SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Instrumen merupakan alat pengumpulan
data yang sangat penting untuk membantu
perolehan data dilapangan. Sebelum
menyusun instrument penelitian, penting
untuk diketahui pula bentuk-bentuk
instrumen yang digunakan dalam penelitian
(Gulo, 2000), sebagai berikut:
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
Berdasarkan sasaran dan objek yang
diteliti, terdapatt
beberapa macam tes, yaitu:
● Tes kepribadian atau personality
test
● Tes bakat atau aptitude test
● Tes inteligensi atau intelligence test
● Tes sikap atau attitude test
● Tes minat atau measures of interest
● Tes prestasi atau achievement test
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
BENTUK INSTRUMEN TES
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
Suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh
peneliti untuk memperoleh informasi dari
responden dinamakan interviu.
Instrumennya dinamakan pedoman
wawancara atau interview guide.
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
Peneliti harus memutuskan besarnya strukrtur
dalam wawancara, struktur wawancara dapat
berada pada rentang tidak berstruktur sampai
berstruktur. Penelitian kualitatif umumnya
menggunakan wawancara tidak berstruktur
atau semi berstruktur (Rachmawati, 2007).
Bentuk Instrumen Interviu
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
a) Wawancara tidak berstruktur, tidak berstandard, informal, atau berfokus dimulai dari
pertanyaan umum dalam area yang luas pada penelitian.
b) Wawancara semi berstruktur, wawancara ini dimulai dari isu yang mencakup dalam pedoman
wawancara.
c) Wawancara berstruktur atau berstandard. Beberapa keterbatasan pada wawancara jenis ini
membuat data yang diperoleh tidak kaya.
d) Wawancara kelompok. Wawancara kelompok merupakan instrumen yang berharga untuk
peneliti yang berfokus pada normalitas kelompok atau dinamika seputar isu yang ingin diteliti
e) Faktor prosedural/ struktural, dimensi prosedural bersandar pada wawancara yang bersifat
natural antara peneliti dan partisipan atau disebut juga wawancara tidak berstruktur.
f) Faktor konstekstual. Dimensi konsektual mencakupi jumlah isyu. Pertama, terminologi yang di
dalam wawancara dianggap penting. Kedua, konteks wawancara yang berdampak pada penilaian
respon
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
Wawancara Mendalam (in-depth interview)
Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antar pewanwancara
dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara terlibat dalam kehidupan sosial
informan (Rahmat, 2009). Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kualitas
wawancara mendalam yang perlu dikontrol oleh peneliti (Afrizal, 2014), yaitu:
1) Jenis kelamin pewawancara.
2) Perilaku pewawancara.
3) Situasi wawancara
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
FGD (Focus Group Discussion)
FGD adalah sebuah teknik pengumpulan data, maka FGD dilakukan untuk mengumpulkan
data tertentu bukan untuk disiminasi informasi dan bukan pula untuk membuat keputusan.
Sehubungan dengan itu, ketika akan memilih untuk menggunakannya setiap penyelenggara
FGD harus merumuskan atau menetapkan data yang akan dikumpulkan dengan melakukan
GGD. Pada dasarnya, FGD adalah suatu wawancara mendalam yang dilakukan oleh
peneliti dengan sekelompok orang dalam waktu. Sekelompok orang tersebut tidak
diwawancarai terpisah, melainkan bersamaan dalam suatu pertemuan (Afrizal, 2014).
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
Menurut Kriyantono dalam (Ardianto, 2010), terdapat beberapa hal yang perlu diketahui
oleh peneliti dalam melaksanakan FGD, yaitu:
a) Tidak ada jawaban benar atau salah dari responden. Setipa orang (peserta FGD) harus
merasa bebas dalam menjawab, berkomentar atau berpendapat (positif atau negatif)
asal sesuai dengan permasalahan diskusi.
b) Selain interaksi dan perbincangan harus terekam dengan baik.
c) Diskusi harus berjalan dalam suasana informal, tidak ada peserta yang menolak
menjawab. Meskipun tidak ditanya, peserta dapat memberikan komentar sehingga
terjadi tukar pendapat secarat erus-menerus.
d) Moderator harus mampu membangkitkan suasana diskusi agar tidak ada yang
mendominasi pembicaraan dan tidak ada yang jarang berkomentar (diam saja)
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
Observasi dalam sebuah penelitian diartikan
sebagi pemusatan perhatian terhadap suatu
objek dengan melibatkan seluruh indera
untuk mendapatkan data.
Observasi merupakan pengamatan langsunng
dengan menggunakan penglihatan,
penciuman, pendengaran, perabaan, atau
kalau perlu dengan pengecapan. Instrumen
yang digunakan dalam observasi dapat
berupa pedoman pengamatan, tes, kuesioner,
rekaman gambar, dan rekaman suara.
Bentuk Instrumen Observasi
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
Menurut Bungin yang dikutip oleh Rahrdjo mengemukakan beberapa bentuk observasi,
yaitu:
1) Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode pengumpulan
data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan.
2) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan
pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan
perkembangan yang terjadi di lapangan.
3) Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti
terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian (Rahardjo, 2011).
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
• Menurut peranan observer, dibagi menjadi observasi partisipan dan non partisipan.
• Pada beberapa pengamatan juga dikenalkan kombinasi dari peran observer, yautu
pengamat sebagai partisipan (observer as participant), partisipan sebagai pengamat
(participant as observation)
• Observasi menurut situasinya dibagi menjadi free situation yaitu observasi yang
dilakukan dalam situasi bebas, observasi dilakukan tanpa adanya hal-hal atau faktor
yang membatasi.
• manipulated situation yaitu observasi yang dilakukan pada situasi yang dimanipulasi
sedemikian rupa. Observer dapat mengendalikan dan mengontrol situasi
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
• partially controlled situation yaitu observasi yang dilakukan pada dua situasi atau
keadaan free situation dan situasi manipulatif.
• Menurut sifat observasi, terdiri dari observasi stematis yaitu observasi yang dilakukan
menurut struktur yang berisikan faktor-faktor yang telah diatur berdasarkan kategori,
masalah yang hendak diobservasi; dan observasi non sistematis yaitu observasi yang
dilakukan tanpa struktur atau rencana terlebih dahulu, dengan demikian observer
dapat menangkap apa saja yang dapat ditangkap (Baskoro dalam Hasanah, 2017).
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
• Bentuk instrumen dokumentasi terdiri atas dua macam yaitu
pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau
kategori yang akan dicari datanya, dan check-list yang memuat
daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Perbedaan
anatar kedua bentuk instrumen ini terletak pada intensitas
gejala yang diteliti. Pada pedoman dokumentasi, peneliti cukup
menuliskan tanda centang dalam kolom gejala, sedangkan
check-list, peneliti memberikan tally pada setiap pemunculan
gejala (N. Cooper dkk, 2002)
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
• Instrumen dokumentasi dikembangkan untuk penelitian dengan
menggunakan pendekatan analisis. Selain itu digunakan juga
dalam penelitian untuk mencari bukti-bukti sejarah, landasan
hukum, dan peraturan-peraturan yang pernah berlaku. Subjek
penelitiannya dapat berupa bukubuku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, bahkan
bena-benda bersejarah seperti prasasti dan artefak (Clemmens,
2003). Dokumen dalam penelitian kualitatif digunakan sebagai
penyempurna dari data wawancara dan observasi yang telah
dilakukan. Dokumen dalam penelitian kualitatif dapat berupa
tulisan, gambar, atau karya monumental dari obyek yang diteliti
(Ulfatin, 2014).
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
- MEMILIH ALAT
PENGUMPULAN DATA
- UJI VALIDITAS INSTRUMENT
- Theory Related Validity Dan
Criterio-related Validity
Wisnu Dwi Septian
NPM :4002200016
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian kualitatif, alat
atau instrumen utama
pengumpulan data adalah
manusia atau peneliti itu sendiri
dengan cara mengamati, bertanya,
mendengar, meminta dan mengambil
data penelitian
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
ALAT PENGUMPUL DATA KUALITATIF
Dalam penelitian kuantitatif dikenal teknik
pengumpulan data : wawancara,
angket/kuisioner dan observasi
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
ALAT PENGUMPUL DATA KUANTITATIF
VALIDITAS INSTRUMEN
Persoalan alat ukur yang digunakan
evaluator ketika melakukan kegiatan
evaluasi sering dihadapkan pada persoalan
akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga
hasil pengukuran yang diperoleh bisa
mengukur dengan akurat sesuatu yang
sedang diukur. Instrumen ini memang harus
memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten
dan stabil dalam arti tidak mengalami
perubahan dari waktu pengukuran satu ke
pengukuran yang lain (Ali, 1993; Anggoro,
2008).
Validitas adalah salah satu ciri yang menandai tes hasil belajar yang baik. Untuk dapat
menentukan apakah suatu tes hasil belajar telah memiliki validitas atau daya ketepatan
mengukur, dapat dilakukan dari dua segi, yaitu : dari segi tes itu sendiri sebagai totalitas,
dan dari segi itemnya, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tes tersebut (Bloor,
1997). Di dalam buku "Encyclopedia of Educational Evaluation," Scarvia B. Anderson
mengatakan bahwa "A test is valid if it measures what it purpuse to measure" artinnya :
"sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur"
(Dixon, dkk, 2004).
VALIDITAS INSTRUMEN
MACAM-MACAM
VALIDITAS
Secara umum, validitas tes dibagi
menjadi dua yaitu validitas tes secara
rasional dan validitas tes secara empiris.
01
02
Validitas Tes
Secara
Rasional
Validitas rasional adalah validitas yang
diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas
yang diperoleh dengan berfikir secara logis.
Dengan demikian maka suatu tes hasil belajar dapat
dikatakan telah memiliki validitas rasional, apabila
setelah dilakukan penganalisisan secara rasional ternyata
bahwa tes hasil belajar itu memang (secara rasional)
dengan tepat telah dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur (Hermawan, 2005).
Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi artinya kejituan
daripada suatu tes ditinjau dari isi
tes tersebut. Suatu tes hasil belajar
dapat dikatakan valid, apabila materi
tes tersebut betul-betul merupakan
bahan-bahan yang representatif
terhadap bahan-bahan pelajaran yang
diberikan.
Validitas Konstruk (Construct Validity)
Secara etimologis, kata "konstruksi"
mengandung arti susunan, kerangka atau
rekaan. Validitas susunan artinya
kejituan daripada suatu tes
ditinjau dari susunan tes tersebut.
VALIDITAS INSTRUMEN
01
02
Validitas tes
secara empiris
Validitas empiris adalah validitas yang
bersumber pada pengamatan di lapangan. Tes
hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas
empiris apabila didasarkan hasil analisis yang dilakukan
terhadap data hasil pengamatan di lapangan, terbukti
bahwa hasil tes belajar itu dengan secara tepat telah
dapat mengukur hasil belajar yang seharusnya diungkap
atau diukur lewat tes hasil belajar tersebut (Arif, 2005).
Validitas ramalan (predictive validity)
Validitas ramalan artinya
ketepatan (kejituan) daripada
suatu alat pengukur ditinjau dari
kemampuan tes tersebut untuk
meramalkan prestasi yang
dicapainya kemudian.
Validitas bandingan
Validitas bandingan artinya
kejituan daripada suatu tes dilihat
dari kolerasinya terhadap
kecakapan yang telah dimiliki
saat kini secara riil. Perbedaan
antara validitas ramalan dengan
validitas bandingan ialah dilihat dari
segi waktunya.
VALIDITAS INSTRUMEN
Theory Related Validity
Validitas berasal dari kata validity yang berarti
sejauh mana ketepatan dan juga kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukam fungsi ukurannya
(Azwar, 2000 dalam(Pembelajaran, 2019)).
Menurut Reynold (2010) validitas diartikan sebagai keputusan evaluatif yang
terintegrasi dari sejauh mana bukti empiris dan alasan-alasan teoritis
mendukung kecukupan dan kesesuaian kesimpulan dan tindakan berdasarkan
skor tes atau modus lain dari penilaian.
Theory Related Validity
Validitas kriteria dikenal dengan nama lain yaitu
validitas empiris. Validitas kriteria digunakan ketika
nilai atau skor tes dihubungkan dengan
suatu kriteria.
Validitas berdasarkan kriteria atau criterion-related
validity merupakan sebuah ukuran validitas yang
ditentukan dengan cara membandingkan skor-skor tes
dengan kinerjatertentu pada sebuah ukuran luar. Ukuran
luar ini seharusnya memiliki hubungan teoritisdengan
variabel yang di ukur oleh tes itu.
DAFTAR PUSTAKA
Sahir, SH (2021). Metodologi penelitian.
Siyoto, S, & Sodik, MA (2015). Dasar metodologi penelitian.,
books.google.com,
UJI REABILITAS INSTRUMEN,
HOMOGENITAS,
EKUIVALENSI DAN ANALISIS
ITEM.
MARSEL FAJAR M
4002200017
Pengujian reliabilitas intsrumen
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrument yang ekuivalen
itu beberapa kali, ke responden yang sama. Reliabilitas instrument dilakukan dengan
mengkorelasikan dua instrument, setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua dan
selanjutnya dikorelasikan silang
a. Metode tes ulang (tes re-tes estimate reliabelity)
Uji reliabilitas dengan metode tes ulang digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu
pengukuran dapat diandalkan. Uji ini dilakukan sebanyak dua kali, pengukuran pertama dan
ulangnya.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengukuran reliabilitas tes ulang adalah;
1. jangka waktu antara kedua pengambilan penilaian,
2. stabilitas yang diharapkan dari kinerja yang diukur. Secara umum, semakin lama antara
interval pelaksanaan tes yang berulang, semakin rendah tingkat reliabilitasnya. Pendekatan
tes ulang merupakan pemberian perangkat tes yang sama terhadap sekelompok subjek
sebanyak dua kali dengan selang waktu yang berbeda. Asumsinya adalah bahwa skor yang
dihasilkan oleh tes yang sama akan menghasilkan skor tampak yang relatif sama.
05
04 06
b. Metode Bentuk Paralel (Equivalent)
Pengujian reliabilitas instrument dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi instrumennya dua,
pada responden yang sama, waktu sama, instrument berbeda. Reliabilitas instrument dihitung
dengan cara mengkorelasikan antara data instrument yang satu dengan data instrument yang
dijadikan ekuivalen. Bila korelasi positif dan signifikan, maka instrument dapat dinyatakan reliable.
Kelemahan dari metode ini adalah bahwa pengetes pekerjaannya berat karena harus menyusun
dua seri tes. Lagipula harus tersedia waktu yang lama untuk mencobakan dua kali tes
c. Metode Gabungan (paralel form and alternative form reliability estamete)
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrument yang
ekuivalen itu beberapa kali, ke responden yang sama. Reliabilitas instrument dilakukan
dengan mengkorelasikan dua instrument, setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua
dan selanjutnya dikorelasikan silang. Jika dengan dua kali pengujian dalam waktu yang
berbeda maka akan dapat dianalisis keenam koefesien reliabilitas. Bila keenam
koefesien korelasi itu semuanya positif dan signifikan maka dapat dinyatakan bahwa
instrument tersebut reliable
HOMOGENITAS
Pengujian atau uji homogenitas bertujuan untuk meyakinkan bahwa
sekumpulan data yang akan diukur memang berasal dari populasi yang
homogen (sama). Penghitungan homogenitas dilakukan peneliti saat ingin
membandingkan sebuah sikap, intensi, atau perilaku (varians) pada dua
kelompok populasi (Widhiarso, 2011).
Untuk memperkaya hasil penelitian, kita dapat melakukan uji perbandingan
pada dua kelompok populasi yang diukur menggunakan T Test dan Anova.
Sebelumnya, kita perlu melakukan uji homogenitas terlebih dahulu untuk
meyakinkan dan memastikan bahwa kelompok data bersal dari sampel
yang sama.
Jenis Teknik dalam Uji Homogenitas
1.Uji Levene"s Test
Metode yang pertama untuk melakukan uji homogenitas adalah Levene"s Test.
Tujuan utama dari pengujian ini adalah untuk melihat seberapa besarnya varians antara
dua data atau lebih yang berbeda. Dari hasil pengujian data tersebut kita bisa lihat apakah
data yang ada memiliki indikasi homogen atau tidak.Untuk bisa menyimpulkan sebuah
data homogen atau tidak maka kalian dapat menentukan hasilnya dari nilai
signifikansinya.
2.Bartlett Test
Ada juga Uji Bartlett yang digunakan untuk menguji homogenitas suatu data.
Pada uji ini digunakan untuk melihat kesamaan antara dua atau lebih varian. Uji Bartlett
dilakukan dengan menggunakan fungsi statistik likelihood ratio dengan memodifikasi
beberapa jumlah yang terkait dengan ukuran sampel.
3. Cochran Q Test
Uji Cochran atau Cochran Q Test digunakan untuk mengetahui atribut apa saja
yang dianggap sah (valid), dimana peneliti mengeluarkan atribut-atribut yang dinilai tidak
sah berdasarkan kriteria-kriteria statistik yang dipakai.
Ekuivalensi
1.Program Ekuivalensi adalah program pemberian penghargaan terhadap aktivis
kemahasiswaan dengan cara memberikan pengakuan sebagai pengganti atas pelaksanaan
kegiatan Kurikuler yang capaian kompetensinya dapat dipenuhi dengan pelaksanaan
kegiatan kemahasiswaan.
2. Ekuivalensi Langsung adalah ekuivalensi yang diberikan kepada mahasiswa dengan cara
mengkonversi satu jenis kegiatan kemahasiswaan dengan satu mata kuliah atau satu
kegiatan akademik tertentu.
3. Ekuivalensi Tidak Langsung adalah ekuivalensi yang diberikan kepada mahasiswa dengan
cara mengkonversikan beberapa kegiatan kemahasiswaan yang terkait dan relevan dengan
kegiatan akademik berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Konsep Ekuivalensi
Metode ekuivalen adalah metode mencari kesamaan atau kesetaraan
nilai uang untuk waktu yangberbeda.Dalam perhitungan ekuivalen
dibutuhkan data tentang:
•ƒ suku bunga (rate of interest);
•ƒ jumlah uang yang terlibat;
•ƒ waktu penerimaan dan/atau pengeluaran uang;
•ƒ sifat pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan.
Analisis item
A.Pengertian Analisis Item
analisis item merupakan prosedur statistika yang digunakan untuk membantu membuat
keputusan tentang item-item mana yang baik, mana item yang perlu direvisi dan mana item
yang harus dibuang (cohen & swerdlik,2005).
(azwar2009 )juga berpendapat serupa dimana menurutnya analisis item merupakan proses
pengujian parameter item (daya beda dan tingkat kesulitan item) guna mengetahui apakah
item memenuhi persyaratan psikometris untuk disertakan sebagai bagian dari tes. lebih lanjut
lagi, (azwar 2009) mengatakan bahwa hasil analisis item menjadi dasar dalam seleksi item, di
mana item-item yang tidak memenuhi syarat psikometris akan disingkirkan atau direvisi
terlebih dahulu.
b. Teknik analisis item
Teknik untuk melakukan analisis item dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.Secara garis
besar analisis kualitatif dilakukan terkait dengan validitas isi dan
prosedur penulisan yang baik, sedangkan analisis kuantitatif terkait dengan pengukuran tingkat
kesulitan item dan daya beda (anastasi & urbina,1997).analisis secara kualitatif dilakukan untuk
mengetahui apakah item telah mewakili domain atau ranah perilaku sesuai dengan konstruk yang
hendak diukur dan apakah dari segi prosedur penulisan, item tersebut sudah dibuat dengan baik
(anastasi & urbina,1997).untuk melihat apakah item telah ditulis sesuai dengan indikator perilaku yang
hendak diungkap sebaiknya melibatkan pakar yang memang ahli dalam masalah atribut yang hendak
diukur (azwar,2009).
Teknik analisis secara kualitatif
ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis butir soal secar
a kualitatif, diantaranya adalah teknik moderator dan teknik panel.
1.Teknik moderator
merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat satu orang sebagai pe
nengah.berdasarkan teknik ini, setiap butir soal didiskusikan secara bersama-
sama dengan beberapa
ahli seperti guru yang mengajarkan materi, ahli materi, penyusun atau pengem
bang kurikulum, ahli penilaian, ahli bahasa, berlatar belakang psikologi
2.Teknik Panel
Yakni suatu teknik menelaah butir soal berdasarkan kaidah penulisan butir soa
l kaidah itu diantaranya materi, konstruksi, bahasa atau budaya, kebenaran
kunci jawaban atau pedoman penskoran. caranya beberapa penelaah diberikan
butir-butir soal yang akan ditelaah, format penelaahan, dan pedoman penilaian
atau penelaahan. Pada tahap awal, semua orang yang terlibat dalam kegiatan p
enelaahan disamakan persepsinya, kemudian mereka berkerja sendiri-sendiri di
tempat berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kajianpustaka.com/2017/11/pengertian-karakteristik-pengujian-
rumus-
reliabilitas.html#:~:text=Pengujian%20reliabilitas%20ini%20dilakukan%20denga
n,kedua%20dan%20selanjutnya%20dikorelasikan%20silang
https://www.coursehero.com/file/pq20l3/Konsep-Ekuivalensi-Metode-ekuivalen-
adalah-metode-mencari-kesamaan-atau/.
https://tambahpinter.com/uji-homogenitas/
https://www.academia.edu/27947853/EVALUASI_ANALISIS_ITEM
https://www.academia.edu/23956389/BAB_2_KONSEP_EKUIVALEN
https://www.coursehero.com/file/pq20l3/Konsep-Ekuivalensi-Metode-ekuivalen-
adalah-metode-mencari-kesamaan-atau/
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to TUGAS perawat.pptx

Similar to TUGAS perawat.pptx (20)

KULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptx
KULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptxKULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptx
KULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptx
 
Teknik pengumpulan data teknologi pendidikan
Teknik pengumpulan data   teknologi pendidikanTeknik pengumpulan data   teknologi pendidikan
Teknik pengumpulan data teknologi pendidikan
 
Instrumen Penelitian
Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen Penelitian
 
Materi Riset
Materi RisetMateri Riset
Materi Riset
 
metlit.pptx
metlit.pptxmetlit.pptx
metlit.pptx
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
 
Publikasi 3
Publikasi 3Publikasi 3
Publikasi 3
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
PENELITIAN PENDIDIKAN.pptxPENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
 
Bab3revisi
Bab3revisiBab3revisi
Bab3revisi
 
K lp 2.instrumen penelitiann
K lp 2.instrumen penelitiannK lp 2.instrumen penelitiann
K lp 2.instrumen penelitiann
 
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS" "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Metode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirementMetode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirement
 
Metode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirementMetode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirement
 
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta DidikTeknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
 
Materi evaluasi pendidikan
Materi evaluasi pendidikanMateri evaluasi pendidikan
Materi evaluasi pendidikan
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Jenis jenis instrumen dalam pengumpulan data
Jenis jenis instrumen dalam pengumpulan dataJenis jenis instrumen dalam pengumpulan data
Jenis jenis instrumen dalam pengumpulan data
 
Contoh metodologi
Contoh metodologiContoh metodologi
Contoh metodologi
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

TUGAS perawat.pptx

  • 1. Instrumen merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting untuk membantu perolehan data dilapangan. Sebelum menyusun instrument penelitian, penting untuk diketahui pula bentuk-bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian (Gulo, 2000), sebagai berikut: MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
  • 2. Berdasarkan sasaran dan objek yang diteliti, terdapatt beberapa macam tes, yaitu: ● Tes kepribadian atau personality test ● Tes bakat atau aptitude test ● Tes inteligensi atau intelligence test ● Tes sikap atau attitude test ● Tes minat atau measures of interest ● Tes prestasi atau achievement test MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA BENTUK INSTRUMEN TES
  • 3. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA Suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi dari responden dinamakan interviu. Instrumennya dinamakan pedoman wawancara atau interview guide. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA Peneliti harus memutuskan besarnya strukrtur dalam wawancara, struktur wawancara dapat berada pada rentang tidak berstruktur sampai berstruktur. Penelitian kualitatif umumnya menggunakan wawancara tidak berstruktur atau semi berstruktur (Rachmawati, 2007). Bentuk Instrumen Interviu
  • 4. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA a) Wawancara tidak berstruktur, tidak berstandard, informal, atau berfokus dimulai dari pertanyaan umum dalam area yang luas pada penelitian. b) Wawancara semi berstruktur, wawancara ini dimulai dari isu yang mencakup dalam pedoman wawancara. c) Wawancara berstruktur atau berstandard. Beberapa keterbatasan pada wawancara jenis ini membuat data yang diperoleh tidak kaya. d) Wawancara kelompok. Wawancara kelompok merupakan instrumen yang berharga untuk peneliti yang berfokus pada normalitas kelompok atau dinamika seputar isu yang ingin diteliti e) Faktor prosedural/ struktural, dimensi prosedural bersandar pada wawancara yang bersifat natural antara peneliti dan partisipan atau disebut juga wawancara tidak berstruktur. f) Faktor konstekstual. Dimensi konsektual mencakupi jumlah isyu. Pertama, terminologi yang di dalam wawancara dianggap penting. Kedua, konteks wawancara yang berdampak pada penilaian respon MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
  • 5. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA Wawancara Mendalam (in-depth interview) Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antar pewanwancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara terlibat dalam kehidupan sosial informan (Rahmat, 2009). Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kualitas wawancara mendalam yang perlu dikontrol oleh peneliti (Afrizal, 2014), yaitu: 1) Jenis kelamin pewawancara. 2) Perilaku pewawancara. 3) Situasi wawancara MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
  • 6. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA FGD (Focus Group Discussion) FGD adalah sebuah teknik pengumpulan data, maka FGD dilakukan untuk mengumpulkan data tertentu bukan untuk disiminasi informasi dan bukan pula untuk membuat keputusan. Sehubungan dengan itu, ketika akan memilih untuk menggunakannya setiap penyelenggara FGD harus merumuskan atau menetapkan data yang akan dikumpulkan dengan melakukan GGD. Pada dasarnya, FGD adalah suatu wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti dengan sekelompok orang dalam waktu. Sekelompok orang tersebut tidak diwawancarai terpisah, melainkan bersamaan dalam suatu pertemuan (Afrizal, 2014). MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
  • 7. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA Menurut Kriyantono dalam (Ardianto, 2010), terdapat beberapa hal yang perlu diketahui oleh peneliti dalam melaksanakan FGD, yaitu: a) Tidak ada jawaban benar atau salah dari responden. Setipa orang (peserta FGD) harus merasa bebas dalam menjawab, berkomentar atau berpendapat (positif atau negatif) asal sesuai dengan permasalahan diskusi. b) Selain interaksi dan perbincangan harus terekam dengan baik. c) Diskusi harus berjalan dalam suasana informal, tidak ada peserta yang menolak menjawab. Meskipun tidak ditanya, peserta dapat memberikan komentar sehingga terjadi tukar pendapat secarat erus-menerus. d) Moderator harus mampu membangkitkan suasana diskusi agar tidak ada yang mendominasi pembicaraan dan tidak ada yang jarang berkomentar (diam saja) MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
  • 8. Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagi pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data. Observasi merupakan pengamatan langsunng dengan menggunakan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, atau kalau perlu dengan pengecapan. Instrumen yang digunakan dalam observasi dapat berupa pedoman pengamatan, tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara. Bentuk Instrumen Observasi
  • 9. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA Menurut Bungin yang dikutip oleh Rahrdjo mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu: 1) Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan. 2) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan. 3) Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian (Rahardjo, 2011). MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
  • 10. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA • Menurut peranan observer, dibagi menjadi observasi partisipan dan non partisipan. • Pada beberapa pengamatan juga dikenalkan kombinasi dari peran observer, yautu pengamat sebagai partisipan (observer as participant), partisipan sebagai pengamat (participant as observation) • Observasi menurut situasinya dibagi menjadi free situation yaitu observasi yang dilakukan dalam situasi bebas, observasi dilakukan tanpa adanya hal-hal atau faktor yang membatasi. • manipulated situation yaitu observasi yang dilakukan pada situasi yang dimanipulasi sedemikian rupa. Observer dapat mengendalikan dan mengontrol situasi MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
  • 11. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA • partially controlled situation yaitu observasi yang dilakukan pada dua situasi atau keadaan free situation dan situasi manipulatif. • Menurut sifat observasi, terdiri dari observasi stematis yaitu observasi yang dilakukan menurut struktur yang berisikan faktor-faktor yang telah diatur berdasarkan kategori, masalah yang hendak diobservasi; dan observasi non sistematis yaitu observasi yang dilakukan tanpa struktur atau rencana terlebih dahulu, dengan demikian observer dapat menangkap apa saja yang dapat ditangkap (Baskoro dalam Hasanah, 2017). MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
  • 12. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA • Bentuk instrumen dokumentasi terdiri atas dua macam yaitu pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya, dan check-list yang memuat daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Perbedaan anatar kedua bentuk instrumen ini terletak pada intensitas gejala yang diteliti. Pada pedoman dokumentasi, peneliti cukup menuliskan tanda centang dalam kolom gejala, sedangkan check-list, peneliti memberikan tally pada setiap pemunculan gejala (N. Cooper dkk, 2002) MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
  • 13. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA • Instrumen dokumentasi dikembangkan untuk penelitian dengan menggunakan pendekatan analisis. Selain itu digunakan juga dalam penelitian untuk mencari bukti-bukti sejarah, landasan hukum, dan peraturan-peraturan yang pernah berlaku. Subjek penelitiannya dapat berupa bukubuku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, bahkan bena-benda bersejarah seperti prasasti dan artefak (Clemmens, 2003). Dokumen dalam penelitian kualitatif digunakan sebagai penyempurna dari data wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Dokumen dalam penelitian kualitatif dapat berupa tulisan, gambar, atau karya monumental dari obyek yang diteliti (Ulfatin, 2014). MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
  • 14. - MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA - UJI VALIDITAS INSTRUMENT - Theory Related Validity Dan Criterio-related Validity Wisnu Dwi Septian NPM :4002200016
  • 15. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA Dalam penelitian kualitatif, alat atau instrumen utama pengumpulan data adalah manusia atau peneliti itu sendiri dengan cara mengamati, bertanya, mendengar, meminta dan mengambil data penelitian MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA ALAT PENGUMPUL DATA KUALITATIF
  • 16. Dalam penelitian kuantitatif dikenal teknik pengumpulan data : wawancara, angket/kuisioner dan observasi MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA ALAT PENGUMPUL DATA KUANTITATIF
  • 17. VALIDITAS INSTRUMEN Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan evaluasi sering dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga hasil pengukuran yang diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang diukur. Instrumen ini memang harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten dan stabil dalam arti tidak mengalami perubahan dari waktu pengukuran satu ke pengukuran yang lain (Ali, 1993; Anggoro, 2008).
  • 18. Validitas adalah salah satu ciri yang menandai tes hasil belajar yang baik. Untuk dapat menentukan apakah suatu tes hasil belajar telah memiliki validitas atau daya ketepatan mengukur, dapat dilakukan dari dua segi, yaitu : dari segi tes itu sendiri sebagai totalitas, dan dari segi itemnya, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tes tersebut (Bloor, 1997). Di dalam buku "Encyclopedia of Educational Evaluation," Scarvia B. Anderson mengatakan bahwa "A test is valid if it measures what it purpuse to measure" artinnya : "sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur" (Dixon, dkk, 2004). VALIDITAS INSTRUMEN
  • 19. MACAM-MACAM VALIDITAS Secara umum, validitas tes dibagi menjadi dua yaitu validitas tes secara rasional dan validitas tes secara empiris.
  • 20. 01 02 Validitas Tes Secara Rasional Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berfikir secara logis. Dengan demikian maka suatu tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas rasional, apabila setelah dilakukan penganalisisan secara rasional ternyata bahwa tes hasil belajar itu memang (secara rasional) dengan tepat telah dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Hermawan, 2005). Validitas Isi (Content Validity) Validitas isi artinya kejituan daripada suatu tes ditinjau dari isi tes tersebut. Suatu tes hasil belajar dapat dikatakan valid, apabila materi tes tersebut betul-betul merupakan bahan-bahan yang representatif terhadap bahan-bahan pelajaran yang diberikan. Validitas Konstruk (Construct Validity) Secara etimologis, kata "konstruksi" mengandung arti susunan, kerangka atau rekaan. Validitas susunan artinya kejituan daripada suatu tes ditinjau dari susunan tes tersebut. VALIDITAS INSTRUMEN
  • 21. 01 02 Validitas tes secara empiris Validitas empiris adalah validitas yang bersumber pada pengamatan di lapangan. Tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas empiris apabila didasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap data hasil pengamatan di lapangan, terbukti bahwa hasil tes belajar itu dengan secara tepat telah dapat mengukur hasil belajar yang seharusnya diungkap atau diukur lewat tes hasil belajar tersebut (Arif, 2005). Validitas ramalan (predictive validity) Validitas ramalan artinya ketepatan (kejituan) daripada suatu alat pengukur ditinjau dari kemampuan tes tersebut untuk meramalkan prestasi yang dicapainya kemudian. Validitas bandingan Validitas bandingan artinya kejituan daripada suatu tes dilihat dari kolerasinya terhadap kecakapan yang telah dimiliki saat kini secara riil. Perbedaan antara validitas ramalan dengan validitas bandingan ialah dilihat dari segi waktunya. VALIDITAS INSTRUMEN
  • 22. Theory Related Validity Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan juga kecermatan suatu alat ukur dalam melakukam fungsi ukurannya (Azwar, 2000 dalam(Pembelajaran, 2019)). Menurut Reynold (2010) validitas diartikan sebagai keputusan evaluatif yang terintegrasi dari sejauh mana bukti empiris dan alasan-alasan teoritis mendukung kecukupan dan kesesuaian kesimpulan dan tindakan berdasarkan skor tes atau modus lain dari penilaian.
  • 23. Theory Related Validity Validitas kriteria dikenal dengan nama lain yaitu validitas empiris. Validitas kriteria digunakan ketika nilai atau skor tes dihubungkan dengan suatu kriteria. Validitas berdasarkan kriteria atau criterion-related validity merupakan sebuah ukuran validitas yang ditentukan dengan cara membandingkan skor-skor tes dengan kinerjatertentu pada sebuah ukuran luar. Ukuran luar ini seharusnya memiliki hubungan teoritisdengan variabel yang di ukur oleh tes itu.
  • 24. DAFTAR PUSTAKA Sahir, SH (2021). Metodologi penelitian. Siyoto, S, & Sodik, MA (2015). Dasar metodologi penelitian., books.google.com,
  • 25. UJI REABILITAS INSTRUMEN, HOMOGENITAS, EKUIVALENSI DAN ANALISIS ITEM. MARSEL FAJAR M 4002200017
  • 26. Pengujian reliabilitas intsrumen Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrument yang ekuivalen itu beberapa kali, ke responden yang sama. Reliabilitas instrument dilakukan dengan mengkorelasikan dua instrument, setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua dan selanjutnya dikorelasikan silang a. Metode tes ulang (tes re-tes estimate reliabelity) Uji reliabilitas dengan metode tes ulang digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu pengukuran dapat diandalkan. Uji ini dilakukan sebanyak dua kali, pengukuran pertama dan ulangnya. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengukuran reliabilitas tes ulang adalah; 1. jangka waktu antara kedua pengambilan penilaian, 2. stabilitas yang diharapkan dari kinerja yang diukur. Secara umum, semakin lama antara interval pelaksanaan tes yang berulang, semakin rendah tingkat reliabilitasnya. Pendekatan tes ulang merupakan pemberian perangkat tes yang sama terhadap sekelompok subjek sebanyak dua kali dengan selang waktu yang berbeda. Asumsinya adalah bahwa skor yang dihasilkan oleh tes yang sama akan menghasilkan skor tampak yang relatif sama.
  • 27. 05 04 06 b. Metode Bentuk Paralel (Equivalent) Pengujian reliabilitas instrument dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi instrumennya dua, pada responden yang sama, waktu sama, instrument berbeda. Reliabilitas instrument dihitung dengan cara mengkorelasikan antara data instrument yang satu dengan data instrument yang dijadikan ekuivalen. Bila korelasi positif dan signifikan, maka instrument dapat dinyatakan reliable. Kelemahan dari metode ini adalah bahwa pengetes pekerjaannya berat karena harus menyusun dua seri tes. Lagipula harus tersedia waktu yang lama untuk mencobakan dua kali tes
  • 28. c. Metode Gabungan (paralel form and alternative form reliability estamete) Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrument yang ekuivalen itu beberapa kali, ke responden yang sama. Reliabilitas instrument dilakukan dengan mengkorelasikan dua instrument, setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua dan selanjutnya dikorelasikan silang. Jika dengan dua kali pengujian dalam waktu yang berbeda maka akan dapat dianalisis keenam koefesien reliabilitas. Bila keenam koefesien korelasi itu semuanya positif dan signifikan maka dapat dinyatakan bahwa instrument tersebut reliable
  • 29. HOMOGENITAS Pengujian atau uji homogenitas bertujuan untuk meyakinkan bahwa sekumpulan data yang akan diukur memang berasal dari populasi yang homogen (sama). Penghitungan homogenitas dilakukan peneliti saat ingin membandingkan sebuah sikap, intensi, atau perilaku (varians) pada dua kelompok populasi (Widhiarso, 2011). Untuk memperkaya hasil penelitian, kita dapat melakukan uji perbandingan pada dua kelompok populasi yang diukur menggunakan T Test dan Anova. Sebelumnya, kita perlu melakukan uji homogenitas terlebih dahulu untuk meyakinkan dan memastikan bahwa kelompok data bersal dari sampel yang sama.
  • 30. Jenis Teknik dalam Uji Homogenitas 1.Uji Levene"s Test Metode yang pertama untuk melakukan uji homogenitas adalah Levene"s Test. Tujuan utama dari pengujian ini adalah untuk melihat seberapa besarnya varians antara dua data atau lebih yang berbeda. Dari hasil pengujian data tersebut kita bisa lihat apakah data yang ada memiliki indikasi homogen atau tidak.Untuk bisa menyimpulkan sebuah data homogen atau tidak maka kalian dapat menentukan hasilnya dari nilai signifikansinya. 2.Bartlett Test Ada juga Uji Bartlett yang digunakan untuk menguji homogenitas suatu data. Pada uji ini digunakan untuk melihat kesamaan antara dua atau lebih varian. Uji Bartlett dilakukan dengan menggunakan fungsi statistik likelihood ratio dengan memodifikasi beberapa jumlah yang terkait dengan ukuran sampel. 3. Cochran Q Test Uji Cochran atau Cochran Q Test digunakan untuk mengetahui atribut apa saja yang dianggap sah (valid), dimana peneliti mengeluarkan atribut-atribut yang dinilai tidak sah berdasarkan kriteria-kriteria statistik yang dipakai.
  • 31. Ekuivalensi 1.Program Ekuivalensi adalah program pemberian penghargaan terhadap aktivis kemahasiswaan dengan cara memberikan pengakuan sebagai pengganti atas pelaksanaan kegiatan Kurikuler yang capaian kompetensinya dapat dipenuhi dengan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan. 2. Ekuivalensi Langsung adalah ekuivalensi yang diberikan kepada mahasiswa dengan cara mengkonversi satu jenis kegiatan kemahasiswaan dengan satu mata kuliah atau satu kegiatan akademik tertentu. 3. Ekuivalensi Tidak Langsung adalah ekuivalensi yang diberikan kepada mahasiswa dengan cara mengkonversikan beberapa kegiatan kemahasiswaan yang terkait dan relevan dengan kegiatan akademik berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN).
  • 32. Konsep Ekuivalensi Metode ekuivalen adalah metode mencari kesamaan atau kesetaraan nilai uang untuk waktu yangberbeda.Dalam perhitungan ekuivalen dibutuhkan data tentang: •ƒ suku bunga (rate of interest); •ƒ jumlah uang yang terlibat; •ƒ waktu penerimaan dan/atau pengeluaran uang; •ƒ sifat pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan.
  • 33. Analisis item A.Pengertian Analisis Item analisis item merupakan prosedur statistika yang digunakan untuk membantu membuat keputusan tentang item-item mana yang baik, mana item yang perlu direvisi dan mana item yang harus dibuang (cohen & swerdlik,2005). (azwar2009 )juga berpendapat serupa dimana menurutnya analisis item merupakan proses pengujian parameter item (daya beda dan tingkat kesulitan item) guna mengetahui apakah item memenuhi persyaratan psikometris untuk disertakan sebagai bagian dari tes. lebih lanjut lagi, (azwar 2009) mengatakan bahwa hasil analisis item menjadi dasar dalam seleksi item, di mana item-item yang tidak memenuhi syarat psikometris akan disingkirkan atau direvisi terlebih dahulu.
  • 34. b. Teknik analisis item Teknik untuk melakukan analisis item dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.Secara garis besar analisis kualitatif dilakukan terkait dengan validitas isi dan prosedur penulisan yang baik, sedangkan analisis kuantitatif terkait dengan pengukuran tingkat kesulitan item dan daya beda (anastasi & urbina,1997).analisis secara kualitatif dilakukan untuk mengetahui apakah item telah mewakili domain atau ranah perilaku sesuai dengan konstruk yang hendak diukur dan apakah dari segi prosedur penulisan, item tersebut sudah dibuat dengan baik (anastasi & urbina,1997).untuk melihat apakah item telah ditulis sesuai dengan indikator perilaku yang hendak diungkap sebaiknya melibatkan pakar yang memang ahli dalam masalah atribut yang hendak diukur (azwar,2009).
  • 35. Teknik analisis secara kualitatif ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis butir soal secar a kualitatif, diantaranya adalah teknik moderator dan teknik panel. 1.Teknik moderator merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat satu orang sebagai pe nengah.berdasarkan teknik ini, setiap butir soal didiskusikan secara bersama- sama dengan beberapa ahli seperti guru yang mengajarkan materi, ahli materi, penyusun atau pengem bang kurikulum, ahli penilaian, ahli bahasa, berlatar belakang psikologi 2.Teknik Panel Yakni suatu teknik menelaah butir soal berdasarkan kaidah penulisan butir soa l kaidah itu diantaranya materi, konstruksi, bahasa atau budaya, kebenaran kunci jawaban atau pedoman penskoran. caranya beberapa penelaah diberikan butir-butir soal yang akan ditelaah, format penelaahan, dan pedoman penilaian atau penelaahan. Pada tahap awal, semua orang yang terlibat dalam kegiatan p enelaahan disamakan persepsinya, kemudian mereka berkerja sendiri-sendiri di tempat berbeda.