Analisis kebutuhan adalah langkah pertama dalam pengembangan produk pendidikan untuk mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Metode analisis kebutuhan meliputi wawancara, kuisioner, observasi, dan dokumentasi untuk mengumpulkan informasi dari responden.
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Beberapa metode melakukan analisis kebutuhan
1. Beberapa Metode melakukan Analisis Kebutuhan
PEMBANDING
NAMA : ALBERSTOF M.H RADJAH
NIM : 180614800294
UNIVERSITAS NEGERI MALANG_PASCASARJANA_PENDIDIKAN OLAHRAGAUNIVERSITAS NEGERI MALANG_PASCASARJANA_PENDIDIKAN OLAHRAGA
2. PENGERTIA
NMetode penelitian dan pengembangan
menurut Borg dan Gall (1983 : 772)
adalah suatu proses yang dipakai
untuk mengembangkan dan
memvalidasi produk pendidikan.
3. PENGEMBANGAN DAN PENILITIAN
Sugiyono (2010 : 407)
mengemukakan bahwa penelitian dan
pengembangan adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilan
produk tertentu, dan menguji keektifitan
produk tersebut.
4. SIKLUS
Research and information
collecting
Planning;
Develop preliminary form of
product,
Preliminary field
testing
Main product
revision
Main field testing
Operational
product revision
Operational field
testing
Final product revision
Dissemination and
implementation
Borg and Gall
(1983 : 775)
5. Analisis Kebutuhan (Need Assesment)
Setyosari P (2013 : 230) mengemukakan bahwa
Analisis kebutuhan untuk tujuan program atau
produk yang akan dikembangkan.
Analisis Kebutuhan (Need Assesment)
merupakan langkah awal yang harus
dilakukan dalam kegiatan penelitian
di bidang pengembangan.
7. KEGUNAAN
Menurut McCawley (2009 : 3) Analisis kebutuhan
memberikan kontribusi sebagai :
1. Dampak
4. Hasil
2. Pendekatan
5. Permintaan
6. Kredibilitas
3. Kesadaran terhadap program yang ada dan kesenjangan
dalam pelatihan yang tersedia untuk memungkinkan
penggunaan sumber daya yang efisien
8. Metode Dalam Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan adalah salah satu
langkah pertama dalam menetapkan tujuan
program atau mengembangkan rencana
strategis, dan proses analisis kebutuhan
akan mudah bagi para pembaca. Sebuah
analisis kebutuhan didefenisikan sebagai
evaluasi lingkungan (Szuba et. al. 2005).
9. Tujuan dari analisis
kebutuhan ada dua:
Untuk memastikan kemampuan yang ada dan
untuk menentukan kesenjangan yang ada, jika
ada, antara kondisi saat ini dan kondisi akhir yang
di inginkan.
Kajian tentang analisis kebutuhan lebih dari
sekedar mengidentifikasi kesenjangan, namun,
proses juga berfungsi untuk memberikan arahan
untuk program, proyek, dan kegiatan.
.
10. Sampling
Sugiyono (2010 : 118) bahwa sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sejalan dengan pernyataan Ary, Jacobs, & Sorensen (2010)
dalam Punaji (2013 : 196) yang menyatakan bahwa “A sample in
a research study is the group on which information is obtained”.
Artinya Sampel dalam penelitian adalah kelompok di mana
informasi diperoleh.Thedlie, Yu dalam jurnalnya (2007 : 96-98) :
11. Wawancara
Blaxter L, Hughes C, & Tight M (2001 : 259) berpendapat bahwa
metode wawancara yang melibatkan pengajuan pertanyaan atau
pembahasan hal-hal dengan orang-orang.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sugiyono (2013 : 194) wawancara digunakan
sebagai tehnik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit/kecil.
12. Kuisioner (Angket)
Angket atau kuesioner menurut
Sugiyono (2010 : 199) merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya.
13. ANGKET TERTUTUP
ANGKET TERBUKA
angket terbuka ialah angket yang disajikan dalam
bentuk sederhana sehingga responden dapat
memberikan isian sesuai dengan kehendak dan
keadaannya.
Adalah angket yang disajikan dalam bentuk
sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk
memilih satu jawaban yang sesuai dengan
karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda
(X) atau tanda checklist ().
14. Observasi (Observation)
Nasution (1998) dalam Sugiyono menyatakan bahwa,
observasi adalah dasar dari semua ilmu pengetahuan.
Winarno (2011 : 146) menjelaskan dalam menggunakan
metode observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan
sebagai instrumen.
15. Macam-macam observasi
1. Observasi partisipatif
2. Observasi non partisipatif
Menurut Sugiyono (2012 : 227) bahwa peneliti terlibat
dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati
atau digunakan sebagai sumber data penelitian.
Menurut Sugiyono (2012 : 228) dalam observasi non
partisipatif peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai
pengamat independen.
16. Objek Observasi
Objek penelitian yang diobservasi menurut Spradley
dalam Sugiyono (2012 : 229) dinamakan situasi sosial,
yang terdiri dari tiga komponen yaitu:
1. tempat di mana interaksi dalam situasi sosial sedang
berlangsung,
2. pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran
tertentu,
3. aktivitas atau kegiatan yang dilakukan dalam situasi
sosial yang sedang berlangsung.
17. Tahapan Observasi
Spradley dalam Sugiyono (2012 : 230)
juga menjelaskan tentang tahapan
observasi yang terdapat tiga, yaitu :
1) observasi deskriptif,
2) observasi terfokus,
3) observasi terseleksi.
18. Dokumentasi
Sugiyono (2013 : 329) mengungkapkan bahwa
dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.
19. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa penelitian
pengembangan adalah penelitian yang
orientasinya mengembangkan produk
untuk kebutuhan akan permasalahan yang
dihadapi