Dokumen tersebut memberikan rekomendasi untuk perawatan antenatal, persalinan, dan nifas selama masa pandemi Covid-19. Beberapa poin pentingnya adalah menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan cuci tangan; melakukan skrining pasien untuk mendeteksi gejala Covid-19; serta menyesuaikan pelayanan kesehatan dengan melakukan konsultasi daring untuk pasien yang tidak curiga
2. Outline
• Pandemi Covid dan kehidupan kita
• Mengapa ”New Normal”
• Normal – ab-normal – New normal
• Asuhan bagi ibu hamil – bersalin dan nifas di masa “New Normal”
• Pelayanan aman
• Pemeriksaan antenatal
• Persalinan dan Nifas
• Pelayanan kontrasepsi
5. Pandemi adalah
adalah wabah penyakit yang
menyebar di wilayah yang
luas, meliputi
beberapa benua atau di
seluruh dunia.
Kewaspadaan TRANSMISI
SARSCov-2 (Systemic Acute
Respiratory Syndrome
Corona Virus-2) – droplet;
microdroplet/nukleidroplet,
airborne terutama pada
aerosol generating
procedure
https://www.worldometers.info/coronavirus/?utm_campaign=homeAdvegas1?
who.int/news
COVID19
Inkubasi SARSCov-2
1-14 hari
Kasus konfirmasi tak
bergejala – risiko penularan
kecil
Gejala: tidak bergejala –
ringan hingga berat
Pada kasus dg gejala ringan
dilaporkan SEMBUH dalam
waktu 1 minggu
Diagnosis RT-PCR
Terapi simtomatis dan
suportif
PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
DISEASE (COVID-19) REVISI KE-5
7. New Normal adalah mengembalikan kehidupan
semula dengan produktivitas yang diiringi
optimisme juga mekanisme pencegahan infeksi
virus corona (Covid-19).
– beradaptasi dengan perubahan dan rutinitas
baru.
Pelonggaran PSBB
Pandemi selesai
INDIKATOR penanggulangan Pandemi:
1. Kriteria EPIDEMIOLOGI
2. Kriteria Sistem Kesehatan
3. Kriteria Surveilans Kesehatan Masyarakat
Selain indikator tersebut, faktor ekonomi,
keamanan, hak asasi manusia, keamanan
pangan, dan sentimen publik juga harus
dipertimbangkan.
Tingkat Penilaian –
Kabupaten/Kota/Propinsi/Negara
8. Prinsip New Normal
1. Penerapan PHBS pencegahan COVID19
2. Peningkatan penanganan kesehatan
3. Penyesuaian kegiatan/aktifitas masyarakat
4. Pengendalian moda transportasi
9. Asuhan bagi Ibu Hamil, Bersalin dan
Nifas di Masa “New Normal”
11. Jaga jarak fisik
1,5 – 2 meter
Masker
Untuk pasien dan
pendamping
Cuci tangan
Untuk pasien
dan pendamping
APD
Tenaga
Kesehatan
menggunakan
APD level 2
14. Sistem Zonasi
Zona Merah
• Paling banyak
terpapar
COVID-19
• APD level 3
• Pengunjung
dilarang masuk
Zona Kuning
• Transisi zona
merah dan
hijau
• APD level 2
Zona Hijau
• Area
Administrasi
• Area perawatan
pasien non
COVID-19
• APD level
1/bebas APD
15. Ruangan
• Skrining semua pengunjung
klinik/puskesmas pada KONTAK
PERTAMA
• Riwayat: demam atau riwayat
demam, batuk, nyeri
tenggorokan, hidung tersumbat,
sesak nafas, malaise, sakit kepala,
nyeri otot, riwayat kontak erat
dengan pasien konfirmasi dan
atau riwayat perjalanan dalam 14
hari dari negara atau wilayah
transmisi lokal
• Pemeriksaan suhu tubuh
TRIAGE
Gangguan
saluran nafas
Suspek
Kelola sesuai
algoritme
Tanpa Ggn
Sal. Nafas
Emergensi Rujuk
Tidak
Emergensi
ANC/Nifas
Persalinan
Gedung KlinikLuar gedung Klinik
Area terpisah di Klinik
Kontak
Erat
Probable
Rujuk
Klinik/PMB
Puskesmas
Quick
check
21. • Fasilitas Cuci tangan
• Jarak fisik – pengaturan ulang ruang-ruang publik
sesuai dengan jarak aman yang dianjurkan
• Edukasi terus menerus terkait:
• Cuci tangan
• Penggunaan masker
• Jarak fisik
• Etika batuk
• Hidup sehat dengan nutrisi yang seimbang dan olah raga
29. Pelayanan Antenatal di Puskesmas
Persiapan:
- Masker utk pasien dan
pendamping
- Edukasi hand hygiene
- Jaga jarak min1.5-2m
- Gunakan APD level 2
Skrining pasien:
- Periksa suhu tubuh
- Tanyakan keluhan demam
atau flu-like symptom
- Tanyakan Riwayat kontak erat
atau perjalan ke wilayah
dengan transmisi lokal
Curiga COVID
Tidak curiga
COVID
Lengkapi anamnesis +
PF
Periksa laboratorium
darah rutin dan Rapid
test Covid
TM 1 TM 2
Periksa dokter
Edukasi untuk kondisi
kehamilan dari waktu
ke waktu
Buat grup kosultasi
daring
Penekanan fungsi
buku KIA
TM 3
Konsultasi dengan
bidan melalui metode
daring.
1 bulan sebelum TP
Konsultasi ulang ke
dokter untuk
keamanan dan
keselamatan semua
Hasil negative
Tanpa gejala
Hasil negative
gejala ringan sampai
berat
Hasil positif dengan
gejala ringan dampai
berat
Tatalaksana sesuai pedoman
30. Rekomendasi untuk ANC
Rekomendasi Tanda Bahaya
Trimester SATU
• Pemeriksaan antenatal TETAP DIPERLUKAN, sebaiknya
dilakukan pemeriksaan oleh dokter umum untuk
mengidentifikasi kondisi Kesehatan secara umum dan
terdapatnya kondisi- kondisi yang berpotensi
mengganggu kahamilannya termasuk Skrining
Preeklampsia.
• Pemeriksaan USG dilakukan jika tidak diketahui usia
kehamilan, terdapat keluhan dugaan ke arah KET
• Buat perjanjian melalui telepon sebelum pasien datang
ke klinik/Puskesmas agar dapat dipertahankan protocol
Kesehatan dengan baik
ü Nyeri perut
ü Perdarahan pervaginam
ü Intake sulit karena mual/muntah berlebihan
ü Keputihan patologis
ü Gangguan berkemih: dysuria
31. Skrining Preeklampsia
Buku KIA baru*)
Lakukan rujukan jika ditemukan
sedikitnya:
• 2 risiko sedang dan atau
• 1 risiko tinggi
32. Rekomendasi untuk ANC
Rekomendasi Tanda Bahaya
Trimester DUA
• Pemeriksaan antenatal dapat dilakukan melalui tele
konsultasi klinis, kecuali dijumpai keluhan atau kondisi
gawat darurat.
• Jika membutuhkan untuk berkunjung ANC, buat
perjanjian sebelumnya agar tidak terjadi penumpukan
pasien.
• Gerakan janin mulai terasa pada 20 minggu – pada 28
minggu gerakan janin makin jelas dapat diamati.
• Ibu hamil harus membaca buku KIA dengan cermat
• Tuntun ibu dalam mempelajari buku KIA
• Ibu hamil harus tetap mendapatkan:
- Tablet tambah darah
- Nutrisi seimbang
- Olah raga yang cukup
ü Nyeri perut/kontraksi berulang
ü Perdarahan
ü Demam
ü Sakit kepala hebat
ü Keputihan patologis
ü Gangguan BAK: dysuria
ü Tanda-tanda infeksi ekstra genital lain
33. Rekomendasi untuk ANC
Rekomendasi Tanda Bahaya
Trimester TIGA
Pemeriksaan antenatal HARUS DILAKUKAN 1 bulan
sebelum taksiran persalinan.
ü mual-muntah hebat dan atau disesrtai nyeri kepala
hebat
ü perdarahan banyak
ü gerakan janin berkurang
ü ketuban pecah
ü tekanan darah tinggi
ü kontraksi berulang
ü kejang.
35. Beberapa kondisi yang
membutuhkan ANC lebih ketat
• Penyakit-penyakit yang telah dimiliki sebelumnya, seperti:
• Hipertensi Kronik
• Diabetes Melitus
• Penyakit jantung
• Penyakit autoimun
• Lesu, mudah letih dan lemah – anemia?
• Pertumbuhan janin tidak sesuai – PJT atau Besar Masa Kehamilan
• Ancaman persalinan premature
• Adanya penyakit penyerta yang tidak terkontrol atau membutuhkan
pemantauan seperti: asma, pengobatan TB, dll – sinergi lintas program
RUJUK
36. Tips & Tricks
• Tetap diperlukan pemantauan kesehatan ibu dan kehamilannya
• Bacalah dengan cermat BUKU KIA – pelajari semua nasehat dan
tanda bahaya selama kehamilan – tuntun ibu dalam membaca
buku KIA
• Buat kelompok diskusi sesama bumil menggunakan teknologi
informasi – grup WA
• Pastikan memiliki nomer kontak telepon – bu bidan, dokter atau
Puskesmas
• Segera cari tahu jika ibu hamil mengalami – gangguan untuk
makan/minum, gangguan untuk beristirahat cukup dan keluhan
nyeri yang terus menerus – hubungi petugas kesehatan
37. Pelayanan Persalinan pada Bidan
Persiapan:
- Masker untuk pasien dan
pendamping
- Edukasi hand hygiene
- Jaga jarak 1.5-2 meter
- Bidan menggunakan APD level 2
- Ruang bersalin dengan ventilasi
yang baik
Skrining pasien:
- Periksa suhu tubuh dengan
termometer
- Tanyakan keluhan demam
atau influenza like illness
- Tanyakan riwayat kontak
erat atau perjalanan ke
daerah transmisi lokal
Tidak dicurigai
COVID-19
Dicurigai
COVID-19
Lakukan pertolongan
persalinan sesuai APN
Bidan menggunakan
APD level 2
RUJUK ke RS Rujukan
COVID-19 atau RS
mampu PONEK terdekat
Bila kondisi sangat tidak
memungkinkan untuk merujuk:
- Bidan menggunakan APD
level 3
- Persalinan menggunakan
delivery chamber
Rujuk ke Puskesmas
Pelayanan Persalinan pada Bidan Praktik Mandiri
38. Pelayanan Persalinan pada Bidan
Persiapan:
- Masker untuk pasien dan
pendamping
- Edukasi hand hygiene
- Jaga jarak 1.5-2 meter
- Bidan menggunakan APD level 2
- Ruang bersalin dengan ventilasi
yang baik
Skrining pasien:
- Periksa suhu tubuh dengan
termometer
- Tanyakan keluhan demam
atau influenza like illness
- Tanyakan riwayat kontak
erat atau perjalanan ke
daerah transmisi lokal
Tidak dicurigai
COVID-19
Dicurigai
COVID-19
Lakukan pertolongan
persalinan sesuai APN
Bidan menggunakan
APD level 2
RUJUK ke RS Rujukan
COVID-19 atau RS
mampu PONEK terdekat
Bila kondisi sangat tidak
memungkinkan untuk merujuk:
- Bidan menggunakan APD
level 3
- Persalinan menggunakan
delivery chamber
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Rpid test
Pelayanan Persalinan di Puskesmas
Rujuk FKRTL
39. Rekomendasi untuk Persalinan
• Semua persalinan saat pandemi Covid 19 harus dilaksanakan di fasilitas
pelayanan kesehatan dengan perhatian utama menurunkan risiko penularan
terhadap tenaga kesehatan serta mencegah morbiditas dan mortalitas
maternal.
• Untuk menurunkan risiko penularan, mengingat 13.7% ibu hamil tanpa
gejala bisa menunjukkan hasil pemeriksaan PCR Covid 19 yang positif, maka
penolong persalinan harus menggunakan alat pelindung diri minimal sesuai
level 2
40. Rekomendasi untuk Persalinan
• Hingga saat ini BELUM ADA bukti kuat untuk merekomendasikan salah satu cara
persalinan – indikasi obstetric, kecuali pada pasien dengan gangguan respirasi
yang perlu persalinan segera – SC
• Rekomendasi utama pertolongan persalinan pada pasien probabel atau pasien
terkonfirmasi Covid 19 adalah SEKSIO SESAREA dengan syarat sebagai berikut:
• Dilakukan di kamar operasi yang memiliki tekanan negatif.
• Tim operasi menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan level 3.
• Bila tidak terdapat fasilitas kamar pembedahan yang memenuhi syarat, maka:
• Seksio sesarea dapat dilaksanakan dengan melakukan modifikasi kamar bedah
(seperti mematikan AC atau modifikasi lainnya yang memungkinkan).
• Persalinan pervaginam dengan menggunakan delivery chamber dan tim
petugas kesehatan harus menggunakan alat pelindung diri sesuai level 3.
• Dipertimbangkan untuk mempercepat kala2 untuk mengurangi kontak
41. Rekomendasi untuk Pasca Persalinan
• Sesuai kesepakatan dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),
pasca persalinan, pasien Probable maupun pasien terkonfirmasi
Covid 19 dapat menyusui bayi-nya dengan catatan ibu dan bayi
menggunakan alat pelindung diri.
• Ibu menggunakan face shield dan masker N 95 sedangkan bayi
menggunakan face shield khusus neonatus.
• Ibu TIDAK DIPERKENANKAN melakukan inisiasi menyusui dini (IMD).
• Bayi dirawat di ruang isolasi, tidak boleh rawat gabung.
• Pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) pasca persalinan
tetap dapat dilakukan.