Makalah ini membahas konsep dan tujuan manajemen strategik, pengertian dan contoh visi, misi, dan tujuan perusahaan, model deskriptif manajemen strategik, pengembangan konsep audit strategi, pengertian manager strategik, serta lingkungan internal dan eksternal organisasi."
1. MAKALAH
di ajukan untuk memenuhi tugas Manajemen Stratejik
DOSEN PENGAMPU : Ade Fauji SE. MM
oleh
Nur firmansyah 11150670
FAKULTAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS EKONOMI BINA BANGSA
2017
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
karunianya kepada penulis, sehingga penulisan makalah ini dapat menyelesaikanya.
Penulis juga berterima kasih kepada :
1. Orang tua kami yang menyekolahkan dan yang memenuhi segala kebutuhan
sehingga penulis dapat melanjutkan sekolah sampai sekarang.
2. Bapak Dosen Ade Fauji SE. MM yang mengasuh mata kuliah Manajemen Strateji
yang selama ini memberikan masukan dan bimbingan sehingga penulis dapat
memahami dan mengerti tentang mata kuliah Manajemen Strateji
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan
kesilafan dalam penulisan makalah ini, untuk itu, penulis dengan senang hati menerima
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk pembaikan dimasa yang akan datang.
serang,17 November 2017
Penulis
3. DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 4
1.3 Tujuan Masalah................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep dan Tujuan Manajemn Stratejik........................................... 5
2.1.1 Pengertian Manajemen Stratejik ............................................... 5
2.1.1 Pengertian Stratejik ................................................................... 5
2.1.2 Pengertian Stratejik Menurut Para Ahli..................................... 6
2.1.3 Tujuan Manajemen Stratejik..................................................... 8
2.1.4 Manajemen Stratejik Sebagai Proses..........................................9
2.1.5 Evolusi Konsep Manajemen Stratejik....................................... 10
2.1.6 Dimensi Manajemen Stratejik....................................................10
3.2 Visi Misi dan Tujuan Perusahaan...................................................... 11
3.2.1 PengertianVisi dan Misi............................................................ 11
3.2.2 Kriteria Visi dan Misi ............................................................. 15
3.2.3 Manfaat Visi dan Misi............................................................... 16
3.2.4 Pengertian Tujuan ................................................................... 16
4.3 Model Deskriftif Manajemen Strateji............................................... 17
4.3.1 Tahapan Manajemen Strateji..................................................... 17
4.3.2 Mengembangkan Anggaran Prosedur....................................... 18
4.3.3 Lingkungan Internal................................................................... 19
4.3.4 Hierarki Stateji Manajemen ...................................................... 20
4. 5.4 Pengembangan Kemampuan Konsep Kasus dan Audit Strateji........ 22
5.4.1 Tahapan Audit........................................................................... 22
5.4.2 Aktivitas Sebagai Subjek Pemeriksaan ..................................... 25
6.5 Manager Strateji................................................................................. 26
6.5.1 Organisasi Seagai Suatu Sistem................................................ 26
6.5.2 Tahapan Perubahan Organisasi.................................................. 36
6.5.3 Manager Stateji......................................................................... 27
6.5.4 Strateji Kepemimpinan ............................................................. 27
6.5.5 Strateji Sebagai Proses.............................................................. 27
6.5.6 Tingktan Stateji......................................................................... 27
7.6.Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal........................................... 29
6.5.1 Lingkungan Internal Organisasi................................................ 29
6.5.2 Lingkungan Eksternal Organisasi.............................................. 30
6.5.3 Hubugan Organisasi dengan Masyarakat.................................. 30
6.5.4 Mengamati dan Memanfaatkan Faktor Lingkungan Internal dan
eksternal................................................................................................... 31
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 33
3.2 Saran ................................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... iii
5. BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai.
Suatu organisasi dapat dikatakan berhasil apabila dapat mencapai visi, misi dan
tujuan tersebut. Untuk dapat mencapainya, organisasi harus merumuskan strategi
yang kemudian dijabarkan dalam bentuk program-program atau aktivitas.
Keberhasilan suatu organisasi tidak hanya tertuang dari indahnya strategi yang
telah dirumuskan, tetapi lebih penting lagi terletak pada keberhasilan
pengimplementasiannya. Pengimplementasian tersebut membutuhka pengukura
kinerja untuk memastikan strategi apakah yang berjalan sesuai dengan yang telah
direncanakan.
Berkaitan dengan hal tersebut, sangatlah penting bagi setiap organisasi
untuk memiliki sebuah sisem pengukuran kinerja membandingkan hasil terhadap
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Komponen pertama manajemen srategi
adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi,
tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah
perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional,
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi
pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja
internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
6. Suatu startegi adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan
strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi),
dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat
mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif
(disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk
menghasilkan barang dan / atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan
diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan
berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi.
Perkembangan dunia bisnis beberapa tahun ini sangatlah cepat dan
membuat pihak-pihak yang terlibat didalamnya harus bekerja keras agar
keberadaanya tetap diakui oleh pelanggan mereka. Jika dahulu pelanggan
membutuhkan sesuatu untuk pemutih gigi, mereka akan dapat dengan cepat
mendapatkannya. Hal ini terjadi karena pasta gigi yang ada ditujukan untuk semua
orang (semua segmen pasar). Saat ini jika kita membutuhkan pasta gigi, akan
terdapat banyak pilihan yang ditawarkan ada pepsodent, close up, ciptadent dan
lain-lain. Dan ini akan membuat kesulitan tersendiri bagi pelanggan untuk
memilih. Semakin beragamnya jenis dan macam pasta gigi (dan produk lainnya)
menggambarkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis.
Bervariasinya merk dan jenis produk menunjukkan bahwa perusahaan
tidak dapat hanya berdiam diri dalam melakukan bisnisnya. Mereka harus mulai
berpikir dan mengalahkan (kalau perlu membunuh) para pesaingnya. Hanya
perusahaan yang betul-betul kuat yang akan memenangkan persaingan. Dalam
7. usahanya menuju perusahaan yang kuat, para pengambilan keputusan (Chief
Executif Officer) didalam perusahaan diwajibkan untuk merubah cara berfikir
hanya untuk mencari keuntungan semata, saat ini mereka harus berfikir secara
strategik karena seperti dikatakan oleh jendral Karl von Clausewitz pada tahun
1831 dalam bukunya “On War”, bahwa bisnis adalah sebuah peperangan.
Berfikir strategik juga sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-
masalah strategik yang timbul seiring dengan berkembangnya
perusahaan/organisasi. Karakteristik dari masalah strategik di antaranya;
berorientasi pada masa depan, biasanya berhubungan dengan unit bisnis yang
sangat komplek, memerlukan perhatian dari manajemen puncak, akan
mempengaruhi kemakmuran jangka panjang dari perusahaan, melibatkan
pengalokasian sejumlah besar sumber-sumber daya perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa penerapan
manajemen strategi bagi perusahaan atau organisasi dipandang sangat urgent atau
penting. Karena melihat peran dan manfaatnya bagi keberlangsungan dan
keberhasilan perusahaan/organisasi yang harus menyesuaian dengan lingkungan
yang penuh perkembangan dan perubahan serta kian pesatnya baik informasi
maupun teknologi.
karena kurangnya pemahaman mengenai Manajemen Strategik, Maka
penulis tertarik untuk menulis makalah yang membahas mengenai Manajemen
strategik.
8. 2.Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah Konsep Dan Tujuan Manajemen Strategik ?
b. Bagaimanakah Pengertian Dan Contoh Dari Visi, Misi Dan Tujuan
Perusahaan ?
c. Bagaimana Model Deskriptif Manajemen Strategik ?
d. Bagaimana Pengembangan Kemampuan Konsep Metode Kasus dan Audit
strategi ?
e. Apakah Pengertian dari Manager Strategik ?
f. Bagaimana Lingkungan Internal Dan Eksternal Organisasi ?
3.Tujuan Masalah
a. Untuk Mengetahui Konsep Dan Tujuan Manajemen Strategik
b. Untuk Mengetahui Pengertian Dan Contoh Dari Visi, Misi Dan Tujuan
Perusahaan
c. Untuk Mengetahui Model Deskriptif Manajemen Strategik
d. Untuk Mengetahui Pengembangan Kemampuan Konsep Metode Kasus
dan Audit strategi
e. Untuk Mengetahui Manager Strategik
f. Untuk Mengetahui Lingkungan Internal Dan Eksternal Organisasi
9. BAB II
PEMBASAHAN
2.1.KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEGIK
2.1.1 Pengertian Manajemen Strategik
“Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas sahashanashsafinisinya, manajemen
strategis berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan sumber
daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan
organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari
berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
“Manajemen Sratgik adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian
kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
atau pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya
lainnya yang terbatas”.
2.1.2 Pengertian Strategik
strategik adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan
yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan analisis dan pengamatan lingkungan.
10. Strategi adalah menentukan apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan
agar mencapai misi dan tujuan perusahaan. Dengan kata lain strategi adalah cara
yang harus dilakukan oleh perusahaan agar memiliki keunggulan bersaing yang
berkesinambungan.
2.1.3 Pengertian Manajemen Strategik Menurut Para Ahli
Menurut Agustinus
“Kata strategi berasal dari bahasa yunani “ Strategos” terdiri dari dua kata
Stratos yang berarti militer dan ag yang berarti memimpin yang berarti generalship
atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang untuk memenangkan
perang.”
Menurut Nawawi
“Manajemen strategi adalah Perencanaan berskala besar (disebut
perencanaan strategis) yang berorientasi untuk mencapai masa depan yang jauh
(disebut visi), dan didefinisikan sebagai keputusan pemimpin tertinggi ini
(keputusan yang fundamental dan pokok), sehingga memungkinkan organisasi
untuk berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam upaya untuk menghasilkan
sesuatu (perencanaan operasional untuk”
Menurut H.I. Ansoff
“Implementing Strategi”, mengatakan manajemen strategik adala proses
manajemen, hubungan antara perusahaan dengan lingkungan, terdiri dari
perencanaan staretgic,perencanaan kapabilitas dan manajemen perubahan”
Menurut Arnoldo C. Hax & Nichholas S.
11. “Strategi Manajemen”, mengatakan bahwa manajemen strategic adalah
sebagai cara menuntun perusahaan pada sasaran utama pengembangan nilai
korporasi,kapabilitas manajerial,tanggung jawab organisasi, dan sistem administrasi
yang menghubungkan pengambilan keputusan strategik dan tindakan operasional
pada seluruh tingkat hierarki, dan melewati seluruh lini bisnis dan fungsi otoritas
perusahaan”
Menurut J. David Hunger
“Strategic Management is that a set of managerial decisions and actions that
determines the long-run performance of a corporation”, dan jika diterjemahkan
secara bebas maka Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan
yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang manajerial”.
Menurut Thomas L. Wheelen
“Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang manajerial.”
Menurut Gregory G Dees (Djaslim Saladin, 2003)
“Manajemen strategi adalah kombinasi dari tiga kegiatan analisis strategi,
perumusan strategi dan strategi implentasi.”
Menurut Alex Miller (2003)
“Manajemen strategi adalah suatu proses kombinasi antara tiga aktivitas yaitu
analisis strategi, perumusan strategi dan implentasi strategi”
Menurut Pearch dan Robinson (1997)
12. “dikatakan bahwa manajemen stratejik adalah kumpulan dan tindakan yang
menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-
rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.”
Jadi dapat disimpulkan Manajemen strategik merupakan proses atau
rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan
menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan
dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk
mencapai tujuan.
Oleh karena itu manajemen strategi sangat penting bagi suatu organisasi/
perusahaan di dunia bisnis karena :
1. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/ perusahaan
2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak
3. Dapat mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata
4. Berhubungan dengan efisiensi dan efektifitas
2.1.4 Tujuan Manajemen Strategik
1. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan
efisien.
2. Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta
melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan
di dalam pelaksanaan strategi.
3. memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan
lingkungan eksternal.
13. 4. meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang
ada.
5. melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen.
2.1.5 Manajemen Strategik sebagai Proses
Manajemen strategi sebagai proses terdiri dari tiga tahap pokok yaitu
perumusan strategi, implementasi strategi, dan pengendalian (evaluasi) strategi.
1. Perumusan Strategi
Tahap perumusan strategi perencana eksekutif merumuskan visi misi
organisasi, pembuatan profil organisasi, mengenali peluang dan ancaman eksternal
organisasi, menganalisis alternatif strategi, menetapkan sasaran jangka panjang, dan
memilih strategi induk. Alat manajemen yang potensial untuk membantu analisis
peluang dan ancaman tersebut dapat menggunakan teknik analisis SWOT (strength,
weakness, opportunity, dan threat).
2. Implementasi Strategi
Tahap implementasi pimpinan melakukan perumusan strategi operasional,
menetapkan sasaran tahunan atau jangka pendek, kebijakan, motivasi dan
pemberdayaan sumber-sumber yang tersedia untuk merealisasikan rencana strategis,
dan melembagakan strategi.
3. Pengendalian dan Evaluasi
Tahap pengendalian dan evaluasi pimpinan melakukan pengawasan dalam
rangka mendorong kelancaran pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan. Pimpinan juga perlu mengetahui atau memonitor kemajuan kegiatan
yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil monitoring itu, jika diperlukan maka
semua strategi yang telah diterapkan dapat dimodifikasi di masa depan karena
14. faktor-faktor eksternal dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas mendasar
untuk mengevaluasi strategi yaitu a) meninjau faktor-faktor eksternal dan internal
yang menjadi dasar strategi sekarang, b) mengukur prestasi, dan c) mengambil
tindakan korektif.
2.1.6 Evolusi Konsep Manajemen Strategi
Rencana strategis yang telah dirumuskan oleh organisasi berisi tentang
pernyataan strategi yang siap dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan utama
organisasi. Menjadikan organisasi strategis merupakan proses menghasilkan strategi
dan memperbaikinya sesuai dengan keperluan.
Manajemen strategi dipandang suatu evolusi manajemen karena dua alasan yaitu:
1. Strategi sebagai rencana besar organisasi untuk mengatasi tantangan saat ini dan
sekaligus mencapai keberhasilan visi dan misi organisasi di masa yang akan datang,
2. Organisasi menerapkan manajemen strategik menjawab perubahan dunia dalam
rangka meningkatkan kemampuan daya saing untuk meraih keberhasilan di masa-
masa mendatang.
2.1.7 Dimensi Manajemen Strategik
Manajemen strategik memiliki dimensi yang bersifat multidimensional, yaitu:
a. Dimensi waktu dan orientasi masa depan. Manajemen strategi berorientasi
kepada sasaran jangka panjang. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan
dan ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun atau
lebih di masa depan. Durasi waktu rencana strategik tersebut bahkan dapat
berkisar antara 25-30 tahun ke atas,
b. Dimensi internal dan eksternal,
15. c. Dimensi pendayagunaan sumber-sumber,
d. Dimensi multibidang,
e. Pengikutsertaan manajemen puncak.
3.2. VISI MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN
3.2.1 Pengertian Visi dan Misi
Visi adalah sebuah kata yang berasal dari kata Inggris yang berarti
pandangan dan hal ini sangat berkaitan dengan suatu rencana yang akan disusun
untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang sifatnya umum. Didalam perjalanannya
kata VISI sering digunakan juga untuk hal hal yang sifatnya khusus bahkan hampir
setiap kegiatan baik itu yang sifatnya kegiatan amal, kegiatan pendidikan ataupun
kegiatan komersial selalu menggunakan kata VISI dalam membuat rencana atau
program kerja mereka. Namun demikian kata VISI tetap pada arti yang aslinya yaitu
suatu pandangan kedepan yang akan menjadi sasaran ataupun tujuan akhir dari suatu
kegiatan. Jadi sebuah VISI adalah suatu pandangan yang sifatnya sangat umum
tetapi mengandung suatu arti yang cukup dalam sehingga didalam membuat suatu
uraian mengenai VISI harus benar benar dipikirkan artinya yang lebih filosofis tetapi
terungkap dalam kata yang sederhana.
Visi bagi organisasi dapat digunakan sebagai:
1. Penyatuan tujuan, arah dan sasaran perusahaan
2. Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya
3. Pembentuk dan pembangun budaya perusahaan (corporate culture)
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan tentang pernyataan visi
(Tripomo & Udan, 2005):
16. 1. Visi menunjukkan arah strategis;
2. Visi lebih menunjukkan apa yang ingin dicapai, buka bagaimana cara
mencapainya;
3. Seperti pernyataan ’tujuan jangka panjang’, visi bisa berupa hasil akhir
(misalnya besar pendapatan dan keuntungan, besar pangsa pasar, dsb.), bisa
juga berupa kemampuan (misalnya mampu memproduksi biodisel dengan
oktan tinggi);
4. Visi dan goal berbeda dalam jangka waktu pencapaian. Goal adalah suatu
langkah yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai visi
yang diinginkan;
5. Visi merupakan representasi dari keyakinan mengenai bagaimanakah
seharusnya bentuk organisasi perusahaan dimasa depan dalam pandangan
pelanggan, karyawan, pemilik, dan stakeholder lainnya. Selain untuk
memacu arah organisasi, pernyataan visi yang baik seringkali mampu
membangkitkan semangat, karena anggota organisasi merasayakin bahwa
organisasinya memiliki masa depan yang cerah.
Misi mempunyai arti yang sangat berlainan dengan kata VISI karena di
dalam kata misi terkandung suatu pesan kemanusiaan yang tinggi dan juga
terkandung suatu aktivitas yang mengarah kepada suatu tujuan dari aktivitas tersebut
dalam kaitan dengan kemanusiaan. Didalam kesehariannya kata MISI sering
disatukan dengan kata VISI dan hal ini seolah olah telah menjadi suatu acuan umum
bagi setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dan sepertinya dua kata ini sudah saling
dijodohkan satu sama lain, sehingga apabila hanya terdapat satu kata saja akan terasa
tidak pas.
17. Sebenarnya hal ini terlalu diada-adakan karena tidak selalu setiap pekerjaan
mengandung suatu VISI ataupun mengandung suatu MISI dan tidak selalu setiap
kegiatan harus dibuat VISI ataupun MISI nya karena setiap apapun yang kita
lakukan seringkali secara otomatis sudah mengandung kedua unsur tadi tanpa harus
ditulis secara khusus.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa misi
adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam
usahanya mewujudkan visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta
dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi. Adapun manfaat
misi antara lain :
1. Memastikan tujuan dasar organisasi
2. Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan SD di organisasi
3. Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum
4. Menjadi titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan
arah organisasi
5. Memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan
penungasan hingga elemen tanggung jawab dalam organisasi
6. Memberikan tujuan dasar organisasi dan kemungkinan utk menerterjemahkan
tujuan dasar ini menjadi tujuan dalam bentuk sedemikian rupa hingga
parameter waktu, biaya, dan kinerja dapat dievaluasi dan dikontrol.
Pengertian Visi secara sederhana menurut Burt Nanus sebagai gambaran
masa depan suatu individu, kelompok, maupun organisasi yang realistis, kredibel,
18. dan atraktif. Visi organisasi pada umumnya merupakan visi bersama (shared vision)
yang berasal dari perpaduan visi-visi pribadi anggota organisasi, atau yang setidak-
tidaknya merupakan visi yang disepakati oleh seluruh jajaran organisasi. Visi pribadi
merupakan gambaran harapan atau cita-cita seseorang yang timbul dari perhatiannya
yang mendalam terhadap sesuatu yang diyakininya baik yang mendorong tumbuhnya
komitmen yang tinggi pada dirinya. Visi bagi organisasi mempunyai makna sebagai
berikut:
1. Memberi nilai tambah bagi kehidupan organisasi baik secara individu,
kelompok maupun keseluruhan organisasi;
2. Membangun komitmen diantara angkatan kerja organisasi untuk bergerak
maju menuju masa depan yang lebih baik;
3. Mengatasi ketakutan akan kegagalan usaha yang mengarah pada kemajuan
dan perbaikan masa depan;
4. Menantang setiap kemapanan dan status quo yang merugikan kelangsungan
hidup organisasi.
Pengertian MISI adalah suatu pengaturan komprehensif dan singkat mengenai tujuan
suatu organisasi, program ataupun sub program. Langkah penyusunan misi yang
umum dilakukan oleh organisasi atau perusahaan adalah dengan mengikuti tahap-
tahap berikut ini:
1. Melakukan proses brainstorming dengan mensejajarkan beberapa kata yang
menggambarkan organisasi
2. Penyusunan prioritas dan pemfokusan pada kata-kata yang paling penting
19. 3. Mengkombinasikan kata-kata yang telah dipilih menjadi kalimat atau
paragraf yang menggambarkan misi perusahaan
4. Mengedit kata-kata sampai terdengar benar atau sampai setiap orang
kelelahan untuk adu argumentasi berkaitan dengan kata atau fase favorit
mereka.
Untuk menjamin bahwa misi yang telah dicanangkan merupakan sebuah misi yang
bagus, misi tersebut harus:
1. Cukup luas untuk dapat diterapkan selama beberapa tahun sejak saat
ditetapkan
2. Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah.
3. Fokus pada kompetensi atau kemampuan yang dimiliki perusahaan.
4. Bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak bermakna.
Kesimpulannya adalah, jika visi mengarti kulasikan keinginan suatu institusi
untuk menjadi apa, maka misi menyatakan apa yang harus dilakukan oleh organisasi
tersebut dalam rangka mencapai visinya tersebut. Bila visi dan misi dari suatu
organisasi dapat dilaksanakan dengan baik dan sungguh-sungguh maka tujuan-tujuan
organisasi dapat dicapai dengan mudah dan lancer, dan tentunya hal ini memerlukan
dorongan, dukungan, dan komitmen yang tinggi dari semua pihak yang
berkepentingan dalam suatu organisasi terutama organisasi publik.
3.2.2 Kriteria visi dan misi
Visi
a. Singkat, sederhana dan jelas.
20. b. Menarik, mudah di ingat.
c. Sesuai nilai- nilai organsiasi/perusahaan.
d. Bersifat melibatkan semua orang.
e. Inspirasional, menantang.
Misi
a. Luas dalam cakupan.
b.Panjang kalimatnya tidak lebih dari 250 kata
c. Mengisnpirasi
3.2.3 Manfaat visi dan misi
Manfaat visi
a. dapat memberi arah dan mendorong.
b. Anggota organisasi menunjukkan kinerja baik.
c. Menibulkan inspirasi siap menghadapi tantangan.
d. Menjembatani masa kini dan masa mendatang
Manfaat Misi
a. Sebagai kerangka acuan untuk mewujudkan visi organisasi
b. Sebagai bahan evaluasi untuk melaksankan visi organisasi untuk masa
yang akan datang;
c. Sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan visi yang lebih baik;
3.2.4 Pengertian Tujuan
Tujuan perusahaan merupakan pernyataan tentang keinginan yang akan
dijadikan pedoman bagi manajemen perusahaan untuk meraih hasil tertentu atas
kegiatan yang dilakukan dengan dimensi waktu tertentu. Dengan demikian tujuan
memiliki karakteristik yang berbeda dengan visi maupun misi di antaranya:
21. a. Sesuai: tujuan selaras dengan visi dan misis
b. Berdemendi wsktu: tujuan harus konkrit dan bisa diantisipasi kapan
terjadinya.
c. Layak: tujuan hendaknya merupakan suatu tekad yang bisa diwujudkan
d. Fleksibel: tujuan senantiasa bisa di sesuaikan atau peka terhadap
perubahan situasi dan kondisi
e. Mudah dipahami
4.3.Model Deskriftif Manajemen Stratejik
4.3.1 Tahap Manajemen Stratejik
a. Tahap Strategy formulation (perencanaan)
Proses ini mencangkup dari mulai penentuan tujuan hingga penyusunan
strategi. Pada tahap ini perusahaan secara berkala mengkaji kembali misi dan
tujuan perusahaan serta merumuskan strategi yng sesuai dengan misi dan tujuan
perusahaan. Misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai
dengan strategi yang dipilih oleh perusahaan. Perusahaan yang melakukan
perubahan secara radikal (radical change) dapat mengubah visi, misi, tujuan
perusahaan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh pimpinan perusahaan.
b.Tahap Strategi Implementation (pelaksanaan)
Proses ini mencangkup implementasi yang dijalankan berdasarkan strategi
yang dipilih dan juga pengendalian atas implementasi yang dilakukan. Tujuan dan
strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat diimplementasikan dengan baik
apabila tujuan dan strategi tersebut dituangkan kedalam rangkaian kegiatan dalam
bentuk program yang terjadwal dengan jelas serta memperoleh alokasi sumber
22. daya yang memadai yang telah dituangkan dalam bentuk anggaran (butget) yang
akan mendukung setiap program. Selain itu perusahaan harus akan memudahkan
implementasi strategi yang telah dipilih perusahaan.
4.3.2 Mengembangkan program Anggaran dan prosedur
1. Program
Tujuan dari program adalah untuk membuat tindakan-berorientasi pada
strategi. Misalnya, Ajax Continental telah memilih integrasi vertical ke hilir
sebagai strategi terbaiknya untuk pertumbuhan. Ajax Continental membeli toko
eceran (retail outlet) perusahaan yang lain (Jones Surplus) daripada membangun
sendiri. Untuk mengintegrasikan toko-toko baru tersebut ke dalam perusahaan,
berbagai program baru telah dikembangkan, diantara adalah sebagai berikut:
Program restrukturisasi untuk mengalihkan toko-toko Jones Surplus ke dalam
rantai komando pemasaran Ajax Continental.
1. agar para manajer toko melapor kepada para manajer wilayah, manajer wilayah
melapor kepada manajer barang dagangan, dan manajer barang dagangan melapor
kepada wakil presiden yang mengepalai pemasaran.
2. Program periklanan (Jones Surplus kini merupakan bagian dari Ajax
Continental, “Harga lebih murah, pilihan lebih banyak”).
3. Program pelatihan untuk para manajer toko yang baru disewa dan untuk
pelatihan ini tetap dipilih kerjasama dengan para
manajer Jones Surplus.
4.Program untuk mengembangkan prosedur pelaporan akan mengintegrasikan
toko-toko Jones Surplus dalam system
akuntansi Ajax Continental
23. 5. Program modernisasi toko-toko Jones Surplus dan mempersiapkan untuk
pembukaan mereka
2.Anggaran
Proses anggaran dimulai setelah program dikembangkan. Perencanaan sebuah
anggaran merupakan pengecekkan akhir yang nyata dari sebuah korporasi
terhadap kelayakan strategi yang dipilihnya. Sebuah strategi yang ideal mungkin
ditemukan menjadi tidak praktis hanya setelah program-program implementasi
khusus dibiayai secara rinci.
3. Prosedur
Setelah anggaran diprogram, divisional dan perusahaan disetujui, maka prosedur
operasi standar harus dikembangkan. Mereka merinci secara khusus berbagai
aktivitas yang harus dilaksanakan untuk menyempurnakan program-program
korporasi. Disamping itu, mereka harus diperbaharui untuk mewakili beberapa
perubahan teknologi kenaikan berkala jabatan karyawan. Prosedur-prosedur ini
akan memastikan bahwa operasional harian toko akan selalu tetap dan stabil
seperti yang ada dalam strategi. Dalam kasus akuisisi Ajax Corporation terhadap
toko-toko eceran Jones Surplus, prosedur-prosedur operasi baru harus dibangun
seperti : toko-toko promosi, pemesanan persediaan, pemilihan barang dagangan,
hubungan pelangggan, fasilitas belanja kredit, distribusi gudang penyimpanan,
harga, batas pembayaran melalui cek giro, penanganan keluhan pelanggan, serta
promosi dan
4.3.3 Lingkungan Internal
Lingkungan Internal Merupakan hal yang berkaitan secara langsung
dengan kegiatan sehari-hari organisasi dan mempengaruhi langsung terhadap
24. setiap program dan kebijakan organisasi . Beberapa pihak yang termasuk dalam
lingkungan internal organisasi adalah :
a.Pemilik Organisasi, adalah para pemilik yang menyertakan modal, ide, ataupun
berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik
organisasi.
b.Tim Manajemen, adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai pengelola organisasi
dalam aktivitas sehari-hari.
c.Para anggota atau para pekerja, adalah orang yang bekerja sebagai karyawan
pada perusahaan.
d.Sumber daya perusahaan lainnya seperti bahan baku, keuangan, termasuk
informasi.
4.3.4Hierarki Strategi Manajemen
a.Strategi Korporasi
Membangun citra merek (brand image) perusahaan akan menjadi peluang
bisnis yang dapat menjadi pendapatan (revenue) bagi perseroan.
Pengembangan usaha melalui kerjasama dengan mitra strategis.
Strategi memperluas jaringan pendanaan melalui penciptaan prospek usaha yang
menarikinvestor
Yang mempunyai ruang lingkup yang lebih sedikit dari pada strategi bisnis.
Seperti berhubungan dengan strategi keuangan sekolah.
a.Kegiatan Operasional
Pengembangan standarisasi proses produksi secara produktif, efisien dan
efektif.
25. Perencanaan produksi yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan.
Melakukan pemantauan dan menciptakan stabilitas harga.
Pengembangan teknologi pengolahan secara kualitas dan kuantitas yang
berkesinambungan dan dapat diserap konsumen dengan baik.
Sistem distribusi yang tepat waktu dan efisien.
b. Bidang Administrasi dan Keuangan
Memfasilitasi seluruh pendanaan yang diperlukan pada kegiatan
perusahaan.
Menggambarkan seluruh aktifitas usaha dengan memberikan informasi
Laporan Keuangan terkini kepada seluruh Stakeholder.
Menciptakan cadangan dana untuk pengembangan usaha.
Sistem administrasi yang efisien dan efektif, murah dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Menciptakan ketersediaan dana yang akan digunakan oleh perusahaan
dengan memperluas sumber pendanaan baik dari Bank dan atau investor.
Sistem keuangan yang efisien, efektif, bersih dan transparan.
Menjaga stabilitas arus kas dan likuiditas perusahaan. Sistem
Administrasi yang tepat sasaran dan transparan.
Menciptakan skema-skema keuangan yang tepat baik itu modal kerja ataupun
investasi yang diperlukan.
Memberikan keuntungan yang optimal bagi setiap Stakeholder
c.Bidang SDM dan Organisasi
Ketersediaan sumber daya manusia yang professional dan berkualitas.
Menciptakan struktur organisasi yang mampu mendukung seluruh fungsi
kinerja perusahaan dan tidak terbatas dalam pengembangan usahanya.
26. Melatih, mengembangkan mitra-mitra profesional untuk mendukung
setiap aktifitas perusahaan.
Mengembangkan kemampuan perusahaan melalui peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang dimiliki dengan melakukan
Pendidikan/Pelatihan yang berkesinambungan.
Menciptakan sistem promosi dan mutasi yang sesuai dengan keahlian dan
orang yang tepat pada bidangnya.
5.4. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS DAN
AUDIT STRATEGIK
Audit manajemen dapat didefinisikan sebagai penilaian sistem manajemen
perusahaan (auditee) untuk mengetahui apakah sistem tersebut beroperasi secara
efektif, dan untuk memperkirakan risiko apa yang mungkin timbul apabila sistem
tersebut tidak beroperasi secara efisien. Dengan demikian, untuk unit organisasional
tertentu, seperti departemen penjualan, penilaian atau pemeriksaan manajemen akan
berfokus pada bagaimana sebaiknya unit tersebut dikelola.
Penekanan audit manajemen adalah pada proses manajemennya, khususnya
pada prosedur perencanaan, organisasi, dan pengendalian aktivitas yang dipilih
untuk diaudit.
5.4.1 Tahapan Audit Manajemen
Penyelidikan yang akan dilakukan, data yang akan diuji, dan teknik yang
akan diterapkan akan bervariasi tergantung organisasinya. Meskipun demikian,
pekerjaan ini tetap perlu dilakukan secara professional. Tahapan-tahapan kerja
dalam mengaudit pada umumnya meliputi hal-hal berikut ini.
27. a.Usulan dan pengenalan.
Sebelum fase audit dilakukan, auditor dan manajemen perusahaan
sebaiknya dipertemukan dulu untuk menciptakan hubungan baik. Dalam
kesempatan itu, auditor dapat mengetahui tujuan perusahaan secara keseluruhan
untuk menilai tiap aktivitas unit atau fungsi dalam organisasi perusahaan. Di
samping itu, auditor harus mendapatkan dan menelaah informasi lain seperti
aktivitas yang dilaksanakan, tipe pengendalian yang diimplementasikan, struktur
organisasi, dan posisi unit organisasi dalam organisasi secara keseluruhan. Fase ini
juga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi potensi-potensi masalah yang
mungkin ada.
b. Survei pendahuluan
Pada fase ini, auditor melakukan penilaian pendahuluan atas aktivitas
perusahaan untuk memonitor kinerja perusahaan. Jadi, tujuan utama fase ini
adalah untuk memperoleh pandangan umum mengenai fungsional yangakan
dinilai. Hasilnya adalah berupa informasi mengenai fungsional perusahaan dan
operasinya serta beberapa petunjuk dari aktivitas khusus yang dapat menjamin
dilakukannya penelaahan yang detail selama fase audit.
c.Penelaahan yang lebih rinci
Setelah aktivitas fungsional yang akan diaudit diidentifikasi, selanjutnya
ditentukan kriteria kinerjanya. Puncak fase ini adalah merumuskan dan mendesain
program kerja yang rinci untuk audit yang lebih mendalam. Program kerja
tersebut termasuk menentukan teknik audit khusus yang akan dipakai.
d.Pengujian detail
28. Pada fase ini, akan ditentukan kemutakhiran, kelengkapan, dan akurasi data.
Tujuan secara keseluruhan adalah mengidentifikasi area yang akan menjamin
perhatian manajemen. Pengujian audit yang lebih rinci, misalnya, dapat diarahkan
terhadap:
1.Apakah sasaran dan tujuan dalam anggaran telah diotorisasi?
2.Apakah informasi yang ada bagi manajemen telah dimanfaatkan?
3.Apakah aktivitas operasional mencapai hasil yang diharapkan?
4.Mengembangkan dan menelaah temuan audit
Dalam menilai kinerja operasional, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah
mendefinisikan standar operasional atau kriteria penilaian. Auditor harus mempunyai
cukup pengetahuan dan pengalaman mengenai aktivitas yang diaudit agar dapat
mengembangkan kriteria evaluasi yang memadai.
e.Pelaporan
Keberhasilan pemeriksaan manajemen tergantung pada mutu laporan yang
dihasilkan. Laporan pemeriksaan manajemen adalah alat formal untuk
memberitahukan manajemen puncak tentang temuan auditor yang signifikan serta
rekomendasinya. Masalah atau temuan yang tidak signifikan hendaknya tidak
dilaporkan. Kalau manajemen dapat diyakinkan untuk bertindak sesuai dengan
rekomendasi yang diberikan, audit secara keseluruhan barulah akan bermanfaat.
Tindak lanjut setelah audit
Tujuan dilaksanakan.
Apabila manajemen tidak melakukan tindakan korektif yang dimaksud,
carilah penjelasan mengapa manajemen gagal melakukan hal itu.
5.4.2 Aktivitas sebagai Subjek Pemeriksaan
29. Contoh-contoh pertanyaan yang hendaknya dijawab melalui audit untuk setiap
area fungsional perusahaan menurut Fred R. David disajikan berikut ini.
penelaahan tindak lanjut adalah untuk memastikan bahwa rekomendasi yang
dimasukkan dalam laporan audit benar-benar telah
a)Manajemen dan SDM
1. Apakah perusahaan menggunakan konsep manajemen strategik?
2. Apakah sasaran dan tujuan perusahaan telah ditentukan dan
dikomunikasikan dengan baik?
3. Apakah para manajer dipilih secara objektif?
a.Pemasaran
Apakah segmentasi pasar perusahaan telah sesuai?
Apakah posisi perusahaan di antara para pesaing telah berada pada posisi
yang baik?
Apakah pangsa pasar produk perusahaan meningkat?
b.Keuangan
Apakah kondisi keuangan perusahaan diketahui secara cermat?
Mampukah perusahaan menaikkan modal jangka pendek jika diperlukan?
Mampukah perusahaan menaikkan modal jangka panjang melalui utang dan/atau
c.Produksi
Apakah para pemasok equity?
dapat diandalkan?
Apakah fasilitas, peralatan, mesin-mesin dan kantor-kantornya dalam
kondisi yang baik?
30. Apakah kebijakan pengawasan dan prosedur persediaan sudah efektif?
d.Penelitian dan Pengembangan
Apakah perusahaan memiliki fasilitas R&D? Apakah fasilitas-fasilitas
tersebut sesuai dengan kebutuhan
Jika menggunakan R&D di luar perusahaan, apakah pembiayaannya
efektif?
e.SistemInformasi
Apakah seluruh manajer yang ada dalam perusahaan menggunakan sistem
informasi dalam membuat keputusan?
Apakah di perusahaan ada pejabat yang menjabat sebagai Chief
Information Officer atau Director of Information Systems?
6.5.MANAGER SRATEGIK
6.5.1 Organisasi sebagai suatu sistem
Organisasi sebagai sistem : merupakan kesatuan input – proses – output
dan sebagai kesatuan entitas yang dipengaruhi dan berhubungan dengan
lingkungannya. Bagi seorang manajer akan memudahkan pengelolaan internal
oraganisasi dan memudahkan adaptasi organisasi dengan lingkungannya.
6.5.2 Tahapan Perubahan Organisasi :
1.Pertumbuhan melalui kreativitas = krisis kepemimpinan
2.Pertumbuhan mealaui pengarahan = krisis otonomi
3.Pertumbuhan melalui desentralisasi = krisis pengawasan
4.Pertumbuhan melalui koordinasi = krisis birokrasi
5.Pertumbuhan melalui kolaborasi = krisis afiliasi
31. 6.5.3 Manajer Strategi
Manajer Umum
Bertanggungjawab terhadap pengelolaan Perusahaan Secara Keseluruhan
Manajer Operasi
Bertanggungjawab terhadap fungsi bisnis tertentu/operasional
6.5.4 Strategik Kepemimpinan
Kejelasan terhadap visi dan konsistensi
Komitmen terhadap visi
Informasi yang baik
Kesediaan terhadap pendelegasian tugas serta pemberdayaan sumber daya
Penggunaan kekuasaan
Kecerdasan emosional
6.5.5 Strategi sebagai proses
Pembuatan strategi dalam dunia berbeda
-Perlunya penciptaan strategi yang lebih fleksibel
Pembuatan strategi dengan manajer tingkat rendah -
Strategi berkembang melalui tindakan otonomi
- Memiliki efek dramatis pada arah strategis
- Munculnya berbagai strategi yang diinginkan
6.5.6 Tingkatan Strategi
a.Strategi tingkat korporat
32. Strategi yang dilakukan dalam rangka menjawab apakah jenis bisnis yang
selama ini dilakukan masih perlu dilanjutkan atau tidak.
b. Strategi portofolio
Strategi yang dilakukan perusahaan untuk meminimalkan resiko bisnis
yang dijalankannya dengan melakukan investasi diberbagai sektor bisnis.
a.Pengambilalihan perusahaan tertentu
b.Diversifikasi yang tidak berhubungan
c.Penentuan strategi berdasarkan analisis matriks (Boston Consulting Group)
c.Strategi Utama
Strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan untuk mempertahankan
kegiatan bisnis perusahaan dalam jangka panjang.Beberapa strategi utama :
a.Strategi Pertumbuhan, dilakukan dalam rangka pengembangan kegiatan bisnis
perusahaan dari bisnis yang sedang dijalankan.
b.Strategi Kestabilan, dilakukan untuk mempertahankan keadaan pasar.
c.Strategi Penghematan, dilakukan untuk memulihkan posisi perusahaan dipasar
dari kondisi yang terburuk
d.Strategi Tingkat Bisnis / Strategi Bisnis (Business Strategy.
Dilakukan untuk menjawab pertanyaan terkait dengan bagaimana posisi
bisnis yang dijalankan dibandingkan dengan pesaing yang ada di pasar.
Pendekatan yang digunakan pada saat perumusan strategi bisnis sebaiknya
didasarkan atas persaingan yang dicetuskan Michael Porter :
Ancaman Pendatang Baru, perusahaan yang memasuki industri dan
membawa kapasitas baru serta ingin memperoleh pangsa pasar dan laba
yang baik, sangat tergantung pada rintangan atau kendalayang
mengelilinginya.
33. Daya Tawar Menawar Pemasok, pemasok dapat juga menjadi ancaman
dalam suatu industri sebab pemasok dapat menaikkanharga produk yang
dijual atau mengurangi kualitas produk.
Daya Tawar Menawar Pembeli, pembeli selalu berusaha mendapatkan
produk dengan kualitas baik dan dengan harga yang murah. Jika produk
yang ditawarkan harganya jauh lebih tinggi dari kualitas maka pembeli
(konsumen) tidak akan membeli produk perusahaan.
Daya Tawar Produk Pengganti, pembeli akan selalu berusaha
mendapatkan produk dengan kualitas baik serta dengan harga murah.
Daya Tawar Produk Pengganti, produk pengganti secara fungsional
mempunyai manfaat yang serupa dengan produk utama (asli). Umumnya
produk pengganti disenangi oleh orang yang
7.6.Faktor Lingkungan Internal Dan Eksternal Organisasi
7.6.1 Lingkungan Internal Organisasi
a.Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam organisasi
terdebut dan secara langsung memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada
perubahan.
b.Faktor Lingkungan Internal meliputi :
1.Kekuatan (Strength) adalah situasi dan kemampuan internal yang bersifat positif
yang memungkinkan organisasi memenuhi keuntungan manajemenstrategik
dalam mencapai visi dan misi.
2.Kelemahan internal (Weakness) adalah situasi dan faktor-faktor luar organisasi
yang bersifat negatif, yang menghambat organisasi mencapaiatau mampu
melampaui pencapaian visi dan misi.
34. 7.6.2 Lingkungan Eksternal Organisasi
a. Lingkungan eksternal Organisasi adalah lingkungan yang berada di luar
organisasi saling mempertukarkan sumber dayanya dengan organisasi tersebut
tergantung satu sama lain. Salah satu proses dalam manajemen strategik adalah
penilaian lingkungan organisasi melalui proses analisis lingkungan organisasi.
Yang dimaksudkan disini meliputi kondisi, situasi, keadaan, peristiwa dan
pengaruh-pengaruh di dalam dan sekeliling organisasi yang berdampak pada
kehidupan organisasi berupa kekuatan internal, kelemahan internal, peluang
eksternal dan tantangan tersebut.
b.Faktor Lingkungan eksternal meliputi :
Peluang (Opportunity) adalah situasi dan faktor-faktor luar organisasi yang
bersifat positif, yang membantu organisasi mencapai atau
mampumelampaui pencapaian visi dan misi.
Tantangan/ancaman (Threat)adalah faktor-faktor luar organisasi yang
bersifat negatif, yang dapat mengakibatkan organisasi gagal
dalammencapai visi dan misi
7.6.3. Hubungan Organisasi Dengan Masyarakat
Organisasi dibentuk atau didirikan didalam masyarakat. Diantaranya
bahkan ada yang bersetujuan dan bertugas untuk memberikan pelayanan
kepada anggota masyarakat. Dalam kenyataan seperti itu maka tidak
satupun organisasi sebagai proses kerja sama sejumlah orang, yang dapat
melepaskan masyarakat dalam usaha mewujudkan tujuannya, banyak
diantara organisasi itu yang memerlukan hubungan intensif dengan
masyarakat disekitarnya. Sehubungan dengan itu, usaha meningkatkan
35. efisiensi dan efektivitas hubungan dengan masyarakat sebagai bagian
proses kerjasama, diperlukan proses pengendalian secara sistematis dan
terarah.
7.6.4 Mengamati dan Memanfaatkan Fakrtor Lingkungan Internal dan
Eksternal
a.Telaah lingkungan internal ini mencermati (scanning) kekuatan dan
kelemahan dilingkungan internal organisasi sendiri yang dapat dikelola
manajemen meliputi antara lain :
a. Struktur organisasi termasuk susunan dan penempatan personelnya.
b. Sistem organisasi dalam mencapai efektivitas organisasi termasuk
efektivitas komunikasi internal
c. Sumber daya manusia, sumber daya alam, tenaga terampil (skill)
dalam tingkat pemberdayaan sumber daya, termasuk komposisi
dan kualitas sumber daya manusianya.
d. Biaya operasional berikut sumber dananya.
e. Faktor-faktor lain yang menggambarkan dukungan terhadap
proses kinerja/misi organisasi yang sudah ada, maupun yang
secara potensial dapat muncul dilingkungan internal organisasi
seperti teknologi yang telah digunakan sampai saat ini.
b.Telaah lingkungan eksternal ini mencermati (scanning) peluang dan
tantangan yang ada dilingkungan eksternal organisasi sendiri (yang tidak
dapat dikelola manajemen) yang meliputi berbagai faktor yang dapat
dikelompokkan dalam bidang/aspek.
36. a.Task environtment, secara langsung bertiteraksi dan mempengaruhi
organisasi seperti : klien, konsumen, stakeholder, pesan pelanggan.
b.Societal environtment, pada umumnya terdiri dari beberapa elemen
penting seperti ekonomi, teknologi, sosial budaya, politik, hukum,
lingkungan hidup, ekologi, geografi.
c. Economic environtment, merupakan suatu kerawanan bagi
kebanyakan organisasi, dan analisisnya paling sulit dilakukan,
karena menyangkut ekonomi tingkat nasional. Misalnya,
masalah keuangan negara, tingkat inflasi, suku bunga, dan
sebagainya.
d. Tecnological environment, merupakan hal yang tidak kalah
pentingnya dibandingkan dengan economic environment.
Kemajuan teknologi yang sangat pesat pada saat ini menurut
organisasi untuk selalu mengikuti perubahan tekologi ini agar
dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
e. Social environment. Menjadi yang paling penting dalam
kehidupan organisasi keran menyangkut prilaku sosial dan
nilai-nilai budaya (social and values). Transparasi/keterbukaan
merupakan suatu tuntutan baru, terutama terhadap
pemerintahan, sementara kritik masyarakat harus diperhatikan,
dan adanya tuntutan akan penigkatan “quality of life” yang
semakin gencar.
37. BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Manajemen strategik merupakan proses atau rangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai
penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai
tujuan.
Visi adalah serangkaian kata-kata bahkan rangkaian kalimat
mengungkapkan impian, cita-cita, rencana, harapan sebuah perusahaan organisasi
yang ingin dicapai dimasa yang akan datang.
Misi adalah untaian kalimat yang berisi tujuan dan alasan keberadaan suatu
organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan/organisasi kepada
masyarakat, berupa produk dan jasa yang memiliki tujuan untuk menyampaian
kepada stakeholder organisasi dalam maupun luar, berisi tentang latar belakang
berdirinya perusahaan, arah dan tujuan perusahaan. misi berasal dari kata mission
merupakan bagian dari visi, tetapi berkaitan dengan kode perilaku perusahaan.
Tahap Manajemen Strategik
Tahap Strategy formulation (perencanaan)
Tahap Strategi Implementation (pelaksanaan)
Mengembangkan program Anggaran dan prosedur
Program
Anggara
38. Pros e dur
Tahap Evaluation and Control Lingkungan
Internal
Lingkungan Internal Merupakan hal yang berkaitan secara langsung
dengan kegiatan sehari-hari organisasi dan mempengaruhi langsung terhadap
setiap program dan kebijakan organisasi . Beberapa pihak yangtermasuk dalam
lingkungan internal organisasi adalah :
Pemilik Organisasi
Tim Manajemen
Para anggota atau para pekerja
Sumber daya perusahaan lainnya seperti bahan baku, keuangan, termasuk
informasi.
Lingkungan Eksternal
Lingkungan Eksternal Merupakan berbagai hal yang berada diluar
orgamnisasi yang turut mempengaruhi jalannya organisasi baik secara langsung
maupun tidak langsung. Lingkungan eskternal terbagi menjadi dua yaitu
lingkungan mikro dan makro.
Lingkungan Mikro perusahaan terdiri dari :
1.Pelanggan
2.Pesaing
3.Pemasok
4.Partner strategi
Lingkugan Makro perusahaan terbagi dua yaitu lingkungan local dan
internasional. Termasuk kedalam lingkungan local adalah :
1.Pembuat peraturan,
39. 2. Pemerintah,
3.Masyarakat,
Lingkungan Internasional merupakan lingkungan yang lebih luas dari
sebuah negara yang akan mempengaruhi perusahaan terutama perusahaan yang
melakukan kegiatan bisnis internasional.
Hierarki Strategi Manajemen
1.Strategi Korporasi
2Strategi Bisnis
3.Strategi Fungsional atau kegiatan usaha
Audit manajemen dapat didefinisikan sebagai penilaian sistem manajemen
perusahaan (auditee) untuk mengetahui apakah sistem tersebut beroperasi secara
efektif, dan untuk memperkirakan risiko apa yang mungkin timbul apabila sistem
tersebut tidak beroperasi secara efisien.
Tahapan Audit Manajemen
1.Usulan dan pengenalan
2.Survei pendahuluan
3.Penelaahan yang lebih rinci
4.Pengujian detail
5.Mengembangkan dan menelaah temuan audit
6.Pelaporan
7.Tindak lanjut setelah audit
Tahapan Perubahan Organisasi :
Pertumbuhan melalui kreativitas = krisis kepemimpinan
Pertumbuhan mealaui pengarahan = krisis otonomi
Pertumbuhan melalui desentralisasi = krisis pengawasan
40. Organisasi sebagai sistem : merupakan kesatuan input – proses – output dan
sebagai kesatuan entitas yang dipengaruhi dan berhubungan dengan
lingkungannya. Bagi seorang manajer akan memudahkan pengelolaan internal
oraganisasi dan memudahkan adaptasi organisasi dengan lingkungannya.
Manajer Strategi
1.Manajer Umum
2.Manajer Operasi
Strategik Kepemimpinan
1Kejelasan terhadap visi dan konsistensi
2.Komitmen terhadap visi
3.Informasi yang baik
Tingkatan Strategi
1 Strategi tingkat korporat
2. Strategi portofolio
3.Strategi Utama
3.Saran
Manajemen strategik sangat diperlukan dalam menentukan usaha atau bisnis,
jadi kita perlu memperhatikan secara detail. Mulai dari Konsep dan tujuan
manajemen, visi misi dan tujuan perusahaan, Model deskriptif, pengembangan
kemampuan konsep metode kasus dan audit, manajer strategik hingga lingkungan
internal dan eksternal perusahaan.
Sehingga bisnis atau usaha kita dapat berjalan dengan baik dan lancar untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan atau ditetapkan.