Dokumen tersebut membahas metodologi penelitian yang meliputi variabel penelitian dan definisi operasionalnya, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan dan analisis data. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Ma'arif 03 Sojokerto sebanyak 160 siswa. Variabel penelitian terdiri dari variabel dependen yaitu keputusan pembelian jasa pendidikan dan variabel independen yaitu biaya, lokasi
1. 32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Penelitian
3.1.1. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya ( Sugiyono,
2007 : 2). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu :
a) Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat
perhatian utama peneliti. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat
dengan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan
dalam sebuah model. Variabilitas dari atau atas faktor inilah yang
berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinand,
2006:26). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen
adalah : keputusan pembelian jasa pendidikan (Y)
b) Variabel Independen
Variabel independen yang dilambangkan dengan (X)
adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang
pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif
(Ferdinand, 2006:26).
2. 33
Variabel independen dalam penelitian ini adalah :
- Biaya (X1)
- Lokasi (X2)
- Fasilitas (X3)
- Group Acuan(X4)
3.1.2. Definisi Operasional Penelitian
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai
variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik
variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar, 1997:74). Definisi
operasional variabel dalam penelitian ini meliputi variabel-variabel
serta indikator sebagai berikut :
Gambar 3.1
Definisi operasional dan pengukuran variabel
Variabel Definisi konsep Definisi Operasional Indikator Pengukuran
Keputusan
memilih
suatu kegiatan
individu yang
secara langsung
terlibat dalam
mendapatkan dan
mempergunakan
barang dan jasa
yang ditawarkan
(Kotler, 2005)
keputusan siswa dalam
memilih jasa pendidikan
MTs Ma’arif 03
Sojokerto
Keyakinan
dalam memilih
jasa
pendidikan
Pertimbangan
manfaat
setelah
memperoleh
informasi
tentang MTs
Ma’arif 03
Sojokerto
Kesesuaian
kebutuhan
dengan
kepentingan
siswa
5 poin skala
likert
Biaya jumlah uang
(ditambah
beberapa barang
penilaian siswa sebagai
konsumen tentang
tingkat biaya yang
Terjangkaunya
biaya SPP
Terjangkaunya
5 poin skala
likert
3. 34
kalau mungkin)
yang dibutuhkan
untuk
mendapatkan
sejumlah
kombinasi dari
barang beserta
pelayanannya
(Basu Swasta
2003).
ditetapkan dan
mekanisme pembayaran
dalam menggunakan
jasa pendidikan MTs
Ma’arif 03 Sojokerto
biaya
pembangunan
Kemudahan
cara
pembayaran
administrasi
Lokasi tempat dimana
perusahaan
melakukan
kegiatan kerja.
(Soehardi Sigit,
1998).
penilaian siswa sebagai
konsumen mengenai
kenyamanan letak atau
tempat dimana MTs
Ma’arif 03 Sojokerto
didirikan
Kemudahan
mendapat
sarana
transportasi
umum
Dekat dengan
lokasi umum
Lokasi aman
dan nyaman
5 poin skala
likert
Fasilitas sarana yang
digunakan untuk
mencapai tujuan
(Sugiarto, 1999)
penilaian siswa sebagai
konsumen terhadap
penampilan fisik dan
kenyamanan (sarana dan
prasarana) yang dimiliki
dan ditawarkan oleh
MTs Ma’arif 03
Sojokerto dalam
menunjang proses
belajar mengajar
sekolah yang
memadai
dengan parkir
yang nyaman
Fasilitas
pendukung
seperti aula,
komputer,
sarana olah
raga, masjid,
perpustakaan,
sarana bermain
Fasilitas kantin
yang sehat
5 poin skala
likert
Group
acuan
kerangka acuan
bagi para
individu dalam
pengambilan
keputusan
pembelian atau
konsumsi mereka
(Schiffman, Leon
G. and Kanuk,
Leslie Lazar,
2000)
pengaruh perorangan
atau kelompok disekitar
siswa yang secara
langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi
pemilihan jasa
pendidikan di MTs
Ma’arif 03 Sojokerto
didirikan
Formal/inform
al
Primary/secon
dary
Membership
Aspirational
Dissociative
5 poin skala
likert
4. 35
3.2 Populasi Dan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi ialah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk
peristiwa, hal, atau orang yang memilki karakteristik yang serupa yang
menjadi pusat semesta penelitian (Ferdinand, 2006 : 223). Dalam
masalah ini populasi yang akan digunakan adalah seluruh siswa MTs
Ma’arif 03 Sojokerto sebanyak 160 siswa.
3.2.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak
diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Nur
Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999). Penentuan sampel dalam
penelitian ini menggunakan sensus sampling dimana semua anggota
populasi dijsdikan sampel. Jasi sampel dalam penelitian ini sebanyak
160 siswa.
3.2. Jenis Dan Sumber Data
3.3.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder.
a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya (Bambang
Supomo dan Nur Indriantoro, 1999:146). Dalam penelitian ini
5. 36
data primer yang digunakan adalah jawaban dari kuesioner yang
diberikan pada siswa MTs Ma’arif 03 Sojokerto.
b. Data sekunder adalah jenis data yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak
lain). (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999:146). Data
sekunder dalam penelitian ini adalah sejarah MTs Ma’arif 03
Sojokerto, data jumlah guru dan karyawan, data siswa
3.3.2. Sumber Data
Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini
adalah hasil pengisian kuesioner oleh responden, yaitu orang tua /
wali murid MTs Ma’arif 03 Sojokerto. Sedangkan sumber data
sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah jumlah
murid MTs Ma’arif 03 Sojokerto.
3.3.3. TeknikPengumpulan Data
Teknik pengumpulan data sangat berpangaruh sekali dengan
hasil penelitian karena pemilihan metode pengumpulan data yang
tepat akan dapat diperoleh data yang relevan, akurat dan reliabel,
metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
a. Metode kuesioner
Dilakukan dangan mengajukan lembaran angket yang berisi
daftar pertanyaan kepada responden. Daftar pertanyaan tersebut
sifatnya tertutup, maksudnya jawaban alternatif telah disediakan
6. 37
kecuali daftar pertanyaan mengenai identitas responden bersifat
terbuka.
b. Observasi
Observasi merupakan metode penelitian dimana peneliti
melakukan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian.
c. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur, jurnal-jurnal,
referensi yang berkaitan dengan penelitian ini dan penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang
dilakukan.
3.3. TeknikAnalisa Data
Supaya data yang telah dikumpulkan dapat bermanfaat, maka data harus
diolah dan dianalisis sehingga dapat digunakan untuk mengintepretasikan,
dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Adapun analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif dan analisa
kuantitatif.
1. Analisa Kualitatif
Dimaksudkan untuk menganalisa data yang tidak ada
hubungannya dengan perhitungan angka-angka (Sutrisno Hadi, 1994).
Penyajian berupa keterangan, penjelasan serta pembahasan secara
teoritis.
7. 38
2. Analisa Kuantitatif
Analisa kuantitatif adalah metode analisa data dengan
menggunakan perhitungan-perhitungan. Dalam analisis kuantitatif ini
digunakan penentuan score / nilai dengan mengubah data yang bersifat
kualitatif (dalam bentuk pemberian kuesioner kepada responden) ke
dalam bentuk kuantitatif (Sutrisno Hadi, 1994). Kegiatan menganalisis
data dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap dasar (Santoso dan
Tjiptono, 2001), tahap tersebut diantaranya :
a. Proses Editing
Tahap awal analisis data adalah melakukan edit terhadap data yang
telah dikumpulkan dari hasil survey lapangan. Pada prinsispnya
proses editing data bertujuan agar data yang nanti di analisis telah
akurat dan lengkap. Untuk penelitian ini jumlah kuesioner disebar
adalah 100 buah, kemudian dikumpulkan untuk di pilih (edit)
sebanyak 86 buah sesuai rumus perhitungan Slovin dan
kelengkapan data yang di isi pada kuesioner.
b. Proses Coding
Proses pengubahan data kualitatif menjadi angka dengan
mengklasifikasi jawaban yang ada menurut kategori-kategori yang
penting (pemberian kode). Dalam penelitian ini adalah pemberian
kode dengan angka pada data responden yaitu jenis kelamin, usia,
pendidikan, pekerjaan.
8. 39
c. Proses Scoring
Proses penentuan skor atas jawaban responden yang dilakukan
dengan membuat klasifikasi dan kategori yang cocok tergantung
pada anggapan atau opini responden. Dalam penghitungan scoring
digunakan skala Likert yang pengukurannya sebagai berikut (
Sugiyono, 2004 : 87 ) :
a. Skor 5 untuk jawaban sangat setuju
b. Skor 4 untuk jawaban setuju
c. Skor 3 untuk jawaban netral
d. Skor 2 untuk jawaban tidak setuju
e. Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju
Dalam penelitian ini, skala Likert digunakan untuk menjawab dan
mengukur kesetujuan konsumen pada pertanyaan penelitian
tertutup.
d. Tabulasi
Menyajikan data-data yang diperoleh dalam tabel, sehingga
diharapkan pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas.
Setelah proses tabulasi selesai, kemudian data-data dalam tabel
tersebut akan diolah dengan bantuan software statistik yaitu SPSS
17.0.
9. 40
3.4. Analisis Data
3.5.1. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam
Ghozali, 2005:45). Validitas adalah indeks yang menunjukan
sejauh mana suatu alat pengukur betul-betul mengukur apa yang
perlu diukur (Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, 1998).
Cara yang paling banyak dipakai untuk mengetahui validitas
suatu alat pengukur adalah dengan cara mengkorelasikan antara
score yang diperoleh pada masing-masing item (pertanyaan atau
pernyataan) dengan score item dengan score total haruslah
signifikan berdasarkan ukuran statistik tertentu. Untuk menguji
validitas dari pertanyaan, dengan taraf signifikasi (α) = 5 %
digunakan rumus koefisien korelasi produk moment dari Karl
Pearson.
Perhitungan dibantu dengan program SPSS versi 16.0)
kemudian nilai r yang diperoleh dibandingkan dengan nilai r
tabel sesuai dengan baris n dan taraf signifikasi (α) = 5 % dalam
pengujian validitas kuesioner dikatakan valid apabila r hitung > r
tabel.
10. 41
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas sebagai alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu (Imam Ghozali, 2005:41).
Uji reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa
sesuatu instrumen cukup dipercaya untuk baik digunakan sebagai
alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Cara
menghitung tingkat reliabilitas suatu data yaitu dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach. Kuesioner dikatakan
reliabel apabila nilai 0,6 dimana pada pengujian reliabilitas ini
menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 17.0
3.5.2. Persamaan Regresi Linier Berganda
Rumus : Y = a+ b₁X₁ + b₂X₂ + b₃X₃ + b4X4 + e
Keterangan :
Y = Keputusan Memilih Jasa Pendidikan
a = Konstanta
b = koefisien dari variabel bebas (X)
X1 = Biaya
X2 = lokasi
X3 = fasilitas
X4 = group acuan
11. 42
3.5.3. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Pengujian terhadap asumsi klasik adalah untuk menguji model
analisis yang digunakan. Metode regresi ordinary least square akan
menghasilkan persamaan yang baik apabila memenuhi pengujian
sebagai berikut :
1. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya
mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang
baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Normalitas dapat dideteksi menggunakan uji statistik,
yaitu Kolmogorov-Smirnov Test.
Apabila nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov Test adalah
lebih kecil dari 0,05, maka Ha diterima, sehingga data residual
tidak berdistribusi normal, sebaliknya Apabila nilai signifikansi
Kolmogorov-Smirnov Test adalah lebih besar dari 0,05, maka Ha
ditolak, sehingga data residual berdistribusi normal (Imam
Ghozali, 2005:30)
1. Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas. (Imam Ghozali, 2005). Nilai
12. 43
Tolerance yang rendah maka akan berakibat pada VIF yang
tinggi, dan ini berarti terjadi multikolinearitas. Nilai tolerance
lebih besar dari 0,1 dan besarnya VIF lebih kecil dari 10.
2. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisis adalah (Imam
Ghozali, 2005):
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang
ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi
Heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
Heteroskedastisitas. Dengan demikian gambar diatas menunjukan
tidak terjadi Heteroskedastisitas, karena data menyebar.
3. Autokorelasi
Uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson Test
(DW), dimaksudkan untukmenguji adanya kesalahan
pengganggu periode 1 dengan kesalahan pengganggu pada
periode sebelumnya -1. Keadaan tersebut mengakibatkan
pengaruh terhadap variabel dependen tidak hanya karena variabel
13. 44
independen namun juga variabel dependen periode lalu
(Ghozali,2005). Menurut keputusan ada tidaknya autokorelasi
dilihat dari bila nilai DW terletak diantara nilai du dan 4-du
(du<DW<4-du), maka berarti tidak ada autokorelasi (Santoso dan
Tjiptono,2001).
4. Linearitas
Uji terhadap linieritas berguna untuk mengetahui kebenaran
bentuk model empiris yang digunakan dan menguji variabel yang
relevan untuk dimasukkan dalam model empiris. Dengan kata
lain uji linier bermanfaat untuk mengetahui adanya kesalahan
dalam spesifikasi model. Uji linier yang digunakan adalah
Ramsey, dimana kriterianya bila probabilitas F hitung > α (5 %),
maka spesifikasi model sudah benar (Ghazali, 2005).
3.5.4. Pengujian Hipotesis
1. Uji t (uji Parsial)
Digunakan untuk menguji tingkat signifikan pengaruh
variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat secara terpisah.
Langkah-langkah pengujiannya :
1) Menentukan formulasi Ho dan Ha
Ho : ≤ 0, tidak ada pengaruh positif antara variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Ha :> 0, terdapat pengaruh positif antara variabel bebas
terhadap variabel terikat.
14. 45
2) Level significant = 0,05, t tabel = (, n – k – I)
3) Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima apabila : t hitung < t tabel
Ha diterima apabila : t hitung > t tabel
4) Kesimpulan keputusan
- Apabila t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak sehingga tidak ada pengaruh positif dan signifikan
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
- Apabila t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima, yang berarti ada pengaruh positif dan signifikan
antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat.
2. Uji F
Output hasil uji F dilihat untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat secara keseluruhan
(Gujarati,1999). Penetapan untuk mengetahui hipotesis diterima
atau ditolak ada dua cara yang dapat dipilih yaitu :
1) Membandingkan F hitung dengan F tabel
- F hitung < F tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak.
Artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak
mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.
15. 46
- F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi
variabel terikat secara signifikan.
2) Melihat probabilities values
- Probabilities value > derajat keyakinan (0,05) maka Ho
diterima atau Ha ditolak. Artinya variabel bebas secara
bersama-sama tidak mempengaruhi variabel terikat secara
signifikan.
- Probabilities value < derajat keyakinan (0,05) maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel bebas secara
bersama-sama mempengaruhi variabel terikat secara
signifikan.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan satu.
Nilai koefisien determinasi kecil, berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
sangat terbatas. Nilai koefisien determinasi mendekati satu,
berarti kemampuan variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen (Ghozali,2005). Dalam penelitian ini
menggunakan adjusted R square, karena menurut Ghozali (2005)
16. 47
kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
bisa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan dalam
model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti
meningkat. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan
menggunakan adjusted R square pada saat mengevaluasi model
regresi. Tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik atau turun
apabila satu. (Imam Ghozali, 2005).