Kb 1 konsep dasar kegawat daruratan maternal neonatal
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
MODUL1Mata Kuliah: Siaga (Gawat Darurat) Maternal
Neonatal
Penulis: Suryaningsih, SSiT,. M.Keb
Kegiatan Belajar 1
“Konsep Dasar Kegawat
Daruratan Maternal Neonatal”
Prodi: Kebidanan
Semester: 08
Tahukah anda bahwa
ketika anda memberikan
pelayanan kebidanan,
anda mempunyai
tanggung jawab yang
sangat besar akan tugas
tersebut. Pada dasarnya
kegawat daruratan
maternal neonatal
hampir selalu akan
terjadi dan merupakan
gabungan dari beberapa
kondisi pada ibu dan
janin. Dengan
mempelajari materi ini
anda akan memahami
konsep dasar kegawat
daruratan maternal
neonatal yang meliputi
definisi, mencegah,
merespon hingga peran
seorang bidan
3. Peserta didik
tercinta ...... Sebagai
seorang bidang kita
dituntut untuk siap
dengan segala situasi
darurat, akan tetapi
akapah konsep
kedaruratan kebidanan
dan kepaerawatan
sama? berikut ini
beberapa konsep dan
pengertian kegawat
daruratan
Apa itu
Kegawat
Daruratan?
4. Kegawat Daruratan
(Campbell, S Lee C, 2000)
situasi serius dan kadang kala berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga
dan membutuhkan tindakan segera guna menyelamatkan jiwa/ nyawa
5. Kegawat Daruratan Obsteri
(Chamberlain, Geoffrey, & Phillip Steer, 2002)
kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang terjadi dalam kehamilan atau selama dan
sesudah persalinan dan kelahiran. Terdapat sekian banyak penyakit dan gangguan dalam
kehamilan yang mengancam keselamatan ibu dan bayinya
6. Kegawat Daruratan Neonatal
(Sharief, Brousseau, 2006)
situasi yang membutuhkan evaluasi dan manajemen yang tepat pada bayi baru lahir
yang sakit kritis (≤usia 28 hari) membutuhkan pengetahuan yang dalam mengenali
perubahan psikologis dan kondisi patologis yang mengancam jiwa yang bisa saja timbul
sewaktu-waktu
8. Para peserta didik
sekalian, karena
pasien gawat
darurat memerlukan
pertolongan”Tepat,
Cermat, Cepat”
maka tindakan
pertolongan harus
dilakukan secara
sistematis dengan
prioritas pada fungsi
vital dengan urutan
ABC
Membersihkan Jalan nafas dan
menjamin nafas bebas hambatanA Air Way
12. Saudara sekalian,
pencegahan kondisi
kegawat daruratan
sebenarnya dapat
kita cegah dan dapat
kita antisi dengan
baik.
Cara mencegah
kegawat daruratan
adalah
Melakukan perencanaan yang baik,
mengikuti panduan yang baik dan
melakukan pemantauan yang terus
menerus terhadap ibu/ klien.
14. Anggota team harus mengetahui peran mereka
dan bagaimana team seharusnya berfungsi
untuk berespon terhadap kegawatdaruratan
secara paling efektif dan mengetahui situasi
klinik dan diagnose medis, juga tindakan yang
harus dilakukannya.
15. Selain itu juga harus memahami obat obatan dan
penggunaannya, juga cara pemberian dan efek
samping obat tersebut. Anggota team
seharusnya mengetahui peralatan emergensi dan
dapat menjalankan atau memfungsikannya
dengan baik
17. Bidan seharusnya tetap tenang, jangan panik, jangan
membiarkan ibu sendirian tanpa penjaga/ penunggu. Jika
ibu tidak sadar, lakukan pengkajian jalan nafas, seperti BH/
Bra. Ajak bicara ibu/ klien dan bantu ibu/ klien untuk tetap
tenang. Lakukan pemeriksaan dengan cepat meliputi tanda
tanda vital, warna kulit dan perdarahan yang keluar.
19. Perhatikan adanya cyanosis, gawat
nafas, lakukan pemeriksaan pada kulit: adakah
pucat, suara paru: adakah weezhing, sirkulasi
tanda tanda syok, kaji kulit (dingin), nadi (cepat
>110 kali/menit dan lemah), tekanan daarah
(rendah, sistolik < 90 mmHg)
A
Jalan nafas dan pernafasan
20. Bila ada perdarahan pervaginam, tanyakan; Apakah ibu
sedang hamil, usia kehamilan, riwayat persalinan sebelumnya
dan sekarang, bagaimana proses kelahiran placenta, kaji
kondisi vulva (jumlah darah yang keluar, placenta tertahan),
uterus (adakah atonia uteri), kondisi kandung kemih (apakah
penuh).
B
Perdarahan Pervaginam
21. Tanyakan pada keluarga, apakah ibu sedang
hamil, usia kehamilan, periksa: tekanan darah (tinggi,
diastolic > 90 mmHg), temperature (lebih dari 38o
C)
C
Klien tidak sadar/kejang
22. Tanyakan apakah ibu lemah, lethargie, sering
nyeri saat berkemih. Periksa temperature (lebih dari
39o
C), tingkat kesadaran, kaku kuduk, paru paru
(pernafasan dangkal), abdomen (tegang), vulva
(keluar cairan purulen), payudara bengkak.
D
Demam yang berbahaya
23. Tanyakan Apakah ibu sedang hamil dan usia
kehamilan. Periksa tekanan darah (rendah, systolic <
90 mmHg), nadi (cepat, lebih dari 110 kali/ Menit)
temperature (lebih dari 38o
C), uterus (status
kehamilan).
E
Nyeri Abdomen
24. Keluaran darah, adanya kontraksi
uterus, pucat, lemah, pusing, sakit kepala,
pandangan kabur, pecah ketuban, demam dan
gawat nafas.
F
Perhatikan tanda berikut
30. 4
Memiliki keterampilan klinik, yaitu (1):
Memahami dan mampu melakukan metode efektif
dalam pelayanan ibu dan bayi baru lahir, yang
meliputi Making pregnancy safer, safe
motherhood, bonding attachment, inisiasi menyusu
dini dan lainnya
31. 4
Memiliki keterampilan klinik, yaitu (2):
Mampu melakukan resusitasi pada ibu dan bayi dengan
peralatan yang berkesinambungan. Peran organisasi
sangat penting di dalam pembangunan Sumber Daya
Manusia (SDM) untuk meningkatkan keahlian
32. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 1
Modul Siaga Gawat Darurat Maternal Neonatal. Apakah Saudara telah
mengerti dan memahami materi yang telah dipelajari?
Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke Kegiatan
Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut
Saudara belum Saudara kuasai