SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Desain Pembelajaran Fisika
“Kurikulum Sistematik”
Dosen : Dr. Ir. Vina Serevina, MM
Disusun Oleh :
Iman Safari (NIM 1310818005)
Program Magister Pendidikan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
Kurikulum
Sistematik
(Systemic
Curriculum)
Tugas mata kuliah Desain Pembelajaran.
IMAN SAFARI - 13130818005
Magister Pendidikan Fisika, Universitas
Negeri Jakarta
1310818005-IMAN SAFARI
Definisi Sistem
– Sistem
Menurut Kohler Eric L (1972:423), Webster (1969:378), dan
Winardi (1980:2), menyatakan bahwa; “sistem merupakan
sekumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan
membentuk suatu struktur hubungan internal dan eksternal
untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”
Referensi ; Bayu Hikmat Purwana. 2010. Penerapan Desain Kurikulum Sistemik Untuk Mengembangkan Kurikulum
Program Produktif Sekolah Menengah Kejuruan. Manajerial Vol 8, N0 16, Januari 2010; 46-53
Definisi Sistem
– Berdasarkan definisi tentang sistem seperti tersebut di atas,
maka dapat dikatakan bahwa sebuah sistem mewakili suatu
keseluruhan tertentu yang dapat dikaji secara relatif berdiri
sendiri, maksudnya adalah sebuah sistem sentral dapat
ditentukan batasannya berdasarkan kebutuhan (kebutuhan
analisis atau level pengambilan keputusan)
Referensi ; Bayu Hikmat Purwana. 2010. Penerapan Desain Kurikulum Sistemik Untuk Mengembangkan Kurikulum
Program Produktif Sekolah Menengah Kejuruan. Manajerial Vol 8, N0 16, Januari 2010; 46-53
Definisi Kurikulum
– Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga
pendidikan (KBBI Daring, 2016. Versi daring: 1.4.9.2-20190308150813)
– Kurikulum berasal dari bahasa inggris yaitu Curriculum yang berarti rencana
pelajaran, dimana Curriculum berasal dari bahasa latin Currere yang memiliki
banyak arti seperti berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha
– Pengertian Kurikulum Menurut UU. No. 20 Tahun 2003 : Pengertian kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Definisi Kurikulum sistemik
– Kurikulum sistemik adalah kurikulum yang memiliki
keterpaduan antara bagian-bagian dan membentuk suatu
system. Sistemik kurikulum sering pula disebut kurikulum
teknologis, bersifat holistik, yang terdiri dari dua komponen
atau lebih yang memiliki relasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Konsep Dasar Kurikulum
Sistemik
– Konsep dasar di balik kurikulum sistemik adalah memiliki tujuan,
mengadopsi langkah-langkah untuk mencapai tujuan ini, dan menilai
secara berkelanjutan untuk melihat apakah semua elemen bekerja
secara harmonis untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Kurikulum
sistemik dikatakan melayani sebagai kepentingan egaliter karena
berfokus pada langkah-langkah akses yang sama untuk semua
Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Konsep Dasar Kurikulum
Sistemik
– Kurikulum Sistemik memfasilitasi akuntabilitas semua
pemangku kepentingan pendidikan yang bersangkutan
karena menetapkan standar yang telah ditentukan dan
efisiensi stake-holders dapat diukur sehubungan dengan
standar-standar ini. Di sini guru mencoba mematuhi tujuan
atau standar yang sudah ditentukan.
Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Konsep Dasar Kurikulum
Sistemik
– Pendekatan sistemik dalam pengembangan suatu kurikulum
adalah suatu pendekatan yang menitikberatkan pada
struktur dan keteraturan yang direncanakan sejak awal untuk
menghasilkan sesuatu yang spesifik. Model sistemik ini
dapat digunakan untuk mengembangkan program
pendidikan kurikulum, desain pembelajaran, dan desain
program pelatihan.
Landasan Psikologis
– Landasan Psychologis dari sistemik Kurikulum didasari oleh
Psikologi Behaviourism yang merupakan basisnya. Prinsip
dasarnya adalah hubungan antara stimulus, respon, dan
hasil penguatan (reinforcement) menghasilkan perubahan
perilaku.
1310818005-IMAN SAFARI
Landasan Psikologis
– Ciri-ciri prinsip behaviourism yang diterapkan di kurikulum ini antara lain
pelajaran menghapal di kelas oleh guru, mengkoreksi atau
mengaffirmasi feedback, membedakan jenis-jenis hasil pembelajaran (
sederhana, kompleks, rendah, tinggi), task analisis yakni menganalisis
tugas kompleks menjadi unit-unit yang bisa dikelola, sekuens
pembelajaran dari parts to whole ( bagian ke keseluruhan),
pembelajaran langsung dengan arahan yang jelas, contoh dan
kesempatan untuk praktek dan menerapkan apa yang sudah dipelajari
Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Landasan Psikologis
– Psikologi Kognitif dan teori information processing juga mempengaruhi dalam
hal memperhatikan bagaimana kepercayaan siswa/ students’belief
mempengaruhi pembelajaran dan bagaimana konsep berfikir terjadi. Salah satu
implikasi dari psikologi kognitif dalam kurikulum sistemik adalah
mengakomodasi informasi baru ke dalam skema-skema yang ada, mengetahui
kapan dan dimana menerapkan pengetahuan dan strategi, memilah-milah
informasi menjadi unit-unit yang bermakna, pemodelan melalui simulasi,
flowchart, dll.
Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Landasan Psikologis
– Social constructivism juga berpengaruh dalam hal partisipasi
dalam pembelajaran yang responsif terhadap pengetahuan
tentatif, konflik dalam pemahaman dan kepercayaan siswa yang
dibawa ke sekolah, pengakuan bahwa anak-anak memiliki
kemampuan untuk terlibat dalam tingkatan pemikiran yang rumit.
Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Sejarah Perkembangan
Sistematik Kurikulum
– Sistemik Kurikulum yang diungkap sebagai konsep oleh McNeil dan disertakan
langkah-langkah implementasinya oleh Romiszowski, dapat diuraikan sebagai
alternative penyususnan kurikulum pendidikan kejuruan, khususnya di
Indonesia.
– Model sistematik Romiszowski menerapkan salah satu pendekatan sistem
(system Approach). Pendekatan sistematik dalam mengembangkan suatu
kurikulum adalah suatu pendekatan yang menitikberatkan pada struktur dan
keteraturan yang direncanakan sejak awal untuk menghasilkan hal-hal yang
spesifik
Sejarah adanya sistemik
kurikulum
– Pada awalnya, pada abad 16, sekolah Jesuit/Pastor melaksanakan kurikulum ini
dalam pengajaran classical liberal arts, filosofi dan teologi, yang bertujuan
untuk membentuk Kristiani yang ideal dan memiliki kepemimpinan dalam
kewarganegaraan, perdagangan, dan urusan pengadilan. Sampai 1890, Inggris
dan Irlandia mengaplikasikan kurikulum ini. Mereka membayar sekolah dan
para guru berdasarkan persentase para siswa yang lulus pada mata pelajaran
tertentu
Referensi;
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Sejarah adanya sistemik
kurikulum
– Antara 1930-1940, ada pengembangan dari bidang-bidang studi, pedoman dan
kerangka kurikulum. Pada tahun 1960-an, ada perubahan dalam sistemik
kurikulum.
– Pada awal tahun 1900-an, tes masih digunakan dalam menilai efisiensi dari
para guru dan sekolah. Namun pada tahun 1930-an hakekat dan tujuan dari
tes mulai berubah, dari menilai guru dan sekolah menjadi menilai siswa. Tujuan
tes adalah untuk mendiagnosa kekuatan dan kelemahan dari para siswa,
menempatkan siswa pada kelas atau grup yang tepat, dan memberi skor/nilai.
Referensi;
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Sejarah adanya sistemik
kurikulum
– Pada tahun 1970-an, ada kegagalan dari program
karena“Too many targets turned out to be no targets at all”.
Masalah serius muncul ketika terlalu banyak standar yang
ditetapkan oleh states. Praktek meletakan taxonomi apa
yang harus diajarkan pada level yang berbeda-beda
dipertanyakan publik.
Referensi;
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
– Selian itu, daftar materi dan keterampilan disebar menjadi
terpisah-pisah yang membuat kurang koordiasi antara mata
pelajaran dan pemisahan dari konsep kunci. Muncullah
reformasi sistemik kurikulum dalam merespon hal ini. Publik
mendukung untuk mengukur hasil dari kurikulum, sekolah
maupun guru secara akuntabel
Referensi;
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Sejarah adanya sistemik
kurikulum
Konsekuensi kurikulum
sistemik
– Reformasi kurikulum sistemik muncul setelah 20 tahun
Komisi Pendidikan Nasional Amerika (NCE) melaporkan
laporan “Nation at Risk” yang menganjurkan suatu reformasi
dalam kurikulum dan menyalahkan pendidikan menengah
atas kurangnya tujuan dasar dan terlalu sering
menyarankan suatu kurikulum yang beragam.
Referensi;
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Konsekuensi kurikulum
sistemik
– Pada laporan tahun 2003 ditunjukkan pada publik akan
pentingnya standar yang lebih tepat dan p N rsyaratan
yang lebih tinggi untuk kelulusan siswa yang mana mereka
menunjukkan kemampuan yang solid dalam Bahasa Inggris,
matematika, sains dan ilmu-ilmu sosial.
Referensi;
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Konsekuensi kurikulum
sistemik
– Reformasi sistemik juga menginginkan agar setiap sekolah
atau pelayanan pendidikan publik di semua negara bagian
mengikuti standar akademik yang umum, mempublikasikan
rekaman/laporannya, dan memberi orangtua hak untuk
memilih sekolah atau lembaga yang menurut mereka paling
tepat untuk putra putrinya.
Referensi;
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Pengembangan kurikulum
sistemik
– Frame work sistemik yang digunakan para pengembang
kurikulum dalam mengembangkan desain kurikulum diyakini
akan menghasilkan desain kurikulum yang komprehensif,
memperlihatkan saling keterhubungan antar komponen
kurikulum, dan dapat teramati dan terukur. Model kurikulum
sistematik dapat digunakan untuk mengembangkan program
pendidikan kurikulum, desain pembelajaran, dan desain
program pelatihan
Referensi;
Bayu Hikmat Purwana, 2010. Penerapan Desain Kurikulum Sistemik Untuk Mengembangkan Kurikulum Program
Produktif Sekolah Menengah Kejuruan. MANAJERIAL Vol. 8, No. 16, Januari 2010 : 46 - 53
Strategi dalam kurikulum
sistemik
– Kurikulum Sistemik mencerminkan strategi sistemik yang koheren untuk
setiap tingkat sistem pendidikan mulai dari harapan hingga prestasi. Fitur
penting dari Kurikulum Sistemik atau kurikulum berbasis standar adalah:
1. Menetapkan standar dan hasil pembelajaran untuk siswa 2.
Penyelarasan lengkap antara kebijakan, kerangka kerja kurikuler, bahan
ajar, instruksi dan penilaian kelas 3. Reorganisasi seluruh sistem
pendidikan untuk memaksimalkan prestasi siswa sehubungan dengan
hasil pembelajaran yang telah ditentukan 4. Evaluasi prestasi siswa,
identifikasi kekurangan dan akuntabilitas yang bersangkutan.
Referensi;
http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
Analisis Pengembangan
Kurikulum Sistemik
Ada beberapa pemikiran Beaucham yang berpengaruh terhadap penerapan
kurikulum, diantaranya sebagai berikut:
– Adanya arena rekayasa kurikulum. Untuk mengimplementasikan
kurikulum pendidikan harus ada wadah yang tepat berupa
wadah/lembaga pendidikan guna bagaimana menerapkan,
mengevaluasi dan merevisi pengembangan rekayasa kurikulum tersebut.
Dengan adanya arena rekayasa kurikulum maka diharapkan mampu
menunjukkan perbandingan ketepatan-mana yang bisa terpakai dan
mana yang memerlukan perbaikan yang berlanjut.
Analisis Pengembangan
Kurikulum Sistemik
– Memilih dan melibatkan:
1) spesialis, tenaga spesialis merupakan tenaga ahli dalam
bidang rancang bangun kurikulum pendidikan. Tenaga
spesialis ini mampu menciptakan bentuk yang tepat
dengan membaca perkembangan zaman sehingga
pendidikan secara terus menerus berkembang,
Analisis Pengembangan
Kurikulum Sistemik
– 2) guru kelas, tenaga pendidik sebagai ujung tombak
pendidikan karena guru yang mengajar di kelas paling
banyak mengetahui perkembangan materi ajar, dengan
demikian guru 99% keterlibatannya dalam me-update
kurikulum pendidikan setiap saat,
Analisis Pengembangan
Kurikulum Sistemik
3) para profesional dalam sistem sekolah, tenaga profesional bisa
menjadi sumber inspirasi bagi perkembangan pendidikan karena
dengan hadirnya tenaga profesional berarti melakoni satu bidang
ilmu dengan sebaik dan seoptimal mungkin dengan tujuan
menerampilkan peserta didik itu sendiri, dan
Analisis Pengembangan
Kurikulum Sistemik
– 4) para profesional ditambah beberapa anggota masyarakat
dari berbagai lapisan yang diambil secara refresentatif.
Tenaga profesional dan masyarakat sebagai pemilik product
pendidikan maka sangat diperlukan saran kritikan yang hadir
dari mereka.
Analisis Pengembangan
Kurikulum Sistemik
– Organisasi dan prosedur perencanaan kurikulum, yakni
langkah-langkah yang harus diikuti dalam merumuskan
tujuan, menganalisis kompetensi, memilih materi dan
kegiatan belajar. Tujuan merupakan hakikat dari
sebuah rancangan, peserta didik mampu melakukan,
terampil mengerjakan sesuatu yang ada dari materi ajar,
peserta didik mampu mengembangkan bermacam-macam
tiori sesuai dengan perkembangan.
Referensi
Analisis Pengembangan
Kurikulum Sistemik
– menganalisis perkembangan kurikulum terkait dengan materi
ajar-apakah relevan dengan kekinian atau tidak. Selanjutnya,
memilih materi pelajaran perlu dilakukan karena
menyesuaikan dengan konteks yang ada, dan melakukan
kegiatan belajar dengan berbagai usaha dengan tujuan agar
peserta didik dengan mudah memahami, menguasai,
memperaktikkannya, menyenangkan dan terus menerus
senang belajar
Referensi:
Analisis Pengembangan
Kurikulum Sistemik
– Implementasi kurikulum. Penerapan kurikulum merupakan
reaksi masukan dari berbagai elemen dan sesuai dengan
perkembangan pendidikan sehingga akan menghasilkan
pengetahuan objektif dan mampu/trampil meningkatkan
tarap hidup masyarakat.
Referensi:
Langkah-langkah Pengembangan
Kurikulum Sistemik
– Prosedur pengembangan kurikulum model sistemik ini dilakukan dengan 14
langkah, yaitu : Deskripsi tugas, analisis tugas, menetapkan kemampuan,
spesifikasi kemampuan, kebutuhan pendidikan dan latihan, organisasi dan isi.
Pemilihan strategi pembelajaran, uji coba program, evaluasi, implementasi
program, monitoring, perbaikan dan penyesuaian.
Penggunaan model ini dapat menjadi tawaran alternative dalam penyusunan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan khususnya pada Sekolah Menengah
Kejuruan. Penerapan model ini akan menjadi suatu cirri khas satuan pendidikan
melalui penyusunan desain KTSP sebagai kurikulum operasional yang disusun
dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Referensi /
Analisis Pengembangan
Kurikulum Sistemik
– Evaluasi kurikulum. Dalam hal ini minimal memiliki empat
dimensi:
1) evaluasi terhadap kurikulum yang digunakan guru,
2) evaluasi desain kurikulum,
3) evaluasi lulusan,
4) evaluasi sistem kurikulum.
Referensi /

More Related Content

What's hot

Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Yang Dibuang
 

What's hot (20)

ppt pendekatan pembiayaan pendidikan
ppt pendekatan pembiayaan pendidikanppt pendekatan pembiayaan pendidikan
ppt pendekatan pembiayaan pendidikan
 
Jawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genapJawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genap
 
Makalah Tanggung Jawab Pendanaan Pendidikan
Makalah Tanggung Jawab Pendanaan Pendidikan Makalah Tanggung Jawab Pendanaan Pendidikan
Makalah Tanggung Jawab Pendanaan Pendidikan
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
 
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip-Prinsip Pengembangan KurikulumPrinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
 
Statistika - Korelasi antara jumlah jam belajar dan nilai hasil ujian
Statistika - Korelasi antara jumlah jam belajar dan nilai hasil ujianStatistika - Korelasi antara jumlah jam belajar dan nilai hasil ujian
Statistika - Korelasi antara jumlah jam belajar dan nilai hasil ujian
 
SUPERVISI MANAJERIAL
SUPERVISI  MANAJERIALSUPERVISI  MANAJERIAL
SUPERVISI MANAJERIAL
 
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan KuantitatifModel Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
 
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikMakalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
 
Organisasi Guru
Organisasi GuruOrganisasi Guru
Organisasi Guru
 
Makalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaanMakalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaan
 
Pengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasiPengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasi
 
Tata cara penulisan pustaka
Tata cara penulisan pustakaTata cara penulisan pustaka
Tata cara penulisan pustaka
 
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra KemerdekaanSejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia PendidikanManajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
 
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
 
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islamSumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
 
Konsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistikKonsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistik
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENDIDIKAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENDIDIKANSISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENDIDIKAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENDIDIKAN
 
Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan
 

Similar to Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik

Komponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumKomponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulum
chytra Daud
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulum
sadirun
 
Kurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn IrmaKurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn Irma
IRMA HERDIANTI
 
45622822 makalah-kurikulum
45622822 makalah-kurikulum45622822 makalah-kurikulum
45622822 makalah-kurikulum
almoon2
 
Kurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editanKurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editan
Ririn Romayanti
 

Similar to Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik (20)

Landasan filosofis kurikulum pendidikan kejuruan
Landasan filosofis kurikulum pendidikan kejuruanLandasan filosofis kurikulum pendidikan kejuruan
Landasan filosofis kurikulum pendidikan kejuruan
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
 
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirLandasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
 
Modul instruksional
Modul instruksionalModul instruksional
Modul instruksional
 
Pengertian pengembangan kurikulum
Pengertian pengembangan kurikulumPengertian pengembangan kurikulum
Pengertian pengembangan kurikulum
 
Desain kurikulum
Desain kurikulumDesain kurikulum
Desain kurikulum
 
Komponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumKomponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulum
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulum
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulum
 
Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
Hubungan model kurikulum & komponen kurikulum
Hubungan model  kurikulum & komponen kurikulumHubungan model  kurikulum & komponen kurikulum
Hubungan model kurikulum & komponen kurikulum
 
Kurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn IrmaKurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn Irma
 
Makalah tp oke acc
Makalah tp oke accMakalah tp oke acc
Makalah tp oke acc
 
45622822 makalah-kurikulum
45622822 makalah-kurikulum45622822 makalah-kurikulum
45622822 makalah-kurikulum
 
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
 
Kurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editanKurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editan
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Tugas Kurikulum Asep
Tugas Kurikulum AsepTugas Kurikulum Asep
Tugas Kurikulum Asep
 

More from Vina Serevina

More from Vina Serevina (20)

Brainstorming Kurikulum Darurat
Brainstorming Kurikulum DaruratBrainstorming Kurikulum Darurat
Brainstorming Kurikulum Darurat
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
 
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnamKritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum RadikalDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum LiberalDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: RitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
 
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosariKritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum LiberalDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti Alfianda
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti AlfiandaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti Alfianda
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti Alfianda
 

Recently uploaded

GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
UZAIRBINIBRAHIMMoe
 

Recently uploaded (8)

Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
 
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptPemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
 
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
 
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanPpt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
 
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
 
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 
Power Point seminar proposal skripsi Dita
Power Point seminar proposal skripsi DitaPower Point seminar proposal skripsi Dita
Power Point seminar proposal skripsi Dita
 

Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik

  • 1. Desain Pembelajaran Fisika “Kurikulum Sistematik” Dosen : Dr. Ir. Vina Serevina, MM Disusun Oleh : Iman Safari (NIM 1310818005) Program Magister Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta
  • 2. Kurikulum Sistematik (Systemic Curriculum) Tugas mata kuliah Desain Pembelajaran. IMAN SAFARI - 13130818005 Magister Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta 1310818005-IMAN SAFARI
  • 3. Definisi Sistem – Sistem Menurut Kohler Eric L (1972:423), Webster (1969:378), dan Winardi (1980:2), menyatakan bahwa; “sistem merupakan sekumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk suatu struktur hubungan internal dan eksternal untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu” Referensi ; Bayu Hikmat Purwana. 2010. Penerapan Desain Kurikulum Sistemik Untuk Mengembangkan Kurikulum Program Produktif Sekolah Menengah Kejuruan. Manajerial Vol 8, N0 16, Januari 2010; 46-53
  • 4. Definisi Sistem – Berdasarkan definisi tentang sistem seperti tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa sebuah sistem mewakili suatu keseluruhan tertentu yang dapat dikaji secara relatif berdiri sendiri, maksudnya adalah sebuah sistem sentral dapat ditentukan batasannya berdasarkan kebutuhan (kebutuhan analisis atau level pengambilan keputusan) Referensi ; Bayu Hikmat Purwana. 2010. Penerapan Desain Kurikulum Sistemik Untuk Mengembangkan Kurikulum Program Produktif Sekolah Menengah Kejuruan. Manajerial Vol 8, N0 16, Januari 2010; 46-53
  • 5. Definisi Kurikulum – Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan (KBBI Daring, 2016. Versi daring: 1.4.9.2-20190308150813) – Kurikulum berasal dari bahasa inggris yaitu Curriculum yang berarti rencana pelajaran, dimana Curriculum berasal dari bahasa latin Currere yang memiliki banyak arti seperti berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha – Pengertian Kurikulum Menurut UU. No. 20 Tahun 2003 : Pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
  • 6. Definisi Kurikulum sistemik – Kurikulum sistemik adalah kurikulum yang memiliki keterpaduan antara bagian-bagian dan membentuk suatu system. Sistemik kurikulum sering pula disebut kurikulum teknologis, bersifat holistik, yang terdiri dari dua komponen atau lebih yang memiliki relasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 7. Konsep Dasar Kurikulum Sistemik – Konsep dasar di balik kurikulum sistemik adalah memiliki tujuan, mengadopsi langkah-langkah untuk mencapai tujuan ini, dan menilai secara berkelanjutan untuk melihat apakah semua elemen bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Kurikulum sistemik dikatakan melayani sebagai kepentingan egaliter karena berfokus pada langkah-langkah akses yang sama untuk semua Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 8. Konsep Dasar Kurikulum Sistemik – Kurikulum Sistemik memfasilitasi akuntabilitas semua pemangku kepentingan pendidikan yang bersangkutan karena menetapkan standar yang telah ditentukan dan efisiensi stake-holders dapat diukur sehubungan dengan standar-standar ini. Di sini guru mencoba mematuhi tujuan atau standar yang sudah ditentukan. Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 9. Konsep Dasar Kurikulum Sistemik – Pendekatan sistemik dalam pengembangan suatu kurikulum adalah suatu pendekatan yang menitikberatkan pada struktur dan keteraturan yang direncanakan sejak awal untuk menghasilkan sesuatu yang spesifik. Model sistemik ini dapat digunakan untuk mengembangkan program pendidikan kurikulum, desain pembelajaran, dan desain program pelatihan.
  • 10. Landasan Psikologis – Landasan Psychologis dari sistemik Kurikulum didasari oleh Psikologi Behaviourism yang merupakan basisnya. Prinsip dasarnya adalah hubungan antara stimulus, respon, dan hasil penguatan (reinforcement) menghasilkan perubahan perilaku. 1310818005-IMAN SAFARI
  • 11. Landasan Psikologis – Ciri-ciri prinsip behaviourism yang diterapkan di kurikulum ini antara lain pelajaran menghapal di kelas oleh guru, mengkoreksi atau mengaffirmasi feedback, membedakan jenis-jenis hasil pembelajaran ( sederhana, kompleks, rendah, tinggi), task analisis yakni menganalisis tugas kompleks menjadi unit-unit yang bisa dikelola, sekuens pembelajaran dari parts to whole ( bagian ke keseluruhan), pembelajaran langsung dengan arahan yang jelas, contoh dan kesempatan untuk praktek dan menerapkan apa yang sudah dipelajari Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 12. Landasan Psikologis – Psikologi Kognitif dan teori information processing juga mempengaruhi dalam hal memperhatikan bagaimana kepercayaan siswa/ students’belief mempengaruhi pembelajaran dan bagaimana konsep berfikir terjadi. Salah satu implikasi dari psikologi kognitif dalam kurikulum sistemik adalah mengakomodasi informasi baru ke dalam skema-skema yang ada, mengetahui kapan dan dimana menerapkan pengetahuan dan strategi, memilah-milah informasi menjadi unit-unit yang bermakna, pemodelan melalui simulasi, flowchart, dll. Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 13. Landasan Psikologis – Social constructivism juga berpengaruh dalam hal partisipasi dalam pembelajaran yang responsif terhadap pengetahuan tentatif, konflik dalam pemahaman dan kepercayaan siswa yang dibawa ke sekolah, pengakuan bahwa anak-anak memiliki kemampuan untuk terlibat dalam tingkatan pemikiran yang rumit. Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 14. Sejarah Perkembangan Sistematik Kurikulum – Sistemik Kurikulum yang diungkap sebagai konsep oleh McNeil dan disertakan langkah-langkah implementasinya oleh Romiszowski, dapat diuraikan sebagai alternative penyususnan kurikulum pendidikan kejuruan, khususnya di Indonesia. – Model sistematik Romiszowski menerapkan salah satu pendekatan sistem (system Approach). Pendekatan sistematik dalam mengembangkan suatu kurikulum adalah suatu pendekatan yang menitikberatkan pada struktur dan keteraturan yang direncanakan sejak awal untuk menghasilkan hal-hal yang spesifik
  • 15. Sejarah adanya sistemik kurikulum – Pada awalnya, pada abad 16, sekolah Jesuit/Pastor melaksanakan kurikulum ini dalam pengajaran classical liberal arts, filosofi dan teologi, yang bertujuan untuk membentuk Kristiani yang ideal dan memiliki kepemimpinan dalam kewarganegaraan, perdagangan, dan urusan pengadilan. Sampai 1890, Inggris dan Irlandia mengaplikasikan kurikulum ini. Mereka membayar sekolah dan para guru berdasarkan persentase para siswa yang lulus pada mata pelajaran tertentu Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 16. Sejarah adanya sistemik kurikulum – Antara 1930-1940, ada pengembangan dari bidang-bidang studi, pedoman dan kerangka kurikulum. Pada tahun 1960-an, ada perubahan dalam sistemik kurikulum. – Pada awal tahun 1900-an, tes masih digunakan dalam menilai efisiensi dari para guru dan sekolah. Namun pada tahun 1930-an hakekat dan tujuan dari tes mulai berubah, dari menilai guru dan sekolah menjadi menilai siswa. Tujuan tes adalah untuk mendiagnosa kekuatan dan kelemahan dari para siswa, menempatkan siswa pada kelas atau grup yang tepat, dan memberi skor/nilai. Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 17. Sejarah adanya sistemik kurikulum – Pada tahun 1970-an, ada kegagalan dari program karena“Too many targets turned out to be no targets at all”. Masalah serius muncul ketika terlalu banyak standar yang ditetapkan oleh states. Praktek meletakan taxonomi apa yang harus diajarkan pada level yang berbeda-beda dipertanyakan publik. Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 18. – Selian itu, daftar materi dan keterampilan disebar menjadi terpisah-pisah yang membuat kurang koordiasi antara mata pelajaran dan pemisahan dari konsep kunci. Muncullah reformasi sistemik kurikulum dalam merespon hal ini. Publik mendukung untuk mengukur hasil dari kurikulum, sekolah maupun guru secara akuntabel Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html Sejarah adanya sistemik kurikulum
  • 19. Konsekuensi kurikulum sistemik – Reformasi kurikulum sistemik muncul setelah 20 tahun Komisi Pendidikan Nasional Amerika (NCE) melaporkan laporan “Nation at Risk” yang menganjurkan suatu reformasi dalam kurikulum dan menyalahkan pendidikan menengah atas kurangnya tujuan dasar dan terlalu sering menyarankan suatu kurikulum yang beragam. Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 20. Konsekuensi kurikulum sistemik – Pada laporan tahun 2003 ditunjukkan pada publik akan pentingnya standar yang lebih tepat dan p N rsyaratan yang lebih tinggi untuk kelulusan siswa yang mana mereka menunjukkan kemampuan yang solid dalam Bahasa Inggris, matematika, sains dan ilmu-ilmu sosial. Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 21. Konsekuensi kurikulum sistemik – Reformasi sistemik juga menginginkan agar setiap sekolah atau pelayanan pendidikan publik di semua negara bagian mengikuti standar akademik yang umum, mempublikasikan rekaman/laporannya, dan memberi orangtua hak untuk memilih sekolah atau lembaga yang menurut mereka paling tepat untuk putra putrinya. Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 22. Pengembangan kurikulum sistemik – Frame work sistemik yang digunakan para pengembang kurikulum dalam mengembangkan desain kurikulum diyakini akan menghasilkan desain kurikulum yang komprehensif, memperlihatkan saling keterhubungan antar komponen kurikulum, dan dapat teramati dan terukur. Model kurikulum sistematik dapat digunakan untuk mengembangkan program pendidikan kurikulum, desain pembelajaran, dan desain program pelatihan Referensi; Bayu Hikmat Purwana, 2010. Penerapan Desain Kurikulum Sistemik Untuk Mengembangkan Kurikulum Program Produktif Sekolah Menengah Kejuruan. MANAJERIAL Vol. 8, No. 16, Januari 2010 : 46 - 53
  • 23. Strategi dalam kurikulum sistemik – Kurikulum Sistemik mencerminkan strategi sistemik yang koheren untuk setiap tingkat sistem pendidikan mulai dari harapan hingga prestasi. Fitur penting dari Kurikulum Sistemik atau kurikulum berbasis standar adalah: 1. Menetapkan standar dan hasil pembelajaran untuk siswa 2. Penyelarasan lengkap antara kebijakan, kerangka kerja kurikuler, bahan ajar, instruksi dan penilaian kelas 3. Reorganisasi seluruh sistem pendidikan untuk memaksimalkan prestasi siswa sehubungan dengan hasil pembelajaran yang telah ditentukan 4. Evaluasi prestasi siswa, identifikasi kekurangan dan akuntabilitas yang bersangkutan. Referensi; http://taryanahtea.blogspot.com/2017/04/model-kurikulum-sistemik-suatu-analisis.html
  • 24. Analisis Pengembangan Kurikulum Sistemik Ada beberapa pemikiran Beaucham yang berpengaruh terhadap penerapan kurikulum, diantaranya sebagai berikut: – Adanya arena rekayasa kurikulum. Untuk mengimplementasikan kurikulum pendidikan harus ada wadah yang tepat berupa wadah/lembaga pendidikan guna bagaimana menerapkan, mengevaluasi dan merevisi pengembangan rekayasa kurikulum tersebut. Dengan adanya arena rekayasa kurikulum maka diharapkan mampu menunjukkan perbandingan ketepatan-mana yang bisa terpakai dan mana yang memerlukan perbaikan yang berlanjut.
  • 25. Analisis Pengembangan Kurikulum Sistemik – Memilih dan melibatkan: 1) spesialis, tenaga spesialis merupakan tenaga ahli dalam bidang rancang bangun kurikulum pendidikan. Tenaga spesialis ini mampu menciptakan bentuk yang tepat dengan membaca perkembangan zaman sehingga pendidikan secara terus menerus berkembang,
  • 26. Analisis Pengembangan Kurikulum Sistemik – 2) guru kelas, tenaga pendidik sebagai ujung tombak pendidikan karena guru yang mengajar di kelas paling banyak mengetahui perkembangan materi ajar, dengan demikian guru 99% keterlibatannya dalam me-update kurikulum pendidikan setiap saat,
  • 27. Analisis Pengembangan Kurikulum Sistemik 3) para profesional dalam sistem sekolah, tenaga profesional bisa menjadi sumber inspirasi bagi perkembangan pendidikan karena dengan hadirnya tenaga profesional berarti melakoni satu bidang ilmu dengan sebaik dan seoptimal mungkin dengan tujuan menerampilkan peserta didik itu sendiri, dan
  • 28. Analisis Pengembangan Kurikulum Sistemik – 4) para profesional ditambah beberapa anggota masyarakat dari berbagai lapisan yang diambil secara refresentatif. Tenaga profesional dan masyarakat sebagai pemilik product pendidikan maka sangat diperlukan saran kritikan yang hadir dari mereka.
  • 29. Analisis Pengembangan Kurikulum Sistemik – Organisasi dan prosedur perencanaan kurikulum, yakni langkah-langkah yang harus diikuti dalam merumuskan tujuan, menganalisis kompetensi, memilih materi dan kegiatan belajar. Tujuan merupakan hakikat dari sebuah rancangan, peserta didik mampu melakukan, terampil mengerjakan sesuatu yang ada dari materi ajar, peserta didik mampu mengembangkan bermacam-macam tiori sesuai dengan perkembangan. Referensi
  • 30. Analisis Pengembangan Kurikulum Sistemik – menganalisis perkembangan kurikulum terkait dengan materi ajar-apakah relevan dengan kekinian atau tidak. Selanjutnya, memilih materi pelajaran perlu dilakukan karena menyesuaikan dengan konteks yang ada, dan melakukan kegiatan belajar dengan berbagai usaha dengan tujuan agar peserta didik dengan mudah memahami, menguasai, memperaktikkannya, menyenangkan dan terus menerus senang belajar Referensi:
  • 31. Analisis Pengembangan Kurikulum Sistemik – Implementasi kurikulum. Penerapan kurikulum merupakan reaksi masukan dari berbagai elemen dan sesuai dengan perkembangan pendidikan sehingga akan menghasilkan pengetahuan objektif dan mampu/trampil meningkatkan tarap hidup masyarakat. Referensi:
  • 32. Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum Sistemik – Prosedur pengembangan kurikulum model sistemik ini dilakukan dengan 14 langkah, yaitu : Deskripsi tugas, analisis tugas, menetapkan kemampuan, spesifikasi kemampuan, kebutuhan pendidikan dan latihan, organisasi dan isi. Pemilihan strategi pembelajaran, uji coba program, evaluasi, implementasi program, monitoring, perbaikan dan penyesuaian. Penggunaan model ini dapat menjadi tawaran alternative dalam penyusunan kurikulum di tingkat satuan pendidikan khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan. Penerapan model ini akan menjadi suatu cirri khas satuan pendidikan melalui penyusunan desain KTSP sebagai kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Referensi /
  • 33. Analisis Pengembangan Kurikulum Sistemik – Evaluasi kurikulum. Dalam hal ini minimal memiliki empat dimensi: 1) evaluasi terhadap kurikulum yang digunakan guru, 2) evaluasi desain kurikulum, 3) evaluasi lulusan, 4) evaluasi sistem kurikulum. Referensi /

Editor's Notes

  1. JJJJJ
  2. Data dikutip dari Jurnal; Bayu Hikmat Purwana, 2010. Penerapan Desain Kurikulum Sistemik Untuk Mengembangkan Kurikulum Program Produktif Sekolah Menengah Kejuruan. MANAJERIAL Vol. 8, No. 16, Januari 2010 : 46 - 53
  3. Data dikutip dari Jurnal; Bayu Hikmat Purwana, 2010. Penerapan Desain Kurikulum Sistemik Untuk Mengembangkan Kurikulum Program Produktif Sekolah Menengah Kejuruan. MANAJERIAL Vol. 8, No. 16, Januari 2010 : 46 - 53
  4. Beaucham adalah Pengembang Kurikulum di masa-masa awal. Data diambil dari; http://www.lintasgayo.com/8893/pengembangan-kurikulum-model-sistemik-dari-beauchamp.html