkan strategic adalah serangkaian keputusan-
keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang mengarah pada penyusunan
strategi-strategi efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Secara umum dapat di
simpulkan manajemen stratejik adalah cara yang akan dilakukan para penyusun
strategi menentukan tujuan-tujuan dan juga membuat keputusan-keputusan
strategik. Ruang lingkup manajemen strategik menunjukkan seluruh kegiatan
yang dicakup oleh manajemen strategik. Lingkup ini dapat anggap sebagai fungsi-
fungsi manajemen strategik yang akan membantu para pemimpin organisasi atau
perusahaan dalam merancangnya. Keseluruhan kegiatan manajemen strategik
mempunyai dua lingkup utama yaitu Pertama Perencanaan Strategic dan Kedua
Pemberlakuan Dan Pengendalian Siasat.
3.2 Saran
Saran kami untuk mengembangkan suatu organisasi perlunya tahap-tahap yaitu
perumusan seperti menentukan visi danm misi dan mengimplementasikan serta
mengevaluasi apakah yang kita lakukan tersebut sesuai dengan yang kita
rencanakan atau tidak.
35
DAFTAR PUSTAKA
Akdon,2011, Strategic Management,Bandung,Alfabeta.
Hariadi Bambang, 2005,Strategi Manajemen,Jakarta : Bayumedia Publishing,
Lawrence Jauch,1989,Manajemen Dan Strategis Kebijakan Perusahaan, Jakarta :
Erlangga.
Nilasari Senja,2014,Manajemen Strategi itu Gampang,Jakarta: Dunia Cerdas.
Rangkuti, F,2006 Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis, Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama ; Jakarta
Siagian Sondang P, 2006 Sistem Informasi Manajemen,Jakarta: PT Bumi Aksara.

More Related Content

What's hot

Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4Uli Rahmawati
 
PPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptxPPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptxLediselpiani
 
Sejarah Muhammadiyah
Sejarah MuhammadiyahSejarah Muhammadiyah
Sejarah MuhammadiyahAbdul Rais P
 
Ibadah makalah
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalahMeyLiontin
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Nurul Khotimah
 
Daftar isi proposal calon skripsi
Daftar isi proposal calon skripsiDaftar isi proposal calon skripsi
Daftar isi proposal calon skripsiSayid Barca
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Makalah Tugas kelompok Teori Organisasi Umum
Makalah Tugas kelompok Teori Organisasi UmumMakalah Tugas kelompok Teori Organisasi Umum
Makalah Tugas kelompok Teori Organisasi UmumAdam Nugraha
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaanPastime.net
 
Tulisan ilmiah vs tulisan sastra
Tulisan ilmiah vs tulisan sastraTulisan ilmiah vs tulisan sastra
Tulisan ilmiah vs tulisan sastraBogor
 
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1Jihan Hidayah Putri
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Hafiza .h
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahHildadp
 

What's hot (20)

Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4
 
Laporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian SejarahLaporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian Sejarah
 
PPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptxPPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptx
 
Sejarah Muhammadiyah
Sejarah MuhammadiyahSejarah Muhammadiyah
Sejarah Muhammadiyah
 
Ibadah makalah
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalah
 
Minat Membaca
Minat MembacaMinat Membaca
Minat Membaca
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
 
Daftar isi proposal calon skripsi
Daftar isi proposal calon skripsiDaftar isi proposal calon skripsi
Daftar isi proposal calon skripsi
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Makalah Tugas kelompok Teori Organisasi Umum
Makalah Tugas kelompok Teori Organisasi UmumMakalah Tugas kelompok Teori Organisasi Umum
Makalah Tugas kelompok Teori Organisasi Umum
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
 
Tulisan ilmiah vs tulisan sastra
Tulisan ilmiah vs tulisan sastraTulisan ilmiah vs tulisan sastra
Tulisan ilmiah vs tulisan sastra
 
Tugas kelompok ppt
Tugas kelompok pptTugas kelompok ppt
Tugas kelompok ppt
 
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
 
Laporan hasil analisis
Laporan hasil analisisLaporan hasil analisis
Laporan hasil analisis
 
Ruang lingkup studi islam
Ruang lingkup studi islamRuang lingkup studi islam
Ruang lingkup studi islam
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolah
 
Tugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantaraTugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantara
 

Similar to MAKALAH UTS

Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416Eti Suhaeti
 
Ringkasan materi uts
Ringkasan materi utsRingkasan materi uts
Ringkasan materi utsdwipuji95
 
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )DedenNurhidayat1
 
Manajemen strategik uas
Manajemen strategik uasManajemen strategik uas
Manajemen strategik uasElni Septiyana
 
uts management strategik
uts management strategikuts management strategik
uts management strategikBayinah Bayinah
 
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )suningrat suning
 
Yuliawati(11150293) 5 x tugas makalah(1)
Yuliawati(11150293) 5 x tugas makalah(1)Yuliawati(11150293) 5 x tugas makalah(1)
Yuliawati(11150293) 5 x tugas makalah(1)yuliawati as
 
Makalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegikMakalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegikHaryadiYadi1
 
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTSMakalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTSoppi novitasari
 
Makalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategikMakalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategikNurFirmansyah6
 
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah utsmohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah utsoppi novitasari
 
Manajemen strategik Makalah 1
Manajemen strategik Makalah 1Manajemen strategik Makalah 1
Manajemen strategik Makalah 1kurnia95
 
Makalah ke1 ulfah 11150967
Makalah ke1 ulfah 11150967Makalah ke1 ulfah 11150967
Makalah ke1 ulfah 11150967Ulfah .
 

Similar to MAKALAH UTS (20)

Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
 
Ringkasan materi uts
Ringkasan materi utsRingkasan materi uts
Ringkasan materi uts
 
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
 
Manajemen strategik uas
Manajemen strategik uasManajemen strategik uas
Manajemen strategik uas
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
uts management strategik
uts management strategikuts management strategik
uts management strategik
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
 
makalah sebelum uts
makalah sebelum utsmakalah sebelum uts
makalah sebelum uts
 
Yuliawati(11150293) 5 x tugas makalah(1)
Yuliawati(11150293) 5 x tugas makalah(1)Yuliawati(11150293) 5 x tugas makalah(1)
Yuliawati(11150293) 5 x tugas makalah(1)
 
Makalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegikMakalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegik
 
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTSMakalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
 
Makalah uts
Makalah utsMakalah uts
Makalah uts
 
Makalah uts
Makalah utsMakalah uts
Makalah uts
 
Makalah sesudah uts
Makalah sesudah uts Makalah sesudah uts
Makalah sesudah uts
 
Makalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategikMakalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategik
 
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah utsmohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
Manajemen strategik Makalah 1
Manajemen strategik Makalah 1Manajemen strategik Makalah 1
Manajemen strategik Makalah 1
 
Makalah ke1 ulfah 11150967
Makalah ke1 ulfah 11150967Makalah ke1 ulfah 11150967
Makalah ke1 ulfah 11150967
 

Recently uploaded

KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxAdrimanMulya
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 

Recently uploaded (11)

KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 

MAKALAH UTS

  • 1. MAKALAH MANAJEMEN STRATEJIK Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah MANAJEMEN STRATEJIK DOSEN PENGAMPU : ADE FAUJI, SE. MM NAMA : NURFITRI IRIYANTI NIM : 11150057 KELAS : 5 X MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS BINA BANGSA SERANG BANTEN 2017
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis makalah ini dapat menyelesaikanya tepat pada waktunya. Penulis juga berterima kasih kepada : 1. Orang tua kami yang menyekolahkan dan yang memenuhi segala kebutuhan sehingga penulis dapat melanjutkan sekolah sampai sekarang. 2. Bapak Dosen yang mengasuh mata kuliah Manajemen Stratejik yang selama ini memberikan masukan dan bimbingan sehingga penulis dapat memahami dan mengerti tentang mata kuliah Manajemen Stratejik. 3. Semua teman-teman yang ikut serta berpatisipasi dalam penulisan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masi banyak kesalahan dan kesilafan dalam penulisan makalah ini, untuk itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk pembaikan dimasa yang akan datang. Serang, 12 November 2017 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................................i BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1 1.1 Latar Belakang..................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................2 1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................2 BAB IIPEMBAHASAN.............................................................................................3 2.1 Pengertian Manajemen Strategik.........................................................................3 2.2 Ruang Lingkup Manajemen Strategik .................................................................4 2.3 Sejarah Dan Perkembangan Manajemen Strategik ...............................................5 2.4 Hirarki Strategik................................................................................................6 2.5 Visi Perusahaan................................................................................................8 2.6 Misi Perusahaan...............................................................................................9 2.7 Tujuan Perusahaan............................................................................................9 2.8 Contoh Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan........................................................11 2.9 Menyusun, Mengembangkan, dan Mengevaliasi Visi,Misi dan Tujuan...............12 2.10 Pendekatan Pengambilan Keputusan ..............................................................12 2.11 Pengertian Proses Manajemen Strategik ..........................................................12 2.12. Tahap Manajemen Strategik ..........................................................................13 2.13 Lingkungan Internal.......................................................................................14 2.14. Lingkungan Eksternal ...................................................................................15 2.15. Pengertian lingkungan internal.......................................................................20 2.16. Analisis Internal (The Internal Assessment )...................................................20 2.17. Lingkungan Eksternal Organisasi...................................................................24 2.19.Faktor Lingkungan Eksternal Yang ”Dekat”....................................................29 2.20. Peramalan Lingkungan..................................................................................33 BAB III PENUTUP ..................................................................................................34 3.1 Kesimpulan.....................................................................................................34 3.2 Saran..............................................................................................................34 DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................35
  • 4. 1
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen strategik berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategik adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi. Strategi yang dirumuskan dan diimplementasikan dengan cara yang paling baik sekalipun menjadi usang ketika lingkungan eksternal dan internal organisasi berubah. Sangatlah penting bagi para penyusun strategi untuk menelaah, mengevaluasi, dan mengontrol pelaksanaan strategi secara sistematis. Makalah ini menyediakan kerangka kerja yang bisa memandu usaha manajer dalam mengevaluasi aktivitas manajemen strategis, memastikan ia bekerja dengan baik, dan untuk melakukan perubahan antar waktu. Sistem informasi manajemen sebagai alat yang selama ini dipakai untuk mengevaluasi strategi juga akan didiskusikan. Panduan akan diberikan dalam melakukan formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Proses manajemen strategis bisa menghasilkan keputusan yang memiliki konsekuensi jangka panjang yang signifikan.
  • 6. 2 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah Pengertian Manajemen Startegik ? 2. Bagaimanakah Ruang Lingkup Manajemen Strategik ? 3. Bagaimanakah Sejarah dan Perkembangan Manajemen Strategik ? 4. Bagaimana bentuk Hirarki Strategik ? 5. Apa pengertian dari Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan.? 6. Bagaimana proses dari Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaa.? 7. Apakah yang dimaksud dengan proses manajemen strategik 8. Apakah yang termasuk kepada lingkungan eksternal manajemen strategik 9. Apakah yang termasuk kepada lingkungan internal manajemen strategik 10. Apa sajakah tahap dari manajemen strategik 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Startegik 2. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Manajemen Strategik 3. Untuk Mengetahui Sejarah dan Perkembangan Manajemen Strategik 4. Untuk Mengetahui Hirarki Strategik. 5. Memahami bagaimana pengertian dari Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan. 6. Menggetahui bagaiman proses dari Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan. 7. Untuk mengetahui proses manajemen strategik 8. Untuk mengethui lingkungan eksterens dari manajemen strategik 9. Untuk mengetahui lingkungn internal manajemen strategik 10. Untukmengetahi tahap dari manajemen strategik
  • 7. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 PengertianManajemen Strategik Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumberdaya organisasi. Sedangkan strategic adalah serangkaian keputusan- keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang mengarah pada penyusunan strategi-strategi efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi, Manajemen strategic dapat diartikan sebagai penentuan serangkaian keputusan dan tindakan yang menyangkut arah perjalanan perusahaan dimasa depan, penyelarasan sasaran setiap bagian perusahaan, pengelolaan sumberdayanya sesuai dengan lingkungannya, serta pembuatan siasat yang benar, yang dimaksudkan untuk pencapaian sasaran-sasaran. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa yang mula- mula harus di tetapkan dalam manajemen stratejik adalah arah perusahaan dimasa depan. Arah ini dapat berupa misalnya, jenis usaha dalam mana perusahaan melakukan kegiatan. Adapun pendapat yang lain tentang pengertian manajemen stratejik adalah proses yang berkesinambungan dimulai dari perumusan strategi, dilanjutkan dengan pelaksanaan kemudian bergerak ke arah suatu peninjauan kembali dan penyempurnaan stratejik tersebut, karena keadaan dalam dan diluar perusahaan atau organisasi yang selalu berubah. Pengertian manajemen stratejik menurut para ahli : 1. Hunger & Wheelen Manajemen stratejik adalah serangkaian dari pada keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. 2. Budiman CHR
  • 8. 4 Manajemen stratejik adalah serangkaian keputusan-keputusan dan tindakan – tindakan yang menuju kepada penciptaan sebuah atau beberapa stratejik efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Secara umum dapat di simpulkan manajemen stratejik adalah cara yang akan dilakukan para penyusun strategi menentukan tujuan-tujuan dan juga membuat keputusan-keputusan strategik. Terdapat tiga elemen utama yang merupakan jantung manajemen stratejik pertama manajemen stratejik yaitu: a. Analisis: manajemen stratejik menitikberatkan pada analisis hirarki tujuan stratejik (visi,misi, dan sasaran stratejik), bersama dengan analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi b. Keputusan: menjawab dua pertanyaan dasar : dalam industry apa seharusnya perusahaan bersaing? Bagaimana perusahaan berkompetisi dalam industry tersebut? c. Aksi: perusahaan harus membuat aksi-aksi yang dirasa perlu untuk pengimplementsikan strategi. 2.2 Ruang Lingkup Manajemen Strategik Ruang lingkup manajemen strategik menunjukkan seluruh kegiatan yang dicakup oleh manajemen strategik. Lingkup ini dapat anggap sebagai fungsi-fungsi manajemen strategik yang akan membantu para pemimpin organisasi atau perusahaan dalam merancangnya. Keseluruhan kegiatan manajemen strategik mempunyai dua lingkup utama yaitu: 1. Perencanaan Strategik Perencanaan strategik pada dasarnya merupakan perumusan putusan-putusan strategik. putusan-putusan strategik adalah putusan-putusan yang mempunyai pengaruh atau akibat jangka panjang atas misi, falsafah ,kebijakan, sasaran, termasuk cara-cara pencapaian sasaran perusahaan.putusan-putusan strategik dirumuskan sebagai persiapan untuk menyongsong peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang di ramalkan akan terwujud di masa yang akan datang.
  • 9. 5 Kegiatan perencanaan strategik merupakan serangkaian pembuatan putusan yang terdiri dari: a. Perumusan tujuan, misi, dan visi perusahaan b. Perumusan nilai, keyakinan, falsafah, dan kebijakan perusahaan. c. Penaksiran atau pengukuran kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang berkaitan dengan perusahaan d. Perumusan sasaran-sasaran strategik perusahaan e. Perumusan siasat perusahaan 2. Pemberlakuan Dan Pengendalian Siasat Pemberlakuan dan pengendalian siasat adalah pembuatan berbagai putusan manajerial seperti jenis susunan organisasi, gaya kepemimpinan, sistem informasi manajemen, serta pemantauan dan penilaian sistem yang di gunakan untuk menjamin keberhasilan penggunaan siasat tersebut. Pemberlakuan dan pengendalian siasat merupakan serangkaian kegiatan pembuatan putusan yang terdiri dari: a. Pemberlakuan siasat b. Penilaian dan pengendalian siasat. 2.3 Sejarah Dan Perkembangan Manajemen Strategik Untuk pertama kalinya manajemen strategik dikembangkan dalam kalangan militer Indonesia pada awal dasawarsa tujuh puluhan, guna mewujudkan suatu tatanan kekuatan nasional yang berperan melindungi keutuhan teritori serta kedaulatan bangsa dan negara. Tatanan tersebut hingga saat ini dikenal sebagai sistem manajemen sumberdaya pertahanan dan keamanan dengan Sistem Perencanaan Strategis Pertahanan Keamanan Negara (Sisrenstra Hanneg) sebagai perwujudan rencana tindakan dan kegiatan mendasar dalam pola impelementasi.
  • 10. 6 Ketika itu ada kecenderungan manajemen strategis versi ABRI ini hendak dijadikan model untuk mendukung perencanaan strategis pembangunan nasional versi pemerintah, akan tetapi hal ini tidak berkembang sebagai keputusan manajerial, kecuali pro dan kontra kehendak masing-masing. Ketika lingkungan mendadak berubah dalam suatu era reformasi menuju pemerintahan demokratis (demokratic governance) yang mengandaikan semua itu dirumuskan dan dilaksanakan dengan parameter prinsip supremasi otoritas politik (civilian supremacy), mekanisme checks and balances dan tersedianya instrumen transparansi kebijakan yang membuka peluang bagi akuntabilitas publik, maka berkembanglah pemahaman dan pengetahuan praktis tentang perencanaan strategis sehingga banyak pihak mulai melihat secara terbuka dan meragukan kontribusi riil yang disumbangkan oleh manajemen strategis untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi yang overlap dengan tujuan ABRI. Perkembangan manajemen strategik di negara maju melalui empat tahapan yaitu : 1. Anggaran dan kontrol keuangan. 2. Perencanaan Jangka Panjang 3. Perencanaan Strategik perusahaan 4. Manajemen Strategik 2.4 Hirarki Strategik Dalam manajemen sebuah perusahaan maupun public, memeliki heirarki (tingkatan) manajemen yang dapat digambarkan sebagai berikut : Manejemen Puncak Ruang lingkup dari manajemen puncak (top management) adalah mengelola perusahaan secara keseluruhan. Manajemen puncak menyusun kebijakan perusahaan dalam jangkapanjang sekaligus mengevaluasi kinerja manajemen tangah (middle management). Manajemen puncak menetapkan tujuan (goal) dan untuk sasaran yang dicapai oleh perusahaan/organisasi serta menjalin kemitraan,
  • 11. 7 rencan investasi dalam rangka mengembangkan perusahaan serta menetapkan SOP (Standard Operating Procedures) perusahaan/organiasasi. Level ini lebih banyak waktunya untuk berfikir, menimbang, review analisa dan test. Manajemen Tengah Manajemen tengah (middle management) waktunya seimbang dipakai untuk mennerjemahkan kebijakan strategis yang dikeluarkan oleh manajemen puncak, dan waktunya dipakai untuk menerapkannya melalui manajemen garis pertama dan operasional (first line management andoprational). Dengan demikian tingkatan inilah memiliki tanggungjawab untuk memonitor hasil dari setiap rencana (plan) dan mengusulkan penyesuaian (adjustment) yang diperlukan untuk memastikan tujuan atau sasaran tercapai. Manajemen Garis Pertama dan Operasional Level ini menyusun jadwal dari setiap karyawan serta prosedur kinerja dilapangan. Level ini juga bertanggungjawab untuk memonitor setiap individu bekerja sebagaimana mestinya dan memastikan bahwa individu bekerja fit, antusias, dan displin mematuhi tenggat waktu dan target individu. Hierarki Strategi Dengan kemampuan analisa, diagnostic, dan implementasi hasil generic lingkungan maka setiap peluang,gangguan dan ancaman diperlukan strategi untuk mengekplorasi peluang dan mengatasi ancaman dan gangguan. Posisi strategi seperti tersebut dalam hierarki strategi . Bagan Hierarki Strategi Startegi objectives 80:20. Top management menghabiskan 80% waktunya mendesain dan memikirkan strategi, 20 % lagi menggunakan untuk mengerjakan pekerjaan secara fisik. Tactical objectives 50:50. Middle Management menggunakan 50% waktunya untuk menjabarkan dan menginformasikan strategi yang diterima dari top
  • 12. 8 management dan 50% untuk mengerjakan aktivitasnya secara factual operational objective. Operational 20:80. First line management menggunakan 80% waktu untuk bekerja, 20% untuk berfikir. 2.5 Visi Perusahaan Menurut Ismail Solihin (2012:21) peryataan visi menunjukkan arah strategis perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di masa mendatang sehingga akan menuntun pengarahan sumber daya perusahaan bagi pencapaian berbagai tujuan tersebut. Visi yang dibuat oleh perusahaan memiliki kaitan yang sangat erat dengan Misi perusahaan, dalam arti strategis yang dinyatakan di dalam Visi masih berada di dalam lingkup usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Visi perusahaan lebih menggambarkan “What do you want to become” sedangkan Misi perusahaan lebih menunjukkan “What is our business.[1] Ruben Mark, mantan CEO Colgate menyakini sebuah misi yang jelas harus semakin masuk akal secara Internasional. Pemikran Mark tentang Visi adalah sebagai berikut: Visi juga mempunyai beberapa manfaat, diantaranya: 1. Memudahkan komitmen semangat kerja karyawan. karyawan tidak akan bekerja dengan penuh antusias jika dia tidak tahu untuk apa dia bekerja. Namun, jika dia tahu apa kontribusi perusahaan pada masyarakat dia akan termotivasi bahwa dia bekerja bukan hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk masyarakat. 2. Menumbuhkan rasa kebermaknaan. salah satu tempat karyawan mencari makna kehidupan adalah lingkungan pekerjaannya. 3. Menumbuhkan standar yang prima. Jika seorang karyawan memahami dia bekerja untuk suatu tujuan yang sangat mulia, dia akan bekerja penuh semangat dan meletakkan standar prima untuk setiap pekerjaannya. Adapun karakteristik visi yaitu sebagai berikut. a. Diciptakan melalui permufakatan/konsesus.
  • 13. 9 b. Memberikan pandangan atas segala sesuatu yang terbaik di masa yang akan datang. c. Mempengaruhi orang untuk menuju ke misi. d. Tanpa keterbatasan dimensi waktu. 2.6 Misi Perusahaan Menurut David (2009:84), peryataan misi (mission statement) adalah sebuah deklarasi tentang "alasan keberadaan" suatu organisasi. pertanyaan misi harus menjawab pertanyaan paling penting, "apakah bisnis kita?". pertanyaan misi yang jelas sangat penting untuk menetapkan tujuan dan merumuskan strategi. Terkadang juga diistilahkan sebagai pertanyaan keyakinan (creed statement), sebuah pertanyaan filosofi, pernyataan kepercayaan, pernyataan prinsip-prinsip bisnis, atau pernyataan yang "menentukan bisnis kita", pernyataan misi menjelaskan ingin menjadi apa suatu organisasi dan siapa saja yang coba dilayaninya. Semua organisasi memiliki alasan kenapa mereka ada, meskipun bila para penyusun strategi tidak secara sadar mentranformasikan alasan ini kedalam bentuk tulisan. Adapun manfaat misi antara lain: a. Memastikan tujuan dasar organisasi. b. Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan SD di organisasi. c. Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum. d. Menjadikan titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi. 2.7 Tujuan Perusahaan Tujuan perusahaan merupakan pernyataan tentang keinginan yang akan dijadikan pedoman bagi manajemen perusahaan untuk meraih hasil tertentu atas kegiatan yang dilakukan dengan dimensi waktu tertentu. Dengan demikian tujuan memiliki karakteristik yang berbeda dengan visi maupun misi di antaranya:[3]
  • 14. 10 1. Sesuai: tujuan selaras dengan visi dan misis. 2. Berdemendi wsktu: tujuan harus konkrit dan bisa diantisipasi kapan terjadinya. 3. Layak: tujuan hendaknya merupakan suatu tekad yang bisa diwujudkan 4. Fleksibel: tujuan senantiasa bisa di sesuaikan atau peka terhadap perubahan situasi dan kondisi 5. Mudah dipahami Adapun empat alas an tujuan pentingnya tujuan bagi perusahaan dan bagi menajemen strategi, yaitu sebagai berikut: 1. Tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya.Sebagai besar organisasi perlu membenarkan keabsahan eksistensinya, untuk mengabsahkan diri dalam pandangan pemerintah, kosumen, dan masyarakat luas. Dengan menetapkan tujuan, perusahaan akan menarik orang mengelali tujuan ini sehingga mau bekerja untuk mereka. 2. Tujuan membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambil keputusan.Tujuan yang menyatakan mengarahkan perhatian karyawan kepada norma perilaku yang dikehendaki. Tujuan dapat mengurangi pertentangan dalam pengambilan keputusan kalau semua karyawan mengetahui tujuannya. Tujuan menjadi kehendak dalam keputusan. 3. Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi organisasi. Tujuan merupakan norma terakhir untuk organisasi menilai dirinya. Tanpa tujuan, oerganisasi tidak mempunyai dasar yang jelas untuk menilai keberhasilannya. 4. Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan visi dan misi. Menurut Gray dan Ricketts tujuan adalah lebih spesifik dibandingkan sasaran jika sasaran menentukan arah jangka panjang maka tujuan menentukan target- target khusus untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu periode yang akan datang. Secara tradisional dan historis suatu perusahaan dipandang sebagai lembaga ekonomi sehingga tujuan perusahaan sifatnya sederhana yaitu dinyatakan dalam
  • 15. 11 ukuran efisiensi dan laba perusahaan memiliki tujuan tunggal yaitu mencari laba atau memaksimalkan laba. Pada saat sekarang perumusan tujuan perusahaan harus mempertimbangkan 3 faktor: 1. Realitas lingkungan dan salaing berhubungan kekuasaan ekternal. 2. Realitas sumbe-sumber dan saling berhubungan kekuatan internal perusahaan 3. System nilai para eksekutif puncak. 2.8 Contoh Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industry, perdagangan dan konsultasi teknis sector pertanian/ perkembangan, PT. Bio Industri Nusantara memiliki misi, visi dan tujuan perusahaan yakni: Visi Menjadi perusahaan yang tanggu di bidang penyediaan sarana dan jasa produksi untuk meningkatkan produktifitas pertanian dan perkebunan yang berazaskan sustainabilitas. Misi 1. Memproduksi pupuk non kimia, bioaktivator dan biopestisida yang rumah lingkungan. 2. Menyediakan sarana penunjang usaha pertanian dan perkebunan. 3. Menyediakan jasa konsultasi untuk meningkatkan efisiensi usaha pertanian dan perkebunan berbasis kelastarian lingkungan. 4. Melakukan kerja sama dengan mitra usaha yang saling menguntungkan. Tujuan Memupuk keuntungan melalui tata kelola bisnis yang baik dengan mengutamakan kepuasan pelanggan mitra usaha dan stakeholders lainnya.
  • 16. 12 2.9 Menyusun, Mengembangkan, dan Mengevaliasi Visi,Misi dan Tujuan Dalam penetapan visi, perusahaan harus memenuhi persyaratan dan kriteria. Adapun persyaratan dan kriteria visi perusahaan secara umum antara lain: 1. Dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan. 2. Dapat dikomunikasikan dan dapat dimengerti oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan. 3. Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan perkembangan zaman. 4. Memiliki nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi perusahaan. 5. Terfokus pada permasalahan instansi perusahaan agar dapat beroprasi. 2.10 Pendekatan Pengambilan Keputusan Menurut Lawrence R. Jauch & W.F Glueck (1996) ada berbagai teori tentang bagaimana pengambilan keputusan, mengambil suatu keputusan, namun sebagian besar penulis memusatkan perhatiannya pada tiga cara pendekatan, yaitu rasional analisi, intuitif emosional, dan perilaku politis (behavioral political) 2.11 Pengertian Proses Manajemen Strategik Manajemen strategis merupakan suatu proses yang dinamik karena ia berlangsung terus menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi selalu memerlukan peninjauan ulang dan bahkan mungkin perubahan dimasa depan. Salah satu alasan utama mengapa demikian halnya ialah karena kondisi yang dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu berubah-ubah pula. Dengan perkataan lain strategi manajemen dimaksudkan agar organisasi menjadi satuan yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang berhasil adalah organisasi yang tingkat evektifitasnya dan produktivitasnya makin lama makin tinggi. Hanya dengan demikianlah tujuan dan berbagai sasarannya dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan.
  • 17. 13 Proses Manajemen Strategik adalah proses enam langkah yang memandu perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi. Walaupun empat langkah yang pertama menjelaskan perencanaan yang harus dilakukan, implementasi dan evaluasi juga sama pentingnya. Bahkan strategi terbaik pun dapat saja gagl bila manajemen tidak mengimplementasikan atau mengevaluasinya secara layak. Sedangkan menurut Ismail Solihin dalam bukunya “Pengantar Manajemen” Proses manajemen strategi antara lain sebagai berikut : 2.12. Tahap Manajemen Strategik 1. Tahap Strategy formulation (perencanaan) Proses ini mencangkup dari mulai penentuan tujuan hingga penyusunan strategi. Pada tahap ini perusahaan secara berkala mengkaji kembali misi dan tujuan perusahaan serta merumuskan strategi yng sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan. Misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh perusahaan. Perusahaan yang melakukan perubahan secara radikal (radical change) dapat mengubah visi, misi, tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh pimpinan perusahaan. 2. Tahap Strategi Implementation (pelaksanaan) Proses ini mencangkup implementasi yang dijalankan berdasarkan strategi yang dipilih dan juga pengendalian atas implementasi yang dilakukan. Tujuan dan strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat diimplementasikan dengan baik apabila tujuan dan strategi tersebut dituangkan kedalam rangkaian kegiatan dalam bentuk program yang terjadwal dengan jelas serta memperoleh alokasi sumber daya yang memadai yang telah dituangkan dalam bentuk anggaran (butget) yang akan mendukung setiap program. Selain itu perusahaan harus mengembangkan struktur organisasi yang akan memudahkan implementasi strategi yang telah dipilih perusahaan.
  • 18. 14 3. Tahap Evaluation and Control Pada tahap evaluasi perusahaan akan membandingkan kinerja aktual (actual performance) yang dicapai perusahaan dengan standar kinerja. Hasil evaluasi akan dijadikan dasar bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian, yakni apakah kesenjangan yang terjadi antara actual performance dengan standard performance masih berada dalam toleransi ataukah perbedaan antara kinerja aktual dengan kinerja stantdar sudah menyimpang sangat jauh sehingga perlu dilakukan tindakan koreksi. Hasil evaluasi dan pengendalian selanjutnya akan menjadi umpan balik (feedback) bagi perusahaan sehingga memungkinkan perusahaan melakukan perbaikan dalam setiap langkah langkah proses manajemen strategis mulai dari formulasi, implementasi, hingga sampai ke tahap evaluasi dan pengendal 2.13 Lingkungan Internal Merupakan hal yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan sehari-hari organisasi dan mempengaruhi langsung terhadap setiap program dan kebijakan organisasi . Beberapa pihak yang termasuk dalam lingkungan internal organisasi adalah : a. Pemilik Organisasi, adalah para pemilik yang menyertakan modal, ide, ataupun berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi. b. Tim Manajemen, adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai pengelola organisasi dalam aktivitas sehari-hari. c. Para anggota atau para pekerja, adalah orang yang bekerja sebagai karyawan pada perusahaan. d. Sumber daya perusahaan lainnya seperti bahan baku, keuangan, termasuk informasi.
  • 19. 15 2.14. Lingkungan Eksternal Merupakan berbagai hal yang berada diluar orgamnisasi yang turut mempengaruhi jalannya organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan eskternal terbagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan makro. Lingkungan Mikro perusahaan terdiri dari : a. Pelanggan, adalah mereka yang secara langsung menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. b. Pesaing, adalah organisasi lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan bisnisyang kita jalankan c. Pemasok, adalah perusahaan atau organisasi lain yang menyediakan bahan baku bagi perusahaan kita. d. Partner strategi, adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda dengan perusahaan kita, tetapi secara menjadi mitra dalam menjalankan bisnis yang saling menguntungkan. Lingkugan Makro perusahaan terbagi dua yaitu lingkungan local dan internasional. Termasuk kedalam lingkungan local adalah : a. Pembuat peraturan, adalah pihak-pihak yang menciptakan peraturan agar kegiatan bisnis adil dan aman bagi semua pihak. b. Pemerintah, adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu disuatu negara, diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat kearah yang lebih baik. c. Masyarakat, adalah keseluruhan pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Lingkungan Internasional merupakan lingkungan yang lebih luas dari sebuah negara yang akan mempengaruhi perusahaan terutama perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis internasional 1. Tahapan Audit Manajemen Penyelidikan yang akan dilakukan, data yang akan diuji, dan teknik yang akan diterapkan akan bervariasi tergantung organisasinya. Meskipun demikian,
  • 20. 16 pekerjaan ini tetap perlu dilakukan secara professional. Tahapan-tahapan kerja dalam mengaudit pada umumnya meliputi hal-hal berikut ini. Usulan dan pengenalan. Survei pendahuluan. Penelaahan yang lebih rinci. Pengujian detail. Mengembangkan dan menelaah temuan audit. Pelaporan. Tindak lanjut setelah audit. Usulan dan Pengenalan. Sebelum fase audit dilakukan, auditor dan manajemen perusahaan sebaiknya dipertemukan dulu untuk menciptakan hubungan baik. Dalam kesempatan itu, auditor dapat mengetahui tujuan perusahaan secara keseluruhan untuk menilai tiap aktivitas unit atau fungsi dalam organisasi perusahaan. Di samping itu, auditor harus mendapatkan dan menelaah informasi lain seperti aktivitas yang dilaksanakan, tipe pengendalian yang diimplementasikan, struktur organisasi, dan posisi unit organisasi dalam organisasi secara keseluruhan. Fase ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi potensi-potensi masalah yang mungkin ada. Survei Pendahuluan. Pada fase ini, auditor melakukan penilaian pendahuluan atas aktivitas yang akan dinilai. Hasilnya adalah berupa informasi mengenai fungsional perusahaan untuk memonitor kinerja perusahaan. Jadi, tujuan utama fase ini adalah untuk memperoleh pandangan umum mengenai fungsional perusahaan dan operasinya serta beberapa petunjuk dari aktivitas khusus yang dapat menjamin dilakukannya penelaahan yang detail selama fase audit. Penelaahan yang Lebih Rinci. Setelah aktivitas fungsional yang akan diaudit diidentifikasi, selanjutnya ditentukan kriteria kinerjanya. Puncak fase ini adalah
  • 21. 17 merumuskan dan mendesain program kerja yang rinci untuk audit yang lebih mendalam. Program kerja tersebut termasuk menentukan teknik audit khusus yang akan dipakai. Pengujian Detail. Pada fase ini, akan ditentukan kemutakhiran, kelengkapan, dan akurasi data. Tujuan secara keseluruhan adalah mengidentifikasi area yang akan menjamin perhatian manajemen. Pengujian audit yang lebih rinci, misalnya, dapat diarahkan terhadap: 1. Apakah sasaran dan tujuan dalam anggaran telah diotorisasi? 2. Apakah informasi yang ada bagi manajemen telah dimanfaatkan? 3. Apakah aktivitas operasional mencapai hasil yang diharapkan? Pengembangan dan Penelaahan Temuan Audit. Dalam menilai kinerja operasional, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah mendefinisikan standar operasional atau kriteria penilaian. Auditor harus mempunyai cukup pengetahuan dan pengalaman mengenai aktivitas yang diaudit agar dapat mengembangkan kriteria evaluasi yang memadai. Pelaporan. Keberhasilan pemeriksaan manajemen tergantung pada mutu laporan yang dihasilkan. Laporan pemeriksaan manajemen adalah alat formal untuk memberitahukan manajemen puncak tentang temuan auditor yang signifikan serta rekomendasinya. Masalah atau temuan yang tidak signifikan hendaknya tidak dilaporkan. Kalau manajemen dapat diyakinkan untuk bertindak sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, audit secara keseluruhan barulah akan bermanfaat. Tindak Lanjut Setelah Audit. Tujuan penelaahan tindak lanjut adalah untuk memastikan bahwa rekomendasi yang dimasukkan dalam laporan audit benar- benar telah dilaksanakan. Apabila manajemen tidak melakukan tindakan korektif yang dimaksud, carilah penjelasan mengapa manajemen gagal melakukan hal itu.
  • 22. 18 2. Aktivitas sebagai Subjek Pemeriksaan Setiap perusahaan mempunyai cara sendiri untuk melakukan operasinya. Berikut adalah beberapa aktivitas utama yang umum dilakukan yang dapat dijadikan subjek pemeriksaan manajemen. Contoh-contoh pertanyaan yang hendaknya dijawab melalui audit untuk setiap area fungsional perusahaan menurut Fred R. David disajikan berikut ini. Manajemen dan SDM Apakah perusahaan menggunakan konsep manajemen strategik? Apakah sasaran dan tujuan perusahaan telah ditentukan dan dikomunikasikan dengan baik? Apakah para manajer dipilih secara objektif? Apakah para manajer mendelegasikan wewenang secara baik? Apakah struktur organisasi yang ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan? Apakah job descriptions dan job specifications bagi para pekerja jelas? Apakah para karyawan memiliki moral yang baik untuk bekerja? Apakah turnover dan kebiasaan bolos kerja para karyawan rendah? Apakah pelaksanaan reward dan mekanisme pengawasannya efektif? Pemasaran Apakah segmentasi pasar perusahaan telah sesuai? Apakah posisi perusahaan di antara para pesaing telah berada pada posisi yang baik? Apakah pangsa pasar produk perusahaan meningkat?
  • 23. 19 Apakah saluran distribusi telah memuaskan dan biaya yang dikeluarkan telah efektif? Apakah perusahaan memiliki organisasi penjualan yang efektif? Apakah perusahaan melaksanakan penelitian pasar? Apakah kualitas produk dan pelayanan baik? Apakah produk dan jasa perusahaan diberikan harga yang telah sesuai? Apakah promosi, iklan, dan publikasi yang ada telah efektif? Apakah rencana pemasaran berikut biayanya efektif? Apakah para manajer pemasaran memiliki pengalaman dan pelatihan yang cukup? Keuangan Apakah kondisi keuangan perusahaan diketahui secara cermat? Mampukah perusahaan menaikkan modal jangka pendek jika diperlukan? Mampukah perusahaan menaikkan modal jangka panjang melalui utang dan/atau equity? Apakah perusahaan memiliki modal kerja yang cukup? Apakah prosedur mengenai capital budgeting-nya efektif? Apakah kebijakan dividend payout-nya logis? Apakah perusahaan mempunyai hubungan yang baik dengan investor dan pemegang sahamnya? Apakah para manajer keuangan perusahaan bekerja secara professional?
  • 24. 20 2.15. Pengertianlingkungan internal Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal. Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan kapabilitas yang dimilikinya. Lingkungan internal: Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya. 2.16. Analisis Internal (The Internal Assessment ) Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.
  • 25. 21 Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi: Relationships among the functional areas of business Management Marketing Finance/Acounting Production/operation Research and development Computer information system Human Resources Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang meliputi: Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan maupun amsyarakat. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa membedakan agama dan suku bangsa. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
  • 26. 22 Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki. Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang. Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi : Logistik Kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan, informasi mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal pengiriman. Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input produksi menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan, pengetesan, pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan. Logistik Keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen. Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan, penjualan, penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi. Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan dan pemeliharaan.
  • 27. 23 Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi : Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan. Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem. Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan. Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum, perencanaan dan keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur perusahaan mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing. Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi inti perusahaan yang mengandalkan asset atau skill. Prahalad menggambarkan kompetensi inti sebagai akar pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk inti dan rantainya adalah bisnis. Dengan kompetensi inti yang merepresentasikan kesatuan asset dan teknologi, perusahaan akan mampu membentuk nilai optimal bagi konsumen maupun perusahaan, memposisikan diri secara khas atas pesaing, kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi proaktif terhadap perusahaan. Langkah 1: Identifikasi faktor-faktor Strategik Intern Apa saja faktor-faktor strategik itu, dimana dan dari mana berasal, mana yang perlu dievaluasi secara teliti, karena merupakan kekuatan dan kelemahan dan sebagai landasan bagi strategi. WT strategi merupakan taktik defensi yang langsung dimaksudkan untuk mengurangi kelemahan dan menghindari tantangan lingkungan. Untuk menentukan dan memilih setrategi yang paling tepat perlu dilakukan analisis situasi sebagai beriktut:
  • 28. 24 Internal Situation Analisys Internal Strategic Factors Weighted Rating Weighted Scor Comments STRENGHT 1. 2 3. 4. Dst. WEAKNESS 1. 2. 3. 4. Dst. 2.17. Lingkungan Eksternal Organisasi Lingkungan eksternal merupakan factor penting yang perlu dikaji dalam penentuan pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih lanjut dikarenakan oleh beberapa hal diantranya : a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak constant melainkan selalu berubah- ubah. b. Intensitas dampaknya beraneka ragam.
  • 29. 25 c. Faktor tersebut bisa menajadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya betapa pun cermatnya analisis “SWOT” yang dilakukan. d. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya Teori manajemen strategic mengatakan bahwa faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan strategik tentang arah yang hendak ditempuh, dapat di kategorikan dalam 2 kategori yaitu : 1. Faktor –faktor eksternal yang “Jauh” 2. Faktor-faktor eksternal; yang “Dekat” 2.18. Lingkungan Eksternal Yang “ Jauh” Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” pada intinya merupakan faktor- faktor yang bersumber dari luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari situasi operasional yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan, akan tetapi mempunyai dampak pada proses manajerial dan operasional dalam organisasi ( perusahaan) tersebut. Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” meliputi beberpa faktor yaitu : Pertimbangan-pertimbangan Ekonomi Pertimbangan ekonomi yang perlu dianalisa dalam pengambilan suatu kebijakan/ keputusan adalah berbagai faktor di bidang ekonomi dalam lingkungan mana suatu perusahaan bergerak atau beroperasi. Adapun hal-hal yang perlu diperhitu ngkan dan dipertimbangkan dalam pengambilan suatu keputusan yaitu : 1. Perkembangan global di bidang ekonomi 2. Pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan 3. Kehadiran korporasi multinasional 4. “Kejutan” di bidang energi,dan 5. Pendanaan .
  • 30. 26 b. Faktor-faktor Politik Faktor-faktor politik yang berpengaruh pada pengelolaan suatu bisnis antara lain berarti adalah para pengambil keputusan stratejik perlu memahami percaturan kekuatan dan pengaruh yang terjadi dalam suatu masyarakat bangsa di lingkungan mana ia bergerak, termasuk percaturan kekuasaan dan kekuatan yang terjadi di kalangan para politisi dan para negarawan. Hal ini berkaitan dengan kebijkan- kebijakan yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak, serta penentuan kebijakan-kebijakan dalam suatu sistem-sistem tertentu yang diambil oleh para pemegang kekuasaan pada suatu periode tertentu. Indonesia yang menganut paham demokrasi dengan ciri utamanya antara lain ialah bahwa kedaulatan nasional berada di tangan rakyat secara berkala di selenggarakan pemilihan umum yang merupakan mekanisme politik bagi rakyat untuk menentukan pilihan kekuatan sosial yang akan dipercaya untuk menjalankan roda pemerintahan pada kurun waktu tertentu. Hasil dari pemilihan umum tersebut dapat mengakibatkan dua situasi yang dilematis yakni : 1. Partai politik yang sedang berkuasa memperoleh kepercayaan lagi untuk memegang kendali pemerintahan negara untuk kurun waktu berikutnya, atau, 2. Terjadi pergantian partai yang yang dipercayakan menjalankan roda pemerintahan negara untuk periode berikutnya. Selain pengenalan terhadap dampak dari faktor-faktor politik domestik, tentunya penting pula untuk mengetahui dan mengenal dampak dari faktor-faktor politik yang timbul secara regional, bahkan global. Pemahaman tersebut mutlak diperhitungkan dan diperlukan karena mempunyai implikasi yang harus diperhitungkan terhadap berbagai segi perekonomian secara domestik. Contohnya seperti hal-hal yang menyangkut kegiatan ekspor-impor, penanaman modal asing, pemanfaatan teknologi, kebijaksanaan tarif, penggunaan tenaga kerja asing, serta persyaratan mutu produk yang dihasilkan dan dipasarkan secara regional dan internasional .
  • 31. 27 c. Faktor-faktor Sosial Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara satu perusahaan dengan aneka ragam kelompok masyarakat yang dilayaninya, dampak dari faktor-faktor sosial sangat penting untuk di sadari oleh para pengambil keputusan. stratejik. Berbagai faktor seperti keyakinan, system nilai yang dianut, sikap, opini dan bahkan gaya hidup harus dikenali secara tepat. Kondisi sosial yang selalu berubah-ubah menjadi suatu hal penting yang harus di respon sedemikian rupa oleh para pengambil keputusan guna memanfaatkan peluang-peluang yang muncul maupun mengendalikan resiko usaha yang terjadi. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat tercermin dalam beberapa hal diantaranya: a. Pandangan tentang pemanfaatan waktu senggang. b. Gaya memilih dan menggunakan busana. c. Penggunaan produk yang sedang “trendy” d. Bahan bacaan yang disenangi e. Bentuk hiburan yang diminati f. Pola interaksi dalam keluarga,seperti antara suami dan istri, orang tua dan anak- anaknya. g. Preferensi sekolah dan bidang ilmu yang ditekuni. h. Makna kehidupan kekaryaan. Berbagai implikasi daloam bidang social yang ada kaitannya dengan manajemen strategic terlihat pada lima hal yaitu : 1) Pendidikan 2) Fakto kultur
  • 32. 28 3) Konfigurasi ketenagakerjaan 4) Faktor demografi 5) Etos kerja sebagai faktor sosial. d. Faktor Teknologi Pengambilan keputusan stratejik mutlak perlu memahami perkembangan teknologi yang sudah, sedang dan akan terjadi sehingga mampu mengetahui dan menetapkan teknologi mana yang tepat untuk diterapkan dalam segi dan proses bisnis yang akan di lakukan. Kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi tentunya memberikan sumbangan besar bagi kemajuan serta hasil produksi suatu perusahaan, apalagi jika orientasi para pengambil keputusan stratejik semata-mata orientasi efisiensi, pemanfaatan teknologi akan cenderung semakin meluas dan meliputi makin banyak segi dan proses organisasional. Namun orientasi terhadap kecanggihan teknologi harus di imbangi dengan kemajuan serta pemanfaatan SDM yang tepat, karena tanpa di dukung SDM yang tepat teknologi secanggih apapun tidak dapat beroperasi secara maksimal . Justru terkadang bisa menimbulkan masalah baru bagi usaha tersebut e. Industri Sebagai Faktor Lingkungan Eksternal yang Turut Berpengaruh Manajemen stratejik dalam suatu organisasi mutlak untuk mengenali dalam bidang mana perusahaan bergerak dan faktor lingkungan eksternal mana yang turut berpengaruh terhadap jalannya roda perusahaan yang bersangkutan. Para pakar manajemen stratejik menyoroti lima hal dalam kondisi industri yang harus dikenali dan diperhitungkan, yaitu: a. Ancaman dari para pendatang baru b. Faktor Pemasok c. Faktor Pembeli
  • 33. 29 d. Faktor Produksi e. Faktor Persaingan 2.19.Faktor Lingkungan Eksternal Yang ”Dekat” Faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” mempunyai dampak langsung pada operasionalisasi berbagai strategi dan kebijaksanaan suatu perusahaan. Kaitan erat tersebut bukan hanya karena adanya suasana kompetitif dalam suatu usaha, akan tetapi juga berkaitan dengan peluang yang dapat dimanfaatkan, khususnya dalam perolehan sumber dana dan sumber daya yang diperlukan dan dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Selain itu pula, faktor-faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” pada umumnya dapat dikendalikan, atau paling sedikit dipengaruhi oleh perusahaan yang bersangkutan. Adapun faktor-faktor eksternal yang ”dekat” dan perlu diperhatikan dalam pengambilan suatu keputusan adalah sebagai berikut : Kedudukan Kompetitif Perusahaan Dalam kondisi dan iklim persaingan,suatu perusahaan perlu melakukan analisis tentang kedudukannya dalam suatu percaturan usaha. Untuk mengetahui kedudukan kompetitif suatu perusahaan, dapat dikaji dan di analisis dengan menggunakan pendekatan ”SWOT”. Dengan mengetahui berbagai hasil analisa tersebut para pengambil keputusan (Top Manajement) harus mampu menentukan kebijkan yang bertujuan untuk mengembangkan usahanya. b. Profil para Pelanggan Para pengambil keputusan stratejik perlu mengetahui profil yang tepat tentang para pelanggan terutama para calon pengguna produk yang dihasilkan. Para pakar menekankan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh pada profil para konsumen yang perlu dikenali dan dianalisis antara lain ialah 1. Faktor Geografi 2. Faktor Demografi
  • 34. 30 3. Faktor Psikografi. Jika dilihat secara sepintas, faktor ini tidak mempunyai kaitan dengan cara-cara yang seyogianya ditempuh oleh para pengambil keputusan stratejik dalam suatu perusahaan. Secara langusng memang tidak, akan tetapi tetap penting untuk dikenali karena faktor-faktor tersebut pasti berpengaruh pada perilaku mereka dalam memuaskan berbagai kebutuhan dan kepentingannya, yang pada gilirannya tercermin pada cara-cara mereka memuaskan berbagai kebutuhan mereka, termasuk cara mereka mengambil keputusan membeli suatu produk atau tidak. c. Perilaku Pembeli Pada umumnya, para pembeli suatu produk tertentu pasti menggunakan berbagai pertimbangan dalam membeli/ tidak membeli suatu produk. Pertimbangan antar pembeli yang satu dengan yang lain juga tentunya berbeda. Apakah karena produk itu bersifat primer, sekunder maupun tersier bagi mereka, atau hanya karena adanya gaya hidup ataupun pertimbangan lain yang membuat mereka membutuhkan barang/jasa tersebut. Yang jelas di sini bahwa perilaku para pembeli tidak pernah konsisten dan beragam. Inkonsisten itulah yang menjadi salah satu penyebab utama mengapa profil para pembeli dan calon pembeli-perlu dikenali dengan baik oleh para pengambil keputusan/perusahaan. d. Faktor Pemasok Posisi para pemasok memiliki peran penting sebagai salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan satu sektor industri, khususnya sektor di mana satu perusahaan bergerak. Selain sebagai faktor eksternal yang ”Jauh”, faktor ini juga masuk dalam faktor lingkungan eksternal ’Dekat” mengingat pengenalan terhadap faktor ini memiliki dampak langsung terhadap pengelolaan suatu perusahaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa para manajer dalam suatu perusahaan mutlak perlu menumbuhkan dan memelihara hubungan khusus yang didasarkan pada saling mempercayai dengan para pemasok bahan mentah atau bahan baku yang diperlukan oleh perusahaan.
  • 35. 31 e. Faktor Penyandang Dana Penyandang dana sangat penting dikenali sebagai faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” sebab dampaknya yang bersifat langsung. Hubungan dengan pihak penyandang dana pun perlu ditumbuhkan, dikembangkan, dan dipelihara atas dasar saling percaya. Pengenalan terhadap penyandang dana adalah jawaban atas beberapa permasalahan yang muncul sepert: 1. Penilaian harga saham perusahaan secara tepat. 2. persepsi yang digunakan para penyandang dana terkait dengan kredibilitas perusahaan peminjam. 3. Informasi yang tepat tentang situasi permodalan perusahaan 4. persyaratan peminjaman yang sesuai dengan kemampuan perusahaan dalam guna meraih keuntungan pada tingkat yang wajar. 5. sikap dan kebijakan para penyandang dana tenatng kemungkinan perpanjangan masa waktu pinjaman. 6. tingkat suku bunga yang dikenakan atas kredit. f. Situasi pasaran kerja sebagai faktor lingkungan Sumber daya manusia merupakan unsur yang terpenting dan paling mennetukan dalam berhasil tidkanya suatu organisasi, termsuk organisasi bisnis, pencapaian tujuan dan sasarannya, terutama dalam hal organisasi yang bergerak dalam iklim yang sangat kompetitif. Betapa pun pentingnya perhatian yang harus diberikan oleh para pengambil keputusan stratejik pada unsur-unsur yang lain, perhatian terbesar tetap harus diberikan kepada unsur manusia dalam suatu organisasi/ bisnis. Dalam suatu organisasi, semua proses manajeman sumber daya manusia harus ditempuh secara benar dan tepat dimana kesemuanya itu berangkat dari
  • 36. 32 pengakuan dan penghargaan atas harkat dan martabat manusia. Adapun proses sumber daya manusia yang menyangkut perencanaan ketenagakerjaan meliputi : 1. Penciptaan dan pemeliharaan sistem informasi sumber daya manusia, 2. Rekrutmen, 3. Seleksi, 4. Orientasi dan penempatan, 5. Sistem imbalan, 6. Pendidikan dan pelatihan, 7. Perencanaan dan pengembangan karier, 8. Pemutusan hubungan kerja, 9. Pemeliharaan hubungan industrial,dan 10. Pemensiunan. Langkah-langkah yang diambil dalam proses manajeman sumber daya manusia merupakan faktor internal dan mungkin tidak tepat untuk dibahs sebagai bagian dari pengenalan lingkungan eksternal yang ”dekat. Akan tetapi, pengambilan langkah-langkah tersebut secara tepat mutlah perlu dilakukan, mengingat beberpa implikasi yang melandasinya: a. mampu menghasilkan tenaga kerja yang profesional dalam bidangnya, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, bakat dan minat, dan intelektualitas sehinggan mampu membangun reputasi perusahaan yang lebih bona fide dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan alinnya. b. Langkah –langkah tersebut lebih menjamin perusahaan untuk tetap mempertahankan tenaga kerja yang secara kulaitatif memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, sehingga para karyawan memiliki sikap positif terhadap perusahaan karena tingkat kepuasan kerja yang tinggi.
  • 37. 33 c. Dengan adanya langkah-langkah tersebut, hakikat pasaran tenaga kerja dikenali dengan baik dan dengan segera jugadapat menentukan sumber-sumber tenaga kerja mana yang harus mendapat perhatian utama dalam penggarapannya. 2.20. Peramalan Lingkungan Para pengambil keputusan stratejik perlu memiliki dan mengembangkan keterampilan dalam memperkirakan dan meramalkan perubahan-perubahan yang akan terjadi pada lingkungan eksternalnya. Ketrampilan yang dimaksud berkaitan erat dengan kemampuan memanfaatkan peluang dan mengenali berbagai kendala yang diperkirakan akan dihadapi. Untuk melakukan hal tersebut langkah-langkah yang perlu diambil antara lain adalah : 1. Memilih berbagai variabel yang bersifat kritikal bagi perusahaan 2. Menyeleksi sumber-sumber penting dari informasi tentang lingkungan 3. Memahami dan menilai berbagai pendekatan dan teknik peramalan 4. Mengintegrasikan hasil peramalan ke dalam proses manajemen 5. Memantau aspek-aspek kritikal dari pengelolaan peramalan. Tanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah tersebut merupakan tanggung jawab manajemen puncak dalam suatu perusahaan, meskipun para manajer pada tingkat yang lebih rendah perlu pula dilibatkan.Perubahan-perubahan lingkungan eksternal yang harus diantisipasi dan diramalkan menyangkut berbagai segi bisnis, pendekatan dan teknis yang digunakan pun harus mencakup aspek ekonomi, politik, sosial, teknologi dan bahkan juga keperilakuan.. Pengenalan berbagai faktor lingkungan eksternal yang ”Jauh” dan ”Dekat” dalam lingkungan industri tertentu secara tepat pada intinya diinkorporasikan pada keseluruhan upaya dalam menciptakan citra atau profil perusahaan.
  • 38. 34 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumberdaya organisasi. Sedangkan strategic adalah serangkaian keputusan- keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang mengarah pada penyusunan strategi-strategi efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Secara umum dapat di simpulkan manajemen stratejik adalah cara yang akan dilakukan para penyusun strategi menentukan tujuan-tujuan dan juga membuat keputusan-keputusan strategik. Ruang lingkup manajemen strategik menunjukkan seluruh kegiatan yang dicakup oleh manajemen strategik. Lingkup ini dapat anggap sebagai fungsi- fungsi manajemen strategik yang akan membantu para pemimpin organisasi atau perusahaan dalam merancangnya. Keseluruhan kegiatan manajemen strategik mempunyai dua lingkup utama yaitu Pertama Perencanaan Strategic dan Kedua Pemberlakuan Dan Pengendalian Siasat. 3.2 Saran Saran kami untuk mengembangkan suatu organisasi perlunya tahap-tahap yaitu perumusan seperti menentukan visi danm misi dan mengimplementasikan serta mengevaluasi apakah yang kita lakukan tersebut sesuai dengan yang kita rencanakan atau tidak.
  • 39. 35 DAFTAR PUSTAKA Akdon,2011, Strategic Management,Bandung,Alfabeta. Hariadi Bambang, 2005,Strategi Manajemen,Jakarta : Bayumedia Publishing, Lawrence Jauch,1989,Manajemen Dan Strategis Kebijakan Perusahaan, Jakarta : Erlangga. Nilasari Senja,2014,Manajemen Strategi itu Gampang,Jakarta: Dunia Cerdas. Rangkuti, F,2006 Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama ; Jakarta Siagian Sondang P, 2006 Sistem Informasi Manajemen,Jakarta: PT Bumi Aksara.