SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
PEMERIKSAAN SITOLOGI
By. Triana Septianti P, M.Keb
GINEKOLOGI
By.Triana SP 1
• Pemeriksaan sitologi eksfoliatif yg mengamati
sel-sel yang dieksfoliasi dari genetalia wanita
Dikenal sejak th 1943 oleh Papaniculaou dan Traut (buku
Diagnosis of Uterine Cancer by the Vaginal Smear)
By.Triana SP 2
KEGUNAAN
• Untuk deteksi keganasan (test pap),
• Evaluasi peradangan
• Identifikasi jasad renik
• Evaluasi sitohormonal
• Pengamatan lanjut terapi
By.Triana SP 3
Test sitologi dengan test pap terbukti menurunkan angka
kematian karena kanker serviks 50-60% dinegara-negara maju.
By.Triana SP 4
KETEPATAN DIAGNOSIS
• Ketepatan sitologi ginekologi dg test pap cukup baik utk mendiagnosa
kelainan traktus genitalis
• Laboratorium sitologi berpengalaman mendapatkan korelasi lebih dr
90% dg hasil histopatologi dari biopsi terutama bila kelainan itu adl
DISPLASIA BERAT (karsinoma in situ)
By.Triana SP 5
• Namun juga pd test pap ada angka kesalahan yg disebut
negatif palsu yaitu dilaporkan negatif tetapi
sebenarnya positif
• Hasil neg.palsu berkisar 5-50%, meliputi; 62% akibat
kesalahan pengambilan sampel, 15% kesalahan skrining dan
23% kesalahan interpretasi.
By.Triana SP 6
KESALAHAN DIAGNOSTIK;
1. Pengambilan sediaan
• Pengambilan tdk adekuat; tidak terambilnya sel-sel krn
alat pengusap tdk mencapai daerah peralihan, cara
mengusap tidak baik dan kurang memperhatikan topologi
daerah peralihan.
By.Triana SP 7
• Pengambilan pd keadaan menopause; sambungan
skuamo-kolumner berada jauh di dalam kanalis servikalis,
dan lesi terlalu kecil shg tidak terambil saat pengusapan.
• Sediaan apus terlalu tipis (mengandung sedikit sel), olesan
terlalu tebal tetapi tidak merata dan sel bertumpuk shg
sulit memeriksa.
By.Triana SP 8
By.Triana SP 9
TEKNIK PENGAMBILAN YG BENAR
• Pengambil sediaan harus kompeten
• Keahlian yg baik dan menggunakan teknik/kriteria
pengambilan test pap yg benar
• Pelatihan rutin tenaga lab
• Audit untuk adekuasi sampel
• Fiksasi harus benar
By.Triana SP 10
KESALAHAN DIAGNOSTIK;
2. Laboratorium
• Kesalahan pewarnaan sediaan, kesalahan skrining dan
kesalahan interpretasi yg mengakibatkan positif palsu
yg tinggi.
• Laboratorium sitologi yg baik tidak memberikan hasil
negatif palsu >10%
By.Triana SP 11
PENGAWASAN KUALITAS
LABORATORIUM
• Melakukan pemeriksaan ulang (review) 10% hasil sitologi
normal, baik diulang secara manual atau dengan bantuan
komputer (pap net)
• Pendidikan petugas lab.
• Pemeriksaan sitologi sekaligus dengan pemeriksaan
kolposkopi.
By.Triana SP 12
KESALAHAN DIAGNOSTIK;
3. Pasien
• Sebelum pemeriksaan sudah mencuci vagina
• Mengalami keputihan hebat
• Sedang mengalami perdarahan/haid
• Menggunakan preparat vagina
By.Triana SP 13
PAP SMEAR
By.Triana SP 14
By.Triana SP 15
• Merupakan salah satu metode deteksi dini kanker
serviks
• Buka menjadi alat utk diagnostik karena penegakan
diagnostik pasti adl dg pemeriksaan histopatologi
• Sensivitivitas: 30-87%
• Specifikasi: 86-100%
By.Triana SP 16
SYARAT-SYARAT PASIEN
• Segera memulai skrining 3 th setelah wanita tsb telah aktif
secara seksual.
• Wanita usia 30 th/> dg hasil test pap normal sebanyak 3x
melakukan test pap setiap 2-3 tahun, kecuali wanita tsb dg
risiko tinggi harus melakukan tiap tahun.
• Wanita yg mengalami histerektomy tanpa pengangkatan
serviks tetap melakukan test pap.
By.Triana SP 17
• Wanita tidak sedang haid
• Waktu paling tepat adalah 10-20 hari setelah HPHT
• Wanita yg sedang mengalami peradangan berat, test pap
sebaiknya ditunda terlebih dahulu sampai pengobatan
tuntas
By.Triana SP 18
• 2 hari sebelum test dilakukan, pasien dilarang mencuci
ataupun menggunakan obat melalui vagina
• Wanita tidak melakukan hubungan seksual 2-3 hari
sebelum test pap dilakukan
• Tidak sedang hamil
By.Triana SP 19
PERSIAPAN ALAT
• Spekulum bivalve
• Cytobrush
• Spatula ayre
• Kaca objek yg telah diberi
label/tanda
• Swab (cotton bud)
• Handscoen
• Bak instrumen steril
By.Triana SP 20
By.Triana SP 21
By.Triana SP 22
PERSIAPAN ALAT
• Alkohol 95%
• Meja gynek
• Lampu sorot
• Underpad
• Selimut
• APD lengkap bagi petugas
• Tempat sampah medis
By.Triana SP 23
PERSIAPAN PASIEN
• Pasien telah menyetujui seluruh prosedur
• Pasien sebaiknya mengosongkan kandung kemih
• Memenuhi syarat-syarat pasien
• Selama prosedur dilakukan pasien diharapkan rileks
(nafas panjang) dan tidak mengejan.
By.Triana SP 24
By.Triana SP 25
By.Triana SP 26
By.Triana SP 27
INTERPRETASI HASIL PAP SMEAR
• Klasifikasi papanicoloau menjadi 5 kelas;
Kelas 1: tidak ada sel abnormal
Kelas 2: terdapat gb.sitologi atipik, namun tdk ada keganasan
Kelas 3: gb.sitologi dicurigai keganasan, displasia ringan-sedang
Kelas 4: gb. Sitologi displasia berat
Kelas 5: keganasan
By.Triana SP 28
Sistem CIN
• Cin I merupakan displasia ringan: ditemukan sel
neoplasma pd > 1/3 lapisan epitelium
• CIN II merupakan displasia sedang: melibatkan 2/3
epitelium
• CIN III merupakan displasia berat (karsinoma in situ):
melibatkan sampai ke basement membrane dr epitelium
By.Triana SP 29
By.Triana SP 30
By.Triana SP 31
By.Triana SP 32
By.Triana SP 33
IVA TEST
By.Triana SP 34
• Pemeriksaan skrining untuk deteksi dini kanker serviks
secara langsung dengan asam asetat.
• Asam cuka/asetat, apabila mengenai sel-sel abnormal
akan menyebabkan dehidrasi sel akibat peningkatan
osmolaritas cairan ekstraseluler. Cairan ekstrasesuler yg
bersifat hipertonik ini akan menarik cairan intraseluler
sehingga membran sel akan kolaps dan jarak antar
selsemakin dekat.
By.Triana SP 35
• Epitel kolumnar akan menjadi plumper (gemuk) setelah
pemberian asam asetat, sehingga sel mudah terlihat.
• Asam asetat juga mempunyai efek koagulasi protein dalam
sitoplasma dan inti sehingga tampak opaque dan putih.
• Epitel abnormal memiliki inti dengan kepadatan yang tinggi,
sehingga menghambat cahaya untuk menembus epitel. Hal ini
menyebabkan sel akan terlihat berwarna putih
(acetowhite)
By.Triana SP 36
By.Triana SP 37
By.Triana SP 38
By.Triana SP 39
• Hasil positif IVA mengarah pada diagnosis PRA
KANKER SERVIKS
• Hasil positif perlu pemeriksaan tidak lanjut oleh dokter
SpOG
• Pemeriksaan ini menimbulkan rasa tidak nyaman 1-2
setelah pemeriksaan, jika nyeri berlanjut ada kemungkinan
ISK, radang panggul dsb.
By.Triana SP 40
KEUNTUNGAN IVA
• Tidak invasif; mudah dan murah
• Dapat dilakukan oleh tenakes disemua tingkatan
pelayanan; termasuk bidan dan perawat
• Alat sangat sederhana
• Hasil dapat segera diketahui
• Memiliki sensivitas tinggi
By.Triana SP 41
KETERBATASAN
• Tidak diketahui jenis perubahan sel pada serviks
• Kemungkinan terlewatkan di daerah endoserviks
By.Triana SP 42
SYARAT-SYARAT IVA
• Sudah pernah berhubungan seksual
• Tidak sedang dalam keadaan haid
• Tidak hamil
• Tidak melakukan hubungan seksual dalam jangka
waktu 24 jam
By.Triana SP 43
PERSIAPAN ALAT
• Spekulum bivalve
• Swab (lidi kapas)
• Tampon tang
• Kassa steril
• Handscoen
• Bak instrumen steril
• Kom berisi asam Asetat 3-5%
• Lampu gynek
• Bed gynek
• APD lengkap bagi petugas
• Tempat sampah medis
• Larutan klorin 0,5%
By.Triana SP 44
By.Triana SP 45
BIOPSI
By.Triana SP 46
• Pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan
laboratorium (patologi mikroskopis).
• Pemeriksaan jaringan ini bertujuan mendeteksi adanya
penyakit atau mencocokkan jaringan organ sebelum
melakukan transplantasi organ
By.Triana SP 47
By.Triana SP 48
JENIS BIOPSI
• Biopsi kapsul: mengambil sampel dari lapisan usus
• Biopsi endoskopi: menggunakan alat endoskop
• Biopsi jarum: mengambil jaringan dari organ tubuh di
bawah kulit
• Biopsi eksisional: bagian lebih besar dari jaringan
• Punch biopsi:membuat lubang utk mengetahui kondisi
kulit
By.Triana SP 49
KOMPLIKASI BIOPSI
• Perdarahan
• Infeksi
By.Triana SP 50
By.Triana SP 51

More Related Content

What's hot

Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaowik15
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinMita Yurike
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4tristyanto
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologitristyanto
 
Brosur perawatan payudara
Brosur perawatan payudaraBrosur perawatan payudara
Brosur perawatan payudaraNurul Mauludah
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritisPradasary
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelAhmadPurnawarmanFais
 
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)Betari Wanda Saskia
 
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sbyKonsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sbyTriana Septianti
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinanJoni Iswanto
 

What's hot (20)

Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urin
 
Gonorrhea
GonorrheaGonorrhea
Gonorrhea
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
LESI PRA KANKER
LESI PRA KANKERLESI PRA KANKER
LESI PRA KANKER
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
 
Brosur perawatan payudara
Brosur perawatan payudaraBrosur perawatan payudara
Brosur perawatan payudara
 
Aki
AkiAki
Aki
 
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
 
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sbyKonsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan
 
Pap smear
Pap smearPap smear
Pap smear
 
LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)
 

Similar to PAP SMEAR

ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptxppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptxLucianaThio
 
Referat PK Naufal Rabbany.pptx
Referat PK Naufal Rabbany.pptxReferat PK Naufal Rabbany.pptx
Referat PK Naufal Rabbany.pptxnaufal369491
 
Penemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara ScreeningPenemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara Screeningpie-pien
 
Perawatan Antenatal di Era New Normal
Perawatan Antenatal di Era New Normal Perawatan Antenatal di Era New Normal
Perawatan Antenatal di Era New Normal dwirani amelia
 
11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.ppt
11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.ppt11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.ppt
11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.pptSitiSaskiar
 
Ca Endometrium ROB.pptx
Ca Endometrium ROB.pptxCa Endometrium ROB.pptx
Ca Endometrium ROB.pptxHenyPalapa
 
MAKALAH CASE OBs.pptx
MAKALAH CASE OBs.pptxMAKALAH CASE OBs.pptx
MAKALAH CASE OBs.pptxUciPratiwi3
 
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekolog
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekologPengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekolog
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekologDokter Ginekologi
 
screening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVAscreening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVAGeorge Cam Maniax
 
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiPemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiFina Fe
 
Infertilitas pak ,ak
Infertilitas  pak ,akInfertilitas  pak ,ak
Infertilitas pak ,akfikri asyura
 
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptxYEREMIACHANNEL1
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darahBiomedis Teknisi
 

Similar to PAP SMEAR (20)

Skrinning.ppt
Skrinning.pptSkrinning.ppt
Skrinning.ppt
 
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptxppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
 
KEGUGURAN
KEGUGURANKEGUGURAN
KEGUGURAN
 
Referat PK Naufal Rabbany.pptx
Referat PK Naufal Rabbany.pptxReferat PK Naufal Rabbany.pptx
Referat PK Naufal Rabbany.pptx
 
Penemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara ScreeningPenemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara Screening
 
Perawatan Antenatal di Era New Normal
Perawatan Antenatal di Era New Normal Perawatan Antenatal di Era New Normal
Perawatan Antenatal di Era New Normal
 
11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.ppt
11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.ppt11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.ppt
11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.ppt
 
Ca Endometrium ROB.pptx
Ca Endometrium ROB.pptxCa Endometrium ROB.pptx
Ca Endometrium ROB.pptx
 
lapsus kpd.pptx
lapsus kpd.pptxlapsus kpd.pptx
lapsus kpd.pptx
 
MAKALAH CASE OBs.pptx
MAKALAH CASE OBs.pptxMAKALAH CASE OBs.pptx
MAKALAH CASE OBs.pptx
 
Abortion - keguguran
Abortion - keguguranAbortion - keguguran
Abortion - keguguran
 
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekolog
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekologPengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekolog
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekolog
 
screening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVAscreening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVA
 
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiPemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
 
Infertilitas pak ,ak
Infertilitas  pak ,akInfertilitas  pak ,ak
Infertilitas pak ,ak
 
Skrining
SkriningSkrining
Skrining
 
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
 
Jurnalimun
JurnalimunJurnalimun
Jurnalimun
 
DD KANKER LEHER RAHIM.pptx
DD KANKER LEHER RAHIM.pptxDD KANKER LEHER RAHIM.pptx
DD KANKER LEHER RAHIM.pptx
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 

More from Triana Septianti

Kesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdf
Kesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdfKesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdf
Kesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdfTriana Septianti
 
Pengenalan Kekerasan Seksual.pdf
Pengenalan Kekerasan Seksual.pdfPengenalan Kekerasan Seksual.pdf
Pengenalan Kekerasan Seksual.pdfTriana Septianti
 
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemi
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemiGizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemi
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemiTriana Septianti
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingTriana Septianti
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaTriana Septianti
 
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidan
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidanKonsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidan
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidanTriana Septianti
 
Informed choice & informed consent
Informed choice & informed consentInformed choice & informed consent
Informed choice & informed consentTriana Septianti
 
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannyaMasalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannyaTriana Septianti
 
Masalah kesehatan reproduksi remaja
Masalah kesehatan reproduksi remajaMasalah kesehatan reproduksi remaja
Masalah kesehatan reproduksi remajaTriana Septianti
 
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinGizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinTriana Septianti
 

More from Triana Septianti (20)

Kesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdf
Kesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdfKesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdf
Kesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdf
 
Pengenalan Kekerasan Seksual.pdf
Pengenalan Kekerasan Seksual.pdfPengenalan Kekerasan Seksual.pdf
Pengenalan Kekerasan Seksual.pdf
 
Konsep dasar remaja
Konsep dasar remajaKonsep dasar remaja
Konsep dasar remaja
 
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemi
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemiGizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemi
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemi
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stunting
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasa
 
Totok payudara new
Totok payudara newTotok payudara new
Totok payudara new
 
Full body massage new
Full body massage newFull body massage new
Full body massage new
 
Pre post operasi
Pre post operasiPre post operasi
Pre post operasi
 
Pengambilan darah
Pengambilan darahPengambilan darah
Pengambilan darah
 
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidan
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidanKonsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidan
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidan
 
Aspek legal
Aspek legalAspek legal
Aspek legal
 
Standar praktek bidan
Standar praktek bidanStandar praktek bidan
Standar praktek bidan
 
Otonomi kebidanan
Otonomi kebidananOtonomi kebidanan
Otonomi kebidanan
 
Informed choice & informed consent
Informed choice & informed consentInformed choice & informed consent
Informed choice & informed consent
 
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannyaMasalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
 
Masalah kesehatan reproduksi remaja
Masalah kesehatan reproduksi remajaMasalah kesehatan reproduksi remaja
Masalah kesehatan reproduksi remaja
 
Gizi seimbang usia lanjut
Gizi seimbang usia lanjutGizi seimbang usia lanjut
Gizi seimbang usia lanjut
 
Gizi seimbang ibu nifas
Gizi seimbang ibu nifasGizi seimbang ibu nifas
Gizi seimbang ibu nifas
 
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinGizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
 

Recently uploaded

pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 

Recently uploaded (14)

pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 

PAP SMEAR

  • 1. PEMERIKSAAN SITOLOGI By. Triana Septianti P, M.Keb GINEKOLOGI By.Triana SP 1
  • 2. • Pemeriksaan sitologi eksfoliatif yg mengamati sel-sel yang dieksfoliasi dari genetalia wanita Dikenal sejak th 1943 oleh Papaniculaou dan Traut (buku Diagnosis of Uterine Cancer by the Vaginal Smear) By.Triana SP 2
  • 3. KEGUNAAN • Untuk deteksi keganasan (test pap), • Evaluasi peradangan • Identifikasi jasad renik • Evaluasi sitohormonal • Pengamatan lanjut terapi By.Triana SP 3
  • 4. Test sitologi dengan test pap terbukti menurunkan angka kematian karena kanker serviks 50-60% dinegara-negara maju. By.Triana SP 4
  • 5. KETEPATAN DIAGNOSIS • Ketepatan sitologi ginekologi dg test pap cukup baik utk mendiagnosa kelainan traktus genitalis • Laboratorium sitologi berpengalaman mendapatkan korelasi lebih dr 90% dg hasil histopatologi dari biopsi terutama bila kelainan itu adl DISPLASIA BERAT (karsinoma in situ) By.Triana SP 5
  • 6. • Namun juga pd test pap ada angka kesalahan yg disebut negatif palsu yaitu dilaporkan negatif tetapi sebenarnya positif • Hasil neg.palsu berkisar 5-50%, meliputi; 62% akibat kesalahan pengambilan sampel, 15% kesalahan skrining dan 23% kesalahan interpretasi. By.Triana SP 6
  • 7. KESALAHAN DIAGNOSTIK; 1. Pengambilan sediaan • Pengambilan tdk adekuat; tidak terambilnya sel-sel krn alat pengusap tdk mencapai daerah peralihan, cara mengusap tidak baik dan kurang memperhatikan topologi daerah peralihan. By.Triana SP 7
  • 8. • Pengambilan pd keadaan menopause; sambungan skuamo-kolumner berada jauh di dalam kanalis servikalis, dan lesi terlalu kecil shg tidak terambil saat pengusapan. • Sediaan apus terlalu tipis (mengandung sedikit sel), olesan terlalu tebal tetapi tidak merata dan sel bertumpuk shg sulit memeriksa. By.Triana SP 8
  • 10. TEKNIK PENGAMBILAN YG BENAR • Pengambil sediaan harus kompeten • Keahlian yg baik dan menggunakan teknik/kriteria pengambilan test pap yg benar • Pelatihan rutin tenaga lab • Audit untuk adekuasi sampel • Fiksasi harus benar By.Triana SP 10
  • 11. KESALAHAN DIAGNOSTIK; 2. Laboratorium • Kesalahan pewarnaan sediaan, kesalahan skrining dan kesalahan interpretasi yg mengakibatkan positif palsu yg tinggi. • Laboratorium sitologi yg baik tidak memberikan hasil negatif palsu >10% By.Triana SP 11
  • 12. PENGAWASAN KUALITAS LABORATORIUM • Melakukan pemeriksaan ulang (review) 10% hasil sitologi normal, baik diulang secara manual atau dengan bantuan komputer (pap net) • Pendidikan petugas lab. • Pemeriksaan sitologi sekaligus dengan pemeriksaan kolposkopi. By.Triana SP 12
  • 13. KESALAHAN DIAGNOSTIK; 3. Pasien • Sebelum pemeriksaan sudah mencuci vagina • Mengalami keputihan hebat • Sedang mengalami perdarahan/haid • Menggunakan preparat vagina By.Triana SP 13
  • 16. • Merupakan salah satu metode deteksi dini kanker serviks • Buka menjadi alat utk diagnostik karena penegakan diagnostik pasti adl dg pemeriksaan histopatologi • Sensivitivitas: 30-87% • Specifikasi: 86-100% By.Triana SP 16
  • 17. SYARAT-SYARAT PASIEN • Segera memulai skrining 3 th setelah wanita tsb telah aktif secara seksual. • Wanita usia 30 th/> dg hasil test pap normal sebanyak 3x melakukan test pap setiap 2-3 tahun, kecuali wanita tsb dg risiko tinggi harus melakukan tiap tahun. • Wanita yg mengalami histerektomy tanpa pengangkatan serviks tetap melakukan test pap. By.Triana SP 17
  • 18. • Wanita tidak sedang haid • Waktu paling tepat adalah 10-20 hari setelah HPHT • Wanita yg sedang mengalami peradangan berat, test pap sebaiknya ditunda terlebih dahulu sampai pengobatan tuntas By.Triana SP 18
  • 19. • 2 hari sebelum test dilakukan, pasien dilarang mencuci ataupun menggunakan obat melalui vagina • Wanita tidak melakukan hubungan seksual 2-3 hari sebelum test pap dilakukan • Tidak sedang hamil By.Triana SP 19
  • 20. PERSIAPAN ALAT • Spekulum bivalve • Cytobrush • Spatula ayre • Kaca objek yg telah diberi label/tanda • Swab (cotton bud) • Handscoen • Bak instrumen steril By.Triana SP 20
  • 23. PERSIAPAN ALAT • Alkohol 95% • Meja gynek • Lampu sorot • Underpad • Selimut • APD lengkap bagi petugas • Tempat sampah medis By.Triana SP 23
  • 24. PERSIAPAN PASIEN • Pasien telah menyetujui seluruh prosedur • Pasien sebaiknya mengosongkan kandung kemih • Memenuhi syarat-syarat pasien • Selama prosedur dilakukan pasien diharapkan rileks (nafas panjang) dan tidak mengejan. By.Triana SP 24
  • 28. INTERPRETASI HASIL PAP SMEAR • Klasifikasi papanicoloau menjadi 5 kelas; Kelas 1: tidak ada sel abnormal Kelas 2: terdapat gb.sitologi atipik, namun tdk ada keganasan Kelas 3: gb.sitologi dicurigai keganasan, displasia ringan-sedang Kelas 4: gb. Sitologi displasia berat Kelas 5: keganasan By.Triana SP 28
  • 29. Sistem CIN • Cin I merupakan displasia ringan: ditemukan sel neoplasma pd > 1/3 lapisan epitelium • CIN II merupakan displasia sedang: melibatkan 2/3 epitelium • CIN III merupakan displasia berat (karsinoma in situ): melibatkan sampai ke basement membrane dr epitelium By.Triana SP 29
  • 35. • Pemeriksaan skrining untuk deteksi dini kanker serviks secara langsung dengan asam asetat. • Asam cuka/asetat, apabila mengenai sel-sel abnormal akan menyebabkan dehidrasi sel akibat peningkatan osmolaritas cairan ekstraseluler. Cairan ekstrasesuler yg bersifat hipertonik ini akan menarik cairan intraseluler sehingga membran sel akan kolaps dan jarak antar selsemakin dekat. By.Triana SP 35
  • 36. • Epitel kolumnar akan menjadi plumper (gemuk) setelah pemberian asam asetat, sehingga sel mudah terlihat. • Asam asetat juga mempunyai efek koagulasi protein dalam sitoplasma dan inti sehingga tampak opaque dan putih. • Epitel abnormal memiliki inti dengan kepadatan yang tinggi, sehingga menghambat cahaya untuk menembus epitel. Hal ini menyebabkan sel akan terlihat berwarna putih (acetowhite) By.Triana SP 36
  • 40. • Hasil positif IVA mengarah pada diagnosis PRA KANKER SERVIKS • Hasil positif perlu pemeriksaan tidak lanjut oleh dokter SpOG • Pemeriksaan ini menimbulkan rasa tidak nyaman 1-2 setelah pemeriksaan, jika nyeri berlanjut ada kemungkinan ISK, radang panggul dsb. By.Triana SP 40
  • 41. KEUNTUNGAN IVA • Tidak invasif; mudah dan murah • Dapat dilakukan oleh tenakes disemua tingkatan pelayanan; termasuk bidan dan perawat • Alat sangat sederhana • Hasil dapat segera diketahui • Memiliki sensivitas tinggi By.Triana SP 41
  • 42. KETERBATASAN • Tidak diketahui jenis perubahan sel pada serviks • Kemungkinan terlewatkan di daerah endoserviks By.Triana SP 42
  • 43. SYARAT-SYARAT IVA • Sudah pernah berhubungan seksual • Tidak sedang dalam keadaan haid • Tidak hamil • Tidak melakukan hubungan seksual dalam jangka waktu 24 jam By.Triana SP 43
  • 44. PERSIAPAN ALAT • Spekulum bivalve • Swab (lidi kapas) • Tampon tang • Kassa steril • Handscoen • Bak instrumen steril • Kom berisi asam Asetat 3-5% • Lampu gynek • Bed gynek • APD lengkap bagi petugas • Tempat sampah medis • Larutan klorin 0,5% By.Triana SP 44
  • 47. • Pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium (patologi mikroskopis). • Pemeriksaan jaringan ini bertujuan mendeteksi adanya penyakit atau mencocokkan jaringan organ sebelum melakukan transplantasi organ By.Triana SP 47
  • 49. JENIS BIOPSI • Biopsi kapsul: mengambil sampel dari lapisan usus • Biopsi endoskopi: menggunakan alat endoskop • Biopsi jarum: mengambil jaringan dari organ tubuh di bawah kulit • Biopsi eksisional: bagian lebih besar dari jaringan • Punch biopsi:membuat lubang utk mengetahui kondisi kulit By.Triana SP 49
  • 50. KOMPLIKASI BIOPSI • Perdarahan • Infeksi By.Triana SP 50