SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
BAB VI
SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data,
sedangkan dalam penelitian kualitatif naturalistik peneliti akan lebih banyak menjadi
instrumen, karena dalam penelitian kualitatif peneliti marupakan key instruments. Instrumen
penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.
A. Macam-macam Skala Pengukuran
Skala pengukuran mamrupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila
digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran
ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tenantu dapat dinyatakan dalam bentuk
angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.
Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian Administrasi, Pendidikan dan
Sosial antara lain adalah:
1. Skala Likert, digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
2. Skala Guttman, skala pengukuran tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu: "ya-
tidak"; "benar-salah"; "pernah-tidak pernah"; "positif-negatif" dan lain-lain.
3. Senantiasa Deferential, digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan
ganda maupun check list, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban "sangat
positif" terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang "sangat negatif" terletak di bagian
kiri garis, atau sebaliknya.
4. Rating Scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kuantitatif.
B. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun
alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari
pada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga
dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian (Emory, 1985).
pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik.
Jadi Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati.
Jumlah instrumen penelitian tergantung, pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan
untuk diteliti. Misalnya akan meneliti tentang “Pengaruh kepemimpinan dan iklim kerja
lembaga terhadap produkrivitas kerja pegawai" Dalam hal ini ada tiga instrumen yang perlu
dibuat yaitu:
1. Instrumen untuk mengukur kepemimpinan
2. Instrumen untuk mengukur iklim kerja
3. Instrumen untuk mengukur produktivitas kerja pegawai
C. Cara Menyusun Instrumen
Instrumen-instrumen penelitian dalam bidang sosial umumnya dan khususnya bidang
pendidikan khususnya yang sudah baku sulit ditemukan. Untuk itu maka peneliti harus mampu
membuat instrumen yang akan digunakan untuk penelitian. Titik tolak dari penyusunan adalah
variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabeI-Variabel tersebut
diberikan deiinisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari
indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk
memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan “matrik pengembangan
instrumen” atau “kisi-kisi instrumen”. Sebagai contoh misalnya variabel penelitiannya tinngkat
kekayaan ” Indikator kekayaan misalnya: rumah, kendaraan, tempat belanja, pendidikan, jenis
makanan yang sering dimakan, jenis olahraga yang dilakukan dan sebagainya. Untuk indikator
rumah, bentuk pertanyaannya misalnya :
1) berapa jumlah rumah,
2) dimana letak rumah,
3) berapa luas masing-masing rumah,
4) bagaimana kualitas bangunan rumah dan sebagainya. Untuk bisa menetapkan indikator-
indikator dari setiap variabel yang diteliti, maka diperlukan wawasan yang luas dan mendalam
tentang variabel yang diteliti, dan teori-teori yang mendukungnya. Penggunaan teori untuk
menyusun instrumen harus secermat mungkin agar diperoleh indikator yang valid. Caranya
dapat dilakukan dengan membaca berbagai referensi (seperti buku, jumal) membaca hasil hasil
penelitian sebelumnya yang sejenis, dan konsultaSi pada orang yang dipandang ahli.
GAYA DAN SITUASI KEPEMIMPINAH KEPALA SEKOLAH SERTA
PENGARUHNYA TERHADAP IKLIM KERJA ORGANISASI SEKOLAH .
Judul tersebut terdiri atas dua variabel indepeden dan satu
dependen. Masing-masing instrumennya adalah:
a. Instrumen untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan .
b. Instrumen untuk mengukur variabel situasi kepemimpinan
c. Instrumen untuk mengukur variabel iklim kelja organisasi
BAB 7
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu
kualitas instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrument penelitian
berkenaan dengan validitas dan rehabilitas instrument dan kualitas pengumpulan data
berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Pengumpulan data dapat dilakukan berbagai sumber, dan berbagai cara. Dilihat dari
settingnya, data dapat dikumpulkan degan alamiah, pada laboraotarium dengan metode
eksperimen, di rumah dengan berbagai responden pada suatu seminar, diskus,i dan lain-lain.
Dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data menggunakan sumber primer memberikan data
adalah sumber yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dan sumber sekunder
adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dilihat dari segi
cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara interview(wawancara),
kuesioner (angket), observasi(pengamatan), dan gabungan ketiganya.
A. Interview (Wawancara)
Digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluhan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Teknik pengumpulan data
ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri(selft report), atau pada pengetahuan atau
keyakinan poribadi. Sutrisno Hadi (1996) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu
dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview dan kuesioner adalah sebagai
berikut:
1. Subyek responden adalah orang yang paling tahu dirinya sendiri.
2. Yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan percaya.
3. Subyek tentang peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud peneliti.
a. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data,
bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh.
b. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas di mana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman yang digunakan
hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
B. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Selain itu, kuesioner cocok digunakan pada responden cukup banyak dan tersebar
diwilayah yang luas.
Prinsip pengumpulan data menurut Uma Sakaran (1992) dalam pengumpulan data
angket sebagai berikut:
1. Isi dan tujuan pertanyaan
2. Bahasa yang digunakan
3. Tipe dan bentuk pertanyaan
4. Pertanyaan tidak mendua
5. Teknik menanyakan yang sudah lupa
6. Pertanyaan yang tidak mengiring
7. Panjang pertanyaan
8. Urutan pertanyaan
9. Prinsip pengukuran
10. Penampilan fisik angket
C. Observasi
Teknik pengumpulan data yang tidak terbatas orang, tapi obyek-obyek alam yang lain.
Sutrisno Hadi(1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik
pengumpulan data dengan observasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Observasi Berperanserta( Participant Observation)
Peneliti akan terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang diamati. Dengan
observasi partisipan ini, maka data yang didapat akan lebih lengkap, tajam, dan sampai
mengetahui tingkat maknanya dari setap perilaku yang tampak.
2. Observation Nonpartispan
Pada Observation Nonpartisipan peneliti tidak terlibat langsung dan hanya
sebagai pengamat independen. Dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Observasi Terstruktur
Observasi terstyruktur adalah observasi yang telah dirancang sistematis
tentang apa, kapan, dimana observasi dilakukan.
b. Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan
secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Dalam pengamatan peniliti
tidak menggunakan instrumen yang tela baku, tetapi hanya berupa rambu-
rambu pengamatan.
BAB 12
INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
A. Instrumen Penelitian
Dua hal utama yang mmpengaruhi kualitas hasil penelitian, yaitu, kualitas instrumen
penelitian, dan kualitas pengumpulan data.
Dalam penelitian kuantitatif, kualitas berkenaan dengan validitas dan rehabilitas
instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa test, pedoman
wawancara, pedoman observasi, dan kuisioner.
Dalam penelitian kulaikatif, yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri. Oleh
karena itu peneliti sebagai instrumen harus “divalidasi”. Validasi meliputi validasi pemahaman
terhadap penelitian kualikatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan
peneliti yang dimasukin obyek.
B. Teknik Pengumpulan Data
Tujuan utama dari penelitian adalah pengumpulan data. Pengumpulan data dapat
dilakukan berbagai sumber, dan berbagai cara. Dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan
degan alamiah, pada laboraotarium dengan metode eksperimen, di sekolah dengan tenaga
pendidikan dan kependidikan, di rumah dengan berbagai responden. Dilihat dari sumber
datanya, pengumpulan data menggunakan sumber primer memberikan data adalah sumber
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dan sumber sekunder adalah sumber
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.
1. Pengumpulan data dengan observasi
Observasi adalah semua ilmu pengetahuan Nasution (1988). Macam-macam
observasi adalah sebagai berikut:
a. Observasi Partisipatif
Peneliti akan terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang diamati.
Dengan observasi partisipan ini, maka data yang didapat akan lebih lengkap,
tajam, dan sampai mengetahui tingkat maknanya dari setap perilaku yang
tampak.
Observasi ini digolongkan menjadi 4, yaitu partisipasi pasif, moderat,
observasi aktif, dan observasi yang lengkap.
b. Observasi terus terang atau tersamar
Peneliti melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada
sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Tetapi dalam suatu saat
peneliti juga tidak harus terus terang atau tersamar dalam observasi, dalam hal
ini kemungkian data yang diinginkan bersifat rahasia.
c. Observasi Tak Berstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan
secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Dalam pengamatan peniliti
tidak menggunakan instrumen yang tela baku, tetapi hanya berupa rambu-
rambu pengamatan.
Menurut Patton dalam Nasution (1988), dinyatakan bahw manfaat observasi adalah
sebagai berikut.
1.) Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data
dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik
atau menyeluruh.
2.) Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga
memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi
oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka
kemungkinan melakukan penemuan atau discovery.
3.) Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati
orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah
dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara.
4.) Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan
terungkapkan oleh responden dalam wawancara kerena bersifat sensitif atau ingin
ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.
1.) 5) Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang di luar pesepsi
responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komperhensif.
5.) Melalui pengamatan di lapangan, peniliti tidak hanya mengumpulkan daya yang
kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi
sosial yang diteliti.
Obyek penelitian dalam penelitian kualitatif yang diobservasi menurut Spradley
dinamakan situasi sosial, yang terdiri atas tiga komponen yaitu place (tempat), actor (pelaku),
dan activities (aktivitas).
1.) Place, atau tempat di mana interaksi dalam situasi sosial sedang berlangsung.
2.) Actor, pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran tertentu.
3.) Activity, atau kegiatan yang dilakukan oleh actor dalam situasi sosial yang sedang
berlangsung.
Tiga elemen utama tersebut, dapat diperluas, sehingga apa yang dapat kita amati
adalah:
1) Space: ruang dalam aspek fisiknya.
2) Actor: yaitu semua orang yang terlibat dalam situasi sosial.
3) Activity: yaitu seperangkat kegiatan yang dilakukan orang.
4) Object: yaitu benda-benda yang terdapat di tempat itu.
5) Act: yaitu perbuatan atau tindakan-tindakan tertentu.
6) Event: yaitu rangkaian aktivitas yang dikerjakan orang-orang.
7) Time: yaitu urutan kegiatan.
8) Goal: yaitu tujuan yang ingin dicapai orang-orang.
9) Feeling: emosi yang dirasakan dan diekspresikan oleh orang-orang.
Menurut Spradley (1980) tahapan observasi ada tiga yaitu 1) observasi deskriptif, 2)
observasi terfokus 3) observasi terseleksi, adalah sebagai berikut :
1.) Observasi deskripsif
Observasi deskriptif dilakukan peneliti pada saat memasuki situasi sosial
tertentu sebagai obyek penelitian. Peneliti melakukan penjelajahan umum, dan
menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar, dan
dirasakan. Semua data direkam, oleh karena itu hasil dari observasi ini disimpulkan
dalam keadaan yang belum tertata.
2.) Observasi Terfokus
Pada tahapan ini peneliti sudah melakukan mini tour observation, yaitu suatu
observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu.
3.) Observasi terseleksi
Pada tahap observasi ini peneliti telah menguraikan fokus yang
ditemukan sehingga datanya lebih rinci. Dengan melakukan analisis komponensial
terhadap fokus, maka pada tahap ini peneliti telah menemukan karakteristik, kontras-
kontras/ perbedaan dan kesamaan antar kategori, serta menemukan hubungan antara
satu kotegori dengan kategori yang lain. Pada tahap ini diharapkan peneliti telah
dapat menemukan pemahaman yang mendalam atau hipotesis. Menurut Spradley,
observasi terseleksi ini masih dinamakan mini tour observation.
2. Pengumpulan data dengan wawancara/interview
Esterberg (2002) mendefinisikan interview/ Wawancara adalah
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi atau ide melalui
tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dakan suatu topik tertentu.
a. Macam-macam Interview/wawancara
Esterberg (2002) mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu
wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.
1) Wawancara terstruktur (structured interview)
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan
data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti
tentang informasi apa yang akan diperoleh.
2) Wawancara Semiterstruktur (Semistructure Interview)
Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept
interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan
dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah
untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak
yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya.
3) Wawancara tak berstruktur (unstructured interview)
Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas di
mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
b. Langkah-langkah wawancara
Lincoln and Guba dalam Sanapiah Faisal, mengemukakan ada tujuh langkah
dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam
penelitian kualitatif, yaitu
1) Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan
2) Menyiapkan pokok-pok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan
3) Mengawali atau membuka alur wawancara
4) Melangsungkan alur wawancara
5) Mengkonfirmasi ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
6) Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan
7) Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.
c. Jenis-jenis pertanyaan dalam wawancara
Patton dalam Molleong (2002) menggunakan enam jenis pertanyaan
yang saling berkaitan yaitu:
1.) Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman
2.) Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat
3.) Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan
4.) Pertanyaan tentang pengetahuan
5.) Pertanyaan yang berkenaan dengan indera
6.) Pertanyaan berkaitan dengan Latar Belakang atau Demografi
d. Alat-alat wawancara
1. Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber
data. Sekarang sudah banyak komputer yang kecil, notebook yang dapat digunakan
untuk membantu mencatatn data hasil wawancara.
2. Tape recorder: berfungsi untuk merekam semua semua percakapan atau
pembicaraan. Penggunaan tap recorder dalam wawancara perlu memberi tahu
kenapa informan apakah dibolehkan atau tidak.
3. Camera: untuk memotret kalau peneliti sedang melakukan pembicaraan
dengan informan/sumber data. Dengan adanya foto ini, maka dapat meningkatkan
keabsahan penelitian akan lebih terjamin, karena peneliti betul-betul melakukan
pengumpulan data.
3. Pengumpulan data dengan dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang. Dokumen
berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera,
biografi, peraturan, kebijakan.
4. Triangulasi
Pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti
mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas
data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber lain.

More Related Content

What's hot

Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitianFirman Syah
 
Instrumen Penelitian
Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen PenelitianSri Handayani
 
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifPopulasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifKhusnul Kotimah
 
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS" "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"Nursa Fatri Nofriati
 
analisis data kualitatif
analisis data kualitatifanalisis data kualitatif
analisis data kualitatifingawiras
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitiandeditik
 
metode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitianmetode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitianSadad Magrabi
 
Teknik pengumpulan data teknologi pendidikan
Teknik pengumpulan data   teknologi pendidikanTeknik pengumpulan data   teknologi pendidikan
Teknik pengumpulan data teknologi pendidikanym.ygrex@comp
 
Muhammad tofa ngenda j1 f111238
Muhammad tofa ngenda j1 f111238Muhammad tofa ngenda j1 f111238
Muhammad tofa ngenda j1 f111238lxionsaga
 
penyusunan instrumen
penyusunan instrumenpenyusunan instrumen
penyusunan instrumeniimpunya3
 
Instrumen Penelitian
Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen PenelitianIbnu Fajar
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitianpristanti
 
Bab 7. teknik pengumpulan data
Bab 7. teknik pengumpulan dataBab 7. teknik pengumpulan data
Bab 7. teknik pengumpulan datanindynicky
 

What's hot (20)

Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Minggu 6_Instrumen Pengumpul Data
Minggu 6_Instrumen Pengumpul DataMinggu 6_Instrumen Pengumpul Data
Minggu 6_Instrumen Pengumpul Data
 
Instrumen Penelitian
Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen Penelitian
 
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifPopulasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
 
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS" "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 
analisis data kualitatif
analisis data kualitatifanalisis data kualitatif
analisis data kualitatif
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
metode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitianmetode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitian
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Teknik pengumpulan data teknologi pendidikan
Teknik pengumpulan data   teknologi pendidikanTeknik pengumpulan data   teknologi pendidikan
Teknik pengumpulan data teknologi pendidikan
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Muhammad tofa ngenda j1 f111238
Muhammad tofa ngenda j1 f111238Muhammad tofa ngenda j1 f111238
Muhammad tofa ngenda j1 f111238
 
penyusunan instrumen
penyusunan instrumenpenyusunan instrumen
penyusunan instrumen
 
Instrumen Penelitian
Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen Penelitian
 
Bab01 dasar2 metopen
Bab01 dasar2 metopenBab01 dasar2 metopen
Bab01 dasar2 metopen
 
Rangkuman bab 8,13,14.
Rangkuman bab 8,13,14.Rangkuman bab 8,13,14.
Rangkuman bab 8,13,14.
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitian
 
10410102 bab 3
10410102 bab 310410102 bab 3
10410102 bab 3
 
Bab 7. teknik pengumpulan data
Bab 7. teknik pengumpulan dataBab 7. teknik pengumpulan data
Bab 7. teknik pengumpulan data
 

Similar to Rangkuman kelompok ke 3

12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptxDelimaHamidahFitrian
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfAnisyah Dewi Syah Fitri,M.Pd
 
K lp 2.instrumen penelitiann
K lp 2.instrumen penelitiannK lp 2.instrumen penelitiann
K lp 2.instrumen penelitiannNovia Rahmi
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitianAli Ahyadi
 
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Krisna Indah Puspitasari
 
SAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitianSAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitianAs As
 
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptxKelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptxsaidil1
 
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open source
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open sourceRingkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open source
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open sourceZaien Knight
 
Tugas metpen ane nurussyamsiyah (062410045)
Tugas metpen ane nurussyamsiyah (062410045)Tugas metpen ane nurussyamsiyah (062410045)
Tugas metpen ane nurussyamsiyah (062410045)zhukma
 
PPT PENELITIAN DASAR YUSUF.pptx
PPT PENELITIAN DASAR YUSUF.pptxPPT PENELITIAN DASAR YUSUF.pptx
PPT PENELITIAN DASAR YUSUF.pptxYusuf378301
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianFredika Ayu Lestari
 
Teknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataTeknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataUniversity of Andalas
 
Bab5-Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.ppt
Bab5-Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.pptBab5-Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.ppt
Bab5-Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.pptAlleriaWarmane
 
PENDATAAN SEBAGAI SUATU PELAYANAN BIMBINGAN
PENDATAAN SEBAGAI SUATU PELAYANAN BIMBINGANPENDATAAN SEBAGAI SUATU PELAYANAN BIMBINGAN
PENDATAAN SEBAGAI SUATU PELAYANAN BIMBINGAN Ana Onana
 
metode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenmetode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenAjengIlla
 

Similar to Rangkuman kelompok ke 3 (20)

Materi Riset
Materi RisetMateri Riset
Materi Riset
 
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
 
K lp 2.instrumen penelitiann
K lp 2.instrumen penelitiannK lp 2.instrumen penelitiann
K lp 2.instrumen penelitiann
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)
 
SAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitianSAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitian
 
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptxKelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
 
Publikasi 3
Publikasi 3Publikasi 3
Publikasi 3
 
Metode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirementMetode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirement
 
Metode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirementMetode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirement
 
TUGAS perawat.pptx
TUGAS perawat.pptxTUGAS perawat.pptx
TUGAS perawat.pptx
 
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open source
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open sourceRingkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open source
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open source
 
Tugas metpen ane nurussyamsiyah (062410045)
Tugas metpen ane nurussyamsiyah (062410045)Tugas metpen ane nurussyamsiyah (062410045)
Tugas metpen ane nurussyamsiyah (062410045)
 
PPT PENELITIAN DASAR YUSUF.pptx
PPT PENELITIAN DASAR YUSUF.pptxPPT PENELITIAN DASAR YUSUF.pptx
PPT PENELITIAN DASAR YUSUF.pptx
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
 
Teknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataTeknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis data
 
Bab5-Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.ppt
Bab5-Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.pptBab5-Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.ppt
Bab5-Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.ppt
 
PENDATAAN SEBAGAI SUATU PELAYANAN BIMBINGAN
PENDATAAN SEBAGAI SUATU PELAYANAN BIMBINGANPENDATAAN SEBAGAI SUATU PELAYANAN BIMBINGAN
PENDATAAN SEBAGAI SUATU PELAYANAN BIMBINGAN
 
metode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenmetode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimen
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Rangkuman kelompok ke 3

  • 1. BAB VI SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data, sedangkan dalam penelitian kualitatif naturalistik peneliti akan lebih banyak menjadi instrumen, karena dalam penelitian kualitatif peneliti marupakan key instruments. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. A. Macam-macam Skala Pengukuran Skala pengukuran mamrupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tenantu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian Administrasi, Pendidikan dan Sosial antara lain adalah: 1. Skala Likert, digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. 2. Skala Guttman, skala pengukuran tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu: "ya- tidak"; "benar-salah"; "pernah-tidak pernah"; "positif-negatif" dan lain-lain. 3. Senantiasa Deferential, digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun check list, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban "sangat positif" terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang "sangat negatif" terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. 4. Rating Scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kuantitatif. B. Instrumen Penelitian Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian (Emory, 1985).
  • 2. pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Jadi Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Jumlah instrumen penelitian tergantung, pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti. Misalnya akan meneliti tentang “Pengaruh kepemimpinan dan iklim kerja lembaga terhadap produkrivitas kerja pegawai" Dalam hal ini ada tiga instrumen yang perlu dibuat yaitu: 1. Instrumen untuk mengukur kepemimpinan 2. Instrumen untuk mengukur iklim kerja 3. Instrumen untuk mengukur produktivitas kerja pegawai C. Cara Menyusun Instrumen Instrumen-instrumen penelitian dalam bidang sosial umumnya dan khususnya bidang pendidikan khususnya yang sudah baku sulit ditemukan. Untuk itu maka peneliti harus mampu membuat instrumen yang akan digunakan untuk penelitian. Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabeI-Variabel tersebut diberikan deiinisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan “matrik pengembangan instrumen” atau “kisi-kisi instrumen”. Sebagai contoh misalnya variabel penelitiannya tinngkat kekayaan ” Indikator kekayaan misalnya: rumah, kendaraan, tempat belanja, pendidikan, jenis makanan yang sering dimakan, jenis olahraga yang dilakukan dan sebagainya. Untuk indikator rumah, bentuk pertanyaannya misalnya : 1) berapa jumlah rumah, 2) dimana letak rumah, 3) berapa luas masing-masing rumah, 4) bagaimana kualitas bangunan rumah dan sebagainya. Untuk bisa menetapkan indikator- indikator dari setiap variabel yang diteliti, maka diperlukan wawasan yang luas dan mendalam tentang variabel yang diteliti, dan teori-teori yang mendukungnya. Penggunaan teori untuk menyusun instrumen harus secermat mungkin agar diperoleh indikator yang valid. Caranya
  • 3. dapat dilakukan dengan membaca berbagai referensi (seperti buku, jumal) membaca hasil hasil penelitian sebelumnya yang sejenis, dan konsultaSi pada orang yang dipandang ahli. GAYA DAN SITUASI KEPEMIMPINAH KEPALA SEKOLAH SERTA PENGARUHNYA TERHADAP IKLIM KERJA ORGANISASI SEKOLAH . Judul tersebut terdiri atas dua variabel indepeden dan satu dependen. Masing-masing instrumennya adalah: a. Instrumen untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan . b. Instrumen untuk mengukur variabel situasi kepemimpinan c. Instrumen untuk mengukur variabel iklim kelja organisasi
  • 4. BAB 7 TEKNIK PENGUMPULAN DATA Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrument penelitian berkenaan dengan validitas dan rehabilitas instrument dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan berbagai sumber, dan berbagai cara. Dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan degan alamiah, pada laboraotarium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden pada suatu seminar, diskus,i dan lain-lain. Dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data menggunakan sumber primer memberikan data adalah sumber yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dan sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara interview(wawancara), kuesioner (angket), observasi(pengamatan), dan gabungan ketiganya. A. Interview (Wawancara) Digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluhan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri(selft report), atau pada pengetahuan atau keyakinan poribadi. Sutrisno Hadi (1996) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview dan kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Subyek responden adalah orang yang paling tahu dirinya sendiri. 2. Yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan percaya. 3. Subyek tentang peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud peneliti. a. Wawancara Terstruktur Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. b. Wawancara Tidak Terstruktur Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
  • 5. B. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Selain itu, kuesioner cocok digunakan pada responden cukup banyak dan tersebar diwilayah yang luas. Prinsip pengumpulan data menurut Uma Sakaran (1992) dalam pengumpulan data angket sebagai berikut: 1. Isi dan tujuan pertanyaan 2. Bahasa yang digunakan 3. Tipe dan bentuk pertanyaan 4. Pertanyaan tidak mendua 5. Teknik menanyakan yang sudah lupa 6. Pertanyaan yang tidak mengiring 7. Panjang pertanyaan 8. Urutan pertanyaan 9. Prinsip pengukuran 10. Penampilan fisik angket C. Observasi Teknik pengumpulan data yang tidak terbatas orang, tapi obyek-obyek alam yang lain. Sutrisno Hadi(1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Observasi Berperanserta( Participant Observation) Peneliti akan terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang diamati. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang didapat akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui tingkat maknanya dari setap perilaku yang tampak. 2. Observation Nonpartispan Pada Observation Nonpartisipan peneliti tidak terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat independen. Dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Observasi Terstruktur
  • 6. Observasi terstyruktur adalah observasi yang telah dirancang sistematis tentang apa, kapan, dimana observasi dilakukan. b. Observasi Tidak Terstruktur Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Dalam pengamatan peniliti tidak menggunakan instrumen yang tela baku, tetapi hanya berupa rambu- rambu pengamatan.
  • 7. BAB 12 INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA A. Instrumen Penelitian Dua hal utama yang mmpengaruhi kualitas hasil penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian kuantitatif, kualitas berkenaan dengan validitas dan rehabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa test, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan kuisioner. Dalam penelitian kulaikatif, yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen harus “divalidasi”. Validasi meliputi validasi pemahaman terhadap penelitian kualikatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti yang dimasukin obyek. B. Teknik Pengumpulan Data Tujuan utama dari penelitian adalah pengumpulan data. Pengumpulan data dapat dilakukan berbagai sumber, dan berbagai cara. Dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan degan alamiah, pada laboraotarium dengan metode eksperimen, di sekolah dengan tenaga pendidikan dan kependidikan, di rumah dengan berbagai responden. Dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data menggunakan sumber primer memberikan data adalah sumber yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dan sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. 1. Pengumpulan data dengan observasi Observasi adalah semua ilmu pengetahuan Nasution (1988). Macam-macam observasi adalah sebagai berikut: a. Observasi Partisipatif Peneliti akan terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang diamati. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang didapat akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui tingkat maknanya dari setap perilaku yang tampak. Observasi ini digolongkan menjadi 4, yaitu partisipasi pasif, moderat, observasi aktif, dan observasi yang lengkap.
  • 8. b. Observasi terus terang atau tersamar Peneliti melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak harus terus terang atau tersamar dalam observasi, dalam hal ini kemungkian data yang diinginkan bersifat rahasia. c. Observasi Tak Berstruktur Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Dalam pengamatan peniliti tidak menggunakan instrumen yang tela baku, tetapi hanya berupa rambu- rambu pengamatan. Menurut Patton dalam Nasution (1988), dinyatakan bahw manfaat observasi adalah sebagai berikut. 1.) Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh. 2.) Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery. 3.) Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara. 4.) Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara kerena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga. 1.) 5) Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang di luar pesepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komperhensif. 5.) Melalui pengamatan di lapangan, peniliti tidak hanya mengumpulkan daya yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.
  • 9. Obyek penelitian dalam penelitian kualitatif yang diobservasi menurut Spradley dinamakan situasi sosial, yang terdiri atas tiga komponen yaitu place (tempat), actor (pelaku), dan activities (aktivitas). 1.) Place, atau tempat di mana interaksi dalam situasi sosial sedang berlangsung. 2.) Actor, pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran tertentu. 3.) Activity, atau kegiatan yang dilakukan oleh actor dalam situasi sosial yang sedang berlangsung. Tiga elemen utama tersebut, dapat diperluas, sehingga apa yang dapat kita amati adalah: 1) Space: ruang dalam aspek fisiknya. 2) Actor: yaitu semua orang yang terlibat dalam situasi sosial. 3) Activity: yaitu seperangkat kegiatan yang dilakukan orang. 4) Object: yaitu benda-benda yang terdapat di tempat itu. 5) Act: yaitu perbuatan atau tindakan-tindakan tertentu. 6) Event: yaitu rangkaian aktivitas yang dikerjakan orang-orang. 7) Time: yaitu urutan kegiatan. 8) Goal: yaitu tujuan yang ingin dicapai orang-orang. 9) Feeling: emosi yang dirasakan dan diekspresikan oleh orang-orang. Menurut Spradley (1980) tahapan observasi ada tiga yaitu 1) observasi deskriptif, 2) observasi terfokus 3) observasi terseleksi, adalah sebagai berikut : 1.) Observasi deskripsif Observasi deskriptif dilakukan peneliti pada saat memasuki situasi sosial tertentu sebagai obyek penelitian. Peneliti melakukan penjelajahan umum, dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Semua data direkam, oleh karena itu hasil dari observasi ini disimpulkan dalam keadaan yang belum tertata. 2.) Observasi Terfokus Pada tahapan ini peneliti sudah melakukan mini tour observation, yaitu suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu. 3.) Observasi terseleksi Pada tahap observasi ini peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga datanya lebih rinci. Dengan melakukan analisis komponensial terhadap fokus, maka pada tahap ini peneliti telah menemukan karakteristik, kontras-
  • 10. kontras/ perbedaan dan kesamaan antar kategori, serta menemukan hubungan antara satu kotegori dengan kategori yang lain. Pada tahap ini diharapkan peneliti telah dapat menemukan pemahaman yang mendalam atau hipotesis. Menurut Spradley, observasi terseleksi ini masih dinamakan mini tour observation. 2. Pengumpulan data dengan wawancara/interview Esterberg (2002) mendefinisikan interview/ Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi atau ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dakan suatu topik tertentu. a. Macam-macam Interview/wawancara Esterberg (2002) mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. 1) Wawancara terstruktur (structured interview) Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. 2) Wawancara Semiterstruktur (Semistructure Interview) Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. 3) Wawancara tak berstruktur (unstructured interview) Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. b. Langkah-langkah wawancara Lincoln and Guba dalam Sanapiah Faisal, mengemukakan ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yaitu 1) Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan 2) Menyiapkan pokok-pok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan 3) Mengawali atau membuka alur wawancara 4) Melangsungkan alur wawancara 5) Mengkonfirmasi ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
  • 11. 6) Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan 7) Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh. c. Jenis-jenis pertanyaan dalam wawancara Patton dalam Molleong (2002) menggunakan enam jenis pertanyaan yang saling berkaitan yaitu: 1.) Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman 2.) Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat 3.) Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan 4.) Pertanyaan tentang pengetahuan 5.) Pertanyaan yang berkenaan dengan indera 6.) Pertanyaan berkaitan dengan Latar Belakang atau Demografi d. Alat-alat wawancara 1. Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data. Sekarang sudah banyak komputer yang kecil, notebook yang dapat digunakan untuk membantu mencatatn data hasil wawancara. 2. Tape recorder: berfungsi untuk merekam semua semua percakapan atau pembicaraan. Penggunaan tap recorder dalam wawancara perlu memberi tahu kenapa informan apakah dibolehkan atau tidak. 3. Camera: untuk memotret kalau peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan informan/sumber data. Dengan adanya foto ini, maka dapat meningkatkan keabsahan penelitian akan lebih terjamin, karena peneliti betul-betul melakukan pengumpulan data. 3. Pengumpulan data dengan dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang. Dokumen berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. 4. Triangulasi Pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber lain.