Dokumen tersebut berisi pengkajian kasus pasien dengan diagnosa asma bronkial. Terdapat identitas pasien, keluhan utama berupa sesak nafas, dan hasil pemeriksaan fisik yang menunjukkan suara paru-paru mengi serta terpasang oksigen. Didiagnosis dengan gangguan kebersihan jalan nafas berhubungan dengan hiperventilasi.
1. Kamis, 26 November 2009
ASKEP ASMA
PENGKAJIAN TINJAUAN KASUS
Tanggal masuk : 29-06-2009 jam (09.20)
Tanggal pengkajian : Senin 29-06-2009
Ruang : Cempaka(GIB)
Pengkaji : Mei stiawandana
REVISI
Tanggal pengkajian harus ada waktu / jamnya.
I. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 29 Juni 2009 Jam : 09.20 WIB
Tanggal pengkajian : 29 Juni 2009 Jam : 09.20 WIB
Ruang / kelas : Cempaka ( GIB )
Pengkaji : Mei stiawandana
A. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas pasien
Nama : Tn.S
Umur : 72th
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : -
Alamat : Krandegan RT 01/RW 02,Puring,Kebumen
No.RM : -
Diagnosa keperawatan : Asma bronchial
REVISI
Pekerjaan, Jenis kelamin, suku / bangsa, status perkawinan, no.RM seharusnya terkaji
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.S
Umur : 72 th
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : -
Alamat : Krandegan RT 01 RW 02, Puring, Kebumen.
Jenis kelamin : Laki - laki
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Status perkawinan : Sudah kawin
NO RM : 154952
Dx : Asma Bronkhial
b. Penanggung jawab
Nama : Tn.P
Umur : 42
2. Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Krandegan RT 01/RW 02,Puring,Kebumen
Hub.dengan pasien : Anak
REVISI
Jenis kelamin harusnya terkaji
b. Penanggung jawab
Nama : Tn.P
Umur : 42
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki - laki
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Krandegan RT 01/RW 02,Puring,Kebumen
Hub.dengan pasien : Anak
c. Keluhan utama
Pasien mengeluh sesak nafas
d. Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan saat ini/sekarang
Pasien datang ke IGD pada tanggal 29-06-2009 dengan keluhan sesak nafas yang disertai batuk
berdahak, saat di kaji pasien dalam keadaan sadar (compos mathis) dengan TD:120/80mmHg,
N:120x/menit, RR:40x/menit, S:36,5ºC, pasien mengatakan sesaknya akan bertambah bila
beraktifitas berat dan akan berkurang jika beristirahat, sesak yang dirasakan pasien seperti
ditekan sesuatu, sesak di rasakan di bagian dada sebelah atas. Ketika sedang sesak nafas pasien
sangat kesakitan, dengan durasi 15-30 menit.
REVISI
Waktu / jam pasien datang ke IGD seharusnya terkaji.
b) Riwayat kesehatan dahulu
pasien tidak pernah dirawat dan tidak menderita penyakit serupa hanya sakit biasa seperti :
demam, batuk, flu.
c) Riwayat kesehatan keluarga
pasien dan keluarga mengatakan tidak memiliki penyakit menular dan keturunan seperti : DM,
TBC
e. Pola Pemenuhan kebutuhan dasar Virginia Handerson
1. Pola oksigenasi/nafas
- Sebelum sakit : Nafas pasien normal, tapi terkadang mengalami
sesak nafas.
- Saat Dikaji : Pasien terpasang oksigen 4liter/mnt dengan
RR : 35x/mnt.
REVISI
3. Frekwensi normal pasien, tidak / menggunakan alat bantu pernafasan, tidak ada / ada nafas
cuping hidung bisa ditambahkan ke dalam pola oksigenasi.
2. Nutrisi
- Makan : - Sebelum sakit : Normal 3xsehari(nasi,lauk,sayur)
- Saat dikaji : Pasien mengatakan tidak nafsu
makan
- Minum: - Sebelum sakit : Minum normal 8gelas/hari (2 liter)
- Saat dikaji : Minum perhari 1500ml (1,5 liter)
REVISI
Hanya menghabiskan ½ porsi makanan dari RS / menghabiskan makanan dari RS, berat badan
turun / tidak. Bisa ditambahkan ke dalam pola nutrisi.
3. Eliminasi
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1kali/hari, konsistensi padat dan warna kuning, BAK
normal 3-5x/hari. BAB dan BAK tidak mengalami gangguan. Pasien dapat melakukan sendiri
tanpa bantuan.
- Saat dikaji : BAB dan BAK pasien normal tapi terkadang pasien perlu dibantu kekamar mandi.
REVISI
Bau khas pada BAB bisa ditambahkan.
4. Gerak dan Keseimbangan
-Sebelum sakit : Pasien dapat melakukan kegiatan sendiri
-Saat dikaji : Pasien mengatakan mengalami kaku/sakit di area
punggung karena banyak tidur.
5. Pola Istirahat dan tidur
-Sebelum sakit : Pasien tidur 6-7jam/hari dan terkadang tidur siang
-Saat dikaji : Selama di Rumah sakit pasien tidak bisa tidur
hanya 6-7 jam.
REVISI
Seharusnya kalau tidak bisa tidur kapasitas tidurnya 2-3 jam bukan 6-7 jam.
6. Berpakaian
- Sebelum sakit : Pasien mampu memakai pakaian sendiri.
- Saat dikaji : Pasien mampu menggunakan pakaian sendiri.
7. Mempertahankan suhu tubuh
- Sebelum sakit : Pasien suhu tubuhnya baik dan tidak panas.
- Saat dikaji : Pasien mengatakan tubuhnya terkadang panas, suhu : 37ºC.
REVISI
- Sebelum sakit : Pada saat udara panas pasien memakai pakaian tipis, bila udara dingin memakai
baju tebal / selimut.
- Saat dikaji : Pada saat udara panas / dingin pasien tetap memakai selimut.
8. Personal Hygiene
Mandi, gosok gigi, dan kramas
- Sebelum sakit : Pasien biasa melakukan sendiri baik mandi, gosok gigi dan karmas, pasien
4. mandi dan gosok gigi 2kali sehari.
- Saat dikaji : Mandi, gosok gigi, dan kramas biasanya sendiri tapi setelah sakit pasien mandi
hanya diseka oleh keluarganya 2 kali sehari.
REVISI
Saat dikaji cukup ditulis pasien mandi hanya diseks oleh keluarganya 2 kali sehari.
9. Bahaya lingkungan dan kecelakaan
- Sebelum sakit : Tidak ada bahaya lingkungan dan kecelakaan.
- Saat dikaji : Resiko terpeleset di kamar mandi karena tubuh pasien lemah dan kadang – kadang
tidak mampu menopang hidupnya.
REVISI
Bahaya lingkungan dan kecelakaan adalah pola fungsional Gordon, maka yang Virginia
handerson adalah kebutuhan aman dan nyaman.
Misalnya : - Sebelum sakit : Pasien merasa aman dan nyaman dirumah bersama keluarga.
- Saat dikaji : Pasien tidak merasa aman dan nyaman karena penyakitnya.
10. Komunikasi
- Sebelum sakit : Tidak ada gangguan komunikasi
- Saat dikaji : Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi
REVISI
Bisa ditambahkan bahasa yang digunakan sehari-hari.
11. Spiritual dan Ibadah
- Sebelum sakit : Pasien dapat melakukan sholat 5 waktu
- Saat dikaji : Pasien dapat melakukan sholat 5 waktu meski sambil tiduran.
12. Kebutuhan bekerja
- Sebelum sakit : Bisa melakukan aktifitas pekerjaan seperti biasa.
- Saat dikaji : Tidak dapat melakukuan aktifitas pekerjaan dikarenakan badan pasien lemah
13. Rekreasi dan bermain
- Sebelum sakit : Pasien terkadang diwaktu luang berkumpul dan berakreasi dengan keluarganya.
- Saat dikaji : Pasien hanya tiduran ditempat tidur.
14. Belajar
- Sebelum sakit : Pasien dapat belajar.
- Saat dikaji : - Pasien tidak bisa belajar karena waktu dihabiskan di tempat tidur.
- Kurang informasi dan berita perkembangan.
- Pasien dapat belajar tentang penyakitnya dan penyebabnya.
REVISI
- Sebelum sakit : Pasien tidak mengetahui tentang penyakit yang dideritanya.
- Saat dikaji : Pasien sudah mengetahui tentang penyakitnya dari perawat dan dokter.
B. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
1.Keadaan Umum : Sedang
2. Kesadaran : Komposmetis ( sadar )
3. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
4. Nadi : 90x/menit
5. Suhu : 36,6ºC
5. 6. Respirasi Rate : 40 x/menit
b. Pemeriksaan Fisik ( inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi ) meliputi fungsi bila merupakan
organ panca indra.
1. Kepala : Mesosepal.
REVISI
Pada kepala bisa ditambahkan ada / tidak ada benjolan, ada / tidak ada lesi.
2. Rambut : Lurus, bersih, sudah beruban diseluruh rambut.
3. Kulit kepala : Bersih.
REVISI
Pada kulit kepala bisa ditambahkan ada / tidak ada ketombe, ada / tidak ada lesi.
4. Muka : Tampak pucat dan cemas
5. Mata : Simetris, tidak ada gangguan penglihatan , konjungtifa tidak anemis.
REVISI
Pada mata bisa ditambahkan kelopak mata pasien ada / tidak ada lesi, sklera ikterik / tidak
ikterik, ada / tidak ada keluhan pada mata dan menggunakan / tidak menggunakan alat bantu,
fungsi penglihatan normal / tidak normal.
6. Hidung : Simetris,tidak ada polip
REVISI
Pada hidung bisa ditambahkan ada / tidak ada secret, ada / tidak ada cuping hidung, fungsi
pembau normal / tidak normal.
7. Telinga : Simetris, bersih,tidak mengalami gangguan pendengaran,tidak ada lesi.
REVISI
Pada telinga bisa ditambahkan daun telinga pasien normal tidak sakit bila digerakan, bersih tidak
ada serumen / ada serumen, dan menggunakan / tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
8. Mulut : Mukosa kering.
REVISI
Pada mulut bisa ditambahkan ada / tidak ada stomatitis, sianosis / tidak.
9. Leher : Tidak terdapat distensi pada vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar thiroid.
10. Dada : Suara paru – paru mengi.
REVISI
Pada dada bisa ditambahkan :
- Inspeksi : Datar
- Palpasi : Tidak ada benjolan.
- Perkusi : tidak terjadi pembesaran jantung.
- Auskultasi : Suara paru-paru wizzing/ mengi, suara jantung normal.
11. Abdomen
- Inspeksi : Datar.
- Perkusi : Thimpani
- Auskultasi : Bunyi peristaltik usus 7-8x/mnt
- Palpasi : Tidak ada benjolan
12. Ekstremitas
Atas : - Dapat digunakan seperti biasa tanpa ada kesulitan
- Terpasang infus pada tangan kanan
6. Bawah : Dapat digerakan seperti biasa namun pasien mengalami
sedikit kesulitan jalan karena penurunan kekuatan otot.
REVISI
Berarti ada kesulitan di ekstremitas bawah
13. Kulit : Tidak ada edema
14. Punggung : Normal, tidak ada luka / lesi
15. Genetalia : Bersih, tidak ada lesi
c. Pemeriksaan Penunjang
- Infus set Rl 20tpm
- Aminophilin
- Cefotaxim
- Oksigen 4 ltr
- Nebuliser
Laboraturium Batas normal
- Hb : 12gr/dl - 12 - 16
- Leukosit : 9.000/mm3 - 5.000 - 10.000
- Trombosit : 100.000/mm3 - 150.000 - 250.000
- Hematoksit : 37 vol% - 37 - 43
- Gula : 110- 100 - 130
C. ANALISA DATA
Tanggal/jam Data Etiologi Problem
29-06-2009 Ds : pasien mengatakan
Sesak nafas
Do : Respirasi rate 40x/mnt
TD : 120/80mmHg
N : 80x/mnt
S : 36,50C
Terpasang O2 : 2 ltr/mnt Penyempitan jalan nafas
Kebersihan
7. REVISI
Seharusnya analisa data dikaji satu hari penuh dengan waktu yang runtut. Misal sif pagi berarti
pasien kita analisa datanya dari pagi sampai sore kita pertukaran sif.
ANALISA DATA
No. Tanggal/jam Data Etiologi Problem
1. 29-06-2009
Jam 09.20 WIB Ds : - Pasien mengeluh sesak nafas yang disertai batuk berdahak
Do: - Pasien terlihat batuk.
- Terpasang oksigen 4 ltr.
- Terdapat bunyi mengi.
- TD : 120/80 mmHg
- N : 120x/mnt
- RR : 40x/mnt
- S : 36,5°C Akumulasi sekret berlebih. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas.
NIC NOC Halaman 17
2. 29-06-2009
Jam 12.00 WIB Ds : - Nafsu makan turun.
- Klien hanya menghabiskan 1/2 porsi makan yang disediakan RS.
Do : - Mukosa kering.
- BB turun Intake yang tidak adekuat.
Resiko Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
NIC NOC
Halaman 319
3. 29-06-2009
Jam 15.00 WIB Ds : - Pasien mengatakan tidak dapat tidur.
- Hanya tidur 2 – 3 jam.
Do : - Mata pasien terlihat merah.
- Pasien tampak lesu.
- Terlihat lingkaran hitam pada mata pasien
Kegaduhan Ganguan pola tidur
NIC NOC
Halaman 474
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kebersihan jalan nafas berhubungan dengan Hiperventilasi
REVISI
Analisa Data
- Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b/d akumulasi sekret berlebih.
8. - Resiko Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat.
- Ganguan pola tidur b/d kegaduhan.
E. INTERVENSI
Tanggal / jam Intervensi Rasional Paraf
29/06/2009 - Anjurkan pasien memakai pakaian longgar.
- Berikan posisi yang nyaman (semi fowler).
- Mengajarkan batuk efektif.
- Pemberian O2.
- Batasi aktivitas.
- Kolaborasi dalam pemberian obat. - Respirasi kulit lancer.
- Pertukaran O2 dan CO2 lebih mudah dan cepat.
- Membantu inspirasi O2 lebih mudah.
- Pernafasan menjadi teratur dan lancar.
- Sesak nafas dapat berkurang dan dapat istirahat.
REVISI
No. Dx Tujuan Intervensi Paraf
1. 1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan dengan KH :
- Pasien tidak sesak nafas.
- Batuk dan klien dapat mengeluarkan sputum.
- Bersihan pola nafas kembali efektif.
- Wheezing berkurang/hilang.
- Vital dalam batas normal.
- Keadaan umum baik.
1. Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas,
2. Kaji / pantau frekuensi pernafasan catat rasio inspirasi dan ekspirasi.
c. Kaji pasien untuk posisi yang aman, misalnya : peninggian kepala tidak duduk pada sandaran.
Peninggian kepala tidak mempermudah fungsi pernafasan dengan menggunakan gravitasi.
d. Latih dan ajarkan batuk efektif.
e.Observasi karakteristik batuk, menetap, batuk pendek, basah. Bantu tindakan untuk keefektipan
memperbaiki upaya batuk. Berikan air hangat. penggunaan cairan hangat dapat menurunkan
spasme bronkus.
f. Kolaborasi obat sesuai indikasi.Bronkodilator spiriva 1x1 (inhalasi).Membebaskan spasme
jalan nafas, mengi dan produksi mukosa.
9. 6. IMPLEMENTASI
Tanggal / jam Implementasi Respon Paraf
29/06/2009 - Memakaikan pakaian longgar kepada pasien.
- Mengatur posisi pasien semi fowler.
- Menginstruksikan batuk efektif.
- Memasang O2 : 2ttp.
- Menganjurkan istirahat.
- Memberikan obat :
- Salbotamol 2mg 3x1
- Ekspetoran 3x1 sdm - Keringat pasien agak berkurang dan untuk bernafas tidak mengalami
hambatan.
- Sesak nafas berkurang.
- Pasien tampakterlihat mudah dalam bernafas.
- Pasien tidak kesulitan dalam inspirasi.
- Tenang dan irama nafas teratur.
- RR menjadi normal 24x/menit
7. EVALUASI
Tanggal/jam Evaluasi Paraf
29/06/2009 S : Pasien mengatakan sesaknya berkurang.
O : - RR pasien berkurang 24x / menit.
- Pasien terpasang O2 2ltr / menit.
- Batuk berdahak agar berkurang.
- TD : 120/80 mmHg
N : 80x / menit.
S : 36,5 ºC.
10. A : - Masalah kebersihan jalan nafas teratasi sebagian.
- Indikator sesak nafas (+).
- Batuk berdahak (+).
P : - Pantau pemberian O2.
- Berikan obat batuk ekspektoran.
- Ajarkan batuk efektif.
- Pantau / monitoring TTV.
- Melakukan pemeriksaan fisik paru
8. PEMBAHASAN
Berdasarkan tindakan dan praktek yang saya lakukan berdasarkan instruksi pembimbing di
bangsal CEMPAKA RSUD Kebumen saya tambah pengalaman tetapi terdapat kesenjangan
antara teori dengan praktek lapangan. Hal ini dikarenakan :
- Kepraktisan dalam tindakan upaya efektif karena banyaknya pasien yang dirawat.
- Menghemat biaya yang dikeluarkan pasien dalam setiap tindakan keperawatan.
- Mempermudah dan tidak membingungkan perawat dalam setiap tindakan.