"[Ringkasan]"
Kondisi kegawatdaruratan memerlukan penanganan segera untuk mencegah kematian atau kecacatan. Teknik bantuan hidup dasar meliputi pijat jantung luar, pemberian oksigen, penanganan perdarahan, patah tulang, luka bakar, dan sumbatan saluran napas. Evakuasi korban dilakukan dengan teknik yang tepat sesuai jumlah penolong dan kondisi lingkungan untuk memastikan keselamatan korban.
4. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
menjelaskan :
1. Tata cara pertolongan kegawat daruratan
2. Sistematika rujukan pasien gawat darurat
5. Keadaan kegawat daruratan
adalah suatu kejadian yang tidak diduga sebelumnya dan
berpotensi menyebabkan kematian dan kecacatan jika
tidak ditangani segera. Keadaan kegawatdaruratan sangat
luas spektrumnya dan semua penyakit pada semua sistem
organ mempunyai kondisi kegawa tdaruratannya masing-
masing yang harus bisa ditangani oleh petugas kesehatan
terlatih
6. Prinsip utama dalam penanganan
kegawatdaruratan
adalah kecepatan dan ketepatan penilaian dan
penatalaksanaan. Pada keadaan kegawatdaruratan ada prinsip
“Golden Period” dimana semakin cepat suatu penatalaksaan
dilakukan akan semakin bagus prognosisnya dan sebaliknya,
semakin lama suatu keadaan kegawaTdaruratan sebelum
ditangani akan berkorelasi dengan semakin buruknya luaran.
7. TEKNIK BANTUAN HIDUP DASAR PADA
KONDISI SAKIT
• Kondisi sakit terdiri dari henti napas dan henti jantung. Teknik
bantuan hidup dasar untuk henti napas dan henti jantung yaitu
pijat jantung luar atau disebut juga resusitasi jantung
paru,disingkat dengan RJP.
14/05/2020
8. • Kondisi kecelakaan terdiri dari perdarahan, patah tulang
dan luka bakar. Teknik bantuan hidup dasaryang
dilakukan, yaitu:
• Perdarahan
• Balut tekan
• Peninggian organ yang luka
• Patah tulang
• Balut bidai
• Luka bakar
• Penyiraman dengan air mengalir
• Penutupan luka
14/05/2020
17. RINGKASAN :
Danger :
Aman diri, Aman
lingkungan dan Aman
pasien
Rerspon : Cek Respon/ Cek
Kesadaran
Minta tolong : Telp 118
CAB : Pijat Jantung luar,
(pasang AED bila ada)
DR Minta tolong CAB
18. • Kondisi sakit terdiri dari keracunan, kemasukan benda asing, dan
sumbatan jalan napas. Teknik bantuan hidup dasaryang dilakukan
• Keracunan
• Rangsang muntah
• Pembilasan dengan air mengalir
• Sumbatan jalan napas dan kemasukan benda asing (tersedak)
• Tengadah kepala dan angkat dagu (head tilt – chin lift)
• Sapuan jari (finger sweep)
• Hentakan perut (abdominal thrust) atau disebut juga manuver
Heimlich
• Tepukan punggung (back blow)
• Hentakan dada (chest thrust)
14/05/2020
19. RANGSANG MUNTAH
• Buka mulut korban. Pastikan posisi kepala pasien mengarah ke
bawah untuk mencegah pasien tersedak
• Masukkan jari telunjuk dan jari tengah ke dalam mulut korban
• Tekan pangkal lidah ke arah bawah untuk merangsang muntah
• Tampung muntahan korban dengan kantong plastik atau
ember (jika memungkinkan dilakukan).
• Cuci tangan jika terkena muntahan korban
14/05/2020
20. PEMBILASAN DENGAN AIR MENGALIR
(PEMBILASAN PADA KULIT)
• Pakai sarung tangan atau
plastik yang dapat melindungi
tangan penolong
• Lepas pakaian yang terkena.
• Bilas seluruh bagian tubuh
yang terpapar bahan kimia
dengan air mengalir hingga
tampak bersih dan tidak
tercium bau bahan kimia.
14/05/2020
21. PEMBILASAN DENGAN AIR MENGALIR
(PEMBILASAN PADA MATA)
• Pakai sarung tangan atau plastik yang
dapat melindungi tangan penolong.
• Posisikan mata yang terkena bahan
kimia lebih rendah dari sumber air
• Bilasmata yang terpapar bahan kimia
satu per satu dengan air mengalir
hingga tampak bersih dan tidak
tercium bau bahan kimia.
• Pembilasan dilakukan pada mata yg
posisinya dibawah untuk menghindari
kontaminasi pada mata lainnya jika
pembilasan dilakukan pada mata yang
posisinya di atas.
14/05/2020
22. TENGADAH KEPALA DAN
ANGKAT DAGU
14/05/2020
TENGADAH KEPALA
• Letakkan salah satu telapak
tangan pada dahi.
• Dorong dahi ke arah
bawah.
ANGKAT DAGU
• Letakkan jari telunjuk dan jari
tengah pada dagu
• Angkat dagu ke arah atas
23. SAPUAN JARI
• Buka mulut korban
dengan salah satu
tangan penolong
dengan
menggunakan jari
telunjuk dan tengah.
• Angkat rahang
sambil menahan
lidah dengan ibu jari.
14/05/2020
24. SAPUAN JARI
• Temukan objek
yang menyumbat
jalan napas.
• Masukkan jari
telunjuk tangan
lainnya ke dalam
mulut korban.
14/05/2020
25. SAPUAN JARI
• Lakukan sapuan
jari dan kait objek
yang menyumbat
jalan napas.
• Angkat objek yang
menyumbat jalan
napas.
14/05/2020
26. TEPUKAN PUNGGUNG
• Berdiri di belakang korban
den sedikit bergeser
kesamping
• Miringkan korban sedikit ke
depan dan sangga dada
korban dengan salah satu
tangan
• Berikan lima kali tepukan di
punggung bagian atas di
antara tulang belikat
menggunakan tangan
bagian bawah.
14/05/2020
27. HENTAKAN PERUT
• Condongkan badan korban ke
depan dan berdiri di belakang
korban dan letakkan salah satu
kaki di sela kedua kaki korban.
• Buat kepalan pada satu tangan
dengan tangan lain
menggenggam kepalan tangan
tersebut. Lingkarkan kedua
lengan pada badan pasien.
• Letakkan kepalan tangan pada
garis tengah tubuh korban tepat
di bawah tulang dada atau di
ulu hati.
14/05/2020
28. HENTAKAN PERUT
• Lakukan hentakan ke arah dalam
dan ke atas secara cepat dan kuat
untuk membantu korban
membatukkan benda yang
menyumbat saluran napas.
• Manuver ini dilakukan lima kali
berturut-turut.
• Terus lakukan 5 kali tepukan
punggung diikuti 5 kali hentakan
perut hingga benda asing keluar.
Jika korban menjadi tidak sadar dan
tidak bernapas, segera lakukan pijat
jantung luar.
14/05/2020
29. HENTAKAN DADA
• Condongkan badan korban
ke depan dan berdiri di
belakang korban dan letakkan
salah satu kaki di sela kedua
kaki korban.
• Buat kepalan pada satu
tangan dengan tangan lain
menggenggam kepalan
tangan tersebut.
Lingkarkan kedua lengan
pada badan pasien.
14/05/2020
30. HENTAKAN DADA
• Letakkan kepalan tangan
pada dada korban.
• Lakukan hentakan ke arah
dalam dan ke atas secara
cepat dan kuat untuk
membantu korban
membatukkan benda yang
menyumbat saluran napas.
• Manuver ini dilakukan lima
kali berturut-turut.
14/05/2020
31. PENINGGIAN ORGAN YANG LUKA
RICE (Rest, Ice,
Compression, Elevation)
Rest: Istirahatkan
bagian yang cedera
Ice: Lakukan kompres
es
Compression: bebat
dengan balutan elastis
Elevation: Tinggikan
bagian yang cedera
14/05/2020
35. PATAH TULANG
14/05/2020
- Mengatur posisi korban
senyaman mungkin
- Membuka pakaian yang
menutupi daerah patah tulang
- Jika terdapat perdarahan, maka
lakukan penghentian
perdarahan terlebih dahulu
36. PATAH TULANG
14/05/2020
• Memeriksa ujung bagian
yang cedera: 1) Jari-jari dapat
digerakkan atau tidak, 2)
Terasa hangat atau tidak, 3)
Terasa atau tidak dengan
sentuhan, sebelum
memasang bidai
• Mengukur dan memilih
ukuran bidai yang sesuai.
Bidai harus melewati dua
persendian pada tulang
yang patah
38. PATAH TULANG
• Mengikat bidai
dengan tidak
terlalu kencang
dan tidak terlalu
longgar
14/05/2020
39. PATAH TULANG
• Memeriksa kembali ujung
bagian yang cedera:
1. Jari-jari dapat digerakkan
atau tidak,
2. Terasa hangat atau tidak,
3. Terasa atau tidak dengan
sentuhan
14/05/2020
40. 3C (COOL, CLEAR, COVER)
PADA LUKA BAKAR
• Dinginkan Luka(Cool)
• Alirkan air selama 20 menit. Jika
luka bakar akibat bahan kimia,
dialirkan air sampai 1 jam.
• Jangan mengoleskan pasta
gigi, putih telur, kecap,
mentega, dan lain-lain.
• Bersihkan Luka(Clear)
• Singkirkan apapun yang dapat
membakar (yang tidak
menempel).
• Lepas perhiasan (jika ada)
• Lepaskan pakaian yg
terkontaminasi bahan kimia
14/05/2020
41. 3C (COOL, CLEAR, COVER)
PADA LUKA BAKAR
1. Dinginkan Luka(Cool)
• Alirkan air selama 20 menit. Jika
luka bakar akibat bahan kimia,
dialirkan air sampai 1 jam.
• Jangan mengoleskan pasta
gigi, putih telur, kecap,
mentega, dan lain-lain.
2. Bersihkan Luka(Clear)
• Singkirkan apapun yang dapat
membakar (yang tidak
menempel).
• Lepas perhiasan (jika ada)
• Lepaskan pakaian yg
terkontaminasi bahan kimia
14/05/2020
42. …….3C (COOL, CLEAR, COVER)
PADA LUKA BAKAR
3. Tutup Luka(Cover)
• Tutup luka dengan
balutan yang tidak
lengket dengan luka
• Jangan pecahkan
lepuhan
14/05/2020
88. PENUGASAN
MASING-MASING PESERTA MEMBUAT PENJELASAN TATA CARA
PERTOLONGAN KEGAWATDARURATAN YANG TERJADI :
1. DI EMBARKASI KASUS SYOK,
2. DI PESAWAT KASUS DVT (DEEP VEIN THROMBOSIS),
3. DIBANDARA ARAB SAUDI KASUS STROKE,
4. DI BUS KASUS DEHIDRASI KARENA MUNTAH-MUNTAH,
5. DI PONDOKAN KASUS SYOK KARDIOGENIK,
6. DI MESJIDIL HARAM KASUS KAKI MELEPUH DENGAN DM,
7. DI ARAFAH KASUS MUNTAH DARAH, DAN DI MINA KASUS
JAWABAN DI TULISKAN DALAM BENTUK PDF DAN DIUPLOAD KE
WEBSITE BBPK CILOTO
89. REFERENSI
• American Heart Association (2015).2015 American Heart
AssociationGuidelines Update for Cardiopulmonary
Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care.
Circulation; 132(suppl 2).
• American Red Cross (2014). First Aid/CPR/AED Participant
Manual. USA: StayWell Health & Safety Solutions. Diunduh
dari
http://www.redcross.org/images/MEDIA_CustomProductCat
alog/m55540601_FA-CPR-AED-Part-Manual.pdf
• Balitbang Kemenkes RI (2013).Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS). Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
14/05/2020