2. Pengkajian Neonatus
Nama : By. Ny. N
Tanggal Lahir : 22 Mei 2023
Usia : 0 tahun
Riwayat ibu :
Ny. S dengan G5P2A2 H39 mgg riwayat BSC 1x
dan B20 on ARV
Riwayat anak :
Anak lahir dengan BBL 2500gr, Apgar score 8/9
dengan presentasi kepala dan ketuban jernih serta
panjang badan 46 cm
3. Tenang (+)
1. Refleks 2. Aktifitas
Pengkajian Fisik
3. Kepala
Moro(+)Menggenggam
(+) Menghisap (+)
Fontanel anterior teraba lunak,
Sutura sagitalis pada posisi
yang tepat, gambaran wajah
tampak simetris
4. Mata
Mata tampak bersih,
sklera mata anikterik
5. THT
Telinga tampak normal dan
simetris, tidak ada npas
cuping hidung dan sekresi
6. Wajah
Tidak tampak kelainan,
tidak ada jejas pada wajah
7. Abdomen 8. Thoraks 9. Paru-paru
Bising usus 9x/menit,
teraba adomen lunak
Pengembangan thoraks
simetris, terdapat retraksi
dinding dada minimal
Suara napas vesikuler pada kedua
lapang paru, terpasang alat bantu
napas CPAP dengan FiO2 30%
PEEP 7
4. Gerakan bebas, tidak ada
kelainan pada ekstremitas
atas dan bawah
10. Paru-
paru
11.
Ekstremitas
12. Umbilikus
Suara napas vesikuler pada
kedua paru, tepasang alat bantu
napas CPAP dengan FiO2 30%,
PEEP 7 dan nilai score down 3
serta Sp02 99%
Tampak normal, tidak tampak
tanda-tanda infeksi pada tali
pusat
13. Genital
Jenis kelamin perempuan, tidak
tampak kelainan pada daerah
genital
14. Anus
Tampak lubang anus
15. Spina
Teraba normal tidak tampak
kelainan
16. Kulit 17. Suhu
Tampak warna kemerahan, sianosis
tidak ada karena pemberian CPAP
dengan FiO2 30%, PEEP 7, turgor
kulit elastis
Suhu bayi 37 oC, dengan
dihangatkan dengan incubator
dan dilakukan pengaturuan
suhu ruangan
6. • Keluarga berwarga negara Indonesia
dengan suku ibu betawi dan ayah
sasak, bahasa yang digunakan sehari-
hari yaitu bahasa indonesia
● Respon orang tua terhadap penyakit :
Orang tua terlihat sedih, cemas dan
khawatir dengan kondisi bayinya
● Respon orang tua terhadap
hospitalisasi : Orang tua paham
ketika perawat menjelaskan tentang
kondisi bayi dan tampak menanyakan
kondisi anaknya terpasang alat apa
saja
● Riwayat anak pertama mengalami
penyakit TB paru
8. ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS :
-
DO:
• Tampak retraksi dada minimal
• Terpasang CPAP dengan FIO2
30% peep 7
• Sianosis (-) karena pemberian
cpap dengan FIO2 30% peep
• Score down : 3
• TTV : HR : 143 x/mnt, RR : 56
x/mnt, SpO2 : 99%, S : 37°C
Pola Nafas Tidak efektif Depresi pusat pernapasan
9. ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS :
• Orang tua menanyakan kondisi
anaknya
DO :
• Orang tua tampak gelisah
• Orang tua tampak menanyakan
kondisi anaknya terpasang alat
apa saja
Ansietas Kurang terpapar infornasi
10. ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : -
DO :
• Pasien di puasakan
• Terpasang OGT dialirkan,
produksi + 10 cc warna putih
kuning keruh
• Terpasang IVFD D10% 60
cc/kgBB/hari
• BB : 2500 gram
• GDS Tgl 22 Mei 2023
12.45 = 107 mg/dL
14.45 = 129 mg/dL
Resiko Defisit Nutrisi Peningkatan kebutuhan
metabolisme
11. ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : -
DO :
• Anak lahir dengan ibu B20
• Terpasang OGT
• IVFD D10% 60 cc/kgBB
• Hasil Lab 22 Mei 202
• Leukosit = 24,1 ribu/uL
• CRP <5
• Injeksi Aminophilin 2x6,25mg
• Injeksi Ampicilin Subaktan
2x125 mg
• Injeksi Gentamicin 1x12,5 mg
Resiko Infeksi
12. POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF
(D.0005)
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG
MUNCUL
ANSIETAS (D.0080)
RESIKO DEFISIT NUTRISI
(D.0032)
01
02
03
04 RESIKO INFEKSI (D.0142)
13. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
KRITERIA HASIL INTERVENSI
Pola napas tidak
efektif
(D.0005)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 3 x 24 jam diharapkan pola napas
membaik dengan kriteria hasil :
Pola napas efektif
• Ventilasi semenit meningkat
• Kapasitas vital meningkat
• Diamater thoraks anterior-posterior
meningkat
• Tekanan ekspirasi meningkat
• Tekanan inspirasi meningkat
• Dispnea menurun
• Penggunaan otot bantu nafas
menurun
• Pemanjangan fase ekspirasi menurun
• Ortopnea menurun
• Pernapasan purse-lip menurun
Manajemen Jalan Nafas
• Monitor pola napas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas)
• Monitor bunyi napas tambahan (mis.
gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
kering)
• Monitor sputum (jumlah, warna,
aroma)
• Pertahankan kepatenan jalan napas
dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-
thrust jika curiga trauma servical)
• Posisikan semi-fowler atau fowler
• Berikan minuman hangat
• Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
• Lakukan penghisapan lendir kurang
dari 15 detik
14. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
KRITERIA HASIL INTERVENSI
Pola napas tidak
efektif
(D.0005)
• Pernapasan
cuping hidung
menurun
• Frekuensi nafas
membaik
• Kedalaman
nafas membaik
• Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
• Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
• Berikan oksigen, jika perlu
• Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
• Ajarkan teknik batuk efektif
• Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik,
jika perlu
Pemantauan Respirasi
• Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya nafas
• Monitor pola nafas (seperti bradypnea, takipnea, hiperventilasi,
kussmaul, Cheyne-stokes, biot, ataksis)
• Monitor kemampuan batuk efektif
• Monitor adanya produksi sputum
• Monitor adanya sumbatan jalan nafas
• Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
• Auskultasi bunyi nafas
• Monitor saturasi oksigen
• Monitor nilai AGD
• Monitor hasil x-ray toraks
• Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
15. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
KRITERIA HASIL INTERVENSI
Ansietas
(D.0080)
Setelah dilakukan
tindkan
keperawatan
selama 3 x 2 jam
maka, tingkat
ansietas menurun
dengan kriteria hasil
:
• Verbalisasi
kebingungan
menurun
• Perilaku gelisah
menurun
• Perilaku tegang
menurun
• Konsentrasi
membaik
• Pola tidur
membaik
Reduksi ansietas
• Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
• Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
• Monitor tanda – tanda ansietas
Teraputik
• Ciptakan Suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
• Temani pasien untuk mengerangi kecemasan, jika
memungkinkan
• Pahami situasi yang membuat ansietas
• Dengarkan dengan penuh perhatian
• Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
• Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
Edukasi
• Jelaskan prosedur termasuk sensasi yang mungkin dialami
• Informasikan secara factual mengenai diagnosis,
pengobatan dan prognosis
• Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
• Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
• Latih tehnik relaksasi
16. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
KRITERIA HASIL INTERVENSI
Resiko Defisit
Nutrisi
(D.0032)
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24 jam,
diharapkan pasien
dapat memenuhi
kriteria hasil:
• Porsi makan
yang dihabiskan
meningkat
• Berat badan
atau IMT
meningkat
• Frekuensi
makan
meningkat
• Nafsu makan
meningkat
Manajemen gangguan makan
Observasi
• Monitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan serta
kebutuhan kalori
Terapeutik
• Timbang berat badan secara rutin
• Diskusikan perilaku makan dan jumlah aktifitas fisik yang
sesuai
• Berikan penguatan positif terhadap keberhasilan target dan
perubahan perilaku
• Rencanakan program pengobatan untuk perawatan dirumah
Edukasi
• Ajarkan pengaturan diit yang tepat
• Ajarkan keterampilan koping untuk penyelesaian masalah
perilaku makan
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat badan,
kebutuhan kalori dan pilihan makanan
17. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
KRITERIA HASIL INTERVENSI
Resiko Infeksi
(D.0142)
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24 jam,
diharapkan pasien
dapat memenuhi
kriteria hasil:
• Kadar sel darah
putih membaik
• Tidak ada
demam
• Tidak ada
kemerahan
• Tidak ada nyeri
• Tidak ada
bengkak
Pencegahan Infeksi
Observasi
• Monitor tanda gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik
• Batasi jumlah pengunjung
• Cuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
• Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi
Edukasi
• Jelaskan tanda dan gejala infeksi
• Ajarkan cara perawatan tali pusat
• Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian imunisasi, Jika perlu
18. Tgl No.
DX
Implementasi Evaluasi TTD
22-5-23 1 Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
usaha napas)
• Hasil : Pasien terpasang CPAP FIO2 30%
peep 7, RR: 56x/menit, tampak retraksi
dinding dada minimal
Memonitor bunyi napas tambahan
• Hasil : saat dilakukan auskultasi tidak ada
bunyi napas tambahan
Memonitor saturasi oksigen
• Hasil : saturasi oksigen pasien 99%
dengan alat bantu napas CPAP FIO2 30%
peep 7
S : -
O :
• Pasien terpasang CPAP FIO2 30%
peep 7, RR: 56x/menit, tampak
retraksi dinding dada minimal
• tidak ada bunyi napas tambahan
• SpO2 pasien 99%
A :
Pola napas tidak efektif belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Manajemen jalan napas
Pemantauan Respirasi
2 Memonitor tanda ansietas
• Hasil : ayah tampak gelisah, dan
menyakan kondisi anaknya serta
terpasang alat apa saja
Menciptakan suasana yang terapeutik
• Hasil : ayah tampak kooperatif, dan
bercerita tentang keluarganya dan apa
yang dirasakannya
S : ayah menanyakan kondisi anaknya
dan terpasang alat apa saja
O :
• ayah tampak kooperatif
• ayah menerima kehadiran perawat
• ayah tampak menceritakan apa
yang dirasakan
• ayah tampak gelisah
19. Tgl No.
DX
Implementasi Evaluasi TTD
22-5-23 2 Mendengarkan cerita pasien
• Hasil : ayah tampak menceritakan apa
yang dirasakan, tampak ayah menerima
kehadiran perawat
A : Ansietas belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
• Reduksi Ansietas
3 Memonitor asupan nutrisi
• Hasil : pasien terpasang IVFD D10% 60
cc/kgBB/hari, pasien terpasang ogt dan
dialirkan berwarna putih kuning keruh +
10cc, BB pasien 2500gram
S : -
O :
• Pasien dipuasakan
• Terpasang ogt dialirkan dengan
produksi + 10cc berwarna putih
kuning keruh
• BB pasien : 2500 gram
A : Resiko defisit nutrisi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
• Manajemen gangguan makan
20. Tgl No.
DX
Implementasi Evaluasi TTD
22-5-23 4 Monitor tanda gejala infeksi lokal dan sistemik
• Hasil : ibu bayi dengan riwayat B20 on
ARV, terpasang IVFD D10% dan ogt tidak
ada kemerahan pada daerah penusukan,
tidak ada demam, tidak ada
pembengkakan, hasil lab dalam batas
normal
Mencuci tangan sebelum dan setelah kontak
dengan lingkungan pasien
• Hasil : Perawat melakukan hand hygine
sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien
S : -
O :
• terpasang infus D10%
• terpasang ogt
• tidak ada tanda-tanda infeksi
A :
Resiko Infeksi belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
• Manajemen pencegahan infeksi
21. Tgl No.
DX
Implementasi Evaluasi TTD
23-5-23 1 Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha
napas)
• Hasil : Pasien terpasang O2 nasal canul 0,2lpm,
RR: 42x/menit, tidak tampak retraksi dinding dada
Memonitor saturasi oksigen
• Hasil : saturasi oksigen pasien 98% dengan nasal
canul 0,2lpm
Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha
napas)
• Hasil : tampak pasien tidak menggunakan alat
bantu napas, RR: 45x/menit, tidak tampak retraksi
dinding dada
S : -
O :
• Pasien tidak menggunakan
alat bantu napas
• RR: 45x/menit, tidak
tampak retraksi dinding
dada
A :
Pola napas tidak efektif teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 Menginformasikan mengenai prognosis pasien
Hasil : perawat menginformasikan kepada ayah
bahwa pasien sudah tidak menggunakan alat bantu
napas seperti hari pertama dan sudah diganti dengan
alat bantu napas yang lebih rendah tingkatannya,
ayah tampak mengerti dan masih menanyakan alat
yang lainnya yang terpasang
S : ayah menanyakan alat
yang masih terpasang pada
anaknya
O :
• ayah tampak mengerti
tentang yang dijelaskan
22. Tgl No.
DX
Implementasi Evaluasi TTD
23-5-23 3 Memasang OGT
• Hasil : tampak ogt pasien terlepas, ogt
dipasang kembali masuk tepat pada lambung
produksi +5cc, warna kuning putih keruh
Mengganti cairan infus D10%
• Hasil : cairan infus diberikan
S : -
O :
• Pasien dipuasakan
• Terpasang ogt dialirkan dengan
produksi + 5cc berwarna putih
kuning keruh
A : Resiko defisit nutrisi belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Manajemen gangguan makan
4 Monitor tanda gejala infeksi lokal dan sistemik
• Hasil : tidak ada tanda-tanda infeksi pada
pemasangan alat infasif
Mencuci tangan sebelum dan setelah kontak
dengan lingkungan pasien
• Hasil : Perawat melakukan hand hygine
sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
Memberikan amphicilin 125 mg/iv
• Hasil : saat diberikan tidak ada bengkak dan
pasien tampak tenang, tidak ada rekasi alergi
S : -
O :
• terpasang infus D10%
• terpasang ogt
• tidak ada tanda-tanda infeksi
A :
Resiko Infeksi belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
• Manajemen pencegahan infeksi
23. Tgl No.
DX
Implementasi Evaluasi TTD
24-5-23 2 Mengidentifikasi tingkat ansietas
• Hasil : ayah mengatakan senang dengan
perkembangan anaknya dan ayah tampak
tenang dan antusias
Menginformasikan mengenai prognosis pasien
• Hasil : perawat menginformasikan kepada
ayah bahwa pasien sudah boleh minum
asi/sufor, ayah tampak senang
S :
ayah mengatakan senang dengan
perkembangan anaknya
O :
ayah tampak tenang serta antusias
ayah tampak senang
A :
Ansietas teratasi
P : Intervensi dihentikan
3 Memonitor asupan makan
• Hasil : Pasien minum sufor 5cc, refleks
hisap kuat
S : -
O :
• Refleks hisap kuat
• Tampak pasien habis diberikan
sufor 5cc
• terpasang ogt produksi tidak ada
A : Resiko defisit nutrisi teratasi
P : Intervensi dihentikan
24. Tgl No.
DX
Implementasi Evaluasi TTD
24-5-23 4 Monitor tanda gejala infeksi lokal dan sistemik
• Hasil : tidak ada tanda-tanda infeksi pada
pemasangan alat infasif
Mencuci tangan sebelum dan setelah kontak
dengan lingkungan pasien
• Hasil : Perawat melakukan hand hygine
sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien
S : -
O :
terpasang infus D10%
terpasang ogt
tidak ada tanda-tanda infeksi
A :
Resiko Infeksi belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Manajemen pencegahan infeksi
25. CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics
& images by Freepik
TERIMAKAS
IH