SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
1
Abstract: Generally, the process of selecting coconut wood as the raw material of a product carried out by a trained person
(grader) by observing the coconut wood directly without using any tools (manual). This causes the dependence of expertise and
experience of a grader in the selection of raw materials coconut wood. The dependency causes problems increasingly complex
when data coconut wood to be tested manually increase more and more. This research aims to create and build clustering of
coconut wood automatically by implementing the texture feature extraction method based on histogram as a determinant of
coconut wood 2D image characteristics and K-Means clustering method to clustering the extracted texture features of coconut
wood 2D image. The results showed from 105 data test of coconut wood 2D image labeled A, B, and C successfully grouped
into 3 groups with f-measure 93%.
Keywords: Computer Vision, Coconut Wood Clustering, K-Means Clustering, Statistical Histogram.
I. PENDAHULUAN1
Pohon kelapa tumbuh menyebar dari pantai hingga
pegunungan terutama di daerah tropis dan pohon ini dapat
ditemukan tumbuh secara liar atau ditanam sebagai usaha
masyarakat seperti di Indonesia [1]. Indonesia merupakan
negara kedua terbesar yang memiliki pertanaman kelapa
setelah negara Filipina. Tanaman ini tumbuh menyebar dan
dapat dijumpai hampir diseluruh kepulauan Indonesia [2].
Penentuan penilaian kelas secara visual pada kayu
kelapa ditentukan oleh kepadatan bundel (pola) pada irisan
kayu kelapa per satuan luas. Semakin padat maka kualitas
kayu semakin baik. Hal lain yang membuat faktor kualitas
kayu kelapa adalah warna dan ukuran pola bundel, ukuran
yang lebih besar dan warna lebih gelap akan menghasilkan
kualitas yang lebih baik [4].
Kebutuhan akan kayu kelapa yang berkualitas untuk
produk yang bermutu, pada industri mebel diperlukan
kontrol yang baik pada semua proses, mulai dari pemilihan
bahan baku, pengolahan sampai dengan produk tersebut
jadi. Pada umumnya proses pemilihan bahan baku kayu
kelapa dilakukan oleh seorang pakar (grader) secara
konvensional, hal tersebut menyebabkan ketergantungan
akan keahlian dan pengalaman seorang grader dalam
melakukan pemilihan bahan baku kayu kelapa [5].
Ketergantungan tersebut menyebabkan masalah semakin
kompleks ketika jumlah kayu kelapa yang akan diuji secara
visual semakin banyak.
Pada penelitian ini digunakan ekstraksi fitur tekstur
berbasis histogram untuk mendapatkan 6 karakteristi ciri
tekstur citra kayu kelapa dan metode clustering dengan
algoritma K-Means yang digunakan untuk
mengelompokkan data data hasil ekstraksi fitur tekstur
berbasis histogram yang banyak jumlahnya ke dalam 3
golongan kelompok. Dari tiga kelompok kayu kelapa yang
telah berhasil dikelompokkan selanjutnya akan
dibandingkan dengan data uji kualitas kayu kelapa dari
Pendidikan Industri Kayu (PIKA) yang didapatkan dari
peneliti sebelumnya dengan penelitian [4] [5]. Hal ini
dilakukan untuk menganalisa kinerja serta menguji presisi,
recall dan f-measure dari algoritma K-Means clustering
dalam mengelompokan kayu kelapa dengan metode
ekstraksi fitur tekstur berbasis histogram.
II. METODE YANG DIUSULKAN
Peneliti menerapkan beberapa metode yang bertujuan
untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam penelitian
ini. Metode yang diusulkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
A. Ekstraksi Fitur Tekstur Berbasis Histogram
Merupakan suatu metode untuk mendapatkan tekstur
dengan mendasarkan pada histogram. Histogram citra
adalah grafik yang menggambarkan penyebaran nilai-nilai
intensitas piksel dari suatu citra atau bagian tertentu di
dalam citra. Dari sebuah histogram dapat diketahui
frekuensi kemunculan nisbi (relative) dari intensitas pada
citra tersebut [13]. Metode histogram merupakan metode
statis orde satu untuk memperoleh fitur tekstur.
Fitur-fitur yang dapat dikenali melalui metode histogram
diantaranya: rerata intensitas, deviasi standar, skewness,
energi, entropi dan kehalusan [10]. Persamaan
penghitungan ke-6 ciri fitur tekstur berbasis histogram
dapat dilihat dibawah ini [10] [12] [21]:
Fitur pertama yang dihitung secara statistis adalah rerata
intensitas. Komponen fitur ini dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :
Pengelompokan Kayu Kelapa Menggunakan Algoritma K-Means
Berdasarkan Tekstur Citra Kayu Kelapa Dua Dimensi (2D)
Setiawan Qodri Nugroho1
, Ricardus Anggi Pramunendar2
Fakultas Ilmu Komputer, Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro
1,2
Email : setiawanqodrinugroho@gmail.com
1
, ricardus.anggi@dsn.dinus.ac.id
2
π‘š = 𝑖 . 𝑝 𝑖
πΏβˆ’1
𝑖=0
𝟏
Dalam hal ini, i adalah aras keabuan pada citra f dan p(i)
menyatakan probabilitas kemunculan i dan L menyatakan
nilai aras keabuan tertinggi. Rumus pada persamaan (1)
akan menghasilkan rerata intensitas objek [10].
Fitur kedua berupa deviasi standar. Perhitungannya
sebagai berikut :
𝜎 = 𝑖 βˆ’ π‘š 2 𝑝 𝑖
πΏβˆ’1
𝑖=0
𝟐
Dalam hal ini, 2
dinamakan varians atau momen orde dua
ternormalisasi karena p(i) merupakan fungsi peluang. Fitur
ini memberikan ukuran kekontrasan [10].
Fitur skewness merupakan ukuran ketidaksimetrisan
terhadap rerata intensitas. Berikut persamaannya :
π‘ π‘˜π‘’π‘€π‘›π‘’π‘ π‘  = 𝑖 βˆ’ π‘š 3
𝑝 𝑖
πΏβˆ’1
𝑖=0
πŸ‘
Skewness sering disebut sebagai momen orde tiga
ternormalisasi.Nilai negatif menyatakan bahwa distribusi
kecerahan condong ke kiri terhadap rerata dan nilai positif
menyatakan bahwa distribusi kecerahan condong ke kanan
terhadap rerata. Dalam praktik, nilai skewness dibagi
dengan (L-1)2
supaya ternormalisasi [10].
Deskriptor energi adalah ukuran yang menyatakan
distribusi intensitas piksel terhadap jangkauan aras
keabuan. Definisinya sebagai berikut :
π‘’π‘›π‘’π‘Ÿπ‘”π‘– = 𝑝(𝑖) 2
πΏβˆ’1
𝑖=0
πŸ’
Citra yang seragam dengan satu nilai aras keabuan akan
memiliki nilai energi yang maksimum, yaitu sebesar 1.
Secara umum, citra dengan sedikit aras keabuan akan
memiliki energi yang lebih tinggi daripada yang memiliki
banyak nilai aras keabuan. Energi sering disebut sebagai
keseragaman [10].
Entropi mengindikasikan kompleksitas citra.
Perhitungannya sebagai berikut :
π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘œπ‘π‘– = βˆ’ 𝑝 𝑖
πΏβˆ’1
𝑖=0
log2 𝑝 𝑖 πŸ“
Semakin tinggi nilai entropi, semakin kompleks citra
tersebut. Perlu diketahui, entropi dan energi
berkecenderungan berkebalikan. Entropi juga
merepresentasikan jumlah informasi yang terkandung di
dalam sebaran data [10].
Properti kehalusan biasa disertakan untuk mengukur
tingkat kehalusan/kekasaran intensitas pada citra.
Persamaannya sebagai berikut :
𝑅 = 1 βˆ’
1
1 + 𝜎2
πŸ”
Pada rumus persamaan diatas,  adalah deviasi standar.
Nilai R yang rendah menunjukkan bahwa citra memiliki
intensitas yang kasar. Perlu diketahui, di dalam menghitung
kehalusan, varians perlu dinormalisasi sehingga nilainya
berada dalam jangkauan [0 1] dengan cara membaginya
dengan (L-1)2
[10].
B. K-Means Clustering
K-Means merupakan salah satu metode data clustering
non hirarki yang berusaha mempartisi data ke dalam cluster
atau kelompok sehingga data yang memiliki karakteristik
yang sama dikelompokkan ke dalam satu cluster yang sama
dan data yang mempunyai karakteristik yang berbeda
dikelompokkan ke dalam kelompok yang lain. Adapun
tujuan dari clustering ini adalah untuk meminimalisasi
objective function yang diset dalam proses clustering, yang
ada umumnya berusaha meminimalisasi variasi di dalam
suatu cluster dan memaksimalkan variasi antar cluster [7].
Metode K-Means Cluster Analysis menggunakan
algoritma sebagai berikut [7]:
1. Menentukan k sebagai jumlah cluster atau jumlah
kelompok yang ingin di bentuk.
2. Membangkitkan k centroid (titik pusat cluster) awal
secara random. Penentuan centroid awal dilakukan
secara random atau acak dari objek-objek yang tersedia
sebanyak k cluster.
3. Menghitung jarak setiap objek ke masing-masing
centroid dari masing-masing cluster. Untuk
menghitung jarak antara objek dengan centroid,
menggunakan rumus Euclidian Distance :
𝒹 π‘₯, 𝑦 = π‘₯ βˆ’ 𝑦 = (π‘₯𝑖 βˆ’ 𝑦𝔦)2
𝑛
𝑖=1
πŸ•
Dimana π‘₯𝔦 : objek π‘₯ ke-i
𝑦𝔦 : daya 𝑦 ke-i
𝑛 : banyaknya objek
4. Mengalokasikan masing-masing objek ke dalam
centroid yang paling terdekat. Untuk melakukan
pengalokasian objek ke dalam masing-masing cluster
pada saat iterasi secara umum dapat dilakukan dengan
manyatakan setiap objek sebagai anggota cluster
dengan mengukur jarak kedekatan sifatnya terhadap
titik pusat cluster tersebut.
5. Melakukan iterasi kemudian menentukan posisi
centroid baru dengan menggunakan persamaan :
𝑣 =
π‘₯𝔦𝑛
𝑖=1
𝑛
πŸ–
3
Dimana v : centroid pada cluster
π‘₯𝔦 : objek ke-i
𝑛 : banyaknya objek / jumlah objek yang
menjadi anggota cluster
6. Mengulangi ke langkah 3 jika posisi centroid baru
tidak konvergen. Pengecekan konvergensi dilakukan
dengan membandingkan matriks group assignment
pada iterasi sebelumnya dengan matrik group
assignment pada iterasi yang sedang berjalan. Jika
hasilnya sama maka algoritma K-Means cluster
dinyatakan sudah konvergen dan proses berhenti.
Tetapi jika belum konvergen maka perlu mengulangi
iterasi ke langkah 3.
C. Evaluation Measure
Penelitian ini menggunakan teknik F-Measure untuk
mengukur kinerja yang diusulkan. Pengukuran F-Measure
berdasarkan pada nilai pengukuran presisi dan recall antara
class hasil cluster dengan class sebenarnya yang terdapat
pada data masukan [22]. Semakin tinggi nilai F-Measure
maka menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi dari hasil
clustering [23]. Recall dihitung untuk mengevaluasi
seberapa besar cakupan suatu model clustering dalam
memprediksi suatu kelas tertentu sedangkan presisi dihitung
untuk mengevaluasi seberapa baik ketepatan model dapat
memprediksi suatu kelas [24]. Nilai presisi dan recall
kategori i dalam cluster j dapat diperoleh dari persamaan
berikut [23] :
Presisi i, j =
𝑛𝑖𝑗
𝑛𝑖
πŸ—
Recall i, j =
𝑛𝑖𝑗
𝑛𝑗
𝟏𝟎
Dimana :
𝑛𝑖𝑗 : Jumlah data kategori i dalam cluster j
𝑛𝑖 : Jumlah data dalam kategori i
𝑛𝑗 : Jumlah data dalam cluster j
Penghitungan F-Measure menggunakan persamaan berikut
[23] :
F i, j =
2 βˆ— (π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘–π‘ π‘– βˆ— π‘…π‘’π‘π‘Žπ‘™π‘™)
(π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘–π‘ π‘– + π‘…π‘’π‘π‘Žπ‘™π‘™)
𝟏𝟏
Rata – rata perhitungan F-Measure menggunakan
persamaan berikut [23] :
F =
𝑛𝑖
𝑛𝑖
π‘€π‘Žπ‘₯𝑗 =1,…,π‘˜ 𝐹 𝑖, 𝑗 𝟏𝟐
Dimana :
Max{F(i,j)} merupakan nilai max F-Measure dari
kategori I dalam cluster j
III. IMPLEMENTASI
Peneliti menerapkan beberapa prosedur penyelesaian
yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang ada
dalam penelitian ini. Prosedur penyelesaian yang diusulkan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 1: Metode Penyelesaian
Beberapa tahap implementasi yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Persiapan data citra kayu kelapa 2D
Dalam melakukan eksperimen ini, diperlukan citra digital
2D dari kayu kelapa dengan potongan melintang. Data yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 105 data, dan
data penelitian tersebut didapatkan dari penelitian
sebelumnya [4] [5]. Pada data tersebut sebelumnya telah
dilakukan proses pensortiran oleh grader untuk
diklasifikasikan kelas kualitasnya.
Gambar 2: Contoh data kayu kelapa yang diuji oleh
grader dengan kualitas A
B. Normalisasi Citra Kayu Kelapa
Data citra kayu kelapa merupakan citra RGB yang
memiliki dimensi ukuran resolusi yang besar, sehingga
perlu dilakukan normalisasi ke dalam ukuran tertentu. Hal
ini bertujuan untuk menyamakan semua citra yang ingin
diolah dan meminimalkan konsumsi memori. Dari data citra
yang sudah ada, hal pertama yang dilakukan adalah
merubah ukuran resolusi data menjadi 128 x 128 piksel.
Gambar 3: Contoh normalisasi citra kayu kelapa ke RGB
128 x 128 piksel
Setelah melakukan proses normalisasi ukuran citra kayu
kelapa 2D menjadi 128 x 128 piksel, proses selanjutnya
adalah dengan melakukan normalisasi kedua untuk citra
kayu kelapa, yaitu dari citra kayu kelapa dengan model
RGB dikonversi menjadi bentuk citra berskala keabuan atau
grayscale. Hal ini dikarenakan dalam proses ekstraksi fitur
tekstur berbasis histogram terdapat nilai intensitas aras
keabuan, dimana nilai intensitas tersebut merupakan nilai
penentu dari ke-6 ciri ekstraksi fitur tekstur berbasis
histogram.
Gambar 3: Contoh normalisasi citra kayu kelapa RGB
menjadi grayscale
C. Ekstraksi Fitur Tekstur Citra Kayu Kelapa
Ekstraksi fitur tekstur bertujuan untuk mendapatkan ciri
dari tekstur citra kayu kelapa 2D yang sebelumnya telah
melalui tahap pengolahan awal citra. Ekstraksi fitur tekstur
tersebut menggunakan metode ekstraksi fiur tekstur
berbasis histogram. Fitur yang didapatkan dari metode
ekstraksi fitur tekstur berbasis histogram diantaranya rerata
intensitas, deviasi standar, skewness, energi, entropi dan
kehalusan.atau smoothness.
Gambar 3: Contoh ekstraksi fitur tekstur citra kayu kelapa
D. Pengelompokan Data Ekstraksi Citra Kayu Kelapa
Setelah menyelesaikan langkah ekstraksi fitur tekstur
berbasis histogram dan mendapatkan data fitur tekstur dari
citra kayu kelapa 2D, proses selanjutnya adalah melakukan
pengelompokkan dari data tersebut dengan menggunakan
algoritma K-Means Clustering dan penghitungan Euclidian
Distance.
Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan
banyaknya cluster atau banyaknya kelompok yang
diinginkan. Pada penelitian ini telah ditentukan bahwa
terdapat 3 kelompok yang akan dikelompokkan. Dimana
masing – masing nilai centroid telah ditentukan
berdasarkan data citra kayu kelapa yang sebelumnya sudah
dilabelkan oleh grader berdasarkan kualitas kayu kelapa,
yaitu kelas A, B dan C. Data 3 centroid yang digunakan
pada penelitian ini adalah data dengan kode kayu C-1, B-1,
dan A-1. Selanjutnya akan dihitung nilai jarak antara data
ciri fitur tekstur kayu kelapa dengan data centroid yang
telah dipilih menggunakan Euclidian Distance. Proses ini
akan terus diulang sampai tidak ada objek yang berubah
dalam suatu cluster atau suatu kelompok citra kayu kelapa.
IV. HASIL & PEMBAHASAN
Dari 105 data citra kayu kelapa yang telah berhasil
dikelompokkan oleh sistem, akan diuji dengan
menggunakan Evaluation Measure, dimana akan dihitung
nilai presisi, recall dan f-measure. Hasil pengujian dan
penghitungan menggunakan evaluation measure pada citra
uji label A, label B, dan label C terhadap kelompok 1, 2,
dan 3 didapatkan nilai presisi, recall dan f-measure yang
dapat dilihat pada tabel 1 :
Tabel 1: Tabel hasil penghitungan f-measure per kelompok
F 1 2 3
A 1 0 0
B 0 0.90 0.11
C 0 0.05 0.91
Citra Fitur
Rerata intensitas
Rerata kontras
Skewness
Energi
Entropi
Smoothness
: 110.9113
: 31.729
: -0.5154
: 0.0152
: 4.4876
: 0.0152
(a) (b)
Citra RGB Citra RGB
256 x 256 piksel 128 x 128piksel
(a) (b)
Citra RGB Citra Grayscale
128 x 128 piksel 128 x 128 piksel
5
Dari hasil penghitungan f-measure yang sebelumnya
telah dilakukan dan terdapat pada tabel 1 dapat dihitung
nilai rerata perhitungan f-measure pada semua kelompok
menggunakan persamaan (12) sebagai berikut :
𝐹 =
35
105
βˆ— Max A, 1 , A, 2 , A, 3 +
35
105
βˆ— Max B, 1 , B, 2 , B, 3 +
35
105
βˆ— Max B, 1 , B, 2 , B, 3
𝐹 =
35
105
βˆ— Max 1 , 0 , 0 +
35
105
βˆ— Max 0 , 0.90 , 0.11 +
35
105
βˆ— Max 0 , 0.05 , 0.91
𝐹 =
35
105
βˆ— 1 +
35
105
βˆ— 0.90 +
35
105
βˆ— 0.91
= 0.33 + 0.3 + 0.30 = 0.93
Dari hasil penghitungan rerata f-measure diatas jika
dibuat persentase maka hasilnya adalah sebagai berikut :
𝐹 = 0.93 π‘₯ 100% = 93%
Dengan hasil penghitungan persentase diatas dapat
diketahui bahwa nilai f-masure dari pengelompokkan yang
dilakukan oleh sistem terhadap 105 data uji citra kayu
kelapa adalah 93%.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Dari hasil pengujian terhadap data pengelompokkan
yang dilakukan sistem terhadap 105 data citra uji kayu
kelapa dengan label A, B, dan C didapatkan nilai f-
measure atau akurasi sebesar 0.93, atau 93%.
2. Dari hasil penelitian dan pengujian yang telah
dilakukan, maka metode yang diusulkan pada penelitian
ini dapat digunakan untuk mengelompokkan citra kayu
kelapa 2D ke dalam 3 kelompok secara otomatis.
Sehingga dapat memudahkan seorang grader dalam
mengelompokkan citra kayu kelapa ke dalam 3
kelompok dimana masing – masing kelompok mewakili
kelas kualitas dari kayu kelapa.
3. Warna gelap dan kepadatan pola bundel dari citra kayu
2D sangat mempengaruhi hasil pengelompokkan kayu
kelapa. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan
kelompok pada citra uji kayu kelapa dengan label B dan
C.
B. Saran
Berikut merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan
untuk melakukan penelitian lebih lanjut :
1. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan beberapa teknik
peningkatan citra seperti dengan adanya suatu metode
untuk menghilangkan noise pada citra. Hal ini
dimaksudkan agar pada penelitian selanjutnya nilai
akurasi pengujian dapat lebih baik.
2. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan mengunakan
metode clustering lainnya seperti K-Medoid, Fuzzy C-
Means dan metode clustering lainnya, agar dapat
diketahui perbedaan hasil penelitian dari metode
clustering yang telah diimplementasikan pada objek
citra kayu kelapa.
3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan terdapat dataset
yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
[1] I. Y. Wardhani, S. Surjokusumo, Y. S. Hadi, and N. Nugroho, "Sifat
Mekanis Kayu Kelapa Bagian dalam Terpadatkan," RIMBA
Kalimantan Falkutas Kehutanan Unmul, vol. 11, pp. 62-68, Dec.
2003.
[2] Barly, "Coconut Stem As Conventional Timber Alternative," Duta
Rimba, vol. 174, pp. 43-53, Dec. 1994.
[3] I. N. Yuwono, R. A. Pramunendar, P. N. Andono, and R. A. Subandi,
"The Quality Determination Of Coconut Wood Density Using
Learning Vector Quantization," Journal Of Theoritical and Applied
Information Technology, vol. 57, pp. 82-87, Nov. 2013.
[4] R. A. Pramunendar and C. Supriyanto, "Klasifikas Kualitas Kayu
Kelapa Menggunakan Gray-Level Co-Occurrence Martrix Berbasis
Backpropagation dan Algoritma Genetika," Seminar Nasional
Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2014, pp. 250-253, Nov.
2014.
[5] A. Kadir and A. Susanto, Pengolahan Citra Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta, Indonesia: Andi, 2013.
[6] S. SergyΒ΄an, "Color Histogram Features Based Image Classification
in Content-Based Image Retrieval System," International Symposium
on Applied Machine Intelligence and Informatics, pp. 221-224, 2008.
[7] R. Munir, Pengolahan Citra Digital. Bandung, Indonesia:
Informatika, 2004.
[8] H. S. Sheshadri and A. Kandaswamy, "Breast Tissue Classification
Using Statistical Feature Extraction Of Mammograms," Departement
of Electronics & Communication Engginering, vol. 23, pp. 105-107,
2006.
[9] I. M. K. Wicaksana and I. M. Widiartha, "Penerapan Metode Ant
Colony Optimization Pada Metode K-Harmonic Means Untuk
Klasterisasi Data," Jurnal Ilmu Komputer, vol. 5, pp. 55-61, Apr.
2012.
[10] A. Lutfiarta, J. Zeniarja, and A. Salam, "Algoritma Latent Symantic
Analysis (LSA) Pada Peringkas Dokumen Otomatis Untuk Proses
Clustering Dokumen," Seminar Teknologi Informasi & Komunikasi
Terapan, pp. 13-18, Nov. 2013.
[11] A. S. Sastrawan, Z. A. Baizal, and M. A. Bijaksana, "Analisis
Pengaruh Metode Combine Sampling Dalam Churn Prediction Untuk
Perusahaan Telekomunikasi," Seminar Nasional Informatika 2010,
vol. A, pp. 14-22, 2010.

More Related Content

Viewers also liked

Kumpulan solusi permasalahan unbk jawara cloud
Kumpulan solusi permasalahan unbk   jawara cloudKumpulan solusi permasalahan unbk   jawara cloud
Kumpulan solusi permasalahan unbk jawara cloudym.ygrex@comp
Β 
17. sarah fadilah implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...
17. sarah fadilah   implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...17. sarah fadilah   implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...
17. sarah fadilah implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...ym.ygrex@comp
Β 
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...ym.ygrex@comp
Β 
Algoritma fuzzy c means fcm java c++ contoh program
Algoritma fuzzy c means fcm java c++   contoh programAlgoritma fuzzy c means fcm java c++   contoh program
Algoritma fuzzy c means fcm java c++ contoh programym.ygrex@comp
Β 
Ruu bem unma subang 2013 ygrex
Ruu bem unma subang 2013 ygrexRuu bem unma subang 2013 ygrex
Ruu bem unma subang 2013 ygrexym.ygrex@comp
Β 
1 7 amir temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...
1 7 amir  temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...1 7 amir  temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...
1 7 amir temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...ym.ygrex@comp
Β 
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example g
Tracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example gTracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example g
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example gym.ygrex@comp
Β 
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...ym.ygrex@comp
Β 
Selayang pandang kiki rusdyanto
Selayang pandang kiki rusdyantoSelayang pandang kiki rusdyanto
Selayang pandang kiki rusdyantoym.ygrex@comp
Β 
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...ym.ygrex@comp
Β 
Pengantar tentang prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan
Pengantar tentang prosedur kesehatan, keselamatan dan keamananPengantar tentang prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan
Pengantar tentang prosedur kesehatan, keselamatan dan keamananym.ygrex@comp
Β 
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink example
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink exampleMotion based multiple object tracking - matlab & simulink example
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink exampleym.ygrex@comp
Β 
Divide a data set into sub data sets matlab answers - matlab central
Divide a data set into sub data sets   matlab answers - matlab centralDivide a data set into sub data sets   matlab answers - matlab central
Divide a data set into sub data sets matlab answers - matlab centralym.ygrex@comp
Β 
Fuzzy Encoding For Image Classification Using Gustafson-Kessel Aglorithm
Fuzzy Encoding For Image Classification Using Gustafson-Kessel AglorithmFuzzy Encoding For Image Classification Using Gustafson-Kessel Aglorithm
Fuzzy Encoding For Image Classification Using Gustafson-Kessel AglorithmAshish Gupta
Β 
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example hg
Tracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example hgTracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example hg
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example hgym.ygrex@comp
Β 
Revisi jadwal gladi
Revisi jadwal gladiRevisi jadwal gladi
Revisi jadwal gladiym.ygrex@comp
Β 
Fuzzy c-means
Fuzzy c-meansFuzzy c-means
Fuzzy c-meansPhong Nguyen
Β 
Tutorial zulfa mengenal menu home menggunakan keyboard
Tutorial zulfa mengenal menu home menggunakan keyboardTutorial zulfa mengenal menu home menggunakan keyboard
Tutorial zulfa mengenal menu home menggunakan keyboardym.ygrex@comp
Β 
Sejarah bem stkip subang
Sejarah bem stkip subangSejarah bem stkip subang
Sejarah bem stkip subangym.ygrex@comp
Β 
Troubleshooting unbk 20170303
Troubleshooting unbk 20170303Troubleshooting unbk 20170303
Troubleshooting unbk 20170303ym.ygrex@comp
Β 

Viewers also liked (20)

Kumpulan solusi permasalahan unbk jawara cloud
Kumpulan solusi permasalahan unbk   jawara cloudKumpulan solusi permasalahan unbk   jawara cloud
Kumpulan solusi permasalahan unbk jawara cloud
Β 
17. sarah fadilah implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...
17. sarah fadilah   implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...17. sarah fadilah   implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...
17. sarah fadilah implementasi data mining untuk pengenalan karakteristik t...
Β 
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...
Β 
Algoritma fuzzy c means fcm java c++ contoh program
Algoritma fuzzy c means fcm java c++   contoh programAlgoritma fuzzy c means fcm java c++   contoh program
Algoritma fuzzy c means fcm java c++ contoh program
Β 
Ruu bem unma subang 2013 ygrex
Ruu bem unma subang 2013 ygrexRuu bem unma subang 2013 ygrex
Ruu bem unma subang 2013 ygrex
Β 
1 7 amir temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...
1 7 amir  temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...1 7 amir  temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...
1 7 amir temu kembali informasi berbasis kluster untuk sistem temu kembali i...
Β 
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example g
Tracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example gTracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example g
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example g
Β 
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
Β 
Selayang pandang kiki rusdyanto
Selayang pandang kiki rusdyantoSelayang pandang kiki rusdyanto
Selayang pandang kiki rusdyanto
Β 
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Β 
Pengantar tentang prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan
Pengantar tentang prosedur kesehatan, keselamatan dan keamananPengantar tentang prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan
Pengantar tentang prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan
Β 
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink example
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink exampleMotion based multiple object tracking - matlab & simulink example
Motion based multiple object tracking - matlab & simulink example
Β 
Divide a data set into sub data sets matlab answers - matlab central
Divide a data set into sub data sets   matlab answers - matlab centralDivide a data set into sub data sets   matlab answers - matlab central
Divide a data set into sub data sets matlab answers - matlab central
Β 
Fuzzy Encoding For Image Classification Using Gustafson-Kessel Aglorithm
Fuzzy Encoding For Image Classification Using Gustafson-Kessel AglorithmFuzzy Encoding For Image Classification Using Gustafson-Kessel Aglorithm
Fuzzy Encoding For Image Classification Using Gustafson-Kessel Aglorithm
Β 
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example hg
Tracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example hgTracking pedestrians from a moving car   matlab & simulink example hg
Tracking pedestrians from a moving car matlab & simulink example hg
Β 
Revisi jadwal gladi
Revisi jadwal gladiRevisi jadwal gladi
Revisi jadwal gladi
Β 
Fuzzy c-means
Fuzzy c-meansFuzzy c-means
Fuzzy c-means
Β 
Tutorial zulfa mengenal menu home menggunakan keyboard
Tutorial zulfa mengenal menu home menggunakan keyboardTutorial zulfa mengenal menu home menggunakan keyboard
Tutorial zulfa mengenal menu home menggunakan keyboard
Β 
Sejarah bem stkip subang
Sejarah bem stkip subangSejarah bem stkip subang
Sejarah bem stkip subang
Β 
Troubleshooting unbk 20170303
Troubleshooting unbk 20170303Troubleshooting unbk 20170303
Troubleshooting unbk 20170303
Β 

Similar to Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means

Data mining 7
Data mining 7Data mining 7
Data mining 7dedidarwis
Β 
Analisis Cluster
Analisis ClusterAnalisis Cluster
Analisis ClusterKurnia Millati
Β 
Machine Learning Diskusi 9.pdf
Machine Learning Diskusi 9.pdfMachine Learning Diskusi 9.pdf
Machine Learning Diskusi 9.pdfHendroGunawan8
Β 
Belajar mudah algoritma data mining k means
Belajar mudah algoritma data mining k meansBelajar mudah algoritma data mining k means
Belajar mudah algoritma data mining k meansilmuBiner
Β 
Paper een
Paper eenPaper een
Paper eenEen Indiva
Β 
clustering
clusteringclustering
clusteringdewi2093
Β 
Clustering _IgedeAris.ppt
Clustering _IgedeAris.pptClustering _IgedeAris.ppt
Clustering _IgedeAris.pptPandeKadek3
Β 
PPT KEL 3 DAI - 007.pptx
PPT KEL 3 DAI - 007.pptxPPT KEL 3 DAI - 007.pptx
PPT KEL 3 DAI - 007.pptxStevenAdiSantoso
Β 
data mining
data miningdata mining
data miningdewi2093
Β 
Pengantar Deep Learning Untuk Pembelajaran Deep Learning
Pengantar Deep Learning Untuk Pembelajaran Deep LearningPengantar Deep Learning Untuk Pembelajaran Deep Learning
Pengantar Deep Learning Untuk Pembelajaran Deep LearningAdeChandra56
Β 
klastering-k-means-untuk-penentuan-nilai-ujian
klastering-k-means-untuk-penentuan-nilai-ujianklastering-k-means-untuk-penentuan-nilai-ujian
klastering-k-means-untuk-penentuan-nilai-ujianAnam Syamsul
Β 
Analisis Klaster (2)
Analisis Klaster (2)Analisis Klaster (2)
Analisis Klaster (2)Rani Nooraeni
Β 
Kelompok 7 clustering data mining and Retrieval mode
Kelompok 7 clustering data mining and Retrieval modeKelompok 7 clustering data mining and Retrieval mode
Kelompok 7 clustering data mining and Retrieval modeMuhamadGilang15
Β 
Machine Learning Diskusi 10.pdf
Machine Learning Diskusi 10.pdfMachine Learning Diskusi 10.pdf
Machine Learning Diskusi 10.pdfHendroGunawan8
Β 
Metodologi dan pengujian pada image steganografi
Metodologi dan pengujian pada image steganografiMetodologi dan pengujian pada image steganografi
Metodologi dan pengujian pada image steganografiAgung Sulistyanto
Β 
SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.
SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.
SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.Dhita Djilan
Β 
Data Mining Klasifikasi (Updated 30 Desember 2020)
Data Mining Klasifikasi (Updated 30 Desember 2020)Data Mining Klasifikasi (Updated 30 Desember 2020)
Data Mining Klasifikasi (Updated 30 Desember 2020)Adam Mukharil Bachtiar
Β 
Modul 1 statistika deskriptif
Modul 1 statistika deskriptifModul 1 statistika deskriptif
Modul 1 statistika deskriptifDanu Kusumo Kusumo
Β 

Similar to Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means (20)

Data mining 7
Data mining 7Data mining 7
Data mining 7
Β 
Analisis Cluster
Analisis ClusterAnalisis Cluster
Analisis Cluster
Β 
Machine Learning Diskusi 9.pdf
Machine Learning Diskusi 9.pdfMachine Learning Diskusi 9.pdf
Machine Learning Diskusi 9.pdf
Β 
LN s10-machine vision-s2
LN s10-machine vision-s2LN s10-machine vision-s2
LN s10-machine vision-s2
Β 
Belajar mudah algoritma data mining k means
Belajar mudah algoritma data mining k meansBelajar mudah algoritma data mining k means
Belajar mudah algoritma data mining k means
Β 
Paper een
Paper eenPaper een
Paper een
Β 
clustering
clusteringclustering
clustering
Β 
Clustering _IgedeAris.ppt
Clustering _IgedeAris.pptClustering _IgedeAris.ppt
Clustering _IgedeAris.ppt
Β 
PPT KEL 3 DAI - 007.pptx
PPT KEL 3 DAI - 007.pptxPPT KEL 3 DAI - 007.pptx
PPT KEL 3 DAI - 007.pptx
Β 
data mining
data miningdata mining
data mining
Β 
Pengantar Deep Learning Untuk Pembelajaran Deep Learning
Pengantar Deep Learning Untuk Pembelajaran Deep LearningPengantar Deep Learning Untuk Pembelajaran Deep Learning
Pengantar Deep Learning Untuk Pembelajaran Deep Learning
Β 
8186 8 reduksi data
8186 8 reduksi data8186 8 reduksi data
8186 8 reduksi data
Β 
klastering-k-means-untuk-penentuan-nilai-ujian
klastering-k-means-untuk-penentuan-nilai-ujianklastering-k-means-untuk-penentuan-nilai-ujian
klastering-k-means-untuk-penentuan-nilai-ujian
Β 
Analisis Klaster (2)
Analisis Klaster (2)Analisis Klaster (2)
Analisis Klaster (2)
Β 
Kelompok 7 clustering data mining and Retrieval mode
Kelompok 7 clustering data mining and Retrieval modeKelompok 7 clustering data mining and Retrieval mode
Kelompok 7 clustering data mining and Retrieval mode
Β 
Machine Learning Diskusi 10.pdf
Machine Learning Diskusi 10.pdfMachine Learning Diskusi 10.pdf
Machine Learning Diskusi 10.pdf
Β 
Metodologi dan pengujian pada image steganografi
Metodologi dan pengujian pada image steganografiMetodologi dan pengujian pada image steganografi
Metodologi dan pengujian pada image steganografi
Β 
SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.
SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.
SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.
Β 
Data Mining Klasifikasi (Updated 30 Desember 2020)
Data Mining Klasifikasi (Updated 30 Desember 2020)Data Mining Klasifikasi (Updated 30 Desember 2020)
Data Mining Klasifikasi (Updated 30 Desember 2020)
Β 
Modul 1 statistika deskriptif
Modul 1 statistika deskriptifModul 1 statistika deskriptif
Modul 1 statistika deskriptif
Β 

More from ym.ygrex@comp

Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example
Using kalman filter for object tracking   matlab & simulink exampleUsing kalman filter for object tracking   matlab & simulink example
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink exampleym.ygrex@comp
Β 
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example r
Using kalman filter for object tracking   matlab & simulink example rUsing kalman filter for object tracking   matlab & simulink example r
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example rym.ygrex@comp
Β 
Foreground detection using gaussian mixture models matlab
Foreground detection using gaussian mixture models   matlabForeground detection using gaussian mixture models   matlab
Foreground detection using gaussian mixture models matlabym.ygrex@comp
Β 
Teknik pengumpulan data teknologi pendidikan
Teknik pengumpulan data   teknologi pendidikanTeknik pengumpulan data   teknologi pendidikan
Teknik pengumpulan data teknologi pendidikanym.ygrex@comp
Β 
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap pengerti...
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap   pengerti...Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap   pengerti...
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap pengerti...ym.ygrex@comp
Β 
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...ym.ygrex@comp
Β 
Clustering skripsi teknik informatikac
Clustering   skripsi teknik informatikacClustering   skripsi teknik informatikac
Clustering skripsi teknik informatikacym.ygrex@comp
Β 
16. afrisawati implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...
16. afrisawati  implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...16. afrisawati  implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...
16. afrisawati implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...ym.ygrex@comp
Β 
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...ym.ygrex@comp
Β 
11. sri rahayu implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...
11. sri rahayu   implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...11. sri rahayu   implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...
11. sri rahayu implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...ym.ygrex@comp
Β 
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...ym.ygrex@comp
Β 
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...ym.ygrex@comp
Β 
4. jurnal budi pradana implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
4. jurnal budi pradana  implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...4. jurnal budi pradana  implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
4. jurnal budi pradana implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...ym.ygrex@comp
Β 
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...ym.ygrex@comp
Β 
Buku ppl stkip 2011
Buku ppl stkip 2011Buku ppl stkip 2011
Buku ppl stkip 2011ym.ygrex@comp
Β 
Selayang pandang ygrex
Selayang pandang ygrexSelayang pandang ygrex
Selayang pandang ygrexym.ygrex@comp
Β 
Pengolahan citra
Pengolahan citraPengolahan citra
Pengolahan citraym.ygrex@comp
Β 

More from ym.ygrex@comp (17)

Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example
Using kalman filter for object tracking   matlab & simulink exampleUsing kalman filter for object tracking   matlab & simulink example
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example
Β 
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example r
Using kalman filter for object tracking   matlab & simulink example rUsing kalman filter for object tracking   matlab & simulink example r
Using kalman filter for object tracking matlab & simulink example r
Β 
Foreground detection using gaussian mixture models matlab
Foreground detection using gaussian mixture models   matlabForeground detection using gaussian mixture models   matlab
Foreground detection using gaussian mixture models matlab
Β 
Teknik pengumpulan data teknologi pendidikan
Teknik pengumpulan data   teknologi pendidikanTeknik pengumpulan data   teknologi pendidikan
Teknik pengumpulan data teknologi pendidikan
Β 
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap pengerti...
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap   pengerti...Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap   pengerti...
Pengertian field, record, table, file, data dan basis data lengkap pengerti...
Β 
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...
Aplikasi text mining untuk automasi penentuan tren topik skripsi dengan metod...
Β 
Clustering skripsi teknik informatikac
Clustering   skripsi teknik informatikacClustering   skripsi teknik informatikac
Clustering skripsi teknik informatikac
Β 
16. afrisawati implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...
16. afrisawati  implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...16. afrisawati  implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...
16. afrisawati implementasi data mining pemilihan pelanggan potensial menggu...
Β 
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...
Jurnal metode clustering dengan algoritma fuzzy c means untuk rekomendasi pem...
Β 
11. sri rahayu implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...
11. sri rahayu   implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...11. sri rahayu   implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...
11. sri rahayu implementasi data mining pada penjualan tiket pesawat menggu...
Β 
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...
20. implementasi data mining pada penjualan produk elektronik dengan algoritm...
Β 
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...
6. monika sianipar (1011493) perancangan aplikasi forecasting persediaan baha...
Β 
4. jurnal budi pradana implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
4. jurnal budi pradana  implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...4. jurnal budi pradana  implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
4. jurnal budi pradana implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
Β 
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
Β 
Buku ppl stkip 2011
Buku ppl stkip 2011Buku ppl stkip 2011
Buku ppl stkip 2011
Β 
Selayang pandang ygrex
Selayang pandang ygrexSelayang pandang ygrex
Selayang pandang ygrex
Β 
Pengolahan citra
Pengolahan citraPengolahan citra
Pengolahan citra
Β 

Recently uploaded

Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
Β 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
Β 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
Β 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
Β 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
Β 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
Β 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
Β 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
Β 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
Β 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
Β 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
Β 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
Β 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
Β 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
Β 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
Β 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
Β 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
Β 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
Β 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
Β 

Recently uploaded (20)

Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Β 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
Β 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Β 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Β 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Β 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
Β 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
Β 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
Β 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Β 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
Β 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Β 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Β 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
Β 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
Β 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Β 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
Β 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
Β 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
Β 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
Β 

Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means

  • 1. 1 Abstract: Generally, the process of selecting coconut wood as the raw material of a product carried out by a trained person (grader) by observing the coconut wood directly without using any tools (manual). This causes the dependence of expertise and experience of a grader in the selection of raw materials coconut wood. The dependency causes problems increasingly complex when data coconut wood to be tested manually increase more and more. This research aims to create and build clustering of coconut wood automatically by implementing the texture feature extraction method based on histogram as a determinant of coconut wood 2D image characteristics and K-Means clustering method to clustering the extracted texture features of coconut wood 2D image. The results showed from 105 data test of coconut wood 2D image labeled A, B, and C successfully grouped into 3 groups with f-measure 93%. Keywords: Computer Vision, Coconut Wood Clustering, K-Means Clustering, Statistical Histogram. I. PENDAHULUAN1 Pohon kelapa tumbuh menyebar dari pantai hingga pegunungan terutama di daerah tropis dan pohon ini dapat ditemukan tumbuh secara liar atau ditanam sebagai usaha masyarakat seperti di Indonesia [1]. Indonesia merupakan negara kedua terbesar yang memiliki pertanaman kelapa setelah negara Filipina. Tanaman ini tumbuh menyebar dan dapat dijumpai hampir diseluruh kepulauan Indonesia [2]. Penentuan penilaian kelas secara visual pada kayu kelapa ditentukan oleh kepadatan bundel (pola) pada irisan kayu kelapa per satuan luas. Semakin padat maka kualitas kayu semakin baik. Hal lain yang membuat faktor kualitas kayu kelapa adalah warna dan ukuran pola bundel, ukuran yang lebih besar dan warna lebih gelap akan menghasilkan kualitas yang lebih baik [4]. Kebutuhan akan kayu kelapa yang berkualitas untuk produk yang bermutu, pada industri mebel diperlukan kontrol yang baik pada semua proses, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan sampai dengan produk tersebut jadi. Pada umumnya proses pemilihan bahan baku kayu kelapa dilakukan oleh seorang pakar (grader) secara konvensional, hal tersebut menyebabkan ketergantungan akan keahlian dan pengalaman seorang grader dalam melakukan pemilihan bahan baku kayu kelapa [5]. Ketergantungan tersebut menyebabkan masalah semakin kompleks ketika jumlah kayu kelapa yang akan diuji secara visual semakin banyak. Pada penelitian ini digunakan ekstraksi fitur tekstur berbasis histogram untuk mendapatkan 6 karakteristi ciri tekstur citra kayu kelapa dan metode clustering dengan algoritma K-Means yang digunakan untuk mengelompokkan data data hasil ekstraksi fitur tekstur berbasis histogram yang banyak jumlahnya ke dalam 3 golongan kelompok. Dari tiga kelompok kayu kelapa yang telah berhasil dikelompokkan selanjutnya akan dibandingkan dengan data uji kualitas kayu kelapa dari Pendidikan Industri Kayu (PIKA) yang didapatkan dari peneliti sebelumnya dengan penelitian [4] [5]. Hal ini dilakukan untuk menganalisa kinerja serta menguji presisi, recall dan f-measure dari algoritma K-Means clustering dalam mengelompokan kayu kelapa dengan metode ekstraksi fitur tekstur berbasis histogram. II. METODE YANG DIUSULKAN Peneliti menerapkan beberapa metode yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam penelitian ini. Metode yang diusulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : A. Ekstraksi Fitur Tekstur Berbasis Histogram Merupakan suatu metode untuk mendapatkan tekstur dengan mendasarkan pada histogram. Histogram citra adalah grafik yang menggambarkan penyebaran nilai-nilai intensitas piksel dari suatu citra atau bagian tertentu di dalam citra. Dari sebuah histogram dapat diketahui frekuensi kemunculan nisbi (relative) dari intensitas pada citra tersebut [13]. Metode histogram merupakan metode statis orde satu untuk memperoleh fitur tekstur. Fitur-fitur yang dapat dikenali melalui metode histogram diantaranya: rerata intensitas, deviasi standar, skewness, energi, entropi dan kehalusan [10]. Persamaan penghitungan ke-6 ciri fitur tekstur berbasis histogram dapat dilihat dibawah ini [10] [12] [21]: Fitur pertama yang dihitung secara statistis adalah rerata intensitas. Komponen fitur ini dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Pengelompokan Kayu Kelapa Menggunakan Algoritma K-Means Berdasarkan Tekstur Citra Kayu Kelapa Dua Dimensi (2D) Setiawan Qodri Nugroho1 , Ricardus Anggi Pramunendar2 Fakultas Ilmu Komputer, Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro 1,2 Email : setiawanqodrinugroho@gmail.com 1 , ricardus.anggi@dsn.dinus.ac.id 2
  • 2. π‘š = 𝑖 . 𝑝 𝑖 πΏβˆ’1 𝑖=0 𝟏 Dalam hal ini, i adalah aras keabuan pada citra f dan p(i) menyatakan probabilitas kemunculan i dan L menyatakan nilai aras keabuan tertinggi. Rumus pada persamaan (1) akan menghasilkan rerata intensitas objek [10]. Fitur kedua berupa deviasi standar. Perhitungannya sebagai berikut : 𝜎 = 𝑖 βˆ’ π‘š 2 𝑝 𝑖 πΏβˆ’1 𝑖=0 𝟐 Dalam hal ini, 2 dinamakan varians atau momen orde dua ternormalisasi karena p(i) merupakan fungsi peluang. Fitur ini memberikan ukuran kekontrasan [10]. Fitur skewness merupakan ukuran ketidaksimetrisan terhadap rerata intensitas. Berikut persamaannya : π‘ π‘˜π‘’π‘€π‘›π‘’π‘ π‘  = 𝑖 βˆ’ π‘š 3 𝑝 𝑖 πΏβˆ’1 𝑖=0 πŸ‘ Skewness sering disebut sebagai momen orde tiga ternormalisasi.Nilai negatif menyatakan bahwa distribusi kecerahan condong ke kiri terhadap rerata dan nilai positif menyatakan bahwa distribusi kecerahan condong ke kanan terhadap rerata. Dalam praktik, nilai skewness dibagi dengan (L-1)2 supaya ternormalisasi [10]. Deskriptor energi adalah ukuran yang menyatakan distribusi intensitas piksel terhadap jangkauan aras keabuan. Definisinya sebagai berikut : π‘’π‘›π‘’π‘Ÿπ‘”π‘– = 𝑝(𝑖) 2 πΏβˆ’1 𝑖=0 πŸ’ Citra yang seragam dengan satu nilai aras keabuan akan memiliki nilai energi yang maksimum, yaitu sebesar 1. Secara umum, citra dengan sedikit aras keabuan akan memiliki energi yang lebih tinggi daripada yang memiliki banyak nilai aras keabuan. Energi sering disebut sebagai keseragaman [10]. Entropi mengindikasikan kompleksitas citra. Perhitungannya sebagai berikut : π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘œπ‘π‘– = βˆ’ 𝑝 𝑖 πΏβˆ’1 𝑖=0 log2 𝑝 𝑖 πŸ“ Semakin tinggi nilai entropi, semakin kompleks citra tersebut. Perlu diketahui, entropi dan energi berkecenderungan berkebalikan. Entropi juga merepresentasikan jumlah informasi yang terkandung di dalam sebaran data [10]. Properti kehalusan biasa disertakan untuk mengukur tingkat kehalusan/kekasaran intensitas pada citra. Persamaannya sebagai berikut : 𝑅 = 1 βˆ’ 1 1 + 𝜎2 πŸ” Pada rumus persamaan diatas,  adalah deviasi standar. Nilai R yang rendah menunjukkan bahwa citra memiliki intensitas yang kasar. Perlu diketahui, di dalam menghitung kehalusan, varians perlu dinormalisasi sehingga nilainya berada dalam jangkauan [0 1] dengan cara membaginya dengan (L-1)2 [10]. B. K-Means Clustering K-Means merupakan salah satu metode data clustering non hirarki yang berusaha mempartisi data ke dalam cluster atau kelompok sehingga data yang memiliki karakteristik yang sama dikelompokkan ke dalam satu cluster yang sama dan data yang mempunyai karakteristik yang berbeda dikelompokkan ke dalam kelompok yang lain. Adapun tujuan dari clustering ini adalah untuk meminimalisasi objective function yang diset dalam proses clustering, yang ada umumnya berusaha meminimalisasi variasi di dalam suatu cluster dan memaksimalkan variasi antar cluster [7]. Metode K-Means Cluster Analysis menggunakan algoritma sebagai berikut [7]: 1. Menentukan k sebagai jumlah cluster atau jumlah kelompok yang ingin di bentuk. 2. Membangkitkan k centroid (titik pusat cluster) awal secara random. Penentuan centroid awal dilakukan secara random atau acak dari objek-objek yang tersedia sebanyak k cluster. 3. Menghitung jarak setiap objek ke masing-masing centroid dari masing-masing cluster. Untuk menghitung jarak antara objek dengan centroid, menggunakan rumus Euclidian Distance : 𝒹 π‘₯, 𝑦 = π‘₯ βˆ’ 𝑦 = (π‘₯𝑖 βˆ’ 𝑦𝔦)2 𝑛 𝑖=1 πŸ• Dimana π‘₯𝔦 : objek π‘₯ ke-i 𝑦𝔦 : daya 𝑦 ke-i 𝑛 : banyaknya objek 4. Mengalokasikan masing-masing objek ke dalam centroid yang paling terdekat. Untuk melakukan pengalokasian objek ke dalam masing-masing cluster pada saat iterasi secara umum dapat dilakukan dengan manyatakan setiap objek sebagai anggota cluster dengan mengukur jarak kedekatan sifatnya terhadap titik pusat cluster tersebut. 5. Melakukan iterasi kemudian menentukan posisi centroid baru dengan menggunakan persamaan : 𝑣 = π‘₯𝔦𝑛 𝑖=1 𝑛 πŸ–
  • 3. 3 Dimana v : centroid pada cluster π‘₯𝔦 : objek ke-i 𝑛 : banyaknya objek / jumlah objek yang menjadi anggota cluster 6. Mengulangi ke langkah 3 jika posisi centroid baru tidak konvergen. Pengecekan konvergensi dilakukan dengan membandingkan matriks group assignment pada iterasi sebelumnya dengan matrik group assignment pada iterasi yang sedang berjalan. Jika hasilnya sama maka algoritma K-Means cluster dinyatakan sudah konvergen dan proses berhenti. Tetapi jika belum konvergen maka perlu mengulangi iterasi ke langkah 3. C. Evaluation Measure Penelitian ini menggunakan teknik F-Measure untuk mengukur kinerja yang diusulkan. Pengukuran F-Measure berdasarkan pada nilai pengukuran presisi dan recall antara class hasil cluster dengan class sebenarnya yang terdapat pada data masukan [22]. Semakin tinggi nilai F-Measure maka menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi dari hasil clustering [23]. Recall dihitung untuk mengevaluasi seberapa besar cakupan suatu model clustering dalam memprediksi suatu kelas tertentu sedangkan presisi dihitung untuk mengevaluasi seberapa baik ketepatan model dapat memprediksi suatu kelas [24]. Nilai presisi dan recall kategori i dalam cluster j dapat diperoleh dari persamaan berikut [23] : Presisi i, j = 𝑛𝑖𝑗 𝑛𝑖 πŸ— Recall i, j = 𝑛𝑖𝑗 𝑛𝑗 𝟏𝟎 Dimana : 𝑛𝑖𝑗 : Jumlah data kategori i dalam cluster j 𝑛𝑖 : Jumlah data dalam kategori i 𝑛𝑗 : Jumlah data dalam cluster j Penghitungan F-Measure menggunakan persamaan berikut [23] : F i, j = 2 βˆ— (π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘–π‘ π‘– βˆ— π‘…π‘’π‘π‘Žπ‘™π‘™) (π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘–π‘ π‘– + π‘…π‘’π‘π‘Žπ‘™π‘™) 𝟏𝟏 Rata – rata perhitungan F-Measure menggunakan persamaan berikut [23] : F = 𝑛𝑖 𝑛𝑖 π‘€π‘Žπ‘₯𝑗 =1,…,π‘˜ 𝐹 𝑖, 𝑗 𝟏𝟐 Dimana : Max{F(i,j)} merupakan nilai max F-Measure dari kategori I dalam cluster j III. IMPLEMENTASI Peneliti menerapkan beberapa prosedur penyelesaian yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam penelitian ini. Prosedur penyelesaian yang diusulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 1: Metode Penyelesaian Beberapa tahap implementasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : A. Persiapan data citra kayu kelapa 2D Dalam melakukan eksperimen ini, diperlukan citra digital 2D dari kayu kelapa dengan potongan melintang. Data yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 105 data, dan data penelitian tersebut didapatkan dari penelitian sebelumnya [4] [5]. Pada data tersebut sebelumnya telah dilakukan proses pensortiran oleh grader untuk diklasifikasikan kelas kualitasnya. Gambar 2: Contoh data kayu kelapa yang diuji oleh grader dengan kualitas A
  • 4. B. Normalisasi Citra Kayu Kelapa Data citra kayu kelapa merupakan citra RGB yang memiliki dimensi ukuran resolusi yang besar, sehingga perlu dilakukan normalisasi ke dalam ukuran tertentu. Hal ini bertujuan untuk menyamakan semua citra yang ingin diolah dan meminimalkan konsumsi memori. Dari data citra yang sudah ada, hal pertama yang dilakukan adalah merubah ukuran resolusi data menjadi 128 x 128 piksel. Gambar 3: Contoh normalisasi citra kayu kelapa ke RGB 128 x 128 piksel Setelah melakukan proses normalisasi ukuran citra kayu kelapa 2D menjadi 128 x 128 piksel, proses selanjutnya adalah dengan melakukan normalisasi kedua untuk citra kayu kelapa, yaitu dari citra kayu kelapa dengan model RGB dikonversi menjadi bentuk citra berskala keabuan atau grayscale. Hal ini dikarenakan dalam proses ekstraksi fitur tekstur berbasis histogram terdapat nilai intensitas aras keabuan, dimana nilai intensitas tersebut merupakan nilai penentu dari ke-6 ciri ekstraksi fitur tekstur berbasis histogram. Gambar 3: Contoh normalisasi citra kayu kelapa RGB menjadi grayscale C. Ekstraksi Fitur Tekstur Citra Kayu Kelapa Ekstraksi fitur tekstur bertujuan untuk mendapatkan ciri dari tekstur citra kayu kelapa 2D yang sebelumnya telah melalui tahap pengolahan awal citra. Ekstraksi fitur tekstur tersebut menggunakan metode ekstraksi fiur tekstur berbasis histogram. Fitur yang didapatkan dari metode ekstraksi fitur tekstur berbasis histogram diantaranya rerata intensitas, deviasi standar, skewness, energi, entropi dan kehalusan.atau smoothness. Gambar 3: Contoh ekstraksi fitur tekstur citra kayu kelapa D. Pengelompokan Data Ekstraksi Citra Kayu Kelapa Setelah menyelesaikan langkah ekstraksi fitur tekstur berbasis histogram dan mendapatkan data fitur tekstur dari citra kayu kelapa 2D, proses selanjutnya adalah melakukan pengelompokkan dari data tersebut dengan menggunakan algoritma K-Means Clustering dan penghitungan Euclidian Distance. Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan banyaknya cluster atau banyaknya kelompok yang diinginkan. Pada penelitian ini telah ditentukan bahwa terdapat 3 kelompok yang akan dikelompokkan. Dimana masing – masing nilai centroid telah ditentukan berdasarkan data citra kayu kelapa yang sebelumnya sudah dilabelkan oleh grader berdasarkan kualitas kayu kelapa, yaitu kelas A, B dan C. Data 3 centroid yang digunakan pada penelitian ini adalah data dengan kode kayu C-1, B-1, dan A-1. Selanjutnya akan dihitung nilai jarak antara data ciri fitur tekstur kayu kelapa dengan data centroid yang telah dipilih menggunakan Euclidian Distance. Proses ini akan terus diulang sampai tidak ada objek yang berubah dalam suatu cluster atau suatu kelompok citra kayu kelapa. IV. HASIL & PEMBAHASAN Dari 105 data citra kayu kelapa yang telah berhasil dikelompokkan oleh sistem, akan diuji dengan menggunakan Evaluation Measure, dimana akan dihitung nilai presisi, recall dan f-measure. Hasil pengujian dan penghitungan menggunakan evaluation measure pada citra uji label A, label B, dan label C terhadap kelompok 1, 2, dan 3 didapatkan nilai presisi, recall dan f-measure yang dapat dilihat pada tabel 1 : Tabel 1: Tabel hasil penghitungan f-measure per kelompok F 1 2 3 A 1 0 0 B 0 0.90 0.11 C 0 0.05 0.91 Citra Fitur Rerata intensitas Rerata kontras Skewness Energi Entropi Smoothness : 110.9113 : 31.729 : -0.5154 : 0.0152 : 4.4876 : 0.0152 (a) (b) Citra RGB Citra RGB 256 x 256 piksel 128 x 128piksel (a) (b) Citra RGB Citra Grayscale 128 x 128 piksel 128 x 128 piksel
  • 5. 5 Dari hasil penghitungan f-measure yang sebelumnya telah dilakukan dan terdapat pada tabel 1 dapat dihitung nilai rerata perhitungan f-measure pada semua kelompok menggunakan persamaan (12) sebagai berikut : 𝐹 = 35 105 βˆ— Max A, 1 , A, 2 , A, 3 + 35 105 βˆ— Max B, 1 , B, 2 , B, 3 + 35 105 βˆ— Max B, 1 , B, 2 , B, 3 𝐹 = 35 105 βˆ— Max 1 , 0 , 0 + 35 105 βˆ— Max 0 , 0.90 , 0.11 + 35 105 βˆ— Max 0 , 0.05 , 0.91 𝐹 = 35 105 βˆ— 1 + 35 105 βˆ— 0.90 + 35 105 βˆ— 0.91 = 0.33 + 0.3 + 0.30 = 0.93 Dari hasil penghitungan rerata f-measure diatas jika dibuat persentase maka hasilnya adalah sebagai berikut : 𝐹 = 0.93 π‘₯ 100% = 93% Dengan hasil penghitungan persentase diatas dapat diketahui bahwa nilai f-masure dari pengelompokkan yang dilakukan oleh sistem terhadap 105 data uji citra kayu kelapa adalah 93%. V. PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Dari hasil pengujian terhadap data pengelompokkan yang dilakukan sistem terhadap 105 data citra uji kayu kelapa dengan label A, B, dan C didapatkan nilai f- measure atau akurasi sebesar 0.93, atau 93%. 2. Dari hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan, maka metode yang diusulkan pada penelitian ini dapat digunakan untuk mengelompokkan citra kayu kelapa 2D ke dalam 3 kelompok secara otomatis. Sehingga dapat memudahkan seorang grader dalam mengelompokkan citra kayu kelapa ke dalam 3 kelompok dimana masing – masing kelompok mewakili kelas kualitas dari kayu kelapa. 3. Warna gelap dan kepadatan pola bundel dari citra kayu 2D sangat mempengaruhi hasil pengelompokkan kayu kelapa. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan kelompok pada citra uji kayu kelapa dengan label B dan C. B. Saran Berikut merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan penelitian lebih lanjut : 1. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan beberapa teknik peningkatan citra seperti dengan adanya suatu metode untuk menghilangkan noise pada citra. Hal ini dimaksudkan agar pada penelitian selanjutnya nilai akurasi pengujian dapat lebih baik. 2. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan mengunakan metode clustering lainnya seperti K-Medoid, Fuzzy C- Means dan metode clustering lainnya, agar dapat diketahui perbedaan hasil penelitian dari metode clustering yang telah diimplementasikan pada objek citra kayu kelapa. 3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan terdapat dataset yang lebih banyak. DAFTAR PUSTAKA [1] I. Y. Wardhani, S. Surjokusumo, Y. S. Hadi, and N. Nugroho, "Sifat Mekanis Kayu Kelapa Bagian dalam Terpadatkan," RIMBA Kalimantan Falkutas Kehutanan Unmul, vol. 11, pp. 62-68, Dec. 2003. [2] Barly, "Coconut Stem As Conventional Timber Alternative," Duta Rimba, vol. 174, pp. 43-53, Dec. 1994. [3] I. N. Yuwono, R. A. Pramunendar, P. N. Andono, and R. A. Subandi, "The Quality Determination Of Coconut Wood Density Using Learning Vector Quantization," Journal Of Theoritical and Applied Information Technology, vol. 57, pp. 82-87, Nov. 2013. [4] R. A. Pramunendar and C. Supriyanto, "Klasifikas Kualitas Kayu Kelapa Menggunakan Gray-Level Co-Occurrence Martrix Berbasis Backpropagation dan Algoritma Genetika," Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2014, pp. 250-253, Nov. 2014. [5] A. Kadir and A. Susanto, Pengolahan Citra Teori dan Aplikasi. Yogyakarta, Indonesia: Andi, 2013. [6] S. SergyΒ΄an, "Color Histogram Features Based Image Classification in Content-Based Image Retrieval System," International Symposium on Applied Machine Intelligence and Informatics, pp. 221-224, 2008. [7] R. Munir, Pengolahan Citra Digital. Bandung, Indonesia: Informatika, 2004. [8] H. S. Sheshadri and A. Kandaswamy, "Breast Tissue Classification Using Statistical Feature Extraction Of Mammograms," Departement of Electronics & Communication Engginering, vol. 23, pp. 105-107, 2006. [9] I. M. K. Wicaksana and I. M. Widiartha, "Penerapan Metode Ant Colony Optimization Pada Metode K-Harmonic Means Untuk Klasterisasi Data," Jurnal Ilmu Komputer, vol. 5, pp. 55-61, Apr. 2012. [10] A. Lutfiarta, J. Zeniarja, and A. Salam, "Algoritma Latent Symantic Analysis (LSA) Pada Peringkas Dokumen Otomatis Untuk Proses Clustering Dokumen," Seminar Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan, pp. 13-18, Nov. 2013. [11] A. S. Sastrawan, Z. A. Baizal, and M. A. Bijaksana, "Analisis Pengaruh Metode Combine Sampling Dalam Churn Prediction Untuk Perusahaan Telekomunikasi," Seminar Nasional Informatika 2010, vol. A, pp. 14-22, 2010.