Makalah ini membahas kasus pasien laki-laki berusia 57 tahun dengan keluhan sesak napas dan susah tidur. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 100 x/mnt, suhu 39 °C, pernapasan 29 x/mnt. Diagnosa keperawatan yang ditegakkan adalah ketidakefektifan pola napas, gangguan pola tidur, dan kurangnya pengetahuan tentang penyakit TBC. Dilakuk
1. CLINICAL NURSING 1
KASUS TBC 2
Dosen Pengampu : Tri Sumarni S.Kep., Ns
Oleh :
1. Novi Astikasari 121440124650062
2. Ratna Indah Puspita Sari 121440124730070
3. Ratu Kasih murni 121440124740071
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN 3 A
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2013
2. Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat, Hidayah dan
Inayah - NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Kasus TBC 2”. Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas yang telah
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Clinical Nursing 1 di STIKes Harapan
Bangsa.
Kami menyadari tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari semua pihak,
penyusunan tugas makalah ini tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Tri Sumarni S.Kep., Ns, selaku dosen mata kuliah Clinical Nursing 1, yang
telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi untuk
menyelesaikan tugas ini.
2. Orang tua yang telah turut membantu sehingga tugas ini selesai.
3. Teman-teman yang telah membantu dalam melaksanakan pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
sumbang kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak masih sangat
kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Purwokerto, Oktober 2013
Penyusun
3. KASUS TBC 2
Seorang laki-laki, usia 57 tahun, mengeluh sesak napas. Klien mengatakan susah tidur.
Klien mengatakan juga kurang paham tentang penyakit TBC. Hasil pemeriksaan fisik
tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 100 x/mnt, suhu 39 °C, pernapasan 29 x/mnt, BB 55
kg, TB 145 cm, terdapat retraksi dinding dada, pernapasan cuping hidung.
ANALISIS DATA
No. Tanggal/Jam Data Problem Etiologi
1. 15 oktober
2013/08.00
Ds :
Pasien mengeluh
sesak nafas.
Do :
RR : 29 x/menit.
Terdapat retraksi
dinding dada.
Terdapat cuping
hidung.
Ketidakefektifan
pola nafas.
Deformitas
dinding dada.
2. 15 oktober
2013/08.00
Ds :
Pasien mengatakan
susah tidur.
Do : -
Gangguan pola
tidur.
Perjalanan
penyakit.
3. 15 oktober
2013/08.00
Ds :
Pasien mengatakan
kurang paham tentang
penyakit TBC.
D0 : -
Kurangnya
pengetahuan.
Keterbatasan
kognitif.
Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan deformitas dinding dada.
4. 2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perjalanan penyakit.
3. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif.
PERENCANAAN
Tanggal Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil (NOC)
Intervensi (NIC)
15
oktober
2013
Ketidakefekti
fan pola
napas
berhubungan
dengan
deformitas
dinding dada.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam,
diharapkan pasien dapat
bernapas secara efektif.
kriteria hasil :
Respiratory status,
Ventilation (0403)
Frekuensi
pernapasan sesuai
yang diharapkan
(RR : 16 – 20
x/menit).
Tanda-tanda vital
dalam rentang
normal. (nadi 60-
100 x/menit, suhu
36,5-37,5 °C,
tekanan darah 120-
80 mmHg, RR 16-
20 x/menit).
Tidak ditemukan
penggunaan otot
tambahan.
Bernapas mudah.
Airway manajement (3140) :
Buka jalan napas, gunakan
teknik chin lift atau jaw
thrust bila perlu.
Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi.
Identifikasi pasien
perlunya pemasangan alat
jalan nafas buata.
Pasang mayo bila perlu.
Lakukan fisioterapi dada
bila perlu.
Keluarkan secret degan
atuk atau suction.
Aukultasikan suara nafas,
catat adanya suara nafas
buatan.
Lakukan suction pada
mayo.
Kolaborasi pemberian
bronkodilator bila perlu.
Berikan pelembab udara
kassa basah NACL
lembab.
5. Tidak bernapas
pendek.
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan
status O2.
15
oktober
2013
Gangguan
pola tidur
berhubungan
dengan
perjalanan
penyakit
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam
diharapkan kebutuhan
kebutuhan tidur klien
tercukupi, dengan
kriteria hasil
Sleep (0004) :
Tidur pada
waktunya.
Pola tidur efektif.
Pasien tidur secara
teratur.
Pasien merasa
nyaman dengan
suasana tempat tidur
saat beristirahat.
Pasien merasa
nyaman dengan
suhu ruangan.
Sleep enhancement (1850) :
Jelaskan pentingnya tidur
yang cukup.
Pantau pola tidur pasien
dan jumlah jam tidur.
Posisikan pasien
senyaman mungkin.
Tentukan efek samping
pengobatan pada pola
tidur pasien.
Ajarkan pasien dan orang
lain tentang factor-faktor
yang berpengaruh pada
tidur.
Berikan lingkungan yang
tenang.
Anjur pasien untuk tidur
siang untuk memenuhi
kebutuhan pola tidur.
Monitor vital sign.
Kolaborasi, Berikan terapi
nonfarmakologi.
15
oktober
2013
Kurangnya
pengetahuan
berhubungan
dengan
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam,
diharapkan
Teaching : disease process
(5602)
Berikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan
6. keterbatasan
kognitif
pengetahuan pasien
meningkat dengan
kriteria hasil discase
procces (1803) :
Pasien dapat paham
tetang penyakit
tersebut secara
spesifik.
Pasien dapat
mengetahui dampak
dari penyakit .
Megetahui tanda dan
gejala tentang
penyakit.
Pasien paham
dengan factor resiko
yang akan muncul.
Paham dengan
perjalanan
penyakitnya.
pasien tentang proses
penyakit yang spesifik.
Jelaskan patologis dari
penyakit dan bagaimana
hal ini berhubungan
dengan anatomi dan
fisiologi, dengan cara
yang tepat.
Memberikan informasi
pada pasien tentang proses
penyakit
Sediakan bagi keluarga
tentang kemajuan pasien
pasien.
Diskusikan perubahan
gaya hidup yang
diperlukan untuk
mencegah komplikasi
dimasa yang akan datang
atau pengontrolan
penyakit.
Diskusikan pilihan terapi
atau penanganan.
Intruksikan pasien tentang
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan.
7. IMPLEMENTASI
No
Dx
Tanggal,
Jam
Tindakan Respon Klien Paraf
2. 25 oktober
2013,
19.00
20.00
21.00
26 oktober
2013
08.00
Menjelaskan
pentingnya tidur
yang cukup.
Memantau pola
tidur pasien dan
jumlah jam tidur.
Memposisikan
pasien senyaman
mungkin.
Mengajarkan
pasien dan
keluarga tentang
faktor-faktor
yang berpengaruh
pada tidur.
DS : pasien mengatakan
akan tidur yang cukup.
DO : pasien terlihat belum
mengetahui pentingnya
tentang tidur.
DS : -
DO : pasien terlihat tidur 5-
7 jam.
DS : pasien mengatakan
cukup nyaman dengan
posisinya.
DO : pasien terlihat kurang
nyaman.
DS : pasien mengatakan
sudah sedikit tau tentang
faktor-faktor yang
berpengaruh pada tidur.
DO : pasien dan keluarga
pasien terlihat
mendengarkan informasi
yang disampaikan.
8. 09.00 Memonitor vital
sign.
DS : -
DO : TD 120/90 mmHg,
suhu 37,5 C, RR 22 x menit,
nadi 100 x/menit.
3. 26 oktober
2013
09.30
10.00
10.30
Memberikan
penilaian tentang
tingkat
pengetahuan
pasien tentang
proses penyakit
yang spesifik.
Memberikan
informasi pada
pasien tentang
proses penyakit
Mendiskusikan
perubahan gaya
hidup yang
diperlukan untuk
mencegah
komplikasi
dimasa yang akan
datang atau
pengontrolan
penyakit.
DS : pasien mengatakan
tidak tahu mengenai proses
penyakitnya.
DO : Pasien terlihat tidak
mengerti
DS : pasien mengatakan
tahu tentang proses
penyakitnya.
DO : Pasien terlihat paham
tentang proses penyakit
DS : pasien mengatakan
ingin merubah gaya hidup
lebih baik.
DO : -
9. 10.45 Mengintruksikan
pasien tentang
tanda dan gejala
untuk
melaporkan pada
pemberi
perawatan
kesehatan
DS : pasien mengatakan
melaporkan apabila tanda
dan gejala muncul
DO : -
EVALUASI
Waktu No Dx Evaluasi Paraf
26 oktober 2013
11.00
2. S : pasien mengatakan sudah cukup
nyaman saat tidur,
Pasien mengatakan cukup paham
mengenai pentingnya tidur.
O : pasien terlihat tidur pada waktunya
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi.
1. berikan informasi tentang
pentingnya tidur
2. pantau pola tidur pasien
3. berikan lingkungan yang nyaman
26 oktober 2013
11. 30
3
.
n
j
3
.
S : Pasien mengatakan tahu tentang
proses penyakitnya
O : pasien terlihat paham tentang proses
penyakitnya.
A : Masalah teratasi
P : hentikan intervensi