SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Laporan Kasus
Asuhan Keperawatan Pada Tn. A. H Dengan Gangguan Sistem
Pernapasan: “Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)”
Di Ruang Fresia RSHS Bandung
Oleh :
Maksimeliana M. Ola
PPN 14056
PROGRAM PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2014
1. Pengkajian
A. Biodata
Nama : Tn A.H
TTL/Umur : 08-12-1950/ 63 Tahun
Jenis Kelamin :Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Menikah Sah
Alamat : Babak Ciseureuh, RT/RW: 04/04, Astana Anyar
Tanggal Masuk RS : 08-08-2014
Tanggal Pengkajian : 11-08-2014
No.Medrec : 0001384977
Diagnose Medis : PPOK
B. Riwayat Kesehatan Klien
1. Keluhan Utama
Sesak napas
2. Riwayat Kesehatan Klien
Sejak 3 hari SMRS penderita muntah ± 3x dan berwarna hitam seperti kopi dan
keluhan disertai dengan sesak napas yang disertai dengan bunyi mengi sejak 1 bulan SMRS
dan mengeluarkan dahak berwarna putih , penderita merokok sejak usia muda ± 13 tahun
sebanyak 1 bungkus/hari.
Pasien mengatakan sesak nafas dan sesak meningkat saat pasien beraktivitas ringan
dan saat klien beristirahat sesak berkurang, sesak terasa 3-4 menit.
3. Riwayat Penyakit Masa Lalu
Klien mengatakan tidak memiliki penyakit kronik apapun seperti asma, TBC, DM,
hipertensi
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang sama
seperti saat ini.
5. Genogram
Ayah Ibu
Ket: : Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Pasien
C. Pola Aktivitas Sehari-Hari
No. Jenis Aktivitas Sebelum Sakit Selama Sakit
1 Pola makan dan minum
 Makan
Jenis makan
Frekuensi
Jumlah makan
Makanan pantangan
Gangguan/keluhan
 Minum
Jenis minum
Frekuensi
Jumlah minum
Nasi, sayur, tempe dan tahu
3x/hari
1 porsi habis
Tidak ada
Tidak ada
Air putih
6-8 gelas/ hari
± 2000 cc/hari
Nasi, sayur, daging
3x/ hari
1 porsi habis
Tidak ada
Tidak ada
Air putih dan susu
7-8 gelas/ hari
± 2500 cc/hari
Gangguan/keluhan Tidak ada Tidak ada
2 Pola Eliminasi
 BAB
Frekuensi
Konsistensi dan warna
Bau
Gangguan/keluhan
 BAK
Frekuensi
Warna
Bau
Gangguan/keluhan
1x/hari
Lembek/kuning
-
Tidak ada
4-5 x/hari
Kuning
Amoniak
Tidak ada
1x/hari
Lembek/kuning
-
Tidak ada
6-8 x/hari
Kuning
Amoniak
Tidak ada
3 Pola Istirahat dan tidur
 Siang
 Malam
± 1 jam (jam 14.00-15.00)
± 8 jam (jam 21.00-05.00)
± 2 jam (13.00-15.00)
± 7 jam (22.00-05.00)
4 Personal hygiene
Mandi
Cuci rambut
Gosok gigi
Ganti pakayan
Gunting kuku
Gangguan/keluhan
1x/ hari
1x/hari
1x/hari
1x/hari
1x/minggu
Tidak ada
Lap badan 1x/hari
Belum pernah
1x/hari
1x/hari
1x/minggu
Tidak ada
5 Pola aktivitas/latihan fisik
Mobilisasi/jenis aktivitas
Waktu/lama/frekuensi
Gangguan/keluhan
6 Kebiasaan lain
Merokok
Alcohol
Ya
Tidak ada
Tidak
Tidak
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
a. Tingkat kesadaran: Composmentis
b. Tanda-tanda vital: TD: 140 mmHg, N: 89 x/mnt, S: 36,80C, RR: 22 x/mnt
2. Data fisik (Persistem)
a. B1 (Breathing) : hidung simetris, tidak ada secret, ridak ada polip, adanya pergerakan
dinding dada, adanyan penggunaan otot bantu napas (diafragma), tampak terpasang
oksigen 4 LPM per nasal kanul.
b. B2 (Blood): suara jantung S1, S2 terdengar jelas pada setiab katub, tidak ada nyeri dada,
tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 88 x/mnt, tidak ada pembesaran vena jugularis.
c. B3 (Brain): kesadaran composmentis, GCS 15, tidak ada nyeri apapun.
d. B4 (Blederr): pada saat pengkajian klien tidak memakai alat bantu berkemih baik itu
katetermaupun pempres.
e. B5 (Bowel): mulut terlihat bersih, gigi tidak lengkap, tidak ada gigi yang berlubang, ada
karis gigi, mukosa bibir lembab, tidak ada lesi pada abdomen, bising usus 18 x/mnt
f. B6 (Bone): bentuk simetris, tidak ada luka pada ekstremitas atas maupun bawah, tidak
ada edema pada ekstremitas atas dan bawah, pergerakan ekstremitas atas dan bawah
bebas, kekuatan otot: 5 5, pasien mampu melakukan ROM
5 5
Rom I : mampu menggerakan jari tangan dan kaki
Rom II : mampu bergeser kearah kanan dan kiri
Rom III : mampu melakukan gravitasi (mengangkat kaki dan tangan)
Rom IV : mampu menahan tahanan
Rom V : mampu menahan tahanan dan mengangkat kaki
E. Data Psiko-Sosial-Spiritual
a. Data psikologis: pasien berharap penyakitnya bisa sembuh dan bisa pulang kerumahnya
dan berkumpul lagi bersama keluarga dan melakukan aktivitas sehari-hari.
b. Data social: pasien mengatakan menaati aturan diruangan dan sering berkomunikasi
dengan perawat dan dokter tentang penyakitnya dan pasien juga mengatakan sering
berceritra dengan teman yang berada pada bad di sampingnya
c. Data spiritual: pasien mengatakan ia beragama islam dan hanya berdoa dan
menyerahkan penyakitnya pada Allah dan percaya Allah akan memberikan kesembuhan
padanya, apasien juga mengatakan sering sholat 5 waktu walaupun diatas tempat tidur
F. Data Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium (tgl 09-08-2014 )
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hematologi
Hemoglobin 14,2 g/dL L: 13,5-17,5 g/dL
Hematokrit 43 % L: 40-52 %
Leokosit 12,300 /mm3
4.400-11.300 /mm3
Eritrosit 5,18 juta/Ul L: 4,5-6,5 juta/Ul
Trombasit 162,000 /mm3
150000-450000 /mm3
Indeks Eritrosit
MCV 82,0 fL 80-100 fL
MCH 27,4 Pg 26-34 Pg
MCHC 33,4 % 32-36 %
Lain-Lain
AGD
PH 7,367
PCO2 40,3 mmHg L: 7,34-7,44 mmHg
PO2 76,1 mmHg L: 35-45 mmHg
HCO3 22,6 mEq/L L: 69-116 mEq/L
TCO2 44,4 mmol/L 22-29 mmol/L
Base excess -2,0 mEq/L (-2)-(+3) mEq/L
Saturasi Oksigen 94,6 % 95-98 %
G. Therapi
a. Furosemid 20 mg.
b. Omeprazole 30 mg
Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1 DS: klien mengeluh sesak
napas
DO: tampak sesak, adanya
pergerakan dinding dada,
adanyan penggunaan otot
bantu napas (diafragma),
tampak terpasang O2 4 lpm
per nasal kanul, RR 22
Obstruksi bronkus awal
fase ekspirasi
Udara terperangkap
dalam alveolus
Proses difusi terganggu
Pola napas tidak efektif
x/mnt PaO2 & PaCO2
Sesak napas
Pola napas tidak efektif
2 DS: klien mengatakan
tidak tahu tentang
penyakitya
DO:tampak bingung
ketika ditanya tentang
penyakitnya, klien
berpendidikan SD.
Pendidikan yang minim
(SD)
Kurang terpapar
informasi
Kurang pengetahuan
Kurang pengetahuan
2. Diagnose Keperawatan
a. Ketidakefektifan pola napas b/d hiperventilasi
Ditandai dengan: klien mengeluh sesak napas, tampak sesak, adanya pergerakan dinding
dada, adanyan penggunaan otot bantu napas (diafragma), tampak
terpasang O2 4 lpm per nasal kanul, RR 22 xmnt
b. Kurang pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi
Ditndai dengan: klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitya tampak bingung ketika
ditanya tentang penyakitnya, klien berpendidikan SD.
3. Perencanaan Keperawatan
No. Diagnose Tujuan Intervensi Rasional
1 Ketidakefektif
an pola napas
b.d
hiperventilasi
Tupan: Pola napas pasien
akan efektif dan pasien akan
bernapas normal selama dalam
perawatan
Tupen: dalam waktu 1 x 24
jam perawatan sesak napas
pasien berkurang, pernapasan
cuping hidung menghilang,
pergerakan dinding dada
menurun, RR (12-20 x/mnt),
pola napas teratur, bunyi paru
sonor, suara napas vesikuler
1. Kaji kedalaman pernafasan,
frekuensi, dan ekspansi dada
2. Catat upaya pernafasan
termasuk penggunaan otot
Bantu nafas
3. Auskultasi bunyi nafas dan
catat bila ada bunyi nafas
tambahan
4. Kolaborasi pemberian Oksigen
dan px GDA
5. Pantau tanda vital (tekanan
darah, nadi, frekuensi,
pernafasan)
1. Mengetahui pergerakan dada simetris atau
tidak.pergerakan dada tidak simetris
mengindikasikan terjadinya gangguan
pola nafas.
2. Penggunaan otot bantu nafas
mengindikasikan bahwa suplai O2 tidak
adekuat.
3. Bunyi nafas tambahan menunjukkan
4. Pasien dengan gangguan nafas
membutuhkan oksigen yang
adekuat.GDA untuk mengetahui
konsentrasi O2 dalam darah
5. Tanda vital menunjukan keadaan umum
pasien. Pada pasien dengan gangguan
pernafasan TTV meningkat maka perlu
dilakukan tindakan segera.
2 Kurangnya
pengetahuan
b.d kurang
terpaparnya
informasi.
Tujuan : Pasien memperoleh
informasi yang jelas dan benar
tentang penyakitnya.
Kriteria Hasil :
1. Pasien mengetahui tentang
proses penyakit, diet,
1. Kaji tingkat pengetahuan
pasien/keluarga tentang
penyakit paru obstruktif
kronik.
2. Kaji latar belakang pendidikan
1. Untuk memberikan informasi pada
pasien/keluarga, perawat perlu
mengetahui sejauh mana informasi atau
pengetahuan yang diketahui
pasien/keluarga.
2. Agar perawat dapat memberikan
perawatan dan
pengobatannya dan dapat
menjelaskan kembali bila
ditanya.
2. Pasien dapat melakukan
perawatan diri sendiri
berdasarkan pengetahuan
yang diperoleh.
pasien.
3. Jelaskan tentang proses
penyakit, diet, perawatan dan
pengobatan pada pasien
dengan bahasa dan kata-kata
yang mudah dimengerti.
4. Jelasakan prosedur yang kan
dilakukan, manfaatnya bagi
pasien dan libatkan pasien
didalamnya.
penjelasan dengan menggunakan kata-
kata dan kalimat yang dapat dimengerti
pasien sesuai tingkat pendidikan pasien.
3. Agar informasi dapat diterima dengan
mudah dan tepat sehingga tidak
menimbulkan kesalahpahaman.
4. Dengan penjelasdan yang ada dan ikut
secra langsung dalam tindakan yang
dilakukan, pasien akan lebih kooperatif
dan cemasnya berkurang.
4. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl Diagnose Kep. Jam Implementasi Evaluasi
Senin,
11-08-
2014
Ketidakefektifan pola
napas b/d hiperventilasi
07.30
08.00
08.15
08.30
08.45
Mengkaji kedalaman pernafasan, frekuensi, dan
ekspansi dada
Mencatat upaya pernafasan termasuk
penggunaan otot Bantu nafas
Kolaborasi memberikan obat furosemid 20 mg
per IV
Melakukan auskultasi bunyi nafas
Melakkan kolaborasi pemberian Oksigen 4 LPM
S= klien mengeluh sesak napas
O= tampak mengunakan otot bantu
napas (diafragma), adanya
pergerakan dinding dada, tampak
terpasang alat bantu napas (O2 4
LPM/ nasal kanul), RR 21 x/mnt
A= Masalah keperawatan
ketidakefektifan pola napas belum
teratasi.
09.00
09.15
09.30
Memantau tanda vital: N: 80 x/mnt, TD: 130/80
mmHg, S: 370
C, RR: 21 x/mnt
Mengganti cairan infuse RL 15 LPM
Melakukan nebuleizer dengan NaCl 0,9 %
P= Intervensi dilanjutkan
Kurangnya pengetahuan
b.d kurang terpaparnya
informasi.
09.45
10.15
11.00
11.45
12.00
12.45
Mengkaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga
tentang penyakit paru obstruktif kronik.
Mengkaji latar belakang pendidikan pasien.
Menjelaskan tentang proses penyakit, diet,
perawatan dan pengobatan pada pasien dengan
bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti.
Menganjurkan pasien agar tidak lagi
mengonsumsi rokok.
Menjelasakan prosedur yang kan dilakukan,
manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien
didalamnya.
Melakukan evaluasi dengan menanyakan
kembali pengertian dan penyebab penyakit
PPOK
S= Klien mengatakan tidak tahu
tentang penyakitya
O= klien tampak sering bertanya
tentang penyakitnya, klien tampak
diam ketika ditanya tentang
penyebab penyakitnya
A=Masalah keperawatan kurang
pengetahuan belum teratasi
P= Intervensi dilanjutkan
Selasa,
12-08-
2014
Ketidakefektifan pola
napas b/d hiperventilasi
07.30
08.00
Mengkaji kedalaman pernafasan, frekuensi, dan
ekspansi dada
Memantau pengunaan otot bantu pernapasan
S= klien mengatakan sesak napas
berkurang
O= tampak masih mengunakan otot
bantu napas (diafragma), masih
adanya pergerakan dinding dada,
08.15
08.30
08.45
09.00
09.15
09.30
Kolaborasi memberikan obat furosemid 20 mg
per IV
Melakukan auskultasi bunyi nafas
Melakkan kolaborasi pemberian Oksigen 3 LPM
Memantau tanda vital: N: 86 x/mnt, TD: 130/80
mmHg, S: 36,50
C, RR: 18 x/mnt
Mengganti cairan infuse RL 15 LPM
Melakukan nebuleizer dengan NaCl 0,9 %
masih terpasang alat bantu napas
(O2 3 LPM/ nasal kanul), RR 18
x/mnt
A= Masalah keperawatan
ketidakefektifan pola napas teratasi
sebagian.
P= Intervensi dilanjutkan
Kurangnya pengetahuan
b.d kurang terpaparnya
informasi.
09.45
11.00
11.45
12.00
12.15
Mengkaji ulang tingkat pengetahuan pasien
tentang penyakit paru obstruktif kronik.
Menjelaskan ulang tentang proses penyakit, diet,
perawatan dan pengobatan pada pasien dengan
bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti.
Menjelasakan prosedur yang kan dilakukan,
manfaatnya bagi pasien dan melibatkan pasien
didalamnya.
Menganjurkan pasien agar tidak lagi
mengonsumsi rokok.
Melakukan evaluasi dengan menanyakan
kembali pengertian dan penyebab penyakit
PPOK
S= klien mengatakan sudah sedikit
paham tentang penyakitya
O= klien masih bertanya tentang
penyakitnya, klien tampak berespon
ketika ditanya tentang penyebab
penyakitnya
A=Masalah keperawatan kurang
pengetahuan teratasi sebagian
P= Intervensi dilanjutkan
Rabu, 13-
08-2014
Ketidakefektifan pola
napas b/d hiperventilasi
14.30
04.45
Mengkaji kedalaman pernafasan, frekuensi, dan
ekspansi dada
Mencatat upaya pernafasan termasuk
S= klien mengeluh sesak napas
O= tidak ada pengunaan otot bantu
15.15
15.30
16.00
16.15
16.30
16.45
penggunaan otot Bantu nafas
Melakukan auskultasi bunyi nafas
Melakkan kolaborasi pemberian Oksigen 4 LPM
Memantau tanda vital: N: 90 x/mnt, TD: 120/80
mmHg, S: 37,20
C, RR: 20 x/mnt
Kolaborasi memberikan obat furosemid 20 mg
per IV
Melakukan nebuleizer dengan NaCl 0,9 %
Mengganti cairan infuse RL 15 LPM
napas, tidak adanya pergerakan
dinding dada, tampak terpasang alat
bantu napas (O2 3 LPM/ nasal
kanul), RR 20 x/mnt
A= Masalah keperawatan
ketidakefektifan pola napas teratasi
sebagian.
P= Intervensi dilanjutkan
Kurangnya pengetahuan
b.d kurang terpaparnya
informasi.
17.00
17.30
18.00
18.45
19.15
20.00
Mengkaji ulang tingkat pengetahuan pasien
tentang penyakit paru obstruktif kronik.
Mengkaji latar belakang pendidikan pasien.
Menjelaskan tentang proses penyakit, diet,
perawatan dan pengobatan pada pasien dengan
bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti.
Menjelasakan prosedur yang kan dilakukan,
manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien
didalamnya.
Melakukan evaluasi dengan menanyakan
kembali pengertian dan penyebab penyakit
PPOK
Menganjurkan pasien agar tidak lagi
mengonsumsi rokok.
S= klien mengatakan sudah paham
tentang penyakitya
O= klien tampak rileks, klien
tampak berespon ketika ditanya
tentang penyakitnya
A=Masalah keperawatan kurang
pengetahuan teratasi sebagian
P= Intervensi dilanjutkan
Lk

More Related Content

What's hot

Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidSri Nala
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemiaandalizah
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAbdul Ghony
 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanBita Fadillah
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAmalia Senja
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAMas Mawon
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Konsep pasien terminal
Konsep pasien terminalKonsep pasien terminal
Konsep pasien terminalValny Majid
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Asuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakarAsuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakarpt.cingursapi
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anRismayanti Hairil
 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Sinta Sari
 
Pengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiPengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiUmmiBalqis1
 

What's hot (20)

Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam Thypoid
 
Askep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitusAskep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitus
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatan
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
Retensi urine
Retensi  urineRetensi  urine
Retensi urine
 
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
 
Konsep pasien terminal
Konsep pasien terminalKonsep pasien terminal
Konsep pasien terminal
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Asuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakarAsuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakar
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
 
Pengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiPengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasi
 
Askep lupus
Askep lupusAskep lupus
Askep lupus
 

Similar to Lk

Similar to Lk (20)

Askep hematuri
Askep hematuriAskep hematuri
Askep hematuri
 
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
 
Askep thalasemia
Askep thalasemiaAskep thalasemia
Askep thalasemia
 
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanAsuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
 
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptxPPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
 
Kti rian bab iii
Kti rian bab iiiKti rian bab iii
Kti rian bab iii
 
Kesimpulan perbaikan lenny
Kesimpulan perbaikan lennyKesimpulan perbaikan lenny
Kesimpulan perbaikan lenny
 
Proses kep new
Proses kep newProses kep new
Proses kep new
 
Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii
Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat OvariiAskep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii
Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovarii
 
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docxFORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
 
Askep oksigenasi
Askep oksigenasiAskep oksigenasi
Askep oksigenasi
 
Rumah subkelompok c
Rumah subkelompok cRumah subkelompok c
Rumah subkelompok c
 
Askep asma
Askep asmaAskep asma
Askep asma
 
Lk gangguan nutrisi
Lk gangguan nutrisiLk gangguan nutrisi
Lk gangguan nutrisi
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Pengkajian morbili kasus AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian morbili kasus AKPER PEMKAB MUNA Pengkajian morbili kasus AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian morbili kasus AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
 
Batu empedu
Batu empeduBatu empedu
Batu empedu
 
Pengkajian perawatan anak difteri
Pengkajian  perawatan anak difteriPengkajian  perawatan anak difteri
Pengkajian perawatan anak difteri
 
Askep ca serviks AKPER PEMDA MUNA
Askep ca serviks AKPER PEMDA MUNA Askep ca serviks AKPER PEMDA MUNA
Askep ca serviks AKPER PEMDA MUNA
 

Lk

  • 1. Laporan Kasus Asuhan Keperawatan Pada Tn. A. H Dengan Gangguan Sistem Pernapasan: “Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)” Di Ruang Fresia RSHS Bandung Oleh : Maksimeliana M. Ola PPN 14056 PROGRAM PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2014
  • 2. 1. Pengkajian A. Biodata Nama : Tn A.H TTL/Umur : 08-12-1950/ 63 Tahun Jenis Kelamin :Laki-laki Agama : Islam Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia Pendidikan : SLTP Pekerjaan : Swasta Status Perkawinan : Menikah Sah Alamat : Babak Ciseureuh, RT/RW: 04/04, Astana Anyar Tanggal Masuk RS : 08-08-2014 Tanggal Pengkajian : 11-08-2014 No.Medrec : 0001384977 Diagnose Medis : PPOK B. Riwayat Kesehatan Klien 1. Keluhan Utama Sesak napas 2. Riwayat Kesehatan Klien Sejak 3 hari SMRS penderita muntah ± 3x dan berwarna hitam seperti kopi dan keluhan disertai dengan sesak napas yang disertai dengan bunyi mengi sejak 1 bulan SMRS dan mengeluarkan dahak berwarna putih , penderita merokok sejak usia muda ± 13 tahun sebanyak 1 bungkus/hari. Pasien mengatakan sesak nafas dan sesak meningkat saat pasien beraktivitas ringan dan saat klien beristirahat sesak berkurang, sesak terasa 3-4 menit. 3. Riwayat Penyakit Masa Lalu Klien mengatakan tidak memiliki penyakit kronik apapun seperti asma, TBC, DM, hipertensi
  • 3. 4. Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang sama seperti saat ini. 5. Genogram Ayah Ibu Ket: : Laki-laki : Perempuan : Laki-laki meninggal : Perempuan meninggal : Pasien C. Pola Aktivitas Sehari-Hari No. Jenis Aktivitas Sebelum Sakit Selama Sakit 1 Pola makan dan minum  Makan Jenis makan Frekuensi Jumlah makan Makanan pantangan Gangguan/keluhan  Minum Jenis minum Frekuensi Jumlah minum Nasi, sayur, tempe dan tahu 3x/hari 1 porsi habis Tidak ada Tidak ada Air putih 6-8 gelas/ hari ± 2000 cc/hari Nasi, sayur, daging 3x/ hari 1 porsi habis Tidak ada Tidak ada Air putih dan susu 7-8 gelas/ hari ± 2500 cc/hari
  • 4. Gangguan/keluhan Tidak ada Tidak ada 2 Pola Eliminasi  BAB Frekuensi Konsistensi dan warna Bau Gangguan/keluhan  BAK Frekuensi Warna Bau Gangguan/keluhan 1x/hari Lembek/kuning - Tidak ada 4-5 x/hari Kuning Amoniak Tidak ada 1x/hari Lembek/kuning - Tidak ada 6-8 x/hari Kuning Amoniak Tidak ada 3 Pola Istirahat dan tidur  Siang  Malam ± 1 jam (jam 14.00-15.00) ± 8 jam (jam 21.00-05.00) ± 2 jam (13.00-15.00) ± 7 jam (22.00-05.00) 4 Personal hygiene Mandi Cuci rambut Gosok gigi Ganti pakayan Gunting kuku Gangguan/keluhan 1x/ hari 1x/hari 1x/hari 1x/hari 1x/minggu Tidak ada Lap badan 1x/hari Belum pernah 1x/hari 1x/hari 1x/minggu Tidak ada 5 Pola aktivitas/latihan fisik Mobilisasi/jenis aktivitas Waktu/lama/frekuensi Gangguan/keluhan 6 Kebiasaan lain Merokok Alcohol Ya Tidak ada Tidak Tidak D. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum a. Tingkat kesadaran: Composmentis b. Tanda-tanda vital: TD: 140 mmHg, N: 89 x/mnt, S: 36,80C, RR: 22 x/mnt 2. Data fisik (Persistem)
  • 5. a. B1 (Breathing) : hidung simetris, tidak ada secret, ridak ada polip, adanya pergerakan dinding dada, adanyan penggunaan otot bantu napas (diafragma), tampak terpasang oksigen 4 LPM per nasal kanul. b. B2 (Blood): suara jantung S1, S2 terdengar jelas pada setiab katub, tidak ada nyeri dada, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 88 x/mnt, tidak ada pembesaran vena jugularis. c. B3 (Brain): kesadaran composmentis, GCS 15, tidak ada nyeri apapun. d. B4 (Blederr): pada saat pengkajian klien tidak memakai alat bantu berkemih baik itu katetermaupun pempres. e. B5 (Bowel): mulut terlihat bersih, gigi tidak lengkap, tidak ada gigi yang berlubang, ada karis gigi, mukosa bibir lembab, tidak ada lesi pada abdomen, bising usus 18 x/mnt f. B6 (Bone): bentuk simetris, tidak ada luka pada ekstremitas atas maupun bawah, tidak ada edema pada ekstremitas atas dan bawah, pergerakan ekstremitas atas dan bawah bebas, kekuatan otot: 5 5, pasien mampu melakukan ROM 5 5 Rom I : mampu menggerakan jari tangan dan kaki Rom II : mampu bergeser kearah kanan dan kiri Rom III : mampu melakukan gravitasi (mengangkat kaki dan tangan) Rom IV : mampu menahan tahanan Rom V : mampu menahan tahanan dan mengangkat kaki E. Data Psiko-Sosial-Spiritual a. Data psikologis: pasien berharap penyakitnya bisa sembuh dan bisa pulang kerumahnya dan berkumpul lagi bersama keluarga dan melakukan aktivitas sehari-hari. b. Data social: pasien mengatakan menaati aturan diruangan dan sering berkomunikasi dengan perawat dan dokter tentang penyakitnya dan pasien juga mengatakan sering berceritra dengan teman yang berada pada bad di sampingnya c. Data spiritual: pasien mengatakan ia beragama islam dan hanya berdoa dan menyerahkan penyakitnya pada Allah dan percaya Allah akan memberikan kesembuhan padanya, apasien juga mengatakan sering sholat 5 waktu walaupun diatas tempat tidur F. Data Penunjang a. Pemeriksaan laboratorium (tgl 09-08-2014 ) Pemeriksaan Hasil Nilai normal
  • 6. Hematologi Hemoglobin 14,2 g/dL L: 13,5-17,5 g/dL Hematokrit 43 % L: 40-52 % Leokosit 12,300 /mm3 4.400-11.300 /mm3 Eritrosit 5,18 juta/Ul L: 4,5-6,5 juta/Ul Trombasit 162,000 /mm3 150000-450000 /mm3 Indeks Eritrosit MCV 82,0 fL 80-100 fL MCH 27,4 Pg 26-34 Pg MCHC 33,4 % 32-36 % Lain-Lain AGD PH 7,367 PCO2 40,3 mmHg L: 7,34-7,44 mmHg PO2 76,1 mmHg L: 35-45 mmHg HCO3 22,6 mEq/L L: 69-116 mEq/L TCO2 44,4 mmol/L 22-29 mmol/L Base excess -2,0 mEq/L (-2)-(+3) mEq/L Saturasi Oksigen 94,6 % 95-98 % G. Therapi a. Furosemid 20 mg. b. Omeprazole 30 mg Analisa Data No. Data Etiologi Masalah 1 DS: klien mengeluh sesak napas DO: tampak sesak, adanya pergerakan dinding dada, adanyan penggunaan otot bantu napas (diafragma), tampak terpasang O2 4 lpm per nasal kanul, RR 22 Obstruksi bronkus awal fase ekspirasi Udara terperangkap dalam alveolus Proses difusi terganggu Pola napas tidak efektif
  • 7. x/mnt PaO2 & PaCO2 Sesak napas Pola napas tidak efektif 2 DS: klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitya DO:tampak bingung ketika ditanya tentang penyakitnya, klien berpendidikan SD. Pendidikan yang minim (SD) Kurang terpapar informasi Kurang pengetahuan Kurang pengetahuan 2. Diagnose Keperawatan a. Ketidakefektifan pola napas b/d hiperventilasi Ditandai dengan: klien mengeluh sesak napas, tampak sesak, adanya pergerakan dinding dada, adanyan penggunaan otot bantu napas (diafragma), tampak terpasang O2 4 lpm per nasal kanul, RR 22 xmnt b. Kurang pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi Ditndai dengan: klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitya tampak bingung ketika ditanya tentang penyakitnya, klien berpendidikan SD.
  • 8. 3. Perencanaan Keperawatan No. Diagnose Tujuan Intervensi Rasional 1 Ketidakefektif an pola napas b.d hiperventilasi Tupan: Pola napas pasien akan efektif dan pasien akan bernapas normal selama dalam perawatan Tupen: dalam waktu 1 x 24 jam perawatan sesak napas pasien berkurang, pernapasan cuping hidung menghilang, pergerakan dinding dada menurun, RR (12-20 x/mnt), pola napas teratur, bunyi paru sonor, suara napas vesikuler 1. Kaji kedalaman pernafasan, frekuensi, dan ekspansi dada 2. Catat upaya pernafasan termasuk penggunaan otot Bantu nafas 3. Auskultasi bunyi nafas dan catat bila ada bunyi nafas tambahan 4. Kolaborasi pemberian Oksigen dan px GDA 5. Pantau tanda vital (tekanan darah, nadi, frekuensi, pernafasan) 1. Mengetahui pergerakan dada simetris atau tidak.pergerakan dada tidak simetris mengindikasikan terjadinya gangguan pola nafas. 2. Penggunaan otot bantu nafas mengindikasikan bahwa suplai O2 tidak adekuat. 3. Bunyi nafas tambahan menunjukkan 4. Pasien dengan gangguan nafas membutuhkan oksigen yang adekuat.GDA untuk mengetahui konsentrasi O2 dalam darah 5. Tanda vital menunjukan keadaan umum pasien. Pada pasien dengan gangguan pernafasan TTV meningkat maka perlu dilakukan tindakan segera. 2 Kurangnya pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi. Tujuan : Pasien memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang penyakitnya. Kriteria Hasil : 1. Pasien mengetahui tentang proses penyakit, diet, 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit paru obstruktif kronik. 2. Kaji latar belakang pendidikan 1. Untuk memberikan informasi pada pasien/keluarga, perawat perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan yang diketahui pasien/keluarga. 2. Agar perawat dapat memberikan
  • 9. perawatan dan pengobatannya dan dapat menjelaskan kembali bila ditanya. 2. Pasien dapat melakukan perawatan diri sendiri berdasarkan pengetahuan yang diperoleh. pasien. 3. Jelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti. 4. Jelasakan prosedur yang kan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien didalamnya. penjelasan dengan menggunakan kata- kata dan kalimat yang dapat dimengerti pasien sesuai tingkat pendidikan pasien. 3. Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. 4. Dengan penjelasdan yang ada dan ikut secra langsung dalam tindakan yang dilakukan, pasien akan lebih kooperatif dan cemasnya berkurang. 4. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/Tgl Diagnose Kep. Jam Implementasi Evaluasi Senin, 11-08- 2014 Ketidakefektifan pola napas b/d hiperventilasi 07.30 08.00 08.15 08.30 08.45 Mengkaji kedalaman pernafasan, frekuensi, dan ekspansi dada Mencatat upaya pernafasan termasuk penggunaan otot Bantu nafas Kolaborasi memberikan obat furosemid 20 mg per IV Melakukan auskultasi bunyi nafas Melakkan kolaborasi pemberian Oksigen 4 LPM S= klien mengeluh sesak napas O= tampak mengunakan otot bantu napas (diafragma), adanya pergerakan dinding dada, tampak terpasang alat bantu napas (O2 4 LPM/ nasal kanul), RR 21 x/mnt A= Masalah keperawatan ketidakefektifan pola napas belum teratasi.
  • 10. 09.00 09.15 09.30 Memantau tanda vital: N: 80 x/mnt, TD: 130/80 mmHg, S: 370 C, RR: 21 x/mnt Mengganti cairan infuse RL 15 LPM Melakukan nebuleizer dengan NaCl 0,9 % P= Intervensi dilanjutkan Kurangnya pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi. 09.45 10.15 11.00 11.45 12.00 12.45 Mengkaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit paru obstruktif kronik. Mengkaji latar belakang pendidikan pasien. Menjelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti. Menganjurkan pasien agar tidak lagi mengonsumsi rokok. Menjelasakan prosedur yang kan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien didalamnya. Melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali pengertian dan penyebab penyakit PPOK S= Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitya O= klien tampak sering bertanya tentang penyakitnya, klien tampak diam ketika ditanya tentang penyebab penyakitnya A=Masalah keperawatan kurang pengetahuan belum teratasi P= Intervensi dilanjutkan Selasa, 12-08- 2014 Ketidakefektifan pola napas b/d hiperventilasi 07.30 08.00 Mengkaji kedalaman pernafasan, frekuensi, dan ekspansi dada Memantau pengunaan otot bantu pernapasan S= klien mengatakan sesak napas berkurang O= tampak masih mengunakan otot bantu napas (diafragma), masih adanya pergerakan dinding dada,
  • 11. 08.15 08.30 08.45 09.00 09.15 09.30 Kolaborasi memberikan obat furosemid 20 mg per IV Melakukan auskultasi bunyi nafas Melakkan kolaborasi pemberian Oksigen 3 LPM Memantau tanda vital: N: 86 x/mnt, TD: 130/80 mmHg, S: 36,50 C, RR: 18 x/mnt Mengganti cairan infuse RL 15 LPM Melakukan nebuleizer dengan NaCl 0,9 % masih terpasang alat bantu napas (O2 3 LPM/ nasal kanul), RR 18 x/mnt A= Masalah keperawatan ketidakefektifan pola napas teratasi sebagian. P= Intervensi dilanjutkan Kurangnya pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi. 09.45 11.00 11.45 12.00 12.15 Mengkaji ulang tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit paru obstruktif kronik. Menjelaskan ulang tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti. Menjelasakan prosedur yang kan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan melibatkan pasien didalamnya. Menganjurkan pasien agar tidak lagi mengonsumsi rokok. Melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali pengertian dan penyebab penyakit PPOK S= klien mengatakan sudah sedikit paham tentang penyakitya O= klien masih bertanya tentang penyakitnya, klien tampak berespon ketika ditanya tentang penyebab penyakitnya A=Masalah keperawatan kurang pengetahuan teratasi sebagian P= Intervensi dilanjutkan Rabu, 13- 08-2014 Ketidakefektifan pola napas b/d hiperventilasi 14.30 04.45 Mengkaji kedalaman pernafasan, frekuensi, dan ekspansi dada Mencatat upaya pernafasan termasuk S= klien mengeluh sesak napas O= tidak ada pengunaan otot bantu
  • 12. 15.15 15.30 16.00 16.15 16.30 16.45 penggunaan otot Bantu nafas Melakukan auskultasi bunyi nafas Melakkan kolaborasi pemberian Oksigen 4 LPM Memantau tanda vital: N: 90 x/mnt, TD: 120/80 mmHg, S: 37,20 C, RR: 20 x/mnt Kolaborasi memberikan obat furosemid 20 mg per IV Melakukan nebuleizer dengan NaCl 0,9 % Mengganti cairan infuse RL 15 LPM napas, tidak adanya pergerakan dinding dada, tampak terpasang alat bantu napas (O2 3 LPM/ nasal kanul), RR 20 x/mnt A= Masalah keperawatan ketidakefektifan pola napas teratasi sebagian. P= Intervensi dilanjutkan Kurangnya pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi. 17.00 17.30 18.00 18.45 19.15 20.00 Mengkaji ulang tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit paru obstruktif kronik. Mengkaji latar belakang pendidikan pasien. Menjelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti. Menjelasakan prosedur yang kan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien didalamnya. Melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali pengertian dan penyebab penyakit PPOK Menganjurkan pasien agar tidak lagi mengonsumsi rokok. S= klien mengatakan sudah paham tentang penyakitya O= klien tampak rileks, klien tampak berespon ketika ditanya tentang penyakitnya A=Masalah keperawatan kurang pengetahuan teratasi sebagian P= Intervensi dilanjutkan