3. merupakan tahapan awal dari asuhan
perioperatif yang dimulai sejak pasien
diterima masuk dan berakhir ketika ke meja
operasi
Asuhan Pre Operatif
3
By.Triana SP
4. Pengkajian secara integral dari fungsi
pasien meliputi fungsi fisik, biologis dan
psikologis sangat diperlukan untuk
keberhasilan dan kesuksesan suatu operasi
4
By.Triana SP
5. TUJUAN dilakukannya pre
operatif antara lain mengenal
pasien, menciptakan hubungan
antara medis dengan pasien,
menyusun rencana
penatalaksanaan dan informed
consent.
5
By.Triana SP
8. Persiapan fisik pre operasi yang dialami pasien
dibagi dalam 2 tahapan yaitu persiapan di unit
perawatan dan persiapan di ruang
operasi 8
By.Triana SP
9. meliputi konsultasi dengan
dokter obstetrik, dokter anestesi,
pramedikasi, perawatan
kandung kemih dan usus,
stoking kompresi,
mengidentifikasi dan
melepaskan prostesis.
9
By.Triana SP
10. pengkajian status kesehatan fisik, status
nutrisi, keseimbangan cairan dan
elektrolit, kebersihan lambung dan colon,
pencukuran daerah operasi, personal
hygiene, pengosongan kandung kemih dan
latihan pra operasi
10
By.Triana SP
11. meliputi identitas klien, R.penyakit,
R.kesh.kelg, pemeriksaan fisik: status
hemodinamika, st.kardiovaskuler, st.ginjal dan
hepatik, fungsi endokrin, imunologi dll.
11
By.Triana SP
12. Kebutuhan nutrisi ditentukan dengan mengukur
TB dan BB, lipat kulit trisep, LILA, kadar protein
(albumin dan globulin) & keseimbangan
nitrogen.
12
By.Triana SP
13. Kadar
elektrolit yg
biasanya dilakukan
pemeriksaan pd
kadar natrium serum
(normal: 135-145
mmol/l), kadar
kalium serum
(normal: 3,5-5
mmol/l) dan kadar
kreatini serum (0,70-
1,50 mg/dl)
13
By.Triana SP
14. Lambung dan kolon dibersihkan dg puasakan
pasien dan lakukan pengosongan lambung
serta kolon dg tindakan enema/lavement.
Lama puasa berkisar 7-8 jam.
14
By.Triana SP
15. menghindari aspirasi dan menghindari
kontaminasi feses ke area pembedahan
sehingga menghindari terjadinya infeksi pasca
pembedahan.
15
By.Triana SP
16. Karena rambut yg tidak dicukur dapat menjadi
tempat bersembunyi kuman dan juga
menggangu/menghambat proses
penyembuhan dan perawatan luka.
16
By.Triana SP
17. Tubuh kotor mrp sumber kuman dan dpt
mengakibatkan infeksi pd daerah operasi.
17
By.Triana SP
18. Pengosongan kandung kemih dg pemasangan
kateter. Fungsi lain kateterisasi adl
memudahkan observasi balance cairan.
18
By.Triana SP
19. Hal penting sbg persiapan ps dlm mhadapi kondisi
pasca operasi: nyeri daerah operasi, batuk dan
banyak lendir pd tenggorokan. Latihlah: 1. Nafas
dalam; 2. Batuk efektif; 3. Gerak
sendi
19
By.Triana SP
20. Latihan nafas dalam sangat bermanfaat bagi ps utk
mengurangi nyeri stlh operasi dan dpt
membantu ps relaksasi dan beradaptasi dg
nyeri serta meningkatkan kualitas tidur.
Selain itu jg dpt meningkatkan ventilasi
paru dan oksigenasi darah stlh
anestesi umum.
20
By.Triana SP
21. Latihan batuk efektif penting bagi ps dg anestesi
general dan utk mengeluarkan lendir/sekret dlm
sal.pernafasan.
21
By.Triana SP
22. Ambulasi dini pasca operasi utk
mempercepat proses penyembuhan, mhindari
penumpukan lendir dan mcegah kontraktur
sendi serta mcegah dekubitus. Tujuan lain:
mperlancar sirkulasi, mcegah stasis vena dan
menunjang fungsi pernafasan optimal.
22
By.Triana SP
29. Tujuan perawatan pasca operasi adalah
pemulihan kesehatan baik fisik maupun psikis.
29
By.Triana SP
30. Periode post operasi meliputi
waktu dari akhir prosedur pada ruang operasi
sampai pasien melanjutkan rutinitas normal
dan gaya hidupnya.
30
By.Triana SP
31. Ajarkan pasien: pernafasan diafragma,
spirometri insentif, pengontrolan batuk,
membalik dan latihan kaki.
31
By.Triana SP
32. Kesuksesan tindakan pembedahan sangat
tergantung pada fase pre operasi
karena fase ini awalan yg menjadi landasan
untuk kesuksesan tahapan berikutnya.
32
By.Triana SP
33. Pemberian nutrisi pada pasien
operasi dapat diberikan sesegera setelah
operasi (bila keadaan memungkinkan)
33
By.Triana SP