2. PENGERTIAN
Definisi osteoporosis:
pengurangan massa tulang;
menyebabkan fraktur setelah
trauma minimal (kamus kedokteran
dorland edisi 29)
Penyakit Osteoporosis (keropos
tulang): penyakit tulang yang
ditandai dengan adanya penurunan
masa tulang dan perubahan struktur
pada jaringan mikroarsitektur tulang,
yang menyebabkan kerentanan
tulang meningkat disertai
kecenderungan terjadinya fraktur,
terutama pada proksimal femur,
tulang belakang dan pada tulang
radius.
3. OSTEOPOROSIS DIBAGI DALAM 2 BENTUK
Osteoporosis primer: penyebabnya berhubungan
dengan usia ( senile osteoporosis) atau
penyebabnya tidak diketahui sama sekali
(idiopathic osteoporosis)
Osteoporosis sekunder: karena gaya hidup, obat-
obatan atau penyakit tertentu.
Penyebab tersering adalah terapi dengan
glukokortikoid (sindroma cushing), tirotoksikosis,
alkoholisme, hiperparatiroid, diabetes melitus,
hipogonadisme, perokok, penyakit gastrointestinal,
gangguan nutrisi, hipercalsiuria dan immobilisasi.
4.
5. ETIOLOGI
Penyebab utama: faktor genetik
Menopause yang biasanya terjadi pada wanita usia 40-
an atau 50-an, secara dramatis meningkatkan kecepatan
keropos tulang.
Kopi kafein dapat memperbanyak ekskresi kalsium
melalui urin maupun tinja,
rokok,
minuman soda,
kalsium laktat,
sitrat dan pospat dalam produk kalsium di pasaran.
6. GEJALA
Gejala awal perjalanan penyakit umumnya menimbulkan
nyeri tumpul di tulang atau otot, nyeri punggung yang
sangat rendah atau nyeri.
Sering tanpa keluhan dimana densitas tulang berkurang
secara progresif dengan kerusakan mikroarsitektur
tulang sehingga tulang menjadi rapuh, mudah patah dan
tidak terdeteksi sampai terjadi patah tulang.
Tulang-tulang yang sering terjadi fraktur akibat
osteoporosis adalah tulang belakang, panggul dan
pergelangan tangan.
7. FAKTOR RISIKO
Usia lanjut,
riwayat keluarga osteoporosis,
menopause,
riwayat patah tulang,
amenore, anorexia nervosa,
gaya hidup tidak aktif,
diet rendah kalsium atau vitamin D,
rendah testosteron (hipogonadisme),
merokok, terlalu banyak minum alkohol,
mengkonsumsi obat,
kondisi hormonal (kurangnya estrogen atau testosteron)
kelenjar tiroid terlalu aktif, diabetes, dan hiperprolaktinemia, di
mana kelenjar hipofisis menghasilkan terlalu banyak hormon
prolaktin.
8. PATOFISIOLOGI OSTEOPOROSIS
berawal dari adanya massa puncak tulang yang rendah disertai
adanya penurunan massa tulang.
Dalam keadaan normal terjadi proses yang terus menerus dan terjadi
secara seimbang yaitu proses resorbsi dan proses pembentukan
tulang (remodelling). Setiap ada perubahan dalam keseimbangan ini,
misalnya proses resorbsi lebih besar dari proses pembentukan, maka
akan terjadi penurunan massa tulang
Massa puncak tulang yang rendah berkaitan dengan faktor genetic,
seperti proses ketuaan, menopause. Faktor lain seperi obat obatan
atau aktifitas fisik yang kurang.
Akibat massa puncak tulang yang rendah disertai adanya penurunan
massa tulang menyebabkan densitas tulang menurun sehingga
terjadi fraktur.
9. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan non-invasif yaitu ;
Pemeriksaan analisis aktivasi neutron yang bertujuan
untuk memeriksa kalsium total dan massa tulang.
Pemeriksaan absorpsiometri
Pemeriksaan komputer tomografi (CT)
Pemeriksaan biopsi yaitu bersifat invasif dan berguna
untuk memberikan informasi mengenai keadaan
osteoklas, osteoblas, ketebalan trabekula dan kualitas
meneralisasi tulang. Biopsi dilakukan pada tulang
sternum atau krista iliaka.
Pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan kimia
darah dan kimia urine biasanya dalam batas
normal.sehingga pemeriksaan ini tidak banyak
membantu kecuali pada pemeriksaan biomakers
osteocalein (GIA protein).
10. PENCEGAHAN
Mencukupi jumlah kalsium dan jumlah vitamin D
Melakukan olah raga dengan beban
Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu)
Mengkonsumsi makanan seimbang dan asupan gizi yang
cukup
Berhenti merokok
Kurangi minuman berkafein
Stop alkohol
11. PENGOBATAN
Alendronat, bisa memperlambat
atau menghentikan penyakitnya.
Bifosfonat juga digunakan untuk
mengobati osteoporosis.
Kalsitonin, diberikan kepada orang
yang menderita patah tulang
belakang yang disertai nyeri.
AA Calcium, kalsium jenis asam
amino yang mudah diserap tubuh
Zinc Lactate Capsule, membantu
meningkat penyerapan nutrisi,
menyehatkan pencernaan,
memperbaiki sistem kekebalan
tubuh, dan meningkatkan reaksi bio
kimia tubuh.
12. Renuvs Capsules, melancarkan distribusi darah,
memberikan kecukupan oksigen pada sel-sel tubuh,
membersihkan (detoks) pembuluh darah,
menyembuhkan jantung koroner, stroke dan asma,
menyembuhkan insomnia, nutrisi untuk penderita syaraf
tulang belakang terjepit, dan anti kanker.
Patah tulang panggul biasanya diatasi dengan tindakan
pembedahan.
Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki
dengan pembedahan.
Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung
yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasang
supportive back brace dan dilakukan terapi fisik
13. ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Promosi kesehatan, identifikasi individu dengan risiko
mengalami osteoporosis dan penemuan masalah yang
berhubungan dengan osteoporosis membentuk dasar bagi
pengkajian keperawatan.
Wawancara meliputi pertanyaan mengenai terjadinya
osteoporosis dalam keluarga, fraktur sebelumnya, konsumsi
kalsium diet harian, pola latihan, awitan menopause dan
penggunaan kortikoseteoroid selain asupan alkohol, rokok dan
kafein. Setiap sengaja yang dialami pasien, seperti nyeri
pingang, konstipasi atau ganggua citra diri harus digali.
Pemeriksaan fisik kadang menemukan adanya patah tulang
kifosis vertebrata torakalis atau pemendekan tinggi badan.
Masalah mobilitas dan pernapasan dapat terjadi akibat
perubahan postur dan kelemahan otot. Konstipasi dapat
terjadi akibat inaktivitas.
14. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kurang pengetahuan mengenai proses
osteoporosis dan program terapi
Nyeri yang berhubungan dengan fraktur dan
spasme otot
Konstipasi yang berhubungan dengan imobilitasi
atau terjadinya ileus (obstruksi usus)
Risiko terhadap cedera : fraktur, yang berhubungan
dengan tulang osteoporotik
15. INTERVENSI
Kurang pengetahuan mengenai proses
osteoporosis dan program terapi
Memahami Osteoporosis dan Program Tindakan.
Ajarkan pada klien tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya oeteoporosis.
Anjurkan diet atau suplemen kalsium yang memadai.
Timbang Berat badan secara teratur dan modifikasi gaya hidup seperti Pengurangan kafein,
sigaret dan alkohol, hal ini dapat membantu mempertahankan massa tulang.
Anjurkan Latihan aktivitas fisik yang mana merupakan kunci utama untuk menumbuhkan
tulang dengan kepadatan tinggi yang tahan terhadap terjadinya oestoeporosis.
Anjurkan pada lansia untuk tetap membutuhkan kalsium, vitamin D, sinar matahari dan
latihan yang memadai untuk meminimalkan efek oesteoporosis.
Berikan Pendidikan pasien mengenai efek samping penggunaan obat. Karena nyeri lambung
dan distensi abdomen merupakan efek samping yang sering terjadi pada suplemen kalsium,
maka pasien sebaiknya meminum suplemen kalsium bersama makanan untuk mengurangi
terjadinya efek samping tersebut. Selain itu, asupan cairan yang memadai dapat menurunkan
risiko pembentukan batu ginjal.
Bila diresepkan HRT, pasien harus diajar mengenai pentingnya skrining berkala terhadap
kanker payudara dan endometrium
16. NYERI YANG BERHUBUNGAN DENGAN FRAKTUR
DAN SPASME OTOT
INTERVENSI
Meredakan Nyeri
Peredaaan nyeri punggung dapat dilakukan dengan istirahat di tempat tidur
dengan posisi telentang atau miring ke samping selama beberapa hari.
Kasur harus padat dan tidak lentur.
Fleksi lutut dapat meningkatkan rasa nyaman dengan merelaksasi otot.
Kompres panas intermiten dan pijatan punggung memperbaiki relaksasi otot.
Pasien diminta untuk menggerakkan batang tubuh sebagai satu unit dan hindari
gerakan memuntir.
Postur yang bagus dianjurkan dan mekanika tubuh harus diajarkan. Ketika pasien
dibantu turun dari tempat tidur,
pasang korset lumbosakral untuk menyokong dan imobilisasi sementara,
meskipun alat serupa kadang terasa tidak nyaman dan kurang bisa ditoleransi
oleh kebanyakan lansia.
Bila pasien sudah dapat menghabiskan lebih banyak waktunya di luar tempat tidur
perlu dianjurkan untuk sering istirahat baring untuk mengurangi rasa tak nyaman
dan mengurangi stres akibat postur abnormal pada otot yang melemah.
opioid oral mungkin diperlukan untuk hari-hari pertama setelah awitan nyeri
punggung. Setelah beberapa hari, analgetika non – opoid dapat mengurangi nyeri.
17. RISIKO TERHADAP CEDERA : FRAKTUR, YANG
BERHUBUNGAN DENGAN TULANG OSTEOPOROTIK
Mencegah Cedera.
Anjurkan melakukan Aktivitas fisik secara teratur
hal ini sangat penting untuk memperkuat otot,
mencegah atrofi dan memperlambat
demineralisasi tulang progresif.
Ajarkan Latihan isometrik, latihan ini dapat
digunakan untuk memperkuat otot batang tubuh.
Anjurkan untuk Berjalan, mekanika tubuh yang
baik, dan postur yang baik.
Hindari Membungkuk mendadak, melenggok
dan mengangkat beban lama.
Lakukan aktivitas pembebanan berat badan
Sebaiknya dilakukan di luar rumah di bawah
sinar matahari, karena sangat diperlukan untuk
memperbaiki kemampuan tubuh menghasilkan
vitamin D.