SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
PRESENTASI KASUS
ASUHAN KEPERAWATANPOST SECTIO CAESAREA
DI BANGSALBOUGENVILRSUD TIDARKOTA MAGELANG
Sectio caesarea adalah
suatu pembedahan untuk
melahirkan janin melalui
insisi pada dinding abdomen
dan uterus Ibu.
Sectio caesarea merupakan
tindakan medis yang
diperlukan untuk membantu
persalinan yang tidak bisa
dilakukan secara normal
akibat masalah kesehatan
Ibu atau kondisi janin
(Ayuningtyas dkk., 2018).
Definisi Sectio caesarea
Jenis jenis Sectio caesarea
• Sectio Caesarea Abdominalis
• Sectio Caesarea Vaginalis
• Sectio Caesarea Klasik (korporal)
• Sectio Caesarea (Ismika Profunda)
Konsep Sectio caesarea
Indikasi SC
Penatalaksaan Post SC
1. Pemberian cairan
2. Diet
3. Mobilisasi
4. Kateterisasi
5. Perawatan luka
6. Perawatan rutin
Berdasarkan indikasi ibu
1. Persalinan sesar sebelumnya
2. Permintaan Ibu
3. Deformitas panggul atau disproporsi sefalopelvis
4. Trauma perineum sebelumnya
5. Sebelumnya operasi rekonstruksi panggul atau anal / rektal
6. Herpes simpleks atau infeksi HIV
7. Penyakit jantung atau paru
8. Aneurisma serebral atau malformasi arteriovenosa
9. Patologi yang membutuhkan pembedahan intraabdominal secara bersamaan
10. Sesar perimortem
Berdasarkan indikasi janin untuk operasi caesar
1. Status janin yang tidak meyakinkan (seperti pemeriksaan doppler tali pusat
abnormal) atau detak jantung janin yang abnormal
2. Prolaps tali pusat
3. Gagal melahirkan pervaginam operatif
4. Malpresentation
5. Makrosomia
6. Anomali kongenital
7. Trombositopenia
8. Trauma kelahiran neonatal sebelumnya
Preeklamsia merupakan kondisi spesifik
pada kehamilan yang ditandai dengan
tingginya tekanan darah, tingginya kadar
protein dalam urine serta edema. Diagnosis
preeklamsia ditegakkan berdasarkan adanya
hipertensi spesifik yang disebabkan
kehamilan disertai dengan gangguan sistem
organ lainnya pada usia kehamilan diatas 20
minggu (POGI, 2016).
Definisi Manifestasi Klinis
• Tekanan darah sekurang-sekurangnya
160 mmHg sistolik atau 110 mmHg
diastolic pada dua kali pemeriksaan
berjarak 15 menit menggunakan
lengan yang sama.
• Trombositopenia : trombosit
< 100.000 / mikroliter .
• Nyeri di daerah epigastrik / regio
kanan atas abdomen.
• Edema Paru
• Didapatkan gejala neurologis : stroke,
nyeri kepala, gangguan visus.
• Oligohidramnion.
Indikasi Kasus
1) Preeklamsia Ringan Kondisi dimana terjadi
peningkatan tekanan darah 140/90 mmHg
atau lebih. Protein Uria 0,3 gr/lt atau
+1/+2. Edema pada ekstermitas dan muka
serta diikuti kenaikan berat badan > 1
Kg/per minggu.
2) Preeklamsia Berat Kondisi dimana terjadi
peningkatan tekanan darah 160/110
mmHg atau lebih. Protein uria 5 gr/lt atau
lebih, terdapat oliguria ( jumlah urine
kurun dari 500 cc per 2 jam) serta adanya
edema pada paru serta cyanosis. Adanya
gangguan serebral, gangguan visus dan
rasa nyeri pada epigastrium.
Klasifikasi
Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu
sesudah melahirkan anak, ketika alat-alat
reproduksi tengah kembali kepada kondisi
normal (Helen Farrer, 2015).
Definisi Manifestasi Klinis
• Tekanan darah sekurang-sekurangnya
160 mmHg sistolik atau 110 mmHg
diastolic pada dua kali pemeriksaan
berjarak 15 menit menggunakan
lengan yang sama.
• Trombositopenia : trombosit
< 100.000 / mikroliter .
• Nyeri di daerah epigastrik / regio
kanan atas abdomen.
• Edema Paru
• Didapatkan gejala neurologis : stroke,
nyeri kepala, gangguan visus.
• Oligohidramnion.
Konsep post partum
• Peuperium Dini (Early Postpartum) Adalah
kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan-jalan pada 24 jam
pertama postpartum
• Peuperium Intermedial (Immediate
Postpartum) Adalah kepulihan menyeluruh
alat-alat genetalia yang lamanya 6 – 8
minggu
• Remote Peuperium (Late Postpartum)
Adalah masa pada minggu kedua sampai
dengan minggu keenam postpartum
Periode post partum
Pathway
Pasien rujukan dari puskesmas magelang selatan membawa spmc dr.
Adi SpOg merasa keluar air ketuban sejak jam 19.00 (03/01/2024,
kencang-kencang belum teratur sejak tadi pagi, gerak anak dirasa.
Diagnosa pasca operasi P2A0 32 tahun Post sc a.i non reasuring fetal
status PEB. TD: 150/90 mmHg, S: 36,3C, N: 88x/menit, P : luka post
SC, Q : seperti tersayat-sayat, R : sekitar perut bagian bawah, S : 7, T :
terus menerus
KASUS
ANALISA DATA
No Tanggal dan
Jam
Symptom Etiologi Problem Prioritas
1 04/01/202
09.00
DS
• Pasien mengatakan nyeri pada luka post sc
P : luka post SC
Q : seperti tersayat
R : sekitar perut bawah
S : tinggi 7
T : terus menerus
DO:
• pasien tampak meringis
• Pasien tampak gelisah
• Vital Sign
TD:150/90 mmHg
N:88x/mnt
S:36 C
RR: 20X/mnt
Agen pencedera fisik (prosedurinvasif) Nyeri akut(D.0077) 1
2. 04/01/202
09.00
DS:
Pasien mengatakan nyeri pada luka post sc
Do
pasien post sc hari ke 1
pasien tampak meringis
terdapat luka post sc kurang lebih 10cm
Tanda-tanda infeksi
Rubor: Nyeri skala 7
Kalor: Suhu pada luka 37c
Dolor: tidak terdapat kemerahan
Fungsi Laesa: Nyeri saat bergerak
Efek prosedur infasif Risiko infeksi (D.0142) 2
3. 04/01/202
09.00
DS:
Pasien mengatakn sulit saat akan merubah posisi karena nyeri
DO:
pasien tampak lemas,meringis, dan menahan nyeri
Nyeri Gangguan Mobilitas Fisik
(D.0054)
3
INTERVENSI KEPERAWATAN
No
Hari/Tgl dan
jam
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
1 04/01/202
09.00
Nyeri akut b.d Agen
pencedera fisik
Setelah dilakukan tindakan selama
2x24 jam, diharapkan tingkat nyeri
(L.08066) menurun dengan kriteria
hasil:
• Keluhan nyeri sedang (3)
• Meringis cukup menurun (4)
• Sikap protektif cukup menurun
(4)
Manajemen nyeri (I.08238)
Observasi:
• Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
• Identifikasi skala nyeri
• Identifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
Terapeutik
• Berikan teknik non farmakologis
• Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
• Jelaskan strategi meredakan nyeri
• Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
• Kolaboras pemberian analgetik, jika
perlu
• Untuk mengetahui karakteristik nyeri
• Untuk menentukan perawatan lanjutan
• Membantu mengelola nyeri secara efektif
• Membantu mengatsi nyeri pada pasien
• Supaya strategi meredakan nyeri dapat bekerja
secara optimal
• Memberikan pengetahuan kepada pasien
• Supaya pasien dapat melakukan
strategi meredakan nyeri secara mandiri
• Supaya pasien dapat melakukan
terapi nonfarmakologi secara mandiri
• Supaya manajemen nyeri dapat optimal
2 04/01/202
09.00
Risiko infeksi d.d
Efek
prosedur infasif
Setelah dilakukan tindakan selama
2x24 jam, diharapkan tingkat
infeksi menurun (L.14137) dengan
kriteria hasil:
• Kemerahan cukup menurun (2)
• Nyeri sedang (3)
Pencegahan infeksi (I.14539)
Observasi
• Identifikasi dan menurunkan risiko
terserang organisme patogenik
Terapeutik
• Berikan perawatan kulit
• Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan
Edukasi
• Jelaskan tanda dan gejala infeksi
• Untuk menurunkan terjadinya infeksi
• Mencegah infeksi terjadi
• Mencegah adanya transmisi
• Memberikan pengetahuan pada pasien
3. 04/01/202
09.00
Gangguan
mobilitas fisik b.d
nyeri akut
(D.0054)
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan masalah gangguan
mobilitas fisik teratasi dengan
kriteria hasil : (L.05042)
Nyeri menurun
Gerakan terbatas menurun
Kelemahan fisik menurun
Dukungan ambulasi (I.06171)
• Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
• Ajarkan ambulasi sederhana yang
harus dilakukan
Membantu peningkatan mobilisasi pasien
dengan adanya bantuan dari keluarga
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No.
Tanggal dan
Jam
Diagnosa
Keperawatan
Implementasi Respon (DO & DS) Paraf
1 04/01/202
09.00
11.00
11.00
11.10
08.00
Nyeri akut b.d Agen
pencedera fisik
Observasi
• Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas
nyeri
• Mengidentifikasi skala nyeri
• Memonitor TTV
DS : Pasien mengatakan nyeri setelah di lakukan operasi sc dengan
-P : Luka post SC
-Q : Seperti tersayat
-R : Perut bawah
-S : 7
-T : terus menerus
DO : Pasien tampak meringis kesakitan saat bergerak
TD : 150/90mmHg
S : 36.5C
N : 88x/menit
RR : 20 x/menit
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
Memberikan lingkungan yang nyaman serta
terhindar dari faktor pemicu nyeri
DS : Pasien mengatakan bersedia
DO : Pasien mengatakan lebih nyaman setelah di berikan lingkungan
nyaman
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
Melatih Teknik nonfarmakologis dengan
mendengarkan murotal • DS : Pasien bertanya kapan waktunya
• DO : Mengintruksikan untuk mendengar di saat terasa tidak rileks dan
merasa cemas,gelisah
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
Kolaborasi
• Memberian analgetik ketorolac 30 mg, jika
perlu
DS : Pasien mengatakan bersedia
DO : Pasien tidak mempunyai alergi terhadap obat analgetic yang di berikan
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
No.
Tanggal dan
Jam
Diagnosa
Keperawatan
Implementasi Respon (DO & DS) Paraf
2 04/01/202
09.00
09.10
09.30
Risiko infeksi b.d
Efek prosedur infasif
Observasi
• Memonitor tanda dan gejala infeksi
Dolor (nyeri)
Kalor (panas)
Tumor (bengkak)
Rubor (kemerahan)
Fungsio laesa
DS : Pasien mengatakan luka post SC diarea perut bagian
bawah
DO :
-Terdapat luka post SC pada area perut bagian bawah tertutup
kassa sepanjang 10cm, kondisi bersih dan kering
-Tanda-tanda infeksi
-Rubor: Nyeri skala 7
-Kalor: Suhu pada luka 37c
-Dolor: tidak terdapat kemerahan
-Fungsi Laesa: Nyeri saat bergerak
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
Edukasi
menjelaskan tanda dan gejala infeksi
Dolor (nyeri)
Kalor (panas)
Tumor (bengkak)
Rubor (kemerahan)
Fungsio laesa
DS : pasien mengatakan mengerti
DO :Pasien mampu mengulangi dan menyebutkan tanda dan
gejala infeksi
Pasien merasa aman ketika diganti balut luka
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
Mengajarkan cara mencuci tangan
yang benar
DS : Pasiemengatakan paham dengan Teknik mencuci tangan
dengan benar
DO : Pasien mampu mengulang Gerakan yang di contohkan
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
No.
Tanggal dan
Jam
Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon (DO & DS) Paraf
3. 04/01/202
09.00
10.00
10.20
Gangguan mobilitas fisik
b.d nyeri akut (D.0054)
Memonitor frekuensi
jantung dan tekanan darah sebelum memulai
ambulasi
DS : Pasien kooperatif
DO : TD : 150/90 mmHg
S: 36 C
N : 88 x/menit
RR : 20/menit
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
Melibatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan ambulasi
DS : Pasien menyetujui
DO : Mengintruksikan untuk berlatimiring kanan kiri setelah bisa miring
kanan kiri lanjutkan Latihan duduk jika sudah bisa lanjutkan berlatih
berjalan ke kamar mandi dengan bantuan keluarga
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
Mengajarkan
ambulasi sederhana yang harus dilakukan
DS : Pasien bersedia
DO : Pasien masih kesulitan dan tampak takut untuk mencoba melatih
mobilisasi
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No.
Tanggal dan
Jam
Diagnosa
Keperawatan
Implementasi Respon (DO & DS) Paraf
1 05/01/202
08.00
11.00
11.00
11.00
11.10
Nyeri akut b.d Agen
pencedera fisik
Observasi
• Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas
nyeri
• Mengidentifikasi skala nyeri
• Memonitor TTV
DS : Pasien mengatakan nyeri berkurang setelah rutin mendengarkan
murotal dengan
-P : Jahitan pada jalan lahir
-Q : Seperti tersayat
-R : Perut bawah
-S : 5
-T : terus menerus
DO : Pasien tampak meringis kesakitan saat bergerak
TD : 130/80mmHg
S : 36.4C
N : 80x/menit
RR : 20 x/menit
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
Menganjurkan mempertahankan terapi
mendengarkn murotal
DS : Pasien masih melakukkan
DO : Pasien kooperatif
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
Memberikan lingkungan yang nyaman serta
terhindar dari faktor pemicu nyeri
DS : -
DO : Pasien mengatakan lebih nyaman setelah di berikan lingkungan
nyaman
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
Melakukan kolaborasi pemberian analgetik
Paracetamol 100 mg
DS : Pasien mengatakan bersedia
DO : Pasien tidak mempunyai alergi terhadap obat analgetic yang di berikan
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
No.
Tanggal dan
Jam
Diagnosa
Keperawatan
Implementasi Respon (DO & DS) Paraf
2 05/01/202
09.00
Risiko infeksi b.d
Efek prosedur infasif
Observasi
• Memonitor tanda dan gejala infeksi
Dolor (nyeri)
Kalor (panas)
Tumor (bengkak)
Rubor (kemerahan)
Fungsio laesa
DS : Pasien mengatakan luka post SC diarea perut bagian
bawah
DO :
-Terdapat luka post SC pada area perut bagian bawah tertutup
kassa sepanjang 10cm, kondisi bersih dan kering
-Tanda-tanda infeksi
-Rubor: Nyeri skala 5
-Kalor: Suhu pada luka 36c
-Dolor: tidak terdapat kemerahan
-Fungsi Laesa: Nyeri saat bergerak
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
3. 05/01/202
09.00
09.10
Gangguan mobilitas fisik
b.d nyeri akut (D.0054)
Memonitor frekuensi
jantung dan tekanan darah sebelum memulai
ambulasi
DS : Pasien kooperatif
DO : TD : 130/88 mmHg
S: 36,4C
N : 80/menit
RR : 20/menit
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
Mengajarkan
ambulasi sederhana yang harus dilakukan
DS : Pasien kooperatif
DO : TD : 130/88 mmHg
S: 36,4C
N : 80/menit
RR : 20/menit
EVALUASI
Tgl/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
1. 04/01/202
14.00
Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik S : Pasien mengatakan masih nyeri namun sudah sedikit berkurang dengan
-P : Luka post sc
-Q : tertusuk
-R : Perut bawah
-S : 6
-T : saat bergerak
O : Pasien tampak meringis saat bergerak
TD : 136/92mmHg
S : 36.4C
N : 91x/menit
RR : 20 x/menit
A : Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
-Identifikasi PQRST
-Anjurkan terapi mendengarkan murotal
-Kolaborasi pemberian analgetik
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
2 04/01/202
14.00
Risiko infeksi d.d Efek prosedur infasif S : Pasien mengatakan ada luka di bagian perut bawah luka post sc
O : Terdapat balutan kassa sepanjang 10 cm kondisi bersih dan kering
A : Masalah resiko infeksi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
-Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
-Pertahankan Teknik aseptik
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
3 04/01/202
14.00
Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri akut
(D.0054)
S : Klien masih mengeluh nyeri saat beraktifitas
O : Klien masih kesulitan untuk berdiri dan berjalan
A : Masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
-Identifikasi adanya nyeri dan keluhan fisik lainnya
-Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
EVALUASI
Tgl/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
1. 05/01/202
14.00
Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik S : Pasien mengatakan masih nyeri namun sudah sedikit berkurang dengan
-P : Luka post sc
-Q : tertusuk
-R : Perut bawah
-S : 3
-T : hilang timbul
O : Pasien tampak lebih segar dan tidak takut bergerak
TD : 130/80mmHg
S : 36.3C
N : 82x/menit
RR : 20 x/menit
A : Nyeri akut b.d agen pencederafisiologis teratasi
P : lanjutkan intervensi, pasien pulang
-Anjurkan Teknik nonfarmakologi jika nyeri timbul
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
2 05/01/202
14.00
Risiko infeksi d.d Efek prosedur infasif S : Pasien mengatakan ada luka di bagian perut bawah luka post sc
O : Terdapat balutan post sc anti air sepanjang 10 cm kondisi bersih dan kering
A : Masalah resiko infeksi teratasi
P : Hentikan intervensi,pasien pulang
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi
3 05/01/202
14.00
Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri akut
(D.0054)
S : Klien sudah dapat berjalan dengan mandiri
O : Klien masih terlihat hati hati saat berjalan
A : Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi
P : Hentikan intervensi,pasien pulang
Rezaldi,
anastasya,
nabila, pita,
rindi

More Related Content

Similar to PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx

Pp maternitas post partus
Pp maternitas  post partusPp maternitas  post partus
Pp maternitas post partusmustganthenk
 
Lembar diagnosa keperawatan nic noc
Lembar diagnosa keperawatan nic nocLembar diagnosa keperawatan nic noc
Lembar diagnosa keperawatan nic nocPriatna Asep
 
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptxaskep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptxssuserfc224a
 
Model Dokumentasi Keperawatan Orchitis
Model Dokumentasi Keperawatan OrchitisModel Dokumentasi Keperawatan Orchitis
Model Dokumentasi Keperawatan Orchitisrizkyaidatul42
 
ALDO PPT.pptx
ALDO PPT.pptxALDO PPT.pptx
ALDO PPT.pptxRivaldo73
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ssuserf778e8
 
portofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akutportofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akutReny Erawati
 
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptxPPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptxnurulfaizah274930
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalAris Rahmanda
 
PPT ASKEP STT Tn. F.pptx
PPT ASKEP STT Tn. F.pptxPPT ASKEP STT Tn. F.pptx
PPT ASKEP STT Tn. F.pptxnataleko
 
Lapsus Apendisitis - dr. Dea Ardelia P (1).pptx
Lapsus Apendisitis - dr. Dea Ardelia P (1).pptxLapsus Apendisitis - dr. Dea Ardelia P (1).pptx
Lapsus Apendisitis - dr. Dea Ardelia P (1).pptxabdurrahmanafaharidh
 
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptxASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptxdrArisantyNurSetiaRe
 
Askep Abses perianal.docx
Askep Abses perianal.docxAskep Abses perianal.docx
Askep Abses perianal.docxannisa869191
 
Case Report Anestesi.pptx
Case Report Anestesi.pptxCase Report Anestesi.pptx
Case Report Anestesi.pptxxenalevin
 
Abses perianal
Abses perianalAbses perianal
Abses perianaljawamate
 

Similar to PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx (20)

Pp maternitas post partus
Pp maternitas  post partusPp maternitas  post partus
Pp maternitas post partus
 
Lembar diagnosa keperawatan nic noc
Lembar diagnosa keperawatan nic nocLembar diagnosa keperawatan nic noc
Lembar diagnosa keperawatan nic noc
 
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptxaskep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
 
PPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptxPPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptx
 
Model Dokumentasi Keperawatan Orchitis
Model Dokumentasi Keperawatan OrchitisModel Dokumentasi Keperawatan Orchitis
Model Dokumentasi Keperawatan Orchitis
 
SAK Ca. Recti.docx
SAK Ca. Recti.docxSAK Ca. Recti.docx
SAK Ca. Recti.docx
 
ALDO PPT.pptx
ALDO PPT.pptxALDO PPT.pptx
ALDO PPT.pptx
 
Batu empedu
Batu empeduBatu empedu
Batu empedu
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
 
Presentasi_Kasus_.pptx
Presentasi_Kasus_.pptxPresentasi_Kasus_.pptx
Presentasi_Kasus_.pptx
 
portofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akutportofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akut
 
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptxPPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
 
Ileus Obstruktif.pptx
Ileus Obstruktif.pptxIleus Obstruktif.pptx
Ileus Obstruktif.pptx
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
 
PPT ASKEP STT Tn. F.pptx
PPT ASKEP STT Tn. F.pptxPPT ASKEP STT Tn. F.pptx
PPT ASKEP STT Tn. F.pptx
 
Lapsus Apendisitis - dr. Dea Ardelia P (1).pptx
Lapsus Apendisitis - dr. Dea Ardelia P (1).pptxLapsus Apendisitis - dr. Dea Ardelia P (1).pptx
Lapsus Apendisitis - dr. Dea Ardelia P (1).pptx
 
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptxASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
 
Askep Abses perianal.docx
Askep Abses perianal.docxAskep Abses perianal.docx
Askep Abses perianal.docx
 
Case Report Anestesi.pptx
Case Report Anestesi.pptxCase Report Anestesi.pptx
Case Report Anestesi.pptx
 
Abses perianal
Abses perianalAbses perianal
Abses perianal
 

Recently uploaded

Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 

Recently uploaded (20)

Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 

PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx

  • 1. PRESENTASI KASUS ASUHAN KEPERAWATANPOST SECTIO CAESAREA DI BANGSALBOUGENVILRSUD TIDARKOTA MAGELANG
  • 2. Sectio caesarea adalah suatu pembedahan untuk melahirkan janin melalui insisi pada dinding abdomen dan uterus Ibu. Sectio caesarea merupakan tindakan medis yang diperlukan untuk membantu persalinan yang tidak bisa dilakukan secara normal akibat masalah kesehatan Ibu atau kondisi janin (Ayuningtyas dkk., 2018). Definisi Sectio caesarea Jenis jenis Sectio caesarea • Sectio Caesarea Abdominalis • Sectio Caesarea Vaginalis • Sectio Caesarea Klasik (korporal) • Sectio Caesarea (Ismika Profunda) Konsep Sectio caesarea
  • 3. Indikasi SC Penatalaksaan Post SC 1. Pemberian cairan 2. Diet 3. Mobilisasi 4. Kateterisasi 5. Perawatan luka 6. Perawatan rutin Berdasarkan indikasi ibu 1. Persalinan sesar sebelumnya 2. Permintaan Ibu 3. Deformitas panggul atau disproporsi sefalopelvis 4. Trauma perineum sebelumnya 5. Sebelumnya operasi rekonstruksi panggul atau anal / rektal 6. Herpes simpleks atau infeksi HIV 7. Penyakit jantung atau paru 8. Aneurisma serebral atau malformasi arteriovenosa 9. Patologi yang membutuhkan pembedahan intraabdominal secara bersamaan 10. Sesar perimortem Berdasarkan indikasi janin untuk operasi caesar 1. Status janin yang tidak meyakinkan (seperti pemeriksaan doppler tali pusat abnormal) atau detak jantung janin yang abnormal 2. Prolaps tali pusat 3. Gagal melahirkan pervaginam operatif 4. Malpresentation 5. Makrosomia 6. Anomali kongenital 7. Trombositopenia 8. Trauma kelahiran neonatal sebelumnya
  • 4. Preeklamsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan tingginya tekanan darah, tingginya kadar protein dalam urine serta edema. Diagnosis preeklamsia ditegakkan berdasarkan adanya hipertensi spesifik yang disebabkan kehamilan disertai dengan gangguan sistem organ lainnya pada usia kehamilan diatas 20 minggu (POGI, 2016). Definisi Manifestasi Klinis • Tekanan darah sekurang-sekurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg diastolic pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama. • Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter . • Nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen. • Edema Paru • Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus. • Oligohidramnion. Indikasi Kasus 1) Preeklamsia Ringan Kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih. Protein Uria 0,3 gr/lt atau +1/+2. Edema pada ekstermitas dan muka serta diikuti kenaikan berat badan > 1 Kg/per minggu. 2) Preeklamsia Berat Kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih. Protein uria 5 gr/lt atau lebih, terdapat oliguria ( jumlah urine kurun dari 500 cc per 2 jam) serta adanya edema pada paru serta cyanosis. Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri pada epigastrium. Klasifikasi
  • 5. Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan anak, ketika alat-alat reproduksi tengah kembali kepada kondisi normal (Helen Farrer, 2015). Definisi Manifestasi Klinis • Tekanan darah sekurang-sekurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg diastolic pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama. • Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter . • Nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen. • Edema Paru • Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus. • Oligohidramnion. Konsep post partum • Peuperium Dini (Early Postpartum) Adalah kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan pada 24 jam pertama postpartum • Peuperium Intermedial (Immediate Postpartum) Adalah kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6 – 8 minggu • Remote Peuperium (Late Postpartum) Adalah masa pada minggu kedua sampai dengan minggu keenam postpartum Periode post partum
  • 7. Pasien rujukan dari puskesmas magelang selatan membawa spmc dr. Adi SpOg merasa keluar air ketuban sejak jam 19.00 (03/01/2024, kencang-kencang belum teratur sejak tadi pagi, gerak anak dirasa. Diagnosa pasca operasi P2A0 32 tahun Post sc a.i non reasuring fetal status PEB. TD: 150/90 mmHg, S: 36,3C, N: 88x/menit, P : luka post SC, Q : seperti tersayat-sayat, R : sekitar perut bagian bawah, S : 7, T : terus menerus KASUS
  • 8. ANALISA DATA No Tanggal dan Jam Symptom Etiologi Problem Prioritas 1 04/01/202 09.00 DS • Pasien mengatakan nyeri pada luka post sc P : luka post SC Q : seperti tersayat R : sekitar perut bawah S : tinggi 7 T : terus menerus DO: • pasien tampak meringis • Pasien tampak gelisah • Vital Sign TD:150/90 mmHg N:88x/mnt S:36 C RR: 20X/mnt Agen pencedera fisik (prosedurinvasif) Nyeri akut(D.0077) 1 2. 04/01/202 09.00 DS: Pasien mengatakan nyeri pada luka post sc Do pasien post sc hari ke 1 pasien tampak meringis terdapat luka post sc kurang lebih 10cm Tanda-tanda infeksi Rubor: Nyeri skala 7 Kalor: Suhu pada luka 37c Dolor: tidak terdapat kemerahan Fungsi Laesa: Nyeri saat bergerak Efek prosedur infasif Risiko infeksi (D.0142) 2 3. 04/01/202 09.00 DS: Pasien mengatakn sulit saat akan merubah posisi karena nyeri DO: pasien tampak lemas,meringis, dan menahan nyeri Nyeri Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054) 3
  • 9. INTERVENSI KEPERAWATAN No Hari/Tgl dan jam Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional 1 04/01/202 09.00 Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik Setelah dilakukan tindakan selama 2x24 jam, diharapkan tingkat nyeri (L.08066) menurun dengan kriteria hasil: • Keluhan nyeri sedang (3) • Meringis cukup menurun (4) • Sikap protektif cukup menurun (4) Manajemen nyeri (I.08238) Observasi: • Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri • Identifikasi skala nyeri • Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri Terapeutik • Berikan teknik non farmakologis • Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi • Jelaskan strategi meredakan nyeri • Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi • Kolaboras pemberian analgetik, jika perlu • Untuk mengetahui karakteristik nyeri • Untuk menentukan perawatan lanjutan • Membantu mengelola nyeri secara efektif • Membantu mengatsi nyeri pada pasien • Supaya strategi meredakan nyeri dapat bekerja secara optimal • Memberikan pengetahuan kepada pasien • Supaya pasien dapat melakukan strategi meredakan nyeri secara mandiri • Supaya pasien dapat melakukan terapi nonfarmakologi secara mandiri • Supaya manajemen nyeri dapat optimal 2 04/01/202 09.00 Risiko infeksi d.d Efek prosedur infasif Setelah dilakukan tindakan selama 2x24 jam, diharapkan tingkat infeksi menurun (L.14137) dengan kriteria hasil: • Kemerahan cukup menurun (2) • Nyeri sedang (3) Pencegahan infeksi (I.14539) Observasi • Identifikasi dan menurunkan risiko terserang organisme patogenik Terapeutik • Berikan perawatan kulit • Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan Edukasi • Jelaskan tanda dan gejala infeksi • Untuk menurunkan terjadinya infeksi • Mencegah infeksi terjadi • Mencegah adanya transmisi • Memberikan pengetahuan pada pasien
  • 10. 3. 04/01/202 09.00 Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri akut (D.0054) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan masalah gangguan mobilitas fisik teratasi dengan kriteria hasil : (L.05042) Nyeri menurun Gerakan terbatas menurun Kelemahan fisik menurun Dukungan ambulasi (I.06171) • Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi • Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan Membantu peningkatan mobilisasi pasien dengan adanya bantuan dari keluarga
  • 11. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN No. Tanggal dan Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon (DO & DS) Paraf 1 04/01/202 09.00 11.00 11.00 11.10 08.00 Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik Observasi • Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri • Mengidentifikasi skala nyeri • Memonitor TTV DS : Pasien mengatakan nyeri setelah di lakukan operasi sc dengan -P : Luka post SC -Q : Seperti tersayat -R : Perut bawah -S : 7 -T : terus menerus DO : Pasien tampak meringis kesakitan saat bergerak TD : 150/90mmHg S : 36.5C N : 88x/menit RR : 20 x/menit Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi Memberikan lingkungan yang nyaman serta terhindar dari faktor pemicu nyeri DS : Pasien mengatakan bersedia DO : Pasien mengatakan lebih nyaman setelah di berikan lingkungan nyaman Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi Melatih Teknik nonfarmakologis dengan mendengarkan murotal • DS : Pasien bertanya kapan waktunya • DO : Mengintruksikan untuk mendengar di saat terasa tidak rileks dan merasa cemas,gelisah Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi Kolaborasi • Memberian analgetik ketorolac 30 mg, jika perlu DS : Pasien mengatakan bersedia DO : Pasien tidak mempunyai alergi terhadap obat analgetic yang di berikan Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi
  • 12. No. Tanggal dan Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon (DO & DS) Paraf 2 04/01/202 09.00 09.10 09.30 Risiko infeksi b.d Efek prosedur infasif Observasi • Memonitor tanda dan gejala infeksi Dolor (nyeri) Kalor (panas) Tumor (bengkak) Rubor (kemerahan) Fungsio laesa DS : Pasien mengatakan luka post SC diarea perut bagian bawah DO : -Terdapat luka post SC pada area perut bagian bawah tertutup kassa sepanjang 10cm, kondisi bersih dan kering -Tanda-tanda infeksi -Rubor: Nyeri skala 7 -Kalor: Suhu pada luka 37c -Dolor: tidak terdapat kemerahan -Fungsi Laesa: Nyeri saat bergerak Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi Edukasi menjelaskan tanda dan gejala infeksi Dolor (nyeri) Kalor (panas) Tumor (bengkak) Rubor (kemerahan) Fungsio laesa DS : pasien mengatakan mengerti DO :Pasien mampu mengulangi dan menyebutkan tanda dan gejala infeksi Pasien merasa aman ketika diganti balut luka Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi Mengajarkan cara mencuci tangan yang benar DS : Pasiemengatakan paham dengan Teknik mencuci tangan dengan benar DO : Pasien mampu mengulang Gerakan yang di contohkan Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi
  • 13. No. Tanggal dan Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon (DO & DS) Paraf 3. 04/01/202 09.00 10.00 10.20 Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri akut (D.0054) Memonitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi DS : Pasien kooperatif DO : TD : 150/90 mmHg S: 36 C N : 88 x/menit RR : 20/menit Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi DS : Pasien menyetujui DO : Mengintruksikan untuk berlatimiring kanan kiri setelah bisa miring kanan kiri lanjutkan Latihan duduk jika sudah bisa lanjutkan berlatih berjalan ke kamar mandi dengan bantuan keluarga Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi Mengajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan DS : Pasien bersedia DO : Pasien masih kesulitan dan tampak takut untuk mencoba melatih mobilisasi Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi
  • 14. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN No. Tanggal dan Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon (DO & DS) Paraf 1 05/01/202 08.00 11.00 11.00 11.00 11.10 Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik Observasi • Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri • Mengidentifikasi skala nyeri • Memonitor TTV DS : Pasien mengatakan nyeri berkurang setelah rutin mendengarkan murotal dengan -P : Jahitan pada jalan lahir -Q : Seperti tersayat -R : Perut bawah -S : 5 -T : terus menerus DO : Pasien tampak meringis kesakitan saat bergerak TD : 130/80mmHg S : 36.4C N : 80x/menit RR : 20 x/menit Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi Menganjurkan mempertahankan terapi mendengarkn murotal DS : Pasien masih melakukkan DO : Pasien kooperatif Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi Memberikan lingkungan yang nyaman serta terhindar dari faktor pemicu nyeri DS : - DO : Pasien mengatakan lebih nyaman setelah di berikan lingkungan nyaman Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi Melakukan kolaborasi pemberian analgetik Paracetamol 100 mg DS : Pasien mengatakan bersedia DO : Pasien tidak mempunyai alergi terhadap obat analgetic yang di berikan Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi
  • 15. No. Tanggal dan Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon (DO & DS) Paraf 2 05/01/202 09.00 Risiko infeksi b.d Efek prosedur infasif Observasi • Memonitor tanda dan gejala infeksi Dolor (nyeri) Kalor (panas) Tumor (bengkak) Rubor (kemerahan) Fungsio laesa DS : Pasien mengatakan luka post SC diarea perut bagian bawah DO : -Terdapat luka post SC pada area perut bagian bawah tertutup kassa sepanjang 10cm, kondisi bersih dan kering -Tanda-tanda infeksi -Rubor: Nyeri skala 5 -Kalor: Suhu pada luka 36c -Dolor: tidak terdapat kemerahan -Fungsi Laesa: Nyeri saat bergerak Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi 3. 05/01/202 09.00 09.10 Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri akut (D.0054) Memonitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi DS : Pasien kooperatif DO : TD : 130/88 mmHg S: 36,4C N : 80/menit RR : 20/menit Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi Mengajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan DS : Pasien kooperatif DO : TD : 130/88 mmHg S: 36,4C N : 80/menit RR : 20/menit
  • 16. EVALUASI Tgl/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf 1. 04/01/202 14.00 Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik S : Pasien mengatakan masih nyeri namun sudah sedikit berkurang dengan -P : Luka post sc -Q : tertusuk -R : Perut bawah -S : 6 -T : saat bergerak O : Pasien tampak meringis saat bergerak TD : 136/92mmHg S : 36.4C N : 91x/menit RR : 20 x/menit A : Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis belum teratasi P : Lanjutkan intervensi -Identifikasi PQRST -Anjurkan terapi mendengarkan murotal -Kolaborasi pemberian analgetik Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi 2 04/01/202 14.00 Risiko infeksi d.d Efek prosedur infasif S : Pasien mengatakan ada luka di bagian perut bawah luka post sc O : Terdapat balutan kassa sepanjang 10 cm kondisi bersih dan kering A : Masalah resiko infeksi belum teratasi P : lanjutkan intervensi -Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik -Pertahankan Teknik aseptik Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi 3 04/01/202 14.00 Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri akut (D.0054) S : Klien masih mengeluh nyeri saat beraktifitas O : Klien masih kesulitan untuk berdiri dan berjalan A : Masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi P : lanjutkan intervensi -Identifikasi adanya nyeri dan keluhan fisik lainnya -Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi
  • 17. EVALUASI Tgl/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf 1. 05/01/202 14.00 Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik S : Pasien mengatakan masih nyeri namun sudah sedikit berkurang dengan -P : Luka post sc -Q : tertusuk -R : Perut bawah -S : 3 -T : hilang timbul O : Pasien tampak lebih segar dan tidak takut bergerak TD : 130/80mmHg S : 36.3C N : 82x/menit RR : 20 x/menit A : Nyeri akut b.d agen pencederafisiologis teratasi P : lanjutkan intervensi, pasien pulang -Anjurkan Teknik nonfarmakologi jika nyeri timbul Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi 2 05/01/202 14.00 Risiko infeksi d.d Efek prosedur infasif S : Pasien mengatakan ada luka di bagian perut bawah luka post sc O : Terdapat balutan post sc anti air sepanjang 10 cm kondisi bersih dan kering A : Masalah resiko infeksi teratasi P : Hentikan intervensi,pasien pulang Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi 3 05/01/202 14.00 Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri akut (D.0054) S : Klien sudah dapat berjalan dengan mandiri O : Klien masih terlihat hati hati saat berjalan A : Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi P : Hentikan intervensi,pasien pulang Rezaldi, anastasya, nabila, pita, rindi