SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Terdapat  dua  hal  utama  yang  mempengaruhi  kualitas  data  hasil  penelitian  yaitu,  kualitas  instrumen  penelitian  dan
kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan
kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara­cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh
karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid
atau  reliabel,  apabila  instrumen  tersebut  tidak  digunakan  secara  tepat  dalam  pengumpulan  datanya.  Untuk
mengetahui  bagaimana  teknik  pengumpulan  data  kuantitatif  dan  kualitatif  maka  akan  diuraikan  pada  pembahasan
selanjutnya.
Dalam suatu penelitian, langkah pengumpulan data adalah satu tahap yang sangat menentukan terhadap proses dan
hasil  penelitian  yang  akan  dilaksanakan  tersebut.  Kesalahan  dalam  melaksanakan  pengumpulan  data  dalam  satu
penelitian, akan berakibat langsung terhadap proses dan hasil suatu penelitian.
Kegiatan  pengumpulan  data  pada  prinsipnya  merupakan  kegiatan  penggunaan  metode  dan  instrumen  yang  telah
ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau
kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi
penelitian  sesuai  dengan  lingkup  penelitian.  Dalam  prakteknya,  pengumpulan  data  ada  yang  dilaksanakan  melalui
pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan kondisi tersebut, pengertian pengumpulan data diartikan juga
sebagai proses yang menggambarkan proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif.
Pengumpulan  data,  dapat  dimaknai  juga  sebagai  kegiatan  peneliti  dalam  upaya  mengumpulkan  sejumlah  data
lapangan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (untuk penelitian kualitatif), atau menguji hipotesis
(untuk penelitian kuantitatif).
Merujuk  pada  pengertian  di  atas,  betapa  pentingnya  pengumpulan  data  dalam  proses  penelitian.  Tanpa  data
lapangan, proses analisis data dan kesimpulan hasil penelitian, tidak dapat dilaksanakan. Ada perbedaan yang cukup
mendasar  mengenai  pengumpulan  data  dalam  penelitian  kuantitatif  dan  kualitatif.  Oleh  karena  itu,  membahas
pengertian  pengumpulan  data  tidak  hanya  pada  pemahaman  pengertiannya  saja,  akan  tetapi  perlu  dipahami  juga,
bagaimana  pengumpulan  data  dalam  penelitian  kuantitatif  dan  kualitatif.  Pengumpulan  data  dalam  penelitian
kuantitatif dalam pelaksanaannya tidak mesti harus langsung oleh peneliti, akan tetapi dapat dilakukan melalui pihak
lain  yang  dipandang  mampu  atau  kompeten  dalam  melaksanakan  pengumpulan  data.  Atas  dasar  tersebut,  maka
instrumen penelitian yang akan digunakan, harus memenuhi syarat­syarat instrumen penelitian.
Data juga dapat dibagai menjadi menjadi bermacam­macam klasisifikasi. Tergantung dari jenis, teknik, kegunaan dan
analisanya. Seperti yang terangkum berikut ini :
1. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
1. a. Data Primer
Data  primer  adalah  secara  langsung  diambil  dari  objek  penelitian  oleh  peneliti  baik  perorangan  maupun  organisasi.
Contoh: Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
               b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang
sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non
komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
 2. Berdasarkan sumbernya
a. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misalnya:
data keuangan, data pegawai, data produksi.
b. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah
data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain
sebagainya.
3. Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya
a. Data Kuantitatif
1) Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka­angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari
raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain­lain
2) Data Kualitatif
Data  kualitatif  adalah  data  yang  disajikan  dalam  bentuk  kata­kata  yang  mengandung  makna.  Contohnya  seperti
persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain­lain.
4. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
a. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu­ibu PKK Sumber Ayu,
nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain­sebagainya.
b. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai
yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira­kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah
mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.
5. Jenis­jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
a. Data Cross Section
Data  cross­section  adalah  data  yang  menunjukkan  titik  waktu  tertentu.  Contohnya  laporan  keuangan  per  31
desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
b. Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis.
Contoh  data  time  series  adalah  data  perkembangan  nilai  tukar  dollar  amerika  terhadap  euro  eropa  dari  tahun  2004
sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dl
 A. TEKNIK PENGUMPULAN DATA KUANTITATIF
Pengumpulan  data  dapat  dilakukan  dalam  berbagai  setting  dan  berbagai  sumber  dan  berbagai  cara.  Bila  dilihat
dari  settingnya  data  dapat  dikumpulkan  pada  setting  alamiah  (natural  seting),  pada  laboratorium  dengan  metode
eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, dan lain­lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan
data  dapat  menggunakan  sumber  primer  dan  sekunder.  Sumber  primer  adalah  sumber  data  yang  langsung
memberikan  data  kepada  pengumpul  data,  dan  sumber  sekunder  merupakan  sumber  yang  tidak  langsung
memberikan data pada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya kalau dilihat dari
segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview, kuesioner
(angket), observasi (Sugiyono, 2006: 137)
 1. Interview (Wawancara)
Wawancara  digunakan  sebagai  teknik  pengumpulan  data  apabila  peneliti  ingin  melakukan  studi  pendahuluan  untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal­hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil.
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan teknik
interview dan juga kuesioner adalah sebagai berikut:
1. Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri
2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya
3. Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan­pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan
apa yang dimaksudkan oleh si peneliti.
  Wawancara  dapat  dilakukan  secara  terstruktur  maupun  tidak  terstruktur,  dan  dapat  dilakukan  dengan  tatap  muka
maupun lewat telepon.
1. Wawancara terstruktur
Wawancara  terstruktur  digunakan  sebagai  teknik  pengumpulan  data,  bila  peneliti  atau  pengumpul  data  telah
mengetahui  dengan  pasti  informasi  apa  yang  akan  diperoleh.  Oleh  karena  itu  dalam  melakukan  wawancara,
pengumpul  data  telah  menyiapkan  instrumen  penelitian  berupa  pertanyaan­pertanyaan  tertulis  yang  alternatif
jawabannya pun sudah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama,
dan pengumpul data mencatatnya.
Dalam  melakukan  wawancara,  selain  harus  membawa  instrumen  sebagai  pedoman  untuk  wawancara,  maka
pengumpul  data  juga  dapat  menggunakan  alat  bantu  seperti  tape  recorder,  gambar,  brosur  dan  material  lain  yang
dapat membantu pelaksanaan wawancara berjalan lancar. Adapun contoh wawancara terstruktur tentang tanggapan
masyarakat terhadap pelayanan pemerintah:
1) Bagaiamanakah tanggapan Bapak/Ibuk terhadap pelayanan pendidikan di kabupaten ini?
a) Sangat bagus
b) Bagus
c) Tidak bagus
d) Sangat tidak bagus
2) Bagaiamanakah tanggapan Bapak/Ibuk terhadap pelayanan bidang kesehatan di kabupaten ini?
a) Sangat bagus
b) Bagus
c) Tidak bagus
d) Sangat tidak bagus
 2. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara
yang  telah  tersusun  secara  sistematis  dan  lengkap  untuk  pengumpulan  datanya.  Pedoman  wawancara  yang
digunakan hanya berupa garis­garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Adapun contohnya adalah sebagai
berikut:  “Bagaimanakah  pendapat  Bapak/Ibuk  terhadap  kebijakan  pemerintah  tentang  impor  gula  saat  ini?dan
bagaimana dampaknya terhadap pedagang dan petani”.
Wawancara  tidak  terstruktur  sering  digunakan  dalam  penelitian  pendahuluan  malahan  untuk  penelitian  yang  lebih
mendalam tentang responden. Pada penelitian pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang
berbagai  isu  atau  permasalahan  yang  ada  pada  objek,  sehingga  peneliti  dapat  menentukan  secara  pasti
permasalahan atau variabel apa yang harus diteliti.
Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga
peneliti  lebih  banyak  mendengarkan  apa  yang  diceritakan  oleh  responden.  Berdasarkan  analisis  terhadap  setiap
jawaban dari responden tersebut, maka peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yang lebih terarah
pada satu tujuan.
Dalam melakukan wawancara maka pewawancara harus memperhatikan tentang situasi dan kondisi sehingga dapat
memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus melakukan wawancara.
 2. Kuesioner
Kuesioner  merupakan  alat  teknik  pengumpulan  data  yang  dilakukan  dengan  cara  memberikan  seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data  yang  efisien  bila  peneliti  tahu  pasti  variabel  yang  akan  diukur  dan  tahu  apa  yang  bisa  diharapkan  dari
responden(Iskandar, 2008: 77).
Uma sekaran (1992) dalam Sugiyono mengungkapkan beberapa prinsip penulisan angket yaitu sebagai berikut:
1. Prinsip penulisan angket
1) Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud disini adalah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau
bukan.  Kalau  berbentuk  pengukuran,  maka  dalam  membuat  pertanyaan  harus  teliti,  setiap  pertanyaan  harus  ada
skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.
2) Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunakan dalam penulisan angket harus disesuaikan dengan kemampuan
berbahasa responden.
3) Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam angket dapat berupa terbuka atau tertutup, (dalam wawancara
bisa terstruktur dan tidak terstruktur),  dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan negatif.
4) Pertanyaan tidak mendua
5) Tidak menanyakan yang sudah lupa
6)  Pertanyaan  tidak  menggiring,  artinya  usahakan  pertanyaan  tidak  menggiring  pada  jawaban  yang  baik  saja  atau
yang jelek saja.
7)  Panjang  pertanyaan,  pertanyaan  dalam  angket  sebaiknya  tidak  terlalu  panjang,  sehingga  akan  membuat  jenuh
responden dalam mengisi.
8) Urutan pertanyaan, urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik, atau
dari yang mudah menuju hal yang sulit
1. Prinsip  pengukuran,  angket  yang  diberikan  kepada  responden  adalah  merupakan  instrumen  penelitian,  yang
digunakan untuk mengukur variabel yang akan di teliti. Oleh karena itu instrumen angket tersebut harus daapat
digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel variabel yang diukur.
2. Penampilan fisik angket, penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi respon atau
keseriusan responden dalam mengisi angket.
 3. Observasi
Dalam  menggunakan  observasi  cara  yang  paling  efektif  adalah  melengkapinya  dengan  format  atau  blangko
pengamatan sebagai instrumen pertimbangan kemudian format yang disusun berisi item­item tentang kejadian atau
tingkah  laku  yang  digambarkan.  Dari  peneliti  berpengalaman  diperoleh  suatu  petunjuk  bahwa  mencatat  data
observasi  bukanlah  sekedar  mencatat,  tetapi  juga  mengadakan  pertimbangan  kemudian  mengadakan  penilaian
kepada skala bertingkat. Misalanya memperhatikan reaksi penonton televisi, bukan hanya mencatat rekasi tersebut,
tetapi juga menilai reaksi tersebut apakah sangat kurang, atau tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki (Arikunto,
2006: 229).
 B. TEKNIK PENGUMPLAN DATA KUALITIATIF
Dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan data kualitatif,
yaitu;  1).  wawancara,  2).  observasi,  3).  dokumentasi,  dan  4).  diskusi  terfokus  (Focus  Group  Discussion).  Pada
pendekatan  ini,  peneliti  membuat  suatu  gambaran  kompleks,  meneliti  kata­kata,  laporan  terinci  dari  pandangan
responden,  dan  melakukan  studi  pada  situasi  yang  alami  (Creswell,  1998:15).  Sebelum  masing­masing  teknik
tersebut diuraikan secara rinci, perlu ditegaskan di sini bahwa hal sangat penting  yang harus dipahami oleh setiap
peneliti adalah alasan mengapa masing­masing teknik tersebut dipakai, untuk memperoleh informasi apa, dan pada
bagian fokus masalah mana yang memerlukan teknik wawancara, mana yang memerlukan teknik observasi, mana
yang harus kedua­duanya dilakukan. Pilihan teknik sangat tergantung pada jenis informasi yang diperoleh.
1. Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara
peneliti dengan informan atau subjek penelitian (Emzir, 2010: 50). Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat
ini,  wawancara  bisa  saja  dilakukan  tanpa  tatap  muka,  yakni  melalui  media  telekomunikasi.  Pada  hakikatnya
wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang
diangkat  dalam  penelitian.  Atau,  merupakan  proses  pembuktian  terhadap  informasi  atau  keterangan  yang  telah
diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya.
Byrne  (2001)  menyarankan  agar  sebelum  memilih  wawancara  sebagai  metoda  pengumpulan  data,  peneliti  harus
menentukan  apakah  pertanyaan  penelitian  dapat  dijawab  dengan  tepat  oleh  orang  yang  dipilih  sebagai  partisipan.
Studi  hipotesis  perlu  digunakan  untuk  menggambarkan  satu  proses  yang  digunakan  peneliti  untuk  memfasilitasi
wawancara.
Menurut Miles dan Huberman (1984) ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam melakukan wawancara,
yaitu:
a)  The  setting,  peneliti  perlu  mengetahui  kondisi  lapangan  penelitian  yang  sebenarnya  untuk  membantu  dalam
merencanakan  pengambilan  data.  Hal­hal  yang  perlu  diketahui  untuk  menunjang  pelaksanaan  pengambilan  data
meliputi tempat pengambilan data, waktu dan lamanya wawancara, serta biaya yang dibutuhkan.
b) The  actors,  mendapatkan  data  tentang  karakteristik  calon  partisipan.  Di  dalamnya  termasuk  situasi  yang  lebih
disukai partisipan, kalimat pembuka, pembicaraan pendahuluan dan sikap peneliti dalam melakukan pendekatan.
c)  The events, menyusun protokol wawancara, meliputi:
1)Pendahuluan,
2) Pertanyaan pembuka,
3) Pertanyaan kunci, dan
4)  Probing,  pada  bagian  ini  peneliti  akan  memanfaatkan  hasil  pada    bagian  kedua  untuk  membuat  kalimat
pendahuluan dan pernyataan pembuka, serta hasil penyusunan pedoman wawancara sebagai pertanyaan kunci.
b) The process, berdasarkan persiapan pada bagian pertama sampai ketiga, maka disusunlah strategi pengumpulan
data secara keseluruhan. Strategi ini mencakup seluruh perencanaan pengambilan data mulai dari kondisi, strategi
pendekatan dan bagaimana pengambilan data dilakukan.
 Karena merupakan proses pembuktian, maka bisa saja hasil wawancara sesuai atau berbeda dengan informasi yang
telah  diperoleh  sebelumnya.  Agar  wawancara  efektif,  maka  terdapat  berapa  tahapan  yang  harus  dilalui  yakni:  1).
mengenalkan  diri,  2).  menjelaskan  maksud  kedatangan,  3).  menjelaskan  materi  wawancara,  dan  4).  mengajukan
pertanyaan (Yunus, 2010: 358).
Selain itu, agar informan dapat menyampaikan informasi yang komprehensif sebagaimana diharapkan peneliti, maka
berdasarkan  pengalaman  wawancara  yang  penulis  lakukan  terdapat  beberapa  kiat  sebagai  berikut;  1).  Ciptakan
suasana  wawancara  yang  kondusif  dan  tidak  tegang,  2).  Cari  waktu  dan  tempat  yang  telah  disepakati  dengan
informan,  3).  Mulai  pertanyaan  dari  hal­hal  sederhana  hingga  ke  yang  serius,  4).    Bersikap  hormat  dan  ramah
terhadap  informan,  5).  Tidak  menyangkal  informasi  yang  diberikan  informan,  6).  Tidak  menanyakan  hal­hal  yang
bersifat pribadi yang tidak ada hubungannya dengan  masalah/tema penelitian, 7). Tidak bersifat menggurui terhadap
informan,  8).  Tidak  menanyakan  hal­hal  yang  membuat  informan  tersinggung  atau  marah,  dan  9).  Sebaiknya
dilakukan secara sendiri, 10) Ucapkan terima kasih setelah wawancara selesai dan minta disediakan waktu lagi jika
ada informasi yang belum lengkap.
Setidaknya,  terdapat  dua  jenis  wawancara,  yakni:  1).  wawancara  mendalam  (in­depth  interview),  di  mana  peneliti
menggali informasi secara mendalam dengan cara terlibat langsung dengan kehidupan informan dan bertanya jawab
secara  bebas  tanpa  pedoman  pertanyaan  yang  disiapkan  sebelumnya  sehingga  suasananya  hidup,  dan  dilakukan
berkali­kali.  2).  wawancara  terarah  (guided  interview)  di  mana  peneliti  menanyakan  kepada  informan  hal­hal  yang
telah disiapkan sebelumnya. Berbeda dengan wawancara mendalam, wawancara terarah memiliki kelemahan, yakni
suasana  tidak  hidup,  karena  peneliti  terikat    dengan  pertanyaan  yang  telah  disiapkan  sebelumnya.  Sering  terjadi
pewawancara  atau  peneliti  lebih  memperhatikan  daftar  pertanyaan  yang  diajukan  daripada  bertatap  muka  dengan
informan, sehingga suasana terasa kaku.
 2. Observasi
Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode
penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan,
penciuman,  pendengaran,  untuk  memperoleh  informasi  yang  diperlukan  untuk  menjawab  masalah  penelitian.  Hasil
observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang.
Observasi  dilakukan  untuk  memperoleh  gambaran  riil  suatu  peristiwa  atau  kejadian  untuk  menjawab  pertanyaan
penelitian (Guba dan Lincoln, 1981: 191­193).
Bungin  (2007:  115­117)  mengemukakan  beberapa  bentuk  observasi,  yaitu:  1).  Observasi  partisipasi,  2).  observasi
tidak terstruktur, dan 3). observasi kelompok. Berikut penjelasannya:
1)  Observasi  partisipasi  adalah  (participant  observation)  adalah  metode  pengumpulan  data  yang  digunakan  untuk
menghimpun  data  penelitian  melalui  pengamatan  dan  penginderaan  di  mana  peneliti  terlibat  dalam  keseharian
informan.
2) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga
peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
3)  Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang
diangkat menjadi objek penelitian.
3. Dokumen
Selain  melalui  wawancara  dan  observasi,  informasi  juga  bisa  diperoleh  lewat  fakta  yang  tersimpan  dalam  bentuk
surat,  catatan  harian,  arsip  foto,  hasil  rapat,  cenderamata,  jurnal  kegiatan  dan  sebagainya.  Data  berupa  dokumen
seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik
untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna (Faisal, 1990: 77).
4. Focus Group Discussion
Metode  terakhir  untuk  mengumpulkan  data  ialah  lewat  Diskusi  terpusat  (Focus  Group  Discussion),  yaitu  upaya
 menemukan makna sebuah isu oleh sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari diri pemaknaan yang salah
oleh seorang peneliti. Misalnya, sekelompok peneliti mendiskusikan hasil UN 2011 di mana nilai rata­rata siswa pada
matapelajaran bahasa Indonesia rendah. Untuk menghindari pemaknaan secara subjektif oleh seorang peneliti, maka
dibentuk  kelompok  diskusi  terdiri  atas  beberapa  orang  peneliti.  Dengan  beberapa  orang  mengkaji  sebuah  isu
diharapkan akan diperoleh hasil pemaknaan yang lebih objektif.
 Byrne, M. 2001. Interviewing as a data collection method. Association of Operating Room Nurses. AORN Journal
 Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc: California
 Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  Iskandar.  2008.  Metodologi  Penelitian  Pendidikan  dan  Sosial  (Kuantitaif  dan  Kualitatif).  Jakarta:  Gaung  Persada
Group
Miles, M. B dan Huberman, A. M. 1984. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. California: Sage
Sanafiah Faisal. 1990. Penelitian Kualitatif: Dasar­Dasar dan Aplikasi. Malang: YA3
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

More Related Content

What's hot

Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimenDesain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimenRahmadi Pribadi Muclis
 
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifPopulasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifKhusnul Kotimah
 
Instrumen Penelitian
Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen PenelitianSri Handayani
 
Yuliaistanahunairbab4
Yuliaistanahunairbab4Yuliaistanahunairbab4
Yuliaistanahunairbab4smudger69
 
Instrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatif
Instrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatifInstrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatif
Instrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatifMiko Tsukikagami
 
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakanKajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakannym_namrod
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS" "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"Nursa Fatri Nofriati
 
Penyelidikan kualitatif dalam pendidikan (merekod mengurus dan menganalisis ...
Penyelidikan kualitatif dalam pendidikan  (merekod mengurus dan menganalisis ...Penyelidikan kualitatif dalam pendidikan  (merekod mengurus dan menganalisis ...
Penyelidikan kualitatif dalam pendidikan (merekod mengurus dan menganalisis ...Suhaili Hanafi
 
Contoh Kaedah Kajian PBS PA
Contoh Kaedah Kajian PBS PAContoh Kaedah Kajian PBS PA
Contoh Kaedah Kajian PBS PAAthirah Amalina
 
Beberapa metode melakukan analisis kebutuhan
Beberapa metode melakukan analisis kebutuhanBeberapa metode melakukan analisis kebutuhan
Beberapa metode melakukan analisis kebutuhanAlberstofRadjah
 
Metode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitianMetode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitianFaizal Sofyan
 
PPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah PenelitianPPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah PenelitianNona Zesifa
 
materi tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifmateri tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifjaka permanna
 

What's hot (20)

Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimenDesain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
 
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifPopulasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
 
Instrumen Penelitian
Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen Penelitian
 
Yuliaistanahunairbab4
Yuliaistanahunairbab4Yuliaistanahunairbab4
Yuliaistanahunairbab4
 
Minggu 6_Instrumen Pengumpul Data
Minggu 6_Instrumen Pengumpul DataMinggu 6_Instrumen Pengumpul Data
Minggu 6_Instrumen Pengumpul Data
 
Gru individu
Gru individuGru individu
Gru individu
 
Instrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatif
Instrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatifInstrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatif
Instrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatif
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Review jurnal metopen
Review jurnal metopenReview jurnal metopen
Review jurnal metopen
 
4.metode penelitian kuantitatif
4.metode penelitian kuantitatif4.metode penelitian kuantitatif
4.metode penelitian kuantitatif
 
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakanKajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakan
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
 
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS" "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 
Penyelidikan kualitatif dalam pendidikan (merekod mengurus dan menganalisis ...
Penyelidikan kualitatif dalam pendidikan  (merekod mengurus dan menganalisis ...Penyelidikan kualitatif dalam pendidikan  (merekod mengurus dan menganalisis ...
Penyelidikan kualitatif dalam pendidikan (merekod mengurus dan menganalisis ...
 
Contoh Kaedah Kajian PBS PA
Contoh Kaedah Kajian PBS PAContoh Kaedah Kajian PBS PA
Contoh Kaedah Kajian PBS PA
 
Beberapa metode melakukan analisis kebutuhan
Beberapa metode melakukan analisis kebutuhanBeberapa metode melakukan analisis kebutuhan
Beberapa metode melakukan analisis kebutuhan
 
Proposal bab iii r2
Proposal bab iii r2Proposal bab iii r2
Proposal bab iii r2
 
Metode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitianMetode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitian
 
PPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah PenelitianPPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah Penelitian
 
materi tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifmateri tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatif
 

Viewers also liked

Kumpulan solusi permasalahan unbk jawara cloud
Kumpulan solusi permasalahan unbk   jawara cloudKumpulan solusi permasalahan unbk   jawara cloud
Kumpulan solusi permasalahan unbk jawara cloudym.ygrex@comp
 
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...ym.ygrex@comp
 
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-meansJurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-meansym.ygrex@comp
 
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...ym.ygrex@comp
 
Tutorial membuat cop surat
Tutorial membuat cop suratTutorial membuat cop surat
Tutorial membuat cop suratym.ygrex@comp
 
Sejarah bem stkip subang
Sejarah bem stkip subangSejarah bem stkip subang
Sejarah bem stkip subangym.ygrex@comp
 
Divide a data set into sub data sets matlab answers - matlab central
Divide a data set into sub data sets   matlab answers - matlab centralDivide a data set into sub data sets   matlab answers - matlab central
Divide a data set into sub data sets matlab answers - matlab centralym.ygrex@comp
 
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example r
Using kalman filter for object tracking   matlab & simulink example rUsing kalman filter for object tracking   matlab & simulink example r
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example rym.ygrex@comp
 
Selayang pandang ygrex
Selayang pandang ygrexSelayang pandang ygrex
Selayang pandang ygrexym.ygrex@comp
 
Troubleshooting unbk 20170303
Troubleshooting unbk 20170303Troubleshooting unbk 20170303
Troubleshooting unbk 20170303ym.ygrex@comp
 
Petunjuk sikronisasi unbk_smk_dan_sma
Petunjuk sikronisasi unbk_smk_dan_smaPetunjuk sikronisasi unbk_smk_dan_sma
Petunjuk sikronisasi unbk_smk_dan_smaym.ygrex@comp
 
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...ym.ygrex@comp
 
Fuzzy Encoding For Image Classification Using Gustafson-Kessel Aglorithm
Fuzzy Encoding For Image Classification Using Gustafson-Kessel AglorithmFuzzy Encoding For Image Classification Using Gustafson-Kessel Aglorithm
Fuzzy Encoding For Image Classification Using Gustafson-Kessel AglorithmAshish Gupta
 
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example
Using kalman filter for object tracking   matlab & simulink exampleUsing kalman filter for object tracking   matlab & simulink example
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink exampleym.ygrex@comp
 
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap pengerti...
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap   pengerti...Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap   pengerti...
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap pengerti...ym.ygrex@comp
 
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...ym.ygrex@comp
 
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example hg
Tracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example hgTracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example hg
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example hgym.ygrex@comp
 
Algoritma fuzzy c means fcm java c++ contoh program
Algoritma fuzzy c means fcm java c++   contoh programAlgoritma fuzzy c means fcm java c++   contoh program
Algoritma fuzzy c means fcm java c++ contoh programym.ygrex@comp
 
4. jurnal budi pradana implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
4. jurnal budi pradana  implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...4. jurnal budi pradana  implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
4. jurnal budi pradana implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...ym.ygrex@comp
 

Viewers also liked (20)

Kumpulan solusi permasalahan unbk jawara cloud
Kumpulan solusi permasalahan unbk   jawara cloudKumpulan solusi permasalahan unbk   jawara cloud
Kumpulan solusi permasalahan unbk jawara cloud
 
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...
 
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-meansJurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
 
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
 
Tutorial membuat cop surat
Tutorial membuat cop suratTutorial membuat cop surat
Tutorial membuat cop surat
 
Sejarah bem stkip subang
Sejarah bem stkip subangSejarah bem stkip subang
Sejarah bem stkip subang
 
Divide a data set into sub data sets matlab answers - matlab central
Divide a data set into sub data sets   matlab answers - matlab centralDivide a data set into sub data sets   matlab answers - matlab central
Divide a data set into sub data sets matlab answers - matlab central
 
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example r
Using kalman filter for object tracking   matlab & simulink example rUsing kalman filter for object tracking   matlab & simulink example r
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example r
 
Selayang pandang ygrex
Selayang pandang ygrexSelayang pandang ygrex
Selayang pandang ygrex
 
Troubleshooting unbk 20170303
Troubleshooting unbk 20170303Troubleshooting unbk 20170303
Troubleshooting unbk 20170303
 
Petunjuk sikronisasi unbk_smk_dan_sma
Petunjuk sikronisasi unbk_smk_dan_smaPetunjuk sikronisasi unbk_smk_dan_sma
Petunjuk sikronisasi unbk_smk_dan_sma
 
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...
 
Fuzzy Encoding For Image Classification Using Gustafson-Kessel Aglorithm
Fuzzy Encoding For Image Classification Using Gustafson-Kessel AglorithmFuzzy Encoding For Image Classification Using Gustafson-Kessel Aglorithm
Fuzzy Encoding For Image Classification Using Gustafson-Kessel Aglorithm
 
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example
Using kalman filter for object tracking   matlab & simulink exampleUsing kalman filter for object tracking   matlab & simulink example
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example
 
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap pengerti...
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap   pengerti...Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap   pengerti...
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap pengerti...
 
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
 
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example hg
Tracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example hgTracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example hg
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example hg
 
Revisi jadwal gladi
Revisi jadwal gladiRevisi jadwal gladi
Revisi jadwal gladi
 
Algoritma fuzzy c means fcm java c++ contoh program
Algoritma fuzzy c means fcm java c++   contoh programAlgoritma fuzzy c means fcm java c++   contoh program
Algoritma fuzzy c means fcm java c++ contoh program
 
4. jurnal budi pradana implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
4. jurnal budi pradana  implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...4. jurnal budi pradana  implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
4. jurnal budi pradana implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
 

Similar to Teknik pengumpulan data teknologi pendidikan

Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...Oyon08
 
Bab 12 instrumen dan teknik pengumpulan data
Bab 12 instrumen dan teknik pengumpulan dataBab 12 instrumen dan teknik pengumpulan data
Bab 12 instrumen dan teknik pengumpulan datanindynicky
 
BAB III.pdf
BAB III.pdfBAB III.pdf
BAB III.pdfnhast2
 
Rangkuman kelompok ke 3
Rangkuman kelompok ke 3Rangkuman kelompok ke 3
Rangkuman kelompok ke 3Ida Susanti
 
Bab iii rahmayuni (1)
Bab iii rahmayuni (1)Bab iii rahmayuni (1)
Bab iii rahmayuni (1)Si Om
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfAnisyah Dewi Syah Fitri,M.Pd
 
Muhammad tofa ngenda j1 f111238
Muhammad tofa ngenda j1 f111238Muhammad tofa ngenda j1 f111238
Muhammad tofa ngenda j1 f111238lxionsaga
 
6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf
6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf
6. BAB III METODE PENELITIAN.pdfSitiNurhayati165484
 
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptxDelimaHamidahFitrian
 
01 Pengantar MK Metodologi Penelitian Bidang Pangan-NES_18Agustus2022.pdf
01 Pengantar MK Metodologi Penelitian Bidang Pangan-NES_18Agustus2022.pdf01 Pengantar MK Metodologi Penelitian Bidang Pangan-NES_18Agustus2022.pdf
01 Pengantar MK Metodologi Penelitian Bidang Pangan-NES_18Agustus2022.pdfNugraha Fateta
 
jenis-jenis dan desain penelitian. .pptx
jenis-jenis dan desain penelitian. .pptxjenis-jenis dan desain penelitian. .pptx
jenis-jenis dan desain penelitian. .pptxsarahadawiyah011990
 

Similar to Teknik pengumpulan data teknologi pendidikan (20)

Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
 
Bab 12 instrumen dan teknik pengumpulan data
Bab 12 instrumen dan teknik pengumpulan dataBab 12 instrumen dan teknik pengumpulan data
Bab 12 instrumen dan teknik pengumpulan data
 
Contoh metodologi
Contoh metodologiContoh metodologi
Contoh metodologi
 
Teknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdfTeknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdf
 
BAB III.pdf
BAB III.pdfBAB III.pdf
BAB III.pdf
 
2791218.ppt
2791218.ppt2791218.ppt
2791218.ppt
 
Rangkuman kelompok ke 3
Rangkuman kelompok ke 3Rangkuman kelompok ke 3
Rangkuman kelompok ke 3
 
Bahagian a
Bahagian aBahagian a
Bahagian a
 
TUGAS perawat.pptx
TUGAS perawat.pptxTUGAS perawat.pptx
TUGAS perawat.pptx
 
Bab iii rahmayuni (1)
Bab iii rahmayuni (1)Bab iii rahmayuni (1)
Bab iii rahmayuni (1)
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Publikasi 3
Publikasi 3Publikasi 3
Publikasi 3
 
Muhammad tofa ngenda j1 f111238
Muhammad tofa ngenda j1 f111238Muhammad tofa ngenda j1 f111238
Muhammad tofa ngenda j1 f111238
 
bahagian b
bahagian bbahagian b
bahagian b
 
10410102 bab 3
10410102 bab 310410102 bab 3
10410102 bab 3
 
6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf
6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf
6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf
 
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
 
01 Pengantar MK Metodologi Penelitian Bidang Pangan-NES_18Agustus2022.pdf
01 Pengantar MK Metodologi Penelitian Bidang Pangan-NES_18Agustus2022.pdf01 Pengantar MK Metodologi Penelitian Bidang Pangan-NES_18Agustus2022.pdf
01 Pengantar MK Metodologi Penelitian Bidang Pangan-NES_18Agustus2022.pdf
 
jenis-jenis dan desain penelitian. .pptx
jenis-jenis dan desain penelitian. .pptxjenis-jenis dan desain penelitian. .pptx
jenis-jenis dan desain penelitian. .pptx
 

More from ym.ygrex@comp

Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example g
Tracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example gTracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example g
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example gym.ygrex@comp
 
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink example
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink exampleMotion based multiple object tracking - matlab & simulink example
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink exampleym.ygrex@comp
 
Foreground detection using gaussian mixture models matlab
Foreground detection using gaussian mixture models   matlabForeground detection using gaussian mixture models   matlab
Foreground detection using gaussian mixture models matlabym.ygrex@comp
 
1 7 amir temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...
1 7 amir  temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...1 7 amir  temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...
1 7 amir temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...ym.ygrex@comp
 
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...ym.ygrex@comp
 
Clustering skripsi teknik informatikac
Clustering   skripsi teknik informatikacClustering   skripsi teknik informatikac
Clustering skripsi teknik informatikacym.ygrex@comp
 
16. afrisawati implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...
16. afrisawati  implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...16. afrisawati  implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...
16. afrisawati implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...ym.ygrex@comp
 
17. sarah fadilah implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...
17. sarah fadilah   implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...17. sarah fadilah   implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...
17. sarah fadilah implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...ym.ygrex@comp
 
11. sri rahayu implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...
11. sri rahayu   implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...11. sri rahayu   implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...
11. sri rahayu implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...ym.ygrex@comp
 
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...ym.ygrex@comp
 
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...ym.ygrex@comp
 
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...ym.ygrex@comp
 
Ruu bem unma subang 2013 ygrex
Ruu bem unma subang 2013 ygrexRuu bem unma subang 2013 ygrex
Ruu bem unma subang 2013 ygrexym.ygrex@comp
 
Selayang pandang kiki rusdyanto
Selayang pandang kiki rusdyantoSelayang pandang kiki rusdyanto
Selayang pandang kiki rusdyantoym.ygrex@comp
 

More from ym.ygrex@comp (16)

Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example g
Tracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example gTracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example g
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example g
 
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink example
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink exampleMotion based multiple object tracking - matlab & simulink example
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink example
 
Foreground detection using gaussian mixture models matlab
Foreground detection using gaussian mixture models   matlabForeground detection using gaussian mixture models   matlab
Foreground detection using gaussian mixture models matlab
 
1 7 amir temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...
1 7 amir  temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...1 7 amir  temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...
1 7 amir temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...
 
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...
 
Clustering skripsi teknik informatikac
Clustering   skripsi teknik informatikacClustering   skripsi teknik informatikac
Clustering skripsi teknik informatikac
 
16. afrisawati implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...
16. afrisawati  implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...16. afrisawati  implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...
16. afrisawati implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...
 
17. sarah fadilah implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...
17. sarah fadilah   implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...17. sarah fadilah   implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...
17. sarah fadilah implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...
 
11. sri rahayu implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...
11. sri rahayu   implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...11. sri rahayu   implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...
11. sri rahayu implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...
 
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...
 
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...
 
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
 
Ruu bem unma subang 2013 ygrex
Ruu bem unma subang 2013 ygrexRuu bem unma subang 2013 ygrex
Ruu bem unma subang 2013 ygrex
 
Buku ppl stkip 2011
Buku ppl stkip 2011Buku ppl stkip 2011
Buku ppl stkip 2011
 
Selayang pandang kiki rusdyanto
Selayang pandang kiki rusdyantoSelayang pandang kiki rusdyanto
Selayang pandang kiki rusdyanto
 
Pengolahan citra
Pengolahan citraPengolahan citra
Pengolahan citra
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

Teknik pengumpulan data teknologi pendidikan

  • 1. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Terdapat  dua  hal  utama  yang  mempengaruhi  kualitas  data  hasil  penelitian  yaitu,  kualitas  instrumen  penelitian  dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara­cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid atau  reliabel,  apabila  instrumen  tersebut  tidak  digunakan  secara  tepat  dalam  pengumpulan  datanya.  Untuk mengetahui  bagaimana  teknik  pengumpulan  data  kuantitatif  dan  kualitatif  maka  akan  diuraikan  pada  pembahasan selanjutnya. Dalam suatu penelitian, langkah pengumpulan data adalah satu tahap yang sangat menentukan terhadap proses dan hasil  penelitian  yang  akan  dilaksanakan  tersebut.  Kesalahan  dalam  melaksanakan  pengumpulan  data  dalam  satu penelitian, akan berakibat langsung terhadap proses dan hasil suatu penelitian. Kegiatan  pengumpulan  data  pada  prinsipnya  merupakan  kegiatan  penggunaan  metode  dan  instrumen  yang  telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian  sesuai  dengan  lingkup  penelitian.  Dalam  prakteknya,  pengumpulan  data  ada  yang  dilaksanakan  melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan kondisi tersebut, pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai proses yang menggambarkan proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Pengumpulan  data,  dapat  dimaknai  juga  sebagai  kegiatan  peneliti  dalam  upaya  mengumpulkan  sejumlah  data lapangan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (untuk penelitian kualitatif), atau menguji hipotesis (untuk penelitian kuantitatif). Merujuk  pada  pengertian  di  atas,  betapa  pentingnya  pengumpulan  data  dalam  proses  penelitian.  Tanpa  data lapangan, proses analisis data dan kesimpulan hasil penelitian, tidak dapat dilaksanakan. Ada perbedaan yang cukup mendasar  mengenai  pengumpulan  data  dalam  penelitian  kuantitatif  dan  kualitatif.  Oleh  karena  itu,  membahas pengertian  pengumpulan  data  tidak  hanya  pada  pemahaman  pengertiannya  saja,  akan  tetapi  perlu  dipahami  juga, bagaimana  pengumpulan  data  dalam  penelitian  kuantitatif  dan  kualitatif.  Pengumpulan  data  dalam  penelitian kuantitatif dalam pelaksanaannya tidak mesti harus langsung oleh peneliti, akan tetapi dapat dilakukan melalui pihak lain  yang  dipandang  mampu  atau  kompeten  dalam  melaksanakan  pengumpulan  data.  Atas  dasar  tersebut,  maka instrumen penelitian yang akan digunakan, harus memenuhi syarat­syarat instrumen penelitian. Data juga dapat dibagai menjadi menjadi bermacam­macam klasisifikasi. Tergantung dari jenis, teknik, kegunaan dan analisanya. Seperti yang terangkum berikut ini : 1. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya 1. a. Data Primer Data  primer  adalah  secara  langsung  diambil  dari  objek  penelitian  oleh  peneliti  baik  perorangan  maupun  organisasi. Contoh: Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.                b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.  2. Berdasarkan sumbernya a. Data Internal Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misalnya: data keuangan, data pegawai, data produksi.
  • 2. b. Data Eksternal Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya. 3. Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya a. Data Kuantitatif 1) Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka­angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain­lain 2) Data Kualitatif Data  kualitatif  adalah  data  yang  disajikan  dalam  bentuk  kata­kata  yang  mengandung  makna.  Contohnya  seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain­lain. 4. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data a. Data Diskrit Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu­ibu PKK Sumber Ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain­sebagainya. b. Data Kontinyu Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira­kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton. 5. Jenis­jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya a. Data Cross Section Data  cross­section  adalah  data  yang  menunjukkan  titik  waktu  tertentu.  Contohnya  laporan  keuangan  per  31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya. b. Data Time Series / Berkala Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh  data  time  series  adalah  data  perkembangan  nilai  tukar  dollar  amerika  terhadap  euro  eropa  dari  tahun  2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dl  A. TEKNIK PENGUMPULAN DATA KUANTITATIF Pengumpulan  data  dapat  dilakukan  dalam  berbagai  setting  dan  berbagai  sumber  dan  berbagai  cara.  Bila  dilihat dari  settingnya  data  dapat  dikumpulkan  pada  setting  alamiah  (natural  seting),  pada  laboratorium  dengan  metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, dan lain­lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data  dapat  menggunakan  sumber  primer  dan  sekunder.  Sumber  primer  adalah  sumber  data  yang  langsung memberikan  data  kepada  pengumpul  data,  dan  sumber  sekunder  merupakan  sumber  yang  tidak  langsung memberikan data pada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya kalau dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview, kuesioner (angket), observasi (Sugiyono, 2006: 137)  1. Interview (Wawancara) Wawancara  digunakan  sebagai  teknik  pengumpulan  data  apabila  peneliti  ingin  melakukan  studi  pendahuluan  untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal­hal dari responden yang
  • 3. lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil. Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan teknik interview dan juga kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri 2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya 3. Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan­pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si peneliti.   Wawancara  dapat  dilakukan  secara  terstruktur  maupun  tidak  terstruktur,  dan  dapat  dilakukan  dengan  tatap  muka maupun lewat telepon. 1. Wawancara terstruktur Wawancara  terstruktur  digunakan  sebagai  teknik  pengumpulan  data,  bila  peneliti  atau  pengumpul  data  telah mengetahui  dengan  pasti  informasi  apa  yang  akan  diperoleh.  Oleh  karena  itu  dalam  melakukan  wawancara, pengumpul  data  telah  menyiapkan  instrumen  penelitian  berupa  pertanyaan­pertanyaan  tertulis  yang  alternatif jawabannya pun sudah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Dalam  melakukan  wawancara,  selain  harus  membawa  instrumen  sebagai  pedoman  untuk  wawancara,  maka pengumpul  data  juga  dapat  menggunakan  alat  bantu  seperti  tape  recorder,  gambar,  brosur  dan  material  lain  yang dapat membantu pelaksanaan wawancara berjalan lancar. Adapun contoh wawancara terstruktur tentang tanggapan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah: 1) Bagaiamanakah tanggapan Bapak/Ibuk terhadap pelayanan pendidikan di kabupaten ini? a) Sangat bagus b) Bagus c) Tidak bagus d) Sangat tidak bagus 2) Bagaiamanakah tanggapan Bapak/Ibuk terhadap pelayanan bidang kesehatan di kabupaten ini? a) Sangat bagus b) Bagus c) Tidak bagus d) Sangat tidak bagus  2. Wawancara tidak terstruktur Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang  telah  tersusun  secara  sistematis  dan  lengkap  untuk  pengumpulan  datanya.  Pedoman  wawancara  yang digunakan hanya berupa garis­garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Adapun contohnya adalah sebagai berikut:  “Bagaimanakah  pendapat  Bapak/Ibuk  terhadap  kebijakan  pemerintah  tentang  impor  gula  saat  ini?dan bagaimana dampaknya terhadap pedagang dan petani”. Wawancara  tidak  terstruktur  sering  digunakan  dalam  penelitian  pendahuluan  malahan  untuk  penelitian  yang  lebih mendalam tentang responden. Pada penelitian pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai  isu  atau  permasalahan  yang  ada  pada  objek,  sehingga  peneliti  dapat  menentukan  secara  pasti permasalahan atau variabel apa yang harus diteliti.
  • 4. Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti  lebih  banyak  mendengarkan  apa  yang  diceritakan  oleh  responden.  Berdasarkan  analisis  terhadap  setiap jawaban dari responden tersebut, maka peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada satu tujuan. Dalam melakukan wawancara maka pewawancara harus memperhatikan tentang situasi dan kondisi sehingga dapat memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus melakukan wawancara.  2. Kuesioner Kuesioner  merupakan  alat  teknik  pengumpulan  data  yang  dilakukan  dengan  cara  memberikan  seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data  yang  efisien  bila  peneliti  tahu  pasti  variabel  yang  akan  diukur  dan  tahu  apa  yang  bisa  diharapkan  dari responden(Iskandar, 2008: 77). Uma sekaran (1992) dalam Sugiyono mengungkapkan beberapa prinsip penulisan angket yaitu sebagai berikut: 1. Prinsip penulisan angket 1) Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud disini adalah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan.  Kalau  berbentuk  pengukuran,  maka  dalam  membuat  pertanyaan  harus  teliti,  setiap  pertanyaan  harus  ada skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti. 2) Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunakan dalam penulisan angket harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden. 3) Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam angket dapat berupa terbuka atau tertutup, (dalam wawancara bisa terstruktur dan tidak terstruktur),  dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan negatif. 4) Pertanyaan tidak mendua 5) Tidak menanyakan yang sudah lupa 6)  Pertanyaan  tidak  menggiring,  artinya  usahakan  pertanyaan  tidak  menggiring  pada  jawaban  yang  baik  saja  atau yang jelek saja. 7)  Panjang  pertanyaan,  pertanyaan  dalam  angket  sebaiknya  tidak  terlalu  panjang,  sehingga  akan  membuat  jenuh responden dalam mengisi. 8) Urutan pertanyaan, urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju hal yang sulit 1. Prinsip  pengukuran,  angket  yang  diberikan  kepada  responden  adalah  merupakan  instrumen  penelitian,  yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan di teliti. Oleh karena itu instrumen angket tersebut harus daapat digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel variabel yang diukur. 2. Penampilan fisik angket, penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket.  3. Observasi Dalam  menggunakan  observasi  cara  yang  paling  efektif  adalah  melengkapinya  dengan  format  atau  blangko pengamatan sebagai instrumen pertimbangan kemudian format yang disusun berisi item­item tentang kejadian atau tingkah  laku  yang  digambarkan.  Dari  peneliti  berpengalaman  diperoleh  suatu  petunjuk  bahwa  mencatat  data observasi  bukanlah  sekedar  mencatat,  tetapi  juga  mengadakan  pertimbangan  kemudian  mengadakan  penilaian kepada skala bertingkat. Misalanya memperhatikan reaksi penonton televisi, bukan hanya mencatat rekasi tersebut, tetapi juga menilai reaksi tersebut apakah sangat kurang, atau tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki (Arikunto, 2006: 229).  B. TEKNIK PENGUMPLAN DATA KUALITIATIF
  • 5. Dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu;  1).  wawancara,  2).  observasi,  3).  dokumentasi,  dan  4).  diskusi  terfokus  (Focus  Group  Discussion).  Pada pendekatan  ini,  peneliti  membuat  suatu  gambaran  kompleks,  meneliti  kata­kata,  laporan  terinci  dari  pandangan responden,  dan  melakukan  studi  pada  situasi  yang  alami  (Creswell,  1998:15).  Sebelum  masing­masing  teknik tersebut diuraikan secara rinci, perlu ditegaskan di sini bahwa hal sangat penting  yang harus dipahami oleh setiap peneliti adalah alasan mengapa masing­masing teknik tersebut dipakai, untuk memperoleh informasi apa, dan pada bagian fokus masalah mana yang memerlukan teknik wawancara, mana yang memerlukan teknik observasi, mana yang harus kedua­duanya dilakukan. Pilihan teknik sangat tergantung pada jenis informasi yang diperoleh. 1. Wawancara Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian (Emzir, 2010: 50). Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini,  wawancara  bisa  saja  dilakukan  tanpa  tatap  muka,  yakni  melalui  media  telekomunikasi.  Pada  hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat  dalam  penelitian.  Atau,  merupakan  proses  pembuktian  terhadap  informasi  atau  keterangan  yang  telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya. Byrne  (2001)  menyarankan  agar  sebelum  memilih  wawancara  sebagai  metoda  pengumpulan  data,  peneliti  harus menentukan  apakah  pertanyaan  penelitian  dapat  dijawab  dengan  tepat  oleh  orang  yang  dipilih  sebagai  partisipan. Studi  hipotesis  perlu  digunakan  untuk  menggambarkan  satu  proses  yang  digunakan  peneliti  untuk  memfasilitasi wawancara. Menurut Miles dan Huberman (1984) ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam melakukan wawancara, yaitu: a)  The  setting,  peneliti  perlu  mengetahui  kondisi  lapangan  penelitian  yang  sebenarnya  untuk  membantu  dalam merencanakan  pengambilan  data.  Hal­hal  yang  perlu  diketahui  untuk  menunjang  pelaksanaan  pengambilan  data meliputi tempat pengambilan data, waktu dan lamanya wawancara, serta biaya yang dibutuhkan. b) The  actors,  mendapatkan  data  tentang  karakteristik  calon  partisipan.  Di  dalamnya  termasuk  situasi  yang  lebih disukai partisipan, kalimat pembuka, pembicaraan pendahuluan dan sikap peneliti dalam melakukan pendekatan. c)  The events, menyusun protokol wawancara, meliputi: 1)Pendahuluan, 2) Pertanyaan pembuka, 3) Pertanyaan kunci, dan 4)  Probing,  pada  bagian  ini  peneliti  akan  memanfaatkan  hasil  pada    bagian  kedua  untuk  membuat  kalimat pendahuluan dan pernyataan pembuka, serta hasil penyusunan pedoman wawancara sebagai pertanyaan kunci. b) The process, berdasarkan persiapan pada bagian pertama sampai ketiga, maka disusunlah strategi pengumpulan data secara keseluruhan. Strategi ini mencakup seluruh perencanaan pengambilan data mulai dari kondisi, strategi pendekatan dan bagaimana pengambilan data dilakukan.  Karena merupakan proses pembuktian, maka bisa saja hasil wawancara sesuai atau berbeda dengan informasi yang telah  diperoleh  sebelumnya.  Agar  wawancara  efektif,  maka  terdapat  berapa  tahapan  yang  harus  dilalui  yakni:  1). mengenalkan  diri,  2).  menjelaskan  maksud  kedatangan,  3).  menjelaskan  materi  wawancara,  dan  4).  mengajukan pertanyaan (Yunus, 2010: 358). Selain itu, agar informan dapat menyampaikan informasi yang komprehensif sebagaimana diharapkan peneliti, maka berdasarkan  pengalaman  wawancara  yang  penulis  lakukan  terdapat  beberapa  kiat  sebagai  berikut;  1).  Ciptakan suasana  wawancara  yang  kondusif  dan  tidak  tegang,  2).  Cari  waktu  dan  tempat  yang  telah  disepakati  dengan informan,  3).  Mulai  pertanyaan  dari  hal­hal  sederhana  hingga  ke  yang  serius,  4).    Bersikap  hormat  dan  ramah terhadap  informan,  5).  Tidak  menyangkal  informasi  yang  diberikan  informan,  6).  Tidak  menanyakan  hal­hal  yang bersifat pribadi yang tidak ada hubungannya dengan  masalah/tema penelitian, 7). Tidak bersifat menggurui terhadap informan,  8).  Tidak  menanyakan  hal­hal  yang  membuat  informan  tersinggung  atau  marah,  dan  9).  Sebaiknya dilakukan secara sendiri, 10) Ucapkan terima kasih setelah wawancara selesai dan minta disediakan waktu lagi jika ada informasi yang belum lengkap.
  • 6. Setidaknya,  terdapat  dua  jenis  wawancara,  yakni:  1).  wawancara  mendalam  (in­depth  interview),  di  mana  peneliti menggali informasi secara mendalam dengan cara terlibat langsung dengan kehidupan informan dan bertanya jawab secara  bebas  tanpa  pedoman  pertanyaan  yang  disiapkan  sebelumnya  sehingga  suasananya  hidup,  dan  dilakukan berkali­kali.  2).  wawancara  terarah  (guided  interview)  di  mana  peneliti  menanyakan  kepada  informan  hal­hal  yang telah disiapkan sebelumnya. Berbeda dengan wawancara mendalam, wawancara terarah memiliki kelemahan, yakni suasana  tidak  hidup,  karena  peneliti  terikat    dengan  pertanyaan  yang  telah  disiapkan  sebelumnya.  Sering  terjadi pewawancara  atau  peneliti  lebih  memperhatikan  daftar  pertanyaan  yang  diajukan  daripada  bertatap  muka  dengan informan, sehingga suasana terasa kaku.  2. Observasi Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman,  pendengaran,  untuk  memperoleh  informasi  yang  diperlukan  untuk  menjawab  masalah  penelitian.  Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi  dilakukan  untuk  memperoleh  gambaran  riil  suatu  peristiwa  atau  kejadian  untuk  menjawab  pertanyaan penelitian (Guba dan Lincoln, 1981: 191­193). Bungin  (2007:  115­117)  mengemukakan  beberapa  bentuk  observasi,  yaitu:  1).  Observasi  partisipasi,  2).  observasi tidak terstruktur, dan 3). observasi kelompok. Berikut penjelasannya: 1)  Observasi  partisipasi  adalah  (participant  observation)  adalah  metode  pengumpulan  data  yang  digunakan  untuk menghimpun  data  penelitian  melalui  pengamatan  dan  penginderaan  di  mana  peneliti  terlibat  dalam  keseharian informan. 2) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan. 3)  Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian. 3. Dokumen Selain  melalui  wawancara  dan  observasi,  informasi  juga  bisa  diperoleh  lewat  fakta  yang  tersimpan  dalam  bentuk surat,  catatan  harian,  arsip  foto,  hasil  rapat,  cenderamata,  jurnal  kegiatan  dan  sebagainya.  Data  berupa  dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna (Faisal, 1990: 77). 4. Focus Group Discussion Metode  terakhir  untuk  mengumpulkan  data  ialah  lewat  Diskusi  terpusat  (Focus  Group  Discussion),  yaitu  upaya  menemukan makna sebuah isu oleh sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari diri pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti. Misalnya, sekelompok peneliti mendiskusikan hasil UN 2011 di mana nilai rata­rata siswa pada matapelajaran bahasa Indonesia rendah. Untuk menghindari pemaknaan secara subjektif oleh seorang peneliti, maka dibentuk  kelompok  diskusi  terdiri  atas  beberapa  orang  peneliti.  Dengan  beberapa  orang  mengkaji  sebuah  isu diharapkan akan diperoleh hasil pemaknaan yang lebih objektif.  Byrne, M. 2001. Interviewing as a data collection method. Association of Operating Room Nurses. AORN Journal  Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc: California  Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada   Iskandar.  2008.  Metodologi  Penelitian  Pendidikan  dan  Sosial  (Kuantitaif  dan  Kualitatif).  Jakarta:  Gaung  Persada Group Miles, M. B dan Huberman, A. M. 1984. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. California: Sage Sanafiah Faisal. 1990. Penelitian Kualitatif: Dasar­Dasar dan Aplikasi. Malang: YA3