SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
MAKALAH
MANAJEMEN STRATEJIK
Dosen Pembimbing : Ade Fauji, SE.,MM
Disusun Oleh : EMAH PURNAMASARI (11150979)
Kelas : 5X – MA
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA
BANTEN TAHUN 2017
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya Saya dapat menyelesaikan makalah tentang manajemen
strategik ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita dalam mengetahui manajemen strategik. Saya juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
Saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah Saya buat di
masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi Saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan Saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Serang , November 2017
Penyusun
3
Daftar ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................................................2
Daftar Isi..........................................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................................6
C. maksud dan tujuan penulisan .......................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEJIK ................................................
A. Tujuan manajemen strategi....................................................................................................................7
B. Model Manajemen Strategi ...................................................................................................................8
C. Manfaat manajemen strategi................................................................................................................ 10
BAB III PEMBAHASAN VISI MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN.................................................................
A. Pengertian visi dan misi ...................................................................................................................... 11
B. Tujuan perusahaan.............................................................................................................................. 14
C. Fungsi tujuan dalam organisasi............................................................................................................ 16
BAB IV PEMBAHASAN MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEJIK ...................................................
A. Pengertian perencanaan strategis.......................................................................................................... 18
B. Strategi utama korporasi...................................................................................................................... 19
C. Implementasi model............................................................................................................................ 24
BAB V PEMBAHASAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS & AUDIT STRATEGI.................
A. Pelaksanaan Pemeriksaan Strategis (Audit) .......................................................................................... 27
B. Pemecahan dan Metode Kasus............................................................................................................. 30
BAB VI PEMBAHASAN MANAGER STRATEJIK............................................................................................
A. Pengertian manager........................................................................................................................... 34
B. Tingkatan manajer.............................................................................................................................. 35
C. Peran staf perencana perusahaan.......................................................................................................... 38
D. Peran konsultan manajemen ................................................................................................................ 39
BAB VII PEMBAHASAN LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL......................................................
A. Pengertian lingkungan eksternal dan internal........................................................................................ 40
B. Lingkungan perusahaan ...................................................................................................................... 42
BAB VIII PENUTUP .........................................................................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................................................................ 45
B. DaftarPustaka..................................................................................................................................... 47
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat
sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya
untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen
strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis
untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh
dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen
strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang
perilaku organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti dari manajemen strategis adalah
mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada
tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.Manajemen
strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan
dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana
strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali
dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya
yang terus harus dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus
digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
5
B. Rumusan Masalah
Oleh karena masalah yang dikemukakan di atas terlalu luas dan supaya tidak
menyimpang dari materi maka penyusun merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1.Konsep dan tujuan manajemen stratejik
2.Visi misi dan tujuan perusahaan
3. Model deskriptif manajemen stratejik
4. Pengembangan kemampuan konsep metode kasus & audit strategi
5. Manager stratejik
6. Lingkungan eksternal dan internal
C. Maksud dan Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Perusahaan.
2. Memahami tentang manajemen strategi.
3. Mengetahui gambaran manajemen strategi.
4. Untuk menambahkan wawasan atau pemahaman terhadap pentingnya Manajemen
Strategi bagi Perusahaan.
6
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEJIK
Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan
mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumberdaya
organisasi.
strategic adalah serangkaian keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang
mengarah pada penyusunan strategi-strategi efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Secara
umum dapat di simpulkan manajemen stratejik adalah cara yang akan dilakukan para penyusun
strategi menentukan tujuan-tujuan dan juga membuat keputusan-keputusan strategik. Ruang
lingkup manajemen strategik menunjukkan seluruh kegiatan yang dicakup oleh manajemen
strategik. Lingkup ini dapat anggap sebagai fungsi-fungsi manajemen strategik yang akan
membantu para pemimpin organisasi atau perusahaan dalam merancangnya. Keseluruhan
kegiatan manajemen strategik mempunyai dua lingkup utama yaitu Pertama Perencanaan
Strategic dan Kedua Pemberlakuan Dan Pengendalian Siasat.
Untuk pertama kalinya manajemen strategik dikembangkan dalam kalangan militer Indonesia
pada awal dasawarsa tujuh puluhan, guna mewujudkan suatu tatanan kekuatan nasional yang
berperan melindungi keutuhan teritori serta kedaulatan bangsa dan negara. Sementara itu sebagai
buah reformasi telah terbentuk dasar-dasar perubahan di bidang manajemen pemerintahan dan
pembangunan yang terwujudkan dalam UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Kemudian ditindak-lanjuti oleh
pemerintah dengan menerbitkan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instasi
Pemerintah. Dengan kemampuan analisa, diagnostic, dan implementasi hasil generic lingkungan
maka setiap peluang,gangguan dan ancaman diperlukan strategi untuk mengekplorasi peluang
dan mengatasi ancaman dan gangguan. Posisi strategi seperti tersebut dalam hierarki strategi.
7
Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen strategi dari beberapa ahli:
 Menurut Thomas Wheelen dkk (2010:105), Manajemen strategi adalah serangkaian dari
pada keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan
perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan/perencanaan
strategi, pelaksanaan/implementasi dan evaluasi.
 Menurut Bambang Haryadi (2003:3), strategi manajemen adalah suatu proses yang
dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan
strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai-nilai yang terbaik
bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.
 Menurut Mulyadi (2001:40), Manajemen strategi adalah suatu proses yang digunakan
oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam
penyediaan costumer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi
adalah seni dan ilmu untuk formulasi, implementasi dan evaluasi keputusan-keputusan yang
bersifat lintas fungsional, yang digunakan sebagai panduan tindakan bagi fungsi SDM,
pemasaran keuangan, produksi, dan lain-lain agar organisasi dapat mencapai tujuannya.
A. Tujuan Manajemen Strategi
Menurut Suwandiyanto (2010:02), terdapat empat tujuan manajemen strategi, yaitu:
1. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Dalam hal ini, manajer
strategi harus mampu menunjukkan kepada semua pihak kemana arah tujuan
organisasi/perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan untuk
pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.
2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak. Organisasi/perusahaan harus
mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak
perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang memegang peranan terhadap sukses atau
gagalnya perusahaan.
3. Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata. Manajemen strategi
memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan
8
pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/berpikir mereka
secara perspektif dan memahami kontribusi yang baik untuk hari ini dan hari esok.
4. Berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Tanggung jawab seorang manajer
bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan
tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan
sesuatu secara lebih baik dan efektif.
B. Model Manajemen Strategi
Manajemen strategi berawal dari mengidentifikasi visi organisasi yang sudah ada, misi, tujuan,
dan strategi adalah titik awal yang logis untuk manajemen strategis karena situasi sekarang
perusahaan dan kondisi dapat menghalangi strategi tertentu dan bahkan mungkin mendikte
tindakan tertentu. Setiap organisasi memiliki visi, misi, tujuan, dan strategi,bahkan jika unsur-
unsur ini tidak sadar dirancang, ditulis, atau dikomunikasikan.
Manajemen strategi memiliki tahapan atau proses yang disusun dan terstruktur dalam bentuk
model seperti gambar di bawah ini (David, 2011:15):
Model Manajemen Strategi
Proses dan Tahapan Manajemen Strategi
9
David (2011:6) menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
a. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah tahap awal pada manajemen strategi, yang mencakup
mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman,
menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan
strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk mencapai tujuan.
b. Implementasi Strategi (Strategy Implemented)
Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya sesudah perumusan strategi yang ditetapkan.
Penerapan strategi ini memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang dalam
mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, menyusun kebijakan, memotivasi
karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya,
merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan,
mempersiapkan budget, mengembangkan dan utilisasi sistem informasi serta menghubungkan
kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi.
c. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation)
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer sangat membutuhkan
untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja dengan baik; Evaluasi strategi adalah alat utama
untuk memperoleh informasi ini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penilaian atau melakukan
proses evaluasi strategi. Dalam penilaian strategi terdapat tiga aktivitas penilaian yang mendasar,
yaitu: Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi
saat ini, Pengukuran kinerja, dan 3). Pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi sangat
diperlukan oleh suatu perusahaan karena strategi yang berhasil untuk saat ini tidak selalu berhasil
untuk di masa yang akan datang.
10
C. Manfaat Manajemen Strategi
 Proses dari manajemen ini bisa menghasilkan sebuah keputusan yang paling baik sebab
interaksi kelompok yang mengumpukan bermacam-macam keputusan strategi yang lebih
besar ataupun banyak.
 Aktivitas dari formulasi strategi bisa mempertinggi kemampuan dari perusahaan dalam
menghadapi bermacam-macam masalah yang sedang dihadapinya.
 Keterlibatan dari pegawai dalam formulasi strategi bisa memperbaiki pengertian mereka
atas penghargaan produktivitas di dalam setiap perencanaan strategi, hasilnya akan
membuat motivasi kerja pegawai semakin tinggi.
 Penerapan dari manajemen strategi bisa membuat manajemen perusahaan menjadi lebih
peka terhadap ancaman eksternal.
 Setidaknya manajemen strategi juga bisa mencegah timbulnya bermacam-mam masalah
yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan dan juga bisa meningkatkan
kemampuan perusahaan dalam menghadapi masalah.
 Membuat perusahaan bisa melakukan seluruh aktivitas operasionalnya dengan cara lebih
efektif dan efisien.
 Bisa membuat perusahaan mudah untuk beradaptasi pada perubahan yang terjadi.
 Perusahaan yang memakai konsep manajemen strategi akan lebih profitable dari pada
perusahaan yang tidak menerapkannya.
11
BAB III
PEMBAHASAN
VISI MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN
Visi berasal dari kata vision yang menggambarkan pandangan ke depan dari suatu
harapan yang mengadung nilai etika(etical value) perusahaan dalam menjalanakan bisnisnya.
Sedangkan misi berasal dari kata mission merupakan bagian dari visi, tetapi berkaitan dengan
kode perilaku perusahaan. Contoh visi dari pabrik sepeda yang akan didirikan, pernyataannya
adalah kalimat: “satu rumah tangga satu sepeda”. Sedangkan contoh misi misalnya, “Bersepeda
menyehatkan badan dan menjaga lingkungan hidup”. Artinya perusahaan bertugas mempunyai
misi sosial lingkungan hidup dan menyehatkan masyarakat.
Visi adalah serangkaian kata-kata bahkan rangkaian kalimat mengungkapkan impian,
cita-cita, rencana, harapan sebuah perusahaan organisasi yang ingin dicapai dimasa yang akan
datang. Sedangkan misi adalah untaian kalimat yang berisi tujuan dan alasan keberadaan suatu
organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan/organisasi kepada masyarakat,
berupa produk dan jasa yang memiliki tujuan untuk menyampaian kepada stakeholder organisasi
dalam maupun luar, berisi tentang latar belakang berdirinya perusahaan, arah dan tujuan
perusahaan.
Misi adalah maksud dan kegiatan utama yang membuat organisasi emiliki jati diri yang
khas dan sekaligus membedakannya dari organisasi lain yang bergerak dalam bidang jenis usaha
yang sejenis.
Misi suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi
dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal
12
produk dan pasar atau menunjukkan fungsi yang hendak dijalankanya dalam sistem sosial dan
ekonomi tertentu.
Untuk lebih mudah memahaminya adapun perumusan visi dan misi dapat dibedakan
berdasarkan penjelasan berikut:
a. Visi
Pernyataan perumusan visi sering berupa kaliamat tunggal yang berupa:
a. Gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu
tertentu/saat yang ditentukan.
b. Pernyataan yang diucapkan/ ditulis hari ni, merupakan proses manajerial saat ini, yang
menjangkau ke depan.
c. Situasi konsi ideal tentang masa depan yag realistik, dapat dipercaya meyakinkan serta
mengundang daya tarik.
Kriteria visi
a. Singkat, sederhana dan jelas.
b. Menarik, mudah di ingat.
c. Sesuai nilai-nilai organsiasi/perusahaan.
d. Bersifat melibatkan semua orang.
e. Inspirasional, menantang.
f. Deskripsi suatu konsisi ideal.
g. Memberikan arah bisnis yang akan datang.
h. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan.
i. Memiliki batas waktu (up to date).
Manfaat visi
13
a. Bukan fakta tetapi dapat menjadi gambaran pandnagan masa depan yang ingin diwujudkan.
b. Dapat memberi arah dan mendorong.
c. Anggota organisasi enunjukkan kinerja baik.
d. Menibulkan inspirasi da siap menghadapi antangan.
e. Menjembatani masa kini dan masa mendatang.
f. Menjadi gambaran realistis dan kredibel masa depan yang menarik.
g. Mencipakan organisasi yang dinamis, tidak statis.
b. Misi
Perumusan misi
a. Merupakan hakikat didirikannya organsiasi yang dapat mencakup penggambaran : tujuan
pembentukan organiasi, kegiatan dan kiat organisasi.
b. Merupakan fondasi penyususn perencanaan strategi yang menunjukkan pentingnya
organisasi.
c. Harus jelas menyatakan kepedulian organsiasi terhadap kepentingan pelanggan.
d. Dapat mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang
digeluti.
Karakteristik pernyataan Misi
a. Luas dalam cakupan.
b. Panjang kalimatnya tidak lebih dari 250 kata.
c. Mengisnpirasi.
d. Mengidentifikasi kegunaan produk prusahaan.
e. Menunjukkan bahwa perusahaan/organsiasi bertanggaung jawab seara sosial.
f. Menunjukkan bahwa perusahaan betanggungjawab secara lingkungan.
14
g. Memasukkan sembilan komponen : konsumen, produk/ jasa, pasar, teknologi, fokus pada
kelangsungan hidup/ pertumbuhan/ profitabilitas, filosifi, konsep diri, fokus pada citra publik,
fokus pada karyawan.
h. Tak lekang oleh waktu.
Manfaat Misi adalah sebagai berikut;
a. Sebagai kerangka acuan untuk mewujudkan visi organisasi
b. Sebagai bahan evaluasi untuk melaksankan visi organisasi untuk masa yang akan datang;
c. Sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan visi yang lebih baik;
d. Memudahkan semua divisi untuk melaksankan pekeraan dalam rangka mencapai visi yang
telah ditetapkan.
Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa, perbedaaan antara visi dan misi adalah;
visi merupakan penetapan tujuan yang universal dan bersifat holistik (menyeluruh), sedangkan
misi adalah bagaian-bagain dari program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian visi
dalam suatu organisasi. Intinya adalah bahwa visi sebagai tujuan utama sedangkan misi adalah
tujuan khusus dalam rangka mencapai tujuan utama dalam suatu organisasi.
B. Tujuan Perusahaan
Marilah kita tidak membuat kesalahan yang sama dengan perusahaan lain yang gagal dalam
mengkuantifikasi Sasaran Perusahaannya - Company's Objectives.
Tujuan Perusahaan adalah mampu menyediakan kebutuhan Alat Utama Sistem Persenjataan
secara mandiri, untuk mendukung penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara Republik
Indonesia.
1. Mendapatkan keuntungan,
15
2. Memproduksi barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen,
3. Mempertahankan kelangsungan perusahaan, dan
4. Menyediakan lapangan kerja.
Perusahaan adalah termasuk salah satu lingkungan pemasaran (marketing environment) lansung.
Perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Tujuan perusahaan (objectives),
2. Sumber daya perusahaan (resources).
Tujuan perusahaan penting karena menjadi petunjuk/arahan bagi pengembangan jangka pendek
dan jangka panjang perusahaan.
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tujuan perusahaan :
1. Perusahaan harus melakukan usahanya dalam aktivitas yang spesifik yang bermanfaat
secara ekonomis dan sosial. Manfaat ekonomis berkaitan dengan keuntungan yang
didapatkan baik oleh perusahaan dan konsumen. Manfaat sosial berkaitan dengan
pandangan konsumen bahwa tujuan perusahaan adalah "baik" dalam perspektif
konsumen. Contoh : Tujuan perusahaan adalah menjadi penyedia jasa hiburan judi
terbesar di negara X. Secara ekonomis dengan adanya usaha di tempat tertentu, maka
sektor pendukung yang lain akan ikut berkembang.
2. Perusahaan harus mengembangkan organisasi untuk terus melanjutkan usahanya dan
mengimplementasikan strategi-strateginya. Contoh : Tujuan perusahaan adalah menjadi
penyedia jasa katering terbesar di Jakarta. Dengan adanya tujuan tersebut, perusahaan
dapat membuat berbagai macam produk makanan dan jasa layanan yang mendukung
tujuan perusahaan. Ini juga berarti seluruh ide untuk produk dan jasa yang tidak
mendukung tujuan perusahaan dapat dihilangkan.
3. Perusahaan harus mendapatkan keuntungan yang cukup untuk bertahan hidup. Contoh :
Tujuan jangka pendek perusahaan adalah bertahan hidup, jangka menengah 10%, jangka
panjang 5%. Besarnya angka sasaran bervariasi dan tergantung pada kebijakan dan
kondisi perusahaan masing-masing.
16
C. Fungsi Tujuan dalam Organisasi
Konsep tujuan organisasi di pandang secara luas mempunyai beberapa fungsi penting
yang bervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi tujuan antara lain sebagi
berikut :
1. Patokan Bagi Kegiatan bagi kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi, melalui
penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah
dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus
dilakukan
2. Sumber Legitimasi dengan meningkatkan kemampuan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan, berguna untuk meningkatkan kemampuan organisasi untuk
mendapatkansumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya
3. Sumber Motivasi untuk mendorong anggota lainnya dalam melaksanakan
tugasnya, misalnya dengan memberikan intensif bagi anggota yang melaksanakan
tugasnya dengan baik, menghasilkan produk di atas standar dan lain sebagainya yang
akhirnya dapat mendorong para anggota lainnya.
4. Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar
perancangan organisasi yang saling berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan untuk
mencapai tujuan
. Sasaran Organisasi
Sasaran (goal) organisasi adalah suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh suatu
organisasi. Berbagai jenis sasaran dalam organisasi:
1. Organisasi bisa mempunyai sasaran lebih dari satu.
2. Organisasi dimungkinkan mempunyai sasaran yang berlawanan.
3. Sasaran saling berkaitan satu sama lain.
4. Ada berbeda pandangan terhadap sasaran yang akan ditetapkan.
Sasaran (Goal) Organisasi dan Pengukuran Efektifitas
17
1. Sasaran ataupun tujuan merupakan alasan bagi eksistensi organisasi.
2. Sasaran ataupun tujuan sangat penting bagi proses manajemen yang dijalankan dalam suatu
organisasi. Memberi pengakuan, Arah bagi organisasi, pengukuran organisasi, mengurangi
ketidakpastian.
18
BAB IV
PEMBAHASAN
MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGIK
A. Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk
menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk
mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia)
untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat dgunakan dalam
proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-
cultural, Technological,
Economic, Ecological, Regulatory).
Hierarki Manajemen strategi - Hierarki pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan
biasanya terdiri dari tiga jenjang. Pada puncak hirarki yang terletak tingkat korporasi
(perusahaan) yaitu suatu urusan yang merupakan sebuah kumpulan bisnis yang secara relatif
independen, yang kadang-kadang disebut sebagai Strategic Unit Bisnis. Pada bagian tengah
hirarki, pengambilan keputusan terletak tingkat bisnis atau strategi kompetitif.
Pentingnya Hierarki Managemen Strategi dalam Bisnis
Beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi perusahaan atau
organisasi, yaitu:
1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi dalam
lingkungan
yang semakin beresiko.
5. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
19
6. Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap
pelaksanaannya.
7. Kegiatan pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan atau organisasi
tersebut untuk mencegah munculnya masalah di masa mendatang.
Diversifikasi adalah strategi untuk memperluas usaha dengan cara mendirikan perusahaan baru
atau menambah produk / jasa baru.
B. STRATEGI UTAMA KORPORASI
a. Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi adalah strategi untuk memperluas usaha dengan cara mendirikan
perusahaan baru atau menambah produk/jasa baru, berdasarkan jenisnya.
 Diversifikasi konsentrik/berhubungan : dilakukan perusahaan dengan membuka
perusahaan baru baru atau menambah produk/jasa baru yang masih berhubungan dengan
jenis produk/jasa yang dimiliki perusahaan saat ini.
danya keinginan untuk mengembangkan perusahaan atau pengendalian biaya
perusahaan.
 Diversifikasi konglomerat/tidak berhubungan : dilakukan jika perusahan membuka
perusahaan baru atau menambah produk/jasa baru yang tidak berhubungan dengan
produk/jasa perusahaan yang digeluti sebelumnya.
jika hasil analisa lingkungan menggambarkan bahwa pangsa pasar perusahaan sudah
jenuh, serta terjadi penurunana profit perusahaan, disisi lain untuk menerapkan startegi
ini perusahaan harus mempunyai permodalan yang cukup.
 Diversivikasi horizontal : strategi dengan membuka perusahaan baru baru atau menambah
produk/jasa baru yang tidak berhubungan dengann produk/jasa yang ada untuk pelanggan
yang sekarang. Startegi ini merupakan strategi bentuk khusus dari diversifikasi
konglomerat. Strategi ini dapat dilakukan dengan menambah produk yang tidak
berhubungan dengan produk/jasa perusahaan, dengan tujuan untuk meningkatkan
loyalitas konsumen.
digunakan jika perusahaan bersaing ketat dalam industri yang stagnan atau tidak tumbuh,
strategi ini juga efektif untuk pemasaran produk baru kepada pelanggan.
20
b. Strategi Integrasi
Strategi untuk mengembangkan perusahaannya dengan cara memasuki bisnis baru disepanjang
rantai nilai produksinya.
 Strategi vertikal : strategi yang digunakan untuk memasuki bisnis baru disepanjang rantai
nilai produksi yaitu ke arah hulu maupun hilir, atau sebaliknya dari hilir ke hulu.
apabila hasil analisa lingkungan menggambarkan bahwa modal, manajemen & SDM
perusahaan dipastikan dapat mendukung penerapan strategi ini.
 Strategi horizontal : strategi yang digunakan untuk memasuki bisnis baru dengan
memasuki perusahaan pesaing. Strategi ini arahnya adalah pada persaingan industri, jadi
strategi ini adalah strategi untuk memiliki perusahaan pesaing, dengan berbagai tujuan,
salah satunya adalah menekan adanya persaiangan.
dilakukan jika tidak menyalahi aturan pemerintah. Strategi ini juga dapat
dilakukan bila menyebabkan keunggulan bersaing perusahaan menjadi besar dengan
meningkatnya skala ekonomi, hasil analisa lingkungan menggambarkan bahwa industri
sedang dalam posisi tumbuh, dan perusahaan harus mempunyai modal,manajemen dan
SDM yang kuat untuk mendukung pelaksanaan strategi ini.
 Integrasi Virtual : strategi untuk memasuki berbagai bisnis baru yang dilakukan dengan
melakukan kerja sama dengan perusahaan lain tanpa melibatkan kepemilikan.
c. Strategi De-Integrasi
Startegi ini juga sering disebut sebagai strategi strategi alih daya (Outsourcing), dalam startegi
ini sebuah perusahaan akan menggunakan tenaga dari luar perusahaan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan dalam perusahaan.
d. Strategi Intensif
Pertumbuhan terkonsentrasi dan penetrasi pasar
startegi untuk untuk mengarahkan sumber daya kepada pertumbuhan keuntungan dari produk
tunggal, pasar tunggal dan teknologi tunggal yang dominan. Strategi ini dapat dilakukan apabila
pangsa pasar cukup tersedia, produk bukan produk yang jenuh, permintaan stabil dan laju
21
penggunaan pelanggan signifikan, harga maupun kuiantitas ketersediaan stabil, skala ekonomis
dapat dicapai secara tepat, pangsa pasar pesaaiang utama mengalami penurunan serta adanya
korelasi yang tinggi antara penjualan dan biaya pemasaran
Pengembangan produk
Strategi ini adalah strategi untuk mengembangkan produk baru yang berhubungan dengan
produk yang ada sekarang. Strategi ini dapat diterapkan apabila perusahaan mempunyai
kemampuan riset dan pengembangan perusahaan, daur hidup produk dan keberhasilan di mata
pelanggan. Perusahaan juga harus mempunyai perkembangan teknologi yang bagus.
· Pengembangan pasar
Strategi ini adalah pengembangan pemasaran ke arah pasar yang baru, strategi ini dapat
diterapkan jika kosndisi perusahaan bagus, pasar yang dimasuki belum jenuh serta adanya modal
dan SDM, serta kapasitas produksi berlebih.
e. Inovasi
strategi untuk menghasilkan daur hidup produk yang masih serupa dengan produk yang sudah
usang,
 Inovasi Inkremental, strategi ini akan digunakan oleh perusahaan jika lingkungan
bisnisnya hanya sekali-kali terganggu dan perusahaan tahu bagaimana cara
mengelolanya.
 Inovasi berulang, strategi ini dapat dijalankan oleh perusahaan jika perubahan pada
lingkungan bisnis konstan.
 Inovasi tak teratur, strategi ini digunakan jika perusahaan berhadapan dengan hal-hal
besar dan hanya sekali-kali dapat mengelolanya
 Inovasi tak terhenti strategi ini dilakukan jika kondisi lingkungan cepat berubah,
berpengalaman, tantangan datang dari segala arah
f. Startegi Defensif
Strategi ini biasanya digunakan jika perusahaan mengalami berbagai keadaan yang merugikan
perusahaan atau menuju kepada kebangkrutan perusahaan.
o Berubah Haluan : strategi untuk melakukan perubahan besar dalam perusahaan untuk
memperbaiki kondisi kinerja yang sedang menurun, terutama saait kritis.
22
jika perusahaan mempunyai kompetisi distingtif yang jelas tapi gagal untuk mencapai
sasaran dan tujuan perusahaan secara continue, perusahaan tidak mampu mengantisipasi
perubahan lingkungan Perusahaan juga terganggu dengan inifisiensi,profitabilitas
rendah,moral karyawan buruk,tekanan pemegang saham untuk memperbaiki kinerja serta
posisi perusahaan dalam industri tidak terlalu bagus
o Divestasi : strategi menjual perusahaan atau komponen utama dari perusahaan,
dilakukan jika perusahaan membutuhkan uang kas secara cepat, atau jika komponen
perusahaan berpengaruh negatife terhadap perusahaan.
o Likuidasi : strategi menjual seluruh asset perusahaan
jika perusahaan gagal meneruskan usaha berubah haluan atau divestasi dan digunakan untuk
meminimalisasi kerugian perusahaan.
g. Strategi Kooperatif
o Usaha Patungan : startegi yang menjalin kemitraan antara dua perusahaan/lebih untuk
membentuk kerjasama meraih peluang bisnis.
jika perusahaan ingin mendaptkan akses, perusahaan ingin mengurangi biaya/resiko,
perusahaan ingin memperkuat posisi/merespon perubahan serta jika perusahaan ingin
memperoleh sinergi dengan perusahaan lain.
o Kerja Sama Operasi (KSO) : kerja masa yang mempunyai sifat kemiripan dengan usaha
patungan, tetapi kepemilikan tidak beralih ke perusahaan mitra.
a. KSO Integrasi, jika kedua perusahaan mitra bekerja sama untuk keseluruhan
proses perusahaan,
b. KSO Alokasi kerja, jika kedua perusahaan mitra menentukan pekerjaan dibagi
berdasarkan peran masing-masing,
c. KSO Kombinasi keduanya, jika keuda perusahaan mitra melakukan strategi
yang merupakan perpaduan dari kedua startegi diatas.
Aliansi : strategi antar perusahaan yang menyangkut aspek startegik manupun teknis
h. Startegi Berkembang
· Marger dan akuisisi
Marger adalah sebuah startegi penggabungan beberapa perusahaan menjadi satu.
23
Akusisi adalah startegi pengalihan kepemilikan dari suatu perusahaan untuk digabungkan
kepada pemilik yang lain.
** jika perusahaan menginginkan, lebih cepat untuk memperoleh operasionalisasi perusahaan
adanya efektivitas biaya, salah satu cara untuk masuk untuk mendapatkan status/fasilitas tertentu
serta memperluas pasar
 Pelepasan perusahaan : membentuk perusahaan baru melalui pelepasan unit yang ada di
dalam perusahaan /pelepasan perusahaan yang ada di dalam group perusahaan/korporasi.
 Waralaba (frienchise) : sebuah startegi untuk masuk ke dalam bisnis dengan membeli
lisensi dari perusahaan lain,
 Pendirikan anak perusahaan (subdiary) : h strategi yang cukup sederhana yaitu dengan
mendirikan sebuah perusahaan sebagai anak perusahaan baru.
Startegi Kombinasi : strategi yang mngubah suatu bisnis inti (Core business) menjadi bisnis
inti (core business) yang lain
Strategi Unit Bisnis
b. Diferensiasi : apabila produk perusahaan berbeda dengan pesaing, strategi ini akan
digunakan jika unit bisnis ingin bersaing dalam hal keunikan produk atau jasa yang
ditawarkan.
c. Keunggulan Biaya (Low Cost) : startegi dengan menawarkan harga yang lebih murah
dibanding pesaing.
** jika unit bisnis berkeingina untuk menjadi leader dalam berbasis biaya rendah.
** jika produk pesaing hampir sama,biaya alih kecil,elastisitas tinggi,pembeli punya
kekuatan untuk menurunkan harga, integritas ekonomi (economic of scale & economic of
scope), serta adanya efisiensi produksi.
d. Focus : srtaegi dengan memasuki ceruk pasar dengan melakukan diferensiasi/low cost.
STRATEGI FUNGSIONAL
Strategi yang digunakan pada tingkat strategis terbawah, dimana strategi yang akan
digunakan seharusnya merupakan strategi yang selaras dengan strategi tingkat korporasi dan
strategi unit bisnis.
24
C. IMPLEMENTASI MODEL
Implementasi merupakan tahap penting untuk melihat dan mengevaluasi apakah sesuai
dengan perencanaan dan trget yang ada. Dengan implementasilahh manajemen strategic mampu
untuk dilaksanakan oleh pihak-pihak yang bersangkutan sebagimana mestinya. Beberapa pihak
yang mengimplementasikan strategic diantaranya: Direktur Fungsional (keuangan, pemasaran,
sumber daya manusia, atau operasi),Direktur divisi atau unit basis strategis (SBU),Manajer
proyek,Manajer pabrik,Kepala kepala unit,Manajer operasional, Dll
Pihak-pihak yang berperan dalam mengimplementasikan manajemen strategic sangatlah
berperan dalam menetukan sukkses atau tidaknya implementasi strategi, meskipun mereka hanya
sedikit dilibatkan dalam pengembangan strategi perusaahaan. Perubahan visi, misi, tujuan,
strategi, dan kebijakan-kebijkan penting perusahaan lainnya perlu dikomunikasikan secara jelas
dan transparan kepada seluruh manajer operasional. Dengan demikian maka manajer operasional
akan mampu mempengaruhi manajemen puncak dan manajemen menengah dalam melakukakan
setiap proses perumusan maupun implementasi untuk mencapai kinerja perusahaan yang
optimal.
25
BAB V
PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS & AUDIT
STRATEGIK
Dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba di atas rata-rata
(Michael A. Hitt, R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoslisson, 1997). Memiliki daya saing
strategis dan laba di atas rata-rata adalah tantangan untuk perusahaan.
Michael A. Hitt, R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoslisson (1997) mengatakan, terdapat
beberapa model penting yang ditunjukkan untuk menggambarkan input strategis bagi langkah
suatu perusahaan, dan salah satu di antaranya adalah model berbasis sumber daya untuk
profitabilitas tinggi.
Gambar 5.1
Model Berbasis Sumber Daya untuk Profitabilitas Tinggi
26
Model ini mengasumsikan bahwa tiap organisasi merupakan kumpulan sumber daya dan
kemampuan unik yang merupakan dasar untuk strategi dan sumber utama profitabilitasnya. Juga
diasumsikan bahwa perusahaan memperoleh sumber daya yang berbeda serta mengembangkan
kemampuannya yang unik. Karenanya seluruh perusahaan bersaing dalam industri tertentu
mungkin tidak memiliki sumber daya atau kemampuan strategis yang sama. Model ini juga
mengasumsikan bahwa sumber daya tidak terlalu mudah berpindah antar perusahaan. Perbedaan
dalam sumber daya, yang tidak mungkin didapatkan atau ditiru perusahaan lain, serta cara
penggunaannya merupakan dasar keunggulan bersaing.
Sumber daya adalah input bagi proses produksi perusahaan, seperti barang, modal,
kemampuan para pekerjanya, paten, keuangan dan manajer yang berbakat. Umumnya sumber
daya perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu modal fisik, sumber daya
manusia dan organisasi.
Satu jenis sumber daya saja mungkin tidak dapat menghasilkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan. Misalnya sepotong mesin canggih hanya dapat menjadi sumber daya yang
relevan secara strategis jika digunakan bersama aspek operasi lainnya (seperti pemasaran dan
pekerjaan pegawai).
27
Melalui kombinasi dan integrasi sekelompok sumber daya dapat mencapai keunggulan bersaing.
Kemampuan adalah kapasitas sekumpulan sumber daya untuk secara integratif melakukan suatu
tugas atau aktivitas. Kemampuan adalah hasil dari suatu kelompok sumber daya terintegrasi.
Tidak seluruh sumber daya dan kemampuan perusahaan memiliki potensi sebagai dasar
keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Potensi ini direalisasikan apabila sumber daya dan
kemampuan tersebut berharga, langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan. Sumber
daya (istilah sumber daya juga mencakup kemampuan) adalah berharga hanya jika
memungkinkan perusahaan menggunakan kesempatan dan/atau menetralisir ancaman dalam
lingkungan eksternalnya; Sumber daya disebut langka apabila, jika ada, hanya dimiliki oleh
sedikit pesaing yang ada maupun yang mungkin ada; Sumber daya disebut tak dapat ditiru
apabila perusahaan lain tidak dapat memperolehnya; serta tidak dapat digantikan jika tidak
memiliki equivalen yang strategis. Apabila kriteria-kriteria tersebut dipenuhi, sumber daya dan
kemampuan menjadi kompetensi inti dan dapat berlaku sebagi dasar keunggulan bersaing
perusahaan, daya saing strategis, dan kemampuannya untuk mendapat laba diatas rata-rata.
A. Pelaksanaan Pemeriksaan Strategis (Audit)
Bagian akhir dari proses manajemen strategik adalah proses evaluasi strategi (audit manajemen).
Komponen ini memberikan umpan balik (feedback) kepada pengambil keputusan mengenai
apakah semua rencana kerja dapat diimplementasikan sesuai rencana, atau mungkin perlu adanya
perubahan rencana.
Penekanan audit manajemen adalah pada proses manajemennya, khususnya pada prosedur
perencanaan, organisasi, dan pengendalian aktivitas yang dipilih untuk diaudit.
Penyelidikan yang akan dilakukan, data yang akan diuji, dan teknik yang akan diterapkan akan
bervariasi tergantung organisasinya. Meskipun demikian, pekerjaan ini tetap perlu dilakukan
secara profesional. Tahapan pelaksanaan pemeriksaan strategis (audit) pada umumnya meliputi
hal-hal berikut ini:
a. Usulan dan pengenalan
Sebelum tahap audit dilakukan, auditor dan manajemen perusahaan sebaiknya dipertemukan
dulu untuk menciptakan hubungan baik. Dalam kesempatan itu, auditor dapat mengetahui tujuan
perusahaan secara keseluruhan untuk menilai tiap aktivitas unit atau fungsi dalam organisasi
28
perusahaan. Di samping itu, auditor harus mendapatkan dan menelaah informasi lain seperti
aktivitas yang dilaksanakan, tipe pengendalian yang diimplementasikan, struktur organisasi, dan
posisi unit organisasi dalam organisasi secara keseluruhan. Fase ini juga dapat dimanfaatkan
untuk mengidentifikasi potensi-potensi masalah yang mungkin ada.
b. Survei pendahuluan
Pada tahap ini, auditor melakukan penilaian pendahuluan atas aktivitas yang akan dinilai.
Hasilnya adalah berupa informasi mengenai fungsional perusahaan untuk memonitor kinerja
perusahaan. Jadi, tujuan utama tahap ini adalah untuk memperoleh pandangan umum mengenai
fungsional perusahaan dan operasinya serta beberapa petunjuk dari aktivitas khusus yang dapat
menjamin dilakukannya penelaahan yang detail selama tahap audit.
c. Penelaahan yang lebih rinci
Setelah aktivitas fungsional yang akan disudit diidentifikasi, selanjutnya ditentukan kriteria
kinerjanya. Puncak tahap ini adalah merumuskan dan mendesain program kerja yang rinci untuk
audit
29
yang lebih mendalam. Program kerja tersebut termasuk menentukan teknik audit khusus yang
akan dipakai.
d. Pengujian detail
Pada tahap ini, akan ditentukan kemutakhiran, kelengkapan, dan akurasi data. Tujuan secara
keseluruhan adalah mengidentifikasi area yang akan menjamin perhatian manajemen. Pengujian
audit yang lebih rinci dapat diarahkan terhadap, misalnya sasaran dan tujuan dalam anggaran
yang telah diotorisasi, informasi yang ada bagi manajemen yang telah dimanfaatkan, dan
aktivitas operasional mencapai hasil yang diharapkan.
e. Pengembangkan dan penelaahan temuan audit
Dalam menilai kinerja operasional, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah mendefinisikan
standar operasional atau kriteria penilaian. Auditor harus mempunyai cukup pengetahuan dan
pengalaman mengenai aktivitas yang diaudit agar dapat mengembangkan kriteria evaluasi yang
memadai.
f. Pelaporan
Keberhasilan pemeriksaan manajemen tergantung pada mutu laporan yang dihasilkan. Laporan
pemeriksaan manajemen adalah alat formal untuk memberitahukan manajemen puncak tentang
temuan auditor yang signifikan serta rekomendasinya. Masalah atau temuan yang tidak
signifikan hendaknya tidak dilaporkan. Kalau manajemen dapat diyakinkan untuk bertindak
sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, audit secara keseluruhan barulah akan bermanfaat.
g. Tindak lanjut setelah audit
Tujuan penelaahan tindak lanjut adalah untuk memastikan bahwa rekomendasi yang dimasukkan
dalam laporan audit benar-benar telah dilaksanakan. Apabila manajemen tidak melakukan
tindakan korektif yang dimaksud, carilah penjelasan mengapa manajemen gagal melakukan hal
itu.
30
B. Pemecahan dan Metode Kasus
Metode pemecahan kasus audit manajemen yang sering digunakan dalam perusahaan disebut
metode matriks SWOT. Matriks SWOT (Strengths-Weakness-Oppotunities-Threats) merupakan
metode pencocokan (matching tool) yang penting untuk membantu para manajer
mengembangkan empat tipe strategi. Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah:
a. Strategi SO (Strength – Opportunity)
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluan yang ada
di luar perusahaan. Pada umumnya, perusahaan berusaha melaksanakan strategi-strategi WO,
ST, atau WT untuk menerapkan strategi SO. Oleh karena itu, jika perusahaan memiliki banyak
kelemahan, mau tidak mau perusahaan harus mengatasi kelemahan itu agar menjadi kuat.
Sedangkan, jika perusahaan menghadapi banyak ancaman, perusahaan harus berusaha
menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada.
b. Strategi WO (Weakness – Threat)
Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan
memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Kadang kala perusahaan menghadapi kesulitan untuk
31
memanfaatkan peluang-peluang karena adanya kelemahan-kelemahan internal. Salah satu
alternatif untuk mengatasi masalah kesenjangan teknologi ini adalah melalui strategi WO, yakni
dengan mengadakan suatu kerja sama (joint venture) dengan perusahaan lain yang memiliki
kompetensi.
c. Strategi ST (Strength – Threat)
Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari
ancaman-ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa perusahaan yang tangguh harus selalau
mendapatkan ancaman.
d. Strategi WT (Weakness – Opportunity)
Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta
menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal
dan ancaman eksternal sesungguhnya berada dalam posisi yang berbahaya. Ia harus berjuang
untuk tetap dapat bertahan dengan melakukan strategi-strategi seperti merger, declared
bakruptcy, retrench, atau liquidation.
Matriks SWOT memerlukan key success factors. Pada matriks ini, menentukan key success
factors untuk lingkungan eksternal dan internal merupakan bagian yang sulit sehingga
dibutuhkan keputusan yang baik. Sementara itu, tidak ada satu pun matching tool yang dianggap
paling baik.
Representasi skematis dari matriks SWOT dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
SW
32
OPPORTUNITY (O)
WEAKNESS (W)
Gambar 5.2
Matriks SWOT
Matriks SWOT terdiri dari 9 sel. Ada 4 sel untuk key success factors, 4 sel untuk strategi dan
satu sel yang selalu kosong (terletak di sebelah kiri atas). Keempat sel strategi berlabelkan SO,
WO, ST, dan M a n a j e m e n S t r a t e g i k |
33
WT untuk resultant strategy yang dikembangkan melalui key success factors pada sel yang
berlabelkan S, W, O, dan T.
Secara lebih jelas, berikut ini adalah delapan tahap bagaimana penentuan strategi dibangun
melalui matriks SWOT. Tahapan yang dimaksud adalah:
1) Buat daftar peluang (opportunity) eksternal perusahaan.
2) Buat daftar ancaman (threat) eksternal perusahaan.
3) Buat daftar kekuatan (strength) kunci internal perusahaan.
4) Buat daftar kelemahan (weakness) kunci internal perusahaan.
5) Cocokan kekuatan-kekuatan (strength) internal dan peluang-peluang (opportunity) eksternal
dan catat hasil strateginya dalam sel strategi SO.
6) Cocokan kelemahan-kelemahan (weakness) internal dan peluang-peluang (opportunity)
eksternal dan catat hasil strateginya dalam sel strategi WO.
7) Cocokan kekuatan-kekuatan (strength) internal dan ancaman-ancaman (threat) eksternal dan
catat hasil strateginya dalam sel strategi ST.
8) Cocokan kelemahan-kelemahan (weakness) internal dan ancaman-ancaman (threat) eksternal
dan catat hasil strateginya dalam sel strategi WT.
Perlu diketahui bahwa kegunaan dari setiap alat pada matching stage adalah untuk
membangkitkan strategi alternatif yang fisibel untuk dilaksanakan, bukan untuk memilih atau
menentukan strategi mana yang terbaik. Jadi, tidak semua strategi dikembangkan di dalam
matriks SWOT.
34
BAB VI
PEMBAHASAN
MANAGER STRATEGIK
A. Pengertian Manajer.
Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk seluruh bagian
pada suatu perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya dan harus mempunyai wawasan yang
luas. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa
sektor yang dipegangnya. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu
orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya
memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-
beda.
1. Peran seorang manajer dalam sebuah organisasi
- Seorang manajer harus memahami identitas dan khususnya karakter dari
bawahanya,misalnya kemampuan komunikasinya,keagresifan dalam
bertanya,kadar emosi bawahanya,dan pengetahuan tentang suatu masalah,hal ini
menjadi penting karena untuk memperkecil distorsi informasi ketika majnajer
akan mendengarkan dan merespon usulan atau apresiasi yang disampaikan oleh
bawahanya
- Seorang manajer harus memahami apa yang disampaikan bawahan termasuk
dalam hal isi dan tujuan penyampaian aspirasi,dengan semakin paham maka
komunikasi akan semakin lancar sehingga tidak akan ada multitafsir yang akan
menggaburkan komunikasi tersebut.
- Selalu fokus dan penuh perhatian kedapa karyawan yang menyampaikan pesan
atau aspirasi,dan usahakan jangan memberikan kesan manajer melecehkan
bawahanya,hal ini penting untuk memberikan empati tinggi sehingga karyawan
atau bawahan akan merasa diperhatikan dan dihargai eksistenti dan usulanya.
35
B.Tingkatan manajer
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer
puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan
bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas :
1. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen
operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin
dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka
sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer
departemen, atau mandor (foreman).
2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang
berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer.
Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan
jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO
(Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan
sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah
dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
1. Etika manajerial
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.
Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
1. Perilaku terhadap karyawan
2. Perilaku terhadap organisasi
36
3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Faktor penyebab konflik
- Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan
yang berbeda-beda satu dengan lainnya.
- Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang
berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan
pendiriankelompoknya.
- Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda.
Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki
kepentingan yang berbeda-beda
Penyebab Konflik
Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab, antara lain sebagai berikut:
1. Batasan pekerjaan yang tidak jelas
2. Hambatan komunikasi
3. Tekanan waktu
4. Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal
5. Pertikaian antar pribadi
37
6. Perbedaan status
7. Harapan yang tidak terwujud
f. Pengelolaan Konflik
Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan :
1. Disiplin : Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah
konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada
dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya.
2. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan : Konflik dapat dikelola dengan
mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan
hidupnya. Misalnya : perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk
mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang
berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
3. Komunikasi : Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik
dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik
adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang
akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
4. Mendengarkan secara aktif : Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk
mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah
memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para
pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan.
- Teknik Atau Keahlian Untuk Mengelola Konflik
Ada beberapa pendekatan dalam resolusi konflik yaitu tergantung pada :
1. Konflik itu sendiri
2. Karakteristik orang-orang yang terlibat di dalamnya
3. Keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik
38
4. Pentingnya isu yang menimbulkan konflik
5. Ketersediaan waktu dan tenaga
h. Strategi Dalam Menyiasati Konflik
C.Peran staf perencana perusahaan
perencana korporasi adalah staf khusu yg di latih dengan teknik- teknik secara khusus untuk
menyusun strategi perusahaan dan memberikan bantuan pelayanan staf serta rekomendasi dan
masukan terhadap keputusan strategi perusahaan.
merupakan kesatuan input –proses – output, dan sebagai kesatuan entitas yang
dipengaruhi dan berhubungan dengan lingkungannyaBagi manajer akan memudahkan
pengelolaan internalorganisasi dan memudahkan adaptasi organisasi denganlingkungannya
Strategic Managers
• General managers– Responsible for the overall (strategic)performance and
health of the totalorganization.
• Operations managers– Responsible for specific business functions oroperations
Strategic Leadership
• Vision, eloquence, and consistency
• Commitment to the vision• Being well informed
• Willingness to delegate and empower
• Astute use of power
• Emotional intelligence
.
39
D. PERAN KONSULTAN MANAJEMEN
Konsultan Manajemen adalah sebuah profesi yang bertugas memberikan pandangan dan
nasihat terhadap berbagai keadaan agar membantu pihak manajemen untuk melakukan tindakan
yang tepat.
Kita ketahui bahwa saat krisis moneter banyak yang gulung tikar. Pasca krisis ini banyak
perusahaan yang menata ulang strateginya untuk bangkit dalam keterpurukannya ini juga dialami
di Indonesia.
Tugas Pokok : Melaksanakan dan mengkoordinir penyusunan perencanaanprogram kesehatan,
penelitian dan pengembangan kesehatan, penyelenggaraansistem informasi kesehatan, evaluasi
standar pelayanan minimal serta pelaporanprogram kesehatan.Fungsi :(1) Mengkoordinir dan
menyusun perencanaan strategis dan program kesehatansesuai prioritas daerah;(2) Mengkordinir
dan menyusun anggaran Dinas Kesehatan, Puskesmas, UPTGudang Farmasi dan UPT Labkesda
dari semua sumber anggaran;(3) Mengkoordinir dan menyusun standar pelayanan minimal serta
pelaporanprogram kesehatan;(4) Mengkordinir penyusunan rencana kinerja Dinas Kesehatan,
UPT Puskesmas,Labkesda, dan Farmasi;(5) Mengkoordinir, mengumpulkan, mengolah dan
menyajikan data dari berbagaisumber yang berkaitan dengan kesehatan;(6) Mengkoordinir dan
Menyusun rancangan pedoman dan standar penelitianpengembangan program dan pembiayaan
kesehatan,(7) Mengkoordinir penelitian dan pengembangan kesehatan;(8) Melaksanakan dan
menyiapkan pengembangan sistem informasi kesehatan;(9) Menyusun laporan kinerja Dinas
Kesehatan;(10) Melaksanakan pembinaan teknis dalam perencanaan dan pengembangansistem
informasi kesehatan ke UPT Puskesmas, UPT Labkesda dan UPT GudangFarmasi;(11)
Mengkoordirir penyusunan rancangan peraturan daerah, keputusan Bupati,keputusan Kepala
Dinas dan produk hukum lainnya yang berkaitan denganpelaksanaan tugas, wewenang, dan
tanggung jawab Dinas Kesehatan;(12) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan
petunjuk atasan.
40
BAB VII
PEMBAHASAN
LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
A. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah semua elemen di luar organisasi yang relevan untuk operasi.
Unsur-unsur di luar organisasi sulit dikendalikan namun berpengaruh terhadap organisasi.
Organisasi tidak dapat berdiri sendiri atau memenuhi kebutuhannya sendiri. Organisasi
mengambil input seperti bahan baku , uang, tenaga kerja dan energi dari lingkungan eksternal
yang mengubahnya menjadi produk atau jasa sebagai output. Lingkungan eksternal dibagi
menjadi dua yaitu lingkungan khusus dan lingkungan umum.
KOMPONEN ANALISIS EKSTERNAL
1. Scanning : Mengidentifikasi petunjuk awal dari perubahan dan kecenderungan
lingkungan
2. Monitoring : Mendeteksi arti melalui observasi terus menerus atas perubahan dan
kecenderungan lingkungan
3. Forcesting : Mengembangkan proyeksi atas hasil yang diantisipasi berdasarkan
perubahan dan kecenderungan yang dimonitor
4. Assesing : menentukan waktu dan pentingnya perubahan dan kecenderungan lingkungan
untuk strategi perusahaan dan manajemen
Pengertian lingkungan internal
Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di
luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh lingkungan
perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan
eksternal dan lingkungan internal. Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam
41
internal perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan
betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal.
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan
kapabilitas yang dimilikinya.
Lingkungan internal:
 Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).
 Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi
perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
Analisis Internal (The Internal Assessment )
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan
organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap
perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis
mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan dan
kelemahannya, yang meliputi:
1. Relationships among the functional areas of business
2. Management
3. Marketing
4. Finance/Acounting
5. Production/operation
6. Research and development
7. Computer information system
8. Human Resources
Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang meliputi:
1. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi.
2. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan maupun
42
amsyarakat.
3. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta menjadikan
budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang berkesinambungan
(continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup.
4. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa
membedakan agama dan suku bangsa.
5. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
B. Lingkungan perusahaan
Secara umum lingkungan perusahaan dapat dibedakan menjadi lingkungan eksternal dan
lingkungan internal.
Lingkungan eksternal perusahaan adalah faktor-faktor diluar dunia usaha yang
mempengaruhi kegiatan perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi
lingkungan eksternal makro dan lingkungan eksternal mikro.
1. Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak
langsung terhadap kegiatan usaha. Yang termasuk dalam lingkungan eksternal makro
adalah: keadaan alam, politik dan hukum, kondisi perekonomian, sosial budaya,
tekhnologi, kependudukan dan keseimbangan lingkungan dan pendidikan.
2. Lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung
terhadap kegiatan usaha. Yang termasuk lingkungan eksternal mikro adalah: pemasok,
pesaing, perantara, pasar.
Lingkungan bisnis
Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi)
yang menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
Lingkungan Bisnis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu
lembaga organisasi atau perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut tidak hanya
dalam perusahaan (interen), namun juga dari luar (eksteren.
43
Oleh karena itu, faktor-faktor lingkungan bisnis tersebut diklasifikasikan menjadi 2
macam, yaitu :
1. Lingkungan Internal
Segala sesuatu di dalam organisasi / perusahaan yang akan mempengaruhi organisasi /
perusahaan tersebut.
2. Lingkungan Eksternal Segala sesuatu di luar batas-batas organisasi/perusahaan yang mungkin
mempengaruhi organisasi/perusahaan.
Lingkungan Eksternal sendiri terdiri dari :
a. Faktor ekonomi
Yang perlu dianalisis adalah:
Siklus ekonomi, gejala inflasi, dan deflasi kebijakan moneter serta neraca pembayaran.
b. Faktor demografi
Terdiri dari :
Perubahan jumlah penduduk yang akan mempengaruhi permintaan, perubahan struktur usia
penduduk akan mempengaruhi pemindahan jenis produk yang sesuai perubahan umurnya,
distribusi pendapatan dan tingkat pengangguran.
c. Faktor geografi
Faktor geografi juga penting diamati oleh perencana strategi, untuk menentukan peluang dan
ancaman perusahaan.
d. Faktor teknologi
Perubahan teknologi membawa pengaruh terhadap perkembangan perusahaan.
e. Faktor pemerintah
Perubahan-perubahan kebijakan pemerintah dalam berbagai bentuk peraturan, dapat merupakan
peluang bagi perusahaan dan dapat pula hambatan / ancaman bagi perusahaan.
f. Faktor sosial
Sosial adalah kebiasaan dan nilai-nilai sosial lingkungan masyarakat, khususnya langganan dan
karyawan.
44
Peranan Lingkungan Dalam Organisasi bisnis
a. Peranan berorientasi terhadap kebijakan
Peran pertama ini ditunjukan untuk memperbaiki kinerja organisasi bisnis terutama dalam hal
memahami berbagai kecenderungan perubahan lingkungan. Peranan memberikan informasi awal
dan reaksi organisasi terhadap isu strategis yang luas yang dapat mempengaruhi organisasi
secara keseluruhan . kelemahan dari peran ini adalah kurang tertekstur sedangkan hubungan
antara proses analisis lingkungan bisnis terhadap perencanaan organisasi formal bersifat infomal
dan tidak langsung.
b. Peranan berorientasi pada perencanaan strategi bisnis terpadu
Secara umum peranan ini mempersiapkan peramalan lingkungan bisnis guna memperoleh
asumsi dasar tentang perencanaan organisasi bisnis dan menyediakan informasi tentang
lingkungan bisnis yang releven.
c. Peranan berorientasi fungsi
Peranan berfungsi untuk memperbaiki kinerja organisasi bisnis melalui kinerja fungsi secara
spesifik.
Bagaimana pengaruh lingkungan bisnis terhadap perusahaan
Pengaruh lingkungan bisnis terhadap perusahaan sangat besar pengaruhnya. Karena lingkungan
bisnis sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan, seperti lingkungan internal
yang sangat mempengaruhi pengaruh didalam perusahaan seperti masalah tenaga kerja, sdm dan
lain – lain, dan sebaliknya untuk lingkungan diluar perusahaan.
45
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perumusan strategi merupakan keputusan mengenai jalan yang akan ditempuh untuk mencapai
apa yang sudah ditetapkan dalam objektif dan implementasi strategi adalah sebuah wujud dari
rumusan strategi.
Implementasi strategi berkaitan dengan Siapa yang mengimplementasikan strategi yang sudah
dirumuskan? yang disini adalah sebagaian besar dilakukan para manajer dan supervisor. Apa
yang akan dilakukan? seperti halnya merumuskan program yang dalam rumyusan program ini di
dalamnya juga secara tidak langsung menentukan anggaran, serta bagaimana prosedur dalam
menjalankan strateginya.
Dan yang terakhir Bagaimana strategi diimplementasikan? yaitu dengan cara
menggorganisasikan semuanya dengan tepat. Dalam implemantasi strategi sinergi juga sangat
diperlukan, sinergi dapat terwujud dengan cara saling berbagi pengetahuan dan cara bekerja,
saling berkoordinasi dalam strategi, saling berbagi sumber daya terwujud.
Pengawasan dan evaluasi strategi juga sangat membantu, karena dengan pengawasan dan
evaluasi akan membantu dalam proses implementasi strategi agar sesuai dengan rumusan strategi
yang telah dirumuskan, proses utama evaluasi strategi adalah Menentukan apa yang harus
diukur, melakukan penggukuran atas kinerja aktual serta membandingkan kinerja aktual dengan
standart yang telah dibuat.
46
Ada tiga krakter utama agar suatu evaluasi tidak berlangsung sia-sia yaitu economical,aspek
yang bermakna, dan tepat waktu. Dan ini merupakan proses dan tahapan dari strategi yakni 3
tahap: perumusan atau perencanaan, pelaksanaan strategi (implementasi), pengawasan strategi
(evaluasi).
47
B. DAFTAR PUSTAKA
Hunger, David. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi
Iriantara, Yosal. 2004. Manajemen Strategis Public Relation. Jakarta: Ghalia Indonesia
Prwirosentono, Suryadi. 2014. Manajemen Stratejik & Pengambilan Keputusan Korporasi.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Siagian, Sondang P. 2006. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
-----------------------2011. Manajemen Stratejik. Jakarta: PT Bumi aksara

More Related Content

What's hot

Yuliawati(11150293) 5 x tugas makalah(1)
Yuliawati(11150293) 5 x tugas makalah(1)Yuliawati(11150293) 5 x tugas makalah(1)
Yuliawati(11150293) 5 x tugas makalah(1)yuliawati as
 
Msdm 4 rb-mengelola karier
Msdm 4 rb-mengelola karierMsdm 4 rb-mengelola karier
Msdm 4 rb-mengelola kariersiti nurlaeli
 
modul siapa bilang melaksanakan usaha
modul siapa bilang melaksanakan usahamodul siapa bilang melaksanakan usaha
modul siapa bilang melaksanakan usahaRahma Rahmawinasa
 
modul saatnya mengevaluasi kegiatan usaha
modul saatnya mengevaluasi kegiatan usahamodul saatnya mengevaluasi kegiatan usaha
modul saatnya mengevaluasi kegiatan usahaRahma Rahmawinasa
 
modul terus mengembangkan usaha
modul terus mengembangkan usahamodul terus mengembangkan usaha
modul terus mengembangkan usahaRahma Rahmawinasa
 
modul siap siap merencanakan usaha
modul siap siap merencanakan usahamodul siap siap merencanakan usaha
modul siap siap merencanakan usahaRahma Rahmawinasa
 
Makalah UAS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377
Makalah UAS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377Makalah UAS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377
Makalah UAS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377Wulan Sari Nur Awalia
 
Makalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategikMakalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategikNurFirmansyah6
 
Makalah resume materi 1 7 dian undari (11150216) 7 n-msdm
Makalah resume materi 1 7 dian undari (11150216) 7 n-msdmMakalah resume materi 1 7 dian undari (11150216) 7 n-msdm
Makalah resume materi 1 7 dian undari (11150216) 7 n-msdmDianUndari
 
Makalah uts pungky safrina agatha 11150177
Makalah uts pungky safrina agatha 11150177Makalah uts pungky safrina agatha 11150177
Makalah uts pungky safrina agatha 11150177PungkySafrinaAgatha
 
11. manajemen koperasi
11. manajemen koperasi11. manajemen koperasi
11. manajemen koperasiagussetiawan88
 
Makalah resume materi 9 14 dian undari (11150216) 7 n-msdm
Makalah resume materi 9 14 dian undari (11150216) 7 n-msdmMakalah resume materi 9 14 dian undari (11150216) 7 n-msdm
Makalah resume materi 9 14 dian undari (11150216) 7 n-msdmDianUndari
 
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasititatoharoh
 

What's hot (20)

Yuliawati(11150293) 5 x tugas makalah(1)
Yuliawati(11150293) 5 x tugas makalah(1)Yuliawati(11150293) 5 x tugas makalah(1)
Yuliawati(11150293) 5 x tugas makalah(1)
 
Msdm 4 rb-mengelola karier
Msdm 4 rb-mengelola karierMsdm 4 rb-mengelola karier
Msdm 4 rb-mengelola karier
 
modul siapa bilang melaksanakan usaha
modul siapa bilang melaksanakan usahamodul siapa bilang melaksanakan usaha
modul siapa bilang melaksanakan usaha
 
data terbaru
data terbarudata terbaru
data terbaru
 
modul saatnya mengevaluasi kegiatan usaha
modul saatnya mengevaluasi kegiatan usahamodul saatnya mengevaluasi kegiatan usaha
modul saatnya mengevaluasi kegiatan usaha
 
modul terus mengembangkan usaha
modul terus mengembangkan usahamodul terus mengembangkan usaha
modul terus mengembangkan usaha
 
modul siap siap merencanakan usaha
modul siap siap merencanakan usahamodul siap siap merencanakan usaha
modul siap siap merencanakan usaha
 
Makalah UAS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377
Makalah UAS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377Makalah UAS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377
Makalah UAS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377
 
Makalah rangkuman ajeng
Makalah rangkuman ajengMakalah rangkuman ajeng
Makalah rangkuman ajeng
 
Makalah resume
Makalah resumeMakalah resume
Makalah resume
 
Makalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategikMakalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategik
 
Makalah resume materi 1 7 dian undari (11150216) 7 n-msdm
Makalah resume materi 1 7 dian undari (11150216) 7 n-msdmMakalah resume materi 1 7 dian undari (11150216) 7 n-msdm
Makalah resume materi 1 7 dian undari (11150216) 7 n-msdm
 
Makalah uts 1
Makalah uts 1Makalah uts 1
Makalah uts 1
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Makalah uts pungky safrina agatha 11150177
Makalah uts pungky safrina agatha 11150177Makalah uts pungky safrina agatha 11150177
Makalah uts pungky safrina agatha 11150177
 
11. manajemen koperasi
11. manajemen koperasi11. manajemen koperasi
11. manajemen koperasi
 
MAKALAH 1_EVALUASI KINERJA & KOMPENSASI
MAKALAH 1_EVALUASI KINERJA & KOMPENSASIMAKALAH 1_EVALUASI KINERJA & KOMPENSASI
MAKALAH 1_EVALUASI KINERJA & KOMPENSASI
 
Makalah resume materi 9 14 dian undari (11150216) 7 n-msdm
Makalah resume materi 9 14 dian undari (11150216) 7 n-msdmMakalah resume materi 9 14 dian undari (11150216) 7 n-msdm
Makalah resume materi 9 14 dian undari (11150216) 7 n-msdm
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi
 

Similar to Makalah uts

11150735_OVI ANA PUSPITASARI_Makalah manajemen strategik UTS
11150735_OVI ANA PUSPITASARI_Makalah manajemen strategik UTS11150735_OVI ANA PUSPITASARI_Makalah manajemen strategik UTS
11150735_OVI ANA PUSPITASARI_Makalah manajemen strategik UTSOvi ana Puspitasari
 
Makalah uts erlika 11150961
Makalah uts erlika 11150961Makalah uts erlika 11150961
Makalah uts erlika 11150961erlikapesek
 
Makalah manajemen strategik_(rohimin)_(autosaved)[1]
Makalah manajemen strategik_(rohimin)_(autosaved)[1]Makalah manajemen strategik_(rohimin)_(autosaved)[1]
Makalah manajemen strategik_(rohimin)_(autosaved)[1]ROHIMIN96
 
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416Eti Suhaeti
 
Modul kuliah manajemen strategi
Modul kuliah manajemen strategiModul kuliah manajemen strategi
Modul kuliah manajemen strategiDadang Iskandar
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSMAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSsuningrat suning
 
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTSMakalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTSoppi novitasari
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK ( UTS )
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK ( UTS )MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK ( UTS )
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK ( UTS )DedenNurhidayat1
 
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdf
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdfMakalah sunarti 11150072-gabungan pdf
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdfNartiAlbantani
 
Makalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegikMakalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegikHaryadiYadi1
 
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )DedenNurhidayat1
 
Ringkasan materi uts
Ringkasan materi utsRingkasan materi uts
Ringkasan materi utsdwipuji95
 

Similar to Makalah uts (20)

Makalah uts
Makalah utsMakalah uts
Makalah uts
 
11150735_OVI ANA PUSPITASARI_Makalah manajemen strategik UTS
11150735_OVI ANA PUSPITASARI_Makalah manajemen strategik UTS11150735_OVI ANA PUSPITASARI_Makalah manajemen strategik UTS
11150735_OVI ANA PUSPITASARI_Makalah manajemen strategik UTS
 
Makalah manajemen strategik uts
Makalah manajemen strategik utsMakalah manajemen strategik uts
Makalah manajemen strategik uts
 
Makalah uts erlika 11150961
Makalah uts erlika 11150961Makalah uts erlika 11150961
Makalah uts erlika 11150961
 
Makalah manajemen strategik_(rohimin)_(autosaved)[1]
Makalah manajemen strategik_(rohimin)_(autosaved)[1]Makalah manajemen strategik_(rohimin)_(autosaved)[1]
Makalah manajemen strategik_(rohimin)_(autosaved)[1]
 
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
 
Modul kuliah manajemen strategi
Modul kuliah manajemen strategiModul kuliah manajemen strategi
Modul kuliah manajemen strategi
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Makalah 1 1
Makalah 1 1Makalah 1 1
Makalah 1 1
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSMAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
 
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTSMakalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
 
Makalah uts elni
Makalah uts elniMakalah uts elni
Makalah uts elni
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK ( UTS )
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK ( UTS )MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK ( UTS )
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK ( UTS )
 
Makalah sesudah uts
Makalah sesudah uts Makalah sesudah uts
Makalah sesudah uts
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdf
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdfMakalah sunarti 11150072-gabungan pdf
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdf
 
Makalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegikMakalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegik
 
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
MAKALAH MANAJEMEMEN STRATEGIK ( UAS )
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
Ringkasan materi uts
Ringkasan materi utsRingkasan materi uts
Ringkasan materi uts
 

Recently uploaded

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 

Recently uploaded (7)

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 

Makalah uts

  • 1. MAKALAH MANAJEMEN STRATEJIK Dosen Pembimbing : Ade Fauji, SE.,MM Disusun Oleh : EMAH PURNAMASARI (11150979) Kelas : 5X – MA FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN TAHUN 2017
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya Saya dapat menyelesaikan makalah tentang manajemen strategik ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita dalam mengetahui manajemen strategik. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah Saya buat di masa yang akan datang. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi Saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan Saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Serang , November 2017 Penyusun
  • 3. 3 Daftar ISI Kata Pengantar.................................................................................................................................................2 Daftar Isi..........................................................................................................................................................3 BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................................4 A. Latar Belakang............................................................................................................................................5 B. Rumusan Masalah........................................................................................................................................6 C. maksud dan tujuan penulisan .......................................................................................................................6 BAB II PEMBAHASAN KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEJIK ................................................ A. Tujuan manajemen strategi....................................................................................................................7 B. Model Manajemen Strategi ...................................................................................................................8 C. Manfaat manajemen strategi................................................................................................................ 10 BAB III PEMBAHASAN VISI MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN................................................................. A. Pengertian visi dan misi ...................................................................................................................... 11 B. Tujuan perusahaan.............................................................................................................................. 14 C. Fungsi tujuan dalam organisasi............................................................................................................ 16 BAB IV PEMBAHASAN MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEJIK ................................................... A. Pengertian perencanaan strategis.......................................................................................................... 18 B. Strategi utama korporasi...................................................................................................................... 19 C. Implementasi model............................................................................................................................ 24 BAB V PEMBAHASAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS & AUDIT STRATEGI................. A. Pelaksanaan Pemeriksaan Strategis (Audit) .......................................................................................... 27 B. Pemecahan dan Metode Kasus............................................................................................................. 30 BAB VI PEMBAHASAN MANAGER STRATEJIK............................................................................................ A. Pengertian manager........................................................................................................................... 34 B. Tingkatan manajer.............................................................................................................................. 35 C. Peran staf perencana perusahaan.......................................................................................................... 38 D. Peran konsultan manajemen ................................................................................................................ 39 BAB VII PEMBAHASAN LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL...................................................... A. Pengertian lingkungan eksternal dan internal........................................................................................ 40 B. Lingkungan perusahaan ...................................................................................................................... 42 BAB VIII PENUTUP ......................................................................................................................................... A. Kesimpulan........................................................................................................................................ 45 B. DaftarPustaka..................................................................................................................................... 47
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi. Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
  • 5. 5 B. Rumusan Masalah Oleh karena masalah yang dikemukakan di atas terlalu luas dan supaya tidak menyimpang dari materi maka penyusun merumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1.Konsep dan tujuan manajemen stratejik 2.Visi misi dan tujuan perusahaan 3. Model deskriptif manajemen stratejik 4. Pengembangan kemampuan konsep metode kasus & audit strategi 5. Manager stratejik 6. Lingkungan eksternal dan internal C. Maksud dan Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Perusahaan. 2. Memahami tentang manajemen strategi. 3. Mengetahui gambaran manajemen strategi. 4. Untuk menambahkan wawasan atau pemahaman terhadap pentingnya Manajemen Strategi bagi Perusahaan.
  • 6. 6 BAB II PEMBAHASAN KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEJIK Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumberdaya organisasi. strategic adalah serangkaian keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang mengarah pada penyusunan strategi-strategi efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Secara umum dapat di simpulkan manajemen stratejik adalah cara yang akan dilakukan para penyusun strategi menentukan tujuan-tujuan dan juga membuat keputusan-keputusan strategik. Ruang lingkup manajemen strategik menunjukkan seluruh kegiatan yang dicakup oleh manajemen strategik. Lingkup ini dapat anggap sebagai fungsi-fungsi manajemen strategik yang akan membantu para pemimpin organisasi atau perusahaan dalam merancangnya. Keseluruhan kegiatan manajemen strategik mempunyai dua lingkup utama yaitu Pertama Perencanaan Strategic dan Kedua Pemberlakuan Dan Pengendalian Siasat. Untuk pertama kalinya manajemen strategik dikembangkan dalam kalangan militer Indonesia pada awal dasawarsa tujuh puluhan, guna mewujudkan suatu tatanan kekuatan nasional yang berperan melindungi keutuhan teritori serta kedaulatan bangsa dan negara. Sementara itu sebagai buah reformasi telah terbentuk dasar-dasar perubahan di bidang manajemen pemerintahan dan pembangunan yang terwujudkan dalam UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Kemudian ditindak-lanjuti oleh pemerintah dengan menerbitkan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah. Dengan kemampuan analisa, diagnostic, dan implementasi hasil generic lingkungan maka setiap peluang,gangguan dan ancaman diperlukan strategi untuk mengekplorasi peluang dan mengatasi ancaman dan gangguan. Posisi strategi seperti tersebut dalam hierarki strategi.
  • 7. 7 Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen strategi dari beberapa ahli:  Menurut Thomas Wheelen dkk (2010:105), Manajemen strategi adalah serangkaian dari pada keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan/perencanaan strategi, pelaksanaan/implementasi dan evaluasi.  Menurut Bambang Haryadi (2003:3), strategi manajemen adalah suatu proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.  Menurut Mulyadi (2001:40), Manajemen strategi adalah suatu proses yang digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam penyediaan costumer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk formulasi, implementasi dan evaluasi keputusan-keputusan yang bersifat lintas fungsional, yang digunakan sebagai panduan tindakan bagi fungsi SDM, pemasaran keuangan, produksi, dan lain-lain agar organisasi dapat mencapai tujuannya. A. Tujuan Manajemen Strategi Menurut Suwandiyanto (2010:02), terdapat empat tujuan manajemen strategi, yaitu: 1. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Dalam hal ini, manajer strategi harus mampu menunjukkan kepada semua pihak kemana arah tujuan organisasi/perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan. 2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak. Organisasi/perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya perusahaan. 3. Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata. Manajemen strategi memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan
  • 8. 8 pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/berpikir mereka secara perspektif dan memahami kontribusi yang baik untuk hari ini dan hari esok. 4. Berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Tanggung jawab seorang manajer bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan sesuatu secara lebih baik dan efektif. B. Model Manajemen Strategi Manajemen strategi berawal dari mengidentifikasi visi organisasi yang sudah ada, misi, tujuan, dan strategi adalah titik awal yang logis untuk manajemen strategis karena situasi sekarang perusahaan dan kondisi dapat menghalangi strategi tertentu dan bahkan mungkin mendikte tindakan tertentu. Setiap organisasi memiliki visi, misi, tujuan, dan strategi,bahkan jika unsur- unsur ini tidak sadar dirancang, ditulis, atau dikomunikasikan. Manajemen strategi memiliki tahapan atau proses yang disusun dan terstruktur dalam bentuk model seperti gambar di bawah ini (David, 2011:15): Model Manajemen Strategi Proses dan Tahapan Manajemen Strategi
  • 9. 9 David (2011:6) menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan, yaitu : a. Perumusan Strategi (Strategy Formulation) Perumusan strategi adalah tahap awal pada manajemen strategi, yang mencakup mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk mencapai tujuan. b. Implementasi Strategi (Strategy Implemented) Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya sesudah perumusan strategi yang ditetapkan. Penerapan strategi ini memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, menyusun kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget, mengembangkan dan utilisasi sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi. c. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation) Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer sangat membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja dengan baik; Evaluasi strategi adalah alat utama untuk memperoleh informasi ini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penilaian atau melakukan proses evaluasi strategi. Dalam penilaian strategi terdapat tiga aktivitas penilaian yang mendasar, yaitu: Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini, Pengukuran kinerja, dan 3). Pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi sangat diperlukan oleh suatu perusahaan karena strategi yang berhasil untuk saat ini tidak selalu berhasil untuk di masa yang akan datang.
  • 10. 10 C. Manfaat Manajemen Strategi  Proses dari manajemen ini bisa menghasilkan sebuah keputusan yang paling baik sebab interaksi kelompok yang mengumpukan bermacam-macam keputusan strategi yang lebih besar ataupun banyak.  Aktivitas dari formulasi strategi bisa mempertinggi kemampuan dari perusahaan dalam menghadapi bermacam-macam masalah yang sedang dihadapinya.  Keterlibatan dari pegawai dalam formulasi strategi bisa memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas di dalam setiap perencanaan strategi, hasilnya akan membuat motivasi kerja pegawai semakin tinggi.  Penerapan dari manajemen strategi bisa membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman eksternal.  Setidaknya manajemen strategi juga bisa mencegah timbulnya bermacam-mam masalah yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan dan juga bisa meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi masalah.  Membuat perusahaan bisa melakukan seluruh aktivitas operasionalnya dengan cara lebih efektif dan efisien.  Bisa membuat perusahaan mudah untuk beradaptasi pada perubahan yang terjadi.  Perusahaan yang memakai konsep manajemen strategi akan lebih profitable dari pada perusahaan yang tidak menerapkannya.
  • 11. 11 BAB III PEMBAHASAN VISI MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN Visi berasal dari kata vision yang menggambarkan pandangan ke depan dari suatu harapan yang mengadung nilai etika(etical value) perusahaan dalam menjalanakan bisnisnya. Sedangkan misi berasal dari kata mission merupakan bagian dari visi, tetapi berkaitan dengan kode perilaku perusahaan. Contoh visi dari pabrik sepeda yang akan didirikan, pernyataannya adalah kalimat: “satu rumah tangga satu sepeda”. Sedangkan contoh misi misalnya, “Bersepeda menyehatkan badan dan menjaga lingkungan hidup”. Artinya perusahaan bertugas mempunyai misi sosial lingkungan hidup dan menyehatkan masyarakat. Visi adalah serangkaian kata-kata bahkan rangkaian kalimat mengungkapkan impian, cita-cita, rencana, harapan sebuah perusahaan organisasi yang ingin dicapai dimasa yang akan datang. Sedangkan misi adalah untaian kalimat yang berisi tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan/organisasi kepada masyarakat, berupa produk dan jasa yang memiliki tujuan untuk menyampaian kepada stakeholder organisasi dalam maupun luar, berisi tentang latar belakang berdirinya perusahaan, arah dan tujuan perusahaan. Misi adalah maksud dan kegiatan utama yang membuat organisasi emiliki jati diri yang khas dan sekaligus membedakannya dari organisasi lain yang bergerak dalam bidang jenis usaha yang sejenis. Misi suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal
  • 12. 12 produk dan pasar atau menunjukkan fungsi yang hendak dijalankanya dalam sistem sosial dan ekonomi tertentu. Untuk lebih mudah memahaminya adapun perumusan visi dan misi dapat dibedakan berdasarkan penjelasan berikut: a. Visi Pernyataan perumusan visi sering berupa kaliamat tunggal yang berupa: a. Gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu/saat yang ditentukan. b. Pernyataan yang diucapkan/ ditulis hari ni, merupakan proses manajerial saat ini, yang menjangkau ke depan. c. Situasi konsi ideal tentang masa depan yag realistik, dapat dipercaya meyakinkan serta mengundang daya tarik. Kriteria visi a. Singkat, sederhana dan jelas. b. Menarik, mudah di ingat. c. Sesuai nilai-nilai organsiasi/perusahaan. d. Bersifat melibatkan semua orang. e. Inspirasional, menantang. f. Deskripsi suatu konsisi ideal. g. Memberikan arah bisnis yang akan datang. h. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan. i. Memiliki batas waktu (up to date). Manfaat visi
  • 13. 13 a. Bukan fakta tetapi dapat menjadi gambaran pandnagan masa depan yang ingin diwujudkan. b. Dapat memberi arah dan mendorong. c. Anggota organisasi enunjukkan kinerja baik. d. Menibulkan inspirasi da siap menghadapi antangan. e. Menjembatani masa kini dan masa mendatang. f. Menjadi gambaran realistis dan kredibel masa depan yang menarik. g. Mencipakan organisasi yang dinamis, tidak statis. b. Misi Perumusan misi a. Merupakan hakikat didirikannya organsiasi yang dapat mencakup penggambaran : tujuan pembentukan organiasi, kegiatan dan kiat organisasi. b. Merupakan fondasi penyususn perencanaan strategi yang menunjukkan pentingnya organisasi. c. Harus jelas menyatakan kepedulian organsiasi terhadap kepentingan pelanggan. d. Dapat mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti. Karakteristik pernyataan Misi a. Luas dalam cakupan. b. Panjang kalimatnya tidak lebih dari 250 kata. c. Mengisnpirasi. d. Mengidentifikasi kegunaan produk prusahaan. e. Menunjukkan bahwa perusahaan/organsiasi bertanggaung jawab seara sosial. f. Menunjukkan bahwa perusahaan betanggungjawab secara lingkungan.
  • 14. 14 g. Memasukkan sembilan komponen : konsumen, produk/ jasa, pasar, teknologi, fokus pada kelangsungan hidup/ pertumbuhan/ profitabilitas, filosifi, konsep diri, fokus pada citra publik, fokus pada karyawan. h. Tak lekang oleh waktu. Manfaat Misi adalah sebagai berikut; a. Sebagai kerangka acuan untuk mewujudkan visi organisasi b. Sebagai bahan evaluasi untuk melaksankan visi organisasi untuk masa yang akan datang; c. Sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan visi yang lebih baik; d. Memudahkan semua divisi untuk melaksankan pekeraan dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan. Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa, perbedaaan antara visi dan misi adalah; visi merupakan penetapan tujuan yang universal dan bersifat holistik (menyeluruh), sedangkan misi adalah bagaian-bagain dari program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian visi dalam suatu organisasi. Intinya adalah bahwa visi sebagai tujuan utama sedangkan misi adalah tujuan khusus dalam rangka mencapai tujuan utama dalam suatu organisasi. B. Tujuan Perusahaan Marilah kita tidak membuat kesalahan yang sama dengan perusahaan lain yang gagal dalam mengkuantifikasi Sasaran Perusahaannya - Company's Objectives. Tujuan Perusahaan adalah mampu menyediakan kebutuhan Alat Utama Sistem Persenjataan secara mandiri, untuk mendukung penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara Republik Indonesia. 1. Mendapatkan keuntungan,
  • 15. 15 2. Memproduksi barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen, 3. Mempertahankan kelangsungan perusahaan, dan 4. Menyediakan lapangan kerja. Perusahaan adalah termasuk salah satu lingkungan pemasaran (marketing environment) lansung. Perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut : 1. Tujuan perusahaan (objectives), 2. Sumber daya perusahaan (resources). Tujuan perusahaan penting karena menjadi petunjuk/arahan bagi pengembangan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tujuan perusahaan : 1. Perusahaan harus melakukan usahanya dalam aktivitas yang spesifik yang bermanfaat secara ekonomis dan sosial. Manfaat ekonomis berkaitan dengan keuntungan yang didapatkan baik oleh perusahaan dan konsumen. Manfaat sosial berkaitan dengan pandangan konsumen bahwa tujuan perusahaan adalah "baik" dalam perspektif konsumen. Contoh : Tujuan perusahaan adalah menjadi penyedia jasa hiburan judi terbesar di negara X. Secara ekonomis dengan adanya usaha di tempat tertentu, maka sektor pendukung yang lain akan ikut berkembang. 2. Perusahaan harus mengembangkan organisasi untuk terus melanjutkan usahanya dan mengimplementasikan strategi-strateginya. Contoh : Tujuan perusahaan adalah menjadi penyedia jasa katering terbesar di Jakarta. Dengan adanya tujuan tersebut, perusahaan dapat membuat berbagai macam produk makanan dan jasa layanan yang mendukung tujuan perusahaan. Ini juga berarti seluruh ide untuk produk dan jasa yang tidak mendukung tujuan perusahaan dapat dihilangkan. 3. Perusahaan harus mendapatkan keuntungan yang cukup untuk bertahan hidup. Contoh : Tujuan jangka pendek perusahaan adalah bertahan hidup, jangka menengah 10%, jangka panjang 5%. Besarnya angka sasaran bervariasi dan tergantung pada kebijakan dan kondisi perusahaan masing-masing.
  • 16. 16 C. Fungsi Tujuan dalam Organisasi Konsep tujuan organisasi di pandang secara luas mempunyai beberapa fungsi penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi tujuan antara lain sebagi berikut : 1. Patokan Bagi Kegiatan bagi kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan 2. Sumber Legitimasi dengan meningkatkan kemampuan kegiatan-kegiatan yang dilakukan, berguna untuk meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkansumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya 3. Sumber Motivasi untuk mendorong anggota lainnya dalam melaksanakan tugasnya, misalnya dengan memberikan intensif bagi anggota yang melaksanakan tugasnya dengan baik, menghasilkan produk di atas standar dan lain sebagainya yang akhirnya dapat mendorong para anggota lainnya. 4. Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi yang saling berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan . Sasaran Organisasi Sasaran (goal) organisasi adalah suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh suatu organisasi. Berbagai jenis sasaran dalam organisasi: 1. Organisasi bisa mempunyai sasaran lebih dari satu. 2. Organisasi dimungkinkan mempunyai sasaran yang berlawanan. 3. Sasaran saling berkaitan satu sama lain. 4. Ada berbeda pandangan terhadap sasaran yang akan ditetapkan. Sasaran (Goal) Organisasi dan Pengukuran Efektifitas
  • 17. 17 1. Sasaran ataupun tujuan merupakan alasan bagi eksistensi organisasi. 2. Sasaran ataupun tujuan sangat penting bagi proses manajemen yang dijalankan dalam suatu organisasi. Memberi pengakuan, Arah bagi organisasi, pengukuran organisasi, mengurangi ketidakpastian.
  • 18. 18 BAB IV PEMBAHASAN MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGIK A. Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat dgunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio- cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory). Hierarki Manajemen strategi - Hierarki pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan biasanya terdiri dari tiga jenjang. Pada puncak hirarki yang terletak tingkat korporasi (perusahaan) yaitu suatu urusan yang merupakan sebuah kumpulan bisnis yang secara relatif independen, yang kadang-kadang disebut sebagai Strategic Unit Bisnis. Pada bagian tengah hirarki, pengambilan keputusan terletak tingkat bisnis atau strategi kompetitif. Pentingnya Hierarki Managemen Strategi dalam Bisnis Beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi perusahaan atau organisasi, yaitu: 1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju. 2. Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi. 3. Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif. 4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko. 5. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
  • 19. 19 6. Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya. 7. Kegiatan pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan atau organisasi tersebut untuk mencegah munculnya masalah di masa mendatang. Diversifikasi adalah strategi untuk memperluas usaha dengan cara mendirikan perusahaan baru atau menambah produk / jasa baru. B. STRATEGI UTAMA KORPORASI a. Strategi Diversifikasi Strategi diversifikasi adalah strategi untuk memperluas usaha dengan cara mendirikan perusahaan baru atau menambah produk/jasa baru, berdasarkan jenisnya.  Diversifikasi konsentrik/berhubungan : dilakukan perusahaan dengan membuka perusahaan baru baru atau menambah produk/jasa baru yang masih berhubungan dengan jenis produk/jasa yang dimiliki perusahaan saat ini. danya keinginan untuk mengembangkan perusahaan atau pengendalian biaya perusahaan.  Diversifikasi konglomerat/tidak berhubungan : dilakukan jika perusahan membuka perusahaan baru atau menambah produk/jasa baru yang tidak berhubungan dengan produk/jasa perusahaan yang digeluti sebelumnya. jika hasil analisa lingkungan menggambarkan bahwa pangsa pasar perusahaan sudah jenuh, serta terjadi penurunana profit perusahaan, disisi lain untuk menerapkan startegi ini perusahaan harus mempunyai permodalan yang cukup.  Diversivikasi horizontal : strategi dengan membuka perusahaan baru baru atau menambah produk/jasa baru yang tidak berhubungan dengann produk/jasa yang ada untuk pelanggan yang sekarang. Startegi ini merupakan strategi bentuk khusus dari diversifikasi konglomerat. Strategi ini dapat dilakukan dengan menambah produk yang tidak berhubungan dengan produk/jasa perusahaan, dengan tujuan untuk meningkatkan loyalitas konsumen. digunakan jika perusahaan bersaing ketat dalam industri yang stagnan atau tidak tumbuh, strategi ini juga efektif untuk pemasaran produk baru kepada pelanggan.
  • 20. 20 b. Strategi Integrasi Strategi untuk mengembangkan perusahaannya dengan cara memasuki bisnis baru disepanjang rantai nilai produksinya.  Strategi vertikal : strategi yang digunakan untuk memasuki bisnis baru disepanjang rantai nilai produksi yaitu ke arah hulu maupun hilir, atau sebaliknya dari hilir ke hulu. apabila hasil analisa lingkungan menggambarkan bahwa modal, manajemen & SDM perusahaan dipastikan dapat mendukung penerapan strategi ini.  Strategi horizontal : strategi yang digunakan untuk memasuki bisnis baru dengan memasuki perusahaan pesaing. Strategi ini arahnya adalah pada persaingan industri, jadi strategi ini adalah strategi untuk memiliki perusahaan pesaing, dengan berbagai tujuan, salah satunya adalah menekan adanya persaiangan. dilakukan jika tidak menyalahi aturan pemerintah. Strategi ini juga dapat dilakukan bila menyebabkan keunggulan bersaing perusahaan menjadi besar dengan meningkatnya skala ekonomi, hasil analisa lingkungan menggambarkan bahwa industri sedang dalam posisi tumbuh, dan perusahaan harus mempunyai modal,manajemen dan SDM yang kuat untuk mendukung pelaksanaan strategi ini.  Integrasi Virtual : strategi untuk memasuki berbagai bisnis baru yang dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan lain tanpa melibatkan kepemilikan. c. Strategi De-Integrasi Startegi ini juga sering disebut sebagai strategi strategi alih daya (Outsourcing), dalam startegi ini sebuah perusahaan akan menggunakan tenaga dari luar perusahaan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam perusahaan. d. Strategi Intensif Pertumbuhan terkonsentrasi dan penetrasi pasar startegi untuk untuk mengarahkan sumber daya kepada pertumbuhan keuntungan dari produk tunggal, pasar tunggal dan teknologi tunggal yang dominan. Strategi ini dapat dilakukan apabila pangsa pasar cukup tersedia, produk bukan produk yang jenuh, permintaan stabil dan laju
  • 21. 21 penggunaan pelanggan signifikan, harga maupun kuiantitas ketersediaan stabil, skala ekonomis dapat dicapai secara tepat, pangsa pasar pesaaiang utama mengalami penurunan serta adanya korelasi yang tinggi antara penjualan dan biaya pemasaran Pengembangan produk Strategi ini adalah strategi untuk mengembangkan produk baru yang berhubungan dengan produk yang ada sekarang. Strategi ini dapat diterapkan apabila perusahaan mempunyai kemampuan riset dan pengembangan perusahaan, daur hidup produk dan keberhasilan di mata pelanggan. Perusahaan juga harus mempunyai perkembangan teknologi yang bagus. · Pengembangan pasar Strategi ini adalah pengembangan pemasaran ke arah pasar yang baru, strategi ini dapat diterapkan jika kosndisi perusahaan bagus, pasar yang dimasuki belum jenuh serta adanya modal dan SDM, serta kapasitas produksi berlebih. e. Inovasi strategi untuk menghasilkan daur hidup produk yang masih serupa dengan produk yang sudah usang,  Inovasi Inkremental, strategi ini akan digunakan oleh perusahaan jika lingkungan bisnisnya hanya sekali-kali terganggu dan perusahaan tahu bagaimana cara mengelolanya.  Inovasi berulang, strategi ini dapat dijalankan oleh perusahaan jika perubahan pada lingkungan bisnis konstan.  Inovasi tak teratur, strategi ini digunakan jika perusahaan berhadapan dengan hal-hal besar dan hanya sekali-kali dapat mengelolanya  Inovasi tak terhenti strategi ini dilakukan jika kondisi lingkungan cepat berubah, berpengalaman, tantangan datang dari segala arah f. Startegi Defensif Strategi ini biasanya digunakan jika perusahaan mengalami berbagai keadaan yang merugikan perusahaan atau menuju kepada kebangkrutan perusahaan. o Berubah Haluan : strategi untuk melakukan perubahan besar dalam perusahaan untuk memperbaiki kondisi kinerja yang sedang menurun, terutama saait kritis.
  • 22. 22 jika perusahaan mempunyai kompetisi distingtif yang jelas tapi gagal untuk mencapai sasaran dan tujuan perusahaan secara continue, perusahaan tidak mampu mengantisipasi perubahan lingkungan Perusahaan juga terganggu dengan inifisiensi,profitabilitas rendah,moral karyawan buruk,tekanan pemegang saham untuk memperbaiki kinerja serta posisi perusahaan dalam industri tidak terlalu bagus o Divestasi : strategi menjual perusahaan atau komponen utama dari perusahaan, dilakukan jika perusahaan membutuhkan uang kas secara cepat, atau jika komponen perusahaan berpengaruh negatife terhadap perusahaan. o Likuidasi : strategi menjual seluruh asset perusahaan jika perusahaan gagal meneruskan usaha berubah haluan atau divestasi dan digunakan untuk meminimalisasi kerugian perusahaan. g. Strategi Kooperatif o Usaha Patungan : startegi yang menjalin kemitraan antara dua perusahaan/lebih untuk membentuk kerjasama meraih peluang bisnis. jika perusahaan ingin mendaptkan akses, perusahaan ingin mengurangi biaya/resiko, perusahaan ingin memperkuat posisi/merespon perubahan serta jika perusahaan ingin memperoleh sinergi dengan perusahaan lain. o Kerja Sama Operasi (KSO) : kerja masa yang mempunyai sifat kemiripan dengan usaha patungan, tetapi kepemilikan tidak beralih ke perusahaan mitra. a. KSO Integrasi, jika kedua perusahaan mitra bekerja sama untuk keseluruhan proses perusahaan, b. KSO Alokasi kerja, jika kedua perusahaan mitra menentukan pekerjaan dibagi berdasarkan peran masing-masing, c. KSO Kombinasi keduanya, jika keuda perusahaan mitra melakukan strategi yang merupakan perpaduan dari kedua startegi diatas. Aliansi : strategi antar perusahaan yang menyangkut aspek startegik manupun teknis h. Startegi Berkembang · Marger dan akuisisi Marger adalah sebuah startegi penggabungan beberapa perusahaan menjadi satu.
  • 23. 23 Akusisi adalah startegi pengalihan kepemilikan dari suatu perusahaan untuk digabungkan kepada pemilik yang lain. ** jika perusahaan menginginkan, lebih cepat untuk memperoleh operasionalisasi perusahaan adanya efektivitas biaya, salah satu cara untuk masuk untuk mendapatkan status/fasilitas tertentu serta memperluas pasar  Pelepasan perusahaan : membentuk perusahaan baru melalui pelepasan unit yang ada di dalam perusahaan /pelepasan perusahaan yang ada di dalam group perusahaan/korporasi.  Waralaba (frienchise) : sebuah startegi untuk masuk ke dalam bisnis dengan membeli lisensi dari perusahaan lain,  Pendirikan anak perusahaan (subdiary) : h strategi yang cukup sederhana yaitu dengan mendirikan sebuah perusahaan sebagai anak perusahaan baru. Startegi Kombinasi : strategi yang mngubah suatu bisnis inti (Core business) menjadi bisnis inti (core business) yang lain Strategi Unit Bisnis b. Diferensiasi : apabila produk perusahaan berbeda dengan pesaing, strategi ini akan digunakan jika unit bisnis ingin bersaing dalam hal keunikan produk atau jasa yang ditawarkan. c. Keunggulan Biaya (Low Cost) : startegi dengan menawarkan harga yang lebih murah dibanding pesaing. ** jika unit bisnis berkeingina untuk menjadi leader dalam berbasis biaya rendah. ** jika produk pesaing hampir sama,biaya alih kecil,elastisitas tinggi,pembeli punya kekuatan untuk menurunkan harga, integritas ekonomi (economic of scale & economic of scope), serta adanya efisiensi produksi. d. Focus : srtaegi dengan memasuki ceruk pasar dengan melakukan diferensiasi/low cost. STRATEGI FUNGSIONAL Strategi yang digunakan pada tingkat strategis terbawah, dimana strategi yang akan digunakan seharusnya merupakan strategi yang selaras dengan strategi tingkat korporasi dan strategi unit bisnis.
  • 24. 24 C. IMPLEMENTASI MODEL Implementasi merupakan tahap penting untuk melihat dan mengevaluasi apakah sesuai dengan perencanaan dan trget yang ada. Dengan implementasilahh manajemen strategic mampu untuk dilaksanakan oleh pihak-pihak yang bersangkutan sebagimana mestinya. Beberapa pihak yang mengimplementasikan strategic diantaranya: Direktur Fungsional (keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, atau operasi),Direktur divisi atau unit basis strategis (SBU),Manajer proyek,Manajer pabrik,Kepala kepala unit,Manajer operasional, Dll Pihak-pihak yang berperan dalam mengimplementasikan manajemen strategic sangatlah berperan dalam menetukan sukkses atau tidaknya implementasi strategi, meskipun mereka hanya sedikit dilibatkan dalam pengembangan strategi perusaahaan. Perubahan visi, misi, tujuan, strategi, dan kebijakan-kebijkan penting perusahaan lainnya perlu dikomunikasikan secara jelas dan transparan kepada seluruh manajer operasional. Dengan demikian maka manajer operasional akan mampu mempengaruhi manajemen puncak dan manajemen menengah dalam melakukakan setiap proses perumusan maupun implementasi untuk mencapai kinerja perusahaan yang optimal.
  • 25. 25 BAB V PEMBAHASAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS & AUDIT STRATEGIK Dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba di atas rata-rata (Michael A. Hitt, R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoslisson, 1997). Memiliki daya saing strategis dan laba di atas rata-rata adalah tantangan untuk perusahaan. Michael A. Hitt, R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoslisson (1997) mengatakan, terdapat beberapa model penting yang ditunjukkan untuk menggambarkan input strategis bagi langkah suatu perusahaan, dan salah satu di antaranya adalah model berbasis sumber daya untuk profitabilitas tinggi. Gambar 5.1 Model Berbasis Sumber Daya untuk Profitabilitas Tinggi
  • 26. 26 Model ini mengasumsikan bahwa tiap organisasi merupakan kumpulan sumber daya dan kemampuan unik yang merupakan dasar untuk strategi dan sumber utama profitabilitasnya. Juga diasumsikan bahwa perusahaan memperoleh sumber daya yang berbeda serta mengembangkan kemampuannya yang unik. Karenanya seluruh perusahaan bersaing dalam industri tertentu mungkin tidak memiliki sumber daya atau kemampuan strategis yang sama. Model ini juga mengasumsikan bahwa sumber daya tidak terlalu mudah berpindah antar perusahaan. Perbedaan dalam sumber daya, yang tidak mungkin didapatkan atau ditiru perusahaan lain, serta cara penggunaannya merupakan dasar keunggulan bersaing. Sumber daya adalah input bagi proses produksi perusahaan, seperti barang, modal, kemampuan para pekerjanya, paten, keuangan dan manajer yang berbakat. Umumnya sumber daya perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu modal fisik, sumber daya manusia dan organisasi. Satu jenis sumber daya saja mungkin tidak dapat menghasilkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Misalnya sepotong mesin canggih hanya dapat menjadi sumber daya yang relevan secara strategis jika digunakan bersama aspek operasi lainnya (seperti pemasaran dan pekerjaan pegawai).
  • 27. 27 Melalui kombinasi dan integrasi sekelompok sumber daya dapat mencapai keunggulan bersaing. Kemampuan adalah kapasitas sekumpulan sumber daya untuk secara integratif melakukan suatu tugas atau aktivitas. Kemampuan adalah hasil dari suatu kelompok sumber daya terintegrasi. Tidak seluruh sumber daya dan kemampuan perusahaan memiliki potensi sebagai dasar keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Potensi ini direalisasikan apabila sumber daya dan kemampuan tersebut berharga, langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan. Sumber daya (istilah sumber daya juga mencakup kemampuan) adalah berharga hanya jika memungkinkan perusahaan menggunakan kesempatan dan/atau menetralisir ancaman dalam lingkungan eksternalnya; Sumber daya disebut langka apabila, jika ada, hanya dimiliki oleh sedikit pesaing yang ada maupun yang mungkin ada; Sumber daya disebut tak dapat ditiru apabila perusahaan lain tidak dapat memperolehnya; serta tidak dapat digantikan jika tidak memiliki equivalen yang strategis. Apabila kriteria-kriteria tersebut dipenuhi, sumber daya dan kemampuan menjadi kompetensi inti dan dapat berlaku sebagi dasar keunggulan bersaing perusahaan, daya saing strategis, dan kemampuannya untuk mendapat laba diatas rata-rata. A. Pelaksanaan Pemeriksaan Strategis (Audit) Bagian akhir dari proses manajemen strategik adalah proses evaluasi strategi (audit manajemen). Komponen ini memberikan umpan balik (feedback) kepada pengambil keputusan mengenai apakah semua rencana kerja dapat diimplementasikan sesuai rencana, atau mungkin perlu adanya perubahan rencana. Penekanan audit manajemen adalah pada proses manajemennya, khususnya pada prosedur perencanaan, organisasi, dan pengendalian aktivitas yang dipilih untuk diaudit. Penyelidikan yang akan dilakukan, data yang akan diuji, dan teknik yang akan diterapkan akan bervariasi tergantung organisasinya. Meskipun demikian, pekerjaan ini tetap perlu dilakukan secara profesional. Tahapan pelaksanaan pemeriksaan strategis (audit) pada umumnya meliputi hal-hal berikut ini: a. Usulan dan pengenalan Sebelum tahap audit dilakukan, auditor dan manajemen perusahaan sebaiknya dipertemukan dulu untuk menciptakan hubungan baik. Dalam kesempatan itu, auditor dapat mengetahui tujuan perusahaan secara keseluruhan untuk menilai tiap aktivitas unit atau fungsi dalam organisasi
  • 28. 28 perusahaan. Di samping itu, auditor harus mendapatkan dan menelaah informasi lain seperti aktivitas yang dilaksanakan, tipe pengendalian yang diimplementasikan, struktur organisasi, dan posisi unit organisasi dalam organisasi secara keseluruhan. Fase ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi potensi-potensi masalah yang mungkin ada. b. Survei pendahuluan Pada tahap ini, auditor melakukan penilaian pendahuluan atas aktivitas yang akan dinilai. Hasilnya adalah berupa informasi mengenai fungsional perusahaan untuk memonitor kinerja perusahaan. Jadi, tujuan utama tahap ini adalah untuk memperoleh pandangan umum mengenai fungsional perusahaan dan operasinya serta beberapa petunjuk dari aktivitas khusus yang dapat menjamin dilakukannya penelaahan yang detail selama tahap audit. c. Penelaahan yang lebih rinci Setelah aktivitas fungsional yang akan disudit diidentifikasi, selanjutnya ditentukan kriteria kinerjanya. Puncak tahap ini adalah merumuskan dan mendesain program kerja yang rinci untuk audit
  • 29. 29 yang lebih mendalam. Program kerja tersebut termasuk menentukan teknik audit khusus yang akan dipakai. d. Pengujian detail Pada tahap ini, akan ditentukan kemutakhiran, kelengkapan, dan akurasi data. Tujuan secara keseluruhan adalah mengidentifikasi area yang akan menjamin perhatian manajemen. Pengujian audit yang lebih rinci dapat diarahkan terhadap, misalnya sasaran dan tujuan dalam anggaran yang telah diotorisasi, informasi yang ada bagi manajemen yang telah dimanfaatkan, dan aktivitas operasional mencapai hasil yang diharapkan. e. Pengembangkan dan penelaahan temuan audit Dalam menilai kinerja operasional, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah mendefinisikan standar operasional atau kriteria penilaian. Auditor harus mempunyai cukup pengetahuan dan pengalaman mengenai aktivitas yang diaudit agar dapat mengembangkan kriteria evaluasi yang memadai. f. Pelaporan Keberhasilan pemeriksaan manajemen tergantung pada mutu laporan yang dihasilkan. Laporan pemeriksaan manajemen adalah alat formal untuk memberitahukan manajemen puncak tentang temuan auditor yang signifikan serta rekomendasinya. Masalah atau temuan yang tidak signifikan hendaknya tidak dilaporkan. Kalau manajemen dapat diyakinkan untuk bertindak sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, audit secara keseluruhan barulah akan bermanfaat. g. Tindak lanjut setelah audit Tujuan penelaahan tindak lanjut adalah untuk memastikan bahwa rekomendasi yang dimasukkan dalam laporan audit benar-benar telah dilaksanakan. Apabila manajemen tidak melakukan tindakan korektif yang dimaksud, carilah penjelasan mengapa manajemen gagal melakukan hal itu.
  • 30. 30 B. Pemecahan dan Metode Kasus Metode pemecahan kasus audit manajemen yang sering digunakan dalam perusahaan disebut metode matriks SWOT. Matriks SWOT (Strengths-Weakness-Oppotunities-Threats) merupakan metode pencocokan (matching tool) yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah: a. Strategi SO (Strength – Opportunity) Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluan yang ada di luar perusahaan. Pada umumnya, perusahaan berusaha melaksanakan strategi-strategi WO, ST, atau WT untuk menerapkan strategi SO. Oleh karena itu, jika perusahaan memiliki banyak kelemahan, mau tidak mau perusahaan harus mengatasi kelemahan itu agar menjadi kuat. Sedangkan, jika perusahaan menghadapi banyak ancaman, perusahaan harus berusaha menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada. b. Strategi WO (Weakness – Threat) Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Kadang kala perusahaan menghadapi kesulitan untuk
  • 31. 31 memanfaatkan peluang-peluang karena adanya kelemahan-kelemahan internal. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah kesenjangan teknologi ini adalah melalui strategi WO, yakni dengan mengadakan suatu kerja sama (joint venture) dengan perusahaan lain yang memiliki kompetensi. c. Strategi ST (Strength – Threat) Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa perusahaan yang tangguh harus selalau mendapatkan ancaman. d. Strategi WT (Weakness – Opportunity) Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal sesungguhnya berada dalam posisi yang berbahaya. Ia harus berjuang untuk tetap dapat bertahan dengan melakukan strategi-strategi seperti merger, declared bakruptcy, retrench, atau liquidation. Matriks SWOT memerlukan key success factors. Pada matriks ini, menentukan key success factors untuk lingkungan eksternal dan internal merupakan bagian yang sulit sehingga dibutuhkan keputusan yang baik. Sementara itu, tidak ada satu pun matching tool yang dianggap paling baik. Representasi skematis dari matriks SWOT dapat dilihat pada gambar di bawah ini. SW
  • 32. 32 OPPORTUNITY (O) WEAKNESS (W) Gambar 5.2 Matriks SWOT Matriks SWOT terdiri dari 9 sel. Ada 4 sel untuk key success factors, 4 sel untuk strategi dan satu sel yang selalu kosong (terletak di sebelah kiri atas). Keempat sel strategi berlabelkan SO, WO, ST, dan M a n a j e m e n S t r a t e g i k |
  • 33. 33 WT untuk resultant strategy yang dikembangkan melalui key success factors pada sel yang berlabelkan S, W, O, dan T. Secara lebih jelas, berikut ini adalah delapan tahap bagaimana penentuan strategi dibangun melalui matriks SWOT. Tahapan yang dimaksud adalah: 1) Buat daftar peluang (opportunity) eksternal perusahaan. 2) Buat daftar ancaman (threat) eksternal perusahaan. 3) Buat daftar kekuatan (strength) kunci internal perusahaan. 4) Buat daftar kelemahan (weakness) kunci internal perusahaan. 5) Cocokan kekuatan-kekuatan (strength) internal dan peluang-peluang (opportunity) eksternal dan catat hasil strateginya dalam sel strategi SO. 6) Cocokan kelemahan-kelemahan (weakness) internal dan peluang-peluang (opportunity) eksternal dan catat hasil strateginya dalam sel strategi WO. 7) Cocokan kekuatan-kekuatan (strength) internal dan ancaman-ancaman (threat) eksternal dan catat hasil strateginya dalam sel strategi ST. 8) Cocokan kelemahan-kelemahan (weakness) internal dan ancaman-ancaman (threat) eksternal dan catat hasil strateginya dalam sel strategi WT. Perlu diketahui bahwa kegunaan dari setiap alat pada matching stage adalah untuk membangkitkan strategi alternatif yang fisibel untuk dilaksanakan, bukan untuk memilih atau menentukan strategi mana yang terbaik. Jadi, tidak semua strategi dikembangkan di dalam matriks SWOT.
  • 34. 34 BAB VI PEMBAHASAN MANAGER STRATEGIK A. Pengertian Manajer. Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya dan harus mempunyai wawasan yang luas. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa sektor yang dipegangnya. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda- beda. 1. Peran seorang manajer dalam sebuah organisasi - Seorang manajer harus memahami identitas dan khususnya karakter dari bawahanya,misalnya kemampuan komunikasinya,keagresifan dalam bertanya,kadar emosi bawahanya,dan pengetahuan tentang suatu masalah,hal ini menjadi penting karena untuk memperkecil distorsi informasi ketika majnajer akan mendengarkan dan merespon usulan atau apresiasi yang disampaikan oleh bawahanya - Seorang manajer harus memahami apa yang disampaikan bawahan termasuk dalam hal isi dan tujuan penyampaian aspirasi,dengan semakin paham maka komunikasi akan semakin lancar sehingga tidak akan ada multitafsir yang akan menggaburkan komunikasi tersebut. - Selalu fokus dan penuh perhatian kedapa karyawan yang menyampaikan pesan atau aspirasi,dan usahakan jangan memberikan kesan manajer melecehkan bawahanya,hal ini penting untuk memberikan empati tinggi sehingga karyawan atau bawahan akan merasa diperhatikan dan dihargai eksistenti dan usulanya.
  • 35. 35 B.Tingkatan manajer Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas : 1. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman). 2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi. 3. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer). Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan. 1. Etika manajerial Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin: 1. Perilaku terhadap karyawan 2. Perilaku terhadap organisasi
  • 36. 36 3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya Faktor penyebab konflik - Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. - Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendiriankelompoknya. - Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda Penyebab Konflik Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab, antara lain sebagai berikut: 1. Batasan pekerjaan yang tidak jelas 2. Hambatan komunikasi 3. Tekanan waktu 4. Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal 5. Pertikaian antar pribadi
  • 37. 37 6. Perbedaan status 7. Harapan yang tidak terwujud f. Pengelolaan Konflik Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan : 1. Disiplin : Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya. 2. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan : Konflik dapat dikelola dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya : perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. 3. Komunikasi : Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup. 4. Mendengarkan secara aktif : Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan. - Teknik Atau Keahlian Untuk Mengelola Konflik Ada beberapa pendekatan dalam resolusi konflik yaitu tergantung pada : 1. Konflik itu sendiri 2. Karakteristik orang-orang yang terlibat di dalamnya 3. Keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik
  • 38. 38 4. Pentingnya isu yang menimbulkan konflik 5. Ketersediaan waktu dan tenaga h. Strategi Dalam Menyiasati Konflik C.Peran staf perencana perusahaan perencana korporasi adalah staf khusu yg di latih dengan teknik- teknik secara khusus untuk menyusun strategi perusahaan dan memberikan bantuan pelayanan staf serta rekomendasi dan masukan terhadap keputusan strategi perusahaan. merupakan kesatuan input –proses – output, dan sebagai kesatuan entitas yang dipengaruhi dan berhubungan dengan lingkungannyaBagi manajer akan memudahkan pengelolaan internalorganisasi dan memudahkan adaptasi organisasi denganlingkungannya Strategic Managers • General managers– Responsible for the overall (strategic)performance and health of the totalorganization. • Operations managers– Responsible for specific business functions oroperations Strategic Leadership • Vision, eloquence, and consistency • Commitment to the vision• Being well informed • Willingness to delegate and empower • Astute use of power • Emotional intelligence .
  • 39. 39 D. PERAN KONSULTAN MANAJEMEN Konsultan Manajemen adalah sebuah profesi yang bertugas memberikan pandangan dan nasihat terhadap berbagai keadaan agar membantu pihak manajemen untuk melakukan tindakan yang tepat. Kita ketahui bahwa saat krisis moneter banyak yang gulung tikar. Pasca krisis ini banyak perusahaan yang menata ulang strateginya untuk bangkit dalam keterpurukannya ini juga dialami di Indonesia. Tugas Pokok : Melaksanakan dan mengkoordinir penyusunan perencanaanprogram kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan, penyelenggaraansistem informasi kesehatan, evaluasi standar pelayanan minimal serta pelaporanprogram kesehatan.Fungsi :(1) Mengkoordinir dan menyusun perencanaan strategis dan program kesehatansesuai prioritas daerah;(2) Mengkordinir dan menyusun anggaran Dinas Kesehatan, Puskesmas, UPTGudang Farmasi dan UPT Labkesda dari semua sumber anggaran;(3) Mengkoordinir dan menyusun standar pelayanan minimal serta pelaporanprogram kesehatan;(4) Mengkordinir penyusunan rencana kinerja Dinas Kesehatan, UPT Puskesmas,Labkesda, dan Farmasi;(5) Mengkoordinir, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dari berbagaisumber yang berkaitan dengan kesehatan;(6) Mengkoordinir dan Menyusun rancangan pedoman dan standar penelitianpengembangan program dan pembiayaan kesehatan,(7) Mengkoordinir penelitian dan pengembangan kesehatan;(8) Melaksanakan dan menyiapkan pengembangan sistem informasi kesehatan;(9) Menyusun laporan kinerja Dinas Kesehatan;(10) Melaksanakan pembinaan teknis dalam perencanaan dan pengembangansistem informasi kesehatan ke UPT Puskesmas, UPT Labkesda dan UPT GudangFarmasi;(11) Mengkoordirir penyusunan rancangan peraturan daerah, keputusan Bupati,keputusan Kepala Dinas dan produk hukum lainnya yang berkaitan denganpelaksanaan tugas, wewenang, dan tanggung jawab Dinas Kesehatan;(12) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan petunjuk atasan.
  • 40. 40 BAB VII PEMBAHASAN LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL A. Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal adalah semua elemen di luar organisasi yang relevan untuk operasi. Unsur-unsur di luar organisasi sulit dikendalikan namun berpengaruh terhadap organisasi. Organisasi tidak dapat berdiri sendiri atau memenuhi kebutuhannya sendiri. Organisasi mengambil input seperti bahan baku , uang, tenaga kerja dan energi dari lingkungan eksternal yang mengubahnya menjadi produk atau jasa sebagai output. Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan khusus dan lingkungan umum. KOMPONEN ANALISIS EKSTERNAL 1. Scanning : Mengidentifikasi petunjuk awal dari perubahan dan kecenderungan lingkungan 2. Monitoring : Mendeteksi arti melalui observasi terus menerus atas perubahan dan kecenderungan lingkungan 3. Forcesting : Mengembangkan proyeksi atas hasil yang diantisipasi berdasarkan perubahan dan kecenderungan yang dimonitor 4. Assesing : menentukan waktu dan pentingnya perubahan dan kecenderungan lingkungan untuk strategi perusahaan dan manajemen Pengertian lingkungan internal Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam
  • 41. 41 internal perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal. Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan kapabilitas yang dimilikinya. Lingkungan internal:  Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).  Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya. Analisis Internal (The Internal Assessment ) Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan. Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi: 1. Relationships among the functional areas of business 2. Management 3. Marketing 4. Finance/Acounting 5. Production/operation 6. Research and development 7. Computer information system 8. Human Resources Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang meliputi: 1. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi. 2. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan maupun
  • 42. 42 amsyarakat. 3. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup. 4. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa membedakan agama dan suku bangsa. 5. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya. B. Lingkungan perusahaan Secara umum lingkungan perusahaan dapat dibedakan menjadi lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal perusahaan adalah faktor-faktor diluar dunia usaha yang mempengaruhi kegiatan perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi lingkungan eksternal makro dan lingkungan eksternal mikro. 1. Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Yang termasuk dalam lingkungan eksternal makro adalah: keadaan alam, politik dan hukum, kondisi perekonomian, sosial budaya, tekhnologi, kependudukan dan keseimbangan lingkungan dan pendidikan. 2. Lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan usaha. Yang termasuk lingkungan eksternal mikro adalah: pemasok, pesaing, perantara, pasar. Lingkungan bisnis Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi. Lingkungan Bisnis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut tidak hanya dalam perusahaan (interen), namun juga dari luar (eksteren.
  • 43. 43 Oleh karena itu, faktor-faktor lingkungan bisnis tersebut diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu : 1. Lingkungan Internal Segala sesuatu di dalam organisasi / perusahaan yang akan mempengaruhi organisasi / perusahaan tersebut. 2. Lingkungan Eksternal Segala sesuatu di luar batas-batas organisasi/perusahaan yang mungkin mempengaruhi organisasi/perusahaan. Lingkungan Eksternal sendiri terdiri dari : a. Faktor ekonomi Yang perlu dianalisis adalah: Siklus ekonomi, gejala inflasi, dan deflasi kebijakan moneter serta neraca pembayaran. b. Faktor demografi Terdiri dari : Perubahan jumlah penduduk yang akan mempengaruhi permintaan, perubahan struktur usia penduduk akan mempengaruhi pemindahan jenis produk yang sesuai perubahan umurnya, distribusi pendapatan dan tingkat pengangguran. c. Faktor geografi Faktor geografi juga penting diamati oleh perencana strategi, untuk menentukan peluang dan ancaman perusahaan. d. Faktor teknologi Perubahan teknologi membawa pengaruh terhadap perkembangan perusahaan. e. Faktor pemerintah Perubahan-perubahan kebijakan pemerintah dalam berbagai bentuk peraturan, dapat merupakan peluang bagi perusahaan dan dapat pula hambatan / ancaman bagi perusahaan. f. Faktor sosial Sosial adalah kebiasaan dan nilai-nilai sosial lingkungan masyarakat, khususnya langganan dan karyawan.
  • 44. 44 Peranan Lingkungan Dalam Organisasi bisnis a. Peranan berorientasi terhadap kebijakan Peran pertama ini ditunjukan untuk memperbaiki kinerja organisasi bisnis terutama dalam hal memahami berbagai kecenderungan perubahan lingkungan. Peranan memberikan informasi awal dan reaksi organisasi terhadap isu strategis yang luas yang dapat mempengaruhi organisasi secara keseluruhan . kelemahan dari peran ini adalah kurang tertekstur sedangkan hubungan antara proses analisis lingkungan bisnis terhadap perencanaan organisasi formal bersifat infomal dan tidak langsung. b. Peranan berorientasi pada perencanaan strategi bisnis terpadu Secara umum peranan ini mempersiapkan peramalan lingkungan bisnis guna memperoleh asumsi dasar tentang perencanaan organisasi bisnis dan menyediakan informasi tentang lingkungan bisnis yang releven. c. Peranan berorientasi fungsi Peranan berfungsi untuk memperbaiki kinerja organisasi bisnis melalui kinerja fungsi secara spesifik. Bagaimana pengaruh lingkungan bisnis terhadap perusahaan Pengaruh lingkungan bisnis terhadap perusahaan sangat besar pengaruhnya. Karena lingkungan bisnis sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan, seperti lingkungan internal yang sangat mempengaruhi pengaruh didalam perusahaan seperti masalah tenaga kerja, sdm dan lain – lain, dan sebaliknya untuk lingkungan diluar perusahaan.
  • 45. 45 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Perumusan strategi merupakan keputusan mengenai jalan yang akan ditempuh untuk mencapai apa yang sudah ditetapkan dalam objektif dan implementasi strategi adalah sebuah wujud dari rumusan strategi. Implementasi strategi berkaitan dengan Siapa yang mengimplementasikan strategi yang sudah dirumuskan? yang disini adalah sebagaian besar dilakukan para manajer dan supervisor. Apa yang akan dilakukan? seperti halnya merumuskan program yang dalam rumyusan program ini di dalamnya juga secara tidak langsung menentukan anggaran, serta bagaimana prosedur dalam menjalankan strateginya. Dan yang terakhir Bagaimana strategi diimplementasikan? yaitu dengan cara menggorganisasikan semuanya dengan tepat. Dalam implemantasi strategi sinergi juga sangat diperlukan, sinergi dapat terwujud dengan cara saling berbagi pengetahuan dan cara bekerja, saling berkoordinasi dalam strategi, saling berbagi sumber daya terwujud. Pengawasan dan evaluasi strategi juga sangat membantu, karena dengan pengawasan dan evaluasi akan membantu dalam proses implementasi strategi agar sesuai dengan rumusan strategi yang telah dirumuskan, proses utama evaluasi strategi adalah Menentukan apa yang harus diukur, melakukan penggukuran atas kinerja aktual serta membandingkan kinerja aktual dengan standart yang telah dibuat.
  • 46. 46 Ada tiga krakter utama agar suatu evaluasi tidak berlangsung sia-sia yaitu economical,aspek yang bermakna, dan tepat waktu. Dan ini merupakan proses dan tahapan dari strategi yakni 3 tahap: perumusan atau perencanaan, pelaksanaan strategi (implementasi), pengawasan strategi (evaluasi).
  • 47. 47 B. DAFTAR PUSTAKA Hunger, David. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi Iriantara, Yosal. 2004. Manajemen Strategis Public Relation. Jakarta: Ghalia Indonesia Prwirosentono, Suryadi. 2014. Manajemen Stratejik & Pengambilan Keputusan Korporasi. Jakarta: PT Bumi Aksara Siagian, Sondang P. 2006. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara -----------------------2011. Manajemen Stratejik. Jakarta: PT Bumi aksara