SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
64
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya63
.
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada analisis data
numerikal (angka) yang diolah menggunakan metode statistika.
Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif korelasional,
yakni penelitian yang akan melihat hubungan antara variabel atau beberapa
variabel dengan variabel lain64
. Hasil dari penelitian korelasional itu dapat
menentukan apakah suatu variabel berkorelasi positif atau negatif atau bahkan
tidak berkorelasi.
B. Identifikasi Variabel
Variabel adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian dalam
suatu penelitian65
. Variabel yang digunakan untuk memprediksi disebut
variabel prediktor, sedangkan variabel yang diprediksi disebut variabel
63
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V. (Jakarta:
Rineka Cipta, 2002), hal. 10
64
Dra Nurul Zuriah, M.Si. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. (Jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2006), hal. 56
65
Husaini Usman. Metode Penelitian sosial. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hal. 9
65
kriteria. Istilah lain dari variabel prediktor adalah variabel independen atau
bebas, dan variabel kriteria adalah variabel dependen atau terikat. Dalam
penelitian ini di tentukan dua jenis variabel yakni variabel bebas dan variabel
terikat.
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Dapat
pula dikatakan variabel yang akan dipelajari pengaruhnya terhadap
variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah self
efficacy.
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Dapat dikatakan pula yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau
pengaruh variabel lain. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah
orientasi masa depan.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel yang
dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang
dapat diamati. Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah:
1. Self efficacy adalah keyakinan khusus yang berkenaan dengan
pelaksanaan suatu tugas dan melibatkan kepercayan seseorang mengenai
kemampuannya melakukan suatu tindakan tertentu pada situasi tertentu
pula. Dimensi-dimensinya terdiri dari level, generality, dan strength
dengan penjelasan sebagai berikut: Level yaitu sebagai tingkat keyakinan
diri terkait pemilihan tugas berdasarkan tingkat kesulitannya; Generality
66
yaitu keyakinan individu terhadap kemampuannya dalam menghadapi
situasi yang bervariasi; Strength yaitu tingkat kemantapan akan
keyakinannya terhadap kompetensi diri yang dimiliki dan usaha yang
dilakukan.
2. Orientasi masa depan adalah gambaran individu tentang dirinya dalam
konteks masa depan, yang membantu individu mengarahkan dirinya
untuk mencapai perubahan sistematis, guna meraih apa yang
diinginkannya. Melalui proses pembentukannya yang terdiri dari
motivasi, perencanaan, dan evaluasi dengan penjelasan sebagai berikut:
Motivasi yakni memiliki minat, pencarian informasi dan penetapan
tujuan; Perencanaan yakni memiliki pengetahuan, strategi dan
perencanaan, dan realisasi perencanaan; Evaluasi yakni berkaitan dengan
keyakinan individu, optimisme dan emosi.
D. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya66
. Penetapan populasi yang menjadi sasaran penelitian
beserta karakteristiknya merupakan hal yang penting sebelum
menentukan sampel. Populasi dari penelitian ini ditetapkan suatu kriteria
66
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. (Bandung: CV Alfabeta. 2008),
hal. 80
67
dan karakteristik tertentu yang sesuai dengan maksud dan tujuan
penelitian. Adapun karakteristik pada populasi yang dimaksud adalah
seluruh siswa-siswi kelas XII SMAI Al-Ma’arif Singosari.
Populasi penelitian siswa kelas XII SMAI Al-Ma’arif Singosari:
Tabel 3.1
Populasi Penelitian67
No Kelas/Jurusan Jumlah Siswa
1 XII Bahasa XII Bahasa 29 29
2 XII IPA XII IPA 1 29 60
XII IPA 2 31
3 XII IPS XII IPS 1 44 86
XII IPS 2 42
Total 175
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Penelitian yang dilakukan berdasarkan sampel yang
diambil merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan untuk
mengamati dari populasi yang sudah ditentukan. Ini berarti selalu ada
resiko kesalahan dalam penarikan kesimpulan untuk keseluruhan
populasi. Oleh karena itu, setiap penelitian dengan menggunakan sampel
akan selalu berusaha untuk memperkecil resiko kesalahan68
. Untuk
menentukan banyaknya sampel menurut Arikunto, jika subyek kurang
dari 100 orang maka lebih baik diambil semuanya untuk diteliti.
67
Dokumen Data Siswa SMAI Al-Maarif Singosari tahun 2013-2014
68
Ibid, hal. 62
68
Selanjutnya jika jumlah subyek besar atau lebih dari 100 orang maka
diambil 10%- 15% atau 20%- 25% dari jumlah populasi.
Peneliti menggunakan 25% dari jumlah populasi. Dengan jumlah
populasi 175 siswa, jumlah sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 45 siswa. Adapun sampel dalam penelitian dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
No Kelas/Jurusan Jumlah Siswa
x 25 %
Sampel
1 XII Bahasa 8
2 XII IPA 15
3 XII IPS 22
Total 45
3. Teknik Sampling
Teknik sampling atau cara pengambilan sampel dari populasi
dalam penelitian ini menggunakan quota sampling dan purposive
sampling. Pertama teknik yang digunakan adalah quota sampling. Quota
sampling adalah pengambilan sampel dengan mendasarkan diri dengan
quantum, jadi peneliti harus menetapkan jumlah subjek yang akan
diteliti69
. Dalam penelitian ini peneliti telah mengambil sampel 25 % dari
jumlah populasi. Kedua teknik yang digunakan adalah double sampling.
69
Dra Nurul Zuriah, M.Si. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. (Jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2006), hal. 137
69
Double sampling adalah pengambilan sempale yang mngusahakan
adanya sampel kembar70
. Hal ini untuk mengantisipasi jika ada angket
yang tidak kembali.
E. Metode Pengambilan Data
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data71
, sedangkan instrumen
penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik
dalam arti cermat, lengkap dan sistematis. Azwar menjelaskan bahwa data
yang terkumpul dapat dibedaerkan menjadi dua kategori data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukur atau alat pengambilan
data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Sedangkan
data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui sebuah perantaraan
atau pihak lain72
.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data
sebagai berikut:
1. Skala
Dalam penelitian ini alat yang digunakan untuk pengumpulan
data adalah skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah
70
Ibid, hal. 139
71
Ridwan, M.B.A. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. (Bandung: Alfabeta, 2005),
hal. 24
72
Saifudin Azwar. Metode Penelitian. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal. 91
70
model skala likert. Metode ini merupakan jenis skala yang digunakan
untuk mengukur variabel penelitian. Untuk skala pengukuran variabel
self efficacy, peneliti mengembangkan skala berdasarkan kajian teori
yang disusun oleh Bandura. Skala disusun berdasarkan dimensi-dimensi
self efficacy yang berupa level, generality dan strength. Untuk skala
pengukuran variabel orientasi masa depan, peneliti peneliti
mengembangkan skala berdasarkan kajian teori dari Nurmi yakni
motivation, planning dan evaluation.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si
penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
metode wawancara sebagai data awal, pendukung dan pelengkap data
yang diperlukan untuk sumber penelitian. Wawancara dapat juga
didefinisikan sebagai percakapan dan Tanya jawab yang diarah kan untuk
mencapai tujuan tertentuPengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode wawancara sebagai data awal, pendukung dan
pelengkap data yang diperlukan untuk sumber penelitian. Wawancara
dapat juga didefinisikan sebagai percakapan dan tanya jawab yang diarah
kan untuk mencapai tujuan tertentu.
71
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal- hal yang terkait dengan
variabel. Hal ini dapat berupa catatan, transkrip, surat kabar, majalah,
notulen, dan sebagainya. Dalam penelitian ini metode dokumentasi
digunakan untuk memperoleh informasi dari data tertulis yang ada pada
subyek penelitian dan yang mempunyai relevansi dengan data yang
dibutuhkan, misalnya dalam mengungkap variabel tentang self efficacy
maupun orientasi masa depan. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode dokumentasi sebagai data awal, pendukung dan
pelengkap yang diperlukan untuk hasil penelitian.
F. Intrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan skala sikap model likert yaitu disusun
untuk mengungkap sikap pro dan kontra, positif dan negatif, setuju dan tidak
setuju terhadap suatu obyek sosial, dalam skala sikap, obyek sosial tersebut
berlaku sebagai obyek sikap. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau
gejala sosial73
.
Skala sikap berisi pernyataan-pernyataan sikap (attitude statement),
yaitu suatu pernyataan mengenai obyek sikap. Pernyataan sikap terdiri atas
dua macam, yaitu pernyataan favourable (mendukung atau memihak pada
73
Dr Sugiono. Metode Penelitian Administrasi. (Bandung: CV Alfabeta. 1997), hal. 73-74
72
obyek sikap) dan pernyataan yang unfavourable (tidak mendukung obyek
sikap)74
.
Subyek memberi respon dengan empat kategori kesetujuan, yaitu75
:
Tabel 3.3
Kategori Respon Subjek
Sangat Setuju SS
Setuju S
Tidak Setuju TS
Sangat Tidak Setuju STS
Penentuan Skor ini yang disebut sebagai prosedur penskalaan (scaling).
Peneliti dapat menggunakan cara pemberian skor yang sederhana, yaitu76
:
Tabel 3.4
Skor Skala Likert
Jawaban Favourable Unfavourable
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Tidak Setuju (TS) 2 3
Setuju (S) 3 2
Sangat Setuju (SS) 4 1
74
Ibid, hal. 74
75
Ibid, hal. 74
76
Ibid, hal. 75
73
Tabel 3.5
Blueprint Skala Self efficacy
No Aspek Indikator Favourable Unfavourable Jumlah
1 Level Yakin
terhadap
kemampuan
nya
1, 11, 21 6, 16, 26 6
Mampu
menyelesaik
an tugas
yang sulit
2, 12, 22 7, 17, 27 6
2 Generality Variasi
tugas dan
situasi
3, 13, 23 8, 18, 28 6
3 Strength Tekun
berusaha
4, 14, 24 9, 19, 29 6
Berani
menghadapi
tantangan
5, 15, 25 10, 20, 30 6
Total 30
74
Tabel 3.6
Blueprint Skala Orientasi Masa Depan
No Aspek Indikator Favourable Unfavourable Jumlah
1 Motivasi Memiliki minat 1, 19 10, 28 4
Pencarian
Informasi
2, 20 11, 29 4
Penetapan
tujuan
3, 21 12, 30 4
2 Perencanaan Memiliki
pengetahuan
4, 22 13, 31 4
Strategi dan
perencanaan
5, 23 14, 32 4
Realisasi
perencanaan
6, 24 15, 33 4
3 Evaluasi Internality 7, 25 16, 34 4
Optimisme 8, 26 17, 35 4
Emosi 9, 27 18, 37 4
Total 36
75
G. Metode Analisis Data
1. Validitas
Validitas memberikan pengertian bahwa alat ukur yang digunakan
mampu memberikan nilai yang sesungguhnya dari apa yang kita
inginkan. Salah satu ukuran untuk sebuah kuesioner adalah apa yang
disebut sebagai validitas konstruk (construct validity). Dalam
pemahaman ini, sebuah kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan untuk
mengukur suatu hal, dikatakan valid jika setiap aitem pertanyaan yang
menyusun kuesioner tersebut memiliki keterkaitan yang tinggi. Ukuran
keterkaitan antar aitem pertanyaan ini umumnya dicerminkan oleh
korelasi jawaban antar pertanyaan. Pertanyaan yang memiliki korelasi
rendah dengan butir pertanyaan yang dinyatakan sebagai pertanyaan
yang tidak valid.
Metode yang sering digunakan untuk memberikan penilaian
terhadap validitas kuesioner adalah korelasi product moment (Pearson
correlation) antara skor setiap butir pertanyaan dengan skor total. Berikut
ini formula yang digunakan:
Keterangan:
= koefisien korelasi product momen
n = jumlah responden
76
= jumlah skor tiap-tiap aitem
= jumlah skor total aitem
= jumlah hasil antara skor tiap item dengan skor total
= jumlah kuadrat skor aitem
= jumlah kuadrat skor total
Sedangkan metode lain yang digunakan untuk melihat kevalidan
suatu alat ukur diantaranya adalah Expert Review yaitu: bertanya pada
yang berpengalaman atau yang lebih ahli mengenai hal- hal yang
berkaitan dengan variabel yang digunakan pada suatu penelitian.
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan kekonsistenan sebuah alat ukur,
bahwasanya kemampuan alat ukur tersebut jika digunakan pada masa
yang akan datang dengan subyek yang sama akan mendapatkan hasil
yang sama. Berikut ini merupakan cara yang digunakan untuk
menghitung dugaan nilai keterandalan yaitu: Internal Consistency
menggunakan Rumus Alpha Cronbach dimana suatu alat ukur tersebut
merupakan bagian- bagian aitem yang konsisten.
Keterangan:
= reliabilitas instrument
= banyaknya butir pertanyaan/banyaknya soal
77
= jumlah variasi butir
= variasi total
Reliabilitas alat ukur digunakan analisis data menggunakan
program SPSS 16’ for windows yang dapat dilihat dari tabel Alpha
Cronbach. Yang mana bila Alpha Cronbach tersebut mendekati angka 1,
maka alat tes tersebut dapat dinyatakan semakin reliabel.
Tabel 3.7
Kategori Reliabilitas
Sempurna 0.90 < alpha
Tinggi 0.70 < alpha < 0.90
Moderat 0.50 < alpha < 0.70
Rendah Alpha < 0.50
3. Tingkat Self efficacy dan Orientasi Masa Depan
Untuk mengetahui tingkat self efficacy dan orientasi masa depan pada
sampel melalui data yang terkumpul dari skala yang digunakan, maka
dalam perhitungannya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mencari mean:
Keterangan:
M = Mean
N = Jumlah Subjek
= Nilai Jumlah Aitem
78
b. Mencari standar deviasi:
SD = Standar Deviasi
= Nilai Jumlah Aitem
M = Mean
N = Jumlah Subjek
c. Menentukan kategorisasi
Tabel 3.8
Kategorisasi
Kategori Kriteria
Tinggi X > Mean hipotetik + 1 SD hipotetik
Sedang (Mean hipotetik – 1 SD hipotetik) ≤ X ≤ Mean
hipotetik + 1 SD hipotetik
Rendah X < Mean hipotetik – 1 SD hipotetik
d. Analisis Prosentase:
P = Prosentase
f = frekuensi
N = Jumlah Subjek
79
4. Hubungan antara Self efficacy dengan Orientasi Masa Depan
Untuk mengetahui korelasi antara kedua variabel yaitu variabel
self efficacy dan orientasi masa depan, maka peneliti menggunakan
rumus korelasi product moment yang dibantu dengan program SPSS 16.0
for windows. Penggunaan rumus ini karena peneliti menggunakan dua
variabel dan fungsinya untuk mencari hubungan diantara keduanya.
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel, maka data yang
didapat harus diuji kenormalannya terlebih dahulu. Uji normalitas dapat
dilihat dari Tabel Kolmogorov Smirnov. Bila data berdistribusi secara
normal apabila sigifikansi lebih dari 0,05 (Sig > 0,05) dan tidak normal
jika signifikasi kurang dari 0,05 (Sig < 0,05).
Kemudian dilakukan uji linieritas dengan tujuan untuk
mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau
tidak secara signifikan. Uji linieritas dapat dilihat dari Anova Tabel. Dua
variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi
kurang dari 0.05.
Untuk melihat koefisien korelasi (rxy) yang digunakan untuk
mengukur hubungan yang terjadi dari kedua variabel. Yakni sebagai
berikut:
a. Bila nilai koefisien korelasi mendekati 1 maka arah hubungan yang
terbentuk adalah semakin berhubungan secara positif.
80
b. Bila nilai koefisien korelasi bernilai 0 atau mendekati 0 maka kedua
variabel tersebut dianggap tidak berhubungan.
c. Bila nilai koefisien korelasi mendekati -1 maka arah hubungan yang
terbentuk adalah semakin berhubungan secara negatif.
Terakhir melihat signifikansi hubungan dua variabel dengan
didasar pada angka signifikansi yang dihasilkan dari perhitungan SPSS,
korelasi dikatakan signifikan jika angka signifikansi hasil < 0.05.
Tabel 3.9
Koefisien Korelasi
No Koefisien Korelasi Keterangan Korelasi
1 0 Tidak ada
2 0-0.25 Sangat lemah
3 0.25-0.50 Cukup
4 0.50-.075 Kuat
5 0.75-0.99 Sangat kuat
1.00 Sempurna

More Related Content

What's hot

Contoh program remidial dan program pengayaan
Contoh program remidial dan program pengayaanContoh program remidial dan program pengayaan
Contoh program remidial dan program pengayaanHamzah Chalik
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdShinta Nz
 
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulum
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulumKelompok 1 batasan dan komponen kurikulum
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulumMitha Ye Es
 
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)afifsalim
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasGina Safitri
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Silogisme hipotesis
Silogisme hipotesisSilogisme hipotesis
Silogisme hipotesisFuji Lestari
 
Makalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerMakalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerAisyah Turidho
 
Aliran aliran drama
Aliran aliran dramaAliran aliran drama
Aliran aliran dramaweny maniez
 
Teori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori Belajar Sosial Albert BanduraTeori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori Belajar Sosial Albert BanduraAlfiramita Hertanti
 
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieDedy Wiranto
 
Kuesioner evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa
Kuesioner    evaluasi  proses pembelajaran  oleh  mahasiswaKuesioner    evaluasi  proses pembelajaran  oleh  mahasiswa
Kuesioner evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswaBhagaskoro Kurniawan
 

What's hot (20)

Contoh program remidial dan program pengayaan
Contoh program remidial dan program pengayaanContoh program remidial dan program pengayaan
Contoh program remidial dan program pengayaan
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulum
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulumKelompok 1 batasan dan komponen kurikulum
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulum
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Riwayat hidup
Riwayat  hidupRiwayat  hidup
Riwayat hidup
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Silogisme hipotesis
Silogisme hipotesisSilogisme hipotesis
Silogisme hipotesis
 
Aturan lomba-dan-tata-tertib
Aturan lomba-dan-tata-tertibAturan lomba-dan-tata-tertib
Aturan lomba-dan-tata-tertib
 
Makalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerMakalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar bruner
 
Aliran aliran drama
Aliran aliran dramaAliran aliran drama
Aliran aliran drama
 
Teori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori Belajar Sosial Albert BanduraTeori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori Belajar Sosial Albert Bandura
 
penyajian data
penyajian datapenyajian data
penyajian data
 
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
 
Kuesioner evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa
Kuesioner    evaluasi  proses pembelajaran  oleh  mahasiswaKuesioner    evaluasi  proses pembelajaran  oleh  mahasiswa
Kuesioner evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa
 

Similar to 10410102 bab 3

Similar to 10410102 bab 3 (20)

Rangkuman kelompok ke 3
Rangkuman kelompok ke 3Rangkuman kelompok ke 3
Rangkuman kelompok ke 3
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Publikasi 3
Publikasi 3Publikasi 3
Publikasi 3
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
 
Teknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdfTeknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdf
 
Muhammad tofa ngenda j1 f111238
Muhammad tofa ngenda j1 f111238Muhammad tofa ngenda j1 f111238
Muhammad tofa ngenda j1 f111238
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Dokumen (15) (2).docx
Dokumen (15) (2).docxDokumen (15) (2).docx
Dokumen (15) (2).docx
 
Instrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen dan teknik pengumpulan dataInstrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen dan teknik pengumpulan data
 
A
AA
A
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
BAB III (1).pdf
BAB III (1).pdfBAB III (1).pdf
BAB III (1).pdf
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Metode dan penelitian
Metode dan penelitianMetode dan penelitian
Metode dan penelitian
 
Ringkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Ringkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratRingkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Ringkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
 
Ringkasan materi
Ringkasan materiRingkasan materi
Ringkasan materi
 
Ringkasan materi
Ringkasan materiRingkasan materi
Ringkasan materi
 
maetpen kualitatif.pptx
maetpen kualitatif.pptxmaetpen kualitatif.pptx
maetpen kualitatif.pptx
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian
 
Pengaruh posisi duduk saat perkuliahan di fmipa unlam banjarbaru
Pengaruh posisi duduk saat perkuliahan di fmipa unlam banjarbaruPengaruh posisi duduk saat perkuliahan di fmipa unlam banjarbaru
Pengaruh posisi duduk saat perkuliahan di fmipa unlam banjarbaru
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

10410102 bab 3

  • 1. 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya63 . Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada analisis data numerikal (angka) yang diolah menggunakan metode statistika. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian yang akan melihat hubungan antara variabel atau beberapa variabel dengan variabel lain64 . Hasil dari penelitian korelasional itu dapat menentukan apakah suatu variabel berkorelasi positif atau negatif atau bahkan tidak berkorelasi. B. Identifikasi Variabel Variabel adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian65 . Variabel yang digunakan untuk memprediksi disebut variabel prediktor, sedangkan variabel yang diprediksi disebut variabel 63 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V. (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 10 64 Dra Nurul Zuriah, M.Si. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2006), hal. 56 65 Husaini Usman. Metode Penelitian sosial. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hal. 9
  • 2. 65 kriteria. Istilah lain dari variabel prediktor adalah variabel independen atau bebas, dan variabel kriteria adalah variabel dependen atau terikat. Dalam penelitian ini di tentukan dua jenis variabel yakni variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Dapat pula dikatakan variabel yang akan dipelajari pengaruhnya terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah self efficacy. 2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dapat dikatakan pula yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah orientasi masa depan. C. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah: 1. Self efficacy adalah keyakinan khusus yang berkenaan dengan pelaksanaan suatu tugas dan melibatkan kepercayan seseorang mengenai kemampuannya melakukan suatu tindakan tertentu pada situasi tertentu pula. Dimensi-dimensinya terdiri dari level, generality, dan strength dengan penjelasan sebagai berikut: Level yaitu sebagai tingkat keyakinan diri terkait pemilihan tugas berdasarkan tingkat kesulitannya; Generality
  • 3. 66 yaitu keyakinan individu terhadap kemampuannya dalam menghadapi situasi yang bervariasi; Strength yaitu tingkat kemantapan akan keyakinannya terhadap kompetensi diri yang dimiliki dan usaha yang dilakukan. 2. Orientasi masa depan adalah gambaran individu tentang dirinya dalam konteks masa depan, yang membantu individu mengarahkan dirinya untuk mencapai perubahan sistematis, guna meraih apa yang diinginkannya. Melalui proses pembentukannya yang terdiri dari motivasi, perencanaan, dan evaluasi dengan penjelasan sebagai berikut: Motivasi yakni memiliki minat, pencarian informasi dan penetapan tujuan; Perencanaan yakni memiliki pengetahuan, strategi dan perencanaan, dan realisasi perencanaan; Evaluasi yakni berkaitan dengan keyakinan individu, optimisme dan emosi. D. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya66 . Penetapan populasi yang menjadi sasaran penelitian beserta karakteristiknya merupakan hal yang penting sebelum menentukan sampel. Populasi dari penelitian ini ditetapkan suatu kriteria 66 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. (Bandung: CV Alfabeta. 2008), hal. 80
  • 4. 67 dan karakteristik tertentu yang sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Adapun karakteristik pada populasi yang dimaksud adalah seluruh siswa-siswi kelas XII SMAI Al-Ma’arif Singosari. Populasi penelitian siswa kelas XII SMAI Al-Ma’arif Singosari: Tabel 3.1 Populasi Penelitian67 No Kelas/Jurusan Jumlah Siswa 1 XII Bahasa XII Bahasa 29 29 2 XII IPA XII IPA 1 29 60 XII IPA 2 31 3 XII IPS XII IPS 1 44 86 XII IPS 2 42 Total 175 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Penelitian yang dilakukan berdasarkan sampel yang diambil merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan untuk mengamati dari populasi yang sudah ditentukan. Ini berarti selalu ada resiko kesalahan dalam penarikan kesimpulan untuk keseluruhan populasi. Oleh karena itu, setiap penelitian dengan menggunakan sampel akan selalu berusaha untuk memperkecil resiko kesalahan68 . Untuk menentukan banyaknya sampel menurut Arikunto, jika subyek kurang dari 100 orang maka lebih baik diambil semuanya untuk diteliti. 67 Dokumen Data Siswa SMAI Al-Maarif Singosari tahun 2013-2014 68 Ibid, hal. 62
  • 5. 68 Selanjutnya jika jumlah subyek besar atau lebih dari 100 orang maka diambil 10%- 15% atau 20%- 25% dari jumlah populasi. Peneliti menggunakan 25% dari jumlah populasi. Dengan jumlah populasi 175 siswa, jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah 45 siswa. Adapun sampel dalam penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Sampel Penelitian No Kelas/Jurusan Jumlah Siswa x 25 % Sampel 1 XII Bahasa 8 2 XII IPA 15 3 XII IPS 22 Total 45 3. Teknik Sampling Teknik sampling atau cara pengambilan sampel dari populasi dalam penelitian ini menggunakan quota sampling dan purposive sampling. Pertama teknik yang digunakan adalah quota sampling. Quota sampling adalah pengambilan sampel dengan mendasarkan diri dengan quantum, jadi peneliti harus menetapkan jumlah subjek yang akan diteliti69 . Dalam penelitian ini peneliti telah mengambil sampel 25 % dari jumlah populasi. Kedua teknik yang digunakan adalah double sampling. 69 Dra Nurul Zuriah, M.Si. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2006), hal. 137
  • 6. 69 Double sampling adalah pengambilan sempale yang mngusahakan adanya sampel kembar70 . Hal ini untuk mengantisipasi jika ada angket yang tidak kembali. E. Metode Pengambilan Data Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data71 , sedangkan instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti cermat, lengkap dan sistematis. Azwar menjelaskan bahwa data yang terkumpul dapat dibedaerkan menjadi dua kategori data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukur atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui sebuah perantaraan atau pihak lain72 . Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Skala Dalam penelitian ini alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah 70 Ibid, hal. 139 71 Ridwan, M.B.A. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. (Bandung: Alfabeta, 2005), hal. 24 72 Saifudin Azwar. Metode Penelitian. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal. 91
  • 7. 70 model skala likert. Metode ini merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Untuk skala pengukuran variabel self efficacy, peneliti mengembangkan skala berdasarkan kajian teori yang disusun oleh Bandura. Skala disusun berdasarkan dimensi-dimensi self efficacy yang berupa level, generality dan strength. Untuk skala pengukuran variabel orientasi masa depan, peneliti peneliti mengembangkan skala berdasarkan kajian teori dari Nurmi yakni motivation, planning dan evaluation. 2. Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara sebagai data awal, pendukung dan pelengkap data yang diperlukan untuk sumber penelitian. Wawancara dapat juga didefinisikan sebagai percakapan dan Tanya jawab yang diarah kan untuk mencapai tujuan tertentuPengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara sebagai data awal, pendukung dan pelengkap data yang diperlukan untuk sumber penelitian. Wawancara dapat juga didefinisikan sebagai percakapan dan tanya jawab yang diarah kan untuk mencapai tujuan tertentu.
  • 8. 71 3. Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal- hal yang terkait dengan variabel. Hal ini dapat berupa catatan, transkrip, surat kabar, majalah, notulen, dan sebagainya. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi dari data tertulis yang ada pada subyek penelitian dan yang mempunyai relevansi dengan data yang dibutuhkan, misalnya dalam mengungkap variabel tentang self efficacy maupun orientasi masa depan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi sebagai data awal, pendukung dan pelengkap yang diperlukan untuk hasil penelitian. F. Intrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan skala sikap model likert yaitu disusun untuk mengungkap sikap pro dan kontra, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju terhadap suatu obyek sosial, dalam skala sikap, obyek sosial tersebut berlaku sebagai obyek sikap. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial73 . Skala sikap berisi pernyataan-pernyataan sikap (attitude statement), yaitu suatu pernyataan mengenai obyek sikap. Pernyataan sikap terdiri atas dua macam, yaitu pernyataan favourable (mendukung atau memihak pada 73 Dr Sugiono. Metode Penelitian Administrasi. (Bandung: CV Alfabeta. 1997), hal. 73-74
  • 9. 72 obyek sikap) dan pernyataan yang unfavourable (tidak mendukung obyek sikap)74 . Subyek memberi respon dengan empat kategori kesetujuan, yaitu75 : Tabel 3.3 Kategori Respon Subjek Sangat Setuju SS Setuju S Tidak Setuju TS Sangat Tidak Setuju STS Penentuan Skor ini yang disebut sebagai prosedur penskalaan (scaling). Peneliti dapat menggunakan cara pemberian skor yang sederhana, yaitu76 : Tabel 3.4 Skor Skala Likert Jawaban Favourable Unfavourable Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4 Tidak Setuju (TS) 2 3 Setuju (S) 3 2 Sangat Setuju (SS) 4 1 74 Ibid, hal. 74 75 Ibid, hal. 74 76 Ibid, hal. 75
  • 10. 73 Tabel 3.5 Blueprint Skala Self efficacy No Aspek Indikator Favourable Unfavourable Jumlah 1 Level Yakin terhadap kemampuan nya 1, 11, 21 6, 16, 26 6 Mampu menyelesaik an tugas yang sulit 2, 12, 22 7, 17, 27 6 2 Generality Variasi tugas dan situasi 3, 13, 23 8, 18, 28 6 3 Strength Tekun berusaha 4, 14, 24 9, 19, 29 6 Berani menghadapi tantangan 5, 15, 25 10, 20, 30 6 Total 30
  • 11. 74 Tabel 3.6 Blueprint Skala Orientasi Masa Depan No Aspek Indikator Favourable Unfavourable Jumlah 1 Motivasi Memiliki minat 1, 19 10, 28 4 Pencarian Informasi 2, 20 11, 29 4 Penetapan tujuan 3, 21 12, 30 4 2 Perencanaan Memiliki pengetahuan 4, 22 13, 31 4 Strategi dan perencanaan 5, 23 14, 32 4 Realisasi perencanaan 6, 24 15, 33 4 3 Evaluasi Internality 7, 25 16, 34 4 Optimisme 8, 26 17, 35 4 Emosi 9, 27 18, 37 4 Total 36
  • 12. 75 G. Metode Analisis Data 1. Validitas Validitas memberikan pengertian bahwa alat ukur yang digunakan mampu memberikan nilai yang sesungguhnya dari apa yang kita inginkan. Salah satu ukuran untuk sebuah kuesioner adalah apa yang disebut sebagai validitas konstruk (construct validity). Dalam pemahaman ini, sebuah kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan untuk mengukur suatu hal, dikatakan valid jika setiap aitem pertanyaan yang menyusun kuesioner tersebut memiliki keterkaitan yang tinggi. Ukuran keterkaitan antar aitem pertanyaan ini umumnya dicerminkan oleh korelasi jawaban antar pertanyaan. Pertanyaan yang memiliki korelasi rendah dengan butir pertanyaan yang dinyatakan sebagai pertanyaan yang tidak valid. Metode yang sering digunakan untuk memberikan penilaian terhadap validitas kuesioner adalah korelasi product moment (Pearson correlation) antara skor setiap butir pertanyaan dengan skor total. Berikut ini formula yang digunakan: Keterangan: = koefisien korelasi product momen n = jumlah responden
  • 13. 76 = jumlah skor tiap-tiap aitem = jumlah skor total aitem = jumlah hasil antara skor tiap item dengan skor total = jumlah kuadrat skor aitem = jumlah kuadrat skor total Sedangkan metode lain yang digunakan untuk melihat kevalidan suatu alat ukur diantaranya adalah Expert Review yaitu: bertanya pada yang berpengalaman atau yang lebih ahli mengenai hal- hal yang berkaitan dengan variabel yang digunakan pada suatu penelitian. 2. Reliabilitas Reliabilitas merupakan kekonsistenan sebuah alat ukur, bahwasanya kemampuan alat ukur tersebut jika digunakan pada masa yang akan datang dengan subyek yang sama akan mendapatkan hasil yang sama. Berikut ini merupakan cara yang digunakan untuk menghitung dugaan nilai keterandalan yaitu: Internal Consistency menggunakan Rumus Alpha Cronbach dimana suatu alat ukur tersebut merupakan bagian- bagian aitem yang konsisten. Keterangan: = reliabilitas instrument = banyaknya butir pertanyaan/banyaknya soal
  • 14. 77 = jumlah variasi butir = variasi total Reliabilitas alat ukur digunakan analisis data menggunakan program SPSS 16’ for windows yang dapat dilihat dari tabel Alpha Cronbach. Yang mana bila Alpha Cronbach tersebut mendekati angka 1, maka alat tes tersebut dapat dinyatakan semakin reliabel. Tabel 3.7 Kategori Reliabilitas Sempurna 0.90 < alpha Tinggi 0.70 < alpha < 0.90 Moderat 0.50 < alpha < 0.70 Rendah Alpha < 0.50 3. Tingkat Self efficacy dan Orientasi Masa Depan Untuk mengetahui tingkat self efficacy dan orientasi masa depan pada sampel melalui data yang terkumpul dari skala yang digunakan, maka dalam perhitungannya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mencari mean: Keterangan: M = Mean N = Jumlah Subjek = Nilai Jumlah Aitem
  • 15. 78 b. Mencari standar deviasi: SD = Standar Deviasi = Nilai Jumlah Aitem M = Mean N = Jumlah Subjek c. Menentukan kategorisasi Tabel 3.8 Kategorisasi Kategori Kriteria Tinggi X > Mean hipotetik + 1 SD hipotetik Sedang (Mean hipotetik – 1 SD hipotetik) ≤ X ≤ Mean hipotetik + 1 SD hipotetik Rendah X < Mean hipotetik – 1 SD hipotetik d. Analisis Prosentase: P = Prosentase f = frekuensi N = Jumlah Subjek
  • 16. 79 4. Hubungan antara Self efficacy dengan Orientasi Masa Depan Untuk mengetahui korelasi antara kedua variabel yaitu variabel self efficacy dan orientasi masa depan, maka peneliti menggunakan rumus korelasi product moment yang dibantu dengan program SPSS 16.0 for windows. Penggunaan rumus ini karena peneliti menggunakan dua variabel dan fungsinya untuk mencari hubungan diantara keduanya. Untuk melihat hubungan antara kedua variabel, maka data yang didapat harus diuji kenormalannya terlebih dahulu. Uji normalitas dapat dilihat dari Tabel Kolmogorov Smirnov. Bila data berdistribusi secara normal apabila sigifikansi lebih dari 0,05 (Sig > 0,05) dan tidak normal jika signifikasi kurang dari 0,05 (Sig < 0,05). Kemudian dilakukan uji linieritas dengan tujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji linieritas dapat dilihat dari Anova Tabel. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi kurang dari 0.05. Untuk melihat koefisien korelasi (rxy) yang digunakan untuk mengukur hubungan yang terjadi dari kedua variabel. Yakni sebagai berikut: a. Bila nilai koefisien korelasi mendekati 1 maka arah hubungan yang terbentuk adalah semakin berhubungan secara positif.
  • 17. 80 b. Bila nilai koefisien korelasi bernilai 0 atau mendekati 0 maka kedua variabel tersebut dianggap tidak berhubungan. c. Bila nilai koefisien korelasi mendekati -1 maka arah hubungan yang terbentuk adalah semakin berhubungan secara negatif. Terakhir melihat signifikansi hubungan dua variabel dengan didasar pada angka signifikansi yang dihasilkan dari perhitungan SPSS, korelasi dikatakan signifikan jika angka signifikansi hasil < 0.05. Tabel 3.9 Koefisien Korelasi No Koefisien Korelasi Keterangan Korelasi 1 0 Tidak ada 2 0-0.25 Sangat lemah 3 0.25-0.50 Cukup 4 0.50-.075 Kuat 5 0.75-0.99 Sangat kuat 1.00 Sempurna