adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
TUGAS perawat.pptx
1. Instrumen merupakan alat pengumpulan
data yang sangat penting untuk membantu
perolehan data dilapangan. Sebelum
menyusun instrument penelitian, penting
untuk diketahui pula bentuk-bentuk
instrumen yang digunakan dalam penelitian
(Gulo, 2000), sebagai berikut:
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
2. Berdasarkan sasaran dan objek yang
diteliti, terdapatt
beberapa macam tes, yaitu:
● Tes kepribadian atau personality
test
● Tes bakat atau aptitude test
● Tes inteligensi atau intelligence test
● Tes sikap atau attitude test
● Tes minat atau measures of interest
● Tes prestasi atau achievement test
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
BENTUK INSTRUMEN TES
3. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
Suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh
peneliti untuk memperoleh informasi dari
responden dinamakan interviu.
Instrumennya dinamakan pedoman
wawancara atau interview guide.
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
Peneliti harus memutuskan besarnya strukrtur
dalam wawancara, struktur wawancara dapat
berada pada rentang tidak berstruktur sampai
berstruktur. Penelitian kualitatif umumnya
menggunakan wawancara tidak berstruktur
atau semi berstruktur (Rachmawati, 2007).
Bentuk Instrumen Interviu
4. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
a) Wawancara tidak berstruktur, tidak berstandard, informal, atau berfokus dimulai dari
pertanyaan umum dalam area yang luas pada penelitian.
b) Wawancara semi berstruktur, wawancara ini dimulai dari isu yang mencakup dalam pedoman
wawancara.
c) Wawancara berstruktur atau berstandard. Beberapa keterbatasan pada wawancara jenis ini
membuat data yang diperoleh tidak kaya.
d) Wawancara kelompok. Wawancara kelompok merupakan instrumen yang berharga untuk
peneliti yang berfokus pada normalitas kelompok atau dinamika seputar isu yang ingin diteliti
e) Faktor prosedural/ struktural, dimensi prosedural bersandar pada wawancara yang bersifat
natural antara peneliti dan partisipan atau disebut juga wawancara tidak berstruktur.
f) Faktor konstekstual. Dimensi konsektual mencakupi jumlah isyu. Pertama, terminologi yang di
dalam wawancara dianggap penting. Kedua, konteks wawancara yang berdampak pada penilaian
respon
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
5. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
Wawancara Mendalam (in-depth interview)
Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antar pewanwancara
dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara terlibat dalam kehidupan sosial
informan (Rahmat, 2009). Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kualitas
wawancara mendalam yang perlu dikontrol oleh peneliti (Afrizal, 2014), yaitu:
1) Jenis kelamin pewawancara.
2) Perilaku pewawancara.
3) Situasi wawancara
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
6. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
FGD (Focus Group Discussion)
FGD adalah sebuah teknik pengumpulan data, maka FGD dilakukan untuk mengumpulkan
data tertentu bukan untuk disiminasi informasi dan bukan pula untuk membuat keputusan.
Sehubungan dengan itu, ketika akan memilih untuk menggunakannya setiap penyelenggara
FGD harus merumuskan atau menetapkan data yang akan dikumpulkan dengan melakukan
GGD. Pada dasarnya, FGD adalah suatu wawancara mendalam yang dilakukan oleh
peneliti dengan sekelompok orang dalam waktu. Sekelompok orang tersebut tidak
diwawancarai terpisah, melainkan bersamaan dalam suatu pertemuan (Afrizal, 2014).
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
7. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
Menurut Kriyantono dalam (Ardianto, 2010), terdapat beberapa hal yang perlu diketahui
oleh peneliti dalam melaksanakan FGD, yaitu:
a) Tidak ada jawaban benar atau salah dari responden. Setipa orang (peserta FGD) harus
merasa bebas dalam menjawab, berkomentar atau berpendapat (positif atau negatif)
asal sesuai dengan permasalahan diskusi.
b) Selain interaksi dan perbincangan harus terekam dengan baik.
c) Diskusi harus berjalan dalam suasana informal, tidak ada peserta yang menolak
menjawab. Meskipun tidak ditanya, peserta dapat memberikan komentar sehingga
terjadi tukar pendapat secarat erus-menerus.
d) Moderator harus mampu membangkitkan suasana diskusi agar tidak ada yang
mendominasi pembicaraan dan tidak ada yang jarang berkomentar (diam saja)
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
8. Observasi dalam sebuah penelitian diartikan
sebagi pemusatan perhatian terhadap suatu
objek dengan melibatkan seluruh indera
untuk mendapatkan data.
Observasi merupakan pengamatan langsunng
dengan menggunakan penglihatan,
penciuman, pendengaran, perabaan, atau
kalau perlu dengan pengecapan. Instrumen
yang digunakan dalam observasi dapat
berupa pedoman pengamatan, tes, kuesioner,
rekaman gambar, dan rekaman suara.
Bentuk Instrumen Observasi
9. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
Menurut Bungin yang dikutip oleh Rahrdjo mengemukakan beberapa bentuk observasi,
yaitu:
1) Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode pengumpulan
data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan.
2) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan
pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan
perkembangan yang terjadi di lapangan.
3) Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti
terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian (Rahardjo, 2011).
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
10. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
• Menurut peranan observer, dibagi menjadi observasi partisipan dan non partisipan.
• Pada beberapa pengamatan juga dikenalkan kombinasi dari peran observer, yautu
pengamat sebagai partisipan (observer as participant), partisipan sebagai pengamat
(participant as observation)
• Observasi menurut situasinya dibagi menjadi free situation yaitu observasi yang
dilakukan dalam situasi bebas, observasi dilakukan tanpa adanya hal-hal atau faktor
yang membatasi.
• manipulated situation yaitu observasi yang dilakukan pada situasi yang dimanipulasi
sedemikian rupa. Observer dapat mengendalikan dan mengontrol situasi
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
11. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
• partially controlled situation yaitu observasi yang dilakukan pada dua situasi atau
keadaan free situation dan situasi manipulatif.
• Menurut sifat observasi, terdiri dari observasi stematis yaitu observasi yang dilakukan
menurut struktur yang berisikan faktor-faktor yang telah diatur berdasarkan kategori,
masalah yang hendak diobservasi; dan observasi non sistematis yaitu observasi yang
dilakukan tanpa struktur atau rencana terlebih dahulu, dengan demikian observer
dapat menangkap apa saja yang dapat ditangkap (Baskoro dalam Hasanah, 2017).
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
12. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
• Bentuk instrumen dokumentasi terdiri atas dua macam yaitu
pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau
kategori yang akan dicari datanya, dan check-list yang memuat
daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Perbedaan
anatar kedua bentuk instrumen ini terletak pada intensitas
gejala yang diteliti. Pada pedoman dokumentasi, peneliti cukup
menuliskan tanda centang dalam kolom gejala, sedangkan
check-list, peneliti memberikan tally pada setiap pemunculan
gejala (N. Cooper dkk, 2002)
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
13. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
• Instrumen dokumentasi dikembangkan untuk penelitian dengan
menggunakan pendekatan analisis. Selain itu digunakan juga
dalam penelitian untuk mencari bukti-bukti sejarah, landasan
hukum, dan peraturan-peraturan yang pernah berlaku. Subjek
penelitiannya dapat berupa bukubuku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, bahkan
bena-benda bersejarah seperti prasasti dan artefak (Clemmens,
2003). Dokumen dalam penelitian kualitatif digunakan sebagai
penyempurna dari data wawancara dan observasi yang telah
dilakukan. Dokumen dalam penelitian kualitatif dapat berupa
tulisan, gambar, atau karya monumental dari obyek yang diteliti
(Ulfatin, 2014).
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
14. - MEMILIH ALAT
PENGUMPULAN DATA
- UJI VALIDITAS INSTRUMENT
- Theory Related Validity Dan
Criterio-related Validity
Wisnu Dwi Septian
NPM :4002200016
15. MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian kualitatif, alat
atau instrumen utama
pengumpulan data adalah
manusia atau peneliti itu sendiri
dengan cara mengamati, bertanya,
mendengar, meminta dan mengambil
data penelitian
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
ALAT PENGUMPUL DATA KUALITATIF
16. Dalam penelitian kuantitatif dikenal teknik
pengumpulan data : wawancara,
angket/kuisioner dan observasi
MEMILIH ALAT PENGUMPULAN DATA
ALAT PENGUMPUL DATA KUANTITATIF
17. VALIDITAS INSTRUMEN
Persoalan alat ukur yang digunakan
evaluator ketika melakukan kegiatan
evaluasi sering dihadapkan pada persoalan
akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga
hasil pengukuran yang diperoleh bisa
mengukur dengan akurat sesuatu yang
sedang diukur. Instrumen ini memang harus
memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten
dan stabil dalam arti tidak mengalami
perubahan dari waktu pengukuran satu ke
pengukuran yang lain (Ali, 1993; Anggoro,
2008).
18. Validitas adalah salah satu ciri yang menandai tes hasil belajar yang baik. Untuk dapat
menentukan apakah suatu tes hasil belajar telah memiliki validitas atau daya ketepatan
mengukur, dapat dilakukan dari dua segi, yaitu : dari segi tes itu sendiri sebagai totalitas,
dan dari segi itemnya, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tes tersebut (Bloor,
1997). Di dalam buku "Encyclopedia of Educational Evaluation," Scarvia B. Anderson
mengatakan bahwa "A test is valid if it measures what it purpuse to measure" artinnya :
"sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur"
(Dixon, dkk, 2004).
VALIDITAS INSTRUMEN
20. 01
02
Validitas Tes
Secara
Rasional
Validitas rasional adalah validitas yang
diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas
yang diperoleh dengan berfikir secara logis.
Dengan demikian maka suatu tes hasil belajar dapat
dikatakan telah memiliki validitas rasional, apabila
setelah dilakukan penganalisisan secara rasional ternyata
bahwa tes hasil belajar itu memang (secara rasional)
dengan tepat telah dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur (Hermawan, 2005).
Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi artinya kejituan
daripada suatu tes ditinjau dari isi
tes tersebut. Suatu tes hasil belajar
dapat dikatakan valid, apabila materi
tes tersebut betul-betul merupakan
bahan-bahan yang representatif
terhadap bahan-bahan pelajaran yang
diberikan.
Validitas Konstruk (Construct Validity)
Secara etimologis, kata "konstruksi"
mengandung arti susunan, kerangka atau
rekaan. Validitas susunan artinya
kejituan daripada suatu tes
ditinjau dari susunan tes tersebut.
VALIDITAS INSTRUMEN
21. 01
02
Validitas tes
secara empiris
Validitas empiris adalah validitas yang
bersumber pada pengamatan di lapangan. Tes
hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas
empiris apabila didasarkan hasil analisis yang dilakukan
terhadap data hasil pengamatan di lapangan, terbukti
bahwa hasil tes belajar itu dengan secara tepat telah
dapat mengukur hasil belajar yang seharusnya diungkap
atau diukur lewat tes hasil belajar tersebut (Arif, 2005).
Validitas ramalan (predictive validity)
Validitas ramalan artinya
ketepatan (kejituan) daripada
suatu alat pengukur ditinjau dari
kemampuan tes tersebut untuk
meramalkan prestasi yang
dicapainya kemudian.
Validitas bandingan
Validitas bandingan artinya
kejituan daripada suatu tes dilihat
dari kolerasinya terhadap
kecakapan yang telah dimiliki
saat kini secara riil. Perbedaan
antara validitas ramalan dengan
validitas bandingan ialah dilihat dari
segi waktunya.
VALIDITAS INSTRUMEN
22. Theory Related Validity
Validitas berasal dari kata validity yang berarti
sejauh mana ketepatan dan juga kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukam fungsi ukurannya
(Azwar, 2000 dalam(Pembelajaran, 2019)).
Menurut Reynold (2010) validitas diartikan sebagai keputusan evaluatif yang
terintegrasi dari sejauh mana bukti empiris dan alasan-alasan teoritis
mendukung kecukupan dan kesesuaian kesimpulan dan tindakan berdasarkan
skor tes atau modus lain dari penilaian.
23. Theory Related Validity
Validitas kriteria dikenal dengan nama lain yaitu
validitas empiris. Validitas kriteria digunakan ketika
nilai atau skor tes dihubungkan dengan
suatu kriteria.
Validitas berdasarkan kriteria atau criterion-related
validity merupakan sebuah ukuran validitas yang
ditentukan dengan cara membandingkan skor-skor tes
dengan kinerjatertentu pada sebuah ukuran luar. Ukuran
luar ini seharusnya memiliki hubungan teoritisdengan
variabel yang di ukur oleh tes itu.
24. DAFTAR PUSTAKA
Sahir, SH (2021). Metodologi penelitian.
Siyoto, S, & Sodik, MA (2015). Dasar metodologi penelitian.,
books.google.com,
26. Pengujian reliabilitas intsrumen
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrument yang ekuivalen
itu beberapa kali, ke responden yang sama. Reliabilitas instrument dilakukan dengan
mengkorelasikan dua instrument, setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua dan
selanjutnya dikorelasikan silang
a. Metode tes ulang (tes re-tes estimate reliabelity)
Uji reliabilitas dengan metode tes ulang digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu
pengukuran dapat diandalkan. Uji ini dilakukan sebanyak dua kali, pengukuran pertama dan
ulangnya.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengukuran reliabilitas tes ulang adalah;
1. jangka waktu antara kedua pengambilan penilaian,
2. stabilitas yang diharapkan dari kinerja yang diukur. Secara umum, semakin lama antara
interval pelaksanaan tes yang berulang, semakin rendah tingkat reliabilitasnya. Pendekatan
tes ulang merupakan pemberian perangkat tes yang sama terhadap sekelompok subjek
sebanyak dua kali dengan selang waktu yang berbeda. Asumsinya adalah bahwa skor yang
dihasilkan oleh tes yang sama akan menghasilkan skor tampak yang relatif sama.
27. 05
04 06
b. Metode Bentuk Paralel (Equivalent)
Pengujian reliabilitas instrument dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi instrumennya dua,
pada responden yang sama, waktu sama, instrument berbeda. Reliabilitas instrument dihitung
dengan cara mengkorelasikan antara data instrument yang satu dengan data instrument yang
dijadikan ekuivalen. Bila korelasi positif dan signifikan, maka instrument dapat dinyatakan reliable.
Kelemahan dari metode ini adalah bahwa pengetes pekerjaannya berat karena harus menyusun
dua seri tes. Lagipula harus tersedia waktu yang lama untuk mencobakan dua kali tes
28. c. Metode Gabungan (paralel form and alternative form reliability estamete)
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrument yang
ekuivalen itu beberapa kali, ke responden yang sama. Reliabilitas instrument dilakukan
dengan mengkorelasikan dua instrument, setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua
dan selanjutnya dikorelasikan silang. Jika dengan dua kali pengujian dalam waktu yang
berbeda maka akan dapat dianalisis keenam koefesien reliabilitas. Bila keenam
koefesien korelasi itu semuanya positif dan signifikan maka dapat dinyatakan bahwa
instrument tersebut reliable
29. HOMOGENITAS
Pengujian atau uji homogenitas bertujuan untuk meyakinkan bahwa
sekumpulan data yang akan diukur memang berasal dari populasi yang
homogen (sama). Penghitungan homogenitas dilakukan peneliti saat ingin
membandingkan sebuah sikap, intensi, atau perilaku (varians) pada dua
kelompok populasi (Widhiarso, 2011).
Untuk memperkaya hasil penelitian, kita dapat melakukan uji perbandingan
pada dua kelompok populasi yang diukur menggunakan T Test dan Anova.
Sebelumnya, kita perlu melakukan uji homogenitas terlebih dahulu untuk
meyakinkan dan memastikan bahwa kelompok data bersal dari sampel
yang sama.
30. Jenis Teknik dalam Uji Homogenitas
1.Uji Levene"s Test
Metode yang pertama untuk melakukan uji homogenitas adalah Levene"s Test.
Tujuan utama dari pengujian ini adalah untuk melihat seberapa besarnya varians antara
dua data atau lebih yang berbeda. Dari hasil pengujian data tersebut kita bisa lihat apakah
data yang ada memiliki indikasi homogen atau tidak.Untuk bisa menyimpulkan sebuah
data homogen atau tidak maka kalian dapat menentukan hasilnya dari nilai
signifikansinya.
2.Bartlett Test
Ada juga Uji Bartlett yang digunakan untuk menguji homogenitas suatu data.
Pada uji ini digunakan untuk melihat kesamaan antara dua atau lebih varian. Uji Bartlett
dilakukan dengan menggunakan fungsi statistik likelihood ratio dengan memodifikasi
beberapa jumlah yang terkait dengan ukuran sampel.
3. Cochran Q Test
Uji Cochran atau Cochran Q Test digunakan untuk mengetahui atribut apa saja
yang dianggap sah (valid), dimana peneliti mengeluarkan atribut-atribut yang dinilai tidak
sah berdasarkan kriteria-kriteria statistik yang dipakai.
31. Ekuivalensi
1.Program Ekuivalensi adalah program pemberian penghargaan terhadap aktivis
kemahasiswaan dengan cara memberikan pengakuan sebagai pengganti atas pelaksanaan
kegiatan Kurikuler yang capaian kompetensinya dapat dipenuhi dengan pelaksanaan
kegiatan kemahasiswaan.
2. Ekuivalensi Langsung adalah ekuivalensi yang diberikan kepada mahasiswa dengan cara
mengkonversi satu jenis kegiatan kemahasiswaan dengan satu mata kuliah atau satu
kegiatan akademik tertentu.
3. Ekuivalensi Tidak Langsung adalah ekuivalensi yang diberikan kepada mahasiswa dengan
cara mengkonversikan beberapa kegiatan kemahasiswaan yang terkait dan relevan dengan
kegiatan akademik berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN).
32. Konsep Ekuivalensi
Metode ekuivalen adalah metode mencari kesamaan atau kesetaraan
nilai uang untuk waktu yangberbeda.Dalam perhitungan ekuivalen
dibutuhkan data tentang:
•ƒ suku bunga (rate of interest);
•ƒ jumlah uang yang terlibat;
•ƒ waktu penerimaan dan/atau pengeluaran uang;
•ƒ sifat pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan.
33. Analisis item
A.Pengertian Analisis Item
analisis item merupakan prosedur statistika yang digunakan untuk membantu membuat
keputusan tentang item-item mana yang baik, mana item yang perlu direvisi dan mana item
yang harus dibuang (cohen & swerdlik,2005).
(azwar2009 )juga berpendapat serupa dimana menurutnya analisis item merupakan proses
pengujian parameter item (daya beda dan tingkat kesulitan item) guna mengetahui apakah
item memenuhi persyaratan psikometris untuk disertakan sebagai bagian dari tes. lebih lanjut
lagi, (azwar 2009) mengatakan bahwa hasil analisis item menjadi dasar dalam seleksi item, di
mana item-item yang tidak memenuhi syarat psikometris akan disingkirkan atau direvisi
terlebih dahulu.
34. b. Teknik analisis item
Teknik untuk melakukan analisis item dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.Secara garis
besar analisis kualitatif dilakukan terkait dengan validitas isi dan
prosedur penulisan yang baik, sedangkan analisis kuantitatif terkait dengan pengukuran tingkat
kesulitan item dan daya beda (anastasi & urbina,1997).analisis secara kualitatif dilakukan untuk
mengetahui apakah item telah mewakili domain atau ranah perilaku sesuai dengan konstruk yang
hendak diukur dan apakah dari segi prosedur penulisan, item tersebut sudah dibuat dengan baik
(anastasi & urbina,1997).untuk melihat apakah item telah ditulis sesuai dengan indikator perilaku yang
hendak diungkap sebaiknya melibatkan pakar yang memang ahli dalam masalah atribut yang hendak
diukur (azwar,2009).
35. Teknik analisis secara kualitatif
ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis butir soal secar
a kualitatif, diantaranya adalah teknik moderator dan teknik panel.
1.Teknik moderator
merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat satu orang sebagai pe
nengah.berdasarkan teknik ini, setiap butir soal didiskusikan secara bersama-
sama dengan beberapa
ahli seperti guru yang mengajarkan materi, ahli materi, penyusun atau pengem
bang kurikulum, ahli penilaian, ahli bahasa, berlatar belakang psikologi
2.Teknik Panel
Yakni suatu teknik menelaah butir soal berdasarkan kaidah penulisan butir soa
l kaidah itu diantaranya materi, konstruksi, bahasa atau budaya, kebenaran
kunci jawaban atau pedoman penskoran. caranya beberapa penelaah diberikan
butir-butir soal yang akan ditelaah, format penelaahan, dan pedoman penilaian
atau penelaahan. Pada tahap awal, semua orang yang terlibat dalam kegiatan p
enelaahan disamakan persepsinya, kemudian mereka berkerja sendiri-sendiri di
tempat berbeda.