SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA
“Kurikulum Sistemik”
Disusun Oleh:
Mudammirotul Ashnam (NIM 1310818015)
Program Magister Pendidikan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2019
Dosen Mata Kuliah: Dr. Ir. VINA SEREVINA, MM
Kurikulum Sistemik
(Systemic Curriculum)…?????
Definisi Sistem
Menurut Kohler Eric L (1972:423), Webster (1969:378), dan Winardi (1980:2),
menyatakan bahwa; “sistem merupakan sekumpulan elemen-elemen yang saling
berhubungan membentuk suatu struktur hubungan internal dan eksternal untuk
mencapai sasaran atau tujuan tertentu”
Sumber: Bayu Hikmat Purwana. 2010. Penerapan Desain Kurikulum Sistemik Untuk Mengembangkan Kurikulum Program Produktif Sekolah Menengah Kejuruan.
Manajerial Vol 8, N0 16, Januari 2010; 46-53
Definisi Kurikulum:
Secara Etimologis kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu
carier yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu.
Jadi, istilahkurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman
Romawi Kuno di Yunani, yang mengandungpengertian suatu jarak
yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.
Sumber:
https://www.academia.edu/10583642/Pengertian_Kurikulum_Menurut_Para_Ahli_-Secara_Etimologis
Kurikulum merupakan seperangkat rencana & sebuah pengaturan
berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar & cara yang digunakan
sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional. (UU No. 20
Tahun 2003)
Kurikulum merupakan niat & harapan yang dituangkan kedalam bentuk rencana
maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah.
Kurikulum sebagai niat & rencana, sedangkan pelaksaannya adalah proses
belajar mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan
peserta didik. (Nana Sudjana, 2005)
Sintesa:
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat
disentesakan bahwa kurikulum merupakan pedoman dalam
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran, yang mana didalam
kurikulum itu terdapat kegiatan belajar mengajar yang tidak hanya
mementingkan bahan ajarnya saja, akan tetapi juga proses belajarnya
yang melibatkan pendidik dan peserta didik disekolah untuk mencapai
sebuah tujuan pendidikan nasional.
Tugas dan peran seorang perancang kurikulum sama dengan
seorang arsitektur, sebelum menentukan bahan dan cara
membangun suatu gedung terlebih dahulu harus dibuat model
gedung yang hendak dibangun. Begitu juga dengan kurikulum,
sebelum menyusun materi dan metode pembelajaran terlebih
dahulu harus dirancang model dari kurikulum itu sendiri (Rusmana,
2009)
Para ahli kurikulum mengemukakan berbagai macam model
kurikulum yang dapat diterapkan. Salah satunya John D. McNeil
yang membagi kurikulum menjadi empat model, yaitu: humanistik,
rekonstruksi sosial, sistemik dan akademik.(John D. McNeil , 2006)
Sumber:mber:Rusmana. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
McNeil, John D. (2006). Contemporary curriculum in thought and action. Los Angeles: John Wiley & Sons,
Inc.
Rusmana. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Model Kurikulum
Humanistik
Rekonstruksi Sosial
Sistemik
Akademik
Definisi Kurikulum Sistemik
Kurikulum sistemik adalah kurikulum yang memiliki
keterpaduan antara bagian-bagian dan membentuk
suatu sistem.(John McNeil, 2006)
kurikulum sistemik merupakan model kurikulum yang
mengantar isi materi menjadi efktif dan efisien serta
berbasis pada hasil dan kemampuan.
Sumber:
• McNeil, John D. (2006). Contemporary curriculum in thought and action. Los Angeles: John Wiley & Sons, Inc
• https://www.academia.edu/31727329/MODEL_IMPLEMENTASI_KURIKULUM_SEBAGAI_UPAYA_MEMAKSIMAL
KAN_PELAKSANAAN_KURIKULUM
.
Sintesa:
Kurikulum sistemik merupakan kurikulum yang
berbasis pada hasil dan kemampuan serta memiliki
keterpaduan antara bagian-bagian dan membentuk
suatu sistem sehingga efektif dan efisien dalam
penerapannya.
Ciri Kurikulum Sistemik
Keseragaman dan control merupakan ciri utama
kurikulum ini. Keseragaman tersebut meliputi tujuan
pembelajaran, proses, materi, dan alat evaluasi.
Mastery learning (ketuntasan belajar) merupakan ciri
dari sistemik kurikulum.
Sumber:
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Ciri Kurikulum
sistemik
• Tujuan pembelajaran
• Proses
• Materi
• Alat Evaluasi
Landasan Kurikulum Sistemik
Landasan Psychologis dari sistemik Kurikulum didasari oleh Psikologi
Behaviourism yang merupakan basisnya.
Prinsip dasarnya adalah hubungan antara stimulus, respon, dan hasil
penguatan (reinforcement) menghasilkan perubahan perilaku. Kebijakan
bagi states maupun distrik untuk memberi hadiah atau menghukum
sekolah maupun guru berdasarkan hasil pencapaian mereka,merupakan
contoh dari reinforcement
Sumber:
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Perubahan
Perilaku
Stimulus
Respon
Reinforcement
(penguatan)
Prinsip dasar psikologi Behaviourism
Landasan Kurikulum Sistemik
Ciri-ciri prinsip behaviourism yang diterapkan di kurikulum ini antara
lain pelajaran menghapal di kelas oleh guru, mengkoreksi atau
mengaffirmasi feedback, membedakan jenis-jenis hasil pembelajaran
(sederhana, kompleks, rendah, tinggi), task analisis yakni menganalisis
tugas kompleks menjadi unit-unit yang bisa dikelola, sekuens
pembelajaran dari parts to whole (bagian ke keseluruhan),
pembelajaran langsung dengan arahan yang jelas, contoh dan
kesempatan untuk praktek dan menerapkan apa yang sudah dipelajari.
Sumber:
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Ciri-ciri prinsip behaviourism yang
diterapkan di kurikulum sistemik
Menghapal Mengkoreksi
Membedakan
Jenis-jenis hasil
pembelajaaran
Menganalisis
tugas kompleks
Pembelajaran
Langsung
Landasan Kurikulum Sistemik
Psikologi Kognitif dan teori information processing juga
mempengaruhi dalam hal memperhatikan bagaimana kepercayaan
siswa/students’belief mempengaruhi pembelajaran dan bagaimana
konsep berfikir terjadi. Salah satu implikasi dari psikologi kognitif
dalam kurikulum sistemik adalah mengakomodasi informasi baru ke
dalam skema-skema yang ada, mengetahui kapan dan dimana
menerapkan pengetahuan dan strategi, memilah-milah informasi
menjadi unit-unit yang bermakna, pemodelan melalui simulasi,
flowchart, dll.
Sumber:
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Landasan Kurikulum Sistemik
Social constructivism juga berpengaruh dalam hal partisipasi dalam
pembelajaran yang responsif terhadap pengetahuan tentatif, konflik
dalam pemahaman dan kepercayaan siswa yang dibawa ke sekolah,
pengakuan bahwa anak-anak memiliki kemampuan untuk terlibat
dalam tingkatan pemikiran yang rumit.
Sumber:
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Landasan Kurikulum Sistemik
Kurikulum sistemik akan lemah ketika asumsi psikologis dan teori
pembelajaran tidak selaras. Ketika sebagian besar standar negara
bergantung pada konsep behaviourism dan cognitivism, maka untuk
psikologi konstruktivism lebih cocok pada standar nasional bagi sains
dan matematika, yang berfokus pada ide-ide pokok.
Sumber:
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Sejarah Timbulnya Kurikulum Sistemik
Pada awalnya, pada abad 16, sekolah Jesuit/Pastor melaksanakan
kurikulum ini dalam pengajaran classical liberal arts, filosofi dan
teologi. Sampai 1890, Inggris dan Irlandia mengaplikasikan
kurikulum ini.
 Mereka membayar sekolah dan para guru berdasarkan persentase
para siswa yang lulus pada mata pelajaran tertentu.
Konsekuensinya antara lain silabus sudah ditentukan dan
pengajaran ditujukan untuk menghadapi ujian akhir, pengajaran
guru lebih pada siswa di level menengah, dibanding siswa di level
atas atau kelas bawah.
 Pada akhir tahun 1800-an, tes tertulis mulai diganti dengan tes
lisan dalam menentukan ketuntasan siswa.
Sumber:
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Antara 1930-1940, ada pengembangan dari bidang-bidang studi,
pedoman dan kerangka kurikulum. Pada tahun 1960-an, ada
perubahan dalam sistemik kurikulum.
Pada awal tahun 1900-an, tes masih digunakan dalam menilai
efisiensi dari para guru dan sekolah. Namun pada tahun 1930-an
hakekat dan tujuan dari tes mulai berubah, dari menilai guru dan
sekolah menjadi menilai siswa. Tujuan tes adalah untuk
mendiagnosa kekuatan dan kelemahan dari para siswa,
menempatkan siswa pada kelas atau grup yang tepat, dan memberi
skor/nilai.
Sumber:
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Ada usaha kuat untuk memperkuat kurikulum dengan program-
program berbagai disiplin ilmu, yang melibatkan siswa dalam
berbagai kegiatan, yang mencerminkan praktek scientist dan para
ilmuan dalam berbagai displin ilmu. Bentuk pembelajarannya berupa
modul, script lesson, computer-assisted instruction, yang mengurangi
peran guru.
Pada tahun 1970-an, ada kegagalan dari program karena“Too many
targets turned out to be no targets at all”. Masalah serius muncul
ketika terlalu banyak standar yang ditetapkan oleh states. Praktek
meletakan taxonomi apa yang harus diajarkan pada level yang
berbeda-beda dipertanyakan publik.
Sumber:
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Selian itu, daftar materi dan keterampilan disebar menjadi terpisah-
pisah yang membuat kurang koordiasi antara mata pelajaran dan
pemisahan dari konsep kunci. Muncullah reformasi sistemik
kurikulum dalam merespon hal ini. Publik mendukung untuk
mengukur hasil dari kurikulum, sekolah maupun guru secara
akuntabel. Akuntabilitas dipandang sangat penting untuk
memperbaiki kurikulum dan menjamin kualitas kurikulum. Ada
tuntutan yang meningkat berdasarkan bukti penelitian bahwa
program kurikulum tertentu itu efektif dan berkelanjutan dalam
konteks tertentu
Sumber:
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Konsekuensi kurikulum sistemik
Reformasi kurikulum sistemik muncul setelah 20 tahun Komisi
Pendidikan Nasional Amerika (NCE) melaporkan laporan “Nation at
Risk” yang menganjurkan suatu reformasi dalam kurikulum dan
menyalahkan pendidikan menengah atas kurangnya tujuan dasar
dan terlalu sering menyarankan suatu kurikulum yang beragam
Sumber:
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Konsekuensi kurikulum sistemik
Pada laporan tahun 2003 ditunjukkan pada publik akan pentingnya standar yang
lebih tepat dan persyaratan yang lebih tinggi untuk kelulusan siswa yang mana
mereka menunjukkan kemampuan yang solid dalam Bahasa Inggris, matematika,
sains dan ilmu-ilmu sosial.
Reformasi sistemik juga menginginkan agar setiap sekolah atau pelayanan
pendidikan publik di semua negara bagian mengikuti standar akademik yang
umum, mempublikasikan rekaman/laporannya, dan memberi orangtua hak
untuk memilih sekolah atau lembaga yang menurut mereka paling tepat untuk
putra putrinya.
Sumber:
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Konsekuensi kurikulum sistemik
Tes juga berpengaruh pada guru untuk menggunakan berbagai
ragam metode misalnya pembelajaran keseluruhan, kooperatif
learning dll yang dituntut dalam tes. Tes menjadi medium dimana
standar kurikulum ditafsirkan. Guru akan menghilangkan konten yang
tidak diperlukan, memberi penekanan pada topik-topik penting, dan
lebih mengajarkan pada keterampilan seperti menulis dan berfikir
kritis.
Sumber:
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Pengembangan Kurikulum Sistemik
Frame work sistemik yang digunakan para pengembang
kurikulum dalam mengembangkan desain kurikulum diyakini akan
menghasilkan desain kurikulum yang komprehensif, memperlihatkan
saling keterhubungan antar komponen kurikulum, dan dapat
teramati dan terukur. Hal ini didukung oleh pernyataan Hamalik
(2000:68-70), bahwa “model kurikulum sistematik dapat digunakan
untuk mengembangkan program pendidikan kurikulum, desain
,pembelajaran, dan desain program pelatihan,
Sumber:
https://studylibid.com/doc/827792/penerapan-desain-kurikulum-sistemik-untuk
Model kurikulum sistemik
Salah satu model kurikulum sistemik adalah model kurikulum
rancangan Romiszowski. Desain kurikulum sistemik Romiszowski
(1981:20) dikembangkan melalui 14 langkah, yaitu: Deskripsi Tugas,
Analisis Tugas, Menetapkan Kemampuan, Spesifikasi, Kemampuan,
Kebutuhan Pendidikan dan latihan, Perumusan Tujuan
Kompetensi/Kemampuan, Kriteria Keberhasilan, Isi dan struktur
program, Pemilihan Strategi Pembelajaran, Uji Coba Program,
Evaluasi, Implementasi Program, Monitoring, dan Perbaikan dan
Penyesuaian (feedback)
Sumber:
https://studylibid.com/doc/827792/penerapan-desain-kurikulum-sistemik-untuk
Kritik kurikulum k-13 revisi
NO. KEUNGGULAN KELEMAHAN SARAN
1. Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif
dan inovatif dalam setiap pemecahan
masalah yang mereka hadapi di
sekolah.
Guru banyak salah kaprah, karena
beranggapan dengan kurikulum 2013 guru
tidak perlu menjelaskan materi kepada
siswa di kelas, padahal banyak mata
pelajaran yang harus tetap ada penjelasan
dari guru.
Guru sebaiknya menjelaskan materi
pembelajaran untuk menambah
wawasan peserta didik, selanjutnya
peserta didik dibimbing untuk
menggali informasi dengan
pengetahuan yang dimiliki.
2. Adanya penilaian dari semua aspek.
Penentuan nilai bagi siswa bukan
hanya didapat dari nilai ujian saja
tetapi juga didapat dari nilai
kesopanan, religi, praktek, sikap dan
lain-lain.
Kurangnya kemampaun guru dalam proses
penilaian sikap, ketrampilan dan
pengetahuan secara holistic.
Guru dibekali pengetahuan mengenai
penilaian otentik agar mampu
melakukan berbagai teknik penilaian.
3. Pembelajaran berpusat pada siswa
dan kontekstual dengan metode
pembelajaran yang bervariasi
Siswa yang aktif mampu mengikuti proses
pembelajaran dengan baik, sedangkan siswa
yang kurang aktif sulit untuk mengikuti
sehingga pengetahuannya tidak
berkembang
Menggunakan metode pembelajaran
yang bisa membuat semua siswa aktif
dan kreatif
NO. KEUNGGULAN KELEMAHAN SARAN
4. Materi dan Soal menuntut kemampuan
berpikir tingkat tinggi (HOTS)
Guru masih menggunakan bentuk soal
yang sederhana (LOTS)
Guru sebaiknya meningkatkan dan
terus mengasah kompetensi yang
dimiliki
5. Banyaknya materi yang dipelajari
untuk menambah khazanah
pengetahuan
Beban belajar siswa dan guru terlalu
berat, sehingga waktu belajar
disekolah terlalu lama
Lamanya waktu belajar disekolah
sebaiknya disesuaikan dengan seberapa
lama rata-rata kekuatan konsentrasi
pesert didik pada saat belajar agar tidak
menimbulkan kelelahan fisik.
6, Siswa belajar mandiri Tidak semua siswa mau mencari ilmu
pengetahuan dari buku, internet atau
sumber lainnya Kebanyakan dari
mereka tidak mengerti konsep materi
yang dimaksud.
Guru harus meluruskan presepsi dari
siswa agar tidak ada misskonsepsi
Kritik kurikulum k-13 revisi

More Related Content

What's hot

Bangunlah Jiwa dan Raganya SMP NEGERI 173 JAKARTA.pptx
Bangunlah Jiwa dan Raganya SMP NEGERI 173 JAKARTA.pptxBangunlah Jiwa dan Raganya SMP NEGERI 173 JAKARTA.pptx
Bangunlah Jiwa dan Raganya SMP NEGERI 173 JAKARTA.pptxandrasasmita2
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
 
Jenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
Jenis-Jenis dan Ciri KurikulumJenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
Jenis-Jenis dan Ciri KurikulumLia Oktafiani
 
RPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial EmosionalRPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial EmosionalNurilFile
 
17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdfssuser4339c7
 
ICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
ICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULATICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
ICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULATAndriani Widi Astuti
 
Pembuatan Soal HOTS (High Order Thinking Skill) berdasarkan Taksonomi bloom
Pembuatan Soal HOTS (High Order Thinking Skill) berdasarkan Taksonomi bloomPembuatan Soal HOTS (High Order Thinking Skill) berdasarkan Taksonomi bloom
Pembuatan Soal HOTS (High Order Thinking Skill) berdasarkan Taksonomi bloomZainulHasan13
 
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaranContoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaranSuaidin -Dompu
 
Tes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektifTes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektifmafia_konoha
 
PPT Melakukan analisis instruksional
PPT Melakukan analisis instruksionalPPT Melakukan analisis instruksional
PPT Melakukan analisis instruksionalNailul Hasibuan
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfsteffaniemalauhollo
 
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematikPembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematiktsamarul_hizbi
 
Sejarah dan Model Pengembangan Kurikulum
Sejarah dan Model Pengembangan KurikulumSejarah dan Model Pengembangan Kurikulum
Sejarah dan Model Pengembangan KurikulumTeguh Arie Sandy
 
Model model manajemen berbasis sekolah
Model  model manajemen berbasis sekolahModel  model manajemen berbasis sekolah
Model model manajemen berbasis sekolahbagibagiilmu
 
Lembar validasi rpp
Lembar validasi rppLembar validasi rpp
Lembar validasi rppArman Dinata
 

What's hot (20)

Bangunlah Jiwa dan Raganya SMP NEGERI 173 JAKARTA.pptx
Bangunlah Jiwa dan Raganya SMP NEGERI 173 JAKARTA.pptxBangunlah Jiwa dan Raganya SMP NEGERI 173 JAKARTA.pptx
Bangunlah Jiwa dan Raganya SMP NEGERI 173 JAKARTA.pptx
 
Paradigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sdParadigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sd
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Jenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
Jenis-Jenis dan Ciri KurikulumJenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
Jenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
 
RPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial EmosionalRPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial Emosional
 
17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
 
ICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
ICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULATICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
ICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
 
Pembuatan Soal HOTS (High Order Thinking Skill) berdasarkan Taksonomi bloom
Pembuatan Soal HOTS (High Order Thinking Skill) berdasarkan Taksonomi bloomPembuatan Soal HOTS (High Order Thinking Skill) berdasarkan Taksonomi bloom
Pembuatan Soal HOTS (High Order Thinking Skill) berdasarkan Taksonomi bloom
 
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaranContoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
 
Tes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektifTes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektif
 
PPT Melakukan analisis instruksional
PPT Melakukan analisis instruksionalPPT Melakukan analisis instruksional
PPT Melakukan analisis instruksional
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
 
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUMLANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
 
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematikPembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
 
Sejarah dan Model Pengembangan Kurikulum
Sejarah dan Model Pengembangan KurikulumSejarah dan Model Pengembangan Kurikulum
Sejarah dan Model Pengembangan Kurikulum
 
Model model manajemen berbasis sekolah
Model  model manajemen berbasis sekolahModel  model manajemen berbasis sekolah
Model model manajemen berbasis sekolah
 
Lembar validasi rpp
Lembar validasi rppLembar validasi rpp
Lembar validasi rpp
 
UbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptxUbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptx
 

Similar to KURIKULUM SISTEMIK

Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum SistematikDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum SistematikVina Serevina
 
Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...
Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...
Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...BayuGibran218
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkEgi Ramadah
 
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirLandasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirYASIR ABDUL YASIR
 
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptx
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptxMODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptx
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptxAmirohSKom
 
hakikat kurikulum
hakikat kurikulumhakikat kurikulum
hakikat kurikulumendang zr
 
Model Konsep Kurikulum
Model Konsep KurikulumModel Konsep Kurikulum
Model Konsep KurikulumEmirita Reta
 
Pengembangan kurikulum.khairil
Pengembangan kurikulum.khairilPengembangan kurikulum.khairil
Pengembangan kurikulum.khairilKhairil Usman
 
Model konsep kurikulum
Model konsep kurikulumModel konsep kurikulum
Model konsep kurikulumannania
 
Makalah desain dan_pengembangan_kurikulu
Makalah desain dan_pengembangan_kurikuluMakalah desain dan_pengembangan_kurikulu
Makalah desain dan_pengembangan_kurikuluzulfikri joule
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajarangesty
 
Komponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumKomponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumchytra Daud
 
Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Nur Ismirawati
 
Model ipa terpadu smp rev
Model  ipa terpadu smp revModel  ipa terpadu smp rev
Model ipa terpadu smp revAsep Hidayat
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013FKIP UHO
 

Similar to KURIKULUM SISTEMIK (20)

Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum SistematikDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
 
Desain kurikulum
Desain kurikulumDesain kurikulum
Desain kurikulum
 
Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...
Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...
Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbk
 
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirLandasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
 
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptx
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptxMODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptx
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptx
 
hakikat kurikulum
hakikat kurikulumhakikat kurikulum
hakikat kurikulum
 
Model Konsep Kurikulum
Model Konsep KurikulumModel Konsep Kurikulum
Model Konsep Kurikulum
 
Pengembangan kurikulum.khairil
Pengembangan kurikulum.khairilPengembangan kurikulum.khairil
Pengembangan kurikulum.khairil
 
Model konsep kurikulum
Model konsep kurikulumModel konsep kurikulum
Model konsep kurikulum
 
Makalah desain dan_pengembangan_kurikulu
Makalah desain dan_pengembangan_kurikuluMakalah desain dan_pengembangan_kurikulu
Makalah desain dan_pengembangan_kurikulu
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Komponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumKomponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulum
 
Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel
 
Model ipa terpadu smp rev
Model  ipa terpadu smp revModel  ipa terpadu smp rev
Model ipa terpadu smp rev
 
Problematika sejarah
Problematika sejarahProblematika sejarah
Problematika sejarah
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013
 

More from Vina Serevina

Brainstorming Kurikulum Darurat
Brainstorming Kurikulum DaruratBrainstorming Kurikulum Darurat
Brainstorming Kurikulum DaruratVina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Vina Serevina
 
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Vina Serevina
 
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnamKritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnamVina Serevina
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum RadikalDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum RadikalVina Serevina
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum LiberalDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum LiberalVina Serevina
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: RitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: RitaVina Serevina
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaVina Serevina
 
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan FisikaVina Serevina
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulitaVina Serevina
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosariKritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosariVina Serevina
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum LiberalDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum LiberalVina Serevina
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaVina Serevina
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti Alfianda
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti AlfiandaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti Alfianda
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti AlfiandaVina Serevina
 

More from Vina Serevina (20)

Brainstorming Kurikulum Darurat
Brainstorming Kurikulum DaruratBrainstorming Kurikulum Darurat
Brainstorming Kurikulum Darurat
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
 
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnamKritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum RadikalDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum LiberalDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: RitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
 
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosariKritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum LiberalDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti Alfianda
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti AlfiandaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti Alfianda
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti Alfianda
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

KURIKULUM SISTEMIK

  • 1. DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA “Kurikulum Sistemik” Disusun Oleh: Mudammirotul Ashnam (NIM 1310818015) Program Magister Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta 2019 Dosen Mata Kuliah: Dr. Ir. VINA SEREVINA, MM
  • 3. Definisi Sistem Menurut Kohler Eric L (1972:423), Webster (1969:378), dan Winardi (1980:2), menyatakan bahwa; “sistem merupakan sekumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk suatu struktur hubungan internal dan eksternal untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu” Sumber: Bayu Hikmat Purwana. 2010. Penerapan Desain Kurikulum Sistemik Untuk Mengembangkan Kurikulum Program Produktif Sekolah Menengah Kejuruan. Manajerial Vol 8, N0 16, Januari 2010; 46-53
  • 4. Definisi Kurikulum: Secara Etimologis kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu carier yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilahkurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandungpengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish. Sumber: https://www.academia.edu/10583642/Pengertian_Kurikulum_Menurut_Para_Ahli_-Secara_Etimologis
  • 5. Kurikulum merupakan seperangkat rencana & sebuah pengaturan berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar & cara yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional. (UU No. 20 Tahun 2003) Kurikulum merupakan niat & harapan yang dituangkan kedalam bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat & rencana, sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan peserta didik. (Nana Sudjana, 2005)
  • 6. Sintesa: Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat disentesakan bahwa kurikulum merupakan pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran, yang mana didalam kurikulum itu terdapat kegiatan belajar mengajar yang tidak hanya mementingkan bahan ajarnya saja, akan tetapi juga proses belajarnya yang melibatkan pendidik dan peserta didik disekolah untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional.
  • 7. Tugas dan peran seorang perancang kurikulum sama dengan seorang arsitektur, sebelum menentukan bahan dan cara membangun suatu gedung terlebih dahulu harus dibuat model gedung yang hendak dibangun. Begitu juga dengan kurikulum, sebelum menyusun materi dan metode pembelajaran terlebih dahulu harus dirancang model dari kurikulum itu sendiri (Rusmana, 2009) Para ahli kurikulum mengemukakan berbagai macam model kurikulum yang dapat diterapkan. Salah satunya John D. McNeil yang membagi kurikulum menjadi empat model, yaitu: humanistik, rekonstruksi sosial, sistemik dan akademik.(John D. McNeil , 2006) Sumber:mber:Rusmana. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. McNeil, John D. (2006). Contemporary curriculum in thought and action. Los Angeles: John Wiley & Sons, Inc. Rusmana. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
  • 9. Definisi Kurikulum Sistemik Kurikulum sistemik adalah kurikulum yang memiliki keterpaduan antara bagian-bagian dan membentuk suatu sistem.(John McNeil, 2006) kurikulum sistemik merupakan model kurikulum yang mengantar isi materi menjadi efktif dan efisien serta berbasis pada hasil dan kemampuan. Sumber: • McNeil, John D. (2006). Contemporary curriculum in thought and action. Los Angeles: John Wiley & Sons, Inc • https://www.academia.edu/31727329/MODEL_IMPLEMENTASI_KURIKULUM_SEBAGAI_UPAYA_MEMAKSIMAL KAN_PELAKSANAAN_KURIKULUM .
  • 10. Sintesa: Kurikulum sistemik merupakan kurikulum yang berbasis pada hasil dan kemampuan serta memiliki keterpaduan antara bagian-bagian dan membentuk suatu sistem sehingga efektif dan efisien dalam penerapannya.
  • 11. Ciri Kurikulum Sistemik Keseragaman dan control merupakan ciri utama kurikulum ini. Keseragaman tersebut meliputi tujuan pembelajaran, proses, materi, dan alat evaluasi. Mastery learning (ketuntasan belajar) merupakan ciri dari sistemik kurikulum. Sumber: http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 12. Ciri Kurikulum sistemik • Tujuan pembelajaran • Proses • Materi • Alat Evaluasi
  • 13. Landasan Kurikulum Sistemik Landasan Psychologis dari sistemik Kurikulum didasari oleh Psikologi Behaviourism yang merupakan basisnya. Prinsip dasarnya adalah hubungan antara stimulus, respon, dan hasil penguatan (reinforcement) menghasilkan perubahan perilaku. Kebijakan bagi states maupun distrik untuk memberi hadiah atau menghukum sekolah maupun guru berdasarkan hasil pencapaian mereka,merupakan contoh dari reinforcement Sumber: http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 15. Landasan Kurikulum Sistemik Ciri-ciri prinsip behaviourism yang diterapkan di kurikulum ini antara lain pelajaran menghapal di kelas oleh guru, mengkoreksi atau mengaffirmasi feedback, membedakan jenis-jenis hasil pembelajaran (sederhana, kompleks, rendah, tinggi), task analisis yakni menganalisis tugas kompleks menjadi unit-unit yang bisa dikelola, sekuens pembelajaran dari parts to whole (bagian ke keseluruhan), pembelajaran langsung dengan arahan yang jelas, contoh dan kesempatan untuk praktek dan menerapkan apa yang sudah dipelajari. Sumber: http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 16. Ciri-ciri prinsip behaviourism yang diterapkan di kurikulum sistemik Menghapal Mengkoreksi Membedakan Jenis-jenis hasil pembelajaaran Menganalisis tugas kompleks Pembelajaran Langsung
  • 17. Landasan Kurikulum Sistemik Psikologi Kognitif dan teori information processing juga mempengaruhi dalam hal memperhatikan bagaimana kepercayaan siswa/students’belief mempengaruhi pembelajaran dan bagaimana konsep berfikir terjadi. Salah satu implikasi dari psikologi kognitif dalam kurikulum sistemik adalah mengakomodasi informasi baru ke dalam skema-skema yang ada, mengetahui kapan dan dimana menerapkan pengetahuan dan strategi, memilah-milah informasi menjadi unit-unit yang bermakna, pemodelan melalui simulasi, flowchart, dll. Sumber: http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 18. Landasan Kurikulum Sistemik Social constructivism juga berpengaruh dalam hal partisipasi dalam pembelajaran yang responsif terhadap pengetahuan tentatif, konflik dalam pemahaman dan kepercayaan siswa yang dibawa ke sekolah, pengakuan bahwa anak-anak memiliki kemampuan untuk terlibat dalam tingkatan pemikiran yang rumit. Sumber: http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 19. Landasan Kurikulum Sistemik Kurikulum sistemik akan lemah ketika asumsi psikologis dan teori pembelajaran tidak selaras. Ketika sebagian besar standar negara bergantung pada konsep behaviourism dan cognitivism, maka untuk psikologi konstruktivism lebih cocok pada standar nasional bagi sains dan matematika, yang berfokus pada ide-ide pokok. Sumber: http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 20. Sejarah Timbulnya Kurikulum Sistemik Pada awalnya, pada abad 16, sekolah Jesuit/Pastor melaksanakan kurikulum ini dalam pengajaran classical liberal arts, filosofi dan teologi. Sampai 1890, Inggris dan Irlandia mengaplikasikan kurikulum ini.  Mereka membayar sekolah dan para guru berdasarkan persentase para siswa yang lulus pada mata pelajaran tertentu. Konsekuensinya antara lain silabus sudah ditentukan dan pengajaran ditujukan untuk menghadapi ujian akhir, pengajaran guru lebih pada siswa di level menengah, dibanding siswa di level atas atau kelas bawah.  Pada akhir tahun 1800-an, tes tertulis mulai diganti dengan tes lisan dalam menentukan ketuntasan siswa. Sumber: http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 21. Antara 1930-1940, ada pengembangan dari bidang-bidang studi, pedoman dan kerangka kurikulum. Pada tahun 1960-an, ada perubahan dalam sistemik kurikulum. Pada awal tahun 1900-an, tes masih digunakan dalam menilai efisiensi dari para guru dan sekolah. Namun pada tahun 1930-an hakekat dan tujuan dari tes mulai berubah, dari menilai guru dan sekolah menjadi menilai siswa. Tujuan tes adalah untuk mendiagnosa kekuatan dan kelemahan dari para siswa, menempatkan siswa pada kelas atau grup yang tepat, dan memberi skor/nilai. Sumber: http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 22. Ada usaha kuat untuk memperkuat kurikulum dengan program- program berbagai disiplin ilmu, yang melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan, yang mencerminkan praktek scientist dan para ilmuan dalam berbagai displin ilmu. Bentuk pembelajarannya berupa modul, script lesson, computer-assisted instruction, yang mengurangi peran guru. Pada tahun 1970-an, ada kegagalan dari program karena“Too many targets turned out to be no targets at all”. Masalah serius muncul ketika terlalu banyak standar yang ditetapkan oleh states. Praktek meletakan taxonomi apa yang harus diajarkan pada level yang berbeda-beda dipertanyakan publik. Sumber: http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 23. Selian itu, daftar materi dan keterampilan disebar menjadi terpisah- pisah yang membuat kurang koordiasi antara mata pelajaran dan pemisahan dari konsep kunci. Muncullah reformasi sistemik kurikulum dalam merespon hal ini. Publik mendukung untuk mengukur hasil dari kurikulum, sekolah maupun guru secara akuntabel. Akuntabilitas dipandang sangat penting untuk memperbaiki kurikulum dan menjamin kualitas kurikulum. Ada tuntutan yang meningkat berdasarkan bukti penelitian bahwa program kurikulum tertentu itu efektif dan berkelanjutan dalam konteks tertentu Sumber: http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 24. Konsekuensi kurikulum sistemik Reformasi kurikulum sistemik muncul setelah 20 tahun Komisi Pendidikan Nasional Amerika (NCE) melaporkan laporan “Nation at Risk” yang menganjurkan suatu reformasi dalam kurikulum dan menyalahkan pendidikan menengah atas kurangnya tujuan dasar dan terlalu sering menyarankan suatu kurikulum yang beragam Sumber: http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 25. Konsekuensi kurikulum sistemik Pada laporan tahun 2003 ditunjukkan pada publik akan pentingnya standar yang lebih tepat dan persyaratan yang lebih tinggi untuk kelulusan siswa yang mana mereka menunjukkan kemampuan yang solid dalam Bahasa Inggris, matematika, sains dan ilmu-ilmu sosial. Reformasi sistemik juga menginginkan agar setiap sekolah atau pelayanan pendidikan publik di semua negara bagian mengikuti standar akademik yang umum, mempublikasikan rekaman/laporannya, dan memberi orangtua hak untuk memilih sekolah atau lembaga yang menurut mereka paling tepat untuk putra putrinya. Sumber: http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 26. Konsekuensi kurikulum sistemik Tes juga berpengaruh pada guru untuk menggunakan berbagai ragam metode misalnya pembelajaran keseluruhan, kooperatif learning dll yang dituntut dalam tes. Tes menjadi medium dimana standar kurikulum ditafsirkan. Guru akan menghilangkan konten yang tidak diperlukan, memberi penekanan pada topik-topik penting, dan lebih mengajarkan pada keterampilan seperti menulis dan berfikir kritis. Sumber: http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 27. Pengembangan Kurikulum Sistemik Frame work sistemik yang digunakan para pengembang kurikulum dalam mengembangkan desain kurikulum diyakini akan menghasilkan desain kurikulum yang komprehensif, memperlihatkan saling keterhubungan antar komponen kurikulum, dan dapat teramati dan terukur. Hal ini didukung oleh pernyataan Hamalik (2000:68-70), bahwa “model kurikulum sistematik dapat digunakan untuk mengembangkan program pendidikan kurikulum, desain ,pembelajaran, dan desain program pelatihan, Sumber: https://studylibid.com/doc/827792/penerapan-desain-kurikulum-sistemik-untuk
  • 28. Model kurikulum sistemik Salah satu model kurikulum sistemik adalah model kurikulum rancangan Romiszowski. Desain kurikulum sistemik Romiszowski (1981:20) dikembangkan melalui 14 langkah, yaitu: Deskripsi Tugas, Analisis Tugas, Menetapkan Kemampuan, Spesifikasi, Kemampuan, Kebutuhan Pendidikan dan latihan, Perumusan Tujuan Kompetensi/Kemampuan, Kriteria Keberhasilan, Isi dan struktur program, Pemilihan Strategi Pembelajaran, Uji Coba Program, Evaluasi, Implementasi Program, Monitoring, dan Perbaikan dan Penyesuaian (feedback) Sumber: https://studylibid.com/doc/827792/penerapan-desain-kurikulum-sistemik-untuk
  • 29. Kritik kurikulum k-13 revisi NO. KEUNGGULAN KELEMAHAN SARAN 1. Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah. Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari guru. Guru sebaiknya menjelaskan materi pembelajaran untuk menambah wawasan peserta didik, selanjutnya peserta didik dibimbing untuk menggali informasi dengan pengetahuan yang dimiliki. 2. Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain. Kurangnya kemampaun guru dalam proses penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara holistic. Guru dibekali pengetahuan mengenai penilaian otentik agar mampu melakukan berbagai teknik penilaian. 3. Pembelajaran berpusat pada siswa dan kontekstual dengan metode pembelajaran yang bervariasi Siswa yang aktif mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik, sedangkan siswa yang kurang aktif sulit untuk mengikuti sehingga pengetahuannya tidak berkembang Menggunakan metode pembelajaran yang bisa membuat semua siswa aktif dan kreatif
  • 30. NO. KEUNGGULAN KELEMAHAN SARAN 4. Materi dan Soal menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) Guru masih menggunakan bentuk soal yang sederhana (LOTS) Guru sebaiknya meningkatkan dan terus mengasah kompetensi yang dimiliki 5. Banyaknya materi yang dipelajari untuk menambah khazanah pengetahuan Beban belajar siswa dan guru terlalu berat, sehingga waktu belajar disekolah terlalu lama Lamanya waktu belajar disekolah sebaiknya disesuaikan dengan seberapa lama rata-rata kekuatan konsentrasi pesert didik pada saat belajar agar tidak menimbulkan kelelahan fisik. 6, Siswa belajar mandiri Tidak semua siswa mau mencari ilmu pengetahuan dari buku, internet atau sumber lainnya Kebanyakan dari mereka tidak mengerti konsep materi yang dimaksud. Guru harus meluruskan presepsi dari siswa agar tidak ada misskonsepsi Kritik kurikulum k-13 revisi

Editor's Notes

  1. Data dikutip dari Jurnal; Bayu Hikmat Purwana, 2010. Penerapan Desain Kurikulum Sistemik Untuk Mengembangkan Kurikulum Program Produktif Sekolah Menengah Kejuruan. MANAJERIAL Vol. 8, No. 16, Januari 2010 : 46 - 53