SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
IMPLEMENTASI K-NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENGENALI
POLA CITRA DALAM MENDETEKSI PENYAKIT KULIT
Sebastian Rori Listyanto
Program Studi Teknik Informatika S1 Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Email:111201005422@mhs.dinus.ac.id
Manusia memiliki kemampuan untuk mengklasifikasikan gambar ke dalam kelas yang sesuai.
Kemampuan ini akan sangat berguna bila diterapkan dalam pada mesin seperti komputer.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan k-Nearest Neighbor (k-NN) dan
Gray Level Coocurence Matrix (GLCM) pada Matlab agar bisa mengklasifikasikan gambar
penyakit kulit ke dalam 3 kelas yang telah ditentukan yaitu sehat, panu dan skabies
menggunakan analisis tekstur. Dataset berjumlah 70 citra untuk tiap kelas sehingga jumlah dari
seluruh kelas adalah 210 citra. Citra yang berupa RGB 50 x 50 piksel diubah menjadi grayscale
kemudian hasil data grayscale discaling menjadi 6 level dan dicari GLCM dengan derajat arah
0°, 45°, 90°, 135° dan jarak piksel 1, 2, 3, 4, 5 sesuai dengan uji coba. Kemudian diekstrak
fitur-fitur yang terdapat dalam gambar. Fitur yang digunakan di penelitian ini adalah kontras,
korelasi, energi dan homogenitas. Penelitian ini menggunakan 60 kali uji coba. Uji coba ini
dilakukan dengan mencari akurasi klasifikasi dari setiap kemungkinan kombinasi sudut, jarak
dan jumlah data training dan testing yang berbeda-beda. Kemudian dicari rata-rata dari semua
uji coba berdasarkan sudut, jarak dan jumlah data training dan testing sehingga dapat diketahui
pengaruh ketiganya terhadap akurasi klasifikasi. Pada hasil klasifikasi didapatkan akurasi
tertinggi dengan menggunakan sudut 45°, jumlah data training dan testing 150 dan 60 serta
jarak 3 piksel.
Kata kunci: k-Nearest Neighbor, GLCM, Matlab, Klasifikasi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penglihatan manusia dapat melakukan hal-hal
yang menakjubkan seperti mengenali
orang/objek, navigasi dalam menghindari
rintangan ataupun mengenali mood di dalam
sebuah adegan. Lain halnya dengan mesin
yang dalam konteks ini adalah komputer.
Untuk meniru penglihatan seperti manusia,
komputer memerlukan sensor yang berfungsi
layaknya mata pada manusia dan program
komputer yang berfungsi sebagai pemroses
data dari sensor. Computer vision merupakan
ilmu yang menggunakan image processing
untuk membuat keputusan berdasarkan citra
yang didapat dari sensor [1], [2], [3]. Dengan
kata lain computer vision bertujuan untuk
membangun sebuah mesin pandai yang dapat
melihat.
Kulit merupakan bagian tubuh yang paling
utama yang perlu diperhatikan. Kulit juga
merupakan organ tubuh paling besar yang
melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus
daging dan organ-organ yang ada di
dalamnya. Kulit memiliki fungsi melindungi
bagian tubuh dari berbagai macam gangguan
dan rangsangan dari luar. Mengingat
pentingnya kulit sebagai pelindung organ-
organ tubuh di dalamnya, maka kulit perlu
dijaga kesehatannya.
Analisis tekstur merupakan salah satu teknik
analisis citra berdasarkan anggapan bahwa
citra dibentuk oleh variasi intensitas piksel,
baik citra keabuan (grayscale) maupun citra
warna [4]. Variasi intensitas piksel pada
sebuah bidang citra ini yang disebut tekstur.
Tekstur merupakan salah satu elemen dasar
citra yang berupa ciri-ciri atau sifat-sifat yang
terdapat dalam citra. Oleh karena itu, tekstur
dapat digunakan untuk klasifikasi terhadap
citra yaitu untuk mengidentifikasi dan
mengenali suatu citra dengan tekstur tertentu
berdasarkan satu set kelas atau klasifikasi
tekstur yang diberikan. Setiap daerah pada
citra tekstur tersebut memiliki karakteristik
yang unik. Untuk mendapatkan karakteristik
tersebut diperlukan ekstraksi ciri yang
berguna untuk mengambil ciri-ciri yang
berbeda dari tiap daerah pada citra tekstur
tersebut.
Fitur-fitur yang dihasilkan oleh metode
ekstraksi ciri kemudian akan digunakan
sebagai masukan proses klasifikasi. Metode
klasifikasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah k-Nearest Neighbor (k-NN). K-NN
adalah sebuah metode klasifikasi yang
tangguh terhadap data training yang noisy dan
efektif apabila datanya besar. Algoritma k-NN
memiliki konsistensi yang kuat dan ketika
jumlah data mendekati tak hingga, algoritma
ini menjamin error rate yang tidak lebih dari
dua kali Bayes error rate (error rate minimum
untuk distribusi data tertentu) [5].
B. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengimplementasikan k-Nearest Neighbor
dalam klasifikasi citra penyakit kulit.
C. Batasan Masalah
1. Citra penyakit kulit yang digunakan
memiliki ukuran 50 x 50 piksel.
2. Dataset yang digunakan adalah data
citra yang terdapat pada website
dermnet.
3. Penyakit yang diteliti adalah panu dan
skabies.
4. Citra diklasifikasikan kedalam 3 kelas
yaitu sehat, panu dan skabies.
5. Jarak piksel yang digunakan adalah 1,
2, 3, 4, 5 piksel.
6. Arah sudut yang digunakan adalah 0°,
45°, 90°, 135°.
7. Skala keabuan yang digunakan dalam
mencari matriks GLCM adalah 6.
8. Jumlah dataset yang digunakan adalah
70 citra untuk tiap kelasnya sehingga
jumlah seluruh dataset untuk 3 kelas
adalah 210 citra.
9. Input k-Nearest Neighbor adalah hasil
ekstraksi 4 fitur dari citra kulit yaitu
kontras, korelasi, energi dan
homogenitas.
10. Jumlah tetangga terdekat yang
digunakan dalam klasifikasi k-NN
adalah 3.
II.METODE YANG DIUSULKAN
Langkah-langkah yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Memilih citra yang akan diteliti dari
dermnet dan mengunduhnya.
2. Melakukan pemotongan bagian citra
yang akan diteliti menjadi ukuran 50 x
50 piksel.
3. Memisahan citra training dan testing
serta kelas-kelasnya.
4. Mengubah citra menjadi grayscale.
5. Mencari Gray Level Coocurence
Matrix (GLCM) dari citra.
6. Mengekstraksi fitur dari GLCM citra
7. Melakukan training citra
menggunakan k-Nearest Neighbor
8. Menghitung akurasi menggunakan
recognition rate.
Gambar 3.1 Diagram proses klasifikasi
penyakit kulit
Pada gambar dapat dilihat untuk perlakuan
data testing dan data training adalah sama.
Data training digunakan untuk memberi
pengetahuan pada sistem, sehingga sistem
dapat memiliki pengetahuan mengenai
macam-macam penyakit kulit yang dipilih.
Data testing digunakan untuk menguji sistem
dan algoritma yang digunakan.
Pertama kali data training akan diproses,
setelah selesai kemudian sistem akan
memproses data testing. Data training dan
data testing akan diolah dengan cara yang
sama. Masing-masing data training dan data
testing akan melalui tahap preprocessing dan
ekstraksi fitur. Setelah tahap ekstraksi fitur,
data training dan data testing akan
diklasifikasikan. Pada tahap akhir, setelah
data terklasifikasi atau data training dikenali
polanya, sistem akan mengukur akurasi dari
algoritma yang digunakan.
III. IMPLEMENTASI
A. Prapengolahan Citra
Langkah prapengolahan untuk data testing
dan data training adalah sama. Adapun
langkah-langkah dalam prapengolahan adalah
sebagai berikut.
1. Menyiapkan citra penyakit kulit
Siapkan citra peyakit kulit panu dan
skabies yang telah di download dari
dermnet.
2. Menyamakan dimensi citra
Citra yang telah didapatkan dari
dermnet masih berupa citra
berdimensi besar yaitu 720 x 480 dan
informasi yang diberikan masih terlalu
umum, sehingga diperlukan
pemotongan sesuai bagian-bagian
yang akan diteliti saja. Dalam
penelitian ini citra dipotong menjadi
ukuran 50 x 50 piksel. Hal ini
dimaksudkan agar beban sistem dalam
melakukan pemrosesan data menjadi
lebih ringan.
3. Membagi menjadi data training dan
testing
Setiap kelas citra yang telah dipotong-
potong akan dibagi menjadi data
training dan data testing. Data akan
diambil secara acak dari tiap kelas dan
dikumpulkan dalam folder training
dan testing. Masing-masing folder
terdiri dari 3 kelas yaitu citra kulit
sehat, kulit panu dan kulit skabies.
Masing-masing citra diberi nama
dengan penomoran (1.jpg, 2.jpg) agar
proses dalam program dapat dilakukan
dengan perulangan.
4. Mengubah menjadi grayscale
Citra yang diperoleh dari dari dermnet
masih berupa citra RGB yang terdiri
dari 3 warna (merah, hijau dan biru)
untuk setiap pikselnya. Perubahan
citra menjadi grayscale bertujuan
mengubah 3 nilai warna (merah, hijau
dan biru) menjadi hanya 1 nilai
(grayscale) sehingga proses ekstraksi
fitur dari GLCM bisa didapatkan.
B. Ekstraksi Fitur
Pada tahap ekstraksi fitur tidak ada perbedaan
perlakuan antara data training dan data
testing. Ekstraksi fitur dalam penelitian ini
menggunakan 2 tahap yaitu:
1. Pembentukan matriks GLCM
Setelah mendapatkan nilai abu-abu
pada preprocessing, kemudian
dilakukan proses scaling ke dalam 6
skala. Setelah didapatkan hasil
scaling, kemudian dihitung matriks
GLCM untuk sudut yang diuji coba
yaitu 0°, 45°, 90° atau 135°. Dari
perhitungan ini akan didapatkan
matriks GLCM 6 x 6.
2. Ekstraksi Fitur Orde dua
Setelah mendapatkan matriks GLCM,
kemudian dicari normalisasinya
sehingga jumlah dari semua
elemennya adalah satu. Setelah itu
dicari fitur dari matriks GLCM.
C. Basis Pengetahuan
1. Representasikan masing-masing hasil
ekstraksi fitur menjadi matriks
berdimensi satu.
2. Kelompokkan data citra training
menjadi satu matriks dan data citra
testing menjadi 1 matriks. Masing-
masing baris pada matriks
merepresentasikan satu citra penyakit
kulit.
3. Sebelum matriks tersebut digunakan
sebagai basis pengetahuan, terlebih
dahulu buat grup untuk menandakan
citra-citra yang terdapat di dalam data
training sesuai dengan masing-masing
jenis penyakit. Dalam penelitian ini
dibuat kelompok sebagai berikut:
100 = Kulit Sehat
200 = Kulit Panu
300 = Kulit Skabies
D. Klasifikasi Menggunakan k-Nearest
Neighbor
Data training dan data testing yang sudah
dijadikan dalam satu matriks akan
dibandingkan menggunakan metode k-
Nearest Neighbor dengan pencarian jarak
Euclidean. Pada penelitian ini dilakukan 60
kali uji coba dengan kombinasi jarak, sudut
dan jumlah data training dan data testing yang
berbeda-beda.
E. Penghitungan Rata Akurasi
Perhitungan rata akurasi dilakukan untuk
melihat seberapa tepat algoritma ekstraksi
fitur orde dua dengan GLCM dan sejauh mana
jarak piksel dan arah sudut mempengaruhi
akurasi. Perhitungan rata akurasi
menggunakan algoritma recognition rate.
Peneliti melakukan tiga kali perhitungan rata
akurasi yaitu berdasarkan sudut, jumlah data
training dan jarak antar piksel.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Menggunakan k-Nearest
Neighbor
Tabel 4.1 Hasil uji coba (data training= 90,
data testing= 120)
1 2 3 4 5
0 50,83 42,50 46,66 49,16 47,50
45 54,16 50 47,5 47,5 47,5
90 44,16 43,33 42,5 50,83 45
135 39,16 45 43,33 50 52
Dari tabel diatas akurasi tertinggi didapat jika
menggunakan jarak 1 piksel dan sudut 45°
dengan akurasi sebesar 54,16% dan akurasi
terendah didapat pada uji coba dengan
menggunakan jarak 1 piksel dan sudut 135°
dengan akurasi sebesar 39,16%.
Tabel 4.2 Hasil uji coba (data training=
120, data testing= 90)
1 2 3 4 5
0 51,11 45,55 53,33 52,22 54,44
45 56,66 58,88 62,22 46,66 40
90 43,33 45,55 54,44 56,66 53,33
135 45,55 55,55 47,77 50 48,88
Dari tabel diatas akurasi tertinggi didapat jika
menggunakan jarak 3 piksel dan sudut 45°
dengan akurasi sebesar 62,22% dan akurasi
terendah didapat pada uji coba dengan
menggunakan jarak 5 piksel dan sudut 45°
dengan akurasi sebesar 40%.
Tabel 4.3 Hasil uji coba (data training=
150, data testing= 60)
1 2 3 4 5
0 51,66 43,33 65 56,66 58,33
45 58,33 61,66 60 50 50
90 48,33 53,33 55 60 48,33
135 43,33 56,66 48,33 45 51,66
Dari tabel diatas akurasi tertinggi didapat jika
menggunakan jarak 3 piksel dan sudut 0°
dengan akurasi sebesar 65% dan akurasi
terendah didapat pada 2 uji coba yang
menggunakan jarak 1 piksel dan sudut 135°
serta jarak 2 piksel dan sudut 0° dengan
akurasi sebesar 43,33%.
B. Penghitungan Rata Akurasi
Perhitungan rata akurasi dilakukan untuk
melihat seberapa tepat algoritma ekstraksi
fitur orde dua dengan GLCM dan sejauh mana
jarak piksel dan arah sudut mempengaruhi
akurasi. Perhitungan rata akurasi
menggunakan algoritma recognition rate.
Peneliti melakukan tiga kali perhitungan rata
akurasi yaitu berdasarkan sudut, jumlah data
training dan jarak antar piksel. Hasil
perhitungan rata akurasi untuk setiap sudut
bisa dilihat pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Rata-rata akurasi berdasarkan
sudut
Sudut Rata-Rata Akurasi
0° 51,22
45° 52,74
90° 49,61
135° 48,18
Rata akurasi berdasarkan sudut didapatkan
dengan menghitung nilai rata-rata dari setiap
60 uji coba yang memiliki sudut yang sama.
Dari tabel diatas didapatkan akurasi tertinggi
dengan menggunakan sudut 45° dan akurasi
terendah dengan sudut 135°. Sedangkan
untuk rata akurasi berdasarkan jumlah data
training bisa dilihat pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Rata-rata akurasi berdasarkan
jumlah data training-testing
Jumlah Data
Training
Jumlah
Data Testing
Rata-Rata
Akurasi
90 120 46,96
120 90 51,11
150 60 53,25
Rata akurasi berdasarkan jumlah data
training dan testing didapatkan dengan
menghitung rata-rata akurasi dari uji coba
yang memiliki jumlah data training dan
testing yang sama. Berdasarkan tabel di atas,
rata-rata nilai akurasi meningkat sesuai
dengan peningkatan jumlah data training.
Akurasi tertinggi ditunjukkan oleh uji coba
yang menggunakan jumlah data training 150
dan jumlah data testing 60.
Selanjutnya untuk rata akurasi
berdasarkan jarak bisa terlihat pada tabel 4.6
berikut.
Tabel 4.6 Rata-rata akurasi berdasarkan
jarak piksel
Jarak Rata-Rata Akurasi
1 48,88
2 50,11
3 52,17
4 51,22
5 49,79
Rata akurasi berdasarkan jarak
didapatkan dengan menghitung nilai rata-rata
akurasi berdasarkan uji coba yang memiliki
jarak piksel yang sama. Berdasarkan tabel di
atas, rata-rata nilai akurasi yang tertinggi
didapatkan dengan menggunakan jarak 3
piksel.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti, maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan uji coba yang telah
dilakukan menggunakan sudut, jarak
serta jumlah data training dan testing
yang berbeda-beda maka tingkat
pengenalan citra penyakit tertinggi
ditunjukkan dengan menggunakan
sudut 45°, jumlah data training dan
testing 150 dan 60 serta jarak 3 piksel.
2. Rata-rata akurasi meningkat jika
menggunakan kombinasi jumlah data
training meningkat dan jumlah data
testingnya menurun.
3. Rata-rata akurasi tertinggi didapat
dengan menggunakan sudut 45° dan
terendah dengan menggunakan sudut
135°.
4. Rata-rata akurasi tertinggi didapat
dengan menggunakan jarak 3 piksel
dan akurasi terendah dengan jarak 1
piksel.
5. Rata-rata akurasi tertinggi didapat
dengan menggunakan kombinasi data
training dan testing 150 dan 60 dan
akurasi terendah dengan kombinasi
data training dan testing 90 dan 120.
B. Saran
Saran peneliti untuk mengembangkan
tugas akhir ini antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian dapat dilanjutkan dengan
memperbanyak jumlah citra training
agar akurasi klasifikasi bisa lebih
akurat.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan
dapat mengklasifikasikan jenis
penyakit (kelas) yang lebih beragam.
3. Penelitian dapat dikembangkan
dengan mengubah algoritma yang
diterapkan dalam ekstraksi fitur atau
tahap klasifikasi untuk kemudian
dibandingkan dengan algoritma yang
menerapkan GLCM dan eksraksi fitur
orde dua dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] D. Forsyth dan J. Ponce, Computer
Vision: A modern Approach 2nd ed,
Pearson Edcation, Ltd, 2011.
[2] L. Shapiro dan G. Stockman, Computer
Vision, Prentice Hall, 2001.
[3] R. Szeliski, Computer Vision:
Algorithms and Application, Springer,
2011.
[4] H. Wibawanto, “Analisis Tekstur untuk
Diskriminasi Massa Kistik dan Non
Kistik pada Citra Ultrasonografi,”
Skripsi Program Pasca Sarjana Fakultas
Tenik UGM, Yogyakarta, 2011.
[5] A. Sukma, D. Ramadhan, B. P. Santoso,
T. R. Sari dan N. M. A. K. Wiraswari,
“k-Nearest Neighbor Information
Retrieval (Sistem Temu Kembali
Informasi),” Universitas Airlangga
Fakultas Sains dan Teknologi, Surabaya,
2014.
[6] A. J. Arriawati, I. Santoso dan Y.
Christyono, “Klasifikasi Citra Tekstur
Menggunakan k-Nearest Neighbor
Berdasarkan Ekstraksi Ciri Metode
Matriks Kookurensi,” Skripsi Teknik
Elektro Universitas Diponegoro ,
Semarang, 2011.
[7] Z. Budiarso, “Identifikasi Macan Tutul
dengan Metode Grey Level Coocurent
Matrix (GLCM),” Jurnal Dinamika
Informatika Universitas Stikubank,
Semarang, 2010.
[8] Y. G. K, I. Santoso dan R. R. Isnanto,
“Klasifikasi Citra dengan Matriks Ko-
Okurensi Aras Keabuan (Gray Level
Co-occurrenceMatrix-GLCM) Pada
Lima Kelas Biji-Bijian,” Skripsi Teknik
Elektro Universitas Diponegoro,
Semarang, 2011.
[9] R. Munir, Pengolahan Citra Digital
dengan Pendekatan Algoritmik,
Bandung: Informatika Bandung, 2004.
[10] D. Putra, Sistem Biometrika Konsep
Dasar, Teknik Analisis Citra dan
Tahapan Membangun Aplikasi Sistem
Biometrika, Yogyakarta: Andi, 2009.
[11] J. Hopewll, “The Skin: Its structure and
Response to Ionizing Radiation,” Int. J.
Radiat. Biol., no. 57, pp. 751-773, 1990.
[12] B. Schottellius dan D. Schottelius,
Textbook of Physiology, Saint Louis:
The C.V. Mosby Company, 1973.
[13] A. Kusuma, R. Isnanto dan I. Santoso,
“Pengenalan Iris Mata Menggunakan
Pencirian Matriks Ko-Okurensi Aras
Keabuan,” Skripsi Teknik Elektro
Universitas Universitas Diponegoro,
Semarang, 2011.
[14] F. Albregsten, “Statistical Texture
Measures Computed from Gray Level
Coocurence Matrices,” Department of
Informatics University of Oslo, Oslo,
2008.
[15] Y. Febriyanto, “Pengklasifikasian
Kualitas Keramik Berdasarkan
Ekstraksi Fitur Tekstur Statistik,”
Skripsi Teknik Informatika Universitas
Gunadarma, Depok, 2012.
[16] T. W. A. Putra, “Pengenalan Wajah
dengan Matriks Kookurensi Aras
Keabuan dan Jaringan Syaraf Tiruan
Probabilistik,” Tesis Sistem Informasi
Universitas Diponegoro, Semarang,
2013.
[17] A. Kadir, N. L. E., A. Susanto dan P.
Santosa, “Neural Network Application
on Foliage Plant Identification,”
International Journal of Computer
Application (0975-8887), vol. 29, no. 9,
pp. 15-22, 2011.
[18] F. M. Hana, “Sistem Identifikasi
Biometrik Finger Knuckle Print
Menggunakan Histogram Equalization
dan Principal Component Analysis
(PCA),” Skripsi Teknik Informatika
Universitas Dian Nuswantoro,
Semarang, 2014.
[19] S. B. Palilati, “Hubungan Antara
Higiene Pribadi dan Penggunaan Alat
Pelindung Diri dengan Kejadian
Penyakit Kulit Pada Pekerja Pengangkut
Sampah Di Kota Gorontalo,” Skripsi
Kesehatan Masyarakat Universitas
Negeri Gorontalo, Gorontalo, 2012.
[20] M. Thomas Habif, “Dermnet Skin
Diseases Atlas,” Dermnet, 1998.
[Online]. Available:
http://www.dermnet.com. [Diakses 16
March 2015].

More Related Content

What's hot

ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)Nona Zesifa
 
Pemanfaatan Stack Untuk Deteksi Gerakan
Pemanfaatan Stack Untuk Deteksi GerakanPemanfaatan Stack Untuk Deteksi Gerakan
Pemanfaatan Stack Untuk Deteksi GerakanTeady Matius
 
Pengolahan Citra Digital (Resume materi kuliah)
Pengolahan Citra Digital (Resume materi kuliah)Pengolahan Citra Digital (Resume materi kuliah)
Pengolahan Citra Digital (Resume materi kuliah)Abdullah Azzam Al Haqqoni
 
Materi Pengantar Pengolahan Citra
Materi Pengantar Pengolahan CitraMateri Pengantar Pengolahan Citra
Materi Pengantar Pengolahan CitraNur Fadli Utomo
 
Digital image processing
Digital image processingDigital image processing
Digital image processingDefri Tan
 
Naskah%20 publikasi
Naskah%20 publikasiNaskah%20 publikasi
Naskah%20 publikasiCahyaUPN97
 
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...Repository Ipb
 
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-meansJurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-meansym.ygrex@comp
 
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15Fazar Hidayat
 
METODE SEGMENTASI UNTUK ANALISIS CITRA DIGITAL HEAD CT-SCAN
METODE SEGMENTASI UNTUK ANALISIS CITRA DIGITAL HEAD CT-SCAN METODE SEGMENTASI UNTUK ANALISIS CITRA DIGITAL HEAD CT-SCAN
METODE SEGMENTASI UNTUK ANALISIS CITRA DIGITAL HEAD CT-SCAN agusandreansya
 
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi TerseliaPenginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi TerseliaWachidatin N C
 
Tugas mandiri pengolahan citra digital
Tugas mandiri pengolahan citra digitalTugas mandiri pengolahan citra digital
Tugas mandiri pengolahan citra digitalAndree Ddoank
 

What's hot (19)

ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
 
Pemanfaatan Stack Untuk Deteksi Gerakan
Pemanfaatan Stack Untuk Deteksi GerakanPemanfaatan Stack Untuk Deteksi Gerakan
Pemanfaatan Stack Untuk Deteksi Gerakan
 
LN s01-machine vision-s2
LN s01-machine vision-s2LN s01-machine vision-s2
LN s01-machine vision-s2
 
LN s12-machine vision-s2
LN s12-machine vision-s2LN s12-machine vision-s2
LN s12-machine vision-s2
 
Pengolahan Citra Digital (Resume materi kuliah)
Pengolahan Citra Digital (Resume materi kuliah)Pengolahan Citra Digital (Resume materi kuliah)
Pengolahan Citra Digital (Resume materi kuliah)
 
Materi Pengantar Pengolahan Citra
Materi Pengantar Pengolahan CitraMateri Pengantar Pengolahan Citra
Materi Pengantar Pengolahan Citra
 
Image processing
Image processingImage processing
Image processing
 
Digital image processing
Digital image processingDigital image processing
Digital image processing
 
Naskah%20 publikasi
Naskah%20 publikasiNaskah%20 publikasi
Naskah%20 publikasi
 
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
 
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-meansJurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
 
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15
 
METODE SEGMENTASI UNTUK ANALISIS CITRA DIGITAL HEAD CT-SCAN
METODE SEGMENTASI UNTUK ANALISIS CITRA DIGITAL HEAD CT-SCAN METODE SEGMENTASI UNTUK ANALISIS CITRA DIGITAL HEAD CT-SCAN
METODE SEGMENTASI UNTUK ANALISIS CITRA DIGITAL HEAD CT-SCAN
 
Jenis-Jenis Format Citra
Jenis-Jenis Format CitraJenis-Jenis Format Citra
Jenis-Jenis Format Citra
 
LN s09-machine vision-s2
LN s09-machine vision-s2LN s09-machine vision-s2
LN s09-machine vision-s2
 
Pengolahan Citra digital
Pengolahan Citra digitalPengolahan Citra digital
Pengolahan Citra digital
 
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi TerseliaPenginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
 
Tugas mandiri pengolahan citra digital
Tugas mandiri pengolahan citra digitalTugas mandiri pengolahan citra digital
Tugas mandiri pengolahan citra digital
 
Chap 3 - Dasar Pengolahan Citra
Chap 3 - Dasar Pengolahan CitraChap 3 - Dasar Pengolahan Citra
Chap 3 - Dasar Pengolahan Citra
 

Viewers also liked

Petunjuk sikronisasi unbk_smk_dan_sma
Petunjuk sikronisasi unbk_smk_dan_smaPetunjuk sikronisasi unbk_smk_dan_sma
Petunjuk sikronisasi unbk_smk_dan_smaym.ygrex@comp
 
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...ym.ygrex@comp
 
Clustering skripsi teknik informatikac
Clustering   skripsi teknik informatikacClustering   skripsi teknik informatikac
Clustering skripsi teknik informatikacym.ygrex@comp
 
Selayang pandang kiki rusdyanto
Selayang pandang kiki rusdyantoSelayang pandang kiki rusdyanto
Selayang pandang kiki rusdyantoym.ygrex@comp
 
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example
Using kalman filter for object tracking   matlab & simulink exampleUsing kalman filter for object tracking   matlab & simulink example
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink exampleym.ygrex@comp
 
Pengantar tentang prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan
Pengantar tentang prosedur kesehatan, keselamatan dan keamananPengantar tentang prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan
Pengantar tentang prosedur kesehatan, keselamatan dan keamananym.ygrex@comp
 
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap pengerti...
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap   pengerti...Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap   pengerti...
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap pengerti...ym.ygrex@comp
 
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...ym.ygrex@comp
 
Pengumuman unbk di ubk 2017
Pengumuman unbk di ubk 2017Pengumuman unbk di ubk 2017
Pengumuman unbk di ubk 2017ym.ygrex@comp
 
Foreground detection using gaussian mixture models matlab
Foreground detection using gaussian mixture models   matlabForeground detection using gaussian mixture models   matlab
Foreground detection using gaussian mixture models matlabym.ygrex@comp
 
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example hg
Tracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example hgTracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example hg
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example hgym.ygrex@comp
 
4. jurnal budi pradana implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
4. jurnal budi pradana  implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...4. jurnal budi pradana  implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
4. jurnal budi pradana implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...ym.ygrex@comp
 
Selayang pandang ygrex
Selayang pandang ygrexSelayang pandang ygrex
Selayang pandang ygrexym.ygrex@comp
 
Algoritma fuzzy c means fcm java c++ contoh program
Algoritma fuzzy c means fcm java c++   contoh programAlgoritma fuzzy c means fcm java c++   contoh program
Algoritma fuzzy c means fcm java c++ contoh programym.ygrex@comp
 
Ruu bem unma subang 2013 ygrex
Ruu bem unma subang 2013 ygrexRuu bem unma subang 2013 ygrex
Ruu bem unma subang 2013 ygrexym.ygrex@comp
 
1 7 amir temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...
1 7 amir  temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...1 7 amir  temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...
1 7 amir temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...ym.ygrex@comp
 
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...ym.ygrex@comp
 
Tutorial membuat cop surat
Tutorial membuat cop suratTutorial membuat cop surat
Tutorial membuat cop suratym.ygrex@comp
 
Divide a data set into sub data sets matlab answers - matlab central
Divide a data set into sub data sets   matlab answers - matlab centralDivide a data set into sub data sets   matlab answers - matlab central
Divide a data set into sub data sets matlab answers - matlab centralym.ygrex@comp
 

Viewers also liked (20)

Petunjuk sikronisasi unbk_smk_dan_sma
Petunjuk sikronisasi unbk_smk_dan_smaPetunjuk sikronisasi unbk_smk_dan_sma
Petunjuk sikronisasi unbk_smk_dan_sma
 
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...
 
Clustering skripsi teknik informatikac
Clustering   skripsi teknik informatikacClustering   skripsi teknik informatikac
Clustering skripsi teknik informatikac
 
Selayang pandang kiki rusdyanto
Selayang pandang kiki rusdyantoSelayang pandang kiki rusdyanto
Selayang pandang kiki rusdyanto
 
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example
Using kalman filter for object tracking   matlab & simulink exampleUsing kalman filter for object tracking   matlab & simulink example
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example
 
Pengantar tentang prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan
Pengantar tentang prosedur kesehatan, keselamatan dan keamananPengantar tentang prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan
Pengantar tentang prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan
 
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap pengerti...
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap   pengerti...Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap   pengerti...
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap pengerti...
 
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
 
Pengumuman unbk di ubk 2017
Pengumuman unbk di ubk 2017Pengumuman unbk di ubk 2017
Pengumuman unbk di ubk 2017
 
Foreground detection using gaussian mixture models matlab
Foreground detection using gaussian mixture models   matlabForeground detection using gaussian mixture models   matlab
Foreground detection using gaussian mixture models matlab
 
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example hg
Tracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example hgTracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example hg
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example hg
 
4. jurnal budi pradana implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
4. jurnal budi pradana  implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...4. jurnal budi pradana  implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
4. jurnal budi pradana implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
 
Selayang pandang ygrex
Selayang pandang ygrexSelayang pandang ygrex
Selayang pandang ygrex
 
Algoritma fuzzy c means fcm java c++ contoh program
Algoritma fuzzy c means fcm java c++   contoh programAlgoritma fuzzy c means fcm java c++   contoh program
Algoritma fuzzy c means fcm java c++ contoh program
 
Ruu bem unma subang 2013 ygrex
Ruu bem unma subang 2013 ygrexRuu bem unma subang 2013 ygrex
Ruu bem unma subang 2013 ygrex
 
1 7 amir temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...
1 7 amir  temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...1 7 amir  temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...
1 7 amir temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...
 
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
 
Revisi jadwal gladi
Revisi jadwal gladiRevisi jadwal gladi
Revisi jadwal gladi
 
Tutorial membuat cop surat
Tutorial membuat cop suratTutorial membuat cop surat
Tutorial membuat cop surat
 
Divide a data set into sub data sets matlab answers - matlab central
Divide a data set into sub data sets   matlab answers - matlab centralDivide a data set into sub data sets   matlab answers - matlab central
Divide a data set into sub data sets matlab answers - matlab central
 

Similar to Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dalam mendeteksi penyakit kulit

Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...
Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...
Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...Noor Azizah
 
Tugas presensate pcd
Tugas presensate pcdTugas presensate pcd
Tugas presensate pcdBfhie El
 
Review paper
Review paperReview paper
Review paperananta200
 
Review paper
Review paperReview paper
Review papertrisvo
 
Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterol
Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterolDeteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterol
Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterolAmiliya Emil
 
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7Ririn Indahyani
 
1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfAchmadFiqhi1
 
Identifikasi Tumbuhan Obat Herbal Berdasarkan Citra Daun Menggunakan Algoritm...
Identifikasi Tumbuhan Obat Herbal Berdasarkan Citra Daun Menggunakan Algoritm...Identifikasi Tumbuhan Obat Herbal Berdasarkan Citra Daun Menggunakan Algoritm...
Identifikasi Tumbuhan Obat Herbal Berdasarkan Citra Daun Menggunakan Algoritm...IsmedsyahSyah1
 
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiri
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiriProcceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiri
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiriAndika Dwi Hadiri
 
4 ekstraksi-fitur-menggunakan-metode-lda-dan-pemilihan-eigen-value-pada-cacat...
4 ekstraksi-fitur-menggunakan-metode-lda-dan-pemilihan-eigen-value-pada-cacat...4 ekstraksi-fitur-menggunakan-metode-lda-dan-pemilihan-eigen-value-pada-cacat...
4 ekstraksi-fitur-menggunakan-metode-lda-dan-pemilihan-eigen-value-pada-cacat...david resty
 
05 Bab 2 152016039.pdf
05 Bab 2 152016039.pdf05 Bab 2 152016039.pdf
05 Bab 2 152016039.pdfBujangMustika
 
PERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.pptPERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.pptssuserbcb591
 
Clustering kualitas-beras-dengan-k-means
Clustering kualitas-beras-dengan-k-meansClustering kualitas-beras-dengan-k-means
Clustering kualitas-beras-dengan-k-meansichal palawa
 
Matlabputufahri
MatlabputufahriMatlabputufahri
MatlabputufahrianakBaik
 
Kecerdasan komputasional _berbasis_jaringan_neural_buatan_(jnb)_pada_sistem_p...
Kecerdasan komputasional _berbasis_jaringan_neural_buatan_(jnb)_pada_sistem_p...Kecerdasan komputasional _berbasis_jaringan_neural_buatan_(jnb)_pada_sistem_p...
Kecerdasan komputasional _berbasis_jaringan_neural_buatan_(jnb)_pada_sistem_p...Sarofi Joemo
 
Teknologi pengolahan citra
Teknologi pengolahan citraTeknologi pengolahan citra
Teknologi pengolahan citrabanoesunset
 

Similar to Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dalam mendeteksi penyakit kulit (20)

Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...
Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...
Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...
 
Tugas presensate pcd
Tugas presensate pcdTugas presensate pcd
Tugas presensate pcd
 
Review paper
Review paperReview paper
Review paper
 
Review paper
Review paperReview paper
Review paper
 
Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterol
Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterolDeteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterol
Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterol
 
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7
 
1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
 
AI Security .pptx
AI Security .pptxAI Security .pptx
AI Security .pptx
 
Identifikasi Tumbuhan Obat Herbal Berdasarkan Citra Daun Menggunakan Algoritm...
Identifikasi Tumbuhan Obat Herbal Berdasarkan Citra Daun Menggunakan Algoritm...Identifikasi Tumbuhan Obat Herbal Berdasarkan Citra Daun Menggunakan Algoritm...
Identifikasi Tumbuhan Obat Herbal Berdasarkan Citra Daun Menggunakan Algoritm...
 
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiri
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiriProcceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiri
Procceding_KNIT_2_97-102_AndikaDwiHadiri
 
4 ekstraksi-fitur-menggunakan-metode-lda-dan-pemilihan-eigen-value-pada-cacat...
4 ekstraksi-fitur-menggunakan-metode-lda-dan-pemilihan-eigen-value-pada-cacat...4 ekstraksi-fitur-menggunakan-metode-lda-dan-pemilihan-eigen-value-pada-cacat...
4 ekstraksi-fitur-menggunakan-metode-lda-dan-pemilihan-eigen-value-pada-cacat...
 
05 Bab 2 152016039.pdf
05 Bab 2 152016039.pdf05 Bab 2 152016039.pdf
05 Bab 2 152016039.pdf
 
Jurnal Article <search>
Jurnal Article <search>Jurnal Article <search>
Jurnal Article <search>
 
PERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.pptPERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.ppt
 
Pcd 4
Pcd 4Pcd 4
Pcd 4
 
Clustering kualitas-beras-dengan-k-means
Clustering kualitas-beras-dengan-k-meansClustering kualitas-beras-dengan-k-means
Clustering kualitas-beras-dengan-k-means
 
Pcd 4
Pcd 4Pcd 4
Pcd 4
 
Matlabputufahri
MatlabputufahriMatlabputufahri
Matlabputufahri
 
Kecerdasan komputasional _berbasis_jaringan_neural_buatan_(jnb)_pada_sistem_p...
Kecerdasan komputasional _berbasis_jaringan_neural_buatan_(jnb)_pada_sistem_p...Kecerdasan komputasional _berbasis_jaringan_neural_buatan_(jnb)_pada_sistem_p...
Kecerdasan komputasional _berbasis_jaringan_neural_buatan_(jnb)_pada_sistem_p...
 
Teknologi pengolahan citra
Teknologi pengolahan citraTeknologi pengolahan citra
Teknologi pengolahan citra
 

More from ym.ygrex@comp

Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example g
Tracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example gTracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example g
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example gym.ygrex@comp
 
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example r
Using kalman filter for object tracking   matlab & simulink example rUsing kalman filter for object tracking   matlab & simulink example r
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example rym.ygrex@comp
 
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink example
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink exampleMotion based multiple object tracking - matlab & simulink example
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink exampleym.ygrex@comp
 
Teknik pengumpulan data teknologi pendidikan
Teknik pengumpulan data   teknologi pendidikanTeknik pengumpulan data   teknologi pendidikan
Teknik pengumpulan data teknologi pendidikanym.ygrex@comp
 
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...ym.ygrex@comp
 
16. afrisawati implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...
16. afrisawati  implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...16. afrisawati  implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...
16. afrisawati implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...ym.ygrex@comp
 
17. sarah fadilah implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...
17. sarah fadilah   implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...17. sarah fadilah   implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...
17. sarah fadilah implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...ym.ygrex@comp
 
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...ym.ygrex@comp
 
11. sri rahayu implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...
11. sri rahayu   implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...11. sri rahayu   implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...
11. sri rahayu implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...ym.ygrex@comp
 
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...ym.ygrex@comp
 
Sejarah bem stkip subang
Sejarah bem stkip subangSejarah bem stkip subang
Sejarah bem stkip subangym.ygrex@comp
 

More from ym.ygrex@comp (13)

Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example g
Tracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example gTracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example g
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example g
 
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example r
Using kalman filter for object tracking   matlab & simulink example rUsing kalman filter for object tracking   matlab & simulink example r
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example r
 
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink example
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink exampleMotion based multiple object tracking - matlab & simulink example
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink example
 
Teknik pengumpulan data teknologi pendidikan
Teknik pengumpulan data   teknologi pendidikanTeknik pengumpulan data   teknologi pendidikan
Teknik pengumpulan data teknologi pendidikan
 
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...
 
16. afrisawati implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...
16. afrisawati  implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...16. afrisawati  implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...
16. afrisawati implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...
 
17. sarah fadilah implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...
17. sarah fadilah   implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...17. sarah fadilah   implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...
17. sarah fadilah implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...
 
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...
 
11. sri rahayu implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...
11. sri rahayu   implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...11. sri rahayu   implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...
11. sri rahayu implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...
 
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...
 
Sejarah bem stkip subang
Sejarah bem stkip subangSejarah bem stkip subang
Sejarah bem stkip subang
 
Buku ppl stkip 2011
Buku ppl stkip 2011Buku ppl stkip 2011
Buku ppl stkip 2011
 
Pengolahan citra
Pengolahan citraPengolahan citra
Pengolahan citra
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dalam mendeteksi penyakit kulit

  • 1. IMPLEMENTASI K-NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENGENALI POLA CITRA DALAM MENDETEKSI PENYAKIT KULIT Sebastian Rori Listyanto Program Studi Teknik Informatika S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email:111201005422@mhs.dinus.ac.id Manusia memiliki kemampuan untuk mengklasifikasikan gambar ke dalam kelas yang sesuai. Kemampuan ini akan sangat berguna bila diterapkan dalam pada mesin seperti komputer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan k-Nearest Neighbor (k-NN) dan Gray Level Coocurence Matrix (GLCM) pada Matlab agar bisa mengklasifikasikan gambar penyakit kulit ke dalam 3 kelas yang telah ditentukan yaitu sehat, panu dan skabies menggunakan analisis tekstur. Dataset berjumlah 70 citra untuk tiap kelas sehingga jumlah dari seluruh kelas adalah 210 citra. Citra yang berupa RGB 50 x 50 piksel diubah menjadi grayscale kemudian hasil data grayscale discaling menjadi 6 level dan dicari GLCM dengan derajat arah 0°, 45°, 90°, 135° dan jarak piksel 1, 2, 3, 4, 5 sesuai dengan uji coba. Kemudian diekstrak fitur-fitur yang terdapat dalam gambar. Fitur yang digunakan di penelitian ini adalah kontras, korelasi, energi dan homogenitas. Penelitian ini menggunakan 60 kali uji coba. Uji coba ini dilakukan dengan mencari akurasi klasifikasi dari setiap kemungkinan kombinasi sudut, jarak dan jumlah data training dan testing yang berbeda-beda. Kemudian dicari rata-rata dari semua uji coba berdasarkan sudut, jarak dan jumlah data training dan testing sehingga dapat diketahui pengaruh ketiganya terhadap akurasi klasifikasi. Pada hasil klasifikasi didapatkan akurasi tertinggi dengan menggunakan sudut 45°, jumlah data training dan testing 150 dan 60 serta jarak 3 piksel. Kata kunci: k-Nearest Neighbor, GLCM, Matlab, Klasifikasi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penglihatan manusia dapat melakukan hal-hal yang menakjubkan seperti mengenali orang/objek, navigasi dalam menghindari rintangan ataupun mengenali mood di dalam sebuah adegan. Lain halnya dengan mesin yang dalam konteks ini adalah komputer. Untuk meniru penglihatan seperti manusia, komputer memerlukan sensor yang berfungsi layaknya mata pada manusia dan program komputer yang berfungsi sebagai pemroses data dari sensor. Computer vision merupakan ilmu yang menggunakan image processing untuk membuat keputusan berdasarkan citra yang didapat dari sensor [1], [2], [3]. Dengan kata lain computer vision bertujuan untuk membangun sebuah mesin pandai yang dapat melihat. Kulit merupakan bagian tubuh yang paling utama yang perlu diperhatikan. Kulit juga merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan rangsangan dari luar. Mengingat pentingnya kulit sebagai pelindung organ- organ tubuh di dalamnya, maka kulit perlu dijaga kesehatannya. Analisis tekstur merupakan salah satu teknik analisis citra berdasarkan anggapan bahwa citra dibentuk oleh variasi intensitas piksel, baik citra keabuan (grayscale) maupun citra warna [4]. Variasi intensitas piksel pada sebuah bidang citra ini yang disebut tekstur. Tekstur merupakan salah satu elemen dasar citra yang berupa ciri-ciri atau sifat-sifat yang terdapat dalam citra. Oleh karena itu, tekstur
  • 2. dapat digunakan untuk klasifikasi terhadap citra yaitu untuk mengidentifikasi dan mengenali suatu citra dengan tekstur tertentu berdasarkan satu set kelas atau klasifikasi tekstur yang diberikan. Setiap daerah pada citra tekstur tersebut memiliki karakteristik yang unik. Untuk mendapatkan karakteristik tersebut diperlukan ekstraksi ciri yang berguna untuk mengambil ciri-ciri yang berbeda dari tiap daerah pada citra tekstur tersebut. Fitur-fitur yang dihasilkan oleh metode ekstraksi ciri kemudian akan digunakan sebagai masukan proses klasifikasi. Metode klasifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah k-Nearest Neighbor (k-NN). K-NN adalah sebuah metode klasifikasi yang tangguh terhadap data training yang noisy dan efektif apabila datanya besar. Algoritma k-NN memiliki konsistensi yang kuat dan ketika jumlah data mendekati tak hingga, algoritma ini menjamin error rate yang tidak lebih dari dua kali Bayes error rate (error rate minimum untuk distribusi data tertentu) [5]. B. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan k-Nearest Neighbor dalam klasifikasi citra penyakit kulit. C. Batasan Masalah 1. Citra penyakit kulit yang digunakan memiliki ukuran 50 x 50 piksel. 2. Dataset yang digunakan adalah data citra yang terdapat pada website dermnet. 3. Penyakit yang diteliti adalah panu dan skabies. 4. Citra diklasifikasikan kedalam 3 kelas yaitu sehat, panu dan skabies. 5. Jarak piksel yang digunakan adalah 1, 2, 3, 4, 5 piksel. 6. Arah sudut yang digunakan adalah 0°, 45°, 90°, 135°. 7. Skala keabuan yang digunakan dalam mencari matriks GLCM adalah 6. 8. Jumlah dataset yang digunakan adalah 70 citra untuk tiap kelasnya sehingga jumlah seluruh dataset untuk 3 kelas adalah 210 citra. 9. Input k-Nearest Neighbor adalah hasil ekstraksi 4 fitur dari citra kulit yaitu kontras, korelasi, energi dan homogenitas. 10. Jumlah tetangga terdekat yang digunakan dalam klasifikasi k-NN adalah 3. II.METODE YANG DIUSULKAN Langkah-langkah yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Memilih citra yang akan diteliti dari dermnet dan mengunduhnya. 2. Melakukan pemotongan bagian citra yang akan diteliti menjadi ukuran 50 x 50 piksel. 3. Memisahan citra training dan testing serta kelas-kelasnya. 4. Mengubah citra menjadi grayscale. 5. Mencari Gray Level Coocurence Matrix (GLCM) dari citra. 6. Mengekstraksi fitur dari GLCM citra 7. Melakukan training citra menggunakan k-Nearest Neighbor 8. Menghitung akurasi menggunakan recognition rate. Gambar 3.1 Diagram proses klasifikasi penyakit kulit
  • 3. Pada gambar dapat dilihat untuk perlakuan data testing dan data training adalah sama. Data training digunakan untuk memberi pengetahuan pada sistem, sehingga sistem dapat memiliki pengetahuan mengenai macam-macam penyakit kulit yang dipilih. Data testing digunakan untuk menguji sistem dan algoritma yang digunakan. Pertama kali data training akan diproses, setelah selesai kemudian sistem akan memproses data testing. Data training dan data testing akan diolah dengan cara yang sama. Masing-masing data training dan data testing akan melalui tahap preprocessing dan ekstraksi fitur. Setelah tahap ekstraksi fitur, data training dan data testing akan diklasifikasikan. Pada tahap akhir, setelah data terklasifikasi atau data training dikenali polanya, sistem akan mengukur akurasi dari algoritma yang digunakan. III. IMPLEMENTASI A. Prapengolahan Citra Langkah prapengolahan untuk data testing dan data training adalah sama. Adapun langkah-langkah dalam prapengolahan adalah sebagai berikut. 1. Menyiapkan citra penyakit kulit Siapkan citra peyakit kulit panu dan skabies yang telah di download dari dermnet. 2. Menyamakan dimensi citra Citra yang telah didapatkan dari dermnet masih berupa citra berdimensi besar yaitu 720 x 480 dan informasi yang diberikan masih terlalu umum, sehingga diperlukan pemotongan sesuai bagian-bagian yang akan diteliti saja. Dalam penelitian ini citra dipotong menjadi ukuran 50 x 50 piksel. Hal ini dimaksudkan agar beban sistem dalam melakukan pemrosesan data menjadi lebih ringan. 3. Membagi menjadi data training dan testing Setiap kelas citra yang telah dipotong- potong akan dibagi menjadi data training dan data testing. Data akan diambil secara acak dari tiap kelas dan dikumpulkan dalam folder training dan testing. Masing-masing folder terdiri dari 3 kelas yaitu citra kulit sehat, kulit panu dan kulit skabies. Masing-masing citra diberi nama dengan penomoran (1.jpg, 2.jpg) agar proses dalam program dapat dilakukan dengan perulangan. 4. Mengubah menjadi grayscale Citra yang diperoleh dari dari dermnet masih berupa citra RGB yang terdiri dari 3 warna (merah, hijau dan biru) untuk setiap pikselnya. Perubahan citra menjadi grayscale bertujuan mengubah 3 nilai warna (merah, hijau dan biru) menjadi hanya 1 nilai (grayscale) sehingga proses ekstraksi fitur dari GLCM bisa didapatkan. B. Ekstraksi Fitur Pada tahap ekstraksi fitur tidak ada perbedaan perlakuan antara data training dan data testing. Ekstraksi fitur dalam penelitian ini menggunakan 2 tahap yaitu: 1. Pembentukan matriks GLCM Setelah mendapatkan nilai abu-abu pada preprocessing, kemudian dilakukan proses scaling ke dalam 6 skala. Setelah didapatkan hasil scaling, kemudian dihitung matriks GLCM untuk sudut yang diuji coba yaitu 0°, 45°, 90° atau 135°. Dari perhitungan ini akan didapatkan matriks GLCM 6 x 6. 2. Ekstraksi Fitur Orde dua Setelah mendapatkan matriks GLCM, kemudian dicari normalisasinya sehingga jumlah dari semua elemennya adalah satu. Setelah itu dicari fitur dari matriks GLCM. C. Basis Pengetahuan 1. Representasikan masing-masing hasil ekstraksi fitur menjadi matriks berdimensi satu.
  • 4. 2. Kelompokkan data citra training menjadi satu matriks dan data citra testing menjadi 1 matriks. Masing- masing baris pada matriks merepresentasikan satu citra penyakit kulit. 3. Sebelum matriks tersebut digunakan sebagai basis pengetahuan, terlebih dahulu buat grup untuk menandakan citra-citra yang terdapat di dalam data training sesuai dengan masing-masing jenis penyakit. Dalam penelitian ini dibuat kelompok sebagai berikut: 100 = Kulit Sehat 200 = Kulit Panu 300 = Kulit Skabies D. Klasifikasi Menggunakan k-Nearest Neighbor Data training dan data testing yang sudah dijadikan dalam satu matriks akan dibandingkan menggunakan metode k- Nearest Neighbor dengan pencarian jarak Euclidean. Pada penelitian ini dilakukan 60 kali uji coba dengan kombinasi jarak, sudut dan jumlah data training dan data testing yang berbeda-beda. E. Penghitungan Rata Akurasi Perhitungan rata akurasi dilakukan untuk melihat seberapa tepat algoritma ekstraksi fitur orde dua dengan GLCM dan sejauh mana jarak piksel dan arah sudut mempengaruhi akurasi. Perhitungan rata akurasi menggunakan algoritma recognition rate. Peneliti melakukan tiga kali perhitungan rata akurasi yaitu berdasarkan sudut, jumlah data training dan jarak antar piksel. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Menggunakan k-Nearest Neighbor Tabel 4.1 Hasil uji coba (data training= 90, data testing= 120) 1 2 3 4 5 0 50,83 42,50 46,66 49,16 47,50 45 54,16 50 47,5 47,5 47,5 90 44,16 43,33 42,5 50,83 45 135 39,16 45 43,33 50 52 Dari tabel diatas akurasi tertinggi didapat jika menggunakan jarak 1 piksel dan sudut 45° dengan akurasi sebesar 54,16% dan akurasi terendah didapat pada uji coba dengan menggunakan jarak 1 piksel dan sudut 135° dengan akurasi sebesar 39,16%. Tabel 4.2 Hasil uji coba (data training= 120, data testing= 90) 1 2 3 4 5 0 51,11 45,55 53,33 52,22 54,44 45 56,66 58,88 62,22 46,66 40 90 43,33 45,55 54,44 56,66 53,33 135 45,55 55,55 47,77 50 48,88 Dari tabel diatas akurasi tertinggi didapat jika menggunakan jarak 3 piksel dan sudut 45° dengan akurasi sebesar 62,22% dan akurasi terendah didapat pada uji coba dengan menggunakan jarak 5 piksel dan sudut 45° dengan akurasi sebesar 40%. Tabel 4.3 Hasil uji coba (data training= 150, data testing= 60) 1 2 3 4 5 0 51,66 43,33 65 56,66 58,33 45 58,33 61,66 60 50 50 90 48,33 53,33 55 60 48,33 135 43,33 56,66 48,33 45 51,66 Dari tabel diatas akurasi tertinggi didapat jika menggunakan jarak 3 piksel dan sudut 0°
  • 5. dengan akurasi sebesar 65% dan akurasi terendah didapat pada 2 uji coba yang menggunakan jarak 1 piksel dan sudut 135° serta jarak 2 piksel dan sudut 0° dengan akurasi sebesar 43,33%. B. Penghitungan Rata Akurasi Perhitungan rata akurasi dilakukan untuk melihat seberapa tepat algoritma ekstraksi fitur orde dua dengan GLCM dan sejauh mana jarak piksel dan arah sudut mempengaruhi akurasi. Perhitungan rata akurasi menggunakan algoritma recognition rate. Peneliti melakukan tiga kali perhitungan rata akurasi yaitu berdasarkan sudut, jumlah data training dan jarak antar piksel. Hasil perhitungan rata akurasi untuk setiap sudut bisa dilihat pada tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4 Rata-rata akurasi berdasarkan sudut Sudut Rata-Rata Akurasi 0° 51,22 45° 52,74 90° 49,61 135° 48,18 Rata akurasi berdasarkan sudut didapatkan dengan menghitung nilai rata-rata dari setiap 60 uji coba yang memiliki sudut yang sama. Dari tabel diatas didapatkan akurasi tertinggi dengan menggunakan sudut 45° dan akurasi terendah dengan sudut 135°. Sedangkan untuk rata akurasi berdasarkan jumlah data training bisa dilihat pada tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Rata-rata akurasi berdasarkan jumlah data training-testing Jumlah Data Training Jumlah Data Testing Rata-Rata Akurasi 90 120 46,96 120 90 51,11 150 60 53,25 Rata akurasi berdasarkan jumlah data training dan testing didapatkan dengan menghitung rata-rata akurasi dari uji coba yang memiliki jumlah data training dan testing yang sama. Berdasarkan tabel di atas, rata-rata nilai akurasi meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah data training. Akurasi tertinggi ditunjukkan oleh uji coba yang menggunakan jumlah data training 150 dan jumlah data testing 60. Selanjutnya untuk rata akurasi berdasarkan jarak bisa terlihat pada tabel 4.6 berikut. Tabel 4.6 Rata-rata akurasi berdasarkan jarak piksel Jarak Rata-Rata Akurasi 1 48,88 2 50,11 3 52,17 4 51,22 5 49,79 Rata akurasi berdasarkan jarak didapatkan dengan menghitung nilai rata-rata akurasi berdasarkan uji coba yang memiliki jarak piksel yang sama. Berdasarkan tabel di atas, rata-rata nilai akurasi yang tertinggi didapatkan dengan menggunakan jarak 3 piksel. V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan menggunakan sudut, jarak serta jumlah data training dan testing yang berbeda-beda maka tingkat pengenalan citra penyakit tertinggi ditunjukkan dengan menggunakan sudut 45°, jumlah data training dan testing 150 dan 60 serta jarak 3 piksel. 2. Rata-rata akurasi meningkat jika menggunakan kombinasi jumlah data
  • 6. training meningkat dan jumlah data testingnya menurun. 3. Rata-rata akurasi tertinggi didapat dengan menggunakan sudut 45° dan terendah dengan menggunakan sudut 135°. 4. Rata-rata akurasi tertinggi didapat dengan menggunakan jarak 3 piksel dan akurasi terendah dengan jarak 1 piksel. 5. Rata-rata akurasi tertinggi didapat dengan menggunakan kombinasi data training dan testing 150 dan 60 dan akurasi terendah dengan kombinasi data training dan testing 90 dan 120. B. Saran Saran peneliti untuk mengembangkan tugas akhir ini antara lain sebagai berikut: 1. Penelitian dapat dilanjutkan dengan memperbanyak jumlah citra training agar akurasi klasifikasi bisa lebih akurat. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengklasifikasikan jenis penyakit (kelas) yang lebih beragam. 3. Penelitian dapat dikembangkan dengan mengubah algoritma yang diterapkan dalam ekstraksi fitur atau tahap klasifikasi untuk kemudian dibandingkan dengan algoritma yang menerapkan GLCM dan eksraksi fitur orde dua dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] D. Forsyth dan J. Ponce, Computer Vision: A modern Approach 2nd ed, Pearson Edcation, Ltd, 2011. [2] L. Shapiro dan G. Stockman, Computer Vision, Prentice Hall, 2001. [3] R. Szeliski, Computer Vision: Algorithms and Application, Springer, 2011. [4] H. Wibawanto, “Analisis Tekstur untuk Diskriminasi Massa Kistik dan Non Kistik pada Citra Ultrasonografi,” Skripsi Program Pasca Sarjana Fakultas Tenik UGM, Yogyakarta, 2011. [5] A. Sukma, D. Ramadhan, B. P. Santoso, T. R. Sari dan N. M. A. K. Wiraswari, “k-Nearest Neighbor Information Retrieval (Sistem Temu Kembali Informasi),” Universitas Airlangga Fakultas Sains dan Teknologi, Surabaya, 2014. [6] A. J. Arriawati, I. Santoso dan Y. Christyono, “Klasifikasi Citra Tekstur Menggunakan k-Nearest Neighbor Berdasarkan Ekstraksi Ciri Metode Matriks Kookurensi,” Skripsi Teknik Elektro Universitas Diponegoro , Semarang, 2011. [7] Z. Budiarso, “Identifikasi Macan Tutul dengan Metode Grey Level Coocurent Matrix (GLCM),” Jurnal Dinamika Informatika Universitas Stikubank, Semarang, 2010. [8] Y. G. K, I. Santoso dan R. R. Isnanto, “Klasifikasi Citra dengan Matriks Ko- Okurensi Aras Keabuan (Gray Level Co-occurrenceMatrix-GLCM) Pada Lima Kelas Biji-Bijian,” Skripsi Teknik Elektro Universitas Diponegoro, Semarang, 2011. [9] R. Munir, Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik, Bandung: Informatika Bandung, 2004. [10] D. Putra, Sistem Biometrika Konsep Dasar, Teknik Analisis Citra dan Tahapan Membangun Aplikasi Sistem Biometrika, Yogyakarta: Andi, 2009. [11] J. Hopewll, “The Skin: Its structure and Response to Ionizing Radiation,” Int. J. Radiat. Biol., no. 57, pp. 751-773, 1990. [12] B. Schottellius dan D. Schottelius, Textbook of Physiology, Saint Louis: The C.V. Mosby Company, 1973. [13] A. Kusuma, R. Isnanto dan I. Santoso, “Pengenalan Iris Mata Menggunakan
  • 7. Pencirian Matriks Ko-Okurensi Aras Keabuan,” Skripsi Teknik Elektro Universitas Universitas Diponegoro, Semarang, 2011. [14] F. Albregsten, “Statistical Texture Measures Computed from Gray Level Coocurence Matrices,” Department of Informatics University of Oslo, Oslo, 2008. [15] Y. Febriyanto, “Pengklasifikasian Kualitas Keramik Berdasarkan Ekstraksi Fitur Tekstur Statistik,” Skripsi Teknik Informatika Universitas Gunadarma, Depok, 2012. [16] T. W. A. Putra, “Pengenalan Wajah dengan Matriks Kookurensi Aras Keabuan dan Jaringan Syaraf Tiruan Probabilistik,” Tesis Sistem Informasi Universitas Diponegoro, Semarang, 2013. [17] A. Kadir, N. L. E., A. Susanto dan P. Santosa, “Neural Network Application on Foliage Plant Identification,” International Journal of Computer Application (0975-8887), vol. 29, no. 9, pp. 15-22, 2011. [18] F. M. Hana, “Sistem Identifikasi Biometrik Finger Knuckle Print Menggunakan Histogram Equalization dan Principal Component Analysis (PCA),” Skripsi Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, 2014. [19] S. B. Palilati, “Hubungan Antara Higiene Pribadi dan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Kejadian Penyakit Kulit Pada Pekerja Pengangkut Sampah Di Kota Gorontalo,” Skripsi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo, 2012. [20] M. Thomas Habif, “Dermnet Skin Diseases Atlas,” Dermnet, 1998. [Online]. Available: http://www.dermnet.com. [Diakses 16 March 2015].